Download - Lapkas 2 (Spondilosis)
Ekspertise Spondilosis
Pembimbing :
dr. Rachmat Mulyana Memet, Sp. Rad
Oleh :
Jayyidah Afifah2010730055
• Identitas Pasien :- Nama : Ny. Siti Shana/48thn- Marker : “R”- Jenis dan posisi foto :
lumbar spine, AP/L• Syarat Foto 1. Identitas 2. Marker 3. Kualitas foto baik 4. Semua bagian
masuk ke foto 5. Tidak Goyang
• foto layak dibaca
EKSPERTISEAlignment : • Vertebra lumbosakral normal.Bone :• Tak tampak listesis atau
kompresi• Tampak osteofit pada
vertebrae L1 s/d 5• Pedicle dan discus
intervertebralis normal• Foramen intervertebralis L3-
4,L4-5, L5-S1 sempit.• Densitas tulang menurun• Titik berat badan di depan
promontoriumSoft tissue: • tidak ada pembengkakan
Kesan: • Spondilosis lumbalis• Foramen invertebralis L3-
4,L4-5, L5-S1 sempit.
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
• perubahan pada sendi tulang belakang dengan ciri khas bertambahnya degenerasi discus intervertebralis yang diikuti perubahan pada tulang dan jaringan lunak, atau dapat berarti pertumbuhan berlebihan dari tulang (osteofit), yang terutama terletak di aspek anterior, lateral, dan kadang-kadang posterior dari tepi superior dan inferior vertebra centralis (corpus).
Spondilosis lumbalis :
• kondisi dimana telah terjadi degenerasi pada sendi intervertebral yaitu antara diskus dan corpus vertebra
spondylosis
Etiologi dan Faktor Resiko
• Spondylosis lumbal muncul karena proses penuaan atau perubahan degeneratif. Spondylosis lumbal banyak pada usia 30 – 45 tahun dan paling banyak pada usia 45 tahun.
• wanita > laki-laki.
Faktor-faktor resikoa. Kebiasaan postur yang
jelekb. Stress mekanikal akibat
pekerjaan seperti aktivitas pekerjaan yang melibatkan gerakan mengangkat, twisting dan membawa/memindahkan barang.
c. Tipe tubuh
Ada beberapa faktor yang memudahkan terjadinya progresi degenerasi pada vertebra lumbal yaitu:
Faktor usia , beberapa penelitian pada osteoarthritis telah menjelaskan bahwa proses penuaan merupakan faktor resiko yang sangat kuat untuk degenerasi tulang khususnya pada tulang vertebra.
b. Stress akibat aktivitas dan pekerjaan, degenerasi diskus juga berkaitan dengan aktivitas-aktivitas tertentu.
c. Peran herediter, Faktor genetik mungkin mempengaruhi formasi osteofit dan degenerasi diskus.
PatofisiologiPerubahan patologi yang terjadi pada
diskus intervertebralis antara lain:a. Annulus fibrosus menjadi kasar, collagen fiber cenderung melonggar dan muncul retak pada berbagai sisi.
b. Nucleus pulposus kehilangan cairan
c. Tinggi diskus berkurang
d. Perubahan ini terjadi sebagai bagian dari proses degenerasi pada diskus dan dapat hadir tanpa menyebabkan adanya tanda-tanda dan gejala.
Gejala klinis
• Rasa sakit yang hilang timbul • Kaku tulang punggung bagian bawah • Rasa sakit yang berkurang dengan
istirahat atau setelah berolahraga • Mati rasa daerah sekitar pinggang atau
punggung bawah • Kelemahan pada punggung bawah• Sering terjadi kesemutan pada kaki• Kesulitan berjalan
Pemeriksaan Pencitraan
• Rontgen - Penyempitan
discus intervertebralis
- Osteofit atau Spur formation di anterior ataupun posterior vertebrae
- Vertebrae tampak seperti bambu (Bamboo Spine)
• Foto X-ray polos dengan arah AP, lateral dan oblique
• Untuk menunjukkan lumbalisasi atau sakralisasi, menentukan bentuk foramina intervertebralis dan facet joint, menunjukkan spondilosis, spondilolistesis.
Lanjutan ..
• MRI dengan jelas lebih canggih daripada CT dalam visualisasi struktur non osseus dan saat ini merupakan metode terbaik untuk mengevaluasi isi canalis spinalis.
• CT scan adalah metode terbaik untuk mengevaluasi penekanan osseus dan pada saat yang sama juga nampak struktur yang lainnya
TERIMA KASIH