Download - Nitrasi Oh Nitrasi
-
8/10/2019 Nitrasi Oh Nitrasi
1/17
LABORATORIUM SATUAN PROSES
SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2013 / 2014
MODUL : Pembuatan -Nitronaftalen
PEMBIMBING : Ir. Endang Kusumawati, MT
oleh :
Kelompok 1
Abdussalam Topandi 121424001
Achmad Faisal 121424002
Ade Julistian 121424003
Adi Bayu Saputra 121424004
Kelas 2A-TKPB
PROGRAM STUDI D4 TEKNIK KIMIA PRODUKSI BERSIH
JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2014
Tanggal Praktikum : 7 Januari 2014
Tanggal Pengumupulan : 13 Januari 2014
(Laporan)
-
8/10/2019 Nitrasi Oh Nitrasi
2/17
Laporan Pembuatan -Nitronaftalen (Nitrasi) 2
I. PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Nitrasi adalah proses memasukkan satu atau lebih gugus nitro/nitril ion (NO2+) ke
dalam senyawa organik atau bahan baku yang digunakan. Nitrasi merupakan salah satu
proses yang paling penting di industri sintesa senyawa organik. Produk-produk nitrasi
dipakai secara luas sebagai solvent (nitroparafin), pewarna tekstil (-nitronaftalen),
farmasi, baha vernis/coating (nitroselullosa) dan bahan peledak (trinitrotoluen/TNT) dan
untuk meningkatkan bilangan cetane pada bahan bakar diesel (tetranitromethane). Selain
itu produk nitrasi digunakan pula sebagai senyawa intermediat untuk membuat produk
lain.
1.2Tujuan
Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa diharapkan mampu :
1. Memahami karakteristik reaksi nitrasi dan penanganannya yang tepat
2.
Melakukan tahapantahapan proses nitrasi
3. Mengidentifikasi produk nitrasi melalui pengukuran titik leleh
II.
LANDASAN TEORI1. Pengertian
Nitrasi diartikan sebagai reaksi terbentuknya senyawa nitro atau masuknya
gugus nitro pada suatu senyawa. Reaksi nitrasi adalah penggabungan satu atau lebih
gugus nitro (-NO2) yang terikat pada karbon sebagai senyawa nitroaromatik atau
nitroparafin. Dan juga bisa pada oksigen sebagai senyawa nitrat ester maupun pada
nitrogen sebagai senyawa nitramina. Proses reaksi sebagai subtitusi atom hidrogen,
reaksi nitrasi juga bisa berlangsung dengan subtitusi atom atau gugus lain seperti,
halida, sulfonat dan asetil. Reaksi nitrasi adalah salah satu reaksi yang penting dalam
industri sintesa bahan organik. Garis besar penggunaannya adalah bahan pelarut
(solvent), pewarna, farmasi, peledak, maupun bahan antara untuk produk lebih lanjut.
2. Ikatan gugus NO2 pada senyawa nitro
a 1) -C-NO2 : disebut senyawa nitro
Contoh : parafin + HNO3 Nitroparafin + H2O
b 2) -O-NO2 : disebut senyawa nitrat
-
8/10/2019 Nitrasi Oh Nitrasi
3/17
Laporan Pembuatan -Nitronaftalen (Nitrasi) 3
Contoh : gliserol + 3HNO3 glseril trinitrat + 3H2O
3) -N-NO2 : disebut senyawa nitriamin
Contoh : guanidine + HNO3 nitroguanidine + H2O
3. Reaksi pembentukan senyawa nitro
a) Reaksi substitusi terhadap:
a. hidrogen (-H)
CH4 + HNO3 H3CNO2 + H2O
b. klorida (-Cl)
RCl + AgNO3 AgCl + RNO2
c. Sulfonat
b) Reaksi adisi ikatan rangkap
4. Zat yang dapat dinitrasi
o Parafin
Umumnya reaksi dilaksanakan pada fasa gas, reaksi berlansung melalui
mekanisme radikal bebas. Hasil dari nitrasi parafin adalah Nitroparafin. Haasil
samping berupa alkohol, aldehid, olefin. Proses dilaksanakan pada suhu 350-
450 derajat celcius
o Olefin
Nitrasi olefin berlansung secara adisi. Reaksi pada umumnya berlansung pada
fase gas. Hasil nitrasi adalah Nitroalkohol. Apabila nitrasi berlanjut, maka
menghasilkan produk bermacam-macam, karena senyawa nitroalkohol
memiliki gugus -OH dan NO2
o Aromatik dan turunannya
Umumnya berlansung pada fase cair. Senyawa aromatik yang biasa di nitrasi
dalam industri adalah benzena beserta turunannya, naftalen, dan turunannya.
o Alkohol
Nitrasi berlansung fase cair.
o Senyawa nitrogen
5. Senyawa penitrasi ( pengolah )
a) Asam nitrat : HNO3
-
8/10/2019 Nitrasi Oh Nitrasi
4/17
Laporan Pembuatan -Nitronaftalen (Nitrasi) 4
Pemakaian dapat berbentuk :
a. cair berasap ( ada NO2 bebas )
b. cair pekat
c. cair encer
d. gas/uap
b) Asam nitrat dengan pengikat air
Zat pengolah golongan ini digunakan untuk nitrasi fase cair. Pengikat air yang
digunakan dapa berupa asm sulfat, asam phospat, dan anhidrida asam.
Contoh pengikat air : asam sulfat, asm phosfat, dan anhidrida asetat.
c) NO2, N2O4
zat dipakai untuk fase gas.
6. Kegunaan proses nitrasi
o Bahan peledak yang beruoa senyawa nitrat misalnya : gliseril trinitrat dan
selulosa nitrat
o Sebagai senyawa antara untuk pembuatan amina yang disentesa dengan proses
reduksi senyawa nitro. Misalnya Nitrobenzena direduksi menjadi anilin yang
merupakan bahan baku zat warna.
o
Bahan pengoksidasi misalnya : Nitrobenzena
(Sumber :http://lukmanarifin5.blogspot.com/2013/05/reaksi-nitrasi.html)
III. PERCOBAAN
3.1Alat & Bahan
Alat Bahan
Hot plate 1 buah
Gelas kimia 500 ml 2 buah
Gelas kimia 250 ml 1 buah
Erlenmeyer 100 ml 2 buah
Pengaduk gelas 1 buah
Stirer magnetik 1 buah
Statif dan penjepit 2 pasang
Naftalen 5 gram
H2SO4 pekat 13,5 ml
HNO3 pekat 3,5 ml
H2O (aquadest) 5,5 ml
Air panas 50 ml
http://lukmanarifin5.blogspot.com/2013/05/reaksi-nitrasi.htmlhttp://lukmanarifin5.blogspot.com/2013/05/reaksi-nitrasi.htmlhttp://lukmanarifin5.blogspot.com/2013/05/reaksi-nitrasi.htmlhttp://lukmanarifin5.blogspot.com/2013/05/reaksi-nitrasi.html -
8/10/2019 Nitrasi Oh Nitrasi
5/17
Laporan Pembuatan -Nitronaftalen (Nitrasi) 5
3.2Prosedur Kerja
Pembuatan Nitrasi
Pemisahan dan Pemurnian
5 gram Naftalen
T = 35-500C
Mixed Acid dingin
Teteskan
Panaskan T = 60-65
0C selama 1 jam
Settle pada T = 60-
650C selama 15 menit
Butiran es
Diamkan selama 15
menit (kristalisasi)
Saring kristal
yang terbentuk
Krista
nitronaftalen100ml air panas
Rekristalisasi
Saring Kristal
an terbentuk
Krista
nitronaftalen100ml air panas
Krista
nitronaftalen
Rekristalisasi
100ml air panasKrista
nitronaftalen
Keringkan
selama 24 am
Masukkan ke
dalam erlenmeyer
25ml etanol 96%
Saring pengotor
an tidak larut
Keringkan titrat
selama 48 am
Saring Kristal
an terbentuk
Rekristalisasi
100ml air panasKrista
nitronaftalen
-
8/10/2019 Nitrasi Oh Nitrasi
6/17
Laporan Pembuatan -Nitronaftalen (Nitrasi) 6
3.3Data Pengamatan
a. Persiapan
No Bahan Jumlah
terpakai
Konsentrasi Berat Jenis Titik leleh
1. Naftalen (C10H8) 5 gram - 1,14 g/cm 80,26 oC
2. H2O 10, 7 mL - 1 g/cm 0oC
3. H2SO4 8,8 mL 98 % 1,84 g/cm 10oC
4. HNO3 5,5 mL 65 % 1,4 g/cm -42oC
5. -Nitronaftalen 1,13 gram - 1,33 g/cm 5961oC
b. Proses Reaksi
No. Proses Dokumentasi Pengamatan
1. Erlenmeyer 100 mL
dalam penangas es dan
air, ditahan dengan
menggunakan penjepit
dan statif
-
2. Campuran asam dingin
dalam erlenmeyer (
H2O, H2SO4dan HNO3
-
-
8/10/2019 Nitrasi Oh Nitrasi
7/17
Laporan Pembuatan -Nitronaftalen (Nitrasi) 7
3. 5 gram naftalen
dimasukan kedalam
reaktor
4. Campuran asam dingin
diteteskan kedalam
reaktor yang berisi
naftalen
Ketika diteteskan
campuran asam dingin
kedalam reaktor,
campuran berwarnakuning
5. Kemudian dilakukan
pengadukan ( suhu 35-
50oC)
Larutan berwarna kuning
merata
6. Suhu dinaikan ( 65-
70oC) dan diaduk
selama 1 jam
Tetap menjadi berwarna
kuning tetapi lebih jernih
-
8/10/2019 Nitrasi Oh Nitrasi
8/17
Laporan Pembuatan -Nitronaftalen (Nitrasi) 8
7. Campuran kemudian
didinginkan didalam es
Terbentuk kristal
nitronaftalen yang
mengendap dibawahnya
8. Penyaringan kristal
nitronaftalen yang
terbentuk
Filtratnya berwarna
kuning bening sedangkan
residu yang berupa kristal
nitronaftalennya berwarnaoranye
9. Pelarutran nitronaftalen
kotor dalam air
mendidih ( 100oC),
kemudian dinginkan dan
diamkan selama 24 jam
hingga terbentuk kristal.
-
10. Pelarutan kristal dalam
etanol 96% 25ml.
-
-
8/10/2019 Nitrasi Oh Nitrasi
9/17
Laporan Pembuatan -Nitronaftalen (Nitrasi) 9
11. Saring larutan,
kemudian filtratnya
diamkan 48 jam hingga
terbentuk kembali
kristal.
-
Dokumentasi Proses
-
8/10/2019 Nitrasi Oh Nitrasi
10/17
Laporan Pembuatan -Nitronaftalen (Nitrasi) 10
IV. KESELAMATAN KERJA
a. Praktikum harus dilakukan dilemari asam. Reaksi nitrasi sangat eksoterm sehingga
penggunaan penangas es harus dilakukan.
b. Wajib mengenakan jas lab, sarung tangan, masker dan kaca mata pelindung.
c. Asam sulfat, asam nitrat dan campuran asamnya merupakan asam kuat yang bersifat
korosif dan menyebabkan iritasi. Jika mengenai kulit akan menyebabkan luka. Uap
kedua asam tersebut bila terhirup akan menyulitkan pernafasan sehingga harus
disimpan dilemari asam. Jangan sampai kontak dengan kulit atau mata, dan jangan
sampai terhirup uapnya.
d. Jika terkena bahan-bahan kimia diatas harus segera dicuci dengan air bersih.
V. PENGOLAHAN DATA
Mol Naftalen (C10H8) =
=
= 0,0391 mol
Mol H2SO4 =
= 0,165 mol
Mol HNO3 =
= 0,122 mol
-
8/10/2019 Nitrasi Oh Nitrasi
11/17
Laporan Pembuatan -Nitronaftalen (Nitrasi) 11
Mekanisme Reaksi :
(1) HNO3 + H2SO4 H2NO3+
+ HSO4-
Mulamula 0,122 0,165
Bereaksi -0,122 -0,122 +0,122 +0,122
Sisa 0,043 +0,122 +0,122
(2) H2NO3+ + H2SO4 NO2
++ H3O
++ HSO4
-
Mulamula 0,122 0,122
Bereaksi -0,122 -0,122 +0,122 +0,122 +0,122
Sisa 0,122 0,122 0,122
(3) Naftalen +
(C10H8)NO2
+ C10H8NO2
Mulamula 0,0391 0,122
Bereaksi -0,0391 -0,0391 +0,0391
Sisa 0,0829 0,0391
(4) C10H8NO2 + HSO4- C10H7NO2
+ H2SO4
Mulamula 0,0391 0,122
Bereaksi -0,0391 -0,0391 +0,0391 +0,0391
Sisa 0,0829 0,0391 0,0391
massa -nitronaftalen teoritis =
= 6,76 gram
massa -nitronaftalen aktual = 1,13 gram
-
8/10/2019 Nitrasi Oh Nitrasi
12/17
Laporan Pembuatan -Nitronaftalen (Nitrasi) 12
%Yield =
=
= 16,72 %
Titik leleh berdasarkan literatur = 5961 C
Titik leleh berdasarkan praktikum = 63,2 C
IV. PEMBAHASAN
Pembahasan oleh Abdussalam Topandi (121424001)
Praktikum ini dilakukan untuk mendapatkan -nitronaftalen. Hal pertama yang
dilakukan adalah membuat mixed acid yang terdiri dari H2SO4, HNO3 dan H2O.
H2SO4 digunakan untuk proses ionisasi HNO3 (pembentukan nitril ion). Semakin
tinggi konsentrasi H2SO4 yang digunakan maka semakin besar pula persentase
proses ionisasi HNO3. Penambahan air pada campuran mixed acid bertujuan untuk
mengencerkan H2SO4 yaitu dari konsentrasi 98% menjadi lebih dari 86% dan atau
kurang dari 94%. Sebab % ionisasi HNO3akan lebih banyak didapatkan jika H2SO4
yang digunakan tidak lebih dari 94% dan tidak kurang dari 86%, jika H 2SO4 yang
digunakan tidak sesuai dengan hal tersebut maka proses tidak akan berlangsung.
Mixed acid berfungsi sebagai nitrating agents. Pembuatan mixed acid
dilakukan dalam penangas es sebab reaksi ini bersifat eksoterm sehingga akan
menimbulkan panas yang tinggi ke lingkungan. Selain itu, karena alasan eksoterm
pula, pencampuran mixed acid ke dalam naftalen dilakukan dengan cara diteteskan
dan suhu operasinya pun hanya berkisar 35-50oC. Pemanasan dilakukan agar terjadi
reaksi sempurna antara mixed acid dan naftalen. Proses pendinginan dimaksudkan
untuk pembentukan kristal, karena kristal hanya dapat terbentuk pada suhu 5252,5
C.
Masa yang diperoleh dari praktikum ini adalah 1,13 gram. Yield yang
diperoleh adalah 16,72%. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh ketidaksempurnaan
reaksi nitrasi, ini juga dapat disebabkan karena terbentuknya molekul air pada saat
akhir reaksi, sehingga akan mengencerkan campuran asam dan mengurangi laju
-
8/10/2019 Nitrasi Oh Nitrasi
13/17
Laporan Pembuatan -Nitronaftalen (Nitrasi) 13
pembentukan nitril ion. Kemungkinan juga karena pemanasan yang kurang baik,
masih adanya naftalen yang tidak tereaksikan sehingga membuat proses nitrasinya
tidak berlangsung sempurna.
Titik leleh -nitronaftalen berdasarkan percobaan adalah 63,2oC dan
berdasarkan menurut literatur titik leleh -nitronaftalen adalah 59-60oC. Berdasarkan
data tersebut, titik leleh -nitronaftalen hasil percobaan sedikit melenceng, hal ini bisa
disebabkan karena pembentukan -nitronaftalen yang tidak sempurna.
Pembahasan oleh Achmad Faisal (121424002)
Pada praktikum kali ini dilakukan percobaan untuk membuat -nitronaftalen
dengan proses Nitrasi. Nitrasi diartikan sebagai reaksi terbentuknya senyawa nitro
atau masuknya gugus nitro pada suatu senyawa. Reaksi nitrasi adalah penggabungan
satu atau lebih gugus nitro (-NO2) yang terikat pada karbon sebagai senyawa
nitroaromatik atau nitroparafin. Dan juga bisa pada oksigen sebagai senyawa nitrat
ester maupun pada nitrogen sebagai senyawa nitramina. Proses reaksi sebagai
subtitusi atom hidrogen, reaksi nitrasi juga bisa berlangsung dengan subtitusi atom
atau gugus lain seperti, halida, sulfonat dan asetil.
Mula-mula dibuat terlebih dahulu campuran asam dingin/Mixed acid yang
terdiri dari H2SO4, HNO3 dan H2O. H2SO4 digunakan untuk proses ionisasi HNO3
(pembentukan nitril ion). Semakin tinggi konsentrasi H2SO4 yang digunakan maka
semakin besar pula persentase proses ionisasi HNO3. Penambahan air pada campuran
mixed acid bertujuan untuk mengencerkan H2SO4.yaitu dari konsentrasi 98% menjadi
lebih dari 86% danatau kurang dari 94%. Sebab % ionisasi HNO 3akan lebih banyak
didapatkan jika H2SO4 yang digunakan tidak lebih dari 94% dan tidak kurang dari
86%, jika H2SO4 yang digunakan tidak sesuai dengan hal tersebut maka proses tidak
akan berlangsung. Berikut reaksi pembentukan mixed acid/asam dingin :
HNO3 + H2SO4 H2NO3+ + HSO4
-
H2NO3+ + H2SO4NO2
++ H3O++ HSO4
-
Mixed acid atau asam dingin berperan sebagai nitrating agents. Pembuatan
mixed acid dilakukan dalam gelas berisi es sebab reaksi ini bersifat eksoterm sehingga
akan menghasilkan panas. Selain itu, karena alasan eksoterm pula, pencampuran
-
8/10/2019 Nitrasi Oh Nitrasi
14/17
Laporan Pembuatan -Nitronaftalen (Nitrasi) 14
mixed acid ke dalam naftalen dilakukan dengan cara diteteskan sedikit demi sedikit
secara perlahan dan suhu operasinya pun dijaga 60-70oC dengan waktu reaksi yaitu
selama 60 menit. Agar reaksi antara mixed acid dan naftalen dapat terjadi. Kemudian
campuran didinginkan agar Kristal terbentuk. Setelah terbentuk Kristal, dilakukan
pemurnian pada Kristal tersebut yaitu dengan cara melarutkannya dalam air panas
100ml agar zat-zat pengotor dalam nitronaftalen larut dan terbuang/terpisah. Lalu,
dilakukan proses filtrasi dengan residu nya didiamkan selama 24 jam hingga
terbentuk Kristal kembali. Selanjutnya, Kristal yang terbentuk kembali dilarutkan,
yaitu pada etanol 96% sebanyak 25 ml, dan kemudian kembali dilakukan filtrasi
dengan filtratnya yang diambil dan dikristalkan. Berikut reaksi pada percobaan ini :
C10H8+ NO2+C10H8NO2
C10H8NO2 + HSO4-C10H7NO2+ H2SO4
Secara teoritis didapatkan massa produk yaitu 6,76 gram, sedangkan secara
actual didapatkan massa produk yaitu 1,13 gram. Dan didapatkan %Yield yaitu
sebanyak 16,72%. Nilai Yield ini dipengaruhi oleh tidak tercapainya kondisi operasi
seperti tidak konstannya suhu reaksi dalam kisaran 60-70oC tapi kadang naik-turun
bahkan tidak dalam kisaran 60-70. Jadi konversi tidak maksimal. Karena konversireaksi merupakan fungsi temperatur. Dapat dikatakan reaksi nitrasi yang dilakukan
dapat tidak sempurna.
Kemudian dilakukan juga uji kualitatif berupa uji Titik leleh pada -
nitronaftalen yang terbentuk. Menurut literature titik leleh -nitronaftalen adalah
berkisar antara 59-61oC. Pada praktikum ini -nitronaftalen yang terbentuk memiliki
titik leleh sebesar 63,2oC.
Pembahasan oleh Ade Julistian (121424003)
Praktikum kali ini adalah reaksi nitrasi, Nitrasi adalah proses memasukkan
gugus nitro/nitril kedalam bahan baku yang akan digunakan. Dalam praktek ini bahan
baku yang digunakan adalah naftalen yang akan diubah menjadi -nitronaftalen. -
nitronaftalen memiliki banyak kegunaan di industry yaitu sebagai pewarna tekstil dan
sebagai bahan kimia perantara.
-
8/10/2019 Nitrasi Oh Nitrasi
15/17
Laporan Pembuatan -Nitronaftalen (Nitrasi) 15
Dalam proses nitrasi naftalen menjadi -nitronaftalen menggunakan nitrating
agent yaitu Mixed Acid yang merupakan campuran dari HNO3, dan H2S04. H2SO4 ini
berfungsi untuk melakukan proses ionisasi HNO3 sehingga didapat ion nitril (NO2+)
yang akan bereaksi dengan naftalen. Konsentrasi H2SO4 sangat mempengaruhi
kecepatan proses nitrasi sehingga harus diperhatikan konsentrainya sekitar 94 %. Reaksi
pembuatan Mixed Acid ini merupakan eksotermal sehingga diperlukan pendingan agar
tidak berbahaya.
Dalam pencampuran naftalen dengan Mixed Acid, Mixed Acid harus di
tambahkan dengan cara tetes demi tetes agar tidak menghasilkan panas yang tinggi.
Setelah pencampuran, dilakukan pengadukkan dan pemanasan sekitar 60-650C selama 1
jam, ini merupakan kondisi operasi optimum agar terjadi reaksi yang sempurna antara
naftalen dan Mixed Acid. Setelah itu didapat Kristal nitronaftalen yang perlu di
murnikan dengan air panas dan etanol untuk menetralkan asam yang masih bersisa dan
menghilangkan zat pengotor yang tidak larut dalam etanol sehingga didapat Kristal
nitronaftalen dengan kemurnian tinggi. Setelah itu produk yang dihasilkan dapat diuji
secara kualitatif dan kuantitatif.
Dari hasil praktikum kami diperoleh Yield sebesar 16,72 %. Hal ini
kemungkinan disebabkan oleh ketidaksempurnaan reaksi nitrasi, ini juga dapat
disebabkan karena terbentuknya molekul air pada saat akhir reaksi, sehingga aka
mengencerkan campuran asam dan mengurangi laju pembentukan nitril ion.
Kemungkinan juga karena pemanasan yang kurang baik, masih adanya naftalen yang
tidak tereaksikan sehingga membuat proses nitrasinya tidak berlangsung sempurna.
Titik leleh -nitronaftalen berdasarkan percobaan kami adalah 63,2 C, nilai ini
sedikit berbeda berdasarkan dengan titik leleh -nitronaftalen dari literatureyang kami
dapat yaitu 59-60oC. Hal ini mungkin disebabkan karena hasil percobaan -
nitronaftalen kami belum terlalu murni.
Pembahasan oleh Adi Bayu Saputra (121424004)
Pada percobaan kali ini kami membuat -nitronaftalen yang merupakan reaksi dari
nitrasi. Nitrasi merupakan proses memasukkan satu/lebih gugus nitro kedalam senyawa organik
atau bahan baku yang digunakan. Pada praktikum ini kami memasukan gugus nitro kedalam
senyawa naftalen sehingga membentuk senyawa -nitronaftalen. Percobaan pertama yang kami
-
8/10/2019 Nitrasi Oh Nitrasi
16/17
Laporan Pembuatan -Nitronaftalen (Nitrasi) 16
lakukan adalah membuat mixed acid atau asam dingin yang merupakan campuran dari Air (
H2O), H2SO4 dan HNO3. H2SO4 dalam campuran asam dingin ini digunakan untuk proses
ionisasi HNO3 (pembentukan nitril ion). Semakin tinggi konsentrasi H2SO4 yang digunakan
maka semakin besar pula persentasi dari ionisasi HNO3nya. Jika H2SO4 yang digunakan tidak
sesuai dengan hal tersebut maka proses tidak akan berlangsung. . Pembuatan Asam Dingin
dilakukan dalam penangas es sebab reaksi ini bersifat eksoterm sehingga akan menimbulkan
panas yang besar ke lingkungan dan juga pencampuran asam dingin ke dalam naftalen
dilakukan dengan cara diteteskan dengan suhu operasinya pun hanya berkisar 35-50oC. setelah
dilakukanm proses pencampuran antara asam dingin dengan naftalen didalam reaktor
selanjutnya dipanaskan dan dijaga suhunya antara 65-70oC Selama 1 jam agar reaksinya
berlangsung sempurnaa. Kemudian dilakukan proses pendinginan untuk memperoleh kristal -
nitronaftalen yang terbentuk. Terakhir dilakukan Penambahan air panas pada proses ini
dimaksudkan agar zat-zat pengotor dalam nitronaftalen larut dan terbuang/terpisah. Karena zat-
zat pengotor tersebut dapat larut dalam air panas untuk selanjutnya dilakukan penyaringannya.
Pada percobaan ini, massa nitronaftalen yang kami peroleh sebesar 1,13 gram
sedangkan massa nitronaftalen yang seharusnya diperoleh sebesar 6,76 gram. Sehingga Yield
yang diperolehpun sangat sedikit sekali yaitu hanya 16,72 %. Hal ini mungkin disebabkan oleh
ketidaksempurnaan reaksi nitrasi atau karena terbentuknya molekul air pada saat akhir reaksi,
sehingga aka mengencerkan campuran asam dan mengurangi laju pembentukan nitril ion.
Selain itu juga mungkin karena pemanasan yang kurang baik sehingga masih adanya naftalen
yang tidak tereaksikan sehingga membuat proses nitrasinya tidak berlangsung sempurna. Titik
leleh -nitronaftalen berdasarkan percobaan adalah 63,2oC sedangkan berdasarkan literatur titik
leleh -nitronaftalen seharusnya adalah 59-61oC. Berdasarkan data tersebut, titik leleh -
nitronaftalen hasil percobaan sedikit berbeda dengan literatur.
-
8/10/2019 Nitrasi Oh Nitrasi
17/17
Laporan Pembuatan -Nitronaftalen (Nitrasi) 17
V. KESIMPULAN
Dari Praktikum ini, didapatkan hasil sebagai berikut :
Massa -nitronaftalen yang terbentuk adalah 1,13 gram
%Perolehan atau %Yield -nitronaftalen dari Praktikum ini adalah 16,72% Titik leleh -nitronaftalen yang didapatkan adalah 63,2 C
VI. DAFTAR PUSTAKA
1. Fessenden, R. and J. Fessenden. 1982. Organic Chemistry, 2nd Edition.
Massachusetts, USA: Willard Grant Press Publisher.
2.
Groggins, P. H.. Unit Processes in Organic Synthesis, 5thEdition, International
Student Edition. Mc Graw-Hill Kogakusha, Ltd.
3. Hart Harold, Terj. Achmadi Suminar. 1987. Kimia Organik, Suatu Kuliah
Singkat. Jakarta: Erlangga.
4. http://lukmanarifin5.blogspot.com/2013/05/reaksi-nitrasi.html (Di Akses pada 12
Januari 2014)
http://lukmanarifin5.blogspot.com/2013/05/reaksi-nitrasi.htmlhttp://lukmanarifin5.blogspot.com/2013/05/reaksi-nitrasi.htmlhttp://lukmanarifin5.blogspot.com/2013/05/reaksi-nitrasi.html