Download - laporan faperta1.docx
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanah merupakan satu rantai di antara sistem tubuh alam yang
keberadaannya tidak dengan sendirinya, proses pembentukan dan keberadaannya
sangat dipengaruhi oleh faktor alam yang lain, seperti bahan induk, iklim,
topografi atau relief, vegetasi atau organisme,manusia dan waktu. Struktur tanah
merupakan karakteristik fisik tanah yang terbentuk dari komposisi antara agregat
(butir) tanah dan ruang antar agregat.
Sruktur tanah merupakan gumpalan-gumpalan kecil dari butiran-butiran
tanah. Gumpalan ini terjadi karena butir-butir pasir, debu dan liat terikat satu sama
lain oleh perekat seperti : bahan organic, oksida besi dll. Tanah tersusun dari tiga
fasa: fasa padatan, fasacair, dan fasa gas. Fasa cair dan gas mengisi ruang antar
agregat. Struktur tanah tergantung dari imbangan ketiga faktor penyusun ini.
Ruang antar agregat disebut sebagai porus (jamak pori). Struktur tanah baik bagi
perakaran apabila pori berukuran besar (makropori) terisi udara dan pori
berukuran kecil (mikropori) terisi air.
Kadar lengas tanah sering disebut sebagai kandungan air moisture yang
terdapat dalam pori tanah. Satuan untuk menyatakan kadar lengas tanah dapat
berupa persen berat atau persen volume. Berkaitan dengan istilah air dalam tanah,
secara umum dikenal 3 jenis, yaitu (a) lengas tanah soil moisture adalah air dalam
bentuk campuran gas (uap air) dan cairan; (b) air tanah soil water yaitu air dalam
bentuk cair dalam tanah, sampai lapisan kedap air, (c) air tanah dalam ground
water yaitu lapisan air tanah continue yang berada ditanah bagian dalam.
http://wwwasik-asik.blogspot.com/2012/05/laporan-dasar-dasar-ilmu-
tanah_13.html
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara menentukan BJV, BJP, KA, ruang pori tanah, dan pF?
2. Kendala apa yang dihadapi pada saat praktikum?
1.3 Tujuan dan Manfaat
1.3.1 Tujuan
1. Dapat melakukan pengukuran dan menentukan nilai BJV, BJP, KA, ruang
pori tanah, dan pF.
2. Memahami cara kerja alat picnometer.
1.3.2 Manfaat
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Lengas Tanah
Lengas tanah merupakan air yang terdapat dalam tanah yang terikat oleh
berbagai kakas (matrik, osmosis, dan kapiler). Kakas ini meningkat sejalan
dengan peningkatan permukaan jenis zarah dan kerapatan muatan elektrostatik
zarah tanah. Tegangan lengas tanah juga menentukan beberapa banyak air yang
dapat diserap tumbuhan. Bagian lengas tanah yang tumbuhan mampu menyerap
dinamakan air ketersediaan. Keberadaan lengas tanah dipengaruhi oleh energi
pengikat spesifik yang berhubungan dengan tekanan air. Status energi bebas
(tekanan) lengas tanah dipengaruhi oleh perilaku dan keberadaannya oleh
tanaman. Lengas tanah dipengaruhi oleh keberadaan gravitasi dan tekanan
osmosis apabila tanah dilakukan pemupukan dengan konsentrasi tinggi.
Di dalam tanah, air berada di dalam ruang pori diantara padatan tanah. Jika
tanah dalam keadaan jenuh air, semua ruang pori tanah terisi air. Dalam keadaan
ini jumlah tanah yang disimpan di dalam tanah merupakan jumlah air maksimum
disebut kapasitas penyimpanan air maksimum. Selanjutnya jika tanah dibiarkan
mengalami pengeringan, sebagian ruang pori akan terisi udara dan sebagian
lainnya terisi air. Dalam keadaan ini tanah dikatakan tidak jenuh.
http://wwwasik-asik.blogspot.com/2012/05/laporan-dasar-dasar-ilmu-
tanah_13.html
2.2 Lingkup Lengas Tanah
Lingkup lengas tanah adalah petunjuk umum tentang keadaan lengas
tanah. Secara kasar menunjukan tanah berada dalam keadaan kering atau lembab
berdasarkan keadaan dalam penggal baku tanah (Soil ontrol ection), yaitu
mintakat antara jeluk 10 dan 30 cm dalam tanah lempungan atau antara 30 dan 90
cm dalam tanah pasiran. Penetapan kadar lengas tanah dapat dilakuakn secara
tidak langsung atau langsung. Metode langsung diartikan sebagai metode dimana
air dikeluarkan dari sampel misalnya melalui evaporasi selanjutnya jumlah air
yang dikeluarkan tersebut ditentukan. Cara yang paling umum digunakan dalam
menentukan jumlah air yang dikeluarkan adalah dengan mengukur kehilangan
berat sample (Gardner,1986).
Penetapan kadar lengas secara tidak langsung dilakuan dengan
mengevaluasi perubahan sifat-sifat bahan yang berkorelasi dengan keberadaan air
di dalam tanah. Dua sifat-sifat tersebut yang paling banyak digunakan adalah :
1. Jumlah dan laju penyebaran neutron
2. Konduktifitas dan kapasitas listrik didalam tanah.
Keuntungan dari metode tidak langsung ini adalah pengukuran dapat dilakukan
secara cepat dan tidak mengganggu lingkungan disekitarnya. (Poewowidodo,
1992).
2.3 Berat Volume dan Berat Jenis Partikel
Pengukuran BV pada prinsipnya dilakukan dengan menghitung berat
partikel-partikel padatan tanah total termasuk volume padatan, cairan dan udara.
Kerapatan Masa Tanah menyatakan berat tanah, dimana seluruh ruang tanah
diduduki butir padat dan pori yang masuk dalam perhitungan. Berat volume
dinyatakan dalam masa suatu kesatuan volume tanah kering. Volume yang
dimaksudkan adalah menyangkut benda padat dan pori yang terkandung di dalam
tanah. BV umumnya ditentukan dengan metode ring sampel dan metode lilin.
Pengukuran BJ dilakukan dengan menetapkan berat partikel-partikel
padatan dan volume dari padatan itu sendiri, tidak termasuk udara dan volume
cairan. Menghitung kerapatan butir tanah, berarti menentukan kerapatan partikel
tanah dimana pertimbangan hanya diberikan untuk partikel yang solid. Oleh
karena itu kerapatan partikel setiap tanah merupakan suatu tetapan dan tidak
bervariasi menurut jumlah ruang partikel. BJ tanah umumnya ditetapkan dengan
menggunakan metode Pyonometer. Meskipun pyonometer itu sendiri dapat juga
diganti dengas gelas ukur, prinsip kerja keduanya adalah sama. Variasi dari
metode ini juga terjadi pada larutan yang digunakan untuk menetapkan volume
partikel padatan. Sabagaian ahli merekomendasikan minyak tanah, sedangkan
yang lain cukup dengan menggunakan aquades.
2.4 Porositas Total
Porositas adalah proporsi ruang pori total (ruang kosong) tang terdapat
dalam satuan volume tanah yang dapat ditempati oleh air dan udara, sehingga
merupakan indikator kondisi drainase dan aerasi tanah. Porositas dapat ditentukan
melalui 2 cara, yaitu menghitung selisih bobot tanah jenuh dengan bobot tanah
kering dan menghitung ukuran volume tanah yang ditempati bahan padat.
Komposisi pori-pori tanah ideal terbentuk dari kombinasi fraksi debu, pasir, dan
lempung.
Pengukuran porositas total tanah pada prinsipnya adalah menentukan
volume ruang pori yang ada diantara partikel-partikel padatan, nilai Pt dapat
ditentukan melalui dua cara yaitu pengukuran dan perhitungan. Metode yang
umum digunakan ialah menggunakan contoh tanah utuh di dalam ring sampel.
Metode lain adalah dengan menggunakan metode thinsection (Klami, 1992 ).
2.5 pF
Konsep air tanah yang tertahan pada berbagai tegangan (hisapan) adalah
sangat penting. Konsep ini menjelaskan perubahan secara kontinyu, air irigasi
yang dapat tersedia untuk tanaman pada kondisi tidak jenuh dinyatakan dalam PF.
Air yang tersedia adalah perbedan antara air yang bertahan pada kondisi kapasitas
lapang (air yang bertahan 1/3 atm) dan air yang bertahan secara erat pada pori
yang sangat kecil, atau sebagai lapisan kohesi yang tipis (air pada titik layu, pada
15 atm).
BAB 3. METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat Praktikum
Pelaksanaan praktikum pengukuran Kadar Lengas Tanah dilakukan pada:
Hari, tanggal : Senin dan kamis, 29 Oktober 2012 dan 1 November 2012
Waktu : 13.00 – 15.00 WIB
Tempat : Di Laboratorium Fakultas Pertanian, Universitas Jember.
3.2 Alat dan Bahan Praktikum
3.2.1 Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini sebagai berikut :
1. Neraca Analitik
2. Ring Sampler
3. Cawan
4. Oven
5. Alumunium voil
6. Hotplate
7. Picnometer kering dan bersih
8. Sand box dengan pF 0 – 1,8
9. Kaolin box dengan pF 0 – 2,5
10. pF meter dengan pF 0 – 3,5
11. pF meter dengan pF 0 – 4,2
3.2.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini sebagai berikut:
1. Tanah kering angin halus
2. Aquadest
3.3 Cara kerja
3.3.1 Berat Jenis Volume Tanah
1. Contoh tanah di ambil dari lapang dengan “Ring Sample” ditimbang.
2. Keringkan di dalam oven (105oC) selam 24 jam, kemudian timbang.
3. Timbang ring sample kosong.
4. Kemudian, hitung berat contoh tanah kering.
5. BV tanah = ρb=berat tanah keringvolume tanah
, satuan gr/cm3.
3.3.2 Berat Jenis Partikel
1. Siapkan dan timbang picnometer yang bersih dan kering.
2. Isikan ± 10 gram tanah kering udara, bersihkan bagian luar dan leher
picnometer, kemudian tutup dan timbang.
3. Isikan aquadest ± setengahnya sambil membilas tanah yang menempel
pada leher picnometer.
4. Untuk menghilangkan udara yang terjerap dalam tanah, didihkan
perlahan selama beberapa menit sambil sekalikali digoyang dengan
hati-hati untuk mencegah hilangnya tanah.
5. Dinginkan picnometer dengan isinya sampai suhu ruangan, kemudian
tambahkan aquadest sampai batas volume, tutup dan bersihkan bagian
luar picnometer dengan tissue, kemudian timbang.
6. Keluarkan isi picnometer, cuci kemudian isi lagi dengan aquadest
dingin yang telah dididihkan sampai batas volume, tutup dan bersihkan
bagian luar dengan tissue, kemudian timbang.
7. Setelah itu, tentukan kadar airnya, dengan persamaan:
ρp=ρw (Ws−Wa)
{(Ws−Wa )−(Wsw−Ww)}
3.3.3 Kadar Air Contoh Tanah
1. Timbang alumunium voil kosong
2. Isi dengan sampel tanah dan timbang
3. Masukkan ke dalam oven dalam keadaan terbuka selama 4 jam
4. Keluarkan dalam keadaan tertutup dan masukkan dalam eksikator
selama ± 15 menit, kemudian timbang.
5. Tetapkan kadar air contoh tanah:
a. KA (% massa) = ω= berat airberat tana h kering
× 100 %
b. KA (% volume) = % (v/v) = θ = ω . ρb
3.3.4 Persiapan pF 0 - 2,5 dan pF 4,2
a. pF 0 – 2,5
1. Letakkan contoh di dalam bak berisi Air Bebas Udara ketinggian 1
cm. Tiga jam kemudian naikkan tinggi air sampai ½ tinggi Ring
Sampler.
2. Contoh dibiarkan semalam sampai terjadi gerakan air kapiler ke
permukaan contoh tanah.
3. Tambahkan Air Bebas Udara sampai 1 cm di atas permukaan contoh.
Biarkan semalam untuk memastikan udara di dalamnya telah terusir.
b. pF 4,2
1. Menggunakan contoh tanah terusik (disturb), kemudian dibuat pasta
tanah.
2. Masukkan dalam “Ring Sampler tipis” tebal 4 – 6 mm.
3.3.5 Perlakuan pF 0-2,5 dan pF 4,2
a. pF 0 – 2,5
1. Pindahkan contoh tanah dari bak ke dalam Sandbed dan pasang tutup
Sandbed
2. Berikan tekanan 1 mbar untuk pF 0, biarkan semalam.
3. Timbang contoh tanah bersama ring (WA).
4. Turunkan tekanan sampai –10 mbar, biarkan selama (3 – 7) hari.
Timbang contoh tanah bersama ring (WB).
5. Turunkan tekanan sampai –60 mbar, biarkan selama (3 – 7) hari.
Timbang contoh tanah bersama ring (WC).
6. Pindahkan ke dalam panci tekan. Berikan air sampai 1 mm tinggi di
atas plat keramik.
7. Berikan tekanan 330 mbar sampai terjadi kesetimbangan air (tidak
terdapat air menetes keluar dari panci). Berdasar pengalaman, waktu
yang diperlukan (3 – 7) hari. Timbang contoh tanah bersama ring
(WD).
8. Ambil contoh tanah dari dalam ring, masukkan dalam oven selama
24 jam kemudian timbang (WE)
9. Bersihkan Ring Sampler dan keringkan, kemudian ditimbang (WF).
b. pF 4,2
1. Pindahkan contoh tanah disturb yang sudah dibuat pasta, dalam Ring
Sampler tipis ke dalam panci tekan 15000 mbar.
2. Basahi keramik dengan air, kemudian tekan contoh tanah secara
pelan dengan stempel untuk memperoleh kontak tanah-keramik.
Biarkan selama 1 jam.
3. Berikan tekanan 15000 mbar sampai Kadar Air stabil (diperlukan 7 –
14 hari).
4. Ukur Kadar Air contoh tanah secara gravimetri.
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
4.1.1 Hasil Pengamatan Berat Jenis Volume Tanah dan Kadar Air Tanah
a. Berat wadah kosong = 10,85 gram
b. Berat ring + tanah = 249,02 gram
c. Berat ring kosong = 95,37 gram
d. Berat alumunium voil = 0,24 gram
e. Berat alumunium voil + tanah = 10,17 gram
f. Diameter ring = 5 cm
g. Jari-jari ring = D2
=¿2,5 cm
h. Tinggi ring = 5 cm
i. Berat alumunium voil + tanah kering = 9,12 gram
j. Berat ring kosong setelah di oven = 95,37 gram
k. Berat ring + wadah + tanah kering = 221,73 gram
l. Tabel pengamatan dari semua kelompok
Kelompok BV (gr/cm3)KL atau KA(% massa)
1 1,21 11,572 1,18 11,823 1,10 11,484 1,11 11,135 1,04 9,136 1,02 11,737 1,09 10,458 1,10 11,459 1,12 11,4110 1,11 11,43
Tabel 1. Data Semua Kelompok
4.1.2 Hasil pengamatan Berat Jenis Partikela. Wa = 14,25 gram,
b. Wb = 24,3 gram,c. Wsw = 44,89 d. Ww = 39,4 grame. Ws = 23,11 gramf. p = 2,269 gram/cm3
4.1.3 Ruang pori total tanaha. b = 1,18 gram/cm3
b. p = 2,269 gram/cm3
c. % ruang pori total tanah = 48%4.1.4 Pf
a. Tabel
Kondisi Tekanan Berat tanah + ring (g)
Berat tanah + ring (105oC)
Berat ring (g)
Berat tanah
Berat tanah kering (g)
Berat air (g)
Kadar air pf
(cm) (g) g/g (%) v/v (%)
saturated
0 274,67 199,23 35,26 239,41 163,97 75,44 46,01 38,34 0
Very wet
1 274,67 199,23 35,26 239,41 163,97 75,44 46,01 38,34 0
Wet 10 271,18 199,23 35,26 235,92 163,97 71,95 43,88 36,57 1
30 266,71 199,23 35,26 231,45 163,97 67,48 41,15 34,29 1,48
60 257,62 199,23 35,26 222,36 163,97 58,39 35,61 29,68 1,78
Field capacity
330 235,92 199,23 35,26 200,66 163,97 36,69 22,38 18,65 2,52
1000 227,26 199,23 35,26 192 163,97 28,03 17,09 14,25 3
Wilting point
15000 4,16 3,71 0,24 3,92 3,47 0,45 12,97 10,81 4,18
b. Grafik
5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 30.00 35.00 40.00 45.000
0.51
1.52
2.53
3.54
4.5
f(x) = − 0.122626110431087 x + 5.13126622686187R² = 0.913861711560237
grafik hubungan kadar air dengan % volume
Series2
Linear (Series2)
kadar air %V(v/v)
PF
Pada grafik di atas memiliki kondisi-kondisi diantaranya:1. AH = Air Higroskopis PF 4,22. Pw = Air kapiler atau air tersedia PF4,2 – PF2,543. AG = Air Gravitasi PF2,54 – PF 04. PW = Titik layu dimana tegangan air 15 atm atau sabesar 15 x 1023 cm air
= log 15345 atau PF= 4,2
4.2 Pembahasan
4.2.1 Berat Jenis Volume Tanah
Berat jenis volume tanah dari praktikum tersebut didapat dari
perbandingan massa total tanah terhadap volume tanah (BV tanah =
berat tana h keringvolumetanah
). Massa total ini merupakan tanah yang diambil dari
lapang dengan ring sample yang ditimbang kemudian di oven selama 24 jam
pada suhu 105°C, yang dinamakan berat kering tanah. Sedangkan volume
tanah merupakan volume dari ring yang digunakan untuk mengambil tanah.
Setelah di oven kemudian di timbang didapat berat kering tanah yaitu 115,51
gram, dan untuk volume tanah yaitu 98,125 cm3. Dari hasil tersebut maka
berat jenis volume tanah dapat diketahui yaitu 1,18 gram/cm3.
Berat jenis volume antara kelompok 1 sampai kelompok 10 memiliki
nilai BJV yang berbeda-beda, ini dikarenakan keragaman berat volume tanah
yang sangat bergantung pada jenis fraksi penyusunan tanah termasuk tekstur
tanah. Tanah-tanah yang bertekstur jarang biasanya mempunyai berat volume
yang lebih rendah dibandingkan dengan tanah yang agak pejal. pertumbuhan
akar akan terhambat pada tanah-tanah yang mempunyai berat volume lebih
dari 1,7 hingga 1.9 g/cm3 ( Suhardi, 1997 ). Jadi berat jenis volume tanah
yang didapat dari praktikum tersebut antara kelompok 1 hingga 10 memiliki
nilai BJV yang kurang dari nilai 1,7 hingga 1,9 gram/cm3 berarti dengan nilai
BJV tersebut pertumbuhan akar tidak akan terhambat pada tanah.
4.2.2 Kadar Air Contoh Tanah
4.2.3 Berat Jenis Partikel
Berat jenis partikel dapat diketahui dengan menggunakan persamaan:
p =w(Ws – Wa)
(Ws−Wa)−(Wsw – Ww)
Keterangan :
p = Kerapatan partikel = berat jenis partikel
w = Kerapatan air = berat jenis air
Wa = berat picnometer kosong
Wb = berat picnometer dan sampel kering angin
Wsw = berat picnometer dan sampel dan air
Ww = berat picnometer dan aquades pada suhu kamar(30oC)
Ws = berat picnometer dan sampel (105oC)
= Wb – {% massa ka x (Wb – Wa)}
Pada praktikum yang dilakukan didapatkan data untuk mencari berat jenis
pertikel yaitu wa= 14,25 gram, wb= 24,3 gram, wsw= 44,89 dan ww= 39,4 gram.
Ws dapat diketahui dengan menggunkan persamaan wb – {%massa ka x (wb-
wa)}. Ws adalah berat picnometer dan sempel (1050C). Maka ws diketahui
sebesar 23,11 gram. Dengan dimasukkan pada persamaan BJP maka besar BJP
didapat sebesar 2,269 gram/cm3.
4.2.4 Ruang Pori Total Tanah
Ruang pori total tanah merupakan perbandingan antara volume pori
terhadap volume total tanah yang dinyatakan dalam %. Ruang pori total dapat
dihitung menggunakan persamaan:
% ruang pori total = (1 – berat volume tanah
berat jenis partikel tanah) x 100%
Maka hasil yang diperoleh yaitu berat volume tanah= 1,18 gr/cm3 dan
besarnya BJP= 2,629 gram/cm3. Untuk mencari besarnya ruang pori total tanah
maka dimasukkan pada persamaan diatas maka ruang pori total tanah= 48%.
4.2.5 Energi Potensial Air (pF)4.2.6 Kendala Saat Praktikum
BAB 5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Diharapkan agar tata letak alat-alat di laboratorium lebih rapi dan telah
terkelompokkan sesuai modul praktikum untuk kemudahan dan kenyamanan
praktikum
LAMPIRAN
A. Berat Jenis Volume Tanah
1. V = π. r2. t
= 3,14. (2,5)2. 5
= 3,14. 6,25. 5
= 98,125 cm3
2. Berat tanah basah = berat tanah basah + ring – berat ring kosong
= 249,02 gram – 95,37 gram
= 153,65 gram
Berat tanah kering = berat tanah kering + ring + wadah – berat ring – berat
wadah
= 221,73 gram – 95,37 gram – 10,85 gram
= 115,51 gram
3. Berat tanah basah = berat tanah + alumunium voil – alumunium voil kosong
= 10,17 gram – 0,24 gram
= 9,93 gram
Berat tanah kering = berat tanah kering + alumunium voil – alumunium voil
kosong
= 9,12 gram – 0,24 gram
= 8,88 gram
Berat air = berat tanah basah – berat tanah kering
= 9,93 gram – 8,88 gram
= 1,05 gram
4. BV tanah = ρb=berat tanah kerin g gram
volume tana h cm3
= 115,51gram
98,125 cm3
= 1,18 gr/cm3
5. KA (% massa) = ω= berat airberat tana h kering
× 100 %
= 1,05 gram8,88 gram
×100 %
= 11,82% massa
6. KA (% volume) = θ = ω x ρb
= 11,82% x 1,18 gr/cm3
= 13,95% volume
7. BJP = w(Ws – Wa)
(Ws−Wa)−(Wsw – Ww)
= 1 (23,11 – 14,25 )
(23,11−14,25 ) – (44,89 – 39,4 )
= 1 (8,86 )
8,86 – 5,49
= 8,863,37
= 2,629 gram/cm3
8. Ws = wb – {%massa ka x (wb-wa)}
= 24,3 – {11,82% x (24,3 – 14,25)}
= 24,3 – {11,82% x (10,05)}
= 23,11 gram
9. % ruang pori total = (1 – berat volume tanah
berat jenis partikel tanah) x 100%
= (1 – 1,18
2,269) x 100%
= 48%
10. Pf a. Tekanan 0 cm
- Berat tanah kering = (Berat tanah + ring (105oC)) - Berat ring (g)
= 199,23 - 35,26 = 163,97 gram
- Berat air = (berat tanah)- berat tanah kering
= 274,67 - 35,26 = 75,44
- Kadar air % berat (g/g) = berat air
berat tanah kering x 100%
= 75,44163,97
x 100% = 46,01 %
- Kadar air %berat (v/v) = Mw/ pwMs / Ps
x 100%
= 75,44 /1
163,97/1,2 x 100% = 38,34 %
- Pf = log tinggi muka air (cm)
= log 0 = 0
b. Tekanan 0 cm
- Berat tanah kering = (Berat tanah + ring (105oC)) - Berat ring (g)
= 199,23 - 35,26 = 163,97 gram
- Berat air = (berat tanah)- berat tanah kering
= 274,67 - 35,26 = 75,44
- Kadar air % berat (g/g) = berat air
berat tanah kering x 100%
= 75,44 /1
163,97/1,2x 100% = 46,01 %
- Kadar air %berat (v/v) = Mw/ pwMs / Ps
x 100%
= 75,4 /1,2
163,97/1,2 x 100% = 38,34 %
- Pf = log tinggi muka air (cm)
= log 1 = 0
c. Tekanan 0 cm
- Berat tanah kering = (Berat tanah + ring (105oC)) - Berat ring (g)
= 199,23 - 35,26 = 163,97 gram
- Berat air = (berat tanah)- berat tanah kering
= 271,18 - 35,26 = 71,95
- Kadar air % berat (g/g) = berat air
berat tan ah kering x 100%
= 75,44163,97
x 100% = 43,8 %
- Kadar air %berat (v/v) = Mw/ pwMs / Ps
x 100%
= 71,95/1
163,97/1,2 x 100% = 36,57 %
- Pf = log tinggi muka air (cm)
= log 10 = 1
d. Tekanan 30 cm
- Berat tanah kering = (Berat tanah + ring (105oC)) - Berat ring (g)
= 199,23 - 35,26 = 163,97 gram
- Berat air = (berat tanah )- berat tanah kering
= 231,45 - 35,26 = 67,48 gram
- Kadar air % berat (g/g) = berat air
berat tanah kering x 100%
= 67,48
163,97x 100% = 49,38 %
- Kadar air %berat (v/v) = Mw/ pwMs / Ps
x 100%
= 67,48/1
163,97/1,2 x 100% = 34,29 %
- Pf = log tinggi muka air (cm)
= log 30 = 1
e. Tekanan 60 cm
- Berat tanah kering = (Berat tanah + ring (105oC)) - Berat ring (g)
= 199,23 - 35,26 = 163,97 gram
- Berat air = (berat tanah )- berat tanah kering
= 222,36 - 35,26 = 58,39 gram
- Kadar air % berat (g/g) = berat air
berat tanah kering x 100%
= 58,39
163,97x 100% = 35,61 %
- Kadar air %berat (v/v) = Mw/ pwMs / Ps
x 100%
= 58,39/1
163,97/1,2 x 100% = 29,68 %
- Pf = log tinggi muka air (cm)
= log 30 = 1,78
f. Tekanan 330 cm
- Berat tanah kering = (Berat tanah + ring (105oC)) - Berat ring (g)
= 199,23 - 35,26 = 163,97 gram
- Berat air = (berat tanah )- berat tanah kering
= 200,66 - 35,26 = 36,69 gram
- Kadar air % berat (g/g) = berat air
berat tanah kering x 100%
= 36,69
163,97x 100% = 22,38 %
- Kadar air %berat (v/v) = Mw/ pwMs / Ps
x 100%
= 36,69/1
163,97/1,2 x 100% = 18,65 %
- Pf = log tinggi muka air (cm)
= log 330 = 2,72
g. Tekanan 1000 cm
- Berat tanah kering = (Berat tanah + ring (105oC)) - Berat ring (g)
= 199,23 - 35,26 = 163,97 gram
- Berat air = (berat tanah )- berat tanah kering
= 192 - 35,26 = 28,03 gram
- Kadar air % berat (g/g) = berat air
berat tanah kering x 100%
= 28,03
163,97x 100% = 14,25 %
- Kadar air %berat (v/v) = Mw/ pwMs / Ps
x 100%
= 28,03/1
163,97/1,2 x 100% = 26,85 %
- Pf = log tinggi muka air (cm)
= log 1000 = 3
h. Tekanan 1500 cm
- Berat tanah kering = (Berat tanah + ring (105oC)) - Berat ring (g)
= 3,71 – 0,24 = 3,47 gram
- Berat air = (berat tanah )- berat tanah kering
= 3,92 – 3,47 = 0,45 gram
- Kadar air % berat (g/g) = berat air
berat tanah kering x 100%
= 0,453,47
x 100% = 12,97 %
- Kadar air %berat (v/v) = Mw/ pwMs / Ps
x 100%
= 0,45/1
3,47/1,2 x 100% = 15,56 %
- Pf = log tinggi muka air (cm)
= log 15000 = 4,18
11.