Download - Kajian Investasi Kab. Donggala
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD i
KATA PENGANTAR
Penelitian tentang Kajian Sumberdaya yang Terkait dengan Investasi
merupakan kerjasama antara Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA)
Kabupaten Donggala dengan Pusat Studi Kebijakan Pembangunan dan Ekonomi
(PSKPE) Universitas Tadulako Tahun Anggaran 2011.
Adapun kajian tentang Kajian Sumberdaya yang Terkait dengan Investasi
menekankan pada sektor pertanian meliputi komoditas‐komoditas pada subsektor
tanaman pangan, tanaman perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan.
Diharapkan hasil kajian ini dapat memberikan gambaran kepada Pemerintah
Kabupaten Donggala, khususnya instansi‐instansi yang terkait tentang komoditas‐
komoditas unggulan yang memberikan peluang investasi di masa‐masa mendatang.
Selanjutnya untuk penyempurnaan hasil penelitian ini sangat diharapkan
masukan dari berbagai pihak terutama instansi yang terkait dengan kajian ini.
Akhirnya kami ucapkan terima kasih kepada Pemerintah Daerah khususnya
BAPPEDA Kabupaten Donggala yang telah memberikan kepercayaan kepada Pusat
Studi Kebijakan Pembangunan dan Ekonomi Universitas Tadulako untuk
melaksanakan penelitian ini.
Donggala, November 2011
TIM PENYUSUN
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI ii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 1.2. Maksud dan Tujuan 2 1.3. Manfaat 2 1.4. Sasaran 3 1.5. Output 3 BAB II METODE PENELITIAN 2.1. Desain Studi 4 2.2. Tipe Studi 4 2.3. Teknik Pengumpulan Data 4 2.4. Metode Analisis 4 a. Location Quotien (LQ) 5 b. Analytical Hierarchy Process (AHP) 5 c. Revealed Comparative Advantage (RCA 6 d. Indeks Konsentrasi Pasar (IKP) 6 e. Analisis SWOT 7 2.5. Beberapa Konsep Yang Terkait Dengan Penelitian 8 BAB III GAMBARAN UMUM 3.1. Gambaran Umum Kabupaten 14 3.1.1. Geografis 14 3.1.2. Demografi 15 3.1.3. Sumberdaya Manusia 18 3.1.4. Sumberdaya Alam 22 3.1.5. Sumberdaya Fisik 25 3.2. Gambaran Umum Komoditas 27 3.2.1. Pertanian Tanaman Pangan 28 3.2.2. Perkebunan 36 3.2.3. Peternakan 38 3.2.4. Perikanan 41 3.2.5. Kehutanan 43 3.3. Kondisi Makro Ekonomi 43 3.3.1. Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto 43
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD iii
3.3.2. Pertumbuhan Ekonomi 45 3.3.3. Inflasi 46 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Perhitungan LQ Kabupaten Donggala Berdasarkan
Sub sector 48
4.2. Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) 52
4.2.1. Komoditi Unggulan Pertanian Tanaman Pangan
Kabupaten Donggala 52
4.2.2. Komoditi Unggulan Perkebunan Kabupaten
Donggala 67
4.2.3. Komoditi Unggulan Peternakan Kabupaten
Donggala 82
4.2.4. Komoditi Unggulan Perikanan Kabupaten
Donggala 96
4.2.5. Komoditi Unggulan Kehutanan Kabupaten
Donggala 107
4.3. Hasil Perhitungan Releaved Comparative Advantage
(RCA) 118
4.4. Hasil Perhitungan Indeks Konsentrasi Pasar (IKP) 122 4.5. Analisis SWOT 123 4.6. Pembahasan 127 4.7. Orientasi Pasar 138 4.8. Peluang Investasi 141 BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan 151 5.2. Rekomendasi 152 DAFTAR PUSTAKA 154
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kabupaten Donggala menjadi salah satu kabupaten di Propinsi Sulawesi
Tengah yang aktivitas perekonomian dan mata pencaharian sebagian besar
masyarakatnya masih bertumpuh pada sektor pertanian secara luas. Sektor pertanian
secara luas menjadi salah satu pilar utama yang memberikan kontribusi terbesar
dalam menentukan kemajuan dan keberhasilan kabupaten tersebut.
Sektor pertanian secara luas tersebut terdiri atas sub sektor tanaman pangan,
perkebunan, dan peternakan serta sektor kehutanan dan perikanan menjadi
penggerak utama (prime mover) perekonomian daerah di Kabupaten Donggala.
Keberadaan komoditas unggulan pada masing‐masing sektor‐subsektor tersebut
sangat menentukan perkembangan dan pertumbuhan dari masing‐masing sektor
subsektor tersebut. Sehingga penentuan atau identifikasi komoditas unggulan mutlak
dilaksanakan untuk menentukan fokus dan arah yang jelas dalam pengembangan dan
pengelolaa komoditas unggulan pada sektor‐subsektor tersebut. Secara umum
penentuan dan penilaian terhadap suatu komoditas menjadi komoditas unggulan
daerah didasarkan pada keunggulan komparatif (comparative advantage), dan
keunggulan kompetitif (competitive advantage) yang dimiliki dari masing‐masing
komoditas‐komoditas tersebut.
Komoditas unggulan dari masing‐masing sektor‐subsektor memiliki peran
strategis dan penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah dan
penciptaan lapangan kerja yang berimplkasi pada peningkatan pendapatan
masyarakat dan meningkatkan derajat kesejahteraan masyarakat.
Komoitas unggulan diartikan sebagai komoditas yang memiliki keunggulan
komparartif artinya komoditas yang dihasilkan dengan biaya produksi persatuan
relatif rendah (murah) dengan demikian memiliki daya saing yang tinggi dalam pasar
penjualan (domestik dan ekspor).
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 2
Otonomi daerah memberikan kesempatan dan peluang seluas‐luasnya bagi
Kabupaten Donggala untuk mengembangkan dan memajukan daerah melalui
pengembangan komoditas unggulan daerah tersebut, yang bermuara pada
peningkatan kesejahteraan masyarakat. Otonomi daerah juga memberikan
kewenangan yang penting bagi daerah dalam berperan penting dalam pengembangan
daerahnya melalui berbagai strategi dan kebijakan yang berpijak pada potensi
(endowment) yang dimiliki daerah tersebut.
Untuk itu diperlukan kajian tentang komoditas unggulan dari masing‐masing
sub sektor, dengan harapan hasil ini akan dapat dipromosikan untuk menarik minat
para investor yang berkeinginan untuk menanamkan modalnya pada berbagai
komoditas tersebut.
1.2. Maksud dan Tujuan
Maksud dari kegiatan ini adalah untuk mengidentifikasi komoditas unggulan
daerah yang berbasis sektor pertanian (sub sektor perkebunan, peternakan), sektor
perikanan dan sektor kehutanan.
Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut:
1. Menetapkan komoditas unggulan daerah di Kabupaten Donggala yang
berasal dari sektor pertanian (tanaman pangan, perkebunan, peternakan),
sektor perikanan serta sektor kehutanan.
2. Mengetahui faktor‐faktor yang menghambat dan mendukung
pengembangan komoditas unggulan daerah di Kabupaten Donggala.
3. Mengetahui orientasi dan jaringan pemasaran komoditas unggulan daerah
di Kabupaten Donggala.
1.3. Manfaat
Manfaat yang ingin diperoleh dari kegiatan ini sebagai berikut:
1. Sebagai referensi bagi pemerintah daerah Kabupaten Donggala dalam
mengembangkan dan memajukan komoditas unggulan daerah.
2. Sebagai data dan informasi bagi investor (penanam modal) dalam
mengembangkan dan mengelola komoditas unggulan daerah di Kabupaten
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 3
Donggala.
3. Sebagai rujukan bagi masyarakat dalam pengembangan komoditas
unggulan daerah sesuai dengan potensi wilayah masing‐masing di
Kabupaten Donggala.
1.4. Sasaran
Sasaran kegiatan ini adalah sebagai berikut:
1. Tersusunnya hasil kajian komoditas unggulan di Kabupaten Donggala pada
sektor pertanian (tanaman pangan, perkebunan, peternakan), sektor
perikanan serta sektor kehutanan.
2. Tersusunnya rekomendasi bagi pemerintah daerah dan stakeholders
lainnya di Kabupaten Donggala dalam pengembangan komoditas unggulan
daerah.
1.5. Output
Output penelitian ini adalah laporan mengenai komoditas unggulan daerah di
Kabupaten Donggala.
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 4
BAB II
METODE PENELITIAN
2.1. Desain Studi
Dalam penyusunan kajian potensi sumberdaya yang terkait dengan inventasi
adalah dengan membuat desain studi berupa outline pelaksanaan kegiatan serta
instrumen‐instrumen penyusunan sebagai pegangan dalam melaksanakan kegiatan
ini.
2.2. Tipe Studi
Berdasarkan tujuan studi untuk mengidentifikasi unggulan daerah yang
berbasis pada sektor pertanian (sub sektor tanaman pangan, perkebunan,
peternakan, perikanan, dan kehutanan), maka studi ini dilakukan menggunakan
pendekatan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif akan menjelaskan dan
menggambarkan tentang potensi komoditi yang terkait dengan berbagai variabel
yakni nilai ekonomi daerah komoditi, faktor tenaga kerja, pangsa pasar, teknologi,
faktor daya saing, dan keunggulan serta faktor kelembagaan.
2.3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam kegiatan ini sebagai berikut :
1. Studi dokumentasi (dokumentation research) dengan maksud untuk
mendapatkan data sekunder dari sejumlah instansi terkait dan instansi
lainnya yang bersentuhan dengan komoditas unggulan tersebut.
2. Studi lapangan (field research) yakni studi lapangan ini dilakukan untuk
mendapatkan data primer dari sejumlah narasumber berkaitan dengan
komoditas unggulan di Kabupaten Donggala.
2.4. Metode Analisis
Metode analisi yang digunakan untuk mengidentifikasi komoditas unggulan di
Kabupaten Donggala adalah Location Quotient (LQ), Analytical Hierarchy Process
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 5
(AHP) Relevated Comparative Advantage (RCA), Indeks Konsultasi Pasar dan analisis
SWOT.
a. Location Quotient (LQ).
Analisis LQ digunakan untuk menentukan sektor/sub sektor unggulan dan atau
ekonomi basis dalam perekonomian wilayah sektor/subsektor unggulan yang
berkembang dengan baik tentunya mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi daerah, yang pada akhirnya dapat
meningkatkan pendapatan daerah secara optimal. Metode perhitungan LQ
mengacu pada formula sebagai berikut :
Dimana :
Xr : Nilai Produksi sektor/ subsektor i pada daerah kabupaten
Rvr : Total PDRB Kabupaten Donggala
Xn : Nilai Produksi Sektor/subsektor i pada Provinsi Sulawesi Tengah
Rvn : Total PDRB Provinsi Sulawesi Tengah
Kriteria pengukuran nilai LQ sebagai berikut :
1. LQ>1, berarti tingkat spesialisasi sektor/subsektor tertentu pada tingkat
daerah lebih besar dari sektor/subsektor yang sama pada tingkat daerah
Provinsi
2. LQ<1, berarti tingkat spesialisasi sektor/subsektor tertentu pada tingkat
daerah kabupaten lebih kecil dari sektor yang sama pada tingkat provinsi
3. LQ=1, berarti tingkat spesialisasi sektor/subsektor yang sama pada tingkat
provinsi.
b. Analytical Hierarchy Process (AHP)
Metode Analisis dengan menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP),
adalah sebagai metode ilmiah untuk menentukan peringkat komoditi unggulan
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 6
(dalam bidang pertanian) dengan menganalisis Comparison faktor nilai, yakni
ekonomi dari faktor ketersediaan faktor tenaga kerja, skala produksi, pangsa
pasar komoditi, faktor status teknologi, faktor skill tenaga kerja, faktor turunan
produk olahan komoditi, faktor daya saing, faktor kelembagaan (institusional).
c. Revealed Comparative Advantage (RCA)
Untuk menunjukkan tingkat keunggulan komparatif suatu komoditas ekspor dari
Kabupaten Donggala dibandingkan dengan kuantitas yang sama di tingkat
Provinsi Sulawesi Tengah, maka digunakan formula Revealed Comparative
Advantage (RCA) :
Dimana :
Xin : Nilai Ekspor komoditas dari daerah Kabupaten Donggala
Xn : Nilai ekspor semua komoditas dari daerah Kabupaten Donggala
Xi10 : Nilai ekspor komoditas i dari seluruh Provinsi Sulawesi tengah
X10 : Nilai ekspor semua komoditas di Sulawesi tengah
Apabila nilai diperoleh kurang dari 1 (satu) berarti bahwa komoditas ekspor
tidak memiliki kompetitif. Angka RCA sama dengan 1 (satu) mengindikasikan
bahwa komoditas ekspor memiliki keunggulan komparatif yang sama dengan
salah satu provinsi. Dan Angka RCA lebih dari 1 (satu) memiliki makna bahwa
komoditas ekspor memiliki keunggulan komparartif yang lebih tinggi
dibandingkan dengan keunggulan komparatif ekspor komoditas yang sama di
tingkat provinsi.
d. Indeks Konsentrasi Pasar (IKP)
Penggunaan Indeks Konsentrasi Pasar (IKP) adalah sebuah ukuran untuk
mengetahui derajat kestabilan penerimaan ekspor suatu komoditas. Analisis ini
mengukur besarnya dampak yang diakibakan oleh gangguan terhadap
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 7
penerimaan ekspor. Suatu komoditas dianggap rentan jika sangat tergantung
atau terkonsentrasi kepada satu atau beberapa pasar tertentu, karena dengan
adanya gangguan yang relatif kecil saja akan sangat mempengaruhi Volume
maupun nilai ekspor. IKP dirumuskan sebagai berikut :
Dimana :
IKPi : Indeks konsentrasi pasar komoditas
Xij : kspor Komoditi I ke negara ji
Xi : Total ekspor komoditi i
Koefisien tertinggi yang dapatdicapai adalah satu, berarti bahwa ekspor komoditi
i hanya tertuju ke satu negara tujuan. Semakin kecil nilai ekspor koefisien yang
diperoleh menunjukkan semakin banyak negara tujuan ekspor komoditi tersebut,
yang berarti semakin baik.
e. Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah instrument perencanaaan strategis yang klasik. Dengan
menggunakan kerangka kerja kekuatan dan kelemahan dan kesempatan ekternal
dan ancaman, instrument ini memberikan cara sederhana untuk memperkirakan
cara terbaik untuk melaksanakan sebuah strategi. Instrumen ini menolong para
perencana apa yang bias dicapai, dan hal‐hal apa saja yang perlu diperhatikan
oleh mereka.
Teori Analisis SWOT adalah sebuah teori yang digunakan untuk merencanakan
sesuatu hal yang dilakukan dengan SWOT. SWOT adalah sebuah singkatan dari, S
adalah Strenght atau Kekuatan, W adalah Weakness atau Kelemahan, O adalah
Oppurtunity atau Kesempatan, dan T adalah Threat atau Ancaman. SWOT ini
biasa digunakan untuk menganalisis suatu kondisi dimana akan dibuat sebuah
rencana untuk melakukan sesuatu
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 8
Menurut Freddy Rangkuti (2005), SWOT adalah identitas berbagai factor secara
sistematis untuk merumusakan strategi pelayanan. Analisis ini berdasarkan
logika yang dapat memaksimalkan peluang namun secara bersamaan dapat
meminimalkan kekurangan dan ancaman. Analisis SWOT membandingkan antara
faktor eksternal dan faktor internal.
2.5. Beberapa Konsep yang Terkait dengan Penelitian
Menurut Spencer dan Thomas (Jokana T. Jayadenata, 1999:19), sumberdaya
adalah setiap hasil, benda, atau sifat/keadaan yang dihargai bilamana produksinya,
prosesnya dan penggunaannya dapat dipahami. Sumberdaya dapat dibagi menjadi
Sumberdaya Alam (Natural Resourches), dan Sumberdaya Manusia (Human
Resourches).
1. Sumberdaya Alam (Natural Resourches)
Sumberdaya alam terdiri atas :
a. Sumberdaya alam yang abstrak, yakni hal‐hal yang tidak tampak tetapi dapat
diukur, seperti lokasi (keadaan tempat yang dapat dihubungkan dengan
biaya dan jarak), tapak atau posisi (site atau position) yaitu keadaan tempat
yang dapat dihubungkan dengan beberapa unsure alam secara local, situasi
(keadaan tempat yang berhubungan dengan wilayah yang lebih luas), bentuk
wilayah, jarak waktu (hasil peredaraan bumi dan perputaran bumi, serta
peredaraan bulan), dan sebagainya.
b. Sumberdaya alam yang nyata adalah:
1) Bentuk daratan (landform) yang merupakan pembicaraan dalam
geomorfologi, yaitu ilmu yang mempelajari permukaan bumi.
2) Air yang terdiri atas air laut, air permukaan dan air tanah atau air dasar.
3) Iklim, yang terdiri dari unsure‐unsur temperature, hujan, tekanan, angin,
sinar matahari, penguapan, awan dan sebagainya.
4) Tubuh tanah (soil) yaitu batuan yang telah melapuk yang merupakan
lapisan teratas dari kulit bumi.
5) Vegetasi, yakni tumbuh‐tumbuhan asli dari suatu wilayah
6) Hewan yang berguna bagi kehidupan sehari‐hari.
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 9
7) Mineral yaitu barang‐barang tambang yang diperlukan dalam berbagai
kegiatan sosial ekonomi dan sering disebut sumber kemakmuran.
2. Sumberdaya Manusia (Human Resourches).
Yang dimaksud dengan manusia disini adalah kelompok manusia atau
masyarakat. Sumberdaya manusia (masyarakat) itu terdiri atas :
a. Keadaan penduduk; jumlah penduduk, kepadatan penduduk, penyebaran
penduduk, susunan atau struktur penduduk (menurut umur, jenis kelamin,
agama, pendidikan, kesehatan, angkatan kerja, mata pencaharian, pendapatan
dan sebagainya).
b. Proses penduduk
Suatu proses merupakan beberapa perubahan tertentu yang berurutan pada
suatu jangka waktu. Proses penduduk dapat berlaku:
1) Secara alamiah, disebabkan oleh kelahiran dan kematian.
2) Secara buatan atau secara sosial yang disebabkan oleh migrasi, yaitu
immigrasi dan emigrasi.
c. Lingkungan sosial penduduk
Hal ini merupakan sebagian dari kebuadayaan penduduk. Lingkungan sosial
penduduk terdiri atas :
1) Pola kendali (pattern of control): agama, adat istiadat, tradisi, kebiasaan
dan sebagainya. Jadi seluruh masyarakat mulai dari tiap orang/pribadi
diatur oleh pola kendali.
2) Pola kegiatan (pattern activities)
‐ Keadaan sosial; berkeluarga, kesehatan, pendidikan, berkreasi dan
sebagainya.
‐ Kegiatan ekonomi; cara berproduksi, mata pencaharian, cara
berkonsumsi, cara berhemat dan sebagainya. Dalam berproduksi
manusia membutuhkan tenaga kerja, yang menurut Royen dan
Bengtson adalah usaha fisik dan mental yang dilakukan dalam produksi
barang dan jasa.
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 10
3) Pola bina atau pola kontraksi (pattern of construction).
Hal ini merupakan segala sesuatu yang dibangun dan dibuat oleh manusia,
sehingga hasilnya tampak dan nyata. Pola bina ini dapat merupakan (a)
prasarana (jalan, bnagunan, rumah, irigasi, tanah pertanian dan
sebagainya) (b) sarana (mesin, kendaraan, alat komunikasi kerja, alat
elektronik, alat rumah tangga) dan sebagainya.
Dari dua sumberdaya tersebut maka ada sumberdaya ketiga yaitu sumberdaya
buatan. Sumberdaya buatan adalah semua yangh diciptakan oleh manusia di dalam
ruang untuk proses kegiatan manusia dalam kegiatan ekonomi, sosial dan budaya.
Prasarana sosial ekonomi adalah berupa prsarana atau infrastruktur adalah
berupa alat (mungkin tempat) yang paling utama dalam kegiatan sosial atau kegiatan
ekonomi. Sarana adalah alat pembantu dalam prasarana itu. Prasarana dan sarananya
adalah misalnya: pabrik dengan mesinnya, jalan dengan mobilnya, lemari dengan
perabotnya, sawah dengan bajaknya, sungai dengan perahunya, kelas dengan papan
tulisnya, rumah sakit dengan tempat tidurnya, took dengan etalasenya dan
sebagainya. Jadi prasarana dapat dianggap sebagai factor potensial dalam
mewujudkan masa depan dari perkembangan suatu wilayah perkotaan dan
pedesaaan.
Bentuk, macam dan fungsi prasarana sebagai berikut:
1. Menurut bentuknya prasarana dapat dibagi menjadi dua kelompok.
(a) Berbentuk Ruang atau bangunan (Space)
(b) Berbentuk Jaringan (network)
2. Macam prasarana
(a) Prasarana yang berbentuk ruang ada dua macam:
1) Ruang tertutup
‐ Perlindungan yaitu rumah
‐ Pelayanan umum, yaitu prasarana kesehatan dan keamanan,
misalnya balai pengobatan, rumah sakit, pos pemadam
kebakaran dan sebagainya.
‐ Kehidupan ekonomi: los pasar bangunan, bank, bangunan took,
pabrik dan sebagainya.
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 11
‐ Kebudayaan pada umumnya, misalnya: bangunan pemerintah,
bangunan sekolah, bioskop, museum, gedung perpustakaan
dan sebagainya.
2) Rung Terbuka
‐ Kebudayaan, misalnya lapangan olahraga, kolam renang
terbuka, taman, kampus universitas dan sebagainya.
‐ Kehidupan ekonomi (mata pencaharian) misalnya: sawah,
kebun, kolam, hutan, pasar, pelabuhan dan sebagainya.
‐ Kehidupan sosial misalnya: kawasan rumah sakit, kawasan
perumahan, tanah lapang untuk latihan, danau untuk rekreasi
dan sebagainya.
3) Berbentuk jaringan ada empat macam:
‐ Sistim pengangkutan, misalnya jaringan jalan, jaringan rel kereta
api, jaringan sungai untuk berlayar dan sebagainya.
‐ Utility umum (public utility) misalnya: jaringan pipa gas, jaringan
kawat listrik dan sebagainya.
‐ Sistem komunikasi perseorangan dari komunikasi massa,
isalnya: jaringan kawat telepon, jaringan kawat/kabel telegram
dan sebagainya.
‐ Sistem pelayanan dalam kehidupan sosial ekonomi, misalnya:
irigasi dan pengairan, parit pelayaran dan sebagainya.
3. Pengertian Investasi
1) Prof. Dr. H.M. Vandervalk
Investasi merupakan bagian daripada atas benda dan jasa yang langsung
ditujukan untuk penyediaan barang‐barang material dan immaterial yang
berkemampuan untuk memberikan prestasi ekonomi pada masa mendatang.
2) R.T. Qiell
Investasi merupakan penambahan mesin‐mesin, alat‐alat, gedung‐gedung dan
sebagainya dalam jangka waktu tertentu.
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 12
3) Harrod
Investasi mengakibatkan terciptanya modal baru dan kenaikan pendapatan
tidak mungkin dapat dipakai dalam waktu berikutnya apabila spending tidak
diperbesar.
4) Prof. Dr. Nowar
Investasi adalah merupakan suatu alat untuk mempercepat pertambahan
tingkat produksi Negara berkembang.
Jadi dapat disimpulkan bahwa investasi adalah modal atau dana yang
diinvestasikan yang akan menambah produksi, menaikkan pendapatan nasional,
perluasan lapangan kerja dan memperbanyak lapangan kehidupan masyarakat.
Investasi menurut sifatnya dibedakan menjadi autonomous investment dan
induced investament. Jika nilai investasi berubah sebagai akibat daripada adanya
penemuan‐penemuan baru disebut autonomous investment. Sedangkan induced
investament adalah nilai investasi akan berubah sebagai akibat melengkapi produksi
yang ada (Soediyono, 1981)
Menurut jenisnya investasi dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu investasi
financial dan investasi riil. Investasi riil merupakan investasi terhadap barang‐barang
tahan lama (barang‐barang modal) yang akan dipergunakan dalam proses produksi.
Jadi investasi ini dibedakan menjadi tiga komponen:
(1) Investasi tetap perusahaan (bussines fixed investment)
(2) Investasi untuk perumahan (residential construction)
(3) Investasi perubahan bersih (net change investment)
Sedangkan investasi financial merupakan investasi terhadap surat‐surat
berharga, misalnya pembelian saham, obligasi, dan sebagainya (Mangkusoebrata dan
Algifan. 1992)
Ditinjau dari sumbernya, investasi berasal dari:
(1) Dalam negeri berupa tabungan (saving) dan pencetakan uang.
(2) Luar negeri berasal dari pinjaman (kredit) penanaman modal asing (MPA) dan
sumbangan (Malayu SP. Hasibuan, 1981)
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 13
Dalam konteks pembangunan di Indonesia penyelenggaran aktivitas
pembangunan di biayai dari investasi pemerintah dan investasi swasta.
Komoditas unggulan diartikan sebagai komoditas yang memiliki keunggulan
komparatif (comparative advantage) artinya komoditas yang dihasilkan dengan biaya
persatuan rendah (murah) dengan demikian memiliki daya saing yang tinggi dalam
pasar penjualan yang luas (domestic dan ekspor)
4. Sektor Unggulan
1. Sektor yang menghasilkan produksi yang mempunyai kontribusi besar
terhadap nilai PDRB, misalnya pertanian 40% kontribusinya terhadap PDRB.
2. Sektor yang memberikan lapangan kerja yang besar dengan demikian akan
menciptakan pendapatan yang besar terhadap masyarakat.
3. Sektor yang mempunyai tingkat keterkaitan yang kuat terhadap
pengembangan sektor‐sektor lainnya baik kedepan (foreward linkage)
maupun kebelakang (backward linkage).
4. Sektor yang berpotensi menghasilkan ekspor non migas (menghasilkan
devisa) misalnya sektor pariwisata walaupun kecil kontribusinya terhadap
PDRB tetapi memiliki prospek untuk dikembangkan.
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 14
BAB III
GAMBARAN UMUM
3.1. GAMBARAN UMUM KABUPATEN
3.1.1. GEOGRAFIKabupaten Donggala dengan wilayah seluas 5.275,69 kilometer persegi,terletak antara 0º, 30” Lintang Utara dan 2º, 20” Lintang Selatan serta 119º, 45” -121º, 45” Bujur Timur. Kabupaten Donggala terbagi menjadi 16 kecamatan dimanakecamatan Rio Pakawa merupakan kecamatan terluas (872,16 km2) sedangkankecamatan dengan luas wilayah terkecil adalah kecamatan Banawa Tengah yanghanya memiliki luas 74,64 km2.Wilayah Kabupaten Donggala berbatasan langsung dengan Kabupaten Tolitolidi sebelah Utara, Propinsi Sulawesi Barat dan Kabupaten Sigi serta Kota Palu disebelah Selatan, kemudian Selat Makassar dan wilayah Propinsi Sulawesi Barat disebelah Barat, Kabupaten Sigi dan Kabupaten Parigi Moutong di sebelah Timur.Sebagaimana dengan daerah-daerah lain di Indonesia, Kabupaten Donggalamemiliki dua musim, yaitu musim panas dan musim hujan. Musim panas terjadiantara bulan April – September, sedangkan musim hujan terjadi pada bulan Oktober –bulan Maret. Hasil pencatatan suhu udara pada Stasiun Udara Mutiara Palu Tahun2009 bahwa suhu udara rata rata tertinggi terjadi pada bulan September (28,80 C)dan suhu udara terendah terjadi pada bulan Juli (26,70C). Sementara kelembabanudara yang dicatat pada stasiun yang sama berkisar antara 69 – 80 persen.Kelembaban udara rata-rata tertinggi terjadi pada bulan April yang mencapai 80persen, sedangkan kelembaban udara rata-rata terendah terjadi pada bulanSeptember yaitu 69 persen. Sedangkan curah hujan tertinggi yang tercatat padaStasiun Mutiara Palu Tahun 2009 terjadi pada bulan Agustus 199,00 mm2, sedangkancurah hujan terendah terjadi pada bulan Februari yaitu 12,8 mm2. Sementara itukecepatan angin rata-rata berkisar antara 2–4 knots. Sama dengan tahun sebelumnya,pada Tahun 2009 arah angin terbanyak datang dari arah Utara sepanjang tahun.Sedangkan administrasi pemerintahan Kabupaten Donggala terdiri dari 16Kecamatan dan 149 desa. Kecamatan yang memiliki jumlah desa terbanyak adalahKecamatan Banawa Selatan (15 desa) sedangkan yang jumlah desanya paling sedikit
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 15
adalah Kecamatan Sojol Utara hanya memiliki 4 desa. Untuk lebih jelasnya dapatdilihat pada tabel 3.1. berikut ini:Tabel 3.1
Nama Kecamatan, Jumlah Desa/Kelurahan danLuas Wilayah di Kabupaten Donggala Tahun 2010
No KecamatanBanyaknya
Desa/KelurahanLuas Wilayah
(Km²)1 Rio Pakava 14 872.162 Pinembani 6 402.613 Banawa 14 99.044 Banawa Selatan 15 430,675 Banawa Tengah 7 74.646 Labuan 6 126,017 Tanantovea 8 302.648 Sindue 12 177.209 Sindue Tombusabura 5 211.5510 Sindue Tobata 5 211.9211 Sirenja 13 286.9412 Balaesang 10 314.2313 Balaesang Tanjung 8 188.8514 Damsol 13 732.7615 Sojol 9 705.4116 Sojol Utara 4 139.07Jumlah 149 556,68
Sumber : Kabupaten Donggala Dalam Angka 2010
3.1.2. DEMOGRAFIMenurut hasil Registrasi Penduduk Akhir Tahun 2010 diketahui jumlahpenduduk Kabupaten Donggala mencapai 2,79.756 jiwa, yang terdiri dari 143.579jiwa penduduk laki-laki dan 136.177 jiwa penduduk perempuan. Seiring denganmeningkatnya jumlah penduduk, maka tingkat kepadatan penduduk juga mengalamipeningkatan. Hingga akhir tahun 2010 kepadatan penduduk rata-rata mencapai 53jiwa/km², dengan luas wilayah Kabupaten Donggala 5.275,69 km².Bila dilihat penyebaran penduduk pada tingkat kecamatan, ternyataKecamatan Banawa merupakan wilayah dengan kepadatan tertinggi yaitu 396jiwa/km², hal ini dimungkinkan karena Kecamatan Banawa adalah merupakanIbukota Kabupaten Donggala, sedangkan Kecamatan Pinembani merupakan wilayah
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 16
yang terjarang penduduknya yaitu sebanyak 15 jiwa/km². Untuk mengetahuibanyaknya jumlah penduduk dan kepadatan menurut kecamatan dapat dilihat padatabel 3.2. berikut ini :Tabel 3.2.
Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Pendudukdan Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan
di Kabupaten Donggala Tahun 2010
No Kecamatan LuasWilayah(Km2) JumlahPenduduk Kepadatan JumlahKK Rata2PendudukKK1 Rio Pakava 872,16 22.153 25 5664 42 Pinembani 402,61 5.978 15 1494 43 Banawa 99,04 32.242 328 8118 44 Banawa Selatan 430,67 23.844 55 5902 45 Banawa Tengah 74,64 10.143 136 2473 46 Labuan 126,01 13.413 106 3519 47 Tanantovea 302,64 15.289 51 3808 48 Sindue 177,20 18.565 105 4595 49 Sindue Tombusabura 211,55 11.400 54 2923 4
10 Sindue Tobata 211,92 8.837 42 2289 411 Sirenja 286,94 20.348 71 4662 412 Balaesang 314,23 22.957 73 5546 413 Balaesang Tanjung 188,85 10.424 55 2409 414 Damsol 732,76 29.143 40 7020 415 Sojol 705,41 25.598 36 6570 416 Sojol Utara 139,07 9.422 68 2530 4
Jumlah 5275,70 279.756 53 69522 4Sumber : Kabupaten Donggala Dalam Angka 2010
Jumlah penduduk menurut jenis kelamin tidak jauh berbeda jumlah penduduklaki-laki 143.579 jiwa (51,32%) dan jumlah penduduk perempuan136.1776(48,68%). Persebaran penduduk tersebut menurut kecamatan seperti pada tabel dibawah ini:Tabel 3.3.
Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis KelaminMenurut Kecamatan di Kabupaten Donggala Tahun 2010
No Kecamatan Laki-laki Perempuan Rasio JenisKelamin1 Rio Pakava 11.638 10.515 1112 Pinembani 3.081 2.897 1063 Banawa 16.467 15.775 104
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 17
No Kecamatan Laki-laki Perempuan Rasio JenisKelamin4 Banawa Selatan 12.338 11.306 1075 Banawa Tengah 5.259 4.884 1086 Labuan 6.951 6.462 1087 Tanantovea 7.751 7.538 1038 Sindue 9.393 9.172 1029 Sindue Tombusabura 5.857 5.543 10610 Sindue Tobata 4.565 4.272 10711 Sirenja 10.340 10.008 10312 Balaesang 11.682 11.275 10413 Balaesang Tanjung 5.352 5.072 10614 Damsol 14.945 14.198 10515 Sojol 13.138 12.460 10516 Sojol Utara 4.822 4.600 105
Jumlah 143.579 136.177 105Sumber : BPS Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
Distribusi jumlah penduduk menurut jenis kelamin seperti pada tabel di atasterdistribusi lagi menurut kelompok umur, Hal ini penting karena dapat diketahuijumlah angkatan kerja. Tabel lengkapnya disajikan pada tabel 3.4 berikut ini :Tabel 3.4.
Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umurdi Kabupaten Donggala Tahun 2010
KelompokUmur Laki-laki Perempuan Jumlah
0-4 16.978 16.147 33.1255-9 18.585 17.435 16.020
10-14 15.931 15.024 30.95515-19 12.336 11.599 23.93520-24 10.470 10.153 20.62425-29 11.201 11.546 22.74730-34 11.446 11.078 22.52435-39 11.008 10.566 21.57440-44 9.583 8.616 18.19945-49 7.263 6.857 14.12050-54 6.006 5.510 11.51655-59 4.314 3.582 7.89660-64 3.318 3.020 6.33865-69 2.271 2.047 4.31870-74 1.454 1.444 2.89875 + 1.414 1.552 2.966Jumlah 143.579 136.177 279.756
Sumber : BPS Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 18
Tabel di atas menggambarkan bahwa penduduk yang produktif atau angkatankerja dari 15 tahun s/d 64 tahun berjumlah 166473 jiwa (59,51%) dan jumlah bebantanggungan 113283 jiwa (40,49%) yang terdiri dari umur 0-14 tahun berjumlah100100 jiwa (88,36%) dan umur 65 tahun ke atas 10182 (11,64%).3.1.3. SUMBER DAYA MANUSIA
a. PendidikanPenduduk Kabupaten Donggala tergolong penduduk muda, berarti padaumumnya penduduknya masih berada pada usia sekolah (sekitar 40 persen). Dalamrangka mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana termaktub dalam PembukaanUndang-Undang Dasar 1945 maka dibutuhkan sarana dan prasarana pendidikan yangmemadai, terutama dalam rangka menyukseskan program wajib belajar pendidikandasar 9 tahun.Pada Tahun 2010 jumlah sekolah Taman Kanak-kanak (TK) di KabupatenDonggala sebanyak 150 buah dengan murid sebanyak 4.059 orang, sedangkan jumlahguru sebanyak 404.Untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) terdapat 337 unit sekolah yang terdiri dari294 unit sekolah negeri dan 43 unit sekolah swasta, dengan jumlah murid SD negeriyang tercatat pada Tahun 2010 adalah 46.587 orang dengan jumlah guru 2.884.Sedangkan untuk SD swasta jumlah murid SD 3.862 orang dengan jumlah guru 280.Pada Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) terdapat 64 sekolah yangterdiri dari SLTP/MTs Negeri sebanyak 59 buah dan SLTP/MTs swasta sebanyak 5buah. Jumlah Murid sebanyak 12.171 orang, dengan jumlah Guru sebanyak 441.Pada Tahun 2010 terdapat 12 Sekolah Menengah Umum (SMU) dan 7 SekolahMenengah Kejuruan (SMK). Jumlah murid SMU sebanyak 4.353 dengan jumlah guru233 orang, sedangkan SMK menampung sebanyak 3.108 orang siswa yang diasuholeh 123 orang guru.
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 19
Tabel 3.5Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Dasar
di Kabupaten Donggala Tahun 2010
No Kecamatan Sekolah Murid Guru Rasio1 Rio Pakawa 23 7727 165 46,832 Pinembani 13 1331 69 19,293 Banawa 31 4947 346 14,304 Banawa Selatan 35 4545 279 16,295 Banawa Tengah 11 1569 70 22,416 Labuan 18 1953 157 12,447 Tanantovea 22 2180 222 9,828 Sindue 24 2886 367 7,869 Sindue Tombusabora 12 1783 103 17,31
10 Sindue Tobata 10 1568 93 16,8611 Sirenja 25 3390 293 11,5712 Balaesang 27 3870 367 10,5413 Balaesang Tanjung 18 1974 138 14,3014 Damsol 28 4728 165 28,6515 Sojol 32 4666 170 27,4516 Sojol Utara 8 1332 160 8,33
Jumlah 2010 337 50449 3164 15,942009 320 44750 1660 26,962008 310 42157 2571 16,402007 316 40696 2618 15,54
Sumber : BPS Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
Gambar 3.1Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah DasarDi Kabupaten Donggala Tahun 2007-2010Sekolah
Murid
Guru
Rasio
337
3164
15.94
320
1660
26.96
310
2571
16.40
316
2618
15.54
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 19
Tabel 3.5Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Dasar
di Kabupaten Donggala Tahun 2010
No Kecamatan Sekolah Murid Guru Rasio1 Rio Pakawa 23 7727 165 46,832 Pinembani 13 1331 69 19,293 Banawa 31 4947 346 14,304 Banawa Selatan 35 4545 279 16,295 Banawa Tengah 11 1569 70 22,416 Labuan 18 1953 157 12,447 Tanantovea 22 2180 222 9,828 Sindue 24 2886 367 7,869 Sindue Tombusabora 12 1783 103 17,31
10 Sindue Tobata 10 1568 93 16,8611 Sirenja 25 3390 293 11,5712 Balaesang 27 3870 367 10,5413 Balaesang Tanjung 18 1974 138 14,3014 Damsol 28 4728 165 28,6515 Sojol 32 4666 170 27,4516 Sojol Utara 8 1332 160 8,33
Jumlah 2010 337 50449 3164 15,942009 320 44750 1660 26,962008 310 42157 2571 16,402007 316 40696 2618 15,54
Sumber : BPS Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
Gambar 3.1Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah DasarDi Kabupaten Donggala Tahun 2007-2010
3164
4475042157
2571
40696
2618
2007 2008 2009 2010
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 19
Tabel 3.5Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Dasar
di Kabupaten Donggala Tahun 2010
No Kecamatan Sekolah Murid Guru Rasio1 Rio Pakawa 23 7727 165 46,832 Pinembani 13 1331 69 19,293 Banawa 31 4947 346 14,304 Banawa Selatan 35 4545 279 16,295 Banawa Tengah 11 1569 70 22,416 Labuan 18 1953 157 12,447 Tanantovea 22 2180 222 9,828 Sindue 24 2886 367 7,869 Sindue Tombusabora 12 1783 103 17,31
10 Sindue Tobata 10 1568 93 16,8611 Sirenja 25 3390 293 11,5712 Balaesang 27 3870 367 10,5413 Balaesang Tanjung 18 1974 138 14,3014 Damsol 28 4728 165 28,6515 Sojol 32 4666 170 27,4516 Sojol Utara 8 1332 160 8,33
Jumlah 2010 337 50449 3164 15,942009 320 44750 1660 26,962008 310 42157 2571 16,402007 316 40696 2618 15,54
Sumber : BPS Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
Gambar 3.1Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah DasarDi Kabupaten Donggala Tahun 2007-2010
5044944750
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 20
Tabel 3.6Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Menengah Pertama
di Kabupaten Donggala Tahun 2010
No Kecamatan Sekolah Murid Guru Ratio1 Rio Pakawa 2 893 14 63,792 Pinembani 2 159 7 22,713 Banawa 6 1366 63 21,684 Banawa Selatan 5 1017 22 46,235 Banawa Tengah 4 475 16 29,696 Labuan 2 318 35 9,097 Tanantovea 5 443 57 7,778 Sindue 5 1127 58 19,439 Sindue Tombusabora 3 603 16 37,69
10 Sindue Tobata 4 429 11 39,0011 Sirenja 4 1089 43 25,3312 Balaesang 4 1102 28 39,3613 Balaesang Tanjung 4 550 18 30,5614 Damsol 5 1104 30 36,8015 Sojol 6 1084 17 63,7616 Sojol Utara 3 412 6 68,67Jumlah 2010 64 12171 441 27,602009 76 12616 1099 11,482008 71 11764 1097 10,722007 64 11113 976 11,39
Sumber : BPS Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
Gambar 3.2Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Menengah PertamaDi Kabupaten Donggala Tahun 2007-2010
0 2000
Sekolah
Murid
Guru
Ratio
64
441
27.60
76
1099
11.48
71
1097
10.72
64
976
11.39
2007
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 20
Tabel 3.6Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Menengah Pertama
di Kabupaten Donggala Tahun 2010
No Kecamatan Sekolah Murid Guru Ratio1 Rio Pakawa 2 893 14 63,792 Pinembani 2 159 7 22,713 Banawa 6 1366 63 21,684 Banawa Selatan 5 1017 22 46,235 Banawa Tengah 4 475 16 29,696 Labuan 2 318 35 9,097 Tanantovea 5 443 57 7,778 Sindue 5 1127 58 19,439 Sindue Tombusabora 3 603 16 37,69
10 Sindue Tobata 4 429 11 39,0011 Sirenja 4 1089 43 25,3312 Balaesang 4 1102 28 39,3613 Balaesang Tanjung 4 550 18 30,5614 Damsol 5 1104 30 36,8015 Sojol 6 1084 17 63,7616 Sojol Utara 3 412 6 68,67Jumlah 2010 64 12171 441 27,602009 76 12616 1099 11,482008 71 11764 1097 10,722007 64 11113 976 11,39
Sumber : BPS Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
Gambar 3.2Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Menengah PertamaDi Kabupaten Donggala Tahun 2007-2010
2000 4000 6000 8000 10000 12000
12171
441
27.60
1099
11.48
11764
1097
10.72
11113
976
11.39
2007 2008 2009 2010
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 20
Tabel 3.6Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Menengah Pertama
di Kabupaten Donggala Tahun 2010
No Kecamatan Sekolah Murid Guru Ratio1 Rio Pakawa 2 893 14 63,792 Pinembani 2 159 7 22,713 Banawa 6 1366 63 21,684 Banawa Selatan 5 1017 22 46,235 Banawa Tengah 4 475 16 29,696 Labuan 2 318 35 9,097 Tanantovea 5 443 57 7,778 Sindue 5 1127 58 19,439 Sindue Tombusabora 3 603 16 37,69
10 Sindue Tobata 4 429 11 39,0011 Sirenja 4 1089 43 25,3312 Balaesang 4 1102 28 39,3613 Balaesang Tanjung 4 550 18 30,5614 Damsol 5 1104 30 36,8015 Sojol 6 1084 17 63,7616 Sojol Utara 3 412 6 68,67Jumlah 2010 64 12171 441 27,602009 76 12616 1099 11,482008 71 11764 1097 10,722007 64 11113 976 11,39
Sumber : BPS Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
Gambar 3.2Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Menengah PertamaDi Kabupaten Donggala Tahun 2007-2010
12000 14000
1217112616
1176411113
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 21
Tabel 3.7Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Menengah Atas
di Kabupaten Donggala Tahun 2010
No Kecamatan Sekolah Murid Guru Rasio1 Rio Pakawa 1 340 12 28,332 Pinembani - - -3 Banawa 1 452 32 14,134 Banawa Selatan - - -5 Banawa Tengah 1 311 23 13,526 Labuan - - -7 Tanantovea 1 66 19 3,478 Sindue 1 651 52 12,529 Sindue Tombusabora - - -
10 Sindue Tobata - - -11 Sirenja 1 520 27 19,2612 Balaesang 2 635 20 31,7513 Balesang Tanjung 1 87 14 6,2114 Damsol 2 889 24 37,0415 Sojol 1 402 10 40,2016 Sojol Utara - - -
Jumlah 2010 12 4353 233 18,682009 23 7933 378 20,992008 22 7124 378 18,852007 21 3834 325 11,80
Sumber : BPS Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
Gambar 3.3Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Menengah AtasDi Kabupaten Donggala Tahun 2007-2010
Sekolah
Murid
Guru
Rasio
12
233
18.68
23
378
20.99
22
378
18.85
21
325
11.80
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 21
Tabel 3.7Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Menengah Atas
di Kabupaten Donggala Tahun 2010
No Kecamatan Sekolah Murid Guru Rasio1 Rio Pakawa 1 340 12 28,332 Pinembani - - -3 Banawa 1 452 32 14,134 Banawa Selatan - - -5 Banawa Tengah 1 311 23 13,526 Labuan - - -7 Tanantovea 1 66 19 3,478 Sindue 1 651 52 12,529 Sindue Tombusabora - - -
10 Sindue Tobata - - -11 Sirenja 1 520 27 19,2612 Balaesang 2 635 20 31,7513 Balesang Tanjung 1 87 14 6,2114 Damsol 2 889 24 37,0415 Sojol 1 402 10 40,2016 Sojol Utara - - -
Jumlah 2010 12 4353 233 18,682009 23 7933 378 20,992008 22 7124 378 18,852007 21 3834 325 11,80
Sumber : BPS Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
Gambar 3.3Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Menengah AtasDi Kabupaten Donggala Tahun 2007-2010
4353
233
18.68
378
20.99
378
18.85
3834
325
11.80
2007 2008 2009 2010
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 21
Tabel 3.7Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Menengah Atas
di Kabupaten Donggala Tahun 2010
No Kecamatan Sekolah Murid Guru Rasio1 Rio Pakawa 1 340 12 28,332 Pinembani - - -3 Banawa 1 452 32 14,134 Banawa Selatan - - -5 Banawa Tengah 1 311 23 13,526 Labuan - - -7 Tanantovea 1 66 19 3,478 Sindue 1 651 52 12,529 Sindue Tombusabora - - -
10 Sindue Tobata - - -11 Sirenja 1 520 27 19,2612 Balaesang 2 635 20 31,7513 Balesang Tanjung 1 87 14 6,2114 Damsol 2 889 24 37,0415 Sojol 1 402 10 40,2016 Sojol Utara - - -
Jumlah 2010 12 4353 233 18,682009 23 7933 378 20,992008 22 7124 378 18,852007 21 3834 325 11,80
Sumber : BPS Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
Gambar 3.3Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Menengah AtasDi Kabupaten Donggala Tahun 2007-2010
79337124
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 22
b. KesehatanPembangunan di bidang kesehatan bertujuan agar semua lapisan masyarakatmemperoleh pelayanan kesehatan secara mudah, murah dan merata. Upaya untukmeningkatkan derajat kesehatan masyarakat telah banyak dilakukan oleh pemerintahantara lain dengan melakukan penyuluhan kesehatan, menambah tenaga kesehatandan penyediaan fasilitas kesehatan seperti puskesmas, posyandu, pos obat desa sertapenyediaan sarana air bersih.Untuk memberikan pelayanan yang lebih merata, maka peranan puskesmassemakin dirasakan manfaatnya. Pembangunan puskesmas dan puskesmas pembantuterus dilakukan sehingga pada Tahun 2010 telah terdapat 14 Puskesmas dan 72Puskesmas Pembantu.Sehubungan dengan penambahan fasilitas tersebut juga diikuti olehpenambahan tenaga kesehatan. Hingga Tahun 2010 telah ditempatkan 22 dokteryang terdiri dari dokter umum 21, dan dokter gigi 1 orang, 74 orang perawat, dan115 orang bidan.Jenis penyakit yang masih banyak diderita oleh penduduk di daerah iniumumnya masih didominasi oleh penyakit gangguan pernapasan, dan Lambung.Untuk memberikan kemudahan pelayanan kesehatan kepada masyarakatkhususnya pegawai negeri dan keluarganya, hingga Tahun 2010 pemerintah denganprogram ASKES telah berhasil melayani 18.836 peserta.3.1.4. SUMBER DAYA ALAM
a. EnergiKebutuhan energi untuk Kabupaten Donggala selama ini masih disuplai olehPLN. Sebagian diantaranya merupakan distribusi dari fasilitas pembangkit yangberada di wilayah Kota Palu, yaitu PLTD Silae dan PLTU PJPP. Gambaran pembangkitdan pusat tenaga listrik tergambar pada tabel berikut:
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 23
Tabel 3.8Pembangkit Tenaga Listrik dan Pusat Tenaga Listrik
Menurut Unit PLN
Unit PLN PembangkitTenaga Listrik
Tenaga Listrik
Terpasang(kw)
Mampu(kw)
BebanPuncak
(kw)PLTD Silae Diesel 106 212 77 470 63 710PLTU PJPP PLTU 106 212 77 470 63 710Donggala Sistem Palu 106 212 77 470 63 710Labuan Sistem Palu 106 212 77 470 63 710Toaya Sistem Palu 106 212 77 470 63 710Tompe Sistem Palu 106 212 77 470 63 710Kulawi Sistem Palu 106 212 77 470 63 710Tambu Sistem Palu 106 212 77 470 63 710Sabang Sistem Palu 106 212 77 470 63 710Sistem Palu di luar PLTD SilaeWuasa PLTD Wuasa 700 510 440Bariri PLTD Bairi 100 100 53Siboang PLTD Siboang 920 490 420Jumlah 107 932 78 570 64 623Sumber : Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
b. MineralPotensi kandungan mineral yang terdapat di wilayah Kabupaten Donggalaterbagi atas logam, non logam, dan geotermal. Ketiga jenis mineral tersebut tersebardi beberapa kecamatan, dan saat ini sebagian besar sudah dalam tahap eksplorasi daneksploitasi oleh berbagai perusahaan lokal dan nasional. Secara lengkap gambaranpotensi mineral di Kabupaten Donggala tersaji pada tabel dibawah ini:Tabel 3.9
Potensi Sumber Daya Mineral Kabupaten Donggala Tahun 2010
NO JENISSUMBERDAYA DEPOSIT LOKASI KETERANGAN
1 Emas 5.000 ha Kec. BalaesangTanjung (IUP) Tahap Eksplorasi PT.CMA16.626 ha Kec. Labuan Kontrak Karya PT. PCM10.008 ha Kec. Balaesang (IUP) Tahap Eksploitasi PT.AMA4.289 ha Kec. Sirenja11.000 ha Kec. Damsol (IUP) Tahap Eksplorasi PT.ABM6.229 ha Kec. Damsol (IUP) Tahap Eksplorasi PT.TML9.357 ha Kec. Banawa (IUP) Tahap Eksplorasi PT.
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 24
NO JENISSUMBERDAYA DEPOSIT LOKASI KETERANGANTengah RJP42.229 ha Kec. Rio Pakava (IUP) Tahap Eksplorasi PT.RCA+PT. RJP+PT. GCP
2 Biji Besi 11.022 ha Kec. Sojol (IUP) Tahap Eksploitasi PT.ATP, CV. MAP3.005 ha Kec. Damsol (IUP) Tahap Eksploitasi PT.ATP4.642 ha Kec. Sindue (IUP) Tahap Eksplorasi PD.Kota P1.142 ha Kec.Tombusabora PT. Konst5.953 ha Kec. BanawaTengah (IUP) Tahap Eksplorasi PT.DRK3 Tembaga 4.623 ha Kec. Tanantovea (IUP) Tahap Eksplorasi PT.WMN4.966 ha Kec. Pinembani (IUP) Tahap Eksplorasi PT.BMS4.966 ha Kec. Pinembani (IUP) Tahap Eksplorasi PT.BMS4 Batu Bara 0,331 juta M3 Kec. Sindue s/dKec. Tobata Bahan Bakar Fosil SumberEnergi Panas5 Gabro (gabbro) 1.000 ha Kec. DamsolLembah Mukti (IUP) Tahap Eksplorasi PT.BAS4.966 ha Kec. Pinembani (IUP) Tahap Eksplorasi PT.BMS6 Granit 12,31 MilyarM3 Kec. Sojol & SojolUtara8,43 MilyarM3 Kec. Balaesang2,40 M3 Kec. Sirenja7 Pasir Felspar -Kwarsa 15,90 Juta M3 Kec. Damsol22,30 Juta M3 Kec. Balaesang0,51 Juta M3 Kec. Sirenja7 Pasir Felspar -Kwarsa 15,90 Juta M3 Kec. Damsol22,30 Juta M3 Kec. Balaesang0,51 Juta M3 Kec. Sirenja9 Diorit & Andesit 30 ha Kec.Tanantovea120 ha Kec. Labuan500 ha Kec. Banawa50 ha Kec. Sindue25 ha Kec. Sin Tobata40 ha Kec.Tombusabora75 ha Kec. Sirenja
10 Lampung dan 5,10 Juta M3 Kec. BanawaTanah Liat 24,40 Juta M3 Kec. Damsol
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 25
NO JENISSUMBERDAYA DEPOSIT LOKASI KETERANGAN0,60 Juta M3 Kec. Sirenja
11 Panas Bumi 48.000 ha Kec. Sindue s/dTobata600 ha Kec. BalaesangSumber : Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Donggala
3.1.5. SUMBER DAYA FISIK
a. Keadaan JalanKabupaten Donggala pada Tahun 2010 memiliki ruas jalan yang di aspalsepanjang 689 km yang terdiri dari jalan negara 287,82 km, dan jalan kabupaten401,18 km.Tabel 3.10
Panjang Jalan Menurut Keadaandan Pemerintahan yang Berwenang Mengelolanya
No Kondisi Panjang Jalan (Km) JumlahNegara Provinsi Kabupaten1. Permukaan Jalana. Diaspal 287, 82 - 401,18 689,00b. Kerikil 2, 95 - 255,89 258,84c. Tanah - 199,48 199,48d. Tidak rinci - 162,01 162,01Jumlah 290, 77 1 018,56 1 309,332. Kondisi Jalan -a. Baik 274, 93 - 310,76 585,69b. Sedang - 21,60 21,60c. Rusak 12, 89 - 257,55 270,44d. Rusak Berat 2, 95 - 236,63 239,58e. BelumTembus - 192,02 192,02jumlah 290, 77 - 1018, 56 1 309,33
Sumber : Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011Jalan di Kabupaten Donggala yang sepanjang 1.309,33 km, kondisinya yangada sekarang ini sebagian sudah rusak dan rusak berat yaitu 270,44 km rusak dan239,58 km rusak berat, sedangkan yang baik sepanjang 585,69 km, dan yangkondisinya sedang 21,60 km. Yang memprihatinkan adalah jalan sepanjang 192,02km belum tembus.
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 26
Gambar 3.4.Persentase Kondisi Jalan di Kabupaten Donggala, 2010Sumber : Kabupaten Donggala Dalam Angka 2010
b. Angkutan DaratJumlah kendaraan yang wajib uji di Kabupaten Donggala pada Tahun 2010sebanyak 1.529 kendaraan yang terdiri dari mobil bus umum 274, mobil barangumum 968, kendaraan khusus bukan umum sebanyak 12 serta kereta gandengsebanyak 5 buah kendaraan.Jumlah kecelakaan di wilayah kerja Polres Donggala selama Tahun 2010tercatat sebanyak 99 kecelakaan, di mana korban yang meninggal 42 orang, lukaberat 31 orang, luka ringan 76 orang dengan total kerugian mencapai sekitar 423,8juta rupiah.c. Lembaga KeuanganSaat ini baru enam kecamatan di Kabupaten Donggala yang terjangkaupelayanan perbankan dari Bank nasional. Bank-bank tersebut diantaranya BRI, BNI,BTN, Mandiri, Danamon, dan Bank Sulteng. Berikut disajikan jumlah bank menurutstatus di Kabupaten Donggala:
Baik45%
Sedang1%
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 26
Gambar 3.4.Persentase Kondisi Jalan di Kabupaten Donggala, 2010Sumber : Kabupaten Donggala Dalam Angka 2010
b. Angkutan DaratJumlah kendaraan yang wajib uji di Kabupaten Donggala pada Tahun 2010sebanyak 1.529 kendaraan yang terdiri dari mobil bus umum 274, mobil barangumum 968, kendaraan khusus bukan umum sebanyak 12 serta kereta gandengsebanyak 5 buah kendaraan.Jumlah kecelakaan di wilayah kerja Polres Donggala selama Tahun 2010tercatat sebanyak 99 kecelakaan, di mana korban yang meninggal 42 orang, lukaberat 31 orang, luka ringan 76 orang dengan total kerugian mencapai sekitar 423,8juta rupiah.c. Lembaga KeuanganSaat ini baru enam kecamatan di Kabupaten Donggala yang terjangkaupelayanan perbankan dari Bank nasional. Bank-bank tersebut diantaranya BRI, BNI,BTN, Mandiri, Danamon, dan Bank Sulteng. Berikut disajikan jumlah bank menurutstatus di Kabupaten Donggala:
Rusak21%
Rusak Berat18%
Belum Tembus15%
Other33%
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 26
Gambar 3.4.Persentase Kondisi Jalan di Kabupaten Donggala, 2010Sumber : Kabupaten Donggala Dalam Angka 2010
b. Angkutan DaratJumlah kendaraan yang wajib uji di Kabupaten Donggala pada Tahun 2010sebanyak 1.529 kendaraan yang terdiri dari mobil bus umum 274, mobil barangumum 968, kendaraan khusus bukan umum sebanyak 12 serta kereta gandengsebanyak 5 buah kendaraan.Jumlah kecelakaan di wilayah kerja Polres Donggala selama Tahun 2010tercatat sebanyak 99 kecelakaan, di mana korban yang meninggal 42 orang, lukaberat 31 orang, luka ringan 76 orang dengan total kerugian mencapai sekitar 423,8juta rupiah.c. Lembaga KeuanganSaat ini baru enam kecamatan di Kabupaten Donggala yang terjangkaupelayanan perbankan dari Bank nasional. Bank-bank tersebut diantaranya BRI, BNI,BTN, Mandiri, Danamon, dan Bank Sulteng. Berikut disajikan jumlah bank menurutstatus di Kabupaten Donggala:
Rusak Berat18%
Belum Tembus15%
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 27
Tabel 3.11Jumlah Kantor Bank menurut Kecamatan, Nama Bank,
dan Status di Kabupaten Donggala
KECAMATAN NAMA BANK STATUSKC KCP KK UNIT JML
Rio Pakava PT. BRI (Persero) Tbk. - - - 1 1Banawa PT. BNI (Persero) Tbk. - 1 - - 1
PT Bank Mandiri - 1 - - 1Bank Sulteng - 1 - - 1PT. BRI (Persero) Tbk. - - - 1 1PT. Bank Danamon - - - - -PT. BTN (Persero) - - 1 - 1
Sirenja PT. BRI (Persero) Tbk. - - - 1 1Damsol PT. BRI (Persero) Tbk. - - - 1 1Sojol PT. BRI (Persero) Tbk. - - - 1 1Banawa Selatan PT BRI (persero) Tbk - - - 1 1Total - 3 1 6 10Sumber : Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
Perkembangan jumlah kantor bank di wilayah Kabupaten Donggalaberfluktuasi, dimana pada tahun 2006 jumlah 12 buah, kemudian pada tahun 2007turun menjadi 10 buah dan selanjutnya tahun 2008 dan 2009 masing-masing 11 buahdan turun menjadi 10 buah kantor bank pada tahun 2010. Indikasi ini meggambarkanbahwa adanya penurunan perekonomian yang ditandai turunnya pertumbuhanekonomi pada tahun 2010 bila dibandingkan pada tahun sebelumnya.3.2. GAMBARAN UMUM KOMODITASPembangunan di bidang ekonomi yang dilakukan pemerintah dalam tahapanpembangunan yang dilaksanakan diarahkan pada sektor industri dengan didukungoleh sektor pertanian yang tangguh. Perkembangan di sektor pertanian menjadi lebihpenting lagi disebabkan jumlah penduduk yang berusaha di bidang pertanian masihsangat besar. Sektor pertanian terdiri dari beberapa subsektor yaitu :1. Subsektor tanaman pangan.2. Subsektor perkebunan3. Subsektor peternakan4. Sektor kehutanan5. Sektor perikanan
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 28
3.2.1. PERTANIAN TANAMAN PANGAN
a. PadiBerdasarkan angka tetap (ATAP) Tahun 2010 BPS diketahui bahwa luas tanampadi selama Tahun 2010 mencapai 22.918 ha yang terdiri dari 22.384 ha padi sawahdan 534 ha padi ladang. Sementara itu pada periode yang sama terjadi panen seluas23.723 ha yang terdiri dari padi sawah seluas 22.876 ha dan padi ladang mencapai847 ha. Produktivitas tanaman padi pada Tahun 2010 sebesar 44,90 kuintal/hadengan produksi sebesar 106.505 ton.Bila dilihat menurut bulan diketahui bahwa luas panen padi sawah terluaspada bulan Mei yang mencapai 4.049 ha, sedangkan produksi terbesar pada bulanApril yakni sebesar 19.672 ton. Jumlah produksi pada Tahun 2010 sebanyak104.192 ton. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel-tabel, sebagai berikut:Tabel 3.12
Luas Tanam dan Luas Panen Padi dan PalawijaDi Kabupaten Donggala Tahun 2010
Jenis TanamanLuas
Tanam(Ha)
Luas Panen(Ha)
Produktifitas(Ku/Ha)
Produksi(Ton)
Padi Padi Sawah Padi Ladang
22.91822.384534 23.72322.876847 44,9045,5527,31 106.505104.1922.313Jagung 2.292 3.077 35,22 10.838Kedelai 139 111 14,37 159Kacang Tanah 599 515 16,23 838Kacang Hijau 204 198 8,40 166Ubi Kayu 439 531 210,20 11.162Ubi Jalar 202 187 105,77 1.978Jumlah 2010 26.793 28.342 46,45 131.646
2009 26.726 51,44 137.4852008 28.474 44,31 126.174Sumber: Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 29
Gambar 3.9.Luas Panen, Hasil dan Produksi Tanaman Pangandi Kabupaten Donggala Tahun 2008-2010Sumber: Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011Tabel 3.13
Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Tanaman Padi Sawahmenurut Bulan di Kabupaten Donggala Tahun 2010
Bulan Luas Panen(Ha)
Produktifitas(Kw/Ha)
Produksi(Ton)
Januari 239 51,47 1 230Februari 40 51,47 206Maret 2 274 51,47 11 704April 3 822 51,47 19 672Mei 4 049 46,38 18 779Juni 1 211 46,38 5 617Juli 460 46,38 2 133Agustus 373 46,38 1 730September 1 644 41,43 6 811Oktober 3 368 41,43 13 954November 2 790 41,43 11 559Desember 2 606 41,43 10 797
Jumlah 22 876 45,55 104 192Sumber: Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
2008
2009
2010
44.31
51.44
46.45
Produksi (Ton)
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 29
Gambar 3.9.Luas Panen, Hasil dan Produksi Tanaman Pangandi Kabupaten Donggala Tahun 2008-2010Sumber: Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011Tabel 3.13
Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Tanaman Padi Sawahmenurut Bulan di Kabupaten Donggala Tahun 2010
Bulan Luas Panen(Ha)
Produktifitas(Kw/Ha)
Produksi(Ton)
Januari 239 51,47 1 230Februari 40 51,47 206Maret 2 274 51,47 11 704April 3 822 51,47 19 672Mei 4 049 46,38 18 779Juni 1 211 46,38 5 617Juli 460 46,38 2 133Agustus 373 46,38 1 730September 1 644 41,43 6 811Oktober 3 368 41,43 13 954November 2 790 41,43 11 559Desember 2 606 41,43 10 797
Jumlah 22 876 45,55 104 192Sumber: Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
28.474
26,726
28,342
126.174
Produksi (Ton) Produktifitas (Ku/Ha) Luas Panen (Ha)
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 29
Gambar 3.9.Luas Panen, Hasil dan Produksi Tanaman Pangandi Kabupaten Donggala Tahun 2008-2010Sumber: Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011Tabel 3.13
Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Tanaman Padi Sawahmenurut Bulan di Kabupaten Donggala Tahun 2010
Bulan Luas Panen(Ha)
Produktifitas(Kw/Ha)
Produksi(Ton)
Januari 239 51,47 1 230Februari 40 51,47 206Maret 2 274 51,47 11 704April 3 822 51,47 19 672Mei 4 049 46,38 18 779Juni 1 211 46,38 5 617Juli 460 46,38 2 133Agustus 373 46,38 1 730September 1 644 41,43 6 811Oktober 3 368 41,43 13 954November 2 790 41,43 11 559Desember 2 606 41,43 10 797
Jumlah 22 876 45,55 104 192Sumber: Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
126.174
137,485
131,646
Luas Panen (Ha)
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 30
Tabel 3.14Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Tanaman Padi Ladang
menurut Bulan di Kabupaten Donggala Tahun 2010
Bulan Luas Panen(Ha)
Produktifitas(Kw/Ha)
Produksi(Ton)
Januari 190 28,49 541Februari - 28,49 -Maret 112 28,49 319April 4 28,49 11Mei 110 27,21 299Juni 8 27,21 22Juli 166 27,21 452Agustus 8 27,21 22September 8 25,97 21Oktober 5 25,97 13November 185 25,97 481Desember 51 25,97 132
Jumlah 847 27,37 2 313Sumber: Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011b. PalawijaLuas tanam palawija pada Tahun 2010 untuk tanaman jagung sebesar 2.292ha, tanaman kedelai sebesar 139 ha, tanaman kacang tanah sebesar 599 ha, tanamankacang hijau sebesar 204 ha, tanaman ubi kayu sebesar 439 dan tanaman ubi jalarsebesar 202 ha.Luas panen palawija Tahun 2010 untuk tanaman jagung sebesar 3.077 ha,tanaman kedelai sebesar 111 ha, tanaman kacang tanah sebesar 515 ha, tanamankacang hijau sebesar 198 ha, tanaman ubi kayu sebesar 531 ha dan tanaman ubi jalarsebesar 187 ha, dengan jumlah produksi tanaman jagung sebesar 10.838 ton,tanaman kedelai sebesar 159 ton, tanaman kacang tanah 838 ton, tanaman kacanghijau sebesar 166 ton, tanaman ubi kayu sebesar 11.162 ton dan tanaman ubi jalarsebesar 1.978 . Secara rinci tergambar pada tabel-tabel dibawah ini:
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 31
Tabel 3.15Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Tanaman Jagung
menurut Bulan di Kabupaten Donggala Tahun 2010Luas Panen
(Ha)Produktifitas
(Kw/Ha)Produksi
(Ton)Januari 350 33,01 1 155Februari 391 33,01 1 291Maret 351 33,01 1 159April 267 33,01 881Mei 222 37,86 840Juni 244 37,86 924Juli 83 37,86 314Agustus 281 37,86 1 064September 145 36,14 524Oktober 171 36,14 618November 219 36,14 791Desember 353 36,14 1 276
Jumlah 3 077 35,22 10 838Sumber: Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011Tabel 3.16
Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Tanaman Kacang Tanahmenurut Bulan di Kabupaten Donggala Tahun 2010
Bulan Luas Panen(Ha)
Produktifitas(Kw/Ha)
Produksi(Ton)
Januari 49 16,85 83Februari 39 16,85 66Maret 48 16,85 81April 25 16,85 42Mei 38 17,42 66Juni 41 17,42 71Juli 21 17,42 37Agustus 42 17,42 73September 51 14,95 76Oktober 47 14,95 70November 45 14,95 67Desember 69 14,95 103
Jumlah 515 16,23 836Sumber: Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 32
Tabel 3.17Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Tanaman Kacang Hijau
menurut Bulan di Kabupaten Donggala Tahun 2010
Bulan Luas Panen(Ha)
Produktifitas(Kw/Ha)
Produksi(Ton)
Januari 20 8,32 17Februari 17 8,32 14Maret 12 8,32 10April 13 8,32 11Mei 8 8,48 7Juni 19 8,48 16Juli 7 8,48 6Agustus 13 8,48 11September 17 8,41 14Oktober 26 8,41 22November 21 8,41 18Desember 25 8,41 21
Jumlah 198 8,40 166Sumber: Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011Tabel 3.18
Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Tanaman Kedelaimenurut Bulan di Kabupaten Donggala Tahun 2010
Bulan Luas Panen(Ha)
Produktifitas(Kw/Ha)
Produksi(Ton)
Januari 14 12,91 18Februari 9 12,91 12Maret 9 12,91 12April 10 12,91 13Mei 7 14,47 10Juni 9 14,47 13Juli 11 14,47 16Agustus 3 14,47 4September 10 15,86 16Oktober 3 15,86 5November 6 15,86 10Desember 20 15,86 32
Jumlah 111 14,37 159Sumber: Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 33
Tabel 3.19Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Tanaman Ubi Kayu
menurut Bulan di Kabupaten Donggala Tahun 2010
Bulan Luas Panen(Ha)
Produktifitas(Kw/Ha)
Produksi(Ton)
Januari 32 202,76 649Februari 28 202,76 568Maret 64 202,76 1 298April 57 202,76 1 156Mei 42 205,15 862Juni 40 205,15 821Juli 16 205,15 328Agustus 14 205,15 287September 18 218,24 393Oktober 136 218,24 2 968November 33 218,24 720Desember 51 218,24 1 113
Jumlah 531 210,20 11 162Sumber: Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011Tabel 3.20
Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Tanaman Ubi Jalarmenurut Bulan di Kabupaten Donggala Tahun 2010
Bulan Luas Panen(Ha)
Produktifitas(Kw/Ha)
Produksi(Ton)
Januari 14 107,00 149,79Februari 16 107,00 171,19Maret 16 107,00 171,19April 16 107,00 171,19Mei 14 112,13 156,98Juni 16 112,13 179,41Juli 7 112,13 78,49Agustus 10 112,13 112,13September 17 100,96 171,63Oktober 22 100,96 222,11November 15 100,96 151,44Desember 24 100,96 242,30
Jumlah 187 105,77 1 978,00Sumber: Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011c. HortikulturaProduksi tanaman hortikultura Tahun 2010 di Kabupaten Donggala dapatdilihat pada tabel-tabel berikut:
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 34
Tabel 3.21Luas Panen, Hasil / Hektar dan Produksi
Tanaman Sayur-sayuran Menurut Jenisnya
No Jenis Tanaman LuasTanam (Ha)
Luas Panen(Ha) Hasil (Ku) (Produksi)
Ton1 Bawang Merah 98 80 60,50 4842 Bawang Daun 11 10 85 853 Bayam 99 92 25,11 2314 Buncis 0 0 0 05 Cabe 95 78 61,79 4826 Kacang Merah 0 0 0 07 Kacang Panjang 155 138 70,14 9688 Kangkung 86 37 48,08 3519 Kentang 11 11 144,55 159
10 Ketimun 89 77 76,10 58611 Kubis 12 12 270 32412 Labu Siam 49 38 126,05 47913 Petsai / Sawi 26 26 112,31 29214 Terung 165 144 93,06 1 34015 Tomat 172 137 98,98 1 35616 Wortel 12 11 189,09 20817 Cabe rawit 195 162 60,31 97718 Kembang Kol 12 11 42,73 47
Jumlah 2010 1 287 1 100 76,08 8 3692009 1 369 1 096 75,72 8 2992008 900 778 80,80 6 286Sumber: Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
Gambar 3.10Luas Panen, Hasil dan Produksi Sayur-sayurandi Kabupaten Donggala Tahun 2008-2010Sumber: Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
2008 2009 2010
Luas Tanam (Ha) 900 1369 1287
Luas Panen (Ha) 778 1096 1100
Hasil (Ku) 80.80 75.72 76.08
(Produksi) Ton 6286 8299 8369
0100020003000400050006000700080009000
JUM
LAH
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 35
Tabel 3.22Luas Panen, Hasil / Hektar dan ProduksiTanaman Buah-buahan Menurut Jenisnya
No Jenis Tanaman Luas Tanam(Ha)
Luas Panen(Ha) Hasil (Ku) (Produksi)
Ton1 Alpokat 45 37 25,68 952 Belimbing 11 10 65,00 653 Duku / Langsat 133 112 47,59 5334 Durian 298 252 101,39 2 5555 Jambu Biji 21 17 90,59 1546 Jeruk Keprok 161 139 39,42 5487 Jeruk Besar 8 7 62,86 448 Mangga 300 209 76,80 1 4179 Manggis 13 11 25,45 28
10 Nangka 126 105 135,24 1 42011 Nenas 24 20 59,50 11912 Pepaya 26 22 34,09 7513 Pisang 210 177 121,02 2 14214 Rambutan 243 192 79,69 1 53015 Salak 38 29 51,38 14916 Sawo 2 2 40,00 817 Semangka 17 14 94,29 13218 Sirsak 25 23 63,48 14619 Jambu Air 19 15 28,00 4220 Sukun 47 35 36,00 12621 Alpokat 45 37 25,68 9522 Belimbing 11 10 65,00 65
Jumlah 2010 1 767 1 428 79,33 11 3282009 1 621 1 228 76,19 9 3562008 1 813 1 321 78,82 10 412
Sumber: Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
Gambar 3.11Luas Panen, Hasil dan Produksi Buah-buahandi Kabupaten Donggala Tahun 2008-2010Sumber: Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
Luas Tanam (Ha)
Luas Panen (Ha)
Hasil (Ku)
(Produksi) Ton
2000
4000
6000
8000
10000
12000
Jum
lah
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 35
Tabel 3.22Luas Panen, Hasil / Hektar dan ProduksiTanaman Buah-buahan Menurut Jenisnya
No Jenis Tanaman Luas Tanam(Ha)
Luas Panen(Ha) Hasil (Ku) (Produksi)
Ton1 Alpokat 45 37 25,68 952 Belimbing 11 10 65,00 653 Duku / Langsat 133 112 47,59 5334 Durian 298 252 101,39 2 5555 Jambu Biji 21 17 90,59 1546 Jeruk Keprok 161 139 39,42 5487 Jeruk Besar 8 7 62,86 448 Mangga 300 209 76,80 1 4179 Manggis 13 11 25,45 28
10 Nangka 126 105 135,24 1 42011 Nenas 24 20 59,50 11912 Pepaya 26 22 34,09 7513 Pisang 210 177 121,02 2 14214 Rambutan 243 192 79,69 1 53015 Salak 38 29 51,38 14916 Sawo 2 2 40,00 817 Semangka 17 14 94,29 13218 Sirsak 25 23 63,48 14619 Jambu Air 19 15 28,00 4220 Sukun 47 35 36,00 12621 Alpokat 45 37 25,68 9522 Belimbing 11 10 65,00 65
Jumlah 2010 1 767 1 428 79,33 11 3282009 1 621 1 228 76,19 9 3562008 1 813 1 321 78,82 10 412
Sumber: Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
Gambar 3.11Luas Panen, Hasil dan Produksi Buah-buahandi Kabupaten Donggala Tahun 2008-2010Sumber: Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
2008 2009 2010
Luas Tanam (Ha) 1813 1621 1767
Luas Panen (Ha) 1321 1228 1428
78.82 76.19 79.33
(Produksi) Ton 10412 9356 11328
0
2000
4000
6000
8000
10000
12000
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 35
Tabel 3.22Luas Panen, Hasil / Hektar dan ProduksiTanaman Buah-buahan Menurut Jenisnya
No Jenis Tanaman Luas Tanam(Ha)
Luas Panen(Ha) Hasil (Ku) (Produksi)
Ton1 Alpokat 45 37 25,68 952 Belimbing 11 10 65,00 653 Duku / Langsat 133 112 47,59 5334 Durian 298 252 101,39 2 5555 Jambu Biji 21 17 90,59 1546 Jeruk Keprok 161 139 39,42 5487 Jeruk Besar 8 7 62,86 448 Mangga 300 209 76,80 1 4179 Manggis 13 11 25,45 28
10 Nangka 126 105 135,24 1 42011 Nenas 24 20 59,50 11912 Pepaya 26 22 34,09 7513 Pisang 210 177 121,02 2 14214 Rambutan 243 192 79,69 1 53015 Salak 38 29 51,38 14916 Sawo 2 2 40,00 817 Semangka 17 14 94,29 13218 Sirsak 25 23 63,48 14619 Jambu Air 19 15 28,00 4220 Sukun 47 35 36,00 12621 Alpokat 45 37 25,68 9522 Belimbing 11 10 65,00 65
Jumlah 2010 1 767 1 428 79,33 11 3282009 1 621 1 228 76,19 9 3562008 1 813 1 321 78,82 10 412
Sumber: Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
Gambar 3.11Luas Panen, Hasil dan Produksi Buah-buahandi Kabupaten Donggala Tahun 2008-2010Sumber: Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
2010
1767
1428
79.33
11328
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 36
3.2.2. PERKEBUNANSubsektor perkebunan merupakan salah satu andalan Kabupaten Donggala.Sebagian besar masyarakatnya berusaha di sektor ini. Pada Tabel 3.20 disajikan dataluas tanam dan produksi beberapa komoditas perkebunan yang dihasilkan olehKabupaten Donggala pada Tahun 2010.a. KelapaPada Tahun 2010 produksi perkebunan kelapa di Kabupaten Donggalamencapai 47.482 ton. Produksi kelapa tersebut sebagian besar terdapat di pesisirpantai barat Kabupaten Donggala.b. KakaoProduksi tanaman kakao di Kabupaten Donggala pada Tahun 2010 sebanyak14.414 ton, menurun jika dibandingkan dengan produksi Tahun 2009 (22.161 ton).Daerah penghasil kakao terbesar adalah Kecamatan Sindue Tambusabora, KeamatanSojol dan Kecamatan Rio Pakava.c. KopiProduksi tanaman kopi Tahun 2010 tercatat sebesar 321 Ha. Daerah penghasilkopi terbesar adalah Kecamatan Pinembani sebesar 94 ton.d. Tanaman LainnyaProduksi komoditi perkebunan lainnya pada Tahun 2010 adalah: cengkeh(830 ton), kelapa sawit (96.580 ton), lada (60 ton), jambu mente (1599 ton), pala(1 ton), vanilli (4 ton) dan kapuk (72 ton).
Tabel 3.23Produksi Tanaman Perkebunan Menurut Kecamatan
dan Jenis Tanaman
No Kecamatan Kelapa(ton)
Kelapa Sawit(ton)
Kakao(ton)
Cengkeh(ton)
1 Rio Pakava 730 96 580 2 022 -2 Pinembani - - 88 13 Banawa 4 258 - 490 134 Banawa Selatan - - 122 -5 Banawa Tengah - - 756 -6 Labuan 2 185 - 310 17 Tanantovea - - 435 187
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 37
No Kecamatan Kelapa(ton)
Kelapa Sawit(ton)
Kakao(ton)
Cengkeh(ton)
8 Sindue 3 306 - 236 29 Sindue Tombusabura - - 3 372 -
10 Sindue Tobata - - 1 514 1911 Sirenja 2 748 - 661 20712 Balaesang 12 546 - 860 7713 Balaesang Tanjung - - 54 314 Damsol 12 602 - 342 18415 Sojol 9107 - 2 369 3716 Sojol Utara - - 783 99
Jumlah 2010 47 482 96 580 14 414 8302009 27 843 115 22 161 9052008 30 110 115 24 217 1 027
Lanjutan Tabel 3.20
No Kecamatan Kopi(ton)
Lada(ton)
Jambu Mete(ton)
Pala(ton)
Vanili(ton)
Kapuk(ton)1 Rio Pakava - - 3 - - -2 Pinembani 94 - - - - -3 Banawa 20 2 2 1 2 14 Banawa Selatan - - - - 1 -5 Banawa Tengah 63 - - - 3 -6 Labuan 19 - 13 - - 297 Tanantovea - - - - - -8 Sindue 5 5 9 - 1 49 Sindue Tombusabura - - - - - 110 Sindue Tobata 10 - - - - -11 Sirenja 4 - 1 - 1 3212 Balaesang 13 7 1 - - -13 Balaesang Tanjung 6 15 8 - - 414 Damsol 13 30 - - - -15 Sojol 49 - - - - 116 Sojol Utara 25 1 - - - -
Jumlah 2010 321 60 159 1 8 722009 330 119 91 1 4 102008 351 216 94 1 4 72
Sumber : Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 38
Gambar 3.8Produksi (Ton) Tanaman Perkebunan Di Kabupaten DonggalaTahun 2008-2010Sumber : Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
3.2.3. PETERNAKANPopulasi ternak besar dan kecil yang terdiri dari kerbau, sapi, kuda, kambing,domba, dan babi di Kabupaten Donggala pada Tahun 2010 adalah: kerbau (55 ekor),sapi (30.422 ekor ), kuda ( 85 ekor ), kambing (22.941 ekor), domba (170 ekor) danbabi (5.405 ekor).Populasi ternak unggas untuk jenis ayam ras broiler, ayam ras petelur, ayamburas dan itik adalah: ayam ras broiler 140.621 ekor, ayam ras petelur 34.275 ekor,ayam buras 178.174 ekor dan itik populasinya sebanyak 7.352 ekor.Tabel 3.24
Populasi Ternak menurut Kecamatan dan Jenisnya
No Kecamatan Kerbau(Ekor)
Sapi(Ekor)
Kuda(Ekor)
Kambing(Ekor)
Domba(Ekor)
Babi(Ekor)
1 Rio Pakava 1 626 1 681 - 2 0302 Pinembani 648 726 - 1493 Banawa 1 033 36 2 212 - -4 Banawa Selatan 1 019 - 1 312 - 273
0100002000030000400005000060000700008000090000
100000
Kelapa KelapaSawit
2008 30110
2009 27843
2010 47482 96580
Jum
lah
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 38
Gambar 3.8Produksi (Ton) Tanaman Perkebunan Di Kabupaten DonggalaTahun 2008-2010Sumber : Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
3.2.3. PETERNAKANPopulasi ternak besar dan kecil yang terdiri dari kerbau, sapi, kuda, kambing,domba, dan babi di Kabupaten Donggala pada Tahun 2010 adalah: kerbau (55 ekor),sapi (30.422 ekor ), kuda ( 85 ekor ), kambing (22.941 ekor), domba (170 ekor) danbabi (5.405 ekor).Populasi ternak unggas untuk jenis ayam ras broiler, ayam ras petelur, ayamburas dan itik adalah: ayam ras broiler 140.621 ekor, ayam ras petelur 34.275 ekor,ayam buras 178.174 ekor dan itik populasinya sebanyak 7.352 ekor.Tabel 3.24
Populasi Ternak menurut Kecamatan dan Jenisnya
No Kecamatan Kerbau(Ekor)
Sapi(Ekor)
Kuda(Ekor)
Kambing(Ekor)
Domba(Ekor)
Babi(Ekor)
1 Rio Pakava 1 626 1 681 - 2 0302 Pinembani 648 726 - 1493 Banawa 1 033 36 2 212 - -4 Banawa Selatan 1 019 - 1 312 - 273
Kelapa KelapaSawit
Kakao Cengkeh
Kopi Lada JambuMete
Pala Vanili
30110 115 24217 1027 351 216 94 1 4
27843 115 22161 905 330 119 91 1 4
47482 96580 14414 830 321 60 159 1 8
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 38
Gambar 3.8Produksi (Ton) Tanaman Perkebunan Di Kabupaten DonggalaTahun 2008-2010Sumber : Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
3.2.3. PETERNAKANPopulasi ternak besar dan kecil yang terdiri dari kerbau, sapi, kuda, kambing,domba, dan babi di Kabupaten Donggala pada Tahun 2010 adalah: kerbau (55 ekor),sapi (30.422 ekor ), kuda ( 85 ekor ), kambing (22.941 ekor), domba (170 ekor) danbabi (5.405 ekor).Populasi ternak unggas untuk jenis ayam ras broiler, ayam ras petelur, ayamburas dan itik adalah: ayam ras broiler 140.621 ekor, ayam ras petelur 34.275 ekor,ayam buras 178.174 ekor dan itik populasinya sebanyak 7.352 ekor.Tabel 3.24
Populasi Ternak menurut Kecamatan dan Jenisnya
No Kecamatan Kerbau(Ekor)
Sapi(Ekor)
Kuda(Ekor)
Kambing(Ekor)
Domba(Ekor)
Babi(Ekor)
1 Rio Pakava 1 626 1 681 - 2 0302 Pinembani 648 726 - 1493 Banawa 1 033 36 2 212 - -4 Banawa Selatan 1 019 - 1 312 - 273
Vanili Kapuk
4 72
4 10
8 72
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 39
No Kecamatan Kerbau(Ekor)
Sapi(Ekor)
Kuda(Ekor)
Kambing(Ekor)
Domba(Ekor)
Babi(Ekor)
5 Banawa Tengah 1 673 14 2 376 - -6 Labuan 1 365 - 2 116 - -7 Tanantovea 1 482 - 2 085 170 -8 Sindue 1 033 - 691 - -9 SindueTombusabura 543 - 661 - 10710 Sindue Tobata 956 - 528 - -11 Sirenja 5 058 1 2 209 - -12 Balaesang 28 4 102 21 1 885 - 37213 Balaesang Tanjung - - - - -14 Damsol 7 275 4 1 864 - 1 83915 Sojol 27 2 085 9 2 026 - 63516 Sojol Utara 524 36 569 - -
Jumlah 2010 55 30 422 85 22 941 170 5 4052009 54 28 685 84 19 742 166 4 7802008 13 26 986 52 21 835 201 5 224
Sumber : Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
Gambar 3.12Populasi Ternak Besar dan Kecil Di Kabupaten DonggalaTahun 2008-2010Sumber : Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
Kerbau (Ekor)
Sapi (Ekor)
Kuda (Ekor)
Kambing (Ekor)
Domba (Ekor)
Babi Ekor
13
52
5455
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 39
No Kecamatan Kerbau(Ekor)
Sapi(Ekor)
Kuda(Ekor)
Kambing(Ekor)
Domba(Ekor)
Babi(Ekor)
5 Banawa Tengah 1 673 14 2 376 - -6 Labuan 1 365 - 2 116 - -7 Tanantovea 1 482 - 2 085 170 -8 Sindue 1 033 - 691 - -9 SindueTombusabura 543 - 661 - 10710 Sindue Tobata 956 - 528 - -11 Sirenja 5 058 1 2 209 - -12 Balaesang 28 4 102 21 1 885 - 37213 Balaesang Tanjung - - - - -14 Damsol 7 275 4 1 864 - 1 83915 Sojol 27 2 085 9 2 026 - 63516 Sojol Utara 524 36 569 - -
Jumlah 2010 55 30 422 85 22 941 170 5 4052009 54 28 685 84 19 742 166 4 7802008 13 26 986 52 21 835 201 5 224
Sumber : Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
Gambar 3.12Populasi Ternak Besar dan Kecil Di Kabupaten DonggalaTahun 2008-2010Sumber : Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
13
26986
52
21835
201
5224
54
28685
84
19742
166
4780
55
30422
85
22941
170
5405
2010 2009 2008
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 39
No Kecamatan Kerbau(Ekor)
Sapi(Ekor)
Kuda(Ekor)
Kambing(Ekor)
Domba(Ekor)
Babi(Ekor)
5 Banawa Tengah 1 673 14 2 376 - -6 Labuan 1 365 - 2 116 - -7 Tanantovea 1 482 - 2 085 170 -8 Sindue 1 033 - 691 - -9 SindueTombusabura 543 - 661 - 10710 Sindue Tobata 956 - 528 - -11 Sirenja 5 058 1 2 209 - -12 Balaesang 28 4 102 21 1 885 - 37213 Balaesang Tanjung - - - - -14 Damsol 7 275 4 1 864 - 1 83915 Sojol 27 2 085 9 2 026 - 63516 Sojol Utara 524 36 569 - -
Jumlah 2010 55 30 422 85 22 941 170 5 4052009 54 28 685 84 19 742 166 4 7802008 13 26 986 52 21 835 201 5 224
Sumber : Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
Gambar 3.12Populasi Ternak Besar dan Kecil Di Kabupaten DonggalaTahun 2008-2010Sumber : Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
269862868530422
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 40
Tabel 3.25Populasi Unggas menurut Kecamatan dan Jenisnya
No KecamatanAyam Ras
Broiler(Ekor)
Ayam RasPetelur(Ekor)
Ayam Buras(Ekor)
Itik(Ekor)
1 Rio Pakava - - 1 067 8862 Pinembani - - 5 375 93 Banawa 113 429 19 617 9 233 774 Banawa Selatan - 6 182 17 242 1715 Banawa Tengah 250 6 653 3 819 706 Labuan 1 000 - 11 423 157 Tanantovea 5 000 - 8 210 -8 Sindue - - 7 035 -9 Sindue Tombusabura - - 5 551 -10 Sindue Tobata 20 822 - 6 775 -11 Sirenja - - 21 754 28212 Balaesang 120 997 14 818 36513 Balaesang Tanjung - - - -14 Damsol - - 26 572 1 64115 Sojol - - 24 250 2 56316 Sojol Utara - 826 6 050 1 273
Jumlah 2010 140 621 34 275 178 174 7 3522009 135 006 37 417 165 374 6 4472008 132 528 27 375 222 703 4 355
Sumber : Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
Gambar 3.13Populasi Unggas Di Kabupaten DonggalaTahun 2008-2010Sumber : Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
0
2008
2009
2010
4,355
6,447
6,447
Itik (Ekor)Ayam Ras Petelur (Ekor)
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 40
Tabel 3.25Populasi Unggas menurut Kecamatan dan Jenisnya
No KecamatanAyam Ras
Broiler(Ekor)
Ayam RasPetelur(Ekor)
Ayam Buras(Ekor)
Itik(Ekor)
1 Rio Pakava - - 1 067 8862 Pinembani - - 5 375 93 Banawa 113 429 19 617 9 233 774 Banawa Selatan - 6 182 17 242 1715 Banawa Tengah 250 6 653 3 819 706 Labuan 1 000 - 11 423 157 Tanantovea 5 000 - 8 210 -8 Sindue - - 7 035 -9 Sindue Tombusabura - - 5 551 -10 Sindue Tobata 20 822 - 6 775 -11 Sirenja - - 21 754 28212 Balaesang 120 997 14 818 36513 Balaesang Tanjung - - - -14 Damsol - - 26 572 1 64115 Sojol - - 24 250 2 56316 Sojol Utara - 826 6 050 1 273
Jumlah 2010 140 621 34 275 178 174 7 3522009 135 006 37 417 165 374 6 4472008 132 528 27 375 222 703 4 355
Sumber : Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
Gambar 3.13Populasi Unggas Di Kabupaten DonggalaTahun 2008-2010Sumber : Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
50,000 100,000 150,000200,000
250,000
132,528
135,006
135,006
27,375
37,417
37,417
222,703
165,374
165,374
4,355
6,447
6,447
Itik (Ekor) Ayam Buras (Ekor)Ayam Ras Petelur (Ekor) Ayam Ras Broiler (Ekor)
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 40
Tabel 3.25Populasi Unggas menurut Kecamatan dan Jenisnya
No KecamatanAyam Ras
Broiler(Ekor)
Ayam RasPetelur(Ekor)
Ayam Buras(Ekor)
Itik(Ekor)
1 Rio Pakava - - 1 067 8862 Pinembani - - 5 375 93 Banawa 113 429 19 617 9 233 774 Banawa Selatan - 6 182 17 242 1715 Banawa Tengah 250 6 653 3 819 706 Labuan 1 000 - 11 423 157 Tanantovea 5 000 - 8 210 -8 Sindue - - 7 035 -9 Sindue Tombusabura - - 5 551 -10 Sindue Tobata 20 822 - 6 775 -11 Sirenja - - 21 754 28212 Balaesang 120 997 14 818 36513 Balaesang Tanjung - - - -14 Damsol - - 26 572 1 64115 Sojol - - 24 250 2 56316 Sojol Utara - 826 6 050 1 273
Jumlah 2010 140 621 34 275 178 174 7 3522009 135 006 37 417 165 374 6 4472008 132 528 27 375 222 703 4 355
Sumber : Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
Gambar 3.13Populasi Unggas Di Kabupaten DonggalaTahun 2008-2010Sumber : Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
250,000
222,703
Ayam Ras Broiler (Ekor)
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 41
Tabel 3.26Produksi Daging Ternak Besar dan Ternak Kecil menurut Jenisnya
No Kecamatan Sapi(Kg)
Kambing(Kg)
Babi(Kg)
AyamRas
Broiler(Ekor)
AyamRas
Petelur(Ekor)
AyamBuras(Ekor)
Itik(Ekor)1 Rio Pakava 24 172 2 647 29 536 16 031 - 24 674 -2 Pinembani - 2 173 2 627 1 108 746 14 242 743 Banawa 9 080 3 397 - 46 734 6 677 19 607 614 Banawa Selatan 10 184 3 060 2 537 19 414 4 122 20 047 915 Banawa Tengah 14 969 2 570 - 8 614 4 464 16 974 366 Labuan 15 460 2 173 - 8 054 - 18 791 -7 Tanantovea 13 006 2 066 - 13 618 - 20 236 -8 Sindue 14 479 2 693 3 035 - - 18 601 -9 SindueTombusabura 12 515 2 310 - - - 8 353 -10 Sindue Tobata 20 859 1 851 861 - 3 964 4 517 -11 Sirenja 17 669 - - - - 20 550 -12 Balaesang 16 810 1 974 544 8 758 - 22 499 5813 BalaesangTanjung 11 779 - - - - - -14 Damsol 14 724 2 601 14 134 13 146 4 534 30 918 23715 Sojol - 2 004 2 356 13 295 - 18 224 4416 Sojol Utara 25 399 1 989 - 13 123 - 19 596 17Jumlah 222 332 33 508 55 630 161 895 24 507 277 829 618
Sumber : Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
3.2.4. PERIKANANPotensi perikanan laut di Kabupaten Donggala adalah di Kecamatan Banawa,Banawa Selatan, Labuan, Tanantovea, Sindue, Sirenja, Balaesang, Balaesang Tanjung,Damsol, Sojol dan Sojol Utara. Sedangkan untuk perikanan darat merata di semuakecamatan, kecuali Kecamatan Pinembani dan Kecamatan Rio Pakava. Secara lebihjelas produksi ikan menurut jenis usaha dapat dilihat pada table 3.24 berikut:Tabel 3.27
Produksi Menurut Jenis Usaha Perikanan
No KecamatanPerikanan
Laut(Kg)
PerairanUmum
(Kg)
Budidaya(Kg)
Jumlah(Kg)
1 Rio Pakava - - - -2 Pinembani - - - -3 Banawa 2 575 310 - 81 317 2.656.6274 Banawa Selatan 1 484 480 - 192 648 1.677.1285 Banawa Tengah 1 252 340 - 45 1.252.385
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 42
No KecamatanPerikanan
Laut(Kg)
PerairanUmum
(Kg)
Budidaya(Kg)
Jumlah(Kg)
6 Labuan 149 580 - 814 150.3947 Tanantovea 515 900 - 794 516.6948 Sindue 1 505 000 - - 1.505.0009 Sindue Tombusabura 1 225 350 - - 1.225.35010 Sindue Tobata 1 640 700 - - 1.640.70011 Sirenja 1 890 330 - 842 1.891.17212 Balaesang 1 604 860 - 50 569 1.655.42913 Balaesang Tanjung 2 112 930 - 39 418 2.152.34814 Damsol 690 250 - 45 492 735.74215 Sojol 755 730 - 102 389 858.11916 Sojol Utara 726 020 - 46 689 772.709
Jumlah 2010 18.128.780 - 561.017 18.689.7972009 14.261.415 65.956 14.327.3712008 12.862.500 57.511 12.920.0122007 11.694.000 40.250 85.590 11.819.840
Sumber : Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
Gambar 3.14Produksi Menurut Jenis Usaha PerikananDi Kabupaten Donggala Tahun 2007 – 2010Sumber : Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
Perikanan Laut
Perairan Umum
Budidaya
Jumlah
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 42
No KecamatanPerikanan
Laut(Kg)
PerairanUmum
(Kg)
Budidaya(Kg)
Jumlah(Kg)
6 Labuan 149 580 - 814 150.3947 Tanantovea 515 900 - 794 516.6948 Sindue 1 505 000 - - 1.505.0009 Sindue Tombusabura 1 225 350 - - 1.225.35010 Sindue Tobata 1 640 700 - - 1.640.70011 Sirenja 1 890 330 - 842 1.891.17212 Balaesang 1 604 860 - 50 569 1.655.42913 Balaesang Tanjung 2 112 930 - 39 418 2.152.34814 Damsol 690 250 - 45 492 735.74215 Sojol 755 730 - 102 389 858.11916 Sojol Utara 726 020 - 46 689 772.709
Jumlah 2010 18.128.780 - 561.017 18.689.7972009 14.261.415 65.956 14.327.3712008 12.862.500 57.511 12.920.0122007 11.694.000 40.250 85.590 11.819.840
Sumber : Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
Gambar 3.14Produksi Menurut Jenis Usaha PerikananDi Kabupaten Donggala Tahun 2007 – 2010Sumber : Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
Perikanan Laut
Perairan Umum
Budidaya
Jumlah
11,694,000
40,250
85,590
11,819,840
12,862,500
57,511
12,920,012
14,261,415
65,956
14,327,371
18,128,780
561,017
18,689,797
2010 2009 2008 2007
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 42
No KecamatanPerikanan
Laut(Kg)
PerairanUmum
(Kg)
Budidaya(Kg)
Jumlah(Kg)
6 Labuan 149 580 - 814 150.3947 Tanantovea 515 900 - 794 516.6948 Sindue 1 505 000 - - 1.505.0009 Sindue Tombusabura 1 225 350 - - 1.225.35010 Sindue Tobata 1 640 700 - - 1.640.70011 Sirenja 1 890 330 - 842 1.891.17212 Balaesang 1 604 860 - 50 569 1.655.42913 Balaesang Tanjung 2 112 930 - 39 418 2.152.34814 Damsol 690 250 - 45 492 735.74215 Sojol 755 730 - 102 389 858.11916 Sojol Utara 726 020 - 46 689 772.709
Jumlah 2010 18.128.780 - 561.017 18.689.7972009 14.261.415 65.956 14.327.3712008 12.862.500 57.511 12.920.0122007 11.694.000 40.250 85.590 11.819.840
Sumber : Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
Gambar 3.14Produksi Menurut Jenis Usaha PerikananDi Kabupaten Donggala Tahun 2007 – 2010Sumber : Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
14,261,415
14,327,371
18,128,780
18,689,797
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 43
3.2.5. KEHUTANANBerdasarkan data Kabupaten Donggala Dalam Angka Tahun 2011 tercatat luaskawasan hutan sekitar 527.569 ha, maka luas kawasan hutan negara tercatat sebesar302.257 ha serta hutan rakyat sebesar 225.312 ha. Sedangkan untuk kawasanbudidaya tercatat sebesar 166.168 ha, yang terdiri atas lahan sawah sebesar 14.055ha, lahan perkebunan 70.943 ha, tambak 3.635 ha, ladang 28.412 ha serta lahan yangtidak diusahakan 26.868 ha. Perkembangan produksi hasil hutan menurut jenisnyatahun 2008-2010 adalah sebagai berikut:Tabel 3.28
Perkembangan Produksi Hasil Hutan Menurut Jenisnya
Jenis Hasil Hutan Satuan 2010 2009 2008
1 Kayu Bulat / logs M³ 3 936,96 9 835,98 9 107,592 Kayu Gergajian M³ 8 806,25 2 093,42 4 894,673 Kayu Bakau Ton - - -4 Kayu Hitam M³ - - -5 Rotan Ton 2 674,00 1 581,53 1 400,006 Copal/Damar Ton - - -7 Kayu Kuning Ton - - -8 Kayu Bakar Ton - - -9 Kemiri Ton - - -10 Agatis M³ - - -11 Maranti M³ - - 1 453,1012 Kayu manis Ton - - -13 Kayu Rimba Campuran M³ - - 2 958,7314 Kayu Hitam Gergajian M³ - - -15 Kayu Hitam Barang Jadi M³ - - -
Sumber : Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
3.3. Kondisi Makro Ekonomi
1.3.1. Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)Kemajuan perekonomian suatu daerah diukur dari besarnya nilai ProdukDomestik Regional Bruto (PDRB) berdasarkan harga konstan atau berlaku, tingkatpertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun, besar jumlah pendapatan perkapitapertahun, Laju insflasi dan perkembangan jumlah penduduk.Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Donggala tahun2011 bahwa total PDRB atas dasar harga berlaku (ADHB) pada tahun 2010 berjumlahRp. 3. 649.466 juta dengan kontribusi sektor pertanian 41,37% Penggalian 4,21%,
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 44
industri pengolahan 4, 84%, listrik 0,30%, bangunan 7,13%, perdagangan, hotel danrestoran 13,59%, angkutan dan komunikasi 6, 77%, keuangan, persawahan dan jasaperusahaan 2,30%, dan 19,30% disumbangkan oleh sektor jasa.Jadi ada 3 sektor yang memberi kontribusi terbesar terhadap PDRB KabupatenDonggala, yakni pertama sektor pertanian yang terdiri tanaman bahan makanan yangmemberi kontribusi sebesar 13,50%, tanaman perkebunan 16,73%, peternakan2,38%, kehutanan 2,2,%,dan perikanan 6,66%. Kedua sektor jasa, Jasa dengankontribusi terbesar di bidang pemerintahan umum sebesar 14,29%, swasta 5,01%yang terdiri dari sosial kemasyarakatan 1,73%, hiburan dan rekreasi 0,02% danperorangan dan rumah tangga 3, 26%, ketiga sektor perdagangan dan restorandimana perdagangan besar dan eceran memberi sumbangan sebesar 13,14%, hotel0.05% dan 0, 40% disumbangkan dari restoran.Untuk lebih jelas perkembangan PDRB Kabupaten Donggala dan kurun waktu5 tahun terakhir disajikan pada tabel 3.26 di bawah ini :Tabel 3.29
Perkembangan PDRB (ADHB) Kabupaten Donggala 2006-2010
Lapangan Usaha2006 2007 2008 2009 2010JutaRp % Juta
Rp % JutaRp % Juta
Rp % JutaRp %
1. Pertanian 917.382 46,48 1.065.012 46,33 1.254.783 44,83 1.405.947 43,95 1.509.815 41,372. Penggalian 68.943 3,49 78.897 3,43 97.899 3,50 119.602 3,74 153.715 4,213. Industri 92.297 4,07 105.429 4,59 129.488 4,63 151.614 4,74 176.464 4,844. Listrik dan air
bersih5.924 0,30 6.409 0,28 7.641 0,27 9.252 0,29 10.986 0,30
5. Bangunan 136.155 6,89 158.520 6,90 186.986 6,68 217.690 6,80 260.150 7,136. Perdagangan,
Hotel danRestoran
273.536 13,83 310.799 13,52 387.704 13,85 437.934 13,69 495.805 13,59
7. Angkutan danKomunikasi
119.243 6,03 141.821 6,17 180.713 6,46 210.732 6,59 254.316 6,97
8. Keuangan,persawahan,dan jasaperusahaan
41.112 2,08 48.867 2,13 59.553 2,13 69.298 2,17 83.888 2,30
9. Jasa-jasa 322.551 16,31 382.810 16,65 494.121 17,65 577.113 18,04 704.324 19,30Total PDRB 1.977.143 100 2.298.565 100 2.798.887 100 3.199.182 100 3649466 100
Sumber : BPS Kabupaten Donggala dalam angka 2011
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 45
1.3.2. Pertumbuhan ekonomiSelanjutnya tingkat pertumbuhan ekonomi rata-rata selama lima tahun (2006s/d 2010) sebesar 7, 61% dimana pada tahun 2006 sebesar 7,71%, kemudian 7,58%tahun 2007 dan tahun 2008 sebesar 7,87%, tahun 2009 merupakan pertumbuhantertinggi yakni 7,92% dan menurun menjadi 7% pada tahun 2010 yang disebabkankarena laju pertumbuhan sektor pertanian yakni hanya sebesar 1,04%.Lebih jelasnya perkembangan laju pertumbuhan masing-masing lapanganusaha (sektor) disajikan pada tabel 3.27 di bawah ini.Tabel 3.30
Laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Donggala Tahun 2006-2010 (%)
Lapangan Usaha 2006 2007 2008 2009 20101. Pertanian :1.1. Tanaman Bahan Makanan1.2. Tanaman Perkebunan1.3. Peternakan1.4. Kehutanan1.5. Perikanan6,856,797,247,516,285,97
5,665,245,985,713,996,365,339,192,196,688,973,27
7,195,957,886,718,927,671,040,671,060,731,669,252. Penggalian 6,90 10,42 7,41 11,41 21,183. Industri 9,75 6,10 6,41 7,63 8,814. Listrik dan air bersih 4,64 6,72 3,45 10,48 11,385. Bangunan 8,35 10,63 6,43 8,77 7,736. Perdagangan, Hotel danRestoran 8,50 8,55 7,53 7,40 8,797. Angkutan dan Komunikasi 7,68 9,48 11,39 8,79 14,738. Keuangan, persawahan, dan jasaperusahaan 6,04 9,54 14,11 8,48 11,319. Jasa-jasa 9,00 9,56 13,97 8,69 12,58
Pertumbuhan Rata-rata 7,71 7,58 7,87 7,92 7,00Sumber : BPS. Kabupaten Donggala Dalam Angka, 2011
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 46
Gambar 3.15Perkembangan Laju Pertumbuhan PDRB (%)Kabupaten Donggala Tahun 2007 – 2010Sumber : Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
1.3.3. InflasiBerdasar angka pertumbuhan mengalami penurunan pada tahun 2010dibanding dengan pada 4 tahun sebelumnya, namun yang menarik adalah kenaikanjumlah pendapatan perkapita mengalami peningkatan seperti pada tahun 2009jumlah pendapatan perkapita sebesar Rp 11,634.318 naik menjadi Rp 13.145.543pada tahun 2010. Untuk melihat kenaikan pendapatan perkapita selama 5 tahundapat dilihat pada tabel 3.31 berikut ini.Tabel 3.31
Pendapatan Regional dan Angka-angka perkapita Tahun 2006-2010
2006 2007 2008 2009 2010Atas dasar harga berlaku1. PDRB (ADH)(juta Rp) 1.977.143 2.298.565 2.798.881 3.199.182 3.649.4862. Penyusunan BarangModal (Juta Rp) 97.869 113.779 138.545 158.359 180.6493. PDR-Produk DomestikRegional Netto (ADH) 1.879.275 2.184.781 2.660.342 3.040.822 2.468.8174. Pajak Tak Langsung Netto(Juta Rp) 27.680 32.180 39.184 44.788 51.0925. Produk Domestik 1.851.595 2.152.606 2.621.158 2.996.034 3.417.725
0
5
10
15
20
25
2006
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 46
Gambar 3.15Perkembangan Laju Pertumbuhan PDRB (%)Kabupaten Donggala Tahun 2007 – 2010Sumber : Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
1.3.3. InflasiBerdasar angka pertumbuhan mengalami penurunan pada tahun 2010dibanding dengan pada 4 tahun sebelumnya, namun yang menarik adalah kenaikanjumlah pendapatan perkapita mengalami peningkatan seperti pada tahun 2009jumlah pendapatan perkapita sebesar Rp 11,634.318 naik menjadi Rp 13.145.543pada tahun 2010. Untuk melihat kenaikan pendapatan perkapita selama 5 tahundapat dilihat pada tabel 3.31 berikut ini.Tabel 3.31
Pendapatan Regional dan Angka-angka perkapita Tahun 2006-2010
2006 2007 2008 2009 2010Atas dasar harga berlaku1. PDRB (ADH)(juta Rp) 1.977.143 2.298.565 2.798.881 3.199.182 3.649.4862. Penyusunan BarangModal (Juta Rp) 97.869 113.779 138.545 158.359 180.6493. PDR-Produk DomestikRegional Netto (ADH) 1.879.275 2.184.781 2.660.342 3.040.822 2.468.8174. Pajak Tak Langsung Netto(Juta Rp) 27.680 32.180 39.184 44.788 51.0925. Produk Domestik 1.851.595 2.152.606 2.621.158 2.996.034 3.417.725
2006 2007 2008 2009 2010
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 46
Gambar 3.15Perkembangan Laju Pertumbuhan PDRB (%)Kabupaten Donggala Tahun 2007 – 2010Sumber : Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
1.3.3. InflasiBerdasar angka pertumbuhan mengalami penurunan pada tahun 2010dibanding dengan pada 4 tahun sebelumnya, namun yang menarik adalah kenaikanjumlah pendapatan perkapita mengalami peningkatan seperti pada tahun 2009jumlah pendapatan perkapita sebesar Rp 11,634.318 naik menjadi Rp 13.145.543pada tahun 2010. Untuk melihat kenaikan pendapatan perkapita selama 5 tahundapat dilihat pada tabel 3.31 berikut ini.Tabel 3.31
Pendapatan Regional dan Angka-angka perkapita Tahun 2006-2010
2006 2007 2008 2009 2010Atas dasar harga berlaku1. PDRB (ADH)(juta Rp) 1.977.143 2.298.565 2.798.881 3.199.182 3.649.4862. Penyusunan BarangModal (Juta Rp) 97.869 113.779 138.545 158.359 180.6493. PDR-Produk DomestikRegional Netto (ADH) 1.879.275 2.184.781 2.660.342 3.040.822 2.468.8174. Pajak Tak Langsung Netto(Juta Rp) 27.680 32.180 39.184 44.788 51.0925. Produk Domestik 1.851.595 2.152.606 2.621.158 2.996.034 3.417.725
2010
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 47
2006 2007 2008 2009 2010Regional Netto (ADH)Juta Rp6. Jumlah PendudukPertumbuhan Tahun(jiwa) 258.399 262.167 269.302 274.978 277.6207. Produk DomestikRegional Bruto Perkapita(rupiah) 7.651.573 8.767.561 10.393.117 11.634.318 13.145.543
Sumber : BPS Kabupaten Donggala dalam angka 2011
Menurut data BPS Kabupen Donggala tahun 2010, bahwa perhitungan IndeksHarga Konsumen (IHK) dan Inflasi di Kabupaten Donggala didasarkan pada paketkomoditas yang terdiri atas 392 jumlah barang dan jasa yang didata dan dihitungsetiap bulan. Gambaran inflasi rata-rata setiap bulan pada tahaun 2010 sekitar 6,37%dan pada tahun sebelumnya sebesar 7,12%, hal ini menggambarkan tingkat ekonomiKabupaten Donggala cukup membaik karena ada penurunan laju inflasi dan inflasibulanan pada tahun 2010 tersebut di bawah dua digit atau di bawah 10%. Untukmelihat perkembangan inflasi bulanan pada dua tahun terakhir dikemukakan padatabel berikut ini .Tabel 3.32
Perkembangan Inflasi Kabupaten DonggalaTahun 2009-2010
No Bulan Tahun (%)2009 2010
1 Januari 10,41 5,792 Februari 10,48 6,303 Maret 11,48 5,664 April 9,06 5,795 Mei 8,60 6,186 Juni 6,68 6,477 Juli 5,38 6,298 Agustus 5,32 7,449 September 4,45 7,80
10 Oktober 4,55 6,3911 November 6,05 5,8912 Desember 7,12 6,4
Rata-Rata 7,12 6,37Sumber : BPS Kabupaten Donggala; Inflasi Regional Kabupaten Donggala 2011
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 48
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Perhitungan LQ Kabupaten Donggala Berdasarkan Sub Sektor
Dalam perekonomian regional terdapat kegiatan‐kegiatan basis dan kegiatan‐
kegiatan bukan basis. Menurut Glasson (1990) kegiatan‐kegiatan basis (basic activities)
adalah kegiatan mengekspor atau memasarkan barang dan jasa keluar batas
perekonomian masyarakatnya atau kepada orang yang datang dari luar perbatasan
perekonomian masyarakat yang bersangkutan. Sedangkan kegiatan bukan basis (non
basic activities) adalah kegiatan menyediakan barang yang dibutuhkan oleh orang yang
bertempat tinggal didalam batas perekonomian masyarakat yang bersangkutan.
Bertambah banyaknya kegiatan basis dalam suatu daerah akan menambah
arus pendapatan kedalam daerah yang bersangkutan, menambah permintaan barang
dan jasa sehingga akan menimbulkan kenaikan volume kegiatan. Sebaliknya
berkurangnya kegiatan basis akan mengurangi pendapatan suatu daerah dan turunnya
permintaan terhadap barang dan jasa dan akan menurunkan volume kegiatan
(Richardson, 1977).
Metode Location Quotient (LQ) adalah salah satu tehnik pengukuran yang
paling terkenal dari model basis ekonomi untuk menentukan sektor basis atau non
basis (Prasetyo, 2001: 41‐53; Lincolyn, 1997: 290). Seperti diketahui bahwa sektor
basis merupakan sektor‐sektor yang mempunyai nilai LQ > 1 sedang sektor bukan
basis adalah sektor‐sektor yang mempunyai nilai LQ < 1.
Hasil perhitungan dengan metode LQ menunjukkan tahun 2008 dan 2009
mengalami perubahan yang tidak berarti. Sektor basis di Kabupaten Donggala
cenderung tetap, tidak banyak sektor yang mengalami perubahan dari sektor bukan
basis ke sektor basis demikian pula sebaliknya. Hal ini menandakan bahwa
pembangunan di Kabupaten Donggala tahun 2008 sampai 2009 tidak banyak
mengalami perubahan.
Secara lengkap berikut ini dapat dijelaskan hasil analisis LQ untuk masing‐
masing sektor tahun 2008 dan 2009.
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 49
Tabel 4.1 Hasil Perhitungan LQ Kabupaten Donggala
Tahun 2008 – 2009
No Sektor Tahun 2008 2009
1. Pertanian 1,04 1,04 2. Penggalian 1,07 1,08 3. Industri Pengolahan 0,78 0,77 4. Listrik dan Air Bersih 0,36 0,36 5. Bangunan 1,11 1,12 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 1,17 1,16 7. Angkutan dan Komunikasi 0,94 0,92 8. Keuangan, Persewaan dan Jasa
Perusahaan 0,38 0,38
9. Jasa‐jasa 1,03 1,04 Sumber : Hasil olahan data Pada tabel 4.1. menggambarkan hasil analisis LQ Kabupaten Donggala pada
tahun 2008 dan 2009. Hasil analisis memperlihatkan bahwa Kabupaten Donggala
mempunyai sektor basis pertanian, penggalian, bangunan, perdagangan, hote dan
restoran serta jasa‐jasa.
Hal ini menunjukkan bahwa sektor pertanian, penggalian, bangunan,
perdagangan, hotel dan restoran serta sektor jasa‐jasa masih merupakan sektor yang
diunggulkan untuk wilayah Kabupaten Donggala. Selama tahun 2008 dan 2009, dari
kelima sektor yang merupakan sektor basis, terdapat tiga sektor yang memberikan
kontribusi di atas sepuluh persen terhadap pembentukan PDRB, yakni sektor pertanian
sebesar 42,96 persen, sektor perdagangan, hotel dan restoran 14,88 persen dan sektor
jasa‐jasa 16,73 persen.
Untuk sektor pertanian yang merupakan salah satu sektor basis di Kabupaten
Donggala, hasil perhitungan LQ untuk masing‐masing komoditas disajikan pada tabel‐
tabel di bawah ini.
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 50
a. Tanaman Pangan
Tabel 4.2 Hasil Perhitungan LQ Sub Sektor Tanaman Pangan
Kabupaten Donggala Tahun 2009
Komoditas Produksi (Ton)LQ Keterangan
Donggala Sulawesi Tengah Padi 111.686,00 953.396,00 1,06 Basis Jagung 6.300 164.282,00 0,35 Non Basis Kedelai 100 4.722,00 0,19 Non Basis Kacang Tanah
513 10.225,00 0,45 Non Basis
Kacang Hijau 106 1.014,00 0,95 Non Basis Ubi Kayu 14.167 82.294,00 1,56 Basis Ubi Jalar 4.613 29.821,00 1,40 Basis Jumlah 137.485,00 1.245.754,00
Sumber : Hasil olahan data
b. Peternakan
Tabel 4.3 Hasil Perhitungan LQ Sub Sektor Peternakan
Kabupaten Donggala Tahun 2009
Ternak Jumlah (Ekor)LQ Keterangan
Donggala Sulawesi Tengah Kerbau 54 4.277 0,34 Non Basis Sapi 28.685 210.536 3,63 Basis Kuda 84 4.233 0,53 Non Basis Kambing 19.742 359.916 1,46 Basis Domba 166 25.121 0,18 Non Basis Babi 4.780 203.653 0,63 Non Basis Ayam Broiler 135.006 609.855 5,90 Basis Ayam Buras 37.417 5.784.821 0,17 Non Basis Ayam Ras 165.374 3.183.432 1,38 Basis Itik 6.447 217.333 0,79 Non Basis Jumlah 397.755 10.603.177
Sumber : Hasil olahan data
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 51
c. Perkebunan
Tabel 4.4 Hasil Perhitungan LQ Sub Sektor Perkebunan
Kabupaten Donggala Tahun 2009
Komoditas Produksi (Ton) LQ Keterangan Donggala Sulawesi Tengah
Kelapa 27.842,79 225.570,00 1,44 Basis Kelapa Sawit 115,00 134.292,00 0,01 Non Basis Kakao 22.161,50 212.073,00 1,22 Basis Cengkeh 904,57 14.996,00 0,71 Non Basis Kopi 330,03 6.542,00 0,59 Non Basis Lada 119,32 593,00 2,35 Basis Jambu Mete 90,59 2.977,00 0,36 Non Basis Pala 1,39 50,00 0,33 Non Basis Vanili 4,05 365,00 0,13 Non Basis Kapuk 9,68 289,00 0,39 Non Basis Karet ‐ 3.981,00 Sagu ‐ ‐ Kemiri ‐ 1.463,00 Jumlah 51.578,92 603.191,00
Sumber : Hasil olahan data
d. Kehutanan
Tabel 4.5 Hasil Perhitungan LQ Sub Sektor Kehutanan
Kabupaten Donggala Tahun 2009
Hasil Hutan Produksi (Ton)
LQ Keterangan Donggala Sulawesi Tengah
Kayu Bulat 9.835,98 41.376,34 1,28 Basis Kayu Gergajian 2.093,42 17.851,12 0,63 Non Basis Kayu Rimba campuran
Kayu Hitam Gergajian
Limbah Pakanagi 180,00Rotan 1.581,53 11.121,22 0,76 Non Basis Damar 2.009,50
Jumlah 13.510,93 72.538,18 Sumber : Hasil olahan data
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 52
e. Perikanan
Tabel 4.6 Hasil Perhitungan LQ Sub Sektor Perikanan
Kabupaten Donggala Tahun 2009
Hasil Hutan Produksi (Ton) LQ Keterangan Donggala Sulawesi TengahPerikanan Tangkap 54.015,00 780.256,00 1,56 Basis ‐ Perikanan Laut 52.970,00 776.322,00 1,54 Basis ‐ Perikanan Umum 1.045,00 3.934,00 6,00 Basis Budidaya 4.564,30 542.673,73 0,19 Non Basis‐ Tambak 489,60 7.981,70 1,39 Basis ‐ Budidaya laut 1.293,70 529.914,30 0,06 Non Basis‐ Kolam 2.781,00 4.551,90 13,80 Basis ‐ Karamba 41,00 0,00 Non Basis‐ Apung dan Sawah 184,83 0,00 Non BasisTOTAL 58.579,30 1.322.929,73
Sumber : Hasil olahan data
4.2. Metode Analitical Hierarchy Process (AHP)
4.2.1. Komoditi Unggulan Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Donggala
Metode Analitical Hierarchy Process (AHP) digunakan sebagai metode ilmiah
untuk menentukan peringkat komoditi unggulan dalam studi ini menentukan komoditi
unggulan pertanian tanaman pangan di Kabupaten Donggala yakni dengan faktor‐
faktor menentukan komiditi unggulan yang digunakan dalam metode AHP Sebagai
berikut sebagai berikut yakni: Faktor Nilai Ekonomi Daerah; Faktor Ketersediaan
Input; Faktor Tenaga Kerja; Faktor Skala Produksi; Faktor Pangsa Pasar Produksi;
Faktor Status Teknologi; Faktor Skill Tenaga Kerja;Faktor Turunan Produk
Olahan;Faktor Dayang Saing; dan Faktor Kelembangaan (Institusional). Jenis komoditi
Pertanian Tanaman Pangan yang dihitung menggunakan pendekatan AHP berdasarkan
data yang tersedia adalah padi, jagung, kedelei, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu
dan ubi jalar. Berikut ditampil hasil perhitungan menggunakan metode AHP yaitu:
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 53
1. Faktor Nilai Ekonomi Daerah Komoditi Pertanian Tanaman Pangan
Tabel 4.7 Pairwise Comparison Faktor Nilai Ekonomi Daerah
No. Jenis Komoditi Padi Jagung Kedelei Kacang Tanah
Kacang Hijau
Ubi Kayu
Ubi Jalar
1 Padi 1.000 5.000 0.333 0.333 0.333 9.000 9.0002 Jagung 0.200 1.000 3.000 0.143 3.000 3.000 3.0003 Kedelei 3.000 0.333 1.000 0.333 1.000 7.000 7.0004 Kacang Tanah 3.000 7.000 3.000 1.000 3.000 7.000 7.0005 Kacang Hijau 3.000 0.333 1.000 0.333 1.000 7.000 7.0006 Ubi Kayu 3.000 0.333 1.000 0.143 0.143 1.000 1.0007 Ubi Jalar 0.111 0.333 0.143 0.143 0.143 1.000 1.000
TOTAL 13.311 14.333 9.476 2.429 8.619 35.000 35.000Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.8 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Nilai ekonomi Daerah
No Jenis Komoditi Padi Jagung Kedelei Kacang
Tanah Kacang Hijau Ubi Kayu Ubi
Jalar 1 Padi 0.075 0.349 0.035 0.137 0.039 0.257 0.2572 Jagung 0.015 0.070 0.317 0.059 0.348 0.086 0.0863 Kedelei 0.225 0.023 0.106 0.137 0.116 0.200 0.2004 Kacang Tanah 0.225 0.488 0.317 0.412 0.348 0.200 0.2005 Kacang Hijau 0.225 0.023 0.106 0.137 0.116 0.200 0.2006 Ubi Kayu 0.225 0.023 0.106 0.059 0.017 0.029 0.0297 Ubi Jalar 0.008 0.023 0.015 0.059 0.017 0.029 0.029
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.9
Row Average untuk Faktor Nilai Ekonomi Daerah Jenis
Komoditi Padi Jagung Kedelei Kacang Tanah
Kacang Hijau Ubi Kayu Ubi Jalar
Average 0.164 0.140 0.144 0.313 0.144 0.070 0.026Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.10
Weighty Sum Vector untuk Faktor Nilai Ekonomi Daerah
No. Jenis Komoditi Padi Jagung Kedelei Kacang Tanah
Kacang Hijau
Ubi Kayu Ubi Jalar
1 Padi 0.164 0.700 0.048 0.104 0.048 0.626 0.2302 Jagung 0.033 0.140 0.432 0.045 0.432 0.209 0.0773 Kedelei 0.493 0.047 0.144 0.104 0.144 0.487 0.1794 Kacang Tanah 0.493 0.980 0.432 0.313 0.432 0.487 0.179
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 54
No. Jenis Komoditi Padi Jagung Kedelei Kacang Tanah
Kacang Hijau
Ubi Kayu Ubi Jalar
5 Kacang Hijau 0.493 0.047 0.144 0.104 0.144 0.487 0.1796 Ubi Kayu 0.493 0.047 0.144 0.045 0.021 0.070 0.0267 Ubi Jalar 0.018 0.047 0.021 0.045 0.021 0.070 0.026
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.11 Consistency Vector untuk Faktor Nilai Ekonomi Daerah
Jenis Komoditi Padi Jagung Kedelei
Kacang Tanah
Kacang Hijau
Ubi Kayu
Ubi Jalar
SWSV 1.920 1.366 1.597 3.315 1.597 0.844 0.246CV 11.696 9.763 11.098 10.594 11.098 12.132 9.602
Sumber : Hasil olahan data
2. Faktor Ketersediaan Input Komoditi Pertanian Tanaman Pangan
Tabel 4.12 Pairwise Comparison Untuk Faktor Ketersediaan Input
No. Jenis Komoditi Padi Jagung Kedelei Kacang Tanah
Kacang Hijau
Ubi Kayu
Ubi Jalar
1 Padi 1.000 7.000 9.000 9.000 9.000 9.000 9.0002 Jagung 0.143 1.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.0003 Kedelei 0.111 0.200 1.000 1.000 1.000 1.000 1.0004 Kacang Tanah 0.111 0.200 1.000 1.000 5.000 3.000 5.0005 Kacang Hijau 0.111 0.200 1.000 0.200 1.000 1.000 1.0006 Ubi Kayu 0.111 0.200 1.000 0.333 1.000 1.000 3.0007 Ubi Jalar 0.111 0.200 1.000 0.200 1.000 0.333 1.000 TOTAL 1.698 9.000 19.000 16.733 23.000 20.333 25.000
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.13 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Ketersediaan Input
No Jenis Komoditi Padi Jagung Kedelei Kacang
Tanah Kacang Hijau
Ubi Kayu
Ubi Jalar
1 Padi 0.589 0.778 0.474 0.538 0.391 0.443 0.3602 Jagung 0.084 0.111 0.263 0.299 0.217 0.246 0.2003 Kedelei 0.065 0.022 0.053 0.060 0.043 0.049 0.0404 Kacang Tanah 0.065 0.022 0.053 0.060 0.217 0.148 0.2005 Kacang Hijau 0.065 0.022 0.053 0.012 0.043 0.049 0.0406 Ubi Kayu 0.065 0.022 0.053 0.020 0.043 0.049 0.1207 Ubi Jalar 0.065 0.022 0.053 0.012 0.043 0.016 0.040
Sumber : Hasil olahan data
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 55
Tabel 4.14 Row Average untuk Faktor Faktor Ketersediaan Input
Jenis Komoditi Padi Jagung Kedelei Kacang Tanah
Kacang Hijau
Ubi Kayu
Ubi Jalar
Average 0.510 0.203 0.048 0.109 0.041 0.053 0.036Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.15 Weighty Sum Vector untuk Faktor Ketersediaan Input
No Jenisi Komoditi Padi Jagung Kedelei Kacang
Tanah Kacang Hijau
Ubi Kayu
Ubi Jalar
1 Padi 0.510 1.420 0.428 0.984 0.366 0.479 0.3242 Jagung 0.073 0.203 0.238 0.546 0.203 0.266 0.1803 Kedelei 0.057 0.041 0.048 0.109 0.041 0.053 0.0364 Kacang Tanah 0.057 0.041 0.048 0.109 0.203 0.160 0.1805 Kacang Hijau 0.057 0.041 0.048 0.022 0.041 0.053 0.0366 Ubi Kayu 0.057 0.041 0.048 0.036 0.041 0.053 0.1087 Ubi Jalar 0.057 0.041 0.048 0.022 0.041 0.018 0.036
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.16 Consistency Vector untuk Faktor Ketersediaan Input
Jenis Komoditi Padi Jagung Kedelei Kacang Tanah
Kacang Hijau
Ubi Kayu
Ubi Jalar
SWSV 4.512 1.710 0.384 0.797 0.297 0.383 0.261CV' 8.842 8.426 8.081 7.297 7.289 7.195 7.251
Sumber : Hasil olahan data
3. Faktor Tenaga Kerja Komoditi Pertanian Tanaman Pangan
Tabel 4.17 Pairwise Comparison Faktor Tenaga Kerja
No Jenis Komoditi Padi Jagung Kedelei Kacang Tanah
Kacang Hijau
Ubi Kayu
Ubi Jalar
1 Padi 1.000 7.000 7.000 7.000 7.000 5.000 5.0002 Jagung 0.143 1.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.0003 Kedelei 0.143 0.200 1.000 1.000 1.000 1.000 1.0004 Kacang Tanah 0.143 0.200 1.000 1.000 5.000 3.000 5.0005 Kacang Hijau 0.143 0.200 1.000 0.200 1.000 1.000 1.0006 Ubi Kayu 0.143 0.200 1.000 0.333 1.000 1.000 3.0007 Ubi Jalar 0.200 0.200 1.000 0.200 1.000 0.333 1.000 TOTAL 1.914 9.000 17.000 14.733 21.000 16.333 21.000
Sumber : Hasil olahan data
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 56
Tabel 4.18 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Tenaga Kerja
No Jenis Komoditi Padi Jagung Kedelei Kacang Tanah
Kacang Hijau
Ubi Kayu
Ubi Jalar
1 Padi 0.522 0.778 0.412 0.475 0.333 0.306 0.2382 Jagung 0.075 0.111 0.294 0.339 0.238 0.306 0.2383 Kedelei 0.075 0.022 0.059 0.068 0.048 0.061 0.0484 Kacang Tanah 0.075 0.022 0.059 0.068 0.238 0.184 0.2385 Kacang Hijau 0.075 0.022 0.059 0.014 0.048 0.061 0.0486 Ubi Kayu 0.075 0.022 0.059 0.023 0.048 0.061 0.1437 Ubi Jalar 0.104 0.022 0.059 0.014 0.048 0.020 0.048
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.19 Row Average untuk Faktor Faktor Ketersediaan Input
Jenis Komoditi Padi Jagung Kedelei Kacang Tanah
Kacang Hijau
Ubi Kayu
Ubi Jalar
Average 0.438 0.229 0.054 0.126 0.047 0.061 0.045Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.20 Weighty Sum Vector untuk Faktor Tenaga Kerja
No Jenis Komoditi Padi Jagung Kedelei Kacang Tanah
Kacang Hijau
Ubi Kayu
Ubi Jalar
1 Padi 0.438 1.602 0.380 0.883 0.326 0.307 0.2252 Jagung 0.063 0.229 0.271 0.631 0.233 0.307 0.2253 Kedelei 0.063 0.046 0.054 0.126 0.047 0.061 0.0454 Kacang Tanah 0.063 0.046 0.054 0.126 0.233 0.184 0.2255 Kacang Hijau 0.063 0.046 0.054 0.025 0.047 0.061 0.0456 Ubi Kayu 0.063 0.046 0.054 0.042 0.047 0.061 0.1357 Ubi Jalar 0.088 0.046 0.054 0.025 0.047 0.020 0.045
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.21 Consistency Vector untuk Faktor Tenaga Kerja Kerja
Jenis Komoditi Padi Jagung Kedelei Kacang Tanah
Kacang Hijau
Ubi Kayu
Ubi Jalar
SWSV 4.160 1.958 0.442 0.931 0.341 0.448 0.325CV 9.503 8.560 8.137 7.373 7.323 7.285 7.224
Sumber : Hasil olahan data
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 57
4. Faktor Skala Produksi Komoditi Pertanian Tanaman Pangan
Tabel 4.22 Pairwise Comparison Faktor Skala Produksi
No. Jenis Komoditi Padi Jagung Kedelei Kacang Tanah
Kacang Hijau
Ubi Kayu
Ubi Jalar
1 Padi 1.000 5.000 9.000 9.000 9.000 9.000 9.0002 Jagung 0.200 1.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.0003 Kedelei 0.111 0.200 1.000 1.000 1.000 1.000 1.0004 Kacang Tanah 0.111 0.200 1.000 1.000 5.000 3.000 5.0005 Kacang Hijau 0.111 0.200 1.000 0.200 1.000 1.000 1.0006 Ubi Kayu 0.111 0.200 1.000 0.333 1.000 1.000 3.0007 Ubi Jalar 0.111 0.200 1.000 0.200 1.000 0.333 1.000 TOTAL 1.756 7.000 19.000 16.733 23.000 20.333 25.000
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.23 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Skala Produksi
No Jenis Komoditi Padi Jagung Kedelei Kacang
Tanah Kacang Hijau
Ubi Kayu
Ubi Jalar
1 Padi 0.570 0.714 0.474 0.538 0.391 0.443 0.3602 Jagung 0.114 0.143 0.263 0.299 0.217 0.246 0.2003 Kedelei 0.063 0.029 0.053 0.060 0.043 0.049 0.0404 Kacang Tanah 0.063 0.029 0.053 0.060 0.217 0.148 0.2005 Kacang Hijau 0.063 0.029 0.053 0.012 0.043 0.049 0.0406 Ubi Kayu 0.063 0.029 0.053 0.020 0.043 0.049 0.1207 Ubi Jalar 0.063 0.029 0.053 0.012 0.043 0.016 0.040
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.24 Row Average untuk Faktor Skala Produksi
Jenis Komoditi Padi Jagung Kedelei Kacang Tanah
Kacang Hijau
Ubi Kayu
Ubi Jalar
Average 0.498 0.212 0.048 0.110 0.041 0.054 0.037Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.25 Weighty Sum Vector untuk Faktor Skala Produksi
No Jenis Komoditi Padi Jagung Kedelei Kacang Tanah
Kacang Hijau
Ubi Kayu
Ubi Jalar
1 Padi 0.498 1.059 0.433 0.989 0.372 0.485 0.3302 Jagung 0.100 0.212 0.241 0.549 0.207 0.269 0.1833 Kedelei 0.055 0.042 0.048 0.110 0.041 0.054 0.0374 Kacang Tanah 0.055 0.042 0.048 0.110 0.207 0.162 0.183
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 58
No Jenis Komoditi Padi Jagung Kedelei Kacang Tanah
Kacang Hijau
Ubi Kayu
Ubi Jalar
5 Kacang Hijau 0.055 0.042 0.048 0.022 0.041 0.054 0.0376 Ubi Kayu 0.055 0.042 0.048 0.037 0.041 0.054 0.1107 Ubi Jalar 0.055 0.042 0.048 0.022 0.041 0.018 0.037
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.26 Consistency Vector untuk Faktor Skala Produksi
Jenis Komoditi Padi Jagung Kedelei Kacang Tanah
Kacang Hijau
Ubi Kayu
Ubi Jalar
SWSV 4.165 1.760 0.388 0.807 0.300 0.388 0.264CV 8.356 8.315 8.052 7.344 7.255 7.194 7.202
Sumber : Hasil olahan data
5. Faktor Pangsa Pasar Komoditi Pertanian Tanaman Pangan
Tabel 4.27 Pairwise Comparison Faktor Pangsa Pasar
No. Jenis Komoditi Padi Jagung Kedelei Kacang
Tanah Kacang Hijau
Ubi Kayu
Ubi Jalar
1 Padi 1.000 9.000 9.000 9.000 9.000 9.000 9.0002 Jagung 0.111 1.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.0003 Kedelei 0.111 0.200 1.000 1.000 1.000 1.000 1.0004 Kacang Tanah 0.111 0.200 1.000 1.000 5.000 3.000 5.0005 Kacang Hijau 0.111 0.200 1.000 0.200 1.000 1.000 1.0006 Ubi Kayu 0.111 0.200 1.000 0.333 1.000 1.000 3.0007 Ubi Jalar 0.111 0.200 1.000 0.200 1.000 0.333 1.000 TOTAL 1.667 11.000 19.000 16.733 23.000 20.333 25.000
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.28 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Pangsa Pasar
No Jenis Komoditi Padi Jagung Kedelei Kacang Tanah
Kacang Hijau
Ubi Kayu
Ubi Jalar
1 Padi 0.600 0.818 0.474 0.538 0.391 0.443 0.3602 Jagung 0.067 0.091 0.263 0.299 0.217 0.246 0.2003 Kedelei 0.067 0.018 0.053 0.060 0.043 0.049 0.0404 Kacang Tanah 0.067 0.018 0.053 0.060 0.217 0.148 0.2005 Kacang Hijau 0.067 0.018 0.053 0.012 0.043 0.049 0.0406 Ubi Kayu 0.067 0.018 0.053 0.020 0.043 0.049 0.1207 Ubi Jalar 0.067 0.018 0.053 0.012 0.043 0.016 0.040
Sumber : Hasil olahan data
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 59
Tabel 4.29 Row Average untuk Faktor Pangsa Pasar
Jenis Komoditi Padi Jagung Kedelei Kacang Tanah
Kacang Hijau
Ubi Kayu
Ubi Jalar
Average 0.518 0.198 0.047 0.109 0.040 0.053 0.036Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.30 Weighty Sum Vector untuk Faktor Pangsa Pasar
No Jenis Komoditi Padi Jagung Kedelei Kacang
Tanah Kacang Hijau
Ubi Kayu
Ubi Jalar
1 Padi 0.518 1.778 0.424 0.980 0.363 0.476 0.3212 Jagung 0.058 0.198 0.236 0.544 0.201 0.264 0.1783 Kedelei 0.058 0.040 0.047 0.109 0.040 0.053 0.0364 Kacang Tanah 0.058 0.040 0.047 0.109 0.201 0.159 0.1785 Kacang Hijau 0.058 0.040 0.047 0.022 0.040 0.053 0.0366 Ubi Kayu 0.058 0.040 0.047 0.036 0.040 0.053 0.1077 Ubi Jalar 0.058 0.040 0.047 0.022 0.040 0.018 0.036
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.31 Consistency Vector untuk Faktor Pangsa Pasar
Jenis Komoditi Padi Jagung Kedelei Kacang Tanah
Kacang Hijau
Ubi Kayu
Ubi Jalar
SWSV 4.859 1.679 0.382 0.791 0.295 0.380 0.259CV 9.386 8.499 8.102 7.267 7.313 7.197 7.285
Sumber : Hasil olahan data
6. Faktor Status Teknologi Komoditi Pertanian Tanaman Pangan
Tabel 4.32 Pairwise Comparison Faktor Status Teknologi
No. Jenis Komoditi Padi Jagung Kedelei Kacang Tanah
Kacang Hijau
Ubi Kayu
Ubi Jalar
1 Padi 1.000 3.000 7.000 7.000 7.000 3.000 3.0002 Jagung 0.333 1.000 7.000 7.000 7.000 5.000 5.0003 Kedelei 0.143 0.143 1.000 3.000 3.000 7.000 7.0004 Kacang Tanah 0.143 0.143 0.333 1.000 5.000 3.000 5.0005 Kacang Hijau 0.143 0.143 1.000 0.200 1.000 1.000 1.0006 Ubi Kayu 0.143 0.200 0.143 0.333 1.000 1.000 3.0007 Ubi Jalar 0.333 0.200 0.143 0.200 1.000 0.333 1.000 TOTAL 2.238 4.829 16.619 18.733 25.000 20.333 25.000
Sumber : Hasil olahan data
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 60
Tabel 4.33 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Status Teknologi
No Jenis Komoditi Padi Jagung Kedelei Kacang Tanah
Kacang Hijau
Ubi Kayu
Ubi Jalar
1 Padi 0.447 0.621 0.421 0.374 0.280 0.148 0.1202 Jagung 0.149 0.207 0.421 0.374 0.280 0.246 0.2003 Kedelei 0.064 0.030 0.060 0.160 0.120 0.344 0.2804 Kacang Tanah 0.064 0.030 0.020 0.053 0.200 0.148 0.2005 Kacang Hijau 0.064 0.030 0.060 0.011 0.040 0.049 0.0406 Ubi Kayu 0.064 0.041 0.009 0.018 0.040 0.049 0.1207 Ubi Jalar 0.149 0.041 0.009 0.011 0.040 0.016 0.040
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.34 Row Average untuk Faktor Status Teknologi
Jenis Komoditi Padi Jagung Kedelei Kacang Tanah
Kacang Hijau
Ubi Kayu
Ubi Jalar
Average 0.344 0.268 0.151 0.102 0.042 0.049 0.044Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.35 Weighty Sum Vector untuk Faktor Status Teknologi
No Jenis Komoditi Padi Jagung Kedelei Kacang Tanah
Kacang Hijau
Ubi Kayu
Ubi Jalar
1 Padi 0.344 0.804 1.058 0.714 0.293 0.146 0.1312 Jagung 0.115 0.268 1.058 0.714 0.293 0.243 0.2193 Kedelei 0.049 0.038 0.151 0.306 0.126 0.341 0.3064 Kacang Tanah 0.049 0.038 0.050 0.102 0.210 0.146 0.2195 Kacang Hijau 0.049 0.038 0.151 0.020 0.042 0.049 0.0446 Ubi Kayu 0.049 0.054 0.022 0.034 0.042 0.049 0.1317 Ubi Jalar 0.115 0.054 0.022 0.020 0.042 0.016 0.044
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.36 Consistency Vector untuk Faktor Status Teknologi
Jenis Komoditi Padi Jagung Kedelei Kacang Tanah
Kacang Hijau
Ubi Kayu
Ubi Jalar
SWSV 3.492 2.911 1.317 0.814 0.393 0.380 0.312CV 10.140 10.856 8.716 7.978 9.384 7.809 7.143
Sumber : Hasil olahan data
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 61
7. Faktor Skill Tenaga Kerja Komoditi Pertanian Tanaman Pangan
Tabel 4.37 Pairwise Comparison Faktor Skill Tenaga Kerja
No. Jenis Komoditi Padi Jagung Kedelei Kacang Tanah
Kacang Hijau
Ubi Kayu
Ubi Jalar
1 Padi 1.000 3.000 7.000 7.000 7.000 3.000 3.0002 Jagung 0.333 1.000 7.000 7.000 7.000 3.000 3.0003 Kedelei 0.143 0.143 1.000 1.000 1.000 1.000 1.0004 Kacang Tanah 0.143 0.143 1.000 1.000 5.000 3.000 5.0005 Kacang Hijau 0.143 0.143 1.000 0.200 1.000 1.000 1.0006 Ubi Kayu 0.143 0.333 1.000 0.333 1.000 1.000 3.0007 Ubi Jalar 0.333 0.333 1.000 0.200 1.000 0.333 1.000 TOTAL 2.238 5.095 19.000 16.733 23.000 12.333 17.000
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.38 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Skill Tenaga Kerja
No Jenis Komoditi Padi Jagung Kedelei Kacang Tanah
Kacang Hijau
Ubi Kayu
Ubi Jalar
1 Padi 0.447 0.589 0.368 0.418 0.304 0.243 0.1762 Jagung 0.149 0.196 0.368 0.418 0.304 0.243 0.1763 Kedelei 0.064 0.028 0.053 0.060 0.043 0.081 0.0594 Kacang Tanah 0.064 0.028 0.053 0.060 0.217 0.243 0.2945 Kacang Hijau 0.064 0.028 0.053 0.012 0.043 0.081 0.0596 Ubi Kayu 0.064 0.065 0.053 0.020 0.043 0.081 0.1767 Ubi Jalar 0.149 0.065 0.053 0.012 0.043 0.027 0.059
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.39 Row Average untuk Faktor Skill Tenaga Kerja
Jenis Komoditi Padi Jagung Kedelei Kacang Tanah
Kacang Hijau
Ubi Kayu
Ubi Jalar
Average 0.364 0.265 0.055 0.137 0.049 0.072 0.058Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.40 Weighty Sum Vector untuk Faktor Skill Tenaga Kerja
No Jenis Komoditi Padi Jagung Kedelei Kacang Tanah
Kacang Hijau
Ubi Kayu
Ubi Jalar
1 Padi 0.364 0.795 0.388 0.959 0.340 0.215 0.1752 Jagung 0.121 0.265 0.388 0.959 0.340 0.215 0.1753 Kedelei 0.052 0.038 0.055 0.137 0.049 0.072 0.0584 Kacang Tanah 0.052 0.038 0.055 0.137 0.243 0.215 0.292
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 62
No Jenis Komoditi Padi Jagung Kedelei Kacang Tanah
Kacang Hijau
Ubi Kayu
Ubi Jalar
5 Kacang Hijau 0.052 0.038 0.055 0.027 0.049 0.072 0.0586 Ubi Kayu 0.052 0.088 0.055 0.046 0.049 0.072 0.1757 Ubi Jalar 0.121 0.088 0.055 0.027 0.049 0.024 0.058
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.41 Consistency Vector untuk Faktor Skill Tenaga Kerja
Jenis Komoditi Padi Jagung Kedelei Kacang Tanah
Kacang Hijau
Ubi Kayu
Ubi Jalar
SWSV 3.236 2.463 0.461 1.032 0.351 0.537 0.423CV 8.896 9.291 8.323 7.533 7.237 7.472 7.257
Sumber : Hasil olahan data
8. Faktor Turunan Produk Olahan Komoditi Pertanian Tanaman Pangan
Tabel 4.42 Pairwise Comparison untuk Faktor Turunan Produk Olahan
No. Jenis Komoditi Padi Jagung Kedelei Kacang Tanah
Kacang Hijau
Ubi Kayu
Ubi Jalar
1 Padi 1.000 5.000 5.000 5.000 5.000 7.000 7.0002 Jagung 0.200 1.000 3.000 5.000 5.000 7.000 7.0003 Kedelei 3.000 0.333 1.000 0.333 1.000 7.000 7.0004 Kacang Tanah 3.000 7.000 3.000 1.000 3.000 7.000 7.0005 Kacang Hijau 3.000 0.200 1.000 0.333 1.000 7.000 7.0006 Ubi Kayu 0.200 0.143 1.000 0.143 0.143 1.000 1.0007 Ubi Jalar 0.143 0.143 0.143 0.143 0.143 1.000 1.000 TOTAL 10.543 13.819 14.143 11.952 15.286 37.000 37.000
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.43
Pairwise Comparison Average untuk Faktor Turunan Produk Olahan
No Jenis Komoditi Padi Jagung Kedelei Kacang Tanah
Kacang Hijau
Ubi Kayu
Ubi Jalar
1 Padi 0.095 0.362 0.354 0.418 0.327 0.189 0.1892 Jagung 0.019 0.072 0.212 0.418 0.327 0.189 0.1893 Kedelei 0.285 0.024 0.071 0.028 0.065 0.189 0.1894 Kacang Tanah 0.285 0.507 0.212 0.084 0.196 0.189 0.1895 Kacang Hijau 0.285 0.014 0.071 0.028 0.065 0.189 0.1896 Ubi Kayu 0.019 0.010 0.071 0.012 0.009 0.027 0.0277 Ubi Jalar 0.014 0.010 0.010 0.012 0.009 0.027 0.027
Sumber : Hasil olahan data
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 63
Tabel 4.44 Row Average untuk Faktor Turunan Produk Olahan
Jenis Komoditi Padi Jagung Kedelei Kacang Tanah
Kacang Hijau
Ubi Kayu
Ubi Jalar
Average 0.276 0.204 0.122 0.237 0.120 0.025 0.016Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.45 Weighty Sum Vector untuk Faktor Turunan Produk Olahan
No Jenis Komoditi Padi Jagung Kedelei Kacang Tanah
Kacang Hijau
Ubi Kayu
Ubi Jalar
1 Padi 0.276 1.019 0.608 1.187 0.601 0.175 0.1092 Jagung 0.055 0.204 0.365 1.187 0.601 0.175 0.1093 Kedelei 0.829 0.068 0.122 0.079 0.120 0.175 0.1094 Kacang Tanah 0.829 1.427 0.365 0.237 0.361 0.175 0.1095 Kacang Hijau 0.829 0.041 0.122 0.079 0.120 0.175 0.1096 Ubi Kayu 0.055 0.029 0.122 0.034 0.017 0.025 0.0167 Ubi Jalar 0.039 0.029 0.017 0.034 0.017 0.025 0.016
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.46 Consistency Vector untuk Faktor Turunan Produk Olahan
Jenis Komoditi Padi Jagung Kedelei Kacang Tanah
Kacang Hijau
Ubi Kayu
Ubi Jalar
SWSV 3.976 2.696 1.502 3.504 1.475 0.298 0.178CV 14.392 13.225 12.358 14.760 12.273 11.884 11.378
Sumber : Hasil olahan data
9. Faktor Daya Saing Komoditi Pertanian Tanaman Pangan
Tabel 4.47 Pairwise Comparison untuk Faktor Daya Saing
No. Jenis Komoditi Padi Jagung Kedelei Kacang Tanah
Kacang Hijau
Ubi Kayu
Ubi Jalar
1 Padi 1.000 9.000 9.000 9.000 9.000 9.000 9.0002 Jagung 0.111 1.000 7.000 7.000 7.000 7.000 7.0003 Kedelei 0.111 0.143 1.000 1.000 1.000 7.000 7.0004 Kacang Tanah 0.111 0.143 1.000 1.000 3.000 7.000 7.0005 Kacang Hijau 0.111 0.143 1.000 0.333 1.000 7.000 7.0006 Ubi Kayu 0.111 0.143 0.143 0.143 1.000 1.000 1.0007 Ubi Jalar 0.111 0.143 0.143 0.143 0.143 1.000 1.000 TOTAL 1.667 10.714 19.286 18.619 22.143 39.000 39.000
Sumber : Hasil olahan data
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 64
Tabel 4.48 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Daya Saing
No Jenis Komoditi Padi Jagung Kedelei Kacang Tanah
Kacang Hijau
Ubi Kayu
Ubi Jalar
1 Padi 0.600 0.840 0.467 0.483 0.406 0.231 0.2312 Jagung 0.067 0.093 0.363 0.376 0.316 0.179 0.1793 Kedelei 0.067 0.013 0.052 0.054 0.045 0.179 0.1794 Kacang Tanah 0.067 0.013 0.052 0.054 0.135 0.179 0.1795 Kacang Hijau 0.067 0.013 0.052 0.018 0.045 0.179 0.1796 Ubi Kayu 0.067 0.013 0.007 0.008 0.045 0.026 0.0267 Ubi Jalar 0.067 0.013 0.007 0.008 0.006 0.026 0.026
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.49 Row Average untuk Faktor Daya Saing
Jenis Komoditi Padi Jagung Kedelei Kacang Tanah
Kacang Hijau
Ubi Kayu
Ubi Jalar
Average 0.465 0.225 0.084 0.097 0.079 0.027 0.022Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.50 Weighty Sum Vector untuk Faktor Daya Saing
No Jenis Komoditi Padi Jagung Kedelei Kacang Tanah
Kacang Hijau
Ubi Kayu
Ubi Jalar
1 Padi 0.465 2.024 0.758 0.874 0.712 0.246 0.1962 Jagung 0.052 0.225 0.590 0.680 0.554 0.192 0.1533 Kedelei 0.052 0.032 0.084 0.097 0.079 0.192 0.1534 Kacang Tanah 0.052 0.032 0.084 0.097 0.237 0.192 0.1535 Kacang Hijau 0.052 0.032 0.084 0.032 0.079 0.192 0.1536 Ubi Kayu 0.052 0.032 0.012 0.014 0.079 0.027 0.0227 Ubi Jalar 0.052 0.032 0.012 0.014 0.011 0.027 0.022
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.51 Consistency Vector untuk Faktor Daya Saing
Jenis Komoditi Padi Jagung Kedelei Kacang Tanah
Kacang Hijau
Ubi Kayu
Ubi Jalar
SWSV 5.277 2.445 0.689 0.847 0.624 0.238 0.170CV 11.337 10.871 8.175 8.718 7.885 8.701 7.798
Sumber : Hasil olahan data
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 65
10. Faktor Kelembagaan (Institusional) Komoditi Pertanian Tanaman Pangan
Tabel 4.52 Pairwise Comparison untuk Faktor Kelembagaan (Institusional)
No. Jenis Komoditi Padi Jagung Kedelei Kacang Tanah
Kacang Hijau
Ubi Kayu
Ubi Jalar
1 Padi 1.000 9.000 9.000 9.000 9.000 9.000 9.0002 Jagung 0.111 1.000 7.000 7.000 7.000 7.000 9.0003 Kedelei 0.111 0.143 1.000 1.000 1.000 1.000 1.0004 Kacang Tanah 0.111 0.143 1.000 1.000 1.000 1.000 1.0005 Kacang Hijau 0.111 0.143 1.000 1.000 1.000 1.000 1.0006 Ubi Kayu 0.111 0.143 1.000 1.000 1.000 1.000 1.0007 Ubi Jalar 0.111 0.111 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 TOTAL 1.667 10.683 21.000 21.000 21.000 21.000 23.000
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.53 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Kelembagaan (Institusional)
No Jenis Komoditi Padi Jagung Kedelei Kacang Tanah
Kacang Hijau
Ubi Kayu
Ubi Jalar
1 Padi 0.600 0.842 0.429 0.429 0.429 0.429 0.3912 Jagung 0.067 0.094 0.333 0.333 0.333 0.333 0.3913 Kedelei 0.067 0.013 0.048 0.048 0.048 0.048 0.0434 Kacang Tanah 0.067 0.013 0.048 0.048 0.048 0.048 0.0435 Kacang Hijau 0.067 0.013 0.048 0.048 0.048 0.048 0.0436 Ubi Kayu 0.067 0.013 0.048 0.048 0.048 0.048 0.0437 Ubi Jalar 0.067 0.010 0.048 0.048 0.048 0.048 0.043
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.54 Row Average untuk Faktor Kelembagaan (Institusional)
Jenis Komoditi Padi Jagung Kedelei Kacang Tanah
Kacang Hijau
Ubi Kayu
Ubi Jalar
Average 0.507 0.269 0.045 0.045 0.045 0.045 0.044Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.55 Weighty Sum Vector untuk Faktor Kelembagaan (Institusional)
No Jenis Komoditi Padi Jagung Kedelei Kacang Tanah
Kacang Hijau
Ubi Kayu
Ubi Jalar
1 Padi 0.507 2.423 0.404 0.404 0.404 0.404 0.4002 Jagung 0.056 0.269 0.314 0.314 0.314 0.314 0.4003 Kedelei 0.056 0.038 0.045 0.045 0.045 0.045 0.0444 Kacang Tanah 0.056 0.038 0.045 0.045 0.045 0.045 0.044
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 66
No Jenis Komoditi Padi Jagung Kedelei Kacang Tanah
Kacang Hijau
Ubi Kayu
Ubi Jalar
5 Kacang Hijau 0.056 0.038 0.045 0.045 0.045 0.045 0.0446 Ubi Kayu 0.056 0.038 0.045 0.045 0.045 0.045 0.0447 Ubi Jalar 0.056 0.030 0.045 0.045 0.045 0.045 0.044
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.56 Consistency Vector untuk Faktor Kelembagaan (Institusional)
Jenis Komoditi Padi Jagung Kedelei Kacang Tanah
Kacang Hijau
Ubi Kayu
Ubi Jalar
SWSV 4.945 1.981 0.319 0.319 0.319 0.319 0.310CV 9.756 7.359 7.104 7.104 7.104 7.104 6.979
Sumber : Hasil olahan data
11. Total Nilai Evaluasi dan Bobot Faktor Jenis Komoditi Pertanian Tanaman
Pangan
Tabel 4.57 Nilai Akhir dan Peringkat Komoditi Pertanian Tanaman Pangan
No Faktor Bobot Padi Jagung Kedelei Kacang Tanah
Kacang Hijau
Ubi Kayu
Ubi Jalar
1 Nilai Ekonomi Daerah
0.1750 0.1642 0.1400 0.1439 0.3129 0.1439 0.0695 0.0256
2 Ketersediaan Input
0.1500 0.5103 0.2029 0.0475 0.1093 0.0407 0.0533 0.0360
3 Tenaga Kerja 0.1250 0.4378 0.2288 0.0543 0.1262 0.0465 0.0614 0.04504 Skala Usaha 0.1250 0.4985 0.2117 0.0481 0.1099 0.0413 0.0539 0.03665 Pangsa Pasar 0.1250 0.5177 0.1975 0.0471 0.1089 0.0403 0.0529 0.03566 Status Teknologi 0.0500 0.3444 0.2681 0.1511 0.1021 0.0419 0.0487 0.04377 Skill Tenaga
Kerja 0.0500 0.3638 0.2651 0.0554 0.1370 0.0485 0.0718 0.0583
8 Turunan Produk Olahan
0.0750 0.2763 0.2039 0.1216 0.2374 0.1202 0.0251 0.0156
9 Daya Saing 0.0750 0.4654 0.2249 0.0842 0.0971 0.0791 0.0274 0.021810 Kelembagaan 0.0500 0.5069 0.2693 0.0449 0.0449 0.0449 0.0449 0.0444
TOTAL 1.0000 0.4034 0.2070 0.0790 0.1536 0.0690 0.0534 0.0347PERINGKAT KOMODITI
UNGGULAN 1 2 4 3 5 6 7
Sumber : Hasil olahan data
Berdasarkan nilai evaluasi secara keseluruhan dari faktor‐faktor yang
menentukan komoditi unggulan di Kabupaten Donggala, maka peringkat komoditi
unggulan pertanian tanaman pangan yakni: padi dengan nilai evaluasi 0.4034(urutan
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 67
ke‐1); jagung dengan nilai 0.2070 (urutuan ke‐2); kacang tanah dengan nilai evaluasi
sebesar 0.1536 (urutan ke‐3); kedelei dengan nilai evaluasi 0.0790 (ururan ke‐4);
kacang hijau dengan nilai 0.0690 (urutan ke‐5); ubi kayu dengan nilai 0.0534 (uruan
ke‐6) dan ubi jalar dengan nilai 0.0347 (urutan ke‐7).
4.2.2. Komoditi Unggulan Perkebunan Kabupaten Donggala Metode Analitical Hierarchy Process (AHP) digunakan sebagai metode ilmiah
untuk menentukan peringkat komoditi unggulan dalam studi ini menentukan komoditi
unggulan perkebunan di Kabupaten Donggala yakni dengan faktor‐faktor menentukan
komiditi unggulan yang digunakan dalam metode AHP Sebagai berikut sebagai berikut
yakni: Faktor Nilai Ekonomi Daerah; Faktor Ketersediaan Input; Faktor Tenaga Kerja;
Faktor Skala Produksi; Faktor Pangsa Pasar Produksi; Faktor Status Teknologi; Faktor
Skill Tenaga Kerja;Faktor Turunan Produk Olahan;Faktor Dayang Saing; dan Faktor
Kelembangaan (Institusional). Jenis komoditi perkebunan yang dihitung menggunakan
pendekatan AHP berdasarkan data yang tersedia adalah kelapa, kelapa sawit, kakao,
cengkeh, lada, pala dan vanili. Dimana jenis komoditi sub‐sektor perkebunan ini juga
menjadi jenis komoditi yang memiliki pasar secara internasional (pangsa ekspor).
Berikut ditampil hasil perhitungan menggunakan metode AHP yaitu:
1. Faktor Nilai Ekonomi Daerah Perkebunan
Tabel 4.58 Pairwise Comparison Faktor Nilai Ekonomi Daerah
No Jenis Komoditi K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala Vanili
1 Kelapa Dalam
1.000 0.200 5.000 0.111 0.143 7.000 7.000 7.0000
2 Kelapa Sawit
5.000 1.000 3.000 0.111 3.000 3.000 7.000 7.0000
3 Kopi 0.200 0.333 1.000 0.111 2.000 3.000 3.000 5.00004 Kakao 9.000 9.000 9.000 1.000 7.000 9.000 7.000 9.00005 Cengkeh 7.000 0.333 0.500 0.143 1.000 3.000 5.000 7.00006 Lada 7.000 0.333 0.500 0.111 0.333 1.000 5.000 3.00007 Pala 0.143 0.143 0.333 0.143 0.200 0.200 1.000 0.33338 Vanili 0.143 0.143 0.200 0.111 0.143 0.333 3.000 1.0000
TOTAL 29.486 11.486 19.533 1.841 13.819 26.533 38.000 39.333Sumber : Hasil olahan data
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 68
Tabel 4.59 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Nilai Ekonomi Daerah
No Jenis Komoditi K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala Vanili
1 Kelapa Dalam
0.034 0.017 0.256 0.060 0.010 0.264 0.184 0.178
2 Kelapa Sawit 0.170 0.087 0.154 0.060 0.217 0.113 0.184 0.1783 Kopi 0.007 0.029 0.051 0.060 0.145 0.113 0.079 0.1274 Kakao 0.305 0.784 0.461 0.543 0.507 0.339 0.184 0.2295 Cengkeh 0.237 0.029 0.026 0.078 0.072 0.113 0.132 0.1786 Lada 0.237 0.029 0.026 0.060 0.024 0.038 0.132 0.0767 Pala 0.005 0.012 0.017 0.078 0.014 0.008 0.026 0.0088 Vanili 0.005 0.012 0.010 0.060 0.010 0.013 0.079 0.025
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.60 Row Average untuk Faktor Nilai Ekonomi Daerah
Jenis Komoditi K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala VaniliAverage 0.125 0.145 0.076 0.419 0.108 0.078 0.021 0.027
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.61 Weighty Sum Vector untuk Faktor Nilai Ekonomi Daerah
No. Jenis Komoditi K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala Vanili
1 Kelapa Dalam
0.125 0.029 0.382 0.047 0.015 0.544 0.148 0.188
2 Kelapa Sawit
0.627 0.145 0.229 0.047 0.324 0.233 0.148 0.188
3 Kopi 0.025 0.048 0.076 0.047 0.216 0.233 0.063 0.1344 Kakao 1.129 1.308 0.688 0.419 0.757 0.700 0.148 0.2425 Cengkeh 0.878 0.048 0.038 0.060 0.108 0.233 0.105 0.1886 Lada 0.878 0.048 0.038 0.047 0.036 0.078 0.105 0.0817 Pala 0.018 0.021 0.025 0.060 0.022 0.016 0.021 0.0098 Vanili 0.018 0.021 0.015 0.047 0.015 0.026 0.063 0.027
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.62 Consistency Vector untuk Faktor Nilai Ekonomi Daerah
Jenis Komoditi K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala VaniliSWSV 1.479 1.942 0.844 5.390 1.660 1.312 0.191 0.232CV 11.783 13.359 11.042 12.867 15.360 16.869 9.067 8.629
Sumber : Hasil olahan data
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 69
2. Faktor Ketersediaan Input Perkebunan
Tabel 4.63 Pairwise Comparison Untuk Faktor Ketersediaan Input
No Jenis Komoditi K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala Vanili
1 Kelapa Dalam
1.000 5.000 7.000 3.000 7.000 9.000 9.000 9.000
2 Kelapa Sawit
0.200 1.000 0.333 0.111 3.000 3.000 5.000 7.000
3 Kopi 0.143 3.000 1.000 0.111 0.333 3.000 3.000 7.0004 Kakao 5.000 9.000 9.000 1.000 9.000 9.000 9.000 9.0005 Cengkeh 0.143 0.333 3.000 0.111 1.000 0.200 5.000 9.0006 Lada 0.143 0.333 0.333 0.111 5.000 1.000 3.000 5.0007 Pala 0.111 0.200 0.333 0.111 0.200 0.333 1.000 0.2008 Vanili 0.111 0.143 0.143 0.111 0.111 0.200 5.000 1.000 TOTAL 6.851 19.010 21.143 4.667 25.644 25.733 40.000 47.200
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.64 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Ketersediaan Input
No Jenis Komoditi K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala Vanili
1 Kelapa Dalam 0.146 0.263 0.331 0.643 0.273 0.350 0.225 0.1912 Kelapa Sawit 0.029 0.053 0.016 0.024 0.117 0.117 0.125 0.1483 Kopi 0.021 0.158 0.047 0.024 0.013 0.117 0.075 0.1484 Kakao 0.730 0.473 0.426 0.214 0.351 0.350 0.225 0.1915 Cengkeh 0.021 0.018 0.142 0.024 0.039 0.008 0.125 0.1916 Lada 0.021 0.018 0.016 0.024 0.195 0.039 0.075 0.1067 Pala 0.016 0.011 0.016 0.024 0.008 0.013 0.025 0.0048 Vanili 0.016 0.008 0.007 0.024 0.004 0.008 0.125 0.021
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.65 Row Average untuk Faktor Faktor Ketersediaan Input
Jenis Komoditi K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala VaniliAverage 0.303 0.079 0.075 0.370 0.071 0.062 0.015 0.027
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.66 Weighty Sum Vector untuk Faktor Ketersediaan Input
No Jenisi Komoditi K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala Vanili1 Kelapa Dalam 0.303 0.393 0.527 1.110 0.496 0.554 0.131 0.2392 Kelapa Sawit 0.061 0.079 0.025 0.041 0.212 0.185 0.073 0.186
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 70
No Jenisi Komoditi K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala Vanili3 Kopi 0.043 0.236 0.075 0.041 0.024 0.185 0.044 0.1864 Kakao 1.513 0.707 0.678 0.370 0.637 0.554 0.131 0.2395 Cengkeh 0.043 0.026 0.226 0.041 0.071 0.012 0.073 0.2396 Lada 0.043 0.026 0.025 0.041 0.354 0.062 0.044 0.1337 Pala 0.034 0.016 0.025 0.041 0.014 0.021 0.015 0.0058 Vanili 0.034 0.011 0.011 0.041 0.008 0.012 0.073 0.027
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.67 Consistency Vector untuk Faktor Ketersediaan Input
Jenis Komoditi K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala VaniliSWSV 3.753 0.861 0.833 4.830 0.732 0.728 0.170 0.216CV 12.398 10.967 11.061 13.055 10.330 11.816 11.700 8.135
Sumber : Hasil olahan data
3. Faktor Tenaga Kerja Perkebunan
Tabel 4.68 Pairwise Comparison Faktor Tenaga Kerja
No Jenis Komoditi K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala Vanili
1 Kelapa Dalam
1.000 3.000 5.000 3.000 5.000 5.000 5.000 5.000
2 Kelapa Sawit
0.333 1.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000
3 Kopi 0.200 0.200 1.000 3.000 3.000 3.000 5.000 3.0004 Kakao 0.333 0.333 5.000 1.000 5.000 7.000 7.000 3.0005 Cengkeh 0.200 0.200 3.000 3.000 1.000 1.000 3.000 3.0006 Lada 0.200 0.200 0.333 0.143 1.000 1.000 3.000 3.0007 Pala 0.200 0.200 0.200 0.143 0.333 0.333 1.000 3.0008 Vanili 0.200 0.200 0.333 0.333 0.333 0.333 0.333 1.000 TOTAL 2.667 5.333 19.867 15.619 20.667 22.667 29.333 26.000
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.69 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Tenaga Kerja
No Jenis Komoditi K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala Vanili1 Kelapa Dalam 0.375 0.563 0.252 0.192 0.242 0.221 0.170 0.1922 Kelapa Sawit 0.125 0.188 0.252 0.320 0.242 0.221 0.170 0.1923 Kopi 0.075 0.038 0.050 0.192 0.145 0.132 0.170 0.1154 Kakao 0.125 0.063 0.252 0.064 0.242 0.309 0.239 0.1155 Cengkeh 0.075 0.038 0.151 0.192 0.048 0.044 0.102 0.1156 Lada 0.075 0.038 0.017 0.009 0.048 0.044 0.102 0.115
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 71
No Jenis Komoditi K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala Vanili7 Pala 0.075 0.038 0.010 0.009 0.016 0.015 0.034 0.1158 Vanili 0.075 0.038 0.017 0.021 0.016 0.015 0.011 0.038
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.70 Row Average untuk Faktor Faktor Ketersediaan Input
Jenis Komoditi K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala VaniliAverage 0.276 0.214 0.115 0.176 0.096 0.056 0.039 0.029
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.71 Weighty Sum Vector untuk Faktor Tenaga Kerja
No Jenis Komoditi K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala Vanili
1 Kelapa Dalam 0.276 0.641 0.574 0.528 0.479 0.280 0.195 0.1452 Kelapa Sawit 0.092 0.214 0.574 0.880 0.479 0.280 0.195 0.1453 Kopi 0.055 0.043 0.115 0.528 0.287 0.168 0.195 0.0874 Kakao 0.092 0.071 0.574 0.176 0.479 0.393 0.273 0.0875 Cengkeh 0.055 0.043 0.344 0.528 0.096 0.056 0.117 0.0876 Lada 0.055 0.043 0.038 0.025 0.096 0.056 0.117 0.0877 Pala 0.055 0.043 0.023 0.025 0.032 0.019 0.039 0.0878 Vanili 0.055 0.043 0.038 0.059 0.032 0.019 0.013 0.029
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.72 Consistency Vector untuk Faktor Tenaga Kerja Kerja
Jenis Komoditi K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala VaniliSWSV 3.117 2.858 1.478 2.144 1.326 0.517 0.322 0.287CV 11.302 13.374 12.875 12.182 13.851 9.217 8.264 9.939
Sumber : Hasil olahan data
4. Faktor Skala Produksi Perkebunan
Tabel 4.73 Pairwise Comparison Faktor Skala Produksi
No Jenis Komoditi K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala Vanili
1 Kelapa Dalam
1.000 5.000 7.000 3.000 7.000 9.000 9.000 9.000
2 Kelapa Sawit
0.200 1.000 0.333 0.111 3.000 3.000 5.000 7.000
3 Kopi 0.143 3.000 1.000 0.111 0.333 3.000 3.000 7.000
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 72
No Jenis Komoditi K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala Vanili
4 Kakao 5.000 9.000 9.000 1.000 9.000 9.000 9.000 9.0005 Cengkeh 0.143 0.333 3.000 0.111 1.000 0.200 5.000 9.0006 Lada 0.143 0.333 0.333 0.111 5.000 1.000 3.000 5.0007 Pala 0.111 0.200 0.333 0.111 0.200 0.333 1.000 0.2008 Vanili 0.111 0.143 0.143 0.111 0.111 0.200 5.000 1.000 TOTAL 6.851 19.010 21.143 4.667 25.644 25.733 40.000 47.200
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.74 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Skala Produksi
No Jenis Komoditi K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala Vanili1 Kelapa Dalam 0.146 0.263 0.331 0.643 0.273 0.350 0.225 0.1912 Kelapa Sawit 0.029 0.053 0.016 0.024 0.117 0.117 0.125 0.1483 Kopi 0.021 0.158 0.047 0.024 0.013 0.117 0.075 0.1484 Kakao 0.730 0.473 0.426 0.214 0.351 0.350 0.225 0.1915 Cengkeh 0.021 0.018 0.142 0.024 0.039 0.008 0.125 0.1916 Lada 0.021 0.018 0.016 0.024 0.195 0.039 0.075 0.1067 Pala 0.016 0.011 0.016 0.024 0.008 0.013 0.025 0.0048 Vanili 0.016 0.008 0.007 0.024 0.004 0.008 0.125 0.021
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.75 Row Average untuk Faktor Skala Produksi
Jenis Komoditi K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala VaniliAverage 0.303 0.079 0.075 0.370 0.071 0.062 0.015 0.027
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.76
Weighty Sum Vector untuk Faktor Skala Produksi No Jenis Komoditi K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala Vanili1 Kelapa Dalam 0.303 0.393 0.527 1.110 0.496 0.554 0.131 0.2392 Kelapa Sawit 0.061 0.079 0.025 0.041 0.212 0.185 0.073 0.1863 Kopi 0.043 0.236 0.075 0.041 0.024 0.185 0.044 0.1864 Kakao 1.513 0.707 0.678 0.370 0.637 0.554 0.131 0.2395 Cengkeh 0.043 0.026 0.226 0.041 0.071 0.012 0.073 0.2396 Lada 0.043 0.026 0.025 0.041 0.354 0.062 0.044 0.1337 Pala 0.034 0.016 0.025 0.041 0.014 0.021 0.015 0.0058 Vanili 0.034 0.011 0.011 0.041 0.008 0.012 0.073 0.027
Sumber : Hasil olahan data
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 73
Tabel 4.77 Consistency Vector untuk Faktor Skala Produksi
Jenis Komoditi K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala Vanili
SWSV 3.753 0.861 0.833 4.830 0.732 0.728 0.170 0.216CV 12.398 10.967 11.061 13.055 10.330 11.816 11.700 8.135
Sumber : Hasil olahan data
5. Faktor Pangsa Pasar Perkebunan
Tabel 4.78 Pairwise Comparison Faktor Pangsa Pasar
No. Jenis Komoditi K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala1 Kelapa Dalam 1.000 0.200 0.333 3.000 7.000 7.000 7.0002 Kelapa Sawit 5.000 1.000 5.000 0.143 5.000 5.000 7.0003 Kopi 3.000 0.200 1.000 0.143 5.000 7.000 7.0004 Kakao 7.000 7.000 7.000 1.000 7.000 9.000 9.0005 Cengkeh 0.143 0.200 0.200 0.143 1.000 7.000 7.0006 Lada 0.143 0.200 0.143 0.111 0.143 1.000 3.0007 Pala 0.143 0.143 0.143 0.111 0.143 0.333 1.0008 Vanili 0.143 0.143 0.111 0.111 0.111 0.333 0.333
TOTAL 16.571 9.086 13.930 4.762 25.397 36.667 41.333Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.79 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Pangsa Pasar
No Jenis Komoditi K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala Vanili
1 Kelapa Dalam 0.060 0.022 0.024 0.630 0.276 0.191 0.169 0.1462 Kelapa Sawit 0.302 0.110 0.359 0.030 0.197 0.136 0.169 0.1463 Kopi 0.181 0.022 0.072 0.030 0.197 0.191 0.169 0.1884 Kakao 0.422 0.770 0.503 0.210 0.276 0.245 0.218 0.1885 Cengkeh 0.009 0.022 0.014 0.030 0.039 0.191 0.169 0.1886 Lada 0.009 0.022 0.010 0.023 0.006 0.027 0.073 0.0637 Pala 0.009 0.016 0.010 0.023 0.006 0.009 0.024 0.0638 Vanili 0.009 0.016 0.008 0.023 0.004 0.009 0.008 0.021
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.80 Row Average untuk Faktor Pangsa Pasar
Jenis Komoditi K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala VaniliAverage 0.190 0.181 0.131 0.354 0.083 0.029 0.020 0.012
Sumber : Hasil olahan data
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 74
Tabel 4.81 Weighty Sum Vector untuk Faktor Pangsa Pasar
No Jenis Komoditi K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala Vanili
1 Kelapa Dalam 0.190 0.036 0.044 1.062 0.579 0.203 0.139 0.0862 Kelapa Sawit 0.949 0.181 0.656 0.051 0.414 0.145 0.139 0.0863 Kopi 0.569 0.036 0.131 0.051 0.414 0.203 0.139 0.1104 Kakao 1.328 1.268 0.918 0.354 0.579 0.261 0.179 0.1105 Cengkeh 0.027 0.036 0.026 0.051 0.083 0.203 0.139 0.1106 Lada 0.027 0.036 0.019 0.039 0.012 0.029 0.060 0.0377 Pala 0.027 0.026 0.019 0.039 0.012 0.010 0.020 0.0378 Vanili 0.027 0.026 0.015 0.039 0.009 0.010 0.007 0.012
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.82 Consistency Vector untuk Faktor Pangsa Pasar
Jenis Komoditi K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala VaniliSWSV 2.339 2.621 1.654 4.999 0.676 0.259 0.189 0.145CV 12.328 14.467 12.608 14.122 8.165 8.915 9.500 11.806
Sumber : Hasil olahan data
6. Faktor Status Teknologi Perkebunan
Tabel 4.83 Pairwise Comparison Faktor Status Teknologi
No. Jenis Komoditi K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala Vanili
1 Kelapa Dalam
1.000 3.000 3.000 3.000 5.000 5.000 5.000 5.000
2 Kelapa Sawit
0.333 1.000 5.000 3.000 3.000 3.000 3.000 3.000
3 Kopi 0.333 0.200 1.000 3.000 3.000 3.000 3.000 3.0004 Kakao 0.333 0.333 0.333 1.000 3.000 3.000 3.000 3.0005 Cengkeh 0.200 0.333 0.333 0.333 1.000 3.000 3.000 5.0006 Lada 0.200 0.200 0.333 0.333 0.333 1.000 5.000 5.0007 Pala 0.200 0.333 0.333 0.333 0.333 0.200 1.000 3.0008 Vanili 0.200 0.333 0.333 0.333 0.200 0.200 0.333 1.000 TOTAL 2.800 5.733 10.667 11.333 15.867 18.400 23.333 28.000
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.84 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Status Teknologi
No Jenis Komoditi K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala Vanili1 Kelapa Dalam 0.357 0.523 0.281 0.265 0.315 0.272 0.214 0.179
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 75
No Jenis Komoditi K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala Vanili2 Kelapa Sawit 0.119 0.174 0.469 0.265 0.189 0.163 0.129 0.1073 Kopi 0.119 0.035 0.094 0.265 0.189 0.163 0.129 0.1074 Kakao 0.119 0.058 0.031 0.088 0.189 0.163 0.129 0.1075 Cengkeh 0.071 0.058 0.031 0.029 0.063 0.163 0.129 0.1796 Lada 0.071 0.035 0.031 0.029 0.021 0.054 0.214 0.1797 Pala 0.071 0.058 0.031 0.029 0.021 0.011 0.043 0.1078 Vanili 0.071 0.058 0.031 0.029 0.013 0.011 0.014 0.036
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.85 Row Average untuk Faktor Status Teknologi
Jenis Komoditi K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala VaniliAverage 0.301 0.202 0.138 0.111 0.090 0.079 0.047 0.033
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.86 Weighty Sum Vector untuk Faktor Status Teknologi
No Jenis Komoditi K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala Vanili1 Kelapa Dalam 0.301 0.606 0.413 0.332 0.452 0.397 0.233 0.1652 Kelapa Sawit 0.100 0.202 0.688 0.332 0.271 0.238 0.140 0.0993 Kopi 0.100 0.040 0.138 0.332 0.271 0.238 0.140 0.0994 Kakao 0.100 0.067 0.046 0.111 0.271 0.238 0.140 0.0995 Cengkeh 0.060 0.067 0.046 0.037 0.090 0.238 0.140 0.1656 Lada 0.060 0.040 0.046 0.037 0.030 0.079 0.233 0.1657 Pala 0.060 0.067 0.046 0.037 0.030 0.016 0.047 0.0998 Vanili 0.060 0.067 0.046 0.037 0.018 0.016 0.016 0.033
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.87 Consistency Vector untuk Faktor Status Teknologi
Jenis Komoditi K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala VaniliSWSV 2.897 2.069 1.358 1.072 0.843 0.690 0.402 0.293CV 9.633 10.252 9.873 9.695 9.323 8.692 8.633 8.875
Sumber : Hasil olahan data
7. Faktor Skill Tenaga Kerja Perkebunan
Tabel 4.88 Pairwise Comparison Faktor Skill Tenaga Kerja
No Jenis Komoditi K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala Vanili
1 Kelapa Dalam
1.000 3.000 3.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 76
No Jenis Komoditi K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala Vanili
2 Kelapa Sawit
0.333 1.000 3.000 3.000 5.000 5.000 5.000 5.000
3 Kopi 0.333 0.333 1.000 3.000 5.000 5.000 5.000 5.0004 Kakao 0.200 0.333 0.333 1.000 3.000 3.000 3.000 3.0005 Cengkeh 0.200 0.200 0.200 0.333 1.000 5.000 5.000 5.0006 Lada 0.200 0.200 0.200 0.333 0.200 1.000 3.000 3.0007 Pala 0.200 0.200 0.200 0.333 0.200 0.333 1.000 3.0008 Vanili 0.200 0.200 0.200 0.333 0.200 0.333 0.333 1.000 TOTAL 2.667 5.467 8.133 13.333 19.600 24.667 27.333 30.000
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.89 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Skill Tenaga Kerja
No Jenis Komoditi K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala Vanili
1 Kelapa Dalam 0.375 0.549 0.369 0.375 0.255 0.203 0.183 0.1672 Kelapa Sawit 0.125 0.183 0.369 0.225 0.255 0.203 0.183 0.1673 Kopi 0.125 0.061 0.123 0.225 0.255 0.203 0.183 0.1674 Kakao 0.075 0.061 0.041 0.075 0.153 0.122 0.110 0.1005 Cengkeh 0.075 0.037 0.025 0.025 0.051 0.203 0.183 0.1676 Lada 0.075 0.037 0.025 0.025 0.010 0.041 0.110 0.1007 Pala 0.075 0.037 0.025 0.025 0.010 0.014 0.037 0.1008 Vanili 0.075 0.037 0.025 0.025 0.010 0.014 0.012 0.033
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.90 Row Average untuk Faktor Skill Tenaga Kerja
Jenis Komoditi K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala VaniliAverage 0.309 0.214 0.168 0.092 0.096 0.053 0.040 0.029
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.91 Weighty Sum Vector untuk Faktor Skill Tenaga Kerja
No Jenis Komoditi K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala Vanili
1 Kelapa Dalam 0.309 0.641 0.503 0.460 0.478 0.264 0.201 0.1442 Kelapa Sawit 0.103 0.214 0.503 0.276 0.478 0.264 0.201 0.1443 Kopi 0.103 0.071 0.168 0.276 0.478 0.264 0.201 0.1444 Kakao 0.062 0.071 0.056 0.092 0.287 0.158 0.121 0.0865 Cengkeh 0.062 0.043 0.034 0.031 0.096 0.264 0.201 0.1446 Lada 0.062 0.043 0.034 0.031 0.019 0.053 0.121 0.0867 Pala 0.062 0.043 0.034 0.031 0.019 0.018 0.040 0.0868 Vanili 0.062 0.043 0.034 0.031 0.019 0.018 0.013 0.029
Sumber : Hasil olahan data
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 77
Tabel 4.92 Consistency Vector untuk Faktor Skill Tenaga Kerja
Jenis Komoditi K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala VaniliSWSV 3.000 2.182 1.704 0.933 0.873 0.448 0.332 0.248CV 9.696 10.214 10.166 10.134 9.134 8.492 8.264 8.600
Sumber : Hasil olahan data
8. Faktor Turunan Produk Olahan Perkebunan
Tabel 4.93 Pairwise Comparison untuk Faktor Turunan Produk Olahan
No. Jenis Komoditi K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala Vanili
1 Kelapa Dalam
1.000 1.000 5.000 0.333 3.000 5.000 5.000 5.000
2 Kelapa Sawit
1.000 1.000 5.000 0.333 3.000 5.000 5.000 5.000
3 Kopi 0.200 0.200 1.000 0.200 3.000 5.000 5.000 5.0004 Kakao 3.000 3.000 5.000 1.000 5.000 7.000 7.000 7.0005 Cengkeh 0.333 0.333 0.333 0.200 1.000 5.000 5.000 5.0006 Lada 0.200 0.200 0.200 0.143 0.200 1.000 1.000 3.0007 Pala 0.200 0.200 0.200 0.143 0.200 1.000 1.000 3.0008 Vanili 0.200 0.200 0.200 0.143 0.200 0.333 0.333 1.000 TOTAL 6.133 6.133 16.933 2.495 15.600 29.333 29.333 34.000
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.94
Pairwise Comparison Average untuk Faktor Turunan Produk Olahan No Jenis Komoditi K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala Vanili1 Kelapa Dalam 0.163 0.163 0.295 0.134 0.192 0.170 0.170 0.1472 Kelapa Sawit 0.163 0.163 0.295 0.134 0.192 0.170 0.170 0.1473 Kopi 0.033 0.033 0.059 0.080 0.192 0.170 0.170 0.1474 Kakao 0.489 0.489 0.295 0.401 0.321 0.239 0.239 0.2065 Cengkeh 0.054 0.054 0.020 0.080 0.064 0.170 0.170 0.1476 Lada 0.033 0.033 0.012 0.057 0.013 0.034 0.034 0.0887 Pala 0.033 0.033 0.012 0.057 0.013 0.034 0.034 0.0888 Vanili 0.033 0.033 0.012 0.057 0.013 0.011 0.011 0.029
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.95 Row Average untuk Faktor Turunan Produk Olahan
Jenis Komoditi K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala VaniliAverage 0.179 0.179 0.111 0.335 0.095 0.038 0.038 0.025
Sumber : Hasil olahan data
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 78
Tabel 4.96 Weighty Sum Vector untuk Faktor Turunan Produk Olahan
No Jenis Komoditi K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala Vanili
1 Kelapa Dalam 0.179 0.179 0.553 0.112 0.285 0.190 0.190 0.1252 Kelapa Sawit 0.179 0.179 0.553 0.112 0.285 0.190 0.190 0.1253 Kopi 0.036 0.036 0.111 0.067 0.285 0.190 0.190 0.1254 Kakao 0.538 0.538 0.553 0.335 0.475 0.266 0.266 0.1745 Cengkeh 0.060 0.060 0.037 0.067 0.095 0.190 0.190 0.1256 Lada 0.036 0.036 0.022 0.048 0.019 0.038 0.038 0.0757 Pala 0.036 0.036 0.022 0.048 0.019 0.038 0.038 0.0758 Vanili 0.036 0.036 0.022 0.048 0.019 0.013 0.013 0.025
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.97 Consistency Vector untuk Faktor Turunan Produk Olahan
Jenis Komoditi K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala VaniliSWSV 1.812 1.812 1.038 3.145 0.822 0.311 0.311 0.211CV 10.103 10.103 9.390 9.395 8.650 8.205 8.205 8.469
Sumber : Hasil olahan data
9. Faktor Daya Saing Perkebunan
Tabel 4.98 Pairwise Comparison untuk Faktor Daya Saing
No. Jenis Komoditi K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala Vanili
1 Kelapa Dalam
1.000 0.333 0.333 0.200 0.333 9.000 9.000 9.000
2 Kelapa Sawit
3.000 1.000 0.333 0.200 3.000 9.000 9.000 9.000
3 Kopi 3.000 3.000 1.000 0.200 3.000 7.000 7.000 7.0004 Kakao 5.000 5.000 5.000 1.000 5.000 9.000 9.000 9.0005 Cengkeh 3.000 0.333 0.333 0.200 1.000 7.000 7.000 7.0006 Lada 0.111 0.111 0.143 0.111 0.143 1.000 3.000 3.0007 Pala 0.111 0.111 0.143 0.111 0.143 0.333 1.000 3.0008 Vanili 0.111 0.111 0.143 0.111 0.143 0.333 0.333 1.000 TOTAL 15.333 10.000 7.429 2.133 12.762 42.667 45.333 48.000
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.99
Pairwise Comparison Average untuk Faktor Daya Saing No Jenis Komoditi K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala Vanili1 Kelapa Dalam 0.065 0.033 0.045 0.094 0.026 0.211 0.199 0.188
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 79
No Jenis Komoditi K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala Vanili2 Kelapa Sawit 0.196 0.100 0.045 0.094 0.235 0.211 0.199 0.1883 Kopi 0.196 0.300 0.135 0.094 0.235 0.164 0.154 0.1464 Kakao 0.326 0.500 0.673 0.469 0.392 0.211 0.199 0.1885 Cengkeh 0.196 0.033 0.045 0.094 0.078 0.164 0.154 0.1466 Lada 0.007 0.011 0.019 0.052 0.011 0.023 0.066 0.0637 Pala 0.007 0.011 0.019 0.052 0.011 0.008 0.022 0.0638 Vanili 0.007 0.011 0.019 0.052 0.011 0.008 0.007 0.021
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.100 Row Average untuk Faktor Daya Saing
Jenis Komoditi K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala VaniliAverage 0.108 0.158 0.178 0.370 0.114 0.032 0.024 0.017Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.101 Weighty Sum Vector untuk Faktor Daya Saing
No Jenis Komoditi K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala Vanili1 Kelapa Dalam 0.108 0.053 0.059 0.074 0.038 0.285 0.217 0.1542 Kelapa Sawit 0.323 0.158 0.059 0.074 0.341 0.285 0.217 0.1543 Kopi 0.323 0.475 0.178 0.074 0.341 0.221 0.169 0.1204 Kakao 0.538 0.791 0.890 0.370 0.569 0.285 0.217 0.1545 Cengkeh 0.323 0.053 0.059 0.074 0.114 0.221 0.169 0.1206 Lada 0.012 0.018 0.025 0.041 0.016 0.032 0.072 0.0517 Pala 0.012 0.018 0.025 0.041 0.016 0.011 0.024 0.0518 Vanili 0.012 0.018 0.025 0.041 0.016 0.011 0.008 0.017
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.102 Consistency Vector untuk Faktor Daya Saing
Jenis Komoditi K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala VaniliSWSV 0.987 1.611 1.901 3.813 1.133 0.268 0.198 0.148CV 9.182 10.180 10.683 10.318 9.954 8.465 8.209 8.649
Sumber : Hasil olahan data
10. Faktor Kelembagaan (Institusional) Perkebunan
Tabel 4.103 Pairwise Comparison untuk Faktor Kelembagaan (Institusional)
No Jenis Komoditi K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala Vanili
1 Kelapa Dalam
1.000 0.200 0.333 0.143 5.000 7.000 7.000 7.000
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 80
No Jenis Komoditi K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala Vanili
2 Kelapa Sawit
5.000 1.000 3.000 0.333 7.000 9.000 9.000 9.000
3 Kopi 3.000 0.333 1.000 0.333 5.000 7.000 7.000 7.0004 Kakao 7.000 3.000 3.000 1.000 3.000 9.000 9.000 9.0005 Cengkeh 0.200 0.143 0.200 0.333 1.000 7.000 7.000 7.0006 Lada 0.143 0.111 0.143 0.111 0.143 1.000 1.000 1.0007 Pala 0.143 0.111 0.143 0.111 0.143 1.000 1.000 1.0008 Vanili 0.143 0.111 0.143 0.111 0.143 0.143 1.000 1.000 TOTAL 16.629 5.010 7.962 2.476 21.429 41.143 42.000 42.000
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.104 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Kelembagaan (Institusional)
No Jenis Komoditi K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala Vanili1 Kelapa Dalam 0.060 0.040 0.042 0.058 0.233 0.170 0.167 0.1672 Kelapa Sawit 0.301 0.200 0.377 0.135 0.327 0.219 0.214 0.2143 Kopi 0.180 0.067 0.126 0.135 0.233 0.170 0.167 0.1674 Kakao 0.421 0.599 0.377 0.404 0.140 0.219 0.214 0.2145 Cengkeh 0.012 0.029 0.025 0.135 0.047 0.170 0.167 0.1676 Lada 0.009 0.022 0.018 0.045 0.007 0.024 0.024 0.0247 Pala 0.009 0.022 0.018 0.045 0.007 0.024 0.024 0.0248 Vanili 0.009 0.022 0.018 0.045 0.007 0.003 0.024 0.024
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.105 Row Average untuk Faktor Kelembagaan (Institusional)
Jenis Komoditi K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala VaniliAverage 0.117 0.248 0.155 0.323 0.094 0.022 0.022 0.019
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.106 Weighty Sum Vector untuk Faktor Kelembagaan (Institusional)
No Jenis Komoditi K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala Vanili1 Kelapa Dalam 0.117 0.050 0.052 0.046 0.469 0.151 0.151 0.1322 Kelapa Sawit 0.585 0.248 0.466 0.108 0.657 0.194 0.194 0.1703 Kopi 0.351 0.083 0.155 0.108 0.469 0.151 0.151 0.1324 Kakao 0.819 0.745 0.466 0.323 0.281 0.194 0.194 0.1705 Cengkeh 0.023 0.035 0.031 0.108 0.094 0.151 0.151 0.1326 Lada 0.017 0.028 0.022 0.036 0.013 0.022 0.022 0.0197 Pala 0.017 0.028 0.022 0.036 0.013 0.022 0.022 0.0198 Vanili 0.017 0.028 0.022 0.036 0.013 0.003 0.022 0.019
Sumber : Hasil olahan data
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 81
Tabel 4.107 Consistency Vector untuk Faktor Kelembagaan (Institusional)
Jenis Komoditi K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala VaniliSWSV 1.167 2.622 1.600 3.193 0.725 0.178 0.178 0.159CV 9.974 10.564 10.289 9.871 7.733 8.262 8.262 8.424
Sumber : Hasil olahan data
11. Total Nilai Evaluasi dan Bobot Faktor Jenis Komoditi Perkebunan
Tabel 4.108 Nilai Akhir dan Peringkat Komoditi Perkebunan
No Faktor Bobot K.Dalam K.Sawit Kopi Kakao Cengkeh Lada Pala Vanili 1 Nilai Ekonomi
Daerah 0.1750 0.1255 0.1454 0.0764 0.4189 0.1081 0.0778 0.0211 0.0269
2 Ketersediaan Input
0.1500 0.3027 0.0785 0.0753 0.3700 0.0708 0.0616 0.0145 0.0266
3 Tenaga Kerja 0.1250 0.2758 0.2137 0.1148 0.1760 0.0957 0.0561 0.0390 0.0289 4 Skala Usaha 0.1250 0.3027 0.0785 0.0753 0.3700 0.0708 0.0616 0.0145 0.0266 5 Pangsa Pasar 0.1250 0.1898 0.1811 0.1312 0.3540 0.0828 0.0290 0.0199 0.0123 6 Status
Teknologi 0.0500 0.3008 0.2018 0.1375 0.1106 0.0904 0.0794 0.0465 0.0330
7 Skill Tenaga Kerja
0.0500 0.3094 0.2136 0.1677 0.0920 0.0956 0.0527 0.0402 0.0288
8 Turunan Produk Olahan
0.0750 0.1794 0.1794 0.1106 0.3347 0.0951 0.0379 0.0379 0.0249
9 Daya Saing 0.0750 0.1075 0.1583 0.1779 0.3696 0.1138 0.0316 0.0242 0.0171 10 Kelembagaan 0.0500 0.1171 0.2482 0.1555 0.3235 0.0938 0.0215 0.0215 0.0189
TOTAL 1.0000 0.2213 0.1549 0.1095 0.3204 0.0904 0.0541 0.0251 0.0366 PERINGKAT KOMODITI
UNGGULAN 2 3 4 1 5 6 8 7
Sumber : Hasil olahan data
Berdasarkan nilai evaluasi secara keseluruhan dari faktor‐faktor yang
menentukan komoditi unggulan di Kabupaten Donggala, maka peringkat komoditi
unggulan perkebunan yakni: kakao dengan nilai evaluasi 0.3204 (urutan ke‐1); kelapa
dalam dengan nilai 0.2213 (urutuan ke‐2); kelapa sawit dengan nilai evaluasi sebesar
0.1549 (urutan ke‐3); kopi dengan nilai evaluasi 0.1095 (ururan ke‐4); cengkeh
dengan nilai 0.0904 (urutan ke‐5); lada dengan nilai 0.0541 (uruan ke‐6); vanili
dengan nilai 0.0366 (urutan ke‐7; dan pala dengan nilai 0.0251 (urutan ke‐8).
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 82
4.2.3. Komoditi Unggulan Peternakan Kabupaten Donggala
Metode Analitical Hierarchy Process (AHP) sebagai metode analisis untuk
menentukan peringkat komoditi unggulan peternakan di Kabupaten Donggala yakni
dengan faktor‐faktor menentukan komiditi unggulan yang digunakan dalam metode
AHP Sebagai berikut sebagai berikut yakni: Faktor Nilai Ekonomi Daerah; Faktor
Ketersediaan Input; Faktor Tenaga Kerja; Faktor Skala Produksi; Faktor Pangsa Pasar
Produksi; Faktor Status Teknologi; Faktor Skill Tenaga Kerja;Faktor Turunan Produk
Olahan;Faktor Dayang Saing; dan Faktor Kelembangaan (Institusional). Jenis komoditi
perkebunan yang dihitung menggunakan pendekatan AHP berdasarkan data yang
tersedia adalah sapi, kambing, kerbau, domba, kuda, babi, ayam dan itik. Berikut
ditampil hasil perhitungan menggunakan metode AHP yaitu:
1. Faktor Nilai Ekonomi Daerah Peternakan
Tabel 4.109 Pairwise Comparison Faktor Nilai Ekonomi Daerah
No Jenis Komoditi Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam Itik1 Sapi 1.000 5.000 1.000 5.000 1.000 5.000 9.000 9.00002 Kambing 0.200 1.000 0.333 1.000 3.000 3.000 7.000 7.00003 Kerbau 1.000 3.000 1.000 3.000 3.000 5.000 9.000 9.00004 Domba 0.200 1.000 0.333 1.000 0.333 1.000 7.000 7.00005 Kuda 1.000 0.333 0.333 3.000 1.000 3.000 7.000 7.00006 Babi 1.000 0.333 0.333 1.000 0.333 1.000 7.000 7.00007 Ayam 0.111 0.143 0.111 0.143 0.143 0.143 1.000 1.00008 Itik 0.111 0.143 0.111 0.143 0.143 0.143 1.000 1.0000
TOTAL 4.622 10.952 3.556 14.286 8.952 18.286 48.000 48.000Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.110 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Nilai ekonomi Daerah
No Jenis Komoditi Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam Itik1 Sapi 0.216 0.457 0.281 0.350 0.112 0.273 0.188 0.1882 Kambing 0.043 0.091 0.094 0.070 0.335 0.164 0.146 0.1463 Kerbau 0.216 0.274 0.281 0.210 0.335 0.273 0.188 0.1884 Domba 0.043 0.091 0.094 0.070 0.037 0.055 0.146 0.1465 Kuda 0.216 0.030 0.094 0.210 0.112 0.164 0.146 0.1466 Babi 0.216 0.030 0.094 0.070 0.037 0.055 0.146 0.1467 Ayam 0.024 0.013 0.031 0.010 0.016 0.008 0.021 0.0218 Itik 0.024 0.013 0.031 0.010 0.016 0.008 0.021 0.021
Sumber : Hasil olahan data
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 83
Tabel 4.111 Row Average untuk Faktor Nilai Ekonomi Daerah
Jenis Komoditi Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam ItikAverage 0.258 0.136 0.246 0.085 0.140 0.099 0.018 0.018
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.112 Weighty Sum Vector untuk Faktor Nilai Ekonomi Daerah
No Jenis Komoditi Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam Itik1 Sapi 0.258 0.681 0.246 0.426 0.140 0.496 0.162 0.1622 Kambing 0.052 0.136 0.082 0.085 0.419 0.298 0.126 0.1263 Kerbau 0.258 0.408 0.246 0.256 0.419 0.496 0.162 0.1624 Domba 0.052 0.136 0.082 0.085 0.047 0.099 0.126 0.1265 Kuda 0.258 0.045 0.082 0.256 0.140 0.298 0.126 0.1266 Babi 0.258 0.045 0.082 0.085 0.047 0.099 0.126 0.1267 Ayam 0.029 0.019 0.027 0.012 0.020 0.014 0.018 0.0188 Itik 0.029 0.019 0.027 0.012 0.020 0.014 0.018 0.018
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.113 Consistency Vector untuk Faktor Nilai Ekonomi Daerah
Jenis Komoditi Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam ItikSWSV 2.570 1.323 2.407 0.752 1.330 0.868 0.158 0.158CV 9.961 9.721 9.799 8.826 9.518 8.744 8.774 8.774
Sumber : Hasil olahan data
2. Faktor Ketersediaan Input Peternakan
Tabel 4.114
Pairwise Comparison Untuk Faktor Ketersediaan Input No Jenis Komoditi Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam Itik1 Sapi 1.000 3.000 9.000 9.000 7.000 3.000 1.000 3.00002 Kambing 0.333 1.000 9.000 9.000 9.000 7.000 1.000 1.00003 Kerbau 0.111 0.111 1.000 3.000 0.333 0.111 9.000 9.00004 Domba 0.111 0.111 0.333 1.000 3.000 0.143 9.000 9.00005 Kuda 0.143 0.111 3.000 0.333 1.000 0.143 7.000 7.00006 Babi 0.143 0.143 9.000 7.000 7.000 1.000 0.333 0.33337 Ayam 1.000 1.000 0.111 0.111 0.143 3.000 1.000 5.00008 Itik 0.333 1.000 0.111 0.111 0.143 3.000 0.200 1.0000 TOTAL 3.175 6.476 31.556 29.556 27.619 17.397 28.533 35.333Sumber : Hasil olahan data
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 84
Tabel 4.115 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Ketersediaan Input
No Jenis Komoditi Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam Itik1 Sapi 0.315 0.463 0.285 0.305 0.253 0.172 0.035 0.0852 Kambing 0.105 0.154 0.285 0.305 0.326 0.402 0.035 0.0283 Kerbau 0.035 0.017 0.032 0.102 0.012 0.006 0.315 0.2554 Domba 0.035 0.017 0.011 0.034 0.109 0.008 0.315 0.2555 Kuda 0.045 0.017 0.095 0.011 0.036 0.008 0.245 0.1986 Babi 0.045 0.022 0.285 0.237 0.253 0.057 0.012 0.0097 Ayam 0.315 0.154 0.004 0.004 0.005 0.172 0.035 0.1428 Itik 0.105 0.154 0.004 0.004 0.005 0.172 0.007 0.028
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.116 Row Average untuk Faktor Faktor Ketersediaan Input
Jenis Komoditi Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam ItikAverage 0.239 0.205 0.097 0.098 0.082 0.115 0.104 0.060Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.117 Weighty Sum Vector untuk Faktor Ketersediaan Input
No Jenisi Komoditi Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam Itik
1 Sapi 0.239 0.615 0.871 0.881 0.574 0.345 0.104 0.1802 Kambing 0.080 0.205 0.871 0.881 0.738 0.806 0.104 0.0603 Kerbau 0.027 0.023 0.097 0.294 0.027 0.013 0.935 0.5404 Domba 0.027 0.023 0.032 0.098 0.246 0.016 0.935 0.5405 Kuda 0.034 0.023 0.290 0.033 0.082 0.016 0.727 0.4206 Babi 0.034 0.029 0.871 0.686 0.574 0.115 0.035 0.0207 Ayam 0.239 0.205 0.011 0.011 0.012 0.345 0.104 0.3008 Itik 0.080 0.205 0.011 0.011 0.012 0.345 0.021 0.060Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.118 Consistency Vector untuk Faktor Ketersediaan Input
Jenis Komoditi Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam ItikSWSV 3.810 3.745 1.954 1.916 1.625 2.364 1.227 0.744CV' 15.927 18.261 20.202 19.567 19.806 20.529 11.812 12.416
Sumber : Hasil olahan data
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 85
3. Faktor Tenaga Kerja Peternakan
Tabel 4.119 Pairwise Comparison Faktor Tenaga Kerja
No Jenis Komoditi Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam Itik
1 Sapi 1.000 5.000 9.000 9.000 7.000 7.000 5.000 5.00002 Kambing 0.200 1.000 7.000 7.000 7.000 5.000 3.000 3.00003 Kerbau 0.111 0.143 1.000 0.333 0.333 0.143 0.143 0.14294 Domba 0.111 0.143 3.000 1.000 3.000 0.143 0.143 0.14295 Kuda 0.143 0.143 3.000 0.333 1.000 0.143 0.143 0.14296 Babi 0.143 0.200 7.000 7.000 7.000 1.000 0.111 0.11117 Ayam 0.200 0.333 7.000 7.000 7.000 9.000 1.000 1.00008 Itik 0.200 0.333 7.000 7.000 7.000 9.000 1.000 1.0000 TOTAL 2.108 7.295 44.000 38.667 39.333 31.429 10.540 10.540
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.120 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Tenaga Kerja
No Jenis Komoditi Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam Itik1 Sapi 0.474 0.685 0.205 0.233 0.178 0.223 0.474 0.4742 Kambing 0.095 0.137 0.159 0.181 0.178 0.159 0.285 0.2853 Kerbau 0.053 0.020 0.023 0.009 0.008 0.005 0.014 0.0144 Domba 0.053 0.020 0.068 0.026 0.076 0.005 0.014 0.0145 Kuda 0.068 0.020 0.068 0.009 0.025 0.005 0.014 0.0146 Babi 0.068 0.027 0.159 0.181 0.178 0.032 0.011 0.0117 Ayam 0.095 0.046 0.159 0.181 0.178 0.286 0.095 0.0958 Itik 0.095 0.046 0.159 0.181 0.178 0.286 0.095 0.095
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.121 Row Average untuk Faktor Faktor Ketersediaan Input
Jenis Komoditi Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam ItikAverage 0.368 0.185 0.018 0.034 0.028 0.083 0.142 0.142
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.122 Weighty Sum Vector untuk Faktor Tenaga Kerja
No Jenis Komoditi Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam Itik
1 Sapi 0.368 0.924 0.162 0.309 0.194 0.583 0.709 0.7092 Kambing 0.074 0.185 0.126 0.240 0.194 0.416 0.426 0.4263 Kerbau 0.041 0.026 0.018 0.011 0.009 0.012 0.020 0.0204 Domba 0.041 0.026 0.054 0.034 0.083 0.012 0.020 0.020
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 86
No Jenis Komoditi Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam Itik
5 Kuda 0.053 0.026 0.054 0.011 0.028 0.012 0.020 0.0206 Babi 0.053 0.037 0.126 0.240 0.194 0.083 0.016 0.0167 Ayam 0.074 0.062 0.126 0.240 0.194 0.749 0.142 0.1428 Itik 0.074 0.062 0.126 0.240 0.194 0.749 0.142 0.142
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.123 Consistency Vector untuk Faktor Tenaga Kerja Kerja
Jenis Komoditi Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam Itik
SWSV 3.958 2.085 0.158 0.291 0.224 0.764 1.728 1.728CV 10.745 11.284 8.812 8.486 8.116 9.171 12.180 12.180Sumber : Hasil olahan data
4. Faktor Skala Produksi Peternakan
Tabel 4.124 Pairwise Comparison Faktor Skala Produksi
No. Jenis Komoditi Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam Itik
1 Sapi 1.000 5.000 9.000 9.000 7.000 7.000 5.000 5.00002 Kambing 0.200 1.000 7.000 7.000 7.000 5.000 3.000 3.00003 Kerbau 0.111 0.143 1.000 0.333 0.333 0.143 0.143 0.14294 Domba 0.111 0.143 3.000 1.000 3.000 0.143 0.143 0.14295 Kuda 0.143 0.143 3.000 0.333 1.000 0.143 0.143 0.14296 Babi 0.143 0.200 7.000 7.000 7.000 1.000 0.111 0.11117 Ayam 0.200 0.333 7.000 7.000 7.000 9.000 1.000 1.00008 Itik 0.200 0.333 7.000 7.000 7.000 9.000 1.000 1.0000 TOTAL 2.108 7.295 44.000 38.667 39.333 31.429 10.540 10.540
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.125 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Skala Produksi
No Jenis Komoditi Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam Itik
1 Sapi 0.474 0.685 0.205 0.233 0.178 0.223 0.474 0.4742 Kambing 0.095 0.137 0.159 0.181 0.178 0.159 0.285 0.2853 Kerbau 0.053 0.020 0.023 0.009 0.008 0.005 0.014 0.0144 Domba 0.053 0.020 0.068 0.026 0.076 0.005 0.014 0.0145 Kuda 0.068 0.020 0.068 0.009 0.025 0.005 0.014 0.0146 Babi 0.068 0.027 0.159 0.181 0.178 0.032 0.011 0.0117 Ayam 0.095 0.046 0.159 0.181 0.178 0.286 0.095 0.095
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 87
No Jenis Komoditi Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam Itik
8 Itik 0.095 0.046 0.159 0.181 0.178 0.286 0.095 0.095Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.126 Row Average untuk Faktor Skala Produksi
Jenis Komoditi Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam ItikAverage 0.368 0.185 0.018 0.034 0.028 0.083 0.142 0.142Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.127 Weighty Sum Vector untuk Faktor Skala Produksi
No Jenis Komoditi Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam Itik
1 Sapi 0.368 0.924 0.162 0.309 0.194 0.583 0.709 0.7092 Kambing 0.074 0.185 0.126 0.240 0.194 0.416 0.426 0.4263 Kerbau 0.041 0.026 0.018 0.011 0.009 0.012 0.020 0.0204 Domba 0.041 0.026 0.054 0.034 0.083 0.012 0.020 0.0205 Kuda 0.053 0.026 0.054 0.011 0.028 0.012 0.020 0.0206 Babi 0.053 0.037 0.126 0.240 0.194 0.083 0.016 0.0167 Ayam 0.074 0.062 0.126 0.240 0.194 0.749 0.142 0.1428 Itik 0.074 0.062 0.126 0.240 0.194 0.749 0.142 0.142
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.128 Consistency Vector untuk Faktor Skala Produksi
Jenis Komoditi Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam Itik
SWSV 3.958 2.085 0.158 0.291 0.224 0.764 1.728 1.728CV 10.745 11.284 8.812 8.486 8.116 9.171 12.180 12.180
Sumber : Hasil olahan data
5. Faktor Pangsa Pasar Peternakan
Tabel 4.129 Pairwise Comparison Faktor Pangsa Pasar
No. Jenis Komoditi Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam Itik
1 Sapi 1.000 5.000 9.000 9.000 7.000 7.000 5.000 5.00002 Kambing 0.200 1.000 7.000 7.000 7.000 5.000 3.000 3.00003 Kerbau 0.111 0.143 1.000 0.333 0.333 0.143 0.143 0.14294 Domba 0.111 0.143 3.000 1.000 3.000 0.143 0.143 0.1429
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 88
No. Jenis Komoditi Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam Itik
5 Kuda 0.143 0.143 3.000 0.333 1.000 0.143 0.143 0.11116 Babi 0.143 0.200 7.000 7.000 7.000 1.000 0.111 0.11117 Ayam 0.200 0.333 7.000 7.000 9.000 9.000 1.000 1.00008 Itik 0.200 0.333 7.000 7.000 9.000 9.000 1.000 1.0000 TOTAL 2.108 7.295 44.000 38.667 43.333 31.429 10.540 10.508
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.130 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Pangsa Pasar
No Jenis Komoditi Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam Itik
1 Sapi 0.474 0.685 0.205 0.233 0.162 0.223 0.474 0.4762 Kambing 0.095 0.137 0.159 0.181 0.162 0.159 0.285 0.2853 Kerbau 0.053 0.020 0.023 0.009 0.008 0.005 0.014 0.0144 Domba 0.053 0.020 0.068 0.026 0.069 0.005 0.014 0.0145 Kuda 0.068 0.020 0.068 0.009 0.023 0.005 0.014 0.0116 Babi 0.068 0.027 0.159 0.181 0.162 0.032 0.011 0.0117 Ayam 0.095 0.046 0.159 0.181 0.208 0.286 0.095 0.0958 Itik 0.095 0.046 0.159 0.181 0.208 0.286 0.095 0.095
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.131 Row Average untuk Faktor Pangsa Pasar
Jenis Komoditi Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam ItikAverage 0.366 0.183 0.018 0.033 0.027 0.081 0.146 0.146Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.132 Weighty Sum Vector untuk Faktor Pangsa Pasar
No Jenis Komoditi Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam Itik
1 Sapi 0.366 0.914 0.161 0.301 0.189 0.569 0.728 0.7282 Kambing 0.073 0.183 0.125 0.234 0.189 0.406 0.437 0.4373 Kerbau 0.041 0.026 0.018 0.011 0.009 0.012 0.021 0.0214 Domba 0.041 0.026 0.054 0.033 0.081 0.012 0.021 0.0215 Kuda 0.052 0.026 0.054 0.011 0.027 0.012 0.021 0.0166 Babi 0.052 0.037 0.125 0.234 0.189 0.081 0.016 0.0167 Ayam 0.073 0.061 0.125 0.234 0.243 0.731 0.146 0.1468 Itik 0.073 0.061 0.125 0.234 0.243 0.731 0.146 0.146
Sumber : Hasil olahan data
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 89
Tabel 4.133 Consistency Vector untuk Faktor Pangsa Pasar
Jenis Komoditi Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam Itik
SWSV 3.956 2.084 0.158 0.288 0.219 0.750 1.758 1.758CV 10.795 11.396 8.840 8.622 8.108 9.239 12.077 12.077Sumber : Hasil olahan data 6. Faktor Status Teknologi Peternakan
Tabel 4.134 Pairwise Comparison Faktor Status Teknologi
No. Jenis Komoditi Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam Itik
1 Sapi 1.000 7.000 9.000 9.000 9.000 9.000 3.000 3.00002 Kambing 0.143 1.000 7.000 7.000 7.000 5.000 3.000 3.00003 Kerbau 0.111 0.143 1.000 0.333 0.333 0.143 0.111 0.11114 Domba 0.111 0.143 3.000 1.000 3.000 0.143 0.111 0.11115 Kuda 0.111 0.143 3.000 0.333 1.000 0.143 0.143 0.11116 Babi 0.111 0.200 7.000 7.000 7.000 1.000 0.143 0.14297 Ayam 0.333 0.333 9.000 9.000 9.000 7.000 1.000 1.00008 Itik 0.333 0.333 9.000 9.000 9.000 7.000 1.000 1.0000 TOTAL 2.254 9.295 48.000 42.667 45.333 29.429 8.508 8.4760
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.135 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Status Teknologi
No Jenis Komoditi Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam Itik
1 Sapi 0.444 0.753 0.188 0.211 0.199 0.306 0.353 0.3542 Kambing 0.063 0.108 0.146 0.164 0.154 0.170 0.353 0.3543 Kerbau 0.049 0.015 0.021 0.008 0.007 0.005 0.013 0.0134 Domba 0.049 0.015 0.063 0.023 0.066 0.005 0.013 0.0135 Kuda 0.049 0.015 0.063 0.008 0.022 0.005 0.017 0.0136 Babi 0.049 0.022 0.146 0.164 0.154 0.034 0.017 0.0177 Ayam 0.148 0.036 0.188 0.211 0.199 0.238 0.118 0.1188 Itik 0.148 0.036 0.188 0.211 0.199 0.238 0.118 0.118
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.136 Row Average untuk Faktor Status Teknologi
Jenis Komoditi Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam ItikAverage 0.351 0.189 0.016 0.031 0.024 0.075 0.157 0.157Sumber : Hasil olahan data
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 90
Tabel 4.137 Weighty Sum Vector untuk Faktor Status Teknologi
No Jenis Komoditi Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam Itik
1 Sapi 0.351 1.323 0.148 0.279 0.216 0.678 0.470 0.4702 Kambing 0.050 0.189 0.115 0.217 0.168 0.377 0.470 0.4703 Kerbau 0.039 0.027 0.016 0.010 0.008 0.011 0.017 0.0174 Domba 0.039 0.027 0.049 0.031 0.072 0.011 0.017 0.0175 Kuda 0.039 0.027 0.049 0.010 0.024 0.011 0.022 0.0176 Babi 0.039 0.038 0.115 0.217 0.168 0.075 0.022 0.0227 Ayam 0.117 0.063 0.148 0.279 0.216 0.527 0.157 0.1578 Itik 0.117 0.063 0.148 0.279 0.216 0.527 0.157 0.157
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.138 Consistency Vector untuk Faktor Status Teknologi
Jenis Komoditi Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam ItikSWSV 3.935 2.056 0.146 0.264 0.200 0.697 1.664 1.664CV 11.218 10.882 8.891 8.518 8.352 9.248 10.612 10.612
Sumber : Hasil olahan data
7. Faktor Skill Tenaga Kerja Peternakan
Tabel 4.139 Pairwise Comparison Faktor Skill Tenaga Kerja
No. Jenis Komoditi Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam Itik
1 Sapi 1.000 5.000 7.000 7.000 7.000 7.000 3.000 3.00002 Kambing 0.200 1.000 7.000 7.000 7.000 5.000 3.000 3.00003 Kerbau 0.143 0.143 1.000 0.333 0.333 0.333 0.111 0.11114 Domba 0.143 0.143 3.000 1.000 3.000 0.333 0.111 0.11115 Kuda 0.143 0.143 3.000 0.333 1.000 0.200 0.200 0.11116 Babi 0.143 0.200 3.000 3.000 5.000 1.000 0.143 0.14297 Ayam 0.333 0.333 9.000 9.000 9.000 7.000 1.000 1.00008 Itik 0.333 0.333 9.000 9.000 9.000 7.000 1.000 1.0000 TOTAL 2.438 7.295 42.000 36.667 41.333 27.867 8.565 8.476
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.140 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Skill Tenaga Kerja
No Jenis Komoditi Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam Itik
1 Sapi 0.410 0.685 0.167 0.191 0.169 0.251 0.350 0.3542 Kambing 0.082 0.137 0.167 0.191 0.169 0.179 0.350 0.3543 Kerbau 0.059 0.020 0.024 0.009 0.008 0.012 0.013 0.013
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 91
No Jenis Komoditi Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam Itik
4 Domba 0.059 0.020 0.071 0.027 0.073 0.012 0.013 0.0135 Kuda 0.059 0.020 0.071 0.009 0.024 0.007 0.023 0.0136 Babi 0.059 0.027 0.071 0.082 0.121 0.036 0.017 0.0177 Ayam 0.137 0.046 0.214 0.245 0.218 0.251 0.117 0.1188 Itik 0.137 0.046 0.214 0.245 0.218 0.251 0.117 0.118
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.141 Row Average untuk Faktor Skill Tenaga Kerja
Jenis Komoditi Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam ItikAverage 0.322 0.204 0.020 0.036 0.028 0.054 0.168 0.168
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.142 Weighty Sum Vector untuk Faktor Skill Tenaga Kerja
No Jenis Komoditi Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam Itik
1 Sapi 0.322 1.019 0.138 0.252 0.198 0.376 0.505 0.5052 Kambing 0.064 0.204 0.138 0.252 0.198 0.269 0.505 0.5053 Kerbau 0.046 0.029 0.020 0.012 0.009 0.018 0.019 0.0194 Domba 0.046 0.029 0.059 0.036 0.085 0.018 0.019 0.0195 Kuda 0.046 0.029 0.059 0.012 0.028 0.011 0.034 0.0196 Babi 0.046 0.041 0.059 0.108 0.142 0.054 0.024 0.0247 Ayam 0.107 0.068 0.177 0.323 0.255 0.376 0.168 0.1688 Itik 0.107 0.068 0.177 0.323 0.255 0.376 0.168 0.168
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.143 Consistency Vector untuk Faktor Skill Tenaga Kerja
Jenis Komoditi Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam ItikSWSV 3.313 2.133 0.171 0.310 0.237 0.497 1.643 1.643CV 10.283 10.473 8.728 8.633 8.386 9.252 9.765 9.765
Sumber : Hasil olahan data
8. Faktor Turunan Produk Olahan Peternakan
Tabel 4.144 Pairwise Comparison untuk Faktor Turunan Produk Olahan
No. Jenis Komoditi Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam Itik
1 Sapi 1.000 3.000 5.000 5.000 9.000 9.000 3.000 3.00002 Kambing 0.333 1.000 7.000 7.000 7.000 5.000 3.000 3.0000
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 92
No. Jenis Komoditi Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam Itik
3 Kerbau 0.200 0.143 1.000 0.333 0.333 0.143 0.143 0.14294 Domba 0.200 0.143 3.000 1.000 3.000 0.143 0.143 0.14295 Kuda 0.111 0.143 3.000 0.333 1.000 0.143 0.143 0.14296 Babi 0.111 0.200 7.000 7.000 7.000 1.000 0.111 0.11117 Ayam 0.333 0.333 7.000 7.000 7.000 9.000 1.000 1.00008 Itik 0.333 0.333 7.000 7.000 7.000 9.000 1.000 1.0000 TOTAL 2.622 5.295 40.000 34.667 41.333 33.429 8.540 8.5400
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.145
Pairwise Comparison Average untuk Faktor Turunan Produk Olahan
No Jenis Komoditi Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam Itik
1 Sapi 0.381 0.567 0.125 0.144 0.218 0.269 0.351 0.3512 Kambing 0.127 0.189 0.175 0.202 0.169 0.150 0.351 0.3513 Kerbau 0.076 0.027 0.025 0.010 0.008 0.004 0.017 0.0174 Domba 0.076 0.027 0.075 0.029 0.073 0.004 0.017 0.0175 Kuda 0.042 0.027 0.075 0.010 0.024 0.004 0.017 0.0176 Babi 0.042 0.038 0.175 0.202 0.169 0.030 0.013 0.0137 Ayam 0.127 0.063 0.175 0.202 0.169 0.269 0.117 0.1178 Itik 0.127 0.063 0.175 0.202 0.169 0.269 0.117 0.117
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.146 Row Average untuk Faktor Turunan Produk Olahan
Jenis Komoditi Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam ItikAverage 0.301 0.214 0.023 0.040 0.027 0.085 0.155 0.155
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.147 Weighty Sum Vector untuk Faktor Turunan Produk Olahan
No Jenis Komoditi Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam Itik
1 Sapi 0.301 0.643 0.115 0.198 0.243 0.768 0.465 0.4652 Kambing 0.100 0.214 0.161 0.278 0.189 0.426 0.465 0.4653 Kerbau 0.060 0.031 0.023 0.013 0.009 0.012 0.022 0.0224 Domba 0.060 0.031 0.069 0.040 0.081 0.012 0.022 0.0225 Kuda 0.033 0.031 0.069 0.013 0.027 0.012 0.022 0.0226 Babi 0.033 0.043 0.161 0.278 0.189 0.085 0.017 0.0177 Ayam 0.100 0.071 0.161 0.278 0.189 0.768 0.155 0.1558 Itik 0.100 0.071 0.161 0.278 0.189 0.768 0.155 0.155
Sumber : Hasil olahan data
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 93
Tabel 4.148 Consistency Vector untuk Faktor Turunan Produk Olahan
Jenis Komoditi Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam ItikSWSV 3.197 2.298 0.192 0.337 0.230 0.823 1.877 1.877CV 10.628 10.724 8.382 8.488 8.508 9.653 12.110 12.110
Sumber : Hasil olahan data 9. Faktor Daya Saing Peternakan
Tabel 4.149 Pairwise Comparison untuk Faktor Daya Saing
No. Jenis Komoditi Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam Itik
1 Sapi 1.000 3.000 5.000 5.000 9.000 9.000 3.000 3.00002 Kambing 0.333 1.000 9.000 3.000 9.000 5.000 3.000 3.00003 Kerbau 0.200 0.111 1.000 0.333 0.333 0.333 0.111 0.11114 Domba 0.200 0.333 3.000 1.000 3.000 0.333 0.111 0.11115 Kuda 0.111 0.111 3.000 0.333 1.000 0.333 0.333 0.11116 Babi 0.111 0.200 3.000 3.000 3.000 1.000 1.000 0.11117 Ayam 0.333 0.333 9.000 9.000 9.000 9.000 1.000 0.11118 Itik 0.333 0.333 9.000 9.000 9.000 9.000 9.000 1.0000 TOTAL 2.622 5.422 42.000 30.667 43.333 34.000 17.556 7.5560
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.150 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Daya Saing
No Jenis Komoditi Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam Itik1 Sapi 0.381 0.553 0.119 0.163 0.208 0.265 0.171 0.3972 Kambing 0.127 0.184 0.214 0.098 0.208 0.147 0.171 0.3973 Kerbau 0.076 0.020 0.024 0.011 0.008 0.010 0.006 0.0154 Domba 0.076 0.061 0.071 0.033 0.069 0.010 0.006 0.0155 Kuda 0.042 0.020 0.071 0.011 0.023 0.010 0.019 0.0156 Babi 0.042 0.037 0.071 0.098 0.069 0.029 0.057 0.0157 Ayam 0.127 0.061 0.214 0.293 0.208 0.265 0.057 0.0158 Itik 0.127 0.061 0.214 0.293 0.208 0.265 0.513 0.132Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.151 Row Average untuk Faktor Daya Saing
Jenis Komoditi Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam ItikAverage 0.282 0.193 0.021 0.043 0.026 0.052 0.155 0.227
Sumber : Hasil olahan data
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 94
Tabel 4.152 Weighty Sum Vector untuk Faktor Daya Saing
No Jenis Komoditi Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam Itik1 Sapi 0.282 0.580 0.106 0.214 0.238 0.471 0.465 0.6802 Kambing 0.094 0.193 0.191 0.128 0.238 0.262 0.465 0.6803 Kerbau 0.056 0.021 0.021 0.014 0.009 0.017 0.017 0.0254 Domba 0.056 0.064 0.064 0.043 0.079 0.017 0.017 0.0255 Kuda 0.031 0.021 0.064 0.014 0.026 0.017 0.052 0.0256 Babi 0.031 0.039 0.064 0.128 0.079 0.052 0.155 0.0257 Ayam 0.094 0.064 0.191 0.385 0.238 0.471 0.155 0.0258 Itik 0.094 0.064 0.191 0.385 0.238 0.471 1.395 0.227
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.153 Consistency Vector untuk Faktor Daya Saing
Jenis Komoditi Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam ItikSWSV 3.037 2.252 0.182 0.367 0.252 0.574 1.624 3.066CV 10.763 11.651 8.570 8.579 9.506 10.963 10.473 13.523Sumber : Hasil olahan data
10. Faktor Kelembagaan (Institusional) Peternakan
Tabel 4.154 Pairwise Comparison untuk Faktor Kelembagaan (Institusional)
No. Jenis Komoditi Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam Itik
1 Sapi 1.000 3.000 5.000 5.000 9.000 9.000 5.000 5.00002 Kambing 0.333 1.000 7.000 7.000 7.000 5.000 3.000 3.00003 Kerbau 0.200 0.143 1.000 0.333 0.333 0.143 0.143 0.14294 Domba 0.200 0.143 3.000 1.000 3.000 0.143 0.143 0.14295 Kuda 0.111 0.143 3.000 0.333 1.000 0.143 0.143 0.14296 Babi 0.111 0.200 7.000 7.000 7.000 1.000 0.200 0.20007 Ayam 0.200 0.333 7.000 7.000 7.000 5.000 1.000 1.00008 Itik 0.200 0.333 7.000 7.000 7.000 5.000 1.000 1.0000 TOTAL 2.356 5.295 40.000 34.667 41.333 25.429 10.629 10.629
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.155
Pairwise Comparison Average untuk Faktor Kelembagaan (Institusional) No Jenis Komoditi Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam Itik1 Sapi 0.425 0.567 0.125 0.144 0.218 0.354 0.470 0.4702 Kambing 0.142 0.189 0.175 0.202 0.169 0.197 0.282 0.2823 Kerbau 0.085 0.027 0.025 0.010 0.008 0.006 0.013 0.0134 Domba 0.085 0.027 0.075 0.029 0.073 0.006 0.013 0.0135 Kuda 0.047 0.027 0.075 0.010 0.024 0.006 0.013 0.013
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 95
No Jenis Komoditi Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam Itik6 Babi 0.047 0.038 0.175 0.202 0.169 0.039 0.019 0.0197 Ayam 0.085 0.063 0.175 0.202 0.169 0.197 0.094 0.0948 Itik 0.085 0.063 0.175 0.202 0.169 0.197 0.094 0.094
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.156 Row Average untuk Faktor Kelembagaan (Institusional)
Jenis Komoditi Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam ItikAverage 0.347 0.205 0.023 0.040 0.027 0.089 0.135 0.135
Sumber : Hasil olahan data
Tabel. 4.157
Weighty Sum Vector untuk Faktor Kelembagaan (Institusional) No Jenis Komoditi Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam Itik1 Sapi 0.347 0.614 0.117 0.201 0.242 0.797 0.674 0.6742 Kambing 0.116 0.205 0.164 0.281 0.189 0.443 0.405 0.4053 Kerbau 0.069 0.029 0.023 0.013 0.009 0.013 0.019 0.0194 Domba 0.069 0.029 0.070 0.040 0.081 0.013 0.019 0.0195 Kuda 0.039 0.029 0.070 0.013 0.027 0.013 0.019 0.0196 Babi 0.039 0.041 0.164 0.281 0.189 0.089 0.027 0.0277 Ayam 0.069 0.068 0.164 0.281 0.189 0.443 0.135 0.1358 Itik 0.069 0.068 0.164 0.281 0.189 0.443 0.135 0.135
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.158 Consistency Vector untuk Faktor Kelembagaan (Institusional)
Jenis Komoditi Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam ItikSWSV 3.666 2.205 0.195 0.341 0.229 0.855 1.483 1.483CV 10.577 10.771 8.360 8.498 8.517 9.657 10.995 10.995
Sumber : Hasil olahan data 11. Total Nilai Evaluasi dan Bobot Faktor Jenis Komoditi Peternakan
Tabel 4.159 Nilai Akhir dan Peringkat Komoditi Peternakan
No Faktor Bobot Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam Itik 1 Nilai
Ekonomi Daerah
0.1750 0.2580 0.1361 0.2456 0.0852 0.1397 0.0993 0.0180 0.0180
2 Ketersediaan Input
0.1500 0.2392 0.2051 0.0967 0.0979 0.0820 0.1151 0.1039 0.0600
3 Tenaga Kerja 0.1250 0.3683 0.1848 0.0180 0.0343 0.0277 0.0833 0.1418 0.14184 Skala Usaha 0.1250 0.3683 0.1848 0.0180 0.0343 0.0277 0.0833 0.1418 0.1418
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 96
No Faktor Bobot Sapi Kambing Kerbau Domba Kuda Babi Ayam Itik 5 Pangsa Pasar 0.1250 0.3664 0.1829 0.0179 0.0334 0.0270 0.0812 0.1456 0.14566 Status
Teknologi 0.0500 0.3508 0.1890 0.0165 0.0310 0.0240 0.0753 0.1568 0.1568
7 Skill Tenaga Kerja
0.0500 0.3222 0.2037 0.0196 0.0359 0.0283 0.0537 0.1682 0.1682
8 Turunan Produk Olahan
0.0750 0.3008 0.2143 0.0230 0.0397 0.0270 0.0853 0.1550 0.1550
9 Daya Saing 0.0750 0.2821 0.1933 0.0212 0.0427 0.0265 0.0524 0.1551 0.226710 Kelembagaan 0.0500 0.3466 0.2047 0.0234 0.0401 0.0269 0.0885 0.1349 0.1349
TOTAL 1.0000 0.3136 0.1841 0.0705 0.0539 0.0550 0.0868 0.1186 0.1153PERINGKAT KOMODITI 1 2 6 8 7 5 3 4 Sumber : Hasil olahan data
Berdasarkan nilai evaluasi secara keseluruhan dari faktor‐faktor yang
menentukan komoditi unggulan di Kabupaten Donggala, maka peringkat komoditi
unggulan peternakan yakni: sapi dengan nilai evaluasi 0.3136 (urutan ke‐1); kambing
dengan nilai 0.1841 (urutuan ke‐2); ayam dengan nilai evaluasi sebesar 0.1186
(urutan ke‐3); Itik dengan nilai evaluasi 0.1153 (ururan ke‐4); babi dengan nilai
0.0868 (urutan ke‐5); kerbau dengan nilai 0.0705 (urutan ke‐6); kuda dengan nilai
0.0550 (urutan ke‐7); dan Domba dengan nilai 0.0539 (urutan ke‐8).
4.2.4. Komoditi Unggulan Perikanan Kabupaten Donggala
Metode Analitical Hierarchy Process (AHP) sebagai metode analisis untuk
menentukan peringkat komoditi unggulan perikanan di Kabupaten Donggala yakni dengan
faktor-faktor menentukan komiditi unggulan dalam metode AHP Sebagai berikut sebagai
berikut yakni: Faktor Nilai Ekonomi Daerah; Faktor Ketersediaan Input; Faktor Tenaga
Kerja; Faktor Skala Produksi; Faktor Pangsa Pasar Produksi; Faktor Status Teknologi;
Faktor Skill Tenaga Kerja;Faktor Turunan Produk Olahan;Faktor Dayang Saing; dan Faktor
Kelembangaan (Institusional). Jenis komoditi perikanan yang dihitung menggunakan
pendekatan AHP berdasarkan data yang tersedia adalah perikanan laut, perikanan umum dan
budidaya. Berikut ditampil hasil perhitungan menggunakan metode AHP yaitu:
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 97
1. Faktor Nilai Ekonomi Daerah Perikanan
Tabel 4.160 Pairwise Comparison Faktor Nilai Ekonomi Daerah
No. Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum Budidaya1 Perikanan Laut 1.000 5.000 7.0002 Perairan Umum 0.200 1.000 5.0003 Budidaya 0.143 0.200 1.000
TOTAL 1.343 6.200 13.000Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.161 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Nilai ekonomi Daerah
No Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum Budidaya1 Perikanan Laut 0.745 0.806 0.5382 Perairan Umum 0.149 0.161 0.3853 Budidaya 0.106 0.032 0.077
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.162 Row Average untuk Faktor Nilai Ekonomi Daerah
Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum BudidayaAverage 0.697 0.232 0.072Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.163 Weighty Sum Vector untuk Faktor Nilai Ekonomi Daerah
No. Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum Budidaya1 Perikanan Laut 0.697 1.158 0.5032 Perairan Umum 0.139 0.232 0.3593 Budidaya 0.100 0.046 0.072
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.164 Consistency Vector untuk Faktor Nilai Ekonomi Daerah
Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum BudidayaSWSV 2.358 0.730 0.218CV 3.385 3.153 3.029Sumber : Hasil olahan data
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 98
2. Faktor Ketersediaan Input Perikanan
Tabel 4.165
Pairwise Comparison Untuk Faktor Ketersediaan Input No. Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum Budidaya1 Perikanan Laut 1.000 5.000 7.0002 Perairan Umum 0.200 1.000 5.0003 Budidaya 0.143 0.200 1.000 TOTAL 1.343 6.200 13.000
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.166 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Ketersediaan Input
No Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum Budidaya1 Perikanan Laut 0.745 0.806 0.5382 Perairan Umum 0.149 0.161 0.3853 Budidaya 0.106 0.032 0.077Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.167 Row Average untuk Faktor Faktor Ketersediaan Input
Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum BudidayaAverage 0.697 0.232 0.072Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.168 Weighty Sum Vector untuk Faktor Ketersediaan Input
No Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum Budidaya1 Perikanan Laut 0.697 1.158 0.5032 Perairan Umum 0.139 0.232 0.3593 Budidaya 0.100 0.046 0.072
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.169
Consistency Vector untuk Faktor Ketersediaan Input Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum Budidaya
SWSV 2.358 0.730 0.218CV' 3.385 3.153 3.029
Sumber : Hasil olahan data
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 99
3. Faktor Tenaga Kerja Perikanan
Tabel 4.170
Pairwise Comparison Faktor Tenaga Kerja No. Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum Budidaya1 Perikanan Laut 1.000 7.000 9.0002 Perairan Umum 0.143 1.000 7.0003 Budidaya 0.111 0.143 1.000 TOTAL 1.254 8.143 17.000
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.171 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Tenaga Kerja
No Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum Budidaya1 Perikanan Laut 0.797 0.860 0.5292 Perairan Umum 0.114 0.123 0.4123 Budidaya 0.089 0.018 0.059
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.172 Row Average untuk Faktor Faktor Ketersediaan Input
Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum BudidayaAverage 0.729 0.216 0.055
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.173 Weighty Sum Vector untuk Faktor Tenaga Kerja
No Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum Budidaya1 Perikanan Laut 0.729 1.513 0.4952 Perairan Umum 0.104 0.216 0.3853 Budidaya 0.081 0.031 0.055
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.174 Consistency Vector untuk Faktor Tenaga Kerja Kerja
Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum BudidayaSWSV 2.737 0.705 0.167CV 3.755 3.262 3.034Sumber : Hasil olahan data
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 100
4. Faktor Skala Produksi Perikanan
Tabel 4.175 Pairwise Comparison Faktor Skala Produksi
No. Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum Budidaya 1 Perikanan Laut 1.000 5.000 7.0002 Perairan Umum 0.200 1.000 0.3333 Budidaya 0.143 3.000 1.000 TOTAL 1.343 9.000 8.333
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.176 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Skala Produksi
No Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum Budidaya1 Perikanan Laut 0.745 0.556 0.8402 Perairan Umum 0.149 0.111 0.0403 Budidaya 0.106 0.333 0.120
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.177 Row Average untuk Faktor Skala Produksi
Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum Budidaya Average 0.713 0.100 0.187
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.178 Weighty Sum Vector untuk Faktor Skala Produksi
No Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum Budidaya1 Perikanan Laut 0.713 0.500 1.3062 Perairan Umum 0.143 0.100 0.0623 Budidaya 0.102 0.300 0.187
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.179 Consistency Vector untuk Faktor Skala Produksi
Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum BudidayaSWSV 2.519 0.305 0.589CV 3.532 3.048 3.154
Sumber : Hasil olahan data
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 101
5. Faktor Pangsa Pasar Perikanan
Tabel 4.180 Pairwise Comparison Faktor Pangsa Pasar
No. Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum Budidaya1 Perikanan Laut 1.000 7.000 9.0002 Perairan Umum 0.143 1.000 7.0003 Budidaya 0.111 0.143 1.000 TOTAL 1.254 8.143 17.000Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.181 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Pangsa Pasar
No Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum Budidaya1 Perikanan Laut 0.797 0.860 0.5292 Perairan Umum 0.114 0.123 0.4123 Budidaya 0.089 0.018 0.059Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.182 Row Average untuk Faktor Pangsa Pasar
Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum BudidayaAverage 0.729 0.216 0.055Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.183 Weighty Sum Vector untuk Faktor Pangsa Pasar
No Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum Budidaya1 Perikanan Laut 0.729 1.513 0.4952 Perairan Umum 0.104 0.216 0.3853 Budidaya 0.081 0.031 0.055Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.184 Consistency Vector untuk Faktor Pangsa Pasar
Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum BudidayaSWSV 2.737 0.705 0.167CV 3.755 3.262 3.034Sumber : Hasil olahan data
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 102
6. Faktor Status Teknologi Perikanan
Tabel 4.185
Pairwise Comparison Faktor Status Teknologi No. Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum Budidaya1 Perikanan Laut 1.000 3.000 3.0002 Perairan Umum 0.333 1.000 5.0003 Budidaya 0.333 0.200 1.000 TOTAL 1.667 4.200 9.000
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.186 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Status Teknologi
No Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum Budidaya1 Perikanan Laut 0.600 0.714 0.333 2 Perairan Umum 0.200 0.238 0.556 3 Budidaya 0.200 0.048 0.111
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.187 Row Average untuk Faktor Status Teknologi
Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum BudidayaAverage 0.549 0.331 0.120 Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.188 Weighty Sum Vector untuk Faktor Status Teknologi
No Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum Budidaya1 Perikanan Laut 0.549 0.994 0.3592 Perairan Umum 0.183 0.331 0.5983 Budidaya 0.183 0.066 0.120Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.189 Consistency Vector untuk Faktor Status Teknologi
Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum BudidayaSWSV 1.902 1.112 0.369CV 3.462 3.358 3.085Sumber : Hasil olahan data
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 103
7. Faktor Skill Tenaga Kerja Perikanan
Tabel 4.190 Pairwise Comparison Faktor Skill Tenaga Kerja
No. Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum Budidaya1 Perikanan Laut 1.000 5.000 7.0002 Perairan Umum 0.200 1.000 5.0003 Budidaya 0.143 0.200 1.000 TOTAL 1.343 6.200 13.000
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.191
Pairwise Comparison Average untuk Faktor Skill Tenaga Kerja No Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum Budidaya1 Perikanan Laut 0.745 0.806 0.5382 Perairan Umum 0.149 0.161 0.3853 Budidaya 0.106 0.032 0.077
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.192 Row Average untuk Faktor Skill Tenaga Kerja
Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum BudidayaAverage 0.697 0.232 0.072Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.193 Weighty Sum Vector untuk Faktor Skill Tenaga Kerja
No Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum Budidaya1 Perikanan Laut 0.697 1.158 0.5032 Perairan Umum 0.139 0.232 0.3593 Budidaya 0.100 0.046 0.072
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.194 Consistency Vector untuk Faktor Skill Tenaga Kerja
Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum BudidayaSWSV 2.358 0.730 0.218CV 3.385 3.153 3.029Sumber : Hasil olahan data
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 104
8. Faktor Turunan Produk Olahan Perikanan
Tabel 4.195 Pairwise Comparison untuk Faktor Turunan Produk Olahan
No. Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum Budidaya1 Perikanan Laut 1.000 3.000 5.0002 Perairan Umum 0.333 1.000 5.0003 Budidaya 0.200 0.200 1.000 TOTAL 1.533 4.200 11.000
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.196
Pairwise Comparison Average untuk Faktor Turunan Produk Olahan No Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum Budidaya1 Perikanan Laut 0.652 0.714 0.4552 Perairan Umum 0.217 0.238 0.4553 Budidaya 0.130 0.048 0.091
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.197 Row Average untuk Faktor Turunan Produk Olahan
Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum BudidayaAverage 0.607 0.303 0.090
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.198 Weighty Sum Vector untuk Faktor Turunan Produk Olahan
No Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum Budidaya1 Perikanan Laut 0.607 0.910 0.4482 Perairan Umum 0.202 0.303 0.4483 Budidaya 0.121 0.061 0.090
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.199 Consistency Vector untuk Faktor Turunan Produk Olahan
Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum BudidayaSWSV 1.965 0.954 0.272CV 3.238 3.145 3.031
Sumber : Hasil olahan data
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 105
9. Faktor Daya Saing Perikanan
Tabel 4.200
Pairwise Comparison untuk Faktor Daya Saing No. Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum Budidaya1 Perikanan Laut 1.000 3.000 7.0002 Perairan Umum 0.333 1.000 7.0003 Budidaya 0.143 0.143 1.000 TOTAL 1.476 4.143 15.000
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.201
Pairwise Comparison Average untuk Faktor Daya Saing No Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum Budidaya1 Perikanan Laut 0.677 0.724 0.4672 Perairan Umum 0.226 0.241 0.4673 Budidaya 0.097 0.034 0.067
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.202 Row Average untuk Faktor Daya Saing
Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum BudidayaAverage 0.623 0.311 0.066Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.103 Weighty Sum Vector untuk Faktor Daya Saing
No Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum Budidaya1 Perikanan Laut 0.623 0.934 0.4622 Perairan Umum 0.208 0.311 0.4623 Budidaya 0.089 0.044 0.066Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.104 Consistency Vector untuk Faktor Daya Saing
Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum BudidayaSWSV 2.018 0.981 0.199CV 3.241 3.150 3.022Sumber : Hasil olahan data
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 106
10. Faktor Kelembagaan (Institusional) Perikanan
Tabel 4.105 Pairwise Comparison untuk Faktor Kelembagaan (Institusional)
No. Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum Budidaya1 Perikanan Laut 1.000 7.000 7.0002 Perairan Umum 0.143 1.000 7.0003 Budidaya 0.143 0.143 1.000 TOTAL 1.286 8.143 15.000
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.106 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Kelembagaan (Institusional)
No Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum Budidaya1 Perikanan Laut 0.778 0.860 0.4672 Perairan Umum 0.111 0.123 0.4673 Budidaya 0.111 0.018 0.067
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.107 Row Average untuk Faktor Kelembagaan (Institusional)
Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum BudidayaAverage 0.701 0.234 0.065Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.108 Weighty Sum Vector untuk Faktor Kelembagaan (Institusional)
No Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum Budidaya1 Perikanan Laut 0.701 1.635 0.4562 Perairan Umum 0.100 0.234 0.4563 Budidaya 0.100 0.033 0.065
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.109 Consistency Vector untuk Faktor Kelembagaan (Institusional)
Jenis Komoditi Perikanan Laut Perairan Umum BudidayaSWSV 2.792 0.789 0.199CV 3.981 3.381 3.051Sumber : Hasil olahan data
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 107
11. Total Nilai Evaluasi dan Bobot Faktor Jenis Komoditi Perikanan
Tabel 4.110 Nilai Akhir dan Peringkat Komoditi Unggulan Perikanan
No Faktor Bobot Perikanan Laut Perairan Umum Budidaya 1 Nilai Ekonomi Daerah 0.1750 0.6965 0.2316 0.07192 Ketersediaan Input 0.1500 0.6965 0.2316 0.07193 Tenaga Kerja 0.1250 0.7288 0.2162 0.05504 Skala Usaha 0.1250 0.7134 0.1000 0.18665 Pangsa Pasar 0.1250 0.7288 0.2162 0.05506 Status Teknologi 0.0500 0.5492 0.3312 0.11967 Skill Tenaga Kerja 0.0500 0.6965 0.2316 0.07198 Turunan Produk Olahan 0.0750 0.6070 0.3033 0.08979 Daya Saing 0.0750 0.6227 0.3113 0.066010 Kelembagaan 0.0500 0.7014 0.2335 0.0651
TOTAL 1.0000 0.6873 0.2277 0.0849 PERINGKAT KOMODITI UNGGULAN 1 2 3
Sumber : Hasil olahan data
Berdasarkan nilai evaluasi secara keseluruhan dari faktor‐faktor yang
menentukan komoditi unggulan di Kabupaten Donggala, maka peringkat komoditi
unggulan perikanan yakni: perikanan laut dengan nilai evaluasi 0.6873 (urutan ke‐1);
perikanan umum dengan nilai 0.2277 (urutuan ke‐2); dan budidaya dengan nilai
evaluasi sebesar 0.0849 (urutan ke‐3).
4.2.5. Komoditi Unggulan Kehutanan Kabupaten Donggala
Metode Analitical Hierarchy Process (AHP) sebagai metode analisis untuk
menentukan peringkat komoditi unggulan kehutanan di Kabupaten Donggala yakni
dengan faktor‐faktor menentukan komiditi unggulan dalam metode AHP Sebagai
berikut sebagai berikut yakni: Faktor Nilai Ekonomi Daerah; Faktor Ketersediaan
Input; Faktor Tenaga Kerja; Faktor Skala Produksi; Faktor Pangsa Pasar Produksi;
Faktor Status Teknologi; Faktor Skill Tenaga Kerja;Faktor Turunan Produk Olahan;
Faktor Dayang Saing; dan Faktor Kelembangaan (Institusional). Jenis komoditi
kehutanan yang dihitung menggunakan pendekatan AHP berdasarkan data yang
tersedia adalah kayu gergajian, kayu bulat dan rotan. Berikut ditampil hasil
perhitungan menggunakan metode AHP yaitu:
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 108
1. Faktor Nilai Ekonomi Daerah Kehutanan
Tabel 4.111 Pairwise Comparison Faktor Nilai Ekonomi Daerah
No. Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat Rotan 1 Kayu Gergajian 1.000 3.000 3.0002 Kayu Bulat 0.333 1.000 3.0003 Rotan 0.333 0.333 1.000
TOTAL 1.667 4.333 7.000Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.112 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Nilai ekonomi Daerah
No Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat Rotan 1 Kayu Gergajian 0.600 0.692 0.4292 Kayu Bulat 0.200 0.231 0.4293 Rotan 0.200 0.077 0.143
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.113 Row Average untuk Faktor Nilai Ekonomi Daerah
Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat Rotan Average 0.574 0.286 0.140Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.114 Weighty Sum Vector untuk Faktor Nilai Ekonomi Daerah
No. Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat Rotan 1 Kayu Gergajian 0.574 0.859 0.4202 Kayu Bulat 0.191 0.286 0.4203 Rotan 0.191 0.095 0.140
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.115 Consistency Vector untuk Faktor Nilai Ekonomi Daerah
Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat Rotan SWSV 1.853 0.897 0.427 CV 3.230 3.133 3.049
Sumber : Hasil olahan data
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 109
2. Faktor Ketersediaan Input Kehutanan
Tabel 4.116
Pairwise Comparison Untuk Faktor Ketersediaan Input No. Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat Rotan 1 Kayu Gergajian 1.000 5.000 7.0002 Kayu Bulat 0.200 1.000 3.0003 Rotan 0.143 0.333 1.000
TOTAL 1.343 6.333 11.000Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.117 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Ketersediaan Input
No Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat Rotan 1 Kayu Gergajian 0.745 0.789 0.6362 Kayu Bulat 0.149 0.158 0.2733 Rotan 0.106 0.053 0.091
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.118 Row Average untuk Faktor Faktor Ketersediaan Input
Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat Rotan Average 0.724 0.193 0.083
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.119 Weighty Sum Vector untuk Faktor Ketersediaan Input
No Jenisi Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat Rotan 1 Kayu Gergajian 0.724 0.966 0.5832 Kayu Bulat 0.145 0.193 0.2503 Rotan 0.103 0.064 0.083
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.120 Consistency Vector untuk Faktor Ketersediaan Input
Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat Rotan SWSV 2.273 0.588 0.251CV' 3.141 3.043 3.014
Sumber : Hasil olahan data
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 110
3. Faktor Tenaga Kerja Kehutanan
Tabel 4.121
Pairwise Comparison Faktor Tenaga Kerja No. Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat Rotan 1 Kayu Gergajian 1.000 5.000 7.0002 Kayu Bulat 0.200 1.000 5.0003 Rotan 0.143 0.200 1.000
TOTAL 1.343 6.200 13.000Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.122 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Tenaga Kerja
No Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat Rotan 1 Kayu Gergajian 0.745 0.806 0.5382 Kayu Bulat 0.149 0.161 0.3853 Rotan 0.106 0.032 0.077
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.123 Row Average untuk Faktor Faktor Ketersediaan Input
Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat Rotan Average 0.697 0.232 0.072Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.124 Weighty Sum Vector untuk Faktor Tenaga Kerja
No Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat Rotan 1 Kayu Gergajian 0.697 1.158 0.5032 Kayu Bulat 0.139 0.232 0.3593 Rotan 0.100 0.046 0.072
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.125 Consistency Vector untuk Faktor Tenaga Kerja Kerja
Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat Rotan SWSV 2.358 0.730 0.218CV 3.385 3.153 3.029Sumber : Hasil olahan data
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 111
4. Faktor Skala Produksi Kehutanan
Tabel 4.126 Pairwise Comparison Faktor Skala Produksi
No. Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat Rotan 1 Kayu Gergajian 1.000 7.000 7.0002 Kayu Bulat 0.143 1.000 3.0003 Rotan 0.143 0.333 1.000
TOTAL 1.286 8.333 11.000Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.127 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Skala Produksi
No Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat Rotan 1 Kayu Gergajian 0.778 0.840 0.6362 Kayu Bulat 0.111 0.120 0.2733 Rotan 0.111 0.040 0.091
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.128 Row Average untuk Faktor Skala Produksi
Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat Rotan Average 0.751 0.168 0.081Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.129 Weighty Sum Vector untuk Faktor Skala Produksi
No Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat Rotan 1 Kayu Gergajian 0.751 1.176 0.5652 Kayu Bulat 0.107 0.168 0.2423 Rotan 0.107 0.056 0.081
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.130 Consistency Vector untuk Faktor Skala Produksi
Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat Rotan SWSV 2.492 0.517 0.244CV 3.316 3.080 3.024
Sumber : Hasil olahan data
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 112
5. Faktor Pangsa Pasar Kehutanan
Tabel 4.131
Pairwise Comparison Faktor Pangsa Pasar No. Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat Rotan 1 Kayu Gergajian 1.000 3.000 5.0002 Kayu Bulat 0.333 1.000 5.0003 Rotan 0.200 0.200 1.000
TOTAL 1.533 4.200 11.000Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.132 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Pangsa Pasar
No Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat Rotan 1 Kayu Gergajian 0.652 0.714 0.4552 Kayu Bulat 0.217 0.238 0.4553 Rotan 0.130 0.048 0.091
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.133
Row Average untuk Faktor Pangsa Pasar Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat Rotan
Average 0.607 0.303 0.090Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.134 Weighty Sum Vector untuk Faktor Pangsa Pasar
No Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat Rotan 1 Kayu Gergajian 0.607 0.910 0.4482 Kayu Bulat 0.202 0.303 0.4483 Rotan 0.121 0.061 0.090
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.135 Consistency Vector untuk Faktor Pangsa Pasar
Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat Rotan SWSV 1.965 0.954 0.272CV 3.238 3.145 3.031
Sumber : Hasil olahan data
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 113
6. Faktor Status Teknologi Kehutanan
Tabel 4.136 Pairwise Comparison Faktor Status Teknologi
No. Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat Rotan 1 Kayu Gergajian 1.000 1.000 7.0002 Kayu Bulat 1.000 1.000 7.0003 Rotan 0.143 0.143 1.000
TOTAL 2.143 2.143 15.000Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.137 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Status Teknologi
No Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat Rotan 1 Kayu Gergajian 0.467 0.467 0.4672 Kayu Bulat 0.467 0.467 0.4673 Rotan 0.067 0.067 0.067
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.138 Row Average untuk Faktor Status Teknologi
Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat Rotan Average 0.467 0.467 0.067
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.139
Weighty Sum Vector untuk Faktor Status Teknologi No Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat Rotan 1 Kayu Gergajian 0.467 0.467 0.4672 Kayu Bulat 0.467 0.467 0.4673 Rotan 0.067 0.067 0.067
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.140
Consistency Vector untuk Faktor Status Teknologi Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat Rotan SWSV 1.400 1.400 0.200CV 3.000 3.000 3.000
Sumber : Hasil olahan data
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 114
7. Faktor Skill Tenaga Kerja Kehutanan
Tabel 4.141
Pairwise Comparison Faktor Skill Tenaga Kerja No. Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat Rotan 1 Kayu Gergajian 1.000 3.000 5.0002 Kayu Bulat 0.333 1.000 7.0003 Rotan 0.200 0.143 1.000
TOTAL 1.533 4.143 13.000Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.142 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Skill Tenaga Kerja
No Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat Rotan 1 Kayu Gergajian 0.652 0.724 0.3852 Kayu Bulat 0.217 0.241 0.5383 Rotan 0.130 0.034 0.077
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.143 Row Average untuk Faktor Skill Tenaga Kerja
Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat Rotan Average 0.587 0.332 0.081
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.144 Weighty Sum Vector untuk Faktor Skill Tenaga Kerja
No Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat Rotan 1 Kayu Gergajian 0.587 0.997 0.4032 Kayu Bulat 0.196 0.332 0.5643 Rotan 0.117 0.047 0.081
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.145 Consistency Vector untuk Faktor Skill Tenaga Kerja
Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat Rotan SWSV 1.987 1.092 0.245CV 3.386 3.286 3.045
Sumber : Hasil olahan data
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 115
8. Faktor Turunan Produk Olahan Kehutanan
Tabel 4.146 Pairwise Comparison untuk Faktor Turunan Produk Olahan
No. Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat Rotan 1 Kayu Gergajian 1.000 1.000 7.0002 Kayu Bulat 1.000 1.000 7.0003 Rotan 0.143 0.143 1.000
TOTAL 2.143 2.143 15.000Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.147 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Turunan Produk Olahan
No Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat Rotan 1 Kayu Gergajian 0.467 0.467 0.4672 Kayu Bulat 0.467 0.467 0.4673 Rotan 0.067 0.067 0.067
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.148 Row Average untuk Faktor Turunan Produk Olahan
Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat Rotan Average 0.467 0.467 0.067
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.149 Weighty Sum Vector untuk Faktor Turunan Produk Olahan
No Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat Rotan 1 Kayu Gergajian 0.467 0.467 0.4672 Kayu Bulat 0.467 0.467 0.4673 Rotan 0.067 0.067 0.067
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.150 Consistency Vector untuk Faktor Turunan Produk Olahan
Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat Rotan SWSV 1.400 1.400 0.200CV 3.000 3.000 3.000
Sumber : Hasil olahan data
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 116
9. Faktor Daya Saing Kehutanan
Tabel 4.151
Pairwise Comparison untuk Faktor Daya Saing No. Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat Rotan 1 Kayu Gergajian 1.000 0.333 3.0002 Kayu Bulat 3.000 1.000 3.0003 Rotan 0.333 0.333 1.000
TOTAL 4.333 1.667 7.000Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.152 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Daya Saing
No Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat Rotan 1 Kayu Gergajian 0.231 0.200 0.4292 Kayu Bulat 0.692 0.600 0.4293 Rotan 0.077 0.200 0.143
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.153 Row Average untuk Faktor Daya Saing
Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat Rotan Average 0.286 0.574 0.140
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.154 Weighty Sum Vector untuk Faktor Daya Saing
No Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat Rotan 1 Kayu Gergajian 0.286 0.191 0.4202 Kayu Bulat 0.859 0.574 0.4203 Rotan 0.095 0.191 0.140
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.155 Consistency Vector untuk Faktor Daya Saing
Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat Rotan SWSV 0.897 1.853 0.427CV 3.133 3.230 3.049
Sumber : Hasil olahan data
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 117
10. Faktor Kelembagaan (Institusional) Kehutanan
Tabel 4.156 Pairwise Comparison untuk Faktor Kelembagaan (Institusional)
No. Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat Rotan 1 Kayu Gergajian 1.000 0.333 0.3332 Kayu Bulat 3.000 1.000 0.3333 Rotan 3.000 3.000 1.000
TOTAL 7.000 4.333 1.667Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.157 Pairwise Comparison Average untuk Faktor Kelembagaan (Institusional) No Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat Rotan 1 Kayu Gergajian 0.143 0.077 0.2002 Kayu Bulat 0.429 0.231 0.2003 Rotan 0.429 0.692 0.600
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.158 Row Average untuk Faktor Kelembagaan (Institusional)
Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat Rotan Average 0.140 0.286 0.574
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.159 Weighty Sum Vector untuk Faktor Kelembagaan (Institusional)
No Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat Rotan 1 Kayu Gergajian 0.140 0.095 0.1912 Kayu Bulat 0.420 0.286 0.1913 Rotan 0.420 0.859 0.574
Sumber : Hasil olahan data
Tabel 4.160 Consistency Vector untuk Faktor Kelembagaan (Institusional) Jenis Komoditi Kayu Gergajian Kayu Bulat Rotan
SWSV 0.427 0.897 1.853CV 3.049 3.133 3.230
Sumber : Hasil olahan data
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 118
11. Total Nilai Evaluasi dan Bobot Faktor Jenis Komoditi Kehutanan
Tabel 4.161 Nilai Akhir dan Peringkat Komoditi Kehutanan
No Faktor Bobot Kayu Gergajian Kayu Bulat Rotan
1 Nilai Ekonomi Daerah 0.1750 0.5736 0.2864 0.13992 Ketersediaan Input 0.1500 0.7235 0.1932 0.08333 Tenaga Kerja 0.1250 0.6965 0.2316 0.07194 Skala Usaha 0.1250 0.7514 0.1679 0.08075 Pangsa Pasar 0.1250 0.6070 0.3033 0.08976 Status Teknologi 0.0500 0.4667 0.4667 0.06677 Skill Tenaga Kerja 0.0500 0.5870 0.3324 0.08068 Turunan Produk Olahan 0.0750 0.4667 0.4667 0.06679 Daya Saing 0.0750 0.2864 0.5736 0.139910 Kelembagaan 0.0500 0.1399 0.2864 0.5736
TOTAL 1.0000 0.5819 0.2993 0.1188 PERINGKAT KOMODITI
UNGGULAN 1 2 3
Sumber : Hasil olahan data
Berdasarkan nilai evaluasi secara keseluruhan dari faktor‐faktor yang
menentukan komoditi unggulan di Kabupaten Donggala, maka peringkat komoditi
unggulan kehutanan yakni: kayu gergajian dengan nilai evaluasi 0.5819 (urutan ke‐1);
kayu bulat dengan nilai 0.2993 (urutuan ke‐2); dan rotan dengan nilai evaluasi
sebesar 0.1188 (urutan ke‐3).
4.3. Hasil Penghitungan Releaved Comparative Advantage (RCA)
Penghitungan Releaved Comparative Advantage (RCA) dan Indeks Konsentrasi
Pasar (IKP) berdasarkan data volume ekspor dan nilai ekspor komoditi di Kabupaten
donggala dan komoditi ekspor yang sama pada tingkat Provinsi Sulawesi Tengah.
Berturut‐turut di bawah ini disajikan tabel mengenai volume dan nilai ekspor
Kabupaten Donggala berdasar Negara tujuan dan volume dan nilai ekspor Sulawesi
Tengah pada tahun 2009 dan 2010 seperti pada tabel di bawah ini .
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 119
Tabel 4.162 Realisasi Volume Ekspor Menurut Jenis Komoditi dan Negara Tujuan,
Kabupaten Donggala 2009
Negara Tujuan Jenis Komoditi (M3)
Ebony Bahan Bangunan dan Kayu
1. Afrika Selatan ‐ ‐ 17,332. Amerika Serikat ‐ ‐ 9,523. Australia ‐ ‐ 16.044. Belanda ‐ ‐ 34,935. Belgia/Luxemburg ‐ ‐ 169,626. Thailand ‐ ‐ ‐ 7. China 6,3951 ‐ 36,908. Hongkong ‐ ‐ 33,129. Inggris ‐ ‐ 48,7710. Italia ‐ ‐ ‐11. Jepang 65,3948 ‐ 390,1212. Jerman ‐ ‐ ‐ 13. Korea ‐ ‐ 191,7514. Malaysia ‐ ‐ ‐15. Prancis ‐ ‐ 976,8416. Singapore ‐ ‐ ‐ 17. Taiwan ‐ ‐ ‐ 18. Vietnam 3,7681 ‐ ‐
Jumlah 75,5580 1.944,94 Sumber : BPS Kabupaten Donggala Dalam Angka 2010
Tabel 4.163 Realisasi Nilai Ekspor Menurut Jenis Komoditi dan Negara Tujuan (US Dollar)
Kabupaten Donggala 2009
Negara Tujuan Jenis Komoditi
Ebony Bahan Bangunan dan Kayu
1. Afrika Selatan ‐ ‐ 9768,962. Amerika Serikat ‐ ‐ 5365,563. Australia ‐ ‐ 9041,784. Belanda ‐ ‐ 19694,605. Belgia/Luxemburg ‐ ‐ 95633,616. Thailand ‐ ‐ ‐7. China 989259 ‐ 32078,268. Hongkong ‐ ‐ 18672,169. Inggris ‐ ‐ 27494,4010. Italia ‐ ‐ ‐11. Jepang 10115930 ‐ 219946,14
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 120
Negara Tujuan Jenis Komoditi
Ebony Bahan Bangunan dan Kayu
12. Jerman ‐ ‐ ‐13. Korea ‐ ‐ 108106,9114. Malaysia ‐ ‐ ‐15. Prancis ‐ ‐ 550740,5216. Singapore ‐ ‐ ‐17. Taiwan ‐ ‐ ‐18. Vietnam 5,828,8789 ‐ ‐Jumlah 116,880,77 ‐ 1.093.542,89Sumber : BPS Kabupaten Donggala Dalam Angka 2010
Tabel 4.164 Realisasi Nilai Ekspor Menurut Jenis komoditi dan Negara tujuan (US Dollar)
Kabupaten Donggala 2010
Negara Tujuan Jenis Komoditi Semen Rotan Kelapa Biji Kakao
1. Afrika Selatan ‐ ‐ ‐ ‐ 2. Amerika Serikat ‐ ‐ ‐ ‐ 3. Australia ‐ ‐ ‐ ‐ 4. Belanda ‐ ‐ ‐ ‐ 5. Belgia/Luxemburg ‐ ‐ ‐ ‐ 6. Thailand ‐ ‐ ‐ ‐ 7. China ‐ 422.220 ‐ ‐ 8. Hongkong ‐ ‐ ‐ ‐ 9. Inggris ‐ ‐ ‐ ‐ 10. India ‐ ‐ 45.000 ‐ 11. Jepang 9,406 ‐ ‐ ‐ 12. Jerman ‐ ‐ ‐ ‐ 13. Korea ‐ ‐ ‐ ‐ 14. Malaysia ‐ ‐ ‐ ‐ 15. Prancis 17,950 ‐ ‐ ‐ 16. Singapore ‐ ‐ 875.000 ‐ 17. Taiwan ‐ ‐ ‐ ‐ 18. Vietnam ‐ 14,620 ‐ ‐
Jumlah 27356 436.840 920,000 175.500Sumber : BPS Kabupaten Donggala Dalam Angka 2010
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 121
Tabel 4.165 Realisasi Nilai Ekspor Menurut Jenis komoditi dan Negara tujuan (US Dollar)
Kabupaten Donggala 2010
Negara Tujuan Jenis Komoditi (M3)
Semen Rotan Kelapa Biji Kakao1. Afrika Selatan ‐ ‐ ‐ 1753.6222. Amerika Serikat ‐ ‐ ‐ ‐3. Australia ‐ ‐ ‐ ‐4. Belanda ‐ ‐ ‐ ‐5. Belgia/Luxemburg ‐ ‐ ‐ ‐6. Thailand ‐ ‐ ‐ ‐7. China ‐ 478,602 ‐ ‐8. Hongkong ‐ ‐ ‐ ‐9. Inggris ‐ ‐ ‐ ‐10. India ‐ ‐ 117.000 ‐11. Jepang 12,934 ‐ ‐ ‐12. Jerman ‐ ‐ ‐ ‐13. Korea ‐ ‐ ‐ ‐14. Malaysia ‐ ‐ ‐ ‐15. Prancis 32,945 ‐ ‐ ‐16. Singapore ‐ ‐ 2.505,486 ‐17. Taiwan ‐ ‐ ‐ ‐18. Vietnam ‐ 16,019 ‐ ‐
Jumlah 48,879 494,627 2.622,486 1753.622 Sumber : BPS Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
Tabel 4.166
Perkembangan Ekspor Beberapa Komoditi Sulawesi Tengah Tahun 2009 dan 2010
Komoditi Satuan 2009 2010
Volume Nilai (US) Volume Nilai (US) Bahan Bangunan dari Kayu
M3 PCS Set
6034,94766.042,00
281,00
3972, 181,80249,169,3135,878,00
7167,80 80 14
4776.509,6621.315,004900,00
Ebony Olahan M3 70,09 298,634,70 148,84 505.325,04…………………. Set 1.744,00
281,003.162.6051.457,00
‐
16.546,00 ‐ ‐
43.116,12‐
Ebony …………. Set Pcs
‐331,00
‐1,199,75
‐ ‐
Kakao Ton 103,440,00 248,317.410,48 111.865,25 298.478.693,68Kopra Ton 642,40 434,594,69 907,24 622.154,63Rumput Laut Ton 72,31 48,432,48 ‐ ‐Tepung Kelapa Ton 342,60 236,117,50 256,50 282.096,50………………. Ton 626,56 547.936,50 2897,65 3017.698,80
Sumber : BPS Kabupaten Donggala Dalam Angka 2011
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 122
Berdasarkan data Kabupaten Donggala dan data Provinsi Sulawesi Tengah
mengenai nilai ekspor berbagai komoditas pada tahun 2009 dan tahun 2010, maka
berdasarkan rumus RCA yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya maka
diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 4.167
Nilai RCA Komoditi Ekspor Kabupaten Donggala Tahun 2009 dan 2010
No. Jenis Komoditi Releavead Comparative Advantage
(RCA) 2009 2010
1 Kakao 1,09 0,476 2 Ebony Olahan 0,49 3 Tepung Kelapa 0,23 112 4 Bangunan dari
Kayu 0,35 ‐
5 Rotan ‐ 1,993 Sumber : Hasil Olahan Data Berdasarkan hasil olahan data yang tercantum dalam tabel di atas menunjukkan
bahwa RCA Kako pada tahun 2009 lebih dari 1 (satu), maka komoditas ekspor kakao
dari Kabupaten Donggala memiliki keunggulan komparartif yang lebih tinggi di
banding dengan daerah lain di Sulawesi Tengah, namun pada tahun 2010 bahwa nilai
RCA di bawah 1 (satu) berarti tidak memiliki keunggulan komparatif, hal ini
disebabkan karena adanya penurunan ekspor kakao Kabupaten Donggala pada tahun
2010.
Selanjutnya bahwa nilai RCA Tepung Kelapa tahun 2009 di bawah 1 (satu) dan
meningkat menjadi 112 pada tahun 2010, hal ini menunjukkan bahwa tepung kelapa
memiliki keunggulan komparatif yang tinggi yang berarti peluang pasarnya cukup
besar. Kemudian komoditas yang mempunyai keunggulan komparartif dan pasar
ekspor yang cukup cerah adalah komoditas rotan dimana pada tahun 2010 nilai RCA di
atas 1 (satu) yakni 1, 993 (2).
4.4. Hasil perhitungan Indeks Konsentrasi Pasar (IKA)
Untuk melihat derajat kestabilan penerimaan ekspor yang terkonsentrasi
kepada satu pasar atau beberapa pasar tertentu, maka berdasarkan data ekspor
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 123
komoditi beberapa Negara tujuan pada tahun 2009 dan 2010, hasil perhitungan Indeks
Konsentrasi Pasar (IKP) sebagaimana pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.168
Hasil Perhitungan Indeks Konsentrasi Pasar (IKP)
No. Jenis Komoditi Indeks Konsentrasi Pasar (IKP)
2009 2010 1 Kakao 0,66 1 2 Ebony Olahan 0,86 ‐ 3 Tepung Kelapa 0,85 0,95 4 Bangunan dari Kayu 0,25 ‐ 5 Rotan ‐ 0,97
Sumber : Hasil Olahan data Hasil perhitungan IKP seperti tercantum pada tabel di atas bahwa 4 (empat)
komoditi yakni kakao, ebony olahan, tepung kelapa, dan bangunan dari kayu tidak
terkonsentrasi pada satu pasar tertentu melainkan berbagai Negara tujuan ekspor dan
ekspor komoditi yang paling menyebar ke berbagai negara tujuan adalah ekspor
bangunan dari kayu yang memperoleh pasar yang paling kecil yakni 0,25.
Sedangkan untuk ekspor komoditi pada tahun 2010 menunjukkan bahwa
ekspor komoditi tidak menyebar ke beberapa Negara seperti kako nilai IKP 1 (satu)
berarti hanya satu Negara tujuan ekspor dan dua komoditas lainnya yakni tepung
kelapa dan rotan hanya dua Negara tujuan. Hal ini mengindikasikan bahwa pasar
komoditas tersebut hanya diminati beberapa Negara dan tentunya ada upaya seperti
promosi dsb agar ekspor komoditi tersebut dapat menyebar ke berbagai Negara
tujuan.
4.5. Analisis SWOT
Untuk mengetahui potensi dan peluang pengembangan pertanian di Kabupaten
Donggala di masa akan datang maka digunakan analisis swot (Strenghts, Weakness,
Oppertunities and Treats). Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui faktor‐faktor
penghambat dan pendukung pengembangan komoditas pertanian.
Faktor internal dalam analisa ini terdiri atas kekuatan yang meliputi sumber
daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) serta infrastruktur, sedangkan
faktor kelemahan adalah benih (bibit) asalan kualitasnya rendah, kekurangan tenaga
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 124
penyuluh, dan harga komoditas diterima relatif rendah. Faktor eksternal berupa
peluang dan anacaman. Peluang perkembangan pertanian adalah adanya dukungan
pemerintah dalam perkembangan pertanian, tersedianya pasar local, regional,
nasional, dan pasar ekspor (luar negeri), dan adanya perbankkan yang dapat
memberikan fasilitas kredit, sedangkan ancaman adalah banyaknya saingan komoditas
di berbagai wilayah di luar kabupaten donggala, keadaan cuaca yang kurang menentu
akan mempengaruhi tingkat produksi, dan jaringan pemasaran yang belum memadai.
Lebih jelasnya perhitungan analisis swot untuk sektor pertanian di kemukakan
pada tabel berikut ini :
Tabel 4.169
Analisa SWOT Sektor Pertanian
NO Faktor –Faktor Bobot Rating Nilai
Faktor Internal Kekuatan ( Strenghts ) 1 Tersedianya potensi SDA 0.45 4 1.802 Tersedianya potensi SDM 0.35 4 1.403 Keadaan Infrastruktur penunjang relative memadai 0.20 3 0.60 1.00 3.80 Kelemahan ( Weakness ) 4 Beni asalan rendah akibatnya produktifitas rendah 0.40 3 1.205 Masih kurangnnya tenaga penyuluh lapangan 0.35 2 0.706 Harga komoditas yang diterima petani relative rendah 0.25 2 0.50 1.00 2.40 Faktor Eksternal Peluang ( Oppertunities ) 7 Adanya dukungan pemerintah dalam program
pengembangan pertanian 0.35 4 1.40
8 Tersedianya pasar local, regional, nasional, dan pasar
ekspor 0.37 3 1.11
9 Adanya perbankkan di berbagai kecamatan yang memberikan fasilitas kredit
0.28 4 1.12
1.00 3.63 Ancaman ( Treats ) 10 Adanya saingan komoditas di berbagai wilayah di luar
Kabupaten Donggala 0.45 2 0.90
11 Keadaan cuaca yang kurang menentu dan mempengaruhi tingkat produksi
0.20 3 0.60
12 Jaringan pemasaran belum memadai 0.35 2 0.70 1.00 2.20
Sumber: diolah dari data primer,2011
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 125
Berdasarkan pada tabel perhitungan di atas dapat dilihat peta kekuatan yang
tercantum dalam 4 kuadran yakni kuadran 1 wilayah strategi agresif, kuadran 2
wilayah minimum strategi, kuadran 3 wilayah strategi defensive, dan kuadran 4
wilayah strategi diversifikasi.
Peluang (3.63)
II I
4
3
2
1
Kelemahan (3.63) 1 2 3 4 Kekuatan (3.80)
III IV
Ancaman (2.20)
Keterangan : S W = 3.80 2.40 = 1.40 O T = 3.63 2.20 = 1.43 Dari 3 faktor pada indikator internal dan eksternal maka ada 2 faktor utama
yang merupakan kunci keberhasilan pengembangan pertanian di Kabupaten Donggala
seperti disajikan pada tabel berikut ini :
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 126
Tabel 4.170 Faktor Kunci Keberhasilan Pengembangan Pertanian Di Kabupaten Donggala
Faktor Internal No Kekuatan No Kelemahan 1 Tersedianya SDA 1 Beni asalan rendah2 Tersedianya SDM 2 Kurangnnya tenaga penyuluh
Faktor Eksternal No Peluang No Ancaman 1 Adanya dukungan pemerintah 1 Adanya saingan komoditas diberbagai
wilayah 2 Tersedianya pasar lokal, regional,
nasional, dan pasar ekspor 2 Keadaan cuaca kurang menentu
Sumber : Diolah dari data Primer Dari faktor – faktor kunci keberhasilan tersebut dapat dikemukakan formulasi
strategi pengembangan sektor pertanian seperti pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.171 Formulasi Strategi Pengembangan Sektor Pertanian di Kabupaten Donggala
Faktor Internal Kekuatan ( S )
Tersedianya SDA Tersedianya SDM
Kelemahan ( W ) Benih asalan rendah Kurangnya tenaga penyuluh
Faktor eksternal Peluang ( O )
adanya dukungan pemerintah
tersediannya pasar local,regional, nasional, dan pasar ekspor
Strategi S – O Kembangkan komoditas pertanian yang mempunyai pasar local, regional, nasional, dan pasr ekspor
Strategi W – O Perbaikan kualitas benih asalan dan penambahan jumlah tenaga penyuluh lapangan
Ancaman ( T ) adanya saingan komoditas diberbagai wilayah
keadaan cuaca kurang menentu
Strategi S – T Peningkatan kualitas produksi sebelum panen dan paska panen, dan pengaturan pola tanam komoditas
Strategi W – T Memperhatikan kualitas benih asalan agar hasil produksi dapat kompetitif dan komparatif.
Sumber : Diolah dari data primer 2011
Formulasi strategi tersebut dapat diimplementasikan strategi pengembangan
sektor pertanian ( komoditas pertanian ) pada tabel di bawah ini :
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 127
Tabel 4.172 Inplementasi Strategi Pengembangan Sektor Pertanian ( komoditas )
Di Kabupaten Donggala
Strategi Kebijakan Program Kegiatan
Pengembangan komoditas pertanian karena adanya dukungan pemerintah dan peluang pasar, serta perbaikan kualitas komoditas baik sebelum panen maupun paska panen agar harga komoditas dapat kompetitif dan komparatif
1. Mengembangkan komoditas pertanian yang mempunyai peluang pasar
2. Wilayah yang mempunyai potensi komoditas dikembangkan dan ditunjang dengan sarana dan prasarana yang memadai
1. Peningkatan hasil produksi (komoditas) pertanian
2. Perbaikan jaringan pemasaran
1. Pemetaan wilayah komoditas pada masing‐ masing wilayah kecamatan
2. Pengembangan infrastruktur
1. Pengadaan bibit benih yang unggul
2. Adanya campur tangan pemerintah terhadap harga komoditas
1. Mengadakan survey awal untuk pemetaan komoditas
2. Perbaikan infrastruktur jalan ke kantong‐kantong produksi ( wilayah pedesaan )
Sumber : diolah dari data primer 2011 4.6. Pembahasan
Sebagaimana hasil perhitungan Location Question (LQ), sector pertanian
merupakan salah satu sector basis di Kabupaten Donggala selain sector penggalian,
bangunan dan perdagangan, hotel dan restoran. Untuk untuk subsector tanaman
pangan, komoditas padi, ubi kayu dan ubi jalar merupakan komoditas basis karena
mempunyai nilai LQ lebih dari satu. Untuk subsector peternakan, sapi, kambing, Ayam
broiler dan ayam ras merupakan komoditas basis. Selanjutnya tanaman kelapa, kakao
dan lada merupakan komoditas basis bagi subsector perkebunan. Untuk sector
kehutanan dan perikanan, komoditas basis adalah kayu bulat, perikanan tangkap
(perikanan laut dan perikanan darat) serta tambak dan kolam untuk sector perikanan
budidaya.
Dari hasil perhitungan LQ tersebut nilai peringkat masing‐masing komoditas
sebagai tabel di bawah ini :
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 128
Tabel 4.173 Peringkat Komoditi Pertanian Menurut sub sector Berdasarkan Perhitungan LQ
Kabupaten Donggala Sub sector Komoditas Nilai LQ Peringkat
1. Tanaman Pangan ‐ Ubi Kayu‐ Ubi Jalar ‐ Padi ‐ Kacang Hijau ‐ Kacang Tanah ‐ Jagung ‐ Kedelai
1,561,40 1,06 0,95 0,45 0,35 0,19
1 2 3 4 5 6 7
2. Perkebunan ‐ Lada ‐ Kelapa Dalam ‐ Kakao ‐ Cengkeh ‐ Kopi ‐ Kapuk ‐ Jambu Mete ‐ Pala
2,351,44 1,22 0,71 0,59 0,39 0,36 0,33
1 2 3 4 5 6 7 8
3. Peternakan ‐ Ayam Broiler ‐ Sapi ‐ Kambing ‐ Ayam Ras ‐ Itik ‐ Babi ‐ Kuda ‐ Kerbau
5,903,63 1,46 1,38 0,79 0,63 0,53 0,34
1 2 3 4 5 6 7 8
4. Perikanan ‐ Kolam ‐ Perikanan Umum ‐ Perikanan Laut ‐ Tambak
13,80 6,00 1,54 1,39
1 2 3 4
5. Kehutanan ‐ Kayu Bulat ‐ Rotan ‐ Kayu Gergajian
1,280,76 0,63
1 2 3
Sumber : Hasil olahan data
Sedangkan peringkat komoditas unggulan berdasarkan metode AHP dengan
menggunakan sepuluh faktor yakni :
1. Nilai ekonomi daerah dengan nilai bobot 7
2. Ketersediaan input dengan nilai bobot 6
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 129
3. Tenaga kerja dengan nilai bobot 5
4. Skala usaha dengan nilai bobot 5
5. Pangsa pasar dengan nilai bobot 5
6. Teknologi dengan nilai bobot 2
7. Skill tenga kerja dengan nilai bobot 2
8. Turunan produk olahan dengan nilai bobot 3
9. Daya saing dengan nilai bobot 3
10. Kelembagaan dengan nilai bobot 2
Dari hasil perhitungan komoditas unggulan dengan 10 faktor tersebut diperoleh
nilai peringkat masing‐masing sub sektor yang terdiri atas komoditas sebagai tabel di
bawah ini :
Tabel 4.174 Peringkat komoditi pertanian menurut sub 129sector berdasarkan Perhitngan AHP
Kabupaten Donggala
Sub sektor Komoditas Nilai AHP Peringkat6. Tanaman Pangan ‐ Padi
‐ Jagung ‐ Kacang tanah ‐ Kedelai ‐ Kacang hijau ‐ Ubi kayu ‐ Ubi jalar
0.4034 0.2070 0.1536 0.0790 0.0690 0.0534 0.0347
1 2 3 4 5 6 7
7. Perkebunan ‐ Kakao ‐ Kelapa Dalam ‐ kelapa Sawit ‐ Kopi ‐ Cengkeh ‐ Lada ‐ Vanili ‐ Pala
0.3204 0.2213 0.1549 0.1095 0.0904 0.0541 0.0366 0.0251
1 2 3 4 5 6 7 8
8. Peternakan ‐ Sapi‐ Kambing ‐ Ayam ‐ Itik ‐ Babi ‐ Kerbau
0.3136 0.1841 0.1186 0.1153 0.0868 0.0705
1 2 3 4 5 6
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 130
Sub sektor Komoditas Nilai AHP Peringkat‐ Kuda ‐ domba
0.0550 0.0539
7 8
9. Perikanan ‐ Perikanan laut ‐ Perairan umum ‐ budidaya
0.6873 0.2270 0.0849
1 2 3
10. Kehutanan ‐ Kayu gergajian ‐ Kayu bulat ‐ rotan
0.5819 0.2293 0.1188
1 2 3
Sumber : Hasil olahan data
Berdasarkan peringkat komoditas seperti pada tabel di atas bahwa komoditas
tanaman pangan yang menjadi komoditas unggulan yakni komoditas padi, jagung, dan
kacang tanah. Untuk perkebunan komoditas unggulan adalah kakao, kelapa dalam dan
kelapa sawit. Perikanan adalah komoditas yang unggul pertama hasil dari perikanan
laut, kemudian disusul komoditas hasil perairan umum, dan berikutnya hasil budidaya.
Selanjunya komoditas unggulan sub sektor peternakan yakni sapi, kambing dan ayam
serta komoditas umggulan di sub sektor kehutanan yakni kayu gergajian, kayu bulat,
dan rotan.
Tabel 4.175 Matriks Komoditas Unggulan Kabupaten Donggala Berdasarkan
Metode Perhitngan LQ, AHP, RCA dan KIP
No Komoditas LQ AHP RCA IKP
2009 2010 2009 2010 1 Tanaman Pangan
‐ Padi 1,06 (3) 0,4034 (1) ‐ ‐ ‐ ‐
‐ Jagung 0,35 (6) 0,2070 (2) ‐ ‐ ‐ ‐
‐ Kedelai 0,19 (7) 0,0710 (4) ‐ ‐ ‐ ‐
‐ Kacang Tanah 0,45 (5) 0,1536 (3) ‐ ‐ ‐ ‐
‐ Kacang Hijau 0,95 (4) 0,0690 (3) ‐ ‐ ‐ ‐
‐ Ubi Kayu 1,56 (1) 0,5340 (6) ‐ ‐ ‐ ‐
‐ Ubi Jalar 1,40 (2) 0,0342 (7) ‐ ‐ ‐ ‐
2 Perkebunan
‐ Kelapa 1,44 (2) 0,2213 (2) 2,23* 112* 0,85* 0,95*
‐ Kelapa Sawit 0,01 (10) 0,1549 (3) ‐ ‐ ‐ ‐
‐ Kakao 1,22 (3) 0,3204 (1) 1,09 0,476 0,66 1
‐ Cengkeh 0,71 (4) 0,0904 (5) ‐ ‐ ‐ ‐
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 131
No Komoditas LQ AHP RCA IKP
2009 2010 2009 2010 ‐ Kopi 0,59 (5) 0,1095 (4) ‐ ‐ ‐ ‐
‐ Lada 2,35 (1) 0,0541 (6) ‐ ‐ ‐ ‐
‐ Jambu Mente 0,36 (7) ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
‐ Pala 0,33 (8) 0,0251 (8) ‐ ‐ ‐ ‐
‐ Vanili 0,13 (9) 0,0366 (7) ‐ ‐ ‐ ‐
‐ Kapuk 0,39 (6) ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
3 Peternakan
‐ Kerbau 0,34 (8) 0,0705 (6) ‐ ‐ ‐ ‐
‐ Sapi 3,63 (2) 0,1841 (1) ‐ ‐ ‐ ‐
‐ Kuda 0,53 (7) 0,0550 (7) ‐ ‐ ‐ ‐
‐ Kambing 1,46 (3) 0,1841 (2) ‐ ‐ ‐ ‐
‐ Domba 0,18 (9) 0,0539 (8) ‐ ‐ ‐ ‐
‐ Babi 0,63 (6) 0,0868 (5) ‐ ‐ ‐ ‐
‐ Ayam Broiler 5,90 (1) 0,1186 (3) ‐ ‐ ‐ ‐
‐ Ayam Buras 0,17 (10) ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
‐ Ayam Ras 1,34 (4) ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
‐ Itik 0,79 (5) 0,1153 (4) ‐ ‐ ‐ ‐
4 Perikanan
‐ Perikanan Tangkap 1,56 (3) ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
‐ Perikanan Laut 1,54 (4) 0,6873 (1) ‐ ‐ ‐ ‐
‐ Perikanan Umum 6,00 (2) 0,2277 (2) ‐ ‐ ‐ ‐
‐ Budidaya 0,19 (6) ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
‐ Tambak 1,39 (5) 0,0849 (3) ‐ ‐ ‐ ‐
‐ Budidaya Laut 0,06 (7) ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
‐ Kolam 13,8 (1) ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
‐ Karamba 0,00 (3) ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
‐ Apung dan Sawah 0,00 (3) ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
5 Kehutanan
‐ Kayu Bulat 1,28 (1) 0,2993 (2) ‐ ‐ ‐ ‐
‐ Kayu Gergajian 0,63 (3) 0,5819 (1) 0,49* ‐ 0,85* 0,95*
‐ Rotan 0,97 (2) 0,1188 (3) ‐ 1,993 ‐ 0,97
Sumber : Hasil olahan data
Keterangan : * Industri Turunan * Komoditas Kelapa : Industri Turunannya Tepung Kelapa * Komoditas kayu gergajian : Industri turunannya bangunan dari kayu
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 132
Pada tabel di atas dicantumkan hasil perhitungan LQ, AHP, RCA dan IKP. Nilai
LQ lebih besar dari satu menandakan bahwa komoditas tersebut merupakan sektor
basis yang artinya untuk digunakan kebutuhan local atau wilayah setempat melebihi
sehingga sisanya untuk diekspor, dan komoditas‐komoditas ini diupayakan akan terus
ditingkatkan produksinya karena mempunyai pangsa pasar. Kemudian nilai LQ
komoditas di bawah satu artinya untuk kebutuhan local belum mencukupi sehingga
harus didatangkan dari luar daerah. Hal ini memberikan indikasi bahwa komoditas ini
perlu ditingkatkan produksinya apakah melalui intensifikasi atau ekstensifikasi.
Selanjutnya perhitungan Analysis Hierachy Process (AHP) menggambarkan
peringkat komoditas yang diunggulkan di dalam suatu wilayah atau daerah. Hasil
perhitungan yang memperoleh nilai tertinggi berarti komoditas tersebut adalah
merupakan komoditas unggulan seperti contoh yang diuraikan dalam tabel bahwa
untuk sub sektor perkebunan nilai AHP komoditas tertinggi adalah kakao dengan nilai
AHP 0,3204, kedua kelapa 0,2213 dan ketiga adalah kelapa sawit dengan nilai AHP
0,1549. Untuk sub sektor peternakan nilai AHP tertinggi yakni ternak sapi 0,3136,
disusul kambing 0,1841, dan berikutnya ayam broiler dengan nilai AHP 0,1186.
Kemudian nilai Revealed Comparative Advantage (RCA) adalah angka yang
menunjukkan tingkat keunggulan komparatif suatu komoditas ekspor dari negara
tertentu dibandingkan dengan komoditas yang sama dari seluruh Negara lainnya di
dunia. Kasus dalam penelitian ini adalah membandingkan komoditas ekspor
Kabupaten Donggala dengan komoditas yang sama untuk seluruh wilayah Sulawesi
Tengah. Seperti yang tertera dalam tabel nilai RCA untuk komoditas kakao pada tahun
2009 sebesar 1,09 artinya ekspor komoditas kakao memiliki keunggulan komparatif,
namun demikian pada tahun 2010 nilai RCA komoditas kakao sebesar 0,476 atau
kurang dari satu yang berarti bahwa komoditas kakao yang diekspor tidak memiliki
keunggulan komparatif. Ini menggambarkan bahwa produksi kakao Kabupaten
Donggala mengalami penurunan dimana produksi pada tahun 2009 sejumlah
22.161,50 Ton turun menjadi 14.414 Ton pada tahun 2010 atau turun 7.747,5 Ton
(35,96%).
Selanjutnya angka Indeks Konsentrasi Pasar (IKP) adalah sebuah ukuran untuk
mengetahui derajat kestabilan penerimaan ekspor suatu komoditas. Koefisien tertinggi
yang dapat dicapai adalah satu, berarti bahwa ekspor komoditas i hanya tertuju pada
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 133
satu negara tujuan. Semakin kecil nilai koefisien yang diperoleh menunjukkan semakin
banyak negara tujuan ekspor komoditas tersebut, yang berarti semakin baik. Hasil IKP
untuk komoditas kakao pada tahun 2009 adalah baik karena kurang dari satu yakni
0,66 artinya ekspor kakao ke berbagai negara tujuan, sedangkan ekspor kakao pada
tahun 2010 memperoleh nilai IKP sebesar 1 (satu) dan ini dianggap rentan karena
hanya terkonsentrasi kepada satu Negara tujuan tertentu, karena dengan adanya
gangguan yang relative kecil saja akan sangat mempengaruhi volume ekspor maupun
nilai ekspor.
Produksi tanaman pangan berupa padi memperoleh nilai AHP pada urutan
pertama yakni 0,4034 dan dalam perhitungan LQ merupakan sektor basis. Tanaman
padi tersebar di hamper semua kecamatan di Kabupaten Donggala dengan luas 22311
Ha dengan jumlah produksinya sebesar 109.733 Ton (tahun 2008). Luas panen
terbesar terdapat di Kecamatan Sojol yakni 8686 Ha (38,48%) dengan jumlah produksi
sebesar 43.059 Ton (39,24%), berikutnya Kecamatan Damsol dengan luas panen 3801
Ha (17,04%) dengan produksi berjumlah 18.769 Ton (17,10%), Kecamatan Balaesang
luas panen 2903 Ha (13,00%) dengan produksi sejumlah 14.291 Ton (13,02%),
Kecamatan Sirenja luas panen 2551 Ha (11,43%) dengan jumlah produksi 11.709 Ton
(10,67%). Selanjutnya Kecamatan Sindue 1676 Ha (7,51%) dengan jumlah produksi
sebanyak 7743 Ton (7,06%) dan Kecamatan Banawa Selatan 1383 Ha (6,20%) dengan
jumlah produksi 7094 Ton (6,46%) serta beberapa kecamatan lainnya dengan luas
panen 1413 Ha (6,34%) dengan produksi sebanyak 7086 Ton (6,45%).
Untuk tanaman perkebunan ada komoditas unggulan baik melalui perhitungan
LQ, AHP, RCA dan IKP yaitu komoditas kelapa/tepung kelapa dan komoditas kakao.
Menurut data tahun 2010 jumlah produksi komoditas kelapa sebesar 47.482 Ton,
diantaranya produksi yang terbesar terdapat di Kecamatan Damsol dengan jumlah
12.602 Ton (26,54%), berikutnya Kecamatan Balaesang 12.546 Ton (26,42%),
Kecamatan Sojol 9107 Ton (19,18%), Kecamatan Banawa 4258 Ton (8,97%),
Kecamatan Sindue 3308 Ton (6,96%), Kecamatan Sirenja 2748 Ton (5,79%),
Kecamatan Labuan 2185 Ton (4,60%) dan Kecamatan Rio Pakava 730 Ton (1,54%).
Tanaman Kakao produksinya tahun 2010 berjumlah 14.414 dengan produksi
terbesar terdapat di Kecamatan Sindue Tambosabora dengan jumlah 3372 Ton
(23,39%), Kecamatan Sojol 2369 Ton (16,43%), Kecamatan Riopakava 2022 Ton
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 134
(10,50%) Kecamatan Balaesang 860 Ton (5,97%),Kecamatan Banawa tengah 756 (5,24
%) Kecamatan Sirenja 661 Ton (4,59%), serta beberapa Kecamatan lainnya yang
produksinya dibawah dari 500 Ton dengan total produksinya 2860 (19,85%).
Di subsektor peternakan yang menjadi ternak unggulan sesuai hasil
perhitungan LQ dan AHP adalah ternak sapi, kambing dan ayam broiler. Produksi
ternak sapi, kambing menurut data tahun 2010berjumlah 30422 ekor dengan produksi
terbesar di Kecamatan Damsol yakni 7275 ekor (23,91%), kemudian Kecamatan
Sirenja 5058 ekor (16,62 %), Kecamatan Balaesang 4102 ekor (13,48%), Kecamatan
Sojol 2085 ekor (6,86%), Kecamatan Banawa tengah 1673 ekor (5,51%) dan
Kecamatan Riopakava 1626 ekor (5,34%) dan 9 Kecamatan lainnya produksi ternak
sapi dibawah 1500 ekor yang berjumlah 8603 ekor (28,28%)
Kemudian untuk ternak kambing produksi berjumlah 22941 ekor pada tahun
2010 dimana ternak kambing yang terbanyak diKecamatan Banawa selatan yang
berproduksi 2376 ekor (10,35%) Kecamatan Banawa 2212 ekor (9,64%) Kecamatan
Sirenja 2209 ekor (9,63%), Kecamatan Labuan 2116 ekor (9,22%) Kecamatan Sojol
2026 ekor (8,83%) dan 9 kecamatan lainnya yang produksi ternaknya dibawah dari
2000 ekor yang berjumlah 12002 ekor (52,33%).
Ternak unggas yakni ayam broiler berdasarkan hasil perhitungan memperoleh
nilai LQ yang terbesar yakni 5,90 yang artinya nilai sebesar 4,20 dari ternak ayam
broiler di Konsumsi atau dipasarkan di luar Kabupaten donggala, dan kemudian
memperoleh nilai AHP berada pada urutan ketiga yakni 0,1186 yang diantaranya dapat
di kategorikan sebagai komoditas unggulan produksi ternak unggas yakni ayam broiler
berjumlah 14.0621 ekor dimana produksi yang terbesar terdapatdi Kecamatan Banawa
11.3422 ekor (80,66%), di Kecamatan Sindue Tobata 20.822 ekor (14,80%) dan
produksi ayam broiler di beberapa Kecamatan lainnya berjumlah 6370 ekor (4,54%).
Pada subsektor perikanan ada 3 produksi hasil perikanan yang termasuk
komoditas unggulan yakni hasil perikanan laut, hasil perikanan perairan umum dan
hasil perikanan budidaya (tambak), hal ini berdasarkan hasil perhitungan LQ dimana
hasil perikanan laut nilai LQ nya 1,54 dan nilai AHP 0,6873, kemidian hasil perikanan
perairan umum nilai LQ 6 dan nilai AHP 0,2277 dan budidaya (tambak) nilai LQ 1,39
dan nilai AHP 0,0849,
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 135
Hasil produksi perikanan laut menurut data BPS Kabupaten Donggala tahun
2010 berjumlah 18 128 780 Kg dengan jumlah produksi terbesar di Kecamatan
Banawa yakni 25.75.310 Kg (14,20%) berikutnya Kecamatan Balaesang Tanjung
2112930 Kg (11,66%) kecamatan Sirenja 18.90.330 Kg (10,43%) Kecamatan Sindue
1505000 Kg (8,30%), Kecamatan Banawa Selatan 14.84.480 Kg (8,19%), Kecamatan
Banawa Tengah 1252340 Kg (6,90%) dan Kecamatan Sindue Tombusabora 12.25.350
Kg (6,76%), serta 7 Kecamatan lainnya yang produksinya dibawah 1 juta Ton dengan
total produksi 2.837.480 Kg (15,66%).
Usaha perikanan budidaya jumlah produksinya 561.071 Ton (Tahun 2010) dan
dari jumlah produksi ini di Kecamatan Banawa Selatan yang terbesar dengan jumlah
produksi192.648 Ton (34,25%) Kecamatan Sojol 102.389 Ton (18,25%), Kecamatan
Banawa 81.317 Ton dan Kecamatan Balaesang 50.569 Ton (14,47%) dan beberapa
Kecamatan lainnya yang jumlah produksinya di bawah 50 Ton berjumlah 134.094 Ton
(23,91%).
Hasil produksi hutan , berupa kayu bakar nilai LQ 1,28 dan nilai AHP 0,2993,
kemudian kayu gergajian nilai LQ 0,63 dan nilai AHP 0,5819 dan berjumlah dari
banyaknya nilai RCA 0,49 pada tahun 2009, dan nilai IKP pada tahun 2009 dan tahun
2010 masing‐masing 0,85 dan 0,95 sedangkan rotan nilai LQ 0.97, nilai AHP 0.1188 dan
nilai RCA 1,993 pada tahun 2009 dan tahun 2000 nilai IKP 0,97, produksi hasil hutan
diperkirakan akan meningkat pada tahun‐tahun mendatang karena menurut data
tahun 2011 luas kawasan hutan di Kabupaten Donggala sekitar 527569 Ha, dikawasan
hutan Negara 302257 Ha (57,29%) serta hutan rakyat sebesar 225312 Ha (42,71%)
Berdasarkan pembahasan diuraikan diatas maka dibawah ini disajikan
komoditas unggulan di masing‐masing sektor‐subsektor yang dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
Tabel 4.176
Komoditas Unggulan Maing‐masing Subsektor Berdasarkan Lokasi Pengembangan
No Subsektor Komoditi Unggulan
Lokasi Pengembangan
1 Tanaman Pangan Padi
Kecamatan Sojol Kecamatan Damsol Kecamatan Balaesang Kecamatan Sirenja
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 136
No Subsektor Komoditi Unggulan
Lokasi Pengembangan
Kecamatan Sindue Kecamatan Banawa Selatan
2 Tanaman Perkebunan
Kelapa
Kecamatan Damsol Kecamatan Balaesang Kecamatan Sojol Kecamatan Banawa Kecamatan Sirenja Kecamatan Sindue Kecamatan Riopakava
Kakao
Kecamatan Sindue Tombusabora Kecamatan Sojol Kecamatan Riopakava Kecamatan Sindue Kecamatan Balaesang Kecamatan Banawa Tengah Kecamatan Sirenja
3 Peternakan
Sapi
Kecamatan Damsol Kecamatan Sirenja Kecamatan Balaesang Kecamatan Sindue Kecamatan Sojol Kecamatan Banawa Tengah Kecamatan Riopakava
Kambing
Kecamatan Banawa Selatan Kecamatan Banawa Kecamatan Sirenja Kecamatan Labuan Kecamatan Sojol
Ternak unggas (Ayam Broiler)
Kecamatan Banawa Kecamatan Sindue
4 Perikanan Perikanan laut
Kecamatan Banawa Kecamatan Balaesang tanjung Kecamatan Sirenja Kecamatan Sindue Kecamatan Banawa Selatan Kecamatan Banawa Tengah Kecamatan Sindue Tombusabora
Perikanan budidaya
Kecamatan Banawa Selatan Kecamatan Sojol
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 137
No Subsektor Komoditi Unggulan
Lokasi Pengembangan
Kecamatan Banawa Kecamatan Balaesang
5 Kehutanan Kayu bakar, Kayu Gergajian, Rotan
Subsektor di beberapa Kecamatan di Kabupaten Donggala
Sumber: Hasil Olahan Data
Komoditas‐komoditas unggulan tersebut mendapat prioritas pengembangannya
karena disamping untuk kebutuhan pasar lokal juga untuk pasar regional, nasional, dan
internasional.
Hasil perhitungan LQ untuk sub sektor tanaman pangan yang merupakan sektor
basis adalah padi, ubi kayu dan ubi jalar. Untuk peternakan sektor basisnya adalah sapi,
domba, babi dan ayam. Di bidang perkebunan komoditas basis yakni komoditas kelapa,
kakao dan lada. Sektor basis di perikanan yakni perikanan tangkap, perikanan laut, dan
perikanan umum. Sub sektor kehutanan yang menjadi sektor basis adalah kayu bulat.
Berdasarkan hasil perhitungan RCA yang menggambarkan keunggulan
komparatif suatu komoditas ekspor yakni pada tahun 2009 ialah komoditas kakao dan
pada tahun 2010 komoditas kelapa dan rotan karena nilai yang diperoleh dari
komoditas tersebut di atas 1 sedangkan kalau nilainya di bawah 1 tidak memiliki
keunggulan komparatif.
Perhitungan indeks konsentrasi pasar dimaksudkan untuk mengetahui derajat
kestabilan ekspor suatu komoditas. Suatu komoditas dianggap rentan jika sangat
tergantung pada 1 pasar atau beberapa pasar tertentu, indeks konsentrasi pasar dari
jenis komoditas pada tahun 2009 yang paling rendah adalah bangunan dari kayu
dengan nilai 0,25 yang menunjukkan bahwa ekspor bangunan dari kayu menyebar ke
beberapa negara (11 negara), sedangkan kakao eboni olahan dan tepung kelapa tujuan
ekspornya kesatu atau dua negara, sedangkan pada tahaun 2010 komoditas kakao
tertuju pada satu negara yakni afrika selatan dan tepung kelapa ekspornya ke negara
india dan singapura.
Berdasarkan keempat hasil perhitungan tersebut di atas bahwa komoditas yang
paling unggul adalah komoditas kakao, kelapa (tepung kelapa), kayu bulat karena
mempunyai pangsa pasar luar negeri. Sedangkan untuk komoditas lainnya sepert padi
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 138
(beras), sapi, hasil laut adalah unggul karena disamping pasar lokal juga mensuplai
pasar regional yakni antar pulau atau ke daerah‐daerah lain.
4.7. Orientasi Pasar
Aspek pasar dan pemasaran sekurang‐kurangnya melingkupi peluang pasar,
perkembangan pasar, penetapan pangsa dan langkah‐langkah yang perlu dilakukan di
samping kebijakan yang diperlukan. Untuk peluang pasar perlu dilihat/diamati tentang
permintaan dan penawaran serta disertai data produk yang dipasarkan pada masa lalu
dan membuat perkiraan perkembangan permintaan terhadap produk yang
direncanakan di masa yang akan datang. Bila produk yang dihasilkan mempunyai
pemasaran secara nasional maka perlu ada data permintaan dan pemasaran secara
nasional, dan bila produk yang dihasilkan mempunyai pemasaran secara daerah
tertentu juga perlu disajikan data penawaran dan pemetaan secara daerah tersebut.
Demikian pula dalam aspek pasar dan pemasaran, harus diketahui kendala‐
kendala yang dihadapi dalam pemasaran seperti pesaing, kekuatan dan kelemahannya
serta harus diketahui keunggulan‐keunggulan dari usaha yang direncakana.
Penentuan market space (peluang pasar) dan market share (peluang yang dapat
dimanfaatkan) merupakan penentuan pangsa pasar yang didasarkan pada proyeksi
permintaan dan penawaran. Dalam kebijakan pemasaran, juga ditentukan harga pokok
dari produk yang dihasilkan yang dihitung berdasarkan pada biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja langsung. Berdasarkan perhitungan ini ditentukan pula harga jual dengan
menetapkan persentase keuntungan yang didasarkan pertimbangan‐pertimbangan
yang diperlukan. Di samping hal‐hal yang telah disebutkan di atas dalam aspek pasar
dan pemasaran diketahui pula mengenai program dan teknis pemasaran, baik
mengenai cara pendistribusian produk yang dihasilkan cara promosi, pengangkutan,
penjualan, pergudangan, sistem pembayaran dan lain‐lain yang dianggap perlu dalam
aspek pasar dan pemasaran.
Berdasarkan uraian mengenai aspek pasar dan pemasaran produk (komoditi)
maka dapat ditentukan orientasi pasar produk, dimana berdasarkan hasil penelitian
lapangan yang mengamati proses pemasaran produk dan beberapa informan pelaku
pasar memberikan jawaban bahwa rata‐rata petani yang menghasilkan produk
(komoditi) membawa/menjual langsung pada pasar local setempat atau pada pembeli
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 139
setempat yang merupakan para pedagang pengumpul atau pedagang antara.
Selanjutnya dengan menggunakan jasa transportasi (angkutan desa‐kota) komoditi
tersebut dibawah ke kota untuk dipasarkan. Para pedagang pengumpul menjual
komoditi‐komoditi tersebut ke konsumen (pembeli) melalui 3 (tiga) cara yakni
pertama komoditi dijual langsung kepada konsumen akhir misalnya bahan pangan
seperti beras, sayuran dan buah‐buahan. Kemudian kedua dijual kepada pembeli di
kota sebagai bahan baku (input) bagi pabrik‐pabrik yang mengolah produk tersebut
misalnya komoditi hasil perikanan (ikan) diolah menjadi abon ikan, pisang diolah
menjadi keripik pisang dan sebagainya, dan ketiga produk‐produk primer tersebut
para pedagang pengumpul memasarkan di luar wilayah ini ke pasar regional (antar
pulau) dan pasar ekspor misalnya komoditi hasil perkebunan seperti coklat (kakao)
dan komoditi hasil hutan seperti rotan.
Untuk lebih jelasnya alur pemasaran komoditi seperti diuraikan di atas, maka
dibawah ini dikemukakan bagan alur pemasaran komoditi tersebut dari produsen local
sampai kepada konsumen akhir.
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 140
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 141
4.8. Peluang investasi
Investasi secara umum diartikan sebagai keputusan mengeluarkan dana pada
saat sekarang untuk membeli aktiva riil (tanah, rumah, mobil dan sebagainya) atau
aktiva keuangan (saham, obligasi, reksadana dan sebagainya) dengan tujuan untuk
mendapatkan penghasilan yang lebih besar di masa yang akan dating. Investasi (jangka
panjang) atau pengeluaran modal (capital expenditure) adalah komitmen untuk
mengeluarkan dana sejumlah tertentu pada saat sekarang untuk memungkinkan
perusahaan menerima manfaat di waktu yang akan dating, dua tahun atau lebih.
Selanjutnya investasi adalah aktivitas yang berkaitan dengan usaha penarikan
sumber‐sumber (dana) yang dipakai untuk mengadakan barang pada saat sekarang
dan dengan barang modal itu akan dihasilkan aliran produk baru di masa akan dating
atau dapat pula dikatakan bahwa investasi adalah kegiatan yang memanfaatkan
pengeluaran kas pada saat sekarang untuk mengadakan barang modal guna
menghasilkan penerimaan yang lebih besar di masa yang akan dating untuk waktu dua
tahun atau lebih.
Berdasarkan konsep investasi seperti dikemukakan di atas, maka para
usahawan yang akan menanamkan modalnya, misalnya di sektor pertanian (agribisnis)
dan sektor industri (agroindustri) membutuhkan informasi data yang akurat tentang
potensi sumberdaya alam yang tersedia misalnya komoditi hasil perkebunan seperti
kelapa, kakao, komoditi hasil peternakan seperti sapi, komoditi hasil perikanan (laut
dan darat) disertai dengan lokasi sumberdaya alam tersebut. Selain itu para investor
membutuhkan data tentang infra struktur pendukung seperti jalan, pelabuhan, energy
listrik dan sebagainya, juga hasil‐hasil studi kelayakan dari instansi terkait tentang
komoditas‐komoditas tersebut.
Berkaitan dengan kajian investasi komoditi di Kabupaten Donggala, data potensi
dan lokasi tersedia, juga data infra struktur penunjang, hanya yang mungkin jadi
kendala para investor ketersediaan energi listrik yang masih terbatas, namun hal ini
akan segera teratasi karena aliran listrik dari Sulewana Poso akan segera dialirkan ke
Kota Palu dan kabupaten lainnya di Sulawesi Tengah yang direncanakan tahun 2012.
Apabila kendala listrik tersebut sudah dapat teratasi, maka para usahawan akan
berpeluang besar untuk menanamkan modalnya pada berbagai sektor, terutama sektor
pertanian khususnya subsektor tanaman pangan, perkebunan, peternakan dan sektor
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 142
perikanan serta kehutanan; dimana peluang investasi terbesar adalah pada industri
turunan dari komoditas tersebut, misalnya padi dapat dijadikan mie instant, deterjen
gula ester, dan sebagainya, komoditas jagung dapat dijadikan pakan ternak, ragi roti,
gula cair dan lain‐lain, buah kelapa dapat dapat dijadikan roti, deterjen, gula ester,
kosmetik, shampoo dan lain‐lain, buah sawit dapat dijadikan margarine, sirup, emulsi,
sabun mandi deterjen dan sebagainya, buah kakao dapat dijadikan coklat, es cream dan
sebagainya. Sapi dapat dijadikan pakan udang, daging kaleng, mentega, keju, produk
kerajinan kulit dan sebagainya. Selanjutnya ikan industri turunannya pakan ternak,
pakan udang, dendeng giling, ikan asap, sambel terasi dan sebagainya.
Lebih jelasnya industri turunan dari berbagai komoditas tersebut dikemukakan
pada pohon industri sebagaimana terlihat pada bagan‐bagan di bawah ini.
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 143
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 144
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 145
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 146
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 147
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 148
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 149
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 150
Peluang‐peluang investasi tersebut bukan hanya dilakukan industry besar,
menengah, tetapi juga industry kecil, industry rumaha tangga (home industry) yang
dilakukan oleh masyarakat.
Rencana pengembangan Investasi komoditas unggulan yang dilakukan oleh
pelaku usaha pada bidang usaha dan skala usaha disajikan pada table di bawah ini.
Tabel
Matriks Rencana Bidang dan Skala Usaha Pengembangan Investasi Komoditas Unggulan
Komoditi Pelaku Usaha Bidang Usaha Skala Usaha
• Padi Swasta dan Masyarakat Industri turunan Besar dan Kecil • Jagung Swasta dan Masyarakat Industri turunan Besar dan Kecil • Kelapa Dalam Swasta dan Masyarakat Industri turunan Besar dan Kecil• Kelapa Sawit Swasta dan Masyarakat Industri turunan Besar dan Kecil • Kakao Swasta dan Masyarakat Industri turunan Besar dan Kecil • Ikan Swasta dan Masyarakat Industri turunan Besar dan Kecil • Sapi Swasta dan Masyarakat Industri turunan Besar dan Kecil• Kayu Swasta dan Masyarakat Industri turunan Besar dan Kecil
Sumber : Hasil Olahan Data
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 151
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Penarikan kesimpulan didasarkan pada tujuan yang telah ditetapkan dengan
berpedoman hasil analisis data dengan perhitungan Location Quetien (LQ), Analytic
Hierarchy Process (AHP), Revealed Comparative Advantage (RCA), Indeks Konsentrasi
Pasar, dan Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats).
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut (data primer dan sekunder) hasil
penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Komoditi Unggulan yang merupakan peluang investasi :
Tanaman Pangan
‐ Padi
Tanaman Perkebunan
‐ Kelapa
‐ Kakao
Peternakan
‐ Sapi
‐ Kambing
‐ Ayam Broiler
Perikanan
‐ Perikanan Laut
‐ Budidaya
Kehutanan
‐ Kayu Bulat
‐ Kayu Gergajian
‐ Rotan
2. Faktor penghambat dan factor pendukung komoditas Unggulan.
a. Faktor penghambat yakni benih (bibit) asalan kualitasnya yang rendah
akibatnya produksi rendah; masih kurangnya tenaga penyuluh lapangan
untuk berbagai subsektor pertanian; harga komoditas yang diterima petani
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 152
relative rendah; kemudian adanya ancaman komoditas yang sama pada
berbagai wilayah lain; keadaan cuaca yang kurang menentu akan
mempengaruhi tingkat produksi; dan jaringan pemasaran yang belum
optimal ; belum adanya studi kelayakan komoditas.
b. Faktor pendukung yakni tersedianya potensi komoditas di seluruh wilayah
kecamatan Kabupaten Donggala; tersedianya potensi sumberdaya manusia;
keadaan infra struktur jalan menuju ibukota kecamatan relative memadai;
adanya dukungan pemerintah daerah untuk program komoditas;
tersedianya pasar komoditas baik untuk local, regional nasional dan pasar
ekspor; dan adanya perbankan di beberapa kecamatan yang dapat
memberikan fasilitas kredit untuk pengembangan komoditas, hanya saja
persyaratan pengambilan kredit memberatkan bagi para petani.
3. Jaringan pemasaran komoditas tidak banyak mengalami hambatan karena
tersedianya pasar local di setiap wilayah kecamatan, hanya saja nilai tukar atau
harga komoditi yang diterima petani masih relative rendah karena lebih banyak
ditentukan oleh mekanisme pasar yakni permintaan dan penawaran dimana
pada saat produksi komoditas melimpah harga akan turun dan pada saat
produksi tetap atau turun kadang‐kadang harganya tidak naik dan inilah yang
menjadi dilemma bagi para petani.
5.2. Rekomendasi
1. Penyediaan bibit (benih) unggul setiap komoditas yang diperoleh
masyarakat dari instansi terkait dengan harga yang dapat dijangkau oleh
para petani.
2. Perlu diupayakan kembali koperasi di desa agar harga komoditas tidak
dipermainkan oleh para pedagang antara.
3. Persyaratan fasilitas kredit yang diberikan kepada para petani harus
diperlunak dan tingkat bunga kredit harus lebih rendah dari bunga kredit
yang berlaku umum.
4. Perbaikan infra struktur jalan ke kantong‐kantong produksi dari jalan tanah
menjadi jalan kerikil dan dari jalan kerikil ke jalan aspal.
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 153
5. Memperbanyak tenaga penyuluh lapangan pada berbagai subsector karena
dengan adanya bimbingan para penyuluh akan dapat meningkatkan kinerja
para petani yang pada akhirnya dapat meningkatkan produksi.
6. Pemetaan wilayah lokasi komoditas agar dapat memudahkan para investor
yang berminat menanamkan modalnya.
7. Untuk lebih menarik para investor, di samping data potensi yang tersedia
juga perlu dibuat studi kelayakan untuk setiap komoditas unggulan.
Untuk dapat mengimplementasikan rekomendasi tersebut, maka ada 5 (lima)
program utama untuk komoditas unggulan yaitu :
1) Program pengembangan budidaya dan pengolahan.
2) Program pengembangan teknologi.
3) Program pengembangan sumberdaya manusia.
4) Program pengembangan Infra struktur dan
5) Program pengembangan Kelembagaan.
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 154
DAFTAR PUSTAKA Bukubuku. Arsyad Lincolin, 1999 : Pengantar Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi Daerah,
Edisi Pertama, BPFE UGM, Yogyakarta B. Jayakusuma, Deddy, 2004 : Perencanaan Pembangunan Daerah, Strategi Menggali
Potensi dalam Mewujudkan Otonomi Daerah, Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Ibrahim Yacob, 2007 : Studi Kelayakan Bisnis, Penerbit PT. Pineka Cipta, Jakarta. Haming Murdifin, Basalama Salim, 2003 : Studi Kelayakan Investasi, Proyeksi dan
Bisnis, Penerbit PPM, Makassar. Rangkuti Feddy : Analisis SWOT, Teknik Membedah Kasus Bisnis, Penerbit PT.
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Sianipar dan Entang, 2003 : Tehnik‐tehnik Analisis Manajemen, Lembaga
Administrasi Negara, Republik Indonesia. Sjahrizal, 2008 : Ekonomi Regional, Teori dan Aplikasi, Media, Padang. Sugiono, 2003 : Metode Penelitian Adminsitasi, Penerbit Alfabeta, Bandung Dokumendokumen Anonymous, 2011 : Kabupaten Donggala Dalam Angka, Badan Pusat Statistik
Kabupaten Donggala. Anonymous, 2010 : Kabupaten Donggala Dalam Angka, Badan Pusat Statistik
Kabupaten Donggala. Anonymous, 2010 : Sulawesi Tengah Dalam Angka, Badan Pusat Statistik Provinsi
Sulawesi Tengah. Anonymous, 2010 : Inflasi Regional Kabupaten Donggala, Kerjasama BAPPEDA
Kabupaten Donggala dengan Badan Pusat Statistik Kabupaten Donggala. Anonymous, 2008 : Master Plan Pembangunan Ekonomi Kabupaten Donggala.
Kajian Potensi Sumberdaya Yang Terkait Dengan Investasi Di Kabupaten Donggala
Kerjasama BAPPEDA DONGGALA dengan PSKPE UNTAD 155
Anonymous, 2004 : Studi Investasi di Kabupaten Donggala, Kerjasama BAPPEDA Kabupaten Donggala dengan Lembaga Penelitian dan Pengkajian Pembangunan Regional (LP3R)
Anonymous, 2001 : Profil Investasi Kabupaten Donggala, Kerjasama Badan
Koordinasi Penanaman Modal Daerah dengan Badan Pusat Statistik Kabupaten Donggala.
Anonymous, 2000 : Profil Investasi Kabupaten Donggala, Lembaga Penelitian
Universitas Tadulako. Anonymous, 1997/1998 : Analisis Investasi di Sulawesi Tengah, Kerjasama Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi Sulawesi Tengah dengan Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tengah
. .