penelitian tindakan kelas
DESCRIPTION
PENELITIAN TINDAKAN KELAS. OLEH: SITI AMANAH PPPPTK IPA. KOMPETENSI. Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI. Menjelaskan hakekat PTK Menjelaskan tahap-tahap PTK - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
OLEH:SITI AMANAH
PPPPTK IPA
KOMPETENSI
Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1. Menjelaskan hakekat PTK2. Menjelaskan tahap-tahap PTK3. Menjelaskan empat jenis penelitian tindakan
berdasarkan teknik atau strategi yang digunakan
4. Menyusun proposal PTK
Latar BelakangPermendiknas no. 16 tahun 2007 tentang kompetensi guru
Guru senantiasa harus melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran yang telah dilaksanakan di kelas
Tindak lanjut refleksi melalui PTK
PENGERTIAN Penelitian TindakanPenelitian tindakan merupakan intervensi praktik dunia nyata yang ditujukan untuk meningkatkan situasi praktis (Suwarsih Madya, 2007). Penelitian Tindakan (PT) adalah penelitian yang dilakukan secara kolaboratif oleh partisipan dalam ilmu sosial dan pendidikan untuk memperbaiki pemahaman dari pelaksanaan pekerjaannya sendiri, serta kondisi dan juga membawa dampak pada lingkungan di sekitarnya (Badrun KW, 2001).
Pengertian PTKPenelitian Tindakan Kelas adalah suatu kegiatan penelitian dengan mencermati sebuah kegiatan belajar yang diberikan tindakan, yang secara sengaja dimunculkan dalam sebuah kelas, yang bertujuan memecahkan masalah atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas tersebut. Tindakan yang secara sengaja dimunculkan tersebut diberikan oleh guru atau berdasarkan arahan guru yang kemudian dilakukan oleh siswa
KARAKTERISTIK PTK1. PTK merupakan prosedur penelitian di kelas yang
dirancang untuk menanggulangi masalah nyata yang dialami Guru berkaitan dengan siswa di kelas itu. Ini berarti, bahwa rancangan penelitian diterapkan sepenuhnya di kelas itu, termasuk pengumpulan data, analisis, penafsiran, pemaknaan, perolehan temuan, dan penerapan temuan. Semuanya dilakukan di kelas dan dirasakan oleh kelas itu.
2. Metode PTK diterapkan secara kontekstual, dalam arti bahwa variabel-variabel yang ditelaah selalu berkaitan dengan keadaan kelas itu sendiri. Dengan demikian, temuan hanya berlaku untuk kelas itu sendiri dan tidak dapat digeneralisasi untuk kelas yang lain. Temuan PTK hendaknya selalu diterapkan segera dan ditelaah kembali efektivitasnya dalam kaitannya dengan keadaan dan suasana kelas itu.
KARAKTERISTIK PTK lanjutan3. PTK terarah pada suatu perbaikan atau peningkatan
kualitas pembelajaran, dalam arti bahwa hasil atau temuan PTK itu adalah pada diri Guru telah terjadi perubahan, perbaikan, atau peningkatan sikap dan perbuatannya. PTK akan lebih berhasil jika ada kerja sama antara Guru-Guru di sekolah, sehingga mereka dapat sharing permasalahan, dan apabila penelitian telah dilakukan, selalu diadakan pembahasan perencanaan tindakan yang dilakukan. Dengan demikain, PTK itu bersifat kolaborasi dan kooperatif.
4. PTK bersifat luwes dan mudah diadaptasi. Dengan demikian, maka cocok digunakan dalam rangka pembaharuan dalam kegiatan kelas. Hal ini juga memungkinkan6 diterapkannya suatu hasil studi dengan segera dan penelaahan kembali secara berkesinambungan
KARAKTERISTIK PTK lanjutan5. PTK banyak mengandalkan data yang diperoleh langsung atas
refleksi diri peneliti. Pada saat secara bertahap. Setiap tahap merupakan tindakan lanjut tahap sebelumnya.
6. PTK sedikitnya ada kesamaan dengan penelitian eksperimen dalam hal percobaan tindakan yang segera dilakukan dan ditelaah kembali efektivitasnya. Tetapi, PTK tidak secara ketat memperdulikan pengendalian variabel yang mungkin mempengaruhi hasil penelaahan. Oleh karena kaidah-kaidah dasar penelitian ilmiah dapat dipertahankan terutama dalam pengambilan data, perolehan informasi, upaya untuk membangun pola tindakan, rekomnedasi dan lain-lain, maka PTK tetap merupakan proses ilmiah.
7. PTK bersifat situasional dan spesisifik, yang pada umumnya dilakukan dalam bentuk studi kasus. Subyek penelitian sifatnya terbatas, tidak representatif untuk merumuskan atau generalisasi. Penggunaan metoda statistik terbatas pada pendekatan deskriptif tanpa inferensi.
PRINSIP PTKMenurut Hopkins (1993: 57-61), terdapat 6 prinsip penelitian tindakan kelas
1. PTK yang dilakukan tidak mengganggu komitmennya sebagai pengajar2. Teknik pengumpulan data tidak menuntut waktu dan cara yang
berlebihan3. Metodologi yang digunakan hendaknya dapat dipertanggung jawabkan
reliabilitasnya4. Masalah yang terungkap adalah masalah yang benar-benar membuat
Guru risau5. Pelaksanaan PTK seyogyanya mengindahkan tata krama kehidupan
berorganisasi.6. Permasalahan yang hendaknya dicarikan solusinya lewat PTK
hendaknya tidak terbatas hanya pada konteks kelas atau mata pelajaran tertentu, tetapi tetap mempertimbangkan perspektif sekolah secara keseluruhan
JENIS PTKJenis Diagnostik: Maksudnya penelitian dilakukan untuk
menuntun peneliti ke arah suatu tindakan karena suatu masalah yang terjadi, misalnya adanya konflik antar siswa di kelas, adanya pertengkaran di antara siswa dan sejenisnya.
Jenis Partisipan : Maksudnya penelitian dilakukan dengan keterlibatan langsung peneliti dari awal sampai akhir proses.
Jenis Empirik: Maksudnya penelitian dilakukan dengan cara merencanakan, mencatat pelaksanaan dan mengevaluasi pelaksanaan dari luar arena kelas, jadi dalam penelitian jenis ini peneliti harus berkolaborasi dengan guru yang melaksanakan tindakan di kelas.
Jenis Eksperimental : Maksudnya penelitian dilakukan sebagai upaya menerapkan berbagai teknik, metode atau strategi dalam pembelajaran secara efektif dan efisien
TAHAPAN PTKTahap 1 : Perencanaan Tindakan
Tentang Apa, Mengapa, Kapan, Di Mana, Bagaimana Tindakan dilakukan
Tahap 2 : Pelaksanaan TindakanImplementasi dari rencana tindakan
Tahap 3 : Pengamatan Terhadap TindakanKegiatan yang dilakukan oleh pengamat
Tahap 4 : Refleksi Terhadap TindakanKegitan mengemukakan kemabali apa yang telah dilakukan
SIKLUS PTK
Tujuan PTK1. Meningkatkan mutu isi, masukan, proses, serta
hasil pendidikan dan pembelajaran di sekolah.2. Membantu guru dan tenaga kependidkan lainnya
mengatasi masalah pembelajaran dan pendidkan di dalam dan di luar kelas.
3. Meningkatkan sikap profesional pendidik dan tenaga kependidikan.
4. Menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah sehingga tercipta sikap proaktif di dalam melakukan perbaikan mutu pendidkan dan pembelajaran secara berkelanjutan u
(Suhardjono (2007:61))n Utama:
Manfaat PTK1. Membantu guru memperbaiki mutu pembelajaran
di kelas2. Meningkatkan rasa percaya diri guru, sehingga
secara keilmuan menjadi lebih berani mengambil prakarsa yang dapat memberikan manfaat perbaikan
3. Memungkinkan guru aktif mengembangkan pengetahuan dan keterampilan
4. Meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar peserta didik
5. Inovasi pendidikan yang berawal upaya guru memperbaiki pembelajaran
PERANCANGAN PROPOSAL PTK SERTA KOMPONENNYA
PERANCANGAN PROPOSAL PTK
TUJUAN DAN MANFAAT PROPOSAL PTKProposal PTK merupakan paparan rencana
kegiatan yang dituliskan atau dituangkan dalam narasi. Jabarkan rencana kegiatan secara terorganisir dengan berpijak pada gagasan masalah
Proposal berisi gagasan masalah yang akan diselesaikan, rencana pemecahan masalah, dan alasan tentang pentingnya masalah itu untuk diselesaikan
KOMPONEN PROPOSAL1. Judul2. Pendahuluan3. Kajian Pustaka4. Metode Penelitian
JUDUL PTKJudul hendaknya dibuat secara ringkas dan mencerminkan adanya masalah dalam pembelajaran, tindakan dan subyek sasaran.
JUDUL PTK lanjutanKata-kata yang harus dihindari dalam
penulisan PTK1. Hubungan (PTK bukan penelitian
korelasional)2. Pengaruh (PTK bukan penelitian
eksperimen)3. Bagaimana (PTK bukan penelitian
deskriptif)
CONTOH JUDUL PTKPeningkatan Keberanian siswa kelas IX SMP Sedc Bandung untuk
mengajukan Pertanyaan dan Mengemukakan Gagasan pada Pembelajaran Listrik Dinamis Melalui Model Latihan Inkuiri
Penerapan the 5 e learning cycle model pada pembelajaran konsep Perpindahan Kalor untuk meningkatkan keberanian bertanya dan hasil belajar siswa kelas VII E SMP Sedc Bandung
Implementasi Metode Cooperative Script Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Rotasi dan Benda Tegar Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri Sedec Tahun Pelajaran 2011/2012
Peningkatan Aktivitas Belajar dan Pemahaman konsep Pengukuran Melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning dengan Bantuan Tutor Sebaya pada Siswa Kelas X SMA Sedc Bandung Tahun Pelajaran 2011/2012
PENDAHULUAN
Latar Belakang berisi:1. fakta-fakta pendukung, 2. argumentasi teoritik tentang tindakan yang
akan dipilih, 3. hasil penelitian terdahulu/yang relevan (jika
ada), dan 4. Alasan pentingnya penelitian ini dilakukan.
Peningkatan Keberanian Siswa kelas IX SMP Negeri 19 Bandung untuk mengajukan pertanyaan dan mengemukakan gagasan pada konsep Listrik Dinamis Melalui Model latihan Inkuiri
Rumusan masalahrumusan masalah dan pada umumnya menunjukkan hubungan dua variabel yaitu hubungan antara masalah dengan alternatif tindakan.
“Apakah Keberanian siswa kelas IX SMP Negeri 19 Bandung untuk mengajukan pertanyaan dan mengemukakan gagasan akan meningkat melalui penerapan Model Latihan Inkuiri?”
Tujuan penelitian“Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keberanian siswa kelas IX SMP Negeri 19 Bandung untuk mengajukan pertanyaan dan mengemukakan gagasan.”
Manfaat PenelitianBagi siswa : a. Memiliki keberanian untuk bertanya dan mengajukan
gagasanb. Meningkatkan penguasaan konsep fisika c. Mengembangkan kemampuan berargumentasiBagi guru :
Memperoleh alternatif baru yang dapat diterapkan untuk menumbuhkan keberanian siswa untuk bertanya dan mengajukan gagasan dalam memahami sebuah konsep .
Bagi sekolah : Memiliki siswa-siswa dan guru yang dapat mengemukakan gagasan dan dapat bekerja sama dengan baik