Download - Opioid
11
ANALGESIK OPIOID DAN ANTAGONISANALGESIK OPIOID DAN ANTAGONIS
ULFAH RIMAYANTI
22
PENDAHULUANPENDAHULUAN Analgesik opioid adalah kelompok obat yang memiliki sifat Analgesik opioid adalah kelompok obat yang memiliki sifat
seperti opium atau morfin seperti opium atau morfin Golongan obat opiod antara lain:Golongan obat opiod antara lain:
1. Obat yang berasal dari opium-morfin1. Obat yang berasal dari opium-morfin2. Senyawa semisintetik morfin2. Senyawa semisintetik morfin3. Senyawa sintetik yang berefek spt morfin3. Senyawa sintetik yang berefek spt morfin
Opioid berinteraksi dgn reseptor opioid untuk menimbulkan Opioid berinteraksi dgn reseptor opioid untuk menimbulkan efek, di mana potensi analgesiknya tergantung pada efek, di mana potensi analgesiknya tergantung pada afinitasnya terhadap reseptor tersebutafinitasnya terhadap reseptor tersebut
Reseptor Reseptor μμ diperkirakan memperantarai efek analgetik mirip diperkirakan memperantarai efek analgetik mirip morfin, euforia, depresi napas, miosis, dan berkurangnya morfin, euforia, depresi napas, miosis, dan berkurangnya motilitas sal cernamotilitas sal cerna
Reseptor k (kappa) memperantarai analgesia spt efek Reseptor k (kappa) memperantarai analgesia spt efek pentazosin, sedasi, miosis, depresi napas (tdk sekuat pentazosin, sedasi, miosis, depresi napas (tdk sekuat reseptor reseptor μμ))
Reseptor Reseptor δδ menimbulkan depresi pernapasan seperti opioid menimbulkan depresi pernapasan seperti opioid
33
PENGGOLONGANPENGGOLONGAN
Berdasarkan cara kerja pada reseptor, dibedakan:Berdasarkan cara kerja pada reseptor, dibedakan:1.1. Agonis opioid, bekerja sebagai agonis terutama Agonis opioid, bekerja sebagai agonis terutama
pada reseptor pada reseptor μμ, cth: morfin, cth: morfin2.2. Antagonis opioid, tidak memiliki aktivitas agonis Antagonis opioid, tidak memiliki aktivitas agonis
pada semua reseptor, cth: naloksonpada semua reseptor, cth: nalokson3.3. Opioid kerja campurOpioid kerja campur
a. Agonis-antagonis opioid, bekerja sebagai agonis a. Agonis-antagonis opioid, bekerja sebagai agonis pada beberapa reseptor dan sebagai antagonis atau pada beberapa reseptor dan sebagai antagonis atau agonis lemah pada reseptor lain, cth: nalorfin agonis lemah pada reseptor lain, cth: nalorfin (agonis pada reseptor k, antagonis pada reseptor (agonis pada reseptor k, antagonis pada reseptor μμ))b. Agonis parsial, memiliki efektivitas yang lemah, b. Agonis parsial, memiliki efektivitas yang lemah, mengurangi efek maksimal yg ditimbulkan oleh mengurangi efek maksimal yg ditimbulkan oleh agonis penuh, cth: buprenorfinagonis penuh, cth: buprenorfin
44
MORFIN DAN ALKALOID OPIUM
FARMAKODINAMIK
Efek morfin pada SSP dan usus terutama disebabkan interaksi dgn reseptor μμ
Efek morfin terhadap SSP berupa analgesia dan Efek morfin terhadap SSP berupa analgesia dan narkosisnarkosis
Morfin dosis kecil (5-10 mg) menimbulkan euforia Morfin dosis kecil (5-10 mg) menimbulkan euforia pada org dengan nyeri, sedih, atau gelisah, tetapi pada org dengan nyeri, sedih, atau gelisah, tetapi menimbulkan disforia pada org normalmenimbulkan disforia pada org normal
Dosis terapi (15-20 mg) menimbulkan tidur Dosis terapi (15-20 mg) menimbulkan tidur nyenyak, napas lambat, dan miosis (berdasarkan nyenyak, napas lambat, dan miosis (berdasarkan perangsangan pada saraf okulomotor)perangsangan pada saraf okulomotor)
Pin point pupilsPin point pupils merupakan gejala intoksikasi merupakan gejala intoksikasi morfin yg khasmorfin yg khas
Morfin dapat mengatasi nyeri yang berasal dari Morfin dapat mengatasi nyeri yang berasal dari organ dalam, otot, dan sendiorgan dalam, otot, dan sendi
55
MORFIN DAN ALKALOID OPIUM
FARMAKODINAMIK Efek analgetik timbul berdasarkan mekanisme:Efek analgetik timbul berdasarkan mekanisme:
1.1. Morfin meningkatkan ambang rangsang nyeriMorfin meningkatkan ambang rangsang nyeri2.2. Morfin mempengaruhi emosi, di mana setelah pemberian Morfin mempengaruhi emosi, di mana setelah pemberian
morfin penderita tetap merasakan nyeri tetapi tidak timbul morfin penderita tetap merasakan nyeri tetapi tidak timbul reaksi terhadap nyeri, misalnya takut, khawatir, menarik dirireaksi terhadap nyeri, misalnya takut, khawatir, menarik diri
3.3. Morfin memudahkan tidur, yg juga menyebabkan Morfin memudahkan tidur, yg juga menyebabkan peningkatan ambang rangsang nyeripeningkatan ambang rangsang nyeri
Morfin menimbulkan depresi napas secara primer dan Morfin menimbulkan depresi napas secara primer dan bersinambung berdasarkan langsung thd pusat napas di bersinambung berdasarkan langsung thd pusat napas di batang otakbatang otak
Morfin menimbulkan efek emetik berdasarkan stimulasi Morfin menimbulkan efek emetik berdasarkan stimulasi langsung pada langsung pada emetic chemoreceptor trigger zoneemetic chemoreceptor trigger zone
Pada sal cerna, morfin menyebabkan berkurangnya motilitas atau Pada sal cerna, morfin menyebabkan berkurangnya motilitas atau memperlambat pencernaanmemperlambat pencernaan
Pemberian morfin dosis terapi tidak mempengaruhi sistem Pemberian morfin dosis terapi tidak mempengaruhi sistem kardiovaskular, sedangkan pada dosis toksik terjadi depresi pada kardiovaskular, sedangkan pada dosis toksik terjadi depresi pada pusat vasomotorpusat vasomotor
66
MORFIN DAN ALKALOID OPIUM
Morfin menyebabkan pelebaran pembuluh darah kulit, suhu tubuh Morfin menyebabkan pelebaran pembuluh darah kulit, suhu tubuh menurun akibat aktivitas otot yg menurunmenurun akibat aktivitas otot yg menurun
Morfin dapat melintasi sawar uri dan mempengaruhi janinMorfin dapat melintasi sawar uri dan mempengaruhi janin Adiksi morfin berkaitan dengan:Adiksi morfin berkaitan dengan:
1. Habituasi, yaitu perubahan psikis emosional1. Habituasi, yaitu perubahan psikis emosional2 Ketergantungan fisik2 Ketergantungan fisik3. Adanya toleransi3. Adanya toleransi
Jika pecandu menghentikan penggunaan morfin tiba-tiba, timbul Jika pecandu menghentikan penggunaan morfin tiba-tiba, timbul gejala putus obat, berupa gelisah dan iritabel, kemudian tertidur gejala putus obat, berupa gelisah dan iritabel, kemudian tertidur nyenyaknyenyak
Setelah bangun, timbul tremor, iritabilitas, lakrimasi, mual, demam, Setelah bangun, timbul tremor, iritabilitas, lakrimasi, mual, demam, dan takipneu, muntah, kolik, diare, bahkan hingga kolaps dan takipneu, muntah, kolik, diare, bahkan hingga kolaps kardiovaskularkardiovaskular
Indikasi: morfin sering diperlukan untuk nyeri yg menyertai infark Indikasi: morfin sering diperlukan untuk nyeri yg menyertai infark miokard, neoplasma, kolik renal atau empedu, oklusio akut pembuluh miokard, neoplasma, kolik renal atau empedu, oklusio akut pembuluh darah perifer, pulmonal, atau koroner, perikarditis akut, pleuritis, darah perifer, pulmonal, atau koroner, perikarditis akut, pleuritis, pneumotoraks spontan, nyeri akibat trauma (mis luka bakar, fraktur, pneumotoraks spontan, nyeri akibat trauma (mis luka bakar, fraktur, dan nyeri pascabedah)dan nyeri pascabedah)
77
PETIDIN Merupakan salah satu analgesik opioid Terutama bekerja sebagai agonis reseptor μμ Petidin/meperidin menimbulkan analgesia, sedasi, Petidin/meperidin menimbulkan analgesia, sedasi,
euforia, eksitasi pada sususnan saraf pusat, dan euforia, eksitasi pada sususnan saraf pusat, dan depresi napasdepresi napas
Pemberian petidin sistemik menyebabkan Pemberian petidin sistemik menyebabkan hilangnya refleks kornea, tetapi tidak hilangnya refleks kornea, tetapi tidak mempengaruhi diameter pupilmempengaruhi diameter pupil
Dalam dosis besar menyebabkan bronkokonstriksiDalam dosis besar menyebabkan bronkokonstriksi Tidak menggganggu kontraksi uterus Tidak menggganggu kontraksi uterus
pascapersalinanpascapersalinan
88
PETIDIN Dosis meperidin/petidin harus dikurangi pada penderita penyakit Dosis meperidin/petidin harus dikurangi pada penderita penyakit
hati, orang tua, pemberian bersama2 dengan antipsikosis, hipnotik hati, orang tua, pemberian bersama2 dengan antipsikosis, hipnotik sedatif, dan obat-obat penekan SSPsedatif, dan obat-obat penekan SSP
Pemberian petidin 50-100 mg intravena dapat mengatasi nyeri sedang sampai hebat, efektivitas petidin 75-100 mg setara dengan 10 mg morfin
Gejala putus obat pada penghentian tiba-tiba timbul lebih cepat tapi berlagsung lebih singkat dengan gangguan sistem otonom yang lebih ringan
Indikasi: - Hanya digunakan untuk analgesia- Tindakan diagnostik seperti sistoskopi, pielografi retrograd, gastroskopi- Analgesia obstetrik
99
METADON
Metadon tidak menimbulkan hipnosis sekuat Metadon tidak menimbulkan hipnosis sekuat morfin, tetapi menimbulkan depresi napas morfin, tetapi menimbulkan depresi napas sekuat morfin dan dapat bertahan lebih dari 24 sekuat morfin dan dapat bertahan lebih dari 24 jamjam
Menyebabkan vasodilatasi perifer, hipotensi Menyebabkan vasodilatasi perifer, hipotensi ortostatik, relaksasi usus, dan miosisortostatik, relaksasi usus, dan miosis
Tidak dianjurkan sebagai analgesik persalinan Tidak dianjurkan sebagai analgesik persalinan karena menyebabkan depresi napas pada janinkarena menyebabkan depresi napas pada janin
Efek analgesik 7,5-10 mg metadon sama kuat Efek analgesik 7,5-10 mg metadon sama kuat dengan efek 10 mg morfindengan efek 10 mg morfin
1010
METADON
Kemungkinan timbulnya adiksi lebih kecil Kemungkinan timbulnya adiksi lebih kecil daripada bahaya adiksi morfin daripada bahaya adiksi morfin
Digunakan sebagai pengganti (substitusi) morfin atau opioid lain (mis heroin) untuk mencegah gejala putus obat yang ditimbulkan obat2 tersebut
Gejala putus obat tidak sekuat morfin, tetapi berlangsung lebih lama dan timbul lebih lambat
1111
Efek analgesik 130 mg propoksifen iv sama kuat Efek analgesik 130 mg propoksifen iv sama kuat dengan 50 mg petidin ivdengan 50 mg petidin ivMenimbulkan rasa panas dan iritasi di tempat suntikanMenimbulkan rasa panas dan iritasi di tempat suntikanKemungkinan timbul adiksi lebih kecil dibanding Kemungkinan timbul adiksi lebih kecil dibanding kodeinkodeinHanya digunakan untuk mengobati nyeri ringan Hanya digunakan untuk mengobati nyeri ringan hinggga sedanghinggga sedangDosis oral untuk org dewasa 4x65 mg/hrDosis oral untuk org dewasa 4x65 mg/hr
PROPOKSIFEN
1212
Nalokson dan naltrekson merupakan antagonis opioid murniNalokson dan naltrekson merupakan antagonis opioid murni Naltrekson dapat diberikan per oral dan masa kerjanya lebih lama Naltrekson dapat diberikan per oral dan masa kerjanya lebih lama
dibanding naloksondibanding nalokson Keduanya merupakan antagonis kompetitif dengan afinitas paling Keduanya merupakan antagonis kompetitif dengan afinitas paling
tinggi pada reseptor tinggi pada reseptor μμ Nalorfin, levalorfan, di samping memperlihatkan efek antagonis Nalorfin, levalorfan, di samping memperlihatkan efek antagonis
pada reseptor pada reseptor μμ, juga memperlihatkan efek agonis pada reseptor2 , juga memperlihatkan efek agonis pada reseptor2 lainlain
Semua efek agonis opioid pada reseptor Semua efek agonis opioid pada reseptor υυ diantagonis oleh diantagonis oleh nalokson dosis kecil (0,4-0,8 mg) im atau ivnalokson dosis kecil (0,4-0,8 mg) im atau iv
Pemberian nalokson menyebabkan frekuensi napas meningkat Pemberian nalokson menyebabkan frekuensi napas meningkat pada pasien dengan depresi napas akibat opioid, efek sedatif dan pada pasien dengan depresi napas akibat opioid, efek sedatif dan efek pada tekanan darah menghilang, serta timbul disforiaefek pada tekanan darah menghilang, serta timbul disforia
Antagonisme ini sering disertai fenomena Antagonisme ini sering disertai fenomena overshootovershoot berupa berupa peningkatan frekuensi napas melebihi frekuensi sebelum peningkatan frekuensi napas melebihi frekuensi sebelum penghambatan oleh opioidpenghambatan oleh opioid
ANTAGONIS OPIOID
1313
ANTAGONIS OPIOID
Pada individu dengan ketergantungan morfin, dosis kecil Pada individu dengan ketergantungan morfin, dosis kecil nalokson subkutan menyebabkab gejala putus obat yang mirip nalokson subkutan menyebabkab gejala putus obat yang mirip dengan gejala putus obat akibat morfin, timbul beberapa menit dengan gejala putus obat akibat morfin, timbul beberapa menit setelah penyuntikan dan berakhir setelah 2 jamsetelah penyuntikan dan berakhir setelah 2 jam
Pemberian naltrekson 100 mg per oral dapat menghambat efek Pemberian naltrekson 100 mg per oral dapat menghambat efek euforia akibat 25 mg heroin iv selama 48 jameuforia akibat 25 mg heroin iv selama 48 jam
Nalokson, nalorfin, dan levalorfan kecil kemungkinan untuk disalahgunakan sebab tidak menyebabkan ketergantungan fisik dan tidak menyokong ketergantungan morfin
Indikasi nalokson: mengatasi depresi napas akibat opioid, mendiagnosis dan mengobati ketergantungan fisik terhadap opioid
Pada intoksikasi opioid diberikan 2 mg nalokson bolus iv yang diulang tiap 20-60 menit
1414
TERIMA KASIH
Selamat Berjuang !