i
LAPORAN AKHIR
PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS
PENINGKATAN PEMAHAMAN IBU-IBU PKK DI DESA BULIAN TERHADAP
BAHAN KIMIA BERBAHAYA PADA KOSMETIKA DALAM RANGKA PROMOSI
KESEHATAN BAGI MASYARAKAT DESA BULIAN KECAMATAN
KUBUTAMBAHAN KABUPATEN BULELENG
Oleh:
Gede Agus Beni Widana, S.Si., M.Si., Apt
NIP. 198005062006041002
Dr. I Made Gunamantha, ST., M.MT
NIP. 19680828200212001
Ni Wayan Yuningrat, ST., M.Sc
NIP. 197601192003122001
Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)
Universitas Pendidikan Ganesha
SPK No. 242/UN48.15/LPM/2015
JURUSAN ANALIS KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
2015
iii
KATA PENGANTAR
Kegiatan P2M dengan topik “Peningkatan Pemahaman Ibu-Ibu PKK di Desa Bulian
terhadap Bahan Kimia Berbahaya pada Kosmetika dalam Rangka Promosi Kesehatan bagi
Masyarakat Desa Bulian Kecamatan Kubutambahan Kabupaten Buleleng” dapat berjalan
dengan baik berkat dukungan berbagai pihak, oleh karena itu tim pelaksana menyampaikan
terima kasih kepada:
1. Ketua Lembaga Pengabdian Masyarakat Universitas Pendidikan Ganesha, atas ijin
dan pengesahan dukungan dana kegiatan;
2. Kepala Desa Bulian, atas ijin pelaksanaan kegiatan di Desa Bulian, Kecamatan
Kubutambahan,
3. Sekretaris Desa beserta Staf atas dukungan fasilitas di Balai Desa Bulian,
4. Ketua Tim Penggerak PKK Desa Bulian atas dukungan dan waktu untuk sosialisasi
kegiatan ini,
5. Pihak lain, atas dukungan moralnya
Saran dan kritik membangun juga diperlukan oleh tim pelaksana kegiatan demi
kesempurnaan kegiatan berikutnya juga demi kesempurnaan laporan kegiatan.
Singaraja, 7 Agustus 2015
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Halaman Muka ..................................................................................................................... i
Pengesahan .......................................................................................................................... ii
Kata Pengantar ................................................................................................................... iii
Daftar Isi ............................................................................................................................ iv
Daftar Tabel .........................................................................................................................v
Daftar Gambar ................................................................................................................... vi
Bab I Pendahuluan ...............................................................................................................1
a. Analisis Situasi ....................................................................................................1
b. Identifikasi dan Perumusan Masalah ...................................................................2
c. Tujuan Kegiatan ..................................................................................................3
d. Manfaat Kegiatan ................................................................................................3
Bab II Metode Pelaksanaan .................................................................................................5
Bab III Hasil dan Pembahasan .............................................................................................6
Bab IV Penutup ..................................................................................................................11
a. Simpulan ............................................................................................................11
b. Saran .................................................................................................................11
Daftar Pustaka ....................................................................................................................12
Lampiran
a. Absensi peserta kegiatan
b. Foto-foto kegiatan
c. Peta lokasi
v
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Data nama dan asal peserta .................................................................................7
Tabel 3.2. Tabulasi data pengisian kuisioner .......................................................................8
Tabel 3.3 Pertanyaan peserta dan jawaban narasumber .....................................................10
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Grafik asal peserta kegiatan .............................................................................7
Gambar 3.2. Grafik jawaban kuisioner ................................................................................8
1
BAB I
PENDAHULUAN
Peningkatan derajat kesehatan masyarakat merupakan salah satu sasaran
pembangunan bangsa Indonesia yang menjadi prioritas pemerintah Republik
Indonesia. Banyak upaya telah dilakukan, baik melalui penyuluhan maupun iklan
layanan masyarakat. Melalui penyuluhan, banyak informasi penting yang diterima
oleh masyarakat yang berhubungan dengan promosi kesehatan, peningkatan
maupun pengembangan nilai kesehatan masyarakat. Pada saat sekarang juga
banyak terdapat iklan layanan masyarakat di bidang kesehatan, seperti bahaya
merokok, pencegahan dan penanggulangan penyakit AIDS akibat virus HIV,
bahaya flu burung, dan sebagainya.
Akan tetapi, informasi mengenai bahan-bahan berbahaya dalam makanan,
minuman, obat tradisional maupun kosmetika sebagai salah satu bahan kebutuhan
masyarakat masih belum cukup, bahkan belum menyentuh masyarakat pengguna
aktif makanan, minuman, obat tradisonal maupun kosmetika di tingkat atau
lapisan masyarakat menengah ke bawah atau kelompok masyarakat dengan akses
transportasi yang minim, jarak yang jauh dengan pusat layanan kesehatan maupun
akses informasi berbasis web yang minim pula.
Penyampaian informasi mengenani kesehatan masyarakat secara pasti di
dominasi oleh dinas kesehatan di pemerintah daerah sebagai perpanjangan tangan
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, termasuk pula informasi bahan
berbahaya dalam makanan, minuman, obat tradisional maupun kosmetika. Sampai
saat sekarang, hanya Badan POM yang menyampaikan informasi secara resmi
dalam web resmi melalui public warning mengenai bahan kimia berbahaya yang
ditemukan pada makanan, minuman, obat tradisional maupun kosmetika. Apabila
akses informasi berbasis web (internet) suatu individu ataupun kelompok
masyarakat terbatas atau bahkan tidak ada sama sekali, maka informasi yang
penting ini tidak akan tersampaikan sama sekali. Hal ini menurut pandangan
2
penulis, akan memberikan efek kesehatan yang tidak baik secara
berkesinambungan atau tingkat kualitas kesehatan masyarakat dalam jangka
waktu tertentu akan menurun secara signifikan apabila ternyata menggunakan atau
mengkonsumsi makanan, minuman, obat tradisional dan kosmetika yang
mengandung bahan kimia berbahaya.
A. Analisis Situasi
Berdasarkan informasi yang diperoleh penulis, bahwa ada sejumlah warga
Desa Bulian yang mengalami perubahan kulit wajah seperti iritas kulit dengan
tampilan fisik memerah seperti udang rebus yang beberapa hari kemudian timbul
flek flek hitam pada wajah setelah menggunakan sediaan kosmetika bentuk krim
dengan tujuan sebagai pemutih kulit wajah. Hal tersebut merupakan salah satu
indikasi terjadinya toksisitas merkuri sebagai salah satu bahan kimia yang
berbahaya dan terlarang digunakan dalam sediaan kosmetika. Sediaan tersebut
menggunakan Bahasa Asing, bukan Bahasa Indonesia pada wadah dan etiketnya.
Desa Bulian, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng merupakan
desa asal tempat lahir penulis (ketua pelaksana). Jarak tempuh dari Kota Singaraja
kurang lebih 20 Km kearah Kintamani, Bangli. Penulis mengetahui betul bahwa
akses informasi tentang bahan berbahaya dalam kosmetika tidak ada sama sekali,
sementara itu akses internet sangat terbatas. Keberadaan puskesmas pembantu
masih belum cukup membantu karena tidak pernah memajang informasi
mengenai bahaya bahan kimia yang dilarang digunakan dalam kosmetika.
Penyuluhan yang pernah dilaporkan telah dilakukan hanya sebatas bahayadan
penanganan rabies, flu burung, HIV/AIDS, narkoba. Sedangkan bahaya dari
bahan kimia yang terkandung dalam kosmetika tidak pernah dilakukan sama
sekali.
Penyampaian informasi dan edukasi mengenai bahan kimia berbahaya
yang terkandung dalam kosmetika menjadi sangat penting dilakukan terhadap
masyarakat Desa Bulian, Kecamatan Kubutambahan, khususnya di wakilkan
kepada Tim Penggerak PKK Desa Bulian. Tim ini akan membantu menyebarkan
secara luas setiap kesempatan kepada masyarakat lainnya.
3
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Ada masalah yang sangat penting yang harus diketahui dan dipecahkan
bahwa masih ada peredaran kosmetika yang mengandung bahan berbahaya yang
cukup banyak digunakan oleh sejumlah warga Desa Bulian. Hal tersebut mungkin
erat hubungannya dengan terbatasnya akses informasi baik berupa tulisan, lisan
maupun bentuk elektronik lainnya tentang beberapa sediaan kosmetika yang
beredar di masyarakat yang berbahaya bagi kesehatan.
Akses informasi mengenai bahan kimia berbahaya dalam kosmetika bagi
beberapa kelompok masyarakat masih sangat terbatas atau boleh disampaikan
tidak memperolehnya sama sekali. Hal ini lebih banyak disebabkan oleh akses
informasi berbasis web atau internet masih belum terjangkau oleh berbagai faktor
seperti mahal atau frekuensi yang belum menjangkau daerah tertentu. Selain itu,
kemampuan dan waktu tenaga kesehatan untuk menjangkau daerah tertentu masih
kurang atau bahkan tidak ada. Sosialisasi melalui media elektronik, misal radio
juga masih terbatas. Sehingga program pengabdian masyarakat untuk
menyampaikan informasi serta memberikan edukasi sangat diperlukan dan
diharapkan program pemerintah dalam bidang kesehatan yaitu menjamin
kesehatan dan keberlanjutan kualitas hidup warganegara dapat terwujud dan
tercapai khususnya tentang pemakaian kosmetika.
C. Tujuan Kegiatan
Tujuan kegiatan pengabdian pada masyarakat yang akan dilakukan dapat
dirumuskan dalam dua hal:
a. Memberikan informasi kepada sasaran tentang bahan kimia berbahaya
yang mungkin ada dalam sediaan kosmetika kecantikan.
b. Memberikan edukasi tentang pengenalan bahan kimia berbahaya dalam
kosmetika serta penanganan pertama pada gejala-gejala gangguan
kesehatan yang dapat timbul setelah penggunaan kosmetika yang
mengandung bahan kimia berbahaya.
D. Manfaat Kegiatan
Manfaat yang diharapkan dapat diterima oleh sasaran program adalah:
4
a. Informasi tambahan mengenai bahan kimia berbahaya yang mungkin
terkandung dalam kosmetika
b. Masyarakat dapat mengenali jenis kosmetika yang mengandung bahan
kimia berbahaya
c. Masyarakat dapat mengenali akibat medis dari penggunaan kosmetika
berbahaya
d. Masyarakat dapat melakukan penanganan awal bila terjadi gangguan
kesehatan karena menggunakan kosmetika berbahaya.
5
BAB II
METODE PELAKSANAAN
A. Khalayak Sasaran
Sasaran pelaksanaan program adalah kelompok masyarakat yang
memenuhi kriteria sebagai berikut: (a) Pengguna aktif kosmetika jenis kecantikan,
(b) Kader promosi kesehatan dalam kelompok PKK dan (c) Kelompok
masyarakat yang tidak banyak dapat mengakses informasi (internet maupun
brosur tentang kesehatan masyarakat) mengenai kosmetika yang berbahaya.
Berdasarkan kriteria tersebut maka khalayak sasaran strategis pengabdian adalah
ibu-ibu PKK yang ada di wilayah pedesaan. Daerah yang terpilih adalah Desa
Bulian Kecamatan Kubutambahan Kabupaten Buleleng Provinsi Bali.
B. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
Metode yang akan diterapkan selama pelaksanaan kegiatan melalui: (a)
penyebaran kuisioner, (b) presentasi, meliputi jenis sediaan kosmetika, jenis
bahan berbahaya pada kosmetika, dampak bahan berbahaya tersebut bagi
kesehatan manusia, dan (c) pelatihan singkat tentang cara akses situs BPOM RI di
www.pom.go.id untuk mendapatkan informasi tentang Public Warning BPOM RI
tentang nama produk kosmetika yang mengandung bahan berbahaya yang beredar
di masyarakat serta menggali informasi tentang suatu sediaan kosmetika yang
aman dan yang telah melalui inspeksi BPOM RI sehingga dinyatakan layak edar.
6
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Kegiatan
Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 26
Juni 2015 di Balai Desa Bulian, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng yang di
mulai pada pukul 11.00 WITA. Tahapan kegiatan P2M yaitu (1) kegiatan dibuka
oleh Kepala Desa Bulian, (2) penyebaran kuisioner oleh anggota tim pelaksana,
(3) pemaparan materi oleh Gede Agus Beni Widana, S.Si., Apt., M.Si, (4) diskusi
tentang materi kosmetika dengan konten jenis sediaan kosmetika, jenis bahan
berbahaya pada kosmetika, dampak bahan berbahaya tersebut bagi kesehatan
manusia, (5) pelatihan penggunaan internet yaitu cara akses situs BPOM RI di
www.pom.go.id untuk identifikasi nomor registrasi sediaan kosmetika yang di
bawa oleh peserta dan (6) kegiatan ditutup oleh Bapak Kepala Desa Bulian.
B. Pembahasan
Data peserta pelaksanaan P2M
Desa Bulian memiliki lima dusun yang menjadi wilayah tempat tinggal
para kader PKK yaitu Dusun Dangin Margi, Dauh Margi, Lod Guwuh, Banyu
Buah dan Dusun Bantes. Komposisi asal peserta pada kegiatan pengabdian
masyarakat ini dapat disusun dalam Gambar 3.1. Peserta kegiatan pengabdian
kepada masyarakat sejumlah 22 orang (Lampiran 2) dengan rincian nama dan asal
peserta seperti yang ditampilkan pada Tabel 3.1. Rendahnya tingkat partisipasi
peserta P2M, mungkin disebabkan oleh jarak tempuh lokasi dusun ke Balai Desa
Bulian yang lumayan jauh, padahal sosialisasi kegiatan telah disampaikan oleh
pelaksana dua minggu sebelum kegiatan dilaksanakan dan dipertegas lagi oleh
ketua tim penggerak PKK tiga hari sebelumnya.
Selanjutnya, sebelum pelaksanaan kegiatan, dilakukan pertanyaan
pendahuluan berupa kuisioner. Peserta yang mengisi kuisioner sebanyak 16 orang
7
atau sekitar 72,72% dari total peserta yang hadir (lebih lengkap daftar hadir dapat
dilihat pada Lampiran 3). Kami curigai bahwa mereka dengan sengaja tidak
menuliskan jawabannya pada lembar kuisioner. Tabulasi data pengisian kuisioner
ditunjukkan dalam Tabel 3.2 dan Gambar 3.2.
Tabel 3.1. Data nama dan asal peserta
NO. NAMA PESERTA ASAL
1 Ni Putu Ayu Budi Parianing Dusun Dangin Margi
2 Ni Made Supariastini Dusun Dangin Margi
3 Luh Rentami Dusun Dangin Margi
4 Luh Eka Dwijayanti Dusun Dangin Margi
5 Ketut Kartini Dusun Dangin Margi
6 Kadek Darmiasih Dusun Dangin Margi
7 Luh Sudarsini Dusun Dangin Margi
8 Made Suparni Dusun Dangin Margi
9 Ni Luh Budiari Dusun Dauh Margi
10 Ni Putu Ayu Nita Ismayanti Dusun Dauh Margi
11 Trisna Dewi Mariyani Dusun Dauh Margi
12 Antari Widindasari Dusun Dauh Margi
13 Ketut Sudasmini Dusun Dauh Margi
14 Komang Widiani Dusun Dauh Margi
15 Luh Ratna Sari Dewi Dusun Lod Guwuh
16 Kadek Sukerasti Dusun Lod Guwuh
17 Kadek Darmiasih Dusun Banyu Buah
18 Ayu Sri Nadi Dusun Banyu Buah
19 Komang Margini Dusun Banyu Buah
20 Luh Vera Suryani Dusun Banyu Buah
21 Ketut Sukarini Dusun Bantes
22 Luh Radeni Dusun Bantes
Gambar 3.1. Grafik asal peserta kegiatan
0
2
4
6
8
10
dusundanginmargi
dusun dauhmargi
dusun lodguwuh
dusunbanyu buah
dusunbantes
8
Tabel 3.2. Tabulasi data pengisian kuisioner.
No. Pertanyaan Jawaban
ya
Jawaban
tidak
Total
A Tahukah saudara/i cara menggunakan
kosmetika yang benar, misalnya
penggunaan sediaan krim?
8 8 16
B Pernahkah mendengar tentang bahan kimia
berbahaya pada kosmetika? 16 0 16
C Tahukah saudara efek yang dapat
ditimbulka bila menggunakan kosmetika
yang mengandung bahan kimia berbahaya?
11 5 16
D Pernahkah mengupdate informasi
mengenai bahan berbahaya pada
kosmetika?
5 1
1 16
E Pernahkan melihat dan memperhatikan
dengan seksama berita mengenai
keberadaan bahan kimia berbahaya pada
kosmetika, misalnya melalui tontonan TV,
radio?
12 4 16
F Tahukah saudara penanganan pertama
apabila ditemukan? 1
1
5 16
G Tahukah saudara/i kemanakah mencari
informasi mengenai legalitas produk
kosmetika?
0 1
6 16
H Tahukah saudara/i tentang internet? 12 4 16
I Apakah saudara/i pernah mengakses suatu
website (www)? 5
1
1 16
J Pernahkah melihat brosur atau poster
mengenai kosmetika yang berbahaya? 8 8 16
Gambar 3.2. Grafik jawaban kuisioner
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
A B C D E F G H I J
9
Berdasarkan data kuisioner yang disampaikan oleh pelaksana kegiatan
diperoleh informasi awal sebelum penyampaian materi dilaksanakan, yaitu bahwa
hampir sebagian besar peserta tidak tahu cara menggunakan kosmetika yang
benar, seperti penggunaan sediaan krim, juga jarang melakukan update informasi
mengenai bahan berbahaya pada kosmetika, tidak tahu cara menangani keadaan
berbahaya setelah menggunakan kosmetika yang ternyata mengandung bahan
kimia berbahaya. Selain itu, cara untuk mengetahui informasi mengenai produk
kosmetika yang aman dengan ukuran bahwa produk terebut legal atau terdaftar di
Balai Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia hampir semua peserta
tidak mengetahuinya. Informasi menarik lainnya bahwa tidak semua peserta tahu
atau pernah mengakses suatu website (www) juga pernah melihat brosur atau
poster mengenai kosmetika yang berbahaya.
Informasi awal yang digali melalui kuisioner menjadi hal penting untuk
menjadi patokan dalam penyampaian informasi mengenai kosmetika dan
kandungan bahan kimia berbahaya yang mungkin ada di dalam kosmetika. Pada
sesi akhir penyampaian materi, dilakukan diskusi mengenai materi yang telah
diterima peserta dan ditunjukkan pada Tabel 3.3.
Pelatihan penggunaan internet dan mengakses website juga dilaksanakan
dengan tujuan www.pom.go.id/registrasi. peserta menyerahkan suatu produk dan
diperiksa legalitasnya melalui website tersebut dan merupakan produk legal,
karena produk yang dibawa merupakan produk terkenal. Harapan pelaksana
kegiatan bahwa peserta membawa produk-produk buatan lokal maupun produk
yang menggunakan bahasa asing, karena informasi yang beredar bahwa ada
beberapa yang menggunakan produk kosmetika dengan menggunakan bahasa
asing, tetapi tidak dibawa oleh peserta karena alasan yang disampaikan setelah
dilakukan pembicaraan terbatas adalah malu kalau ketahuan oleh peserta lain dan
disarankan kepada mereka untuk berhati-hati menggunakan kosmetika tersebut
dan waspada terhadap beberapa jenis efek samping yang mungkin timbul.
10
Tabel 3.3 Pertanyaan peserta dan jawaban narasumber
No. Pertanyaan Jawaban narasumber
1. Penanya memiliki anak perempuan
masih duduk di bangku SMP, kapan
waktu yang tepat bagi anaknya
menggunakan kosmetika?
Sebaiknya diijinkan menggunakan
kosmetika setelah beranjak
dewasa, khusunya kalau
perempuan setelah berumur 17
tahun dengan asumsi proses
pertumbuhannya sudah optimal
sehingga tidak akan terjadi
gangguan hormonal akibat bahan
aktif yang terkandung dalam
kosmetika.
2. Bagaimanakah cara konfirmasi
nomor registrasi produk kosmetika
agar dapat dipastikan bahwa
kosmetika yang digunakan aman
dan bermutu?
Cara konfirmasi melalui akses
website http//
www.pom.go.id/registrasi.
dilaksanakan setelah proses diskusi
selesai
3. Bagaimanakah cara mengantisipasi
munculnya produk asli tapi palsu?
Dengan cara menghancurkan
kemasan primer maupun sekunder
produk kosmetika, dengan cara
digunting kecil kecil atau dibakar
sebelum dibuang ke tempat
sampah
11
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Bulian dengan topik bahan
berbahaya kosmetika dengan sasaran anggota PKK berjalan dengan baik. Akan
tetapi jumlah peserta yang datang tidak sesuai dengan harapan. Peserta mengamati
pemaparan materi dengan baik dan proses diskusi berjalan dengan baik.
Diharapkan peserta telah mengenal dengan baik cara penggunaan kosmetika
dengan baik, mengetahui berbagai jenis bahan berbahaya kosmetika, jenis bahaya
yang ditimbulkan, penanganan pertama apabila mengalami gejala-gejala tertentu.
B. Saran
Saran yang bisa disampaikan antara lain:
1. Dilakukan sosialisasi berkelanjutan mengenai topik bahan berbahaya
kosmetika karena kosmetika merupakan kebutuhan dasar masyarakat,
khususnya di Desa Bulian,
2. Penjaringan peserta bisa dilakukan lebih baik dengan melibatkan beberapa
komponen,
3. Kegiatan ini kedepannya mungkin disandingkan dengan program dari
pemerintah daerah khususnya dari dinas kesehatan,
4. Kepada peserta dan diharapkan disampaikan kepada masyarakat yang
lebih luas lagi agar selalu memperhatikan mutu atau kualitas kosmetika
melalui pemeriksaan legalitas produk yang dipakai ke website
ww.pom.go.id/registrasi serta selalu menghancurkan produk kosmetika
untuk mencegah produk asli tapi palsu.
12
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (2006), “Public Warning/Peringatan Nomor: KH.00.01.3352 Tanggal 7
September 2006 tentang Kosmetika yang Mengandung Bahan dan Zat
Warna Yang Dilarang”, Jakarta : Badan Pengawas Obat dan Makanan
Republik Indonesia.
Anonim. (2007), “Public Warning/Peringatan Nomor: KH.00.01.432.6081
Tanggal 1 Agustus 2007 tentang Kosmetika Mengandung Bahan
Berbahaya dan Zat Warna yang Dilarang”, Jakarta : Badan Pengawas Obat
dan Makanan Republik Indonesia.
Anonim. (2009), “Public Warning/Peringatan Nomor: KH.00.01.43.2503 Tanggal
11 Juni 2009 tentang Kosmetika Mengandung Bahan Berbahaya/Bahan
Dilarang”, Jakarta : Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik
Indonesia.
Anonim. (2010), “Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan RI
Nomor HK.03.1.23.12.10.12459 tentang Persyaratan Teknis Kosmetika”,
Jakarta : Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia
14
Lampiran 2 Dokumentasi Kegiatan
Gambar 1 Pemaparan oleh Gambar 2. Peserta P2M
Gambar 3. Pertanyaan dari peserta Gambar 4. Diskusi nara sumber dengan peserta
15
Lampiran 3 Peta Lokasi
Pelaksanaan pengabdian masyarakat dilakukan di desa Bulian. Desa ini
terletak disisi tenggara desa Kubutambahan atau sekitar ±5 km dari pusat
administrasi kantor kecamatan Kubutambahan dan ± 17 km dari Kota Singaraja
sebagai pusat barang konsumsi untuk wilayah Kabupaten Buleleng
.
Desa Bulian,
Kecamatan
Kubutambahan
Kabupaten Buleleng