draf acara 1

7
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanah yang menjadi salah satu anasir penting lahan yang perlu diperhatikan sifat fisik, kimia, dan biologinya untuk mendukung pertumbuhan tanaman dan untuk menjaga kesuburannya. Sifat fisik tanah yang perlu diperhatikan diantaranya adalah tekstur dan stuktur tanah. Tekstur kasar atau halus dan struktur kompak atau pecah-pecah dapat memengaruhi seluruh proses yang terjadi di tanah itu sendiri, seperti kaitannya dengan distribusi oksigen dan pergerakan air. Sifat kimia penting salah satunya adalah pH dan sifat biologinya adalah keberadaan mikroorganisme dan makroorganisme tanah di dalamnya. Keseluruhan sifat saling terkait untuk memperoleh kondisi tanah sesuai dengan pertumbuhan tanaman, misalnya keberadaan mikroorganisme tanah yang mendukung pertumbuhan dan kesuburan tanaman dipengaruhi oleh sifat kimia dan fisik tanah, namun begitu pula sebaliknya sifat fisik dan atau kimia dipengaruhi oleh sifat biologi tanah. Salah satu peran mikroorganisme tanah yang penting adalah dalam memengaruhi struktur tanah dengan berperan dalam proses agregasi partikel tanah. Bakteri membentuk agregat yang mudah pecah, sedangkan jamur dapat membentuk agregat yang tahan terhadap pemecahan. Mikrobia yang aktif berperan pada proses agregasi partikel tanah adalah jamur, bakteri dan aktinomisetes. Mikroorganisme tanah sangat berperan dalam proses granulasi. Peranan mikroorganisme tanah dalam proses granulasi adalah sebagai efek pengikatan partikel tanah oleh sel atau filamen dari sejumlah mikroorganisme, produksi

Upload: mii

Post on 19-Dec-2015

2 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

l

TRANSCRIPT

Page 1: DRAF ACARA 1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tanah yang menjadi salah satu anasir penting lahan yang perlu diperhatikan sifat

fisik, kimia, dan biologinya untuk mendukung pertumbuhan tanaman dan untuk menjaga

kesuburannya. Sifat fisik tanah yang perlu diperhatikan diantaranya adalah tekstur dan stuktur

tanah. Tekstur kasar atau halus dan struktur kompak atau pecah-pecah dapat memengaruhi

seluruh proses yang terjadi di tanah itu sendiri, seperti kaitannya dengan distribusi oksigen

dan pergerakan air. Sifat kimia penting salah satunya adalah pH dan sifat biologinya adalah

keberadaan mikroorganisme dan makroorganisme tanah di dalamnya. Keseluruhan sifat

saling terkait untuk memperoleh kondisi tanah sesuai dengan pertumbuhan tanaman,

misalnya keberadaan mikroorganisme tanah yang mendukung pertumbuhan dan kesuburan

tanaman dipengaruhi oleh sifat kimia dan fisik tanah, namun begitu pula sebaliknya sifat fisik

dan atau kimia dipengaruhi oleh sifat biologi tanah.

Salah satu peran mikroorganisme tanah yang penting adalah dalam memengaruhi

struktur tanah dengan berperan dalam proses agregasi partikel tanah. Bakteri membentuk

agregat yang mudah pecah, sedangkan jamur dapat membentuk agregat yang tahan terhadap

pemecahan. Mikrobia yang aktif berperan pada proses agregasi partikel tanah adalah jamur,

bakteri dan aktinomisetes. Mikroorganisme tanah sangat berperan dalam proses granulasi.

Peranan mikroorganisme tanah dalam proses granulasi adalah sebagai efek pengikatan

partikel tanah oleh sel atau filamen dari sejumlah mikroorganisme, produksi senyawa

hasilmetabolisme mikroorganisme tanah dan hasil dari aktivitas dekomposisi bahan organik

dalam tanah.

B. Tujuan

Mengetahui perbedaan agregat tanah yang dibentuk oleh bakteri dan jamur

Page 2: DRAF ACARA 1

II. TINJAUAN PUSTAKA

Aktivitas mikrobia yang mempengaruhi agregasi tanah dilakukan oleh berbagai

mikroorganisme, termasuk beribu-ribu spesies bakteri, jamur, aktinomicetes. Bakteri

rizosferik, yang berkembang uimelal hubungannya dengan perakaran tanaman-tanaman

tertetu, juga jamur yang seringkali memmbentuk jaringan perekat yang luas dari filamen

lembut yang dikenal dengan miselia atau hifa. Komposisi mikrofauna dan mikroflora tanah

tergantung pada kondisi panas dan kadar air, pH tanah, tekanan oksidasi-reduksi, kondisi

unsur hara, bahan tanah serta jumlah bahan organik yang ada (Hillel, 1982).

Bahan organik merupakan salah satu komponen tanah yang sangat penting bagi

ekosistem tanah, dimana bahan organik merupakan sumber pengikat hara dan substrat bagi

mikrobia tanah. Bahan organik tanah merupakan bahan penting untuk memperbaiki

kesuburan tanah, baik secara fisik, kimia maupun biologi. Usaha untuk memperbaiki dan

mempertahankan kandungan bahan organik untuk menjaga produktivitas tanah-tanah di

daerah tropis perlu dilakukan (Onunka et al., 2012).

Bahan organik yang berasal dari sisa tumbuhan dan binatang, secara terus menerus

mengalami perubahan bentuk karena dipengaruhi oleh proses fisika, kimia dan biologi.

Bahan organik tersebut terdiri dari karbohidrat, protein kasar, selulose, hemiselulose, lignin

dan lemak. Penggunaan pupuk organik dapat memperbaiki struktur tanah dan mendorong

perkembangan populasi mikro organisme tanah. Bahan organik secara fisik mendorong

granulasi, mengurangi plastisitas dan meningkatkan daya pegang air (Brady, 1990).

Pergerakan udara, tanah dan air di dalam tanah dikendalikan oleh struktur tanah.

Sedangkan struktur tanah tergantung dari agregat-agregat partikel tanah yang stabil. Beberapa

peneliti menemukan bahwa pengaruh agregat terhadap berbagai kelompok mikroorganisme

tanah yang berbeda-beda dapat dibedakan tingkatannnya dalam urutan sebagai berikut yaitu :

jamur > streptomices > bakteri penghasil perekat > khamir. Rhizopus, Mucor, Chaetomium,

Fusarium, Cladosporium, Aspergillus, dan Rhizoctonia yang tumbuh cepat merupakan

contoh-contoh yang baik dari jamur-jamur yang mensrekesikan perekat dan memberikan

sokongan mekanis untuk merekatkan partikel-pertikel tanah. Contoh-contoh bakteri yang

menghasilkan sejumlah perekat yang cukup berarti adalah Azotobacter, Beijerinckia,

Rhizobium, Xanthomonas, dan Bacillus (Rao, 1994).

Perubahan struktur komunitas mikroba dengan kedalaman tanah dikaitkan dengan

respon mikroba terhadap kondisi fisik dan kimia tanah. Faktor lingkungan yang berpengaruh

terhadap komposisi komunitas mikroba dan keragaman mikroba adalah pH, ukuran partikel,

Page 3: DRAF ACARA 1

organik karbon, ketersediaan hara, air, dan konsentrasi oksigen. Parameter ini bervariasi

antara permukaan tanah dan permukaan dibawahnya. Misalnya, ketersediaan air, tanaman

yang berasal sumber daya (karbon, nitrogen, dan nutrisi lainnya), nitrogen dan konsentrasi

oksigen akan berbeda sesuai dengan kedalaman. Dengan demikian, fisiologi dan potensi

metabolisme komunitas mikroba akan bervariasi di sepanjang profil tanah (Hansel et.al.,

2008).

Mikroorganisme seperti jamur endomikoriza digambarkan sebagai penggerak dalam

agregasi tanah. Jamur basidiomisetes dapat menghasilkan EPS dengan mengikat partikel

tanah sehingga berperan penting sebagai agregator tanah . Basidiomisetes berperan dalam

daur ulang residu tanaman karena dapat mengeluarkan enzim ligninolitik untuk

mendegradasi molekul yang kompleks . Untuk mendapatkan informasi tentang mekanisme

partikel tanah yang stabil dalam mikroagregat adalah dengan memeriksa komposisi spesies

bakteri dan menentukan apakah bakteri mampu mengikat partikel tanah (Caesar-Tonthat

et.al., 2008).

Page 4: DRAF ACARA 1

III. METODOLOGI

A. Alat dan Bahan

Pada praktikum Acara 1 subbab 1 dengan judul Agregasi Partikel Tanah bertujuan

untuk mengamati pertumbuhan mikroorganisme dalam sampel tanah dan cara

pembentukan agregat oleh mikroorganisme tersebut. Bahan yang digunakan yaitu

sampel tanah 200 gram, kultur bakteri Bacillus sp. 1 ml dan Aspergillus sp. 1 ml,

larutan glukosa 5 ml,dan larutan garam 5 ml. Alat yang digunakan yaitu beaker glass

3 (tiga) buah, gelas preparat 3 (tiga) buah, pengaduk, kertas saring, dan karet gelang.

B. Cara Kerja

200 g sampel tanah+aquades

Larutan Sukrosa 5 ml + larutan garam5 ml

Basillus sp. Aspergillus sp. Kontrol

Ditutup kertas saring dan diinkubasi 4 minggu

Diamati Agregasi partikel tanah dan Mikroorganisme dalam tanah

Page 5: DRAF ACARA 1

DAFTAR PUSTAKA

Brady, N.C. 1990. The Natural and Properties Soils. Macmillan Publishing Company, New York.

Caesar-TonThat, T.C., W. J. Busscher ., J. M. Novak ., J. F. Gaskin , dan Y. Kim. 2008. Effects of polyacrylamide and organic matter on microbes associated to soil aggregation of norfolk loamy sand. Applied Soil Ecology 40 : 240 – 249.

Hansel, C. M., S. Fendorf., P. M. Jardine, dan C. A. Francis. 2008. Changes in bacterial and archaeal community structure and functional diversity along a geochemically variable soil profile. Applied and Environmental Microbiology 74: 1620–1633.

Hillel, D. 1982. Introduction to Soil Physics. Academic Press Inc. Orlando, Florida.

Onunka, N. A., L. I. Chukwu, E. O. Mbanasor, dan C.N. Ebeniro. 2012. Effect of organic and inorganic manures and time of application on soil properties and yield of sweetpotato in a tropical ultisol. Journal of Agriculture and Social Research 12: 183-194.

Rao, N. S .1994. Soil Microorganisms and Plant Growth. Oxford and IBM Publishing, London.