dr. (h.c.) ir. suyono sosrodarsono di mata kamidr. (h.c.) ir. suyono sosrodarsono 7 di mata kami...

28
1 Dr. (H.C.) Ir. Suyono Sosrodarsono DI MATA KAMI Dr. (H.C.) Ir. Suyono Sosrodarsono DI MATA KAMI

Upload: others

Post on 03-Feb-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 1Dr. (H.C.) Ir. Suyono SosrodarsonoDI MATA

    KAMI

    Dr. (H.C.) Ir. Suyono Sosrodarsono

    DI MATAKAMI

  • Pemerintah saat itu sedang fokus menggarap penyediaan pangan, sandang, papan rakyat. Pangan terutama padi, kedelai, jagung jelas perlu air sebagai faktor penunjangnya. Kalau ingin meningkatkan produksinya tak terhindarkan banyak proyek yang dikebut pengerjaannya, sementara tenaga dengan keahlian yang dibutuhkan jumlahnya terbatas. Meskipun sempat dikritik teman-teman sejawat, saya memutuskan mengirim tenaga-tenaga muda untuk belajar ke luar negeri, ke Belanda, Kanada, India, Inggris dan lainnya. Saya jalan terus karena yakin bahwa masalah human investment menyangkut kesiapan kita dalam jangka panjang, bukan semata masalah hari ini saja.

  • 3Dr. (H.C.) Ir. Suyono SosrodarsonoDI MATA

    KAMI

    Jejak Pak Suyono Sosrodarsono dalam dunia Teknik Sipil dan Pekerjaan Umum di Indonesia sungguh terasa kuat. Beliau mengabdi sejak Republik Indonesia masih bayi. Hingga kini, di usia 90, pemikiran-pemikirannya masih relevan dalam dunia PU di tanah air. Beliau masih mengikuti perkembangan terkini, dan masih berkenan memberi masukan-masukan berdasarkan kearifan dan pengalamannya yang sungguh panjang.

    Boleh dibilang, Dr. (H.C.) Ir. Suyono Sosrodarsono adalah ahli air yang matang oleh waktu. Pak Suyono ikut menyaksikan bangsa Indonesia lahir. Malah, beliau pun aktif membela kemerdekaannya melalui kesertaan dalam Tentara Pelajar. Tapi beliau juga memilih mendalami ilmu pembangunan, teknik sipil. Dengan keahliannya di bidang pengairan, beliau mendalami aspek infrastruktur penyediaan pangan bagi rakyat.

    Ilmu yang sangat khusus itu ternyata terkait erat dengan rencana besar memperbaiki hayat hidup orang banyak sebagai salah satu cita-cita kemerdekaan kita. Namun, Pak Suyono tak berhenti di situ. Dengan pengalaman mengabdi pada dua Presiden Republik Indonesia, ia telah menangani berbagai aspek pembangunan fisik di Indonesia. Jalan, jembatan, waduk dan pengairan serta berbagai konstruksi yang strategis bagi perkembangan suatu daerah.

    Pak Suyono punya komitmen tinggi pada bidang ke-PU-an. Daya ingatnya yang tajam, kesederhanaannya, disiplin pribadinya, tetap bertahan hingga usia 90 kini. Berbagai kesaksian dari para yunior, mantan bawahannya, serta orang-orang yang mengenalnya, mengukuhkan kesan tersebut.

    Pak Suyono telah dan masih menjalani hidup yang penuh. Sampai kini, Pak Suyono masih memberi baktinya pada dunia ke-PU-an. Enam dekade pengabdian, sebuah teladan yang sukar ditandingi.

    Kami mendoakan Pak Suyono selalu mendapat berkah dari Tuhan Yang Maha Esa. Dan kami berdoa agar kami sanggup mengikuti jejak pengabdian tersebut sebaik mungkin. Selamat Ulang Tahun, Pak Suyono!

    SEKAPUR SIRIH

    Dari seluruh jajaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan RakyatRepublik Indonesia

  • 4 Dr. (H.C.) Ir. Suyono SosrodarsonoDI MATAKAMI

    Kesempatan terjun langsung ke lapangan membuat saya banyak belajar, mencermati proses, mengamati gerak-gerik air, sifat-sifatnya, cara bergeraknya dan daya rusaknya.Saya melakukan observasi di lapangan dan tidur di dekat proyek. Di lapanganlah para insinyur akan melihat dan terlibat dalam penanganan masalah, melaksanakan dalam praktek ilmunya yang ada kalanya tidak sama dengan apa yang kita pelajari dalam textbook. Saya juga bekerja sambil belajar, melaksanakan pekerjaan perbaikan jalan. Belakangan saya semakin memahami bahwa seorang insinyur sipil baru dapat bekerja “secara mantap” jika pernah bekerja di lapangan

  • 5Dr. (H.C.) Ir. Suyono SosrodarsonoDI MATA

    KAMI

    MEMBANGUNDENGANINVESTASIMANUSIAPerjalanan Karir Dr. (H.C.) Ir. Suyono Sosrodarsono

    Dr. (H.C.) Ir. Suyono Sosrodarsono tumbuh di masa penuh pergolakan. Lahir di Madiun, 3 Maret 1926, Suyono menghabiskan masa mudanya terlibat dalam proses revolusi kelahiran Negara Indonesia. Ia bergabung sebagai Tentara Pelajar Republik Indonesia (TRIP) pada 1945-1947. Pengalaman itu ikut menentukan karir dan jalan hidupnya.

    Ditempa Masa SulitSuyono berusia 19 ketika bergabung dengan Tentara Pelajar. Sejak kecil hingga remaja, berbagai peristiwa besar terjadi. Gagasan dan semangat kebangsaan tumbuh. Pemerintah kolonial Hindia Belanda mendapatkan perlawanan dari gerakan kebangsaan yang tumbuh di mana-mana. Dalam suasana itulah, Suyono tumbuh di Madiun dan Malang. Keputusan untuk bergabung dengan Tentara Pelajar di saat suasana revolusi kemerdekaan sedang memuncak memang sesuai semangat zaman. Keputusan itu juga memberi kelebihan bagi Suyono dalam melaksanakan tugas-tugas sipilnya di kemudian hari. Pada saat bergabung dengan Tentara Pelajar, Suyono sedang di Kelas Tiga Koto Chu Gakko (Sekolah Menengah Tinggi/SMT, setingkat SMA). Setelah dua tahun bertugas di Tentara Pelajar, Suyono sakit dan dirawat selama tiga bulan di rumah sakit tentara.

    Sesudah keluar dari rumah sakit, Suyono menyiapkan diri untuk ujian akhir SMT. Pada akhir 1947, Republik Indonesia mempersiapkan Ujian Negara yang pertama untuk kelulusan para siswa Indonesia. Segalanya masih simpang siur. Pengakuan internasional terhadap kemerdekaan Indonesia belum bulat. Pemerintah Belanda masih berusaha merebut kembali tanah yang dulu bernama Hindia Belanda tersebut.

  • 6 Dr. (H.C.) Ir. Suyono SosrodarsonoDI MATAKAMI

    Hal-hal yang mendasar dalam sebuah negara masih belum tertata baik, seperti: uang resmi, persenjataan militer, pemilikan tanah, dan kegiatan pendidikan atau sekolah. Bisa dibayangkan betapa pentingnya penyelenggaraan Ujian Negara yang pertama itu. Pemerintah Republik Indonesia yang masih bayi dan harus menghadapi rongrongan dari dalam dan luar negeri ingin menjamin alur pendidikan bangsa terus bergerak. Suyono lulus dari Ujian Negara itu. Angkatan pertama lulusan SMT/SMA sebuah Republik baru. Ia ingin melanjutkan sekolah. Keadaan perang turut menentukan pilihannya. Pada saat itu, Malang diduduki Tentara Belanda. Suyono yang tadinya ingin kuliah teknik di Yogyakarta, mengalami kesulitan untuk melewati daerah demarkasi Belanda menuju wilayah yang dikuasai Republik. Apalagi, keadaan jadi tak aman bagi pemuda yang pernah terlibat di Tentara Pelajar seperti dirinya.

    Maka ia hijrah ke Bandung, sekalian meneruskan kuliah di Fakultas Teknik yang saat itu masih bernama Universitas Indonesia. Sebelum bernama ITB (Institut Teknik Bandung), sistem pendidikan tinggi teknik tersebut menganut sistem kontinental: kurikulumnya lima tahun, dan lulusannya berhak mengikuti program pendidikan doktoral.

    Suyono lulus setelah delapan tahun kuliah Teknik Sipil di Bandung, pada 1955. Ia langsung bergabung dengan Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik (PUTL). Ia ditempatkan di Jawatan Perumahan Rakyat. Di tengah gegap gempita politik pada saat itu, Suyono memusatkan dirinya pada pembangunan papan buat rakyat. Keahliannya dalam ilmu teknik sipil, membangun aspek fisik dalam sebuah negara, diterapkan di masa awal Republik. Pada saat itu, pembangunan fisik memiliki nilai langsung dengan kebutuhan para manusia sebuah negeri baru.

  • 7Dr. (H.C.) Ir. Suyono SosrodarsonoDI MATA

    KAMI

    Dalam empat tahun, Suyono melejit ke sebuah tantangan baru. Pada 1959, ia mendapatkan mandat untuk mengurusi pembangunan di sebuah daerah luas dan penuh kendala di Sumatera, sebagai Kepala Dinas Pekerjaan Umum Propinsi Sumatera Selatan. Sebagai gambaran luasnya, propinsi tersebut kini terbagi empat: Lampung, Bengkulu, Bangka-Belitung, dan Sumatera Selatan. Lebih-lebih lagi, ada tantangan besar saat itu: keadaan di sana belum sepenuhnya aman dari pemberontakan PRRI/Semesta.

    Di situlah, Suyono memahami bahwa pengalamannya di Tentara Pelajar adalah sebuah bekal berguna dalam menghadapi tantangan di Sumatera Selatan. Ia bertugas membina dan mengawasi pelaksanaan tiga proyek irigasi besar di Lampung, Komering Hulu, dan Lubuk Linggau. Juga proyek Jalan Nasional dan Jalan Propinsi, serta mengawali pengembangan daerah rawa. Ditambah lagi, tugas untuk memfungsikan kembali kantor pusat Dinas Pekerjaan Umum Propinsi Sumatera Selatan secara efektif. Pergolakan politik dan bersenjata telah mengganggu jalannya departemen di daerah tersebut.

    Empat tahun di daerah konflik, Suyono mendalami betapa pentingnya pembangunan infrastruktur bagi masyarakat. Membangun jalan, irigasi, juga perumahan dan gedung-gedung untuk layanan masyarakat, adalah hal yang strategis dalam membangun sebuah negara baru. Dalam konteks ini, pengalaman Suyono sungguh unik. Ia menyaksikan dan aktif terlibat dalam pembangunan yang mewujudkan visi dua pemimpin pertama Indonesia.

  • 8 Dr. (H.C.) Ir. Suyono SosrodarsonoDI MATAKAMI

    Mengabdi pada Dua PresidenPertama kali Suyono bertemu Soekarno, Presiden pertama Indonesia, di teras belakang Istana Merdeka. Sang Presiden memanggil beberapa insinyur muda. Pertemuan para insinyur. Soekarno sendiri seorang insinyur, bukan? Walau lebih dikenal karena kiprah politik serta sifatnya sebagai penyuka keindahan, Soekarno rupanya tak melupakan akar keilmuannya. Sang Presiden paham belaka makna pembangunan sipil. Saat itu, persis sebelum ditugaskan ke Sumatera Selatan, Suyono jadi salah satu tim insinyur untuk mempersiapkan pembangunan stadion Senayan yang kini kita kenal sebagai Stadion Gelora Bung Karno. Indonesia masih perlu mengukuhkan identitas sebagai bangsa. Ir. Soekarno memerintahkan banyak pembangunan proyek-proyek mercusuar. Makna strategisnya tentu saja agar Indonesia “kelihatan”, dan membanggakan, bagi rakyatnya sendiri mau pun di mata internasional.

    Dalam proses selanjutnya pembangunan Stadion megah di Jakarta itu, Suyono tak terlibat. Keahliannya dibutuhkan di Sumatera Selatan. Berjumpa dan menangani langsung kebutuhan-kebutuhan rakyat akan infrastruktur fisik.

    Perjumpaan kedua, setahun setelah Suyono kembali dari Sumatera Selatan. Saat itu, ia menjabat Kepala Direktorat Tata Bangunan Departemen Pekerjaan Umum. Menteri Soeprajogi mengantar Suyono menghadap Soekarno. Sekali itu, Suyono diminta menangani persoalan khusus: banjir! Saking gawatnya, rupanya, Soekarno sampai menyebut posisi Suyono dalam soal ini adalah Pemimpin Komando Proyek Penanggulangan Banjir Jakarta (Kopro Banjir).

    Kata “Pemimpin Komando” memang sesuai dengan pengalaman Suyono di Tentara Pelajar. Dan pas dengan mandat dari Presiden. Soekarno memberi Suyono mandat kewenangan penuh untuk menangani banjir. Jalan trotoar yang menyumbat air boleh dibongkar oleh Suyono, asalkan banjir bisa diatasi. Keberhasilan jadi Pemimpin Komando Proyek Penanggulangan Banjir Jakarta itu mengukuhkan prestasi Suyono.

  • 9Dr. (H.C.) Ir. Suyono SosrodarsonoDI MATA

    KAMI

    Yang menarik, capaian tersebut berhubungan dengan air. Memang, Suyono seperti seorang ahli air dalam teknik sipil di Departemen PU Indonesia. Ketika pergantian pemimpin dari Soekarno dan Soeharto yang penuh guncangan pun, keahliannya di bidang pengairan tampak sangat diperlukan. Suyono langsung terlibat dalam visi baru yang diusung Soeharto.

    Di masa awal kepemimpinan Soeharto, ada perdebatan tentang kapan mulai dilaksanakan konsep pembangunan bertahap lima tahunan yang dirumuskan dalam Repelita (Rencana Pembangunan) dan Pelita (Pembangunan Lima Tahun). Apakah Pelita I akan dilaksanakan pada 1967, 1968, atau 1969? Ada kekuatiran bahwa jika dilaksanakan terlalu cepat, Pemerintah belum siap. Akhirnya diputuskan Pelita I dilaksanakan pada 1 April 1969.

    Dalam proses itu, Suyono diberi mandat menjadi Direktorat Jenderal Perairan dalam Departemen PU. Ini posisi penting. Soeharto punya visi membangun pertanian dengan prioritas menghasilkan beras. Suyono terkesan atas visi Soeharto tentang pangan. Soeharto menekankan agar beras jangan sampai impor. Sebab, menurut Soeharto, beras bagi orang Indonesia bukan hanya komoditi, tapi juga terkait dengan budaya dan agama. Misalnya, mitos Dewi Sri yang hidup di kalangan petani, menunjukkan makna budaya dan spiritual beras.

    Bisa dipahami jika ada desakan untuk membangun sistem perairan atau irigasi yang baik di Indonesia. Suyono berada di tempat dan waktu yang tepat. Ia mengaku dalam alsi-itb.org bahwa Direktorat Pengairan saat itu adalah organisasi baru yang kekurangan personil. Tapi, katanya, “siap tidak siap, harus siap mendukung program pemerintah.” Dukungan berupa tancap gas membangun proyek-proyek irigasi, pengembangan rawa, dan pengamanan sungai.

    Pengalaman bekerja dalam keterbatasan dan dalam suasana perubahan cepat yang relatif mendadak itulah yang membuat Suyono berhadapan dengan masalah Sumber Daya Manusia. Anggaran untuk proyek-proyek jaringan rehabilitasi dan pembangunan irigasi tersedia dari Anggaran Belanja Negara maupun datangnya pinjaman serta hibah dari berbagai lembaga dan negara asing. Tapi, siapa pelaksananya? Terlalu sedikit orang tersedia.

  • 10 Dr. (H.C.) Ir. Suyono SosrodarsonoDI MATAKAMI

    Suyono menetapkan bahwa bagaimana pun, proyek-proyek pendukung ketersediaan pangan itu harus diwujudkan. Ia terhitung berhasil, sehingga posisinya sebagai Dirjen Pengairan tidak tergantikan selama 16 tahun. Karirnya di masa Soeharto tampak mulus dan cemerlang, meningkat dari masa karirnya di bawah Soekarno.

    Percaya pada Sumberdaya ManusiaPerhatiannya pada sumber daya manusia mungkin jadi kunci. Baginya, produktivitas di masa genting membangun ketahanan pangan, sandang, dan papan rakyat bergantung pada ketersediaan yang cukup para tenaga ahli dalam membangun proyek-proyek pendukung.

    Maka Suyono secara sigap merekrut banyak tenaga baru. Termasuk yang masih kuliah, para mahasiswa senior. Suyono juga memutuskan untuk mengirim tenaga-tenaga muda itu belajar ke luar negeri. Ke Belanda, Kanada, India, Inggris, dan negeri-negeri yang memiliki masalah pengairan dan telah mengatasi dengan baik. Ia mengaku bahwa mulanya banyak kritik hinggap di atas kebijakan investasi sumber daya manusia itu. Tapi, ia yakin dan jalan terus.

    “Saya jalan terus karena yakin bahwa masalah human investment menyangkut kesiapan kita dalam jangka panjang, bukan semata masalah hari ini saja,” begitu kata Suyono. Ia mencontohkan bahwa dengan program yang dijalankan selama sepuluh tahun, ia mampu mengirimkan lebih dari 400 orang untuk belajar ke Belanda.

    “Dengan belajar di luar negeri, mereka akan punya wawasan, ilmu, dan cakrawala yang lebih luas, sesuatu yang diperlukan oleh pemimpin,” demikian Suyono berujar. Program yang dicanang Suyono itu berupa hibah, bukan pinjaman. Sehingga para lulusan luar negeri itu pulang tanpa hutang, aman. Mereka bisa langsung mengabdikan ilmu mereka. Menurut Suyono, kini banyak dari alumni program tersebut menduduki jabatan-jabatan strategis di Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

    Dan mungkin, itu pula sebuah warisan yang sangat relevan di dalam dunia pembangunan di Indonesia. Kepercayaan dan kebijakan yang mendukung pada human investment di dalam lembaga yang mengurusi pembangunan fasilitasfasilitas infrastruktur fisik seperti di Kementerian PUPR. Sebuah semangat yang terasa semakin relevan di dalam situasi tancap gas pembangunan infrastruktur di era Presiden Joko Widodo kini.

    Di usia 90, Pak Suyono agaknya contoh paling pas kebijakan human investment tersebut. Pak Suyono masih tajam ingatannya, tajam perhatian serta analisisnya atas masalah-masalah pembangunan, dan masih produktif membagi wawasan-wawasannya tentang pembangunan infrastruktur di Indonesia. ***

  • 11Dr. (H.C.) Ir. Suyono SosrodarsonoDI MATA

    KAMI

    JEJAK PENGABDIAN

    Dalam masa bakti demikian panjang, tak mudah memilih jejak apa yang akan ditampilkan. Kilas balik masa bakti Pak Suyono ini hanyalah hendak memberi aksen pada gambaran kepenuhan hidup Pak Suyono.

    1959-1963 Penugasan di Sumatera Selatan

    Di tengah gejolak bersenjata sisa pemberontakan PRRI/Permesta, Pak Suyono mengepalai pembangunan proyek-proyek Irigasi besar di Lampung, Komering Hulu, dan Lubuk Linggau. Pada masa itu pula, Jembatan Musi dibangun.

  • 12 Dr. (H.C.) Ir. Suyono SosrodarsonoDI MATAKAMI

    1964-1966Pemimpin Komando ProyekPenangangan Banjir Jakarta

    Di tengah gejolak politik yang meningkat pada 1965-1966, Pak Suyono mengomandani masalah gawat di Jakarta: banjir. Perintah khusus dari Presiden Soekarno adalah bahwa Pak Suyono punya kewenangan penuh membongkar apa pun yang menghalangi banjir.

    1966-1982Direktur Jenderal PengairanDepartemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik

    Pemegang rekor lama menjabat sebagai Dirjen di bidang PU, Pak Suyono membina banyak sekali proyek pembangunan fisik yang penting dan strategis untuk pertumbuhan ekonomi dan sosial rakyat di Indonesia.

  • 13Dr. (H.C.) Ir. Suyono SosrodarsonoDI MATA

    KAMI

    Jejak Intelektual : Buku-buku Tulisan Pak Suyono

    Beliau cukup aktif menelurkan buku-buku pegangan untuk ilmu teknik sipil di Indonesia. Baik sebagai penulis maupun penyunting. Sebagai ahli air, buku-buku utamanya berhubungan dengan teknik pengendalian air. Buku Hidrologi Pengairan (Pradnya Paramita, 1976) boleh dibilang salah satu buku pegangan klasik di bidang hidrologi Indonesia. Buku-buku lain, seperti Perbaikan dan Pengaturan Sungai (Pradnya Paramita, 1985) dan Bendungan Type Urugan (Pradnya Paramita, Pak Suyono sebagai penyunting) terhitung bacaan wajib juga.

  • 14 Dr. (H.C.) Ir. Suyono SosrodarsonoDI MATAKAMI

    Bendungan-Bendungan

    Sebagai “ahli air”, dan Dirjen Pengairan terlama di PU, wajar jika jejak pengabdiannya adalah berbagai bendungan di Indonesia. Bendungan Karangates di Jawa Timur, Bendungan Kedung Ombo di Jawa Tengah, Bendungan Padang Sappa di Sulawesi Selatan adalah contohnya.

  • 15Dr. (H.C.) Ir. Suyono SosrodarsonoDI MATA

    KAMI

    Jembatan dan Jalan Raya

    Dan banyak jejak pengabdian Pak Suyono dalam pembangunan jembatan, jalan raya, mau pun perumahan. Jembatan Kapuas yang cukup ikonik bagi Pontianak, misalnya. Juga ruas jalan Wamena-Tangon dan Tanah Merah-Waropko di Papua, contoh lain.

  • 16 Dr. (H.C.) Ir. Suyono SosrodarsonoDI MATAKAMI

    Testimoni

    Ir. Taufik Widjoyono, M.ScSekretaris Jenderal

    Saya memandang Pak Suyono ini orang yang konsisten dengan tugasnya. Beliau contoh orang yang konsisten dalam memberikan kontribusi sebesar-besarnya, khususnya di bidang infrastruktur Kementerian Pekerjaan Umum. Beliau konsisten dari awal sampai sekarang.

    Beliau selalu aktif memberikan kontribusi dalam setiap kegiatan, khususnya terkait dengan ke-PU-an. Waktu saya dulu aktif di Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI) beliau selalu hadir dalam berbagai acara HPJI, meskipun beliau bukan orang Bina Marga. Beliau sangat concern dan memberikan berbagai masukan yang sangat tajam dan sangat substansial. Itu kesan saya.

    Buat saya pribadi, beliau sebagai salah satu role model yang bisa saya contoh dan ikuti. Beliau orang yang menjaga prinsip. Tidak akan pernah takut menghadapi tekanan. Integritasnya tak perlu ditanya lagi.

  • 17Dr. (H.C.) Ir. Suyono SosrodarsonoDI MATA

    KAMI

    Ir. Mudjiadi M.ScDirektur Jenderal Sumber Daya Air

    Hal yang paling berkesan dari beliau adalah daya ingatnya. Pemikiran Pak Suyono selalu beberapa langkah ke depan dibandingkan orang lain, mendahului zamannya, visioner. Salah satu bukti betapa visionernya beliau adalah keputusannya mengirimkan banyak pegawai Departemen PU waktu itu untuk belajar ke luar negeri. Beliau berpendapat bahwa dimasa depan penguasaan ilmu atau kepintaran itu harus dilengkapi wawasan yang luas. Dengan bersekolah ke luar negeri para pegawai bisa mendapat tambahan ilmu dan wawasan.

    Beliau juga memahami tugas substansi. Ada beberapa buku beliau yang saya baca. Salah satunya “Bendungan Type Urugan.” Beliau memahami substansi dan mampu menerapkan itu pada bawahan.

    Beberapa waktu lalu, saat diskusi di suatu acara beliau mengungkapkan tentang anggaran yang semakin besar, tapi jumlah karyawan PUPR semakin berkurang jumlahnya karena para senior banyak yang pensiun. Karena itu beliau meminta agar ada perhatian khusus untuk para karyawan PUPR yang masih muda, di pundak merekalah nantinya akan menjadi pengemban pembangunan infrastruktur di masa depan.

    Saya secara pribadi bertemu dengan beliau baru akhir-akhir ini. Di awal beliau menjabat saya masih bekerja jauh di lapangan. Tapi ada hal yang menarik dari beliau. Misalnya, dalam satu pertemuan para pensiunan, beliau tidak mau duduk di depan tapi malah di belakang. Beliau sangat akrab menyapa dan berbincang dengan teman-teman lama dan menghargai mereka. Saya melihat, beliau memegang prinsip bahwa jabatan itu sementara, tapi hubungan manusiawi itu harus terus dijaga. Saya melihat prinsip itu ada pada beliau.

  • 18 Dr. (H.C.) Ir. Suyono SosrodarsonoDI MATAKAMI

    Kami sering bertemu dan bercakap-cakap dengan beliau di beberapa kesempatan, dari situlah saya melihat sosoknya yang memiliki komitmen tinggi pada bidang ke-PU-an. Ibaratnya, kalau misalnya Pak Suyono itu terluka maka di darahnya itu akan keluar tulisan PU. Beliau itu sangat cinta, sayang dan peduli pada semua hal yang menyangkut ke-PU-an. Untuk membuktikannya sederhana saja, setiap ada acara yang diselenggarakan PU beliau pasti hadir.

    Ir. Yusid Toyib, M. Eng. ScDirektur Jenderal Bina Konstruksi

    Beliau seorang pemikir yang kuat secara konsep dan bagus di tingkat implentasi karena sangat detil. Untuk urusan seperti disposisi beliau sangat detil sehingga jelas bagi staf atau bawahan untuk menindaklanjutinya.

    Saya beruntung punya pengalaman pribadi bersama beliau, ketika mengawal beliau untuk penelitian rawa pasang surut di Palembang pada akhir ‘90an atau 1996-1997 lah kalau tidak salah. Beliau pernah menjadi Kepala Dinas PU di Sumatra Selatan, kunjungan dilakukan untuk mengetahui perkembangannya. Sampai sekarang Pak Suyono masih mengingatnya kalau kita bertemu. Penelitian tentang rawa pasang surut itu dilakukan setelah Pak Suyono pensiun, kami pergi selama tiga hari. Beliau ke rawa pasang surut karena akan menjadi promotor penguji doktoral di Delf University of Technology atau TU Delf. Secara keilmuan kapasitas beliau diakui oleh dunia internasional.

    Sampai saat ini kami di Direktorat Jenderal SDA masing sering mengundang beliau, berdialog dan berdiskusi. Beliau masih memberikan masukan yang ‘beyond’ , jangkauannya jauh ke depan. Meski usianya telah 90 tahun beliau masih update dengan perkembangan sekarang. Sampai saat ini Pak Suyono adalah pemegang rekor Dirjen SDA yang paling lama menjabat. Selama 16 tahun beliau menjadi Direktur Jenderal, rekor yang hampir tidak mungkin untuk dipecahkan oleh para juniornya.

  • 19Dr. (H.C.) Ir. Suyono SosrodarsonoDI MATA

    KAMI

    Hal yang menonjol dari sosok Pak Suyono adalah kesederhanaannya, patut kita jadikan contoh. Beliau tidak pernah membicarakan tentang jabatan-jabatan yang pernah disandangnya dan dekat dengan semua kalangan, tidak pilih-pilih. Jangan-jangan mungkin itulah rahasia umur panjang beliau… mungkin ya, menurut saya.

    Dari sisi keilmuan beliau juga luar biasa, banyak karya bukunya di bidang sumber daya air. Kalau kita berdiskusi tentang keairan beliau itu menguasai sekali dan mengikuti perkembangannya hingga sekarang. Beliau itu orang yang tidak pelit ilmu, selalu mau berbagi pengetahuan. Kalau dilihat dari sisi agama, ilmu yang dibagi beliau itu akan menjadi pahala yang akan terus mengalir hingga akhirat nanti, insya Allah.

    Saya kebetulan menjadi komisaris di Brantas Adipraya, di situ saya mendengar juga cerita tentang kedisiplinan beliau ketika menjadi komisaris. Pak Suyono sering datang lebih duluan di rapat dan menyiapkan konsep-konsep yang akan disampaikan. Pak Suyono orang yang berkomitmen dengan tugas yang diembannya. Beliau dan Pak Basuki adalah dua tokoh penting yang membesarkan Brantas Adipraya. Jadi ketika menjadi komisaris, sebenarnya saya tinggal enaknya saja meneruskan, hal-hal yang sulit sudah diselesaikan beliau.

    Pak Suyono adalah tipe orang yang melakukan apa yang dikatakannya. Gak cuma ngomong doang. Beliau bukan cuma memberi pengarahan, mengarahkan orang lain untuk begini-begitu tapi memang melakoninya. Jadi beliau itu melakoni untuk dirinya dulu setelah itu mengajak orang lain.

    Saya melihat juga, kalau Pak Suyono itu memiliki keluarga yang rukun dan harmonis. Kalau hadir di acara PU selalu didampingi ibu, mereka berjalan saling tuntun karena sudah sama-sama tua. Menyenangkan sekali melihat hubungan Pak Suyono dan istri yang mesra, bisa membuat tersenyum orang yang melihatnya.

    Prof (R). Dr. Ir. Anita Firmanti, MTKepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia

    Pak Suyono adalah salah satu tokoh yang dimintai masukannya tentang SDM oleh kami di BPSDM. Jadi beliau termasuk orang yang memberikan kontribusi pada pengembangan SDM di Kementerian PUPR. Beliau ingin kita yang dulu menonjol di bidang pendidikan vokasi yang menekankan kembali soal SDM di masa sekarang. Karena orang-orang terampil dengan skill yang dimilikinya itu akan sangat diperlukan dalam pembangunan fisik.

    Saya salute pada beliau karena pada usia yang sudah tua masih memiliki ingatan dan fisik yang cukup kuat. Saya bertemu beliau ketika berwisata ke Candi Gua Sunyaragi di Cirebon, beliau mampu menaiki undakan di candi yang untuk ukuran usia 90-an tahun cukup tinggi, apalagi saat itu licin karena habis hujan.

  • 20 Dr. (H.C.) Ir. Suyono SosrodarsonoDI MATAKAMI

    Sosok Pak Suyono sangat inspiratif buat saya, beliau memiliki curiosity yang tinggi, banyak bertanya jika ada hal yang dianggapnya menarik ketika bercakap-cakap dan wawasannya luas. Beliau memiliki semangat hidup yang tinggi, saya kagum dengan pandangan-pandangan beliau tentang Kementerian PUPR.

    Misalnya, ketika kami pernah memberikan judul sebuah kegiatan yang sifatnya agak kompetitif, beliau mengingatkan, ”Jangan lupa lho… kementerian PUPR itu team work, judul kegiatan itu kok cenderung selfish.” Kami pun kemudian menyadari, kalau tidak ada satu pun pekerjaan di PUPR yang bisa dikerjakan sendiri. Hal itu menginspirasi kami ketika ingin mengembangkan SDM di Kementerian PUPR, banyak berupa pengayaan-pengayaan yang menekankan kerja sama tim. Kami di BPSDM di-encourage oleh beliau untuk benar-benar bisa meningkatkan kualitas SDM kementerian PUPR.

    Bagi saya, beliau merupakan tokoh yang bisa dijadikan panutan. Pak Suyono itu orangnya disiplin dan bersih, kalau menerima honor saja beliau tak segan-segan untuk menanyakan,”Ini honor apa? Dasar pemberiannya apa?” Tak langsung beliau terima, meski dijelaskan dulu. Sikap yang menunjukkan kalau beliau orang yang bersih dan berhati-hati.

    Beliau juga orang yang open mind dan humble. Dalam beberapa kali kesempatan diskusi beliau tidak pernah memaksakan pendapatnya untuk diterima dan beliau menerima pendapat orang lain yang dinilainya baik. Pak Suyono bagi saya adalah orang yang sudah mencapai fifth level leadership, kalau diibaratkan hotel itu kelas bintang lima. Sampai saat ini saya belum pernah menemui orang yang mengeluhkan soal sikap dan tindakan beliau. Bisa dikatakan semua orang yang mengenalnya akan sepakat bahwa beliau adalah sosok yang baik dan jagoan dalam arti banyak ilmunya.

  • 21Dr. (H.C.) Ir. Suyono SosrodarsonoDI MATA

    KAMI

    Dr. Ir. Achmad Hermanto Dardak, M. ScKepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah

    Pak Yono adalah sosok yang setia dengan profesinya. Ketika diundang dalam berbagai pertemuan asosiasi teknik atau asosiasi profesi maupun dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat beliau selalu berkenan hadir dan memberikan kontribusi pemikiran-pemikirannya.

    Beliau sosok yang memiliki perhatian dan kepeduliannya yang sangat tingi terhadap bidang teknik dan ke-PU-an. Perhatian yang tinggi pada profesi itu juga beliau tunjukkan saat menjadi salah satu pendiri Yayasan Pengembangan Teknologi Indonesia (YPTI). Yayasan ini pada 1983 diketuai Pak Habibie. Yayasan ini yang melahirkan Institut Teknologi Indonesia (ITI) dengan dukungan Persatuan Insinyur Indonesia (PII). Banyak wisdom yang kita dapat dari profesionalisme beliau. Di bidang ke-PU-an secara umum pemikiran beliau sebagai seorang insinyur sarat dengan berbagai pengalaman. Beliau selalu menyampaikan perlunya langkah-langkah tertentu untuk mengatasi masalah di lingkungan kita.

    Dengan berbagai pengalamannya, beliau selalu berorientasi pada pentingnya kerja di lapangan. Itu melekat di pemikiran beliau. Walau begitu perhatian beliau terhadap universitas juga tinggi. Ia sempat mengabdi di beberapa perguruan tinggi.

  • 22 Dr. (H.C.) Ir. Suyono SosrodarsonoDI MATAKAMI

    Beliau cukup lama menjadi Direktur Jenderal Pengairan. Saya melihat beliau ahli di bidang pengairan. Pak Yono ahli membicarakan bendungan, waduk, dan sebagainya. Beliau bisa dengan sangat tajam menganalisis hidrologi, curah hujan, debit air yang masuk ke waduk, dan seterusnya.

    Melalui buku-bukunya kita dapat melihat analisis dan pemikiran beliau terkait hal itu. Saya pernah membaca bukunya. Beliau dengan kedalaman pengetahuannya membahas bagaimana menghitung daerah aliran sungai dan berapa besar curah hujannya; masalah sedimentasi waduk dan upaya-upaya untuk mengatasinya; apa harus dibangun untuk bisa menampungnya, dan sebagainya.

    Melalui perannya sebagai menteri dan berbagai bukunya, beliau meninggalkan legacy yang baik untuk generasi penerus. Pemikiran beliau yang dituangkan dalam tulisan atau buku menjadi warisan bagi generasi penerus. Ini satu jembatan dari generasi beliau ke generasi kami serta yang lebih muda lagi.

    Itu kepedulian yang baik untuk senantiasa memberikan pengalaman profesional dan berbagai kebijakan yang sudah beliau lakukan secara tertulis. Ini yang tak banyak dilakukan. Ini juga memberikan gambaran sosok beliau.

    Kita tentunya mendapat manfaat lebih dari sosok beliau yang memiliki kepedulian, hadir memberikan pemikiran, dan merespons berbagai permasalahan. Di usianya saat ini, saya melihat jernih pikirannya. Ini memberikan suatu gairah tersendiri bagi kita.

    Saya rasa, penting di PUPR ini untuk kita bisa menggali dan menajamkan pengalaman di lapangan seperti yang beliau lakukan. Lebih banyak pengalaman di lapangan akan sangat memperkaya kebijakan-kebijakan yang kita siapkan. Dan menyiapkan berbagai pendekatan dalam merespons berbagai tantangan.

    Saya juga melihat Pak Yono ini orang yang cukup bersahaja dan sederhana. Wajar saja ini membuat para juniornya bisa berkomunikasi dengan beliau dengan nyaman. Saya pun merasa nyaman berkomunikasi dengan beliau. Lebih rileks. Meskipun senior, beliau bisa berinteraksi dan berkomunikasi secara baik dengan yang lebih muda.

  • 23Dr. (H.C.) Ir. Suyono SosrodarsonoDI MATA

    KAMI

    Ir. Danis H. Sumadilaga, M. Eng. ScStaf Ahli Menteri Bidang Keterpaduan Pembangunan

    Saya sudah beberapa kali bertemu dengan Pak Suyono. Tapi baru sekali berkomunikasi langsung dengan beliau di sebuah acara pada 2015. Saat itu beliau sedang makan, kalau tidak salah, soto di ruang VIP. Saat itu umurnya 89 jelang 90 tahun. Dan beliau mengaku masih makan apa saja. Tidak membatasi diri di usia itu. Saya bercerita ke beliau bahwa pertama kali masuk ke PU pada 30 tahun yang lalu (1985) saat Pak Suyono sebagai menterinya.

    Yang saya kagum dari beliau, setiap acara atau kegiatan yang diadakan PU beliau berusaha untuk hadir. Luar biasa. Pikiran beliau jernih dan bicaranya masih runut, analisisnya masih tajam. Wajahnya tidak menunjukkan usianya. Sehat. Giginya masih utuh dan lain sebagainya.Itu sebuah bonus yang luar biasa. Beliau diberikan karunia luar biasa. Baik secara fisik, kesehatan maupun pikiran. Saya malah ingin bertanya ke Pak Suyono, apa rahasianya?

    Kesan saya, walau tidak tahu kegiatan sehari-harinya dan tidak banyak berinteraksi dengan beliau, tapi dari profilnya pasti beliau orang yang tertib dan teratur. Beliau menjaga kesehatan dan segalanya. Kalau pola hidupnya demikian pasti pola kerjanya juga tertib.

    Tidak mungkin ada orang yang pola hidupnya tertib lalu pola kerjanya tidak tertib. Pasti inline. Otomatis. Saya hanya menduga, tapi saya yakin seyakin-yakinnya hidup beliau tertib sehingga pekerjaannya juga tertib. Hebat!

    Pola tertib dan teratur ini yang terutama saat ini sering menjadi kendala untuk kita. Pola tertib dan teratur ini justru yang mesti kita tiru. Ujung dari pola ini adalah bagaimana menjaga keseimbangan. Keseimbangan antara kehidupan dengan pekerjaan.

  • 24 Dr. (H.C.) Ir. Suyono SosrodarsonoDI MATAKAMI

    Saya sangat bahagia mendengar bahwa beliau akan berulang tahun yang ke-90 pada tanggal 5 Maret 2016. Selamat ulang tahun. Mudah-mudahan selalu diberikan kesehatan, karunia, rahmat, hidayah, dan limpahan keberkahan.

    Harapan saya beliau bisa terus memberikan sumbangan pemikiran dan suri teladan kepada kita. Mudah-mudah kita bisa mengikuti jejak beliau sebagai orang tertib.

    Hal yang paling diingat jika berbicara tentang Pak Yuwono adalah daya ingat dan kebugaran beliau meskipun sudah sepuh masih sehat – tegap di usia 90 tahun. Meski telah lama pensiun, sampai saat ini masih semangat memberikan dan perhatian serta aktif membina jajaran kementerian PU, sikap beliau yang mengayomi, bisa dikatakan beliau adalah figur ‘Bapak PU’. Komitmen beliau yang sangat besar dalam memajukan bidang pekerjaan umum patut diteladani. Setahu saya, sampai saat ini Pak Suyono masih memberikan ide-ide kreatif untuk memajukan bidang pekerjaan umum.

    Dr. Ir. Lana Winayati, MCPStaf Ahli Menteri PU-PR Bidang Sosial Budaya dan Peran Masyarakat

  • 25Dr. (H.C.) Ir. Suyono SosrodarsonoDI MATA

    KAMI

    Curriculum Vitae

    Umum Nama : Suyono Sosrodarsono, DR. h.c (Delft) Tempat Tanggal Lahir : Madiun, 3 Maret 1926 Agama : IslamNama Istri : dr. Astuti Suyono S.

    Pendidikan 1. Europese Lagere School (ELS), Sekolah Dasar : 7 tahun2. Hogere Burger School (HBS), Sekolah Menengah : Putus tahun 1942 3. Syoto Chu Gakko, Sekolah Menengah Pertama : Lulus tahun 19434. Koto Chu Gakko, Sekolah Menengah Tinggi : Putus tahun 19455. Sekolah Menengah Atas (SMA) Malang : Lulus tahun 19476. Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Bandung (kini ITB) : 1948-1955 Jurusan Teknik Sipil : Lulus tahun 1955

    Riwayat Pekerjaan1. Bekerja di Departemen Pekerjaan Umum & Tenaga Listrik ditempatkan di Jawatan Perumahan Rakyat : 19552. Mempelajari Housing Developement di Denmark, Belanda, Inggris (beasiswa UN) : 1955 (tiga bulan)3. Pemimpin Proyek Pembangunan Pusat Pelatihan Pembagunan Masyarakat Desa : 19564. Ketua Delegasi Indonesia ke ECAFE di Bangkok Pertemuan tentang Housing : 19565. Pemimpin Proyek Pembangunan Perumahan Pegawai Negeri, Pembangunan Chusus Pejompongan (PCP) : 19576. Pd. Kepala Jawatan Perumahan Rakyat, Departemen Pekerjaan Umum : 19597. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Sumatera Selatan (waktu itu meliputi Lampung, Bengkulu, Bangka-Belitung, Sumatera Selatan sekarang) : 1959-19638. Kepala Direktorat Tata Bangunan Departemen Pekerjaan Umum (mengkoordinasi Jawatan Gedung-gedung Negeri, Jawatan Planologi, Jawatan Perumahan Rakyat) : 1963-1964 9. Pemimpin Komando Proyek Penanggulangan Banjir Jakarta (Kopro Banjir) : 1964-1966

    Ir. Suyono Sosrodarsono, DR. h.c (Delft)

  • 26 Dr. (H.C.) Ir. Suyono SosrodarsonoDI MATAKAMI

    10. Pembantu Menteri Departemen Pengairan Dasar (Bidang Perencananaan) : 1964-196611. Direktur Jenderal Pengairan Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik (dengan Surat Keputusan Presiden Soekarno) : 1966-1982 12. Dipilih menjadi Vice President International Commission on Irrigation & Drainage (ICID) : 1972-197313. Menjadi Ketua Delegasi Indonesia dalam beberapa perundingan dengan Bank Dunia di Washington DC dan Asia Developement Bank di Manila : Dekade 1970-an 14. Sekretaris Jenderal Departemen Pekerjaan Umum : 1982-198315. Menteri Pekerjaan Umum : 1983-198816. Anggota Dewan Pertimbangan Agung (DPA) : 1988-1993

    Organisasi yang Diikuti 1. Paguyuban MASTRIP – JATIM (Organisasi eks. Tentara Republik Indonesia-Pelajar, Jawa Timur) : Sampai sekarang 2. International Commission on Irrigation & Drainage “Chapter” Indonesia (INACID) : Sampai sekarang3. Persatuan Insinyur Indonesia (PII) : Sampai sekarang4. Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia (HATHI) : Sampai sekarang 5. International Commission on Large DAMS “Chapter” Indonesia (INACOLD) : Sampai sekarang6. Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI) : Sampai sekarang7. Yayasan AIR ADHI – EKA : Sampai sekarang8. Yayasan Pendidikan dan Pembina Universitas Pancasila (sebuah lembaga pendidikan) : Sampai sekarang9. Yayasan Trisakti (sebuah lembaga pendidikan) : Sampai sekarang10. Yayasan LIA (sebuah lembaga pendidikan dan pelatihan bahasa asing) : Sampai 2015 11. Indonesian Council on World Affairs : Sampai 2014

    Tanda Kehormatan / Jasa: 1. Anggota Legiun Veteran Republik Indonesia2. Bintang Mahaputera Utama Republik Indonesia 3. Bintang Mahaputera Adipradana Republik Indonesia4. Penghargaan Adhikarsa dalam teknik sipil dari Persatuan Insinyur Indonesia 5. Bintang The Order of the Secred Treasure dari Kerajaan Jepang 6. Doctor Honoris Causa dari Technische Universiteit Delft (Belanda)

    Pekerjaan Setelah Pensiun 1. Senior Consultant di Biro Konsultan Indo Consult : 1989-19942. Presiden Komisaris PT. Bangun Cipta Pratama : 1988-19983. Presiden Komisaris PT. Semen Cibinong : 1990-2000

  • 27Dr. (H.C.) Ir. Suyono SosrodarsonoDI MATA

    KAMI

    …Saya melihat sosoknya yang memiliki komitmen tinggi pada bidang ke-PU-an. Ibaratnya, kalau misalnya Pak Suyono itu terluka maka di darahnya itu akan keluar tulisan PU. Beliau itu sangat cinta, sayang dan peduli pada semua hal yang menyangkut ke-PU-an.

    Ir. Yusid Toyib, M. Eng. ScDirektur Jenderal Bina Konstruksi

  • 28 Dr. (H.C.) Ir. Suyono SosrodarsonoDI MATAKAMI