PERAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL DALAM
MENANGANI KETERLAMBATAN PENGURUSAN AKTE KELAHIRAN
Studi di Kecamatan Kundur Kabupaten Karimun
NASKAH PUBLIKASI
Oleh:
GUNAWAN PUTRA PAMUNGKAS
NIM : 130565201043
PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TANJUNGPINANG
2017
PERAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL DALAM
MENANGANI KETERLAMBATAN PENGURUSAN AKTE KELAHIRAN
Studi di Kecamatan Kundur Kabupaten Karimun
GUNAWAN PUTRA PAMUNGKAS
Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Maritim Raja Ali Haji
ABSTRAK
Pendataan penduduk merupakan suatu hal yang sangat penting untuk dilakukan
dalam suatu negara. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil merupaka lembaga
yang bertugas mencatatat peristiwa kependudukan yang terjadi dalam lingkungan
masyarakat. Akta Kelahiran merupakan salah satu dokumen penting yang harus
dimiliki oleh setiap masyarakat. Akan tetapi masih banyak masyarakat yang
terlambat dalam pengurusan Akta Kelahiran, bahkan masih ada juga masyarakat
yang enggan untuk mengurus Akta Kelahiran. Berdasarkan peraturan perundang-
undangan, bahwasannya peristiwa kelahiran yang terjadi harus segera dilaporkan
ke instansi setempat paling lambat dalam waktu 60 hari terhitung setelah peristiwa
kelahiran tersebut telah terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa
alasan utama masyarakat Kecamatan Kundur Kabupaten Karimun mengapa tidak
mengurus akta kelahiran tepat waktu. Pembahasan dalam skripsi ini mengacu pada
teori peran Levinson dalam Soejono Soekanto (2009:2013). Metode penelitian
yang digunakan adalah deskriptif kualitatif yang berdasar proses pengambilan data
bersifat sampling purpose. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah
menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun yang dijadikan
sebagai informan didalam penelitian ini sebanyak 9 orang. Hasil dari penelitian
ialah Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil belum bisa memecahkan
permasalahan yang terjadi di lingkungan masyarakat. Karena dari hasil penelirian
yang dilakukan masih ada masyarakat yang belum memahami fungsi dan manfaat
dari akta kelahiran.
Kata Kunci: Peran, Akta Kelahiran, Pelayanan Publik
ABSTRACT
Population data is a very important thing to do in a country. The Department of
Population and Civil Registration is an institution in charge of recording citizen
events occurring within the community. Birth Certificate is one important
document that must be owned by every society. However, there are still many
people who are late in dealing with birth certificates, even some people are
reluctant to take care of birth certificate. According to the laws and regulations,
the incident should be immediately reported to the local authority within 60 days
of the incident. This study aims to find out what the main reason people Kundur
District Karimun District why not take care of the birth certificate on time.
Discussion in this thesis refers to the theory of Levinson's role in Soejono Soekanto
(2009:213). The research method used is descriptive qualitative based on data
collection process is a sampling purpose. Technique of collecting data which is
done by using observation, interview, and documentation. As for the informants in
this study as many as 12 people. The result of the research is the Department of
Population and Civil Registration has not been able to solve the problems that
occur in the community. Because of the results of the research done there are still
people who do not understand the functions and benefits of birth certificates.
Keywords: Role, Birth Certificate, Public Service
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Akta Kelahiran ialah akta catatan sipil hasil pencatatan terhadap peristiwa
kelahiran seseorang. Akte Kelahiran merupakan dokumen terpenting yang harus
dimiliki oleh setiap inividu, karena hal tersebut, karena dengan adanya Akte
kelahiran ini merupakan suatu identitas yang kuat yang dimilki oleh seorang
individu.
Oleh karena itu, setiap peristiwa kelahiran setiap individu, harus segera
melakukan pengurusan pmbuatan akte kelahiran, karena hal tersebut telah
dituangkan pada:
Pasal 27 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak:
(1) Identitas diri setiap Anak harus diberikan sejak kelahirannya.
(2) Identitas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam akta
kelahiran.
(3) Pembuatan akta kelahiran didasarkan pada surat keterangan dari orang
yang menyaksikan dan/atau membantu proses kelahiran.
(4) Dalam hal Anak yang proses kelahirannya tidak diketahui dan Orang
Tuanya tidak diketahuikeberadaannya, pembuatan akta kelahiran untuk
Anak tersebut didasarkan pada keterangan orang yang menemukannya dan
dilengkapi berita acara pemeriksaan kepolisian.
Pelaporan kelahiran anak sebenarnya juga sudah diatur dalam pasal terbaru
yaitu di dalam Pasal 27 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi
Kependudukan (“UU 24/2013”):
(1) Setiap kelahiran wajib dilaporkan oleh Penduduk kepada Instansi Pelaksana
setempat paling lambat 60 (enam puluh) hari sejak kelahiran.
(2) Berdasarkan laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pejabat Pencatatan
Sipil mencatat pada Register Akta Kelahiran dan menerbitkan Kutipan Akta
Kelahiran.
Berdasarkan pasal tersebut, jelas bahwa setiap kelahiran wajib dilaporkan
oleh penduduk kepada Instansi Pelaksana setempat paling lambat 60 hari sejak
kelahiran untuk dicatatkan pada Register Akta Kelahiran dan diterbitkan Kutipan
Akta Kelahiran.
Dengan demikian akta kelahiran, setiap orang dapat menunjukkan hubungan
hukum dengan kedua orang tua. Adapun fungsi akte kelahiran adalah ;
1. Menunjukkan hubungan anak dan orang tua secara syah didepan hukum.
Karena di dalam akte tersebut terdapat nama bapak serta ibu dari si anak.
2. Merupakan bukti kewarganegaraan dan identitas anak dari awal anak dilahirkan
dan diakui oleh Negara.
Dengan adanya akte kelahiraan ini, anak secara yuridis berhak mendapatkan
perlindungan antaralain hak-hak kewarganegaraannya, hak atas pendidikan, hak
atas kesehatan, hak atas pemukiman, dan hak atas perlindungan sosial.
Sebenarnya jika masyarakat terlambat mengurus Akte kelahiran tersebut,
mereka harus berurusan dengan pengadilan untuk melakukan sidang
keterlambatan dan membayar denda atas keterlambatan pengurusan Akte
Kelahiran tersebut, denda keterlambatan yang harus dikeluarkan yaitu maksimal
Rp. 1.000.000 (satu juta rupiah)
Namun dengan adanya keluhan dari masyarakat tentang harus mengeluarkan
biaya kembali jika ingin mengurus pengurusan keterlambatan akte tersebut, maka
berlakulah undang-undang yang baru yaitu undang-undang nomor 24 tahun 2013
tentang Administrasi Kependudukan, undang-undang tersebut adalah perubahan
dari undang-undang nomo 23 tahun 2006, dengan keluarnya peraturan yang baru
ini, maka masyarakat tidak perlu khawatir lagi tentang yang mana diharuskan
membayar denda, apa bila terlambat untuk mengurus akte kelahiran.
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil sendiri sudah sejak tahun 2013
menghimbau dan sudah mengeluarkan surat edaran yang menyatakan tentang jika
terlambat mengurus Akte Kelahiran tidak perlu lagi berurusan dengan pihak
pengadilan, cukup melapor kepadan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil,
maka dari pihak Dinas sendiri akan mengeluarkan surat keputusannya dan akan
segera mengeluarkan Akte Kelahiran tersebut apabila persyaratan yang tertulis
sudah semuanya terpenuhi dalam waktu 2 minggu.
Dengan keluarnya kebijakan tersebut sangat membuat masyarakat merasa
lebih lega dan agak diringankan bebannya, tanpa harus berurusan dengan
pengadilan dan juga tanpa harus mengeluarkan denda keterlambatan, namun
sangat disayangkan, dengan adanya kemudahan yang diberikan, masih saja ada
masyarakat yang juga enggan mengurus Akte Kelahiran anaknya tepat pada
waktunya, karena kebijakan baru ini dikeluarkan bertujuan untuk memudahkan
dan meringankan beban masyarakat.
Berikut adalah data perbandingan perkecamatan di Kabupaten Karimun
mengenai masyarakat yang terlambat mengurus akta kelahiran:
TABEL 1.1
Data Keterlambatan Akta Kelahiran Perkecamatan Kabupaten Karimun
No
KECAMATAN
Tepat Waktu Terlambat
Jumlah Persentase Jumlah Persentase
1 Morro 99 1,61 383 6,21
2 Kundur 230 3,73 410 6,65
3 Karimun 527 8,54 813 13,18
4 Meral 553 8,97 668 10,83
5 Tebing 338 5,48 383 6,21
6 Buru 66 1,07 166 2,69
7 Kundur Utara 89 1,44 156 2,53
8 Kundur Barat 147 2,38 265 4,30
9 Durai 23 0,37 107 1,73
10 Meral Barat 213 3,45 252 4,09
11 Ungar 35 0,37 92 1,49
12 Belat 19 0,31 134 2,17
Total 2.339 37,92 3.829 62,08
Sumber: Data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Karimun 2016
Berdasarkan dari data keterlambatan tersebut, berdasarkan apa yg penulis
lihat di dalam buku arsip Kelurahan Tanjungbatu Barat, rata rata keterlambatan
yang terjadi di atas 60 hari atau dalam waktu 2 bulan ialah keterlambatan pada
saat usia masyarakat sudah terbilang cukup dewasa dan bahkan ada masyarakat
yang sudah berusia 30 tahunan yang baru membuat akta kelahiran.
Berkaitan dengan keterlambatan akte kelahiran sendiri, perlu diketahui
mengenai tugas pokok dan fungsi dari pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil, sebagaimana telah tertuang dalam Peraturan Dalam Negeri Nomor 18 Tahun
2010 pada pasal 10 ialah:
a. melakukan pencatatan atas peristiwa penting yang dilaporkan oleh penduduk
pada Register Akta Pencatatan Sipil;
b. menandatangani dan menerbitkan Kutipan Akta Pencatatan Sipil; dan
c. membuat catatan pinggir pada Akta Pencatatan Sipil.
Sedangkan mengenai Fungsi dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil terdapat pada pasal 11, Pejabat Pencatatan Sipil dalam melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, mempunyai fungsi:
a. verifikasi dan validasi data atas peristiwa penting yang dilaporkan oleh
penduduk;
b. pencatatan peristiwa penting dalam Register Akta Pencatatan Sipil;
c. penandatanganan dan penerbitan Kutipan Akta Pencatatan Sipil; dan
d. pembuatan catatan pinggir pada Akta Pencatatan Sipil.
Melihat dari Peraturan Pemerintah Dalam Negeri tersebut, bisa dilihat
bahwasannya Dinas Kependuduakan dan Pencatatan Sipil berperan dalam
pengurusan akta kelahiran.
Perumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan dari latar belakang diatas, peneliti dapat membuat
suatu rumusan masalah yaitu “Bagaimana Peran Dinas Kependuduakan dan
Pencatatan Sipil dalam menangani keterlambatan pengurusan akte kelahiran di
Kecamatan Kundur Kabupaten Karimun”.
Tujuan Penelitian
Sedangkan tujuan dengan dilakukannya penelitian ini ialah bertujuan
untuk “Mengetahui apa alasan utama masyarakat mengapa tidak mengurus akte
kelahiran tepat waktu.”
Metode Penelitian
Penelitian ini adalah jenis penelitian Kualitatif deskriptif, dimana metode
penelitian ini adalah untuk memahami fenomena sosial, budaya dan prilaku
manusia benar dan utuh (apa adanya) secara mendalam, secara keseluruhan
(holistic) dari sudut pandang manusia sebagai pelakunya. Data di peroleh dari
hasil wawancara dan dokumentasi.
PEMBAHASAN
Akta kelahiran merupakan salah satu dokumen terpenting yang harus
dimiliki oleh setiap warga negara, karena dengan adanya akta kelahiran bisa
melengkapi persyaratan pembuatan dokumen lainnya lagi. Akta kelahiran sendiri
merupakan hak bagi setiap warga negara yang harus diberikan kepada setiap
individu ketika individu tersebut baru saja di lahirkan.
Pasal 27 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak:
(1) Identitas diri setiap Anak harus diberikan sejak kelahirannya.
(2) Identitas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam akta
kelahiran.
(3) Pembuatan akta kelahiran didasarkan pada surat keterangan dari orang
yang menyaksikan dan/atau membantu proses kelahiran.
(4) Dalam hal Anak yang proses kelahirannya tidak diketahui dan Orang
Tuanya tidak diketahuikeberadaannya, pembuatan akta kelahiran untuk
Anak tersebut didasarkan pada keterangan orang yang menemukannya dan
dilengkapi berita acara pemeriksaan kepolisian.
Dengan adanya peraturan tersebut, maka akta kelahiran merupakan sesuatu
yang sangat wajib untuk diberikan kepada setiap individu, karena hal tersebut
merupakan hak setiap warga negara. Jumlah keterlambatan tersebut dapat dilihat
pada tabel berikut ini:
TABEL 2
Data Keterlambatan Akta Kelahiran Perkecamatan Kabupaten Karimun
No
Kecamatan
Tepat Waktu Terlambat
Jumlah Persentase Jumlah Persentase
1 Moro 99 1,61 383 6,21
2 Kundur 230 3,73 410 6,65
3 Karimun 527 8,54 813 13,18
4 Meral 553 8,97 668 10,83
5 Tebing 338 5,48 383 6,21
6 Buru 66 1,07 166 2,69
7 Kundur Utara 89 1,44 156 2,53
8 Kundur Barat 147 2,38 265 4,30
9 Durai 23 0,37 107 1,73
10 Meral Barat 213 3,45 252 4,09
11 Ungar 35 0,37 92 1,49
12 Belat 19 0,31 134 2,17
TOTAL 2.339 37,92 3.829 62,08
Sumber: Data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Karimun 2016
Dapat dilihat bahwasannya jumlah keterlambatan tersebut paling besar
ialah dikecamatan Karimun, sedangkan di Kecamatan Kundur sendiri dimana
tempat lokasi penelitian dilakukan ialah yang terbesar ke tiga dari seluruh
Kecamatan yang ada di Kabupaten Karimun. Penentuan lokasi penelitian di
Kecamatan Kundur sendiri berdasarkan karena jarak tempuh antara Kecamatan
Kundur menuju Kabupaten Karimun yang harus menempuh jalur perairan
sehingga penulis dapat lebiih mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan
terjadinya keterlambatan pengurusan akta kelahiran di Kecamatan Kundur
Kabupaten Karimun.
A. Pemimpin
Berdasarkan pendapat dari Levinson tetntang suatu kepemimpinan dalam
peran ialah, peran meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau
tempat seseorang dalam masyarakat. Peran dalam arti ini merupakan rangkaian
peraturan-peraturan yang membimbing seseorang dalam kehidupan
bermasyarakat.
Pemimpin pada hakikatnya adalah seorang yang mempunyai kemampuan
untuk mempengaruhi prilaku orang lain di dalam kerjanya dengan menggunakan
kekuasaan. Jenis pemimpin ini bermacam-macam, ada pemimpin formal, yaitu
terjadi karena pemimpin bersandar pada wewenang formal. Adapula pemimpin
nonformal, yaitu terjadi karena pemimpin tanpa wewenang formalberhasil
mempengaruhi prilaku orang lain (Nanang Fattah, 2003:88).
1. Peran Sebagai Pemimpin
Pemimpin bisa dimaknai sebagai sebuah jabatan dimana ia menjadi
kepala dari sekumpulan orang yang berada pada suatu organisasi tertentu,
sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pemimpin bisa
diartikan sebagai orang yang memimpin. Menurut Miftah Thoha (2004)
pemimpin adalah seseorang yang mempunyai kemampuan untuk
memengaruhi orang lain atau kelompok tanpa mengindahkan bentuk alasan.
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Karimun,
memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat, sebagai suatu organisasi
dalam masyarakat, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil sendiri
merupakan wadah bagi masyarakat dalam melakukan kegiatan pencatatan
kependudukan mereka.
B. Kebijakan
Kebijakan adalah suatu peraturan yang dibuat oleh pemerintah yang
bertujuan agar supaya masyarakat lebih tertib. Dengan adanya kebijakan baru dari
pemerintah mengenai tidak diberlakukannnya lagi peraturan tentang denda
keterlambatan maka, akan sangat memudahkan masyarakat. Namun dengan
kemudahan yang telah diberikan, masih saja terdapat keterlambatan yang
dilakukan oleh masyarakat.
Solichin Abdul Wahab mengemukakan bahwa istilah kebijakan sendiri
masih terjadi silang pendapat dan merupakan ajang perdebatan para ahli
(2008:40). Utuk lebih memahami makna dari kebijakan itu sendiri, maka Solichin
Abdul Wahab memberikan bebrapa point tetntang kebijakan sebagai berikut:
a. Kebijakan harus dibedakan dari keputusan
b. Kebijakan sebenarnya tidak serta merta dapat dibedakan dari
administrasi
c. Kebijakan mencakup harapan-harapan
d. Kebijakan biasanya mempunyai hasil akhir yang akan dicapai
e. Kebijakan mencakup ketiadaan tindakan ataupun adanya tindakan
f. Setiap kebijakan memiliki tujuan atau sasaran tertentu baik eksplisit
maupun implisit
g. Kebijakan muncul dari suatu proses yang berlangsung sepanjang
waktu.
h. Kebijakan meliputi hubungan-hubungan yang bersifat antara
organisasi dan yang bersifat intra organisasi.
i. Kebijakan publik meski tidak ekslusif menyangkut peran kunci
lembaga-lembaga pemerintah
j. Kebijakan itu dirumuskan atau didefinisikan secara subyektif.
1. Peran Sebagai Pembuat Keputusan
Dengan berlakunya undang-undang Nomor 24 Tahun 2013 maka, denda
kepengurusan akta kelahiran yang seharusnya di bayar oleh masyarakat telah
dihapuskan dan tidak diberlakukan lagi. Akan tetapi masih banyak masyarakat
yang tidak juga mengurus akta kelahiran mereka dengan tepat waktu.
Sebenarnya dengan adanya peraturan yang baru tersebut bertujuan untuk
meringankan beban masyarakat yang tidak mampu atau merasa berat untuk
membayar denda keterlambatan kepengurusan akta kelahiran tersebut, dan
berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Karimun Nomor 20 Tahun 2010
tentang Penyelenggaraan Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil
menyebutkan pada BAB XIX mengenai Sanksi Administratif pada pasal 85
bahwasannya setiap penduduk yang dengan sengaja memperlambat
melaporkan kejadian peristiwa kependudukan dab peristiwa lainnya, maka
dikenakan sanksi administratif sebesar Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah)
Namun pada kenyataannya yang penulis temui di lapangan berdasarkan
keterangan dari masyarakat sendiri mengatakan mereka tidak pernah
mendapat atau terkena sanksi tersebut, padahal masyarakat yang terlambat
mengurus akta kelahiran ialah masyarakat dengan usia yang sudah dewasa dan
sudah lebih dari usia satu tahun.
Hal lain yang perlu diketahui mengenai pengurusan akta kelahiran ini
adalah mengenai masyarakat yang mengurus akta kelahiran tersebut tidak
mengurus dengan sendirinya, melainkan mereka meminta bantuan orang lain,
mereka meminta bantuan kepada bidan setempat, RT/RW dan para calo, hal
tersebut terjadi dikarenakan mengingat jarak tempuh yang cukup memakan
waktu dan biaya, maka masyarakat lebih memilih bantuan dari jasa para calo
tersebut, biaya yang harus masyarakat keluarkan apa bila mengurus akta
kelahiran menggunakan jasa calo dapat di lihat pada tabel sebagai berikut:
TABEL 4.2
Daftar Biaya Calo
No Jasa Biaya
1 Bidan Rp. 1.800.000
2 RT/RW Rp. 450.000
3 Calo Rp. 400.000
Sumber: Data Olahan Penulis
Dari tabel diatas, dapat kita lihat bahwasannya biaya yang dikeluarkan
masyarakat apa bila mengurus akta kelahiran menggunakan jasa calo tersebut
tidaklah mudah, jasa yang dikelurkan jika mengurus melalui bidan ialah
sebesar Rp. 1.800.000 biaya tersebut merupakan biaya yang sudah satu paket
dengan biaya persalinan, biaya pembuatan surat kelahiran, dan biaya
pembuatan akta kelahiran, sedangkan masyarakat yang mengurus melalui
RT/RW mengeluarkan biaya maksimal sebesar Rp. 450.000 dan dengan
menggunakan jasa calo yaitu sebesar Rp.400.000, hal tersebut didasari karena
masyarakat malas untuk mengurus sendiri, dikarenakan untuk menuju ke pusat
administrasinya itu memakan banyak waktu dan biaya, hal tersebut lah yang
menjadi faktor lainnnya sehingga masyarakat tersebut melakukan
keterlambatan dan bahkan enggan untuk mengurus akta kelahiran mereka
Perlu diketahui pula, untuk menuju ke kabupaten dari kecamatan bisa
melalui dua jalur, yang pertama dengan menggunakan jalur plabuhan
Tanjungbatu Kota menuju ke Tanjungbalai Karimun memakan waktu
maksimal sekitar 45 menit, dan jalur kedua yaitu melalui selat beliah, dari
kecamatan kundur menuju selat beliah jika menggunakan motor memakan
waktu sekitar 30 menit, bisa juga menggunakan transportasi angkot terlebih
dahulu dengan mengeluarkan biaya sekitar Rp.47.000, setelah sampai ke slat
beliah barulah menyeberang menuju ke Tanjungbalai Karimun mengguankan
Speed dengan jarak tempuh sekitar 20 sampai 25 menit dengan biaya pualng
pergi sebesar Rp.32.000, setelah sampai Tanjungbalai Karimun, masyarakat
harus menuju pusat pemerintahan yang terletak 9 Km dari plabuhan
Tanjungbalai Karimun, dari pelabuhan tanjungbalai, masyarakat menggunaka
angkot menuju poros tersebih dahulu dengan biaya sebesar Rp.10.000 dan
dilanjutkan menggunakan Ojek menuju pusat pemerintahan dengan biaya
sebesar Rp. 20.000, agar lebi cepat, masyarakat dapat menggunakan jasa
penyewaan motor yang terdapat di pelabuhan Tanjungbalai Karimun dengan
biaya perjam yaitu sebesar Rp.25.000/ jam.
C. Tindakan
Tindakan adalah suatu prilaku atau suatu gebrakan dari pemerintah untuk
dapat menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang terjadi di lingkungan
masyarakat. Dalam hal ini melihat sejauh mana tindakan yang dilakukan oleh
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Karimun dalam menangani
keterlamabatan pengurusan akta kelahiran di Kecamatan Kundur, apakah dari
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Karimun dapat
memberikan solusi terhadap keterlambatan pengurusan akta kelahiran, maka dapat
dilihat dari pembahasan berdasarkan indikator sebagai berikut:
1. Peran Sebagai Pembimbing Masyarakat
Sebagai seorang pemimpin, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
berperan untuk membimbing masyarakat dan berperan untuk mengubah pola
fikir masyarakat yang sejauh ini masih belum faham dan belum mengerti
akan guna dari akta kelahiran tersebut. Dalam hal ini dapat dilihat bahwa
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Karimun tidak terlalu
membimbing masyarakatnya untuk senantiasa mendaftarkan peristiwa
kependudukannya secara tepat waktu, karena dapat dilihat dari data
keterlambatan sebelumnya, tingkat keterlambatan di lingkungan masyarakt
tersebut masih tebilang tinggi, dan ini merupakan tugas dari Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Karimun untuk melakukan
pembinaan terhadap masyarakat, karena dalam Peraturan Daerah Kabupaten
Karimun Nomor 20 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Pendaftaran
Penduduk dan Pencatatan Sipil telah menyebutkan bahwasannya salah satu
tugas dari Pemerintah daerah dan Instansi Pelaksana ialah memberikan
pembinaan kepada masyarakat, maka dari itu dalam melakukan
pembimbingan kepada masyarakat merupakan tugas dan tanggung jawab
bagi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Karimun kepada
masyarakat Kecamatan Kundur Kabupaten Karimun dan kepada mayarakat
di Kecamatan lainnya yang berada dalam wilayah Kabupaten Karimun.
2. Peran Sebagai Sosialisastor
Pada indikator berikut, merupakan tindakan akhir yang harus dilakukan
oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Karimun, apabila
dilaksananaknnya kegiatan sosialisasi maka akan menurunkan tingakat
keterlambatan pengurusan akta kelahiran.
Sosialisai merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh
pemerintah guna meningkatkan pengetahuan masyarakat akan kegunaaan
dan fungsi dari akta kelahiran itu sendiri. Karena dari hasil wawancara yang
telah di dapat dari beberapa informan diatas, dapat terlihat jelas bahwa
memang pengetahuan masyarakat akan akta kelahiran masih sangat rendah.
Dengan demikian sosialisasi merupakan kegiatan yang sangat penting
untuk dilakukan, hal tersebut bertujuan agar kedepannya pengetahuan akan
akta kelahiran dimasyarakat semakin tinggi dan tingkat keterlambatan dapat
berkurang walaupun tidak dalam waktu yang singkat.
Seharusnya Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten
Karimun harus senantiasa melakukan kegiatan sosialisasi ke lingkungan
masyarakat, hal tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada
masyarakat betapa pentingnya akta kelahiran tersebut untuk mereka, akan
tetapi dari Dinas sendiri juga harus menyadari jika mereka juga membutukan
data kelahiran dari masyarakat, karena dengan data tersebut mereka dapat
mengetahui angka kelahiran pertahunnya, maka dari itu sosialisasi
merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan oleh Dinas
Kependuduakn dan Pencatatan Sipil, walaupun mungkin tingakat
ketertarikan masyarakat terhadap sosialisasi tersebut masih sangat kurang,
akan tetapi apa bila dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Karimun rutin melakukan sosialisasi ke lingkungan masyarakat,
maka kemungkina tingkat keterlambatan yang terjadi di lingkunan
masyarakat khususnya di lingkungan maysarakat Kecamatan Kundur
Kabupaten Karimun dapat berkurang, atau bahkan mungkin kedepannya
tidak ada lagi kasus keterlambata yang terjadi di lingkungan masyarakat,
karena dengan melakukan sosialisasi yang rutin, maka akan meningkatkan
dan memberikan wawasan kepada masyarakat akan pentingnya dan fungsi
manfaat dari akta kelahiran tersebut.
KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V
PENUTUP
Pada bab penutup ini akan berisi mengenai kesimpulan dari skripsi ini,
serta berisi mengenai saran-saran yang diharapkan dapat menjadi masukan bagi
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Karimun kedepannya.
Kesimpulan
Peran pemerintah sangat lah penting bagi kemajuan suatu bangsa, pemerintah
dituntut untuk selalu bisa memecahkan dan memberikan solusi untuk masyarakat
terhadap permasalahan yang tengah terjadi, dan pemerintah juga dituntut untuk
bisa membuat dan merumuskan serangkaian peraturan-peraturan.
Berdasarkan penelitian dan pembahasan dari penelitian Peran Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Karimun Dalam Menangani
Keterlambatan Pengurusan Akta Kelahiran studi di Kecamatan Kundur Kabupaten
Karimun, maka dapat disimpulkan bahwasannya Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Karimun memang berperan dalam kasus
keterlambatan pengurusan akta kelahiran akan tetapi dari dinas sendiri kurang
berperan aktif dalam hal tersebut, dan dalam penelitian ini dapat mengetahui
alasan utama masyarakat enggan untuk mengurus akta kelahiran tepat waktu.
Penarikan kesimpulan tersebut disesuaikan dengan indikator penelitian sebagai
berikut:
1. Pemimpin
Salah satu peran dari seorang pemimpin ialah mampu mempengaruhi orang
lain atau dapat merubah pola fikir masyarakatnya dalam bidang apapun.
Pemimpin pada hakikatnya adalah seorang yang mempunyai kemampuan untuk
mempengaruhi prilaku orang lain di dalam kerjanya dengan menggunakan
kekuasaan. Jenis pemimpin ini bermacam-macam, ada pemimpin formal, yaitu
terjadi karena pemimpin bersandar pada wewenang formal. Adapula pemimpin
nonformal, yaitu terjadi karena pemimpin tanpa wewenang formalberhasil
mempengaruhi prilaku orang lain. Namun pada kenyataannya peran Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Karimun Sendiri masih kurang,
mengapa dapat dikatakan kurang, karena dari hasil temuan di lapangan, masih
banyak masyarakat yang enggan mengurus akta kelahiran secara tepat waktu, hal
tersebut dikarenakan didasari dari bebrapa faktor dan beberapa faktor tersebut
adalah, rendahnya tingkat kesadaran masyarakat akan partisipasi dalam pebuatan
akta kelahiran dan yang kedua karena rendahnya pengetahuan masyarakat akan
fungsi dan manfaat dari akta kelahiran.
2. Kebijakan
Kebijakan adalah suatu peraturan yang dibuat oleh pemerintah yang bertujuan
agar supaya masyarakat lebih tertib. Kebijakan adalah tindakan-tindakan atau
kegiatan yang sengaja dilakukan atau tidak dilakukan oleh seseorang, suatu
kelompok atau pemerintah yang didalamnya terdapat unsur keputusan berupa
upaya pemilihan di antara berbagai alternatif yang ada guna mencapai maksud dan
tujuan tertentu. Dengan adanya kebijakan baru dari pemerintah mengenai tidak
diberlakukannnya lagi peraturan tentang denda keterlambatan maka, akan sangat
memudahkan masyarakat. Namun dengan kemudahan yang telah diberikan, masih
saja terdapat keterlambatan yang dilakukan oleh masyarakat. Dinas
Kependudukan dan Pencacatan Sipil Kabupaten Karimun sendiri membuat suatu
peraturan atau kebijakan yang tujuannya ialah utnuk memberikan efek jera bagi
masyarakat yang melakukan keterlambatan dari pengurusan akta kelahiran
tersebut, apabila tidak adanya sanksi yang berlaku, maka dikhawatirkan tingkat
keterlambatan pengurusan akta kelahiran di masyarakat akan semakin besar.
3. Tindakan
Untuk mengurangi tingkat keterlambatan pengurusan akta kelahiran di
kecamatan kundur kabupaten karimun, perlu adanya tindakan dari pemerintah.
Dalam hal ini Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Karimun pun
masih belum mampu untuk bertindak kepada masyarakat, agar tidak ada lagi
kasus keterlambatan pengurusan akta kelahiran. Pihak dinas juga belum mampu
untuk memberikan sosialisasi di lingkungan masyarakat seperti yang diketahui
bahwa sosialisai merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah
guna meningkatkan pengetahuan masyarakat akan kegunaaan dan fungsi dari akta
kelahiran itu sendiri. Karena dari hasil wawancara yang telah di dapat dari
beberapa informa, dapat terlihat jelas bahwa memang pengetahuan masyarakat
akan akta kelahiran masih sangat rendah. Dengan demikian sosialisasi merupakan
kegiatan yang sangat penting untuk dilakukan, hal tersebut bertujuan agar
kedepannya pengetahuan akan akta kelahiran dimasyarakat semakin tinggi dan
tingkat keterlambatan dapat berkurang walaupun tidak dalam waktu yang singkat.
Saran
Berdasarkan kesimpulan dan hasil penelitian yang dilakukan di Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil serta pada masyarakat Kecamatan Kundur
Kabupaten Karimun, maka peneliti akan memberikan saran-saran dan masukan
yang tujuannya agar dapat menjadi bahan evaluasi bagi Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Karimun. Saran-saran yang dimaksud adalah sebagai
berikut:
1. Memberlakukan tindakan sanksi administratif yang terdapat dalam
Peraturan Daerah Kabupaten Karimun Nomor 20 Tahun 2010 yang
terdapat pada BAB XIX Pasal 85 ayat 1, dimana dalam pasal tersebut
disebutkan bahwasannya bagi masyarakat yang dengan sengaja
memperlambat melaporkan kejadian peristiwa kependudukan dan
peristiwa lainnya, dikenakan sanksi administratif paling banyak sebesar
Rp.100.000, hal tersebut sangatlah penting untuk diberlakukan dalam
masyarakat, mengapa, karena setidaknya dengan di jalankannya peraturan
tersebut, akan ada efek jera bagi masyarakat yang melakukan
keterlambatan pengurusan akta kelahiran di Kecamatan Kundur.
2. Secepatnya Dinas Kependudukan memberlakukan program PKS yang
bertujuan agar masyarakat dapat memiliki akta kelahiran secepatnya
setelah peritiwa kelahiran terjadi, dengan adanya program tersebut, maka
kemungkinan kecil untuk terjadinya keterlambatan pengurusan akta
kelahiran, karena dengan adanya program tersebut, maka masyarakat tidak
perlu lagi mengurus akta kelahiran ke dinas kependudukan dan pencatatan
sipil, mengingat jarak jarak yang harus ditempuh oleh masyarakat, maka
dengan adanya program tersebut, masyarakat dapat mengurus akta
kelahiran di Rumah Sakit, Puskesmas, dan Bidan setempat sesuai tempat
kelahiran mereka.
3. Pihak Dinas Kependudukaan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Karimun
harus melakukan kegiatan sosialisasi di wilayah wilayah kecamatan,
terutama Kecamatan Kundur, hal tersebut sangatlah penting utnuk
dilakukan, karena berdasarkan dari hasil penelitian dilapangan, masih
banyak masyarakat yang tidak faham dan mengerti akan fungsi dan
manfaat dari akta kelahiran tersebut, sungguh sangat disayangkan apa bila
hal tersebut berlangsung terus menerus dilingkungan masyarakat, dengan
demikian, sosialisasi merupakan salah satu hal yang sangat penting
dilakukan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil kepada
masyarakat.
4. Sedangkan untuk masyarakat sendiri diharapkan kedepannya agar lebih
faham lagi dengan manfaat dari akta kelahiran, karena suatu saat akta
kelahiran tersebut sangat dibutuhkan, dan sebagai masyarakat, kita harus
menghilangkan kebudayaan dimana ketika kita membutuhkan suatu hal
tersebut, barulah kiat mengurus hal tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Abdul Wahab, Solichin, 2008, Analisa Kebijaksanaan Dari Formulasi Ke
Implementasi Kebijakan Negra, Edisi Kedua. Bumi Aksara, Jakarta
Ahmadi, Rulam. 2005, Memahami MetodelogiPenelitian Kualitatif, J-ART,
Bandung
Bernard, Raho, 2007, Teori Sosiologi Modern. Prestasi Pustaka, Jakarta.
Bilson, Simamora, 2001, Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif dan
Profitabel. Edisi Pertama. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Fattah, Nanang, 2003, Konsep Manajemen Berbasis Sekolah Dan Dewan Sekolah,
Pustaka Bani Quraisy, Bandung
Fattah, Nanang, 2013, Landasan Manajemen Pendidikan, Remaja Rosdakarya,
Bandung
Napitupulu, Paimin, 2007, Pelayanan Publik dan Costumer Statification, Bumi
Aksara, Jakarta
Istianto, Bambang, 2011, Manajemen Pemerintahan Dalam Perspektif Pelayanan
Publik. Mitra Wacana Media. Jakarta
Pasalong, Harbani, 2007, Teori Administrasi Publik, Alfabeta, Bandung
Poerwodarminta, 2002, Peran Pemerintah Dalam Suatu Kebijakan, Bumi Aksara,
Bandung
Soekanto, Soerjono, 2002, Teori Peranan, Bumi Aksara, Jakarta.
Soekanto, Soerjono, 2009, Peranan Edisi Baru, Rajawali Pers, Jakarta
Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif. Alfabeta, Bandung.
Sunindhia, Y.M, 1993, Kepemimpinan Dalam Masyarakat Moderen, Rineka
Cipta, Jakarta.
SUMBER LAINNYA
Kamus
Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Moderen, 2009, Pustaka Amani, Jakarta.
Uudang-Undang
Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan
Permendagri Nomor 18 Tahun 2010 Tentang Pedoman Pengangkatan dan
Pemberhentian Serta Tugas Pokok Pejabat Pencatatan Sipil dan Petugas
Register
Perda Kabupaten Karimun Nomor 20 Tahun 2010 Tentang Penyelenggaraan
Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil
Jurnal
Jurnal Ilmiah Pelaksanaan Penetapan Kelahiran Anak Berumur di Atas 1(Satu)
Tahun Secara Prodeo (Studi di Pengadilan Negeri Mataram) 2013
Jurnal Penelitian Pelayanan Publik Pada Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil
Kabupaten Karimun( Studi Kasus Pada Pelayanan Akta Kelahiran) Mety
Aspalinda 2013
Jurnal Penyelenggaraan Pelayanan Publik Di Indonesia, Sudahkah Berlandaskan
Konsep “Welfare State”? karya Nuriyanto Volume 11 2014