Download - Sap Internet
![Page 1: Sap Internet](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082519/5695cfc01a28ab9b028f5fa2/html5/thumbnails/1.jpg)
SATUAN ACARA BERMAIN MENGGAMBAR PADA ANAK USIA 3-5 TAHUN (PRESCHOOL) DI RUANG BRAWIJAYA RSUD KANJURUHAN KEPANJEN
Pokok Bahasan : Terapi Bermain Pada Anak Di Rumah Sakit
Sub Pokok Bahasan : Terapi Bermain Anak Usia Prasekolah
Tujuan : Mengoptimalkan perkembangan motorik halus
Tempat : Ruang Brawijaya RSUD Kanjuruhan Kepanjen
Waktu : Rabu, 25April 2012 selama 35 menit (jam 09.30
s.d 10.05).
Sasaran :1. Klien”An. F” umur 3 tahun
2. Klien “An.R” umur 5 tahun
Jenis Permainan : Skill play
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Setelah mendapatkan terapi bermain selama 20 menit, anak diharapkan
bisa merasa tenang selama perawatan dirumah sakit dan tidak takut lagi
terhadap perawat sehingga anak bisa merasa nyaman selama dirawat
dirumah sakit.
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mendapatkan terapi bermain satu (1) kali diharapkan anak
mampu :
1. Bisa merasa tenang selama dirawat.
![Page 2: Sap Internet](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082519/5695cfc01a28ab9b028f5fa2/html5/thumbnails/2.jpg)
2. Anak bisa merasa senang dan tidak takut lagi dengan dokter dan
perawat
3. Mau melaksanakan anjuran dokter dan perawat
4. Anak menjadi kooperatif pada perawat dan tindakan keperawatan
5. Kebutuhan bermain anak dapat terpenuhi
6. Dapat melanjutkan pertumbuhan dan perkembangan yang normal
7. Dapat mengekspresikan keinginan, perasaan, dan fantasi anak
terhadap suatu permainan
8. Dapat mengembangkan kreativitas melalui pengalaman bermain
yang tepat
9. Agar anak dapat beradaptasi lebih efektif terhadap stress karena
sakit
10. Anak dapat merasakan suasana yang nyaman dan aman seperti
dirumah Sebagai alat komunikasi antara perawat – klien.
RENCANA PELAKSANAAN :
No
Terapis Waktu Subjek terapi
1 Persiapan
1. Menyiapkan ruangan.2. Menyiapkan alat-alat.3. Menyiapkan anak dan keluarga
5 menit
Ruangan,alat,anak dan keluarga siap
2 Proses :
1. Membuka proses terapi bermain dengan mengucap kan salam, memperkenalkan diri.
1 menit
![Page 3: Sap Internet](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082519/5695cfc01a28ab9b028f5fa2/html5/thumbnails/3.jpg)
2. Menjelaskan pada anak dan keluarga tentang tujuan dan manfaat bermain, menjelaskan cara permainan.
3. Mengajak anak bermain .4. Mengevaluasi respon anak dan
keluarga.
2 menit
7 menit
3 menit
Menjawab salam, Memperkenalkan diri, Memperhatikan
Bermain bersama dengan antusias dan mengungkapkan perasaannya
3 Penutup (1 menit).
Menyimpulkan, mengucapkan salam
2 menit
Memperhatikan dan menawab salam
Metode : Bermain bersama
Media : Lembar gambar, pensil warna dan alat gambar
Materi : Terlampir
Pembagian tugas kelompok :
Leader 1 : Ahmad Basofi Mujahidin
Leader 2 : Dega Agassa S.
Notulen : Sih Mikuwati
Fasilitator : Fika Nuraini
![Page 4: Sap Internet](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082519/5695cfc01a28ab9b028f5fa2/html5/thumbnails/4.jpg)
SETTING
€ €
œ
”
”
ƒ ƒ ƒ
Keterangan :
€ : Leader
œ : Notulen
” : Peserta/ Klien/Anak
ƒ : Keluarga Klien
: Fasilitator
EVALUASI
Peserta terapi bermain menggambar mampu:
1. Anak bisa menggambar sesuai dengan tingkat perkembangan
2. Membedakan warna dan bentuk gambar
3. Menulis dan mengambar
4. Merasa senang,tenang terkait hospitalisasi.
![Page 5: Sap Internet](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082519/5695cfc01a28ab9b028f5fa2/html5/thumbnails/5.jpg)
MATERI SATUAN ACARA BERMAIN
1. A. PENDAHULUAN
Bermain merupakan suatu aktivitas bagi anak yang menyenangkan
dan merupakan suatu metode bagaimana mereka mengenal dunia. Bagi
anak bermain tidak sekedar mengisi waktu, tetapi merupakan kebutuhan
anak seperti halnya makanan, perawatan, cinta kasih dan lain-lain. Anak-
anak memerlukan berbagai variasi permainan untuk kesehatan fisik,
mentaldan perkembangan emosinya.
Dengan bermain anak dapat menstimulasi pertumbuhan otot-ototnya,
kognitifnya dan juga emosinya karena mereka bermain dengan seluruh
emosinya, perasaannya dan pikirannya. Elemen pokok dalam bermain
adalah kesenangan dimana dengan kesenangan ini mereka mengenal
segala sesuatu yang ada disekitarnya sehingga anak yang mendapat
kesempatan cukup untuk bermain juga akan mendapatkan kesempatan
yang cukup untuk mengenal sekitarnya sehingga ia akan menjadi orang
dewasa yang lebih mudah berteman, kreatif dan cerdas, bila
dibandingkan dengan mereka yang masa kecilnya kurang mendapat
kesempatan bermain.
Perawatan anak sakit sangatlah perlu karena hal ini adalah salah satu
bentuk upaya dalam proses penyembuhan pada anak sakit. Namum pada
sisi lain, perawatan dan proses keperawatan yang bertujuan
penyembuhan tersebut kadang membuat anak-anak menjadi takut/
trauma dan kejenuhan pada anak. Karena aktivitas anak sangat sedikit
frekuensinya dan hal inlhah yang membuat anaknsemakin jenuh di
![Page 6: Sap Internet](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082519/5695cfc01a28ab9b028f5fa2/html5/thumbnails/6.jpg)
Rumah sakit. Hal ini sangat berpengaruh pada kooperatif anak dalam
menerima perawatan dan pelayanan keperawatan di rumah sakit.
Selain menimbulkan hal di atas, kejenuhan dan lamanya anak di rawat di
rumah sakit membuat kebutuhan bermain anak sangat kurang, hal ini
terjadi karena banyak hal, antara lain : kondisi fisik klien yang masih
lemah sehingga nak tidak mampu beraktivitas, kondisi ruang atau tempat
yang asing bagi anak dan banyaknya orang-orang baru disekeliling anak
sehingga anak menjadi takut dan lain sebagainya.
Hal di atas di temukan juga pada Ruang Brawijaya di RSUD Kanjuruan
Kepanjen, di mana anak terlihat bosan, takut dan lebih banyak diam atau
menangis. Hal inilah yang akhirnya membuat anak hanya diam terpaku
tanpa melakukan aktifitas sehingga kebutuhan bermainya tidak terpenuhi
Dari latar belakang di atas menurut kelompok 4 perlu di adakan suatu
tindakan keperawatan yang tepat untuk mengurangi tingkat kejenuhan
dan katakutan anak sehingga anak menjadi aktif dan terpenuhi kebutuhan
bermainya.
1. B. PRESCHOOL
1. Pengertian Preschool
Menurut Joyce Engel (1999), yang dikatakan anak usia pra sekolah adalah
anak-anak yang berusia berkisar 3-6 tahun. Ada beberapa aspek yang
perlu diperhatikan untuk mengukur tingkat pertumbuhan dan
perkembangan anak.
Anak usia pra sekolah adalah anak yang berusia antara 3-6 tahun ( Wong,
2000), anak usia prasekolah memiliki karakteristik tersendiri dalam segi
pertumbuhan dan perkembangannya. Dalam hal pertumbuhan, Secara
fisik anak pada tahun ketiga terjadi penambahan BB 1,8 s/d 2,7 kg dan
rata-rata BB 14,6 kg.penambahan TB berkisar antara 7,5 cm dan TB rata-
rata 95 cm.
2. Aspek Bahasa
![Page 7: Sap Internet](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082519/5695cfc01a28ab9b028f5fa2/html5/thumbnails/7.jpg)
Pada awal masa prasekolah perbendaharaan kata yang dicapai jarang dari
900 kata,mengunjak tahun keempat sudah mencapai 1500 kata atau lebih
dan pada tahun kelima sampai keenam mencapai 2100 kata,mengunakan
6 sampai 8 kata,menyebut 4 warna atau lebih,dapat menggambar dengan
banyak komentar serta menyebutkan bagiannya,mengetahui waktu
seperti hari,minggu dan bulan,anak juga sudah mampu mengikuti 3
perintah sekaligus.
3. Aspek Sosial
Pada tahun ketiga anak sudah hamper mampu berpakaian dan makan
sendiri,rentang perhatian meningkat ,mengetahui jenis kelaminnya
sendiri,dalam permainan sering mengikuti aturannya sendiri tetapi anak
sudah mulai berbagi.tahun keempat anak sudah cenderung mandiri dank
eras kepala atau tidak sabar,agresif secara fisik dan vweerbal,mendapat
kebanggan dalam pencapaian,masih mempunyai banyak
rasa takut.padaakhir usia prasekolah anak sudah jarang
memberontak,lebih tenang,mandiri,dapat dipercaya,lebih
bertanggungjawab,mencoba untuk hidup berdasarkan outran,bersikap
lebih baik,dalam permainan sudah mencoba mengikuti aturan tetapi
kadang curang.
Personal social :
- Menyatakan keinginan untuk melakukan sesuatu yang ingin
dilakukan supaya di anggap di masyarakat
- Anak mulai mengetahui aturan-aturan, di lingkungan keluarga dan
lingkungan
- Menyadari hak dan kepentingan orang lain
- Mulai dapat bermain dengan teman sebaya
- Keluarga harmonis, komunikasi baik maka anak akan mempunya
kemampuan dan penyesuaian dalam hubungan dengan orang lain.
- Masuk TK akan sangat membantu anak untuk “jembatan bergaul”
dan sosialisasi dengan teman sebaya.
![Page 8: Sap Internet](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082519/5695cfc01a28ab9b028f5fa2/html5/thumbnails/8.jpg)
4. Aspek Kognitif
Tahun ketiga berada pada fase pereptual,anak cenderung egosentrik
dalam berfikir dan berperilaku,mulai memahami waktu,mengalami
perbaikankonsep tentang ruang,dan mulai dapat memandang konsep dari
perspektif yang berbeda. Tahun keempat anak berada pada fase
inisiatif,memahami waktu lebih baik,menilai sesuatu menurut
dimensinya,penilaian muncul berdasarkan persepsi,egosentris mulai
berkurang,kesadaran social lebih tinggi,mereka patuh kepada orang tua
karena mempunyai batasan bukan karena memahami hal benar atau
salah. Pada akhir masa prasekolah anaka sudah mampu memandang
perspektif orang lain dan mentoleransinya tetapi belum
memahaminya,anak sangat ingin tahu tentang factual dunia.
Motorik halus : Bisa menggunakan gunting
Menggambar lingkaran, kotak, X
Motorik kasar : Melempar bola melewati atas kepala
Memanjat
Menaiki sepeda roda tiga
Belajar menalikan tali sepatu, mengkancing, menyikat gigi
5. Faktor Pengaruh Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
1. Faktor herediter
Merupakan faktor yang dapat diturunkan sebagi dasar dalam mencapai
tumbuh kembang anak disamping faktor lain. Faktor herediter adalah
bawaan, jenis kelamin, ras, suku bangsa.
2. Faktor lingkungan
Merupakan faktor yang memegang peranan penting dalam menentukan
tercapai dan tidaknya potensi yang sudah dimiliki antara lain :
![Page 9: Sap Internet](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082519/5695cfc01a28ab9b028f5fa2/html5/thumbnails/9.jpg)
a. Lingkungan pranatal
Merupakan lingkungan dalam kandungan, mulai konsepsi lahir sampai
yang meliputi gizi pada waktu ibu hamil, zat kimia atau toksin, kebiasaan
merokok dan lain-lain.
b. Lingkungan post natal
Seperti sosial ekonomi orang tua, nutrisi, iklim atau cuaca, olahraga,
posisi anak dalam orang tua dan status kesehatan.
6. Macam Bermain
1. Bermain aktif
Pada permainan ini anak berperan secara aktif, kesenangan diperoleh dari
apa yang diperbuat oleh mereka sendiri. Bermain aktif meliputi :
1. Bermain mengamati/menyelidiki (Exploratory Play)
Perhatian pertama anak pada alat bermain adalah memeriksa alat
permainan tersebut, memperhatikan, mengocok-ocok apakah ada bunyi,
mencium, meraba, menekan dan kadang-kadang berusaha membongkar.
1. Bermain pasif
Pada permainan ini anak bermain pasif antara lain dengan melihat dan
mendengar. Permainan ini cocok apabila anak sudah lelah bernmain aktif
dan membutuhkan sesuatu untuk mengatasi kebosanan dan
keletihannya.
Contoh ; Melihat gambar di buku/majalah.,mendengar cerita atau
musik,menonton televisi dsb.
Dalam kegiatan bermain kadang tidak dapat dicapai keseimbangan dalam
bermain, yaitu apabila terdapat hal-hal seperti dibawah ini :
1. Kesehatan anak menurun. Anak yang sakit tidak mempunyai energi
untuk aktif bermain.
2. Tidak ada variasi dari alat permainan.
3. Tidak ada kesempatan belajar dari alat permainannya.
![Page 10: Sap Internet](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082519/5695cfc01a28ab9b028f5fa2/html5/thumbnails/10.jpg)
4. Tidak mempunyai teman bermain.
7. APE ( ALAT PERMAINAN EDUKATIF )
Alat Permainan Edukatif (APE) adalah alat permainan yang dapat
mengoptimalkan perkembangan anak, disesuaikan dengan usianya dan
tingkat perkembangannya, serta berguna untuk :
1. Pengembangan aspek fisik, yaitu kegiatan-kegiatan yang dapat
menunjang atau merangsang pertumbuhan fisik anak, trediri dari
motorik kasar dan halus.
Contoh alat bermain motorik kasar : sepeda, bola, mainan yang ditarik
dan didorong, tali, dll. Motorik halus : gunting, pensil, bola, balok, lilin, dll.
1. Pengembangan bahasa, dengan melatih berbicara, menggunakan
kalimat yang benar.Contoh alat permainan : buku bergambar, buku
cerita, majalah, radio, tape, TV, dll.
2. Pengembangan aspek kognitif, yaitu dengan pengenalan suara,
ukuran, bentuk. Warna, dll. Contoh alat permainan : buku
bergambar, buku cerita, puzzle, boneka, pensil warna, radio, dll.
3. Pengembangan aspek sosial, khususnya dalam hubungannya
dengan interaksi ibu dan anak, keluarga dan masyarakat
Contoh alat permainan : alat permainan yang dapat dipakai bersama,
misal kotak pasir, bola, tali, dll.
Hal-hal yang Harus Diperhatikan Dalam Bermain
1. Bermain/alat bermain harus sesuai dengan taraf perkembangan
anak.
2. Permainan disesuaikan dengan kemampuan dan minat anak.
3. Ulangi suatu cara bermain sehingga anak terampil, sebelum
meningkat pada keterampilan yang lebih majemuk.
4. Jangan memaksa anak bermain, bila anak sedang tidak ingin
bermain.
5. Jangan memberikan alat permainan terlalu banyak atau sedikit.
![Page 11: Sap Internet](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082519/5695cfc01a28ab9b028f5fa2/html5/thumbnails/11.jpg)
8. Permainan yang dianjurkan :
Menggambar
Bermain kertas lipat
Menyusun balok
Menyanyi
Alat olahr raga, masak, menghitung
Mobil – mobilan dll.
1. C. MATERI BERMAIN MENGGAMBAR
2. 1. Pengertian
Menggambar adalah sebuah ekspresi yang di keluarkan oleh seseorang
yang didalamnya menunjukkan sebuah seni dan mengandung arti atau
makna tertentu. Menggambar bisa dijadikan sebuah metode terapi pada
seseorang anak yang menderita sakit untuk menghibur dan
mengeksplorasi dirinya baik intelegensi dan emosional.
1. 2. Keuntungan Menggambar
![Page 12: Sap Internet](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082519/5695cfc01a28ab9b028f5fa2/html5/thumbnails/12.jpg)
Keuntungan-keuntungan yang didapat dari bermain dengan menggambar,
antara lain:
1. Membuang ekstra energi.
2. Mengoptimalkan pertumbuhan seluruh bagian tubuh, seperti tulang,
otot dan organ-organ.
3. Aktivitas yang dilakukan dapat merangsang nafsu makan anak.
4. Anak belajar mengontrol diri.
5. Berkembanghnya berbagai ketrampilan yang akan berguna
sepanjang hidupnya.
6. Meningkatnya daya kreativitas.
7. Mendapat kesempatan menemukan arti dari benda-benda yang ada
disekitar anak.
8. Merupakan cara untuk mengatasi kemarahan, kekuatiran, iri hati
dan kedukaan.
9. Kesempatan untuk bergaul dengan anak lainnya.
10. Kesempatan untuk mengikuti aturan-aturan.
11. Dapat mengembangkan kemampuan intelektualnya.
1. 3. Metode menggambar
Ada beberapa metode dalam menggambar yang tujuannya
mengembangkan kreativitas dan imajinasi anak, yaitu :
1. Menggambar dengan cara mengamati (observasi).
Anak bisa menggambar dan mewarnai gambarnya sendiri tanpa menjiplak
atau dengan contoh pola. Dengan demikian anak dapat melupakan
observasi dengan cara menciptakan, bereksperimen, dan melampaui
kemampuannya.
1. Menggambar berdasarkan pengalaman/kenangan.
Menggambar dengan metode ini lebih memotivasi anak untuk
menggambarkan sesuatu berdasarkan pengalaman dan kenangannya.
Saat latihan, guru harus banyak menggunakan pertanyaan untuk
membantu mereka mengingat detail yang berarti dari pengalaman
mereka.
![Page 13: Sap Internet](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082519/5695cfc01a28ab9b028f5fa2/html5/thumbnails/13.jpg)
1. Menggambar berdasarkan imajinasi.
Kejadian mendorong kita untuk keluar dan bisa diekspresikan dalam
bentuk gambar, lukisan, dan model. Menggambar dengan imajinasi
menjadi lebih efektif dengan latihan yang rutin.
1. 4. Hal – hal yang perlu diperhatikan saat menggambar
- Bermain/alat bermain harus sesuai dengan taraf perkembangan
anak.
- Menggambar disesuaikan dengan kemampuan dan minat anak.
- Ulangi suatu cara menggambar sehingga anak terampil, sebelum
meningkat pada keterampilan yang lebih majemuk.
- Jangan memaksa anak menggambar, bila anak sedang tidak ingin
menggambar.
5. Evaluasi
Peserta terapi bermain menggambar mampu:
- Anak bisa menggambar sesuai dengan tingkat perkembangan
- Membedakan warna dan bentuk gambar
- Menulis dan mengambar
- Merasa senang,tenang terkait hospitalisasi.
DAFTAR PUSTAKA :
Soetjiningsih, 1988, Tumbuh Kembang Anak, EGC, Jakarta.
Markum.A.H, 1991, Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak, FKUI, Jakarta
![Page 14: Sap Internet](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082519/5695cfc01a28ab9b028f5fa2/html5/thumbnails/14.jpg)
http://zaebetterhealth.blogspot.com/2009/01/tumbuh-kembang-anak-usia-
prasekolah.html
http://jauharieffendy.blogspot.com/2008/08/pembelajaran-menggambar-
untuk-anak.html