Transcript
Page 1: I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANGsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan IKK Kementan...1 I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Visi pembangunan pertanian mengacu pada visi Kabinet

1

I. PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Visi pembangunan pertanian mengacu pada visi Kabinet Kerja yaitu “Terwujudnya

Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong

Royong”, dengan demikian visi dari Kementerian Pertanian adalah “Terwujudnya

Sistem Pertanian-Bioindustri Berkelanjutan yang Menghasilkan Beragam Pangan

Sehat dan Produk Bernilai Tambah Tinggi Berbasis Sumberdaya Lokal untuk

Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani”.

Misi pembangunan pertanian dalam rangka mewujudkan visi di atas adalah dengan

(1) mewujudkan kedaulatan pangan, (2) mewujudkan sistem pertanian bioindustri

berkelanjutan, (3) mewujudkan kesejahteraan petani dan (4) mewujudkan reformasi

birokrasi.

Sebagai penjabaran dari visi misi tersebut, maka tujuan pembangunan pertanian

yang ingin dicapai adalah (1) meningkatkan ketersediaan dan diversifikasi untuk

mewujudkan kedaulatan pangan, (2) meningkatkan nilai tambah dan daya saing

produk pangan dan pertanian, (3) meningkatkan ketersediaan bahan baku

bioindustri dan bioenergi, (4) meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani

dan (5) meningkatkan kualitas kinerja aparatur pemerintah bidang pertanian yang

amanah dan profesional.

Sasaran strategis yang merupakan indikator kinerja Kementerian Pertanian dalam

pencapaian tujuan tersebut di atas adalah dengan (1) swasembada padi, jagung dan

kedelai serta peningkatan produksi daging dan gula, (2) peningkatan diversifikasi

pangan, (3) peningkatan komoditas bernilai tambah, berdaya saing dalam memenuhi

pasar ekspor dan substitusi impor, (4) penyediaan bahan baku bioindustri dan

bioenergi, (5) peningkatan pendapatan keluarga petani dan (6) akuntabilitas kinerja

aparatur pemerintah yang baik.

Pelaksanaan sasaran strategis pada Tahun Anggaran 2015 dituangkan dalam

Perjanjian Kinerja (PK) Kementerian Pertanian Tahun 2015 yang dapat dilihat pada

tabel berikut.

Page 2: I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANGsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan IKK Kementan...1 I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Visi pembangunan pertanian mengacu pada visi Kabinet

2

Tabel 1. Perjanjian Kinerja (PK) Kementerian Pertanian 2015

No. Sasaran Strategis

Indikator Kinerja Target

1 Swasembada padi, jagung dan kedelai serta peningkatan produksi daging dan gula

1. Produksi Padi (Juta Ton GKG) 2. Produksi Jagung (Juta Ton Pipilan Kering) 3. Produksi Kedelai (Juta Ton) 4. Produksi Gula Tebu (Juta Ton Hablur) 5. Produksi Daging Sapi dan Kerbau (Juta Ton

Daging)

73,40 20,31 1,20 2,97 0,44

2 Peningkatan diversifikasi pangan

Skor Pola Pangan Harapan 84,1

3 Peningkatan komoditas bernilai tambah, berdaya saing dalam memenuhi pasar ekspor dan substitusi impor

1. Pertumbuhan volume ekspor produk pertanian utama (%)

2. Pertumbuhan volume impor produk pertanian utama substitusi impor (%)

10,00

-5,00

4 Peningkatan pendapatan keluarga petani

PDB Pertanian (sempit)/tenaga kerja pertanian (Rp Juta)

8,30

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan disusunnya laporan ini adalah untuk:

1.2.1. Mengetahui perkembangan pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi Capain

Indikator Kinerja Kementerian Pertanian Triwulan II Tahun 2015.

1.2.2. Mengetahui kendala dan masalah yang terjadi atas pelaksanaan Pemantauan

dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kementerian Pertanian Triwulan II

Tahun 2015.

1.2.3. Mendapatkan masukan untuk umpan balik bagi pengambilan keputusan

dalam rangka perencanaan Pembangunan Pertanian ke depan.

1.3. Ruang Lingkup Laporan

Ruang lingkup penulisan laporan ini adalah perkembangan pelaksanaan

Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kementerian Pertanian

Triwulan II Tahun 2015.

Page 3: I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANGsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan IKK Kementan...1 I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Visi pembangunan pertanian mengacu pada visi Kabinet

3

II. CAPAIAN KINERJA

Perjanjian Kinerja (PK) Kementerian Pertanian Tahun 2015 merupakan penjabaran

dari sasaran strategis Kementerian Pertanian antara lain sebagai berikut.

2.1. Sasaran Strategis 1: Swasembada padi, Jagung dan Kedelai serta

Peningkatan Produksi Daging dan Gula

2.1.1. Produksi Padi

Indikator kinerja produksi padi ditargetkan sebesar 73,40 juta ton GKG pada triwulan

II sesuai dengan data Angka Ramalan (ARAM) I dari BPS sebesar 75,55 juta ton

GKG atau 102,93%, hal ini telah melebihi dari target yang diberikan. Salah satu

faktor keberhasilan adalah karena Kementerian Pertanian sangat fokus terhadap

produksi padi, hal ini dapat dilihat dengan dilaksanakannnya program Upaya Khusus

(UPSUS) oleh Menteri Pertanian. Beberapa Eselon I Lingkup Kementerian Pertanian

yang mendukung dalam produksi padi antara lain:

DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

Tabel 2. Pemantauan Capaian Indikator Kinerja Produksi Padi Ditjen Tanaman Pangan

Kegiatan Pendukung Target Realisasi Kemajuan Pelaksanaan (%) TW I TW II TW III TW IV

1. GP-PTT Padi (Ha) 350.000 44.135 215.985 - -

2. Perbanyakan Benih Sumber (Ha)

212 80 164 - -

3. Pemberdayaan Penangkar (Ha)

3.750 - 2.015 - -

4. Pemantapan Penerapan PHT (Ha)

3.550 - 2.050 - -

5. Penerapan Pengelolaan DPI (Ha)

150 10 90 - -

Kegiatan pendukung untuk produksi padi dari Ditjen Tanaman Pangan realisasi

sampai dengan triwulan II sudah cukup baik, untuk GP-PTT padi dari target 350.000

Ha sudah terealsiasi sebesar 215.985 Ha (61,71%), untuk perbanyakan benih

sumber dengan target 212 Ha telah terealisasi sebesar 164 Ha (77,36%), kegiatan

pemberdayaan penangkar dengan target 3.750 Ha telah terealisasi 2.015 Ha atau

53,73%, kegiatan pemantapan penerapan PHT dengan target 3.550 Ha terealisasi

2.050 Ha atau 57,74%, dan penerapan pengelolaan DPI dengan target 150 Ha

terealisasi sebesar 90 Ha (60%).

Page 4: I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANGsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan IKK Kementan...1 I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Visi pembangunan pertanian mengacu pada visi Kabinet

4

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN

Tabel 3. Pemantauan Capaian Indikator Kinerja Produksi Padi Badan Litbang Pertanian

Kegiatan Pendukung Target Realisasi Kemajuan Pelaksanaan (%) TW I TW II TW III TW IV

1. Penciptaan varietas unggul padi (Varietas)

5 - - - - 80,00

2. Teknologi tanaman padi (Teknologi)

8 - - - - 65,00

3. Penyediaan benih sumber padi (BS, FS dan SS) (Ton)

143,5 - 40 - - 60,00

4. Teknologi mekanisasi pertanian tanaman padi (Teknologi)

1 - - - - 60,00

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa Badan Litbang Pertanian turut serta

dalam mendukung swasembada padi dengan kegiataan pendukungnya antara lain

penciptaan varietas unggul padi, teknologi tanaman padi, teknologi mekanisasi

pertanian tanaman padi belum ada realisasi namun untuk progresnya sudah terlihat

dan pada kegiatan penyediaan benih sumber padi (BS, FS dan SS) dari target

143,5 Ton telah terealisasi 40 Ton atau 27,87%.

2.1.2. Produksi Jagung

Indikator kinerja produksi jagung ditargetkan sebesar 20,31 juta ton pada triwulan II

sesuai dengan data Angka Ramalan (ARAM) I dari BPS sebesar 20,66 juta ton atau

101,72%, hal ini telah melebihi dari target yang diberikan. Salah satu faktor

keberhasilan adalah produksi jagung juga masuk dalam program Kementerian

Pertanian melalui UPSUS oleh Menteri Pertanian. Beberapa Eselon I Lingkup

Kementerian Pertanian mendukung dalam produksi padi antara lain:

DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

Tabel 4. Pemantauan Capaian Indikator Kinerja Produksi Jagung Ditjen Tanaman Pangan

Kegiatan Pendukung Target Realisasi Kemajuan Pelaksanaan (%) TW I TW II TW III TW IV

1. GP-PTT Jagung (Ha) 102.000 11.495 68.044 - -

2. Perbanyakan Benih Sumber (Ha)

24 0,12 21 - -

3. Bantuan Sarana Pascapanen (Unit)

212 - 90 - -

4. Pemantapan Penerapan PHT (Ha)

135 - 90 - -

Kegiatan pendukung untuk produksi jagung dari Ditjen Tanaman Pangan antara lain

kegiatan GP-PTT Jagung dengan target 102.000 Ha sampai dengan triwulan II telah

Page 5: I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANGsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan IKK Kementan...1 I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Visi pembangunan pertanian mengacu pada visi Kabinet

5

terealisasi sebesar 68.044 Ha (66,71%), kegiatan perbanyakan benih sumber

dengan target 24 Ha terealisasi sebesar 21 Ha (85,42%), kegiatan bantuan sarana

pascapanen dengan target 212 unit terealisasi 90 unit atau 42,45% dan kegiatan

pemantapan penerapan PHT dengan target 135 Ha terealisasi 90 Ha atau 66,67%.

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN

Tabel 5. Pemantauan Capaian Indikator Kinerja Produksi Jagung Badan Litbang Pertanian

Kegiatan Pendukung Target Realisasi Kemajuan Pelaksanaan (%) TW I TW II TW III TW IV

1. Penciptaan varietas unggul jagung (Varietas)

5 - - - - 50,00

2. Teknologi tanaman jagung (Teknologi)

4 - - - - 60,00

3. Penyediaan benih sumber jagung (BS, FS dan SS) (Ton)

29 - 10 - - 60,00

4. Teknologi mekanisasi pertanian tanaman jagung (Teknologi)

4 - - - - 65,00

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa Badan Litbang Pertanian turut serta

dalam mendukung swasembada jagung dengan kegiataan pendukungnya antara

lain penciptaan varietas unggul jagung, teknologi tanaman jagung, teknologi

mekanisasi pertanian tanaman jagung belum ada realisasi namun untuk progresnya

sudah terlihat dan penyediaan benih sumber jagung (BS, FS dan SS) dengan target

29 Ton telah terealisasi 10 Ton atau 34,48%.

2.1.3. Produksi Kedelai

Indikator kinerja produksi kedelai ditargetkan sebesar 1,2 juta ton pada triwulan II

sesuai dengan data Angka Ramalan (ARAM) I dari BPS sebesar 0,99 juta ton atau

82,5%, untuk produksi kedelai masih kurang dari target yang diharapkan, namun

produksi kedelai masuk dalam program UPSUS oleh Menteri Pertanian. Beberapa

Eselon I Lingkup Kementerian Pertanian mendukung dalam produksi padi antara

lain:

Page 6: I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANGsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan IKK Kementan...1 I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Visi pembangunan pertanian mengacu pada visi Kabinet

6

DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

Tabel 6. Pemantauan Capaian Indikator Kinerja Produksi Kedelai Ditjen Tanaman Pangan

Kegiatan Pendukung Target Realisasi Kemajuan Pelaksanaan (%) TW I TW II TW III TW IV

1. GP-PTT Kedelai (Ha) 350.000 19.285 184.975 - -

2. Pengembangan Areal Tanam (PAT) Kedelai (Ha)

431.500 12.686 195.297 - -

3. Perbanyakan benih sumber (Ha)

175 - 84 - -

4. Pemberdayaan penangkar (Ha)

2.500 - 1.071 - -

5. Pemantapan penerapan PHT (Ha)

110 - 70 - -

Kegiatan pendukung untuk produksi kedelai dari Ditjen Tanaman Pangan adalah

kegiatan GP-PTT kedelai dengan target 350.000 ha sampai dengan triwulan II sudah

terealisasi sebesar 184.975 Ha (52,85%), kegiatan Pengembangan Areal Tanam

(PAT) Kedelai dengan target 431.500 ha terealisasi sebesar 195.297 Ha (45,26%),

kegiatan perbanyakan benih sumber dengan target 175 Ha terealisasi 84 Ha atau

48,17%, kegiatan pemberdayaan penangkar dengan target 2.500 Ha terealisasi

1.071 Ha atau 42,82% dan kegiatan pemantapan penerapan PHT dengan target 110

Ha terealisasi 70 Ha atau 63,63%.

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN

Tabel 7. Pemantauan Capaian Indikator Kinerja Produksi Kedelai Badan Litbang Pertanian

Kegiatan Pendukung Target Realisasi Kemajuan Pelaksanaan (%) TW I TW II TW III TW IV

1. Penciptaan varietas unggul kedelai (Varietas)

2 - - - - 50,00

2. Teknologi tanaman kedelai (Teknologi)

1 - - - - 60,00

3. Penyediaan benih sumber kedelai (BS, FS dan SS) (Ton)

43,3 - 15 - - 60,00

4. Teknologi mekanisasi pertanian tanaman kedelai (Teknologi)

4 - - - - 50,00

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa Badan Litbang Pertanian turut serta

dalam mendukung swasembada kedelai dengan kegiataan pendukungnya antara

lain penciptaan varietas unggul kedelai, teknologi tanaman kedelai, teknologi

mekanisasi pertanian tanaman kedelai belum ada realisasi namun untuk progresnya

Page 7: I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANGsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan IKK Kementan...1 I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Visi pembangunan pertanian mengacu pada visi Kabinet

7

sudah terlihat dan penyediaan benih sumber kedelai (BS, FS dan SS) dengan target

43,3 ton terealisasi 15 ton atau 34,64%.

2.1.4. Produksi Gula Tebu

Indikator kinerja produksi tebu ditargetkan sebesar 2,97 juta ton pada triwulan II

terealisasi 583.000 ton atau 19,53%. Beberapa Eselon I Lingkup Kementerian

Pertanian mendukung dalam produksi padi antara lain:

DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

Tabel 8. Pemantauan Capaian Indikator Kinerja Produksi Tebu Ditjen Perkebunan Kegiatan Pendukung Target Realisasi Kemajuan

Pelaksanaan (%)

TW I TW II TW III TW IV

1. Bongkar ratoon (Ha) 2.581 210,48 210,48 - - -

2. Rawat ratoon (Ha) 57.391 6.847,32 7.847,32 - - -

3. Perluasan tebu (Ha) 6.201 1.153,56 2.353,56 - - -

4. Pemberdayaan pekebun dan kelembagaan petani tebu (Paket)

359 43 56 - - -

5. Operasional TKP dan PLP-TKP (Orang)

548 82 82 - - -

6. Pengadaan peralatan - Traktor (Unit) - Dump truck (Unit) - GPS (Unit) - Grab loader (Unit) - Harvester (Unit) - Pompa air (Unit) - Fertilizer applicator (Unit) - Handrefractometer (Unit) - Alat tebang (Unit)

610 104 351 103 65

401 69

354 34

41

8 27 10

8 41

8 47

-

41

8 77 10

8 41

8 54

-

- - - - - - - - -

- - - - - - - - -

- - - - - - - - -

7. Pengembangan database tebu online (Paket)

835 67 71 - - -

8. Pengawalan dan monitoring evaluasi tebu (Paket)

108 37 101 - - -

9. Pendampingan/pengawalan pelaksanaan analisis rendemen tebu petani (Paket)

9 2 3 - - -

Berdasarkan pada tabel di atas dapat dilihat, bahwa Ditjen Perkebunan dalam

mendukung tercapainya peningkatan produksi gula tebu memiliki beberapa kegiatan

pendukung yang sampai dengan triwulan II sudah ada beberapa kegiatan yang

terealisasi, yaitu kegiatan bongkar ratoon 8,15%; kegiatan rawat ratoon 13,67%;

kegiatan perluasan tebu 37,95%; kegiatan pemberdayaan pekebun dan

kelembagaan petani tebu 15,6%; kegiatan operasional TKP dan PLP-TKP 14,96%;

kegiatan pengadaan peralatan antara lain traktor 6,72%; dump truck 7,69%; GPS

21,94%; grab loader 9,71%; harvester 12,31%; pompa air 10,22%; fertilizer

Page 8: I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANGsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan IKK Kementan...1 I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Visi pembangunan pertanian mengacu pada visi Kabinet

8

applicator 11,59%; handrefractometer 15,25% dan alat tebang belum terealisasi;

kegiatan pengembangan database tebu online 8,5%; kegiatan pengawalan dan

monitoring evaluasi tebu 93,52% dan kegiatan pendampingan/pengawalan

pelaksanaan analisis rendemen tebu petani 33,33%.

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN

Tabel 9. Pemantauan Capaian Indikator Kinerja Produksi Tebu Badan Litbang Pertanian

Kegiatan Pendukung Target Realisasi Kemajuan Pelaksanaan (%) TW I TW II TW III TW IV

1. Penciptaan VUB bibit tebu (Budset)

3.000.000 720.000 1.560.000 - -

2. Teknologi budidaya tanaman tebu (Teknologi)

27 6 12 - -

3. Teknologi mekanisasi pertanian tanaman tebu (Teknologi)

2 - - - - 60,00

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa Badan Litbang Pertanian turut serta

dalam mendukung peningkatan produksi gula dengan kegiataan pendukungnya

antara lain penciptaan VUB bibit tebu dengan target 3.000.000 budset sudah

terealisasi 1.560.000 budset (52%), teknologi budidaya tanaman tebu dengan target

27 teknologi sudah terealisasi 12 teknologi (47,5%) dan kegiatan teknologi

mekanisasi pertanian tanaman tebu dengan target 2 teknologi belum terealisasi

tetapi kegiatan telah sampai pada tahapan proses pabrikan baik untuk mesin

pemanen tebu maupun alat core sampler tebu siap giling.

2.1.5. Produksi Daging Sapi dan Kerbau

Target produksi daging sapi dan kerbau sesuai dengan Perjanjian Kinerja

Kementerian Pertanian 0,44 juta ton daging. Untuk mencapai target tersebut

diperlukan kontribusi dari beberapa Eselon I Lingkup Kementerian Pertanian yaitu.

Page 9: I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANGsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan IKK Kementan...1 I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Visi pembangunan pertanian mengacu pada visi Kabinet

9

DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN

Tabel 10. Pemantauan Capaian Indikator Kinerja Produksi Daging Sapi dan Kerbau Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan

Kegiatan Pendukung Target Realisasi Kemajuan Pelaksanaan (%) TW I TW II TW III TW IV

1. Pengembangan usaha budidaya ternak (Kelompok)

570 9 241 - - -

2. Optimalisasi IB (Dosis)

2.104.794 14.101 42.519 - - -

3. Penyebaran pejantan sapi potong dan kerbau (INKA) (Ekor)

2.235 - 617 - - -

4. Gertak birahi dan IB (Ekor)

691.000 16.738 50.263 - - -

5. Pengembangan dan pemeliharaan padang penggembalaan dan kebun HPT di UPT (Ha)

930 152 298 - - -

6. Penguatan sumber bibit/benih HPT di UPTD dan kelompok (Ha)

700 60 153 - - -

7. Pengembangan padang penggembalaan (Ha)

700 - - - - -

8. Pemanfaatan lahan ex-tambang untuk pengembangan HPT (Ha)

700 - - - - -

9. Pengembangan integrasi tanaman ruminansia (Kelompok)

638 20 61 - - -

10. Penanaman dan pengembangan tanaman pakan ternak berkualitas (Stek)

5.870.000 328.400 632.000 - - -

11. Pengembangan pakan konsentrat melalui UPP, LP, UBP dan revitalisasi UPP/LP/PPSK (Kelompok)

88 1 4 - - -

12. Penguatan pakan sapi perah (Ton)

6.300 150 350 - - -

13. Penguatan pakan sapi potong induk (Ton)

475

63 80 - - -

14. Penguatan pakan sapi potong penggemukan (Ton)

13.530 62 458 - - -

15. Pengujian mutu pakan di BPMSP, Bvet dan Lab. Pakan Daerah (Sampel)

8.380 1.439 3.897 - - -

16. Kesiagaan wabah PHM (Dosis)

9.380.934 137.611 6.872.558 - - -

Page 10: I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANGsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan IKK Kementan...1 I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Visi pembangunan pertanian mengacu pada visi Kabinet

10

Kegiatan Pendukung Target Realisasi Kemajuan Pelaksanaan (%) TW I TW II TW III TW IV

17. Penanggulangan gangguan reproduksi pada sapi/kerbau dan penyakit parasiter (Dosis)

393.190 7.384 16.751 - - -

18. Peningkatan produksi vaksin, obat hewan dan bahan biologik (Dosis)

8.377.775 310.025 5.288.099 - - -

19. Penyidikan dan pengujian PHM (Dosis)

265.928 124.259 175.520 - - -

20. Peningkatan produksi benih (Dosis)

4.803.800 2.372.269 2.911.922 - - -

21. Populasi dan produksi bibit (Ekor)

462.774 230.075 248.767 - - -

22. Penguatan sapi/kerbau betina bunting (Kelompok)

195 5 67 - - -

23. Pengembangan kelompok perbibitan ternak (Kelompok)

56 - 12 - - -

24. Penguatan wilayah pembibitan (Paket)

34 - 5 - - -

25. Fasilitasi peralatan RPH Ruminansia (Unit)

23 - - - - -

26. Monitoring dan surveilans reisdu dan cemaran mikroba (Sampel)

29.519 5.839 13.964 - - -

27. Pengembangan kapasitas SDM bidang kesmavet (Orang)

475 - 69 - - -

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa, Ditjen Peternakan dan Kesehatan

Hewan dalam mendukung peningkatan produksi daging sapi dan kerbau melalui

beberapa kegiatan pendukung dan sampai dengan triwulan II sudah ada beberapa

yang terealisasi yaitu: kegiatan pengembangan usaha budidaya ternak 42,28%;

kegiatan optimalisasi IB 2,02%; kegiatan penyebaran pejantan sapi potong dan

kerbau (INKA) 27,61%; kegiatan gertak birahi dan IB 7,17%; kegiatan

pengembangan dan pemeliharaan padang penggembalaan dan kebun HPT di UPT

32,04; kegiatan penguatan sumber bibit/benih HPT di UPTD dan kelompok 21,86%;

kegiatan pengembangan integrasi tanaman ruminansia 9,56%; kegiatan penanaman

dan pengembangan tanaman pakan ternak berkualitas 10,77%; kegiatan

pengembangan pakan konsentrat melalui UPP, LP, UBP dan revitalisasi

UPP/LP/PPSK 4,55%; kegiatan penguatan pakan sapi perah 5,56%; kegiatan

penguatan pakan sapi potong induk 16,84%; kegiatan penguatan pakan sapi potong

Page 11: I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANGsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan IKK Kementan...1 I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Visi pembangunan pertanian mengacu pada visi Kabinet

11

penggemukan 3,39%; kegiatan pengujian mutu pakan di BPMSP, Bvet dan Lab.

Pakan Daerah 46,5%; kegiatan kesiagaan wabah PHM 73,26%; kegiatan

penanggulangan gangguan reproduksi pada sapi/kerbau dan penyakit parasiter

4,26%; kegiatan peningkatan produksi vaksin, obat hewan dan bahan biologik

63,12%; kegiatan penyidikan dan pengujian PHM 66%; kegiatan peningkatan

produksi benih 60,62%; kegiatan populasi dan produksi benih 53,76%; kegiatan

penguatan sapi/kerbau betina bunting 34,36%; kegiatan pengembangan kelompok

perbibitan ternak 21,43%; kegiatan penguatan wilayah pembibitan 14,71%; kegiatan

monitoring dan surveilans residu dan cemaran mikroba 47,31% dan kegiatan

pengembangan kapasitas SDM bidang kesmavet 14,53%.

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN

Tabel 11. Pemantauan Capaian Indikator Kinerja Produksi Daging Sapi dan Kerbau Badan Litbang Pertanian

Kegiatan Pendukung Target Realisasi Kemajuan Pelaksanaan (%) TW I TW II TW III TW IV

1. Bibit unggul ternak sapi dan kerbau (Ekor)

1.000 250 550 - -

2. Inovasi teknologi pakan ternak sapi dan kerbau (Teknologi)

2 - 1 - -

3. Inovasi teknologi budidaya ternak sapi dan kerbau (Teknologi)

7 - 3 - -

4. Inovasi teknologi veteriner dan pengendalian penyakit hewan strategis (Teknologi)

24 3 12 - -

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa Badan Litbang Pertanian turut serta

dalam mendukung peningkatan produksi daging sapi dan kerbau dengan kegiataan

pendukungnya antara lain bibit unggul ternak sapi dan kerbau dengan target 1.000

ekor telah terealisasi sebesar 550 ekor (55%), kegiatan inovasi teknologi pakan

ternak sapi dan kerbau target 2 teknologi realisasi 1 teknologi (50%), inovasi

teknologi budidaya ternak sapi dan kerbau belum ada realisasi target 7 teknologi

realisasi 3 teknologi (53,18%) dan kegiatan inovasi teknologi veteriner dan

pengendalian penyakit hewan strategis dengan target 24 teknologi sudah terealisasi

12 teknologi (50%).

Page 12: I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANGsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan IKK Kementan...1 I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Visi pembangunan pertanian mengacu pada visi Kabinet

12

Kegiatan pendukung lain swasembada padi, jagung dan kedelai serta peningkatan

produksi daging dan gula dari Ditjen PSP, Badan PPSDM Pertanian dan Badan

Karantina Pertanian, dengan rincian sebagai berikut.

DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

Tabel 12. Pemantauan Capaian Indikator Kinerja Swasembada Padi, Jagung dan Kedelai serta Peningkatan Produksi Daging dan Gula Ditjen PSP

Kegiatan Pendukung Target Realisasi Kemajuan Pelaksanaan

(%) TW I TW II TW III TW IV

1. Pengelolaan air irigasi untuk pertanian - Pengembangan

jaringan irigasi (Ha)

2.600000

282.548

1.101.750

-

-

2. Perluasan areal dan pengelolaan lahan pertanian - Pengembangan

optimasi lahan (Ha) - Pengembangan

SRI (Ha)

1.030.000

200.000

47.067

-

315.086

6.563

-

-

3. Pengelolaan sistem penyediaan dan pengawasan alat mesin pertanian - Traktor roda 2

(Unit) - Pompa air (Unit) - Rice transplanter

(Unit) - Traktor roda 4

tanaman pangan (Unit)

26.135

9.178 5.000

1.000

3.814

1.482 -

-

21.813

6.643 1.540

327

-

- -

-

-

- -

-

4. Fasilitasi pupuk dan pestisida - Unit UPPO (Unit) - Urea - SP-36 - ZA - NPK - Organik

897 4.100.000

850.000 1.050.000 2.550.000 1.000.000

- 641.134 173.368 181.373 433.065 104.426

175 1.697.091

437.557 454.062

1.201.549 362.053

- - - - - -

- - - - - -

5. Pelayanan pembiayaan pertanian dan PUAP - Penyaluran dana

PUAP (Gapoktan)

3.000

-

1.581

-

-

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, kegiatan pendukung yang berkaitan dengan

sasaran strategis swasembada padi, jagung dan kedelai serta peningkatan produksi

daging dan gula dari Ditjen PSP antara lain:

a. Kegiatan pengelolaan air irigasi untuk pertanian dengan pengembangan jaringan

irigasi dengan target 2.600.000 Ha, realisasi 1.101.750 Ha (42,38%).

Page 13: I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANGsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan IKK Kementan...1 I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Visi pembangunan pertanian mengacu pada visi Kabinet

13

Permasalahan yang terjadi adalah keterbatasan petugas pelaksana kegiatan di

kabupaten dan provinsi, verifikasi CPCL RJIT dana APBN-P belum seluruhnya

terpenuhi, pelaksanaan fisik di daerah rawa lebak/pasang surut menunggu kondisi

air surut dan kemampuan kelompok dalam menyusun RUKK dan desain terbatas.

Tindak lanjut yang dilakukan adalah Dinas Pertanian Provinsi maupun Kabupaten

perlu menambah petugas pelaksana RJIT, percepatan verifikasi CPCL APBN-P

dan pemberkasan dokumen administrasi, mempercepat pelaksanaan fisik di lahan

rawa lebak pasang surut dan meningkatkan peran tim teknis/korlap dalam

pengawalan penyusunan RUKK.

b. Kegiatan perluasan areal dan pengelolaan lahan pertanian dengan

pengembangan optimasi lahan target 1.030.000 Ha terealisasi 315.086 Ha

(30,59%) dan kegiatan pengembangan SRI denga target 200.000 Ha terealisasi

6.563 Ha (3,28%). Permasalahan yang terjadi adalah adanya penerapan sistem

penganggaran di KPPN (SPAN) menghambat proses pencairan

anggaran/realisasi keuangan serta kesulitan dalam penentuan lokasi agar tidak

tumpang tindih dengan kegiatan lain karena luas bahu lahan yang tersedia

terbatas. Tindak lanjut yang dilakukan adalah mengadakan sosialisasi dan

bimbingan terhadap penerapan sistem penganggaran SPAN, sudah dilakukan

koordinasi dengan daerah mengenai kesanggupan pelaksanaan kegiatan SRI dan

optimasi lahan untuk selanjutnya proses melalui revisi DIPA.

c. Kegiatan pengelolaan sistem penyediaan dan pengawasan alat mesin pertanian

yaitu traktor roda 2 sebanyak 26.135 unit terealisasi 21.813 unit (83,4%), pompa

air sebanyak 9.178 unit terealisasi 6.643 unit (72,38%), rice transplanter sebanyak

5.000 unit realisasi 1.540 unit (30,8%) dan traktor roda 4 tanaman pangan

sebanyak 1.000 unit realisasi 327 unit (32,7%). Permasalahan yang terjadi pada

kegiatan ini adalah lokasi pengiriman untuk wilayah Indonesia Timur lebih sulit

dibandingkan wilayah lainny dan proses penyelesaian berita acara serah terima

barang memerlukan waktu sehingga penyerapan anggaran terlambat. Tindak

lanjut yang dilakukan adalah dengan mengoptimalkan sumber daya manusia dan

waktu sebaik-baiknya serta mengingatkan penyedia alsintan untuk bekerja ekstra

dalam penyaluran alat dan penyerapan anggaran.

d. Kegiatan fasilitasi pupuk dan pestisida antara lain unit UPPO sebanyak 897 unit

terealisasi 175 unit (19,51%), urea target 4.100.000 terealisasi 1.697.091

(41,39%), SP-36 target 850.000 terealisasi 437.557 (51,48%), ZA target

Page 14: I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANGsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan IKK Kementan...1 I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Visi pembangunan pertanian mengacu pada visi Kabinet

14

1.050.000 terealisasi 454.062 (43,24%), NPK target 2.550.000 terealisasi

1.201.549 (47,12%) dan organik target 1.000.000 terealisasi 362.053 (36,21%).

e. Kegiatan pelayanan pembiayaan pertanian dan PUAP dengan penyaluran dana

PUAP target 3.000 gapoktan terealisasi 1.581 gapoktan (52,7%).Permasalahan

yang terjadi adalah realisasi dana PUAP masih relatif rendah, karena

terlambatnya dokumen yang datang dari daerah ke sekretariat PUAP, tim teknis

PUAP Kabupaten/Kota masih banyak yang belum melakukan pemberkasan

dokumen dari DNS yang sudah diterbitkan dan belum semua anggota aspirasi

masyarakat menyampaikan usulan desa/gapoktan PUAP ke Kementerian

Pertanian sehingga target DNS belum tercapai. Tindak lanjut yang dilakukan

adalah akan menerbitkan Kepmentan Desa dan Gapoktan PUAP tahap ke XI

sebanyak 100 desa/gapoktan, melakukan percepatan pemberkasan dokumen

dengan melakukan koordinasi antara tim PUAP Pusat dengan tim PUAP Provinsi

serta melakukan verifikasi dokumen secara langsung ke daerah dan melakukan

koordinasi dengan aspirasi masyarakat untuk segera mengusulkan

desa/gapoktan PUAP.

Gambar 1. Rice Transplanter

Page 15: I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANGsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan IKK Kementan...1 I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Visi pembangunan pertanian mengacu pada visi Kabinet

15

BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

PERTANIAN

Tabel 13. Pemantauan Capaian Indikator Kinerja Swasembada Padi, Jagung dan Kedelai serta Peningkatan Produksi Daging dan Gula Badan PPSDM Pertanian

Kegiatan Pendukung Target Realisasi Kemajuan Pelaksanaan (%) TW I TW II TW III TW IV

1. Kelembagaan petani yang meningkat kapasitasnya (Unit)

5.256 278 1.112 - - -

2. Kelembagaan penyuluhan yang meningkat kapasitasnya (Unit)

4.671 299 1.195 - - -

3. Penyuluh pertanian yang meningkat kinerjanya (Orang)

69.354 6.859 27.435 - - -

4. SDM lulusan pendidikan tinggi dan menengah pertanian yang memenuhi standar kompetensi kerja (Orang)

21.434 2.171 8.683 - - -

5. SDM pertanian yang tersertifikasi profesi bidang pertanian (Orang)

2.700 150 600 - - -

6. Aparatur pertanian dan non aparatur pertanian yang memenuhi standar kompetensi kerja (Orang)

27.703 3.937 15.747 - - -

7. Kelembagaan pelatihan, pendidikan tinggi, pendidikan menengah dan profesi pertanian yang meningkat kapasitasnya (Unit)

144 18 71 - - -

8. Materi penyuluhan yang dikembangkan dan dihasilkan (Paket)

7.359 384 1.536 - - -

9. Pengawalan dan pendampingan penyuluh di sentra produksi yang meningkat kualitasnya (WKPP)

12.752 823 3.290 - - -

Sampai dengan triwulan II kegiatan sudah banyak yang terealisasi dan di lapang

tidak ada permasalahan yang terjadi, diharapkan sampai dengan triwulan IV dapat

terealisasi 100% untuk semua kegiatan.

Page 16: I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANGsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan IKK Kementan...1 I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Visi pembangunan pertanian mengacu pada visi Kabinet

16

BADAN KARANTINA PERTANIAN

Tabel 14. Pemantauan Capaian Indikator Kinerja Swasembada Padi, Jagung dan Kedelai serta Peningkatan Produksi Daging dan Gula Badan Karantina Pertanian

Kegiatan Pendukung Target Realisasi Kemajuan Pelaksanaan (%) TW I TW II TW III TW IV

1. Sertifikasi karantina tumbuhan (Bulan)

12 3 6 - - -

2. Sertifikasi karantina hewan (Bulan)

12 3 6 - - -

Sertifikasi karantina tumbuhan (KT) per 30 Juni 2015 antara lain:

a. Impor 48.156 kali

b. Ekspor 66.172 kali

c. Domestik masuk 66.297 kali

d. Domestik keluar 125.633 kali

Terdeteksi positif dan tertangkal OPTK pada jagung, padi, kedelai dan komoditas

tumbuhan lainnya yaitu:

a. Peronospora manshurica

b. Pseudomonas syringae pv. syiringae

c. Clavibacter michiganensis pv michiganensis

d. Strawberry latent ringspot nepvirus (SLRSV)

e. Bulkholderia glumae

f. Tilletia indica

g. Tilletia tritici

Sertifikasi karantina hewan (KH) per 30 Juni 2015 antara lain:

a. Impor 18.382 kali

b. Ekspor 10.527 kali

c. Domestik masuk 88.103 kali

d. Domestik keluar 127.302 kali

Terdeteksi positif dan tertangkal HPHK pada sapi:

a. Avian influennza

b. Anaplasmosis

c. Brucellosis

Page 17: I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANGsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan IKK Kementan...1 I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Visi pembangunan pertanian mengacu pada visi Kabinet

17

d. Theileriosis

e. Paratuberculosis

f. BVD

g. IBR

2.2. Sasaran Strategis 2: Peningkatan Diversifikasi Pangan

Indikator kinerja untuk sasaran strategis peningkatan diversifikasi pangan hanya ada

satu yaitu skor pola pangan harapan yang berdasarkan pada PK Kementerian

Pertanian 2014 ditargerkan sebesar 84,1. Beberapa Eselon I Lingkup Kementerian

Pertanian yang mendukung hal tersebut antara lain.

BADAN KETAHANAN PANGAN

Badan Ketahanan Pangan (BKP) dalam mendukung sasaran strategis peningkatan

diversifikasi pangan telah melakukan Pemantauan Konsumsi Pangan Wilayah dan

Workshop Konsumsi Pangan.

Untuk data konsumsi (energi, PPH dan protein) tergantung pada data susenas tahun

2015 yang akan keluar di akhir tahun 2015 (triwulan IV).

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN

Badan Litbang Pertanian dalam mendukung sasaran strategis peningkatan

diversifikasi pangan dengan kegiatan model bioindustri sagu dan jagung mendukung

kemandirian pangan dengan target 2 model dengan kemajuan pelaksanana 48%.

2.3. Sasaran Strategis 3: Peningkatan Komoditas Bernilai Tambah, Berdaya

Saing dalam Memenuhi Pasar Ekspor dan Substitusi Impor

Peningkatan komoditas bernilai tambah, berdaya saing dalam memenuhi pasar

ekpor dan substitusi impor dengan kegiatan dari beberapa Eselon I yang terkait

adalah sebagai berikut.

Page 18: I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANGsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan IKK Kementan...1 I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Visi pembangunan pertanian mengacu pada visi Kabinet

18

DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

Tabel 15. Pemantauan Capaian Indikator Kinerja Pertumbuhan Volume Ekspor Produk Pertanian Utama Ditjen Perkebunan

Kegiatan Pendukung Target Realisasi Kemajuan Pelaksanaan (%) TW I TW II TW III TW IV

1. Pengembangan tanaman kopi (Ha)

34.150 2.732 8.538 - - -

2. Pengembangan tanaman teh (Ha)

3.215 193 804 - - -

3. Pengembangan tanaman kakao (Ha)

184.910 14.793 46.228 - - -

4. Pengembangan tanaman lada (Ha)

10.580 635 2.645 - - -

5. Pengembangan tanaman cengkeh (Ha)

9.770 586 2.443 - - -

6. Pengembangan tanaman pala (Ha)

10.775 647 2.694 - - -

7. Pengembangan tanaman tebu (Ha)

66.163 3.970 6.616 - - -

8. Pengembangan tanaman nilam (Ha)

100 6 10 - - -

9. Pengembangan tanaman kapas (Ha)

7.630 458 763 - - -

10. Pengembangan tanaman karet (Ha)

19.990 1.199 5.997 - - -

11. Pengembangan tanaman kelapa (Ha)

35.650 2.139 10.695 - - -

12. Pengembangan tanaman kelapa sawit (Ha)

7.240 434 2.172 - - -

13. Pengembangan tanaman jambu mete (Ha)

1.700 102 510 - - -

14. Pengembangan tanaman sagu (Ha)

1.100 66 110 - - -

DIREKTORAT JENDERAL PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL

PERTANIAN (PPHP)

Tabel 16. Pemantauan Capaian Indikator Kinerja Peningkatan Komoditas Bernilai Tambah, Berdaya Saing Dalam Memenuhi Pasar Ekspor dan Substitusi Impor Ditjen PPHP

Indikator Kinerja Target Realisasi Kemajuan Pelaksanaan (%) TW I TW II TW III TW IV

1. Pertumbuhan volume ekspor produk pertanian utama (%)

10 8,82 35,15 - -

2. Pertumbuhan volume impor produk pertanian utama substitusi impor (%)

-5 5,86 -13,69 - -

Page 19: I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANGsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan IKK Kementan...1 I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Visi pembangunan pertanian mengacu pada visi Kabinet

19

Pertumbuhan volume ekspor produk pertanian utama telah sangat melampaui target

10% yaitu 35,15% dan juga untuk pertumbuhan volume impor produk pertanian

utama substitusi impor melampaui target -5% telah mencapai -13,69%.

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN

Dalam sasaran strategis peningkatan komoditas bernilai tambah, berdaya saing

dalam memenuhi pasar ekspor dan substitusi impor yaitu pada indikator kinerja

pertumbuhan volume ekspor produk pertanian utama, kegiatan pendukungnya

adalah teknologi pengembangan produk diversifikasi olahan biji kakao dengan target

2 teknologi dengan kemajuan pelaksanaan 50%.

Sasaran Strategis 4: Peningkatan Pendapatan Keluarga Petani

Indikator kinerja untuk sasaran empat peningkatan pendapatan keluarga petani

adalah dilihat dari PDB pertanian (sempit)/tenaga kerja pertanian, dimana sesuai

dengan PK Kementerian Pertanian 2015 ditargetkan sebesar Rp 8,30 Juta. Sampai

dengan triwulan 1 realisasi mencapai Rp 1,23 juta dimana penghitungan realisasi

pendapatan tergantung dari ketersediaan data BPS.

Page 20: I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANGsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan IKK Kementan...1 I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Visi pembangunan pertanian mengacu pada visi Kabinet

20

III. PENUTUP

Tabel 17. Pemantauan PK Kementerian Pertanian 2015 Triwulan II No. Sasaran

Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Kemajuan

Pelaksanaan (%)

Vol %

1 Swasembada padi, jagung dan kedelai serta peningkatan produksi daging dan gula

1. Produksi Padi (Juta Ton GKG)

2. Produksi Jagung (Juta Ton Pipilan Kering)

3. Produksi Kedelai (Juta Ton)

4. Produksi Gula Tebu (Juta Ton Hablur)

5. Produksi Daging Sapi dan Kerbau (Juta Ton Daging)

73,40

20,31

1,20

2,97

0,44

75,55

20,66

0,99

0,58

-

102,93

101,72

82,50

19,53 -

-

-

-

-

33,40

2 Peningkatan diversifikasi pangan

Skor Pola Pangan Harapan 84,1 - - 25,00

3 Peningkatan komoditas bernilai tambah, berdaya saing dalam memenuhi pasar ekspor dan substitusi impor

1. Pertumbuhan volume ekspor produk pertanian utama (%)

2. Pertumbuhan volume impor produk pertanian utama substitusi impor (%)

10,00

-5,00

35,15

-13,69

351,50

273,80

-

-

4 Peningkatan pendapatan keluarga petani

PDB Pertanian (sempit)/tenaga kerja pertanian (Rp Juta)

8,30 1,23 14,82 -

Berdasarkan pada tabel di atas dapat dilihat bahwa pada triwulan II tahun 2015

target yang telah dibebankan sesuai dengan Perjanjian Kinerja Kementerian

Pertanian Tahun 2015 adalah, untuk sasaran strategis swasembada padi, jagung

dan kedelai serta peningkatan produksi daging dan gula dengan beberapa indikator

kinerja sebagai berikut, untuk produksi padi sesuai dengan Angka Ramalan I BPS

sebesar 75,55 juta ton, produksi jagung sesuai Angka Ramalan I BPS sebesar 20,66

juta ton, produksi kedelai sesuai dengan Angka Ramalan I BPS sebesar 0,99 juta

ton. Produksi gula tebu sudah terealisasi sebesar 0,58 juta ton dan untuk produksi

daging sapi dan kerbau kemajuan pelaksanaan sebesar 33,4%.

Sasaran strategis peningkatan diversifikasi pangan dengan indikator kinerja skor

Pola Pangan Harapan (PPH) dengan target 84,1 sampai dengan triwulan II sudah

terjadi kemajuan pelaksanaan kegiatan sebesar 25%. Hal ini dikarenakan data

Page 21: I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANGsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan IKK Kementan...1 I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Visi pembangunan pertanian mengacu pada visi Kabinet

21

konsumsi (energi, PPH dan protein) tergantung pada data susenas tahun 2015 akan

keluar di akhir tahun 2015 (triwulan IV).

Sasaran strategis peningkatan komoditas bernilai tambah, berdaya saing dalam

memenuhi pasar ekspor dan substitusi impor dengan indikator sebagai berikut:

pertumbuhan volume ekspor produk pertanian utama dengan target 10% sampai

dengan triwulan II sudah terealisasi 35,15%, untuk pertumbuhan volume impor

produk pertanian utama substitusi impor dengan target -5% terealisasi -13,69%.

Sasaran strategis peningkatan pendapatan keluarga petani dengan indikator kinerja

PDB pertanian (sempit)/tenaga kerja pertanian dengan target Rp. 8,30 juta sudah

terealisasi sebesar Rp. 1,23 juta.


Top Related