dr. h. irianto lambrie · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama...

184

Upload: others

Post on 27-Feb-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan
Page 2: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,

yang telah melimpahkan Rahmat dan

Hidayah-Nya, sehingga tugas penyusunan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP)

Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara Tahun

2017 sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan

selama tahun 2017 dapat kami selesaikan tepat waktu. Laporan

Kinerja Pemprov Kalimantan Utara disusun berdasarkan Peraturan

Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah dan berpedoman pada Peraturan Menteri

Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 53 Tahun 2014. Penyusunan Laporan Kinerja Pemprov

Kalimantan Utara Tahun 2017 merupakan bentuk komitmen

terhadap aspek transparansi dan akuntabilitas serta

pertanggungjawaban atas kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan

Utara.

Untuk itu, Pemprov Kalimantan Utara berupaya untuk

memberikan informasi kinerja yang lebih terukur, sekaligus sebagai

upaya perbaikan berkesinambungan bagi Pemprov Kalimantan

Utara untuk senantiasa meningkatkan kinerjanya. Melalui LKjIP ini

KATA PENGANTAR

Page 3: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

pula, disajikan informasi pertanggungjawaban kinerja yang telah

dilakukan Pemprov Kalimantan Utara pada tahun 2017, sebagai

konsistensi terhadap komitmen untuk menciptakan transparansi

yang merupakan pilar terwujudnya tata pemerintahan yang baik.

Hasil pencapaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan

dan pembangunan di Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara

merupakan usaha, kerja keras dan kerjasama semua pihak yakni

masyarakat, swasta dan aparat pemerintah baik dalam perumusan

kebijakan, maupun dalam implementasi serta pengawasannya.

Berkenaan dengan itu, semoga Laporan Kinerja Pemprov

Kalimantan Utara Tahun 2017 ini, dapat menjadi masukan dan

saran evaluasi agar kinerja kedepannya menjadi lebih efektif,

efisien, dan produktif. Akhir kata, kami sampaikan terimakasih

kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan, bantuan

serta partisipasi dalam penyusunan Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah Pemprov Kalimantan Utara Tahun 2017.

Tanjung Selor, Maret 2018

DR. H. IRIANTO LAMBRIE

Page 4: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan
Page 5: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

aporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Provinsi Kalimantan Utara

tahun 2017 disusun dengan tujuan memberikan gambaran konkrit

tentang capaian kinerja, pelaksanaan program dan kegiatan

tahun sebelumnya. Laporan ini berisi hasil pengukuran dan analisis

atas capaian target kinerja yang dikomparasikan dengan penetapan

kinerja.

Melalui penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja ini, Pemerintah

Provinsi Kalimantan Utara berupaya untuk mendorong terwujudnya tata

kelola pemerintahan yang baik dan berorientasi hasil. Segala hasil yang

tertuang dalam Laporan Kinerja ini merupakan salah satu aspek penting

yang harus diimplementasikan dalam manajemen pemerintahan sehingga

menjadi tolak ukur dalam peningkatan kinerja.

Perbaikan dalam perumusan sasaran strategis dan indikator kinerja

masih perlu dilaksanakan lebih lanjut, untuk lebih mengarah pada

optimalisasi perwujudan peran dan fungsi Pemerintah Provinsi Kalimantan

Utara dalam perencanaan, pengkoordinasian, pembinaan, dan

pengendalian kebijakan daerah sebagai konsistensi terhadap komitmen

untuk menciptakan transparansi yang merupakan pilar terwujudnya tata

pemerintahan yang baik.

Hasil evaluasi kinerja ini diharapkan dapat menjadi bahan Self

Assesment atas hasil kinerja yang telah dilaksanakan dan menjadi rujukan

yang efektif menuju upaya perbaikan berkelanjutan oleh seluruh aparatur

pelaksana untuk mewujudkan optimalisasi kinerja pemerintah Provinsi

Kaimantan Utara yang memiliki peran sentral dalam penyelenggaraan

pemerintahan guna meningkatkan efektifitas dan efisiensi guna

penyelenggaraan pemerintahan yang lebih berorientasi pada hasil

kedepannya.

L

RINGKASAN EKSEKUTIF

Page 6: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

Kata Pengantar

Ringkasan Eksekutif

Daftar Isi

Daftar Tabel

Daftar Gambar

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1

1.2 Maksud dan Tujuan .................................................................................... 2

1.3 Gambaran Umum Kondisi Daerah .......................................................... 3

1.3.1 Aspek Geografi dan Demografi .................................................... 3

1.3.2 Luas dan Letak Wilayah .................................................................. 3

1.3.3 Kondisi Topografi .............................................................................. 5

1.3.4 Demografi ......................................................................................... 6

1.3.5 Persebaran dan Kepadatan Penduduk ...................................... 8

1.4 Aspek Kesejahteraan Masyarakat ......................................................... 10

1.5 Kemiskinan ................................................................................................. 17

1.6 Indeks Pembangunan Manusia .............................................................. 19

1.7 Struktur OPD Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara ........................... 23

1.8 Isu Strategis ................................................................................................. 24

1.9 Keberagaman SDA Pemprov Kalimantan Utara ................................. 26

1.10 Inovasi Dalam Sistem AKIP & Pengelolaan Kinerja Pemerintah ........ 31

1.11 Sistematika Penyajian Laporan Kinerja ................................................. 34

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

2.1 Visi dan Misi ................................................................................................ 36

2.2 Tujuan .......................................................................................................... 39

2.3 Sasaran ....................................................................................................... 39

2.4 Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah ..................................... 45

2.5 Perjanjin Kinerja ......................................................................................... 46

DAFTAR ISI

Page 7: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

3.1 Akuntabilitas Kinerja ................................................................................. 49

3.2 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja ................................................... 50

a. Sasaran Berkurangnya Masyarakat Berpenghasilan Rendah ............... 51

Indikator Persentase Penduduk Miskin ................................................ 52

Indikator Tingkat Pengangguran Terbuka .......................................... 61

b. Meningkatnya Akses dan Kualitas Pendidikan Masyarakat ................... 67

Indikator Angka Harapan Lama Sekolah ........................................... 68

Indikator Angka Rata-rata Lama Sekolah .......................................... 69

c. Sasaran Meningkatnya Akses dan Kualitas Kesehatan

Masyarakat ..................................................................................................... 73

d. Meningkatnya Kesetaraan Gender dalam Pembangunan .................. 80

Indikator Indeks Pembangunan Gender ............................................ 80

Indikator Indeks Pemberdayaan Gender ........................................... 83

e. Sasaran Meningkatnya Pertumbuhan Ekonomi dengan

memperhatikan prinsip pembangunan berkelanjutan .......................... 85

f. Sasaran Meningkatnya Infrastruktur Fisik dan Ekonomi Wilayah ............ 90

g. Sasaran Meningkatnya Konektivitas antar daerah dan negara

tetangga ......................................................................................................... 94

Indikator Persentase terhubungnya pusat-pusat kegiatan

dan pusat ekonomi di wilayah provinsi ............................................... 94

Indikator Persentase Kecamatan yang dijangkau

Broadbrand ............................................................................................ 102

h. Sasaran Meningkatnya Kualitas Lingkungan Hidup .............................. 106

i. Sasaran Terjaganya Keamanan dan Ketertiban Wilayah .................... 117

j. Sasaran Terwujudnya Daerah Perbatasan yang tertib dan

Tentram ......................................................................................................... 124

k. Sasaran Terwujudnya Pemerintahan yang Akuntabel ......................... 130

l. Sasaran Terwujudnya Pelayanan Publik yang Baik dan

Berkualitas ..................................................................................................... 137

3.3 Akuntabilitas Keuangan ........................................................................ 146

1. Analisis Penggunaan Sumberdaya Keuangan .................................. 146

2. Pengelolaan Keuangan Daerah .......................................................... 152

3. Kinerja Pendapatan Daerah ................................................................. 157

4. Kinerja Belanja Daerah .......................................................................... 158

Page 8: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan ............................................................................................... 165

4.2 Saran ......................................................................................................... 170

Page 9: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

TABEL Halaman

1.1 Wilayah Administrasi Provinsi Kalimantan Utara ................................... 4

1.2 Kelas Ketinggian dari Permukaan air Laut di Kaltara ............................ 6

1.3 Perkembangan Jumlah Penduduk Menurut Kab/Kota ........................ 7

1.4 Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk di Kaltara ............................ 9

1.5 Nilai dan Kontribusi PDRB menurut Lapangan Usaha ......................... 11

1.6 Pertumbuhan Ekonomi di Kaltara Tahun 2012-2017 ............................ 13

1.7 Nilai Inflasi Rata-rata Tahun 2012-2017 .................................................. 14

1.8 PDRB ADHK per Kapita Tahun 2012-2016 .............................................. 16

1.9 PDRB ADHB per Kapita Tahun 2012-2016 .............................................. 17

1.10 Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin ............................................. 18

1.11 Pesentase Penduduk Miskin di Kab/Kota .............................................. 18

1.12 IPM Kaltara 2012-2016 di Kaltara ............................................................ 20

1.13 Pertumbuhan IPM Tahun 2012-2016 di Kaltara..................................... 21

1.14 IPM Tahun 2012-2016 Menurut Provinsi di Kalimantan ........................ 21

2.1 Keterkaitan Visi-Misi, Tujuan dan Sasaran sesuia RPJMD .................... 41

2.2 Prioritas dan Sasaran Pembangunan di Kaltara .................................. 45

2.3 Perjanjian Kinerja Provinsi Kaltara 2017 .................................................. 47

3.1 Skala Nilai Perangkat Kinerja ................................................................... 50

3.2 Keterkaitan Misi I dan Sasaran ................................................................ 51

3.3 Capaian Sasaran Berkurangnya Masyarakat Berpenghasilan

Rendah ....................................................................................................... 52

3.4 Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin ............................................. 53

3.5 Garis Kemiskinan di Kaltara 2017 ............................................................ 55

3.6 Capaian Sasaran Meningkatnya Akses dan Kualitas

Pendidikan Masyarakat ........................................................................... 67

3.7 Capaian Sasaran Meningkatnya Akses dan Kualitas

Kesehatan Masyarakat ............................................................................ 73

3.7.1 Angka Harapan Hidup Kab/Kota ................................................. 75

3.8 Capaian Sasaran Meningkatnya Kesetaraan Gender dalam

Pembangunan .......................................................................................... 80

3.8.1 IPG Kalimantan Utara ..................................................................... 81

DAFTAR TABEL

Page 10: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

3.8.2 IDG Kalimantan Utara ..................................................................... 83

3.9 Capaian Sasaran Meningkatnya Pertumbuhan Ekonomi

dengan memperhatikan prinsip pembangunan berkelanjutan ...... 85

3.9.1 Nilai PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun 2017 ..................... 87

3.10 Capaian Sasaran Meningkatnya Infrastruktur Fisik dan

Ekonomi Wilayah ....................................................................................... 91

3.11 Capaian Sasaran Meningkatnya Konektivitas antar daerah

dan negara tetangga ............................................................................. 94

3.11.1 Konektivitas Perhubungan Kaltara ............................................. 96

3.11.2 Pelabuhan di Kaltara .................................................................... 97

3.11.3 Konektivitas Perhubungan Kaltara Layanan ASDP .................. 98

3.11.4 Konektivitas Perhubungan Layanan Transportasi Darat ....... 100

3.11.5 Perbandingan Capaian Konektivitas Perhubungan ............. 101

3.12 BTS yang ada di Kaltara ......................................................................... 104

3.13 Sasaran Pokok RPJMN 2015-2019 Bidang LH ...................................... 107

3.13.1 Capaian Sasaran Meningkatnya Kualitas Lingkungan

Hidup .............................................................................................. 107

3.13.2 Titik Lokasi Pemantauan .............................................................. 109

3.13.3 Perhitungan Pemantauan Kualitas udara Sampler 2017 ...... 111

3.13.4 Perhitungan Indeks Udara IKLH .................................................. 111

3.13.5 Indeks Tutupan Lahan ................................................................. 114

3.13.6 Hasil IKLH Kaltara .......................................................................... 115

3.14 Keterkaitan Misi II dan Sasaran ............................................................. 117

3.15 CapaianSasaran Terjaganya Keamanan dan Ketertiban

Wilayah ..................................................................................................... 118

3.15.1 Persentase Pelanggaran yang di tangani .............................. 119

3.16 Capaian Sasaran Terwujudnya Daerah Perbatasan yang

tertib dan Tentram .................................................................................. 125

3.17 Penanganan Pelanggaran di Perbatasan ......................................... 126

3.18 Keterkaitan Misi III dan Sasaran ............................................................ 129

3.19 Capaian Sasaran Terwujudnya Pemerintahan yang

Akuntabel ................................................................................................. 130

3.19.1 Perbandingan Nilai SAKIP Kaltara ............................................. 131

3.20 Skala Penilaian IKM ................................................................................. 139

3.20.1 Capaia Sasaran Terwujudnya Pelayanan Publik yang

Baik dan Berkualitas ..................................................................... 140

3.21 Persentase Alokasi Anggaran ............................................................... 147

Analis Perbandingan Pencapaian Kinerja dan Anggaran .............. 149

Page 11: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

Gambar Halaman

1.1 Peta Cakupan Wilayah Provinsi Kalimantan Utara ............................... 5

1.2 Jumlah Pns Berdasarkan Golongan dan Jenis Kelamin .................... 27

1.3 e-sakip Kalimantan Utara ........................................................................ 32

1.4 Halama Login e-sakip Kalimantan Utara ............................................ 33

1.7 Struktur Organisasi di Kaltara ................................................................... 23

Grafik Halaman

3.1 Perbandingan Persentase Penduduk Miskin di Kaltara ...................... 54

3.2 Perbandingan Tingkat Pengangguran Terbuka di Kaltara ............... 62

3.3 Tingkat Pengangguran Terbuka di Kaltara ......................................... 64

3.4 Pertumbuhan Beberapa Usaha di Kaltara ......................................... 88

DAFTAR GAMBAR DAN GRAFIK

Page 12: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

1

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

kuntabilitas didefinisikan sebagai suatu perwujudan

kewajiban untuk mempertanggungjawabkan

keberhasilan atau kegagalan misi organisasi dalam

mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui

media pertanggungjawaban yang dilaksanakan secara periodik.

Pelaporan kinerja merupakan amanah dari Peraturan

Pemerintah (PP) Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan

dan Kinerja Instansi Pemerintah¸ Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun

2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis

Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah merupakan media untuk

mempertanggungjawabkan kinerja instansi yang memuat informasi

kinerja terkait pencapaian target kinerja yang telah ditetapkan

dalam dokumen Perjanjian Kinerja, analisis perbandingan antara

target dengan realisasi kinerja serta analisis capaian kinerja tahun

yang bersangkutan dengan capaian kinerja tahun sebelumnya.

Disinilah esensi dari prinsip akuntabilitas sebagai pijakan bagi

instansi pemerintah untuk ditegakkan dan diwujudkan.

Provinsi Kalimantan Utara sebagai Daerah Otonomi Baru

(DOB) yang telah menyelenggarakan pemerintahan sebagaimana

yang diamanahkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2012

tentang Pembentukan Kalimantan Utara dan memiliki kewajiban

dalam menyampaikan LKjIP khususnya pada tahun 2017.

A

Page 13: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

2

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

Pelaporan Kinerja merupakan faktor kunci yang harus

disampaikan sehingga amanah terhadap penyelenggaraan

pemerintahan yang transparan, akuntabel, bersih, efesien dan

efektif dapat terwujud. Hal ini merupakan bentuk

pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah

daerah selama kurun waktu satu tahun dalam rangka mencapai

sasaran strategis instansi yang telah ditetapkan dalam dokumen

Perjanjian Kinerja dan Dokumen Perencanaan, serta terdapat

beberapa data dalam LKjIP ini yang masih dalam proses

pembaharuan sehingga masih menampilkan data dalam bentuk

olahan tahun 2017.

Dengan demikian, Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah

Provinsi Kalimantan Utara menjadi laporan kemajuan

penyelenggaraan pemerintah oleh Gubernur kepada Presiden

yang disusun dan dikembangkan sesuai dengan peraturan yang

berlaku. Realisasi yang dilaporkan dalam Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah ini merupakan hasil kegiatan Tahun 2017 yaitu tahun

Kedua RPJMD Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2016-2021.

1.2 Maksud dan Tujuan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Provinsi

Kalimantan Utara merupakan salah satu bentuk

pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah

daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai

tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan Laporan Akuntabilitas

Kinerja juga menjadi alat pendorong peningkatan kerja setiap unit

organisasi dan juga sebagai alat ukur bagi stakeholders untuk

memberikan masukan demi perbaikan kinerja instansi pemerintah

Provinsi Kalimantan Utara.

Page 14: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

3

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

Melalui pengidentifikasian permasalahan, keberhasilan dan

solusi yang tersaji dalam laporan ini, menjadi sumber untuk

perbaikan perencanaan dan pelaksanaan program dan kegiatan

yang akan datang.

Dengan demikian, antara proses evaluasi dan perbaikan

yang berkelanjutan menjadi komponen yang tidak terpisahkan

dalam meningkatkan kinerja pemerintah menuju perbaikan

pelayanan publik.

1.3 Gambaran Umum Kondisi Daerah

1.3.1 Aspek Geografi dan Demografi

Kondisi geografi dan demografi merupakan dua faktor

penting, mendasar dan menunjang satu sama lain yang

menentukan keberhasilan pembangunan. Kondisi geografi akan

memberikan gambaran tentang ketersediaan sumber daya alam,

luas lahan, mineral dan bahan tambang yang terkandung di

dalamnya, hingga fisiografi lahan beserta flora dan fauna yang

berada diatasnya. Sedangkan kondisi demografi merupakan

gambaran tentang ketersediaan sumberdaya manusia, baik

ditinjau dari aspek kualitas maupun kuantitasnya dalam rangka

mendukung pelaksanaan pembangunan.

1.3.2 Luas dan Letak Wilayah

Provinsi Kalimantan Utara yang memiliki luas ± 75.467,70 km2,

terletak pada posisi antara 114°35’22” – 118°03’00” Bujur Timur dan

antara 1°21’36” - 4°24’55” Lintang Utara. Selain itu, berdasarkan

batas kewenangan provinsi, provinsi Kalimantan Utara diketahui

memiliki luas lautan seluas 11.579 Km2 (13% dari luas wilayah total).

Secara administratif Provinsi Kalimantan Utara berbatasan dengan

Page 15: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

4

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

negara Malaysia tepatnya dengan negara bagian Sabah dan

Serawak, Malaysia. Batas daerah daratan terdapat sekitar 1.038 Km

garis perbatasan antara Provinsi Kalimantan Utara dengan Negara

Malaysia. Wilayah Provinsi Kalimantan Utara berada di pulau besar

Kalimantan yang sangat luas dengan berbagai keanekaragaman

karateristik wilayah seperti kawasan perkotaan, perbatasan,

pedalaman terpencil, pegunungan, pesisir dan kepuluan. Batas

antar negara dengan Malaysia pun langsung pada lintas darat.

Dari segi administrasi pemerintahan, Provinsi Kalimantan Utara

terbagi menjadi 4 (empat) Kabupaten (Bulungan, Malinau,

Nunukan, Tana Tidung) dan 1 (satu) Kota yaitu Kota Tarakan.

Adapun pembagian wilayah administartif Provinsi Kalimantan

Utara menurut Kabupaten/Kota dapat dirinci sebagai berikut :

Tabel 1.1

Wilayah Administrasi Provinsi Kalimantan Utara

Kabupaten/Kota Ibukota Luas Wiayah

(Km2)

Jumlah

Kecamatan

Jumlah

Desa

Jumlah

Kelurahan

Bulungan Tanjung Selor 13.925,72 10 71 10

Malinau Malinau 42.620,70 15 109 -

Nunukan Nunukan 13.841,90 16 232 8

Tana Tidung Tideng Pale 4.828,58 5 29 -

Tarakan Tarakan 250,80 4 - 20

Kalimantan Utara 75.467,70 50 441 38

Sumber: RKPD Kalimantan Utara 2018

Kabupaten Malinau merupakan kabupaten dengan wilayah

terluas di Provinsi Kalimantan Utara (56% dari total luasan),

sedangkan daerah dengan luas wilayah terkecil adalah Kota

Tarakan (1% dari total luasan Provinsi Kalimantan Utara). Kondisi

geografis Provinsi Kalimantan Utara selain berupa pegunungan

juga merupakan daerah kepulauan. Pulau-pulau kecil di Provinsi

Page 16: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

5

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

Kalimantan Utara terletak di Kabupaten Nunukan, Bulungan, Tana

Tidung dan Kota Tarakan.

Secara administratif, batas wilayah Provinsi Kalimantan Utara

adalah sebagai berikut :

Sebelah Utara : Negara Sabah (Malaysia)

Sebelah Timur : Laut Sulawesi

Sebelah Selatan : Provinsi Kalimantan Timur

Sebelah Barat : Negara Sarawak (Malaysia)

Gambar.1.1

Peta Cakupan Wilayah Provinsi Kalimantan Utara

1.3.3 Kondisi Topografi

Kondisi topografi merupakan elemen dasar dari suatu

wilayah untuk mengetahui karakteristik fisik suatu daerah.

Karakteristik fisik akan mempengaruhi pola dan jenis pembangunan

yang akan diterapkan di wilayah tersebut.

Page 17: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

6

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

Tabel 1.2

Kelas Ketinggian dari Permukaan Laut di Provinsi Kaltara (Ha)

No Kabupaten Kelas Ketinggian

0-7 m 7-25 m 25-100 m 100-500 m 500-1000 m >1000m

1 Bulungan 213.561 249.257 220.119 531.364 193.172 273.749

2 Malinau 11.687 77.937 532.349 831.204 2.258.433 151.317

3 Nunukan 174.434 138.156 199.312 115.112 284.981 269.467

4 Tana Tidung 11.034 246.733 51.029 22 302 -

5 Tarakan 6.920 18.160 - - - -

KALTARA 417.636 730.243 1.002.809 1.477.702 2.736.888 694.533 Sumber: Kalimantan Utara.bps.go.id

Hampir setengah dari total luasan wilayah provinsi ini memiliki

kelas ketinggian antara 500-1.000 m di atas permukaan laut

(38,77%), hanya sekitar 5,92% yang memiliki kelas ketinggian 0-7 m

di atas permukaan laut. Perkembangan pembangunan

diperkirakan akan mengelompok di wilayah yang memiliki

ketinggian relatif lebih landai, sedangkan wilayah pegunungan di

Provinsi Kalimantan Utara dapat dijadikan kawasan lindung dan

recharge area (daerah resapan air).

1.3.4 Demografi

Demografi merupakan ilmu yang mempelajari dan

meggambarkan tentang persoalan kependudukan suatu wilayah

dari segi kuantitas, distribusi hingga komponen-komponen

perubahannya. Kependudukan merupakan faktor yang sangat

strategis dalam kerangka pembangunan nasional. Penduduk

merupkan pusat dari seluruh kebijakan dan program

pembangunan yang akan dilakukan. Penduduk berperan sebagai

subyek sekaligus obyek pembangunan. Keadaan dan kondisi

kependudukan yang ada sangat mempengaruhi dinamika

pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah. Salah satu cara

yang dapat dilakukan agar potensi penduduk dapat berperan aktif

Page 18: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

7

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

dalam proses pembangunan suatu wilayah adalah dengan

pembangunan berwawasan kependudukan. Indikator tingkat

pertumbuhan penduduk sangat berguna untuk memprediksi jumlah

penduduk sehingga akan diketahui pula kebutuhan dasar

penduduk serta fasilitas pelayanan publik dan sebagainya.

Jika dilihat secara umum, jumlah penduduk Provinsi

Kalimantan Utara dari tahun 2011 sampai 2016 selalu mengalami

peningkatan. Jumlah penduduk terbanyak adalah di Kota Tarakan

pada tahun 2016 yaitu sebesar 244.185 jiwa, sedangkan jumlah

penduduk paling sedikit berada di Kabupaten Tana Tidung yang

pada tahun 2016 sebesar 23.497 jiwa. Berikut tabel perkembangan

jumlah penduduk Provinsi Kalimantan Utara.

Tabel 1.3

Perkembangan Jumlah Penduduk Menurut Kabupaten/Kota

dan Laju Pertumbuhan Penduduk

Tahun 2011-2016 di Provinsi Kalimantan Utara

Kab/Kota

Jumlah Penduduk (%)

2011 2012 2013 2014 2015 2016

Bulungan 117.019 120.600 122.985 126.096 129.381 132.533 2,39

Malinau 62.580 66.845 71.501 74.469 77.492 80.619 4,80

Nunukan 148.822 155.680 162.711 170.042 177.607 185.499 4,48

Tana Tidung 16.356 17.079 18.985 20.400 21.891 23.497 8,30

Tarakan 202.600 210.700 218.800 227.200 235.565 244.185 3,76

KALTARA 547.377 570.904 594.982 618.207 641.936 666.333 3,94 Sumber : Kalimantan Utara Dalam Angka 2017

Laju Pertumbuhan penduduk Provinsi Kalimantan Utara

selama tahun 2015-2016 adalah sebesar 3,94% dengan

pertumbuhan penduduk tertinggi adalah Kabupaten Tana Tidung

yaitu sebesar 8,30%. Relatif tingginya rata-rata pertumbuhan

penduduk di kabupaten ini jika dibandingkan dengan

kabupaten/kota lainnya mungkin disebabkan karena kabupaten ini

Page 19: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

8

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

merupakan daerah otonom baru, yang merupakan wilayah

pemekaran dari 3 (tiga) kecamatan di Kabupaten Bulungan, yaitu

Kecamatan Sesayap, Sesayap Hilir, dan Tanah Lia sejak tahun 2012,

sehingga menyebabkan meningkatnya migrasi penduduk ke

wilayah ini. Sedangkan pertumbuhan penduduk paling rendah

adalah Kabupaten Bulungan yaitu sebesar 2,39%.

1.3.5 Persebaran dan Kepadatan Penduduk

Persebaran Penduduk adalah distribusi penduduk menurut

wilayah. Adapun kepadatan penduduk adalah perbandingan

jumlah penduduk dengan luas wilayah, yang memperlihatkan rata-

rata jumlah penduduk setiap kilometer persegi.

Persebaran penduduk yang tidak merata perlu mendapat

perhatian karena berkaitan dengan daya dukung terhadap

lingkungan. Persebaran penduduk di Kalimantan Utara secara

geografis dapat dikatakan belum merata sehingga menyebabkan

terjadinya perbedaaan tingkat kepadatan penduduk antar daerah

yang cukup besar.

Grafik 1.1

Persentase Persebaran Penduduk Di Provinsi Kalimantan Utara

Tarakan 36%

Malinau 12%

Bulungan 20%

Tana Tidung 4%

Nunukan 28%

PERSEBARAN PENDUDUK

Page 20: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

9

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

Berdasarkan grafik yang disajikan, secara geografis

persebaran penduduk di Kalimantan Utara belum merata.

Terdapat perbedaan tingkatan kepadatan penduduk antar

daerah kabupaten/kota yang cukup besar.

Pada tahun 2015, persebaran penduduk di Persentase

persebaran penduduk di Kalimantan Utara yang tertinggi berada di

Kota Tarakan, yaitu sekitar 36,18% dari total penduduk Kalimantan

Utara. Selanjutnya sebagian besar penduduk Kalimantan Utara

berdomisili di Kabupaten Nunukan dan Kabupaten Bulungan

masing-masing sekitar 27,73% dan 20,27% dari toral penduduk

Kalimantan Utara. Sedangkan persebaran penduduk di Kabupaten

Malinau sekitar 12,27%. Wilayah yang memiliki persebaran

penduduk paling sedikit adalah kabupaten Tana Tidung, yaitu

hanya sekitar 3,55%

Tabel 1.4

Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk di Kaltara Tahun 2016

Kabupaten/Kota Luas Wilayah (Km2)

Kepadatan Penduduk per

Km persegi

2016

Bulungan 13.181,92 9,52

Malinau 40.088,41 1,89

Nunukan 14.247,5 13,40

Tana Tidung 4.828,58 4,87

Tarakan 250,8 973,62

KALTARA 72.597,21 8,83

Sumber:

1) Kabupaten Malinau Dalam Angka 2010-2015

2) Kabupaten Bulungan Dalam Angka 2011-2015

3) Kabupaten Nunukan Dalam Angka 2011, 2013-2015

4) Kabupaten Tana Tidung Dalam Angka 2012-2013, 2015

5) Kota Tarakan Dalam Angka 2012-2015

Page 21: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

10

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

Terdapat kesenjangan persebaran penduduk, terutama

antara kabupaten dengan kota. Kepadatan penduduk di Kota

Tarakan mencapai 973,62 jiwa/km2 (tahun 2016), hal ini berbeda

dengan kabupaten lain yang memiliki kepadatan hanya 1-12

jiwa/km2. Sedangkan kabupaten yang memiliki kepadatan

penduduk paling rendah adalah Kabupaten Malinau, yakni 1,89

jiwa/km2. Kota Tarakan merupakan salah satu pusat

perkembangan ekonomi di Provinsi Kalimantan Utara, sarana

prasarana perkotaan di daerah tersebut relatif lebih lengkap

sehingga menjadi salah satu faktor penarik penduduk untuk lebih

memilih tinggal di Kota Tarakan, sementara luas kota ini yang

sangat sempit jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya.

Faktor lain yang mempengaruhi keadaan tersebut salah satunya

adalah kondisi geografis.

Kabupaten Malinau dan Kabupaten Bulungan yang

mempunyai kondisi topografi bergunung dengan kemiringan lereng

sebagian besar di atas 40%, cukup sulit untuk pengembangan

permukiman. Hal ini sangat berbeda dengan Kota Tarakan yang

memiliki topografi yang landai sehingga lebih mudah untuk

pengembangan permukiman. Dalam hal ini, Pemerintah Provinsi

Kalimantan Utara harus segera melakukan tindakan untuk

meratakan persebaran penduduk di seluruh wilayah agar dapat

mengurangi tekanan penduduk di satu daerah.

1.4 Aspek Kesejahteraan Masyarakat

Aspek Kesejahteraan masyarakat memberikan gambaran

dan hasil analisis terhadap kondisi kesejahteraan masyarakat,

mencakup kesejahteraan dan pemerataan ekonomi,

kesejahteraan sosial dan seni budaya dan olahraga.

Page 22: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

11

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

Adapun Kondisi Ekonomi suatu Daerah yang merupakan

salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat kesejahteraan suatu

daerah. Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

merupakan salah satu indikator yang penting dalam analisis

perkembangan wilayah. Nilai PDRB dapat menggambarkan sektor

yang berkontribusi paling besar dalam pertumbuhan ekonomi

Provinsi Kalimantan Utara, sedangkan PDRB per kapita dapat

digunakan sebagai salah satu indikator tingkat kemakmuran dan

kesejahteraan penduduk di suatu wilayah. Nilai dan Kontribusi

Sektor PDRB Provinsi Kalimantan Utara yang disajikan pada tabel 1.5

dibawah ini berdasarkan PDRB atas dasar harga berlaku dan

berdasarkan atas harga konstan.

Tabel 1.5

Nilai dan Kontribusi PDRB

di Provinsi Kalimantan Utara Menurut Lapangan Usaha

No Sektor 2017

ADH Berlaku

(Miliar)

ADH Konstan

(Miliar)

Laju

Pertumbuhan

1 Pertanian, Kehutanan &

Perikanan 12.634,52 9.420,03 4,41

2 Pertambangan &

Penggalian 21.195,32 15.443,86 6,39

3 Industri Pengolahan 7.728,31 5.308,10 5,54

4 Pengadaan Listrik dan

Gas 41,17 33,91 8,79

5 Pengadaan Air 48,58 37,01 7,26

6 Konstruksi 9640,91 6.570,56 6,13

7

Perdagangan Besar &

Eceran; Reparasi Mobil

& Sepeda Motor

8.792,79 5.736,81 8,43

8 Transportasi dan

Pergudangan 5.411,39 3.425,86 10,83

9

Penyediaan

Akomodasi dan Makan

Minum

1.203,39 746,48 12,99

10 Informasi dan 1.752,52 1.547,97 9,58

Page 23: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

12

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

No Sektor 2017

ADH Berlaku

(Miliar)

ADH Konstan

(Miliar)

Laju

Pertumbuhan

Komunikasi

11 Jasa Keuangan 884,41 608,30 4,03

12 Real Estate 608,95 512,19 4,76

13 Jasa Perusahaan 190,53 139,21 3,52

14

Administrasi

Pemerintahan,

Pertahanan, dan

Jaminan Sosial Wajib

4.044,16 2.780,61 6,79

15 Jasa Pendidikan 1.922,46 1.306,14 7,53

16 Jasa Kesehatan dan

Kegiatan Sosial 795,77 599,69

6,30

17 Jasa Lainnya 511,30 317,77 7,53

PDRB 77.406,46 54.534,51 6,59 Sumber: Publikasi PDRB Provinsi Kalimantan Utara 2017

Sektor yang paling dominan dalam menunjang

perekonomian daerah di Provinsi Kalimantan Utara adalah

penyedia akomodasi makan dan minum yang mengalami

pertumbuhan tertinggi sebesar 12,99%. Adapun Kontribusi sektor

pertambangan dan penggalian terhadap PDRB sangat fluktuatif.

Meski demikian sektor ini tetap menjadi sektor yang berkontribusi

paling besar selama lima tahun berturut-turut, akan tetapi di tahun

2017 pertumbuhannya berada pada angka 6,39%. Sektor

penyumbang terbesar kedua setelah penyedia akomodasi makan

dan minum adalah lapangan usaha transportasi dan pergudangan

yang tumbuh sebesar 10,83%. Penyumbang ketiga setelah

lapangan transportasi dan pergudangan adalah lapangan usaha

informasi dan komunikasi 9,58 persen. Struktur Perekonomian

Kalimantan Utara menurut lapangan usaha masih di dominasi oleh

tiga lapangan usaha yaitu lapangan usaha pertambangan dan

Page 24: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

13

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

penggalian, lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan

serta lapangan usaha konstruksi.

Tabel 1.6

Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Kalimantan Utara dan Nasional

Tahun 2012-2017

Uraian 2012 2013 2014 2015 2016 2017

Provinsi Kalimantan

Utara - - 8,18 3,13 3,75 6,59

Nasional 6,03 5,56 5,02 4,79 5,02 5,07

Sumber: Publikasi PDRB Provinsi Kalimantan Utara 2017

Secara kumulatif perekonomian Kalimantan Utara selama

Tahun 2017 mengalami pertumbuhan sebesar 6,59 persen. Kondisi

ini dipengaruhi oleh kinerja sebagian besar lapangan usaha yang

mengalami pertumbuhan yang positif, dimana Lapangan usaha

penyedia akomodasi dan makanan minumam yang memberi

kontribusi pertumbuhan sebanyak 12,99%. Selain itu dipengaruhi

juga oleh peningkatan kinerja beberapa lapangan usaha yang

dominan terhadap pembentukan PDRB Kalimantan Utara seperti

Lapangan Usaha transportasi dan pergudangan sebesar 10,83

persen serta Lapangan Usaha informasi dan komunikasi 9,58 persen,

sedangkan untuk lapangan Usaha Pertambangan dan Penggalian

sebesar 6,39 persen.

Walaupun Lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian

merupakan pertumbuhannya sedang mengalami kontraksi, namun

sebagian besar lapangan usaha yang lainnya mengalami

pertumbuhan yang positif sehingga secara kumulatif pertumbuhan

ekonomi Kalimantan Utara Tahun 2017 meningkat.

Page 25: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

14

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

Secara region Kalimantan, Provinsi Kalimantan Tengah

menduduki peringkat pertama dengan mencatatkan

pertumbuhan ekonomi sebesar 6,74%, diikuti Kalimantan Utara

6,59%, Kalimantan Selatan 5,29% , Kalimantan Barat 5,17% dan

terakhir Kalimantan Timur sebesar 3,13%.

Laju inflasi merupakan kecenderungan naiknya harga

barang dan jasa pada umumnya yang berlangsung secara terus

menerus dan mempengaruhi kemampuan daya beli masyarakat.

Laju Inflasi menjadi salah satu aspek yang dapat digunakan untuk

mengukur tingkat kesejahteraan penduduk.

Tabel 1.7

Nilai Inflasi Rata-rata Tahun 2012-2017* di Provinsi Kalimantan Utara

Uraian 2012 2013 2014 2015 2016 2017*

Inflasi Provinsi Kalimantan

Utara 5,99 10,35 11,91 3,42 4,31 3,61

Inflasi Nasional 4,30 8,38 8,36 3,35 3,02 3,72

Sumber:

1) Publikasi BPS 2017

2) *Data Olahan 2017

Pada periode 2012-2017*, laju inflasi Provinsi Kalimantan Utara

menunjukkan rata-rata 7,196. Pada tahun 2012 inflasi Kalimantan

Utara berada pada angka 5,99 dan mengalami peningkatan

sampai tahun 2014 yaitu pada posisi 11,91. Kondisi ini berarti harga

barang dan jasa di dalam negeri mengalami kenaikan. Naiknya

harga barang dan jasa tersebut menyebabkan turunnya nilai mata

uang. Namun pada tahun 2015 inflasi mengalami penurunan yang

signifikan menjadi 3,42, namun pada tahun berikutnya kembali

mengalami peningkatan menjadi 4,31. Kecenderungan yang

terjadi beberapa tahun terakhir, nilai inflasi Kalimantan Utara

berada diatas nilai inflasi nasional. Nilai inflasi Kalimantan Utara

Page 26: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

15

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

pada Tahun 2016 yaitu 4,31 masih berada diatas nilai inflasi nasional

yaitu 3,02.

Untuk Inflasi Kaltara triwulan III 2017 tercatat 3,61% (yoy), lebih

rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 4,39% (yoy).

Penurunan inflasi Kaltara tersebut sejalan dengan inflasi nasional

yang turut mengalami penurunan dari 4,37% (yoy) pada triwulan II

2017 menjadi 3,72% (yoy) di triwulan III 2017. Secara historis inflasi

Kaltara triwulan III 2017 masih lebih rendah dibandingkan rata-rata

inflasi Kaltara 3 tahun terakhir. Secara spasial di wilayah Kalimantan,

Inflasi Kaltara triwulan III lebih rendah dibandingkan dengan

dengan inflasi Kalimantan dan merupakan provinsi dengan angka

inflasi paling rendah di wilayah Kalimantan.

Berdasarkan disagregasinya, meredanya tekanan inflasi

pada kelompok volatile food dan administered prices menjadi

penyebab menurunnya inflasi Kaltara triwulan III 2017. Inflasi

kelompok volatile food pada triwulan III 2017 tercatat 5,37% (yoy),

lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya sebesar 7,55%

(yoy). Meredanya tekanan inflasi pada kelompok volatile food

didorong oleh kenaikan pasokan di beberapa komoditas pangan

strategis. Selain itu, inflasi kelompok administered prices tercatat

3,45% (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya

sebesar 4,50% (yoy). Penurunan angka inflasi pada kelompok ini

terutama disebabkan penurunan tarif angkutan udara dampak

dari normalisasi permintaan masyarakat terhadap transportasi

udara pasca hari raya Idul Fitri dan mudik Lebaran.

Di triwulan IV 2017, inflasi Kaltara diperkirakan meningkat

dibandingkan triwulan sebelumnya berada pada rentang 2,90 -

3,30% (yoy). Beberapa risiko yang dapat menjadi faktor pendorong

inflasi di akhir tahun 2017 antara lain, lain (a) risiko cuaca dan

Page 27: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

16

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

gelombang tinggi di wilayah perairan Kalimantan Utara yang akan

berdampak pada hasil tangkapan ikan, (b) kenaikan harga BBM

sejalan dengan mulai naiknya harga minyak dunia, (c) risiko

lonjakan harga bahan pangan dan kenaikan permintaan tiket

pesawat dalam rangka persiapan datangnya hari Natal dan Tahun

Baru dan (d) risiko berkurangnya pasokan pada komoditas pangan

strategis pasca berakhirnya musim panen.

Hal ini menunjukkan bahwa meski harga barang dan jasa

semakin tinggi, pengendalian peredaran uang di masyarakat telah

berjalan lebih baik. PDRB ADHK per kapita Provinsi Kalimantan Utara

selama tahun 2012-2016 menunjukkan pertumbuhan ekonomi per

kapita yang relatif positif, meski sedikit menurun di tahun 2015.

Pertumbuhan rata-rata PDRB ADHK per kapita penduduk Provinsi

Kalimantan Utara sebesar 2,85%. Sebagaimana pada tabel 1.8

berikut ini.

Tabel 1.8

PDRB ADHK Per Kapita Tahun 2012-2016 di Provinsi Kaltara

Uraian 2012 2013 2014 2015 2016

Nilai PDRB (Juta

Rp)1 40.768.541 44.091.699 47.696.806 49.188.675 51.164.900

Jumlah Penduduk

(jiwa)1 570.904 594.982 618.208 641.936 666.333

PDRB perkapita

(Rp/jiwa)2 71.410.502 74.105.938 77.153.330 76.625.513 76.785.781

Sumber:

1) RPJMD Kalimantan Utara Tahun 2016-2021

2) Data diolah berdasarkan publikasi BPS 2017

Untuk Nilai PDRB per satu penduduk dapat diketahui melalui

PDRB ADHB per kapita. Pada tahun 2012 PDRB per kapita penduduk

Provinsi Kalimantan Utara sebesar 82,9 juta. Angka ini terus

mengalami peningkatan hingga mencapai 100,2 juta pada tahun

2016 yang dijelaskan pada tabel 1.9 berikut.

Page 28: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

17

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

Tabel 1.9

PDRB ADHB Per Kapita Tahun 2012-2016 di Provinsi Kalimantan Utara

Uraian 2012 2013 2014 2015 2016

Nilai PDRB (Juta

Rp)1 47.333.732 52.604.702 59.572.512 62.818.835 66.778.600

Jumlah Penduduk

(jiwa)1 570.904 594.982 618.208 641.936 666.333

PDRB perkapita

(Rp/jiwa)2 82.910.143 88.413.939 96.363.373 97.858.408 100.218.059

Sumber:

1) RPJMD Kalimantan Utara Tahun 2016-2021

2) Data diolah berdasarkan publikasi BPS 2017

1.5 Kemiskinan

Kemiskinan masih menjadi persoalan prioritas untuk

diselesaikan di beberapa wilayah di Indoensia. Kemiskinan erat

hubungannya dengan kesejahteraan hidup. Pada tahun 2012,

persentase penduduk miskin Kalimantan Utara mencapai 9,70%

atau setara dengan 65,7 ribu jiwa dari total penduduk. Persentase

penduduk miskin mengalami kecenderungan meningkat setiap

tahun dan posisi pada tahun 2016 sebesar 6,99%. Kondisi ini dengan

rincian bahwa jumlah penduduk miskin (penduduk dibawah garis

kemiskinan) di Kalimantan Utara pada September 2016 sebanyak

47,03 ribu atau 6,99%. Hingga pada september tahun 2017 angka

kemiskinan di Provinsi Kalimantan Utara mengalami penurunan

sebesar 0,26% menjadi 6,96%, sebagaimana pada tabel 1.10

berikut ini.

Page 29: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

18

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

Tabel 1.10

Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin, serta Persentase

Penduduk di Atas Garis Kemiskinan Tahun 2012-2017

Tahun Jumlah penduduk miskin

(ribu jiwa)

Persentase Penduduk

Miskin

Persentase

Penduduk di atas

garis kemiskinan

2012 56,7 9,70 90,30

2013 46,4 7,73 92,27

2014 38,5 6,24 93,76

2015 40,93 6,38 93,62

2016 47,03 6,99 93,01

2017 48,56 6,96% 92,89 Sumber:

1) RPJMD Kalimantan Utara Tahun 2016-2021

2) Data diolah berdasarkan publikasi BPS 2017

Persentase penduduk miskin di Kalimantan Utara berdasarkan

pesebarannya di tingkat Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan

Utara tahun 2017 disajikan pada tabel 1.11 berikut.

Tabel 1.11

Persentase Penduduk Miskin Tahun 2012-2016 Kabupaten/Kota

di Provinsi Kalimantan Utara

Indikator Kabupaten/Provinsi 2012 2013 2014 2015 2016

Persentase

Penduduk

Miskin

Bulungan 11,76 12,04 12,03 8,45 8,94

Malinau 11,68 10,48 10,26 7,27 7,08

Nunukan 9,62 9,51 8,69 5,54 5,19

Tana Tidung 9,81 10,21 9,48 6,30 6,00

Tarakan 7,95 7,9 7,79 5,06 5,13

Persentase

Penduduk di

atas garis

keminskinan3

Bulungan 88,24 87,96 87,97 91,55 91,06

Malinau 88,32 89,52 89,74 92,73 92,92

Nunukan 90,38 90,49 91,31 94,46 94,81

Tana Tidung 90,19 89,79 90,52 93,70 94,00

Tarakan 92,05 92,1 92,21 94,94 94,87

Sumber:

1) RPJP Provinsi Kalimantan Utara

2) Kab/Kota di Kaltara dalam Angka 2017

3) Hasil Olahan 2017

Page 30: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

19

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

Berdasarkan pada tabel 1.11 diatas, bahwa jumlah

penduduk di atas garis kemiskinan paling tinggi di Provinsi

Kalimantan Utara terdapat di Kota Tarakan dengan

kecenderungan pertumbuhan yang fluktuatif, sedangkan yang

terendah di Kabupaten Bulungan. Dengan kata lain kesejahteraan

penduduk Kota Tarakan saat ini masih dominan dibandingkan

kabupaten yang lain. Angka kemiskinan di Provinsi Kalimantan

Utara masih tergolong lebih rendah apabila dibandingkan dengan

angka kemiskinan nasional. Pada tahun 2016, angka kemiskinan

Provinsi Kalimantan Utara adalah 6,99%, ketika angka nasional telah

mencapai 10,07%. Kondisi ini diharapkan tetap bertahan dan

semakin baik, dalam arti semakin menurunnya angka kemiskinan di

Provinsi Kalimantan Utara.

1.6 Indeks Pembangunan Manusia

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan indikator

penting yang bisa digunakan sebagai dasar merencanakan

kebijakan dan evaluasi pembangunan. Indikator ini penting karena

melalui IPM dapat diketahui sejauh mana keberhasilan

pembangunan manusia yang telah dilaksanakan. Dikarenakan

belum adanya data realese resmi terkait peningkatan nilai IPM di

Nasional dan Provinsi Kalimantan Utara, maka perbandingan

kondisi IPM di Provinsi Kalimantan Utara dihitung mulai tahun 2012-

2016 sebagaimana pada tabel 1.12 dibawah ini.

Page 31: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

20

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

Tabel 1.12

Indeks Pembangunan Manusia Tahun 2012-2016

di Provinsi Kalimantan Utara

Kabupaten/Kota 2012 2013 2014 2015 2016

Bulungan 68,16 68,66 69,25 69,37 69,88

Malinau 68,88 69,84 70,00 70,15 70,71

Nunukan 61,18 62,18 63,13 63,35 64,35

Tana Tidung 62,91 63,79 64,70 64,92 65,64

Tarakan 72,53 73,58 74,60 74,70 74,88

Kalimantan Utara - 67,99 68,64 68,76 69,20

Indonesia 67,70 68,31 68,90 69,55 70,18

Sumber: 1) Analis Indeks Pembangunan Manusia Kalimantan Utara 2016

2) BPS Kalimantan Timur

Berdasarkan pada tabel tersebut, nilai IPM seluruh

kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Utara selama tahun 2012-

2016 mengalami peningkatan yang berarti kualitas hidup manusia

di Provinsi Kalimantan Utara terus mengalami peningkatan setiap

tahunnya. Bila dibandingkan dengan nilai IPM Kalimantan Utara

tahun 2016, hanya Kabupaten Nunukan dan Kabupaten Tana

Tidung yang nilai IPMnya di bawah nilai IPM provinsi, sedangkan

untuk Kabupaten Bulungan, Malinau dan Kota Tarakan semuanya

berada di atas nilai IPM Kalimantan Utara.

Bila dibandingkan dengan nilai IPM Indonesia, terdapat tiga

kabupaten yang nilai IPM-nya berada dibawah nilai IPM nasional,

yaitu Kabupaten Nunukan, Tana Tidung dan Kabupaten Bulungan,

sedangkan nilai IPM Kota Tarakan dan Kabupaten Malinau berada

di atas nilai IPM nasional. Angka Indeks Pembangunan Manusia di

Provinsi Kalimantan Utara, pada tahun 2012 sampai dengan tahun

2016 di seluruh kabupaten/kota tidak ada yang berada di kategori

rendah, semua kabupaten/kota berada di kategori sedang. Pada

tahun 2016, selain Kota Tarakan (74,88) dan Kabupaten Malinau

Page 32: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

21

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

(70,71) yang berada di kategori tinggi, kabupaten di Provinsi

Kalimantan Utara (Kabupaten Bulungan 69,88; Kabupaten Nunukan

64,35; dan Kabupaten Tana Tidung 65,64) memiliki angka Indeks

Pembangunan Manusia yang berada di kategori sedang.

Ini berarti kualitas hidup manusia penduduk di Provinsi

Kalimantan Utara cukup baik namun harus terus ditingkatkan.

Secara umum, nilai indeks pembangunan manusia di Kalimantan

Utara selama 2012-2016 mengalami peningkatan. Adapun rata-

rata pertumbuhan IPM di Kalimantan Utara sesuai Kabupaten/Kota

sebagaimana tabel 1.13 dibawah ini.

Tabel 1.13

Pertumbuhan IPM Tahun 2012-2016 di Provinsi Kalimantan Utara

Kabupaten/Kota 2012-2013 2013-2014 2014-2015 2015-2016 Rerata

Pertumbuhan

Bulungan 0,73 0,86 0,22 0,51 0,58

Malinau 1,39 0,23 0,17 0,56 0,59

Nunukan 1,63 1,53 0,35 1 1,13

Tana Tidung 1,40 1,43 0,35 0,72 0,98

Tarakan 1,45 1,39 0,14 0,18 0,79

Kalimantan Utara - 0,96 0,18 0,44 0,53

Indonesia 0,90 0,86 0,95 0,63 0,84 Sumber : Hasil Olahan 2017

Sedangkan untuk perbandingan IPM di wilayah Kalimantan

dijelaskan pada tabel 1.14 berikut ini.

Tabel 1.14

Indeks Pembangunan Manusia Tahun 2012-2016

Menurut Provinsi di Kalimantan

Provinsi 2012 2013 2014 2015 2016

Kalimantan Barat 63,41 64,30 64,89 65,59 65,88

Kalimantan Tengah 66,66 67,41 67,77 68,53 69,31

Kalimantan Selatan 66,68 67,17 67,63 68,38 69,05

Kalimantan Timur 72,62 73,21 73,82 74,17 74,59

Kalimantan Utara - 67,99 68,64 68,76 69,20

Indonesia 67,70 68,31 68,90 69,55 70,18

Sumber : RPJMD Kalimantan Utara 2016-2021

Page 33: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

22

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

Sedangkan bila dilihat berdasarkan provinsi-provinsi yang

berada di Pulau Kalimantan sebagaimana tabel 1.14 diatas,

bahwa nilai IPM Kalimantan Utara selama tahun 2012-2016 selalu

berada di urutan kedua setelah Kalimantan Timur. Bila dilihat dari

peringkat nasional, IPM Kalimantan Utara pada tahun 2015 berada

di peringkat 17 dari 34 provinsi. Sedangkan ditahun 2016 berada di

peringkat 15 dari 34 provinsi. Hal ini mengindikasikan bahwa

semakin membaiknya kinerja perekonomian di Provinsi Kalimantan

Utara, kualitas hidup dan pendidikan penduduk relatif cukup baik

dibandingkan dengan provinsi-provinsi lain di Indonesia. Hal ini

didukung dengan kekayaan alam yang dianugerahkan pada

Provinsi Kalimantan Utara yang dapat dipergunakan untuk

membangun dan meningkatkan kualitas hidup manusia, khususnya

sumber daya manusianya.

Meski secara umum pembangunan manusia di Kalimantan

Utara mengalami kemajuan setiap tahunnya, namun kesenjangan

pembangunan manusia antar kabupaten/kota masih terjadi.

Disparitas kesenjangan pembangunan manusia yang digambarkan

dengan besaran nilai IPM pada tahun 2016 bervariasi antara 64,35 -

74,88 dengan IPM tertinggi di Kota Tarakan dan IPM terendah di

Kabupaten Nunukan.

IPM sebagai indikator keberhasilan pembangunan manusia

dapat menjadi isyarat seberapa besarnya pembangunan yang

telah dijalankan mampu memberi peluang penduduk untuk hidup

secara layak, melalui hidup sehat, dan panjang untuk memiliki

pendidikan yang lebih tinggi, keterampilan yang lebih baik serta

mempunyai pendapatan yang diperlukan untuk hidup layak.

Page 34: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

23

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

1.7 Struktur Organisasi Provinsi Kalimantan Utara

GUBERNUR

WAKIL GUBERNUR

DPRD

SEKRETARIAT DAERAH

SEKRETARIAT DPRD ASISTEN

PEMERINTAHAN DAN KESRA

ASISTEN PEREKONOMIAN &

PEMBANGUNAN

ASISTEN ADMINISTRASI

UMUM

STAF AHLI GUBERNUR

BIRO

PEMERINTAHAN UMUM

BIRO HUKUM

BIRO KESEJAHTERAAN RAKYAT

BIRO PEREKONOMIAN

BIRO PEMBANGUNAN BIRO UMUM DAN

PERLENGKAPAN

BIRO ORGANISASI

BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT DAN

PROTOKOL

BIRO PENGELOLAAN

PERBATASAN NEGARA

INSPEKTORAT DINAS DAERAH BADAN DAERAH LEMBAGA DENGAN FUNGSI PENUNJANG LAIN

1. DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

2. DINAS KESEHATAN 3. DINAS PEKERJAAN UMUM,

PENATAAN RUANG, PERUMAHAN DAN KAWASAN PEMUKIMAN

4. SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

5. DINAS SOSIA 6. DINAS PEMBERDAYAAN

PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK, PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA

7. DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN

8. DINAS LINGKUNGAN HIDUP 9. DINAS KEPENDUDUKAN

DAN PENCATATAN SIPIL 10. DINAS PEMBERDAYAAN

MASYARAKAT DAN DESA 11. DINAS PERHUBUNGAN 12. DINAS KOMUNIKASI DAN

INFORMATIKA 13. DINAS PENANAMAN MODAL

DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU

14. DINAS KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA

15. DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN

16. DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN

17. DINAS PARIWISATA 18. R. DINAS KEHUTANAN 19. DINAS ENERGI DAN

SUMBER DAYA MINERAL 20. DINAS PERINDUSTRIAN,

PERDAGANGAN, KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH

21. DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI (TIPE B).

1. BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN LITBANG

2. BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH

3. BADAN PENGELOLA PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH

4. BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH

5. BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSI

1. BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH.

2. BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK

3. BADAN PENGHUBUNG.

Page 35: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

24

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

1.8 Isu Strategis

Isu strategis merupakan tantangan atau peluang yang

harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan

pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi

masyarakat di masa mendatang. Suatu analisis isu-isu strategis

menghasilkan rumusan kebijakan yang bersifat antisipatif dan solutif

atas berbagai kondisi yang tidak ideal di masa depan untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam jangka menengah

dan panjang. Mengingat Provinsi Kalimantan Utara merupakan

Provinsi termuda di Indonesia, sehingga masih banyak keterbatasan

atau permasalahan yang dihadapi, diantaranya adalah

Rendahnya kualitas dan daya saing sumber daya manusia dalam

menghadapi persaingan global akibat r e n d a h n y a k u a l i t a s

p e n d i d i k a n d an k e s e h a ta n a k i b a t kurang meratanya

sarana dan prasarana pendidikan, pelayanan kesehatan dan

penanganan kesejahteraan sosial.

Pertumbuhan ekonomi masih bergantung pada kegiatan

yang rentan terhadap keberlanjutan ekonomi dan lingkungan yang

masih bersumber dari kegiatan perekonomian di sektor primer,

yakni sektor pertanian, pertambangan dan penggalian yang masih

tergolong tidak suistanable dan belum optimalnya pemanfaatan

sumber daya pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan,

perikanan dan kelautan dalam rangka menuju hliriasi industri untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat, keberlanjutan serta

pendukung ketahanan pangan. Masih rendahnya aksesibilitas

masyarakat, konektivitas antarwilayah, dan keterbatasan

ketersediaan infrastruktur, kesenjangan wilayah dan

ketidakmerataanruang kegiatan ekonomi yang berpotensi

mengakibatkan kemiskinan dan pengangguran.

Page 36: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

25

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

Di wilayah perbatasan masih terdapat kegiatan ilegal lintas batas

yang mengakibatkan potensi kebocoran ekonomi dan dan konflik

sosial. Degradasi lingkungan yang terjadi di hampir seluruh wilayah

akibat penurunanan daya dukung lingkungan karena

adanya perubahan tata guna lahan untuk kegiatan ekonomi.

Belum terpenuhinya pengelolaan sistem manajemen pemerintah

yang efektif dan efisien dalam mendukung pencapaian good

governance dan clean goverment.

Langkah-langkah yang harus ditempuh guna menyelesaikan

keterbatasan atau permasalahan yang dihadapi tersebut adalah

memfokuskan pertumbuhan ekonomi di semua kabupaten/kota di

Provinsi Kalimantan Utara yang didukung dengan perbaikan dan

pembangunan serta pelayanan infrastruktur berupa pembangunan

jalan dan jaringan komunikasi yang berdampak terhadap

kelancaran pergerakan barang dan orang untuk kepentingan

kegiatan ekonomi dan pelayanan sosial.

Penyedian sarana dan prasarana pendidikan dan kesehatan

yang memadai yang berdampak pada peningkatan pelayanan

pendidikan, pelayanan kesehatan yang berkualitas, menuju SDM

yang berdaya saing, dan mengoptimalkan pertumbuhan ekonomi

melalui kegiatan perekonomian yang sifatnya berkelanjutan atau

terus menerus diberbagai sektor dengan meningkatkan

produktivitas sumberdaya ekonomi, menumbuhkembangkan

industri pengolahan, serta pengembangan usaha sektor produktif.

Menyiapkan tenaga kerja yang terampil melalui perluasan

lapangan kerja dan kesempatan kerja dalam perwujudan

pemerataan kesejahteraan sosial baik di kawasan perdesaan,

kawasan tertinggal termasuk kawasan perbatasan.

Page 37: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

26

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

Meningkatkan kualitas lingkungan hidup dengan cara

mengendalikan pemanfaatan SDA yang berlebih dan/atau kurang

terkendali karena berdampak pada degradasi lingkungan hidup.

Meningkatkan manajemen pelayanan pemerintahan dengan

tetap berpegang teguh pada penyelenggaraan pemerintahan

yang efesein dan efektif sehingga good governance dapat

tercapai dan berdampak pada pemerintahan yang berkualitas.

Meningkatkan pemahaman-pemahaman ideologi dan wawasan

kebangsaan bagi setiap elemen masyarakat di Provinsi Kalimantan

Utara guna mencegah terjadinya konflik antar daerah yang

mengancam keutuhan NKRI.

1.9 Keberagaman Sumber Daya Aparatur Pemerintah Provinsi

Kalimantan Utara

Kelancaran penyelenggaraan tugas pemerintahan dan

pembangunan nasional sangat tergantung pada mekanisme kerja

Aparatur Sipil Negara (ASN). ASN bukan saja unsur aparatur

Negara, tetapi juga abdi masyarakat yang hidup di tengah-

tengah masyarakat dan bekerja untuk kepentingan masyarakat.

Kedudukan dan peranan dari ASN dalam setiap organisasi

pemerintah sangatlah menentukan, sebab ASN merupakan

pelaksana kebijakan pemerintahan dalam melakukan

pembangunan nasional. Begitu halnya di Provinsi Kalimantan Utara,

sebagai provinsi termuda di Indonesia yang baru berdiri selama 4

tahun peranan sumber daya aparatur sangatlah strategis yaitu

sebagai roda penggerak pemerintahan di Wilayah Kalimantan

Utara. Merencanakan dan melaksanakan berbagai kebijakan

guna terwujudnya kesejahteraan bagi masyarakat Kalimantan

Utara. Pada tahun 2017, Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara

Page 38: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

27

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

melakukan penambahan jumlah pegawai sehingga jumlah

keseluruhan ASN di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan

Utara menjadi 3.074 orang.

Adapun jumlah PNS Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara

pada Tahun 2017 dapat dilihat pada Grafik berikut:

Grafik 1.2

Jumlah PNS berdasarkan Golongan dan Jenis Kelamin

Dari grafik tersebut dapat dilihat bahwa jumlah Pegawai

Negeri Sipil pada Periode Desember Tahun 2017 berjumlah 3.074

orang terdiri dari 1.727 orang atau 56,19 persen berjenis kelamin

laki-laki dan 1.347 orang atau 43,81 persen berjenis kelamin

perempuan. Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara berhasil

menambah jumlah ASN dengan total 1.608 orang dari tahun 2016

yang berjumlah 1.466 orang.

Berdasarkan Golongan yang ada, untuk Golongan I laki-laki

berjumlah 18 orang atau 0,59 persen dari jumlah PNS dan

Golongan I perempuan berjumlah 9 orang atau 0,29 persen dari

jumlah PNS. Untuk Golongan II laki-laki berjumlah 268 orang atau

8,72 persen dari jumlah PNS dan Golongan II perempuan berjumlah

239 orang atau 7,77 persen dari jumlah PNS.

18 9

268 239

1062 960

379

139

0

200

400

600

800

1000

1200

LAKI

-LA

KI

PER

EMP

UA

N

LAKI

-LA

KI

PER

EMP

UA

N

LAKI

-LA

KI

PER

EMP

UA

N

LAKI

-LA

KI

PER

EMP

UA

N

GOLONGAN I GOLONGAN II GOLONGAN III GOLONGAN IV

Page 39: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

28

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

Page 40: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

28

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

Sementara itu Golongan III laki-laki berjumlah 1062 orang

atau 34,55 persen dari jumlah PNS dan Golongan III perempuan

berjumlah 960 orang atau 31,23 persen dari jumlah PNS. Dan untuk

Golongan IV laki-laki berjumlah 379 orang atau 12,33 persen dari

jumlah PNS dan Gol IV perempuan berjumlah 139 orang atau 4,52

persen dari jumlah PNS.

Dari data di atas dapat dilihat secara persentase jumlah PNS

laki-laki dan perempuan yang menduduki gol III merupakan

kelompok terbesar dari seluruh PNS yaitu sebesar 33,29 persen untuk

PNS berjenis kelamin laki-laki dan 22,99 persen untuk PNS berjenis

kelamin perempuan.

Dilihat dari komposisi jabatan eselon dan jenis kelamin,

jumlah PNS pria lebih banyak menduduki jabatan eselon jika

dibandingkan dengan PNS wanita yang menduduki jabatan

eselon, sebanyak 324 orang atau 78,40 persen berjenis kelamin laki-

laki sedangkan untuk PNS wanita sebanyak 88 orang atau 21,36

persen. Sebagaimana yang ditujukan pada grafik di bawah ini :

Tabel 1.15

Jumlah PNS berdasarkan Eselon dan Jenis Kelamin

ESELON JENIS KELAMIN

JUMLAH % LAKI-LAKI % PEREMPUAN %

I 1 0,16 0 0,00 1 0,16

II 45 7,26 1 0,16 46 7,42

III 146 23,55 24 3,87 170 27,42

IV 282 45,48 121 19,52 403 65,00

TOTAL 620 100

Page 41: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

29

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

Berdasarkan tabel tersebut, pada jabatan eselon IV, Laki-laki

sebanyak 282 orang atau 45,48 persen dan perempuan 121 orang

atau 16,26. Untuk jabatan eselon III, Laki-laki sebanyak 146 orang

atau 23,55 persen dan perempuan 24 orang atau 3,87 persen.

Pada jabatan eselon II, Laki-laki sebanyak 45 orang atau 7,26

persen dan perempuan 1 orang atau 0,16 persen dari 29 jabatan.

Dan untuk jabatan eselon I, Laki-laki sebanyak 1 orang atau 0,16

persen. Adapun berdasarkan data pendidikan dan jenis kelamin

maka PNS dilingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara

Periode Desember Tahun 2017 disajikan dalam tabel dibawah ini :

Tabel 1.16

Jumlah PNS di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara

berdasarkan Pendidikan

PENDIDIKAN JENIS KELAMIN

JUMLAH % LAKI-LAKI % PEREMPUAN %

S.3 5 0.16 1 0,03 6 0,20 S.2 189 6,34 35 1,14 224 7,48 S.1 1.054 34,12 908 29,51 1962 63,63

D.IV 67 1,85 31 0,98 98 2,83 D.III 146 4,75 182 6,02 328 10,77 D.II 4 0,13 1 0,03 5 0,16 D.I 4 0,13 9 0,29 13 0,42

SLTA 227 7,42 163 5,50 390 12,91 SLTP 20 0,72 11 0,33 31 1,04 SD 11 0,36 6 0,20 17 0,55

JUMLAH 1.727 55,98 1.347 44,02 3.074 100

Page 42: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

30

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah tingkat

pendidikan S1 lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat

pendidikan Adapun jumlah pegawai laki-laki dengan tingkat

pendidikan S1 sebanyak 1.054 orang atau 34,12% dari seluruh

pegawai sedangkan sebaliknya untuk pegawai perempuan

sebanyak 908 orang atau 29,51%. Kemudian yang kedua yaitu

pada tingkat pendidikan SLTA dengan total keseluruhan pegawai

sebesar 390 orang atau 12,91% dari seluruh pegawai Provinsi

Kalimantan Utara.

Tabel 1.17

Jumlah PNS di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara

berdasarkan Eselon dan Golongan

Sumber: BKD Provinsi Kalimantan Utara 2017

NO GOLONGAN / RUANG ESELON

PELAKSANA JUMLAH I II III IV

1 2 3 4 5 6 7 9

1 Golongan IV/e 1 1 2

2 Golongan IV/d 12 12

3 Golongan IV/c 15 3 7 25

4 Golongan IV/b 17 60 2 11 90

5 Golongan IV/a 1 85 39 264 389

JUMLAH GOLONGAN IV 1 45 148 41 283 518

1 Golongan III/d 23 130 254 407

2 Golongan III/c 1 173 232 406

3 Golongan III/b 57 493 550

4 Golongan III/a 659 659

JUMLAH GOLONGAN III 0 0 24 360 1638 2022

1 Golongan II/d 112 112

2 Golongan II/c 239 239

3 Golongan II/b 66 66

4 Golongan II/a 90 90

JUMLAH GOLONGAN II 0 0 0 0 507 507

1 Golongan I/d 10 10

2 Golongan I/c 11 11

3 Golongan I/b 4 4

4 Golongan I/a 2 2

JUMLAH GOLONGAN I 0 0 0 0 27 27

TOTAL 1 45 172 401 2455 3074

Page 43: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

31

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

Tabel diatas merupakan data jumlah PNS di lingkungan

Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara berdasarkan Eselon dan

Golongan. Pada tahun 2017 dapat dilihat pada tabel diatas

bahwa jumlah pegawai Golongan IV yaitu sebanyak 518 orang,

jumlah pegawai Golongan III yaitu sebanyak 2.022 orang, jumlah

pegawai Golongan II sebanyak 507 orang dan jumlah pegawai

Golongan I sebanyak 27 orang. Sedangkan jumlah pegawai

berdasarkan Eselon dapat dilihat pada tabel diatas untuk Eselon I

dengan jumlah pegawai sebanyak 1 orang, untuk Eselon II

sebanyak 45 orang, Eselon III sebanyak 172 orang kemudian untuk

Eselon IV jumlah pegawai sebanyak 401 orang sedangkan non

Eselon/Pelaksana sebanyak 2.455 orang. Jadi sebanyak 79,86%

pegawai di Provinsi Kalimantan Utara merupakan pegawai Non

Eselon/Pelaksana dari seluruh pegawai Provinsi Kalimantan Utara.

1.10 Inovasi Dalam Sistem AKIP dan Pengelolaan Kinerja Pemerintah

Provinsi Kalimantan Utara

Inovasi menjadi kunci dalam reformasi birokrasi dan perbaikan

kinerja pelayanan publik. Berbagai inovasi telah dikembangkan oleh

Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara, salah satunya adalah

membangun sistem informasi pelaporan kinerja intansi pemerintah

berbasis online (e-SAKIP) Kalimantan Utara, yang merupakan bagian dari

sistem akuntabilitas kinerja, yang bertujuan untuk menjaga konsistensi

perencanaan kinerja, perencanaan pembangunan tahunan,

pengumpulan data kinerja, monitoring dan evaluasi serta memberikan

ruang transparansi akuntabilitas kinerja kepada masyarakat luas.

Page 44: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

32

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

Gambar 1.3

e-Sakip Kalimantan Utara

Aplikasi ini dikembangkan oleh Biro Organisasi Sekretariat Daerah

Provinsi Kalimantan Utara untuk meningkatkan Performa akuntabilitas

kinerja perangkat daerah pada semua komponen pengukuran, dan

pelaporan setiap perangkat daerah di Kalimantan Utara. Aplikasi ini

dapat diakses melalui http://www.e-sakip.kaltaraprov.go.id

Page 45: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

33

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

Gambar 1.4

Halaman Login e-Sakip Kalimantan Utara

Pada tahun 2017 m

Tahun 2018 menjadi tahun penting bagi pemerintahan

Provinsi Kalimantan Utara dalam peningkatan implementasi SAKIP.

Dikarenakan untuk pertama kalinya pemerintah provinsi

Kalimantan Utara berhasil mendapatkan Predikat B terkait

pelaporan SAKIP Kaltara tahun 2016 yang diserahkan langsung

oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi kepada Gubernur Kalimantan Utara atas lompatan nilai

yang luar biasa hanya dalam kurun waktu 3 tahun. Ditahun

pertama Kaltara hanya mendapatkan Nilai 25,27 dengan Predikat

D, kemudian bisa merangkak naik mendapatkan nilai 60,05

dengan predikat B di tahun ketiganya.

Page 46: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

34

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

1.11 Sistematika Penyajian Laporan Kinerja

Sistematika Penyajian Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi

Kalimantan Utara Tahun 2017 adalah sebagai berikut :

Bab I : Pendahuluan

Menjelaskan secara ringkas latar belakang, isu

strategis, gambaran umum wilayah Provinsi

Kalimantan Utara, serta Aspek Kesejahteraan

Masyarakat Provinsi Kalimantan Utara dan

keberagaman SDM, serta sistematika penyajian.

Bab II : Perencanaan dan Perjanjian Kinerja

Menjelaskan tentang Perencanaan Pencapaian

Sasaran Strategis Pemerintah Provinsi Kalimantan

Utara sesuai RPJMD Pemerintah Provinsi Kalimantan

Utara 2016-2021 dan penyampaian perjanjian Kinerja

Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara pada tahun

2017 yang terbagi dalam 12 sasaran strategis dan 18

indikator kinerja serta target yang akan dicapai

selama 1 tahun berjalan.

Bab III : Akuntabilitas Kinerja

Berisi penjelasan tentang capaian Indikator

Perjanjian Kinerja Provinsi Kalimantan Utara Tahun

2017 beserta Evaluasi dan Analisis Capaian Indikator

Kinerja Tahun 2017 yang diuraikan per Sasaran dan

per Indikator. Penjabaran Akuntabilitas Keuangan

serta membahas tentang realisasi anggaran tahun

2017.

Page 47: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

35

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

Bab IV: Penutup

Berisi ringkasan dan kesimpulan terkait pencapaian

kinerja tahun 2017 dan pemanfaatanya untuk

umpan balik dalam pembangunan daerah.

Page 48: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

36

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

2.1 Visi Dan Misi

encana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) merupakan kerangka pembangunan strategis

Provinsi Kalimantan Utara untuk periode 5 (lima) tahun.

Sebagai dokumen yang memuat penjabaran visi, misi

dan program Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara. RPJMD

berpedoman kepada Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Daerah (RPJPD) serta memperhatikan RPJP dan RPJM Nasional.

Untuk periode 2016-2021 RPJMD Pemerintah Provinsi Kalimantan

Utara disahkan melalui Peraturan Daerah Nomor 01 Tahun 2016

tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD).

Sebagai penjabaran kebijakan politik Gubernur sebagai

Kepala Daerah, RPJMD menjadi landasan bagi perencanaan

strategis baik Organisasi Perangkat Daerah Provinsi maupun

kabupaten/kota, termasuk sampai pada level perencanaan

tahunan berupa Rencana Kerja Pemerintah Daerah Provinsi

Kalimantan Utara. Pada bagian berikut akan menguraikan Visi dan

Misi yang terutang dalam RPJMD tersebut.

VISI Provinsi Kalimantan Utara

R

Page 49: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

37

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

Visi tersebut mengandung 3 elemen utama pembangunan

yaitu Mandiri yang menekankan pada proses pembangunan yang

diarahkan untuk mewujudkan Kalimantan Utara sebagai wilayah

yang mandiri. Serta kemampuan untuk berdaya saing yang

menjadi kunci untuk mencapai kemajuan sekaligus kemandirian.

Selanjutnya adalah Aman dan Damai yang mengarahkan

pembangunan Provinsi Kalimantan Utara sebagai daerah dengan

kondisi Perpaduan Kemajemukan masyarakat yang aman dan

damai untuk menjaga kedaulatan negara dan keutuhan Negara

Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Elemen Pemerintahan yang

bersih dan berwibawa yaitu megarahkan pembangunan Provinsi

Kalimantan Utara yang memiliki pemerintahan bersih, transparan

dan akuntabel.

Sebagai provinsi yang baru, Kalimantan Utara harus memulai

dengan dasar yang baik, oleh karena itu terwujudnya

pemerintahan yang bersih dan berwibawa menjadi penting untuk

di wujudkan. Pemerintahan yag bersih dan kemudian berdampak

pada kewibawaaan menjadi upaya perwujudan pondasi

dibangunnya Provinsi Kalimantan Utara yang maju dan baik di

masa depan.

MISI Provinsi Kalimantan Utara

Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan

yang merupakan penjabaran dari Visi yang telah ditetapkan.

Adapun 3 (tiga) misi Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara Tahun

2016-2021 adalah sebagai berikut :

“1. Mewujudkan Provinsi Kalimantan Utara yang Mandiri"

Page 50: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

38

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

Secara umum mengandung arti dilakukannya upaya

menciptakan kondisi yang tidak menggantungkan kepada

berbagai pihak lain, kondisi yang lebih dekat dengan cita-cita

pembangunan nasional. Misi ini mengemban upaya meningkatkan

kesejahteraan masyarakat, meningkatkan perekonomian rakyat

yang berkelanjutan dan meningkatkan sumberdaya manusia yang

berkualitas.

Secara umum mengandung arti terciptanya kondisi yang

menentramkan masyarakat dalam menjalankan kehidupan

mereka sehari-hari tanpa terganggunya kondisi keamanan dan

kedamaian di seluruh wilayah provinsi. Misi ini mengemban upaya

menjaga kedaulatan negara dan mewujudkan penegakkan

hukum. Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara perlu

mendukung penciptaan susana aman dan damai ini sesuai

dengan peran seperti yang diatur dalam ketentuan yang ada.

Mengingat wilayah Provinsi Kalimantan Utara yang terdiri dari

daerah perbatasan diupyakan untuk mendukung kemudahan

terjaganya keutuhan NKRI serta menjaga keamanan secara umum.

Secara umum mengandung arti mengupayakan terciptanya

pemerintahan yang baik dan bersih sesuai dengan prinsip-prinsip

penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good governance)

sebagai kondisi yang harus terwujud untuk landasan mewujudkan

visi lima tahun ke depan.

“2. Mewujudkan Provinsi Kalimantan Utara yang Aman dan Damai”

“3. Mewujudkan Provinsi Kalimantan Utara yang Bersih dan Berwibawa”

Page 51: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

39

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

Misi ini mengemban upaya mewujudkan pemerintahan yang

bersih, transparan, dan akuntabel dalam mewujudkan pelayanan

publik yang prima.

2.2 Tujuan

Mengacu pada Visi dan Misi yang telah ditetapkan, maka

tujuan yang hendak dicapai atau dihasilkan dalam kurun waktu 5

(lima) tahun kedepan adalah, sebagai berikut:

Mewujudkan Provinsi Kalimantan Utara yang Mandiri dengan

tujuan:

a. Meningkatkan kesejahteraan Masyarakat

b. Meningkatkan Perekonomian Rakyat yang Berkelanjutan

Mewujudkan Provinsi Kalimantan Utara yang Aman dan

Damai dengan tujuan: Mendukung terjaganya kedaulatan

negara di wilayah Provinsi Kalimantan Utara dengan

penegakkan hukum khususnya di daerah perbatasan

Mewujudkan Provinsi Kalimantan Utara yang Bersih dan

Berwibawa dengan tujuan:

a. Mewujudkan Pemerintahan yang Bersih, Transparan dan

Akuntabel

b. Mewujudkan Pelayanan Publik yang Prima

c. Mewujudkan Penegakkan Hukum

2.3 Sasaran

Mengacu kepada Misi yang telah ditetapkan, maka sasaran yang

hendak dicapai atau dihasilkan dalam kurun waktu 5 tahun

adalah, sebagai berikut:

Misi : Mewujudkan Provinsi Kalimantan Utara yang Mandiri

dengan Sasaran:

a. Berkurangnya kemiskinan masyarakat berpenghasilan

rendah

b. Meningkatnya Akses dan Kualitas Pendidikan Masyarakat

Page 52: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

40

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

c. Meningkatnya Akses dan Kualitas Kesehatan Masyarakat

d. Meningkatnya Kesetaraan Gender dalam pembangunan

e. Meningkatnya Pertumbuhan Ekonomi dengan

memperhatikan prinsip pembangunan berkelanjutan

f. Meningkatnya infrastruktur fisik dan ekonomi wilayah

g. Meningkatnya konektivitas antardaerah dan negara

tetangga

h. Meningkatnya kualitas lingkungan hidup

Misi : Mewujudkan Provinsi Kalimantan Utara yang Aman dan

Damai dengan Sasaran:

a. Terjaganya Keamanan dan Ketertiban Wilayah

b. Terwujudnya daerah perbatasan yang tertib dan tentram

Misi : Mewujudkan Pemerintahan Provinsi Kalimantan Utara

yang Bersih dan Berwibawa dengan Sasaran:

a. Terwujudnya pengelolaan pemerintahan yang transparan

dan akuntabel

b. Terwujudnya pelayanan publik yang baik dan berkualitas

Pada tabel 2.1 dibawah ini menyajikan informasi mengenai

keterkaitan antara Visi-Misi Gubernur Kalimantan dengan Tujuan

dan Sasaran Stategis sesuai dengan Dokumen Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Kalimantan

Utara Tahun 2016-2021yang terdiri dari 4 Tuujuan Umum Pemerintah

Provinsi Kalimantan Utara yang berkaitan dengan 12 Sasaran

Stategis dan 19 Indikator Kinerja yang akan dicapai selama kurun

waktu 5 (lima) Tahun berjalan yang akan dibahas pencapaiannya

untuk tahun 2017 di Bab III Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

(LKjIP) Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2017.

Page 53: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

41

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

Tabel 2.1

Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran sesuai RPJMD 2016-2021

Visi: Berpadu dalam Kemajemukan untuk Mewujudkan Kaltara 2020 yang Mandiri, Aman, dan Damai,

dengan Didukung Pemerintahan yang Bersih dan Berwibawa

Tujuan Indikator

Kinerja Tujuan

Target IK

Tujuan (2021) Sasaran

Indikator Kinerja

Sasaran

Target Sasaran

2017 2018 2019 2020 2021

Misi 1: Mewujudkan Provinsi Kalimantan Utara yang Mandiri

1. Meningkatkan

kesejahteraan

masyarakat

Indeks

Pembangunan

Manusia (IPM)

71,27 Berkurangnya

masyarakat

berpenghasilan

rendah

Persentase

Penduduk Miskin (%)

6,95

6,56

6,19

5,84

5,51

Tingkat

Pengangguran

Terbuka (%)

5,02

4,82

4,63

4,44

4,26

Meningkatnya akses

dan kualitas

pendidikan

masyarakat

Angka harapan

lama sekolah

(tahun)

12,69

12,79

12,89

12,99

13,09

Angka rata-rata

lama sekolah

(tahun)

8,63

8,77

8,91

9,05

9,20

Meningkatnya akses

dan kualitas

kesehatan

masyarakat

Angka harapan

hidup (tahun)

72,58

72,74

72,89

73,05

73,20

Meningkatnya

kesetaraan gender

dalam

pembangunan

Indeks

pembangunan

gender

85,79

85,83

85,87

85,91

85,95

Indeks

pemberdayaan

gender

68,31

68,92

69,53

70,15

70,78

Page 54: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

42

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

Visi: Berpadu dalam Kemajemukan untuk Mewujudkan Kaltara 2020 yang Mandiri, Aman, dan Damai,

dengan Didukung Pemerintahan yang Bersih dan Berwibawa

Tujuan Indikator

Kinerja Tujuan

Target IK

Tujuan

(2021)

Sasaran Indikator Kinerja

Sasaran

Target Sasaran

2017 2018 2019 2020 2021

2. Meningkatkan

perekonomian

rakyat yang

berkelanjutan

Laju Pertumbuhan

Ekonomi (%)

8,76 Meningkatnya

pertumbuhan ekonomi

dengan

memperhatikan prinsip

pembangunan

berkelanjutan

PDRB ADHK

54.362,17 57.759,13 61.368,36 65.203,12 69.277,50

Meningkatnya

infrastruktur fisik dan

ekonomi wilayah

Persentase jalan

dalam kondisi

mantap (%)

92,86

93,60

94,26

94,85

95,39

Meningkatnya

konektivitas

antardaerah dan

negara tetangga

Persentase

terhubungnya

pusat-pusat

kegiatan dan pusat

ekonomi

(konektivitas) di

wilayah provinsi (%)

18,9

23,15

27,34

31,03

34,65

Persentase

kecamatan yang

dijangkau

Broadband (%)

92,8

96,4

100

100

100

Meningkatnya

kualitas lingkungan

hidup

Indeks Kualitas

Lingkungan Hidup

70,73

71,25

72,14

73

74,19

Page 55: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

43

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

Visi: Berpadu dalam Kemajemukan untuk Mewujudkan Kaltara 2020 yang Mandiri, Aman, dan Damai,

dengan Didukung Pemerintahan yang Bersih dan Berwibawa

Tujuan Indikator

Kinerja Tujuan

Target IK

Tujuan

(2021)

Sasaran Indikator Kinerja

Sasaran

Target Sasaran

2017 2018 2019 2020 2021

Misi 2: Mewujudkan Provinsi Kalimantan Utara yang Aman dan Damai

3. Mendukung

terjaganya kedaulatan

negara di wilayah

Provinsi Kalimantan

Utara dengan

penegakan hukum

khususnya di daerah

perbatasan

Persentase

gangguan

keamanan yang

ditangani (%)

100 Terjaganya keamanan

dan ketertiban

wilayah

Persentase

kabupaten/kota yang

memiliki tingkat

penyelesaian

pelanggaran

K3 (ketertiban,

ketentraman,

keindahan) diatas

75% (%)

100

100

100

100

100

Terwujudnya daerah

perbatasan yang

tertib dan tenteram

Persentase

pelanggaran di

perbatasan yang

ditindaklanjuti (%)

100

100

100

100

100

Misi 3: Mewujudkan Pemerintahan Provinsi Kalimantan Utara yang Bersih dan Berwibawa

4. Mewujudkan

pemerintahan yang

bersih, transparan, dan

akuntabel

Indeks Reformasi

Birokrasi

B Terwujudnya

pengelolaan

pemerintahan yang

transparan dan

akuntabel

Nilai LKjIP CC B B B BB

Opini BPK atas

Laporan Keuangan

WTP

WTP

WTP

WTP

WTP

Nilai LPPD

Tinggi

Sangat

Tinggi

Sangat

Tinggi

Sangat

Tinggi

Sangat

Tinggi

Page 56: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

44

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

Visi: Berpadu dalam Kemajemukan untuk Mewujudkan Kaltara 2020 yang Mandiri, Aman, dan Damai, dengan Didukung Pemerintahan yang

Bersih dan Berwibawa

Tujuan Indikator

Kinerja Tujuan

Target IK

Tujuan

(2021)

Sasaran Indikator Kinerja

Sasaran

Target Sasaran

2017 2018 2019 2020 2021

Terwujudnya

pelayanan publik

yang baik dan

berkualitas

Indeks Kepuasan

Masyarakat

terhadap

pelayanan publik

C

C

B

B

B

Page 57: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

45

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

2.1 Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

Untuk mendukung pelaksanaan pembangunan di Provinsi

Kalimantan Utara, ditetapkan prioritas pembangunan Pemerintah

Provinsi Kalimantan Utara berdasarkan dengan sasarannya adalah

sebagai berikut :

Tabel 2.2

Prioritas dan Sasaran Pembangunan Pemerintah Prov Kaltara

NO PRIORITAS SASARAN STRATEGIS

(1) (2) (3)

1 Percepatan Pengentasan

Kemiskinan

Berkurangnya Masyarakat

Berpenghasilan Rendah

2

Percepatan Transformasi Ekonomi Meningkatnya pertumbuhan ekonomi

dengan memperhatikan prinsip

pembangunan berkelanjutan

Meningkatnya infrastruktur fisik dan

ekonomi wilayah

3 Harmonisasi hubungan kepada

daerah dan negara tentangga

Meningkatnya konektivitas antardaerah

dan antar negara tetangga

4 Peningkatan kualitas lingkungan

hidup

Meningkatnya kualitas lingkungan hidup

5 Peningkatan kualitas

penyelenggaraan pendidikan

Meningkatnya akses dan kualitas

pendidikan masyarakat

6 Peningkatan kualitas pelayanan

kesehatan

Meningkatnya akses dan kualitas

kesehatan masyarakat

7 Pengelolaan wilayah perbatasan Terwujudnya daerah perbatasan yang

tertib dan tentram

8 Menjaga kedaulatan negara Terjaganya Keamanan dan Ketertiban

Wilayah

9 Peningkatan Supremasi Hukum

Terwujudnya Penegakkan Hukum

10

Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola

Pemerintahan

Terwujudnya pengelolaan pemerintahan

yang transparan dan akuntabel

Terwujudnya pelayanan publik yang baik

dan berkualitas

Page 58: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

46

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

2.5 Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2017

Perjanjian Kinerja adalah lembaran/dokumen yang berisikan

penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada

pimpinan yang lebih rendah untuk mewujudkan hasil yang terukur

melalui serangkaian program/kegiatan.

Melalui Perjanjian Kinerja, terwujudlah komitmen penerima

amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah

atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan

wewenang serta sumber daya yang tersedia.

Pada Tanggal 21 April 2014 terbit Peraturan Presiden No. 29

Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

sebagai gantinya Instruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 serta

ditindaklanjuti oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negera dan

Reformasi Birokrasi dengan menerbitkan Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,Pelaporan

Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah pada tanggal 20 Nopember 2014, yang menjadikan

Perjanjian Kinerja sebagai Komitmen Kinerja Gubernur Kalimantan

Utara. Sebagaimana dapat dilihat pada lampiran Perjanjian Kinerja

Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2017.

Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang

dihasilkan atas kegiatan tahun bersangkutan, tetapi termasuk

kinerja (outcome) yang seharusnya terwujud akibat kegiatan

tahun-tahun sebelumnya. Dengan demikian, target kinerja yang

diperjanjikan juga mencakup outcome yang dihasilkan dari

kegiatan tahun - tahun sebelumnya, sehingga terwujud

kesinambungan kinerja setiap tahunnya. Dokumen Perjanjian

Kinerja ini memuat sasaran strategis, indikator kinerja beserta target

Page 59: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

47

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

kinerja dan anggaran. Penyusunan Perjanjian Kinerja Tahun 2017

dilakukan dengan mengacu kepada RPJMD Tahun 2016-2021.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara menetapkan Dokumen

Perjanjian Kinerja sebagai berikut :

Tabel 2.3

Perjanjian Kinerja Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2017

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

(1) (2) (3) (4)

1 Berkurangnya masyarakat

berpenghasilan rendah

Persentase Penduduk Miskin 6,29%

Tingkat Pengangguran terbuka 5,02%

2 Meningkatnya Akses dan

Kualitas Pendidikan

Masyarakat

Angka Harapan Lama Sekolah 12,69

Angka Rata-rata Lama Sekolah 8,63

3

Meningkatnya Akses dan

Kualitas Kesehatan

Masyarakat

Angka Harapan Hidup (Tahun) 72,58

4 Meningkatnya Kesetaraan

Gender dalam Pembangunan

Indeks Pembangunan Gender 85,79

Indeks Pemberdayaan Gender 68,31

5

Meningkatnya Pertumbuhan

Ekonomi dengan

memperhatikan prinsip

pembangunan berkelanjutan

PDRB ADHK 4,05

6 Meningkatnya Infrastruktur Fisik

dan Ekonomi Wilayah

Persentase Jalan dalam Kondisi

Mantap 92,86%

Page 60: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

48

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

Perjanjian Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2017 dijadikan

acuan untuk mengukur kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2017

dan melaporkannya dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) ini sesuai

lampiran pada laporan ini.

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

(1) (2) (3) (4)

7 Meningkatnya konektivitas

antar daerah dan negara

tetangga

Persentase terhubungnya pusat-

pusat kegiatan dan pusat

ekonomi (Konektivitas) di wilayah

Provinsi

18,9%

Persentase Kecamatan yang

dijangkau Broadbrand

92,8%

8 Meningkatnya Kualitas

Lingkungan Hidup Indeks Kualitas Lingkungan Hidup 70,73

9 Terjaganya keamanan dan

Ketertiban Wilayah

Persentase Kabupaten/kota yang

memiliki tingkat penyelesaian

pelanggaraan K3 (Ketertiban,

Keamanan dan Keindahan diatas

75%)

100%

10 Terwujudnya daerah

perbatasan yang tertib dan

tentram

Persentase pelanggaran di

perbatasan yang ditindaklanjuti 100%

11 Terwujudnya Pengelolaan

pemerintahan yang

transparan dan akuntabel

Nilai SAKIP

B

Opini BPK atas Laporan

Keuangan WTP

Nilai LPPD Sangat

Tinggi

12 Terwujudnya Pelayanan Publik

yang Baik dan Berkualitas

Indeks Kepuasan Masyarakat

terhadap Pelayanan Publik C

Page 61: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

49

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

3.1 Akuntabilitas Kinerja

aporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) merupakan bentuk

pertanggungjawaban suatu instansi dalam menyampaikan

kinerja yang telah dilaksanakan selain itu sebagai bahan

evaluasi untuk memperbaiki kinerja yang akan datang, sehingga

apa yang masih kurang dan belum mampu berkinerja baik akan

dapat diperbaiki pada tahun selanjutnya. Akuntabilitas Kinerja ini

sangat penting di dalam era keterbukaan sekarang ini sebagai

bentuk penyelenggaraan good governance (pemerintahan yang

baik). Karena itulah, pengendalian dan pertanggungjawaban

program/kegiatan menjadi bagian penting dalam memastikan

akuntabilitas kinerja instansi pemerintah daerah kepada publik

tercapai.

Akuntabilitas sebagaimana yang diatur haruslah dilaporkan

melalui Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP), mengingat

Laporan kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan

tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi

pemerintah atas penggunaan anggaran.

Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan

laporan kinerja adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta

pengungkapan (disclosure)secaramemadai hasil analisis terhadap

pengukuran kinerja.

Dalam sistem akuntabilitas kinerja ini adalah berpedoman

pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis

Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

L

Page 62: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

50

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

Dalam regulasi ini, antara lain juga mengatur tentang kriteria

yang dipergunakan dalam penilaian kinerja organisasi pemerintah.

Tabel berikut menggambarkan skali nilai peringkat kinerja

dikutip dari Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 54 Tahun 2010,

yang juga dipakai dalam penyusunan Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah ini.

Tabel berikut menggambarkan skali nilai peringkat

kinerja dikutip dari Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 54 Tahun

2010, yang juga dipakai dalam penyusunan Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah ini.

Tabel 3.1

Skala Nilai Peringkat Kinerja

No Interval Nilai Realisasi Kinerja Kriteria Penilaian Realisasi Kinerja

1 91 ≤ Sangat Tinggi

2 76 ≤ 90 Tinggi

3 66 ≤ 75 Sedang

4 51 ≤ 65 Rendah

5 ≤ 50 Sangat Rendah

Sumber: Permendagri Nomor 54 Tahun 2010

3.2 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja

Pada bagian ini akan menguraikan evaluasi dan analisis

capaian kinerja yang menjelaskan capaian kinerja secara umum.

Penyajian sub bab ini akan disajikan per sasaran strategis. Hasil

pengukuran kinerja beserta evaluasi setiap Misi dan Sasaran

Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2017 disajikan sebagai

berikut :

Page 63: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

51

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

Tabel 3.2

Keterkaitan Misi I dan Sasaran

MISI I SASARAN

Mewujudkan Provinsi

Kalimantan Utara yang Mandiri

a) Berkurangnya Masyarakat

berpenghasilan Rendah

b) Meningkatnya Akses dan

Kualitas Pendidikan

Masyarakat

c) Meningkatnya Akses dan Kualitas

Kesehatan Masyarakat

d) Meningkatnya Kesetaraan

Gender dalam Pembangunan

e) Meningkatnya pertumbuhan

ekonomi dengan

memperhatikan prinsip

pembangunan berkelanjutan

f) Meningkatnya Infrastruktur fisik

dan ekonomi wilayah

g) Meningkatnya Konektivitas

antardaerah dan negara

tetangga

h) Meningkatnya Kualitas

Lingkungan Hidup

a) Sasaran Berkurangnya Masyarakat Berpenghasilan Rendah

Dalam Rangka mewujudkan Pemerintah Provinsi Kalimantan

Utara yang Mandiri, dirumuskan sasaran yang tertuang pada

Perjanjian Kinerja Tahun 2017 yaitu Berkurangnya Masyarakat

Berpenghasilan Rendah. Dari sasaran tersebut ditetapkan 2 (dua)

Page 64: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

52

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

indikator kinerja yaitu persentase penduduk miskin dan tingkat

pengganguran terbuka. Adapun rencana dan realisasi

pencapaian sasaran terhadap 2 (dua) indikator tersebut disajikan

pada tabel di bawah ini.

Tabel. 3.3

Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran

Berkurangnya Masyarakat Berpenghasilan Rendah

Indikator

Capaian

Tahun

2016

2017 Target

Akhir

RPJMD

2021

Capaian

2017

terhadap

2021

Kategori Target Realisasi

%

Realisasi

Persentase

Penduduk

Miskin

6,32% 6,29 % 6,96% 89,35% 5,51 73,68% Sedang

Tingkat

Pengangguran

terbuka

5,23%

5,02 % 5,54% 89,64% 4,26% 69,95% Sedang

Indikator Persentase Penduduk Miskin

Adapun pengukuran kinerja pada indikator persentase

penduduk miskin dengan pendekatan apabila semakin tinggi

realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja, atau semakin

rendah realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja, digunakan

rumus :

Perhitungan Capaian Kinerja Persentase Penduduk Miskin

Capaian Indikator Kinerja = Target – (Realisasi –Target) x 100%

Target = 6,29 – (6,96-6,29) x 100% 6,29

= 6,29 – 0,67 x 100% 6,29

= 6.29 – 0,67 x 100% 6,29

= 5,62 x 100%

6,29 = 89,35%

𝐶𝑎𝑝𝑎𝑖𝑎𝑛 𝐼𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟 𝐾𝑖𝑛𝑒𝑟𝑗𝑎 =𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡−(𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖−𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡)

𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 x 100%

Page 65: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

53

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

Perkembangan Tingkat Kemiskinan di Kalimantan Utara

periode Maret 2017 – September 2017, jumlah penduduk miskin di

Kalimantan Utara pada September 2017 sebesar 6,96 persen.

Dibandingkan dengan penduduk miskin pada Maret 2017 sebesar

7,22 persen. Akan tetapi angka tersebut belum mencapai target

pada penetapan indikator kinerja daerah pada Tahun 2017 yang

ditargetkan 6,29%. Hingga akhir 2017, realisasi persentase penduduk

miskin pada Tahun 2017 mencapai 6,96% atau lebih tinggi 0,67%.

Jika dibandingkan dengan Target Akhir RPJMD Tahun 2021 pada

angka 5,51%. Adapun Jumlah dan persentase penduduk miskin

disajikan pada tabel 3.4 dibawah ini.

Tabel 3.4

Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin

di Provinsi Kalimantan Utara

Tahun

Jumlah Penduduk Miskin (Ribu)

Persentase Penduduk Miskin

Perkotaan Perdesaan Kaltara Perkotaan Perdesaan Kaltara

September

2016 17.25 29.78 47.03 4,50 10,29 6,99

Maret

2017 18.02 31.45 49.47 10,78 10,78 7,22

September

2017 21.81 26.75 48.56 5,39 9,14 6,96

sumber : BPS Provinsi Kalimantan Timur

Berdasarkan Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Timur

jumlah penduduk miskin di Kalimantan Utara pada Maret 2017

sebanyak 49,47 ribu (7,22 %). Pada September 2016 penduduk

miskin berjumlah 47,03 ribu (6,99 %), sehingga jumlah penduduk

miskin bertambah 2,44 ribu orang atau bertambah 0,23 %. Namun

pada bulan september tahun 2017 jumlah penduduk miskin di

Kalimantan Utara mengalami penurunan, penduduk miskin

Page 66: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

54

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

0

2

4

6

8

10

12

14

16

Nasional Kalimantan Utara

Perdesaan

Perkotaan

Total

berkurang 0,91 ribu orang atau berkurang 0,26 % menjadi 48,56 ribu

jiwa atau 6,96 %.

Namun jika dibandingkan dengan persentase penduduk

miskin tingkat nasional, persentase penduduk miskin di Provinsi

Kalimantan Utara pada Periode September 2017 lebih rendah

daripada persentase penduduk miskin tingkat nasional 10,12% yang

ditunjukkan pada grafik 3.1 berikut ini.

Grafik 3.1

Perbandingan Persentase Penduduk Miskin Provinsi Kalimantan

Utara dengan Tingkat Nasional pada Periode September 2017

Perubahan Garis Kemiskinan Maret 2017 – September 2017

Besar kecilnya jumlah penduduk miskin sangat dipengaruhi

oleh Garis Kemiskinan, karena penduduk miskin adalah penduduk

yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah

Garis Kemiskinan.

Page 67: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

55

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

Selama Maret 2017 – September 2017, Garis Kemiskinan naik

sebesa 4,76 persen, yaitu dari Rp. 552.040,- per kapita per bulan

pada Maret 2017 menjadi Rp. 578.305,- per kapita per bulan pada

September 2017. Dengan memperhatikan komponen Garis

Kemiskinan (GK), yang terdiri dari Garis Kemiskinan Makanan (GKM)

dan Garis Kemiskinan Non-Makanan (GKNM), terlihat bahwa

peranan komoditi makanan jauh lebih besar dibandingkan

peranan komoditi bukan makanan (perumahan, sandang,

pendidikan, dan kesehatan). Pada bulan September 2017,

sumbangan GKM terhadap GK sebesar 72,28 persen.

Garis kemiskinan di daerah perkotaan lebih besar

dibandingkan di daerah perdesaan, pada bulan September 2017

garis kemiskinan di daerah perkotaan sebesar Rp 595.802,-

sedangkan di daerah perdesaan sebesar Rp 554.548,-. Hal ini

menggambarkan bahwa pemenuhan kebutuhan hidup di daerah

perkotaan lebih mahal dibandingkan dengan daerah perdesaan.

Tabel 3.5

Garis Kemiskinan, Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin

Maret 2017 – September 2017

Daerah/Tahun

Garis Kemiskinan (Rp/Kapita/Bln) Jumlah

Penduduk

Miskin (Ribu)

Persentase

Penduduk

Miskin Makanan Non

Makanan Total

Kalimantan Utara 2017

Maret 2017 398.123 153.917 552.040 49,47 7,22

September 2017 418.003 160.302 578.305 48,56 6,96

Sumber : BPS Kalimantan Utara 2017

Page 68: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

56

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

Pada dasarnya, angka kemiskinan di Provinsi Kalimantan

Utara mengalami penurunan, akan tetapi penurunan yang terjadi

tidak mencapai target yang dituangkan pada perjanjian kinerja

daerah tahun 2017. Karena penurunan yang diharapkan tidak

mencapai target sebesar 6,29 %.

Adapun beberapa faktor yang menyebabkan hal tersebut bisa

terjadi antara lain :

a. Rendahnya kualitas angkatan kerja. Pada tahun 2017,

penduduk yang bekerja dengan jenjang pendidikan SD ke

bawah sebanyak 106 ribu orang atau sebesar 33,89 persen.

Penduduk yang bekerja dengan pendidikan SMP sebanyak 46

ribu orang (14,59 persen), kemudian penduduk yang bekerja

dengan pendidikan SMA dan SMK mencapai 111 ribu orang

(35,55 persen), serta penduduk yang bekerja dengan

pendidikan tinggi (Diploma ke atas) sebanyak 50 ribu orang

(15,96 persen) (BPS Kalimantan Timur). Rendahnya tingkat

pendidikan tenaga kerja yang menyebabkan tenaga kerja

tidak mampu menyerap atau menguasai IPTEK. Selain itu juga

tingginya kenaikan angkatan kerja tidak sebanding dengan

penyerapan penduduk yang bekerja sehingga meningkatkan

angka pengangguran di Provinsi Kalimantan Utara.

Jumlah pengangguran pada Agustus 2017 mencapai

18.315 orang atau 5,54 persen dari total angkatan kerja. TPT

untuk pendidikan SD ke bawah sebesar 4,33 persen, TPT untuk

pendidikan SMP sebesar 4,40 persen, serta TPT untuk pendidikan

SMA/SMK dan Pendidikan Tinggi sebesar 6,63 persen (BPS

Kalimantan Timur). Pada Tahun 2016 angkatan kerja 288.522

jiwa yang terdiri dari 273.423 jiwa bekerja dan 15.099 jiwa

pengangguran.

Page 69: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

57

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

Pada Tahun 2017 angkatan kerja 330.731 jiwa yang terdiri dari

312.416 jiwa bekerja dan 18.315 jiwa pengangguran. Angka

pengangguran Tahun 2016 sebanyak 15.099 jiwa meningkat

menjadi 18.315 jiwa pada Tahun 2017.

Secara keseluruhan ada kenaikan angkatan kerja sebesar

42.209 jiwa dalam kurun waktu satu Tahun (BPS Kalimantan

Timur). Setiap tahunnya, banyak universitas/sekolah meluluskan

ratusan bahkan ribuan para calon pekerja baru. Namun

tingginya angka kelulusan tidak sebanding dengan lapangan

pekerjaan yang tersedia di negara ini. Akhirnya, hanya

sebagian dari mereka yang langsung berhasil mendapatkan

pekerjaan, sedikit yang mengambil pilihan untuk berwirausaha,

dan sisanya masih menunggu mendapatkan pekerjaan dengan

tidak melakukan apa-apa.

b. Kurangnya peningkatan nilai tambah dari sektor pertanian.

Berdasarkan data BPS Kalimantan Timur periode September

2017 angka kemiskinan pedesaan (9,14%) lebih tinggi daripada

angka pedesaan perkotaan (5,39%).

c. Akses yang sulit terhadap kepemilikan modal.

d. Penggunaan sumber daya yang tidak efisien.

e. Tingginya pertumbuhan penduduk. Jumlah penduduk Provinsi

Kalimantan Utara Tahun 2016 sebesar 621.768 jiwa dan

meningkat pada Tahun 2017 menjadi 729.128 jiwa. Peningkatan

jumlah penduduk yang tinggi akan berdampak terhadap

kenaikan angka kemiskinan. Sedangkan jika dilihat dari rasio

ketergantungan Provinsi Kalimantan Utara sebesar 59,40%.

Semakin tingginya angka rasio ketergantungan menunjukkan

semakin besar tanggungan yang harus di tanggung oleh

penduduk usia produktif.

Page 70: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

58

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

f. Besaran upah yang tidak sesuai dengan kebutuhan hidup

layak. Upah merupakan penghasilan utama yang diterima oleh

tenaga kerja, sehingga jika upah tidak sebanding dengan

kebutuhan hidup layak akan menyebabkan tingginya angka

kemiskinan. Semakin meningkat tingkat upah minimum akan

meningkat pendapatan masyarakat sehingga kesejahteraan

juga meningkat dan sehingga terbebas dari kemiskinan.

Oleh karena itu, dalam rangka penurunan penduduk miskin

di Kalimantan Utara, sebagai langkah peningkatan capaian kinerja

pada tahun yang akan datang, Pemerintah Provinsi telah

melakukan berbagai upaya dalam rangka mengurangi angka

kemiskinan diantaranya adalah sebagai berikut :

1) Meningkatkan jumlah bantuan bagi PMKS dan meningkatkan

keterampilan PSKS. Adapun bantuan bagi PMKS Tahun 2017

yang terealisasi diantaranya Bantuan berupa pemberian modal

bagi Kelompok Usaha Bersama (KUBE) perkotaan di Kota

Tarakan sebanyak 28 Kelompok yang terdiri dari 260 KK Miskin

serta pemberian bantuan KUBE Perdesaan di Kabupaten

Bulungan sebanyak 19 Kelompok yang terdiri dari 190 KK dan

Kabupaten Malinau sebanyak 20 Kelompok yang terdiri dari 200

KK. Total pemberian bantuan KUBE yang bersumber dari APBN

diberikan kepada 650 Keluarga Miskin.

Pemberian Alat Bantu Fisik bagi Penyandang Disabilitas Berat

sebanyak 40 (empat puluh) orang; Pemberian Bantuan Usaha

Ekonomi Produktif UEP bagi Korban Penyalahgunaan Napza

sebanyak 11 orang. Bantuan diberikan dalam bentuk uang

yang diberikan kepada klien korban penyalahgunaan NAPZA

untuk kemudian diberikan kebutuhan peralatan dan bahan

untuk melakukan usaha. Bantuan ini ditransfer melalui nomor

Page 71: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

59

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

rekening penerima Bantuan Stimulan UEP Korban

Penyalahgunaan Napza; Bimbingan dan Rehabilitas Sosial Bagi

Wanita Tuna Susila yang berada dikawasan Kabupaten Tana

Tidung Total peserta sebanyak 15 orang.

Bimbingan dan rehabilitasi berbentuk Praktek Keterampilan

Usaha Kecil Produktif seperti membuat olahan kue kering,

olahan bolu, menghias kue dan pengolahan makanan.

Selain di berikan pelatihan keterampilan Wanita Tuna Susila

diberikan Bantuan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) sebelum di

pulangkan ke daerah asal; Pemberian bantuan Tabungan

Sosial Anak bagi anak di dalam Panti Asuhan / LKS sebanyak 15

LKS se Kalimantan Utara dengan total 507 anak; Pemberian

bantuan bingkisan bagi anak keluarga miskin dalam kegiatan

One Day For Children (ODFC) terdiri dari 150 anak dari 20 TK

Paud yang tidak mampu/ miskin di Kabupaten Bulungan.

Selain itu juga pengentasan angka kemiskinan dilakukan

dengan meningkatkan keterampilan PSKS melalui kegiatan

pelatihan/bimtek. Pada Tahun 2017 sebanyak 120 PSKS dilatih

peningkatan keterampilan dan pengetahuannya.

2) Mengurangi rasio ketergantungan penduduk dengan cara

mengendalikan jumlah penduduk.

3) Mengintegrasikan seluruh program-program pengentasan

kemiskinan di Provinsi Kalimantan Utara dari setiap perangkat

daerah/lembaga.

4) Meningkatkan pendapatan per kapita masyarakat dapat

dilakukan misalnya dengan perluasan lapangan kerja,

pemberian bantuan usaha, perbaikan aturan pengupahan.

Page 72: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

60

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

5) Meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Upaya peningkatan

pertumbuhan ekonomi dapat dilakukan misalnya dengan

perbaikan sarana dan prasarana usaha, pemberian bantuan

usaha, penjaminan kepastian usaha.

6) Meningkatkan persentase tenaga kerja di sektor pertanian

(TKP). Peningkatan persentase tenaga kerja di sektor pertanian

dilakukan dengan cara membuat sektor pertanian dapat

menjadi tempat untuk menggantungkan hidup sehingga sektor

tersebut menjadi lebih menarik untuk dimasuki pekerja/calon

pekerja. Cara tersebut dapat ditempuh dengan

caraintensifikasi sektor pertanian, ekstensifikasi sektor pertanian,

peningkatan/perbaikan nilai tukar petani, melibatkan petani

dalam bisnis melalui kegiatan agro industri.

Untuk mencapai target kinerja sasaran yang telah

ditetapkan, dilakukan melalui beberapa program antara lain:

a. Program Pemberdayaan Fakir Miskin Komunitas Adat

Terpencil dan PMKS Lainnya, program ini mencapai realisasi

keuangan 70.31% dan realisasi fisiknya 94,01% dengan total

pagu 677,510,000.00 yang terealisasi sebesar Rp.

476,339,245.00.

b. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial

mencapai realisasi keuangan sebesar 34.01 % dan realisasi

fisiknya 36,90%. Total pagu Rp. 1,847,750,000.00 dan

terealisasi sebesar Rp. 628,469,900.00,- dengan sisa pagu

sebanyak Rp. 1,219,280,100.00.

c. Program Pembinaan para Penyandang Cacat dan Trauma

mencapai realisasi keuangan sebesar 7,39% dan realisasi

fisiknya 7,39% dengan nominal terealisasi sebesar Rp.

30,127,300.00.

Page 73: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

61

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

d. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial

mencapai realisasi keuangan sebesar 37.96 % dan realisasi

fisiknya 38.37 %. Total pagu program ini sebesar

1,219,590,000.00 dengan realisasi sebesar Rp. 463,012,959.00.

e. Program peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja

mencapai realisasi keuangan sebesar 84,39% dan realisasi

fisiknya 100%. Program peningkatan kualitas dan

produktivitas tenaga kerja memiliki pagu anggaran Rp.

589.500.000,- yang terealisasi sebesar Rp. 497.495.450

sehingga sisa dana sebesar Rp. 92.004.550,-

f. Program peningkatan kesempatan kerja mencapai realisasi

keuangan sebesar 87,47% dan realisasi fisiknya 100%.

Program peningkatan kesempatan kerja memiliki pagu

anggaran Rp.221.400.000,- yang terealisasi sebesar Rp.

193.653.000 sehingga sisa dana sebesar Rp. 27.747.000,-

g. Program perlindungan dan pengembangan lembaga

ketenagakerjaan mencapai realisasi keuangan sebesar

89,68% dan realisasi fisiknya 100%. Program perlindungan

dan pengembangan lembaga ketenagakerjaan memiliki

pagu anggaran Rp.911.715.000,- yang terealisasi sebesar Rp.

817.616.404 sehingga sisa dana sebesar Rp. 171.843.396.

Indikator Tingkat Pengangguran Terbuka

Adapun pengukuran kinerja pada indikator tingkat

pengangguran terbuka dengan pendekatan apabila semakin

tinggi realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja, atau

semakin rendah realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja,

digunakan rumus :

𝐶𝑎𝑝𝑎𝑖𝑎𝑛 𝐼𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟 𝐾𝑖𝑛𝑒𝑟𝑗𝑎 =𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡−(𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖−𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡)

𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 x 100%

Page 74: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

62

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

KalimantanUtara Tahun

2016

KalimantanUtara Tahun

2017

Nasional Tahun2016

Nasional Tahun2016

5

5,1

5,2

5,3

5,4

5,5

5,6

5,7

Garfik 3.2

Perbandingan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Kalimantan Utara dengan Nasional Tahun

2016 dan 2017

Kalimantan Utara Tahun 2016

Kalimantan Utara Tahun 2017

Nasional Tahun 2016

Nasional Tahun 2016

Perhitungan Capaian Kinerja Tingkat Pengangguran Terbuka

Capaian Indikator Kinerja = Target – (Realisasi –Target) x 100%

Target = 5,02 – (5,54-5,02) x 100% 5,02

= 5,02 – 0,52 x 100% 5,02

= 5,02 – 0,52 x 100% 5,02

= 4,50 x 100%

5,02 = 89,64%

Untuk Indikator Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) capaian

target pada tahun 2017 sudah mencapai 89,64% atau

dikatagorikan ‘tinggi”. Namum angka tersebut jika dibandingkan

dengan target akhir RPJMD Tahun 2021 masih berada di angka

4,26%.

Berdasarkan Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Timur

TPT (Tingkat Pengangguran Terbuka) Provinsi Kalimantan Utara

bulan agustus tahun 2017 mencapai 5,54%. Angka tersebut

mengalami kenaikan 0,31% dari Tahun 2016 sebesar 5,23% naik

menjadi 5,54% pada Tahun 2017.

Page 75: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

63

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

Kondisi Tingkat Pengangguran Terbuka Provinsi Kalimantan

Utara pada tahun 2017 sebesar 5,54% lebih tinggi jika dibanding

dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Nasional sebesar

5,50%. Tingkat Pengangguran Terbuka Provinsi Kalimantan Utara

pada Bulan Agustus 2017 lebih tinggi 0.04 point dari TPT Nasional

seperti yang terlihat pada Grafik tersebut.

Adapun beberapa faktor yang menyebabkan kenaikan

angka TPT (Tingkat Pengangguran Terbuka) Provinsi Kalimantan

Utara diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Tingginya kenaikan angkatan kerja tidak sebanding dengan

penyerapan penduduk yang bekerja. Pada Tahun 2016

angkatan kerja 288.522 jiwa yang terdiri dari 273.423 jiwa

bekerja dan 15.099 jiwa pengangguran.

b. Pada Tahun 2017 angkatan kerja 330.731 jiwa yang terdiri dari

312.416 jiwa bekerja dan 18.315 jiwa pengangguran. Angka

pengangguran Tahun 2016 sebanyak 15.099 jiwa meningkat

menjadi 18.315 jiwa pada Tahun 2017. Secara keseluruhan

ada kenaikan angkatan kerja sebesar 42.209 jiwa dalam

kurun waktu satu Tahun (BPS Kalimantan Timur). Setiap

tahunnya, banyak universitas/sekolah meluluskan ratusan

bahkan ribuan para calon pekerja baru. Namun tingginya

angka kelulusan tidak sebanding dengan lapangan

pekerjaan yang tersedia di negara ini. Akhirnya, hanya

sebagian dari mereka yang langsung berhasil mendapatkan

pekerjaan, sedikit yang mengambil pilihan untuk

berwirausaha, dan sisanya masih menunggu mendapatkan

pekerjaan dengan tidak melakukan apa-apa. Dari sebanyak

312 ribu orang yang bekerja pada Agustus 2017, status

pekerjaan utama yang terbanyak adalah sebagai

buruh/karyawan yaitu sebanyak 168 ribu orang (53,85

Page 76: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

64

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

persen), diikuti berusaha sendiri sebanyak 60 ribu orang (19,35

persen), pekerja keluarga/tidak dibayar sebanyak 28 ribu

orang (9,02 persen) dan berusaha dibantu buruh tidak tetap

sebanyak 28 ribu (9,02 persen), sedangkan yang terkecil

adalah pekerja bebas di pertanian sebanyak 7 ribu orang

(2,30 persen).

c. Kualitas tenaga kerja relatif rendah yang disebabkan oleh

tingginya angka putus sekolah sehingga tenaga kerja tidak

mampu menyerap atau menguasai IPTEK. Pada tahun 2017

penduduk yang bekerja dengan jenjang pendidikan SD ke

bawah sebanyak 106 ribu orang atau sebesar 33,89 persen.

Penduduk yang bekerja dengan pendidikan SMP sebanyak

46 ribu orang (14,59 persen), kemudian penduduk yang

bekerja dengan pendidikan SMA dan SMK mencapai 111 ribu

orang (35,55 persen), serta penduduk yang bekerja dengan

pendidikan tinggi (Diploma ke atas) sebanyak 50 ribu orang

(15,96 persen) (BPS Kalimantan Timur).

Keterangan:

= SD ke bawah

= SMP

= SMA dan Pendidikan Tinggi

2016 2017 2016 2017 2016 2017

0

5

10

Garfik 3.3

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas

menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan

Provinsi Kalimantan Utara, Agustus 2016 - Agustus

2017

Page 77: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

65

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

Berdasarkan grafik diatas, Jumlah pengangguran pada

Agustus 2017 mencapai 18.315 orang atau 5,54 persen dari total

angkatan kerja. TPT untuk pendidikan SD ke bawah sebesar 4,33

persen, TPT untuk pendidikan SMP sebesar 4,40 persen, serta TPT

untuk pendidikan SMA/SMK dan Pendidikan Tinggi sebesar 6,63

persen (BPS Kalimantan Timur).

Adapun upaya yang telah dilakukan Provinsi Kalimantan

Utara dalam rangka mengurangi angka pengangguran

diantaranya:

a. Mengupayakan perluasan dan penciptaan lapangan kerja

dengan menjalin jejaring pasar kerja baik dalam dan luar

negeri, serta pengembangan potensi sumber daya alam dan

kewirausahaan. Pada Tahun 2017 Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Provinsi Kalimantan Utara telah melatih sebanyak

106 orang pencari kerja yang bersumber dari dana APBD. Hal

ini tentu belum memberikan dampak yang signifikan,

mengingat tingginya angka pengangguran di Provinsi

Kalimantan Utara. Jenis pelatihan dilaksanakan yaitu

pelatihan service otomotif dan pengolahan bahan makanan.

b. Mendorong dan memasyarakatkan penerapan standar

kompetensi dan sertifikasi di perusahaan, baik kepada

pengusaha maupun pencari tenaga kerja.

c. Mendorong penciptaan jejaring pasar seluas-luasnya, baik

pasar dalam negeri maupun luar negeri.

d. Meningkatkan kompetensi calon tenaga kerja dan

penyelenggaraan pelatihan kerja sesuai dengan kebutuhan

pasar kerja.

Page 78: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

66

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

e. Memfasilitasi para pencari kerja untuk memperoleh akses

informasi pasar kerja, dengan membangun dan optimalisasi

pusat-pusat informasi dan bursa kerja.

f. Adanya program transmigrasi lokal. Transmigrasi adalah

proses perpindahan suatu penduduk dari suatu tempat ke

tempat yang lain. Dengan adanya transmigrasi lokal di

wilayah Provinsi Kalimantan Utara maka dapat mengurangi

tingkat pengangguran, hal ini disebabkan akan terjadi

pemerataan di wilayah Provinsi Kalimantan Utara.

g. Merencanakan Balai Latihan Kerja (BLK). Hal ini dilakukan

guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia sehingga

masuk ke dalam pasar kerja yang tersedia.

Untuk mencapai target kinerja sasaran yang telah

ditetapkan, dilakukan melalui beberapa program antara lain:

a. Program peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja

mencapai realisasi keuangan sebesar 84,39% dan realisasi

fisiknya 100%. Program peningkatan kualitas dan produktivitas

tenaga kerja memiliki pagu anggaran Rp. 589.500.000,- yang

terealisasi sebesar Rp. 497.495.450 sehingga sisa dana sebesar

Rp. 92.004.550,-

b. Program peningkatan kesempatan kerja mencapai realisasi

keuangan sebesar 87,47% dan realisasi fisiknya 100%. Program

peningkatan kesempatan kerja memiliki pagu anggaran

Rp.221.400.000,- yang terealisasi sebesar Rp. 193.653.000

sehingga sisa dana sebesar Rp. 27.747.000,-

c. Program perlindungan dan pengembangan lembaga

ketenagakerjaan mencapai realisasi keuangan sebesar

89,68% dan realisasi fisiknya 100%. Program perlindungan dan

pengembangan lembaga ketenagakerjaan memiliki pagu

Page 79: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

67

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

anggaran Rp.911.715.000,- yang terealisasi sebesar Rp.

817.616.404 sehingga sisa dana sebesar Rp. 171.843.396.

b) Sasaran Meningkatnya Akses & Kualitas Pendidikan

Masyarakat

Pendidikan merupakan faktor penting dalam memajukan

bangsa. Berdasarkan Rencana Strategis Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan Tahun 2015-2019, pembangunan pendidikan di

daerah diarahkan untuk menjamin pemenuhan kebutuhan

pelayanan pendidikan dasar bagi seluruh masyarakat dan

mempercepat pembangunan pendidikan dan kebudayaan di

daerah tertinggal dan kawasan perbatasan. Hal ini menyebabkan

posisi kualitas pendidikan beserta sarana dan prasarana

pendukungnya dinilai sangat penting bagi pembangunan wilayah

di Provinsi Kalimantan Utara, yang merupakan salah satu wilayah

perbatasan di Indonesia.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara telah menetapkan

perjanjian kinerja perangkat daerahnya melalui sasaran

meningkatnya akses dan kualitas pendidikan masyarakatdengan

indikator angka harapan lama sekolah dan angka rata-rata lama

sekolah, seperti yang dijelaskan pada tabel dibawah ini.

Tabel.3.6

Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran

Meningkatnya Akses dan Kualitas Pendidikan Masyarakat

Indikator

Capaian

Tahun

2016

2017 Target

Akhir

RPJMD

2021

Capaian

2017

terhadap

2021

Kategori

Target Realisasi %

Realisasi

Angka

Harapan

Lama

Sekolah

12,59 12,69 12,59 99.2% 13,09 96,18% Sangat

Tinggi

Angka Rata-

rata Lama

Sekolah

8,49 8,63 8,49 98,37% 9,20 92,28% Sangat

Tinggi

Page 80: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

68

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

Indikator Angka Harapan Lama Sekolah

Angka Harapan Lama Sekolah merupakan rata-rata

perkiraan banyak tahun yang dapat ditempuh oleh seseorang

sejak lahir. Angka Harapan Lama Sekolah didefinisikan lamanya

sekolah (dalam tahun) yang diharapkan akan dirasakan oleh anak

pada umur tertentu di masa mendatang, diasumsikan bahwa

peluang anak tersebut akan tetap bersekolah pada umur-umur

berikutnya sama dengan peluang penduduk yang bersekolah per

jumlah penduduk untuk umur yang sama saat ini. Angka Harapan

Lama Sekolah dihitung untuk penduduk berusia 7 tahun ke atas,

angka tersebut dapat digunakan untuk mengetahui kondisi

pembangunan sistem pendidikan di berbagai jenjang yang

ditunjukkan dalam bentuk lamanya pendidikan (dalam tahun)

yang diharapkan dapat dicapai oleh setiap anak.

Angka Harapan Lama sekolah Provinsi Kalimantan Utara

12,59 untuk tahun 2016 dan 12,59 di tahun 2017. Angka realisasi ini

menunjukkan bahwa angka harapan lama sekolah Provinsi

Kalimantan Utara untuk tahun 2017 ini telah mencapai targetnya

sebesar 0,99%. Namun secara eksplisit tidak mengalami penaikan

dari tahun sebelumnya. Ini artinya Angka Harapan lama sekolah

yang dipersyaratkan tetap melebihi tingkatan 12 Tahun.

Faktor-faktor yang mempengaruhi tercapainya angka

harapan lama sekolah di Provinsi Kalimantan Utara, di antaranya

adalah menurunnya tingkat kemiskinan masyarakat Provinsi

Kalimantan Utara periode 2017. Hal ini juga yang menjadi pemicu

pencapaian angka harapan lama sekolah. Selain itu, sedikitnya

jumlah sekolah di daerah-daerah perbatasan, terpinggirkan dan

terbelakang yang sudah berkurang sehingga proses pelayanan

pendidikan bisa menyentuh seluruh usia angkatan sekolah.

Page 81: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

69

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

Adapun upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi

Kalimantan Utara dalam meningkatkan angka harapan lama

sekolah ini adalah :

a. Mendirikan sekolah-sekolah di daerah pedalaman

b. Memberikan bantuan transportasi untuk anak sekolah

c. Memberikan bantuan bagi anak sekolah yang tidak mampu

d. Mendirikan balai latihan kerja

Peningkatan angka harapan lama sekolah ini ditunjang

dengan program yang ada di dinas terkait yaitu :

a. Program Pendidikan menengah

b. Program pendidikan luar biasa

c. program peningkatan mutu pendidik dan tenaga

kependidikan

d. Program pengembangan budaya baca dan pembinaan

perpustakaan

e. Program manajemen pelayanan pendikan

Indikator Angka Rata-rata Lama Sekolah

Beberapa indikator kinerja pada fokus kesejahteraan sosial

adalah indikator di bidang pendidikan. Faktor pendidikan

merupakan kunci peningkatkan kualitas sumber daya manusia

yang berujung pada kesejahteraan masyarakat karena tingginya

pendidikan masyarakat akan berbanding lurus dengan kualitas

sumber daya manusia khususnya di Kalimantan Utara. Terkait

dengan IPM, indikator makro yang digunakan dalam menentukan

keberhasilan pendidikan adalah rata-rata lama sekolah.

Angka rata-rata lama sekolah Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Provinsi Kalimantan Utara adalah 8,49 di tahun 2016

dan 8,49 di tahun 2017. Angka realisasi ini menunjukkah bahwa

tidak mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.

Page 82: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

70

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

Hal ini dapat terjadi karena disebabkan oleh beberapa

kendala yang terjadi diantaranya sebagai berikut:

a. Belum terpenuhi kebutuhan/kekurangan sarana dan

prasarana pendidikan, dalam rangka mengatasi daya

tampung peserta didik dan peningkatan mutu proses

pembelajaran di sekolah.

b. Paradigma pendidikan yang tidak sama antar daerah,

berimbas pada heterigonitas pengambilan kebijakan

dan pengalokasian anggaran pendidikan.

c. Kesadaran Masyarakat yang masih Rendah terhadap arti

pentingnya Pndidikan bagi anaknya Kekurangan Tenaga

Pendidik dan Penyebaran belum merata.

Adapun program penunjang dalam rangka peningkatan 2

(dua) indikator tersebut adalah :

a. Program Pelatihan kompetensi tenaga pendidik mencapai

realisasi keuangan sebesar 63,42%. Program ini memiliki pagu

anggaran Rp.208.000.000,- yang terealisasi sebesar Rp.

131.992.669 sehingga sisa dana sebesar Rp. 76.077.331

b. Program Penyebarluasan dan sosialisasi berbagai informasi

pendidikan menengah mencapai realisasi keuangan

sebesar 63,66%. Program ini memiliki pagu anggaran Rp.

75.000.000,00,- yang terealisasi sebesar Rp. 47.743.500,00

sehingga sisa dana sebesar Rp. 27.256.500,00

c. Program Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK Tingkat Provinsi

mencapai realisasi keuangan sebesar 78,29%. Program ini

memiliki pagu anggaran Rp. 224.000.000,00,- yang terealisasi

sebesar Rp. 175.372.200,00 sehingga sisa dana sebesar Rp. 27.

48.627.800,00

Page 83: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

71

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

d. Program Lomba Olimpiade Sains Nasional (OSN) Tingkat

Provinsi mencapai realisasi keuangan sebesar 82,35 %.

Program ini memiliki pagu anggaran Rp. 112.010.882,00 yang

terealisasi sebesar Rp. 92.237.500,00 sehingga sisa dana

sebesar Rp19.773.382,00

e. Program Lomba Olimpiade Sains Nasional (OSN) Tingkat

Provin Pembinaan dan Penghargaan bagi siswa berprestasi

(O2SN) mencapai realisasi keuangan sebesar 83,75 %.

Program ini memiliki pagu anggaran Rp. 242.000.000,00 yang

terealisasi sebesar Rp. 202.662.900,00 sehingga sisa dana

sebesar Rp. 39.337.100,00

f. Program Festival Lomba Seni (FLS2N) Tingkat Provinsi

mencapai realisasi keuangan sebesar 94,89 %. Program ini

memiliki pagu anggaran Rp. 153.000.000,00 yang terealisasi

sebesar Rp. 145.184.797,00 sehingga sisa dana sebesar Rp.

7.815.203,00

g. Program Operasional Cabang Dinas mencapai realisasi

keuangan sebesar 46,47 %. Program ini memiliki pagu

anggaran Rp. 1.229.388.400,19 yang terealisasi sebesar Rp.

571.354.783,00 sehingga sisa dana sebesar Rp. 658.033.617,19

h. Program Ujian sekolah terstandar nasional mencapai realisasi

keuangan sebesar 34,59 %. Program ini memiliki pagu

anggaran Rp. 2.869.500.000,00 yang terealisasi sebesar Rp.

992.534.818,00 sehingga sisa dana sebesar Rp.

1.876.965.182,00

Page 84: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

72

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

i. Program BOSPROV SMA/SMK/SLB mencapai realisasi

keuangan sebesar 95,58 %. Program ini memiliki pagu

anggaran Rp55.164.340.000,00 yang terealisasi sebesar Rp.

52.725.330.152,00 sehingga sisa dana sebesar Rp.

2.439.009.848,00

j. Program Dana BOS Pusat DIKMEN SMA Dan SMK Negeri

mencapai realisasi keuangan sebesar 99,71 %. Program ini

memiliki pagu anggaran Rp 28.760.200.000,00 yang terealisasi

sebesar Rp. 28.678.160.000,00 sehingga sisa dana sebesar Rp.

82.040.000,00

k. Program Penambahan ruang kelas sekolah mencapai

realisasi keuangan sebesar 99,00 %. Program ini memiliki pagu

anggaran Rp 2.029.022.501,00 yang terealisasi sebesar Rp.

2.008.807.080,00 sehingga sisa dana sebesar Rp. 20.215.421,00

l. Program Pembangunan laboratorium dan ruang pratikum

sekolah mencapai realisasi keuangan sebesar 89,39 %.

Program ini memiliki pagu anggaran Rp 15.537.439.441,00

yang terealisasi sebesar Rp. 13.888.774.194,00 sehingga sisa

dana sebesar Rp. 1.648.665.247,00

m. Program Pengadaan alat praktik dan peraga siswa

mencapai realisasi keuangan sebesar 86,56 %. Program ini

memiliki pagu anggaran Rp 15.840.504.158,00 yang terealisasi

sebesar Rp. 13.710.901.977,00 sehingga sisa dana sebesar Rp.

2.129.602.181,00

n. Program Pengadaan perlengkapan sekolah mencapai

realisasi keuangan sebesar 97,01 %. Program ini memiliki pagu

anggaran Rp 6.172.000.000,00 yang terealisasi sebesar Rp.

5.987.583.000,00 sehingga sisa dana sebesar Rp.

184.417.000,00

Page 85: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

73

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

o. Program Rehabilitasi sedang/berat ruang kelas sekolah

mencapai realisasi keuangan sebesar 96,59 %. Program ini

memiliki pagu anggaran Rp 2.002.033.900,00 yang terealisasi

sebesar Rp. 1.933.783.900,00 sehingga sisa dana sebesar Rp.

68.250.000,00

c) Sasaran Meningkatnya Akses dan Kualitas Kesehatan

Masyarakat

Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara berupaya terus untuk

meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat. Kesehatan

sebaga salah satu hak dasar rakyat yang dilindungi undang-

undang. Dengan sasaran meningkatnya akses dan kualitas

kesehatan masyarakat diukur dengan pencapaian angka

harapan hidup provinsi Kalimantan Utara sebagaimana pada tabel

berikut ini.

Tabel. 3.7

Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran

Meningkatnya Akses dan Kualitas Kesehatan Masyarakat

Indikator

Capaian

Tahun

2016

2017 Target

Akhir

RPJMD

2021

Capaian

2017

terhadap

2021

Kategori

Target Realisasi % Realisasi

Angka

Harapan

Hidup

72,16 72,58 72,43 99,79% 75 96,57% Sangat

Tinggi

Sumber : Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Utara

Pada tabel 3.6 rencana dan realisasi capaian sasaran

meningkatnya akses dan kualitas kesehatan masyarakat, Angka

usia harapan hidup pada tahun 2016 dengan realisasi target

capaian 72,16 sedangkan tahun 2017 targetnya adalah 72,58,

Page 86: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

74

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

dipengaruhi oleh banyak variabel yang erat kaitannya dengan

masalah kesehatan penduduk.

Meningkatnya usia harapan hidup membuat jumlah orang

lanjut usia (lansia) semakin banyak. Hal ini bisa berefek positif, bisa

juga negatif. Bertambahnya jumlah lansia bisa berefek positif jika

lansia dalam keadaan sehat, namun jika dalam keadaan sakit

maka potensi kerugian negara dari pembiayaan Jaminan

Kesehatan Nasional (JKN) juga akan meningkat.

Angka Harapan Hidup menunjukkan kualitas kesehatan

masyarakat yaitu mencerminkan “lamanya hidup” sekaligus “hidup

sehat” suatu masyarakat. Angka Harapan Hidup (AHH) adalah

perkiraan banyak tahun yang dapat ditempuh oleh seseorang

selama hidup (secara rata-rata). Besarnya nilai Angka Harapan

Hidup berkaitan erat dengan angka kematian bayi, dimana

semakin tinggi kematian bayi, nilai Angka Harapan Hidup akan

menurun.

Oleh karena itulah untuk meningkatkan angka usia harapan

hidup perlu memperhatikan hal-hal seperti penanganan terhadap

kehamilan yang beresiko, cakupan pertolongan persalinan oleh

tenaga kesehatan, jumlah tenaga medis dan kesehatan yang lain,

angka kesakitan, kondisi geografis tempat tinggal, penyediaan air

bersih, akses terhadap sarana kesehatan, hingga latar balakang

pendidikan masyarakat.

Faktor yang mempengaruhi perubahan Angka Harapan Hidup

dapat ditinjau dari beberapa hal seperti kondisi lingkungan dan

status sosial ekonomi penduduk, ketersediaan fasilitas dan tenaga

kesehatan, status gizi, dan lain-lain. Oleh karena itu Angka Harapan

Hidup cukup representatif digunakan sebagai indikator dalam

menilai tingkat kesejahteraan penduduk khususnya di bidang

kesehatan.

Page 87: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

75

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

Adapun angka harapan hidup dilihat berdasarkan

Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Utara pada tabel 3.7.1

dibawah ini.

Tabel 3.7.1

Angka Harapan Hidup Kabupaten/Kota dari Tahun 2013-2017

No. Kabupaten/Kota 2013 2014 2015 2016 2017

1 Bulungan 71.84 72.02 72.11 72.21 72.36

2 Tarakan 73.23 73.41 73.50 73.52 73.69

3 Nunukan 70.53 70.74 70.82 70.83 71.23

4 Malinau 70.63 70.82 70.93 71.03 71.24

5 Tana Tidung - - - 70.81 71.31

Kalimantan Utara 71.56 71.75 71.84 72.16 72.43

Sumber: 1. Bps Provinsi Kalimantan Timur

2. Tabel Indikator Pembangunan Manusia

3. Statistik Daerah Kalimantan Utara 2016

Tahun 2013 – 2017, Angka Harapan Hidup (AHH) yang

merepresentasikan aspek kesehatan terus meningkat. Semakin

meningkatnya AHH di Kalimantan Utara mengindikasikan derajat

kesehatan masyarakat di Kalimantan Utara semakin membaik.

Dalam jangka waktu 5 tahun terakhir, AHH bertambah sebesar 0,87

tahun dari 71,56 tahun pada tahun 2013 menjadi 72,43 tahun pada

tahun 2017. Sebagai bahan telaah, dalam RPJMD Provinsi

Kalimantan Utara tahun 2016-2021, pemerintah menargetkan

Angka Harapan Hidup sebesar 73,20 tahun. Oleh karena itu

pemerintah daerah setempat harus lebih bekerja keras untuk

mewujudkan angka tersebut.

Banyak hal yang melatar belakangi Angka Harapan Hidup di

suatu daerah pada posisi tinggi atau rendah. Keberhasilan program

kesehatan dan pembangunan sosial ekonomi pada umumnya

Page 88: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

76

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

dapat dilihat pada peningkatan pelayanan kesehatan, perilaku

hidup bersih dan sehat (PHBS), pendidikan dan pendapatan yang

digambarkan dalam Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB).

Keberadaan fasilitas kesehatan sangat menentukan dalam

pelayanan pemulihan kesehatan, pencegahan terhadap penyakit,

pengobatan dan keperawatan terhadap kelompok dan

masyarakat yang memerlukan pelayanan kesehatan. Ketersediaan

fasilitas dipengaruhi oleh faktor lokasi, yaitu mudahnya untuk

dijangkau atau tidak. Bentuk pelayanan kesehatan tidak hanya

terbatas pada fasilitas pelayanan saja akan tetapi juga meliputi

tenaga kesehatan. Keberadaan tenaga kesehatan dapat

memberikan pelayanan, informasi dan motivasi kepada

masyarakat untuk mendatangi fasilitas kesehatan.

Langkah-langkah yang dilakukan oleh Pemerintah

Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara dalam rangka peningkatan

Angka Harapan Hidup itu antara lain, Pemerintah telah melakukan

pemenuhan kepada Sarana dan Prasarana Kesehatan yang ada

dengan menyediakan cukup obat dan peralatan kesehatan yang

memenuhi persyaratan, meningkatkan pemenuhan standar mutu

Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tarakan dengan memperhatikan

setiap standar mutu sarana pelayanan kesehatannya.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara melakukan serangkaian

pembinaan terhadap sumberdaya yang berkompeten di bidang

pelayanan kesehatan untuk melakukan pelayanan kesehatan

yang maksimal kepada setiap warga yang berhak mendapatkan

pelayanan kesehatan, terutama warga miskin, bayi, anak-anak, ibu

hamil dan keompok masyarakat resiko tinggi terlindung dari

peyakit.

Page 89: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

77

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

Melalui Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Utara gencar

melakukan sosialisasi kepada masyarakat betapa pentingnya

perilaku hidup sehat dan bersih.

Dapat dikatakan bahwa, pencapaian target Angka

Harapan Hidup untuk tahun 2017 ini dikategorikan sangat tinggi,

karena didukung oleh program-program dari dinas terkait

diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

a. Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan. Kegiatan ini

dari APBD sebesar Rp. 1.840.000.000,- dengan realisasi

sebesar Rp. 943.292.276,11,-

b. Peningkatan mutu pelayanan farmasi komunitas dan rumah

sakit dengan anggaran Rp. 358.510.000,- dan realisasinya

Rp. 159.827.004,-

2. Program Upaya Kesehatan Masyarakat

a. Pemeliharaan dan pemulihan kesehatan dengan pagu

anggaran sebesar Rp. 1.996.079.500,- dengan realisasi

sebesar Rp. 1.845.275.233,-

b. Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah

kesehatan dengan anggaran Rp. 753.000.000,- dan realisasi

sebesar Rp. 295.399.957,-

c. Peningkatan Kesehatan Masyarakat dengan pagu

anggaran sebesar Rp. 338.600.000,- dan realisasi Rp.

132.876.371,-

d. Peningkatan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan

dengan pagu anggaran sebesar Rp. 220.400.000,- dengan

realisasinya sebesar Rp. 154.815.300,-

Page 90: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

78

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

3. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

a. Pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan UKBM

serta mendukung Program Keluarga Sehat, pagu anggaran

sebesar Rp. 370.650.000 dengan realisasinya sebesar Rp.

120.584.850,-

4. Program Perbaikan Gizi Masyarakat

a. Pemberian tambahan makanan dan vitamin dengan

anggaran sebesar Rp. 590.000.000,- dan realisasi Rp.

431.128.500,-

b. Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga

sadar gizi, anggaran sebesar Rp. 354.600.000,- dengan

realisasi keuangannya sebesar Rp. 294.173.600,-

c. Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), Anemia Gizi

Besi, Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY), Kurang

Vitamin A dan Kekurangan Zat Gizi Mikro lainnya, dengan

pagu anggaran sebesar Rp. 465.160.000,- dan realisasinya

sebesar Rp. 388.782.643,-

5. Program Pengembangan Lingkungan Sehat

a. Sosialisasi kebijakan lingkungan sehat dengan anggaran

sebesar Rp. 206.500.000,- dan realisasi sebesar Rp.

95.455.075,-

6. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

a. Peningkatan surveillance Epidemiologi dan

penanggulangan wabah, pagu anggaran sebesar Rp.

527.914.599, dan realisasi sebesar Rp. 268.386.519,-

b. Peningkatan komunikasi, informasi dan edukasi (ide)

pencegahan dan pemberantasan penyakit dengan pagu

anggaran sebesar Rp. 603.220.500,- dan realisasi sebesar Rp.

403.164.486,-

Page 91: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

79

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

7. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan

a. Penyusunan standar pelayanan kesehatan, dengan pagu

APBD Rp. 579.000.000,- dan realisasi sebesar Rp. 366.932.749,-

b. Evaluasi dan pengembangan standar pelayanan

kesehatan, dengan pagu anggaran sebesar Rp.

640.000.000,- dan realisasi Rp. 474.222.050,-

8. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin

a. Pelayanan Operasi Katarak dengan anggaran sebesar Rp.

693.000.000,- dan realisasi Rp. 149.768.200,-

9. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita

a. Pelatihan dan Pendidikan Perawatan Anak Balita dengan

anggaran Rp. 247.300.000,- dan realisasi Rp. 26.722.000,-

10. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak

a. Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan ibu bersalin dan

nifas, pagu anggaran sebesar Rp. 130.000.000,- dan realisasi

sebesar Rp. 129.815.000,-

b. Pelayanan Kesehatan Ibu dengan pagu anggaran sebesar

Rp. 221.860.000,- dan realisasi Rp. 173.498.549,-

11. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia

a. Pelayanan Kesehatan dengan pagu anggaran Rp.

179.300.000,- dan realisasi Rp. 116.432.000,-

12. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

a. Pembangunan Gedung Instalasi Farmasi Kesehatan (IFK)

dengan pagu anggaran sebesar Rp. 7.429.688.901,- dengan

realisasi fisiknya 100% dan realisasi keuangan sebesar Rp.

6.770.536.500,-.

Page 92: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

80

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

d) Sasaran Meningkatnya Kesetaran Gender dalam Pembangunan

Tabel.3.8

Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran

Meningkatnya Kesetaran Gender dalam Pembangunan

Indikator

Capaian

Tahun

2016

2017 Target

Akhir

RPJMD

2021

Capaian

2017

terhadap

2021

Kategori Target Realisasi

%

Realisasi

Indeks

Pembangunan

Gender

86,34 85,79 - - 85,95 - -

Indeks

Pemberdayaan

Gender

63,52 68,31 - - 70,78 - -

Sumber : BPS Provinsi Kalimantan Utara

Indikator Indeks Pembangunan Gender (IPG)

Indeks Pembangunan Gender (IPG) merupakan indeks

pencapaian kemampuan dasar pembangunan manusia yang

sama seperti IPM dengan memperhatikan ketimpangan gender.

IPG digunakan untuk mengukur pencapaian dalam dimensi yang

sama dan menggunakan indikator yang sama dengan IPM, namun

lebih diarahkan untuk mengungkapkan ketimpangan antara laki-

laki dan perempuan. IPG dapat digunakan untuk mengetahui

kesenjangan pembangunan manusia antara laki-laki dan

perempuan. Kesetaraan gender terjadi apabila nilai IPM sama

dengan IPG.

IPG Provinsi Kalimantan Utara untuk tahun 2017 belum

terdapat data release dari BPS sehingga saat ini masih

menggunakan capaian IPG 2016. IPG Provinsi Kalimantan Utara

Tahun 2013 – 2016 mengalami peningkatan walaupun melambat.

Page 93: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

81

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

Pada tahun 2013 IPG sebesar 85,63 meningkat pada tahun

2016 menjadi 86,34 IPG Provinsi Kalimantan Utara lebih rendah

dibandingkan capaian Nasional. Akan dijelaskan pada tabel

dibawah ini :

Tabel 3.8.1

Indeks Pembangunan Gender Kalimantan Utara

IPG 2013 2014 2015 2016 2017

Kalimantan Utara 85,63 85,67 85,68 86,34 -

Nasional 90,82

Sumber : BPS Kalimantan Utara 2017

Berdasarkan data BPS dan Kementerian Pemberdayaan

Perempuan Indeks Pembangunan Gender (IPG) Provinsi Kalimantan

Utara Tahun 2013 – 2016 terdapat kenaikan 0,02 % dengan rincian

sebagai berikut :

1. Tahun 2013 – 2014 terdapat kenaikan 0,04 %

2. Tahun 2014 – 2015 terdapat kenaikan 0,01 %

3. Tahun 2015 - 2016 terdapat kenaikan 0,66%

Trend IPG Provinsi Kalimantan Utara mengalami kenaikan dari

tahun 2013 – 2016 hal ini sesuai dengan trend IPG Nasional

meskipun kenaikan IPG Provinsi Kalimantan Utara cenderung

melambat dengan rata–rata kenaikan sebesar 0,28 %.

Kenaikan IPG di Kalimantan Utara dikarenakan karena

Adanya kenaikan Angka Harapan Hidup Perempuan dari 71,62

pada tahun 2013 menjadi 74,30 pada tahun 2016 serta Harapan

Lama Sekolah dari 12,64 pada tahun 2014 menjadi 12,70 pada

tahun 2016. Rata-rata lama sekolah tahun 2016 perbandingan

antara laki-laki dan perempuan yakni 9,14 dan 8,43 dan terdapat

kesenjangan antara laki-laki dan perempuan dalam dimensi

Pengeluaran Perkapita yakni 12,15 dan 5,42.

Page 94: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

82

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

Tentunya ada beberapa faktor yang mendukung

meningkatnya indeks pemberdayaan gender ini diantaranya

adalah aspek biologis perempuan memiliki peluang bertahan

hidup lebih besar serta meningkatnya perbaikan dalam dunia

kesehatan yang menyebabkan resiko dan kerentanan anak dan

perempuan terhadap penyakit sudah mulai menurun.

Perbandingan komponen Indeks pembangunan gender yakni

Angka Harapan Hidup laki-laki dan perempuan pada tahun 2016

adalah 70,49 dan 74,30 angka harapan hidup perempuan lebih

tinggi dari laki-laki. Begitupun dengan harapan Lama sekolah

perempuan lebih tinggi dari laki-laki yakni 12,70 dan 12,47. Namun

dalam komponen rata-rata lama sekolah laki-laki lebih tinggi

daripada perempuan yakni 9,14 berbanding 8,43, begitupun

dengan pengeluaran perkapita yakni 12,157 berbanding 5,427.

Kenaikan IPG Kalimantan Utara ini juga didukung dengan

beberapa program diantaranya adalah :

1. Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan

Perempuan

2. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender

dan Anak

3. Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender

Dalam Pembangunan

4. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak

5. Program Pendidikan Menengah

Secara keseluruhan pencapaian untuk indikator IPG ini belum

dapat dihitung, akan tetapi bisa dipastikan bahwa angka Indeks

Pembangunan Gender di Kalimantan Utara bisa melampaui

target tahun 2017.

Page 95: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

83

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

Hal ini dikarenakan, untuk tahun 2016 saja IPG Provinsi

Kalimantan Utara sudah berada di angka 86,34%. Dengan

demikian pemerintah Provinsi Kalimantan Utara optimis terhadap

kenaikan angka indeks IPG ini, meskipun untuk tahun ini belum

dapat diukur.

Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)

Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) merupakan indikator

untuk melihat peranan perempuan dalam ekonomi, politik dan

pengambilan keputusan. Berdasarkan data BPS dan Kementrian

Pemberdayaan Perempuan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)

Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2015 sebesar 67,31. IDG Provinsi

Kalimantan Utara sejak tahun 2013 hingga 2015 mengalami

kenaikan. Kenaikan IDG tersebut sejalan Nasional yang cenderung

mengalami kenaikan meskipun kenaikan IDG di Provinsi Kalimantan

Utara yaitu terdapat kenaikan rata-rata sebesar 0,40 % sedangkan

secara nasional rata – rata kenaikan IDG sebesar 0,075 %, akan

dijelaskan pada tabel dibawah ini.

Tabel 3.8.2

Indeks Pemberdayaan Gender Kalimantan Utara

IDG 2014 2015 2016 2017

Kalimantan Utara 66,52 67,31 63,52 -

Nasional 71,39 -

Sumber : BPS Kalimantan Utara 2017

Sama halnya dengan nilai IPG, untuk nilai IDG tahun 2017

belum terdapat data realese dari BPS sehingga pencapaian untuk

target ini belum dapat dihitung. Jika dijelaskan untuk tahun 2016,

pada tahun tersebut IDG Provinsi Kalimantan Utara mengalami

penurunan yakni sebesar 3,79.

Page 96: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

84

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

Hal ini berdasarkan data komponen IDG yakni keterlibatan

perempuan di parlemen yakni 14,29%, Perempuan sebagai tenaga

manajer, professional, administrasi dan teknisi yakni 48,75% serta

sumbangan perempuan dalam pendapatan kerja yakni 25,43%.

Penurunan angka IDG ini disebabkan oleh beberapa faktor

penghambat diantaranya adalah :

1. Tindakan diskriminasi, kekerasan dan Budaya Patriarki yang

masih kuat

2. Keterwakilan perempuan dalam dunia politik masih rendah

3. Kontribus perempuan dalam bidang ekonomi masih timpang

4. Pembangunan responsive gender belum sepenuhnya

terealisasi.

Untuk mengatasi faktor-faktor penghambat tersebut, upaya

yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara

daintaranya adalah :

1. Pembangunan sumber daya perempuan bahwa perempuan

mempunyai hak asasi salam keterlibatan dalam urusan

ekonomi, social, budaya dan politik.

2. Peningkatan kesadaran orang tua tentang pentingnya

pendidikan serta peningkatan akses ekonomi bagi masyarakat

marginal.

3. Meningkatkan jumlah angkatan kerja dan pekerja

perempuan.

4. Meningkatkan kemampuan dan kapabilitas perempuan

5. Meningkatkan partisipasi perempuan dalam pembanguan

serta meningkatkan produktivitas perempuan dalam tatanan

pemerintahan tentunya penacpaian target

6. Sosialisasi, advokasi dan fasilitasi untuk mendorong

peningkatan peran perempuan

Page 97: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

85

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

Indeks Pemberdayaan Gender, dalam upaya

peningkatannya didukung dengan beberapa program

diantaranya adalah :

1. Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan

Perempuan

2. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender

dan Anak

3. Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender

Dalam Pembangunan

4. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak

5. Program Pendidikan Menengah

e) Sasaran Meningkatnya Pertumbuhan Ekonomi dengan

memperhatikan prinsip pembangunan berkelanjutan

Pertumbuhan ekonomi adalah proses peningkatan

pendapatan (PDB) tanpa mengaitkannya dengan tingkat

pertambahan penduduk. Pertumbuhan penduduk biasanya

dikaitkan dengan tingkat pembangunan ekonomi, atau bahkan

tidak jarang dianggap hal yang sama

Tabel 3.9

Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran

Meningkatnya Pertumbuhan Ekonomi dengan memperhatikan

prinsip pembangunan berkelanjutan

Indikator

Capaian

Tahun

2016

2017 Target

Akhir

RPJMD

2021

Capaian

2017

terhadap

2021

Kategori Target Realisasi % Realisasi

PDRB

ADHK - 4,05% 54.534,51 100,31% 69.277,50 78,71% Sangat

Tinggi

Page 98: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

86

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

.Berdasarkan tabel 3.8 di atas diketahui bahwa pertumbuhan

ekonomi Provinsi Kalimantan Utara pada tahun 2016 tidak termasuk

pada perjanjian kinerja kepala daerah tahun 2016, sehingga belum

bisa untuk dilakukan perbandingan. Untuk tahun 2017 target PDRB

ADHK berada di angka 4,05% atau 54.362,1 Miliar dengan hasil

realisasi pertumbuhan PDRB sebesar 54.534,51 Miliar dengan

persentaserealisasi mencapai 100,31 %. Hal ini dapat terjadi karena

disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah penguatan

ekonomi global di tahun 2017 menyebabkan perdagangan dunia

meningkat serta mampu meningkatkan output industri negara-

negara berkembang. Perbaikan harga komoditas utamanya

energi seperti batubara ikut menggairahkan sektor pertambangan

dan penggalian yang selama ini masih menjadi salah satu motor

penggerak perekonomian Kalimantan Utara.

Secara kumulatif ( c-to-c ) perekonomian Kalimantan Utara

Tahun 2017 tumbuh sebesar 6,59 persen. Kondisi ini dipengaruhi oleh

kinerja seluruh lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan

yang positif. Lapangan Usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan

Minum mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 12,99 persen

dibandingkan pertumbuhan lapangan usaha lainnya, disusul oleh

lapangan usaha Transportasi dan Pergudangan yang tumbuh

sebesar 10,83 persen dan Lapangan usaha Informasi dan

Komunikasi yang tumbuh sebesar 9,58 persen. Selain itu dipengaruhi

juga oleh peningkatan kinerja beberapa lapangan usaha yang

dominan terhadap pembentukan PDRB Kalimantan Utara seperti

Lapangan Usaha Pertambangan dan Penggalian yang pada

tahun 2017 tumbuh sebesar 6,39 persen, Lapangan Usaha

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yang tumbuh sebesar 4,41

persen, dan Lapangan Usaha Perdagangan Besar dan Eceran, dan

Page 99: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

87

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

Reparasi Mobil dan Sepeda Motor yang tumbuh sebesar 8,43

persen. Sebagai mana yang dijelaskan pada tabel berikut.

Tabel 3.9.1

Nilai PDRB menurut Lapangan Usaha Tahun 2017

No Sektor 2017

ADH Berlaku

(Miliar)

ADH Konstan

(Miliar)

Laju

Pertumbuhan

1 Pertanian, Kehutanan &

Perikanan 12.634,52 9.420,03 4,41

2 Pertambangan &

Penggalian 21.195,32 15.443,86 6,39

3 Industri Pengolahan 7.728,31 5.308,10 5,54

4 Pengadaan Listrik dan

Gas 41,17 33,91 8,79

5 Pengadaan Air 48,58 37,01 7,26

6 Konstruksi 9640,91 6.570,56 6,13

7

Perdagangan Besar &

Eceran; Reparasi Mobil

& Sepeda Motor

8.792,79 5.736,81 8,43

8 Transportasi dan

Pergudangan 5.411,39 3.425,86 10,83

9

Penyediaan

Akomodasi dan Makan

Minum

1.203,39 746,48 12,99

10 Informasi dan

Komunikasi 1.752,52 1.547,97 9,58

11 Jasa Keuangan 884,41 608,30 4,03

12 Real Estate 608,95 512,19 4,76

13 Jasa Perusahaan 190,53 139,21 3,52

14

Administrasi

Pemerintahan,

Pertahanan, dan

Jaminan Sosial Wajib

4.044,16 2.780,61 6,79

15 Jasa Pendidikan 1.922,46 1.306,14 7,53

16 Jasa Kesehatan dan

Kegiatan Sosial 795,77 599,69

6,30

17 Jasa Lainnya 511,30 317,77 7,53

PDRB 77.406,46 54.534,51 6,59 Sumber: Publikasi PDRB Provinsi Kalimantan Utara 2017

Page 100: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

88

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

Struktur Perekonomian Provinsi Kalimantan Utara menurut

Lapangan Usaha Tahun 2017 masih didominasi oleh tiga lapangan

usaha utama yaitu Lapangan Usaha Pertambangan dan

penggalian dengan peranan sebesar 27,38 persen, Lapangan

Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan dengan peranan

sebesar 16,32 persen, dan Lapangan Usaha Konstruksi dengan

peranan sebesar 12,45 persen terhadap pembentukan PDRB

Provinsi Kalimantan Utara.

Grafik 3.4

Pertumbuhan Beberapa Usaha di Kaltara

Jika dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi

Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2017, Lapangan Usaha

Pertambangan dan Penggalian merupakan sumber pertumbuhan

tertinggi sebesar 1,81 persen, diikuti Lapangan Usaha Perdagangan

Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar

0,87 persen, dan Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan

Perikanan sebesar 0,78 persen.

PenyediaanAkomodasi danMakan Minum

Transportasi danPergudangan

Informasi danKomunikasi

12,99 10,83 9,58

Pertumbuhan Beberapa Usaha (%)

Pertumbuhan Beberapa Usaha (%)

Page 101: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

89

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

Peningkatan pertumbuhan ekonomi ini juga didorong oleh

beberapa faktor diantaranya adalah kenaikan produksi batu bara

sejalan dengan pembukaan site tambang baru di kaltara yang

berdampakpositif pada pertambangan. Hal ini pun berdampak

pada peningkatan permintaab batu bara dari negara ASEAN dan

India. Dan dari sektor pertanian dimana peningkatan luas lahan

sawit dan luas kolam dan tambak udang berdampak pada

kenaikan produksi pertanian itu sendiri. (Sumber : Bank BI Wilayah

Kaltara).

Sejalan dengan hal tersebut, peningkatan PDRB ADHK juga

disebabkan oleh beberapa faktor penunjang guna tercapaianya

target sasaran tersebut diantaranya :

a. Meningkatnya kinerja ekspor luar negeri dan konsumsi

pemerintah memberikan sumbangan positif terhadap

peningkatan ekonomi Kaltara pada triwulan II

b. Ekspor luar negeri Kaltara triwulan III 2017 tumbuh positif seiring

dengan masih tingginya harga komoditas batubara

internasional dan didukung oleh meningkatnya nilai ekspor

produk perkebunan dan kehutanan

c. Lapangan usaha pertambangan tumbuh stabil pada triwulan

III 2017 dampak dari masih tingginya harga internasional

komoditas mineral non migas

d. Lapangan usaha pertanian tumbuh lebih baik dibandingkan

triwulan sebelumnya didorong oleh peningkatan kinerja sub

sektor kehutanan dan perkebunan

Page 102: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

90

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

Peningkatan PDRB ADHK tersebut juga didukung dengan

strategi peningkatan PDRB ADHK yaitu :

a. menaikan lapangan pekerjaan dan tingkat penyerapan

tenaga kerja,

b. menaikan skill dan pendidikan tenaga kerja,

c. memperbesar Fiscal Negara dengan menaikan pajak,

melakukan pinjaman, mencetak uang, menaikan kapasitas

BUMN/BUMD,

d. memberi kemudahan-kemudahan dalam prosedur

investasian, menghilangkan hambatan pada proses

investasi, serta menjamin keuntungan dan keamanan

investasi sehingga investor tertarik untuk berinvestasi,

e. mendorong sector basis suatu Negara/Daerah,

f. mendorong sector basis Negara/daerah dan menekan

pengeluaran dalam bentuk Impor

f. Sasaran Meningkatnya Infrastruktur Fisik dan Ekonomi

Wilayah

Pelaksanaan pembangunan di Provinsi Kalimantan Utara

telah mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat dan

kemajuan di berbagai bidang. Hal ini dapat dilihat dari

pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat, angka kemiskinan

menurun, pendapatan per kapita meningkat, dan terbangunnya

infrastruktur fisik yang mendukung pelayanan publik serta

kegiatan perekonomian. Namun kemajuan pembangunan ini

tidak menciptakan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh

dan merata di Provinsi Kalimantan Utara, melainkan menimbulkan

kesenjangan antar wilayah.

Page 103: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

91

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

Infrastruktur jalan yang baik adalah modal sosial masyarakat

dalam menjalani roda perekonomian, sehingga pertumbuhan

ekonomi yang tinggi tidak mungkin dicapai tanpa ketersediaan

infrastruktur jalan yang baik dan memadai. Contoh nyata

permasalahan tersebut adalah kemajuan pembangunan di Kota

Tarakan relatif lebih cepat dibanding kabupaten lain.

Tabel 3.10

Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran

Meningkatnya Infrastruktur Fisik dan Ekonomi Wilayah

Indikator

Capaian

Tahun

2016

2017 Target

Akhir

RPJMD

2021

Capaian

2017

terhadap

2021

Kategori Target Realisasi

%

Realisasi

Persentase

Jalan

dalam

Kondisi

Mantap

92,03% 92,86% 92,065 99,14% 95,39 96,51% Sangat

Tinggi

Pembangunan Jalan dan Rehabilitasi Jalan dipusatkan

pada daerah perkotaan di 5 Kabupaten/Kota. Persentase Jalan

dalam Kondisi Mantap (baik dan sedang) melalui peningkatan

dan rehabilitasi jalan pada ruas jalan yang di tangani Provinsi

sesuai SK Jalan (Panjang Kondisi Mantap merupakan hasil

pekerjaan Kondisi baik + kondisi sedang dan Panjang Kondisi Tidak

Mantap merupakan hasil pekerjaan Kondisi Rusak Ringan + Kondisi

Rusak berat).

Berdasarkan data tahun 2016, persentase jalan dalam

kondisi mantap adalah 92,03%. Bila dilihat dari pembangunan

jalan selama tahun 2017, panjang jalan yang dibangun dalam

kondisi baik sepanjang 99,904 KM dan panjang jalan yang

dibangun dalam kondisi sedang sepanjang 91,838 KM. Data

pembangunan jalan ini berasal dari Dinas PUPR-PERKIM Provinsi

Kalimantan Utara. Berdasarkan data tersebut, peningkatan

Page 104: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

92

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

persentase jalan dalam kondisi mantap merupakan peningkatan

secara kontinyu atau berlanjut dimana persentase jalan dalam

kondisi mantap sebelumnya ditambah dengan peningkatan jalan

dan perbakan jalan yang dilakukan selama tahun 2017 sebesar

0,36%.

Dinas PUPR-PERKIM telah berupaya agar peningkatan jalan

baik dan sedang semakin meningkat. Diantaranya dengan

melakukan rehabilitasi jalan dan jembatan, namun belum

menyentuh semua jalan yang telah dibangun. Hal ini diakibatkan

oleh kondisi wilayah geografis di Kalimantan Utara yang memang

sulit untuk diakses, keterbatasan infrastruktur dan sarana

transportasi itu sendiri. Berdasarkan data diatas pula dapat

dihitung peningkatan persentase jalan dalam kondisi mantap di

Provinsi Kalimantan Utara dengan akumalasi perhitungan sebesar

92,065%. Hal ini menandakan bahwa pencapaian target untuk

persentase jalan dalam kondisi mantap yang ditargetkan sebesar

92,86% baru terealisasi sebesar 92,065% dengan capaian sangat

tinggi.

Pembanguanan itu meliputi Peningkatan Ruas Jalan di

Kabupaten Bulungan diantaranya adalah Jalan Samping SLB

Tanjung Selor, Peningkatan Ruas Jalan Gapensi Baru Tanjung Selor,

Peningkatan Ruas Jalan H. Raju Tanjung Selor, Penurunan Elevasi

Jalan Ruas Jalan Agathis Tanjung Selor, Peningkatan Jalan UPT.

Transmigrasi Tanjung Buka, Pembangunan Jalan Ring Road Malinau

Ruas Simpang Sempayang Menuju Simpang Laban, Peningkatan

Ruas Jalan Lingkar Pulau Sebatik, Peningkatan Jalan Ruas Binusan ‑

Sei. Banjar Pulau Nunukan.

Di kabupaten Nunukan dan Kota Tarakan dilakukan

Pembangunan Jalan Lingkar Nunukan Ruas Sei. Banjar ‑ Mamolo,

Peningkatan Jalan 2 Jalur Lingkar RSUD Tarakan Ruas Jalan Pulau

Page 105: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

93

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

Irian dan Pulau Kalimantan, Pembangunan Jalan Kawasan

Pariwisata Pantai Amal Baru ‑ Pantai Amal Lama, Pelebaran

Tikungan Dalam Kota Tanjung Selor, Peningkatan Jalan Menuju TPU

Pulau, Peningkatan Jalan Padaelo, Peningkatan Jalan Eksekutif -

Graha Pemuda, Penurunan Elevasi Badan Jalan Ruas Jalan Agathis

Tanjung Selor, Pelebaran Tikungan Dalam Kota Tanjung Selor Ruas

Jalan Durian, Peningkatan Jalan Gang Merpati Tanjung Selor,

Pembangunan Jalan Klubir ‑ Ruhui Rahayu ‑ Pelabuhan Ferry

Ancam Segmen 1, Pembangunan Jalan Lingkar Pulau Nunukan

Segmen Ruas Pelabuhan Ferry Sei Jepun ‑ Sedadap ‑ Lanal ‑

Simpang Kadir Kabupaten Nunukan.

Pembangunan Jalan Penghubung Kecamatan Sembakung

Kabupaten Nunukan Menuju Kabupaten Tana Tidung, Pembangunan

Jalan Ring Road Pulau Tarakan Ruas Juata Laut ‑ Binalatung, Peningkatan

Jalan Pendekat Menuju Jembatan Bulungan - Tarakan Koridor Tarakan

Ruas Aki Pingka - Swaran Kota Tarakan, Pembangunan Jalan Trans

Kalimantan ‑ Pelabuhan Ferry Ancam, Pembangunan Jalan Pendekat

Jembatan Bulungan ‑ Tarakan Sisi Bulungan Koridor Ancam,

Pembangunan Jalan Selimau III Menuju Pelabuhan Bongkar Muat

Pesawan, Pembangunan Jalan Lingkar Pulau Bunyu Kabupaten Bulungan,

Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan Dalam Kota Tarakan

Di tahun 2017 memang terdapat pembangunan dan peningkatan

jalan baru, sesuai yang ditargetkan dan di perjanjikan oleh Gubernur

Provinsi Kalimantan Utara membangun hingga keperbatasan diantaranya

Rehabilitasi/Pemeliharaan Rutin Kondisi Jalan Ruas Long Bawan ‑ Long

Layu, Rehabilitasi/Pemeliharaan Rutin Kondisi Jalan Ruas Long Nawang ‑

Long Apung, Rehabilitasi/Pemeliharaan Rutin Kondisi Jalan Ruas Long

Apung ‑ Sungai Barang ‑ Sungai Boh, Selain itu juga rehabilitasi dan

pemeliharaan jalan banyak dilakukan di tahun 2017 seperti

Rehabilitasi/Pemeliharaan Rutin Kondisi Jalan Ruas Selimau I ‑ Selimau III,

Rehabilitasi/Pemeliharaan Rutin Kondisi Jalan Dalam Kota Tanjung Selor.

Page 106: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

94

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

g) Sasaran Meningkatnya konektivitas antar daerah dan negara

tetangga

Tabel.3.11

Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran

Meningkatnya Konektivitas antar daerah dan negara tetangga

Indikator

Capaian

Tahun

2016

2017 Target

Akhir

RPJMD

2021

Capaian

2017

terhadap

2021

Kategori Target Realisasi

%

Realisasi

Persentase

terhubungnya pusat-pusat

kegiatan dan

pusat ekonomi

(Konektivitas)

di wilayah

Provinsi

41,45% 18,9% 48,29% 255,20% 34,65% 139,36% Sangat

Tinggi

Persentase

Kecamatan

yang

dijangkau

Broadbrand

- 92,8% 94,34% 102% 100% 94,34% Sangat

Tinggi

Sumber : Berita resmi stastik BPS Provinsi Kalinmantan Timur no.49/06/64/TH.XIX 15 Juni 2016

dan Statistik Daerah Kalimantan Utara 2016

Indikator Persentase terhubungnya pusat-pusat kegiatan

dan pusat ekonomi (konektivitas) di wilayah provinsi

Salah satu faktor penting dalam Pertumbuhan ekonomi suatu

daerah adalah tingkat konektivitas yang dimiliki daerah tersebut,

baik konektivitas antar daerah maupun konektivitas wilayah.

Keterjangkauan daerah dengan moda transportasi darat, laut, dan

udara serta terjaminnya sarana-sarana terkait seperti Pelabuhan

Laut, Bandara, Stasiun Kereta Api, dan lain-lain sudah pasti

menumbuhkan perekonomian yang baik.

Berbagai potensi wilayah seperti pariwisata akan semakin

terangkat dengan kemudahan perpindahan individu dari satu

wilayah ke wilayah lain. Kebutuhan logistik masyarakat juga akan

Page 107: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

95

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

semakin terpenuhi, sehingga berefek pada penekanan perbedaan

harga produk pada masing-masing wilayah. Pada akhirnya, efek

dari konektivitas yang terjaga ini akan menstimulus pertumbuhan

ekonomi. Konektivitas transportasi akan memungkinkan wilayah-

wilayah di suatu daerah dapat dijangkau sehinga arus/mobilitas

orang dan logistik semakin baik. Namun demikian, konektivitas

perhubungan memerlukan sokongan dana yang besar. APBN dan

APBD tentulah belum mencukupi sehinga perlu melibatkan pihak

swasta untuk bermitra dengan pemerintah guna mewujudkan

konektivitas transportasi.

Konektivitas sangat erat kaitannya dengan transportasi.

Dalam konteks Kalimantan Utara, kondisi geografisnya

menyebabkan konektivitas antar daerah begitu terbatas. Hal ini

dikarenakan banyaknya masyarakat Kalimantan Utara yang

tinggal di pedalaman ataupun perbatasan Negara. Kondisi

tersebut mengakibatkan akses dari maupun menuju daerah-

daerah tersebut menggunakan moda transportasi darat sangat

sulit dikarenakan infrastruktur jalan yang tidak baik sehingga hanya

bisa dijangkau dengan moda transportasi udara. Bahkan terdapat

beberapa daerah yang selama ini hanya bisa diakses

menggunakan pesawat.

Maka tidak mengherankan jika di Kalimantan Utara terdapat

banyak bandar udara dan lapangan terbang. Khusus untuk

lapangan terbang sebagian besar terdapat di Kabupaten

Nunukan dan Malinau. Dari 20 lapangan terbang dan 6 Bandar

Udara, hingga saat ini tercatat 1 lapter yg tidak beroperasi, 10

lapter yang penerbangannya di subsidi oleh APBN dan APBD

sedangkan 9 sisanya hanya dijangkau menggunakan pesawat dari

yayasan sosial (MAF). Merespon kondisi tersebut, Pemerintah

Provinsi Kalimantan Utara melalui Dinas Perhubungan melakukan

Page 108: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

96

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

perbaikan infrastruktur penerbangan khususnya pada peningkatan

landasan pacu (runway) lapangan terbang, juga terus melengkapi

perlengkapan-perlengkapan fasilitas Bandar udara ataupun

lapangan terbang seperti windsock (penunjuk arah angin), alat

komunikasi, x-ray bandara dan lain-lain. Sedangkan disisi

pelayanan, Dinas Perhubungan terus memberikan Subsidi Ongkos

Angkut (SOA) Udara yang penganggarannya dilakukan oleh Biro

Perekonomian sedangkan teknis pelaksanaan dan

pengawasannya dilakukan oleh Dinas Perhubungan. data

konektivitas transportasi udara di Kalimantan Utara.

Tabel 3.11.1

Konektivitas Perhubungan Kalimantan Utara

Layanan Transportasi Udara

No Fasilitas

Penerbangan Jumlah

Layanan Penerbangan Belum

Terlayani Komersil Subsidi

Pemerintah

1 Bandar Udara 6 6 - -

2 Lapangan

Terbang 20 - 10 10

Jumlah 26 16 10

Selain faktor geografis seperti yang digambarkan

sebelumnya, faktor penyebaran penduduk di Kalimantan Utara

yang justru terkonsentrasi di beberapa pulau kecil seperti Kota

Tarakan, Pulau Bunyu, Pulau Sebatik serta Kecamatan Nunukan

yang merupakan ibukota Kabupaten Nunukan menyebabkan

ASDP (Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan) menjadi

moda transportasi andalan di Kalimantan Utara.

Page 109: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

97

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

Hal ini lah yang menyebabkan maraknya pembangunan

pelabuhan-pelabuhan rakyat. Berikut data kepelabuhanan di

Provinsi Kalimantan Utara

Tabel 3.11.2

Pelabuhan di Kalimantan Utara

No Nama Pelabuhan Jenis Pelabuhan Status Pelabuhan Keterangan

1 Tengkayu Kota

Tarakan

Pelabuhan

Penumpang Pengumpul Eksis

2 Kayan 2 Kab.

Bulungan

Pelabuhan

Penumpang Pengumpan Eksis

3 Pelabuhan Bunyu

Kab. Bulungan

Pelabuhan

Penumpang Pengumpan

Terminal

Khusus

4 Liem Hi Jung Kab.

Nunukan

Pelabuhan

Penumpang Pengumpan Eksis

5 Sebuku Kab.

Nunukan

Pelabuhan

Penumpang Pengumpan Eksis

6 Sungai Nyamuk

Kab. Nunukan

Pelabuhan

Penumpang Pengumpan Eksis

7 Bebatu Kab. Tana

Tidung

Pelabuhan

Penumpang - Pembangunan

8

Pelabuhan

Malinau Kab.

Malinau

Pelabuhan

Penumpang Pengumpan Eksis

Pelabuhan Antar

Moda Kota

Tarakan

Pelabuhan

Penumpang - Perencanaan

9 Malundung Kota

Tarakan

Pelabuhan

Barang

Pengumpul

Utama Eksis

10 Tunun Taka Kab.

Nunukan

Pelabuhan

Barang

Pengumpul

Regional Eksis

11

Kayan 1

Kabupaten

Bulungan

Pelabuhan

Barang

Pelabuhan Antar

Provinsi Eksis

12

Kayan 6

Kabupaten

Bulungan

Pelabuhan

Barang

Pelabuhan Dalam

Provinsi Eksis

13 Pesawan

Bulungan

Pelabuhan

Barang - Pembangunan

14 Kelapis Kab.

Malinau

Pelabuhan

Barang

Pelabuhan Dalam

Provinsi Eksis

15 Bebatu Kab. Tana

Tidung

Pelabuhan

Barang - Pembangunan

Page 110: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

98

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

No Nama Pelabuhan Jenis Pelabuhan Status Pelabuhan Keterangan

16 Pelabuhan Juata

Kota Tarakan Pelabuhan Fery - Eksis

17 Ancam Kab.

Bulungan Pelabuhan Fery - Eksis

18 Sei Jepun Kab.

Nunukan Pelabuhan Fery - Eksis

Sumber : Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Utara 2017

Dari banyaknya pelabuhan tersebut terhitung ada 5

pelabuhan yang menjadi nadi transportasi ASDP yang melayani

tingginya mobilitas masyarakat Kalimantan Utara diberbagai

kegiatan terutama kegaitan perekonomian. Namun untuk

sementara, fungsi pelabuhan Bebatu Kabupaten Tana Tidung

dipindahkan di pelabuhan rakyat di Kecamatan Sesayap. Karena

pelabuhan Bebatu masih dalam tahap pembangunan. Selain itu

sejak tahun 2017 pembangunan pelabuhan Tengkayu Kota

Tarakan kian massif apalagi pelabuhan tersebut merupakan

gerbang Kalimantan Utara sehingga wajar saja jika dijadikan

prioritas oleh Gubernur Kalimantan Utara. Melihat tingginya

penggunaan moda transportasi ASDP, Pemerintah Provinsi

Kalimantan Utara sangat mendukung pembangunan perhubungan

laut dan ASDP. Berikut data konektivitas transportasi ASDP di

Kalimantan Utara:

Tabel 3.11.3

Konektivitas Perhubungan Kalimantan Utara

Layanan Transportasi ASDP

No Rute Keterangan

1 Tarakan – Bulungan Ada

2 Tarakan – Nunukan Ada

3 Tarakan - Malinau Ada

4 Tarakan – KTT Ada

Page 111: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

99

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

No Rute Keterangan

5 Bulungan – Malinau Belum Ada

6 Bulungan – KTT Belum Ada

7 Bulungan – Nunukan Ada

8 Malinau – KTT Belum Ada

9 Malinau – Nunukan Belum Ada

10 Nunukan – KTT Belum Ada

Sumber : Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Utara 2017

Kondisi geografis Kalimantan Utara memanglah menuntut

adanya moda transportasi udara dan ASDP meskipun hal tersebut

tentu kurang efisien. Untuk itu Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara

mulai melakukan langkah-langkah dalam pengembangan moda

transportasi darat. Meski hal tersebut tidak akan sepenuhnya

mampu menggantikan moda transportasi lainnya yang selama ini

menjadi moda transportasi pilihan utama masyarakat namun

pengembangan moda transportasi darat tentu sangat dibutuhkan

dalam memperlancar distribusi logistik dan mobilisasi masyarakat.

Untuk itu ditahun 2017 masyarakat Kalimantan Utara sudah

bisa menikmati layanan angkutan umum berupa angkutan perintis

yang sudah menghubungkan beberapa daerah. Mengingat

hingga saat ini belum adanya perusahaan transportasi yang

berminat untuk melakukan investasi pada moda transportasi darat

khusunya Angkutan Umum Dalam Provinsi (AKDP), tentu

keberadaan angkutan perintis mampu melayani kebutuhan

masyarakat yang secara langsung akan berdampak pada

pertumbuhan ekonomi. Berikut data konektivitas transportasi darat

di Kalimantan Utara.

Page 112: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

100

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

Tabel 3.11.4

Konektivitas Perhubungan Kalimantan Utara

Layanan Transportasi Darat

No Trayek Keterangan

1 Bulungan – Malinau Ada

2 Bulungan – KTT Belum Ada

3 Bulungan – Nunukan Belum Ada

4 Malinau – KTT Belum Ada

5 Malinau – Nunukan Ada

6 Nunukan – KTT Belum Ada

Sumber : Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Utara 2017

Dari tabel diatas tampak bahwa layanan transportasi darat

di Kalimantan Utara masih sangat minim. Belum lagi jika nantinya

jembatan bulan yang akan menghubungkan antara Bulungan dan

Kota Tarakan dapat terealisasi, tentunya tuntutan akan adanya

layanan transportasi darat harus dipenuhi. Meski belum memiliki

terminal tipe B dan jembatan timbang, melalui Dinas Perhubungan

telah menyusun dokumen perencanaannya. Selain itu, terus

menambah fasilitas-fasilitas keselamatan LLAJ guna meminimalisir

angka kecelakaan khususnya di daerah-daerah padat penduduk.

Hal ini bisa dilihat dengan terbangunnya jembatan

penyeberangan orang (JPO), zona selamat sekolah (ZoSS), serta

pengadaan fasilitas keselamatan jalan lainnya dijalan provinsi

seperti rambu, guardrail, PJU, marka jalan dan lainnya.

Konektivitas di wilayah perbatasan juga menjadi fokus

penting menuju pembangunan di Kaltara diantaranya adalah

akses menuju KIPI Tanah Kuning-mangkupadi, terbangunnya Jalan

baru sepanjang 27,3 KM yang menghubungkan antardaerah, yang

dilaksanakan di antar kecamatan daerah perbatasan seperti

Page 113: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

101

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

Kecamatan Krayan,Kecamatan Krayan Selatan, Kecamatan

Nunukan dan Malinau dan Pusat Ekonomi (KIPI).

Berikut ini disajikan tabel capaian perkembangan konektivitas

perhubungan di Kalimantan Utara dalam rangka memaksimalkan

pelayanan transportasi yang berkualitas yang mendukung kegiatan

perekonomian yang aman dan nyaman bagi masyarakat di

Kalimantan Utara:

Tabel 3.11.5

Perbandingan Capaian Konektivitas Perhubungan Kalimantan Utara

antara tahun 2016 dan tahun 2017

No Moda Transportasi Target

(Rute/Trayek)

Eksisting

(Rute/Trayek)

Persentase

(%)

1 Transportasi Darat 6 1 16,67

2 Transportasi Udara 26 15 57,69

3 Transportasi ASDP 10 5 50,00

Persentase Konektivitas Perhubungan di Kaltara (2016) 41,45%

No Moda Transportasi Target

(Rute/Trayek)

Eksisting

(Rute/Trayek)

Persentase

(%)

1 Transportasi Darat 6 2 33,33

2 Transportasi Udara 26 16 61,54

3 Transportasi ASDP 10 5 50,00

Persentase Konektivitas Perhubungan di Kaltara (2017) 48,29%

Sumber : Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Utara 2017

Berdasarkan tabel diatas, bahwa pemerintah provinsi

Kalimantan Utara, Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara telah

berhasil mewujudkan konektivitas perhubungan di Provinsi

Kalimantan Utara yang pada tahun 2016 berada di angka 41,45%

menjadi 48,29% di tahun 2017. Hal ini bisa terjadi karena Pemerintah

Provinsi Kalimantan Utara berhasil menambah masing-masing 1

Page 114: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

102

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

Eksisting (Rute/Trayek) pada transportasi darat dan tranportasi

udara di tahun 2017.

Keseluruhan pembangunan bidang perhubungan yang

dilakukan oleh Dinas Perhubungan dan Dinas PUPR-PERKIM Provinsi

Kalimantan Utara di tahun 2017 tersebut diharapkan mampu

meningkatkan pembangunan jalan dan pelayanan moda

transportasi, baik darat, udara dan ASDP. Hal tersebut tentu

diimbangi dengan pengadaan fasilitas-fasilitas keselamatan lalu

lintas angkutan jalan (LLAJ) yang dibarengi dengan sosialisasi-

sosialisasi terkait keselamatan dan ketertiban berkendara guna

menekan angka kecelakaan. Kesemuanya ini tentu diharapkan

mampu berkontribusi positif bagi pertumbuhan perekonomian di

Kalimantan Utara. Jadi secara pencapian target indikator

terhubungnya pusat-pusat kegiatan dan pusat ekonomi

(Konektivitas) di wilayah Provinsi, melampaui target yang

ditetapkan, dan akan terus diwujudkan dalam kaitanya terhadap

pelayanan transportasi dalam mendukung perekonomian di

Provinsi Kalimantan Utara.

Indikator Persentase Kecamatan yang dijangkau Broadbrand

Untuk indikator kedua yakni persentase Kabupaten/Kota

yang dijangkau broadband yaitu sebesar 92,8%. Data 92,8%

adalah data dasar tahun 2015 sedangkan tahun 2016 belum ada

penambahan BTS baru. Jumlah kecamatan di provinsi mengalami

peningkatan secara bertahap hingga tahun 2013 yaitu dari 37

menjadi 38 kecamatan, sebelum kenaikan cukup drastis di tahun

2014 menjadi 50 kecamatan. Namun pada tahun 2017 Provinsi

Kalimantan Utara mengalami pemekaran kecamatan yaitu pada

Kecamatan Krayan di Kabupaten Nunukan dengan tambahan 3

Kecamatan. Jadi, pada tahun 2017 jumlah kecamatan di Provinsi

Page 115: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

103

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

Kalimantan Utara yaitu sebanyak 53 kecamatan. Provinsi

Kalimantan Utara merupakan provinsi termuda di Indonesia

dengan memiliki daerah perbatasan yaitu di Kabupaten Malinau

dan Kabupaten Nunukan.

Untuk Kecamatan Malinau hingga tahun 2017 terdapat 15

Kecamatan yaitu Kecamatan Sungai Boh, Kayan Selatan, Kayan

Hulu, Kayan Hilir, Pujungan, Bahau Hulu, Sungai Tubu, Malinau

Selatan Hulu, Malinau Selatan, Malinau Selatan Hilir, Mentarang,

Mentarang Hulu, Malinau Utara, Malinau Barat dan Malinau Kota.

Adapun 5 (lima) diantaranya adalah Kecamatan Perbatasan yaitu

Kecamatan Pujungan, Bahau Hulu, Kayan Hilir, Kayan Selatan dan

Kayan Hulu.

Kemudian Kabupaten Nunukan terdiri dari 19 (Sembilan

belas) Kecamatan yang pada awalnya terdiri dari 16 (Enam belas)

Kecamatan kemudian dimekarkan lagi 3 (Tiga) kecamatan

tambahan yaitu Kecamatan Krayan Barat, Krayan Tengah dan

Krayan Timur. Kabupaten Nunukan 79% kecamatannya merupakan

masuk dalam daerah perbatasan. Terdapat 15 kecamatan di

Kabupaten Nunukan diantaranya merupakan Kecamatan

Perbatasan.

Untuk Kabupaten Bulungan yang merupakan ibukota Provinsi

Kalimantan Utara ini terdiri dari 10 Kecamatan. Sedangkan Kota

Tarakan terdapat 4 Kecamatan yaitu Kecamatan Tarakan Barat,

Tarakan Utara, Tarakan Tengah dan Tarakan Timur. Untuk

Kabupaten Tana Tidung terdiri dari 5 Kecamatan.

Secara umum hampir di seluruh Kalimantan Utara infrastruktur

fixed broadband, Wifi dan 3G sudah tersedia namun secara

kapasitas transportasinya ada beberapa wilayah yang masih kecil

contohnya seperti Krayan yang hanya 4 Mbps. Untuk jangkauan

broadband ada kendala tersendiri untuk daerah perbatasan di

Page 116: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

104

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

Kalimantan Utara karena struktur geografi yang sulit. Berkaitan

dengan hal tersebut kecamatan daerah perbatasan di Kabupaten

Malinau yaitu kecamatan Pujungan, Bahau Hulu dan Kayan Hilir

sama sekali tidak terjangkau jaringan internet namun untuk

komunikasi telepon atau sms masih bisa walaupun signal tidak

terlalu kuat. Adapun di kecamatan perbatasan lain di Kabupaten

Nunukan yaitu di Kecamatan Krayan, Krayan Selatan, Krayan

Tengah, Krayan Timur dan Krayan Barat terjangkau internet namun

masih lemah begitu juga di Kecamatan Sei Menggaris dan Lumbis

Ogong.

Untuk kabupaten lain seperti Kabupaten Bulungan,

Kabupaten Tana Tidung dan Kota Tarakan secara keseluruhan

kecamatan di Kabupaten tersebut sudah terjangkau broadband.

Berdasarkan penjelasan tersebut bahwa dari 53 Kecamatan yang

ada di Provinsi Kalimantan Utara terdapat 50 Kecamatan yang

sudah terjangkau broadbrand yaitu 94,34%. Hal ini sudah mencapai

target yang diharapkan yaitu dengan capaian sebesar 102%.

Tabel 3.12

Banyaknya Wilayah Desa/Kelurahan Menurut Keberadaan Base,

Transceiver Station (BTS)

dan Sinyal Telepon Seluler di Provinsi Kalimantan Utara

Kabupaten/Kota

Keberadaan BTS Kekuatan Sinyal Telepon Seluler

Ada Tidak Ada Kuat Lemah Tidak Ada

Bulungan 29 52 36 35 10 Malinau 28 81 33 35 41 Nunukan 57 183 68 86 86 Tana Tidung 6 23 16 11 2 Tarakan 18 2 20 0 0

Kalimantan Utara 138 341 173 167 139

Sumber: Data Statistik dan Potensi Desa Provinsi Kaltara

Page 117: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

105

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

Permasalahan yang ditemukan pada indikator diatas adalah

sebagai berikut :

1. Akses kondisi jalan yang sulit di kawasan perbatasan

2. Keterbatasan infrastruktur sarana transportasi kawasan

perbatasan di semua sektor masih kurang

3. Pembangunan jalan diperbatasan terkendala fungsi dan

status kawasan lindung

4. Masih ada beberapa pembangunan infrastruktur yang belum

ada kesepakatan pembiayaan pembangunan antara

pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota

5. Keterbatasan anggaran sehingga alokasi dana tidak

proposional sesuai kebutuhan

6. Keterbatasan Sistem Pendukung Komunikasi dan Informasi.

7. Keterbatasan fasilitas/sarpras penunjang penataan

administrasi.

Adapun solusi yang dilakukan guna memecahkan masalah

tersebut adalah :

1. Meningkatkan sinergitas antar SKPD terkait tidak terkecuali

pihak Kementerian.

2. Peningkatan anggaran untuk program dan kegiatan yang

mendukung pencapaian sasaran ini.

3. Membuka isolasi kawasan perbatasan.

4. Membangun Tower Komunikasi di wilayah perbatasan.

Dalam mendukung pencapaian target tersebut, ditunjang

dengan Program dan kegiatan antara lain :

a) Program Pembangunan Jalan dan Jembatan

b) Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan

c) Program peningkatan jaringan komunikasi

d) Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media

Massa

Page 118: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

106

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

e) Program Penyusunan Sistem Informasi Terhadap Layanan

Publik

f) Program Kebijakan Pengelolaan Kawasan Perbatasan

g) Program Evaluasi dan Pengawasan Pembangunan Kawasan

Perbatasan.

h) Sasaran Meningkatnya Kualitas Lingkungan Hidup

Kualitas lingkungan hidup merupakan salah satu isu yang

sangat penting di tengah meningkatnya tekanan yang merubah

potensi mengubah kondisi lingkungan baik sebagai dampak

pertumbuhan ekonomi maupun peningkatan jumlah penduduk.

Pemahaman lingkungan hidup ini sangat penting untuk mendorong

semua pemangku kepentingan melakukan aksi nyata dalam

perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

Sebagai provinsi termuda di Indonesia, Kalimantan Utara juga

menyusun Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) untuk

memberikan informasi terkait dengan degradasi ancaman

lingkungan hidup dalam pengelolaan sumber daya alam di Provinsi

Kalimantan Utara.

Peningkatan kualitas lingkungan hidup ini tentu harus

didukung dengan penguatan kapasitas pengelolaan lingkungan

hidup yang antara lain mencakup kelembagaan, sumberdaya

manusia, penegakkan hukum lingkungan dan kesadaran

masyarakat.

Hal ini juga diamanatkan pada Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun

2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

Tahun 2015-2019 sebagai sasaran pokok Pembangunan Nasional

sebagaimana ditampilkan pada tabel berikut :

Page 119: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

107

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

Tabel 3.13

Sasaran Pokok Pembangunan Nasional RPJMN 2015-2019

Bidang Lingkungan Hidup

No Pembangunan Base Line 2014 Sasaran 2019

1 Penurunan Emisi Gas

Rumah Kaca 15,15% 26,0%

2 Indeks Kualitas

Lingkungan Hidup 63,0-64,0 66,5-68,5

3 Tambahan Rehabilitasi

Hutan 2 Juta ha 750 Ribu Ha

Sumber : RPJMN 2015-2019

Sesuai dengan RPJMN bahwa kebijakan pengelolaan kualitas

lingkungan hidup diarahkan pada peningkatan Indek Kualitas

Lingkungan Hidup yang mencerminkan kondisi kualitas air/sungai,

udara dan lahan, yang diperkuat dengan peningkatan kapasitas

pengelolaan kualitas lingkungan dan penegakkan hukum

lingkungan. Berdasarkan hal tersebut, pemerintah provinsi

Kalimantan Utara juga melakukan penyusunan Indeks Kualitas

Lingkungan Hidup sebagai bahan evaluasi kebijakan

pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan

sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik di bidang

perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

Tabel.3.13.1

Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran

Meningkatnya Kualitas Lingkungan Hidup

Indikator

Capaian

Tahun

2016

2017 Target

Akhir

RPJMD

2021

Capaian

2017 terhadap

2021

Kategori Target Realisasi

%

Realisasi

Indeks

Kualitas

Lingkungan

Hidup

0 70,73 81,91 115,82% 84,76 96,64% Sangat

Tinggi

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa Nilai ILKH Provinsi

Kalimantan Utara pada tahun 2016 adalah 0, hal ini dikarenakan

Page 120: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

108

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

pada tahun 2016 pencapaian Sasaran Meningkatnya Kualitas

Lingkungan Hidup belum dituangkan pada Perjanjian Kinerja tahun

2016 sehingga tidak dapat di bandingkan dengan tahun 2017.

Untuk tahun 2017, sasaran ini ditetapkan dengan nilai IKLH sebesar

70,73 dengan relaisasi nilai IKLH sebesar 81,91 dengan capaian

sebesar 115,82 % yang berarti status linkungan hidup Kalimantan

Utara berada dalam posisi “BAIK”.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara melalui dinas terkait

telah melakukan penghitungan terhadap IKLH Kabupaten/Kota di

Provinsi Kalimantan Utara yang dapat diukur realiasi

pencapaiannya untuk tahun 2017. Upaya yang telah dilakukan

oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara dalam menentukan

Indeks Kualitas Lingkungan Hidup ini terbagi pada 3 (tiga) Kategori

yaitu : 1. Indeks Pencemaran Udara,

2. Indeks Pencemaran Air,

3. Indeks Tutupan Hutan.

1. Indeks Pencemaran Udara

Pemantauan dilakukan melalui metode Passive Sampler di 5

Kabupaten/ Kota di Provinsi Kalimantan Utara. Lokasi pemantauan

terdiri atas 4 lokasi, yaitu area transportasi, industri, perumahan serta

perkantoran. Pemantauan dilakukan pada 2 tahap, yaitu pada

bulan

Pada tabel 3.13.2 menyajikan tabel terkait titik lokasi dari

pemantauan tersebut, yaitu sebagai berikut:

Page 121: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

109

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

Tabel 3. 13.2

Titik Lokasi Pemantauan

No. Titik Pantau Nama Lokasi Kriteria Titik Koordinat

A. Kabupaten Bulungan

1. Titik Pantau

1

Pujasera (Depan Kantor

KP3) Transportasi

N 020 50' 07,92"

E 1170 21' 43,34"

2. Titik Pantau

2

Jl. Cendrawasih (Depan

Kantor PMI) Industri

N 020 49' 53,60"

E 1170 22' 58,61"

3. Titik Pantau

3

Jl. Kedondong (Depan

Rumah H. Mansyur) Pemukiman

N 020 50' 51,10"

E 1170 22' 01,65"

4. Titik Pantau

4

Jalan Kol. Soetadji

(Depan Kantor Golkar) Perkantoran

N 020 50' 27,23"

E 1170 22' 23,08"

B. Kabupaten Malinau

1. Titik Pantau 1 Simpang 3 Jl. Intimung,

depan Pos Perhubungan Transportasi

N : 03° 34’ 673”

E : 116°37’122”

2. Titik Pantau 2

Desa Batu Lidung, depan

Pos PT. BDMS kec.

Malinau kota

Industri N : 03° 33’ 945”

E : 116°38’548”

3. Titik Pantau 3

Malinau sebrang RT.2,

kec. Malinau Utara,

depan Toko Berkah

Pemukiman N : 03° 35’ 588”

E : 116°37’209”

4. Titik Pantau 4 Kantor Bupati Malinau,

Kec. Malinau Kota Perkantoran

N : 03°33’ 093”

E : 116°37’374”

C. Kabupaten Nunukan

1. Titik Pantau 1 Alun-alun kota Depan

BNI Transportasi

N : 04°08’ 4114”

E : 117°39’046”

2. Titik Pantau 2 PLTD Sei Bilal Industri/Argo

Industri

N : 04°08’ 305”

E : 117°40’138”

3. Titik Pantau 3 Desa Tanjung Harapan Pemukiman N : 04°08’ 380”

E : 117°39’005”

4. Titik Pantau 4 Gabungan Dinas 1 Jln.

Ujang Dewa Sedadap

Perkantoran/Ko

mersial

N : 04°42’ 401”

E : 117°05’797”

Page 122: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

110

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

No. Titik Pantau Nama Lokasi Kriteria Titik Koordinat

D. Kabupaten Tana Tidung

1. Titik Pantau 1

Jalan Jend. Sudirman. Halaman Gedung PKK

Transportasi N : 03°36.583” E : 116°54.496”

2. Titik Pantau 2

Jalan Kelapa Sawit.

Samping Rumah Warga. Berhadapan dengan Pabrik Pengolahan

Kelapa Sawit PT. TUM

Industri/Argo Industri

N : 03°36.674’” E : 117°01.821”

3. Titik Pantau 3

Jalan Bandan Bikis.

Halaman Rumah Penduduk Jalur 2

Pemukiman N : 03°33.618” E : 117°12.020”

4. Titik Pantau 4

Jalan Ahmad Yani km 3.

Halaman Kantor Inspektorat

Perkantoran/ Komersial

N : 03°35.124’” E : 116°54.649”

E. Kota Tarakan

1. Titik Pantau 1 Simpang THM Transportasi N : 03°18’33.74” E : 117°35’11.64”

2. Titik Pantau 2 PT. Intracawood mfg Industri N : 03°21’28.19” E : 117°32’18.04”

3. Titik Pantau 3 Perum Pemkot Pemukiman N : 03°18’40.91” E : 117°36’25.98”

4. Titik Pantau 4 Gedung Gadis Perkantoran N : 03°18’35.95” E : 117°35’46.48”

Sehubungan dengan baku mutu udara Indonesia yang

mengacu pada PP 41/ 1999 yang masih bersifat longgar maka

dalam perhitungan indeks mengadopsi Direktif EU (EU Directives),

yang mengacu pada standar yang ditentukan oleh World Health

Organisation (WHO). Adapun perhitungan indeksnya adalah

dengan membandingkan nilai rata-rata tahunan standar EU

Directive, apabila angkanya melebihi 1 berarti melebihi standar EU,

begitu pula sebaliknya apabila sama dan di bawah 1 artinya

memenuhi standard dan lebih baik. Indeks udara model EU yang

telah didapat dikonversikan menjadi indeks IKLH melalui persamaan

berikut :

Page 123: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

111

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

Indeks Udara IKLH = 𝟏𝟎𝟎 − (𝟓𝟎

𝟎,𝟗 𝒙 (𝑰𝒆𝒖 − 𝟎, 𝟏))

Hasil perhitungan dari Indeks Pencemaran Udara Provinsi

Kalimantan Utara adalah sebagai berikut :

Tabel 3.13.3

Perhitungan Pemantauan Kualitas Udara Passive Sampler 2017

Keterangan :

A : Transportasi C1 : Perumahan

B : Industri C2 : Perkantoran

Tabel 3.13.4

Perhitungan Index Udara Untuk IKLH

2. Indeks Pencemaran Air

Pemantauan kualitas air dilakukan terhadap kualitas air

Sungai Sesayap dan Sungai Kayan. Pemilihan kedua sungai

tersebut didasarkan pada fungsi sungai sebagai sumber daya air

utama yang dimanfaatkan langsung oleh masyarakat di sekitar

sungai untuk berbagai kebutuhan dan juga merupakan sungai

lintas negara (Sungai Sesayap) dan kabupaten (Sungai Kayan).

Pemantauan Sungai Sesayap dilakukan dengan menggunakan

dana APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) yang

NO₂ SO₂

A B C1 C2 A B C1 C2 (µg/m³) (µg/m³)

1 Kabupaten Nunukan 0,53 3,46 0,66 1,66 3,03 3,77 3,59 5,24 1,58 3,91

2 Kabupaten Bulungan 4,90 3,45 3,65 2,15 2,73 2,50 3.53 4,53 3,54 3,25

3 Kabupaten Malinau 2,48 8,00 4,10 3,95 2,73 10,48 3,04 5,02 4,63 5,32

4 Kabupaten Tana Tidung 2,75 4,00 3,50 0,75 9,80 21,66 3,89 4,80 2,75 10,04

5 Kota Tarakan 6,47 4,14 9,00 6,90 2,94 2,85 2,90 2,70 6,63 2,85

3,83 5,07PROVINSI KALIMANTAN UTARA

SO₂ (µg/m³)NO₂ (µg/m³)NamaNo.

Index

0,10

0,25

0,17

95,85

Parameter Rerata Pemantauan 2017 Referensi EU

Index Udara KLH 2017

(Index Annual Model EU-Ieu)

Index Udara

SO₂

NO₂ 3,83

5,07

40,00

20,00

Page 124: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

112

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

dialokasikan oleh Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah,

sedangkan untuk pemantauan Sungai Kayan menggunakan dana

APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) Provinsi

Kalimantan Utara.

Pemantauan Sungai Sesayap meliputi ruas daerah DAS

wilayah administrasi Kabupaten Tana Tidung dan Malinau,

sedangkan hulu sungai berada di daerah Serawak Sabah,

Malaysia. Untuk pemantauan Sungai Kayan dilakukan hanya di

wilayah administrasi Kabupaten Bulungan.

Teknik pengambilan sampling yang digunakan adalah

Sampling Gabungan tempat (Composite Place Sample) yaitu

campuran beberapa sampel yang diambil dari beberapa titik

tertentu dengan volume dan waktu yang sama. Pengambilan

contoh dilakukan secara manual dengan peralatan sampling pada

lokasi bagian kiri, kanan dan tengah sungai.

Pemantauan kualitas air dilakukan secara kerjasama dengan

pihak ketiga yang telah ditunjuk, yang telah teregistrasi dan

terakreditasi oleh lembaga yang berwenang. Berdasarkan

Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur No. 02 Tahun 2011

ditetapkan bahwa Sungai Sesayap dan Sungai Kayan merupakan

sungai kelas 1, sehingga parameter yang akan dipantau sesuai

dengan Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang

Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air

sebanyak 34 parameter yang terdiri dari :

a. Parameter lapangan : pH, temperatur, Daya hantar listrik

(DHL), Total padatan terlarut (TDS), Oksigen terlarut (DO),

pengukuran debit.

b. Parameter laboratorium : Total padatan tersuspensi (TSS),

BOD, COD, Nitrit (NO2), Nitrat (NO3), Amonia (NH3), Total

Fosfor (T-P), Klorin Bebas (Cl2), Fenol, Minyak dan Lemak,

Page 125: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

113

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

Deterjen (MBAS), Fecal Coli, Total Coliform, Sianida (CN-),

Sulfida (H2S).

c. Parameter spesifik yang dipantau ditentukan berdasarkan

sumber pencemar yang didapatkan dari hasil inventarisasi

dan mengacu pada peraturan terkait, misalnya untuk

daerah pertambangan emas secara tradisional perlu

dipantau parameter logam merkuri (Hg) dan Sianida (CN-).

Perhitungan indeks untuks air indikator kualitas air sungai

dilakukan berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan

Hidup Nomor 115 Tahun 2003 tentang Pedoman Penentuan Status

Mutu Air. Dalam pedoman tersebut dijelaskan antara lain

mengenai penentuan status mutu air dengan metode Indeks

Pencemaran (Pollution Index – PI), dengan formula penghitungan

indeks pencemaran adalah :

PIj = √(

𝑪𝒊

𝑳𝒊𝒋)

𝟐𝑴+(

𝑪𝒊

𝑳𝒊𝒋)

𝟐𝑹

𝟐

Keterangan :

(Ci/Lij)M adalah nilai maksimum dari Ci/Lij

(Ci/Lij)R adalah nilai rata-rata dari Ci/Lij

Evaluasi terhadap Plj adalah sebagai berikut :

1. Memenuhi baku mutu atau kondisi baik jika 0 > Pij < 1,0

2. Tercemar ringan jika 1,0 < Pij < 5,0

3. Tercemar sedang jika 5,0 < Pij < 10,0

4. Tercemar berat jika 1,0 < Pij > 10,0

Berdasarkan hasil perhitungan dan pengambilan sampling dari

total 84 jumlah titik yang memenuhi sample mutu air bahwa Indeks

pencemaran air di Provinsi Kalimantan Utara nilai indeks mutu air

sebesar 46,19.

Page 126: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

114

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

3. Indeks Tutupan Hutan

Untuk menghitung indeks tutupan hutan yang pertama kali

dilakukan adalah menjumlahkan luas hutan primer dan hutan

sekunder untuk setiap provinsi. Nilai indeks didapatkan dengan

formula :

ITH = 𝟏𝟎𝟎 − ((𝟖𝟒, 𝟑 − (𝑻𝑯 𝒙 𝟏𝟎𝟎))𝒙 𝟓𝟎

𝟓𝟒,𝟑)

Keterangan :

ITH : Indeks Tutupan Hutan

LTH : Luas Tutupan ber-Hutan

LKH : Luas Wilayah Provinsi

Tabel 3.13.5

Indeks Tutupan Hutan

KTT TRK BLG NNK MLN

Belukar 10.918,68 3.003,52 68.170,41 32.261,00 38.480,74

Belukar rawa 15.480,31 63,15 5.072,23 43.373,76 1.457,91

Hutan lahan kering primer 23.511,54 903,94 398.124,93 582.720,34 3.285.143,11

Hutan lahan kering

sekunder 58.420,03 3.385,13 588.224,82 250.577,41 574.148,62

Hutan rawa primer 15.237,99 - 433,80 55.766,77 563,50

Hutan rawa sekunder 47.409,30 - 10.365,50 68.302,00 1.536,75

Hutan tanaman 11.632,60 - 2.123,67 27.759,54 -

Perkebunan/kebun 47.075,12 154,61 101.595,33 164.733,43 4.061,84

Pertambangan 3.129,98 2.477,72 2.143,23 1.020,97 1.264,86

Pertanian lahan kering 243,81 - 2.611,39 3.269,26 3.829,38

Rawa 2.870,56 - 10.041,20 418,11 74,49

Sawah 620,64 9,86 3.722,56 3.817,35 965,72

Semak 5.958,04 8.914,55 47.244,98 18.794,14 31.950,74

Semak rawa 6.860,71 175,48 8.713,00 9.003,75 694,07

TOTAL (ha) 249.369,31 19.087,96 1.248.587,05 1.261.817,83 3.944.171,73

GRAND TOTAL (Ha)

Luas wilayah kaltara (Ha)

Persentase tutupan hutan

Indeks Tutupan Hutan 98,24185242

TUTUPAN LAHANKAB/KOTA

6.723.033,88

7.500.000

89,64045173

Page 127: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

115

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

Perhitungan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Provinsi

Kalimantan Utara Tahun 2017

Perhitungan IKLH untuk provinsi dilakukan dengan menggunakan

formula sebagai berikut :

IKLH Provinsi = (IPA 30 %) + (IPU 30%) + (ITH 40%)

Adapun perhitungan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Tahun

2017 yaitu :

Tabel 3.13.6

HASIL IKLH

Keterangan :

Unggul Total Nilai > 90

Sangat Baik 82 < Total Nilai ≤ 90

Baik 74 < Total Nilai ≤ 82

Cukup 66 < Total Nilai ≤ 74

Kurang 58 < Total Nilai ≤ 66

Sangat Kurang 50 < Total Nilai ≤ 58

Waspada Total Nilai < 50

Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara berhasil menaikan nilai

Indeks Kualitas Lingkungan Hidup yang di tandai dengan

tercapaiya nilai IKLH 2017 yang memperoleh predikat baik. Tren

INDEKS PENCEMARAN AIR INDEKS PENCEMARAN UDARA INDEKS TUTUPAN HUTAN

30% 30% 40%

Kalimantan Utara 46,19 95,85 98,24

Nilai 13,86 28,76 39,30

Total Nilai

BOBOT

PROVINSI

81,91 (Baik)

Page 128: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

116

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

Posotif ini harus tetap dipertahankan guna mengedepankan

pengembangan perekonomian daerah yang berujung pada

peningkatan kesejahteraan masyarakat di Kaltara. Arahan

pengembangan ini penting untuk mendukung keberlanjutan

pengembangan ekonomi di masa selanjutnya yang berdampak

langsung pada masyarakat Kaltara.

Jadi walaupun diusahakan terjadinya peningkatan

perekonomian wilayah, tetap tidak mengesampingkan

pertimbangan aspek keberlanjutan. Harapan ini akan dicapai

melalui upaya peningkatan perlindungan dan pelestarian

lingkungan hidup dan upaya peningkatan pengelolaa

sumberdaya kehutanan yang berkelanjutan.

Permasalahan yang dihadapi Provinsi Kalimantan Utara terkait

IKLH ini adalah permasalahan teknis yaitu Masih terdapat

Kabupaten/Kota yang belum melakukan perhitungan IKLH dan

keterlambatan Kabupaten/Kota untuk menyetorkan data IKLH ke

Provinsi sebagai bahan sinkronisasi, kondisi wilayah geografis

pengambilan data dan kurangnya kegiatan pendukung untuk

melakukan perhitungan indeks ini.

Untuk mencapai target kinerja sasaran yang telah

ditetapkan, dilakukan melalui beberapa program antara lain:

a. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan,

program ini mencapai realisasi keuangan 75,84 % dan total

pagu Rp. 300,000,000.00 yang terealisasi sebesar Rp.

227,517,757.00

b. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber

Daya Alam dan Lingkungan Hidup mencapai realisasi

keuangan sebesar 92,93 % dengan Total pagu

Rp. 627.800.000 dan terealisasi sebesar Rp. 583.399.549.00

Page 129: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

117

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

c. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan

Lingkungan mencapai realisasi keuangan sebesar 95,98 %

dengan Total pagu Rp. 1.679.500.000.00 dan terealisasi

sebesar Rp1.612.026.509

d. Program Pengembangan Kapasitas pengelolaan lingkungan

hidup mencapai realisasi keuangan sebesar 98,75 %

denganTotal pagu Rp228.200.000.00 dan terealisasi sebesar

Rp.225.336.549.00

Tabel 3.14

Keterkaitan Misi II dan Sasaran

MISI II SASARAN

Mewujudkan Provinsi

Kalimantan Utara

yang Aman dan Damai

i) Terjaganya Keamanan dan

Ketertiban Wilayah

j) Terwujudnya Daerah

Perbatasan yang Tertib dan

Tentram

i) Sasaran Terjaganya Keamanan dan Ketertiban Wilayah

Provinsi Kalimantan Utara merupakan salah satu provinsi di

Indonesia yang berbatasan langsung dengan Negara Malaysia,

tepatnya di Kabupaten Nunukan dan Kabupaten Malinau. Namun

kondisi pertahanan, keamanan, dan penegakan hukum di wilayah

perbatasan di Provinsi Kalimantan Utara masih sangat lemah. Oleh

sebab itu masih sering dan banyak terjadi kegiatan ilegal seperti

perdagangan ilegal, human traffikcing, TKI ilegal hingga

penyelundupan narkoba dan obat-obatan terlarang. Kegiatan

ilegal khususnya perdagangan barang lintas batas disebabkan

antara lain oleh faktor harga dan tingkat aksesibilitas, selain karena

kondisi pertahanan, keamanan dan penegakan hukum di wilayah

Page 130: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

118

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

perbatasan masih sangat lemah. Sebagai bagian wilayah NKRI,

perbatasan merupakan wilayah yang harus mampu menunjukkan

kedaulatan negara RI di mata negara lain, tidak mudah dilanggar

dan diganggu oleh pihak negara lain yang akan menurunkan

martabat maupun kedaulatan bangsa. Peran wilayah perbatasan

menjadi sangat penting bagi masyarakat yang tinggal di wilayah

tersebut maupun bagi kehormatan bangsa Indonesia sebagai

bangsa yang berdaulat. Adapun penangangan gangguan

keamanan di perbatasan dapat teratasi dengan baik karena tidak

ada permasalahan atau konflik yang serius terjadi. Hal ini dapat kita

lihat pada tabel berikut :

Tabel.3.15

Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran

Terjaganya Keamanan dan Ketertiban Wilayah

Indikator

Capaian

Tahun

2016

2017 Target

Akhir

RPJMD

2021

Capaian

2017

terhadap

2021

Kategori

Target Realisasi %

Realisasi

Persentase

Kabupaten/kota

yang memiliki

tingkat

penyelesaian

pelanggaraan

K3 (Ketertiban,

Keamanan dan

Keindahan

diatas 75%)

- 100% 100% 100% 100% 100% Sangat

Tinggi

Indikator ini dihitung dengan membandingkan jumlah

pelanggaran K3 yang terjadi dengan jumlah penyelesaiannya.

Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 dari tahun ke tahun

mengalami fluktuasi. Peran pemerintah provinsi disni adalah

menggerakan masyarakat dalam melakukan upaya peningkatan

penegakan K3 telah digalang secara intensif. Agar dalam

masyarakat tumbuh kesadaran untuk saling peduli dan saling

Page 131: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

119

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

menjaga merupakan langkah startegis untuk menciptakan

trantibum dan trantibmas. Kelembagaan sosial di tingkat

padukuhan dan kelurahan telah dioptimalkan peran sertanya

dalam menjaga penegakan K3.

Berdasarkan indikator ini untuk tahun 2016 belum dapat

dibandingkan dikarenakan belum ada pada sasaran strategis yang

diperjanjikan tahun tersebut. Sehingga data presentase

penyelesaian pelanggaran terhadap K3 ini disajikan pada tahun

2017 yang didata melalui 5 kab/kota di Provinsi Kalimantan Utara

sebagaiaman pada tabel berikut ini :

Tabel. 3.15.1

Persentase Pelanggaran yang ditangani

Sumber : Satpol PP Kab/Kota Provinsi Kalimantan Utara

No Kabupaten/Kota

Jumlah

Pelanggaran

K3

Jumlah

Pelanggaran K3

Yang Ditangani

Persentese

1.

Kab. Bulungan

35 Kasus 33 Kasus 94,29%

2. Kab. Malinau 28 Kasus 25 Kasus 89,29%

3 Kab. Tanaa Tidung

10 Kasus

10 Kasus 100%

4 Kab. Nunukan

32 Kasus

31 Kasus 96.88%

5 Kota Tarakan

85 Kasus

73 Kasus 85,88%

Jumlah 190 Kasus 172 Kasus 93,26%

Page 132: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

120

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

Berdasarkan tabel diatas untuk penanganan penyelesaian K3

diatas 75% dijelaskan sebagai berikut ini :

1. Kabupaten Bulungan

Kabupaten Bulungan selama tahun 2017 menangani sekitar

35 Kasus pelanggaran K3 selama tahun 2017, beberapa

diantaranya seperti Penertiban Pedagang Kaki Lima (PKL) Penjual

Buah di seputar sungai Kayan, penertiban pedagang di seputar

pasar induk, penanganan pedagang penjual petasan selama

bulan puasa, penertiban terhadap penyakit masyarakat di seputar

pasar induk, penanganan pedagang penjual petasan selama

bulan puasa, penertiban terhadap penyakit masyarakat di seputar

kota tanjung selor. Namun dari 35 kasus tersebut hanya 33 kasus

yang dapat ditangani, disebabkan ada 2 kasus yang menunggu

hasil penyidikan internal, serta lambatnya penanganan kasus

tersebut karena Satpol Pp Kabupaten Bulungan belum memiliki

Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS).

2. Kabupaten Malinau

Kabupaten Malinau selama tahun 2017 menangani sekitar 28

Kasus, beberapa diantaranya adalah penertiban pedagang di

seputar pasar malinau, penanganan aksi demonstrasi pada hari

buruh, penertiban pedagang petasan, penertiban daerah seputar

perkantoran kabupaten malinau, pemeriksaan di pos keamanan

seputar lintas batas negara, namun dari beberapa kasus yang

belum tertangani karena menunggu masa sosialisasi penertiban

sesuai SOP teknis Satpol PP. Namun ada beberapa kasus yang

tidak/belum tertangani karena masih menunggu proses sosialisasi

untuk menghindari konflik/gesekan antara petugas dengan

masyarakat.

Page 133: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

121

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

3. Kabupaten Tana Tidung

Dari kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Kalimantan Utara,

Kabupaten Tana Tidung yang memiliki kasus yang lebih sedikit,

selain karena daerah kabupaten termuda dalam wilayah Provinsi

Kalimantan Utara, serta masih rendahnya jumlah dan sebaran

penduduk di kabupaten ini.

Selama tahun 2017 Kabupaten Tana Tidung menangani

beberapa kasus yakni 10 Kasus, dari beberapa kasus itu ditangani

bersama Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Kalimantan Utara

melalui patroli bersama, sementara hambatan yang dialami dalam

penanganan kasus pelanggaram K3, yakni terbatasnya jumlah

personil, belum memiliki Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) dan

masih belum memiliki Peraturan Daerah terkait K3 .

4. Kabupaten Nunukan

Kabupaten Nunukan, merupakan salah satu dari daerah di

provinsi Kalimantan Utara yang memiliki daerah yang berbatasan

langsung dengan negara lain, sehingga arus pendatang baik yang

ingin menjadi pekerja di negara tetangga, pedagang, dan

sebagainya menyebabkan tingginya angka pendatang yang

masuk ke kabupaten Nunukan, sehingga untuk menekan

pelanggaran K3, Kabupaten Nunukan bekerjasama dengan

Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Kalimantan Utara dalam 2

kegiatan, yakni patroli bersama terkait pekat(penyakit masyarakat)

dan pengawasan di lintas batas negara. Oleh sebab itu,

penanganan kasus K3 di kabupaten Nunukan dapat ditangani

dengan lebih maksimal.

Dari 32 Kasus, yang tertangani sebanyak 31 Kasus, beberapa

diantaranya terkait penertiban pedagang di kawasan pasar,

penertiban pedagang di kawasan tugu trikora, penertiban PKL

Page 134: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

122

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

penjual petasan, penertiban pekat masyarakat namun hal tersebut

dikarenakan masih rendahnya kesadaran warga, dan belum

optimalnya perangkat daerah terkait dalam penanganan K3.

5. Kota Tarakan

Dari beberapa daerah dalam wilayah Provinsi Kalimantan

Utara, Kota Tarakan merupakan daerah dengan populasi terbesar

sehingga secara langsung mempengaruhi angka kasus

pelanggaran K3 terbesar diantara daerah lainnya di wilayah

Provinsi Kalimantan Utara yakni sebesar 85 kasus dengan

penanganan kasus K3 sebesar 72 kasus, tersisa 13 kasus karena

menunggu proses penyidikan PPNS(Penyidik Pegawai Negeri Sipil).

Dalam upaya penanganan K3 , Pemerintah Kota Tarakan

melalui Satuan Polisi Pamong Praja Kota Tarakan rutin menggelar

patroli sesuai dengan SPM yakni sebanyak 3 kali/hari sehingga

cakupan patroli siaga terkait K3 di Kota Tarakan dapat lebih

optimal, dari beberapa penanganan kasus K3 seperti penertiban di

pedagang, penertiban THM(Tempat Hiburan Malam) yang masih

beroperasi selama bulan puasa, penertiban warga yang

menguasai tanah negara, pengamanan aksi demontrasi buruh,

pengamanan ketika kunjungan Pejabat Negara seperti Mentri,

bahkan kunjungan Presiden pada oktober 2017 lalu. Adapun

beberapa kasus yang belum tertangani karena masih menunggu

penyidikan Penyidik Pegawai Negeri Sipil(PPNS), keterbatasan

anggaran perangkat daerah, maupun keterbatasan sarana dan

prasarana.

Berdasarkan penjelasan diatas, tingkat capaian kinerja Provinsi

Kalimantan Utara terkait penanganan K3 mencapai 100%, hal

tersebut dikarenakan berbagai upaya terkhususnya Pemerintah

Provinsi Kalimantan Utara melalui Satuan Polisi Pamong Praja

Page 135: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

123

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

Provinsi Kalimantan Utara dalam mengkoordinasikan dan

membantu penanganan K3 seperti berikut ini :

1. Patroli Bersama Terkait Penyakit Masyarakat

Kegiatan ini dilaksanakan secara menyeluruh di 5

Kabupaten/Kota bekerjasama dengan 5 Kabupaten/Kota Satuan

Polisi Pamong Praja dalam Wilayah Provinsi Kalimantan Utara

denagan fokus kepada pemberantasan/penurunan Penyakit

Masyarakat(Pekat).

2. Pengawasan Di Lintas Batas Negara

Pengawasan di lintas batas negara bekerjasama dengan

Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Nunukan dan Satuan Polisi

Pamong Praja Kabupaten Malinau.

3. Operasional Turjawali

Kegiatan ini terkait penjagaan/pengawal/pengamanan

pejabat daerah,pejabat negara, tamu VVIP yang berkunjung

dalam wilayah Provinsi Kalimantan Utara.

4. Penanganan Bencana

Kegiatan ini merupakan upaya Pemerintah Provinsi

Kalimantan Utara dalam penanggulangan bencana terkhususnya

melalui Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Kalimantan Utara.

Dengan demikian, Persentase Kabupaten/kota yang memiliki

tingkat penyelesaian pelanggaraan K3 (Ketertiban, Keamanan dan

Keindahan diatas 75%) yang diperjanjikan memperoleh realisasi

sebesar 100% dimana dari total jumlah kasus pelanggaran

sebanyak 190 Kasus, pemerintah provinsi Kalimantan Utara berhasil

menyelesaikan 172 kasus dengan tingkat pencapaian keseluruhan

sebesar 93,26 %. Hal ini berarti tingkat pencapaian untuk indikator

ini sangat tinggi.

Page 136: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

124

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

j. Sasaran Terwujudnya Daerah Perbatasan yang Tertib dan

Tentram

Sebagai wilayah yang berbatasan langsung dengan Malaysia,

Provinsi Kalimantan Utara memiliki posisi strategis sebagai beranda

wilayah Indonesia, yang merupakan gerbang serta benteng

pertahanan dan keamanan wilayah Indonesia. Seluruh wilayah

perbatasan di provinsi ini harus dapat memberi gambaran yang

baik bagi bangsa lain terkait kondisi sosial, ekonomi dan keamanan

masyarakatnya. Masyarakat Indonesia di wilayah perbatasan harus

memiliki kesejahteraan yang baik, merepresentasikan kemakmuran

bangsa Indonesia secara keseluruhan.

Aksesibilitas ke berbagai fasilitas dan layanan umum murah

dan mudah, sehingga memungkinkan untuk beraktivitas sosial-

ekonomi dalam upaya meningkatkan kesejehteraannya. Dari

aspek pertahanan dan keamanan, wilayah perbatasan harus

dapat memberikan keamanan dan ketentraman bagi masyarakat

setempat dari berbagai gangguan maupun tekanan dari pihak

negara lain. Sebagai bagian wilayah NKRI, perbatasan merupakan

wilayah yang harus mampu menunjukkan kedaulatan negara RI di

mata negara lain, tidak mudah dilanggar dan diganggu oleh pihak

negara lain yang akan menurunkan martabat maupun kedaulatan

bangsa. Peran wilayah perbatasan menjadi sangat penting bagi

masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut maupun bagi

kehormatan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang berdaulat.

Penghitungan untuk indikator persentase pelanggaran di

perbatasan yang ditindaklanjuti disajikan pada tabel di bawah ini

Page 137: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

125

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

Tabel.3.16

Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Terwujudnya Daerah

Perbatasan yang Tertib dan Tentram

Indikator Capaian

Tahun

2016

2017 Target

Akhir

RPJMD

2021

Capaian

2017

terhadap

2021

Kategori

Target Realisasi %

Realisasi

Persentase

pelanggaran

di

Perbatasan

yang

ditindaklanjuti

- 100 % 100% 100% 100% 100% Sangat

Tinggi

Provinsi Kalimantan Utara merupakan salah satu dari

beberapa daerah di Indonesia yang memiliki wilayah berbatasan

secara langsung dengan negara lain, sehingga dalam

mewujudkan ketertiban umum dan ketentraman memiliki

tantangan tersendiri. Besarnya jumlah penduduk pendatang yang

masuk dengan tujuan berdagang, mencari pekerjaan, wisata

maupun tujuan investasi, mendorong daerah perbatasan sebagai

garda terdepan negara dalam perwujudan Tujuan Negara sesuai

pembukaan UUD tahun 1945 alinea ke 4(Empat) yang perlu

perhatian khusus.

Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya dalam

penanganan perbatasan Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara

memiliki 2(Dua) Wilayah Kabupaten yang berbatasan dengan

negara lain yakni, Kabupaten Malinau dan Kabupaten Nunukan,

tentu hal ini mendorong Pemerintah melalui Satuan Polisi Pamong

Praja Provinsi Kalimantan Utara menganggarkan secara khusus

kegiatan di perbatasan dalam rangka penanganan Ketertiban

Umum dan Ketentraman. Adapun penanganan kasus pelanggaran

Page 138: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

126

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

ketertiban umum dan ketentraman di perbatasan adalah sebagai

berikut.

Tabel.3.17

Capaian Kinerja Provinsi Kalimantan Utara

Penanganan Pelanggaran di Daerah Perbatasan

NO Jumlah Kasus

Diperbatasan

Jumlah Kasus di

Perbatasan Yang

Ditangani

Persentase

1 4 Kasus 4 Kasus 100%

Sumber : Satpol PP Provinsi Kalimantan Utara

Berdasarkan tabel diatas, melalui Satuan Polisi Pamong Praja

Provinsi Kalimantan Utara, telah terdata sejumlah pelanggaran di

wilayah perbatasan. Adapun Pencapaian target untuk indikator ini

didasarkan pada penyelesaian kasus pelanggaran yang terjadi di 2

kabupaten di Kalimantan Utara yaitu Kabupaten Nunukan dan

Kabupaten Malinau khususnya permasalahan utama di daerah

perbatasan adalah sebagai berikut.

1. Penanganan TKI bermasalah.

2. Demonstrasi Warga Perbatasan.

3. Kasus Produk Ilegal

4. Peredaran Narkoba di daerah perbatasan

Adapun penjelasan kasus yang tertangani tersebut adalah

sebagai berikut.

1. Penanganan TKI Bermasalah

Wilayah perbatasan Provinsi Kalimantan Utara tepanya di

wilayah kabupaten Nunukan menjadi gerbang masuknya para TKI

Ilegal. Para TKI ilegal ini tidak mengikuti proses dan syarat yang

berlaku sehingga tidak mengantongi dokumen resmi. Tentunya

bayak TKI ilegal ini yang di deportasi dari negara tetangga karena

memang disana memiliki peraturan yang cukup ketat sehingga

banyak TkI yang dipulangkan melalui pelabuhan Tunon Taka di

Page 139: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

127

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

Nunukan. Berdasarkan kasus tersebut, Pemerintah Provinsi

Kalimantan Utara telah berupaya untuk mencegah keberangkatan

TKI non prosedural ini dengan melakukan sosialisasi kepada para TKI

melalui para penyalur Jasa TKI yang bekerjasama dengan aparat

keamanan di Nunukan, Kepala Imigrasi Nunukan dan Kepala

Disnakertrans Nunukan, terkait kelengkapan dokumen maupun

paspor karena Penerbitan paspor umum dilakukan secara selektif

dan pemeriksaan syaratnya benar-benar ketat. Dan juga

memfasilitasi pemulangan TKI yang di deportasi dari tempat

kerjanya. Serta melakukan pengawasan ketat kepada setiap

warga yang akan melintas melalui pelabuhan menuju daerah

tetangga dan diharapkan dapat mengurangi deportasi TKI.

2. Demontrasi Warga Perbatasan

Penanganan kasus demo diperbatasan tepatnya di areal

landasan bandara datah dian kecamatan sungai Boh kabupaten

Malinau yang ditindaklanjuti oleh segenap aparat kemanan di

wilayah perbatasan yaitu unsur TNI-POLRI-SATPOL PP. Demo yang

terjadi akibat perusahaan penerbangan MAF melakukan

pemberhentian penerbangan di wilayah perbatasan dan

pedalaman Malinau tersebut. Penanganan aksi demo tersebut

dapat dilakukan dengan baik oleh aparat kemanan sebelum

adanya kericuhan. Karena pada saat demo tersebut terjadi

insiden pengibaran bendera Malaysia yang berpotensi memecah

belah warga perbatasan akibat kasus pemberhentian

penerbangan ini. Aparat keamanan melakukan negoisasi terkait

peredaman aksi demo sehingga tidak dilakukan berlarut-larut.

Satuan Polisi Pamong Praja juga melakukan sosialisasi pemahaman

kepada warga perbatasan terkait kasus yang terjadi dalam usaha

mewujudkan wilayah perbatasan yang tertib dan tentram.

Page 140: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

128

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

3. Kasus Produk Ilegal

Kasus Produk Ilegal yang terjadi di Provinsi Kalimantan Utara

tepatnya di wilayah sebatik kabupaten Nunukan yang menjadi

salah satu titik terluar negara Indonesia dan berbatasan langsung

dengan negara tetangga yang menjadi tempat perlintasan

barang-barang ilegal. Berkaitan hal tersebut, semua unsur aparat

kemanan bekerjasama guna melakukan pengawasan mengingat

kondisi geografis karena wilayah yang cukup luas. Aparat

keamanan dan warga perbatasan bekerja sama guna

menghindari peredaran produk ilegal di kawasan perbatasan.

Produk ilegal yang masuk itu merupakan produk bahan pokok

sehingga perlu untuk dilakukan pengawasan peredarannya di

wilayah perbatasan. Untuk mengurangi peredaran barang ilegal

ini, pemerintah Provinsi Kalimantan Utara tengah melakukan

pembentukan Toko Indonesia diperbatasan untuk mengatasi

pemenuhan kebutuhan pokok di wilayah perbatasan.

4. Peredaran Narkoba

Peredaran narkoba di Kalimantan Utara sudah sangat

mengkhawatirkan. Banyaknya jalur tikus di perbatasan Indonesia-

Malaysia di Kaltara, menyebabkan dengan mudahnya barang

haram tersebut masuk ke Indonesia. Ada sangat banyak jalur tikus

di sepanjang kawasan perbatasan yang menjadi jalur distribusinya.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara bersama dengan mitra TNI-

Polri-Satpol PP di perbatasan bekerjasama dalam menjaga wilayah

perbatasan. Keberadaan aparat ini menjadi gerbang awal dalam

menggagalkan masuknya narkoba ini. Keberhasilan penangan

kasus ini adalah, terjadinya peningkatan kasus penangkapan

peredaran narkoba di salah satu wilayah perbatasan yaitu

Kabupaten Malinau sepanjang tahun 2017.

Page 141: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

129

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara terus mengupayakan

untuk mengawal dan menjaga masyarakat perbatasan dengan

terus meningkatkan sarana dan prasarana transportasi yang

memadai bagi masyarakat agar aksesibilitas masyarakat dapat

menjadi lebih mudah. Untuk indikator ini belum dapat

dibandingkan dengan tahun 2016, karena sasaran pencapaian

target ini belum ada diperjanjikan pada tahun tersebut.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara telah mengupayakan

mewujudkan daerah perbatasan yang tertib dan tentram dengan

didukung oleh program yang tepat, diantaranya sebagai berikut.

1. Program Penjagaan Wilayah Perbatasan

2. Program Partisipasi Masyarakat dalam Mewujudkan Wilayah

Perbatasan yang tertib dan aman

3. Program Koordinasi antar Lembaga dalam Provinsi

4. Program Koordinasi antar Lembaga Provinsi dengan Pusat

5. Program Peningkatan Pemahaman Tertib Hukum dan Regulasi

6. Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban

dan keamanan

7. Program Partisipasi Masyarakat dalam mewujudkan wilayah

Perbatasan yang Tertib dan Aman

Tabel. 3.18

Keterkaitan Misi III dan Sasaran

MISI III SASARAN

Mewujudkan Provinsi

Kalimantan Utara yang Bersih

dan Berwibawa

k. Terwujudnya Pengelolaan

Pemerintahan yang

Transparan dan Akuntabel

l. Terwujudnya Pelayanan Publik

yang baik dan berkualitas

Page 142: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

130

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

k) Sasaran Terwujudnya Pemerintahan Yang Akuntabel

Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara dalam upayanya

mewujudkan pemerintahan yang bertanggung jawab (akuntabel),

Instansi pemerintah dalam hal ini Provisi Kalimantan Utara dan para

aparaturnya harus dapat mempertanggungjawabkan

pelaksanaan kewenangan yang diberikan sesuai dengan tugas

pokok dan fungsinya. Dalam mengukur terwujudya pemerintahan

yang akuntabel ini, dijelaskan pada pencapaian indikator Nilai

SAKIP terkait akuntabilitas kinerja pemerintah, Opini BPK terkait

akuntabilitas pengelolaan keuangan dan Nilai LPPD terkait

penyelenggaraan pemerintahan selam tahun berjalan. Adapaun

pencapaian indikator ini disajikan pada tabe berikut ini.

Tabel.3.19

Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Terwujudnya

Pemerintahan Yang Akuntabel

Indikator

Capaian

Tahun

2016

2017 Target

Akhir

RPJMD

2021

Capaian

2017

terhadap

2021

Kategori Target Realisasi Realisasi %

Nilai

SAKIP

C CC B Melebihi

target B B

Sangat

Tinggi

Opini BPK WTP WTP - Proses Audit

oleh BPK WTP - -

Nilai LPPD - Sangat

Tinggi Sedang -

Sangat

Tinggi - Sedang

Untuk indikator Nilai SAKIP bahwasanya SAKIP merupakan

integrasi dari system perencanaan, system penganggaran dan

system pelaporan kinerja, yang selaras dengan system akuntabilitas

keuangan. Dalam hal ini setiap organisasi diwajibkan mencatat

dan melaporkan setiap penggunaaan keuangan Negara serta

kesesuaiannya dengan ketentuan yang berlaku.

Page 143: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

131

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

Pada Sasaran Strategis Meningkatnya Kinerja Pemerintah

Daerah yang Indikator Kinerja Nilai SAKIP Provinsi Kalimantan Utara

dengan target CC pada tahun 2017 melebihi target yang

diharapkan dengan memperoleh nilai hasil evaluasi 60,05 atau

peringkat B. Penilaian tersebut menunjukkan tingkat efektivitas dan

efisiensi penggunaan anggaran dibandingkan dengan capaian

kinerjanya, kualitas pembangunan budaya kinerja birokrasi dan

penyelenggaraan pemerintahan yang berorientasi pada hasil yang

sangat baik. Adapun perbandingan nilai SAKIP selama 3 (tiga)

tahun terakhir sebagaimana penjelasan pada tabel berikut ini.

Tabel.3.19.1

Perbandingan Nilai SAKIP Provinsi Kalimantan Utara

NILAI SAKIP PROVINSI

Nilai 2015 2016 2017

Nilai Hasil Evaluasi 25,34 50,87 60,05

Tingkat Akuntabilitas

Kinerja D CC B

Sumber : Biro Organisasi Setda Kaltara Tahun 2017

Pencapaian Nilai SAKIP Provinsi yang melebihi target dari

yang diharapkan tidak lepas dari upaya dari Pemerintah Provinsi

Kalimantan Utara dalam mewujudkan pemerintahan yang

transparan dan akuntabel. Adapun langkah-langkah yang

dilakukan oleh pemerintah Provinsi Kalimantan Utara ialah:

1. Mengintegrasikan substansi perencanaan dari sasaran

Kab/Kota hingga ke Sasaran Pembanguna Nasional.

2. Menetapkan indikator kinerja yang diharapkan dapat

meningkatkan sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah

dilakukan sejak dini melalui pendampingan perumusan tujuan

dan sasaran indicator kinerja yang baik untuk dokumen RPJMD

maupun Renstra setiap SKPD.

Page 144: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

132

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

3. Peningkatan kapabilitas APIP. Kapabilitas APIP adalah

kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugas pengawasan

dan kompetensi SDM APIP yang harus dimiliki APIP agar dapat

mewujudkan peran APIP secara efektif.

4. Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara juga melakukan bimtek

kepada semua perangkat daerah dengan narasumber dari

Kementerian PAN dan RB.

5. Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara melakukan coaching

clinic secara kontinyu kepada semua perangkat daerah di

Provinsi Kalimantan Utara dan Kabupaten/Kota se-Kalimantan

Utara.

6. Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara juga mengirimkan ASN

yang berasal dari 3 (tiga) instansi dari Biro Organisasi Setda

Kaltara, Bappeda Litbang Kaltara dan Inspektorat Provinsi

Kalimantan Utara untuk melaksanakan kegiatan Training of

Trainers (TOT) di Kementerian PAN dan RB.

Terlepas dari keberhasilan Pemerintah Provinsi Kalimantan

Utara pada pencapaian Nilai SAKIP dari peringkat CC ke B, masih

ada beberapa hal yang harus di perhatikan untuk dapat diperbaiki

agar mendapatkan penilaian yang lebih baik dari tahun

sebelumnya yaitu :

1. Penetapan program dan kegiatan belum seluruhnya berfokus

pada pencapaian sasaran sehingga masih terdapat program

dan kegiatan yang kurang relevan menyebabkan tidak efisien

dan efektif.

2. Kualitas pengukuran masih belum berorientasi sepenuhnya

kepada capaian kinerja program namun pada

pelaksanaannya kegiatan dan penyerapan anggaran.

3. Laporan kinerja telah disusun sampai ke level OPD, namun

masih banyak mengungkapkan pelaksanaan kegiatan dan

Page 145: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

133

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

penyerapan anggaran, belum sepenuhnya menggambarkan

analisis capaian kinerja. Laporan kinerja juga belum mampu

menampilkan efiesiensi penggunaan anggaran terhadap

capaian kinerja.

Adapun langkah-langkah yang akan diambil oleh

Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara untuk pencapaian Nilai SAKIP

lebih baik lagi di tahun yang akan datang ialah :

1. Melakukan penyempurnaan pada keselarasan penjabaran

kinerja, dimulai dari level OPD sampai indikator kinerja ke level

Eselon III, IV sampai ke individu pegawai.

2. Melakukan reviu terhadap program kegiatan dan komponen

anggaran dengan mengacu kepada penyempurnaan IKU.

3. Meningkatkan kualitas pengukuran terhadap output dan

outcome secara berkala untuk memastikan tercapainya kinerja

sasaran organisasi.

4. Menigkatkan penyajian informasi pelaporan kinerja organisasi

yang dapat menggambarkan pencapaian kinerja, efektivitas

program dan efisiensi anggaran.

Dengan adanya SAKIP diharapkan adanya pemahaman

“Berapa besar dana yang telah dan akan dihabiskan” menjadi

“Berapa besar kinerja tambahan yang diperlukan, agar tujuan

yang telah ditetapkan dalam akhir periode dapat tercapai”.

Dalam rangka menjalankan strategi meraih nilai SAKIP,

Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Utara menuangkan dalam

program, yaitu :

1. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan

Capaian Kinerja dan Keuangan

2. Program peningkatan kapsitas sumberdaya aparatur

3. Program Peningkatan pemahaman tertb hukum dan regulasi

Page 146: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

134

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

4. Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan dan

Ketatalaksanaan Pemerintah Daerah

5. Program Tata Kelola Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola

Pemerintahan

6. Program Peningkatan Manajemen Penyelenggaraan

Pemerintahan

7. Program Penataan Daerah Otonomi Baru

8. Program Perencanaan Pembangunan Pemerintahan

9. Program Perencanaan Pembangunan Daerah

10. Program Peningkatan Standar Layanan Prima

11. Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi

dalam Pelayanan Publik

12. Program Sosialisasi Penerapan SPM Pelayanan Publik

Opini BPK

Berdasarkan ketentuan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006,

terdapat 3 laporan utama yang kewajiban Pemerintah Daerah

dalam hal pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yaitu untuk

menyusun Perda Pertanggungjawaban APBD, Laporan Semesteran

I dan Prognosis 6 Bulan Berikutnya, serta Laporan Tahunan, yaitu

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah, untuk selanjutnya akan

diuji oleh BPK untuk menentukan akuntabel atau tidaknya laporan

tersebut dengan dengan bukti yang relevan dan vallid.

Pada indikator Opini BPK bahwa Opini merupakan

pernyataan profesional pemeriksa mengenai kewajaran informasi

keuangan yang disajikan dalam Laporan Keuangan dengan

didasarkan pada kriteria:

Kesesuaian dengan Standar Akuntansi Pemerintahan;

Kecukupan Pengungkapan;

Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan;

dan

Efektivitas Sistem Pengendalian Intern

Page 147: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

135

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

Untuk Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Kalimantan

Utara Tahun Anggaran 2017 masih dalam proses sampai dengan

bulan April 2018, kemudian diserahkan ke BPK untuk diaudit, maka

Opini Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara

Tahun Anggaran 2017 baru bisa diketahui sekitar bulan Mei 2018.

Pada periode 3 (tiga) tahun sebelumnya yaitu tahun 2014, 2015

dan 2016 Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara

memperoleh Opini “WTP atau (Wajar Tanpa Pengecualian).

Adapun yang menjadi faktor pendukung keberhasilah Provinsi

Kalimantan Utara dalam rangka memperoleh opini WTP dari BPK

antara lain yaitu :

a. Adanya pembinaan terhadap perangkat daerah di Lingkungan

pemerintah provinsi Kalimantan Utara mengenai pengelolaan

keuangan yang akuntabel sehingga menghasilkan Laporan

keuangan daerah yang mampu menjadi representasi dari

pengelolaan keuangan yang baik di Provinsi Kalimantan Utara

b. Apabila pada tahun sebelumnya terdapat temuan maka pada

tahun selanjutnya (tahun berjalan) temuan-temuan tersebut

ditindaklanjuti sehingga meminimalisir terjadinya temuan pada

penilaian BPK di tahun selanjutnya.

c. Memenuhi kriteria yang menjadi bahan penilaian dari BPK.

Opini Pemeriksa adalah pernyataan PROFESIONAL sebagai

KESIMPULAN PEMERIKSA mengenai tingkat kewajaran informasi

(keuangan) yg disajikan dalam laporan keuangan, serta

mempersiapkan Laporan Keuangan dengan baik untuk

disajikan kepada BPK pada saat proses pemeriksaan.

Pada prinsipnya pencapaian nilai WTP Provinsi Kalimantan

Utara ini tidak diraih dengan mudah, karena terdapat beberapa

kendala yang biasa ditemui antara lain :

Page 148: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

136

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

Temuan dan rekomendasi BPK tahun sebelumnya tidak

ditindaklanjuti;

Masih terdapat kelemahan dalam Kebijakan Akuntansi;

Kelemahan dalam Pengelolaan Kas;

Kelemahan dalam pengelolaan aset daerah (Aplikasi

pencatatan asset dan penyusutan asset belum memadai);

Ketidak-cukupan bukti pertanggungjawaban belanja;

Pencatatan Persediaan tidak tertib dan belum dilakukan

stock opname di Akhir Tahun;

Kelemahan dalam Penatausahaan;

Kelemahan pelaksanaan pengawasan kegiatan;

Kelemahan Sistem Pengendalian Internal.

Dalam menghadapi kendala yang ada untuk mencapai opini

WTP maka dilaksanakan beberapa strategi yaitu :

Komitmen pimpinan

Menindak lanjuti temuan/rekomendasi BPK

Membuat rencana aksi

Membentuk Tim

Antisipasi temuan baru tahun berjalan

Mengefektifkan SPI

Dukungan regulasi

Dukungan anggaran

Monitoring dan evaluasi

Meningkatkan kualitas SDM

Optimalisasi peran APIP

Dukungan IT

Dengan demikian, berdasarkan penjelasan diatas,

bahwasanya untuk pemenuhan indikator Opini BPK atas laporan

keuangan belum dapat terealisasi karena masih tahap proses

Page 149: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

137

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

penilaian. Berkaca dari tahun sebelumnya, pemerintah Provinsi

Kalimantan Utara tetap optimis dan terus bekerja dengan baik

sehingga dapat mempertahankan Opini Wajar Tanpa

Pengecualian untuk pelaporan keuangan tahun 2017.

Nilai LPPD

Untuk pencapaian indikator Nilai LPPD Sangat Tinggi di

Provinsi Kalimantan Utara diukur berdasarkan Evaluasi Daerah

Otonomi Baru (EvDOB). Maksudnya adalah untuk LPPD di tahun

2017 ini penilaiannya dalam bentuk Laporan Evaluasi Daerah

Otonomi Baru, dan mendapatkan predikat Sedang dari

Kementerian Dalam Negeri. Hal yang mendasari penilaian ini

adalah Undang-Undang nomor 20 Tahun 2012 tentang

pembentukan Provinsi Kalimantan Utara dan Permendagri Nomor

23 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan Evaluasi

Perkembangan Daerah Otonomi Baru pasal 69. Dalam pencapain

nilai LPPD yang Sangat Tinggi untuk provinsi baru seperti Kalimantan

Utara masih perlu pembenahan dan pemenuhan kelengkapan

data, sehingga perhitungan target LPPD untuk Provinsi Kalimantan

Utara kedepannya akan dibenahi dan disesuaikan dengan kondisi

daerah dalam penilaian LPPD tersebut. Jadi untuk pencapaian

target nilai LPPD di tahun 2017 adalah Sedang karena penilaiannya

berdasarkan Evaluasi Daerah Otonomi Baru.

l) Sasaran Terwujudnya Pelayanan Publik yang Baik dan

Berkualitas

Perilaku ideal pemerintah sebagai abdi masyarakat terlihat

dari peningkatan kualitas layanan publik yang meliputi aspek

responsivitas, akuntabilitas, dan efisiensi. Aspek responsivitas

menghendaki agar pelayanan publik bisa memenuhi kepentingan

masyarakat. Sementara aspek akuntabilitas mengisyaratkan agar

Page 150: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

138

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

pelayanan publik lebih mengutamakan transparansi dan

kesamaan akses setiap warganegara. Setiap warganegara berhak

mendapatkan kesamaan akses dalam pelayanan publik yang

dibutuhkan. Proses dan harga layanan publik juga harus transparan

dan didukung oleh kepastian prosedur serta waktu pelayanan.

Sedangkan aspek efisiensi meliputi pemenuhan pelayanan publik

yang cepat, murah, serta hemat tenaga.

Pelayanan Publik menurut Kamus Administrasi Negara

(2010:194) diartikan sebagai segala bentuk pelayanan sektor publik

yang dilaksanakan aparatur pemerintah, termasuk pelaku bisnis

BUMN/BUMD dan swasta dalam bentuk barang dan atau jasa,

yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan peraturan

perundang undangan. Pengertian ini tidak jauh berbeda dengan

pengertian pelayanan publik yang diatur dalam peraturan-

perundang-undangan.

Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang

Pelayanan Publik menjelaskan bahwa pelayanan publik

merupakan kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka

pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan bagi setiap warga Negara dan penduduk

atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administrative yang

disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Adapun

pengukuran data Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) sesuai

dengan Permenpan Nomor 14 Tahun 2017 tentang Pedoman

Penyusunan Survey Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggaran

Pelayanan Publik. Skala Penilaian tersebut dijelaskan pada tabel

berikut ini.

Page 151: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

139

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

Tabel 3.20

Skala Penilaian IKM

Nilai

Persepsi

Nilai Interval

(NI)

Niali Interval

Konversi

(NIK)

Mutu

Pelayanan

(x)

Kinerja Unit

Pelayanan

(y)

1 1,00-2,5996 25,00-64,99 D Tidak Baik

2 2,60-3,064 65,00-76,60 C Kurang Baik

3 3,0644-3,532 76,61-88,30 B Baik

4 3,5324-4,00 88,31-100,00 A Sangat Baik

Sumber: Kementerian PAN-RB

Penyelenggaraan pelayanan publik yang berkualitas sudah

menjadi tuntutan bagi pemerintah, terlebih saat ini, dimana

pelayanan publik tidak hanya harus mampu berkompetisi dengan

swasta, akan tetapi pelayanan publik juga harus mampu bersaing

dengan tingkat internasional. Baiknya kualitas pelayanan akan

memberikan kepuasan bagi masyarakat pengguna pelayanan.

Buruknya kualitas pelayanan publik akan memberikan

ketidakpuasan bagi masyarakat pengguna pelayanan.

Berdasarkan analogi sederhana tersebut, kualitas pelayanan publik

juga dapat dilihat dari sejauh mana kepuasan atau ketidakpuasan

masyarakat pengguna pelayanan publik atas penyelenggaraan

pelayanan publik. Realisasi pencapaian sasaran terwujudnya

pelayanan publik yang baik dan berkualitas disajikan pada tabel

selanjutnya.

Page 152: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

140

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

Tabel 3.20.1

Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Terwujudnya Pelayanan

Publik yang Baik dan Berkualitas

Indikator

Capaian

Tahun

2016

2017 Target

Akhir

RPJMD

2021

Capaian

2017

terhadap

2021

Kategori Target Realisasi

%

Realisasi

Indeks

kepuasan

masyarakat

terhadap

pelayanan

publik

C C B - B - Sangat

Baik

Pada tabel 3.20.1 diatas untuk Terwujudnya Pelayanan Publik

yang baik dan berkualitas ini diukur dari akumulasi terhadap Survey

Kepuasan Masyarakat dibeberapa bidang pelayanan diantaranya

adalah sebagai berikut :

1. Pelayanan di RSUD Tarakan

2. Pelayanan di Dinas Penanaman Modal dan PTSP

1. IKM Pelayanan di RSUD Tarakan

Adapun survey yang dilakukan oleh RSUD Tarakan

berdasarkan Kepmenpan Nomor 16 tahun 2014 dengan tujuan

survey adalah Pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan

sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui tingkat kepuasan masyarakat terhadap

pelayanan di RSUD Tarakan; dan

2. Untuk meningkatkan kualitas penyelengaraan pelayanan

di RSUD Tarakan.

Pada kegiatan ini ada 9 unsur penilaian yang dilakukan

terhadap hasil survey menurut Kepmenpan Nomor 16 Tahun 2014,

yaitu :

Page 153: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

141

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

1. Persyaratan, yaitu syarat yang harus dipenuhi dalam

pengurusan suatu jenis pelayanan, baik persyaratan teknis

maupun administratif;

2. Prosedur, yaitu tata cara pelayanan yang dibakukan bagi

pemberi dan penerima pelayanan dari setiap jenis

pelayanan;

3. Waktu Pelayanan, yaitu jangka waktu yang diperlukan untuk

menyelesaikan seluruh proses pelayanan dari setiap jenis

pelayanan;

4. Biaya/Tarif, adalah ongkos yang dikenankan kepada

penerima layanan dalam mengurus dan/atau memperoleh

pelayanan dari penyelenggara yang besarnya ditetapkan

berdasarkan kesepakatan antara penyelenggara dan

masyarakat;

5. Produk Spesifikasi Jenis Pelayanan, yaitu hasil pelayanan

yang diberikan dan diterima sesuai dengan ketentuan yang

telah ditetapkan. Produk pelayanan ini merupakan hasil dari

setiap spesifikasi jenis pelayanan;

6. Kompetensi Pelaksana, yaitu kemampuan yang harus dimiliki

oleh pelaksana meliputi pengetahuan, keahlian,

keterampilan dan pengalaman;

7. Perilaku Pelaksana, yaitu sikap petugas dalam memberikan

pelayanan.

8. Maklumat Pelayanan, merupakan pernyataan kesanggupan

dan kewajiban penyelenggara untuk melaksanakan

pelayanan sesuai dengan standar pelayanan;

9. Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan, yaitu tata

cara pelaksanaan penanganan pengaduan dan tindak

lanjut.

Page 154: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

142

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

Dari Tabel pencapaian indikator Indeks kepuasan

masyarakat terhadap pelayanan publik diatas terlihat bahwa

pada tahun 2016 nilai survey dari Indeks Kepuasan Masyarakat

adalah 3,59 (Baik ) dengan Skala penilaian Survey kepuasan

Masyarakat adalah :

Sedangkan pada tahun 2017 dari target 3,59 (indeks) hasil

survey yang didapatkan adalah 3,58 (indeks). Dari hasil yang

didapatkan ini terjadi penurunan nilai, ini dikarenakan penurunan

nilai pada salah satu lokus yaitu nilai terendah pada kompetensi

pelaksana dan waktu peyanan.

Upaya yang harus dilakukan oleh Provinsi Kalimantan Utara

dalah rangka penyelenggaraan pelayanan publik ini adalah:

1. Upaya peningkatan mutu RSUD Tarakan mutlak diperlukan

terutama dalam rangka mendukung salah satu agenda

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

tahun 2016-2021 yaitu agenda ”Pembangunan Ekonomi dan

Peningkatan Kesejahteraan Rakyat” dimana perbaikan

kesejahteraan rakyat tersebut diwujudkan melalui sejumlah

program pembangunan antara lain penanggulangan

kemiskinan dan penciptaan kesempatan kerja, termasuk

peningkatan program di bidang pendidikan, kesehatan, dan

percepatan pembangunan infrastruktur dasar. Dalam

bidang kesehatan RSUD Tarakan harus bisa mendukung

Nilai Interval Keterangan

1,00 - 1,80 Sangat Buruk

1,81 - 2,60 Buruk

2,61 - 3,40 Sedang

3,41 - 4,20 Baik

4,21 - 5,00 Sangat Baik

Page 155: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

143

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

upaya peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan

kesehatan, yang antara lain ditandai oleh meningkatnya

angka harapan hidup (dari 70,7 tahun pada 2009 menjadi

72,0 tahun pada 2016), menurunnya tingkat kematian bayi (

dari 34 per 1.000 kelahiran pada 2008 menjadi 24 pada 2016),

dan kematian ibu melahirkan (dari 307 per 100.000 kelahiran

pada 2008 menjadi 118 pada 2014);

2. Meningkatkan kesadaran, kemauan, kemampuan hidup

sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan

masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud, melalui

terciptanya masyarakat, bangsa dan negara Indonesia yang

ditandai oleh penduduknya yang hidup dengan perilaku dan

dalam lingkungan sehat, memiliki kemampuan untuk

menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, secara

adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang

setinggi-tingginya di seluruh wilayah Republik lndonesia;

3. Mengupayakan secepatnya perbaikan sarana dan

prasarana yang menjadi focus utama pelayanan dengan

menambah jumlah tenaga medis sesuai Peraturan Menteri

Kesehatan Republik Indonesia No 56 tahun 2014 Tentang

Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit;

4. Meningkatkan kompetensi tenaga medis guna mendorong

peningkatan mutu pelayanan yang baik

Untuk mencapai target kinerja dari sasaran yang telah

ditetapkan, dilakukan melalui beberapa program antara lain :

1. Program pengadaan peningkatan sarana dan prasarana

rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah

sakit mata dengan realisasi keuangan sebesar 98,50% dan

realisasi fisik sebesar 100%. Program ini dari Dana Alokasi

Page 156: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

144

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

Khusus sebesar Rp. 54.484.192.000,- dengan realisasi

Rp.53.669.619.103,48

2. Program pemeliharaan sarana dan prasarana rumah

sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit

mata dengan realisasi keuangan sebesar 97,73% dan realisasi

fisik sebesar 100% dengan pagu anggaran yang diberikan

Rp.750.000.000,- realisasi 733.000.600,-

3. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan dengan pagu

anggaran sebesar Rp.700.000.000,- realisasinya adalah

660.824.033,- ( 94,40%) dengan realisasi fisik adalah 100%.

4. Program Upaya Kesehatan Masyarakat dengan kegiatan

Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah

kesehatan mencapai 87,50% dengan pagu anggaran yang

diberikan sebesar Rp. 1.800.000.000,-

2. IKM pada Pelayanan Dinas Penananman Modal dan PTSP

Hanya saja pada Provinsi Kalimantan Utara masih terdapat

hal-hal yang perlu menjadi perhatian serius dalam

penyelenggaraan layanan perijinan melalui Dinas Penanaman

Modal dan Pelayanan Tepadu Satu Pintu (DPMPTSP), Masih

diperlukan perbaikan atau pengembangan dalam sistem dan

mekanismenya. Dimana pelayanan perijinan DPMPTSP yang

sepenuhnya diharapkan melakukan pelayanan satu atap/satu

pintu namun yang terjadi DPMPTSP hanya berfungsi sebagai

lembaga yang meneruskan permohonan kelengkapan ijin ke

dinas-dinas teknis yang mempunyai kewenangan untuk

memberikan persetujuan atas penerbitan perijinan.

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24

Tahun 2006 mengenai Pedoman Penyelenggaran Pelayanan

Terpadu Satu Pintu maka Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara

membentuk Perangkat Daerah Penyelenggara Pelayanan

Page 157: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

145

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

Terpadu Satu Pintu (PPTSP). Sebagaimana diamanatkan dalam

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2006 mengenai

Pedoman Penyelenggaran Pelayanan Terpadu Satu Pintu maka

DPMPTSP mengemban tugas sebagai perangkat pemerintah

daerah yang memiliki tugas pokok dan fungsi mengelola semua

bentuk pelayanan perizinan dan non perizinan di daerah dengan

sistem satu pintu atau yang kemudian lebih dikenal menjadi

Pelayanan Perijinan Satu Pintu/one stop service (OSS).

Dari hasil survey dapat dikethaui bahwa tingkat kepuasan

masyarakat terhadap pelayanan perizinan pada Kantor

Pelayanan Perizinan dan Penanaman Modal nilai rata-rata

sebesar 3,05 dan termasuk dalam nilai range 2,51 – 3,25 yang

berarti baik. Sedangkan apabila nilai per unsur pelayanan tersebut

dikonversi dengan nilai 0,071 sebagaimana diatur dalam Keputusan

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor

Kep/25/M.PAN./2/2004 maka hasil penjumlahan masing-

masing unit pelayanan tersebut kemudian dikonversi dengan

angka pengali 25 untuk mendapatkan nilai IKM Unit Pelayanan.

sehingga menghasilkan 75,67 yang berarti unit pelayanan Kantor

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Provinsi Kalimantan Utara mendapatkan nilai baik.

Berdasarkan hasil penelitian mutu layanan dinyatakan

sudah baik, hal ini sangat perlu untuk dipertahankan. Adapun

layanan fisik/layanan petugas tersebut meliputi: kedisiplinan

petugas, tanggung jawab petugas, kemampuan petugas,

kecepatan pelayanan, keadilan pelayanan, serta kesopanan dan

keramahan petugas pelayanan perijinan.

Prosedur layanan masih perlu ditingkatkan, prosedur

pelayanan yang ditetapkan sebaiknya merupakan prosedur

pengurusan perijinan dari hulu ke hilir bukan saja pengurusan

Page 158: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

146

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

administratif perijinan di KP3M. Syarat permohonan perijinan yang

harus didapatkan dari dinas teknis dengan aturan proses yang

belum dibakukan berpotensi memunculkan pungutan liar,

tidak jelasnya waktu penyelesaian, dan besarnya biaya yang

harus dikeluarkan untuk mendapatkan satu jenis perijinan.

Berdasarkan hasil IKM dari RSUD dan Dinas Penanaman

Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu bahwa, nilai Indeks Kepuasan

Masyarakat terhadap pelayanan publik dengan nilai rata-rata 3,31

masuk pada kategori BAIK pada tahun 2017. Hal ini menunjukkan

bahwa target untuk indikator IKM pada sasaran terwujudnya

pelayanan publik yang baik dan berkualitas tercapai dibanding

hasil pencapaian tahun sebelumnya.

C. AKUNTABILITAS KEUANGAN

1. Analisis Penggunaan Sumberdaya Anggaran

a. Alokasi Per Sasaran Strategis

Selama tahun 2017 pelaksanaan program dan kegiatan dalam

rangka menjalankan tugas pokok dan fungsi serta untuk mewujudkan

target kinerja yang igin dicapai pemerintah provinsi Kalimantan Utara

dianggarkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

(APBD) Provinsi Kalimantan Utara dengan total belanja langsung

urusan wajib dan non urusan sebesar Rp 2.926.263.050.272,37,

sedangkan realisasi anggaran mencapai Rp 2.239.012.769.151.31 atau

dengan serapan dana APBD mencapai 76,51 %. Pada dasarnya

pembagian alokasi anggaran pada suatu Pemerintah Daerah

disesuaikan dengan Prioritas Pembangunan. Pada tabel dibawah ini

disajikan alokasi anggaran untuk masing-masing sasaran ataupun

urusan :

Page 159: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

147

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

Tabel 3.21

Persentase Alokasi Anggaran

No SASARAN

STRATEGIS

INDIKATOR

KINERJA

ANGGARAN

(Rp) ANGGARAN

(%)

(1) (2) (3) (4) (5)

1

Berkurangnya

masyarakat

berpenghasilan

rendah

Persentase Penduduk

Miskin

106.174.964.314,65 3,63

Tingkat Pengangguran

terbuka

2

Meningkatnya Akses

dan Kualitas

Pendidikan

Masyarakat

Angka Harapan Lama

Sekolah

332.849.939.687,28 11,37 Angka Rata-rata

Lama Sekolah

3

Meningkatnya Akses

dan Kualitas

Kesehatan

Masyarakat

Angka Harapan Hidup

(Tahun) 289.262.780.200 9,89

4

Meningkatnya

Kesetaraan Gender

dalam

Pembangunan

Indeks Pembangunan

Gender

23.020.002.164 0,79

Indeks Pemberdayaan

Gender

5

Meningkatnya

Pertumbuhan

Ekonomi dengan

memperhatikan

prinsip

pembangunan

berkelanjutan

PDRB ADHK 61.333.204.044

2,10

6

Meningkatnya

Infrastruktur Fisik dan

Ekonomi Wilayah

Persentase Jalan

dalam Kondisi

Mantap

933.185.695.462,28

31,89

Page 160: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

148

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui anggaran yang

dimanfaatkan dalam pencapaian kinerja sasaran yang

diperjanjikan pemerintah Provinsi Kalimantan Utara pada Tahun

2017.

7

Meningkatnya

konektivitas antar

daerah dan negara

tetangga

Persentase

terhubungnya pusat-

pusat kegiatan dan

pusat ekonomi

(Konektivitas) di

wilayah Provinsi 102.779.764.243

3,51

Persentase

Kecamatan yang

dijangkau

Broadbrand

8

Meningkatnya

Kualitas Lingkungan

Hidup

Indeks Kualitas

Lingkungan Hidup 46.815.091.666,80

1,60

9 Terjaganya

keamanan dan

Ketertiban Wilayah

Persentase

Kabupaten/kota yang

memiliki tingkat

penyelesaian

pelanggaraan K3

(Ketertiban,

Keamanan dan

Keindahan diatas

75%)

29.220.629.266

1,00

10

Terwujudnya daerah

perbatasan yang

tertib dan tentram

Persentase

pelanggaran di

perbatasan yang

ditindaklanjuti

5.038.639.500

0,17

11

Terwujudnya

Pengelolaan

pemerintahan yang

transparan dan

akuntabel

Nilai SAKIP

923.742.544.944,69

31,57 Opini BPK atas

Laporan Keuangan

Nilai LPPD

Nilai RB Provinsi

Kalimantan Utara

12 Terwujudnya

Pelayanan Publik

yang Baik dan

Berkualitas

Indeks Kepuasan

Masyarakat terhadap

Pelayanan Publik 72.839.794.779,67

2,49

Page 161: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

149

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

b. Analisis Perbandingan Pencapaian Kinerja dan Anggaran

Dalam rangka mewujudkan akuntabilitas keuangan, maka diperlukan juga perbandingan antara

kinerja dan anggaran. Berikut ini disajikan perbandingan antara pencapaian kinerja dan anggaran.

No SASARAN

STRATEGIS

INDIKATOR

KINERJA

KINERJA ANGGARAN TINGKAT

EFISIENSI Target Realisasi Capaian

%

Anggaran Realisasi Capai

an %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

1

Berkurangnya

masyarakat

berpenghasilan

rendah

Persentase Penduduk

Miskin 6,29 % 6,96% 89.35

106.174.964.314,65 90.130.512.427,50 84,89 4,61 Tingkat Pengangguran

terbuka 5,02 % 5,54% 89.64

2

Meningkatnya Akses

dan Kualitas

Pendidikan

Masyarakat

Angka Harapan Lama

Sekolah 12,69 12,59 99.20%

332.849.939.687,28 311.863.176.207,8

2 93,69 5,09

Angka Rata-rata Lama

Sekolah 8,63 8,49 98.37%

3

Meningkatnya Akses

dan Kualitas

Kesehatan

Masyarakat

Angka Harapan Hidup

(Tahun) 72,58 72,43 99,79% 289.262.780.200

200.625.331.674,0

1 69,36 30,43

4

Meningkatnya

Kesetaraan Gender

dalam Pembangunan

Indeks Pembangunan

Gender 85,79 - -

23.020.002.164 20.157.870.828,50 87,57 n/a Indeks Pemberdayaan

Gender 68,31 - -

Page 162: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

150

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

No SASARAN

STRATEGIS

INDIKATOR

KINERJA

KINERJA ANGGARAN TINGKAT

EFISIENSI Target Realisasi Capaian

(%) Anggaran Realisasi

Capai

an (%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

5

Meningkatnya

Pertumbuhan Ekonomi

dengan

memperhatikan

prinsip pembangunan

berkelanjutan

PDRB ADHK 4.05 6.62 163.46 61.333.204.044

47.555.705.627,64 77,54

85,92

6

Meningkatnya

Infrastruktur Fisik dan

Ekonomi Wilayah

Persentase Jalan

dalam Kondisi Mantap 92,86% 92,065 99,14% 933.185.695.462,28

565.954.773.050 60,65

38,49

7

Meningkatnya

konektivitas antar

daerah dan negara

tetangga

Persentase

terhubungnya pusat-

pusat kegiatan dan

pusat ekonomi

(Konektivitas) di

wilayah Provinsi

18,9% 48,29% 255,20%

102.779.764.243

86.788.436.022

84,44

94,16

Persentase

Kecamatan yang

dijangkau Broadbrand

92,8% 94,34% 102%

8 Meningkatnya Kualitas

Lingkungan Hidup

Indeks Kualitas

Lingkungan Hidup 70,73 81,91 115,82%

46.815.091.666

,80

40.557.938.419 86,63

29,19

Page 163: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

151

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

No SASARAN

STRATEGIS

INDIKATOR

KINERJA

KINERJA ANGGARAN TINGKAT

EFISIENSI Target Realisasi Capaian

(%) Anggaran Realisasi

Capai

an (%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

9 Terjaganya

keamanan dan

Ketertiban Wilayah

Persentase

Kabupaten/kota yang

memiliki tingkat

penyelesaian

pelanggaraan K3

(Ketertiban,

Keamanan dan

Keindahan diatas 75%)

100% 100% 100%

29.220.629.266

23.474.600.399 80,34

19,66

10

Terwujudnya daerah

perbatasan yang

tertib dan tentram

Persentase

pelanggaran di

perbatasan yang

ditindaklanjuti

100% 100% 100% 5.038.639.500 4.663.990.463 92,56

7,44

11

Terwujudnya

Pengelolaan

pemerintahan yang

transparan dan

akuntabel

Nilai SAKIP CC B Melebihi

target

923.742.544.944,69

792.846.288.440,8

4

85,83

Efisien Opini BPK atas

Laporan Keuangan WTP -

Proses

Audit

oleh BPK

Nilai LPPD Sangat

Tinggi Sedang -

12 Terwujudnya

Pelayanan Publik yang

Baik dan Berkualitas

Indeks Kepuasan

Masyarakat terhadap

Pelayanan Publik

C B Melebihi

target 72.837.794.779,67 54.394.145.592 74,68

Efisien

Page 164: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

152

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

Page 165: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

152

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

Bagian yang disajikan dalam tabel sebelumnya terkait

dengan efisiensi anggaran untuk sasaran yang pencapaian

kinerjanya mencapai atau lebih dari 100%. Terlihat bahwa

mayoritas dari 12 sasaran, menunjukkan pencapaian yang sama

atau lebih dari 100%, yaitu sebanyak 7 (Tujuh) sasaran, kemudian

ada 4 (Empat) sasaran yang capaian kinerjanya di bawah 100%

serta ada 1 (satu) sasaran yaitu Meningkatnya kesetaraan Gender

dalam Pembangunan yang belum dapat diukur dikarenakan data

tersebut belum di rilis oleh BPS. Dari table di atas dapat di lihat

tingkat efisiensi anggaran berkisar antara 4,61% sampai dengan

94,16%. Sebagai contoh, untuk sasaran Akuntabilitas kinerja

pemerintah daerah meningkat, telah mencapai kinerja sebanyak

133,33% namun dengan realisasi anggaran hanya sebanyak 75.48%

dari total anggaran yang dialokasikan. Banyaknya sasaran yang

berhasil dicapai dengan sumber daya yang efisien menunjukkan

bahwa efisiensi anggaran telah mencapai tingkat yang tinggi

ataupun sangat tinggi. Kondisi ini sejalan dengan prinsip

pengelolaan anggaran publik dan lebih jauh, juga sejalan dengan

prinsip pemerintahan yang baik, yang salah satunya adalah

pengelolaan sumber daya anggaran yang efisien dalam

mencapai tujuan dan sasaran pembangunan.

2. Pengelolaan Keuangan Daerah

Dalam rangka pelaksanaan kewenangan Pemerintah

Daerah sebagaimana amanah Undang-undang Republik

Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan

Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua

Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun

2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat

Page 166: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

153

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

dan Pemerintah Daerah, berdampak positif terhadap hak dan

kewajiban daerah yang dapat dinilai dengan uang sehingga perlu

dikelola dalam suatu sistem pengelolaan keuangan daerah.

Pengelolaan keuangan daerah dimaksud merupakan subsistem

dari sistem pengelolaan keuangan negara dan merupakan elemen

penting dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah. Selain

kedua Undang-undang tersebut, juga terdapat beberapa

peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar dan acuan

dalamelakukan pengelolaan keuangan daerah yang diterbitkan

lebih dahulu, yaitu :

a. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003

tentang Keuangan Negara ;

b. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004

tentang Perbendaharaan Negara ;

c. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004

tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab

Keuangan Negara ;

d. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004

tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.

e. Dalam paket peraturan perundang-undangan keuangan

negara nampak bahwa terdapat perubahan fundamental

dengan memasukkan kerangka ilmu manajemen kinerja dan

ilmu akuntansi keuangan. Dengan perubahan tersebut maka

entitas pemerintahan melakukan pengelolaan keuangannya

harus berdasarkan pada perencanaan kinerja (performance

planning) yang sudah disusun dengan sebaik-baiknya,

anggaran kinerja (performance budget) yang merupakan

penjabaran dari perencanaan kinerja dan disetiap periode

entitas pemerintahan harus menyajikan laporan kinerja

Page 167: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

154

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

(performance report) dan laporan keuangan (financial

statement).

Anggaran kinerja sangat memperhatian time value of

money, yang mengandung arti bahwa sumberdaya keuangan

harus dikelola secara ekonomis, efisien dan efektif. Dalam

penyusunan anggaran berbasis kinerja penetapan target kinerja

dari setiap aktifitas pengelolaan sumber daya keuangan

merupakan suatu keharusan, yang terdiri dari input, output dan out

comes.

Untuk mendukung pelaksanaan desentralisasi dan otonomi

tersebut, sesuai Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23

Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah

diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9

Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang

Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Kepala

Daerah sebagai pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan

daerah diberikan wewenang untuk mengelola keuangan daerah

dan mewakili pemerintah daerah dalam kepemilikan kekayaan

daerah yang dipisahkan.

Berdasarkan ketentuan tersebut, untuk menunjang

penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan

kepada masyarakat, diperlukan adanya sumber daya dan dana

yang cukup berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah (APBD) yang dijabarkan dalam bentuk program dan

kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan

Pemerintah Provinsi Jawa Timur secara transparan dan akuntabel,

maka pengelolaan keuangan daerah mulai perencanaan,

pelaksanaan, penatausahaan dan laporan pertanggungjawaban

Page 168: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

155

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

pelaksanaan APBD harus mengacu dan memperhatikan beberapa

undang-undang dan peraturan pelaksanaan yang komprehensif

dan terpadu (omnibus regulation) dari berbagai Undang-undang

tersebut, dalam bentuk Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005

tentang Pengelolaan Keuangan Daerah yang memiliki tujuan

mempermudah dalam pelaksanaan dan tidak menimbulkan multi

tafsir dalam implementasinya.

a. Kinerja Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2017

Gambaran umum tren realisasi APBD Provinsi Kalimantan

Utara dari tahun 2013 ke tahun 2017 dapat dilihat pada grafik di

bawah ini. Tren realisasi pendapatan daerah Provinsi

Kalimantan Utara fluktuatif dari tahun 2013-2017 hal ini terlihat

pada tahun 2014 dan 2017 terjadi penurunan realisasi

pendapatan dari tahun sebelumnya. Sedangkan tren realisasi

belanja daerah terlihat lebih rendah tahun ke tahun dari

realisasi pendapatan daerah. Tren realisasi belanja daerah dari

2013 hingga tahun 2016 mengalami kenaikan dan penurunan

kembali pada tahun 2017 dari tahun sebelumnya. Hal serupa

juga terjadi pada realisasi pembiayaan daerah yang

cenderung sama dari tahun 2014 hingga tahun 2016 dan

mengalami penurunan pada tahun 2017.

Page 169: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

156

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

Grafik 3.4

Tren Capaian Realisasi APBD

Tabel 3.22

Tren Capaian Realisasi

APBD 2013 2014 2015 2016 2017

Pendapatan (%) 92.08 87.15 95.34 100.73 94.19

Belanja (%) 18.33 31.33 67.84 86.02 79.95

Pembiayaan

Daerah (%) - 100.00 100.00 100.00 51.50

Sumber Data: Data di olah dari Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2017

Sedangkan pada Tahun Anggaran 2017, berdasarkan

Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Utara Nomor 05 Tahun 2017

tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Provinsi Kalimantan Utara Tahun Anggaran 2017, struktur dan

komposisi APBD Provinsi Kalimantan Utara, dapat dirinci sebagai

berikut :

-

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

120,00

20132014

20152016

2017

Tren Capaian Realisasi APBD Provinsi Kalimantan

Utara

Pendapatan (%) Belanja (%) Pembiayaan Daerah (%)

Page 170: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

157

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

A. Pendapatan Daerah, sebesar Rp. 2.360.834.836.792,14 , terdiri

dari :

1. Pendapatan Asli Daerah, sebesar Rp.451.087.980.095,14

2. Dana Perimbangan, sebesar Rp.1.822.417.751.000 rupiah ;

3. Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah, sebesar

Rp. 87.329.105.697 rupiah ;

Dari jumlah pendapatan daerah Provinsi Kalimantan Utara

yang telah ditetapkan sebesar Rp. 2.360.834.836.792,14, dalam

pelaksanaannya terealisasi sebesar 2.223.751.906.100,72 atau 94,2

persen yang berasal dari :

a) Pendapatan Asli Daerah, terealisasi sebesar

Rp. 482.740.846.005,72 atau 107,01 persen dari target sebesar

Rp. 451.087.980.095,14, atau secara kumulatif terdapat

pelampauan sebesar Rp.31.652.865.910,58, berasal dari :

- Pajak Daerah, sebesar Rp. 306.285.118.728,00

- Retribusi Daerah, sebesar 137.040.500,00

- Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan,

sebesar 32.576.306,64;

- Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah, sebesar

Rp.176.286.110.471,08

b) Dana Perimbangan, terealisasi Rp.1.646.668.595.005,00 atau

90,35 persen dari target sebesar 1.822.417.751.000,00 atau

secara kumulatif kurang dari target sebesar 175.749.155.995,00,

berasal dari :

- Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak,

Rp. 170.068.318.143,00

- Dana Alokasi Umum, sebesar Rp. 1.185.105.787.000,00

- Dana Alokasi Khusus, sebesar 5 trilyun 516 milyar 240 juta

624 ribu 514 rupiah Rp.291.494.489.862,00

Page 171: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

158

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

c) Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah terealisasi sebesar

Rp.94.342.465.090,00 atau 108,03 persen dari target sebesar

87.329.105.697,00 atau secara kumulatif melebihi target

sebesar Rp. 7.013.359.393,00, berasal dari :

- Pendapatan hibah, sebesar Rp.1.266.880.000,00

- Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus, sebesar

Rp.7.500.000.000,00

- Pendapatan Lainnya Sebesar Rp.85.575.585.090,00

B. Belanja Daerah, sebesar Rp.2.449.164.003.905,94, terdiri dari :

a. Belanja Tidak Langsung, sebesar Rp.956.570.842.028,58 ;

b. Belanja Langsung, sebesar Rp. 1.492.593.161.877,36, APBD

Provinsi Kalimantan Utara tersebut bersumber dari

Pendapatan Daerah.

Dari target yang telah ditetapkan sebesar

Rp.3.063.202.248.558,37, terealiasi sebesar 2.449.164.003.905,94 atau

79,95 persen,dengan rincian :

1. Belanja Tidak Langsung, sebesar Rp. 956.570.842.028,58

atau 79,95 persen dari alokasi belanja sebesar

Rp.1.052.789.478.097,30

2. Belanja Langsung, sebesar Rp. 1.492.593.161.877,36 atau

74,24 persen dari alokasi sebesar Rp.2.010.412.770.461,07

3. Kinerja Pendapatan Daerah

Pendapatan daerah, meliputi semua penerimaan uang

melalui rekening kas umum daerah yang menambah ekuitas dana,

merupakan hak daerah dalam satu tahun anggaran dan tidak

perlu dibayar kembali oleh daerah. Pendapatan Daerah, adalah

hak Pemerintah Daerah yang diakui sebagai penambah nilai

kekayaan bersih. Pendapatan daerah tersebut merupakan

Page 172: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

159

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

perkiraan yang terukur secara rasional yang dapat dicapai untuk

setiap sumber pendapatan.

Apek Kinerja Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Utara

Tahun Anggaran 2017 yang bersumber dari Pendapatan Asli

Daerah (PAD), Dana Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan Yang

Sah, mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya (2016)

sebesar Rp 44.699.740.437.31dan pendapatan daerah pada tahun

2017 ini mengalami pelampauan dibandingkan pendapatan tahun

2016.

Tabel 3.23

Realisasi Anggaran Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Utara

Tahun 2017

No URAIAN

Jumlah Bertambah/(Berkurang)

Anggaran

Setelah

Perubahan

Realisasi

%

1 2 3 4 5 6

1 PENDAPATAN 2,360,834,836,792.14 2,167,264,980,392.77 (193,569,856,399.37)

1 . 1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 451,087,980,095.14 426,253,920,297.77 (24,834,059,797.37)

1 . 1 . 1 Pendapatan Pajak Daerah 297,428,308,388.00 306,285,118,728.00 8,856,810,340.00

1 . 1 . 2 Pendapatan Retribusi

Daerah

140,000,000.00 137,040,500.00 (2,959,500.00)

1 . 1 . 3 Pendapatan Hasil

Pengelolaan Kekayaan

Daerah Yang Dipisahkan

0.00 32,576,306.64 32,576,306.64

1 . 1 . 4 Lain-lain Pendapatan Asli

Daerah yang Sah

153,519,671,707.14 119,799,184,763.13 (33,720,486,944.01)

1 . 2 PENDAPATAN TRANSFER 1,829,917,751,000.00 1,654,168,595,005.00 (175,749,155,995.00)

1 . 2 . 1 Transfer Pemerintah Pusat -

Dana Perimbangan

1,822,417,751,000.00 1,646,668,595,005.00 (175,749,155,995.00)

1 . 2 . 1 . 1 Dana Bagi Hasil Pajak 73,360,332,000.00 72,653,176,000.00 (707,156,000.00)

1 . 2 . 1 . 2 Dana Bagi Hasil Bukan Pajak

(Sumber Daya Alam)

255,934,817,000.00 97,426,133,143.00 (158,508,683,857.00)

1 . 2 . 1 . 3 Dana Alokasi Umum 1,185,105,787,000.00 1,185,105,787,000.00 0.00

1 . 2 . 1 . 4 Dana Alokasi Khusus 308,016,815,000.00 291,483,498,862.00 (16,533,316,138.00)

1 . 2 . 2 Transfer Pemerintah Pusat -

Lainnya

7,500,000,000.00 7,500,000,000.00 0.00

1 . 2 . 2 . 2 Dana Penyesuaian 7,500,000,000.00 7,500,000,000.00 0.00

1 . 3 LAIN-LAIN PENDAPATAN

YANG SAH

79,829,105,697.00 86,842,465,090.00 7,013,359,393.00

1 . 3 . 1 Pendapatan Hibah 1,119,480,000.00 1,266,880,000.00 147,400,000.00

Page 173: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

160

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

No URAIAN

Jumlah Bertambah/(Berkurang)

Anggaran

Setelah

Perubahan

Realisasi

%

1 2 3 4 5 6

1 . 3 . 3 Pendapatan Lainnya 78,709,625,697.00 85,575,585,090.00 6,865,959,393.00

JUMLAH PENDAPATAN DAERAH 2,360,834,836,792.14 2,167,264,980,392.77 (193,569,856,399.37)

Sumber data: Diolah dari Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2017

Komposisi Realisasi Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan

Utara Tahun 2013-2017 terlihat fluktuatif seperti pada grafik di

bawah ini. Pada tahun 2013 Provinsi Kalimantan Utara hanya

bersumber dari Lain-Lain Pendapatan Yang Sah, kemudian pada

tahun 2014 dan 2017 Pendapatan Transfer menjadi kontribusi

terbesar dalam realisasi pendapatan daerah. Sedangkan pada

tahun 2015 realisasi terbesar pada Pendapatan Asli Daerah dan

tahun 2016 realisasi terbesar pada Lain-Lain Pendapatan Yang Sah.

Grafik.3.5

Komposisi Realisasi APBD

Sumber Data : Data diolah dari Laporan Realisasi Anggaran Prov. Kaltara 2017

4. Kinerja Belanja Daerah

-

50,00

100,00

150,00

200,00

2013 2014 2015 2016 2017

Komposisi Realisasi Pendapatan Daerah Provinsi

Kalimantan Utara

Pendapatan Asli Daerah (%)

Pendapatan Transfer (%)

Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah (%)

Page 174: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

161

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

Selanjutnya dari sisi Belanja Daerah pada tahun 2017 terdiri

dari Belanja Tidak Langsung sebesar Rp 1.052.789.478.097,30

terealisasi sebesar Rp 956.570.842.028,58 dan Belanja Langsung

sebesar Rp 2.010.412.770.461,07 terealisasi sebesar Rp

1.492.593.161.877,36 dengan persentase realisasi belanja terbesar

terdapat pada Belanja Langsung yang terdiri dari Belanja pegawai,

Belanja barang dan jasa serta Belanja Modal. Adapun dari ketiga

jenis belanja tersebut Belanja Barang dan Jasa yang memiliki

kontribusi terbesar dalam realisasi pada Belanja langsung yakni

sebesar Rp 689.396.908.280,38 yang terdiri dari Hibah barang/jasa

yang diserahkan kepada pihak ketiga/masyarakat dan

Barang/jasa selain hibah atau Bantuan Sosial. Selain itu pada

Belanja Langsung realisasi terbesar pada Belanja Pegawai yakni Rp

399.097.699.119,66.

Tabel 3.24

Realisasi Belanja Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2017

BELANJA DAERAH ANGGARAN REALISASI %

BELANJA 3,063,202,248,558.37

2,449,164,003,905.94

79.95

Belanja Tidak Langsung

1,052,789,478,097.30

956,570,842,028.58

90.86

Belanja Pegawai 471,726,009,418.06

399,097,699,119.66

84.60

Belanja Bunga 7,150,492,707.00

-

-

Belanja Subsidi 21,759,555,000.00

20,908,428,314.00

96.09

Belanja Hibah 218,186,966,200.00

207,772,761,030.00

95.23

Belanja Bantuan Sosial 4,000,000,000.00

1,825,500,000.00

45.64

Belanja Bagi Hasil

kepada

Provinsi/Kabupaten/Kota

dan Pemerintah Desa

133,939,198,286.00

133,939,197,286.00

100.00

Belanja Bantuan

Keuangan kepada

Provinsi/Kabupaten/Kota

dan Pemerintahan Desa

193,027,256,486.24

193,027,256,278.92

100.00

Belanja Tidak Terduga 3,000,000,000.00

-

-

Belanja Langsung

2,010,412,770,461.07

1,492,593,161,877.36

74.24

Page 175: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

162

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

BELANJA DAERAH ANGGARAN REALISASI %

Belanja Pegawai 183,378,958,206.73

148,832,145,329.50

81.16

Belanja Barang dan

Jasa 793,639,428,407.42

689,396,908,280.38

86.87

- Hibah Barang/Jasa

yang Diserahkan

Kepada Pihak Ketiga/

Masyarakat

115,744,963,585.00

105,020,092,968.11

90.73

- Barang/Jasa selain

hibah dan Bantuan

Sosial

677,894,464,822.42

584,376,815,312.27

86.20

Belanja Modal 1,033,394,383,846.92

654,364,108,267.48

63.32

Realisasi belanja daerah merupakan realisasi penyerapan belanja

daerah yang dilakukan oleh pemerintah daerah untuk mendanai

seluruh program/ kegiatan yang berdampak langsung maupun

tidak langsung terhadap pelayanan publik. Pengelolaan belanja

daerah untuk mendukung capaian target kinerja utama

sebagaimana ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2016 –

2021 dengan menganut sistem prinsip akuntabilitas, efektif dan

efisien dalam rangka mendukung penerapan anggaran berbasis

kinerja. Belanja daerah diprioritaskan dalam rangka pelaksanaan

urusan pemerintahan Provinsi Kalimantan Utara yang terdiri dari

urusan wajib dan urusan pilihan sebagaimana ditetapkan dalam

ketentuan perundang-undangan, anggaran dan realisasi belanja

daerah seperti yang dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.25

Realisasi Anggaran Belanja Daerah Per Perangkat Daerah Provinsi

Kalimantan Utara Tahun 2017

NO. PERANGKAT DAERAH ANGGARAN REALISASI SISA ANGGARAN

Rp %

1 DINAS PENDIDIKAN

DAN KEBUDAYAAN 332,849,939,687.28 311,863,176,207.82 (20,986,763,479.46) (6.31)

2 DINAS KESEHATAN 280,400,059,807.00 193,482,876,547.01 (86,917,183,259.99) (31.00)

3

DINAS PEKERJAAN

UMUM, PENATAAN

RUANG, PERUMAHAN

DAN KAWASAN

PEMUKIMAN

933,185,695,462.28 565,954,773,050.00 (367,230,922,412.28) (39.35)

4 SATUAN POLISI

PAMONG PRAJA 17,616,065,440.00 13,447,962,649.00 (4,168,102,791.00) (23.66)

Page 176: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

163

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

NO. PERANGKAT DAERAH ANGGARAN REALISASI SISA ANGGARAN

Rp %

5

BADAN

PENANGGULANGAN

BENCANA DAERAH

12,799,592,415.00 11,279,832,320.00 (1,519,760,095.00) (11.87)

6 BADAN KESATUAN

BANGSA DAN POLITIK 11,604,563,826.00 10,026,637,750.00 (1,577,926,076.00) (13.60)

7 DINAS SOSIAL 14,842,782,393.00 10,211,837,953.00 (4,630,944,440.00) (31.20)

8

DINAS TENAGA

KERJA DAN

TRANSMIGRASI

10,248,276,649.00 8,828,455,847.00 (1,419,820,802.00) (13.85)

9

DINAS

PEMBERDAYAAN

PEREMPUAN DAN

PERLINDUNGAN

ANAK,

PENGENDALIAN

PENDUDUK DAN

KELUARGA

BERENCANA

11,577,431,322.00 10,188,026,185.00 (1,389,405,137.00) (12.00)

10 DINAS LINGKUNGAN

HIDUP 11,579,545,000.80 10,080,095,636.00 (1,499,449,364.80) (12.95)

11

DINAS

KEPENDUDUKAN DAN

PENCATATAN SIPIL

9,541,718,832.00 7,776,290,935.00 (1,765,427,897.00) (18.50)

12

DINAS

PEMBERDAYAAN

MASYARAKAT DAN

DESA

11,442,570,842.00 9,969,844,643.50 (1,472,726,198.50) (12.87)

13 DINAS

PERHUBUNGAN 79,463,660,698.00 69,068,308,765.00 (10,395,351,933.00) (13.08)

14 DINAS KOMUNIKASI

DAN INFORMATIKA 23,316,103,545.00 17,720,127,257.00 (5,595,976,288.00) (24.00)

15

DINAS PENANAMAN

MODAL DAN

PELAYANAN

TERPADU SATU PINTU

16,023,003,164.67 12,193,506,711.00 (3,829,496,453.67) (23.90)

16 DINAS KEPEMUDAAN

DAN OLAHRAGA 8,862,720,393.00 7,142,455,127.00 (1,720,265,266.00) (19.41)

17

DINAS

PERPUSTAKAAN DAN

KEARSIPAN

7,780,020,393.00 7,045,159,741.00 (734,860,652.00) (9.45)

18 DINAS KELAUTAN

DAN PERIKANAN 34,655,493,734.65 32,266,638,976.00 (2,388,854,758.65) (6.89)

19 DINAS PARIWISATA 14,084,060,393.00 11,198,441,038.00 (2,885,619,355.00) (20.49)

20

DINAS PERTANIAN

DAN KETAHANAN

PANGAN

24,489,410,313.00 20,398,715,205.00 (4,090,695,108.00) (16.70)

21 DINAS KEHUTANAN 35,235,546,666.00 30,477,842,783.00 (4,757,703,883.00) (13.50)

22

DINAS ENERGI DAN

SUMBERDAYA

MINERAL

14,430,542,307.00 12,149,172,171.00 (2,281,370,136.00) (15.81)

23

DINAS

PERINDUSTRIAN,

PERDAGANGAN,

KOPERASI DAN

USAHA KECIL DAN

MENENGAH

21,939,001,225.00 18,424,864,446.50 (3,514,136,778.50) (16.02)

Page 177: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

164

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

NO. PERANGKAT DAERAH ANGGARAN REALISASI SISA ANGGARAN

Rp %

24 DEWAN PERWAKILAN

RAKYAT DAERAH 25,236,079,590.00 14,752,037,938.00 (10,484,041,652.00) (41.54)

25

KEPALA DAERAH

DAN WAKIL KEPALA

DAERAH

1,459,380,385.00 1,347,317,947.00 (112,062,438.00) (7.68)

26 SEKRETARIAT DAERAH 230,458,291,585.45 185,796,507,976.92 (44,661,783,608.53) (19.38)

27 SEKRETARIAT DPRD 74,810,068,168.00 58,147,935,143.00 (16,662,133,025.00) (22.27)

28 BADAN

PENGHUBUNG 18,753,302,257.00 12,619,171,673.00 (6,134,130,584.00) (32.71)

29 INSPEKTORAT 15,654,614,437.00 12,909,518,475.00 (2,745,095,962.00) (17.54)

30

BADAN

PERENCANAAN

PEMBANGUNAN

DAERAH DAN

LITBANG

32,818,601,344.00 24,208,092,418.64 (8,610,508,925.36) (26.24)

31

BADAN PENGELOLA

KEUANGAN DAN

ASET DAERAH

510,287,170,181.24 470,810,119,126.92 (39,477,051,054.32) (7.74)

32

BADAN PENGELOLA

PAJAK DAN RETRIBUSI

DAERAH

44,717,770,385.00 31,076,580,401.00 (13,641,189,984.00) (30.51)

33

BADAN

KEPEGAWAIAN

DAERAH

20,491,718,035.00 16,168,704,969.00 (4,323,013,066.00) (21.10)

34

BADAN

PENGEMBANGAN

SUMBER DAYA

MANUSIA

13,608,249,396.00 9,981,741,139.00 (3,626,508,257.00) (26.65)

Page 178: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

165

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

aporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) ini

menggambarkan penekanan pada manajemen

pembangunan berbasis kinerja dan perbaikan

pelayanan publik, dimana setiap organisasi pemerintah melakukan

pengukuran dan pelaporan atas kinerja institusi dengan

menggunakan indikator yang jelas dan terukur. Pembuatan LKjIP ini

merupakan langkah yang baik dalam memenuhi Peraturan

Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah (AKIP). Sebagai upaya untuk penyelenggaraan

pemerintahan yang baik sebagaimana diharapkan oleh semua

pihak.

Bagi organisasi pemerintah daerah, LKjIP menjadi bagian

dari upaya pertanggungjawaban dan mendorong akuntabilitas

publik. Sementara bagi publik sendiri, LKjIP akan menjadi ukuran

akan penilaian dan juga keterlibatan publik untuk menilai kualitas

kinerja pelayanan dan mendorong tata kelola pemerintahan yang

baik.

Dari evaluasi dan analisis atas pencapaian sasaran dan

indikator kinerja yang sudah di uraikan dalam bab III, terlihat bahwa

kerja keras telah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan

Utara untuk memastikan pencapaian kinerja dalam rangka

mewujudkan kesejahteraan masyarakat, mendorong

perkembangan dan kemajuan daerah sebagai daerah otonomi

baru.

Sebagai Daerah Otonomi Baru, Pemerintah Provinsi

Kalimantan Utara tentunya tidak terlepas dari berbagai

keterbatasan yang ada, maka sangat diperlukan langkah-langkah

L

Page 179: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

166

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

nyata dalam pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan,

diperlukan pemikiran-pemikiran dan implementasi guna

mewujudkan amanah yang telah diemban.

Pada tahun 2017 Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara

menetapkan sebanyak 12 (dua belas) sasaran dengan 18

(delapan belas) indikator kinerja sesuai dengan Dokumen Perjanjian

Kinerja Tahun 2017 yang ingin dicapai. Berdasarkan hasil

pengukuran seluruh sasaran telah dapat direalisasikan dengan

Sangat Baik dengan rata-rata capaian kinerja sasaran di atas 90%,

sesuai target dan atau melebihi target. Secara rinci pencapaian

sasaran dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Untuk Sasaran dengan pencapaian indikator sangat tinggi

sebanyak 12 Indikator atau 66,66%.

2. Untuk Sasaran dengan pencapaian indikator sedang/cukup

sebanyak 3 indikator atau 16,66%

3. Terdapat Sasaran dengan 3 indikator yang tidak ada data

sehingga tidak dapat dilakukan penghitungan pencapaian

indikatornya atau 16,66%.

Namun demikian, beberapa tantangan perlu menjadi fokus

bagi perbaikan kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara

kedepan. Pertama, meskipun beberapa sasaran pada perjanjian

kinerja daerah tersebut telah mencapai target indikator dengan

realisasi sangat tinggi yang didasarkan pada Permendagri Nomor

54 Tahun 2010 terkait Skala Penilaian Kinerja. Berdasarkan data

tersebut terdapat 12 dari 18 Indikator yang pencapaiannya sangat

tinggi atau 66,66% dari keseluruhan indikator. Akan tetapi masih

terdapat persoalan-persoalan di masyarakat yang belum

sepenuhnya bisa dijawab dengan baik pula, karena masih

terdapat 16,66% pencapaian indikator yang sedang/cukup dan

tidak ada data tersedia yang belum terpuhi. Salah satunya adalah

Page 180: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

167

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

tidak tercapainya indikator presentase penurunan angka

kemiskinan sebagaimana yang telah dijelaskan pada bab analisis

sebelumnya. Hal-hal yang menyebabkan rendahnya pencapaian

ini adalah :

a. Rendahnya kualitas angkatan kerja. Pada tahun 2017,

penduduk yang bekerja dengan jenjang pendidikan SD ke

bawah sebanyak 106 ribu orang atau sebesar 33,89 persen.

Penduduk yang bekerja dengan pendidikan SMP sebanyak 46

ribu orang (14,59 persen), kemudian penduduk yang bekerja

dengan pendidikan SMA dan SMK mencapai 111 ribu orang

(35,55 persen), serta penduduk yang bekerja dengan

pendidikan tinggi (Diploma ke atas) sebanyak 50 ribu orang

(15,96 persen) (BPS Kalimantan Timur). Rendahnya tingkat

pendidikan tenaga kerja yang menyebabkan tenaga kerja

tidak mampu menyerap atau menguasai IPTEK. Selain itu juga

tingginya kenaikan angkatan kerja tidak sebanding dengan

penyerapan penduduk yang bekerja sehingga meningkatkan

angka pengangguran di Provinsi Kalimantan Utara.

b. Kurangnya peningkatan nilai tambah dari sector pertanian.

Berdasarkan data BPS Kalimantan Timur periode September

2017 angka kemiskinan pedesaan (9,14%) lebih tinggi

daripada angka pedesaan perkotaan (5,39%).

c. Akses yang sulit terhadap kepemilikan modal.

d. Penggunaan sumber daya yang tidak efisien.

e. Tingginya pertumbuhan penduduk. Jumlah penduduk Provinsi

Kalimantan Utara Tahun 2016 sebesar 621.768 jiwa dan

meningkat pada Tahun 2017 menjadi 729.128 jiwa.

Peningkatan jumlah penduduk yang tinggi akan berdampak

terhadap kenaikan angka kemiskinan. Sedangkan jika dilihat

dari rasio ketergantungan Provinsi Kalimantan Utara sebesar

Page 181: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

168

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

59,40%. Semakin tingginya angka rasio ketergantungan

menunjukkan semakin besar tanggungan yang harus di

tanggung oleh penduduk usia produktif.

f. Besaran upah yang tidak sesuai dengan kebutuhan hidup

layak. Upah merupakan penghasilan utama yang diterima

oleh tenaga kerja, sehingga jika upah tidak sebanding

dengan kebutuhan hidup layak akan menyebabkan tingginya

angka kemiskinan.

Pada dasarnya pemerintan Provinsi Kalimantan Utara berhasil

menurunkan presentase angka kemiskinan dari tahun 2016 sebesar

6,99% menjadi 6,96% di tahun 2017. Namun masih belum mencapai

target yang diperjanjikan. Akan tetapi berbagai upaya telah

dilakukan oleh pemerintah Provinsi Kalimantan Utara guna

meminimalisir faktor penghambat penurunan angka kemiskinan ini

diantaranya adalah meningkatkan jumlah bantuan bagi PMKS dan

meningkatkan keterampilan PSKS, bimbingan dan rehabilitasi

berbentuk Praktek Keterampilan Usaha Kecil Produktif, kegiatan

One Day For Children (ODFC), mengurangi rasio ketergantungan

penduduk dengan cara mengendalikan jumlah penduduk dan

pertumbuhan ekonomi dapat dilakukan misalnya dengan

perbaikan sarana dan prasarana usaha, pemberian bantuan

usaha dan penjaminan kepastian usaha. Pada pencapaian tingkat

pengangguran terbuka juga belum terealisasi dengan baik yang

terkendala oleh beberapa faktor diantaranya adalah :

a. Tingginya kenaikan angkatan kerja tidak sebanding dengan

penyerapan penduduk yang bekerja.

b. Pada Tahun 2017 angkatan kerja 330.731 jiwa yang terdiri dari

312.416 jiwa bekerja dan 18.315 jiwa pengangguran. Angka

pengangguran Tahun 2016 sebanyak 15.099 jiwa meningkat

menjadi 18.315 jiwa pada Tahun 2017.

Page 182: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

169

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

c. Kualitas tenaga kerja relatif rendah yang disebabkan oleh

tingginya angka putus sekolah sehingga tenaga kerja tidak

mampu menyerap atau menguasai IPTEK. Pada tahun 2017

penduduk yang bekerja dengan jenjang pendidikan SD ke

bawah sebanyak 106 ribu orang atau sebesar 33,89 persen.

Penduduk yang bekerja dengan pendidikan SMP sebanyak 46

ribu orang (14,59 persen), kemudian penduduk yang bekerja

dengan pendidikan SMA dan SMK mencapai 111 ribu orang

(35,55 persen), serta penduduk yang bekerja dengan

pendidikan tinggi (Diploma ke atas) sebanyak 50 ribu orang

(15,96 persen). Namun demikian Pemerintah Provinsi

Kalimantan Utara melalui dinas terkait mengupayakan

beberapa langkah-langkah perbaikan kedepannya dalam

mengurangi angka kemiskinan ini diantaranya adalah

mengupayakan perluasan dan penciptaan lapangan

pekerjaan, mendorong dan mensyaratkanpenerapan standar

kompetensi dan sertifiaksi di perusahaan, meningkatkan

kompetensi calon tenaga kerja dan penyelenggaraan

pelatihan kerja serta memfasilitasi para pencari kerja untuk

memperoleh akses informasi pasar kerja. Diharapak pada

tahun-tahun mendatang angka tingkat pengangguran

terbuka dapat berkurang.

Tantangan-tantangan lainnya yang belum dapat terealisasi

di tahun 2017 ini adalah pada indikator Ideks Pemberdayaan

Gender dan Indeks Pembangunan Gender yang belum dapat

dihitung karena terkendala data. Hal ini jangan sampai memicu

penurunan tren positif nilai IPG dan IDG di tahun sebelumnya.

Menyikapi hal tersebut, peran pemerintah Provinsi Kalimantan Utara

diperlukan untuk memastikan bahwa pencapaian-pencapaian

indikator tersebut sudah pada koridor data yang mendukungnya

Page 183: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

170

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

sehingga memperoleh pencapaian yang baik di tahun

mendatang.

4.2 Saran

Dalam hal kaitannya dengan pencapaian sasaran lainnya,

pentingnya koordinasi dan sinergi antara pemerintah Provinsi

Kalimantan Utara dengan berbagai unsur baik pemerintah

Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Kalimantan Utara, daerah yang

berbatasan dengan Kalimantan Utara maupun juga dengan pihak-

pihak diluar pemerintah. Beberapa sasaran seperti meningkatnya

akses dan kualitas kesehatan masyarakat, meningkatnya

pertumbuhan ekonomi, meningkatnya infrastruktur fisik dan

ekonomi wilayah, meningkatnya konektivitas antar daerah dan

negara tetangga, meningkatnya kualitas lingkungan hidup,

terjaganya keamanan dan ketertiban wilayah, terwujudnya daerah

perbatasan yang tertib dan tentram, terwujudnya pengelolaan

pemerintahan yang transparan dan akuntabel serta terwujudnya

pelayanan publik yang baik dan berkualitas yang sulit dicapai

apabila tidak ditunjang oleh koordinasi dan sinergi yang dibangun

dengan sungguh-sungguh dalam upaya-upaya mencapai sasaran

dan indikator kinerja tersebut.

Sebagai bagian dari perbaikan kinerja pemerintah daerah,

hasil evaluasi capaian kinerja ini juga penting dipergunakan oleh

instansi di lingkungan Pemprov Kaltara untuk perbaikan

perencanaan dan pelaksanaan program/ kegiatan di tahun yang

akan datang. Beberapa permasalahan dan solusi yang sudah

dirumuskan akan menjadi tidak punya makna jika hanya berhenti

menjadi laporan saja, namun harus ada rencana dan upaya

konkret untuk menerapkannya dalam siklus perencanaan dan

pelaksanaan pembangunan daerah. Terhadap indikator kinerja

yang capaiannya belum memenuhi target yang telah ditetapkan,

Page 184: DR. H. IRIANTO LAMBRIE · pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan

171

LKjIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 2017

kami sadari semata-mata karena kelemahan dan

ketidaksempurnaan sebagai manusia, namun demikian segala

kekurangan dan ketidak sempurnaan tersebut harus menjadi

motivasi untuk memperbaiki lebih baik pada tahun-tahun

mendatang. Hal ini akan menjadikan LKjIP benar-benar menjadi

bagian dari sistem monitoring dan evaluasi untuk pijakan

peningkatan kinerja pemerintahan dan perbaikan layanan publik

yang semakin baik.

Dengan tersusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Provinsi Kalimantan Utara ini, diharapkan dapat memberikan

gambaran Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara kepada

pihak-pihak terkait baik sebagai stakeholder sataupun pihak lain

yang telah mengambil bagian dengan berpartisipasi aktif untuk

membangun Provinsi Kalimantan Utara.