narasi pemetaan kkn
Embed Size (px)
DESCRIPTION
narasi pemetaan KKNTRANSCRIPT
A. LETAK GEOGRAFIS & BATAS PEDUKUHAN KANIGOROPedukuhan Kanigoro terletak pada desa Kanigoro, Kecamatan Saptosari, Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Pedukuhan Kanigoro memiliki wilayah yang berbukit - bukit, dengan jalanan yang menanjak dan menurun. Luas wilayah 5 Ha. Pedukuhan Kanigoro memiliki iklim tropis, kondisi tanah berbatu dan mengandung kapur. Masyarakat Pedukuhan Kanigoro mayoritas bermatapencaharian sebagai petani, peternak dan sebagian kecil nelayan.Pedukuhan Kanigoro memilik batas wilayah sebagai berikut :Utara : Ladang (Pedukuhan Widoro)Timur: Pedukuhan SawahSelatan : Samudra HindiaBarat : Ladang (Pedukuhan Gebang)B. LUAS WILAYAHBerdasar administrasi, luas wilayah Pedukuhan Kanigoro terdiri dari 1 Rukun Warga (RW) dan 6 Rukun Tetangga (RT). Sebagian besar luas wilayah Pedukuhan Kanigoro merupakan lahan perkebunan dan pertanian. Sisanya, terdiri dari fasilitas publik, dan permukiman warga. Total luas wilayah Pedukuhan Kanigoro 5 Ha.C. IKLIMPedukuhan Kanigoro memiliki iklim tropis dengan dua musim yaitu kemarau dan penghujan. Pada musim kemarau, Pedukuhan ini mengalami kekeringan karena sumber air hanya berasal dari air hujan dan PAM. D. SARANA PERHUBUNGANSarana perhubungan yang dimiliki Pedukuhan Kanigoro terdiri dari jalan aspal yang telah rusak, jalan beton dan jalan berbatu. Panjang jalan aspal yang telah rusak kurang lebih 500 meter.. Kondisi jalan sangat memprihatinkan, aspalnya sudah tipis karena diaspal sebelum tahun 1997 dan sekarang hanya tinggal batunya sehingga membuat kontur jalan tidak rata. Selain jalan bekas aspal, terdapat pula jalan beton (semen) yang panjangnya kurang lebih 600 meter. Kondisinya malah lebih baik daripada jalan aspal. Untuk jalan berbatu, panjang jalannya 4 Km. Jarak dari kecamatan Saptosari ke Pedukuhan Kanigoro 8,4 Km. Alat transportasi umum yang biasa digunakan oleh warga setempat adalah colt kecil yang datang setiap pagi hari.
Kondisi jalan beton di pedukuhan Kanigoro
Kondisi jalan bekas aspal di pedukuhan Kanigoro
Halaman 2PEMETAAN PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN1. Kondisi penduduk PedukuhanJumlah penduduk di Pedukuhan Kanigoro ada 601 jiwa, dengan jumlah laki-laki ada 285 jiwa, sedangkan jumlah perempuan ada 316 jiwa. Adapun rincian jumlah warga disetiap Rukun Tangga (RT) di dusun Kanigoro adalah sebagai berikut :1. RT I= 26 KK, L = 50, P = 53. Total warga = 103 jiwa1. RT II= 26 KK, L = 43, P = 44. Total warga = 87 jiwa1. RT III= 26 KK, L = 55, P = 51. Total warga = 106 jiwa1. RT IV= 26 KK, L = 47, P = 59. Total warga = 106 jiwa1. RT V= 27 KK, L = 40, P = 50. Total warga = 90 jiwa1. RT VI= 29 KK, L = 50, P = 59. Total warga = 109 jiwaMasyarakat Pedukuhan Kanigoro mayoritas bermata pencaharian sebagai petani, peternak dan sebagian kecil nelayan.Adapun rincian jumlah mata pencniaharian warga di Pedukuhan Kanigoro adalah sebagai berikut :1. NelayanRT 1 jumlah nelayan ada 7 orangRT 2 jumlah nelayan ada 2 orangRT 3 jumlah nelayan ada 2 orangRT 4 jumlah nelayan ada 3 orangRT 5 jumlah nelayan ada 6 orangRT 6 jumlah nelayan ada 9 orangTotal semua nelayan di Pedukuhan Kanigoro ada 29 orang.1. Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) ada 1 orang1. Jumlah pensiunan ada 1 orang1. Buruh ada 10 orang1. 1. Sisanya adalah petani1. Jumlah Penduduk di Pedukuhan:1. Jumlah penduduk menurut jenis kelaminLaki- laki= 285 orangPerempuan= 316 jiwa.1. Jumlah penduduk sesuai dengan tingkat pendidikan RT ISD = 12 orang, SMP = 13 orang, SMK = 1 orang, Diploma VI = 1 orangRT IISD = 13 orang, SMP = 1 orang, SMA = 0RT IIISD = 20 orang, SMP= 13 orang, SMA = 1 orangRT IVSD = 13 orang, SMP = 7 orang, SMA = 6 orangRT VSD = 14 orang, SMP = 9 orang, SMA = 4 orang, Diploma IV = 1 orangRT VISD = 12 orang, SMP = 10 orang, SMA = 3 orangJumlah warga dusun yang tamat sekolahSD= 85 orangSMP= 53 orangSMA= 12 orangDiploma= 2 orang 1. Jumlah penduduk menurut agama yang dipelukIslam= 601 orangKatolik = 0 orangKristen= 0 orangHindu= 0 orangBuddha= 0 orang
NB: diagramnya dibuat berdasar usia, pendidikan, jenis kelamin dan pekerjaan.=======================Narasi=====================Diagram-diagram berikut merupakan diagram persentase jumlah penduduk pedukuhan Kanigoro berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan, dan pekerjaan. Sedangkan untuk tabel di bawah merupakan merupakan data statistik spesifik penduduk pedukuhan Kanigoro tiap RT berdasarkan tingkat pendidikan dan pekerjaan per Januari 2013.Perbandingan jumlah laki-laki dan perempuan di pedukuhan Kanigoro seimbang, laki-laki 47, 4% sedangkan perempuan 52,6%. Dari segi agama, mayoritas penduduk Pedukuhan Kanigoro memeluk agama Islam hanya satu orang yang beragama Kristen.Tingkat pendidikan warga Pedukuhan Kanigoro dapat dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu SD, SMP, SMA, dan Diploma. Persentase penduduk yang tamat SD 54,1 %, tamat SMP 34,1 %, tamat SMA 10,3 %, Diploma 1,29 %.Sebagian besar penduduk Pedukuhan Kanigoro berprofesi sebagai petani dengan prosentase 45,57 %, buruh 17,7 %, tidak/belum bekerja 14,69 %, pelajar 8,29 %, wirausahawan 6,22 %, nelayan 5,46 %, pegawai 1,88 %, dan pensiunan 0,19 %.Kondisi perekonomian warga Pedukuhan Kanigoro didominasi oleh warga dengan kemampuan ekonomi menengah ke bawah dengan mata pencaharian utama dari sektor perkebunan dan pertanian. sedangkan kondisi kehidupan penduduk Pedukuhan Kanigoro tidak berbeda dengan kehidupan warga pedesaan lainnya yaitu tidak dikejar oleh tuntutan dan tekanan tinggi seperti orang kota.
Halaman 3PEMETAAN JALAN DAN SARANA UMUMPedukuhan Kanigoro dilalui oleh jalan dusun. Di dalam pedukuhan Kanigoro terdapat sarana umum vital bagi Pedukuhan Kanigoro seperti, Balai Dusun Kanigoro, Masjid Nur Janah, TK Pedukuhan Kanigoro, PAUD Kanigoro, dan enam Pos Ronda.Halaman 4PEMETAAN PRODUKSI PERTANIANPertanian merupakan sektor vital yang menjadi penunjang kehidupan penduduk Pedukuhan KanigoroHalaman 5PEMETAAN TERNAK Siapa pemiliknyaHewan ternak dipelihara sendiri oleh pemiliknya. Jenis hewan ternakHewan ternak yang banyak dipelihara di Pedukuhan Kanigoro adalah sapi, kambing dan ayam.
Jumlah ternakJumlah ternak di pedukuhan kanigoro, antara lain sapi sebanyak 63 ekor, kambing sebanyak 126 ekor, ayam 169 ekor. Metode Pemeliharaan TernakHewan ternak dipelihara sendiri oleh pemiliknya. Hewan-hewan tersebut biasanya diletakkan di kandang, di dekat rumah warga (pemilik). Untuk pakan ternak, warga biasa memberi makan dengan rumput dan dedak. Rumput yang biasa digunakan untuk pakan ternak adalah rumput Kolonjono. Warga biasa mencari rumput tersebut di ladang atau bahkan mereka sudah menanam sendiri di landang. Harga Pasaran TernakHarga hewan ternak ketika dijual menyesuaikan bentuk, bobot, kondisi hewan, dan harga pasaran ternak yang berlaku. Untuk sapi harganya berkisar dari Rp 9.000.000,00 sampai Rp 12.000.000,00 per ekor, sedangkan kambing berkisar dari Rp 1.000.000,00 hingga Rp 3.000.000,00 per ekor. Manajemen Pemasaran TernakTernak dijual sendiri oleh pemilik ternak langsung ke pembeli, tanpa melalui perantara dan dijual apabila pemilik membutuhkan uang untuk keperluan rehab rumah, hajat pernikahan, sekolah anak, dan lain-lain.
PEMETAAN PERIKANANJumlah perahu yang ada di pantai Ngrenehan kurang lebih 70 perahu. Satu perahu bisa diisi tiga nelayan. Mayoritas nelayan di Pantai Ngrenehan berasal dari Pedukuhan Kanigoro dan Gebang. Ada pula yang berasal dari Pedukuhan Sawah, Kranon, dan Widoro namun jumlahnya lebih sedikit. Nelayan dibagi menjadi dua jenis yaitu nelayan darat dan nelayan laut. Hasil utama dari nelayan darat adalah udang dan lobster, sedangkan nelayan laut adalah bawal, layur, tongkol, dan tuna. Nelayan dikatakan berhasil apabila dalam sekali melaut dapat memperoleh 50 kilogram tangkapan. Nelayan biasa melaut dari jam 03.00 atau 04.00 sampai pukul 10.00 atau 11.00. Untuk nelayan darat, bila pada musim hujan, tangkapan yang banyak adalah udang. Sedangkan lobster bisa diperoleh pada segala musim. Cara nelayan mengetahui adanya ikan di laut masih secara tradisional yaitu dengan ilmu titen yang diajarkan secara turun temurun. Ada pula cara lain yaitu dengan cara mencelupkan tangan ke air laut, jika airnya terasa hangat berarti diperkirakan di daerah tersebut terdapat banyak ikan.Harga perahu beserta mesinnya 15-25 juta. Satu perahu biasanya membawa 60 70 set jaring. Satu set jaring panjangnya 50 meter dan berkedalaman 4 meter. Sekali melaut menghabiskan bahan bakar solar kira-kira 10 - 15 liter. Ikan yang ditangkap dijual langsung di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dan ada pula yang diolah menjadi masakan-masakan dan dijual di warung-warung sekitar Pantai. PEMETAAN BUDAYABudaya yang masih dilestarikan di Pedukuhan Kanigoro adalah Doger. Doger merupakan sebuah kesenian tradisional Jawa yang hampir mirip dengan Reog dan Jatilan. Doger dimainkan oleh para orang dewasa karena aksi-aksinya yang berbahaya seperti memecah batu atau memakan pecahan gelas.
Gb 13. Kuda Lumping yang digunakan oleh Kelompok Kesenian Doger
Gb. 14 Topeng yang digunakan oleh Kelompok Kesenian DogerSelain Doger terdapat pula Nglarungan atau sedekah laut. PEMETAAN TANAMAN KERASPEMETAAN PARIWISATAObjek wisata paling terkenal di Pedukuhan Kanigoro adalah Pantai Ngrenehan, Ngobaran, dan Palang Racuk. Padahal masih banyak pantai-pantai indah yang dapat ditemukan di dusun ini, antara lain pantai Nggapuro, Ndruwuk, Kayu Arum, Mbanteng, Mboyo, Srunen, Wagah, Midodaren, Ngrawah, Toroudan, Ndadapayam, Nguyahan, Guwosoko, dan lain-lain. Pantai-pantai tersebut kurang dikenal oleh masyarakat luar dikarenakan akses jalannya yang juga kurang baik. Walaupun semua pantai tersebut letaknya di Pedukuhan Kanigoro, namun pengelolaannya secara bersama dengan pedukuhan - pedukuhan lain yang ada di Desa Kanigoro. Penduduk sekitar pantai ada yang menjual ikan dari hasil melaut. Ikan-ikan yang biasa ditangkap dan dijual antara lain ikan tongkol, bawal, kakap, layur, dan tuna.Acara yang diadakan di pantai biasanya adalah Nglarungan setiap tahun Baru Islam dan pesta rakyat dangdutan pada malam Tahun Baru Islam. Objek wisata paling terkenal di Pedukuhan Kanigoro adalah Pantai Ngrenehan, Ngobaran, dan Palang Racuk. Padahal masih banyak pantai-pantai indah yang dapat ditemukan di dusun ini, antara lain pantai Nggapuro, Ndruwuk, Kayu Arum, Mbanteng, Mboyo, Srunen, Wagah, Midodaren, Ngrawah, Toroudan, Ndadapayam, Nguyahan, Guwosoko, dan lain-lain. Pantai-pantai tersebut kurang dikenal oleh masyarakat luar dikarenakan akses jalannya yang juga kurang baik. Walaupun semua pantai tersebut letaknya di Pedukuhan Kanigoro, namun pengelolaannya secara bersama dengan pedukuhan - pedukuhan lain yang ada di Desa Kanigoro. Penduduk sekitar pantai ada yang menjual ikan dari hasil melaut. Ikan-ikan yang biasa ditangkap dan dijual antara lain ikan tongkol, bawal, kakap, layur, dan tuna.Gb.15 Pantai Ngrenehan
Gb. 16 Alat yang digunakan untuk Nglarungan