Download - Narasi Data Potensi 2012
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Kabupaten Berau
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemerintah Daerah sebagai pilar Pemerintah Nasional, maka reformasi kebijakan dalam
pemberdayaan harus dijalankan secara sungguh – sungguh sesuai dengan Visi dan Misi serta
potensi yang sesuai dengan kondisi daerah masing – masing untuk mencapai masyarakat yang
sejahtera dan berkeadilan serta tetap sebagai bagian integral dari Pemerintah Pusat.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka Pemerintah Pusat telah menetapkan UU Nomor
32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dengan penekanan kepada prinsip – prinsip
demokrasi, peran serta masyarakat, pemerataan dan keadilan serta memperhatikan potensi dan
keaneka ragaman daerah selain itu juga mempersiapkan daerah dalam menghadapi dan
mengantisifasi tantangan baik dari dalam maupun dari luar negeri dengan memberikan
kewenangan yang luas, nyata dan bertanggung jawab yang didukung oleh sumber – sumber
pembiayaan. Oleh karena itu Pemerintah Pusat juga menetapkan UU Nomor 33 Tahun 2004
tentang perimbangan keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah yang bertujuan mengatur sumber
pembiayaan.
Penyerahan otonomi dan adanya perimbangan keuangan antara pusat dan daerah
diharapkan kemandirian daerah dalam mengembangkan dan membiayai rumah tangganya
untuk menjalankan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat dapat
meningkat sehingga ketergantungan kepada Pemerintah Pusat dapat secara bertahap akan
berkurang.
Melihat kondisi seperti itu Pemerintah Daerah berusaha untuk mampu mencukupi
kebutuhannya dan harus mulai memperhatikan upaya peningkatan kemandirian kemampuan
keuangan yang bersumber dari daerah yaitu Pendapatan Asli Daerah yang terdiri dari Pajak
Daerah, Retribusi Daerah, Laba BUMD dan Lain – lain pendapatan yang syah.
Untuk meningkatkan kemampuan keuangan daerah dapat dilakukan dengan cara
Intensifikasi dan atau Ekstensifikasi. Ekstensifikasi adalah perluasan jenis pungutan , hal ini
dilakukan dengan hati – hati dengan mempertimbangkan berbagai aspek ekonomi sedangkan
Intensifikasi adalah meningkatkan penerimaan daerah dengan meningkatkan kinerja
penerimaan Pajak dan Retribusi Daerah yang telah ada. Upaya ini menuntut kemampuan untuk
Data Potensi PAD Kabupaten Berau Tahun 2013 1
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Kabupaten Berau
dapat mengidentifikasi secara tepat potensi penerimaan daerah dan kemudian mampu
memungutnya dengan berdasar pada asas manfaat dan asas keadilan.
Berdasarkan kondisi tersebut untuk meningkatkan penerimaan daerah yaitu Pendapatan
Asli Daerah adalah dengan mengetahui potensi pajak, retribusi, laba BUMD dan Lain – lain
Pendapatan yang syah dengan nyata. Pajak dan Retribusi Daerah dapat digunakan untuk
meningkatkan Pendapatan Asli Daerah cukup banyak dan bervariasi dengan keleluasaan
daerah dalam mengelola perekonomian dan pembangunan daerah.
Permasalahan yang dihadapi dalam pengelolaan pajak dan retribusi daerah adalah
terbatasnya kemampuan dalam mengidentifikasi dan menentukan potensi jumlah objek pajak
dan retribusi. Penghitungan potensi penerimaan pajak, retribusi, laba BUMD dan lain – lain
Pendapatan yang syah didasarkan atas keinginan untuk selalu menaikkan penerimaan
Pendapatan Asli Daerah belum mempertimbangkan perkembangan dan kondisi riil dari faktor
– faktor yang mempengaruhi penerimaan yaitu faktor Internal dan faktor Eksternal.
Berdasarkan hal tersebut, maka penghitungan potensi Pendapatan Asli Daerah Tahun
2011 sebagai dasar dalam penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(RAPBD) perlu dilakukan sehingga buku ini diberi judul “Data Potensi Pendapatan Asli
Daerah Kabupaten Berau Tahun 2013”.
B. Konsep dan Definisi
Berdasarkan UU No. 33 Tahun 2004 pasal 6 ayat (1), Pendapatan Asli Daerah
bersumber dari Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Perusahaan Milik Daerah dan Hasil
Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisyahkan dan Lain-lain PAD yang syah, yang akan
diurutkan satu per satu sebagai berikut :
1. Pajak Daerah
Dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah, dijelaskan bahwa Pajak Daerah adalah kontribusi wajib kepada Daerah yang
terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-
Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk
keperluan Daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Adapun jenis-jenis Pajak
Daerah yang dipungut Daerah Kabupaten / Kota sebagai berikut :
Data Potensi PAD Kabupaten Berau Tahun 2013 2
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Kabupaten Berau
a. Pajak Hotel adalah pajak atas pelayanan yang disediakan hotel. Hotel adalah fasilitas
penyedia jasa penginapan/peristirahatantermasuk jasa terkait lainnya dengan dipugut
bayaran, yang mencakup juga motel, losmen, gubuk pariwisata, pesanggrahanm rumah
penginapan dan sejenisnya, serta rumah kos dengan jumlah kamar lebih dari 10
(sepuluh).
b. Pajak Restoran adalah pajak atas pelayanan yang disediakan restoran. Restoran adalah
fasilitas penyedia makanan dan/atau minuman dengan dipungut bayaran, yang
mencakup juga rumah makan, kafetaria, kantin, warung, bar dan sejenisnya termasuk
jasa boga/catering.
c. Pajak Hiburan adalah pajak atas penyelenggaraan hiburan. Hiburan adalah semua jenis
tontonan, pertunjukan permainan, dan/atau keramaian yang dinikmati dengan dipungut
bayaran.
d. Pajak Reklame adalah pajak atas penyelenggaraan reklame. Reklame adalah benda,
alat, perbuatan atau media yang bentuk corak dan ragamnya dirancang untuk tujuan
komersial memperkenalkan, menganjurkan, mempromosikan, atau untuk menarik
perhatian umum terhadap barang, jasa, orang, atau badan, yang dapat dilihat, dibaca,
didengar, dirasakan, dan/atau dinikmati oleh umum.
e. Pajak Penerangan Jalan adalah pajak atas penggunaan tenaga listrik, baik yang
dihasilkan sendiri maupun diperoleh dari sumber lain.
f. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan adalah pajak atas kegiatan pengambilan
mineral bukan logam dan batuanm baik sumber alam di dalam dan/atau permukaan
bumi untuk dimanfaatkan. Mineral Bukan Logam dan Batuan adalah mineral bukan
logan dan batuan sebagaimana dimaksud di dalam peraturan perundang-undangan di
bidang mineral dan batubara.
g. Pajak Parkir adalah pajak atas penyelenggaran tempat parkir di luar badan jalan, baik
yang disediakan berkaitan dengan pokok usaha maupun yang disediakan sebagai suatu
usaha, termasuk penyediaan tempat penitipan kendaraan bermotor. Parkir adalah
keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang tidak bersifat sementara.
h. Pajak Air Tanah adalah pajak atas pengambilan dan/atau pemanfaatan air tanah. Air
Tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau batuan di bawah permukaan
tanah.
Data Potensi PAD Kabupaten Berau Tahun 2013 3
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Kabupaten Berau
i. Pajak Sarang Burung Walet adalah pajak atas kegiatan pengambilan dan/atau
pengusahaan sarang burung walet. Burung Walet adalah satwa yang termasuk marga
collocalia, yaitu collocalia fuchliap haga, collocalia maxina, collocalia esculanta dan
collocalia linchi.
j. Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan adalah pajak atas bumi dan/atau
bangunan yang dimiliki, dikuasai, dan/atau dimanfaatkan oleh orang pribadi atau
Badan, kecuali kawasan yang digunakan untuk kegiatan usaha perkebunan, perhutanan
dan pertambangan. Bumi adalah permukaan bumi yang meliputi tanah dan perairan
pedalaman serta laut wilayah kabupaten/kota. Bangunan adalah konstruksi teknik yang
ditanam atau dilekatkan secara tetap pada tanah dan/atau perairan pedalaman dan/atau
laut.
k. Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan adalah pajak atas bea perolehan hak atas
tanah dan/atau bangunan. Perolehan Hak atas Tanah dan/atau bangunan adalah
perbuatan atau peristiwa hukum yang mengakibatkan diperolehnya hak atas tanah
dan/atau bangunan oleh orang pribadi atau badan.
2. Retribusi Daerah
Berdasarkan UU No. 28 Tahun 2009, tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah,
dijelaskan bahwa Retribusi Daerah adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa
atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh Pemerintah
Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan. Secara umum Retribusi Daerah terdiri
dari tiga kelompok, yaitu :
a. Retribusi Jasa Umum adalah pelayanan yang disediakan atau diberikan Pemerintah
Daerah untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh
orang pribadi atau Badan. Yang termasuk dalam kelompok retribusi ini adalah
Retribusi Pelayanan Kesehatan, Pelayanan Persampahan/Kebersihan, Penggantian
Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil, Pelayanan Pemakaman dan
Pengabuan Mayat, Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum, Pelayanan Pasar, Pengujian
Kendaraan Bermotor, Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran, Penggantian Biaya
Cetak Peta, Penyediaan dan/atau Penyedotan Kakus, Pengolahan Limbah Cair,
Pelayanan Tera/Tera Ulang, Pelayanan Pendidikan dan Pengendalian Menara
Telekomunikasi.
Data Potensi PAD Kabupaten Berau Tahun 2013 4
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Kabupaten Berau
b. Retribusi Jasa Usaha adalah pelayanan yang disediakan oleh Pemerintah Daerah
dengan menganut prinsip komersial yang meliputi pelayanan dengan
menggunakan/memanfaatkan kekayaan Daerah yang belum dimanfaatkan secara
optimal dan/atau pelayanan oleh Pemerintah Daerah sepanjang belum disediakan secara
memadai oleh pihak swasta. Yang termasuk dalam Retribusi ini adalah Retribusi
Pemakaian Kekayaan Daerah, Pasar Grosir dan/atau Pertokoanm Tempat Pelelangan,
Terminal, Tempat Khusu Parkir, Tempat Penginapan/Pesanggrahan/villa, Rumah
Potong Hewan, Pelayanan Kepelabuhanan, Tempat Rekreasi dan Olah Raga,
Penyebrangan di Air dan Penjualan Produksi Usaha Daerah.
c. Retribusi Perizinan Tertentu adalah pelayanan perizinan tertentu oleh Pemerintah
Daerah kepada orang pribadi atau Badan yang dimaksudkan untuk pengaturan
pengawasan atas kegiatan pemanfaatan ruang, penggunaan sumber daya alam, barang,
prasarana, sarana, atau fasilitas tertentu guna melindungi kepentingan umum dan
menjaga kelestarian lingkungan. Yang termasuk dalam kelompok Retribusi ini adalah
Retribusi Izin Mendirikan Bangunan, Tempat Penjualan Minuman Beralkohol,
Gangguan, Trayek dan Usaha Perikanan.
3. Hasil Perusahaan Milik Daerah dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang
dipisyahkan
Hasil Perusahaan Milik Daerah dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang
dipisyahkan adalah Bagian Laba BUMD dan Para Syaham Milik Daerah yang dmerupakan
salah satu sumber penerimaan pemerintah daerah karena sebagian syaham perusahaan
tersebut dari pemerintah daerah.
4. Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Syah
Lain-lain PAD yang syah merupakan pendapatan pemerintah daerah adalah
penjualan barang milik daerah, jasa giro, sumbangan pihak ketiga, setoran kelebihan
pembayaran kepada pihak ketiga, penerimaan TP/TGR, angsuran / cicilan kendaraan
bermotor, rumah dinas, bunga deposito dan penerimaan lainnya.
C. Maksud dan Tujuan Penulisan
Penyusunan buku ini secara umum untuk menganalisis perkembangan potensi dan
realisasi PAD Kabupaten Berau, memperkirakan target dan proyeksi PAD pada tahun 2013.
Adapun maksud dan tujuan secara rinci adalah :
Data Potensi PAD Kabupaten Berau Tahun 2013 5
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Kabupaten Berau
a. Menginventarisasi potensi PAD Kabupaten Berau
b. Menyediakan informasi yang akurat, up to date, dan relevan yang berkaitan dengan PAD
Kabupaten Berau
c. Sebagai bahan acuan untuk menetapkan rencana Pendapatan Daerah, dengan potensi yang
setelah dibandingkan dengan target / anggaran untuk tahun 2013, maka akan didapat
besarnya potensi yang terpendam sehingga akan dibuat rencana tindakan apa yang akan
dilakukan untuk menggali potensi tersebut.
D. Metode Pengumpulan Data
Untuk melakukan pengumpulan data dalam penulisan ini dilakukan dengan
menggunakan kuesioner dan wawancara langsung kepada responden baik data primer maupun
data sekunder.
1. Data primer diperoleh dari kunjungan langsung ke lapangan untuk memperoleh informasi
mengenai data yang belum tersedia dalam data sekunder.
2. Data sekunder, diperoleh dari Dinas / Instansi, Badan, dan Bagian di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Berau yang terkait dengan PAD.
Data Potensi PAD Kabupaten Berau Tahun 2013 6
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Kabupaten Berau
BAB II
GAMBARAN UMUM DAERAH
KABUPATEN BERAU
A. Kondisi Geografis Daerah
Kabupaten Berau merupakan salah satu kabupaten yang berada pada bagian utara
Propinsi Kalimantan timur, sampai dengan tahun 2002 wilayah administrasi kabupaten dibagi
dalam 9 Kecamatan dengan jumlah desa sebanyak 91 desa dan 7 Kelurahan. Pada Tahun 2004
terjadi penambahan 2 kecamatan baru yang merupakan pemekaran dari kecamatan lama, yaitu
Kecamatan Maratua dan Kecamatan Tubaan. Pada tahun 2005 terjadi lagi pemekaran 2
kecamatan yaitu Kecamatan Biatan dan Kecamatan Batu Putih, sehingga jumlah kecamatan di
Kabupaten Berau menjadi sebanyak 13 Kecamatan dengan 97 Desa dan 10 Kelurahan.
Kabupaten Berau memiliki luas wilayah 34.127 Km2. Letak daerah ini berada tidak
jauh dari Garis Khatulistiwa dengan posisi berada antara 116o sampai dengan 119o Bujur Timur
dan 1o sampai dengan 2o33’ Lintang Utara.
Kabupaten Berau merupakan salah satu pintu gerbang pembangunan diwilayah
Propinsi Kalimantan Timur bagian Utara. Keadaan topografi Kabupaten Berau bervariasi
berdasarkan bentuk relief, kemiringan lereng dan ketinggian dari permukaan laut. Wilayah
daratan tidak terlepas dari gugusan bukit dan perbukitan yang terdapat hampir diseluruh
wilayah kecamatan, terutama kecamatan Kelay yang membentang perbukitan batu kapur
memanjang dan hampir mencapai 100 Km . selanjutnya di Kecamatan Talisayan terdapat
perbukitan dan yang tertinggi dikenal dengan nama Bukit Padai. Sedangkan danau berjumlah 7
buah, keseluruhannya berada diwilayah Kabupaten Berau dengan luas keseluruhan danau
mencapai 15 Ha.
Daerah pesisir Kabupaten Berau terletak di Kecamatan Talisayan, Biduk – Biduk, dan
Pulau Derawan serta Maratua yang secara Geografis berbatasan langsung dengan lautan.
Khusus Kecamatan Pulau Derawan dan Maratua terkenal sebagai daerah tujuan wisata yang
dimana pantainya memiliki panorama yang sangat indah dan terdapat beberapa gugusan pulau
dengan ciri khas Biota lautnya yang menjadi daya tarik bagi Wisatawan baik Domestik
maupun Wisatawan Asing .
Data Potensi PAD Kabupaten Berau Tahun 2013 7
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Kabupaten Berau
Batas wilayah Kabupaten Berau adalah sebagai berikut :
Utara berbatasan dengan Kabupaten Bulungan
Selatan berbatasan dengan Kabupaten Kutai Timur
Timur dibatasi oleh Laut Sulawesi
Barat berbatasan dengan Kabupaten Malinau, Kutai Barat dan Kutai Kertanegara.
B. Gambaran Umum Demografis
Berdasarkan data yang tercatat di Badan Pusat Statistik Kabupaten Berau tahun 2010
jumlah penduduk Kabupaten Berau sebanyak 179.444 jiwa, penduduk laki – laki sejumlah
96.708 jiwa dan penduduk perempuan sejumlah 82.736 jiwa dengan nilai sex ratio sebesar
116.89.
Kecamatan yang paling banyak penduduknya adalah Kecamatan Tanjung Redeb yaitu
sebanyak 62.857 Jiwa Selanjutnya diikuti kecamatan sambaliung 24.080 Jiwa, Kecamatan
Gunung Tabur 15.039 Jiwa. Sementara Kecamatan Paling sedikit Penduduknya adalah
Kecamatan Maratua 3.079 Jiwa.
Tingkat kepadatan penduduk antar kecamatan di Kabupaten Berau sangat timpang, hal
ini karena tidak meratanya penyebaran penduduk, daerah pedalaman yang memiliki luas
wilayah yang besar hanya dihuni oleh sedikit penduduk . kepadatan terkecil terdapat
dikecamatan Maratua yaitu sebanyak 0.77 jiwa/km2, sebagaimana terlihat dalam Tabel berikut:
Tabel 1Tingkat Kepadatan Penduduk per Km2
No Nama Kecamatan Jumlah Penduduk Kepadatan penduduk/km2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Kelay
Talisayan
Tubaan
Biduk – Biduk
Pl. Derawan
Maratua
Sambaliung
Tanjung Redeb
Gunung Tabur
Segah
Teluk Bayur
Batu Putih
Biatan
5.317
9.501
6.411
6.851
9.652
3.079
24.080
62.857
15.039
7.094
19.195
5.810
4.558
0.85
4.78
2.51
2.24
2.08
0.77
10.12
2168.52
7.09
1.3
92.94
3.14
3.17
Jumlah Total 179.444
Data Potensi PAD Kabupaten Berau Tahun 2013 8
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Kabupaten Berau
Terlihat dalam table tersebut angka yang sangat mencolok yaitu kepadatan penduduk
Kecamatan Tanjung Redeb sebanyak 2.300,67 jiwa/km2. hal ini wajar karena Kecamatan
Tanjung Redeb merupakan Ibu kota Kabupaten Berau.
Mata pencaharian penduduk Kabupaten Berau sangat beragam dan yang paling banyak
adalah yang bekerja disektor Pertanian (tanaman pangan, Perkebunan,perikanan, kehutanan )
selebihnya bekerja disektor perdagangan, pemerintahan, jasa, dan industri
C. Pertumbuhan Ekonomi / PDRB
Salah satu indikator ekonomi makro yang dapat memberikan gambaran serta
mengevaluasi hasil – hasil pencapaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan Kabupaten Berau adalah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).
Kondisi ekonomi daerah secara umum dapat ditunjukkan oleh angka Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB), yang menggambarkan nilai tambah bruto / nilai output akhir yang
dihasilkan melalui produksi barang dan jasa oleh unit – unit produksi pada suatu daerah dalam
periode tertentu.
Perekonomian suatu daerah dikatakan mengalami pertumbuhan bila terdapat
peningkatan nilai tambah dari hasil produksi barang dan jasa pada periode tertentu. Dengan
kata lain pertumbuhan ekonomi daerah tercermin melalui pertumbuhan angka PDRB,
sebagaimana table 2 dan 3 berikut :
Tabel 2Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Berau
Atas Dasar Harga KonstanTahun 2005 – 2008
No Sektor 2005 2006 2007 2008*)
1 Sektor PrimerPertanian 604.713,73 626.684,73 643.798,53 660.502,18Pertambangan & Penggalian 1.015.697,31 1.093.853,73 1.179.991,05 1.253.199,01
2 Sektor SekunderIndustri Pengolahan 378.870,33 388.044,93 402.280,96 407.436,68Listrik, Gas & Air Bersih 3.163,81 3.248,72 3.393,47 3.561,54Bangunan / Konstruksi 27.642,66 28.705,61 30.311,47 32.571,62
3 Sektor TersierPerdagangan, Hotel & Restoran 335.891,63 349.729,34 370.496,94 393.788,48Pengangkutan & Komunikasi 185.625,06 191.411,65 204.882,29 216.497,55Keuangan, Persewaan & Jasa 15.248,08 16.047,24 107.882,46 113.444,92
PDRB - ADHK 2.649.725,75 2.784.297,51 2.943.037.13 3.081.001.97
Sumber data: BPS Kabupaten Berau 2008Ket :Tahun 2008*) = angka sementara
Data Potensi PAD Kabupaten Berau Tahun 2013 9
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Kabupaten Berau
Berdasarkan hasil penghitungan PDRB-K perekonomian Kabupaten Berau sangat
didominasi oleh sektor – sektor ekonomi yang berbasis pada Sumber Daya Alam (SDA),
terutama dari sektor pertambangan dan penggalian. Jumlah nilai tambah yang tercipta dari
kegiatan ekonomi (PDRB) di Kabupaten Berau pada tahun 2008 sebesar Rp. 3.081.001,97
Milyar rupiah lebih besar dari nilai PDRB pada tahun 2007 sebesar 2.943.037,13 Milyar
Rupiah yang berarti meningkat 137.694,84 milyar rupiah.
Dari total PDRB Kabupaten Berau tersebut, sekitar 40,09 persennya berasal dari sektor
pertambangan dan penggalian. Diikuti oleh sektor pertanian sebesar 21,87 persen, industri
pengolahan 13,66 persen, perdagangan, hotel dan restoran 12,60 persen, angkutan dan
komunikasi 6,96 persen, bangunan 0,98 persen; keuangan, persewaan dan jasa 0,58 persen;
serta sektor listrik, gas, dan air minum dengan kontribusi terkecil yaitu 0,12 persen.
Sektor pertambangan dan penggalian terutama sub sektor pertambangan batu bara
adalah salah satu andalan Kalimantan Timur sebagai pengekspor Non Migas. Sektor lainnya
yang mulai memberikan kontribusi dan dapat dipacu pada masa mendatang adalah sektor
perdagangan, hotel dan restoran serta sektor angkutan dan komunikasi seiring membaiknya
kondisi jalan yang menghubungkan daerah didalam Kabupaten Berau maupun keluar daerah
Kabupaten. Sektor tersebut merupakan sektor yang berkaitan dengan pembangunan pariwisata.
Tabel 3Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Berau
Atas Dasar Harga BerlakuTahun 2005 – 2008
No Sektor 2005 2006 2007 2008*)
1 Sektor PrimerPertanian 755.099,63 792.838,06 833.473,94 831.888,03Pertambangan & Penggalian 1.369.120,17 1.496.464,26 1.638.768,92 1.638.768,92
2 Sektor SekunderIndustri Pengolahan 517.567,30 584.757,32 643.022,53 642.967,61Listrik, Gas & Air Bersih 6.186,11 7.156.99 8675,56 8.675,56Bangunan / Konstruksi 41.776,93 44.686,16 52.515,99 52.515,99
3 Sektor TersierPerdagangan, Hotel & Restoran 474.935.58 503.993,07 562.683,06 562.863,57Pengangkutan & Komunikasi 309.916,23 339.467,75 378.996,64 378.996,64Keuangan, Persewaan & Jasa 23.796,68 25.878,10 226.751,40 250.439,42
PDRB - ADHK 3.657.437,89 3.971.722,68 4.344.888,04 4.823.231,88
Sumber data: BPS Kabupaten Berau 2007Ket :Tahun 2007*) = angka sementara
Data Potensi PAD Kabupaten Berau Tahun 2013 10
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Kabupaten Berau
Produk Domestik Regional Bruto ( PDRB ) tahun 2006 dihitung atas harga berlaku dari
3,97 trilyun rupiah menjadi 4,34 trilyun rupiah pada tahun 2007, berarti meningkat 373 Milyar
rupiah atau 7,74 %.
Pertumbuhan perekonomian Kabupaten Berau Tahun 2007 dihitung berdasarkan harga
konstan tahun dasar 2000 tumbuh sebesar 5,08 persen terjadi sedikit penurunan dibanding
pertumbuhan ekonomi ditahun 2006 sebesar 5,11 persen.
Data Potensi PAD Kabupaten Berau Tahun 2013 11
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Kabupaten Berau
BAB III
GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN
KEUANGAN DAN KEKAYAAN
KABUPATEN BERAU
A. Dasar pembentukan Organisasi
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Kabupaten Berau dibentuk
berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Berau Nomor 13 Tahun 2008 tentang Pembentukan
Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Berau.
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Kabupaten Berau merupakan
unsur pelaksana bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan kekayaan dipimpin oleh Kepala
Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui
Sekretaris Daerah.
B. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Berau
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Berau Nomor 13 Tahun 2008, Tugas pokok
dari Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Kabupaten Berau adalah
melaksanakan urusan di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan kekayaan berdasarkan
azas otonomi dan tugas pembantuan. Untuk penyelenggaraan tugas pokoknya, Dinas
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Kabupaten Berau menyelenggarakan
fungsi:
a. Perumusan kebijakan teknis dibidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan kekayaan;
b. Menyelenggarakan urusan pemerintahan serta pelayanan umum di bidang pendapatan,
pengelolaan keuangan dan kekayaan;
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan
kekayaan;
d. Penyelenggaraan urusan kesekretariatan;
e. Pelaksanaan UPTD;
f. Pembinaan kelompok jabatan fungsional;
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Data Potensi PAD Kabupaten Berau Tahun 2013 12
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Kabupaten Berau
C. Struktur Organisasi
Dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan, Pembangunan dan Pelayanan
Masyarakat, Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Berau ditunjang dengan rincian Struktur
Organisasi berdasarkan Surat Keputusan Bupati Berau Nomor 25 Tahun 2002 terdiri dari :
1. Kepala Dinas;
2. Sekretariat, membawahi :
Sub Bagian Peyusunan Program;
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
Sub Bagian Keuangan;
3. Bidang Perencanaan dan Pengendalian Operasional, membawahi :
Seksi Perencanaan Pendapatan;
Seksi Pengendalian, Analisa dan Evaluasi;
Seksi Hukum dan Perundang-Undangan;
4. Bidang Pendapatan Asli Daerah, membawahi :
Seksi Pendaftaran, Pendataan dan Penetapan;
Seksi Penagihan dan Keberatan;
Seksi Pembukuan dan Pelaporan;
5. Bidang Penerimaan Perimbangan, membawahi :
Seksi Bagi Hasil Pajak;
Seksi Bagi Hasil Bukan Pajak;
Seksi Penerimaan Lain-Lain Daerah Yang Syah;
6. Bidang Anggaran, membawahi :
Seksi Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Pembiayaan;
Seksi Penyusunan Anggaran Belanja Langsung;
Seksi Penyusunan Anggaran Belanja Tak Langsung;
Seksi Bagi Hasil Pajak dan Pengelolaan Sumber Lain-lain;
7. Bidang Perbendaharaan dan Akuntansi, membawahi :
Seksi Perbendaharaan;
Seksi Akuntansi;
Seksi Kas Daerah;
Data Potensi PAD Kabupaten Berau Tahun 2013 13
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Kabupaten Berau
8. Bidang Kekayaan, membawahi :
Seksi Analisa Kebutuhan;
Seksi Pengadaan dan Pemeliharaan;
Seksi Pemanfaatan, Inventarisasi dan Penghapusan
9. UPTD
10. Kelompok Jabatan Fungsional
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan Struktur Organisasi Dinas Pendapatan,
Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Kabupaten Berau tahun anggaran 2011 berikut ini :
Data Potensi PAD Kabupaten Berau Tahun 2013 14
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Kabupaten Berau
Data Potensi PAD Kabupaten Berau Tahun 2013 15
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Kabupaten Berau
D. Sumber Daya Manusia
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Kabupaten Berau per 30 Juni
2013 memiliki sumber daya manusia (aparatur) sebanyak 93 (sembilan puluh tiga) orang yang
terdiri dari 28 (dua puluh delapan) orang pejabat struktural, 63 (enam puluh tiga) orang
pegawai non struktural, dan 2 (dua) orang tenaga honorer. Secara rinci komposisi SDM Dinas
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Kabupaten Berau menurut tingkat
pendidikan dapat dilihat table berikut ini :
Tabel 4
Komposisi SDM Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Berau
Per 30 Juni 2013
Tahun Anggaran 2011No. U r a i a n Pendidikan
S3 S2 S1/DIV D III D I SLTA SLTP SD Jumlah
1 StrukturalKepala Dinas - 1 - - - - - - 1Sekretaris - - - - - - - - -Kepala Bidang / Sub
Dinas- 2 4 - - - - - 6
Kasubbag / Kasi - 1 10 1 - 9 - - 21Sub Jumlah - 4 14 1 - 9 - - 28
2Pegawai non
struktural- - 21 4 - 36 - 2 63
Sub Jumlah - - 21 4 - 36 - 2 63
3 Honorer - - 1 - - 1 - - 2Sub Jumlah - - 1 - - 1 - - 2
Jumlah - 3 32 8 - 44 - 1 93
E. Sarana dan Prasarana
Untuk menunjang kegiatan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, Dinas Pendapatan,
Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Kabupaten Berau dilengkapi dengan sarana dan
prasarana berupa tanah, bangunan kantor terpadu bersama Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah Kabupaten Berau, kendaraan dinas, inventaris, dan fasilitas lainnya sebagaimana
tergambar dalam tabel berikut ini :
Data Potensi PAD Kabupaten Berau Tahun 2013 16
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Kabupaten Berau
Tabel 5Sarana dan Prasarana Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Berau
Tahun Anggaran 2012
No. Urut
Tahun Anggaran 2011
Sarana dan PrasaranaM2 Unit Stel Harga
Buah Set (dlm Rp.000,-)
1 Tanah 625 - - -
2 Bangunan Tempat Kerja 335 1 - -
3 Bangunan Tempat Tinggal - - - -
4 Kendaraan (Roda 2) - 19 -
5 Kendaraan (Roda 4) - 7 -
6 Inventaris Alat Kantor - - 160 -
Jumlah 960 27 160 -
F. Sumber Dana
Guna pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan, pada tahun anggaran 2011 Dinas
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Kabupaten Berau mendapat dukungan dana
sebesar Rp 43.351.842.172,45,- Dana tersebut terdiri dari Anggaran Belanja Tidak langsung
sejumlah Rp. 14.500.968.672,45,- dan Anggaran Belanja Langsung sejumlah Rp.
28.850.873.500,00,-.
1. Anggaran Belanja Tidak Langsung
Anggaran Belanja Tidak Langsung adalah belanja Pegawai yang terdiri dari Gaji dan
Tunjangan, Tambahan Penghasilan PNS, Biaya Pemungutan Pajak Daerah pada Dinas
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Kabupaten Berau adalah sebesar Rp.
14.500.968.672,45,- dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 6Komposisi Anggaran Belanja Tidak Langsung Dinas Pendapatan Daerah Kab. Berau
Tahun Anggaran 2012
No. Jenis Anggaran
1 Gaji dan Tunjangan Rp. 5.306.101.494,45
2 Tambahan Penghasilan PNS Rp. 2.077.500.000,00
3 Biaya Pemungutan Pajak Daerah Rp. 7.117.367.178,00
Data Potensi PAD Kabupaten Berau Tahun 2013 17
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Kabupaten Berau
Jumlah Rp. 14.500.968.672,452. Anggaran Belanja Langsung
Anggaran Belanja Langsung adalah anggaran yang menggambarkan rencana biaya untuk
melaksanakan program dan kegiatan pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan
Kekayaan Kabupaten Berau. Pada Tahun Anggaran 2012 Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan dan Kekayaan Kab. Berau merencanakan 8 (delapan) program dengan dana
sebesar Rp. 28.850.873.500,-. dengan rincian, sebagai berikut :
Tabel 7Komposisi Anggaran Belanja Langsung Dinas Pendapatan Daerah Kab. Berau
Tahun Anggaran 2012
No. Nama Kegiatan Anggaran
1 Pelayanan Administrasi Perkantoran Rp. 3.729.150.000,00
2 Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Rp. 9.664.072.000,00
3 Peningkatan Disiplin Aparatur Rp.55.000.000,00
4 Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Rp. 2.338.115.000,00
5Peningkatan dan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
Rp. 1.390.823.00,00
6 Peningkatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah Rp.10.606.011.500,00
7Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Kabupaten/Kota
Rp. 702.467.000,00
8 Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi Rp. 365.280.000,00
Jumlah Rp.28.850.873.500,00
Data Potensi PAD Kabupaten Berau Tahun 2013 18
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Kabupaten Berau
BAB IV
PERKEMBANGAN PENDAPATAN DAERAH
Sejak tanggal 1 Januari 2001 Pemerintah Pusat telah memberlakukan Undang-Undang
Nomor 22 Tahun 1999, yang mengatur tentang pelimpahan beberapa tugas dan kewenangan
Pemerintah Pusat pada Pemerintah Daerah. Sebagai tindak lanjut dari pelaksanaan Undang-
Undang tersebut pada tanggal yang sama juga diberlakukan Undang-Undang Nomor 25 Tahun
1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
Dikeluarkannya kedua Undang-Undang tersebut sebagai bagian yang utama dan adanya
reformasi dibidang keuangan daerah, memberi angin segar kepada daerah untuk mengelola
keuangan rumah tangga daerahnya sendiri dengan lebih otonom karena memang telah disadari
bahwa yang lebih mengerti persoalan daerah adalah daerah itu sendiri.
Sumber-sumber penerimaan Pemerintah Daerah berdasarkan Undang-Undang Nomor 33
Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
terdiri dari :
1. Pendapatan Asli Daerah (PAD);
2. Dana Perimbangan yang berupa Bagi Hasil Pajak (BHP), Dana Alokasi Umum (DAU) dan
Dana Alokasi Khusus (DAK) serta Perimbangan Propinsi; dan
3. Penerimaan Lain-lain yang syah.
Perkembangan pendapatan Pemerintah Kabupaten Berau memperlihatkan kecenderungan
terus meningkat secara konstan. Seluruh sumber Pendapatan Daerah Kabupaten Berau sampai
Triwulan II Tahun Anggaran 2012 adalah sebesar Rp 1.409.739.683.434,05,- sedangkan Realisasi
Pendapatan Tahun 2010 sebesar Rp. 2.118.877.120.242,42,-. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada tabel berikut ini :
Data Potensi PAD Kabupaten Berau Tahun 2013 19
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Kabupaten Berau
Tabel 8Perkembangan Pendapatan Daerah Kabupaten Berau
Tahun 2007 sampai dengan Juni 2011
0100,000,000,000200,000,000,000300,000,000,000400,000,000,000500,000,000,000600,000,000,000700,000,000,000800,000,000,000900,000,000,000
1,000,000,000,000
2007 2008 2009 2010 2011
Pendapatan Asli Daerah
Dana Perimbangan
Lain-lain Penerimaanyang sah
Berdasarkan stuktur pendapatan daerah tersebut dapat diketahui bahwa sumber pendapatan
Kabupaten Berau terbagi atas dua komponen utama yaitu Pendapatan Asli Daerah dan Dana
Perimbangan. Peranan dana perimbangan menunjukkan peningkatan terus menerus yaitu dari
sebesar Rp. 793.519.553.066,- pada tahun 2007 menjadi Rp 895.109.756.950,- tahun 2010.
Sedangkan pada periode yang sama walaupun nilai perolehan PAD terus meningkat secara
nominal, namun perannya terhadap pendapatan daerah masih dibawah 10%.
Perkembangan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Berdasarkan UU No. 33 Tahun 2004 pasal 6 ayat (1), Pendapatan Asli Daerah bersumber
dari Pajak Daerah, Retribusi Daerah yang dipungut di daerah tergantung pada karakterisitik
daerah. Hasil Perusahaan Milik Daerah dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisyahkan
dan Lain-lain PAD yang syah.
PAD Kabupaten Berau selama tahun 2007 sampai dengan 2011 memperlihatkan
kecenderungan yang terus meningkat dari Rp. 81.740.010.073,- menjadi Rp 80.972.437.853,-
sampai dengan bulan Juni 2011. Besarnya peningkatan dari tahun ke tahun dikarenakan adanya
Data Potensi PAD Kabupaten Berau Tahun 2013 20
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Kabupaten Berau
penambahan obyek pajak dan retribusi daerah dan saham yang ditanamkan pada Bank
Pembangunan Daerah (BPD) Kaltim Cabang Tanjung Redeb serta pendapatan dari Bunga
Deposito. Untuk mengetahui besarnya PAD Kabupaten Berau dari tahun 2007 sampai dengan
bulan Juni 2011 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 9Perkembangan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Berau
Tahun 2007 sampai dengan Juni 2011
Berdasarkan tabel dan diagram diatas diketahui bahwa sumber PAD yang berasal dari Bagian Laba
BUMD dan Lain-lain Pendapatan dari tahun ke tahun mengalami trend perkembangan yang
fluktuasi, pada tahun 2008 penerimaan Lain-lain Pendapatan meningkat sebesar 159,80% dari
tahun 2007. Sedangkan untuk Pajak dan Retribusi Daerah menunjukkan trend yang meningkat dari
tahun ke tahun seiring dengan perekonomian dan pendapatan masyarakat yang semakin membaik.
1. Pajak Daerah
Pajak Daerah merupakan salah satu sumber PAD, di Kabupaten Berau terdiri dari 11
(sebelas) jenis pajak daerah yaitu Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Reklame,
Pajak Penerangan Jalan, Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan, Pajak Parkir, Pajak Air
Tanah, Pajak Sarang Burung Sarang Burung Walet, Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan
Perkotaan dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan.
Data Potensi PAD Kabupaten Berau Tahun 2013 21
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Kabupaten Berau
Dalam waktu 5 (lima) tahun terakhir yaitu tahun 2007 sampai dengan 2011 tampak
bahwa sumber-sumber Pajak Daerah yang memiliki kontribusi terbesar adalah Pajak
Penerangan Jalan dan Pajak Sarang Burung sedangkan pajak lainnya relatif kecil. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 10Perkembangan Penerimaan Pajak Daerah Kab.Berau
Tahun 2007 sampai dengan Juni 2011
Dari tabel di atas untuk tahun 2011 persentase capaian terhadap target sampai dengan
Triwulan II masih dibawah 50% atau sekitar 45.01%.
Untuk Pajak Restoran, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Sarang Burung, dan Bea
Perolehan Hak Atas Tanah dan Banguan diharapkan menjadi andalan penerimaan Pajak
Daerah di Kabupaten Berau, dikarenakan Pajak Penerangan Jalan dalam perkembangan
dimungkinkan meningkat seiring dengan bertambahnya luasnya jaringan instalasi listrik yang
menjangkau Kampung di daerah pantai, sedangkan Pajak Sarang Burung dan Tambang Galian
C memiliki jumlah potensi yang sangat besar hanya saja belum bisa memberikan hasil yang
optimal karena masih kurangnya kesadaran wajib pajak dalam memenuhi kewajibannya
Sedangkan Pajak Hotel, Restoran, Hiburan, dan Reklame sangat bergantung pada
perkembangan perekonomian masyarakat, karena obyeknya adalah masyarakat yang
melakukan usaha bisnis.
Data Potensi PAD Kabupaten Berau Tahun 2013 22
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Kabupaten Berau
2. Retribusi Daerah
Retribusi Daerah merupakan sumber PAD yang kedua setelah Pajak Daerah, dimana
retribusi daerah dipungut di daerah tergantung pada karakteristik daerah, di Kabupaten Berau
retribusi daerah di bagi dalam 29 (dua puluh sembilan) jenis yang dikelompokkan kedalam
Retribusi Jasa Umum, Retribusi Jasa Usaha dan Retribusi Perizinan tertentu.
Retribusi Daerah memberikan kontribusi rata-rata sebesar 12% selama tahun 2007 s.d
2011 terhadap PAD Kabupaten Berau. Realisasi penerimaan retribusi daerah Kabupaten Berau
rata-rata meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2007 penerimaannya sebesar Rp.
3.429.103.996,23 meningkat menjadi Rp 7.247.711.645.19 pada bulan Juni 2009.
Dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 penyumbang terbesar dalam penerimaan
retribusi daerah di Kabupaten Berau berasal dari penerimaan Retribusi Pelayanan Kesehatan
yaitu memberikan peran sebesar 67% pada Anggaran tahun 2007 dari 25 jenis retribusi yang
berperan dalam pembentukan retribusi daerah.
Penerimaan retribusi daerah tahun 2007 mengalami kenaikan yang cukup signifikan
bila dibanding pada tahun-tahun sebelumnya. Adapun perkembangan dan kontribusi
penerimaan retribusi daerah tahun 2007 sampai dengan 2011 dapat dilihat pada tabel berikut
ini :
Data Potensi PAD Kabupaten Berau Tahun 2013 23
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Kabupaten Berau
Tabel 11Perkembangan Penerimaan Retribusi Daerah Kab. Berau
Tahun 2007 sampai dengan Juni 2011
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa retribusi daerah memberikan kontribusi yang
cukup besar terhadap PAD. Ini memberi indikasi bahwa retribusi daerah merupakan sumber
pendapatan daerah yang andal dalam meningkatkan PAD sehingga dalam perkembangannya
diupayakan terus meningkat, kontribusi dan perkembangannya.
Dari 25 (dua puluh lima) jenis retribusi daerah tersebut, ada beberapa retribusi yang
potensial tetapi belum dapat memberikan realisasi penerimaan yang optimal yaitu penerimaan
Retribusi Pelayanan Kesehatan RSU dr. Abdul Rivai Revolving Fund System (RFS) tidak
terealisasi, mekanisme pungutan Retribusi Parkir berlangganan belum maksimal, Retribusi
Pasar khususnya sewa ruko Wajib Retribusi tidak bersedia untuk membayar, Retribusi
Pengujian Kendaraan Bermotor sampai tahun anggaran 2008 kewenangannya tidak jelas dan
Retribusi Izin Usaha Pertambangan utamanya izin usaha bahan galian golongan C belum
terealisasi pungutannya.
3. Bagian Laba Usaha Daerah
Data Potensi PAD Kabupaten Berau Tahun 2013 24
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Kabupaten Berau
Sumber PAD lainnya adalah Bagian Laba Usaha Daerah yang memberikan Kontribusi
terhadap PAD dari hasil Perusahaan Daerah dan Pengelolaan Kekayaan Daerah yang
Dipisyahkan rata-rata pertahun 10,59 % dengan kontribusi tertinggi sebesar 24,70% pada
tahun 2005. Sumber penerimaan hasil perusahaan daerah terdiri dari Laba Perusda Bhakti
Praja, PDAM Tirta Segah, PT. Hutan Sanggam Labanan Lestari dan PLTU (PT.Indo Pusaka
Berau), sedangkan penerimaan deviden dari BPD Kaltim Cabang Tanjung Redeb. Berikut
perkembangan penerimaan tahun 2005 sampai dengan Juni 2009 yaitu :
Tabel 12Perkembangan Penerimaan Bagian Laba Usaha Daerah Kab. Berau
Tahun 2007 sampai dengan Juni 2011
Berdasarkan tabel di atas penerimaan dari hasil pengelolaan kekayaan daerah yang
dipisyahkan yaitu Laba Penyertaan Modal pada BPD Kaltim yang paling menonjol sebesar
10.7% memberikan kontribusi terhadap PAD sedangkan Perusda hanya PLTU saja yang dapat
menyumbangkan kontribusi.
PLTU (PT. Indo Pusaka Berau) yang dibentuk tahun 2004 oleh konsorsium antara
Pemerintah Kabupaten Berau, PT. PLN dan PT. Indonesia Power, Pemerintah Kabupaten
Berau menaruh harapan yang besar agar PT. Indo Pusaka Berau dapat menjadi andalan dalam
memberikan kontribusi terhadap PAD Kabupaten Berau berupa pembagian keuntungan
(deviden).
4. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang syah
Selain Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan Bagian Laba Usaha Daerah, komponen
PAD yang memberikan kontribusi terbesar setiap tahunnya adalah Lain-lain PAD yang syah
dimana dari tahun 2007 sebesar Rp 57.424.041.142,89,- menjadi sebesar Rp
84.208.773.919,85,- pada Juni 2011. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 13Perkembangan Penerimaan Lain-lain PAD yg syah Kab.Berau
Data Potensi PAD Kabupaten Berau Tahun 2013 25
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Kabupaten Berau
Tahun 2007 sampai dengan Juni 2011
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui penerimaan bunga deposito memberikan
kontribusi yang cukup besar dikarenakan besarnya dana / uang Pemerintah Kabupaten Berau
yang disampaikan pada BPD Kaltim Cabang Tanjung Redeb, BNI serta BRI Cabang Tanjung
Redeb dikarenakan belum digunakan, sendangkan sumbangan pihak ketiga meningkat
dibandingkan tahun sebelumnya disebabkan oleh mulai bangkitnya kembali industri perkayuan
serta dikeluarkannya izin HPH oleh Menteri Kehutanan Republik Indonesia.
Data Potensi PAD Kabupaten Berau Tahun 2013 26