-
8/18/2019 Tugas Mandiri 4 Ikgm Iv_desi Putri Basuki_009
1/21
TUGAS MANDIRI 4 IKGM IV
Desi Putri Basuki
021311133009
Kelas A
Jelaskan pengertian, kegunaan, rumus, kelebihan, dan kekurangan dari indikator:
1. Karies : DMFT, Nyvad Caries Diagnostic Criteria, Specific Caries Index, PUFA
Index, Caries Assessment Spectrum and Treatment (CAST) Index, International
Caries Detection and Assessment System (ICDAS I & ICDAS II), dan FDI World
Dental Federation Caries Matrix.
2. Kelainan Periodontal : CPITN, PHP Index, Basic Periodontal Examination (BPE)
Index, Periodontal Screening and Recording (PSR) Index, Genetic Susceptibility
Index for Periodontal disease.
Jawaban :
A. Indikator Karies
1. DMF-T (Decay M issing Fil led-Teeth)
Definisi
Indeks DMF-T adalah indeks untuk menilai status kesehatan gigi dan mulut dalam halkaries gigi permanen. Nilai DMF-T adalah angka yang menunjukkan jumlah gigi
dengan karies pada seseorang atau sekelompok orang.
Angka D ( Decay) : Jumlah gigi yang berlubang karena karies gigi.
Angka M ( Missing) : Jumlah gigi yang indikasi untuk dicabut atau gigi yang telah hilang
karena karies.
Angka F ( Filling ) : Jumlah gigi yang telah ditambal karena karies dan dalam keadaan
baik.
Rumus
Rumus yang digunakan untuk menghitung DMF-T :
DMF-T = D + M + F
-
8/18/2019 Tugas Mandiri 4 Ikgm Iv_desi Putri Basuki_009
2/21
Kategori DMF-T menurut WHO :
0,0 – 1,1 = sangat rendah
1,2 – 2,6 = rendah
2,7 – 4,4 = sedang
4,5 – 6,5 = tinggi
6,6 > = sangat tinggi
Kelebihan Kekurangan
1.
Mudah digunakan
2. Bersifat universal sehingga
dapat dilakukan
pembandingan data secara
internasional
3. Dapat mengukur prevalensi
karies4. Dapat diterima oleh pasien
1. Tidak dapat menggambarkan
banyaknya karies yang
sebenarnya. Karena jika pada
gigi tersebut terdapat 2 karies
atau lebih, karies dihitung
tetap 1
2. Indeks DMF-T tidak dapat
membedakkan kedalaman
dari karies, misalnya karies
superficialis, media, profunda
3.
Tidak valid untuk gigi yanghilang karena penyebab lain
selain karies
4.
Tidak valid untuk pencabutan
perawatan ortodonti
5.
Tidak dapat digunakan untuk
karies akar
-
8/18/2019 Tugas Mandiri 4 Ikgm Iv_desi Putri Basuki_009
3/21
2. Nyvad Caries Diagnostic Criteria
Definisi
Definisi dari Nyvad Caries Diagnostic Criteria dikemukakan oleh Nyvad 1999 yaitu
merupakan manifestasi dari karies pada initial stage dari karies dan sebelum karies itu
terjadi. Kriteria Nyvad membedakan antara lesi karies aktif dan inaktif pada level
kavitas maupun non kavitas. Indeks ini juga menghitung aktivitas lesi,
memperhitungkan hubungan biaya ketika rencana perawatan dibuat.
Rumus
Skor Nyvad Cari es Diagnostic Criter ia yaitu:
-
8/18/2019 Tugas Mandiri 4 Ikgm Iv_desi Putri Basuki_009
4/21
Kelebihan Kekurangan
1. Dapat mengidentifikasi lesi karies
insipient, sehingga dapat
menentukan rencana program
pencegahan karies
2. Prelavensi dan keparahan karies
dibawah estimasi dari indeks def
dapat dihilangkan karena hanya
menghitung status kavitas
3.
Dapat mengurangi keperluan
perawatan yang lebih lanjur karena
diagnosis ditegakkan ketika terlihat
initial lesions sehingga lesi
progresif yang berkelanjutan dapat
dicegah
Terdapat kesulitan untuk membuat
diagnosis yang pasti dari lesi aktif sebelum
terjadi kavitas pada permukan oklusal
dibandingkan dengan permukaanfasial.
Penggunaan permukaan oklusal secara
fisiologis selama proses pengunyahan
dapat menyebabkan hilangnya lesi.
-
8/18/2019 Tugas Mandiri 4 Ikgm Iv_desi Putri Basuki_009
5/21
3. Specif ic Caries I ndex
Definisi
Indeks ini akan menyediakan informasi tidak hanya prevalensi karies tapi juga lokasidan tipe lesi karies pada individu. Indeks yang menunjukkan jumlah karies gigi yang
sama sekali belum pernah ditangani
Rumus
Cara menghitung:
1. Menggunakan indeks DMF-T
2. Mengurutkan data individu mulai dari yang terendah sampai yang tertinggi
3.
Mengambil 1/3 jumlah data dari total populasi dengan DMF-T yang tinggi
4. Lalu menjumlahkan data tersebut
5. Kemudian membaginya lagi dengan jumlah individu (1/3) yang tetinggi DMF-Tnya
Skor SCI untuk individu dihitung dengan menambahkan skor gigi individual. Rentang
Skor untuk individual dari 0-192 (untuk 32 gigi)
-
8/18/2019 Tugas Mandiri 4 Ikgm Iv_desi Putri Basuki_009
6/21
Kelebihan
1. Petugas dan material yang kompeten
di masa depan serta pelatihan untuk
tenaga kerja dibutuhkan untuk
mengatasi karies pada populasitertentu mungkin dinilai
2. Hasil dari penulis menunjukkan
reproduksibilitas dan validitas dari
indek baru ini adalah baik
Kekurangan
1. Pada kasus dengan lesi yang luas
yang meliputi lebih dari 1
permukaan hanya bisa dibuat dari
asal lesiKekurangan untuk menentukan
rencana perawatan jika indeks ini
digunakan sendirian tanpa
kombinasi dengan indeks lain
3. Kurangnya penyediaan untuk
menilai karies akar
2. Jumlah dari lesi proksimal tidak
diperhatikan karena tidak adanya
foto bitewing radiograph
-
8/18/2019 Tugas Mandiri 4 Ikgm Iv_desi Putri Basuki_009
7/21
4. PUFA Index
Definisi
Indeks PUFA adalah indeks yang digunakan untuk pengukuran karies yang tidak
dirawat. Menurut Palenstein, ada empat kondisi oral akibat karies gigi yang tidak
dirawat yang digunakan untuk pengukuran indeks PUFA yaitu pulpitis, ulserasi,
fistula dan abses. Lesi yang tidak diakibatkan oleh karies yang tidak dirawat tidak
diberikan skor.
Rumus PUFA Index
(P/p) = Pulpal, pertimbangan keterlibatan pulpa dalam proses karies dengan
hancurnya seluruh korona atau mahkota sehingga yang tersisa hanyalah akar
(U/u)= Ulserasi, yang disebabkan oleh potongan-potongan enamel yang pecah
ataupun karena inflamasi pulpa atau akar yang mengalami fragmentasi sehingga
timbul ulser
(F/f)= Fistula atau nanah yang muncul akibat adanya gangguan kesehatan gigi dan
mulut yang melibatkan pulpa
(A/a)= Abses yang terkait dengan pulpa
Huruf besar digunakan untuk gigi permanen dan huruf kecil digunakan untuk gigi
sulung. Akumulasi skor PUFA setiap individu sama seperti akumulasi skor untuk
DMFT. PUFA untuk gigi permanen dan pufa untuk sulung. Skor setiap individu
berkisar antara 0-20 untuk pufa gigi sulung dan 0-32 untuk PUFA gigi permanen.
Prevalensi PUFA/pufa dihitung sebagai persentase dari populasi, dengan skor
PUFA/pufa dari satu atau lebih individu.
Rumus PUFA index = PUFA + pufa x 100
D + d
-
8/18/2019 Tugas Mandiri 4 Ikgm Iv_desi Putri Basuki_009
8/21
Kelebihan Kekurangan
1. Sederhana untuk digunakan
rekam medis
2.
Dapat digunakan untuk gigisulung dan permanen
3. Hasilnya dapat dipresentasikan
bersama indeks DMF
1. Realibilitas dan validitas
diperlukan pada diskusi dan
penelitian mendatang2. Beberapa subjek dengan skor U
(ulcer )
3. Stages dari lesi karies pada
enamel tidak dinilai
-
8/18/2019 Tugas Mandiri 4 Ikgm Iv_desi Putri Basuki_009
9/21
5. Caries Assessment Spectrum and Treatment (CAST) Index
Definisi
Indeks ini merupakan indeks yang mengkombinasikan elemen penilaian dariICDAS III dan PUFA dan komponen MF pada indeks DMF. Indeks ini
dikembangkan karena untuk menemukan indeks yang dipercaya.
Rumus
Kelebihan Kekurangan
1. Skor DMF dapat dengan mudah
dikalkulasikan dari skor CAST
2. Digunakan hanya untuk survei
epidemologi3. Visual/ tactile hierachial one digit
coding system
4. Meliputi spektrum total dari progresi
lesi karies membuat kemudahan
komunikasi antara profesional
5. Digunakan untuk memperkuat dan
melengkapi ICDAS, DMF, PUFA
6. Menyediakan sarana untuk
penggunaan indeks DMF yang lebih
luas
1.
Tidak menunjukkan hasil yang valid pada uji validitas dan realibilitas
2. Tidak disarankan untuk clinical
trials
3. Tidak menyediakan data pada
perhitugan perawatan dan
pencegahan pada setiap kode
-
8/18/2019 Tugas Mandiri 4 Ikgm Iv_desi Putri Basuki_009
10/21
6. I nternational Caries Detection and Assessment System (I CDAS I & ICDAS I I )
Definisi
Dikembangkan pada tahun 2001 oleh usaha kelompok penelitian, epidomologist dan restorative dentist two digit system : didasarkan pada kebutuhan untuk
mendeteksi karies. ICDAS I merupakan penelitian yang menggunakan sistematik
review yangmenggunakan assessment atau pemeriksaan pada bagian corona atau
permukaan mahkota akan tetapi lebih sempurna daripada DMF-T. ICDAS II
merupakan penelitian yang menggunakan sistematik review assessment lebih
kompleks yaitu pada tiap permukaan korona sealant,restorasi, perubahan warna
serta aktivitas kariesnya membentuk 2 digit yaitu 1: CARS, 2: CORONAL
Rumus
ICDAS-I mencakup detect ion (D) dari karies dengan tahap proses karies,
topografi dan anatomi, assessment (A) dari proses karies (baik yang
berlubang maupun tidak berlubang). Penilaian kriteria ICDAS-II adalah sebagai
berikut:
Deteksi dari karies pada permukaan korona dibagi menjadi 2 proses:
1.
Pertama mengklasifikasikan tiap permukaan gigi dari sound, sealed,restored, crowned atau missing
-
8/18/2019 Tugas Mandiri 4 Ikgm Iv_desi Putri Basuki_009
11/21
2. Kedua adalah klasifikasi dari carious status pada skala ordinal
ICDAS I
1. Penelitiannya menggunakan sistematik review.
2. Assessment atau pemeriksaan atau penaksiran khusus pada bagian corona
atau permukaan mahkota tapi lebih sempurna dari DMF-T
ICDAS II
1. Assessment lebih kompleks yaitu pada tiap permukaan korona, sealant,
restorasi, perubahan warna serta aktivitas kariesnya
2. Membentuk 2 digit , yaitu 1: CARS, 2:CORONAL
-
8/18/2019 Tugas Mandiri 4 Ikgm Iv_desi Putri Basuki_009
12/21
Kelebihan Kekurangan
1. Hasil lebih spesifik, lebih lengkap
dibandingkan dengan pemeriksaan
lainnya
2. Mampu menghitung karies dentin,
3.
Mengikuti perjalanan karies4. Etiologi karies lebih terarah
1. Tidak meilai karies pulpa
2. Membutuhkan waktu pemeriksaan
yang lebih lama
3. Analisisnya lebih kompleks
-
8/18/2019 Tugas Mandiri 4 Ikgm Iv_desi Putri Basuki_009
13/21
-
8/18/2019 Tugas Mandiri 4 Ikgm Iv_desi Putri Basuki_009
14/21
7. FDI World Dental Federation Caries Matrix
Definisi
Program WHO Global Oral Health telah mengakui pentingnya promosi paradigma baru antara sesama praktisi dokter gigi mengenai perubahan dari
restorative menjadi preventif dan model promosi kesehatan (penyuluhan).
Dikembangkan oleh komite FDI. Maksud dari system ini tidak untuk
mengklasifikasika karies namun merupakan system yang terintegrasi yang dapat
digunakan praktisi, peneliti, edukator dan tenaga kesehatan.
Rumus
Kelebihan Kekurangan
1. Menyediakan kerangka kerja yang
akan membantu pengembangan danklasifikasi lesi karies dengan system
yang relevan
2. Kerangka kerja digunakan mencakup
seluruhnya sehingga bisa multifungsi
Kerangka kerja yang disediakan tidak bisa menyediakan untuk system
klasifikasi karies atau lesi baru
-
8/18/2019 Tugas Mandiri 4 Ikgm Iv_desi Putri Basuki_009
15/21
KELAINAN PERIODONTAL
1. CPITN
Pengertian: Community Periodontal Index for Treatment Needs adalah indeks
resmi yang digunakan oleh WHO untuk mengukur kondisi jaringan periodontal
serta perkiraan akan kebutuhan perawatannya dengan menggunakan sonde khusus
yaitu WHO Periodontal Examining Probe.
Sonde khusus yang dipergunakan untuk pemeriksaan CPITN ini memiliki
bentuk ujung bulat dengan diameter 0,5 mm, dengan kode warna 3,5 sampai 5,5
mm.
Pemeriksaan CPITN ini menggunakan 6 sektan yaitu :
1. Sektan kanan atas : elemen gigi 1.7, 1.6, 1.5, 1.4 (sektan 1)
2. Sektan anterior (depan) atas : elemen gigi 1.3, 1.2, 1.1, 2.1, 2.2, 2.3 (sektan
2)
3. Sektan kiri atas : elemen gigi 2.4, 2.5, 2.6, 2.7 (sektan 3)
4. sektan kiri bawah : elemen gigi 3.7, 3.6. 3.5, 3.4 (sektan 4)
5. Sektan anterior bawah : elemen gigi 3.3, 3.2, 3.1, 4.1, 4.2, 4 (sektan 5)
6. Sektan kanan bawah : elemen gigi 4.4, 4.5, 4.6, 4.7 (sektan 6)
Gigi Index CPITN terbagi dan tergantung atas tiga kelompok umur yaitu
1. Umur 20 tahun atau lebih
2. Umur 16 tahun sampai 19 tahun
3. Umur kurang dari 15 tahun
Dalam pemeriksaan CPITN perlu diperhatikan:
1. Apabila salah satu gigi geraham atau molar dan juga gigi seri atau incisivus
tidak ada, tidak diperlukan penggantian gigi.
2. Apabila dalam satu sektan tidak terdapat gigi index maka gigi dalam sektan
tersebut diperiksa semuanya dan yang diambil adalah gigi dengan skor
tertinggi.
3. Umur 19 tahun kebawah tidak dilakukan pemeriksaan Molar Kedua (M2)
untuk menghindari false pocket.
4. Umur 15 tahun kebawah, pencatatan hanya dilakukan bila ada perdarahan
daerah gusi dan karang gigi saja.
5. Jika gigi index dan penggantinya tidak ada maka sektan diberi tanda X
-
8/18/2019 Tugas Mandiri 4 Ikgm Iv_desi Putri Basuki_009
16/21
Pembagian mengenai kelompok umur, gigi indax dan skornya adalah sebagai
berikut :
1.
Umur 20 tahun atau lebih, gigi index yang diperiksa adalah 1.7, 1.6, 1.1,
2.1, 2.6, 2.7, 3.7, 3.6, 3.1, 4.1, 4.6, 4.7, dengan skor 0, 1, 2, 3, 4.
2. Umur 16 tahun sampai 19 tahun, gigi index yang diperiksa adalah 1.6, 1.1,
2.6, 3.6, 3.1, 4.6, dengan skor 0, 1, 2, 3, 4.
3. Umur kurang dari 15 tahun, gigi index yang diperiksa adalah sama dengan
16-19 tahun, dengan skor 0,1, 2.
Kriteria skoring CPITN:
0 : periodonsium sehat
1 : terdapat perdarahan setelah probing
2 : terdapat kalkulus supra atau subgingiva atau timbunan plak di sekeliling margin
gingiva,tidak terdapat poket dengan kedalaman lebih dari 3mm.
3
: terdapat poket 4 atau 5 mm
4
: terdapat poket lebih dari 6 mm
* : terdapat keterlibatan daerah furkasio atau terdapat loss attachment >7mm
-
8/18/2019 Tugas Mandiri 4 Ikgm Iv_desi Putri Basuki_009
17/21
Dari data status periodontal yang diperoleh dengan menggunakan kode tersebut,
perawatan dikategorikan sebagai berikut :
0 : tidak memerlukan perawatan
1 : peningkatan kebersihan mulut/penyuluhan
2 : peningkatan kebersihan mulut/penyuluhan dan scalling
3
: peningkatan kebersihan mulut / penyuluhan, skeling, kuretase, bedah periodontal
Kelebihan Kekurangan
1. Sederhana
2. Mendapatkan data tentang status
periodontal masyarakat.
3. Dapat merencanakan program
penyuluhan.
4. Dapat menentukan kebutuhan
perawatan (jenis tindakan, bebankerja, kebutuhan tenaga).
5. Memantau kemajuan kondisi
periodontal individu.
1.
Kekurangan dalam menetapkan
kebutuhan perawatan
2. keterbatasan-keterbatasan, dan
data yang diperoleh dari
penggunaan indeks ini masih
dapat disalah tafsirkan
3. Kriteria (skoring) CPITN untuk
mengkategorikan status
periodontal valid, tetapi
penggunaan gigi-gigi indeks
dapat menghasilkan estimasiyang rendah pada status
periodontal
4. kalkulasi tiap sextan dan tiap
individu dapat menimbulkan
estimasi yang berlebihan untuk
kebutuhan perawatan,
khususnya untuk kode 3 dan
kode 4 (poket 4-5 mm, poket
sama/lebih besar dari 6 mm)
-
8/18/2019 Tugas Mandiri 4 Ikgm Iv_desi Putri Basuki_009
18/21
2. PATIENT HYGIENE PERFORMANCE INDEX (PHP)
Pengertian: PHP oleh Podshadley dan Haley merupakan indeks pertama yang
dikembangkan untuk tujuan yang semata-mata menilai kebersihan individu dalam
membersihkan food debris setelah instruksi menyikat gigi. Indeks ini mencatat ada
tidaknya food debris dengan nilai 1 atau 0, secara berturut-turut menggunakan
seluruh permukaan dari enam gigi yan dipakai dalam OHI-S.
Permukaan setiap gigi dibagi menjadi 5 area yaitu 3 area yang dibagi secara
longitudinal, dengan 1/3 tengah dibagi secara horizontal menjadi 3 area lagi.
Pemberian nilai didahului dengan menggunakan “disclosing solution”. Penilaian
PHP setiap orang diperoleh dengan cara menjumlahkan nilai kelima area setiap permukaan gigi dan kemudian dibagi dengan banyaknya permukaan gigi yang
diperiksa.
Rumus
PHP = Jumlah nilai kelima area setiap permukaan gigi
Banyaknya permukaan gigi yg diperiksa
Kelebihan
Mudah digunakan karena hanya melihat beberapa gigi
Kekurangan
Membutuhkan waktu lama apanila jumlah orang yang diperiksa banyak, gigi yangdigunakan sebagai sampel pemeriksaan sering hilang pada banyak orang
3. BASIC PERIODONTAL EXAM INATION (BPE) INDEX
Pengertian: merupakan alat screening cepat untuk mengindikasi level perawatan
yang dibutuhkan dan menyediakan dasar panduan kebutuhan perawatan. Bukan
merupakan alat diagnostic.
Rumus:
-
8/18/2019 Tugas Mandiri 4 Ikgm Iv_desi Putri Basuki_009
19/21
Kelebihan:
Mudah dan gampang digunakan
Kekurangan:
Tidak dapat menimbulkan diagnose dari hasil screening BPE index, membutuhkan
waktu yang lama karena semua gigi diperiksa
4. PERIODONTAL SCREENI NG AND RECORDING (PSR) INDEX
Pengertian: Merupakan adaptasi dari CPITN.
Rumus:
Skor tertinggi pada sektan dipilih sebagai skor PSR untuk sekstan. Hanya 1 skor
yang dipilih untuk tiap sekstan dalam rongga mulut. Untuk memeriksa gigi secara
individual digunakan A WHO/CPITN/PSR probe.
-
8/18/2019 Tugas Mandiri 4 Ikgm Iv_desi Putri Basuki_009
20/21
Kelebihan Kekurangan
1. Memperkenalkan metode
screening yang sederhana yang
sesuai dengan kebutuhan dental
record
2. Deteksi dini dari penyakit
periodontal dan menyediakan
monitoring status dari pasien3. Metode cepat screening karena
hanya menilai 6 skor
4. Dokumen ini membantu
melengkapi riwayat periodontal
pasien
5. Dapat digunakan pada populasi
yang besar
1. Tidak dimaksudkan untuk
pemeriksaan lengkap rongga
mulut. Pada pasien yang telah
menerima perawatan periodontal
sebelumnya atau dalam fase
maintenance harus menerima
pemeriksaan yang komprehensif2. Keterbatasan penggunaan system
PSR pada anak karena
ketidakmampuan membedakan
pseudo poket
3. Tidak menghitung epithelial
attachment, keparahan penyakit
dapat underestimated
5.
GENETIC SUSCEPTIBI LI TY INDEX FOR PERIODONTAL DISEASE
Pengertian: Sistem ini menunjukkan hubungan langsung dan tak langsung diantara
indeks kerentanan, hasil mikroba dan penyakit. Singel Nucelotida Polymorphism
(SNP’s) di gen yang mengkode molekul dari sistem pertahanan tubuh dinilai.
Genetic marker menunjukkan kerentanan manifestasi penyakit dan dapat digunakan
untuk mengungkap informasi yang tersembunyi.
-
8/18/2019 Tugas Mandiri 4 Ikgm Iv_desi Putri Basuki_009
21/21
Kelebihan Kekurangan
1. Dapat memberikan suatu
diagnoses2. Dapat mengontrol keefektifan
terapi penyakit periodontal
3. Dapat memberikan informasi untuk
mengidentifikasi disease marker
1. Tidak dapat memberikan suatu
prognosa2. Tidak dapat memberi bukti bahwa
mutase gen bertanggung jawab
terhadap penyakit periodontal