Download - Penelitian Tindakan Kelas
PENINGKATAN KOMPETENSI MEMBUAT GRAFIK HIMPUNAN PENYELESAIAN SISTEM PERTIDAKSAMAAN LINIER
DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ICT PADA SISWA KELAS XI AKUNTANSI 1 SMK NEGERI 2 TEMANGGUNG
SEMESTER GENAP TAHUN 2010/2011 Nur Hamidah *)
ABSTRAK: Siswa kelas XI Akuntansi 1 mengalami kesulitan dalam menggambar grafik fungsi.Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana proses pembelajaran, peningkatan kompetensi dan perubahan tingkah laku siswa untuk meningkatkan kompetensi membuat grafik himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linier dengan menggunakan media pembelajaran berbasis ICT. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui proses pembelajaran, peningkatan kompetensi dan perubahan tingkah laku siswa untuk meningkatkan kompetensi membuat grafik himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linier dengan menggunakan media pembelajaran berbasis ICT. Prosentase kemampuan siswa meningkat dari tes siklus I sebesar 81,12% menjadi 92,24% pada tes siklus II. Kenaikan prosentase kompetensi siswa meningkat sebesar 11,12 %. Perubahan tingkah laku siswa selama proses pembelajaran diperoleh dari data observasi aktivitas siswa, catatan harian siswa, sosiometri dan dokumentasi foto. Hasil observasi membuktikan peningkatan aktivitas siswa dari siklus I sebesar 77,13% menjadi 82,53% pada siklus II. Jadi mengalami peningkatan aktivitas siswa sebesar 5,4%. Kata Kunci: Kompetensi, grafik himpunan penyelesaian, sistem pertidaksamaan linier, media pembelajaran, ICT
ABSTRACT: The students of XI Accounting 1 have dificulties to make graphik of the set completion chart linear inequality. The problems of this research is how the learning proces, then increase of competensi and the change of students behaviors to increase competence make chart of the set completion linear inequaltiy. The purpose of this research is to description the learning proces, the increase of competensi and the change of students behaviors to increase competence make chart of the set completion linear inequaltiy . This research is the Classroom Action Research that such of two siklus. Percentage of students' increased ability of the test cycle I amounting to 81.12% and the test cycle II amounting to 92.24%. The increase in the percentage of students' abilities is 11.12%. Changes in the behavior of students during the learning process observation data obtained from student activities, student diaries, sosiometri and photo documentation. The observations show an increase in student activity from cycle I to cycle II, ie from 77.13% to 82.53% or an increase of 5.4%.
Keywords: Competence, the set completion chart, linear inequality, instructional medium, ICT
PENDAHULUANHasil ulangan harian siswa kelas XI Akuntansi 1 pada ulangan harian 1,
2, 3 dan 4 selalu mendapatkan hasil yang bagus karena nilai rata-rata yang
diperoleh adalah 71, 77, 86 dan 81dan siswa yang tidak mencapai KKM sedikit,
hanya 3 sampai 6 siswa atau sebesar 15% ke bawah. Ini berarti siswa kelas XI
*) Guru Matematika SMK Negeri 2 Temanggung1
Akuntansi 1 tidak mengalami kesulitan dalam mempelajari standar kompetensi
sebelumnya. Namun permasalahan muncul pada saat siswa mempelajari standar
kompetensi Memecahkan masalah yang berkaitan dengan fungsi, persamaan
fungsi linier dan fungsi kuadrat. Ulangan harian dari standar kompetensi tersebut
menunjukkan hasil yang rendah, merosot drastis dari hasil ulangan harian
sebelumnya. Rata-rata siswa hanya sebesar 63 dan sebagian besar siswa yang
tidak mencapai KKM, yaitu sebanyak 27 siswa atau sebesar 69%. Hasil analisis
ulangan harian menunjukkan bahwa siswa paling banyak salah pada soal
dengan indikator menggambar grafik fungsi.
Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah (1) bagaimana
proses pembelajaran untuk meningkatkan kompetensi membuat grafik himpunan
penyelesaian sistem pertidaksamaan linier dengan menggunakan media
pembelajaran berbasis ICT pada siswa kelas XI Akuntansi 1 SMK Negeri 2
Temanggung Semester genap tahun 2010/2011,(2) bagaimana peningkatan
kompetensi membuat grafik himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linier
dengan menggunakan media pembelajaran berbasis ICT pada siswa kelas XI
Akuntansi 1 SMK Negeri 2 Temanggung Semester genap tahun 2010/2011 dan
(3) bagaimana perubahan tingkah laku siswa kelas XI Akuntansi 1 SMK Negeri 2
Temanggung Semester genap tahun 2010/2011 terhadap pembelajaran
membuat grafik himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linier setelah
mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran berbasis
ICT?
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini sebagai berikut, (1)
Mendeskripsikan proses pembelajaran untuk meningkatkan kompetensi
membuat grafik himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linier dengan
menggunakan media pembelajaran berbasis ICT pada siswa kelas XI Akuntansi
1 SMK Negeri 2 Temanggung Semester genap tahun 2010/2011 (2)
mendeskripsikan peningkatan kompetensi membuat grafik himpunan
penyelesaian sistem pertidaksamaan linier dengan menggunakan media
pembelajaran berbasis ICT pada siswa kelas XI Akuntansi 1 SMK Negeri 2
Temanggung Semester genap tahun 2010/2011 dan (3) mendeskripsikan
perubahan tingkah laku siswa kelas XI Akuntansi 1 SMK Negeri 2 Temanggung
Semester genap tahun 2010/2011 terhadap pembelajaran membuat grafik
2
himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linier setelah mengikuti
pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran berbasis ICT
LANDASAN TEORITISHakekat Belajar
Puput Fathurrohman (2007:6) menuliskan bahwa belajar adalah
perubahan yang terjadi di dalam diri seseorang setelah melakukan akvitias
tertentu.
Tidak jauh berbeda dari pendapat tersebut, Daryanto (2009:2)
mendefinisikan belajar sebagai suatu proses usaha yang dilakukan seseorang
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Jadi belajar pada hakekatnya merupakan suatu proses yang ditandai
dengan adanya perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman dan interaksi
dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Perubahan tingkah laku
dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubahnya pengetahuan,
sikap, percakapan, kebisaaan dan lain-lain.
Hakekat Hasil BelajarHasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh siswa
setelah mengalami aktifitas belajar (Catharina Tri Ani, 2005 : 4). Perolehan
aspek-aspek perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari
oleh siswa. Jika siswa mempelajari pengetahuan tentang konsep maka
perubahan perilaku yang diperoleh berupa penguasaan konsep. Dalam
pembelajaran, perubahan perilaku yang harus dicapai siswa setelah melakukan
aktifitas belajar dirumuskan dalam tujuan pembelajaran.
Menurut Catharina Tri Ani (2005 : 6) hasil belajar mencakup tiga ranah,
yaitu kognitif Hakekat Media Pembelajaran
Dalam Azhar Arsyad (2009:3) AECT (Association of Education and
Communication Technology) member batasan tentang media sebagai segala
bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi.
Berbeda dengan pendapat Gagne’ dan Briggs dalam Sri Anitah (2009:4)
yang mengatakan bahwa media pada hakekatnya adalah peralatan fisik untuk
membawakan atau menyempurnakan isi pembelajaran.
3
Dari beberapa pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk memberi
kemudahan siswa belajar. Artinya dengan media siswa dapat terangsang secara
intrinsik untuk melakukan kegiatan belajar sesuai dengan kebutuhan dan
minatnya sehingga kualitas proses dan hasil pembelajaran menjadi lebih baik.
Hakekat Media Pembelajaran Berbasis ICTSejalan dengan perkembangan teknologi, dewasa ini banyak
dikembangkan media pembelajaran berbasis ICT yaitu media yang
dikembangkan dengan memanfaatkan perangkat computer baik dalam
perancangan maupun dalam penyajian pada pelaksanaan pembelajaran.
Beberapa jenis media berbasis ICT (Azhar Arsyad, 2009:35) antara lain:Media
berbasis Telekomunikasi yang terdiri dari Telekonferen dan Kuliah jarak jauh.
Jenis Media yang lain adalah Media berbasis Microprosesor yang terdiri dari
Computer-assisted instruction, Permainan computer, System tutor intelijen,
Interaktif, Hypermedia dan Compact (video) disk
Dalam penelitian ini media yang digunakan adalah dengan
menggunakan power point yaitu software yang dirancang untuk pembuatan slide
untuk keperluan presentasi. Power point dipilih karena lebih mudah, sederhana
penggunaannya, disesuaikan dengan kemampuan guru dalam mengoperasikan
komputer. Slide dalam power point dapat dapat dibuat semenarik mungkin
dengan memvariasikan antara teks, gambar, suara, video, animasi, grafik,
permainan dan latihan soal interaktif. Presentasi dapat dilaksanakan di kelas
dengan menggunakan laptop dan LCD maupun di laboraotirum komputer. Siswa
juga dapat mengcopy presentasi sehingga dapat mengulang sendiri di rumah
dengan menggunakan komputer.
Kerangka BerpikirMateri membuat garfik himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan
linier sangat penting untuk menentukan nilai optimum suatu permasalahan
program linier. Dengan mengunakan media pembelajaran berbasis ICT
diharapkan siswa lebih tertarik dan lebih mudah memahami materi karena media
yang digunakan tidak hanya visual maupun audio saja namun bisa audio, visual
maupun audio visual. Dalam media pembelajaran berbasis ICT guru dapat
membuat media yang sangat menarik dengan menyisipkan gambar, video, teks,
iringan instrumentalia atau musik/lagu, film, foto, narasi, grafik dan animasi.
4
Siswa dapat mengulang kembali materi yang diberikan dengan membuka sendiri
di rumah sehingga masing-masing siswa dapat belajar sesuai dengan
kemampuannya. Keaktifan dan interaksi siswa dapat ditingkatkan dengan media
pembelajaran berbasis ICT. Dengan demikian kualitas pembelajaran dapat
ditingkatkan sehingga diharapkan peran aktif, minat dan hasil belajar siswa dapat
meningkat.
Hipotesis TindakanHipotesis penelitian ini adalah kompetensi membuat grafik himpunan
penyelesaian sistem pertidaksamaan linier dapat ditingkatkan dengan
menggunakan media pembelajaran berbasis ICT pada siswa kelas XI Akuntansi
1 SMK Negeri 2 Temanggung Semester genap tahun 2010/2011
METODE PENELITIANPenelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Temanggung yang beralamat
di jalan Kartini no. 34B Temanggung. Subjek penelitian adalah kompetensi
membuat grafik himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linier dengan
menggunakan media pembelajaran berbasis ICT. Sumber data penelitian ini
adalah siswa kelas XI Akuntansi 1 SMK Negeri 2 Temanggung tahun 2010/2011
yang berjumlah 39 siswa terdiri dari 4 siswa laki-laki dan 35 siswa perempuan.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes dan
instrumen non tes. Intsrumen tes digunakan untuk pengumpulan data mengenai
hasil belajar siswa. Tes berupa tes uraian dan merupakan post tes. Sedangkan
instrumen non tes terdiri dari lembar observasi siswa dan guru, lembar catatan
harian siswa dan guru,wawancara, metode sosiometri dan dokumentasi.
Analisis dan pengolahan data yang ditempuh peneliti dalam penelitian ini
adalah teknik kuantitatif dan teknik kualitatif. Data yang berasal dari data tes
akan dianalisis secara kuantitatif, sedangkan data yang bersumber dari data
nontes akan dianalisis secara kualitatif.
Data kuantitatif yang akan dianalisis pada teknik kuantitatif ini diperoleh
dari hasil tes membuat grafik himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan
linier pada siklus I dan siklus II. Nilai dari tiap-tiap tes itu kemudian dianalisis
dengan menggunakan rumus berikut ini.
5
NP = x 100%
Hasil perhitungan nilai siswa ini kemudian dibandingkan antara hasil tes
siklus I dan siklus II.
Teknik kualitatif digunakan untuk menganalisis data nontes yang
diperoleh melalui kegiatan pengumpulan data melalui instumen observasi,
catatan harian, wawancara, sosiometri dan dokumentasi.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANNYAHASIL SIKLUS I
Siklus I dilaksanakan dalam tiga pertemuan yaitu pertemuan I pada hari
Jumat tanggal 29 April 2011 jam 5 – 6 (10.15 – 11.45 ), pertemuan II pada hari
Selasa tanggal 3 Mei 2011 jam 7 - 8 (12.15 – 13.45) dan pertemuan III pada hari
Kamis tanggal 5 Mei jam 1 – 2 (07.00 – 08.30). Pada pertemuan I guru
menjelaskan materi membuat grafik himpunan penyelesaian sistem
pertidaksamaan linier menggunakan media pembelajaran berbasis ICT yaitu
dengan menggunakan power point, pada pertemuan II siswa mengerjakan
latihan soal dengan metode diskusi kelompok tipe STAD dan
mempresentasikannya dan pada pertemuan III siswa mengikuti tes siklus I.
Data hasil tes siklus I diperoleh hasil sebagai berikut, nilai tertinggi yang
dicapai siswa adalah 100, sedangkan nilai terendah 40. Rata-rata hasil tes
sebesar 81, meningkat dari hasil tes sebelum siklus I. Banyaknya siswa yang
mencapai nilai di atas KKM adalah 29 atau 76,32 % dan banyaknya siswa yang
belum mencapai KKM adalah 9 siswa atau 23,68%.
Untuk prosentase kemampuan siswa pada siklus I dihitung dengan rumus
berikut ini.
Jadi pada siklus I diperoleh persentase kemampuan siswa sebesar
81,12%.
Data hasil observasi aktvitas siswa selama mengikuti pembelajaran siklus
I disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 1 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I
No Aspek yang diamati Mean % skor Kriteria
1 siswa memperhatikan penjelasan guru 4,00 80,00 Tinggi
6
NP = x 100% = x 100 % = 81,12%
2 siswa merespon positif terhadap pembelajaran 4,11 82,11 Sangat
Tinggi
3 siswa aktif dalam menjawab soal atau pertanyaan 3,72 74,36 Tinggi
4 siswa bersikap baik selama pembelajaran 3,44 71,28 Tinggi
5 siswa saling bekerja sama dalam menyelesaikan masalah/soal 4,50 90,00 Sangat
Tinggi Rata-rata 3,98 77,13 Tinggi
Catatan harian berisi uraian pendapat, seluruh kegiatan yang dilihat dan
dirasakan oleh guru dan siswa selama proses pembelajaran. Catatan harian ada
dua jenis yaitu catatan harian siswa dan catatan harian guru. Catatan harian
siswa berisi uraian pendapat siswa mengenai empat aspek. Hasil catatan harian
siswa dari masing-masing aspek adalah sebagai berikut.
Sebagian besar siswa menyatakan masih kesulitan dalam mempelajari
kompetensi membuat grafik himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linier
karena hanya 8 siswa yang menyatakan tidak mengalami kesulitan. Kesulitan
yang dialami beragam baik dalam membuat grafik himpunan penyelesaian
sistem pertidaksamaan linier maupun menentukan sistem pertidaksamaan linier
jika diketahui grafiknya. Kesulitan dalam membuat grafik umumnya disebabkan
karena belum memahami langkah-langkah membuat grafik, sedangkan untuk
menentukan sistem pertidaksamaan linier jika diketahui grafiknya umumnya
siswa kesulitan dalam memilih titik uji.
Dari pendapat siswa yang dituliskan dalam catatan harian dapat
disimpulkan pada umumnya siswa lebih menyukai pembelajaran berbasis ICT
daripada pembelajaran yang sebelumnya meskipun ada sebagian kecil siswa
yang belum bisa menyesuiakan.
Siswa memberikan saran agar menggunakan media pembelajaran
berbasis ICT pada pelajaran matematika dan pelajaran lain. Hal ini menguatkan
bahwa siswa menyukai pembelajaran dengan menggunakan media
pembelajaran berbasis ICT.
Selama pembelajaran menggunakan media berbasis ICT siswa merasa
senang, nyaman, tidak mengantuk dan tidak bosan sehingga siswa lebih cepat
memahami materi dan semangat untuk belajar.
Hasil Catatan harian guru untuk masing-masing aspek adalah sebagai
berikut:
7
Dari segi keaktifan siswa Beberapa siswa berani mengerjakan soal di
papan tulis tanpa ditunjuk, belum banyak siswa yang berani bertanya, siswa aktif
mengerjakan latihan soal, memperhatikan penjelasan guru, membuat catatan,
berdiskusi dengan teman sebelahnya saat mengalami kesulitan, aktif dalam
diskusi kelompok, melaksanakan presentasi kelompok dengan baik dan
melaksanakan tes dengan tenang. Siswa antusias dalam mengikuti
pembelajaran, siswa terlihat santai, tidak tegang dan tidak ada siswa yang
mengantuk, sangat bersemangat baik selama memperhatikan penjelasan guru
dengan menggunakan power poin, saat mengerjakan latihan, diskusi kelompok
maupun pada saat presentasi kelompok.
Pada pertemuan I siklus I beberapa siswa melakukan hal-hal yang tidak
tertib misalnya datang terlambat, mengantuk, bercanda, memakai seragam tidak
rapi dan tidak membuat catatan yang urut, rapi. Guru sudah memberikan teguran
agar siswa mematuhi peraturan dan disiplin. Sedangkan saat diskusi kelompok
tidak ada peristiwa khusus yang terjadi hanya saja saat presentasi ada siswa
yang tertidur dan beberapa siswa kadang tidak konsentrasi penuh pada
presentasi kelompok lain.
Hambatan yang dialami guru selama penelitian adalah persiapan untuk
penelitian memerlukan waktu lama, masih belum mahir mengoperasikan laptop,
waktu untuk presentasi kelompok terlalu lama, kondisi ruang laboratorium
membuat gerak guru untuk memantau siswa kurang leluasa, papan tulis tidak
jelas dari belakang, media power poin masih banyak kekurangann dan
menyusun soal tes sesuai dengan waktu yang disediakan.
Suasana kelas menyenangkan, siswa terlihat semangat, antusias dan
kelas lebih hidup karena siswa aktif baik memperhatikan penjelasan guru,
mengerjakan soal, berdiskusi dengan teman, bertanya kepada guru dan mau
menjawab pertanyaan atau mengerjakan soal di papan tulis tanpa ditunjuk guru.
Wawancara dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 7 Mei 2011 pada saat
jam istirahat kedua yaitu 11.45 – 12.15 WIB sehingga tidak mengganggu
pembelajaran. Siswa yang diwawancarai sebanyak 6 siswa yaitu 2 siswa dari
kelompok atas, 2 siswa dari kelompok sedang dan 2 siswa dari kelompok
bawah. Hasil Wawancara dari keenam siswa tersebut adalah sebagai berikut:
Semua siswa yang diwawancarai menyatakan bahwa mereka tertarik
dengan pembelajaran menggunakan media pembelajaran berbasis ICT.
8
Kesulitan siswa pada umumnya adalah merasa kurang waktu dalam
mengerjakan latihan soal karena siswa kurang cepat dan kurang teliti dalam
mengerjakan soal. Siswa merasa bahwa guru terlalu cepat dalam menjelaskan.
Siswa mengungkapkan bahwa sumber kesulitan sebenarnya dari diri sendiri
karena kurang teliti, kurang cepat dalam memahami materi dan mengerjakan
soal. Siswa tidak konsentrasi atau buyar saat ulangan sehingga materi yang
sudah dikuasai hilang semua.
Siswa memberikan tanggapan positif terhadap penggunaan media
pembelajaran berbasis ICT bahkan menyarankan agar digunakan dalam materi
lain dalam matematika maupun dalam pelajaran lain. Jadi penggunaan media
ICT dipandang perlu tetapi masih harus ditingkatkan dengan melakukan
perbaikan-perbaikan.
Untuk perbaikan penggunaan media pembelajaran berbasis ICT antara
lain sebagai berikut:perlu ditingkatkan tentang ketertiban siswa, sebaiknya siswa
menggunakan kompuetr sendiri, guru tidak menjelaskan di depan tetapi siswa
langsung belajar dari komputer, kalau belum jelas bertanya.Sedangkan siswa
lain memberi masukan untuk memperbaiki media power poin dengan menambah
animasi, gambar dan latihan interaktif agar lebih menarik.
Instrumen Sosiometri digunakan untuk mengetahui kinerja siswa dalam
kelompok berdasarkan pendapat teman-teman satu kelompoknya. Dari
keseluruhan kelompok dapat disimpulkan bahwa empat kelompok yaitu
kelompok I, II, IV dan VIII telah melaksanakan diskusi kelompok dengan baik dan
efektif , sedangkan untuk kelompok yang lain yaitu kelompok III, V, VI dan VII
kinerja dalam kelompok masih harus ditingkatkan.
HASIL SIKLUS IISiklus II dilaksanakan dalam tiga pertemuan yaitu pertemuan I pada hari
Selasa tanggal 10 Mei 2011 jam 12.15 – 13. 45 (seharusnya dilaksanakan hari
Jumat tanggal 6 Mei 2011 tetapi ada rapat dewan guru sehingga diundur) di
laboratorium komputer Administrasi Perkantoran, pertemuan II pada hari Kamis
tangal 12 Mei 2011 di ruang kelas XI Akuntansi 1 dan pertemuan III pada hari
Jumat tanggal 13 Mei 2011 jam 10.15 – 11.45 WIB di ruang kelas XI Akuntansi 1.
Perbedaan dari siklus I pada pertemuan I adalah siswa langsung mempelajari
power poin pada komputer masing-masing secara berpasangan (1 komputer
9
untuk 2 siswa), pertemuan II latihan soal dengan metode make a match yang
dikemas dalam bentuk permainan dan pertemuan III tes siklus II.
Hasil tes siklus II adalah sebagai berikut, nilai tertinggi yang dicapai siswa
adalah 100, sedangkan nilai terendah 62,5. Rata-rata hasil tes siklus II sebesar
92, meningkat dari hasil tes siklus I yaitu 81. Banyaknya siswa yang mencapai
nilai di atas KKM adalah 37 atau 97,37 % dan banyaknya siswa yang belum
mencapai KKM adalah 1 siswa atau 2,63%. Hasil ini menunjukkan bahwa hasil
tes siklus II telah berhasil mencapai indikator yang diinginkan yaitu 90% siswa
mencapai nilai di atas KKM. Untuk prosentase kemampuan siswa dihitung
dengan rumus berikut ini.
Jadi pada siklus II diperoleh persentase kemampuan siswa sebesar 92,24
meningkat dari siklus I yang besarnya 81,12 %. Persentase peningkatan dari
siklus I ke siklus II adalah 11,12%.
Data hasil observasi aktvitas siswa selama mengikuti pembelajaran
disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II
No Aspek yang diamati Mean % skor Kriteria
1 siswa memperhatikan penjelasan guru 4,03 80,53 Tinggi
2 siswa merespon positif terhadap pembelajaran 4,24 84,71 Sangat
Tinggi
3 siswa aktif dalam menjawab soal atau pertanyaan 4,18 83,68 Sangat
Tinggi
4 siswa bersikap baik selama pembelajaran 4,21 84,21 Sangat Tinggi
5 siswa saling bekerja sama dalam menyelesaikan masalah/soal 4,57 91,35 Sangat
Tinggi
Rata-rata 4,25 82,53 Sangat Tinggi
Hasil catatan harian siswa dari masing-masing aspek adalah sebagai
berikut: kesulitan yang dialami siswa pada siklus II jauh berubah dari siklus I.
Siswa masih kesulitan dalam membuat grafik himpunan penyelesaian sistem
pertidaksamaan linier dan menentukan sistem pertidaksamaan linier jika
diketahui grafiknya. Namun kesulitan yang paling banyak dialami siswa adalah
10
NP = x 100% = x 100 % = 92,24%
menghitung operasi bilangan pecahan sehingga banyak siswa yang salah
menentukan titik potong dua garis yang hasilnya bilangan pecahan.
Pada siklus II siswa berpendapat bahwa pembelajaran dengan
menggunakan media pembelajaran berbasis ICT semakin baik namun tetap
harus diperbaiki lagi dalam hal media power poin dan kecepatan guru dalam
menjelaskan.
Siswa tetap menyarankan agar pembelajaran dengan media berbasis ICT
dapat diterapkan pada mata pelajaran lain. Hal ini menunjukkan siswa tertarik
dengan penggunaan media berbasis ICT dalam pembelajaran karena lain dari
biasanya sehingga siswa merasa tidak bosan, lebih menarik, lebih cepat dan
lebih mudah memahami materi, menyenangkan dan membuat siswa nyaman
selama mengikuti pembelajaran.
Kesan siswa selama mengikuti pembelajaran sangat baik, hanya 4 siswa
yang masih merasa pembelajaran terlalu cepat dan tegang.
Hasil Catatan harian guru untuk masing-masing aspek adalah sebagai
berikut: pada pertemuan pertama siklus II Siswa aktif mempelajari materi
menggunakan power poin di komputer masing-masing secara berpasangan,
siswa mendiskusikan soal latihan dengan teman satu komputer, bertanya pada
guru saat mengalami kesulitan, siswa sangat bersemangat saat guru
memberikan latihan interaktif. Pada pertemuan kedua siklus II saat guru
menerapkan metode Make a macth, sangat tampak bahwa siswa menikmati
pembelajaran. Siswa larut dalam suasana permainan, mereka sangat antusias
dan bersemangat dalam bermain dan berlomba-lomba untuk menjadi juara.
Suasana kelas terlihat riang gembira, tanpa beban, berbeda sekali dengan
suasana pembelajaran matematika sebelumnya yang terkesan tegang dan siswa
terbebani. Pada saat pertemuan ketiga siklus II yaitu tes, siswa bekerja sendiri
dengan tenang, tidak berisik, tidak berbuat curang, misalnya mencontek atau
bertanya kepada teman.
Siswa lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran, siswa terlihat santai,
tidak tegang dan tidak ada siswa yang mengantuk, sangat bersemangat saat
mengerjakan latihan interaktif maupun dalam permainan make a macth. Pada
saat tes siklus II siswa tidak lagi protes mengenai waktu yang disediakan untuk
mengerjakan soal. Siswa tidak lagi kekurangan waktu dalam mengerjakan soal
ulangan harian.
11
Hambatan yang dialami guru selama penelitian adalah ketersediaan
sarana laboratorium komputer sangat terbatas sehingga pada waktu akan
menggunakan jadwalnya berbarengan dengan mata pelajaran lain.
Suasana kelas menyenangkan, siswa terlihat semangat, antusias dan
kelas lebih hidup karena siswa aktif baik memperhatikan penjelasan guru,
mengerjakan soal, berdiskusi dengan teman, bertanya kepada guru dan mau
menjawab pertanyaan atau mengerjakan soal di papan tulis tanpa ditunjuk guru.
Untuk wawancara dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 14 Mei 2011
pada saat jam istirahat kedua yaitu 11.45 – 12.15 WIB sehingga tidak
mengganggu pembelajaran. Siswa yang diwawancarai sebanyak 6 siswa yaitu 2
siswa dari kelompok atas, 2 siswa dari kelompok sedang dan 2 siswa dari
kelompok bawah. Hasil Wawancara dari keenam siswa tersebut adalah sebagai
berikut:
Semua siswa yang diwawancarai menyatakan bahwa mereka tertarik
dengan pembelajaran menggunakan media pembelajaran berbasis ICT. Siswa
mengeluhkan operasi bilangan pecahan yang menyebabkan mereka salah dalam
mengerjakan soal. Sedangkan untuk kompetensi membuat grafik himpunan
penyelesaian sistem pertidaksamaan linier sudah mereka kuasai. Siswa
memberikan tanggapan positif terhadap penggunaan media pembelajaran
berbasis ICT bahkan menyarankan agar digunakan dalam materi lain dalam
matematika maupun dalam pelajaran lain. Jadi penggunaan media ICT
dipandang perlu tetapi masih harus ditingkatkan dengan melakukan perbaikan-
perbaikan seperti memperbaiki media power poin agar lebih menarik dan jelas.
Untuk perbaikan penggunaan media pembelajaran berbasis ICT sebagai
berikut:guru jangan terlalu konsentrasi pada powerpoin, materi dijabarkan lebih
rinci, tetap harus menerangkan di papan tulis, power poin dibuat lebih bagus dan
lebih bagus yang 2 siswa 1 komputer . Susasana kelas menyenangkan, siswa
antusias dan bersemanga Masukan-masukan tersebut menjadi koreksi bagi guru
untuk lebih meningkatkan kinerja dan memperbaiki pembelajaran.
PEMBAHASAN HASIL PENELITIANProses pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran
berbasis ICT menunjukkan perubahan ke arah yang lebih baik dari siklus I ke
siklus II.
12
Prosentase kemampuan siswa meningkat dari tes siklus I sebesar
81,12% dan tes siklus II sebesar 92,24% . Kenaikan prosentase kemampuan
siswa adalah 11,12 %. Peningkatan kompetensi membuat grafik himpunan
penyelesaian sistem pertidaksamaan linier antara siklus I dan siklus II dapat
dilihat dari grafik berikut:
Bagan 1 Peningkatan Kompetensi SiswaPada siklus II 97,37% siswa telah memperoleh nilai di atas 70. Jadi Indikator
keberhasilan penelitian yang bersifat kuantitatif sudah tercapai yaitu 90%
siswa memperoleh nilai di atas Kriteria Ketuntasan minimal yaitu 70.
Hasil observasi membuktikan peningkatan aktivitas siswa dari siklus I
ke siklus II. Pada siklus I rata-rata aktivitas siswa adalah 77,13% dan
tergolong tinggi. Sedangkan pada siklus II rata-rata aktivitas siswa adalah
82,53% dan tergolong sangat tinggi. Jadi mengalami peningkatan aktivitas
siswa sebesar 5,4%. Grafik peningkatan aktivitas siswa adalah sebagai
berikut:
Bagan 2 Peningkatan Aktivitas Siswa
13
Peningkatan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran meliputi
semua aspek. Dari pengamatan guru, pada siklus I masih ada beberapa
siswa yang terlambat saat masuk kelas, bercanda dengan teman, memakai
seragam tidak rapi, tidak membawa modul dan membuat catatan yang tidak
rapi. Dengan teguran dan nasehat guru maka pada siklus II hal-hal tersebut
jauh berkurang dan tidak terjadi lagi pada siklus II.
Catatan harian siswa menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai
pembelajaran yang diterapkan pada siklus II yaitu siswa langsung
menggunakan komputer masing-masing (berpasangan satu komputer dua
siswa) untuk mempelajari kompetensi membuat grafik himpunan
penyelesaian sistem pertidaksamaan linier. Siswa berdiskusi dengan teman
untuk memahami materi dan menyelesaikan soal latihan. Jika siswa
mengalami kesulitan baru bertanya kepada guru. Dengan memanfaatkan
komputer sendiri, siswa dapat mempelajari materi sesuai kecepatan belajar
masing-masing. Berbeda pada saat siklus I, guru langsung menjelaskan di
depan kelas menggunakan LCD. Banyak siswa yang mengalami kesulitan
karena merasa guru menjelaskan terlalu cepat sehingga siswa yang
kecepatan belajar lambat tidak dapat menyesuaikan dan selalu ketinggalam
dalam memahami materi dan mengerjakan soal.
Hasil sosiometri menunjukkan bahwa diskusi kelompok sudah
berjalan baik, karena sebagian besar siswa sudah aktif dalam diskusi dan
dapat bekerja sama dengan siswa lain dalam satu kelompok. Hanya saja
masih ada beberapa siswa yang belum sepenuhnya aktif dan masih susah
bekerja sama dengan teman lain dalam satu kelompok. Oleh karena itu pada
siklus II guru menerapkan metode make a match pada saat latihan soal
sehingga semua siswa aktif. Metode make a match juga meningkatkan
kecepatan siswa dalam mengerjakan soal. Terbukti pada tes siklus II tidak
ada lagi siswa yang merasa kekurangan waktu.
Hasil dokumentasi menunjukkan antusiasme siswa selama mengikuti
pembelajaran. Siswa mengikuti pembelajaran dengan penuh perhatian dan
bersemangat. Dari hasil dokumentasi terlihat semua aktivitas siswa selama
mengikuti pembelajaran. Siswa penuh perhatian saat mengikuti penjelasan
guru dengan media berbasis ICT, membuat catatan. Berdiskusi dengan
teman waktu mengerjakan soal, bertanya saat menemui kesulitan,
14
memperhatikan dan menanggapi presentasi kelompok dengan serius,
mengikuti semua aktivitas pembelajaran dengan gembira dan mengerjakan
tes dengan serius dan tenang.
Dengan demikian indikator keberhasilan penelitian yang bersifat
kualitatif tercapai yaitu siswa menunjukkan perubahan-perubahan perilaku
ke arah positif.
Jadi Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis ICT dapat
Meningkatkan Kompetensi Membuat Grafik Himpunan Penyelesaian Sistem
Pertidaksamaan Linier Pada Siswa Kelas XI Akuntansi 1 SMK Negeri 2
Temanggung Semester Genap Tahun 2010/2011.
PENUTUPDari hasil dan pembahasan penelitian dapat disimpulkan (1) proses
pembelajaran untuk meningkatkan kompetensi membuat grafik himpunan
penyelesaian sistem pertidaksamaan linier dengan menggunakan media
pembelajaran berbasis ICT pada siswa kelas XI Akuntansi 1 SMK Negeri 2
Temanggung Semester genap tahun 2010/2011 berjalan dengan sangat baik,
menyenangkan, tidak membosankan sehingga siswa lebih cepat dan lebih
mudah memahami materi, (2) peningkatan kompetensi membuat grafik
himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linier dengan menggunakan
media pembelajaran berbasis ICT pada siswa kelas XI Akuntansi 1 SMK Negeri
2 Temanggung Semester genap tahun 2010/2011 sebesar 11,12% dari siklus I
ke siklus II dan (3) terjadi perubahan tingkah laku siswa kelas XI Akuntansi 1
SMK Negeri 2 Temanggung Semester genap tahun 2010/2011 terhadap
pembelajaran membuat grafik himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan
linier setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran
berbasis ICT ke arah positif.
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas ini ,maka dalam usaha
peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika disarankan agar
kepala sekolah hendaknya melaksanakan pemantauan proses pembelajaran di
kelas hal ini digunakan untuk mengetahui situasi permasalahan di masing
masing kelas. sedangkan guru matematika sebaiknya Lebih terampil dalam
memilih pembelajaran yang sesuai dan memberi kemudahan bagi siswa, Lebih
terampil dalam menggunakan komputer sehingga dapat mendesain media
berbasis ICT sebaik mungkin dan Guru membiasakan siswa berdiskusi untuk
15
meningkatkan keberanian siswa. Penelitian dengan menggunakan media
pembelajaran berbasis ICT dapat dilanjutkan dengan meneliti permasalahan lain
yang timbul dalam pembelajaran matematika. Dengan semakin banyak masalah
pembelajaran matematika yang terpecahkan lewat penelitian akan membuat
matematika digemari siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Anitah, Sri. 2009. Media Pembelajaran. Surakarta: Mata Padi Presindo
Arsyad, Azhar. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers
Catharina Tri Anni,dkk. 2005. Psikologi Belajar. Semarang: UPT MKK UNNES
Daryanto. 2009. Panduan Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif.Jakarta: AV Publisher
Fathurrohman, Pupuh, M. Sobry Sutikno. 2007. Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep Umum dan Konsep Islam. Bandung: Refika Aditama
16