1
I. PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Visi pembangunan pertanian mengacu pada visi Kabinet Kerja yaitu “Terwujudnya
Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong
Royong”, dengan demikian visi dari Kementerian Pertanian adalah “Terwujudnya
Sistem Pertanian-Bioindustri Berkelanjutan yang Menghasilkan Beragam Pangan
Sehat dan Produk Bernilai Tambah Tinggi Berbasis Sumberdaya Lokal untuk
Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani”.
Misi pembangunan pertanian dalam rangka mewujudkan visi di atas adalah dengan
(1) mewujudkan kedaulatan pangan, (2) mewujudkan sistem pertanian bioindustri
berkelanjutan, (3) mewujudkan kesejahteraan petani dan (4) mewujudkan reformasi
birokrasi.
Sebagai penjabaran dari visi misi tersebut, maka tujuan pembangunan pertanian
yang ingin dicapai adalah (1) meningkatkan ketersediaan dan diversifikasi untuk
mewujudkan kedaulatan pangan, (2) meningkatkan nilai tambah dan daya saing
produk pangan dan pertanian, (3) meningkatkan ketersediaan bahan baku
bioindustri dan bioenergi, (4) meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani
dan (5) meningkatkan kualitas kinerja aparatur pemerintah bidang pertanian yang
amanah dan profesional.
Sasaran strategis yang merupakan indikator kinerja Kementerian Pertanian dalam
pencapaian tujuan tersebut di atas adalah dengan (1) swasembada padi, jagung dan
kedelai serta peningkatan produksi daging dan gula, (2) peningkatan diversifikasi
pangan, (3) peningkatan komoditas bernilai tambah, berdaya saing dalam memenuhi
pasar ekspor dan substitusi impor, (4) penyediaan bahan baku bioindustri dan
bioenergi, (5) peningkatan pendapatan keluarga petani dan (6) akuntabilitas kinerja
aparatur pemerintah yang baik.
Pelaksanaan sasaran strategis pada Tahun Anggaran 2015 dituangkan dalam
Perjanjian Kinerja (PK) Kementerian Pertanian Tahun 2015 yang dapat dilihat pada
tabel berikut.
2
Tabel 1. Perjanjian Kinerja (PK) Kementerian Pertanian 2015
No. Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Target
1 Swasembada padi, jagung dan kedelai serta peningkatan produksi daging dan gula
1. Produksi Padi (Juta Ton GKG) 2. Produksi Jagung (Juta Ton Pipilan Kering) 3. Produksi Kedelai (Juta Ton) 4. Produksi Gula Tebu (Juta Ton Hablur) 5. Produksi Daging Sapi dan Kerbau (Juta Ton
Daging)
73,40 20,31 1,20 2,97 0,44
2 Peningkatan diversifikasi pangan
Skor Pola Pangan Harapan 84,1
3 Peningkatan komoditas bernilai tambah, berdaya saing dalam memenuhi pasar ekspor dan substitusi impor
1. Pertumbuhan volume ekspor produk pertanian utama (%)
2. Pertumbuhan volume impor produk pertanian utama substitusi impor (%)
10,00
-5,00
4 Peningkatan pendapatan keluarga petani
PDB Pertanian (sempit)/tenaga kerja pertanian (Rp Juta)
8,30
1.2. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan disusunnya laporan ini adalah untuk:
1.2.1. Mengetahui perkembangan pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi Capain
Indikator Kinerja Kementerian Pertanian Triwulan II Tahun 2015.
1.2.2. Mengetahui kendala dan masalah yang terjadi atas pelaksanaan Pemantauan
dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kementerian Pertanian Triwulan II
Tahun 2015.
1.2.3. Mendapatkan masukan untuk umpan balik bagi pengambilan keputusan
dalam rangka perencanaan Pembangunan Pertanian ke depan.
1.3. Ruang Lingkup Laporan
Ruang lingkup penulisan laporan ini adalah perkembangan pelaksanaan
Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kementerian Pertanian
Triwulan II Tahun 2015.
3
II. CAPAIAN KINERJA
Perjanjian Kinerja (PK) Kementerian Pertanian Tahun 2015 merupakan penjabaran
dari sasaran strategis Kementerian Pertanian antara lain sebagai berikut.
2.1. Sasaran Strategis 1: Swasembada padi, Jagung dan Kedelai serta
Peningkatan Produksi Daging dan Gula
2.1.1. Produksi Padi
Indikator kinerja produksi padi ditargetkan sebesar 73,40 juta ton GKG pada triwulan
II sesuai dengan data Angka Ramalan (ARAM) I dari BPS sebesar 75,55 juta ton
GKG atau 102,93%, hal ini telah melebihi dari target yang diberikan. Salah satu
faktor keberhasilan adalah karena Kementerian Pertanian sangat fokus terhadap
produksi padi, hal ini dapat dilihat dengan dilaksanakannnya program Upaya Khusus
(UPSUS) oleh Menteri Pertanian. Beberapa Eselon I Lingkup Kementerian Pertanian
yang mendukung dalam produksi padi antara lain:
DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
Tabel 2. Pemantauan Capaian Indikator Kinerja Produksi Padi Ditjen Tanaman Pangan
Kegiatan Pendukung Target Realisasi Kemajuan Pelaksanaan (%) TW I TW II TW III TW IV
1. GP-PTT Padi (Ha) 350.000 44.135 215.985 - -
2. Perbanyakan Benih Sumber (Ha)
212 80 164 - -
3. Pemberdayaan Penangkar (Ha)
3.750 - 2.015 - -
4. Pemantapan Penerapan PHT (Ha)
3.550 - 2.050 - -
5. Penerapan Pengelolaan DPI (Ha)
150 10 90 - -
Kegiatan pendukung untuk produksi padi dari Ditjen Tanaman Pangan realisasi
sampai dengan triwulan II sudah cukup baik, untuk GP-PTT padi dari target 350.000
Ha sudah terealsiasi sebesar 215.985 Ha (61,71%), untuk perbanyakan benih
sumber dengan target 212 Ha telah terealisasi sebesar 164 Ha (77,36%), kegiatan
pemberdayaan penangkar dengan target 3.750 Ha telah terealisasi 2.015 Ha atau
53,73%, kegiatan pemantapan penerapan PHT dengan target 3.550 Ha terealisasi
2.050 Ha atau 57,74%, dan penerapan pengelolaan DPI dengan target 150 Ha
terealisasi sebesar 90 Ha (60%).
4
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN
Tabel 3. Pemantauan Capaian Indikator Kinerja Produksi Padi Badan Litbang Pertanian
Kegiatan Pendukung Target Realisasi Kemajuan Pelaksanaan (%) TW I TW II TW III TW IV
1. Penciptaan varietas unggul padi (Varietas)
5 - - - - 80,00
2. Teknologi tanaman padi (Teknologi)
8 - - - - 65,00
3. Penyediaan benih sumber padi (BS, FS dan SS) (Ton)
143,5 - 40 - - 60,00
4. Teknologi mekanisasi pertanian tanaman padi (Teknologi)
1 - - - - 60,00
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa Badan Litbang Pertanian turut serta
dalam mendukung swasembada padi dengan kegiataan pendukungnya antara lain
penciptaan varietas unggul padi, teknologi tanaman padi, teknologi mekanisasi
pertanian tanaman padi belum ada realisasi namun untuk progresnya sudah terlihat
dan pada kegiatan penyediaan benih sumber padi (BS, FS dan SS) dari target
143,5 Ton telah terealisasi 40 Ton atau 27,87%.
2.1.2. Produksi Jagung
Indikator kinerja produksi jagung ditargetkan sebesar 20,31 juta ton pada triwulan II
sesuai dengan data Angka Ramalan (ARAM) I dari BPS sebesar 20,66 juta ton atau
101,72%, hal ini telah melebihi dari target yang diberikan. Salah satu faktor
keberhasilan adalah produksi jagung juga masuk dalam program Kementerian
Pertanian melalui UPSUS oleh Menteri Pertanian. Beberapa Eselon I Lingkup
Kementerian Pertanian mendukung dalam produksi padi antara lain:
DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
Tabel 4. Pemantauan Capaian Indikator Kinerja Produksi Jagung Ditjen Tanaman Pangan
Kegiatan Pendukung Target Realisasi Kemajuan Pelaksanaan (%) TW I TW II TW III TW IV
1. GP-PTT Jagung (Ha) 102.000 11.495 68.044 - -
2. Perbanyakan Benih Sumber (Ha)
24 0,12 21 - -
3. Bantuan Sarana Pascapanen (Unit)
212 - 90 - -
4. Pemantapan Penerapan PHT (Ha)
135 - 90 - -
Kegiatan pendukung untuk produksi jagung dari Ditjen Tanaman Pangan antara lain
kegiatan GP-PTT Jagung dengan target 102.000 Ha sampai dengan triwulan II telah
5
terealisasi sebesar 68.044 Ha (66,71%), kegiatan perbanyakan benih sumber
dengan target 24 Ha terealisasi sebesar 21 Ha (85,42%), kegiatan bantuan sarana
pascapanen dengan target 212 unit terealisasi 90 unit atau 42,45% dan kegiatan
pemantapan penerapan PHT dengan target 135 Ha terealisasi 90 Ha atau 66,67%.
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN
Tabel 5. Pemantauan Capaian Indikator Kinerja Produksi Jagung Badan Litbang Pertanian
Kegiatan Pendukung Target Realisasi Kemajuan Pelaksanaan (%) TW I TW II TW III TW IV
1. Penciptaan varietas unggul jagung (Varietas)
5 - - - - 50,00
2. Teknologi tanaman jagung (Teknologi)
4 - - - - 60,00
3. Penyediaan benih sumber jagung (BS, FS dan SS) (Ton)
29 - 10 - - 60,00
4. Teknologi mekanisasi pertanian tanaman jagung (Teknologi)
4 - - - - 65,00
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa Badan Litbang Pertanian turut serta
dalam mendukung swasembada jagung dengan kegiataan pendukungnya antara
lain penciptaan varietas unggul jagung, teknologi tanaman jagung, teknologi
mekanisasi pertanian tanaman jagung belum ada realisasi namun untuk progresnya
sudah terlihat dan penyediaan benih sumber jagung (BS, FS dan SS) dengan target
29 Ton telah terealisasi 10 Ton atau 34,48%.
2.1.3. Produksi Kedelai
Indikator kinerja produksi kedelai ditargetkan sebesar 1,2 juta ton pada triwulan II
sesuai dengan data Angka Ramalan (ARAM) I dari BPS sebesar 0,99 juta ton atau
82,5%, untuk produksi kedelai masih kurang dari target yang diharapkan, namun
produksi kedelai masuk dalam program UPSUS oleh Menteri Pertanian. Beberapa
Eselon I Lingkup Kementerian Pertanian mendukung dalam produksi padi antara
lain:
6
DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
Tabel 6. Pemantauan Capaian Indikator Kinerja Produksi Kedelai Ditjen Tanaman Pangan
Kegiatan Pendukung Target Realisasi Kemajuan Pelaksanaan (%) TW I TW II TW III TW IV
1. GP-PTT Kedelai (Ha) 350.000 19.285 184.975 - -
2. Pengembangan Areal Tanam (PAT) Kedelai (Ha)
431.500 12.686 195.297 - -
3. Perbanyakan benih sumber (Ha)
175 - 84 - -
4. Pemberdayaan penangkar (Ha)
2.500 - 1.071 - -
5. Pemantapan penerapan PHT (Ha)
110 - 70 - -
Kegiatan pendukung untuk produksi kedelai dari Ditjen Tanaman Pangan adalah
kegiatan GP-PTT kedelai dengan target 350.000 ha sampai dengan triwulan II sudah
terealisasi sebesar 184.975 Ha (52,85%), kegiatan Pengembangan Areal Tanam
(PAT) Kedelai dengan target 431.500 ha terealisasi sebesar 195.297 Ha (45,26%),
kegiatan perbanyakan benih sumber dengan target 175 Ha terealisasi 84 Ha atau
48,17%, kegiatan pemberdayaan penangkar dengan target 2.500 Ha terealisasi
1.071 Ha atau 42,82% dan kegiatan pemantapan penerapan PHT dengan target 110
Ha terealisasi 70 Ha atau 63,63%.
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN
Tabel 7. Pemantauan Capaian Indikator Kinerja Produksi Kedelai Badan Litbang Pertanian
Kegiatan Pendukung Target Realisasi Kemajuan Pelaksanaan (%) TW I TW II TW III TW IV
1. Penciptaan varietas unggul kedelai (Varietas)
2 - - - - 50,00
2. Teknologi tanaman kedelai (Teknologi)
1 - - - - 60,00
3. Penyediaan benih sumber kedelai (BS, FS dan SS) (Ton)
43,3 - 15 - - 60,00
4. Teknologi mekanisasi pertanian tanaman kedelai (Teknologi)
4 - - - - 50,00
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa Badan Litbang Pertanian turut serta
dalam mendukung swasembada kedelai dengan kegiataan pendukungnya antara
lain penciptaan varietas unggul kedelai, teknologi tanaman kedelai, teknologi
mekanisasi pertanian tanaman kedelai belum ada realisasi namun untuk progresnya
7
sudah terlihat dan penyediaan benih sumber kedelai (BS, FS dan SS) dengan target
43,3 ton terealisasi 15 ton atau 34,64%.
2.1.4. Produksi Gula Tebu
Indikator kinerja produksi tebu ditargetkan sebesar 2,97 juta ton pada triwulan II
terealisasi 583.000 ton atau 19,53%. Beberapa Eselon I Lingkup Kementerian
Pertanian mendukung dalam produksi padi antara lain:
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN
Tabel 8. Pemantauan Capaian Indikator Kinerja Produksi Tebu Ditjen Perkebunan Kegiatan Pendukung Target Realisasi Kemajuan
Pelaksanaan (%)
TW I TW II TW III TW IV
1. Bongkar ratoon (Ha) 2.581 210,48 210,48 - - -
2. Rawat ratoon (Ha) 57.391 6.847,32 7.847,32 - - -
3. Perluasan tebu (Ha) 6.201 1.153,56 2.353,56 - - -
4. Pemberdayaan pekebun dan kelembagaan petani tebu (Paket)
359 43 56 - - -
5. Operasional TKP dan PLP-TKP (Orang)
548 82 82 - - -
6. Pengadaan peralatan - Traktor (Unit) - Dump truck (Unit) - GPS (Unit) - Grab loader (Unit) - Harvester (Unit) - Pompa air (Unit) - Fertilizer applicator (Unit) - Handrefractometer (Unit) - Alat tebang (Unit)
610 104 351 103 65
401 69
354 34
41
8 27 10
8 41
8 47
-
41
8 77 10
8 41
8 54
-
- - - - - - - - -
- - - - - - - - -
- - - - - - - - -
7. Pengembangan database tebu online (Paket)
835 67 71 - - -
8. Pengawalan dan monitoring evaluasi tebu (Paket)
108 37 101 - - -
9. Pendampingan/pengawalan pelaksanaan analisis rendemen tebu petani (Paket)
9 2 3 - - -
Berdasarkan pada tabel di atas dapat dilihat, bahwa Ditjen Perkebunan dalam
mendukung tercapainya peningkatan produksi gula tebu memiliki beberapa kegiatan
pendukung yang sampai dengan triwulan II sudah ada beberapa kegiatan yang
terealisasi, yaitu kegiatan bongkar ratoon 8,15%; kegiatan rawat ratoon 13,67%;
kegiatan perluasan tebu 37,95%; kegiatan pemberdayaan pekebun dan
kelembagaan petani tebu 15,6%; kegiatan operasional TKP dan PLP-TKP 14,96%;
kegiatan pengadaan peralatan antara lain traktor 6,72%; dump truck 7,69%; GPS
21,94%; grab loader 9,71%; harvester 12,31%; pompa air 10,22%; fertilizer
8
applicator 11,59%; handrefractometer 15,25% dan alat tebang belum terealisasi;
kegiatan pengembangan database tebu online 8,5%; kegiatan pengawalan dan
monitoring evaluasi tebu 93,52% dan kegiatan pendampingan/pengawalan
pelaksanaan analisis rendemen tebu petani 33,33%.
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN
Tabel 9. Pemantauan Capaian Indikator Kinerja Produksi Tebu Badan Litbang Pertanian
Kegiatan Pendukung Target Realisasi Kemajuan Pelaksanaan (%) TW I TW II TW III TW IV
1. Penciptaan VUB bibit tebu (Budset)
3.000.000 720.000 1.560.000 - -
2. Teknologi budidaya tanaman tebu (Teknologi)
27 6 12 - -
3. Teknologi mekanisasi pertanian tanaman tebu (Teknologi)
2 - - - - 60,00
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa Badan Litbang Pertanian turut serta
dalam mendukung peningkatan produksi gula dengan kegiataan pendukungnya
antara lain penciptaan VUB bibit tebu dengan target 3.000.000 budset sudah
terealisasi 1.560.000 budset (52%), teknologi budidaya tanaman tebu dengan target
27 teknologi sudah terealisasi 12 teknologi (47,5%) dan kegiatan teknologi
mekanisasi pertanian tanaman tebu dengan target 2 teknologi belum terealisasi
tetapi kegiatan telah sampai pada tahapan proses pabrikan baik untuk mesin
pemanen tebu maupun alat core sampler tebu siap giling.
2.1.5. Produksi Daging Sapi dan Kerbau
Target produksi daging sapi dan kerbau sesuai dengan Perjanjian Kinerja
Kementerian Pertanian 0,44 juta ton daging. Untuk mencapai target tersebut
diperlukan kontribusi dari beberapa Eselon I Lingkup Kementerian Pertanian yaitu.
9
DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
Tabel 10. Pemantauan Capaian Indikator Kinerja Produksi Daging Sapi dan Kerbau Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan
Kegiatan Pendukung Target Realisasi Kemajuan Pelaksanaan (%) TW I TW II TW III TW IV
1. Pengembangan usaha budidaya ternak (Kelompok)
570 9 241 - - -
2. Optimalisasi IB (Dosis)
2.104.794 14.101 42.519 - - -
3. Penyebaran pejantan sapi potong dan kerbau (INKA) (Ekor)
2.235 - 617 - - -
4. Gertak birahi dan IB (Ekor)
691.000 16.738 50.263 - - -
5. Pengembangan dan pemeliharaan padang penggembalaan dan kebun HPT di UPT (Ha)
930 152 298 - - -
6. Penguatan sumber bibit/benih HPT di UPTD dan kelompok (Ha)
700 60 153 - - -
7. Pengembangan padang penggembalaan (Ha)
700 - - - - -
8. Pemanfaatan lahan ex-tambang untuk pengembangan HPT (Ha)
700 - - - - -
9. Pengembangan integrasi tanaman ruminansia (Kelompok)
638 20 61 - - -
10. Penanaman dan pengembangan tanaman pakan ternak berkualitas (Stek)
5.870.000 328.400 632.000 - - -
11. Pengembangan pakan konsentrat melalui UPP, LP, UBP dan revitalisasi UPP/LP/PPSK (Kelompok)
88 1 4 - - -
12. Penguatan pakan sapi perah (Ton)
6.300 150 350 - - -
13. Penguatan pakan sapi potong induk (Ton)
475
63 80 - - -
14. Penguatan pakan sapi potong penggemukan (Ton)
13.530 62 458 - - -
15. Pengujian mutu pakan di BPMSP, Bvet dan Lab. Pakan Daerah (Sampel)
8.380 1.439 3.897 - - -
16. Kesiagaan wabah PHM (Dosis)
9.380.934 137.611 6.872.558 - - -
10
Kegiatan Pendukung Target Realisasi Kemajuan Pelaksanaan (%) TW I TW II TW III TW IV
17. Penanggulangan gangguan reproduksi pada sapi/kerbau dan penyakit parasiter (Dosis)
393.190 7.384 16.751 - - -
18. Peningkatan produksi vaksin, obat hewan dan bahan biologik (Dosis)
8.377.775 310.025 5.288.099 - - -
19. Penyidikan dan pengujian PHM (Dosis)
265.928 124.259 175.520 - - -
20. Peningkatan produksi benih (Dosis)
4.803.800 2.372.269 2.911.922 - - -
21. Populasi dan produksi bibit (Ekor)
462.774 230.075 248.767 - - -
22. Penguatan sapi/kerbau betina bunting (Kelompok)
195 5 67 - - -
23. Pengembangan kelompok perbibitan ternak (Kelompok)
56 - 12 - - -
24. Penguatan wilayah pembibitan (Paket)
34 - 5 - - -
25. Fasilitasi peralatan RPH Ruminansia (Unit)
23 - - - - -
26. Monitoring dan surveilans reisdu dan cemaran mikroba (Sampel)
29.519 5.839 13.964 - - -
27. Pengembangan kapasitas SDM bidang kesmavet (Orang)
475 - 69 - - -
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa, Ditjen Peternakan dan Kesehatan
Hewan dalam mendukung peningkatan produksi daging sapi dan kerbau melalui
beberapa kegiatan pendukung dan sampai dengan triwulan II sudah ada beberapa
yang terealisasi yaitu: kegiatan pengembangan usaha budidaya ternak 42,28%;
kegiatan optimalisasi IB 2,02%; kegiatan penyebaran pejantan sapi potong dan
kerbau (INKA) 27,61%; kegiatan gertak birahi dan IB 7,17%; kegiatan
pengembangan dan pemeliharaan padang penggembalaan dan kebun HPT di UPT
32,04; kegiatan penguatan sumber bibit/benih HPT di UPTD dan kelompok 21,86%;
kegiatan pengembangan integrasi tanaman ruminansia 9,56%; kegiatan penanaman
dan pengembangan tanaman pakan ternak berkualitas 10,77%; kegiatan
pengembangan pakan konsentrat melalui UPP, LP, UBP dan revitalisasi
UPP/LP/PPSK 4,55%; kegiatan penguatan pakan sapi perah 5,56%; kegiatan
penguatan pakan sapi potong induk 16,84%; kegiatan penguatan pakan sapi potong
11
penggemukan 3,39%; kegiatan pengujian mutu pakan di BPMSP, Bvet dan Lab.
Pakan Daerah 46,5%; kegiatan kesiagaan wabah PHM 73,26%; kegiatan
penanggulangan gangguan reproduksi pada sapi/kerbau dan penyakit parasiter
4,26%; kegiatan peningkatan produksi vaksin, obat hewan dan bahan biologik
63,12%; kegiatan penyidikan dan pengujian PHM 66%; kegiatan peningkatan
produksi benih 60,62%; kegiatan populasi dan produksi benih 53,76%; kegiatan
penguatan sapi/kerbau betina bunting 34,36%; kegiatan pengembangan kelompok
perbibitan ternak 21,43%; kegiatan penguatan wilayah pembibitan 14,71%; kegiatan
monitoring dan surveilans residu dan cemaran mikroba 47,31% dan kegiatan
pengembangan kapasitas SDM bidang kesmavet 14,53%.
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN
Tabel 11. Pemantauan Capaian Indikator Kinerja Produksi Daging Sapi dan Kerbau Badan Litbang Pertanian
Kegiatan Pendukung Target Realisasi Kemajuan Pelaksanaan (%) TW I TW II TW III TW IV
1. Bibit unggul ternak sapi dan kerbau (Ekor)
1.000 250 550 - -
2. Inovasi teknologi pakan ternak sapi dan kerbau (Teknologi)
2 - 1 - -
3. Inovasi teknologi budidaya ternak sapi dan kerbau (Teknologi)
7 - 3 - -
4. Inovasi teknologi veteriner dan pengendalian penyakit hewan strategis (Teknologi)
24 3 12 - -
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa Badan Litbang Pertanian turut serta
dalam mendukung peningkatan produksi daging sapi dan kerbau dengan kegiataan
pendukungnya antara lain bibit unggul ternak sapi dan kerbau dengan target 1.000
ekor telah terealisasi sebesar 550 ekor (55%), kegiatan inovasi teknologi pakan
ternak sapi dan kerbau target 2 teknologi realisasi 1 teknologi (50%), inovasi
teknologi budidaya ternak sapi dan kerbau belum ada realisasi target 7 teknologi
realisasi 3 teknologi (53,18%) dan kegiatan inovasi teknologi veteriner dan
pengendalian penyakit hewan strategis dengan target 24 teknologi sudah terealisasi
12 teknologi (50%).
12
Kegiatan pendukung lain swasembada padi, jagung dan kedelai serta peningkatan
produksi daging dan gula dari Ditjen PSP, Badan PPSDM Pertanian dan Badan
Karantina Pertanian, dengan rincian sebagai berikut.
DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN
Tabel 12. Pemantauan Capaian Indikator Kinerja Swasembada Padi, Jagung dan Kedelai serta Peningkatan Produksi Daging dan Gula Ditjen PSP
Kegiatan Pendukung Target Realisasi Kemajuan Pelaksanaan
(%) TW I TW II TW III TW IV
1. Pengelolaan air irigasi untuk pertanian - Pengembangan
jaringan irigasi (Ha)
2.600000
282.548
1.101.750
-
-
2. Perluasan areal dan pengelolaan lahan pertanian - Pengembangan
optimasi lahan (Ha) - Pengembangan
SRI (Ha)
1.030.000
200.000
47.067
-
315.086
6.563
-
-
3. Pengelolaan sistem penyediaan dan pengawasan alat mesin pertanian - Traktor roda 2
(Unit) - Pompa air (Unit) - Rice transplanter
(Unit) - Traktor roda 4
tanaman pangan (Unit)
26.135
9.178 5.000
1.000
3.814
1.482 -
-
21.813
6.643 1.540
327
-
- -
-
-
- -
-
4. Fasilitasi pupuk dan pestisida - Unit UPPO (Unit) - Urea - SP-36 - ZA - NPK - Organik
897 4.100.000
850.000 1.050.000 2.550.000 1.000.000
- 641.134 173.368 181.373 433.065 104.426
175 1.697.091
437.557 454.062
1.201.549 362.053
- - - - - -
- - - - - -
5. Pelayanan pembiayaan pertanian dan PUAP - Penyaluran dana
PUAP (Gapoktan)
3.000
-
1.581
-
-
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, kegiatan pendukung yang berkaitan dengan
sasaran strategis swasembada padi, jagung dan kedelai serta peningkatan produksi
daging dan gula dari Ditjen PSP antara lain:
a. Kegiatan pengelolaan air irigasi untuk pertanian dengan pengembangan jaringan
irigasi dengan target 2.600.000 Ha, realisasi 1.101.750 Ha (42,38%).
13
Permasalahan yang terjadi adalah keterbatasan petugas pelaksana kegiatan di
kabupaten dan provinsi, verifikasi CPCL RJIT dana APBN-P belum seluruhnya
terpenuhi, pelaksanaan fisik di daerah rawa lebak/pasang surut menunggu kondisi
air surut dan kemampuan kelompok dalam menyusun RUKK dan desain terbatas.
Tindak lanjut yang dilakukan adalah Dinas Pertanian Provinsi maupun Kabupaten
perlu menambah petugas pelaksana RJIT, percepatan verifikasi CPCL APBN-P
dan pemberkasan dokumen administrasi, mempercepat pelaksanaan fisik di lahan
rawa lebak pasang surut dan meningkatkan peran tim teknis/korlap dalam
pengawalan penyusunan RUKK.
b. Kegiatan perluasan areal dan pengelolaan lahan pertanian dengan
pengembangan optimasi lahan target 1.030.000 Ha terealisasi 315.086 Ha
(30,59%) dan kegiatan pengembangan SRI denga target 200.000 Ha terealisasi
6.563 Ha (3,28%). Permasalahan yang terjadi adalah adanya penerapan sistem
penganggaran di KPPN (SPAN) menghambat proses pencairan
anggaran/realisasi keuangan serta kesulitan dalam penentuan lokasi agar tidak
tumpang tindih dengan kegiatan lain karena luas bahu lahan yang tersedia
terbatas. Tindak lanjut yang dilakukan adalah mengadakan sosialisasi dan
bimbingan terhadap penerapan sistem penganggaran SPAN, sudah dilakukan
koordinasi dengan daerah mengenai kesanggupan pelaksanaan kegiatan SRI dan
optimasi lahan untuk selanjutnya proses melalui revisi DIPA.
c. Kegiatan pengelolaan sistem penyediaan dan pengawasan alat mesin pertanian
yaitu traktor roda 2 sebanyak 26.135 unit terealisasi 21.813 unit (83,4%), pompa
air sebanyak 9.178 unit terealisasi 6.643 unit (72,38%), rice transplanter sebanyak
5.000 unit realisasi 1.540 unit (30,8%) dan traktor roda 4 tanaman pangan
sebanyak 1.000 unit realisasi 327 unit (32,7%). Permasalahan yang terjadi pada
kegiatan ini adalah lokasi pengiriman untuk wilayah Indonesia Timur lebih sulit
dibandingkan wilayah lainny dan proses penyelesaian berita acara serah terima
barang memerlukan waktu sehingga penyerapan anggaran terlambat. Tindak
lanjut yang dilakukan adalah dengan mengoptimalkan sumber daya manusia dan
waktu sebaik-baiknya serta mengingatkan penyedia alsintan untuk bekerja ekstra
dalam penyaluran alat dan penyerapan anggaran.
d. Kegiatan fasilitasi pupuk dan pestisida antara lain unit UPPO sebanyak 897 unit
terealisasi 175 unit (19,51%), urea target 4.100.000 terealisasi 1.697.091
(41,39%), SP-36 target 850.000 terealisasi 437.557 (51,48%), ZA target
14
1.050.000 terealisasi 454.062 (43,24%), NPK target 2.550.000 terealisasi
1.201.549 (47,12%) dan organik target 1.000.000 terealisasi 362.053 (36,21%).
e. Kegiatan pelayanan pembiayaan pertanian dan PUAP dengan penyaluran dana
PUAP target 3.000 gapoktan terealisasi 1.581 gapoktan (52,7%).Permasalahan
yang terjadi adalah realisasi dana PUAP masih relatif rendah, karena
terlambatnya dokumen yang datang dari daerah ke sekretariat PUAP, tim teknis
PUAP Kabupaten/Kota masih banyak yang belum melakukan pemberkasan
dokumen dari DNS yang sudah diterbitkan dan belum semua anggota aspirasi
masyarakat menyampaikan usulan desa/gapoktan PUAP ke Kementerian
Pertanian sehingga target DNS belum tercapai. Tindak lanjut yang dilakukan
adalah akan menerbitkan Kepmentan Desa dan Gapoktan PUAP tahap ke XI
sebanyak 100 desa/gapoktan, melakukan percepatan pemberkasan dokumen
dengan melakukan koordinasi antara tim PUAP Pusat dengan tim PUAP Provinsi
serta melakukan verifikasi dokumen secara langsung ke daerah dan melakukan
koordinasi dengan aspirasi masyarakat untuk segera mengusulkan
desa/gapoktan PUAP.
Gambar 1. Rice Transplanter
15
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PERTANIAN
Tabel 13. Pemantauan Capaian Indikator Kinerja Swasembada Padi, Jagung dan Kedelai serta Peningkatan Produksi Daging dan Gula Badan PPSDM Pertanian
Kegiatan Pendukung Target Realisasi Kemajuan Pelaksanaan (%) TW I TW II TW III TW IV
1. Kelembagaan petani yang meningkat kapasitasnya (Unit)
5.256 278 1.112 - - -
2. Kelembagaan penyuluhan yang meningkat kapasitasnya (Unit)
4.671 299 1.195 - - -
3. Penyuluh pertanian yang meningkat kinerjanya (Orang)
69.354 6.859 27.435 - - -
4. SDM lulusan pendidikan tinggi dan menengah pertanian yang memenuhi standar kompetensi kerja (Orang)
21.434 2.171 8.683 - - -
5. SDM pertanian yang tersertifikasi profesi bidang pertanian (Orang)
2.700 150 600 - - -
6. Aparatur pertanian dan non aparatur pertanian yang memenuhi standar kompetensi kerja (Orang)
27.703 3.937 15.747 - - -
7. Kelembagaan pelatihan, pendidikan tinggi, pendidikan menengah dan profesi pertanian yang meningkat kapasitasnya (Unit)
144 18 71 - - -
8. Materi penyuluhan yang dikembangkan dan dihasilkan (Paket)
7.359 384 1.536 - - -
9. Pengawalan dan pendampingan penyuluh di sentra produksi yang meningkat kualitasnya (WKPP)
12.752 823 3.290 - - -
Sampai dengan triwulan II kegiatan sudah banyak yang terealisasi dan di lapang
tidak ada permasalahan yang terjadi, diharapkan sampai dengan triwulan IV dapat
terealisasi 100% untuk semua kegiatan.
16
BADAN KARANTINA PERTANIAN
Tabel 14. Pemantauan Capaian Indikator Kinerja Swasembada Padi, Jagung dan Kedelai serta Peningkatan Produksi Daging dan Gula Badan Karantina Pertanian
Kegiatan Pendukung Target Realisasi Kemajuan Pelaksanaan (%) TW I TW II TW III TW IV
1. Sertifikasi karantina tumbuhan (Bulan)
12 3 6 - - -
2. Sertifikasi karantina hewan (Bulan)
12 3 6 - - -
Sertifikasi karantina tumbuhan (KT) per 30 Juni 2015 antara lain:
a. Impor 48.156 kali
b. Ekspor 66.172 kali
c. Domestik masuk 66.297 kali
d. Domestik keluar 125.633 kali
Terdeteksi positif dan tertangkal OPTK pada jagung, padi, kedelai dan komoditas
tumbuhan lainnya yaitu:
a. Peronospora manshurica
b. Pseudomonas syringae pv. syiringae
c. Clavibacter michiganensis pv michiganensis
d. Strawberry latent ringspot nepvirus (SLRSV)
e. Bulkholderia glumae
f. Tilletia indica
g. Tilletia tritici
Sertifikasi karantina hewan (KH) per 30 Juni 2015 antara lain:
a. Impor 18.382 kali
b. Ekspor 10.527 kali
c. Domestik masuk 88.103 kali
d. Domestik keluar 127.302 kali
Terdeteksi positif dan tertangkal HPHK pada sapi:
a. Avian influennza
b. Anaplasmosis
c. Brucellosis
17
d. Theileriosis
e. Paratuberculosis
f. BVD
g. IBR
2.2. Sasaran Strategis 2: Peningkatan Diversifikasi Pangan
Indikator kinerja untuk sasaran strategis peningkatan diversifikasi pangan hanya ada
satu yaitu skor pola pangan harapan yang berdasarkan pada PK Kementerian
Pertanian 2014 ditargerkan sebesar 84,1. Beberapa Eselon I Lingkup Kementerian
Pertanian yang mendukung hal tersebut antara lain.
BADAN KETAHANAN PANGAN
Badan Ketahanan Pangan (BKP) dalam mendukung sasaran strategis peningkatan
diversifikasi pangan telah melakukan Pemantauan Konsumsi Pangan Wilayah dan
Workshop Konsumsi Pangan.
Untuk data konsumsi (energi, PPH dan protein) tergantung pada data susenas tahun
2015 yang akan keluar di akhir tahun 2015 (triwulan IV).
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN
Badan Litbang Pertanian dalam mendukung sasaran strategis peningkatan
diversifikasi pangan dengan kegiatan model bioindustri sagu dan jagung mendukung
kemandirian pangan dengan target 2 model dengan kemajuan pelaksanana 48%.
2.3. Sasaran Strategis 3: Peningkatan Komoditas Bernilai Tambah, Berdaya
Saing dalam Memenuhi Pasar Ekspor dan Substitusi Impor
Peningkatan komoditas bernilai tambah, berdaya saing dalam memenuhi pasar
ekpor dan substitusi impor dengan kegiatan dari beberapa Eselon I yang terkait
adalah sebagai berikut.
18
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN
Tabel 15. Pemantauan Capaian Indikator Kinerja Pertumbuhan Volume Ekspor Produk Pertanian Utama Ditjen Perkebunan
Kegiatan Pendukung Target Realisasi Kemajuan Pelaksanaan (%) TW I TW II TW III TW IV
1. Pengembangan tanaman kopi (Ha)
34.150 2.732 8.538 - - -
2. Pengembangan tanaman teh (Ha)
3.215 193 804 - - -
3. Pengembangan tanaman kakao (Ha)
184.910 14.793 46.228 - - -
4. Pengembangan tanaman lada (Ha)
10.580 635 2.645 - - -
5. Pengembangan tanaman cengkeh (Ha)
9.770 586 2.443 - - -
6. Pengembangan tanaman pala (Ha)
10.775 647 2.694 - - -
7. Pengembangan tanaman tebu (Ha)
66.163 3.970 6.616 - - -
8. Pengembangan tanaman nilam (Ha)
100 6 10 - - -
9. Pengembangan tanaman kapas (Ha)
7.630 458 763 - - -
10. Pengembangan tanaman karet (Ha)
19.990 1.199 5.997 - - -
11. Pengembangan tanaman kelapa (Ha)
35.650 2.139 10.695 - - -
12. Pengembangan tanaman kelapa sawit (Ha)
7.240 434 2.172 - - -
13. Pengembangan tanaman jambu mete (Ha)
1.700 102 510 - - -
14. Pengembangan tanaman sagu (Ha)
1.100 66 110 - - -
DIREKTORAT JENDERAL PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL
PERTANIAN (PPHP)
Tabel 16. Pemantauan Capaian Indikator Kinerja Peningkatan Komoditas Bernilai Tambah, Berdaya Saing Dalam Memenuhi Pasar Ekspor dan Substitusi Impor Ditjen PPHP
Indikator Kinerja Target Realisasi Kemajuan Pelaksanaan (%) TW I TW II TW III TW IV
1. Pertumbuhan volume ekspor produk pertanian utama (%)
10 8,82 35,15 - -
2. Pertumbuhan volume impor produk pertanian utama substitusi impor (%)
-5 5,86 -13,69 - -
19
Pertumbuhan volume ekspor produk pertanian utama telah sangat melampaui target
10% yaitu 35,15% dan juga untuk pertumbuhan volume impor produk pertanian
utama substitusi impor melampaui target -5% telah mencapai -13,69%.
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN
Dalam sasaran strategis peningkatan komoditas bernilai tambah, berdaya saing
dalam memenuhi pasar ekspor dan substitusi impor yaitu pada indikator kinerja
pertumbuhan volume ekspor produk pertanian utama, kegiatan pendukungnya
adalah teknologi pengembangan produk diversifikasi olahan biji kakao dengan target
2 teknologi dengan kemajuan pelaksanaan 50%.
Sasaran Strategis 4: Peningkatan Pendapatan Keluarga Petani
Indikator kinerja untuk sasaran empat peningkatan pendapatan keluarga petani
adalah dilihat dari PDB pertanian (sempit)/tenaga kerja pertanian, dimana sesuai
dengan PK Kementerian Pertanian 2015 ditargetkan sebesar Rp 8,30 Juta. Sampai
dengan triwulan 1 realisasi mencapai Rp 1,23 juta dimana penghitungan realisasi
pendapatan tergantung dari ketersediaan data BPS.
20
III. PENUTUP
Tabel 17. Pemantauan PK Kementerian Pertanian 2015 Triwulan II No. Sasaran
Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Kemajuan
Pelaksanaan (%)
Vol %
1 Swasembada padi, jagung dan kedelai serta peningkatan produksi daging dan gula
1. Produksi Padi (Juta Ton GKG)
2. Produksi Jagung (Juta Ton Pipilan Kering)
3. Produksi Kedelai (Juta Ton)
4. Produksi Gula Tebu (Juta Ton Hablur)
5. Produksi Daging Sapi dan Kerbau (Juta Ton Daging)
73,40
20,31
1,20
2,97
0,44
75,55
20,66
0,99
0,58
-
102,93
101,72
82,50
19,53 -
-
-
-
-
33,40
2 Peningkatan diversifikasi pangan
Skor Pola Pangan Harapan 84,1 - - 25,00
3 Peningkatan komoditas bernilai tambah, berdaya saing dalam memenuhi pasar ekspor dan substitusi impor
1. Pertumbuhan volume ekspor produk pertanian utama (%)
2. Pertumbuhan volume impor produk pertanian utama substitusi impor (%)
10,00
-5,00
35,15
-13,69
351,50
273,80
-
-
4 Peningkatan pendapatan keluarga petani
PDB Pertanian (sempit)/tenaga kerja pertanian (Rp Juta)
8,30 1,23 14,82 -
Berdasarkan pada tabel di atas dapat dilihat bahwa pada triwulan II tahun 2015
target yang telah dibebankan sesuai dengan Perjanjian Kinerja Kementerian
Pertanian Tahun 2015 adalah, untuk sasaran strategis swasembada padi, jagung
dan kedelai serta peningkatan produksi daging dan gula dengan beberapa indikator
kinerja sebagai berikut, untuk produksi padi sesuai dengan Angka Ramalan I BPS
sebesar 75,55 juta ton, produksi jagung sesuai Angka Ramalan I BPS sebesar 20,66
juta ton, produksi kedelai sesuai dengan Angka Ramalan I BPS sebesar 0,99 juta
ton. Produksi gula tebu sudah terealisasi sebesar 0,58 juta ton dan untuk produksi
daging sapi dan kerbau kemajuan pelaksanaan sebesar 33,4%.
Sasaran strategis peningkatan diversifikasi pangan dengan indikator kinerja skor
Pola Pangan Harapan (PPH) dengan target 84,1 sampai dengan triwulan II sudah
terjadi kemajuan pelaksanaan kegiatan sebesar 25%. Hal ini dikarenakan data
21
konsumsi (energi, PPH dan protein) tergantung pada data susenas tahun 2015 akan
keluar di akhir tahun 2015 (triwulan IV).
Sasaran strategis peningkatan komoditas bernilai tambah, berdaya saing dalam
memenuhi pasar ekspor dan substitusi impor dengan indikator sebagai berikut:
pertumbuhan volume ekspor produk pertanian utama dengan target 10% sampai
dengan triwulan II sudah terealisasi 35,15%, untuk pertumbuhan volume impor
produk pertanian utama substitusi impor dengan target -5% terealisasi -13,69%.
Sasaran strategis peningkatan pendapatan keluarga petani dengan indikator kinerja
PDB pertanian (sempit)/tenaga kerja pertanian dengan target Rp. 8,30 juta sudah
terealisasi sebesar Rp. 1,23 juta.