dr$. s.u. - welcome to repository civitas ugm€¦ · · ini adalah tipe surging dengan indeke...

57
. A:Ecf=;:ASI DITIJ'\.IJPI(J .... Oleh : DR$. $UNARTO, S.U. Fakultas c;eoarafi UGH Dilaksanakan atas biaya: I Proyek Peningkatan Kerja Sama l,.uar Negeri Bidang Fisik Geografi Teknik PzT - UGH Tahun 1988 - 1989 ., 'i . ; .. i . j i ' j 1 1 1 j ')

Upload: others

Post on 12-Nov-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DR$. S.U. - Welcome to repository civitas UGM€¦ · · ini adalah tipe surging dengan indeke sebesar 0,00105. Kecepatan arus s•panjang pantai sebesar O,OS7 m/detik dengan laju

. A:Ecf=;:ASI ~ A~I

DITIJ'\.IJPI(J ~. ~~l:K

.... Oleh :

DR$. $UNARTO, S.U.

Fakultas c;eoarafi UGH

Dilaksanakan atas biaya: I

Proyek Peningkatan Kerja Sama l,.uar Negeri

Bidang ~eografi Fisik d~ri Geografi Teknik

PzT - UGH

Tahun 1988 - 1989

., 'i

. ; .. i

. j

i

'

j 1 1 1 j ')

Page 2: DR$. S.U. - Welcome to repository civitas UGM€¦ · · ini adalah tipe surging dengan indeke sebesar 0,00105. Kecepatan arus s•panjang pantai sebesar O,OS7 m/detik dengan laju

..... . '

ABSTRAK

Penelitian ini bermaks'ud. mempelajari proses,...proses

geomorfik yang menyebabkan garis pantai Jepara,dan ' se-

kita~nya itu berpola tidak lurus; dengan tujuan : (1)

mengukur variabel-variabel proses geomorfik serta (2).

mengu~ur ke9epatan arus sepanjang pantai, laju angkutan

sedimen, dan faktor penentu abrasi dan akresi pantai.

Un tuk mencapai _maks~d <;ian tujuan tersebut, penel it ian ·

ini dilaksanakan dengan pend"Etkatan morfQ~tenetik. Hasil ' yang diperoleh yaitu terjadinya proses abrasi dan akresi

' \

di pantai Jepara. Proses·a~rasi menyebabkan saris pan-

tainya berp~la kurvi-linear, sedangkan proses akresi

.menyebabkan terbentuknya tombolo, sehingga •aris pantai­

nya tidak lurus. Kacam empasan yang terjadi di pantai

· ini adalah tipe surging dengan indeke sebesar 0,00105.

Kecepatan arus s•panjang pantai sebesar O,OS7 m/detik

dengan laju pengangkutan 111.269,f)O m3/tahun. Besarnya

faktor penentu abrasi dan akresi adalah 0,077 . •

ii

• !

Page 3: DR$. S.U. - Welcome to repository civitas UGM€¦ · · ini adalah tipe surging dengan indeke sebesar 0,00105. Kecepatan arus s•panjang pantai sebesar O,OS7 m/detik dengan laju

sholeh. Amin. I

I

I

I I

. I

I

)

,

Yoayakarta, 13 Maret 1989

Penulis

Page 4: DR$. S.U. - Welcome to repository civitas UGM€¦ · · ini adalah tipe surging dengan indeke sebesar 0,00105. Kecepatan arus s•panjang pantai sebesar O,OS7 m/detik dengan laju

·ABSTRAK

PRAKATA . . .. . . . -. . . . . . ..

DAFTAR ISI

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ii

....... -· ..... " ' ......... ' ' .... . iii

DAFTAR ISI .......... c ' ' ., I ' ' ' ' ·, I ' ' I' ' ' I I I ' ' ' I I 1- ' ' ' I iv

DAFTAR TABEL , ...... . . . . .. . . . . ' . . . . . . . . . .. . . . ' . . . . . . vi

DAFT AR GAMBAR ...... . . . . . . . . . . . ;. . . •. . . . . . . . . . . . . . . vii

BAB I .. PERMASALAHAN1 1

1.1. Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1 '

1.2. Perumus•n Masalah . . . .. .. . . .. . . . . . . . 2

1.3. Definisi Operasional .. . . .. . ... . . .. . 2

1.4. Maksud dan Tujuan Penelitian . . . . ... . 3

1.5. Kegunaah Penelitian . . . . . . . .• . . . . . . . 4

BAB II KONDISI FISIK PANT AI JEPARA DAN SEKITARNYA. 5

2 .1. K:ondisi Geogra.fis . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5

2.2. Kondisi Iklim . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6

2.3. K·ondisi Geologis . . . . . . . . .. . " " . . . " . - " . 11

2.4. Kondisi Geomorfologis I I I I I I • ' ' I • I . I I 17

2.5. Kondisi Oseanologis • .• • I· • • • • • • • • • • • 19

BAB III. METODE PENELITIAN 25

3.1. M~tode Pendekatan . . . . . . . . . . . . . . . . . . 25

3.2. Spesif~kasi Penelitian . . . . . . . . .. .. . 25

3.3. Teknik fenentuan Sampel

3.4. Teknik ~engumpula~ Data

I I I I 'I I I I I I 1 I

I ' • 1 I I I ' 1 I 1 1

3.5. Teknik ~nalisis Data I I ' ' I I ' I • I ' ' ' I I

;

iv

27

28

28

.

Page 5: DR$. S.U. - Welcome to repository civitas UGM€¦ · · ini adalah tipe surging dengan indeke sebesar 0,00105. Kecepatan arus s•panjang pantai sebesar O,OS7 m/detik dengan laju

'<'-•"'

·.

I. I I

I !

I

BAB IV. HAS!IL DAN PEMBAHASAN KQRFOGER8TIK . . . . . "' ' 34

4. 1'. Anallisis Korfostruktur . . • . . . . . . . . . . 34 . i

. 4. 2.

4.1.11. Unit Korfostruktur . . . . . . . . . . 34

4.1.~. Litostratigrafi • . . . . . . . . . . . . 36

Anallisis Korfodinamik ............. . i

4. 2. !1. Indeks Empasan ............. . I

4.2.~. Arus Sepanjang Pantai ...... .

4.2.~. Abrasl P~tai Jepara •.......

4.i.~. Akre~i Pantai Jepara ....... .

I

41.

41

42

44

46

KESIKPULAN •. : •••••.• ;1., ••••••••••••••••••.••••••••• , •• 49

50 I

OAFTAR ACUANi I

I I . . . . ·I· . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ' . ' i

. !

v

. :~~

Page 6: DR$. S.U. - Welcome to repository civitas UGM€¦ · · ini adalah tipe surging dengan indeke sebesar 0,00105. Kecepatan arus s•panjang pantai sebesar O,OS7 m/detik dengan laju

1

: I !

OAFTAR TABEI,

Tabe'l Judul Halaman

I 1. Hubunran An ara Angin dan Gelombang I .

!,aut .••.•. ,· ......•.......•••...••. 33

.•. 1

vi

Page 7: DR$. S.U. - Welcome to repository civitas UGM€¦ · · ini adalah tipe surging dengan indeke sebesar 0,00105. Kecepatan arus s•panjang pantai sebesar O,OS7 m/detik dengan laju

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

1.

2.

3.

4.

5.

" 1 e I I I 1 1 I I I 1 1 I I 'I I I I I 1- I It I I e I I • I I 1.· I • I

ris I~obar dan Arah Angin

Pola Um m Arah Angin dan Rambatan Gelombang .. . I • .

Peta Ke~uatan Angjn.(Isovent) ........... ···:·

Peta srbaran Rata-rata Tahunan Curah Hujan,

P~nguap~n. dan Selisi~nya di P~rairan Indo-i

nesia . i· ...... · ............................... . I

. s · ::::ne:r:r~~ .. ~~~~~~ ~~ ~ .. ~~~~~~~ .. ~~~~~~~ .. ~ ~ .!

7 .. Peta G~ologi yang menunjukkan persebaran

patahani1

dan ledok sedimen Tersier di Paparan

Sunda • : • • • • • • • • • . • • • ' • • • • • • • • • • • • • .io • • • • • • • • • • •

I 8. Peta Gbologi yang menggambaric.an perseba:ran

I I

5

7

8

10

11

12

14

bat.uan j. ~ •••• · ••••••• ~- ••••• -••••••••••• _. • • • • • • • 16

9. Peta Un~t Geomo:rfik Pantai Jepara

10. Variasii sistem arus p~rmukaan di Laut Jawa

menurut Berlage

11. Arus p~rmukaan di Laut Jawa sela~a aonsun

Barat • lit • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •

12. Arus pe~mukaan di Laut Jawa sel~ma monsun I

18

20

21

· Timur . i ••••..•••••••••• · •••.• ·. . • . . • • . • • • • . • . . . 22

13. Sebaran 1 salinitas rata-rata pada bulan

Februar~ . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 23

vii

. ;

Page 8: DR$. S.U. - Welcome to repository civitas UGM€¦ · · ini adalah tipe surging dengan indeke sebesar 0,00105. Kecepatan arus s•panjang pantai sebesar O,OS7 m/detik dengan laju

!

14. Sebaranl salin!i.tas.rata-rata pada bulan Alus-1 I . .

tus .. ·I·....................................... 24

15. Sebaranl jenis-jeriis pasanJ-surut di Indonesia I . .

16.

17.

18.

. 19.

20.

I

dan .sekli tarnya ....... , ..................... . i

Macam, .entuk, dan Indeks ~mpasan, .......... . . i I

Peta Ko~fo~truktur Oaerah Jepara dan sekitar-1 . .

nya ... I• •••••.•••••• 4 .................. 4 •••••••• . i .

. Foto lapangan yang menunjukkan batuan Breksi-

vulkani~ di daerah .................... ; ..... .

Peta ya~g menJtlaJnbarkan Gumma Huria sebaaai I

pulau y~ng terpisah dari Pula~ Jawa .~ ...... . I

i ' Grafik ! laju pelumpuran atau pemajuan garis

! .

25

30

36

37

38

pantai ~emS:rang .. • ..................... ·. . . . . . 39 I '

21. Penampahg tegak sus~nan batuan dari daerah.

Jepara hingga Kudus .......... i;............. 40

22.

. 23.

I

Gelombarg kiri~an yang menimbplkan empasan ..

Teras !J:'endah yang men~njukkan terjad,inya

abrasi ~antai . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . !

24.· Perubahan aaris • pahtai di selatan Jepara

antara tahun 1911 dan 1972 . . . . . . . . . . . . . . . . . . I

viii

41

44

45

. ;

Page 9: DR$. S.U. - Welcome to repository civitas UGM€¦ · · ini adalah tipe surging dengan indeke sebesar 0,00105. Kecepatan arus s•panjang pantai sebesar O,OS7 m/detik dengan laju

I . PERMASAL~HAN

1.1.

di ~aerah pesisir ~ang ber-

gar is tidak teratur atau tidak lu~us. Hal ini '--

dapat pad~ peta lokasi dalam Gambar 1. Karena

dae.rah a dan: sekitarnya ini bermaterial pasiran,

maka daerah "ni boleh dikatakan sebagai daerah pesisir.

berasal dari11

kata l.lB.JdQ·i.t (dala11 bahasa Ja~a). dan kata I .

pasisir itui bera"al dari kata ~AQi~,Pi,.at (dalam bahan. i :

Astronesia K~no) yang berarti tempat berpasir atau tepi-:

an pantai yahg berpasir (Hohamad Nlafenan, 19/87).

Ditinja~ dari sejarahnya, daerah Jepara ini ter-. I

letak·di kak~Gunungapi Huria. Oleh Bem-'elen (1970) di:-

nyatakan·bahra Gununs;api Muria ini selama Holosen masih

merupakan sbbuah pulau. Pernyataan ini didasari oleh !

I

keterangan ~ari Niermeyer (1913; di dalall Bemmelen.

1970), bahwa, kapal-kapal yang berlayar dalall abad ke 18

masih dapatf melalui selat dari Demak lewat Kudus dan

Pati menuju ~embang.

Kenyata~n yang ada sekarang ini ada1ah suda.h ter-

jadi penyat~an antara GQnungapi Huria sebagai sebuah

· pulau dan Pu~au Jaka. sebagai daratan utamanya. Semmelen I

(1970). meny~takan bahwa laju ingsutan aari;s pantai di ,. I

. dekat Demak! itu sejauh 30 meter/tahun. Dengan demikian. I . . .

di daerah Jtpara dan sekitarnya ini men.alami pemajuan

pantai hingg~ tergabungn~a dua buah pulau tersebut. . I

I 1

Page 10: DR$. S.U. - Welcome to repository civitas UGM€¦ · · ini adalah tipe surging dengan indeke sebesar 0,00105. Kecepatan arus s•panjang pantai sebesar O,OS7 m/detik dengan laju

,.

Lain

Otto S.R.

I

h~lny• yana telah dikemukakan oleh Bird I

On kosongo (1960) bahva sepanjana pantai

.2

dan

da:ri

Jepara. ke a ah selatan hingga Kali Keduna. telah mena­

alami pemund ran gar is pantai. Tsuchiya, dkk ( 1976); d i

dalam : Ott S.R. Ongkosongo) mengatakan bahwa abrasi ~ .. gelo~bang) (erosi berkembang meluas di daerah Kedung-

semat, dekat 1 Jepara.

Dari d~a macam kondisi tersebut, di satu pihak

mengalami a~resi dan di pihak lain ~engalami abrasi,

maka pantai Jepara ini meru~akan pantai dinamik yang

ditunjukkan ·oleh terbentuknye. garis pantai yang tidak

lurus. Kondi$i semacam ini sangat menarik untuk diteli~i

~ecara ge6motfologis ..

1. 2 .. Pf:rulQllst$-n lta.aali)J

Kenyata~n yang ada di daerah Jepara yaitu terjadi I

pemajuan pantai dimasa lampau dan peaunduran pantai .di

saat sekarang. Akipat sekarang yang terjadi adalah ter­

bentuknya garis pantai yang·berpola tidak lurus. Kasalah

yang timbul ·adalah proses geomorfik yan& bagatmanakah

yang mengak1batkan pola garis pantai ~epara itu tidak

~ lurus.

Abra=si, atau juga sering disebut juga korasi,

· ialah erosi ~isik pada batuan yang disebabkan oleh pena­

gelindingan f!ragmen batuan yang terbava di dalam gelom-' bang dan arus laut (Ritter, 1979).

Page 11: DR$. S.U. - Welcome to repository civitas UGM€¦ · · ini adalah tipe surging dengan indeke sebesar 0,00105. Kecepatan arus s•panjang pantai sebesar O,OS7 m/detik dengan laju

3

A~~a§i, · dapat diartikan secara alami atau binaan.

· Akresi secara alamiah adalah ter6entuknya lahan, hanya

oleh kerja tenaga ala11, pada gisik pengendapan material

dari air ata.upun dari uda;ra. A.kresi binaan ialah terben­

tuknya lahan karena perbuatan manusia, seperti· pembuata.n -bangunan peJOecah. air atau groin. Akres~ disebut juga

agradasi (CERC, 1984).

Panj:.ai merupakan·istilah umum untuk menyebut daerah

~ertemuan antara ~arat. dan laut~ Henurut Apriliani

Soegiarto (1986; di dalam : John Pieris~ 1988), ~one

peralihan antara daratan dan laut disebut sebagai wi­

layah pesisir.

P,"nd,c=iAtiD ttRrfpa.cu;a~tii, dimaksudkan sebaaai lang)­

kah awal untuk memecahkan mas•lah pantai di daerah Jepa-

ra berdasarkan proses-proses ~uar dan pengaruh dari

struktur batuan di daerah sekitarnya .

. Penelitian ini bermaksud mempelajari proses geomor-

fik.yang menyebabkan garis pantai Jepara c;lan s~kitarnya

itu berpola tidak lurus. Adapun tujuan penelitian ini

adalah :

1. mengadakan penguktiran variabel~variabel proses geo-

morfik, yaitu : kekuatan angin, kecepatan arus laut,

kemiringan pantai, tinggi empasan, tinaci gelombans:

panjang g~lombang, dan median ukuran butir pasir.

2. mengadakan perhitungan kecepatan arus sepanjang pan,~.

tai, laju angkuta~ sedillen oleh arus sepanjang pan­

.tai, serta; (aktor penentu akresi dan abrasi pantai.

. ' "'·

Page 12: DR$. S.U. - Welcome to repository civitas UGM€¦ · · ini adalah tipe surging dengan indeke sebesar 0,00105. Kecepatan arus s•panjang pantai sebesar O,OS7 m/detik dengan laju

. '

4

1. 5. K,CiJ.lDAAP P~g~li~Ut,p

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjf;Slaskan

· dal) menj abar~an adanya gej ala-gej ala a·lam yana menyebab­

kan terjadinya pola garis pantai eli daerah Jepara itu

. tidak lurus. Di saaping itu, hasil penelitian ini di-

harapkan dapat memprakirakan akibat-akibat yanc terjadi

di mas~ mendatang serta usaha pengendaliannya .

·,

Page 13: DR$. S.U. - Welcome to repository civitas UGM€¦ · · ini adalah tipe surging dengan indeke sebesar 0,00105. Kecepatan arus s•panjang pantai sebesar O,OS7 m/detik dengan laju

. '• I '

II. K.ONDISI F.ISIK PANTAI JBPARA DAll SBKITARNYA

2.1. Kgndisi qeografis

Pantai Jepara terletak di Propinsi Jawa Terigah

bagian utara. Kota ·Jepara sen.diri berjarak 60 km ke arah

timurlaut dari kota Semarang. Jika dilihat kembali pada

Peta L6kasi, dapat diketahui bahwa Pantai Jepara ter-

letak di sebelah barat'Gunungap,i Kuria. p-.ntai ini meng-

hadap ke barat· ke arah Laut Jawa atau m.e11pujur kC' arah

utara-selatan (N 250:8). Selain per11ukiman, bentulit peng""­

gunaan lahan di daerah Jepara ini yan• doainan adalah ' . . sawah di pedala11an dan ta11pak ikan paye.u. di .tepi laut.

Oaerah Jepara yan~ terkenal dengan ukir-ukirannya itu

juga me11punyai obyek wis~ta Pantai Kartini.

, I .

Gambar 1:

PETA LOKASI

Skalal:880.QOO

u

t 1.~1/T JAWA

...

5

Page 14: DR$. S.U. - Welcome to repository civitas UGM€¦ · · ini adalah tipe surging dengan indeke sebesar 0,00105. Kecepatan arus s•panjang pantai sebesar O,OS7 m/detik dengan laju

.. 6

.2.2 .. Kpodi&i Iklim

Pengaruh ikli~ yang kuat untuk terjaqinya proses

geomorfik di Pantai Jepara adalah iklim monsun. Angin

monsun barat yang banyak menganduna us,p air terjadi pada

periode Desember-Januari-Februari. Sebaliknya, monsun

timur terja<li pada periode Juni-Juli-Aaustus. Pada pe­

riods Mater-April-Hei dan periode September-Oktober­

November merupakan periode transisi. Pada periode tran-

sisi ini umumnya arab anain berubah-Ubah dan kecepatan

angin berkurang (Bayting TjasyonQ, 1987). I ~ I ..

Oleh Anugerah Nontji (1987) dinyatakan bahwa dalam

bulan Mar~t angin b•rat masih berhembus, tetapi kecepat­

an· dan kemantapannya berkurang. Dalam bulan April dan

.Hei arah angin sudah tidak menentu. ·oemikian pula dalam

bulan Oktober dan November, arah angin tidak menentu,

kekuatannya lemah, .oleh karena itu laut pun umutmya

tenang ..

. Ga.mbar 2 dan 3 berikut ini melukiskan pola arah

. angin di Indonesia, yana juaa melewati Pantai Jepara.

Page 15: DR$. S.U. - Welcome to repository civitas UGM€¦ · · ini adalah tipe surging dengan indeke sebesar 0,00105. Kecepatan arus s•panjang pantai sebesar O,OS7 m/detik dengan laju

-- \----. - ..... _____ .

Gambar 2 Garis-garis isobar dan arah angin: A. Bulan Januari­Februari, B. Bulan Jult-Agustus-September.

(Braak)

(di d~lam Anu.erah Nontji, 1987)

.. 7

Page 16: DR$. S.U. - Welcome to repository civitas UGM€¦ · · ini adalah tipe surging dengan indeke sebesar 0,00105. Kecepatan arus s•panjang pantai sebesar O,OS7 m/detik dengan laju

11&'

KALI MAN'fAN 200 3(!0 ...

, Atas: Pola umum apll. app musim. pada bula,nJ~-JWi 1971 yq cli~,~Pd oleh kapal riset "Chabl". . · BawtJh: .Pola umum ra,mbatu selomba,nr YIPS d.itimbul~ oleh ~ mu~ Juni-Juli 1971, m~nunjukkp a,r¥ ke ba.t"&t 4i sela~ .~anfNI yuag kc· m~,ocUaa membclok ke utara snenu,N Laut Cf,fta Scla~. Gw Pll~'9utv.s pap· ja,ng mcnu1Vukki.Jl pula ada,nya selo:nsbq la,in YIPI m~k da,ii ~ VfN'a (da,i Pasifllt) Qi debt Sinp,pura scdqka.n di selata.n Jawa 4-.n S\,JJila.tra 4a· tl.ftl relomb-.nr lain c:b1i pen,inn debt An~ka. . .

(Erra'ry dU)'

(di dalam. Anpgerah Nontji, 1$8~)

Page 17: DR$. S.U. - Welcome to repository civitas UGM€¦ · · ini adalah tipe surging dengan indeke sebesar 0,00105. Kecepatan arus s•panjang pantai sebesar O,OS7 m/detik dengan laju

a

Pola arus angin ini amat panting diketahui, karena

angin berpengaruh kuat terhadap pembentukan gelombang

dan arus laut. Jika dilihat pada peta kekuatan angin

(Gambar 4), maka tampaklah jelas pahwa Pantai Jepara itu

bertiup angin dengan kekuatan rata-rata sebesar 3,5

m/detik hingga 4,0 m)detik.

Perbedaan arah angin monsun ini berpengaruh pula

terhadap besarnya curah huja.n., Henurut Bayong Tjasyono

(1987), monsun barat biasanya lebih lembab da?ipada

monsun ~imur, karena pada monsun barat arus udara ber-

~erak di atas laut d~ngan jarak cukup jauh. sehingga

arus udara itu lebih banyak mengandung uap air. Diutara-

kannya pula, bahwa penaaruh lokal t•rhadap c1,1rah hujan

di daerah pesisirPulau Jawa disebabkan oleh pemanasan

yang. tidak sama antara darat dan air, sehinttaa terjadi

an gin . ) .

laut yang lembab. Kadang-kadana angin la\lt dapat

memperkuat monsun, . sehinaga jumlah ourah huj an yana

besar dapat diperoleh daerah pesisir seperti terjadi di

daerah Jepara. Di daer~h ini perdiri Gunungapi Muria

dengan ketinggian 1.604 m, sehinaga efek orografi mem­

bantu mempercepat terjadinya hujan. Jumlah curah hujan

rata-rata selama 10 tahun (1967 - 1976) di Jepara pada

monsun barat adalah 1.919 mm, sedangkan pada monsun

timur adalah 107 mm.

Sebaran rata-rata ourah hujan tahunan dan penguapan

di perairan. Indonesia dapat dilihat pada (}ambar 5 .. Pada

Gambar 5 ini juga dapat dilihat untuk peraii'an di

Jep.ara.

Page 18: DR$. S.U. - Welcome to repository civitas UGM€¦ · · ini adalah tipe surging dengan indeke sebesar 0,00105. Kecepatan arus s•panjang pantai sebesar O,OS7 m/detik dengan laju

..

3.0 •0

0 ~~-

GAM8Att. 4 Peta 1tekuatan ancin '(.iscNent)'di lncloDcaia (satuan'dalam m/dctik).

(DJojoflilurnljD)

(di dalam: Anugerah lfontji, 1987)

u

I

..... 0

Page 19: DR$. S.U. - Welcome to repository civitas UGM€¦ · · ini adalah tipe surging dengan indeke sebesar 0,00105. Kecepatan arus s•panjang pantai sebesar O,OS7 m/detik dengan laju

--------- ·----~ ----------

1 0 120 1

OAldBAR ;--' !S . Seharan rat.a·rata tl,hu.niUl C1,1nl'lll!UIU1 (P dalam em). pcnp.ap· IU1 (E daJ-.m em) d~Utaclilih a,nwa cw¥ h!Uan diU1 pcnpap.,a

· · (P-E dalam em) di pcrWa,n Indonala clul acklwnya. (Wyrtlt1

11

(di dalam : Anugerah Nontji, 1967)

2. 3. ~nti,iBi ~'~1()$1,,

Pantai Jepara termacsuk pantai yang terdapat di

dalam daerah potensial tsunaJPi. Hal ini dapat dilihat

pada Gambar 6 yang menunjukkan persebaran daerah/jalur

potensial bencana tsunami di Indonesia.

Tsunami merupakan g~lombang laut seismik, yait~

gelombang gravitasi dengan periode panjang yang ditim-

·bulkan oleh gempa bumi bawah laut atau kejadian vulkanik

(Thurman, 1978). (Anugerah Nontji, 1967) menyatakan

bahwa · tsunami dapat terjadi dari tiga buah fiaktor,

yai tu :. gempa bawah laut, pelongsoran di dalall a tau ke·

dalam laut, dan letusan gunungapi.

Page 20: DR$. S.U. - Welcome to repository civitas UGM€¦ · · ini adalah tipe surging dengan indeke sebesar 0,00105. Kecepatan arus s•panjang pantai sebesar O,OS7 m/detik dengan laju

••

til~

'

.. . • . ~

12

• ()

·o

Page 21: DR$. S.U. - Welcome to repository civitas UGM€¦ · · ini adalah tipe surging dengan indeke sebesar 0,00105. Kecepatan arus s•panjang pantai sebesar O,OS7 m/detik dengan laju

13

I Putu Pudja (1986) telah menelusuri data aempa

bumi yang terjadi selama pra-1900 hinaaa sekarang. Hasil

yang diperoleh adalah bahwa dari menelusuri- data his-

toris kegempaan daerah semenanjuna Huria dan ~ sekitarnya

(termasuk Semarang), maka kejadian aempabumi yang se~

makin se'ring itu bukanlah merupakan pertanda bahwa dae­

rah tersebut merupakan daerah aktivitas baru. Namun

kejadian-kejadian tersebut hanya merupakan ulangan keja-. '

dian gempa bumi (p~nglepasan energi) dari bagian kulit-

bumi yang cacat (patahan) di kawasan tersebut. Oisebut­

kan pula olehnya, bahwa batuan kulit bumi di daerah

tersebut sangat baik meneruskan gelombang gempa.

Persebaran patahan di daerah Jepara dan sekitarnya,

baik yang ada di darat maupun di dasar laut, ditunjukkan

pada gambar 7. Gambar ini juga menunjukkan persebaran

ledok sedimen ersier di Paparan SuMda.

Page 22: DR$. S.U. - Welcome to repository civitas UGM€¦ · · ini adalah tipe surging dengan indeke sebesar 0,00105. Kecepatan arus s•panjang pantai sebesar O,OS7 m/detik dengan laju

.,,. . \·.::·

' .. . ': i

Gambar 7

14

V~nlc ffC

""'"' .~ .. lc co .. ,

Peta geologi yang menunjukkan persebaran patahan dan ledok ~edimen Tersier di Paparan Sunda (Koesoemadinata dan Pulungaono, 1975; ~i dal~m Otto· S.R. Ongkosongo, 1984).

Page 23: DR$. S.U. - Welcome to repository civitas UGM€¦ · · ini adalah tipe surging dengan indeke sebesar 0,00105. Kecepatan arus s•panjang pantai sebesar O,OS7 m/detik dengan laju

r,,,

15

Ditinjau dari litologinya, daerah di sekitar Gu-'

nungapi Muria ini tersusun dari hasil-hasil vulkanoklas-

tik dan vulkanofluviatil dari Gunungapi Muria dengan

beberapa sisipan endapan aluvial. Jenis batuannya ter­

utama adalah Leusit, Breksi-vulkanik, Konglomerat-basal­

tik, Batupasir tufa~n. dan ~uff (Directo~ate General of ' Cipta Karya, 1988). Persebaran batuan ini dapat dilihat

pada gambar 8.

Page 24: DR$. S.U. - Welcome to repository civitas UGM€¦ · · ini adalah tipe surging dengan indeke sebesar 0,00105. Kecepatan arus s•panjang pantai sebesar O,OS7 m/detik dengan laju

17

2.4. Kondi~1 G~omprf6lp~i~

Menurut Pannekoek (1949). Daerah Jepara ini ter­

letak pada dataran aluvi~l. Unit dataran aluvial ini di

pedalaman perbatasan dengan unit fluvio-vulkanik dari

Gunungapi Huria. Gunungapi Kuria ini term~suk gunungapi

yang ada pada stadium ~ua. Hal ini ditandai dengan peno­

rehan yang kuat

Unit geomorfik dataran aluvial itu karena letaknya

di pantai, maka dapat disebut sebagai dataran aluvial

pantai. Pada unit geomorfik dataran aluvial pantai ini

"terjadi proses fluvial yang mengendapkan material alu-

v~um. Struktur material penyusun unit geomorfik ini

adalah berlapis horizontal, yang terbentuk pada kala

Ho los en. Re 1 ief d i daerah in i actalah da·tar hingga lan-

dai., Untuk mengenal lebih lanjut dapat dilihat pada

keterangan di bawah ini yang digunakan Qntuk menerangkan

Gambar 9.

ru;t:~fl~Nc~ I

' l't~lilnl. Ztlnt •· ';J(.. Yt~untrsl t~.tllr6nNs lti. • vrry l~w . * Volcttnrt-s ol lfl"''"lll 1191 itl, hifltrst ritiyrs *

0/t/ VfJ/t6110#S U. with ridf" tltfrrmir:ei 6y slruaur~ o o Cralus. Sl/:41/ volct1nic ctlnts

Sot~llurn pl11l~ttf.l zonto • lnlrusivt muus it/, , vuy low • • Nee ks

li. . slr011fly tliss«fttl ;,- -.:' :_Joof 1! vclunt~, · - -.. 1/vrio-.vtluni':

1'/111 pl111r11u:s;tliritl"l.· ln/1 ~: .. ~ ltl, ilsucletl lcwtr{lti!J t~ntluppu lt111/ (rifhiJ

· . ·:: Vt~!rtlnic /4ntlslitl,. • .. • .. • Conlct1/ lutrsl mfl_untll · · • , • :- .. · ··W Jl/vvlt~IIIII:S, "IMslve - Escflrpmrnls ltrr"' tl1posils

' ~ Norfhu11 eseii,.Ptnln'l til .:.;::::. Oli slit!, 611rs •n' tlun"

St~utiJr,.n .ZtJrl~ • D· ... ''I /.~ , • '1111/~yS • /r41t,,l"$1 'lti/I~JIS . AI• UVII/1 pitll/11 . ' .

Page 25: DR$. S.U. - Welcome to repository civitas UGM€¦ · · ini adalah tipe surging dengan indeke sebesar 0,00105. Kecepatan arus s•panjang pantai sebesar O,OS7 m/detik dengan laju

18

Gambar 9

PETA UNIT GEOMORFIK PANTAI JEPARA

Skala 1 1. 300.000

...

(Pannekoek, 19.49)

Page 26: DR$. S.U. - Welcome to repository civitas UGM€¦ · · ini adalah tipe surging dengan indeke sebesar 0,00105. Kecepatan arus s•panjang pantai sebesar O,OS7 m/detik dengan laju

19

2.5. Kondisi Qs~'nplgli§

Adanya monsun barat dan mons11n timur sangat be~ar

peranannya bagi persebaran arus la11t dan sal in i tas. air

laut. Hubungan ·antara arah angin clan arah arus laut

digambarkan 'pada Gamba~ 10. Pada Gambar 10 itu perubahan

arah angin di setiap 'bulannya diikuti variasi arah arus

laut.

Pengaruh monsun barat dan monsun timur terhadap

kecepatan arus laut juga ada. Arus laut dari barat mem­

punyai kecepatan yang lebih tinggi daripada kecepatan

~rus laut dari timur. Kecepatan arus laut ~i sekitar

· perairan Pantai Jepara •ntara yang berasal

dan dari timu~ juga berbeda. Rata-rata arus

dari

laut

bar at

dari

barat berkecepatan 38 cm/detik, sedangkan rata-rata arus

laut dari timur berk.ecepatan 25 cm/detik. Gambaran me­

ngenai kedua macam kecepatan arus laut ter·sebut dapat

diamati pada Gambar 11 clan Gambar 12.

Di samping berpengaruh pada persebaran arus laut,

monsun barat dan monsun timur berpenaaruh pula pada

persebaran sal in i tas air laut. · Hal· in i juga berkai tan

dengan kandungan uap air yang terbawa oleh monsun barat

dan monsun timur yang b~rbeda,·sehingga hujan yang ter­

jadi juga berlainan jumlahnya.

Page 27: DR$. S.U. - Welcome to repository civitas UGM€¦ · · ini adalah tipe surging dengan indeke sebesar 0,00105. Kecepatan arus s•panjang pantai sebesar O,OS7 m/detik dengan laju

20

Vent. (Angin) 0

< Co\lrant (Ar\ls)

Gambar 10 : Varia$1. · sistem arus permukaan di Laut menurut Berlaate (192.7; di dalam : Otto Ongkosongo. 1984) ..

Jawa S.R.

Page 28: DR$. S.U. - Welcome to repository civitas UGM€¦ · · ini adalah tipe surging dengan indeke sebesar 0,00105. Kecepatan arus s•panjang pantai sebesar O,OS7 m/detik dengan laju

·,~a·. ~~ ,'. ~

,' c., I

' ' ,' ~

I , c...'-

( ·~(

SEA

(i).

ft:SRUA'RY

em/sec 12 . All( - 6

0 . 100 200 25 -·----f:m 38 .Coli( 18

50 '4 74 75 44 36

\:·-··{t

\ . ,ol ,

I I

~ { .. , , • I .'~ ..,

•. •• ---.:....... ~ ,'; • .... 0

~"L ~ ; !I ·~ I t , ••

• ,' ~: ~-'-' :t' ,' \J

~. ~~ I

~ -! -~

'$:)~~

~~ LOM80K ()'~ "~

GaWlbar 11 Arus permukaan di Laut Jawa selama. llonsun Barat (US Naval Oceanog~aphic Office Sailing Directions; di dalall : Otto S.R. Ongkosongo, 1984).

f-..) .......

Page 29: DR$. S.U. - Welcome to repository civitas UGM€¦ · · ini adalah tipe surging dengan indeke sebesar 0,00105. Kecepatan arus s•panjang pantai sebesar O,OS7 m/detik dengan laju

0 100 . -· -

KM ..

~ ~ ~-

·r:--

"' -SEA ~

~·, .. 0

,._

.. • • 11( .... -

I I ,

I ~ r­

~ l ~ .,

,,-... -...._., __ , _ .. " , •(

1~8; ~. : . ~-1 ~-

1 c.. .

~I ~~· c..· ~-

-~ .... ...... , ~·

' ... ... . ...

/~--·t I

• y;' , , . . I :,

•\~ ,' ,~ ; I • : • ,' ,' :.: t.. ....... -

. ,- ... 111(1111(-,-- ' ' .. ., ".. ,-'

I''-,'-' I •"'· , ...........

·~=;~ ,, ~ -·

200 . <.m/Sec. 25 All( 12 smldoy

Gallbar 12

38 IIIIIEIII( 18

so~ 24

Arus per11ukaari di Laut Jawa sela11a 11onsun Timur (US Naval Oceanographic office Sailing Directions; di dalam ~ Otto S.R. Ongkosongo, 1984).

·.

. -·

....

! '

N t-.J

Page 30: DR$. S.U. - Welcome to repository civitas UGM€¦ · · ini adalah tipe surging dengan indeke sebesar 0,00105. Kecepatan arus s•panjang pantai sebesar O,OS7 m/detik dengan laju

23

Pada monsun barat, salinitas di perairan Pantai

Jepara kurang dari 32 °/oo. Akan tetapi pada monsQn

timur, salinitas di perairan itu naik menjadi lepih dari

32 °/oo. Monsun barat yang banyak mendukung besarnya

curah hujan di Jawa ini menjadikan ·volume aliran air

yang masuk ke Laut Jawa, sehingga mengenoerkan kadar

garam yang terkandung di Laut Jawa. Akibatnya garis

isohalin 32 °/oo atau di atasnya tidak sampai· menjorok

ke perairan P~ntai Jepara. Sebaliknya, isohalin 32 °/oo

atau diatasnya, pada monsun timur dapat menjorok masuk

'ke perairan Pantai Jepara. Kondisi semacaJP ini dapat

diamati pada Gambar 13 dan 14.

GAMBAR 13

Sebaran salinitas rata-rata ( 0 /o) pada bulan Februari (Vyrtki)

(di dala~ : Anugerah Nontji, 1987)

Page 31: DR$. S.U. - Welcome to repository civitas UGM€¦ · · ini adalah tipe surging dengan indeke sebesar 0,00105. Kecepatan arus s•panjang pantai sebesar O,OS7 m/detik dengan laju

24

130°

0 ~ -110

GAHBAR 14 Sebaran salinitas rata-rata ( 0 /o) pada bulan Aaustus

(Wyrtki) (di dalam Anuserah Nontji, 1987)

Pasang-surut di perairan Pantai Jepara tergolona

campgran, condong ke harian tunggal (mixed tide, pre-

vailling diurnal). Jenis pasana-surut ini tiap hari

terjadi satu kali pas~ng dan dan satu kali surut, tetapi ·

kadang-kadana pula untuk sementara dengan dua kali

pasang dan dua kali surut, yang sangat berbeda dalam

tinggi dan waktunya (Anuaerah Nontji, 1987). Kondisi

semacam ini dapat diketahui dari Gambar 15 di bawah ini.

Page 32: DR$. S.U. - Welcome to repository civitas UGM€¦ · · ini adalah tipe surging dengan indeke sebesar 0,00105. Kecepatan arus s•panjang pantai sebesar O,OS7 m/detik dengan laju

CAJ.tf>URAN, CONQONG KE HARlAN GANDA

0

GAHBAR 15·

25

u

!

Sebaran jenis-jenis pasang surut di Indonesia dan sekitarnya. (Wyrtki)

(di dalam : Anugerah Nontji, 1987)

Page 33: DR$. S.U. - Welcome to repository civitas UGM€¦ · · ini adalah tipe surging dengan indeke sebesar 0,00105. Kecepatan arus s•panjang pantai sebesar O,OS7 m/detik dengan laju

III. METODE PENELITIAN

3.1. H~tod~ Pen4ekotao

Mengingat bahwa sasaran yang diteliti adalah garis

pantai, sehingga variabel-variabel yang diukur dapat

digolonakan ke dalam kelompok relief, sedimen, iklim,

dan kelautan. Berda~arkan kelompok v~riabel tersebut

dapatlah diketahui bahwa penelitian ini menyan;kut aspek

- morfo logi, aspek morfostruktur, dan aspek morfod inamik.

Oleh karena itu, penelitian ini lebih cenderung memakai

lampiran atau pendekatan morfogenetik. I

Morfogenetik merupakan kata $ifat yang menerangkan

tentang hal-hal yang berhubungan dengan pembentukan

relief. lL Scholz (di dalam : l)emek dan imbleton, 1978)

mengemukakan bahwa pembentukan relief meliputi pengaruh-

pengaruh morfostruktur pasif (dengan litqloii yang do­

~inan) dan morfostruktur aktif (dengan tektonik yang

dominan) serta macam-macam proses pembentukan relief

(dari sudut pandang morfodinamik).

Berdasarkan -pengertian tersebut. maka dalam pene-

litian ini untuk menyelesaikan masalah garis pantai

Jepara selalu dibahas dari sudut pandang litologi, tek-

tonisme, d~n proses-proses geomorfik eksternal. Proses

geomorfik eksternal di daerah penelitian ini dikhususkan

tentang abrasi dan akresi.

3.2. soesifika:.ti E!~Qo~itian

Untuk mencapai tujuan penelitian ini digunakan

metode deskriptif-~ksplanatoris. Menurut Sharma (1986)

25.

Page 34: DR$. S.U. - Welcome to repository civitas UGM€¦ · · ini adalah tipe surging dengan indeke sebesar 0,00105. Kecepatan arus s•panjang pantai sebesar O,OS7 m/detik dengan laju

bahw·a

adalah

27

inti dari metode deskriptif-eksplanatoris ini

menginterpretasi genesis bentqklahan. Di dalam

penelitian ini parameter relief pantai, sed.imen, iklim,

dan kelautan diukur qntuk memperoleh variabel-variab~l

yang be~guna unt~k menghitung kecepatan arus sepanjang

pantai, laju angkutan sedimeQ, dan faktor penentu abrasi

dan akresi pantai.

~. 3. Teknik Penentucs.n SCLilR.el

Populasi bali penelitian ini adalah dataran aluvial

pantai yang merupakan suatu unit g~omorfik. Pada unit

ini ada bagian yang mengalami abrasi dan ada yang meng­

alami deposisi~ Untuk m~neliti itu dipergunakan tekni­

pengambilan · sampel secara purposif. Henurut Komaruddin

(1984) yang dimaksud dengan teknik pengambilan sampel

purposif ialah suatu teknik penetapan sampel dengan cara

memilih sampel ~i ant•ra populasi, sehin~ga sampel ter­

sebut dapat mewakili karakteristik populasi yang telah

dikenal sebelumnya. Selanjutnya dikaiakannya pula, bahwa

teknik ini senantiasa berdasarkan kepad.a pengetahuan

tentang ciri-ciri tertentu yang telah didapat dari po­

pulasi~sebelu~nya.

Ciri-ciri yang ada pada pQpulasi yang menjadi. dasar

pengambilan sampel adalah proses abrasi dan deposisi

atau akresi di Pantai Jepara. Pada pantai yang mengalami

abrasi dan akresi itulah diadakan observasi dan eksplo­

rasi. Haksud observasi dan eksplorasi dalam penelitian

ini acjalah mengadakan pengallatan qan pencatatan gejala

Page 35: DR$. S.U. - Welcome to repository civitas UGM€¦ · · ini adalah tipe surging dengan indeke sebesar 0,00105. Kecepatan arus s•panjang pantai sebesar O,OS7 m/detik dengan laju

..

28

•.

geomorfik dengan jalan mengl,lkur parameter-parameter

fisik, sehingga diperoleh variabel-variabel yang berguna . - ' \

untuk mengadakan diagnosis proses geomorfik.

3.4. Tcknik Pen~gmpQlan DatA

Hacam data yang dikumpulkan adalah data primer dan

data sekunder. Data sekunder diperoleh dari peta-peta,

hasil-hasil penelitiap sebelumnya, dan literatur. Data

primer diperoleh dengan jalan pengukuran di lapangan,

yakni dengan pembuatan profil topografi pantai, peng-

ukuran kecepatan angin dengan. anemometer tangan, peng­

ukuran kecepatan arus sepanjang pantai dengan p~lampung,

pengukuran kemiringan pantai dengan abneylevel, peng­

ukuran periode gelombang dengan arloji, tinggi empasan

den~an yallon, dan pengambilan contoh sedimen untuk

d iukur mediannya ..

Di samping pengumpulan data lapangan, juga dilaku­

kan pengumpulan data laboratorium dengan interpretasi

citra. Landsat ( 1: 1. 000. 000) dan . peta topografi

(1:50.000) secara geomorfologis. Dari citra Landsat

dapat diinterpretasi mengenai saris pantai, sebaran

b.atuan, pola vegetasi. Interpretasi peta topografi men­

cakuppola permukiJPan, pola penggunaan lahan, dan' saris

pantai.

3.5. TQknik Analisis Data

Data yang telah diperoleh kemudian dianalisis

dengan memasukkan beberapa variabel ke dalam rumus. Oleh

Page 36: DR$. S.U. - Welcome to repository civitas UGM€¦ · · ini adalah tipe surging dengan indeke sebesar 0,00105. Kecepatan arus s•panjang pantai sebesar O,OS7 m/detik dengan laju

29

karena itui teknik analisis data yang dipergunakan dalam

penelitian ini adalah dengan model matematis.

Abrasi pantai dapat disebabkan oleh arus sepanjang

pantai ·yang didukung oleh empasan. Hacam empasan ber-

pengaruh t~rhadap proses abrasi pantai. Untuk mengetahui

maoam empasan· di Pantai Jepara dapat ditempuh. dengan -

menghituna indeks empasan. Rumus yang digunakan untuk

menghitung indeks empasan disitir dari Knapp (1981)

seperti berikut ini .

. Hb I =

g . m

dengan oatatan

I = indeks empasan

Hb = tinggi gelombang pada titik peoah

g = konstante gravitasi <= 980 m/detik)

m = ~emiringan pesisir

T = periode gelo,bang.

(1)

Dari perhitungan dengan rumus tersebut, jika diperoleh

I < 0, 003 berart i mac. am empasannya adalah au:r:ititut

I = 0,003-0,070 berarti macam empasannya adalah glun,Hna

I > 0,070 berarti macam empasannya adalah GPilling.

Untuk memperjelas · macam dan bentuk empasan tersebut

dapat dilihat pada gambar berikut ini.

/

Page 37: DR$. S.U. - Welcome to repository civitas UGM€¦ · · ini adalah tipe surging dengan indeke sebesar 0,00105. Kecepatan arus s•panjang pantai sebesar O,OS7 m/detik dengan laju

30

•• 11 1 ... •,, ... l •} • • 'o(' ~~ '•. ~ '• 'l ; : : :, ••• .... , ... , •••• ,, •r• ..... , .. , ... . : . \ . ~), .,::::·~~~·· • • • • • ., • •• ) ' • • J .. • '·~ •• ' • , . ',··· ........ , .,. .. . '.

..:.~.·,.· ··~ :.:· ··· ............ ~--" .~·:· .. :'•1'.-.,·~.:··:.: .;; .·.:." '-'·~:~.·: \ ,._ . .. . . Surgiq

o,ooa

Gambar 16 Macam, Bentuk, dan Indeks Empasan (Knapp, 1981)

Arus laut yang besar peranannya dalam pengangkuta~

sedimen adalah arus sepanjang pantai. · Arus laut ini

be~gerak sejajar garis pantai, yang ·terletak di antara

mintakat empasan dan garis pantai. Untuk mengetahui

kecepatan arus sepanjang pantai ini digunakan rumus

, berikut ini.

Va = 20,7 tg ~ (g.Hb)0,5 sin 2 ab ....... (2)

dengan cata·tan :

Va = kecepatan arus sepanjang pantai (m/detik)

. ~ = sudut lereng gisik (derajad)

g = percepatan gravitasi

Hb = ketinggian empasan (m)

ab = sud~t antara puncak. empasan dan garis pantai

(de raj ad)

.( CERC, · 1984, dengan penyesuai.an not as i).

Page 38: DR$. S.U. - Welcome to repository civitas UGM€¦ · · ini adalah tipe surging dengan indeke sebesar 0,00105. Kecepatan arus s•panjang pantai sebesar O,OS7 m/detik dengan laju

31

Arus sepanjana pantai yang membawa sedimen itu

.dapat dihitung laju angkutannya clengan rumus yang di­

kemukakan oleh Galvin (1972, di dalam: C~Rc: 1984).

Menutut Galvin, besa~nya laju angkutan sedimen di se­

panjang pantai dapat diestimasi dengan pendekatan tinggi

empasan, karena bertambahnya tinggi empasan menyebabkan

energi gelombang menjadi lebih kuat. Adapun rumus yanl

dikemukakannya seperti berikut ini.

Q = 1,646 x 106 Hb2 ... (3)

dengan catatan

Q = laju angkutan sedimen oleh arus sepanjang pantai ·

secara kasar (m3/tahun)

Hb = tinggi empasan (m).

Untuk mendeteksi secara cepat adan~a proses abrasi

atau akresi dapat dilakukan dengan menghitung besarnya

faktor penentu seperti yang dikemukakan oleh Sunamura

dan Horikawa < 1974; di dalam: CERC. 1984). · Rumus yang

· dikemukakannya seperti>berikut ini.

dengan catatan :

Go = faktor penentu akresi dan abrasi pantai (tanpa

satuan)

Ho = tinggi gelombang maksimum di lapangan (Jn)

Lo = panjang gelombang (m)

dso = median ukuran butir a tau persentil ke-50 dari

contoh sedimen

' = sudut lereng dasar tepi pantai (derajad).

"

Page 39: DR$. S.U. - Welcome to repository civitas UGM€¦ · · ini adalah tipe surging dengan indeke sebesar 0,00105. Kecepatan arus s•panjang pantai sebesar O,OS7 m/detik dengan laju

32

Kriteria untUk menentukan terjadinya abrasi atau

akresi di pantai adalah :

- jika G0 < 0,0556 maka pantai itu menaalami abrasi dan

- jika G0 > 0,1111 maka pantai it\,1 menaalami akresi.

Sehubungan dengan kedua nilai tersebut, maka apabila

diperoleh nilai 00 di antara 0,0556 dan 0,1111 berarti

pantai itu ada dalam suatu keseimbangan.

Apabila di lapangan mengalami kesulitan dalam mem-

peroleh data primer, maka dapat dilakukan dengan data I

sekunder yakni data kekuatan angin. Data itu kemudian

·d isesuaikan ke Tabel 1 untuk memperoleh variabel

lainnya.

Page 40: DR$. S.U. - Welcome to repository civitas UGM€¦ · · ini adalah tipe surging dengan indeke sebesar 0,00105. Kecepatan arus s•panjang pantai sebesar O,OS7 m/detik dengan laju

TABEL 1 : HUBUNGAN ANTARA ANGIN OAN GELonBANG LAUT

-·-----~-----------------------------~~---------------------------------~--------------*·--------------~------------------------------~~-------------A ~ 9 i n ! G • 1 o " b ~ n 9 L a y ~ . . ------------------------~--------------~--------------------------------------------------------------------------------------------------------------

!K.c•p~t•n!T~.r~n : Tin9gi < " ) : -------------------:.R .. t:a-r•t:.a :R .. ~.a-r.a4: .. :F.~ch "ini""" Skala

K •. a d ..a .a n ;<k"/ja") ;<kg/"2>

s 1 A n 9 i ~.~ :R~t• - !Rata- !P•riod• !Panjang : ..... t.. : ,. .. t:. t:....- : : . ( " ) : : t:i ng<Ji : (d•t:i k>

( kH,) ~ " t s ... ...-.... ~

La u t:

--------------------------------------------------------:---------~----------------------------------------~------~-----------------------------------0 I

2

3

.. 5

6

7

8

9

10

11

12

!'Sun~i , r ... d~h <C<~ol "> ;s•poi-s•~i <light:s airs)

: Sangat: 1-ah < sl i 9h~ :br••z:• ) ;L•,.•h Cg.n~l• b~-z•)

;s•dan<J < .. od•~at:• br-z•>

;Rgak kuat: (fr•sh br••z•)

:Kuat ( st:rong br .. z• )

;Kencang ( "od•r•~• gal• )

:sangat kuat <whol• gal•> : : :a .. d.ai . <strong g•l•> . . . !8adai ku•t: <whol• gal•)

Rn9in ~ibut ( st~o.. )

Rrogin t:opan ( hur-ric-• >

. . :

: : : . .

1 1--5

6--11

12--1'9

20--28

~--38

39--'C9

so--61

62--7"'1

?S--88

89--102

:103--117 : . U.8 .

:

. .

0,20 0,80

3,53

8,12

Laut: ••p.rt:i kaca G.1o~ang k•cil tid*k ~r•ta tanpa buih G.lo~ang k•cil ... ~at:a, "=•"Pak puncak g•~OHban<J ta..pa buil\ Puncak g•lo .. b•n<J "ulai ~cah

15,70 : G.loHbang k•cil "ulai b.rub•h ·! -nj•di g•1ooobang b.,._.

26,6

11,00

60,10

83,20

102.5

1 .. 7,50

tee.oo

213,00

T .... jadi <J•1oHbang s~

nulai t:•~j•di 9•looob6ng b•••~• ..ul•i t:•"pak buih, t:idak "•~•t:• Laut: ooulai "•ninggi 4-n buih ooulai t:a"pak s•b~<J•i akibat: ~·~~aksi, <J•1oHbang ~~Hbat ••ar-.t. angin G.1o~•ng cukup ti~, Huboi t.rjadi panjang 9•10Mban9 ~ang 1.-bih, buih t:a"Pak j•l-..: G.loHbang t:in99i. 1.aut:· s+o1ah-'­ol.b ... ng~lindin<J• k•j•las•n pandangan Huali t•rg6nggu G.loHb.,..g ..... ~ tinggi diorogan puncak "•nggant:ung, s.cara "•­~1uruh l.aut: t•"P•k ~ut:ih, k•j•l•san pand•n<Jan t:.rgan99u G.loHb•ng ..... t tinggi, k•j•l-•"' pendangan t:•~gan'J<JU tldar-• diliput:i buih 4-n •• ~...,.....,

.

0 : 0 . 0 : 0 : 0 . 1,50 C:M : 3,05 CH 0,50 : o .. ~ oc: 8,05 . . . . . . 5,19 CH ! 8,.81 c-. 1,10 . 2,0.. " : 12,.8? . . : : . 0,18-'- : 0,37-- 2, .. --2.9 : 6,10-- : ' 15,77--16,09 0,27 " :, o,ss .. : 8,23 " 0, .. 3-- . 0,85-- 3,1--'C,O : 12,19-- 28,97--15,06 . 0,61 " . 1,28 .. . 17,98 .. . 0,88- 1,??-- 4,6--5.7 :. 2i,6+-- 61,37--120,?0 1,52 " 3,05 .. : : 33,83 " -1,95- 3,96- : 6,3--7 ... : 10,84-- 160,93--289,67 2,93 " ,6,10 " : 57.~ " 3,35--- 7,01- . 7,9--9,1 : 61,62-- 370,t .. --5-t7,16 . -t,88 " 10,06 .. : : 86,87 " . .

: : 5,79- .11,58-- : 9,7-11 .... : 98,15-- 67S,•.U--11"'4f,60 8,53 " 17,68 .. : : 135,33 " . : . . 9, .. 5- 19,51-- !12,0--13,1! 149,97-- !1335,?2--1786,32 12,19 " 2 ... ,69 .. : : ·179,83 " . : . i . 13,•U-- 2?,43-- :13~8--15, ... : 198,12-- !2011,63--2896,71 17,98 " 36,88 " : : 2-.&,89" . :

: : 19,51- ·, 3'),62-- :16,3--17,0: 227,3?-- 3379,53--... 023,25 22,25 " : "'15,11 .. :~ : ~.29" 2 ....... : ...... 99 .. : 18,0 : 505,15 ..

: c.,...pih lau-t t:a01pak -.at put:ih : :

~------------------------------------------~-----------------------------------------~------------~-------------------------------------------ftodi~ikasi d_.i So.dj- 1Cr-actibrat:a < 1985 ) d.., Abdul..ut:t:alip OaftUningr.t: ( 1977 ).

------------------------------------------~--------------------------------------------------~--------------------------------------------------------

u;o Uo

Page 41: DR$. S.U. - Welcome to repository civitas UGM€¦ · · ini adalah tipe surging dengan indeke sebesar 0,00105. Kecepatan arus s•panjang pantai sebesar O,OS7 m/detik dengan laju

IV. HASIL DAN PEHBAHASAN HORFOGENETIK

Henurut I.P. Gerasimov dan J.A. Hescherikov (di

dalam Fairbridge, 1968) menyatakan, bahwa analisis

morfostruktur digunakan baik untuk memecahkan masalah­

masalah teoritis tentang struktur dan evolusi permukaan

Bumi maupun untuk menafsirkan secara geomorfologis ten-

tang struktur geologi. Lebih lanjut diutarakannya, bahwa

morfostiuktur itu terdiri atas. bentuk-bentpk permukaan

Bumi yang dihasilkan oleh interaksi di antara tenaga-

tenaga endogenetik dan eksogenetik, dalam hal ini faktor

endogenetik terutama adalah gerakan tektonik kulit bumi.

Meskipun demikian, perbincangan tentang morfostruktur

dalam penelitian ini seperti tercantum di muka, yaitu

terdiri atas morfostrukur aktif dan morfostruktur pasif

( litologi ).

4.1.1. Unit ijorfgsttuktux

Untuk menentukan unit morfostruktur dilakukan de­

ngan mengadakan interpretasi Citra Landsat. Dari Citra

Landsat dapat diinterpretasi mengenai adanya pola ke.­

lurusan, unit litologi, pada garis pantai, pola aliran,

dan unit morfostruktur. Xarena citra Landsat yang di­

in~~rpretasi ini berskala 1:1.000.000, maka unit morfo­

struktur menjadi unit utama yang paling jelas untuk

diinterpretasi. Daerah interpretasi terdiri atas 3 unit

morfostruktur,' yaitu: unit mo,fostruktur gunungapi, unit

morfostruktur dataran, dan unit morfostruktur lipatan.

34

Page 42: DR$. S.U. - Welcome to repository civitas UGM€¦ · · ini adalah tipe surging dengan indeke sebesar 0,00105. Kecepatan arus s•panjang pantai sebesar O,OS7 m/detik dengan laju

.,· ., 11

35

Unit morfostruktQr gunungapi ada tiga unit, yaitu:

unit morfostruktur gunungapi Muria, unit morfostruktur

gunungapi \

Lasem, dan unit morfostruktur gunungapi

Ungaran. Unit morfostruktur dataran derigan material

aluvium dilalui oleh Kali Serang di bagian barat dab '

Kali Juwan'a di bagian timur. Unit morfostruktur lipatan

terdiri atas dua unit morfostruktur pegunungan antikli-

nal Kendeng dan unit ~orfostruktur pegununaan antiklinal

Rembang. Di antara kedua pegunungan itu dipisahkan oleh

lembah sinklinal yang dilalui oleh Kali Lusi ke arah

'barat dan Bengawan Solo ke arah timur.

1

Dalam penelitian ini yang panting adalah unit mor­

fostruktur gunungapi Huria dan unit morfostruktur datar-

an alu~ial Kali Serang. Berdasarkan hasil interpretasi,

Pantai Jepara terletak pada unit morfostruktur gunungapi

Huria berbatuan vulkanik intermediate.

Delineasi garis pantai pada unit morfostruk,tur

gunungapi mempunyai pola tidak lurus. Akan tetapi deli­

neasi unit morfostruktur dataran aluvial mempunyai pola

kurvilinear garis pantainya, dengan orientasi ujung ke

arah utara. Garis pantai yang kurvi-linear menunjukkan

bahwa pantai itu dipengaruhi liuat oleh kerja arus se-1

panjang pantai. Arus tersebut bergerak dari arah selatan '

ke utara, sehingga orientasi ujung mengarah ke utara.

Lain halnya dengan garis pantai pada unit morfo-

struktur gunungapi Huria berpola tidak teratur atau

kasar. Orientasi ujung tidak selalu menaarah ke utara,

Page 43: DR$. S.U. - Welcome to repository civitas UGM€¦ · · ini adalah tipe surging dengan indeke sebesar 0,00105. Kecepatan arus s•panjang pantai sebesar O,OS7 m/detik dengan laju

____ _,.~o,.-_________ _....-:-:---~-~-----.-----___,..-~.-,

36

bahkan mempunyai pola ~~lurusan yang menaarah ke puncak

Gunungapi Huria. Kondisi semacam ini dapat diinterpre-, .

tasik.an bahwa ujung itu terkontrol struktur vulkanik.

Keadaan seperti tersebut di atas juga didukung oleh

hasil interpretasi geomorfolcigis dari peta topografi.

Pola j garis pantai yang tidak lurus sebagai ujung itu

kesemuanya menaarah ke punoak Muria denaan pola radial.

Pada ujung itu lahan buritan (hinterland)-nya digunakan

sebagai permukiman. Permukiman tentunya dipilih pada

tempat yang lebih tinggi dari daerah sekitarnya untuk ' . .

'menghindari benoana banjir ataupun pasang air laut. Pola

permukiman itu radial yang ~engarah ke pusatnya yakni

g~nungapi Huria. Oerigan demikian, permukiman itu ter-

letak pada igir endapan aliran vulkanik. (Lihat peta

topografi pada lampiran).

u

t

• ·"' r· · ... • f

Gambar 17: Peta Morfostruktur Oaerah Jepara dan Sekitarnya

1:1.000.000

Page 44: DR$. S.U. - Welcome to repository civitas UGM€¦ · · ini adalah tipe surging dengan indeke sebesar 0,00105. Kecepatan arus s•panjang pantai sebesar O,OS7 m/detik dengan laju

...

LEGENDA

1. Unit morfostruktur gunungapi

la. Berbatuan vulkanik ·muda atau segar

lb. Berbatuan vulkanik interJilediate

lc; Berbatuan vulkanik tua

2. Unit morfostruktur dataran

3. UQit morfostruktur lipatan

3a. ~egu~un~an a~tiklinal Rembang

3bt. Pegunungan antiklinal Kendeng

Kenampakan rinci:

=.K~lurusari/Sesar

$ :: Sumbu antikl,in

' :: Sumbu sink lin

~ ..

. - Sungai .

-·-· -·- = Bat as unit morfostruktur

.Sumber :Citra Landsat skala 1:1:000.000

37

Dari observasi lapangan 14ipe~oleh da~a bahwa pada

ujung-ujung itu. dijbmpai batuan breksl vulkani~. Hal ini

membuktikan bahwa pola garis pantai yang tidak luru~::J itu

memang terkontrol struktur vulkanik, . . bukan . disebabkan

" .

,j .1

Page 45: DR$. S.U. - Welcome to repository civitas UGM€¦ · · ini adalah tipe surging dengan indeke sebesar 0,00105. Kecepatan arus s•panjang pantai sebesar O,OS7 m/detik dengan laju

38

4.1.2. Litostratiarafi

Telah disebutkan di m~ka bahwa Gununaapi Muria itu

pada mulanya adalah sebuah pulau yang terpisah dari

Pulau Jawa oleh adanya selat. Selam~ abad ke-15 hingga

ke-18 kondisi semaoam ini masih berlangsung di daerah

tersebut. Hal ini dapat ditinjau pada Gambar 19.

LAUT JAWA

A

LOkasi bandar Beraota eli daerah pesisir utara tana,b Jawa pada mala pemerin­tahan raja-raja Syailendra. R. Moh Ali. Indonesia dan Asia· Tengara (Ill): Kerajaan Syailendra (Rekonstruksi Serba-Chajal). Star Weeki~·· No. 791. 25 Februari 1961. hal. 29. Pada waktv itu pnuna Muria muih terlctak di f!i:buah pulau. dan keadaan itu berlanasuna sampai pada abad ke-xvm., di mana kipal· kapal masih bisa berlayar melalui selat yang memisahkan pulau itu dengan hukit· bukit Rcrribang. Akan tetapi di kemudian hari selat itu telah tertutup oleh pengu· kuban lumpur yang berasal dari daerah Demak menuju ke daerah Rcmbang me· lalui daerah Kudus dan Pati. R.W. van Bemmelen. The Geology of lnde>nesia. The Hague. 1949. Vol. lA, hal. 299. Sebelumnya juga telah pemah disingung oleh Prof. J. F. Niermeyer. Aardrijkskundi& ·overzicht. Termuat dalam Hoofdstuk I dari hasil karya H. Colijn, Nederlands-Indie. Amsterdam. 1913. J. hal. 41.

I. Pete llllt Murla ebld 11 dan 11.

Sumber: A. Amien'Budi­

man (1978) B.· Daldjoeni

(198Ld

Gambar 19: Peta yang menggambarkan Gunungapi Muria sebagai pulau yana terpisah, dari Pulau Jawa.

~-~

.'·• .. i .. ... Dari peta--peta yang tercahtum pada Gambar 19 ter.-

sebut dapat diketahui bahwa sekitar 3 abad yang lalu

selat Muria masih ada. Akan tetapi pelumpuran selat

Page 46: DR$. S.U. - Welcome to repository civitas UGM€¦ · · ini adalah tipe surging dengan indeke sebesar 0,00105. Kecepatan arus s•panjang pantai sebesar O,OS7 m/detik dengan laju

tersebut tetap berlangsung, hingga kini antara Muria dan

Jawa telah tergabung.

-Bemme len ( 1941; d i dalall Amien Budiman, 1978)

menyebutkan bahwa berdasarkan analisis peta-peta kuno

laju pelumpuran di·kota Semarang sejauh 8 km/tahun. Laju

pelumpuran tersebut menyebabkan majunya garis. pantai

daerah Semarang, hal itu digambarkan dalam bentuk grafik

seperti terc~ntum pada Gambar 20 berikut ini :

Perkembangan pantai Semarana antara tahun 169S sampai dengantahun 1940 menurut analisa Prof. Or. Jr. R.W. van Bemmelen. GeoJosische Kaart Van Java .. Schaal 1":100.000. Toelichting Bij t>e Bladen 73 (Semarana) En 74 (Oengaran). Eratav~. 1941, hal S6.

Gambar 20: Grafik laju pelumpuran atau pemajuan garis pantai Semarang.

Akibat pelumpuran tersebut semak,in lama Selat Hu~ria

itu semakin sempit dan dangkal, sehingga akhirnya ter­

tutup sama sekali Qleh endapan aluvial. Endapan-endapan

yang menutup Selat Huria itu sebenarnya tidak hanya dari

hasil erosi di ·daratan PQlau Jawa~ari Pegunungan ·.'!. ·•• ·,

Remban~ dan Peg~nunaan Kendeng) saja, .,a:kan tetapi juga

berasal dari Gunungapi Huria dalam bentuk vulkanofluv~a­

til. ·HS:l ini dapat dibuktikan dengan hasil penseboran

yang berupa penampang tegak susunan batuan dari da~rah

Jepara hingga daerah Kudus.. Penampang tegak susunan

batuan tersebut dapat dilihat pada Gambar 21.

Page 47: DR$. S.U. - Welcome to repository civitas UGM€¦ · · ini adalah tipe surging dengan indeke sebesar 0,00105. Kecepatan arus s•panjang pantai sebesar O,OS7 m/detik dengan laju

• I

41

4.2. Aoalisi:; Mprfodinamik

.Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa Pantai

Jepara bagian selatan mengalami berbagai hantaman oleh

empasan, akan tetapi pada saat pengukuran berlangsung

bo1eh dikatakan tidak terjadi angin. Haksudnya, peng­

ukuran kecepatan .angin pada saat itu tidak dapat dilaJ<,u ...

kan karena gerakan udara tidak ~a~pu memutar baling-•

baling mangkok pada anemometer tangan. Hal ini dapat

·· terjadi karena a(janya · gelombang kilriman atau alun

.(swell) yang merambat terus sampai jauh melalrJpaui daerah

.. angin yang menyebabkannya (fetch). Hal ini dapat di­

pahami ~elalui gambar di bawah ini.

Wave· acneratinc

area

Gambar 22: Gelombang kiriman (swell) yang merambat jauh me lampau i daerah angin yang menyebabkannya (fetch). Gelombang kiriman ini yana menimbul­kan empasan di pantai. (Thurman, 1978)

4.2.1 .. Indcks Empa~an

Karen a kecepatan angin pada saat itu ,. tidak dapa\(

diukur, maka untuk memperoleh data rata-rata kekdatan

angin di Pantai Jepara digunakan peta isovent (Gambar

4). Kekuatan angin di Pantai Jepara berkisar antara 3,5

meter/detik dan 4,0 meter/aetik (12,6 km/jam 14,4

' .,

Page 48: DR$. S.U. - Welcome to repository civitas UGM€¦ · · ini adalah tipe surging dengan indeke sebesar 0,00105. Kecepatan arus s•panjang pantai sebesar O,OS7 m/detik dengan laju

42

km/jam). Data ini dihubungkan dengan Tabel 1 untuk mem--:

.Peroleh variabel-variabel lainnya. Dari Tabel 1 diper-.

oleh variabel periode gelombang (T) berdasarkan kekuatan

angin, yaitu.berkisar antara 2,435 detik dan 2,571 detik

atau periode gelombang rata-rata selama 2,503 detik.

Hasi 1 pengukuran d i lapangan · menunjukkan bahwa

rata-rata tinggi empasan adalah 0,26 meter, sedangkan

kemiringan pantai sebesar 2°30'. Oengan demikian, indeks

empasan dari rumus 1 dapat dihitung seperti berikut ini.

0,26 I -

Dengan diperolehnya nilai I = 0,00105 tersebut

dapatlah diketahui macam empasan yang terjadi di Pantai

.Jepara. Ternyata indeks empasan yang diperoleh itu

nilainya kurang dari 0,003. Hal ini berarti bahwa macam

empasan itu adalah eu~ging.

Kacam empasan surging ini kekuatannya ada di baw~h

menuju ke atas, sehingga hanyutan balik (backwash) ber-

kuraog kekuatannya. Akibatnya, di daerah pantai terjadi

deposisi yang makin lama akan menimbulkan akresi pant~i.

Hasil pengukuran kemiringan pantai ( 0 ) adalah

sebesar 2°30'. Ketinggian empasan rata-rata diperoleh

hasil pengukuran setinggi 26 em atau Rb = 0,26 m. Sudut

antara puncak empasan dan garis pantai ( ~ ) diukur

secara t idak langsung, yai tu dengan tg ol.. yang d ipero leh

Page 49: DR$. S.U. - Welcome to repository civitas UGM€¦ · · ini adalah tipe surging dengan indeke sebesar 0,00105. Kecepatan arus s•panjang pantai sebesar O,OS7 m/detik dengan laju

43

dari perbandingan antara tinggi e•pasan dan jarak

pengukuran empasan ke garis pantai. Hasil yang diperoleh '

· adalah seperti berikut irii.

tgo(. = (0,26) I (74,30) = 0,0035.

Jadi. sudut an tara puncak empasan dan ga'!'is pantai

diperoleh sebesar 0012'. Dari variabel~variabel yang

diperoleh tersebut dapat dihitung kecepatan arus

sep,anja:ng pantai dengan rumus 2 seperti berikut ini.

Va = 20,7 tg 2030' (908 . 0,26)0,5 sin 2(0012")

= 20,7 (0,0437) (15,3649) (0,00698)

= 0,097 m/detik. ----------------------------

Jika. telah diperoleh besarnya kecepatan arus

sepanjang pantai dengan perhitungan, yakni Va = 0,097

~/detik; maka berikut ini dikemukakan hasil pengukuran

langsung di lapangan yang dapat digunakan sebagai

pembanding. Hasil pengukuran lapangan mengenai kecepatan

· arus sepanjang pantai dengan alat pelampung pada jarak

11 m ditempuh dalam waktu 1,30 menit, 1,10 menit, 1,25

menit, dan 1,05 menit. I

I

. '

· Jika pengukuran tersebut dirata-ratakan, maka akan

diperoleh hasil kecepa:tan rata-rata arus sepa:njang

pantai. sebesar Va =. 0,156 m/detik. Arus sepanja:ng pantai

yang diukur ini mengalir dengan arah ke utara (00-10 NE).

Dengan d iketahu inya t inggi empasan ( Hb = 0, 26 · m),

maka dapat pula dihitung laju pengangkutan sedimen oleh

Page 50: DR$. S.U. - Welcome to repository civitas UGM€¦ · · ini adalah tipe surging dengan indeke sebesar 0,00105. Kecepatan arus s•panjang pantai sebesar O,OS7 m/detik dengan laju

44

arus sepanj ang pantai ,dena an rumu.s 3. t>engan rUtnl:IS

tersebut kemudian.dihitung 'nilai Q ~eperti berikut ini.

Q = 1,646 x 106 (0,26~ = 111.269,~0 m3/tahun. ---------~------------------------------

Helihat besarnya laju angkutan sedimen oleh arus

sepanjang pantai tersebut berarti arus sepanjang pantai

ini besar perananya. bagi terjadinya proses abrasi

pantai. Hal ini penting artinya bagi perubahan bentuk

· lahan yang ada di pesisir Jepara.

4.2.3. Abrasi Pantai JeQata

Hasil penelitian lapangan menunjukkan bahwa pantai

J epara mengalami proses abras i. Keadaan in i d i tandai

·oleh adanya bentukan .teras rendah di tepi pantai.

Kenampakan teras rendah itu dapat dilihat pada foto

lapangan seperti yang terpampang pada Gambar 23.

: • c •

j

·l!. _____ ~T;""--------'----- ---..,--'· ~!

Gambar 23 Teras ren.dah yang menunjukkan terjadinya abrasi pantai.

Page 51: DR$. S.U. - Welcome to repository civitas UGM€¦ · · ini adalah tipe surging dengan indeke sebesar 0,00105. Kecepatan arus s•panjang pantai sebesar O,OS7 m/detik dengan laju

45

Adanya abrasi pantai Jepara ini juga didukung oleh

peta yang dibuat oleh Bird dan Otto S.R. Ongkosory~o

( 1980).

Gambar 24

N

f

JAVA. SEA

SC~I·!'iao.P 0. y31un

II1IJ flthp~

Perubahan garis pantai di selatan Jepara antara tahpn 1911 dan 1972 (Bird dan Otto S.R. Ongkosongo, 1980).

Kenyataan yang terjadi adalah sedimen yang ter­

angkut dari hasil p~rhitungan dalam penelitian ini ada­

lah 111.269,60 m3/tahun. Kondisi semacam ini jelas me-

nandakan terjadinya abrasi pantai. Abrasi pantai ini

terutama d~sebabkan o~eh arus sepanjang pa.ntai.

Arus sepanjang pantai yang berpengaruh terhadap

abrasi pantai Jepara berlangsung pada .periode monsun

Page 52: DR$. S.U. - Welcome to repository civitas UGM€¦ · · ini adalah tipe surging dengan indeke sebesar 0,00105. Kecepatan arus s•panjang pantai sebesar O,OS7 m/detik dengan laju

46

barat maupun monsun timur. Jika ditinjau kembali pada

gambar 11. maka' tampak bahwa selama periode monsun

barat, keoepatan arus laut sebesar 38 om/detik (1,368

km/jam). Arus laut monsun barat ini amat besar 'pengaruh-

nya terhadap arus sepanjang pantai Jepara.

Berdasarkan gambar 12 di muka, keoepatan arus laut

.selama monsun timur adalah sebesar 25 cm/detik (0,90

km/jam). Tampaknya ar\lS laut ini lebih lambat daripada

·arus laut selama monsum barat. Nallun demikian, arus

motisum timur ini juga berpengaruh terhadap pembentukan

·~nus sepanjang pantai di daerah Jepara.

4.2.4. Akre~i Pantai Jepata '

Ditinjau dari sejarahnya, nama Jepara itu semula

pada abad ke-15 adalah Ujung Kuara. Nama ini kemudian

berubah menjadi Jungmara, dan akhirnya menjadi Jepara.

Henurut letaknya, Jepara terletak di sisi barat ya~g

dahu'lunya merupakan pinggiran Pulau Huryo. Pelabuhannya

cukup baik dan aman terhadap gelombang besar, karena

terlindung oleh tiga pulau yang terletak di depan pe-

labuhan (Graaf dan Pigeaud, 1974; di dalam : Daldjoeni,

1984).

Jika diperhatikan, peta topografi yang tercantum

pada Lampiran I. menunjukkan bahwa di sebelah barat

Jepara terdapat sebuah pulau, yaitu Pulau Panjang. Hal

itu merupakan kenyataan yang ada sekarang ini. Akan

·tetapi jika dicermati lebih lanjut, ujune barat Jepara

itu terdapat permukiman yang bernama Pulo Kelor dan juga

Page 53: DR$. S.U. - Welcome to repository civitas UGM€¦ · · ini adalah tipe surging dengan indeke sebesar 0,00105. Kecepatan arus s•panjang pantai sebesar O,OS7 m/detik dengan laju

\ .

. 47

dijumpai Kebon Laut. Daerah permukiman ini dapat diin­

terpretasikan berdasarkan nama_nya bahwa dahulunya me­

rupakan sebuah pulau yang terpisah dari daratan Jepara.

Pulau-pulau tersebut menjadipenghalang terangkut­

nya sedimen oleh arus sepanjang pantai. Hal ini dapat

diidentifikasi dengan menghiturtg faktor penentu akresi

dan abrasi seperti tercantum pada Rumus 4 dimuka.

Data yang diperoleh 11eliputi tinggi empasan m~ksi­

mum (H0 ) setinggi 0,55 m, rata-rata panjang gelombang

7,50 m, dan kemiringan lereng pantai sebesar 2° 30'.

'Hasil analisis sedimen meberikan nilai phi untuk median

ukuran butir s~besar 2,30~. Varfabel-variabel tersebut

kembdian dimasukkan ke Rumus 4, Sehingga diperoleh hasil

seperti berikut ini.

G0

= (55/7,5) (tg 2° 30')0 ,27 (2,304/7,5)-0,67

G0 = (0,073) (0,4294) (2,2051)

G0 = 0,077

Ternyata hasil perhitungan nila~ G0

= 0,077 itu

terletak diantara nilai 0,0556 dan 0,1111. Hal ini ber­

art i · Pantai J epara ada dalam keseimbangan an tara proses

abrasi dan akresi.

De~gan demikian, pantai di daerah ini yang men~­

alami abrasi, mate:r:ialnya terendapkan kembali. Peng­

endapan ulang ini terjadi di pantai yang di haQapannya

terhadap penghalang (pulau). Pulau Parijang 'dan Pulau

Kelor menjadi penghalang lajunya pengangkutan sedimen

oleh arus sepanjan~ pantai.

; .

Page 54: DR$. S.U. - Welcome to repository civitas UGM€¦ · · ini adalah tipe surging dengan indeke sebesar 0,00105. Kecepatan arus s•panjang pantai sebesar O,OS7 m/detik dengan laju

48

Karena kedudukan Pulau Kelor itu lebih dekat dengan

. pantai,

Akibat

maka pulau tersebut menjadi penghalang

adanya h~lanaan itu, laju arus sepanjang

utame. .

pantai

juga terhalan~,

· Karena kecepatan

sehingga kecepatan arus itu melemah.

arus itu inele11ah,. akibatnya sedimen

yang terbawa di dalam aru~ itu terendapkan.

Pengendapan sedimen itu menyebabkan terbentuknya

di dasar laut. Perkembangan beting itu 11enyebabkan

nya

beting

ada­

Ke-hubungan antara Pantai Jepara dan Pulau Kelor.

duanya dihubungkan oleh sebuah beting pantai yang biasa

~isebut · tombolo. Tombolo ialah pematang linear ·yang

menghubungkan antara daratan·dan suatu pulau, yang

jadi dari sedimen yang terendapkan o1eh tenaga

s~lama berlangsungnya proses akresi pantai.

ter­

laut

Proses perkembangan pantai, dalam hal ini adalah

pembentukan tombolo di Pantai Jepara, tidak lepas dari

pengaruh gelombangr yang terjadi di pantai itu. Tipe

empasan yang terjadi di pantai itu adalah tipe Surging,

yang tenaganya mengarah landai ·ke atas. Tipe empasan ini

lebih cenderung menjendapkan sedimen, sehingga proses

akresi pantai berjalan terus. Akresi itu materialnya

berasal dari sedimen yang terangkut oleh arus sepanjang

pantai.

Page 55: DR$. S.U. - Welcome to repository civitas UGM€¦ · · ini adalah tipe surging dengan indeke sebesar 0,00105. Kecepatan arus s•panjang pantai sebesar O,OS7 m/detik dengan laju

KESIMPULAN

Pantai Jepara yang menjadi daerah penelitian ini

mempunyai garis pantai yang kurvi-linear di bagian se­

latan dan garis pantai yang tidak lurus di. bagian utara.

Garis pantai kurvi-linear disebabkan oleh pengaruh kuat

proses abrasi; sed~ngkan garis pantai yang tidak lurus

disebabkan oleh adanya tombolo dan adanya kontrol struk­

tur vulkanik terbukti pada ujung itu berbatuan breksi­

vulkanik.

Macam empasan yang terjadi di Pantai Jepara adalah

tipe surging yang menyebabkan aktifnya proses deposisi,

sehingga proses akresi dar;>at berlangsung terus. Hacam

empasan surging ini terbukti dari has11 perhitungan

indeks empasan yang besarnya 0,00105.

Heskipun p~oses deposisi kuat, tetapi abrasi- oleh

arus sepanjang pantai tetap terjadi. Arus ini bergerak

dengan kecepatan 0,079 m/detik (dari hasil perhitungan)

atau 0,156 m/detik (hasil pengukuran lapangan). Besarnya

laju pengangkutan oleh arus ini adalah 111.269,60 m3/

tahun.

Dengan demikian, Pantai Jepara itu berlangsung dua

macam proses secara bersama-sa~a. yaitu proses abrasi

dan akresi. Hal ini diperkuat dengan hasil perhitungan

faktor penentu G0 • = 0, 077 yang terletak di an tara 0, 0556

dan 0,1111.

49

Page 56: DR$. S.U. - Welcome to repository civitas UGM€¦ · · ini adalah tipe surging dengan indeke sebesar 0,00105. Kecepatan arus s•panjang pantai sebesar O,OS7 m/detik dengan laju

DAFTAR ACUAN

ABDULHUTTALIP OANU.NINGRAT, 1977, Kplia.l} ftll,ahuttan, Bag i­an I, Cetakan Ill, Seksi Publikasi Departemen T~k­nik Sipil ITB, Bandung.

AMIEN BUDIMAN, 1978, SQm&fAD« JiHoYatmn DulU, Jilid ~. Penerbit Tanjung Sari, Semarang.

ANUGERAH -NONTJI, 1987, Laut NusantAtJ., Penerbit Djam­batan, Jakarta.

APRILIANI SOEGIHARTO, 1986, Pemanfaatan Sumber ALam Laut Henjelang Tahun 2000; di dalam :JOHN PIERIS (Ed.), 1988, Strategi Kelautao ; f~pgembanaao K~l~utan dalam P~rspektif Pembangunan Sasional, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta.

,BAYONG TJASYONO H.K., 1987, IJsl;i.m detn. L;i.ogkqngan, PT -Cendekia Jaya Utama, Bandung.

~BEHHELEN.. R.W. van, 1970, tbe ~eoloav ot Iod~oe~ia, Hartinus Nijhoff. The Hague.

BIRD, E.C.F. dan OTTO S.R. ONGKOSONGO, 1980, 20Yinm­meotal CbaoaeG on the Coa:o9t~ of lnaone~i~. The United Nations University, Tokyo.

CERC (Coastal En~ineering Research Center). 1984, SbotQ Ptotection<tsa.p.Jlal. Vol. I, Fourth Edition, DepT. pf the Army, US Army Corp. of Engineers, Washington.

DALDJOENI, N., 1984, Gepltaf1 lesejorahan LI :U.a., Penerbit Alumni, Bandung.

Indooe-

DEHEK, J. dan C. EMBLETON (Eds.), 1978, GPide to Hedium­Scale Geomorphglggiqal Happing. Commission on Geo­morphological Survey and Happing IGU, Stuttgart.

DIRECTORATE GENERAL OF CIPTA KARYA, 1988, .... 1~ ..... ~-I ..... K-K___,WiWoa-t..,..e....._t Supply SectoJ; Project io Centtal .Zawa and "trurva-karta, Vol I dan II, Ministry of Public Works, Jakarta.

GERASIMOV, I.P. dan J.A. HESCHERIKOV, 1968, Horphostruc­ture; di dalam : R.W. FAIRBRIDGE (Ed;), Tbe Ebcy­clo.ocdi~ ot Gcsuaor~bt.olol¥· ·Reinhold Book Co.. New Yot-k. ·

I PUTU PUDJA, 1986, Gempa Semaranc Suatu Tinjauan, ~ let'.1n )Jetc=otolpgi dAD (lfiPficsika, No. 1/Th. IV : 33-36. .

50

Page 57: DR$. S.U. - Welcome to repository civitas UGM€¦ · · ini adalah tipe surging dengan indeke sebesar 0,00105. Kecepatan arus s•panjang pantai sebesar O,OS7 m/detik dengan laju

' ':!,",'.·'"- '··('···.

51

KNAPP, B., 1981, P--ct~ca,l Fgypd,aj:.igns Qt eb,:aical •raphy, Georae Allen I Unwin, London.

Geo-,

KOMARUODIN, 19~4. Kamua Riaet, Penerbit. Angkasa, Ban­dung.

MOHAMAD NGAFENAN, 1987, Kamua itimplR(i Bahasa Ipdgne­aia, Dahara Prize, Semara~g.

OTTO S.R. ONGKOSONGO, 1982, The Nature of Coastline Changes in Indonesia, Tbc Iodoocs1AP JpijrDAl Qf Gepgrapby~ Vol. 12, No. 43 : 1-22.

• 1984, EyplutiPD ~t Jffect~ de~ Amenacem.ents dans L 'lnxirpnnemont Cotiot th~ la Baie de Jakatta. IndonesirJ., These d'e Dooteur en Ocea­nologie, Universite de Bordea~x I, Telance.

PANNEKOEK, A.J., 1949, Out;lin,e Qf tbc Q:oa..o·rpbQlpgy pf sl.a.x.a., E. J. Br i 11 ,- Le iden.

RITTER, D. F. , 1979, Ptpcosa Geomo;&a~b,QloC¥, WHC Brown Co. Publisher, Dubuque, .Iowa.

SHARMA, V.K., 1986 QIPIIP:t,ghglggll' : ;Bat~b aurfAQI Prg­cessea ~nd Form~. Tata. McGraw-Hill Pub1. Co Ltd., New Delhi.

SOEDJONO KRAMADIBRATA, 1985, ~P~et~e~n~P~aun~a~awo~~r~e~la~b~u~b~a~n. Ganesa Exact, Bandung.

THURMAN,. H.V., 1~78, IottPQUQ~Qt¥ 0CfUlO.QJitQ.PbY, A Bell & Howell Co., Columbus, Ohio.

l

' .. 4

.t

I 1 ' .