Download - MAKALAH PBL BLOK 9.docx
MAKALAH PBL BLOK 9
Struktur dan Mekanisme Sistem Pencernaan Manusia
Disusun oleh : Syella Trianuary / E3
e-mail : [email protected]
NIM : 10.2012.421
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana, Jakarta Barat
Pendahuluan :
Setiap saat di dalam tubuh manusia terjadi proses metabolisme. Proses metabolisme
sendiri terbagi menjadi banyak sistem. Salah satunya adalah sistem Pencernaan. Sistem
pencernaan sering disebut sebagai sistem digestivus. Sistem ini terdiri dari saluran
pencernaan (traktus gastro-intestinalis), yaitu dimulai dari mulut, faring, esophagus, lambung,
usus halus, usus besar, sampai ke rectum-anus. Di dalam makalah ini, akan dibahas lagi lebih
lanjut mengenai sistem pencernaan pada tubuh manusia seperti struktur makroskopis dan
mikroskopis sistem pencernaan serta fisiologi dari mekanisme kerja pada sistem pencernaan
itu sendiri.
Fungsi utama system pencernaan (system alimenter) adalah untuk memindahkan zat
gizi atau nutrient (setelah memodifikasinya), air, dan elektrolit dari makanan yang kita makan
ke dalam lingkungan internal tubuh. Makanan yang dipakai penting sebagai sumber energy
yang kemudian digunakan oleh sel dalam menghasilkan ATP untuk menjalankan berbagai
aktivitas bergantung energy, misalnya transportasi aktif, kontraksi, sintesis, dan sekresi.
Makanan juga merupakan sumber bahan untuk perbaikan, pembaharuan, dan penambahan
jaringan tubuh.
Sistem Digestivus atau sistem gastroinstestin, adalah sistem organ dalam mahluk
hidup multisel yang menerima makanan, mencernanya menjadi energi dan nutrien, serta
mengeluarkan sisa proses tersebut. Sistem pencernaan antara satu hewan dengan yang lainnya
bisa sangat jauh berbeda.
Pada dasarnya sistem pencernaan makanan dalam tubuh manusia dibagi menjadi 3
bagian, yaitu proses penghancuran makanan yang terjadi dalam mulut hingga
lambung.Selanjutnya adalah proses penyerapan sari - sari makanan yang terjadi di dalam
usus. Kemudian proses pengeluaran sisa - sisa makanan melalui anus.1
1
Isi :
A. Struktur Organ Terkait
Sistem pencernaan yang terdapat dalam tubuh kita, umumnya terdiri dari organ-organ
mempunyai struktur-struktur khas yang mewakili fungsi mereka dalam menjalankan sistem
pencernaan.Struktur-struktur ini dapat terlihat secera makrokopis dan juga secara
mikrokopis.1
a. Makroskopis
Saluran pencernaan terdiri dari mulut, esophagus, lambung, usus halus, usus besar,
rektum dan anus. Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ yang terletak diluar
saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu.
o Cavum Oris
Mulai dari rima oris dan berakhir di ithmus faucium.Selain merupakan permulaan
sistem pencernaan, rongga mulut berfungsi sebagai rongga yang dilalui pleh udara
pernapasan juga dan juga penting untuk pembentukan suara. Rongga mulut dibagi
dalam vestibulum oris dan cavum oris proprium.
- Vestibulum Oris
Vestibulum oris merupakan daerah di antara bibir dan pipi di sebelah luar dan
di sebelah dalam antara gigi-geligi dan processus alveolarisnya.
Bibir (labium); pada sudut mulut kanan-kiri bibir saliang berhubungan pada
angulus oris. Pada bagian bibir atas terdapat alur yang membatasinya dengan
hidung yaitu sulcus nasolabialis, sedangkan pada bibir bawah terdapat alur
yang membatasinya dengan dagu yaitu sulcus mentolabialis dan juga terdapat
lekuk di atas pertengahan bibir atas yang disebut philtrum
Pipi (bucca); merupakan daerah di antara angulus oris sampai tepi depan m.
masseter.Pendarahannya oleh Aa. Labialis superiores et inferiores, cabang a.
facialis dan a. temporalis.
Pembuluh balik : v. facialis anterior et posterior yang bergabung menjadi v.
facialis communis yang akan bermuara ke dalam v. jugulare interna.1
- Gigi-geliligi
Gigi-geligi terletak pada processus alveolaris, yang dilapisi oleh selaput lendir
(gingiva). Setiap orang memiliki 16 gigi rahang atas maupun rahang bawah
2
yang terdiri atas dua gigi seri (dens incivus), satu gigi taring (dens caninus),
dua geraham depan (dens premolaris) dan tiga geraham belakang (dens
molaris).
Pendarahannya terdiri atas pembuluh nadi dan pembuluh balik.
Pembuluh-pembuluh nadi; gigi geligi atas oleh cabang-cabang a. facialis rr.
Alveolaris superiores dan a. infra orbitalis: ramus alveolaris superior anterior.
Gigi geligi bawah oleh a. alveolaris inferior cabang a. facialis.Gingiva sisi
lingual oleh a. palatini major, sedangkan sisi labial oleh a. buccalis. Pembuluh
balik; rahang atas ke v. facialis atau plexus pterygoideus sedangkan rahang
bawah melalui v. alveolaris inferior ke dalam v. maxillaris.2
o Cavum Oris Proprium
Batas depan dan samping yaitu arcus dentalis dengan processus alveolarisnya, batas
atas yaitu palatum durum et molle, batas bawah yaitu diaphragma oris, batas belakang
yaitu isthmus faucium dan cavum oris ini berisikan organ lidah.
- Palatum
Palatum terdiri atas palatum durum dan palatum molle.Palatum durum adalah
suatu sekat yang terbentuk oleh processus palatinus ossis maxillae dan
processus horizontalis ossis palati.Palatum molle terdiri atas suatu aponeurosis
yang merupakan tempat pelekatan bagi beberapa otot antara lain m. tensor veli
palatini, m. levator veli palatini, mm. uvulae, m. palatoglossus dan m.
palatophryngeus.Palatum dan otot-ototnya dipersarafi oleh plexus pharyngeus
(N IX + N X), kecuali m. tensor veli palatini yang dipersarafi oleh n. tensoris
veli palatini cabang nervus trigeminus V3.
- Diaphragma Oris
Dasar mulut dibentuk oleh tiga otot yaitu m. digastricus venter anterior yang
berorigo dengan fossa digastrica mandibulae, m. mylohyoideus yang berorigo
dengan linea mylohyoidea mandibula dan m. geniohyoideus yang berorigo
dengan spina mentalis ossis mandibulae.Ketiga otot ini berperan dalam
membuka mulut.
- Isthmus faucium
Isthmus faucium merupakan hubungan antara rongga mulut dan oropharynx
dengan batas-batasnya yaitu tepi bebas palatum molle, arcus palatoglossus dan
3
dorsum linguae.Pendarahannya olehe cabang a. facialis dan v. palatina externa
sedangkan persarafannya oelh plexus tonsilaris dari n. IX dan n. X.
Gambar 1. Cavum Oris.8
Mulut digunakan untuk mengunyah makanan, maka dari itu untuk menggerakan mulut
dibutuhkan otot-otot pengunyah M. masseter, M. temporalis, M. pterygoideus lateralis
(externus), M. pterygoideus medialis (internus).
o Lingua (Lidah)
Lidah adalah suatu organ yang sangat lentur, terutama berfungsi bila berbicara. Lidah
mengisi cavum oris hampir seluruhnya dan melekat pada dasar mulut. Padanya dapat
dibedakan bagian oral dan pharyngeal. Di antara corpus dan radix linguae terdapat
suatu lekuk kecil yaitu foramen caecum linguae yang merupakan muara ductus
thyreoglossus sewaktu embrional.
Pendarahan lingua oleh a. lingualis yang merupakan cabang a. carotis externa dan v.
Lingualis dorsalis linguae, vv. Profunda linguae, dan v. Sublingualis.Persarafan
daerah lingua terbagi dua yaitu motorik dan sensorik. Persarafan motorik terutama
untuk otot ekstrinsik dan intrinsik dipersarafi oleh n. hypoglossus (N. XII) kecuali m.
Palatoglossus yang dipersarafi oleh n. glossopharyngeus (N. IX) sedangkan
persarafan sensorik pada dua per tiga anterior dipersarafi oleh n. lingualis sedangkan
4
pengecap oleh chorda tympani dan pada bagian sepertiga posterior dipersarafi oleh n.
glossopharyngeus dan n. Vagus.3
Gambar 2. Lingua (Lidah).8
o Faring
Faring atau tekak terletak dibelakang hidung, mulut dan laring (tenggorokan).Faring
berupa saluran berbentuk kerucut dari bahan membran berotot (muskulomembranosa)
dengan bagian terlebar di sebelah atas dan berjalan dari dasar tengkorak sampai di
ketinggian vertebra cervikal keenam, yaitu ketinggian tulang rawan krikoid,tempat
faring bersambung dengan esofagus.
Pada faring terdapat otot-otot melingkar yaitu, M. levator veli palatini, M. konstriktor
faringeus superior, media, dan inferior.Sedangkan otot-otot membujur yaitu, M.
palatofaringeus, M. stylofaringeus, dan M.salpingofaringeus.Untuk perdarahannya
oleh A. thyroidea superior dan A. faringeaascendens, sedangkanpersarafannya oleh
plexus venosus faringeus dan plexusfaringeus (N. IX + N. X).Dinding faring tersusun
atas tiga lapisan yaitu lapisan mukosa, lapisan fibrosadan lapisan berotot.Mukosa
faring tidak memiliki muskularis mukosa dan di dalamlamina propria terdapat lapis
fibrosa padat tebal kaya serat elastin yang duduk di atasotot faringeal dibawahnya,
yang terdiri atas serat-serat longitudinal dalam dan oblik luar atau longitudinal
5
bergaris melintang. Lapis fibroelastis menyatu dengan jaringanikat interstisial dari
otot, menyusupkan juluran-juluran di antara berkas serat otot.3
o Eosophagus
Esofagus merupakan bagian yang menghantarkan makanan dari faring menujugaster,
bentuknya seperti silinder yang berongga.Perjalanan esofagus berawal sebagaistruktur
cervikal setinggi kartilago krikoid pada C6 di leher.Di dalam toraks, esophagus
melewati mediastinum superior di atas dan mediastinum inferior di
bawah.Setelahmiring sedikit ke kiri di daerah leher esofagus kembali ke garis tengah
di torakssetinggi T5. Dari situ esofagus terus turun ke arah bawah dan depan sampai
ke pintuesofageal di diafragma T10.
Batas-batas esofagus adalah sebagai berikut. Pada pars cervikalis di anterior terdapat
trakea dan gl. Tiroidea. Di posterior terdapat vertebra cervikalis dan f.
prevertebralis.Di kanan kirinya terdapat A. carotis communis dan n.
recurrenssedangkan di kirinya terdapat A. subclavia + duktus torasikus. Pada pars
torakalis dianterior terdapat trakea, bronkus kiri, perikardium, atrium kiri, diafragma.
Di posterior terdapat vertebra torakalis, duktus torakikus, v. azigos dan aorta
ascendens. Di kiriterdapat arcus aorta,n. reccurens kiri, a. subclavia kiri, duktus
torasikus dan pleura. Dikanan terdapat pleura dan v. azigos.Persarafan simpatis
esofagus berasal dari cabang-cabang N. vagus dan N. recurrens. Sedangkan
parasimpatis di bawah hilus pulmonis,nn. Vagi membentuk plexus pada dinding
esofagus, yang kiri ke sisi danterior danyang kanan ke posterior.3
o Gaster
Gaster adalah kelanjutan dari esofagus, berbentuk seperti kantung.Gaster dapat
menampung makanan 1 liter hingga mencapai 2 liter.Dinding gaster disusunoleh otot-
otot polos yang berfungsi menggerus makanan secara mekanik melaluikontraksi otot-
otot tersebut.Ada 3 jenis otot polos yang menyusun gaster, yaitu ototmemanjang, otot
melingkar, dan otot menyerong.Gaster terletak di bagian atasabdomen, terbentang dari
permukaan bawah arcus costalis sinistra sampai region epigastrica dan
umbilicalis.Sebagian besar gaster terletak di bawah costae bagian bawah. Secara kasar
gaster berbentuk huruf J dan mempunyai dua lubang, ostiumcardiacum dan ostium
pyloricum; dua curvatura, curvatura major dan curvatura minor;dan dua dinding,
6
paries anterior dan paries posterior. Gaster relatif terfiksasi padakedua ujungnya,
tetapi di antara ujung-ujung tersebut gaster sangat mudah bergerak.Gaster cenderung
terletak tinggi dan tranversum pada orang pendek dan gemuk (gaster steer-horn) dan
memanjang vertikal pada orang yang tinggi dan kurus (gaster berbentuk huruf J).
Bentuk gaster sangat berbeda-beda pada orang yang sama dantergantung pada isi,
posisi tubuh, dan fase pernapasan. Sedangkan untuk perdarahan gaster, arteri berasal
dari cabang truncuscoeliacus. Arteria gastrica sinistra berasal dari truncus
coeliacus.Arteria gastricadextra bersal dari arteria hepatica communis.Arteria
gastricae breves bersal dariarteriaa lienalis.Arteria gastroomentalis sinistra berasal
dari arteria splenica.Arteriagastroomentalis dextra berasal dari arteria gastro
duodenalis.Vena mengalirkan dari kedalam sirkulasi portal.Vena gastrica sinistra dan
dextra bermuara langsung ke vena portae hepatis.Vena gastrica breves dan vena
gastroomentalis sinistra bermuara kedalam vena lienalis.Vena gastroomentalis dextra
bermuara ke dalam venamesentericasuperior.Persarafan termasuk serabut-serabut
simpatis yang berasal dari plexuscoeliacus dan serabut-serabut parasimpatis dari
nervus vagus dextra dan sinistra.3
Gambar 3. Gaster.8
o Hepar
Hepar merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh dan mempunyai
banyak fungsi.Hepar bertekstur lunak, lentur, dan terletak di bagian atas cavitas
abdominalistepat di bawah diaphragma. Sebagian besar hepar terletak di profunda
arcus costalisdextra dan hemidiaphragma dextra memisahkan hepar dari pleura,
pulmo, pericardium dan cor. Hepar terbentang kesebelah kiri untuk mencapai
hemidiaphragma sinistra. Permukaan atas hepar yang cembung melengkung di bawah
7
kuba diaphragma.Facies visceralis, atau posteroinferior, membentuk cetakan
viserayang letaknya berdekatan sehingga bentuknya menjadi tidak beraturan.
Permukaan ini berhubungan dengan pars abdominalis oesophagus, gaster, duodenum,
flexura coli dextra, rend extra dan glandula supra renalis dextra, serta vesica biliaris.
Seluruh hepar dikelilingi oleh capsula fibrosa, tetapi hanya sebagian ditutupi oleh
peritoneum.Hepar tersusun atas lobuli hepatis.Vena sentrali pada masing-masing
lobules bermuara kevena hepatica didala ruangan diantara lobules-lobulus terdapat
canalis hepatis yang berisi cabang-cabang arteri hepatica.Vena portae hepatis, dan
sebuah cabangductus choledochus (trias hepatis).Darah arteria dan vena berjalan di
antara sel-sel hepar melalui sinusoiddan dialirkan ke vena centralis.Perdarahan hepar
adalah arteria hepatica propria, cabang truncus coeliacus, berakhir dengan bercabang
menjadi ramus dexter dan sinister yang masuk ke dalam porta hepatis.Vena portae
hepatis bercabang dua menjadi dua cabang terminal yaitu ramus dexter dansinister
yang masuk porta hepatis di belakang arteri. Vena hepaticae (tiga buah atau
lebih)muncul dari pars posterior hepatis dan bermuara ke dalam vena cava inferior.3
o Rectum
Rectum memiliki panjang 12-15 cm dan merupakan lanjutan colon
sigmoideum.Setinggi vertebrae sacralis 3 taenia colon sigmoideum berupa menjadi
lapisan otot poloslongitudinal dan appendices epiploicae menghilang. Lengkung pada
rectum pada bidangsagital ialah flexura sacralis yang sesuai dengan lengkung os
sacrum dan flexura perinealisyang cembung ke depan sesuai dengan os coccygeus.
Bagian rectum berdasarkan bentuknyaialah pars ampularis recti yang melebar dan
pars analis recti yang menyempit.Tunika muskularis dari rectum disusun oleh m.
sphincter ani internus yang merupakanotot polos dan m. sphincter ani externus yang
merupakan otot lurik/ Pada tunika mukosaterdapat 3 lipatan melintang yang disebut
dengan plica transversalis recti Kohlrausch.Rectum didarahi a. rectalis superior, a.
rectalis media dan a. rectalis inferior.Sementara sistem venanya oleh v. rectalis
superior, v. rectalis media dan v. rectalis inferior.Pembuluh getah bening pada rectum
bagian proximal ialah melalui nnll.para rectalkemudian menuju nnll. mensenterica
inferior. Sedangkan, untuk rectum bagian distal getah bening dialirkan
ke nnll.sacralis.Persarafannya terbagi atas saraf simpatis dan parasimpatis.Persarafan
simpatis melalui nn.splanchnicus lumbales dan plexus hypogastricus, sedangkansaraf
simpatis melalui nervus spinalis sacralis 2-4. Rectum akan berakhir sebagai
8
lubangtempat akhir untuk defekasi yang disebut dengan anus.Rektum memiliki
lapisan mukosa yang berlipat secara longitudinal dan berakhir kira-kira dua setengah
inchi dari orrificium anal.Epitelnya tersusun selapis toraks dan
memilikicryptus.Pertemuan antara rektum dan anus disebut dengan linea
pectinata.Anus terbagidalam 3 segmen yaitu zona collumnaris, zona intermedia dan
zona cutanea.Pada tunikasubmukosa mengandung banyak pembuluh darah, serat saraf
dan badan vater Paccini.Pembuluh vena disini membentuk plexus hemmoroid.Tunika
muskularis mukosa pada anusmembentuk m. dilatator ani internus.Sedangkan tunika
muskularis sirkular pada anusmembentuk m. sphcinter ani Internus. Diluar dari
lapisan otot ini terdapat lapisan otot lurik yang membentuk m. sphincter ani externus.3
b. Mikroskopis
Secara mikrokopis kita akan membahas sel-sel yang berada pada organ-organ
pencernaan. Di mulai dari rongga mulut (cavum oris) sampai anus yang dibagi dalam dua
kelompok yaitu kelompok saluran pencernaan (cavum oris, pharynx, osophagus, gaster,
usus halus, usus besar dan beberapa stuktur yang berhubungan) dan kelanjar pencernaan.
Saluran pencernaan merupakan tempat terjadinya proses pencernaan. Untuk mendukung
proses ini maka terdapat organ-organ yang bekerja mengolah makanan yang masuk. 3
o Cavum Oris
Cavum oris atau rongga mulut merupakan pintu untuk memasuki saluran cerna dan
merupakan tempat makanan dihancurkan secara mekanis oleh gigi dan secara
kimiawi dimodifikasi dan dilumasi oleh saliva sebelum diteruskan melalui faring dan
oesofagus ke dalam lambung untuk proses selanjutnya.
Pada cavum oris terdapat organ-organ yang mendukung fungsinya tersebut, yaitu :
- Labium Oris
- Labium oris dibentuk oleh otot rangka orbicularis oris dan jaringan ikat padat.
Terbagi menjadi tiga area, yaitu area kutanea, area intermedia, dan area
mukosa.
o Lingua
Bagian tersebar lidah terdiri atas anyaman berkas otot rangka terorintasi vertikal,
horizontal dan longitudinal, yang saling memotong tegak lurus.Susunan ini menjamin
luas gerak yang lebih besar dari lidah bagian anterior yang penting untuk pengunyah,
pembentukkan suara dan menelan.
9
Dua pertiga permukaan anterior ditempati oleh palipa sedangkan satu pertiga
permukaan dorsal terdapat tonsila linguae.Kedua permukaan ini dibatasi oleh alur
dangkal berbetuk V yaitu sulcus terminalis.
Pada lidah terdapat empat jenis papila, yaitu palipa filiformis; Papila
fungiformis;Papila foliata; Papila circumvallata.
o Gigi
Semua gigi terdiri atas sebuah mahkota yang menonjol di atas gusi atau gingiva dan
satu atau lebih akar gigi yang tertanam dalam alveolus dalam tulang maksila atau
madibula.Batas antara mahkota dan akar gigi disebut leher atau serviks.
Gigi terdiri atas bagian yang keras dan bagian yang lunak. Bagian keras gigi terdiri
atas tiga jaringan berbeda : dentin, email dan sementum. Bagian lunak gigi terdiri atas
pulpa yang mengisi rongga pulpa dan gingiva yang meruapakan memberan mukosa
mulut yang mengelilingi gigi dan menutup alveolar.4
B. Fungsi dan Mekanisme Organ
Mekanisme sistem pencernaan bertujuan memindahkan zat gizi (nutrient), air dan
elektrolit dari makanan ke lingkungan internal tubuh. Maknan tersebut harus dicerna atau
diuraikan terlebih dahulu menjadi molekul-molekul kecil untuk dapat diserap dari saluran
pencernaan ke dalam sistem sirkulasi untuk didistribusikan ke sel-sel. Proses pencernaan
makanan ini umumnya terbagi dalam dua cara yaitu proses secara mekanik dan secara
kimiawi yang mana keduanya tergabung dalam suatu proses dasar pencernaan yang meliputi
motilitas, sekresi, pencernaan (digesti) dan penyerapan (absorpsi). 5
o Motilitas
Motilitas merupakan suatu pergerakkan dalam sistem pencernaan yang diakibatkan oleh
kontraksi otot sistem pencernaan.Terdapat dua jenis pergerakan yang disebabkan oleh
kontraksi otot tersebut, yaitu gerakan propulsif (mendorong) dan gerakan mencampur.
Gerak propulsif disebut juga gerak peristatik, gerakan ini mendorong makanan dengan
kecepatan berbeda-beda sesuai fungsi regio pencernaan.
Gerakan mencampur berfungsi mencampur makanan dengan getah pencernaan sehingga
membantu perncernaan makanan dan mempermudah penyerapan, karena membawa
semua isi usus ke permukaan penyerapan saluran pencernaan.
o Sekresi
10
Dalam proses penceranaan sekresi bahan-bahan yang membantu sistem pencernaan
dilakukan oleh dua kelenjar yaitu kelenjar eksokrin dan kelenjar endokrin.
Kelenjar eksokrin mengahsilkan getah pencernaan seperti saliva dan enzim yang
memudahkan makanan melewati sistem pencernaan sedangkan kelenjar endokrin
menghasilkan hormone
o Pencernaan (digesti)
Pencernaan merupakan suatu proses penguraian makanan dari struktur kompleks menjadi
satuan yang lebih kecil sehingga dapat dicerna oleh enzim-enzim dalam sistem
perncernaan.
Contohnya karbohidrat dipecahkan menjadi polisakarida atau disakarida yang kemudian
oleh enzim-enzim seperti amilase, sukrosa dan laktosa akan diubah menjadi
monisakarida.
o Absorpsi (Penyerapan)
Proses penyerapan dimana terjadi pemindahan hasil pencernaan dari saluran pencernaan
ke darah atau limfe sehingga dapat digunakan oleh tubuh.
Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa proses pencernaan melalui dua cara yang
saling mendukung yaitu proses secara mekanik dan secara kimiawi. Berikut akan dibahas
Jalannya kedua proses tersebut.5
1. Proses Pencernaan Mekanik
Pada proses secara mekanik umumnya akan dibahas mastikasi dan menelan. Kedua
proses ini memungkinkan makanan dapat berjalan dengan baik dalam sistem pencernaan.
Proses pencernaan mekanik berupa :
o Mastikasi (mengunyah)
Proses mastikasi terutama dipernakan oleh gigi. Seperti yang telah kita ketahui gigi sudah
dirancang sangat tepat untuk menguyah, dimana gigi anterior (incisivus) bekerja
memotong dan gigi posterior (molar) bekerja menggiling.
Semua otot rahang bawah yang bekerja bersama-sama dapat mengatupkan gigi dengan
kekuatan 55 pound pada incisivus dan 200 pound pada molar.
Pada umumnya otot-otot penguyah dipersarafi oleh cabang motorik dari saraf kranial ke
lima (N. trigeminus) dan proses menguyah dikontrol oleh nukleus dalam batang otak.
11
Perangsangan daerah retikularis spesifik pada pusat pengecap batang otak akan
menimbulkan pergerakkan mengunyah yang ritmis. Demikian pula, perangsangan area di
hipotalamus, amigdala dan korteks serebri dekat area sensoris untuk pengecap dan
penghidu seringkali menimbulkan gerakan menguyah.
Kebanyakan proses mengunyah disebabkan oleh suatu refleks mengunyah yang dapat
dijelaskan sebagai berikut : adanya bolus makanan di dalam mulut pada awalnya
menimbulkan penghambat refleks otot mengunyah, yang menyebabkan rahang bawah
turun. Penurunan ini akan menimbulkan refleks regang pada otot-otat rahang bawah yang
menimbulkan kontraksi rebound. Keadaan ini secara otomatis mengangkat rahang bawah
yang menimbulkan pengatupan gigi, tetapi juga menekan bolus melawan dinding mulut,
yang mengahambat otot rahang bawah sekali lagi, menyebabkan rahang bawah turun dan
kembali rebound pada saat yang lain dan ini terjadi berulang-ulang.
Mengunyah sangat penting untuk pencernaan semua makanan, terutama untuk sebagian
besar buah dan sayur-sayuran mentah karena zat-zat ini mempunyai membran selulosa
yang tidak mudah dicerna. Selain itu, mengunyah akan membantu pencernaan makanan,
hal ini karena enzim-enzim pencernaan hanya bekerja pada permukaan partikel makanan;
karena itu kecepatan pencernaan tergantung selurunya bergantung pada total area
permukaan yang terpapar dengan sekresi pencernaan. Selain itu, menggiling makanan
hingga menjadi partikel-partikel dengan konsistensi sangat halus akan mencegah
ekskoriasi traktus gastrointestinal dan meningkatkan kemudahan pengosongan makanan
dari lambung ke dalam usus halus, kemudian ke semua segmen usus halus berikutnya.
o Menelan (deglutasi)
Menelan adalah mekanisme yang kompleks, terutama karena faring membantu fungsi
pernapasan dan menelan.Faring diubah hanya dalam beberapa detik menjadi traktus untuk
mendorong masuk makanan. Yang terutama penting adalah respirasi tidak terganggu
karean proses menelan.
Pada umumnya menelan dapat dibagi manjadi tahap volunter; yang mencetuskan proses
menelan, tahap faringeal; yang bersifat involunter dan membantu jalannya makanan
melalui faring ke dalam oesofagus dan tahap oesophageal; fase involunter lain yang
mengangkut makanan dari faring ke lambung.
Pusat pengaturan penelanan oleh daerah di medula dan pons bagian bawah.Implus
motorik dari pusat menelan ke faring dan esofagus bagian atas dijalarkan secara berturut-
turut oleh saraf kranial ke-5, ke-9, ke-10 dan ke-12.
12
Bila makanan sudah siap ditelan secara sadar maka makanan akan ditekan atau didorong
ke arah posterior ke dalam faring oleh tekanan lidah ke atas dan kebelakang terhadap
palatum. Dari sini, proses menelan hampir seluruhnya berlangsung secara otomatis dan
tidak dapat dihentikan.5
o Tahap Orofaring
Sewaktu bolus makanan memasuki bagian posterior mulut dan faring, bolus
merangsang daerah epitel reseptor menelan di sekeliling pintu faring, khususnya pada
tiang-tiang tonsil dan sinyal-sinyal dari sini berjalan ke batang otak untuk
mencetuskan serangkaian kontarksi otot faringeal secara otomatis sebagai berikut:
- Palatum mole tertarik ke atas untuk menutupi nares posterior, sehingga mencegah
refulks makanan ke rongga hidung
- Lipatan palatofaringeal pada setiap sisi faring tertarik ke arah medial untuk saling
mendekat satu sama lain, sehingga terbantuk suatu celah sagital yang bekerja
selektif terhadap makanan yang lewat
- Otot-otot leher yang berkontraksi membuat laring tertarik ke atas. Pada saat laring
tertarik ke atas terjadi suatu gerakan yang mengakibatkan epiglotis bergerak ke
belakang di atas pembukaan laring sehingga trakea tertutup.
- Gerakan laring ke atas juga manarik dan melebarkan pembukaan oesofagus. Pada
saat yang bersamaan sfingter faringoesofageal berelaksasi dan juga terjadi
kontraksi otot dinding faring sehingga terjadi gerakan peristaltik yang mendorong
makanan dari faring posterior ke dalam oesofagus bagian atas.Setelah itu sfingter
faringoesofageal ini berkontraksi sehingga menutup, hal ini mencegah udara
masuk ke dalam oesofagus.5
o Tahap Esofagus
Esofagus terutama berfungsi menyalurkan makanan secara cepat dari faring ke
lambung dan gerakkannya diatur secara khusus untuk fungsinya tersebut.
Normalnya, esofagus memperlihatkan dua tipe gerakan peristaltik: peristaltik primer
dan perisatltik sekunder. Peristaltik primer hanya merupakan kelanjutan dari
gelombang peristaltik yang dimulai di faring dan menyebar ke oesofagus selama
tahap faringeal.Gelombang ini berjalan dari faring ke lambung dalam waktu sekitar 8
sampai 10 detik. Makanan yang ditelan seseorang pada posisi tegak biasanya
13
dihantarkan ke ujung bawah oesofagus bahkan lebih cepat 5 samapi 8 detik, akibat
adanya efek gravitasi tambahan yang menarik makanan ke bawah.
Jika gelombang peristaltik primer gagal mendorong semua makanan yang telah masuk
oesofagus ke dalam lambung (biasanya bolus besar dan lengket), terjadi gelombang
peristaltik sekunder yang dihasilkan dari peregangan oesofagus oleh makanan yang
tertahan, gelombang ini terus berlanjut hingga semua makanan dikosongkan ke dalam
lambung.Gelombang peristaltik sekunder ini dimulai oleh sirkuit saraf intrinsik dalam
sistem saraf mienterikus dan tidak melibatkan pusat menelan.Peregangan oesofagus
juga dapat meningkatkan sekresi saliva. 5,6
Selanjutnya, makanan akan mengalami pencernaan di lambung. Di lambung terjadi proses
motilita. Terdapat empat aspek proses motilitas di lambung, yaitu:
o Pengisian lambung (gastric filling): volume lambung kosong adalah 50 ml sedangkan
lambung dapat mengembang hingga kapasitasnya 1 liter
o Penyimpanan lambung (gastric storage): pada bagian fundus dan korpus lambung,
makanan yang masuk tersimpan relatif tenang tanpa adanya pencampuran. Makanan
secara bertahap akan disalurkan dari korpus ke antrum.
o Pencampuran lambung (gastric mixing): kontraksi peristaltik yang kuat merupakan
penyebab makanan bercampur dengan sekresi lambung dan menghasilkan kimus. Dengan
gerakan retropulsi menyebankan kimus bercampur dengan rata di antrum. Gelombang
peristaltik di antrum akan mendorong kimus menuju sfingter pilorus.
o Pengosongan lambung (gastric emptying): kontraksi peristaltik antrum menyebabkan
juga gaya pendorong untuk mengosongkan lambung.
2. Proses Pencernaan Kimiawi
Bila pergerakkan massa mendorong feses masuk ke dalam rektum, segera ingin timbul
keinginan untuk defekasi, termasuk refleks kontraksi rektum dan refleks sfingter anus.
Pendorongan massa feses yang terus menerus melalui anus dicegah oleh kontriksi tonik dari
sfingter ani internus dan sfinhter ani eksternus. Sfingter eksternus diatur oleh serabut-serabut
saraf dalam nervus pudendus yang merupakan bagian dari sistem saraf somatis dan karena
dibawah pengaruh volunter sehingga dapat dikendalikan secara sadar.
Defekasi biasanya ditimbulkan oleh refleks defekasi.Salah satu dari refleks ini adalah refleks
intrinstik yang diperantarai oleh sistem saraf enterik setempat di dalam dinding rektum. Hal
ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
14
Bila feses memasuki rektum, distensi dinding rektum menimbulkan sinyal-sinyal aferen yang
menyebar melalui pleksus mienterikus untuk menimbulkan gerakkan peristaltik di kolon
desenden, sigmoid dan rektum sehingga mendorong feses mendekati anus, sfinter ani internus
direlaksasi oleh sinyal-sinyal penghambat dari pleksus mienterikus; jika sfingter ani eksternus
juga dalam keadaan sadar dan berelaksasi secara volunter pada saat yang bersamaan terjadi
defekasi.5
3. Usus Besar
Usus besar terdiri atas kolon (asendens, transversus, desendens), sigmoid, sekum,
apendiks dan rektum. Berikut akan dibahas gerakan-gerakan yang terjadi pada bagian-bagian
usus halus ini.
Fungsi utama kolon adalah 1) absorpsi air dan elektrolit dari kimus untuk membentuk
feses yang padat 2) penimbunan bahan feses sampai dapat dikeluarkan.Setengah bagian
proksimal kolon, terutama berhuubungan dengan absorpsi dan setengah bagian distal
berhubungan dengan penyimpanan.Karena tidak diperlukan pergerakkan kuat dari dinding
kolon untuk fungsi-fungsi ini, maka pergerakkan kolon secara normal sangat lambat.Meskipu
lambat, pergerakannya masih punya karakteristik yang serupa dengan pergerakkan usus halus
dan sekali lagi dapat dibagi menjadi gerakkan mencampur dan gerakkan mendorong.5
4. Defekasi
Bila pergerakkan massa mendorong feses masuk ke dalam rektum, segera ingin timbul
keinginan untuk defekasi, termasuk refleks kontraksi rektum dan refleks sfingter anus.
Pendorongan massa feses yang terus menerus melalui anus dicegah oleh kontriksi tonik dari
sfingter ani internus dan sfinhter ani eksternus. Sfingter eksternus diatur oleh serabut-serabut
saraf dalam nervus pudendus yang merupakan bagian dari sistem saraf somatis dan karena
dibawah pengaruh volunter sehingga dapat dikendalikan secara sadar.
Defekasi biasanya ditimbulkan oleh refleks defekasi.Salah satu dari refleks ini adalah
refleks intrinstik yang diperantarai oleh sistem saraf enterik setempat di dalam dinding
rektum. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
15
Bila feses memasuki rektum, distensi dinding rektum menimbulkan sinyal-sinyal aferen yang
menyebar melalui pleksus mienterikus untuk menimbulkan gerakkan peristaltik di kolon
desenden, sigmoid dan rektum sehingga mendorong feses mendekati anus, sfinter ani internus
direlaksasi oleh sinyal-sinyal penghambat dari pleksus mienterikus; jika sfingter ani eksternus
juga dalam keadaan sadar dan berelaksasi secara volunter pada saat yang bersamaan terjadi
defekasi.1,6
C. Enzim dalam Traktus Diestivus.
Tubuh manusia merupakan serangkaian sistem yang bekerja secara terus menerus, sistem
pencernaan erat dengan organ-organ yang berhubungan langsung dengan makanan yang kita
konsumsi. Sistem ini teridir atas beberapa organ yang berperan memecah bahan makanan dan
menjadikannya struktur yang lebih sederhana untuk diserap oleh tubuh. Dalam mencerna dan
memecah makanan, sistem pencernaan melibatkan enzim di dalamnya. Enzim pencernaan ini
merupakan substansi kimia yang ada di dalam organ-organ pencernaan. Namun, perlu juha
disebutkan bahwa ada enzim yang berada di hati juga pancreas yang meski tidak dgilongkan
enzim pencernaan, namun keberadaannya membantu proses pencernaan. Contoh enzim
tersebut adalah katalase. Selain si katalase, ada beragam jenis enzim di saluran pencernaan
manusia. Masing-masing enzim tersebut memiliki peranannya masing-masing.
o Mulut, kelenjar ludah/saliva: terdapat enzim bernama amylase atau dikenal juga
dengan nama ptialin. Ia berperan dalam memecah zat pati dan menjadikannya
maltosa.
o Lambung (kelenjar lambung): enzim yang ada pada organ ini bernama renin. Ia
berperan dalam memecah kaseinogen menjadi kasein. Selain enzim pencernaan renin,
terdapat pula enzim lainnya bernama pepsin. Ia berperan dalam mengubah protein
menjadi senyawa protesa, pepton dan juga polipeptida.
o Organ pankereas (saluran pancreas) : pada organ ini terdapat enzim karbohidrase
pancreas. Ia berperan dalam mencerna amilum dan merubahnya menjadi maltosa atau
jenis senyawa disakarida lainnya. Enzim lain yang ada pada pankreas adalah enzim
lipase pankreas. Ia berperan dalam memecah emulsi lemak menjadi asam lemak dan
juga gliserol.
o Usus (kelenjar usus): pada organ yang satu ini sedikitnya dijumpai 6 enzim
pencernaan. Pertama, enzim enteroksinase atau dikenal juga dengan nama enzim
khusus. Ia berperan dalam mengubah tripsinogen menjadi senyawa tripsin yang
kemudian diunakan di dalam saluran pankreas kita. Kedua, enzim maltase yang
berperan mengubah laktosa menjadi senyawa glukosa dan juga galaktosa. Ketiga,
16
enzim sukrase yang berperan mengubah sukrosa menjadi senyawa glukosa dan juga
fruktosa. Selanjutnya ada enzim pencernaan peptidase yang berperan mengubah
polipeptida menjadi senyawa asam amino. Enzim terakhir yang dijumpai di usus
adalah enzim lipase. Ia berperan dalam mengubah lemak menjadi senyawa asam
lemak dan juga gliserol.7
Tabel 1. Jenis Enzim Pencernaan dan Fungsinya.8
Penutup :
Usus besar memegang peranan penting dalam salah satu proses pencerncernaan di
dalam tubuh, salah satunya adalah menyerap air dan elektrolit , serta tempat penimbunan
feses yang terletak di ½ distalnya sebelum di defikasi. Di usus besar tidak menghasilkan
enzim ataupun hormone sehingga fungsinya lebih dominan kepada penyerapan.
17
Kekeliruan kita dalam mengatur pola makan (contoh : makan makanan tinggi lemak
dan kurang serat, serta kurang minum air mineral) dapat menyebabkan terganggunya saluran
pencernaan seperti yang terdapat pada skenario 6 yang mengakibatkan feses sulit untuk
dikeluarkan karena masa feses terlalu keras (kurang air).
Daftar Pustaka ;
1. Sherwood, Lauralee. Fisiologi manusia “Dari Sel ke Sistem” edisi 2. Jakarta : EGC ;
2001.P.537-89.
2. Gyton, Arthur C. Textbook of medical physiology (edisi bahas indonesia, ahli bahasa
Irawati,dkk) . EGC : Jakarta; 2007
3. Faiz O, Moffat D. At a glance anatomy. Jakarta: Erlangga; 2004.h.7
4. Junqueira,Luis Carlos.,Carrneiro,Jose. Basic Histology (edisis bahasa indonesia, ahli
bahasa Tambayong J). Jakarta : EGC ; 2007
5. Fawcett, Don W. A Textbook of Histology 12th edition (edisi bahasa indonesia, ahli
bahasa Tambayong J). EGC: Jakarta; 2002
6. Ganong WF. Fisiologi kedokteran. Edisi 22. Jakarta: EGC ; 2005.
7. Marks DB, Marks AD, Smith CM. Biokimia kedokteran dasar. Jakarta : EGC ; 2000. P.
381-5.
8. Digestive enzymes and system : Tabel enzim pencernaan & Anatomi tractus digestive ¿
on-line] diakses pada tanggal 13 Juli 2013 dari https://www.google.com/search?
q=enzim+pencernaan&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ei=HnLhUefQB4_QrQfuhICoDw&ved=0CA
cQ_AUoAQ&biw=1366&bih=600#tbm=isch&sa=1&q=tabel+nama+enzim+pencernaan&oq=tabel
+nama+enzim+pencernaan&gs_l=img.3...189979.201186.0.201506.43.32.1.1.1.1.309.3789.9j11j
6j1.27.0....0...1c.1.19.img.ylvldwK_RSU&bav=on.2,or.r_cp.r_qf.&bvm=bv.48705608,d.bmk&fp=1
83145f57f0a000&biw=1366&bih=643&facrc=_&imgdii=dxN_zwmfxwDHQM%3A
%3BPu_hNnFq8stdeM%3BdxN_zwmfxwDHQM%3A&imgrc=dxN_zwmfxwDHQM%3A
%3B5m2H4N8_lK0rHM%3Bhttp%253A%252F%252F2.bp.blogspot.com
%252F_aIy8FUaRJR0%252FTKf1-sMniYI%252FAAAAAAAAAXk
%252F_lk3krDsB40%252Fs320%252Fpencernaan.png%3Bhttp%253A%252F
%252Fwww.sarjanaku.com%252F2010%252F10%252Fsistem-pencernaan.html%3B377%3B243
18