Download - Konseling Kefarmasian
-
8/16/2019 Konseling Kefarmasian
1/30
KonselingKefarmasianFRANSISCA DHANI KURNIASIH, M.FARM., APT.
-
8/16/2019 Konseling Kefarmasian
2/30
http://c/Users/Icha/Videos/konseling%20asma.mp4
-
8/16/2019 Konseling Kefarmasian
3/30
Konseling bagian dari
asuhan kefarmasian Pharmaceutical care/ asuhan kefarmasian
adalah tanggung jawab pemberi layanan obatsampai pada dampak yang diharapkan, yaitu
meningkatnya kualitas hidup pasien (Hepler &Strand, 1990)
Pharmaceutical care/ asuhan kefarmasianadalah suatu tanggung jawab profesi dariapoteker dalam mengoptimalkan terapi dengan
cara mencegah dan memecahkan masalahterkait obat (Drug Related Problem) (Depkes,2007)
-
8/16/2019 Konseling Kefarmasian
4/30
Pekerjaan Apoteker
Pengelolaan Perbekalan Farmasi, Compounding, Dispensing
Pharmaceutical care
-
8/16/2019 Konseling Kefarmasian
5/30
Compli
ance
Concor dance
Pengetahuan
Pemahaman
KeberhasilanTerapi
Konseling
-
8/16/2019 Konseling Kefarmasian
6/30
Konseling = informasi +
edukasi Merupakan salah satu metode edukasi
pengobatan secara tatap muka atauwawancara, dalam usaha untuk meningkatkan
pengetahuan dan pemahaman pasien dalampenggunaan obat.
Apoteker perlu mengembangkan keterampilandalam meyampaikan informasi dan memberimotivasi agar pasien dapat mematuhi dan
memahami penggunaan obatnya.
-
8/16/2019 Konseling Kefarmasian
7/30
Definisi Konseling
Konseling berasal dari kata “counsel” : memberikan saran,melakukan diskusi dan pertukaran pendapat.
Konseling (KBBI):
1. pemberian bimbingan oleh yg ahli kpd seseorang denganmenggunakan metode psikologis dsb;
2. pengarahan;3. pemberian bantuan oleh konselor kepada konseli sedemikian rupa
sehingga pemahaman terhadap kemampuan diri sendirimeningkat dalam memecahkan berbagai masalah;
4. Penyuluhan
Konseling (Depkes, 2007): suatu kegiatan bertemu danberdiskusinya seseorang yang membutuhkan (klien) danseseorang yang memberikan (konselor) dukungan dandorongan sedemikian rupa sehingga klien memperolehkeyakinan akan kemampuannya dalam pemecahan masalah.
-
8/16/2019 Konseling Kefarmasian
8/30
Definisi Konseling
Permenkes no. 35 tahun 2014 tentang Standar PelayananKefarmasian di Apotek: Konseling merupakan proses interaktifantara Apoteker dengan pasien/keluarga untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman, kesadaran dan
kepatuhan sehingga terjadi perubahan perilaku dalampenggunaan obat dan menyelesaikan masalah yangdihadapi pasien.
Permenkes no. 58 tahun 2014 tentang Standar PelayananFarmasi Rumah Sakit: Konseling Obat adalah suatu aktivitaspemberian nasihat atau saran terkait terapi Obat dariApoteker (konselor) kepada pasien dan/atau keluarganya.Konseling untuk pasien rawat jalan maupun rawat inap disemua fasilitas kesehatan dapat dilakukan atas inisiatifApoteker, rujukan dokter, keinginan pasien ataukeluarganya.
-
8/16/2019 Konseling Kefarmasian
9/30
Jenis Konseling
Aktif: atas inisiatif langsung apoteker, mengingatperlunya pemberian konseling.
Pasif: atas dasar rujukan dokter atau pasien yang
berinisiatif datang untuk berkonsultasi kepadaapoteker untuk mendapatkan penjelasantentang obatnya.
-
8/16/2019 Konseling Kefarmasian
10/30
Tujuan Konseling
Tujuan umum:1. untuk mengoptimalkan hasil terapi,
2. meminimalkan resiko Reaksi Obat yang Tidak Dikehendaki(ROTD),
3. meningkatkan cost-effectiveness,
4. meningkatkan keamanan penggunaan Obat bagi pasien(patient safety)
-
8/16/2019 Konseling Kefarmasian
11/30
Tujuan konseling
Tujuan khusus
meningkatkan hubungan kepercayaan antara Apoteker danpasien;
menunjukkan perhatian serta kepedulian terhadap pasien;
membantu pasien untuk mengatur dan terbiasa dengan Obat;
membantu pasien untuk mengatur dan menyesuaikan penggunaanObat dengan penyakitnya;
meningkatkan kepatuhan pasien dalam menjalani pengobatan;
mencegah atau meminimalkan masalah terkait Obat;
meningkatkan kemampuan pasien memecahkan masalahnyadalam hal terapi;
mengerti permasalahan dalam pengambilan keputusan; dan
membimbing dan mendidik pasien dalam penggunaan Obatsehingga dapat mencapai tujuan pengobatan dan meningkatkanmutu pengobatan pasien.
-
8/16/2019 Konseling Kefarmasian
12/30
Manfaat Konseling
Bagi pasien:
1. Menjamin keamanan dan efektifitas pengobatan
2. Mendapatkan penjelasan tambahan mengenaipenyakitnya
3. Membantu dalam merawat atau perawatan kesehatansendiri
4. Membantu pemecahan masalah terapi dalam situasitertentu
5. Menurunkan kesalahan penggunaan obat
6. Meningkatkan kepatuhan dalam menjalankan terapi
7. Menghindari reaksi obat yang tidak diinginkan
8. Meningkatkan efektivitas & efisiensi biaya kesehatan
-
8/16/2019 Konseling Kefarmasian
13/30
Manfaat Konseling
Bagi Apoteker:
Menjaga citra profesi sebagai bagian dari timpelayanan kesehatan.
Mewujudkan bentuk pelayanan asuhankefarmasian sebagai tanggung jawab profesiapoteker.
Menghindarkan apoteker dari tuntutan karenakesalahan penggunaan obat ( Medication error )
Suatu pelayanan tambahan untuk menarik pelanggan sehingga menjadi upaya dalammemasarkan jasa pelayanan.
-
8/16/2019 Konseling Kefarmasian
14/30
-
8/16/2019 Konseling Kefarmasian
15/30
-
8/16/2019 Konseling Kefarmasian
16/30
Prinsip Dasar Konseling
Terjadinya kemitraan atau korelasi antara pasiendengan apoteker sehingga terjadi perubahanperilaku pasien secara sukarela
-
8/16/2019 Konseling Kefarmasian
17/30
Pendekatan Apoteker
Medical Model Helping Model
Pasien pasif Pasien terlibat secara aktif
Dasar dari kepercayaanditunjukkan berdasarkan citraprofesi
Kepercayaan didasarkan darihubungan pribadi yangberkembang setiap saat
Mengidentifikasi masalah danmenetapkan solusi
Menggali semua masalah danmemilih cara pemecahanmasalah
Pasien bergantung pada petugaskesehatan
Pasien mengembangkan rasapercaya dirinya untuk memecahkan masala
Hubungan seperti ayah-anak Hubungan setara (seperti teman)
-
8/16/2019 Konseling Kefarmasian
18/30
Memahami Pasien
Menentukan kebutuhan
Konseling tidak terjadi bila pasien datang tanpamenyadari apa yang dibutuhkannya. Diperlukan
pendekatan awal dengan mengemukakanpertanyaan terbuka dan mendengar denganbaik dan hati-hati.
Perasaan
Apoteker harus mengetahui dan mengerti perasaanpasien (bagaimana perasaan menjadi orang sakit)sehingga dapat berinteraksi dan menolong denganlebih efektif
-
8/16/2019 Konseling Kefarmasian
19/30
-
8/16/2019 Konseling Kefarmasian
20/30
Sasaran Konseling
Pasien rawat jalan,
Pasien rawat inap
Kepada pasien langsung atau perantara(keluarga, pendamping, perawat pribadi pasien)
-
8/16/2019 Konseling Kefarmasian
21/30
Konseling Pasien Rajal
Saat pasien mengambil obat di apotik, puskesmas dan disarana kesehatan lain.
Kegiatan ini bisa dilakukan di counter pada saat penyerahanobat tetapi lebih efektif bila dilakukan di ruang khusus yangdisediakan untuk konseling.
-
8/16/2019 Konseling Kefarmasian
22/30
Konseling Pasien Rajal
Konseling pasien rawat jalan diutamakan pada pasien yang :
Menjalani terapi untuk penyakit kronis, dan pengobatan jangkapanjang. (HT, diabetes, TBC, epilepsi, HIV/AIDS, dll )
Mendapatkan obat dengan bentuk sediaan tertentu dan dengancara pemakaian yang khusus Misal : suppositoria, enema, inhaler,injeksi insulin dll.
Mendapatkan obat dengan cara penyimpanan yg khusus. Misal:insulin dll
Mendapatkan obat-obatan dengan aturan pakai yang rumit,misalnya : pemakaian kortikosteroid dengan tapering down.
Golongan pasien yang tingkat kepatuhannya rendah, misalnya:geriatrik, pediatri.
Mendapatkan obat dengan indeks terapi sempit ( digoxin,phenytoin, dll )
Mendapatkan terapi obat-obatan dengan kombinasi yangbanyak(polifarmasi )
-
8/16/2019 Konseling Kefarmasian
23/30
Konseling Pasien Ranap
Konseling pada pasien rawat inap, diberikan pada saatpasien akan melanjutkan terapi dirumah.
Pemberian konseling harus lengkap seperti pemberiankonseling pada rawat jalan, karena setelah pulang darirumah sakit pasien harus mengelola sendiri terapi obat
dirumah. Selain pemberian konseling pada saat akan pulang,
konseling pada pasien rawat inap juga diberikan padakondisi sebagai berikut :
Pasien dengan tingkat kepatuhan dalam minum obatrendah. Kadang-kadang dijumpai pasien yang masih dalamperawatan tidak meminum obat yang disiapkan padawaktu yang sesuai atau bahkan tidak diminum sama sekali.
Adanya perubahan terapi yang berupa penambahanterapi, perubahan regimen terapi, maupun perubahan rutepemberian.
-
8/16/2019 Konseling Kefarmasian
24/30
Penyebab
Ketidakpatuhan Pasien Faktor Penyakit
a. Keparahan atau stadium penyakit, kadang orang yangmerasa sudah lebih baik kondisinya tidak mau meneruskanpengobatan.
b. Lamanya terapi berlangsung, semakin lama waktu yangdiberikan untuk terapi, tingkat kepatuhan semakin rendah.
Faktor Terapi
a. Regimen pengobatan yang kompleks baik jumlah obatmaupun jadwal penggunaan obat.
b. Kesulitan dalam penggunaan obat, misalnya kesulitanmenelan obat karena ukuran tablet yang besar.
c. Efek samping yang ditimbulkan, misalnya : mual, konstipasi
d. Rutinitas sehari-hari yang tidak sesuai dengan jadwalpenggunaan obat
-
8/16/2019 Konseling Kefarmasian
25/30
Penyebab
Ketidakpatuhan Pasien Faktor Pasien
a. Merasa kurang pemahaman mengenai keseriusan daripenyakit dan hasil yang didapat jika tidak diobati.
b. Menganggap pengobatan yang dilakukan tidak begitu efektifc. Motivasi ingin sembuh
d. Kepribadian / perilaku, misalnya orang yang terbiasa hidupteratur dan disiplin akan lebih patuh menjalani terapi
e. Dukungan lingkungan sekitar / keluarga.
f. Sosio-demografi pasien : umur, tingkat pendidikan, pekerjaan,dll.
-
8/16/2019 Konseling Kefarmasian
26/30
Faktor Komunikasi
a. Pengetahuan yang kurang tentang obat dankesehatan
b. Kurang mendapat instruksi yang jelas tentangpengobatannya.
c. Kurang mendapatkan cara atau solusi untuk mengubah gaya hidupnya.
d. Ketidakpuasan dalam berinteraksi dengan tenagaahli kesehatan.
e. Apoteker tidak melibatkan pasien dalampengambilan keputusan.
Penyebab
Ketidakpatuhan Pasien
-
8/16/2019 Konseling Kefarmasian
27/30
Pendekatan untuk
Meningkatkan Kepatuhan Berkomunikasi dengan pasien
Kepuasaan pasien dalam berkomunikasi
Cara berkomunikasi yang baik menumbuhkan pengertian betapapentingnya pengobatan ini
Berkomunikasi secara alamiah ikut melibatkan pasien (ikut berpartisipasi)dalam berinteraksi dan keputusan atau pemecahan masalah dibuat olehpasien sendiri.
Komunikasi yang terbuka dan intensif
Metode dalam berkomunikasi: verbal dan non verbal
Informasi yang tepat Informasi berkaitan obat : kebenaran, instruksi yang lengkap termasuk
berapa banyak, kapan, berapa lama penggunaan obatnya danbagaimana jika obat lupa diminum.
Informasi tentang penyakit, kapan dan bagaimana pemakaian obat akanberguna.
Informasi tentang efek samping
-
8/16/2019 Konseling Kefarmasian
28/30
Strategi untuk Mencegah
Ketidakpatuhan Apoteker bekerjasama dengan dokter untuk
mempermudah jadwal pengobatan dengan menurunkan jumlah obat, menurunkan interval dosis perhari dan
penyesuaian regimen dosis untuk penggunaan terbaik pasien sehari-hari.
Menyediakan alat bantu pengingat dan pengaturanpenggunaan obat, misalnya alarm, chart.
Mengingatkan pasien dengan telepon atau surat untuk
pembelian (refill) obat kembali.
Mengembangkan pengertian dan sikap mendukung dipihak keluarga pasien dalam mengingatkan penggunaanobat.
-
8/16/2019 Konseling Kefarmasian
29/30
Memberi Motivasi
Jelaskan keuntungan dari penggunaan obat
Tingkatkan kewaspadaan pasien dari gejalapenyakit yang diperlihatkan dan membutuhkan
pengobatan.
Jelaskan bahwa pasien harus dapatmengevalusai dirinya sendiri
Bantu pasien untuk mengembangkan
kepercayaan dirinya
-
8/16/2019 Konseling Kefarmasian
30/30
TUGAS TERSTRUKTUR KIE
KEL 1 KEL 2 KEL 3 KEL 4
Poster/ brosur tentangpenyimpananobat
Poster/ brosur tentangpenyakit danobat diabetes
Poster/ brosur tentang carapenggunaanobat yang
benar
Poster/ brosur tentangpenyakit danobat asma
Penyuluhantentangpenyakit danobat hipertensi
Penyuluhantentangpenyimpananobat
Penyuluhantentangpenyakit danobat TBC
Penyuluhantentangpenyakit danobat diabetes
Video Konselingpasien diabetes
Video konselingpasien asma
Video konselingpasienhipertensi
Video konselingpasien maagkronis