daftar pustaka - diponegoro...

21
Daftar Pustaka 1. I Dewa Nyoman Supariasa. Penilaian Status Gizi. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2002. 2. Sidartawan Soegondo, Reno Gustaviani. Sindrom metabolik. Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI. 2006: 1850-7. 3. Sidartawan Soegondo. Obesitas. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III Edisi IV. Jakarta. 2006. Pp 1919-1925. 4. Gatut Semiardji. Lingkar pinggang : Barometer Kesehatan Anda. 2007. (Dikutip pada : 22 November 2013). Tersedia dalam : http://www.obesitas.web.id 5. Margaret Ashwell, Timothy J Cole, Adrian K Dixon. Ratio of waist circumference to height is strong predictor of intra-abdominal fat. BMJ. 1996. 6. Hsieh SD, Yoshinaga H, Muto T. Waist to height ratio, a simple and practical index for assessing central fat distribution and metabolic risk in Japanese men and women. Medical Center of Health Science. Toranomon Hospital. Tokyo, Japan. 2010. 7. Slamet suyono. Diabetes melitus di Indonesia. Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI. 2006 : 1852-3. 8. Gibson RS. Principles of nutritional assesment. 2nd ed. New York: Oxford University Press; 2005. 9. Brian D Cox, Margaret J Whicelow. Ratio of Waist circumference to height is better predictor of death than body mass index. University Lecturer Senior

Upload: vanliem

Post on 31-Jan-2018

231 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Daftar Pustaka

1. I Dewa Nyoman Supariasa. Penilaian Status Gizi. Jakarta. Penerbit Buku

Kedokteran EGC. 2002.

2. Sidartawan Soegondo, Reno Gustaviani. Sindrom metabolik. Ilmu Penyakit

Dalam. Jakarta : Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI. 2006: 1850-7.

3. Sidartawan Soegondo. Obesitas. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III Edisi

IV. Jakarta. 2006. Pp 1919-1925.

4. Gatut Semiardji. Lingkar pinggang : Barometer Kesehatan Anda. 2007. (Dikutip

pada : 22 November 2013). Tersedia dalam : http://www.obesitas.web.id

5. Margaret Ashwell, Timothy J Cole, Adrian K Dixon. Ratio of waist

circumference to height is strong predictor of intra-abdominal fat. BMJ. 1996.

6. Hsieh SD, Yoshinaga H, Muto T. Waist to height ratio, a simple and practical

index for assessing central fat distribution and metabolic risk in Japanese men

and women. Medical Center of Health Science. Toranomon Hospital. Tokyo,

Japan. 2010.

7. Slamet suyono. Diabetes melitus di Indonesia. Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta :

Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI. 2006 : 1852-3.

8. Gibson RS. Principles of nutritional assesment. 2nd ed. New York: Oxford

University Press; 2005.

9. Brian D Cox, Margaret J Whicelow. Ratio of Waist circumference to height is

better predictor of death than body mass index. University Lecturer Senior

ii

Research Associate Health And Lifestyle Survey. Departement Of Community

Medicine. Institut Of Public Health. Cambridge. 2009.

10. Aru W Sudoyo dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi keempat – jilid III.

Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI.

11. Wiwi Yuliasih. Obesitas Abdominal Sebagai Faktor Risiko Peningkatan Kadar

Glukosa Darah. Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas

Diponegoro. Semarang. 2009

12. Kementerian Sosial Republik Indonesia. Penduduk lanjut usia di Indonesia dan

masalah kesejahteraannya. Jakarta: Kementerian Sosial Republik Indonesia;

2007.

13. Sarwono Waspadji. Pengkajian Status Gizi. Jakarta. Balai Penerbit FKUI. 2003.

Hal 42-44

14. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Data penduduk sasaran program

pembangunan kesehatan 2007-2011. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik

Indonesia; 2009.

15. Wild S, Sicree R, Roglic G, King H, Green A. Global prevalence of diabetes;

estimates for the year 200 and projections for 2030. Diabetes care 2004; 27 :

1047-53.

16. Perkumpulan keluarga Berencana Indonesia. Prosiding Seminar dan Lokakarya

Pengembangan Pusat Pelayanan Lanjut Usia. Oktober 2001.

iii

17. Yani A. Faktor – faktor yang berhubungan dengan status gizi lansia di klub

jantung sehat Semarang (artikel penelitian). Semarang: Universitas Diponegoro;

2004.

18. Almatsier S. Prinsip dasar ilmu gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama; 2004.

19. Asman Manaf. Insulin : Mekanisme sekresi dan aspek metabolisme. Buku Ajar

Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III Edisi IV. Jakarta. 2006. Pp 1868-1869

20. Asman Manaf. IGT : To treat or not treat and whith what. Sub bagian metabolik

endokrin. Bagian ilmu penyakit dalam. Fakultas kedokteran Universitas

Andalas. Padang. 2006

21. Mayes PA. Glukoneogenesis dan pengontrolan kadar glukosa darah. Biokimia

Harper ed. 25. In : Murray RK, Daryl K, Peter AM. Editor Jakarta: EGC. 2003.

Pp 195-206.

22. Eli Sabena. Hubungan Indeks Massa Tubuh, Rasio Lingkar Pinggang Panggul,

Konsumsi Energi Dan Karbohidrat Dengan Kadar Glukosa Darah Pada

Penderita Baru DMTTI Rawat jalan. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Diponegoro. Semarang. 2003

23. Cahana P, Irwan S. Makan sehat hidup sehat. Jakarta: Buku Kompas; 2006. Hal

198-200.

24. Sunita A. Prinsip dasar ilmu gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama; 2003. Hal.

144-150.

25. Marsetyo H. Kartasapoetra G. Ilmu gizi (korelasi gizi, kesehatan, dan

produktivitas kerja). Jakarta : Rhineka Cipta ; 2003. Hal 36-38

iv

26. Ghaderian N, Noushin MF, Firoozeh s, Gholam HS, Ali M, Maryam M. Is there

any relationship between the type of dietary fat and blood glucose? Results of

isfahan healthy heart program. Arya Atherosclerosis Journal. 2007 ; 3(3) ; 162-

7.

27. Dawan J, Weni K, Erma L,. Aktivitas dan konsumsi energi sebagai faktor risiko

obesitas pada siswa SMP N IV Banguntapan. Yogyakarta. Buletin nutrisia

Volume 7 Nomor 2. 2006.

28. International Chair on Cardiometabolic Risk. Abdominal obesity. In press

29. Sudigdo S, Sofyan I. Dasar – dasar metodologi penelitian klinis edisi ke 2.

Jakarta. Sagung Seto. 2002

30. Karyadi, Darwin dan Muhilal. Kecukupan Gizi yang Dianjurkan. Jakarta. PT.

Gramedia Pustaka Utama. 1996. Pp 2-18.

31. Kee CC, Jamaiyah H, Noor S, Geeta A, Khor GL, Suzana S, et all. Abdominal

obesity in malaysian adults: National Health and Morbidity Survey III (NHMS

III, 2006). Mal J Nutr. 2008; 14(2): 125-135.

32. WHO. Obesity: Preventing and managing the global epidemic. Report Of a

WHO Consultation. WHO Technical Report series 894. Geneva: WHO 2000.

33. Wiraditya Sandi D. Hubungan lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang

panggul dengan kadar gula darah puasa pada laki-laki dewasa. Solo: Universitas

Sebelas Maret; 2011.

v

34. Farah Melchalida. Hubungan lingkar pinggang, konsumsi makanan gorengan,

dan aktivitas fisik dengan kadar glukosa darah pada wanita dewasa. Semarang:

Universitas Diponegoro; 2011.

35. Nur Indrawaty L, Eti Yerizel, Zulkarnain Edward, Intan Widuri. Hubungan nilai

antropometri dengan kadar glukosa darah. Padang: Universitas Andalas; 2007.

36. Schumm DE. Essentials of Biochemistry: F.A. Davis Company; 1993.

37. Whitney ER, Rolfes SR. Understanding Nutrition. 9th ed: Oxford University

Press; 2002. p. 433.

38. Mahan, L Kathleen. Food, Nutrition, and Diet Therapy. Saunders, Philadelphia.

1992.

39. Mei, et al. Validity of Body Mass Index Compared With Other Body

Composition Screening Indexes For The Assessment of Body Fatness in

Children and Adolescents. Available at : www.ajcn.org

40. Stipanuk, Mertha H. Biochemical and Physiological Aspect of Human Nutrition.

Saunders, Philadelphia. 2000.

41. Willet W. Food frequency methods. Nutritional epidemiology. New York:

Oxford University Press; 1990. p. 69-87.

42. Wardlaw GM, Hampl JS, Robert A Disilvestro. Perspective in nutrition. 6th ed:

Mc Graw-Hill; 2004.

43. Gropper SS, Smith JL, James L Groff. Advanced nutrition and human

metabolism. 4th ed: Wadsworth; 2005. p. 420-1, 5.

vi

44. Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI). Konsensus Pengelolaan

Diabetes Mellitus Tipe II di Indonesia. Jakarta. 2002. Hal 1.

45. Suyono S. Pengaturan makan dan pengendalian glukosa darah. Pedoman diet

diabetes mellitus. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Jakarta. 2004.

Hal. 12-13.

46. Spiegelman, D., dkk. Absolut Fat Mass, Percent Body Fat, And Body Fat

Distribution : Which Is Real Determinant Of Blood Pressure and Serum

Glucose. Dalam American Journal Clinical Nutrition. 1993. Vol. 55. Page 1033-

1044. http://www.ajcn.org/

47. Daniel, dkk. Variation by body mass index and age in waist-to-hip ratio

association with glycemic in an aboriginal population at risk for type 2 diabetes

in British Columbia, Canada. Dalam American Journal of Clinical Nutrition.

American society for clinical nutrition. Vol. 69 No. 3 Page : 455-460.

http://www.ajcn.org/

48. Purba M. Pengaturan Makan Diabetisi. Dalam Makalah Pelatihan Edukator

Diabetes. RSUP Dr. Sardjito. Yogyakarta. 1996

vii

LAMPIRAN

Lampiran 1. Ethical clearance

viii

Lampiran 2.Informed Consent

Bapak/Ibu yang saya hormati, terima kasih atas kesediaannya menjadi

responden penelitian ini, yang berjudul “Hubungan Rasio Lingkar Pinggang

Terhadap Tinggi Badan Dengan Glukosa Darah Puasa Pada Lansia”. Penelitian ini

bertujuan untuk Menganalisis hubungan pengukuran ratio linkar pinggang terhadap

tinggi badan dengan glukosa darah puasa pada lansia (lanjut usia) di Instalasi

Geriatri Paviliun Lanjut Usia Prof. Dr. Boedhi Darmojo RSUP Dr. Kariadi

Semarang. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi

mengenai hubungan ratio lingkar pinggang terhadap tinggi badan dengan kadar

glukosa darah puasa pada lansia di Instalasi Geriatri Paviliun Lanjut Usia Prof. Dr.

Boedhi Darmojo RSUP Dr. Kariadi Semarang.

Dalam penelitian ini, saya memohon kesediaan Bapak/Ibu untuk diwawancarai

dan diukur tinggi badan dan lingkar pinggang selama ± 1 jam. Hasil penelitian ini

akan saya rahasiakan dari pihak-pihak yang tidak berkepentingan. Bila ada hal-hal

yang ingin ditanyakan lebih lanjut mengenai penelitian ini, Bapak/Ibu dapat

menghubungi Metha Aprilia (082376298728).

Setelah mendapat penjelasan secara rinci dan memahami prosedur penelitian ini

maupun risiko yang akan timbul, saya bersedia berpartisipasi sebagai responden

dalam penelitian “Hubungan Rasio Lingkar Pinggang Terhadap Tinggi Badan

Dengan Glukosa Darah Puasa Pada Lansia”.

Semarang, 2012

Responden Saksi Peneliti

(....................) (.................) Metha Aprilia

ix

Lampiran 3. Cara Pengukuran Tinggi badan dan Lingkar Pinggang

1. Cara Pengukuran Tinggi Badan

Pengukuran tinggi badan (cm) dimaksudkan untuk mendapatkan data tinggi badan.

Alat :

Pengukur tinggi badan : Microtoisedengan kapasitas ukur 2 meter dan ketelitian 0,1 cm.

Persiapan (cara memasang Microtoise) :

Gantungkan bandul benang untuk membantu memasang Microtoise didinding agar tegak lurus.

Letakkan alat pengukur di lantai yang datar tidak jauh dari bandul tersebut dan menempel pada dinding. Dinding jangan ada lekukan atau tonjolan (rata).

Tarik papan bergeser tegak lurus keatas, sejajar dengan benang berbandul yang tergantung dan tarik sampai angka pada jendela baca menunjukkan angka nol (0). Kemudian dipaku atau direkat dengan lakban pada bagian atas Microtoise.

Untuk menghindari terjadi perubahan posisi pita, beri lagi perekat pada posisi sekitar 10 cm dari bagian atas Microtoise.

Prosedur pengukuran tinggi badan :

Minta responden melepaskan alas kaki (sandal/sepatu), topi (penutup kepala).

Pastikan alat geser berada diposisi atas. Responden diminta berdiri tegak, persis di bawah alat geser.

Posisi kepala dan bahu bagian belakang, lengan, pantat dan tumit menempel pada dinding tempat Microtoise di pasang.

Pandangan lurus ke depan dan tangan dalam posisi tergantung bebas.

Gerakan alat geser sampai menyentuh bagian atas kepala responden. Pastikan alat geser berada tepat di tengah kepala responden. Dalam keadaan ini bagian belakang alat geser harus tetap menempel pada dinding.

x

Baca angka tinggi badan pada jendela baca ke arah angka yang lebih besar (ke bawah). Pembacaan dilakukan tepat di depan angka (skala) pada garis merah, sejajar dengan mata petugas.

Apabila pengukur lebih rendah dari yang diukur, pengukur harus berdiri di atas bangku agar hasil pembacaannya benar.

Pencatatan dilakukan dengan ketelitian sampai satu angka dibelakang koma (0,1 cm). Contoh 157,3 cm; 160,0 cm; 163,9 cm.

2. Cara pengukuran Lingkar Pinggang

Pengukuran lingkar pinggang dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya obesitas abdominal/sentral.

Alat :

Ruangan yang tertutup dari pandangan umum. Jika tidak ada gunakan tirai pembatas.

Pita pengukur Spidol atau pulpen

Cara pengukuran lingkar pinggang :

Jelaskan pada responden tujuan pengukuran lingkar pinggang dan tindakan apa saja yang akan dilakukan dalam pengukuran.

Untuk pengukuran ini responden diminta dengan cara yang santun untuk membuka pakaian bagian atas atau menyingkapkan pakaian bagian atas.

Pengukuran pada responden dilakukan dengan posisi tegak dan kaki rapat. Menggunakan Body Tape. Serta dilakukan pengukuran disaat ekspirasi.

Besaran lingkar yang diukur dengan Body Tape pada bagian yang terkecil diantara crista iliaca dan arcus costa.

xi

Lampiran 4. Data SPSS

Data SPSS (sebelum dilakukan cut off)

Descriptives

Frequencies

Descriptive Statistics

32 61 83 71.78 5.678

32

Usia

Valid N (listwise)

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Jenis kelamin

12 37.5 37.5 37.5

20 62.5 62.5 100.0

32 100.0 100.0

Laki-laki

Perempuan

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

xii

Explore

Descriptives

59.245217 1.0389052

57.126355

61.364078

59.174586

58.098993

34.538

5.8769353

47.5000

72.1248

24.6248

8.1779

.288 .414

-.196 .809

111.441 5.9844

99.235

123.646

108.546

100.000

1146.036

33.8532

66.0

228.0

162.0

29.5

1.666 .414

3.439 .809

Mean

Lower Bound

Upper Bound

95% ConfidenceInterval for Mean

5% Trimmed Mean

Median

Variance

Std. Deviation

Minimum

Maximum

Range

Interquartile Range

Skewness

Kurtosis

Mean

Lower Bound

Upper Bound

95% ConfidenceInterval for Mean

5% Trimmed Mean

Median

Variance

Std. Deviation

Minimum

Maximum

Range

Interquartile Range

Skewness

Kurtosis

Rasio LP/TB

GDP

Statistic Std. Error

xiii

Nonparametric Correlations

Tests of Normality

.147 32 .076 .977 32 .707

.181 32 .009 .853 32 .000

Rasio LP/TB

GDP

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Kolmogorov-Smirnova

Shapiro-Wilk

Lilliefors Significance Correctiona.

Correlations

1.000 .031

. .866

32 32

.031 1.000

.866 .

32 32

Correlation Coefficient

Sig. (2-tailed)

N

Correlation Coefficient

Sig. (2-tailed)

N

Rasio LP/TB

GDP

Spearman's rhoRasio LP/TB GDP

GDP250.0200.0150.0100.050.0

Ras

io L

P/T

B

75.0000

70.0000

65.0000

60.0000

55.0000

50.0000

45.0000

R Sq Linear = 6.18E-4

xiv

Tabel Karakteristik Data Jenis Kelamin dan Usia

Variabel Mean SD / Frekuensi (%)

Usia 71,78 5,678

Jenis kelamin

Laki-laki 12 (37,5%)

Perempuan 20 (62,5%)

Tabel Uji Normalitas dengan Shapiro-Wilk

Variabel p

Rasio LP/TB 0,707

GDP 0,000

Dari uji normalitas data Rasio LP/TB didapatkan nilai p = 0,179 sedangkan GDP

didapatkan nilai p = < 0,001, karena GDP berdistribusi tidak normal maka uji korelasi yang

digunakan adalah uji korelasi Spearman’s.

Tabel hasil uji korelasi Spearman’s

Variabel Mean SD Median (min-maks) r p

Rasio LP/TB 59,25 5,877 58,1 (47,5 – 72,125)0,031 0,866

GDP 111,4 33,853 100 (66 – 228)

xv

Data SPSS (setelah dilakukan cut off)

Explore

Gula darah

Descriptives

,591805 ,0106447

,569785

,613826

,590143

,582191

,003

,0521482

,4972

,7212

,2240

,0754

,446 ,472

,451 ,918

,596240 ,0248163

,532447

,660032

,594928

,573401

,004

,0607874

,5315

,6846

,1531

,1140

,747 ,845

-1,323 1,741

Mean

Lower Bound

Upper Bound

95% ConfidenceInterval for Mean

5% Trimmed Mean

Median

Variance

Std. Deviation

Minimum

Maximum

Range

Interquartile Range

Skewness

Kurtosis

Mean

Lower Bound

Upper Bound

95% ConfidenceInterval for Mean

5% Trimmed Mean

Median

Variance

Std. Deviation

Minimum

Maximum

Range

Interquartile Range

Skewness

Kurtosis

Gula darahNormal

Hiperglikemi

Rasio LP/TBStatistic Std. Error

Tests of Normality

,138 24 ,200* ,970 24 ,675

,269 6 ,199 ,887 6 ,302

Gula darahNormal

Hiperglikemi

Rasio LP/TBStatistic df Sig. Statistic df Sig.

Kolmogorov-Smirnova

Shapiro-Wilk

This is a lower bound of the true significance.*.

Lilliefors Significance Correctiona.

xvi

Rasio LP/TB

T-Test

Gula darahHiperglikemiNormal

Rasi

o L

P/T

B

0.7500

0.7000

0.6500

0.6000

0.5500

0.5000

0.4500

Group Statistics

24 ,591805 ,0521482 ,0106447

6 ,596240 ,0607874 ,0248163

Gula darahNormal

Hiperglikemi

Rasio LP/TBN Mean Std. Deviation

Std. ErrorMean

xvii

Explore

Independent Samples Test

,486

,492

-,181 -,164

28 6,958

,858 ,874

-,0044346 -,0044346

,0245529 ,0270030

-,0547290 -,0683648

,0458598 ,0594956

F

Sig.

Levene's Test forEquality of Variances

t

df

Sig. (2-tailed)

Mean Difference

Std. Error Difference

Lower

Upper

95% Confidence Intervalof the Difference

t-test for Equality ofMeans

Equal variancesassumed

Equal variancesnot assumed

Rasio LP/TB

Descriptives

,592692 ,0096560

,572944

,612441

,591239

,580990

,003

,0528880

,4972

,7212

,2240

,0784

,480 ,427

-,031 ,833

114,293 6,0274

101,966

126,621

110,844

101,500

1089,892

33,0135

80,0

228,0

148,0

29,0

1,813 ,427

3,732 ,833

Mean

Lower Bound

Upper Bound

95% ConfidenceInterval for Mean

5% Trimmed Mean

Median

Variance

Std. Deviation

Minimum

Maximum

Range

Interquartile Range

Skewness

Kurtosis

Mean

Lower Bound

Upper Bound

95% ConfidenceInterval for Mean

5% Trimmed Mean

Median

Variance

Std. Deviation

Minimum

Maximum

Range

Interquartile Range

Skewness

Kurtosis

Rasio LP/TB

GDP

Statistic Std. Error

xviii

Nonparametric Correlations

Tests of Normality

,161 30 ,046 ,968 30 ,497

,198 30 ,004 ,811 30 ,000

Rasio LP/TB

GDP

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Kolmogorov-Smirnova

Shapiro-Wilk

Lilliefors Significance Correctiona.

Correlations

1,000 ,037

. ,845

30 30

,037 1,000

,845 .

30 30

Correlation Coefficient

Sig. (2-tailed)

N

Correlation Coefficient

Sig. (2-tailed)

N

GDP

Rasio LP/TB

Spearman's rhoGDP Rasio LP/TB

0

50

100

150

200

250

0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8

GD

P

LP/TB

xix

Lampiran 5. Dokumentasi penelitian (foto)

Pengambilan data tinggi badan dan lingkar pinggang

Ucapan terima kasih berupa pemberian souvenir kepada responden

xx

Lampiran 6. Biodata mahasiswa

Identitas

Nama : Metha Aprilia

Nim : 22010110120083

Tempat/tanggal lahir : Toboali/27 April 1991

Jenis kelamin : Perempuan

Alamat : Jl. Banjarsari, perumahan nirwansari cluster no.23, tembalang

Nomor HP : 085788486295/082376298728

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan Formal

1. SD : SDN 1 Toboali Lulus Tahun : 2005

2. SMP : SMPN 1 Toboali Lulus Tahun : 2007

3. SMA : SMAN 1 Toboali Lulus Tahun : 2009

4. FK UNDIP : Masuk Tahun : 2010

Keanggotaan Organisasi

1. Staf Bidang Diklat BEM KU UNDIP Tahun 2011 s/d 2012

2. Anggota AMSA FK UNDIP Tahun 2011 s/d 2012

3. Anggota Kelompok Studi Ilmiah FK UNDIP Tahun 2011 s/d 2012

4. Ketua Bidang Diklat HIMA KU UNDIP Tahun 2012 s/d 2013

5. Executive Board AMSA FK UNDIP Tahun 2012 s/d 2013

6. Anggota As-syifa medical Team Semarang Tahun 2012 s/d 2013

7. Ketua Bidang Diklat MER-C Semarang Tahun 2014

xxi

Pengalaman penelitian

Hubungan Rasio Lingkar Pinggang Terhadap Tinggi Badan dengan Kadar

Glukosa darah Puasa Pada lansia Tahun 2014

Pengalaman publikasi tulisan ilmah

-

Pengalaman presentasi karya ilmiah

A 1 M/A 1 Mikroglobulin sebagai terapi adjuvan pada Sindrom Stevens-

Johnson Tahun 2012

Pengalaman mengikuti lomba karya ilmiah

Hanifratiwi, Alifah Nahsyata, Metha Aprilia. A 1 M/A 1 Mikroglobulin sebagai

terapi adjuvan pada Sindrom Stevens-Johnson (LKTI), Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Jakarta, finalis 10 besar.