bab 1 pendahuluan 1.1 latar belakang - maroskab.go.id · bab iv visi,misi, tujuan dan sasaran,...
TRANSCRIPT
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan pemerintahan Kabupaten Maros memasuki periode 2010-
2015, maka semua SKPD yang ada dilingkup pemerintahan Kabupaten Maros juga
memasuki tahapan periode tersebut. Dalam perjalanan selama periode lima tahun
mendatang diperlukan pedoman kerja sebagai acuan dalam pengambilan keputusan
dan kebijakan dalam pelaksanaan tugas Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
yang terangkum dalam Rencana Strategis (RENSTRA) lima tahun.
Rencana strategi Satuan Kerja Perangkat daerah yang disebut RENSTRA-
SKPD memuat gambaran pelayanan SKPD, Issu-issu strategis,visi, misi, tujuan,
sasaran strategis, kebijakan , rencana program / kegiatan , indikator kinerja,
kelompok sasaran dan pagu indikatif.
Berdasarkan hal di atas maka Satuan Polisi Pamong Praja sebagai Satuan
Kerja Perangkat daerah dilingkup Pemerintahan Kabupaten Maros menyusun
pedoman kerja yang berbentuk Rencana Strategis Satuan Polisi Pamong Praja
(RENSTRA SAT.POL-PP) yang disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsi Satuan
Polisi Pamong Praja Kabupaten Maros dan berpedoman pada Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Maros periode tahun
2010-2015.
Sesuai visi yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Maros yakni”
Mewujudkan masyarakat Maros yang sejahtera dan beriman, melalui
Pemerintahan yang bersih dan profesional”, maka Satuan Polisi Pamong Praja
Kabupaten Maros mengembang amanah untuk mewujudkan peningkatn pelayanan
di segala bidang penyelenggaraan tugas-tugas Ketentraman dan Ketertiban Umum.
Program kerja Satuan Polisi Pamong Praja yang tertuang dalam Rencana
Kerja (Renstra) Satuan Polisi Pamong Praja disusun berdasarkan misi Bupati Maros
dan Wakil Bupati Maros . Dan yang mencakup tugas dan fungsi Satuan Polisi
Pamong Praja dari beberapa misi yang tertuang dalam RPJMD kabupaten Maros
yaitu :
2
1. Penataan Birokrasi dan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
2. Meningkatkan Partisipasi masyarakat dalam Proses Pembangunan
Selanjutnya dalam melaksanakan rencana pembangunan yang telah
ditetapkan, maka diperlukan pengendalian pelaksanaan rencana pembangunan. Ini
dimaksudkan untuk menjamin tercapainya tujuan dan sasaran yang tertuang dalam
rencana melalui kegiatan yang terkoreksi selama pelaksanaan penyusunan rencana
tersebut. Kemudian pelaksanaan rencana tersebut dievaluasi berdasarkan indicator
dan sasaran kinerja yang tercantum dalam dokumen rencana pembangunan.
Indikator dan sasaran kinerja mencakup masukan (Input), keluaran (Output), hasil
(result), manfaat (benefit), dan dampak (impact).
Dengan adanya beberapa regulasi yang sangat terkait dengan pelaksanaan
perencanaan pembangunan Daerah, maka Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten
Maros mengambil langkah untuk melakukan revisi/perbaikan Rencana Strategis
periode 2010 -2015. Adapun hal yang mendasari perlunya revisi tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara
Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah.
2. Peraturan Daerah Kabupaten Maros Nomor 4 Tahun 2012 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kabupaten Maros Tahun 2012 – 2032.
3. Peraturan Daerah Kabupaten Maros Nomor 12 Tahun 2012 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Maros.
1.2 Landasan Hukum
Penyusunan Renstra Satuan Polisi Pamong Praja didasarkan pada:
1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
2. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara,
(Lemabaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
3
3. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara, (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4400);
4. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang system Perencanaan
Pembangunan Nasional, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
5. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah
terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan
kedua atas Undang-undang Nom or 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah menjadi Undang-undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844);
6. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4438);
7. Undang-undang Nomor 28 1999 tentang penyelenggaraan Negara yang bersih
dan bebas dari korupsi, kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik
Indonesia tahun 1999 Nomor 75, Tambahan lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3851);
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah.
9. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 06 tahun 2010 tentang Prosedur Tetap Satuan
Polisi Pamong Praja;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah;
4
12. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
13. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi Dan Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota;
14. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat
Daerah;
15. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
16. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Permbangunan
Daerah;
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah;
18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata cara
Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah;
19. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 2 Tahun 2010 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah propvinsi Sulawesi Selatan;
20. Peraturan Daerah Kabupaten Maros Nomor 10 Tahun 2010 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2010 – 2015
21. Peraturan Daerah Kabupaten Maros nomor 4 Tahun 2012 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kabupaten Maros tahun 2012 – 2032;
22. Peraturan Daerah Kabupaten Maros Nomor 12 Tahun 2012 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Maros;
23. Peraturan Bupati Maros Nomor 46 Tahun 2011 tentang Pedoman Tata Naskah
Dinas Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Maros;
5
1.3 Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan Renstra-SKPD Maros yaitu :
a. Menjabarkan Rencana Pembangunan jangka Menengah Daerah (RPJMD)
tahun 2010-2015
b. Menjadi alat ukur Pemerintah Daerah guna mencermati pelaksanaan
perjalanan pemerintahan dan pelayanan kemasyarakatan serta pelaksanaan
pembangunan selama 5 tahun menurut tupoksi masing-masing SKPD
c. Menjadi Pedoman SKPD yang bersangkutan dalam melaksanakan pelayanan
kepada masyarakat dan pembinaan aparatur.
1.4 Sistematika Penulisan
Rencana Kerja Satuan Polisi Pamong Praja (Renstra-Sat.Pol-PP)
Kabupaten Maros disusun dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Memuat hal-hal substansial penyusunan Renstra Satuan Polisi
Pamong Praja meliputi :
1.1 latar belakang,
1.2 landasan hukum,
1.3 maksud dan tujuan, dan
1.4 sistematika penulisan .
BAB II Gambaran Pelayanan Satuan Polisi Polisi Pamong Praja yang
meliputi:
2.1 tugas, fungsi dan struktur Organisasi,
2.2 sumber daya,
2.3 kinerja pelayanan serta tantangan dan peluang pengembangan
pelayanan Satuan Polisi Pamong Praja.
6
BAB III Issu-issu Strategis berdasarkan tugas dan fungsi yang meliputi:
3.1 telaahan Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan
Fungsi Pelayanan,
3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah Terpilih
3.3 penentuan issu-issu strategis.
BAB IV Visi,Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi, dan Kebijakan
4.1 Visi dan Misi
4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah
4.3 Strategi dan Kebijakan
BAB V Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok
Sasaran dan Pendanaan Indikatif
BAB VI Indikator Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja yang mengacu pada
tujuan dan sasaran RPJMD
BAB VII Penutup
6
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja
Struktur Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Maros
dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 40 Tahun 2011,
tanggal 13 September 2011 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Satuan
Polisi pamong Praja, Peraturan Daerah tentang peningkatan status Kantor Satuan
Polisi Pamong Praja menjadi Satuan Polisi Pamong Praja, Peraturan Bupati Maros
Nomor 80 / XII / 2008 tentang tugas pokok, fungsi, uraian tugas dan tata kerja
Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Maros
Tugas dan Fungsi
Adapun Tugas pokok Satuan Polisi Pamong Praja adalah membantu
Bupati menyelenggarakan sebagian kewenangan Pemerintah Daerah dibidang
ketentraman dan ketertiban umum serta tugas pembantuan yang diberikan oleh
Pemerintah menjadi tanggungjawabnya.
Untuk menyelenggarakan Tugas Pokok tersebut diatas maka Satuan
Polisi Pamong Praja mempunyai tugas sebagai berikut :
a. Perumusan Kebijakan Teknis dibidang Ketentraman dan ketertiban Umum
b. Penyiapan pelaksanaan kegiatan Operasional, Ketentraman dan ketertiban
Umum, Pembinaan umum
c. Pelayanan Penunjang Penyelenggaraan Pemerintah Daerah di bidang tugasnya
d. Pelaksanaan Administrasi dan ketatausahaan
e. Pelaksanaan Tugas Pembantuan dari Pemerintah menjadi tanggungjawab
f. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan atas kebijakan Bupati
7
Tugas pokok dan Fungsi Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Maros
yang dijabarkan lebih rinci dalam satuan kerja Kepala Satuan, Kabag / Kabid,
Kasubag dan Seksi sebagai berikut :
Kepala Satuan
Tugas
Satuan Polisi Pamong Praja dipimpin oleh kepala satuan yang mempunyai
tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan
penegakan ketentraman dan ketertiban umum.
Fungsi
Perumusan kegiatan operasional dibidang ketentramn dan ketertiban
umum
Pengkoordinasian pelaksanaan peraturan Daerah dan Peraturan
pelaksanaannya serta norma-norma yang berlaku di daerah-daerah
Pembinaan dan pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional dibidang
ketentraman dan ketertiban umum
Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya
Sekretaris
Tugas
Sekretaris mempunyaitugas pokok mengkoordinasikan kegiatan administrasi
urusan umum, kepegawaian, keuangan serta menyusun program.
8
Sekretaris terdiri atas 3 (Tiga) Kepala Sub Bagian yaitu :
1. Sub Bagian Program;
Sub Bagian Program dipimpin oleh kepala sub bagian yang mempunyai
tugas pokok mengumpulkan bahan dan mengelola penyusunan program,
penyajian data dan penyusunan laporan kinerja.
2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
Sub Bagian umum dan kepegawaian dipimpin oleh kepala sub bagian yang
mempunyai tugas pokok melakukan urusan ketatausahaan, administrasi
pengadaan, pemeliharaan dan penghapusan barang, urusan rumah tangga.
3. Sub Bagian Keuangan;
Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh kepela sub bagian yang mempunyai
tugas pokok melaksanakan penatausahaan administrasi keuangan meliputi
penyusunan anggaran, penggunaan, pembukuan, pertanggung jawaban dan
pelaporan.
Fungsi
Pelaksanaan koordinasi dan pengendalian internal kegiatan ketatausahaan
di lingkungan Satuan Polisi Pamong Praja;
Pelaksanaan pengelolaan, program, keuangan, umum dan kepegawaian;
Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya;
9
Bidang Penegakan Perundang-Undangan Daerah
Tugas
Bidang Tata Penegakan Perundang-Undangan Daerah dipimpin oleh kepala
bidang yang mempunyai tugas pokok melakukan pengawasan Peraturan
Daerah dan peraturan Bupati.
Bidang Penegakan Perundang-Undangan terdiri dari 2 (Dua) seksi :
1. Seksi Pembinaan, Pengawasan dan penyuluhan
Seksi Pembinaan, Pengawasan dan penyuluhan dipimpin oleh kepala seksi
yang mempunyai tugas pokok melakukan pembinaan pengawasan dan
penyuluhan terhadap warga masyarakat tentang Peraturan Daerah dan
Peraturan Bupati.
2. Seksi Penyelidikan dan Penyidikan
Seksi Penyelidikan dipimpin oleh Kepala Seksi yang tugas pokok
melakukan koordinasi penyelidikan dan penyidikan serta menyiapkan
bahan kelengkapan pemeriksaan terhadap pelanggaran Peraturan Daerah
dan Peraturan Bupati.
Fungsi
Pengkajian bahan pengendalian Polisi Pamong Praja dan Linmas;
Pengkajian bahan pengendalian penyidik Pegawai Negeri Sipil;
Pengkajian bahan pelaporan pengendalian Polisi Pamong Praja dan
Linmas serta penyidik Pegawai Negeri Sipil;
Penyusunan bahan rencana kerja sama operasional;
Penyusunan bahan pelaksanaan kerja sama operasional;
Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya;
10
Bidang Ketertiban Umum dan Ketenraman Masyarakat
Tugas
Bidang kerjasama dengan Ketertiban Umum dan Ketenraman Masyarakat
dipimpin oleh kepala bidang yang mempunyai tugas pokok melaksanakan
pengendalian operasional pengamanan acara protokoler dan tempat-tempat
penting serta koordinasi dan kerjasama dengan pihak terkait dalam
penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat.
Bidang Trantibum terdiri atas 2 (dua) seksi :
1. Seksi Operasi dan Pengendalian
Seksi Operasi dan pengendalian dipimpin oleh kepala seksi yang
mempunyai tugas pokok menyusun pedoman pengamanan, pengawalan,
penertiban, kepretokolan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Seksi Kerjasama
Seksi kerjasama dipimpin oleh kepala seksi mempunyai tugas pokok
melakukan koordinasi dan kerjasama dengan pihak terkait dalam
penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenraman masyarakati.
Fungsi
Pengawasan pelaksanaan Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati
Kabupaten Maros;
Penyidikan dan penindakan terhadap warga masyarakat dan / atau badan
hukum yang melanggar Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati;
Penyuluhan terhadap warga masyarakat dan / atau badan hukum agar tidak
melakukan tindakan yang dapat mengganggu ketentraman dan ketertiban
umum serta tidak melanggar Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati;
Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya.
11
Bidang Sumber Daya Aparatur
Tugas
Bidang Sumber Aparatur oleh kepala bidang yang mempunyai tugas pokok
melaksanakan koordinasi, perencanaan, perumusan kebijakan, pembinaan,
pendidikan dan pelatihan personil Satuan Polisi Pamong Praja, Penyidik
Pegawai Negri Sipil (PPNS) dan perlindungan Masyarakat.
Bidang Sumber Daya Aparatur terdiri dari :
1. Seksi pelatihan Dasar
Seksi pelatihan dasar dipimpin oleh kepala seksi yang mempunyai tugas
pokok melakukan peningkatan kwalitas sumber daya manusia Polisi
Pamong Praja melalui pendidikan dan latihan dasar.
2. Seksi Teknis FungsionalPembinaan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS)
Seksi teknis fungsional dipimpin oleh seorang kepala seksi, mempunyai
tugas pokok melakukan penyelenggaraan pendidikan teknis fungsional
dalam rangka meningkatkan kwalitas sumber daya manusia personil satuan
polisi pamong praja.
Fungsi
Peningkatan sumber daya manusia Polisi Pamong Praja dan Linmas
melalui diklat dasar, fungsi teknis dan fungsional
Peningkatan perlengkapandan peralatan Polisi Pamong Praja dan Linmas;
Pengumpulan dan informasi ketentraman dan ketertiban;
Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan;
12
Bidang Perlindungan Masyarakat
Tugas
Bidang Perlindungan Masyarakat dipimpin oleh Kepala Bidang yang
mempunyai tugas pokok melaksanakan koordinasi pelaksnaan pembinaan kesiap-
siagaan, peningkatan sumber daya serta operasional perlindungan masyarakat.
Bidang Perlindungan Masyarakat terdiri dari :
1. Seksi Satuan Perlindungan Masyarakat
Seksi pelindungan masyarakat dipimpin oleh kepala seksi yang mempunyai
tugas pokok melaksanakan koordinasi, kesiap-siagaan dan mengendalikan satuan
perlindungan masyarakat dalam penanggulangan bencana.
Fungsi
Menyiapkan bahan penyusunan pedoman atau petunjuk teknis operasional
perlindungan masyarakat;
Menyiapakan bahan dan melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam
rangka pelaksanaan kegiatan perlindungan masyarakat;
Melakukan koordinasi penyelenggaraan pembinaan satuan perlindungan
masyarakat propinsi atau kabupaten/ kota se Sulawesi Selatan;
Menyiapkan bahan penyusunan pedoman atau petunjuk teknis bina potensi
masyarakat;
Melakukan koordinasi dalam rangka pemantauan dan monitoring terhadap
potensi masyarakat dalam rangka perlindungan masyarakat;
Melakukan koordinasi pelaksanaan sosialisasi dan pembinaan potensi
masyarakat;
13
Jumlah Pegawai dalam lingkup Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten
Maros dapat dilihat pada table berikut :
Tabel 1
Jumlah Pegawai Negeri Sipil berdasarkan jenis kelamin :
No Jenis Kelamin Jumlah
1 Laki- laki 79 Orang
2 Perempuan 16 Orang
Total 95 Orang
Tabel 2
Jumlah Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan jenjang Pendidikan
No Jenjang Pendidikan Jumlah
1 Strata Dua (S2) 1 Orang
2 Strata Satu (S1) 42 Orang
3 SMA / SMU sederajat 41 Orang
4 SMP 10 Orang
5 SD 1 Orang
Total 95 Orang
Tabel 3
Jumlah pegawai Negeri Sipil berdasarkan tingkat kepangkatan atau Golongan Ruang
No Pangkat / Gol. Ruang Jumlah
1 IV (Empat) 5 Orang
2 III (Tiga) 12 Orang
3 II (Dua) 67 Orang
4 I (Satu) 11 Orang
Total 95 Orang
14
Tabel 4
Jumlah Pegawai Negeri Sipil berdasarkan tingkat jabatan atau eselon
No Jabatan Eselon Jumlah
1 Kepala Satuan II.b 1 Orang
2 Kepala Bidang III.b 4 Orang
3 Kepala Sub Bagian / Seksi IV.a 8 Orang
4 Staf - 82 Orang
Total : 95 Orang
Pegawai kontrak yang berada dalam lingkup Satuan Polisi Pamong Praja
sebanyak 2 (Dua) orang dan Tenaga bantuan teknis Sukarelawan sebanyak 730
Orang yang mana telah ditempatkan pada SKPD-SKPD (Kantor, Dinas, Badan)
untuk melaksanakan tugas pengamanan.
15
Sarana dan Prasarana / Perlengkapan
Dalam pelaksanaan tugasnya maka perlu didukung oleh sarana dan
prasarana yang memadai. Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki oleh satuan
polisi pamong praja selama periode sebelumnya (2005-2010) yaitu:
No Jenis Jumlah
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Mobil APV
Mobil Dalmas
Mobil Patroli
Motor PRC
Motor Patwal
Handy Talky
Komputer
Note Book
Mesin Ketik
Mega Phone
Pesawat Rig Power
Meja
Kursi
kursi tamu
Sangkur
Drug dring
Lemari sorok
Lemari kayu
Dispenser
televise
1 Buah
1 Buah
1 Buah
3 Buah
2 Buah
11 Buah
3 Buah
1 Buah
1 Buah
1 Buah
1 Buah
12 Buah
17 Buah
1 Set
80 Buah
80 Buah
2 Buah
1 Buah
1 Buah
2 Buah
16
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
kipas angin gantung
Helm Provost
Pemanas (cerek )
kursi kayu panjang (Kayu)
Papan Struktur
Papan Daftar Kejadian /
Pelanggaran
Tameng
kamera Handicam
Radio Rekaman (Tape)
Mesin absensi (sidik jari)
Printer
Lemari besi
Rak Besi 4 laci
Meja rapat
1 Buah
12 Provost
1 Buah
1 Buah
1 Buah
1 Buah
30 Buah
1 Buah
1 Buah
6 Buah
2 Buah
1 Buah
6 Buah
1 Buah
2.2 Kinerja Pelayanan Satuan Polisi Pamong Praja
Gambaran umum dari pelayanan yang dilakukan Satuan Polisi Pamong
Praja dalam masa 3 (tiga) tahun sebelumnya (2007-2010) dalam Penegakan
Ketentraman dan Ketertiban Umum, Penegakan Disiplin Pegawai, kerjasama antar
lembaga serta pembinaan sumber daya aparatur yaitu:
a. Penegakan Ketentraman dan Ketertiban Umum
Menerima laporan baik tertulis maupun tidak tertulis, dari Pegawai Negeri
Sipil maupun dari masyarakat umum yang berkaitan dengan ketentraman
dan ketertiban umum,
Melaksanakan sosialisasi Peraturan Daerah atau kebijakan kepala daerah,
17
Melaksanakan penindakan baik secara prepentif maupun persuasif bagi
pelanggar atau yang tidak mengindahkan peraturan atau aturan yang
ditetapkan dengan peraturan daerah,
Memberi pembinaan-pembinaan yang sifatnya rutin atau secara berkala
kepada masyarakat maupun Pegawai Negeri Sipil agar tidak mengulangi
pelanggaran-pelanggaran yang sesuai ketentuan perundang-undangan.
b. Penegakan Disiplin Pegawai
Satuan Polisi Pamong praja dalam penegakan disiplin Pegawai
mempunyai tugas dalam hal penanganan Absensi Pegawai baik Pegawai
Negeri Sipil maupun Pegawai Kontrak dan melakukan evaluasi setiap enam
bulan berjalan. Selain itu secara rutin melakukan sidak ke instansi-instansi
dalam wilayah kerja Pemerintah Kabupaten Maros dan melaporkan hasilnya ke
Badan Kepegawaian Daerah dan Diklat Kabupten Maros tembusan Kepala
Inspektorat dan Tim Baperjakat.
Hasil dari pelaksanaan tugas tersebut adalah untuk peningkatan Disiplin
Pegawai yang dapat dilihat dari kehadiran pegawai dan pelaksanaan tugas yang
berdampak pada pelayanan masyarakat yang semakin baik dan kinerja pegawai
semakin maksimal sesuai yang diharapkan.
c. Kerjasama antar lembaga
Satuan Polisi pamong Praja dalam pelaksanaan tugasnya juga
bekerjasama dengan lembaga terkait dalam hal penanganan masalah
ketentraman dan ketertiban umum dan peningkatan kemampuan dan keahlian
Anggota Satuan Polisi Pamong Praja yang dapat digambarkan sebagai berikut :
Melakukan rasia minuman keras dan PSK bekerjasama dengan Badan
Kesbang dan Linmas, Kepolisian, dan TNI,
Bekerjasama dengan MUI dalam Penertiban Warung-warung makan yang
buka di siang hari selama bulan ramadhan,
18
Bersama-sama dengan kepolisian dalam pengamanan Demonstrasi dan
unjuk rasa,
Bekerjasama dengan Panwaslu dan KPU dalam penertiban atribut
kampanye pada PILPRES, PEMILU dan PEMILUKADA,
Bekerjasama dengan TNI dan Kepolisian dalam Pendidikan dan Pelatihan
Dasar bagi Anggota Satuan Polisi Pamong Praja.
2.3 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Satuan Polisi Pamong
Praja
Tantangan dan Peluang pengembangan pelayanan Satuan Polisi Pamong
Praja dipengaruhi oleh kondisi kemampuan organisasi ( lingkungan Internal) dan
kondisi makro (lingkungan eksternal), yaitu :
1. Lingkungan Internal
Lingkungan Internal meliputi faktor kekuatan dan kelemahan :
a. Kekuatan/Strength (S)
Jumlah Personil (SDM) yang Memadai / mencukupi
Struktur Organisasi yang tertata baik
Adanya sumber daya Manusia yang telah melalui pembinaan,
pendidikan dan Pelatihan
Adanya peraturan perundang-undangan yang terkait dengan tugas-tugas
Satuan Polisi Pamong Praja
Tersedianya dana yang menunjang kegiatan-kegiatan yang berkaitan
dengan tugas-tugas pokoknya.
b. Kelemahan/Weakness (W)
Tidak tersedinya Prasarana dan sarana yang memadai
Tingkat pendidikan kejuruan yang belum merata
Kurangnya rasa tanggung jawab dan disiplin
19
Kurangnya inisiatif dari pada personilnya
Kurangnya pemahaman akan wewenang dan tugas yang diemban
2. Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal meliputi faktor peluang dan tantangan
a. Peluang/Opportunity (O)
Adanya kemajuan dibidang teknologi dan informasi
Adanya pengakuan dari masyarakat atas keberadaan Satuan Polisi
Pamong Praja
Kesadaran masyarakat akan pentingnya ketentraman dan ketertiban
Kepercayaaan pemerintah semakin meningkat
b. Ancaman/Threats (T)
Kurang tersosialisasinya wewenang dan tugas dari Satuan Satuan
Polisi Pamong Praja menyebabkan dalam pelaksanaan tugas –
tugasnya sering mendapatkan kendala.
Apresiasi jajaran Pemerintah Kabupaten terhadap Satuan Polisi
Pamong Praja masih kurang
Kesadaran masyarakat dalam proses perkembangan kota masih rendah
Pengaruh media yang menayangkan aksi – aksi anarkis di kota – kota
besar.
20
B A B III
ISSU-ISSU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI (TUPOKSI)
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Satuan
Polisi Pamong Praja
Upaya peningkatan ketertiban umum dalam wilayah Kabupaten Maros,
diperlukan usaha-usaha strategis yang menjadi tugas pokok dan fungsi Satuan Kerja
Polisi Pamong Praja yang berorientasi kepada terciptanya rasa aman, dalam
melakukan aktifitas kesehariannya.
Menyikapi kondisi masyarakat yang semakin plural akibat letak geografis
Kabupaten Maros yang menjadi penyangga Ibukota Propinsi Sulawesi Selatan dan
menjadi poros trans kebeberapa Kabupaten di wilayah utara Sulawesi Selatan.
sangat rentan dengan pengaruh perubahan kehidupan kota.
Pada pelaksanaan Tugas Pokok Dan Fungsi Satuan Polisi Pamong Praja
Kabupaten Maros dapat diidentifikasi permasalahan – permasalahan yang dihadapi,
yaitu:
1. Sumberdaya Manusia Aparatur Polisi Pamong Praja Kabupaten Maros sebagian
besar masih berpendidikan SLTA/SMU atau sederajat dan direkrut dari PNS
yang notabene secara teknis kurang memenuhi persyaratan sebagai aparatur
penegak PERDA.
2. Keterbatasan sarana dan prasarana pendukung kegiatan operasional di lapangan.
3. Masih rendahnya peran serta secara aktif dan kesadaran masyarakat dalam hal
keamanan dan ketertiban lingkungan.
4. Kondisi Kabupaten Maros yang secara geografis terdiri dari wilayah
pegunungan dan pesisir serta terdiri dari 14 Kecamatan yang menyebabkan
Aparatur Satuan Pol. Pamong Praja mengalami kesulitan untuk menjangkau
seluruh wilayah Kabupaten Maros secara maksimal dan efektif.
21
5. Keterbatasan Dana Operasional untuk kegiatan pengendalian keamanan, ketertiban,
Linmas, dan kenyamanan lingkungan di seluruh wilayah Kabupaten Maros
Dari hal-hal yang disebutkan di atas perlu mendapatkan perhatian dari
semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat untuk aktif secara bersama-sama
mencegah terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban di lingkungan masing-
masing.
3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Terpilih
Dari Visi dan Misi Bupati Maros dan Wakil Bupati Maros yang tertuang
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang pada intinya
mengiginkan perwujudan masyarakat Maros yang sejahtera dan beriman yang dapat
dicapai melalui pelaksanaan pemerintahan yang bersih dan profesional. Pelaksanaan
Pemerintahan yang bersih dan profesional dilakukan dengan penataan dan
perbaikan birokrasi, peningkatan kualitas pelayanan publik, peningkatan sumber
daya manusia aparatur dengan memberikan pelatihan dan pendidikan, peningkatan
sarana dan prasarana yang dapat menunjang pelaksanaan tugas aparatur maupun
yang dapat menunjang aktifitas masyarakat serta pemberdayaan masyarakat ikut
berpartisipasi dalam proses pembangunan mewujudkan Maros lebih baik.
Hasil dari pengidentifikasian terhadap Satuan Polisi Pamong Praja tentang
hal – hal yang dapat menjadi penghambat dan pendorong pada pelaksanaan
pelayanan yang akan dilakukan oleh Sat.Pol.PP dapat mempengaruhi pencapaian
Visi dan Misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih yang akan
digunakan sebagai input bagi perumusan strategis pelayanan Sat.Pol.PP. Olehnya
itu isu – isu yang akan dirumuskan tidak saja berdasarkan tinjauan pada
kesenjangan pelayanan, akan tetapi juga berdasarkan pada kebutuhan dalam
pengelolaan faktor – faktor penghambat tersebut sehingga diharapkan dapat
berkontribusi dalam pencapaian Visi dan Misi kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah
tersebut sebagaimana yang terlihat pada tabel berikut ini:
22
Tabel 3.1 Faktor Penghambat Dan Pendorong Pelayanan SKPD Terhadap Pencapaian Visi, Misi Dan
Program Kepala daerah Dan Wakil Kepala Daerah
VISI
Mewujudkan Masyarakat Maros Yang Sejahtera Dan Beriman, Melalui Pemerintahan Yang Bersih Dan
Profesional.
NO. MISI & PROGRAM BUPATI/WAKIL
BUPATI TERPILIH
PERMASALAHAN
PELAYANAN SKPD
FAKTOR
PENGHAMBAT PENDORONG
1. Misi 3 Penataan Birokrasi Dan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
- Penataan management Kelembagaan Sampai Ke Tingkat Kecamatan masih Kurang Maksimal.
- Kurang Akuratnya Data Dan Informasi Tentang Keamanan Dan Ketertiban lingkungan Di Seluruh wilayah Kabupaten Maros.
Masih Kurang Selarasnya antara Uraian Tugas Pokok Dan Fungsi serta Kewenangan Sat.pol.PP Dengan PP. 38 Tahun
2007 tentang pembagian kewenangan pelaksanaan urusan antara pemerintah pusat, Propinsi Dan Kabupaten.
Tersedianya Regulasi Lain Yang Mengatur tentang Pelaksanaan Tugas Dan
Kewajiban Bagi SKPD Satuan Polisi Pamong Praja Yang berupa Peraturan Setingkat Menteri.
Prog. Peningkatan Sistem Pelayanan Melalui Penerapan Standar
Operasional Prosedur Dan Standar Pelayanan Minimal.
Prog. Peningkatan Kualitas SDM Aparatur PEMDA
- Masih kurangnya Aparatur Satpol.PP yang Berstatus PNS
Kurangnya Tingkat Kedisiplinan Dan Tanggung jawab Dari Aparatur Sat.Pol.PP
Kebijakan Pimpinan Yang memberikan Kesempatan Kepada Aparatur Sat.Pol.PP gunan Pengembangan Diri.
Prog. Peningkatan Sarana Dan Prasarana Kerja Aparatur.
- Minimnya Anggaran guna Pengadaan Sarana Dan Prasarana Pendukung Operasional Di Lapangan.
Belum Teridentifikasinya Kebutuhan Akan sarana Dan Prasarana Kebutuhan Operasional yang Sesuai Standar.
Keinginan Yang Kuat Dari Pimpinan Untuk melengkapi Sarana Dan Prasarana Kebutuhan Operasional Yang Memadai.
2. Misi 6 Meningkatkan Partisipasi masyarakat Dalam Proses Pembangunan.
Masih rendahnya tingkat partisipasi masyarakat dalam keikutsertaan dalam
pelaksanaan ketertiban dan keamanan lingkungan.
Rendahnya Tingkat pelayanan pada masyarakat dalam rangka mengantisipasi
dinamika akselerasi reformasi yang sedemikian cepat guna menyikapi berbagai opini dan benturan yang terjadi dalam pelaksanaan pelayanan yang akan diberikan kepada masyarakat dalam hal ketertiban, kenyamanan dan keamanan lingkungan.
Kesadaran Masyarakat terhadap Pentingnya
Kondisi Lingkungan yang Tertib, Nyaman, dan Aman yang semakin membaik.
Prog. Peningkatan Partisipasi
Masyarakat Dalam Menjaga Kebersihan, Ketertiban, Dan Keamanan Lingkungan
Prog. Peningkatan Peran Serta Sektor Swasta/Masyarakat dalam Berbagai Bidang Pembangunan.
23
3.3 TELAAHAN TERHADAP RENSTRA K/L DAN RENSTRA SKPD
PROPINSI
Salah satu hal yang menjadi rujukan dalam penentuan isu – isu strategis
adalah kajian terhadap Rencana Strategis Kementerian Dan Rencana Strategis
SKPD Propinsi. Dalam hal ini adalah Renstra Kementerian Dalam Negeri Dan
Renstra Satuan Polisi Pamong Praja Propinsi Sulawesi Selatan.
Tabel 3.2.1 Permasalahan Pelayanan Sat.Pol.PP Kabupaten Maros Dan Faktor Penghambat Serta
Pendorong Pelayanan SKPD Berdasarkan Sasaran Renstra K/L
NO. SASARAN JANGKA
MENENGAH RENSTRA
K/L
PERMASALAHAN PELAYANAN
SKPD
FAKTOR
PENGHAMBAT PENDORONG
1. Meningkatnya Dukungan
Reformasi Pada Bidang
Pelayanan Umum.
Belum optimalnya pelayanan publik yang terindikasi dari belum maksimalnya penerapan SPM (Standar Pelayanan Minimal).
Masih tingginya tingkat pelanggaran Peraturan daerah Dan Peraturan Bupati utamanya yang terkait dengan pelaksanaan pencapaian Standar Pelayanan Minimal.
Dukungan masyarakat, DPRD, dan Pemerintah Kabupaten terhadap pelaksanaan tugas Sat.Pol.PP utamanya dalam hal pencapaian target Standar Pelayanan Minimal.
2. Meningkatnya Kualitas
Kelembagaan Dan Aparat
Satpol.PP Dan Sat.Linmas.
Masih rendahnya kapasitas kelembagaan Satpol.PP Dan Sat.Linmas yang diakibatkan oleh masih rendahnya kompetensi aparatur yang belum sepenuhnya professional khususnya dalam penyelenggaraan tugas – tugas teknis Satuan Polisi Pamong Praja.
- Pengetahuan Dan Keterampilan Personil Yang Masih Kurang.
- Penempatan Personil yang belum sesuai dengan kebutuhan.
- Motivasi kerja dan penguasaan bidang tugas yang masih rendah.
- Sarana Dan Prasarana serta fasilitas kerja masih terbatas.
- Masih kurangnya perhatian terhadap pelaksanaan Diklat Keterampilan Bagi Aparatur Sat.Pol.PP.
- Peraturan Perundang – undangan yang mengatur tentang keberadaan Satuan Polisi Pamong Praja.
- Dukungan program/kegiatan dari instansi terkait guna terlaksananya operasional satuan polisi pamong praja.
24
Tabel 3.2.2 Permasalahan Pelayanan Sat.Pol.PP Kabupaten Maros Dan Faktor Penghambat Serta Pendorong Pelayanan SKPD Berdasarkan Sasaran Renstra SKPD Propinsi Sulawesi Selatan
NO. SASARAN JANGKA
MENENGAH RENSTRA
SKPD PROPINSI
PERMASALAHAN PELAYANAN
SKPD
FAKTOR
PENGHAMBAT PENDORONG
1. Mewujudkan Supremasi
Hukum.
Kurangnya peran aktif dari masyarakat dan lembaga kemasyarakatan dalam hal menegakkan Peraturan Daerah dan Kebijakan – Kebijakan daerah Yang telah ada.
Kurangnya koordinasi Berupa Sosialisasi Dan Penyuluhan Kepada masyarakat Mengenai Perda Dan Kebijakan Daerah Lainnya.
PP no.6 Tahun 2010 mengenai Tugas, Fungsi Dan Kewenangan Sat.Pol.PP
2. Meningkatnya Kualitas
Sumber Daya Manusia
Aparatur Satuan Polisi
Pamong Praja.
Masih banyaknya Anggota Sat.Pol.PP yang belum memahami dan menguasai teknis pelaksanaan Tugas pokok Dan Fungsi sehingga menimbulkan Image Yang kurang Baik Di tengah masyarakat akan keberadaan Sat.Pol.PP.
- Pelaksanaan Tugas Dan Fungsi Sat.Pol.PP oleh Anggotanya masih banyak yang belum sesuai dengan Protap Yang benar.
- Masih kurangnya Sarana Dan Prasarana Pendukung pelaksanaan Tugas Pokok Dan Fungsi Sat.Pol.PP yang Representatif dan Memadai.
- Terjalinnya koordinasi dan Hubungan Yang kuat dan baik terhadap instansi yang terkait baik Instansi Vertikal maupun sesame instansi Otonomi daerah.
3. Meningkatnya Ketentraman
Dan Kenyamanan
Masyarakat.
Beberapa isu yang ada yang rentan terhadap terjadinya gejolak ditengah masyarakat, mis. Isu mengenai ketenagakerjaan, isu mengenai Pilkada/Pemilu Legislatif, kenaikan BBM, isu Sosial budaya/sosial/agama/terorisme dll.
- Masih rendahnya tingkat antisipasi yang dilakukan oleh Satpol.PP dalam mengantisipasi terjadinya Gejolak – Gejolak Sosial di tengah masyarakat.
- Terdapat beberapa kearifan local yang dapat berdampak kepada pencegahan terhadap terjadinya gejolak sosial, mis. “siri’ na’pacce”, Sipakainge’, Sipakaraja’dll.
4. Meningkatnya Perlindungan
Kehidupan Bermasyarakat.
Terjadinya perubahan secara fungsi yang signifikan mengenai fungsi dari kelembagaan perlindungan masyarakat yang tadinya berada di Kesbangpol berlaih ke Sat.Pol.PP.
- Penyesuaian terhadap pelaksanaan Fungsi Linmas Pada Sat.Pol.PP
- Terdapat beberapa lembaga sosial masyarakat di Kab. Maros yang sering melakukan komunikasi dalam rangka pencegahan dan penyelesaian potensi permasalahan sosial.
25
3.4 TELAAHAN RTRW DAN KLHS
Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap
unsur terkait yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif
atau aspek fungsional, sedangkan kawasan adalah wilayah yang memiliki fungsi
utama lindung atau budidaya. Telaahan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah Dan
Kajian Lingkungan Hidup Strategis dilakukan untuk mencapai tujuan
pengidentifikasian terhadap implikasi rencana struktur ruang dan pola ruang
terhadap kebutuhan pelayanan SKPD yang diindikasikan dengan pengembangan
pelayanan SKPD, perkiraan kebutuhan pelayanan SKPD, Dan Prioritas wilayah
pelayanan SKPD dalam lima tahun mendatang sehingga SKPD dapat menyusun
rancangan Program beserta targetnya yang sesuai dengan RTRW tersebut.
Tabel 3.4.1 Hasil telaahan struktur ruang wilayah Kabupaten Maros Berdasarkan
Struktur Ruang.
NO
RENCANA STRUKTUR
RUANG
INDIKASI PROGRAM PEMANFAATAN RUANG PADA
PERIODE PERENCANAAN BERKENAN
PENGARUH RENCANA STRUKTUR RUANG
TERHADAP KEBUTUHAN PELAYANAN BAPPEDA
ARAHAN LOKASI PENGEMBANGAN
PELAYANAN BAPPEDA
1. Pusat Kegiatan Nasional (PKN)
Pengembangan Dan Peningkatan Fungsi Pusat Kegiatan Nasional, sebagai:
- Pusat Pemerintahan Kabupaten Dan Kecamatan.
- Pusat Perdagangan Dan Jasa. - Pusat Pelayanan Pendidikan Tinggi. - Pusat Pelayanan Olah Raga. - Pusat Pelayanan Kesehatan. - Pusat Kegiatan Industri Manufaktur. - Pusat Kegiatan Industri Perikanan. - Pusat Kegiatan Pertahanan Dan
Keamanan Negara. - Pusat Kegiatan Pariwisata. - Pusat Kegiatan Pertanian.
- Adanya Peningkatan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Aparatur Sat.Pol.PP Dan Sarana Prasarana Kerja, baik dari segi Kualitas maupun kuantitas.
- Meningkatnya Intensitas Pengkoordinasian Terhadap Pihak – Pihak Terkait.
Seluruh Lokasi Pengembangan PKN
2. Pusat Pelayanan Kawasan Pengembangan Dan Peningkatan Fungsi Pusat Kegiatan Pelayanan Kawasan:
- Pusat Pemerintahan Kecamatan. - Pusat Perdagangan Dan Jasa - Pusat Pelayanan Olah Raga. - Pusat Pelayanan Kesehatan. - Pusat Kegiatan Industri. - Pusat Kegiatan Pertahanan Dan
Keamanan. - Pusat Kegiatan Pariwisata. - Pusat Kegiatan Pertanian.
- Adanya Peningkatan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Aparatur Sat.Pol.PP Dan Sarana Prasarana Kerja, baik dari segi Kualitas maupun kuantitas.
- Meningkatnya Intensitas Pengkoordinasian Terhadap Pihak – Pihak Terkait
Seluruh Lokasi Pengembangan PPK
3. Pusat Pelayanan Lingkungan Pengembangan Dan Peningkatan Fungsi Pusat Kegiatan Pelayanan Lingkungan, Sebagai:
- Pusat Pemerintahan Kecamatan.
- Adanya Peningkatan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Aparatur Sat.Pol.PP Dan Sarana Prasarana Kerja, baik dari segi
Seluruh Lokasi Pengembangan PPL
26
- Pusat Perdagangan Dan Jasa. - Pusat Pelayanan Pendidikan. - Pusat Pelayanan Olah Raga. - Pusat Pelayanan Kesehatan. - Pusat Kegiatan Industri Rumah
Tangga. - Pusat Pertahanan Dan Kemanan
Negara. - Pusat Kegiatan Pariwisata. - Pusat Kegiatan Pertanian.
Kualitas maupun kuantitas. - Meningkatnya Intensitas
Pengkoordinasian Terhadap Pihak – Pihak Terkait
4. Sistem Jaringan Transportasi. Pengembangan Dan Peningkatan Kualitas Sistem Jaringan Transportasi, Meliputi:
- Sistem Jaringan Transportasi Darat. - Sistem Jaringan Sungai Dan
Penyeberangan. - Sistem Jaringan Perkeretaapian. - Sistem Jaringan Transportasi Laut. - Sistem Jaringan Transportasi Darat.
- Adanya Peningkatan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Aparatur Sat.Pol.PP Dan Sarana Prasarana Kerja, baik dari segi Kualitas maupun kuantitas.
- Meningkatnya Intensitas Pengkoordinasian Terhadap Pihak – Pihak Terkait
Seluruh Lokasi Pengembangan Jaringan Transportasi.
5. Sistem Jaringan Energi. Pengembangan Dan Peningkatan Fungsi Sistem Jaringan Energi, Meliputi: - Sistem Jaringan Pipa Minyak. - Sistem Jaringan Pipa Gas Bumi. - Sistem Jaringan Pembangkit Tenaga
Listrik. - Sistem Jaringan Transmisi Tenaga
Listrik.
- Adanya Peningkatan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Aparatur Sat.Pol.PP Dan Sarana Prasarana Kerja, baik dari segi Kualitas maupun kuantitas.
Meningkatnya Intensitas Pengkoordinasian Terhadap Pihak – Pihak Terkait
Seluruh Lokasi Pengembangan Jaringan Energi
6. Sistem Jaringan Sumber Daya Air.
Pengembangan Dan Peningkatan Fungsi Jaringan Sumber Daya Air Yang Meliputi:
- Sungai. - Bendung. - Bendungan. - Cekungan Air Tanah. - Sistem Jaringan Irigasi. - Sistem Jaringan Pengendalian Banjir. - Sistem Pengaman Pantai.
- Adanya Peningkatan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Aparatur Sat.Pol.PP Dan Sarana Prasarana Kerja, baik dari segi Kualitas maupun kuantitas.
Meningkatnya Intensitas Pengkoordinasian Terhadap Pihak – Pihak Terkait
Seluruh Lokasi Pengembangan Jaringan Sumber Daya Air.
7. Sistem Jaringan Telekomunikasi
Pengembangan Dan Peningkatan Fungsi Sistem Jaringan Telekomunikasi, Yang Meliputi:
- Sistem Jaringan Telekomunikasi Terrestrial.
- Sistem Jaringan Telekomunikasi Satelit.
- Adanya Peningkatan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Aparatur Sat.Pol.PP Dan Sarana Prasarana Kerja, baik dari segi Kualitas maupun kuantitas.
Meningkatnya Intensitas Pengkoordinasian Terhadap Pihak – Pihak Terkait
Seluruh Lokasi Pengembangan Jaringan Telekomunikasi
8. Sistem Jaringan Prasarana. Pengembangan Dan Peningkatan Fungsi Sistem Jaringan Prasarana, Yang Meliputi:
- Sistem Jaringan Penyediaan Air Minum.
- Sistem Jaringan Saluran Drainase. - Sistem Jaringan Air Limbah. - Sistem Pengelolaan Persampahan.
- Adanya Peningkatan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Aparatur Sat.Pol.PP Dan Sarana Prasarana Kerja, baik dari segi Kualitas maupun kuantitas.
Meningkatnya Intensitas Pengkoordinasian Terhadap Pihak – Pihak Terkait
Seluruh Lokasi Pengembangan Jaringan Prasarana
9. Sistem Fungsi Lokal Dan Jalur Evakuasi.
Pengembangan Dan Peningkatan Fungsi Lokal Dan Jalur Evakuasi, Yang Meliputi:
- Fungsi Lokal Dan Jalur Evakuasi Untuk Kawasan Rawan Bencana.
- Adanya Peningkatan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Aparatur Sat.Pol.PP Dan Sarana Prasarana Kerja, baik dari segi Kualitas maupun kuantitas.
Meningkatnya Intensitas Pengkoordinasian Terhadap Pihak – Pihak Terkait
Seluruh Lokasi Pengembangan Fungsi Lokal Dan Jalur Evakuasi.
27
Tabel 3.4.2 Hasil telaahan struktur ruang wilayah Kabupaten Maros berdasarkan Pola
Ruang
NO
RENCANA POLA
RUANG
INDIKASI PROGRAM PEMANFAATAN RUANG PADA
PERIODE PERENCANAAN BERKENAN
PENGARUH RENCANA STRUKTUR RUANG
TERHADAP KEBUTUHAN PELAYANAN BAPPEDA
ARAHAN LOKASI PENGEMBANGAN
PELAYANAN BAPPEDA
1. Kawasan Lindung Yang Memberikan Perlindungan Terhadap Kawasan Dibawahnya.
Pengembangan Dan Peningkatan Fungsi Kawasan Lindung Terhadap Perlindungan Kawasan Dibawahnya, Meliputi: - Rehabilitasi Kawasan Lindung - Revitalisasi Kawasan Lindung - Pengembangan Fungsi – Fungsi
Kawasan Lindung. - Peningkatan Fungsi – Fungsi
Kawasan Lindung.
- Adanya Peningkatan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Aparatur Sat.Pol.PP Dan Sarana Prasarana Kerja, baik dari segi Kualitas maupun kuantitas.
Meningkatnya Intensitas Pengkoordinasian Terhadap Pihak – Pihak Terkait
Seluruh Instansi Dan Pihak Terkait
2. Kawasan Perlindungan Setempat
Pengembangan Dan Peningkatan Fungsi Kawasan Perlindungan Setempat, Yang Meliputi: - Rehabilitasi Kawasan Perlindungan
Setempat. - Revitalisasi Kawasan Perlindungan
Setempat. - Pengembangan Dan Peningkatan
Fungsi – Fungsi Kawasan Perlindungan Setempat.
- Adanya Peningkatan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Aparatur Sat.Pol.PP Dan Sarana Prasarana Kerja, baik dari segi Kualitas maupun kuantitas.
Meningkatnya Intensitas Pengkoordinasian Terhadap Pihak – Pihak Terkait
Seluruh Instansi Dan Pihak Terkait
3. Kawasan Suaka Alam Pengembangan Dan Peningkatan Fungsi Kawasan Suaka Alam, Yang Meliputi: - Rehabilitasi Kawasan Suaka Alam. - Revitalisasi Kawasan Suaka Alam. - Pengembangan Dan Peningkatan
Fungsi – Fungsi Kawasan Suaka Alam.
- Adanya Peningkatan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Aparatur Sat.Pol.PP Dan Sarana Prasarana Kerja, baik dari segi Kualitas maupun kuantitas.
Meningkatnya Intensitas Pengkoordinasian Terhadap Pihak – Pihak Terkait
Seluruh Instansi Dan Pihak Terkait
4. Kawasan Pelestarian Alam Dan Cagar Budaya.
Pengembangan Dan Peningkatan Fungsi Kawasan Pelestarian Alam Dan Cagar Budaya, Yang Meliputi: - Rehabilitasi Kawasan Pelestarian
Alam Dan Cagar Budaya. - Revitalisasi Kawasan Pelestarian
Alam Dan Cagar Budaya. - Pengembangan Dan Peningkatan
Fungsi – Fungsi Kawasan Pelestarian Alam Dan Cagar Budaya.
- Adanya Peningkatan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Aparatur Sat.Pol.PP Dan Sarana Prasarana Kerja, baik dari segi Kualitas maupun kuantitas.
Meningkatnya Intensitas Pengkoordinasian Terhadap Pihak – Pihak Terkait
Seluruh Instansi Dan Pihak Terkait
5. Kawasan Rawan Bencana Alam.
Pengembangan Dan Peningkatan Fungsi Kawasan Rawan Bencana Alam, Yang Meliputi: - Rehabilitasi Kawasan Rawan Bencana
Alam. - Revitalisasi Kawasan Rawan Bencana
Alam. - Pengembangan Dan Peningkatan
Fungsi – Fungsi Kawasan Rawan Bencana Alam.
- Adanya Peningkatan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Aparatur Sat.Pol.PP Dan Sarana Prasarana Kerja, baik dari segi Kualitas maupun kuantitas.
Meningkatnya Intensitas Pengkoordinasian Terhadap Pihak – Pihak Terkait
Seluruh Instansi Dan Pihak Terkait
6. Kawasan Lindung Geologi Pengembangan Dan Peningkatan Fungsi Kawasan Lindung Geologi, Yang Meliputi: - Rehabilitasi Kawasan Lindung
Geologi. - Revitalisasi Kawasan Lindung
Geologi. - Pengembangan Dan Peningkatan
Fungsi – Fungsi Kawasan Lindung Geologi.
- Adanya Peningkatan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Aparatur Sat.Pol.PP Dan Sarana Prasarana Kerja, baik dari segi Kualitas maupun kuantitas.
Meningkatnya Intensitas Pengkoordinasian Terhadap Pihak – Pihak Terkait
Seluruh Instansi Dan Pihak Terkait
28
7. Kawasan Lindung Lainnya. Pengembangan Dan Peningkatan Fungsi Kawasan Lindung lainnya, Yang Meliputi: - Rehabilitasi Kawasan Lindung
Lainnya. - Revitalisasi Kawasan Lindung
Lainnya. - Pengembangan Dan Peningkatan
Fungsi – Fungsi Kawasan Lindung Lainnya.
- Adanya Peningkatan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Aparatur Sat.Pol.PP Dan Sarana Prasarana Kerja, baik dari segi Kualitas maupun kuantitas.
Meningkatnya Intensitas Pengkoordinasian Terhadap Pihak – Pihak Terkait
Seluruh Instansi Dan Pihak Terkait
8. Kawasan Peruntukan Hutan Produksi.
Pengembangan Dan Peningkatan Fungsi Kawasan Hutan Produksi, Yang Meliputi: - Rehabilitasi Kawasan Hutan Produksi. - Revitalisasi Kawasan Hutan Produksi. - Pengembangan Dan Peningkatan
Fungsi – Fungsi Kawasan Hutan Produksi.
- Adanya Peningkatan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Aparatur Sat.Pol.PP Dan Sarana Prasarana Kerja, baik dari segi Kualitas maupun kuantitas.
Meningkatnya Intensitas Pengkoordinasian Terhadap Pihak – Pihak Terkait
Seluruh Instansi Dan Pihak Terkait
9. Kawasan Peruntukan Pertanian
Pengembangan Dan Peningkatan Fungsi Kawasan Hutan Produksi, Yang Meliputi: - Rehabilitasi Kawasan Peruntukan
Pertanian. - Revitalisasi Kawasan Peruntukan
Pertanian. - Pengembangan Dan Peningkatan
Fungsi – Fungsi Kawasan Peruntukan Pertanian.
- Adanya Peningkatan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Aparatur Sat.Pol.PP Dan Sarana Prasarana Kerja, baik dari segi Kualitas maupun kuantitas.
Meningkatnya Intensitas Pengkoordinasian Terhadap Pihak – Pihak Terkait
Seluruh Instansi Dan Pihak Terkait
10. Kawasan Peruntukan Perikanan.
Pengembangan Dan Peningkatan Fungsi Kawasan Peruntukan Perikanan, Yang Meliputi: - Rehabilitasi Kawasan Peruntukan
Perikanan. - Revitalisasi Kawasan Peruntukan
Perikanan.. - Pengembangan Dan Peningkatan
Fungsi – Fungsi Kawasan Peruntukan Perikanan..
- Adanya Peningkatan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Aparatur Sat.Pol.PP Dan Sarana Prasarana Kerja, baik dari segi Kualitas maupun kuantitas.
Meningkatnya Intensitas Pengkoordinasian Terhadap Pihak – Pihak Terkait
Seluruh Instansi Dan Pihak Terkait
11. Kawasan Peruntukan Permukiman.
Pengembangan Dan Peningkatan Fungsi Kawasan Peruntukan Permukiman, Yang Meliputi: - Rehabilitasi Kawasan Peruntukan
Permukiman Perkotaan Dan Permukiman Perdesaan.
- Revitalisasi Kawasan Peruntukan Permukiman Perkotaan Dan Permukiman Perdesaan.
- Pengembangan Dan Peningkatan Fungsi – Fungsi Kawasan Peruntukan Permukiman Perkotaan Dan Permukiman Perdesaan.
- Adanya Peningkatan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Aparatur Sat.Pol.PP Dan Sarana Prasarana Kerja, baik dari segi Kualitas maupun kuantitas.
Meningkatnya Intensitas Pengkoordinasian Terhadap Pihak – Pihak Terkait
Seluruh Instansi Dan Pihak Terkait
12. Kawasan Peruntukan Pertambangan.
Pengembangan Dan Peningkatan Fungsi Kawasan Peruntukan Pertambangan, Yang Meliputi: - Rehabilitasi Kawasan Peruntukan
Pertambangan Mineral Dan Batu Bara - Revitalisasi Kawasan Peruntukan
Pertambangan Mineral Dan Batu Bara.
- Pengembangan Dan Peningkatan Fungsi – Fungsi Kawasan Peruntukan Pertambangan Mineral Dan Batu Bara.
- Adanya Peningkatan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Aparatur Sat.Pol.PP Dan Sarana Prasarana Kerja, baik dari segi Kualitas maupun kuantitas.
Meningkatnya Intensitas Pengkoordinasian Terhadap Pihak – Pihak Terkait
Seluruh Instansi Dan Pihak Terkait
13. Kawasan Peruntukan Pariwisata.
Pengembangan Dan Peningkatan Fungsi Kawasan Peruntukan Pariwisata, Yang Meliputi: - Rehabilitasi Kawasan Peruntukan
- Adanya Peningkatan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Aparatur Sat.Pol.PP Dan Sarana Prasarana Kerja, baik dari segi
Seluruh Instansi Dan Pihak Terkait
29
Pariwisata. - Revitalisasi Kawasan Peruntukan
Pariwisata. - Pengembangan Dan Peningkatan
Fungsi – Fungsi Kawasan Peruntukan Pariwisata.
Kualitas maupun kuantitas. Meningkatnya Intensitas Pengkoordinasian Terhadap Pihak – Pihak Terkait
14. Kawasan Peruntukan Industri.
Pengembangan Dan Peningkatan Fungsi Kawasan Peruntukan Industri, Yang Meliputi: - Rehabilitasi Kawasan Peruntukan
Industri Besar, Industri Sedang, Dan Industri Rumah Tangga.
- Revitalisasi Kawasan Peruntukan Industri Besar, Industri Sedang, Dan Industri Rumah Tangga.
- Pengembangan Dan Peningkatan Fungsi – Fungsi Kawasan Peruntukan Industri Besar, Industri Sedang, Dan Industri Rumah Tangga.
- Adanya Peningkatan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Aparatur Sat.Pol.PP Dan Sarana Prasarana Kerja, baik dari segi Kualitas maupun kuantitas. Meningkatnya Intensitas Pengkoordinasian Terhadap Pihak – Pihak Terkait
Seluruh Instansi Dan Pihak Terkait
15. Kawasan Peruntukan Perkebunan
Pengembangan Dan Peningkatan Fungsi Kawasan Peruntukan Perkebunan, Yang Meliputi: - Rehabilitasi Kawasan Peruntukan
Parkebunan. - Revitalisasi Kawasan Peruntukan
Parkebunan. - Pengembangan Dan Peningkatan
Fungsi – Fungsi Kawasan Peruntukan Parkebunan.
- Adanya Peningkatan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Aparatur Sat.Pol.PP Dan Sarana Prasarana Kerja, baik dari segi Kualitas maupun kuantitas. Meningkatnya Intensitas
Pengkoordinasian Terhadap Pihak – Pihak Terkait
Seluruh Instansi Dan Pihak Terkait
16. Kawasan Peruntukan Peternakan
Pengembangan Dan Peningkatan Fungsi Kawasan Peruntukan Paternakan, Yang Meliputi: - Rehabilitasi Kawasan Peruntukan
Paternakan. - Revitalisasi Kawasan Peruntukan
Paternakan. - Pengembangan Dan Peningkatan
Fungsi – Fungsi Kawasan Peruntukan Paternakan.
- Adanya Peningkatan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Aparatur Sat.Pol.PP Dan Sarana Prasarana Kerja, baik dari segi Kualitas maupun kuantitas. Meningkatnya Intensitas
Pengkoordinasian Terhadap Pihak – Pihak Terkait
Seluruh Instansi Dan Pihak Terkait
17. Kawasan Peruntukan Perkantoran
Pengembangan Dan Peningkatan Fungsi Kawasan Peruntukan Perkantoran, Yang Meliputi: - Rehabilitasi Kawasan Peruntukan
Perkantoran Pemerintahan Dan Swasta.
- Revitalisasi Kawasan Peruntukan Perkantoran Pemerintahan Dan Swasta.
- Pengembangan Dan Peningkatan Fungsi – Fungsi Kawasan Peruntukan Perkantoran Pemerintahan Dan Swasta.
- Adanya Peningkatan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Aparatur Sat.Pol.PP Dan Sarana Prasarana Kerja, baik dari segi Kualitas maupun kuantitas.
Meningkatnya Intensitas Pengkoordinasian Terhadap Pihak – Pihak Terkait
Seluruh Instansi Dan Pihak Terkait
18. Kawasan Peruntukan Pendidikan
Pengembangan Dan Peningkatan Fungsi Kawasan Peruntukan Pendidikan, Yang Meliputi: - Rehabilitasi Kawasan Peruntukan
Pendidikan Dan Pendidikan Tinggi. - Revitalisasi Kawasan Peruntukan
Pendidikan Dan Pendidikan Tinggi. . - Pengembangan Dan Peningkatan
Fungsi – Fungsi Kawasan Peruntukan Pendidikan Dan Pendidikan Tinggi.
- Adanya Peningkatan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Aparatur Sat.Pol.PP Dan Sarana Prasarana Kerja, baik dari segi Kualitas maupun kuantitas.
Meningkatnya Intensitas Pengkoordinasian Terhadap Pihak – Pihak Terkait
Seluruh Instansi Dan Pihak Terkait
19. Kawasan Peruntukan Olah Raga.
Pengembangan Dan Peningkatan Fungsi Kawasan Peruntukan Olah Raga, Yang Meliputi:
- Adanya Peningkatan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Aparatur Sat.Pol.PP Dan Sarana
Seluruh Instansi Dan Pihak Terkait
30
- Rehabilitasi Kawasan Peruntukan Pelayanan Olahraga Skala Kabupaten Dan Skala Kecamatan.
- Revitalisasi Kawasan Peruntukan Pelayanan Olahraga Skala Kabupaten Dan Skala Kecamatan .
- Pengembangan Dan Peningkatan Fungsi – Fungsi Kawasan Peruntukan Pelayanan Olahraga Skala Kabupaten Dan Skala Kecamatan.
Prasarana Kerja, baik dari segi Kualitas maupun kuantitas.
Meningkatnya Intensitas Pengkoordinasian Terhadap Pihak – Pihak Terkait
20. Kawasan Peruntukan Pelayanan Kesehatan
Pengembangan Dan Peningkatan Fungsi Kawasan Peruntukan Pelayanan Kesehatan, Yang Meliputi: - Rehabilitasi Kawasan Peruntukan
Pelayanan Kesehatan Skala Regional, Skala Kabupaten, Dan Skala Kecamatan.
- Revitalisasi Kawasan Peruntukan Pelayanan Kesehatan Skala Regional, Skala Kabupaten, Dan Skala Kecamatan .
- Pengembangan Dan Peningkatan Fungsi – Fungsi Kawasan Peruntukan Pelayanan Kesehatan Skala Regional, Skala Kabupaten, Dan Skala Kecamatan.
- Adanya Peningkatan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Aparatur Sat.Pol.PP Dan Sarana Prasarana Kerja, baik dari segi Kualitas maupun kuantitas.
Meningkatnya Intensitas Pengkoordinasian Terhadap Pihak – Pihak Terkait
Seluruh Instansi Dan Pihak Terkait
21. Kawasan Peruntukan Pertemuan.
Pengembangan Dan Peningkatan Fungsi Kawasan Peruntukan Pelayanan Pertemuan, Yang Meliputi: - Rehabilitasi Kawasan Peruntukan
Pelayanan Pertemuan, Pameran, Dan Sosial Budaya.
- Revitalisasi Kawasan Peruntukan Pelayanan Pelayanan Pertemuan, Pameran, Dan Sosial Budaya .
- Pengembangan Dan Peningkatan Fungsi – Fungsi Kawasan Peruntukan Pelayanan Pertemuan, Pameran, Dan Sosial Budaya.
- Adanya Peningkatan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Aparatur Sat.Pol.PP Dan Sarana Prasarana Kerja, baik dari segi Kualitas maupun kuantitas.
Meningkatnya Intensitas Pengkoordinasian Terhadap Pihak – Pihak Terkait
Seluruh Instansi Dan Pihak Terkait
22. Kawasan Peruntukan Pertahanan Dan Keamanan Negara.
Pengembangan Dan Peningkatan Fungsi Kawasan Peruntukan Pertahanan Dan Keamanan Negara, Yang Meliputi: - Rehabilitasi Kawasan Peruntukan
Pertahanan Dan Kemanan Negara. - Revitalisasi Kawasan Peruntukan
Pertahanan Dan Kemanan Negara. - Pengembangan Dan Peningkatan
Fungsi – Fungsi Kawasan Peruntukan Pertahanan Dan Keamanan Negara.
- Adanya Peningkatan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Aparatur Sat.Pol.PP Dan Sarana Prasarana Kerja, baik dari segi Kualitas maupun kuantitas. Meningkatnya Intensitas
Pengkoordinasian Terhadap Pihak – Pihak Terkait
Seluruh Instansi Dan Pihak Terkait
23. Kawasan Peruntukan Perdagangan Dan Jasa.
Pengembangan Dan Peningkatan Fungsi Kawasan Peruntukan Perdagangan Dan Jasa, Yang Meliputi: - Rehabilitasi Kawasan Peruntukan
Perdagangan Dan Jasa Skala Regional Dan Skala Lokal.
- Revitalisasi Kawasan Peruntukan Perdagangan Dan Jasa Skala Regional Dan Skala Lokal .
- Pengembangan Dan Peningkatan Fungsi – Fungsi Kawasan Peruntukan Perdagangan Dan Jasa Skala Regional Dan Skala Lokal.
- Adanya Peningkatan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Aparatur Sat.Pol.PP Dan Sarana Prasarana Kerja, baik dari segi Kualitas maupun kuantitas.
Meningkatnya Intensitas Pengkoordinasian Terhadap Pihak – Pihak Terkait
Seluruh Instansi Dan Pihak Terkait
31
Tabel 3.4.3
1. Perumusan Kebijakan Teknis
Di Bidang Ketentraman Dan
Ketertiban Umum.
- Belum adanya regulasi berupa
Petunjuk Pelaksanaan Dan
Petunjuk teknis tentang
penegakan Perda RTRW yang
memuat arahan terhadap
perlakuan – perlakuan yang
akan dilaksanakan pada wilayah
– wilyah yang telah ditentukan
dalam RTRW sebagaimana yang
terdapat dalam indikasi arahan
program di setiap
wilayah/kawasan.
- Belum adanya Juklak dan Juknis
tentang pelaksanaan
perlindungan masyarakat yang
terdapat di setiap
wilayah/kawasan arahan
indikasi program pada RTRW.
- Masih Rendahnya
kualitas SDM
aparatur Sat.Pol.PP
Dalam memahami
tentang
pelaksanaan RTRW.
- Masih kurangnya
tenaga operasional
Sat.Pol.PP dalam
hal pelaksanaan
penegakan RTRW.
- Masih kurangnya
Sarana Dan
Prasarana
Pendukung
Operasional di
lapangan guna
mobilitas
pelaksanaan
penegakan Perda
RTRW.
- Terbitnya Perda
RTRW
Kabupaten
Maros
- Perbup tentang
Prosedur
Operasional
Sat.Pol.PP
secara Umum.
Peraturan
Pemerintah No.
6 Tahun 2010
Tentang Polisi
Pamong Praja.
- Penegakan Perda Mengenai
RTRW Dan Pelaksanaannya.
- Ketertiban Umum Dan
Ketenteraman Masyarakat
Yang Berlokasi pada wilayah
– wilayah Arahan RTRW.
- Kepolisipamong Prajaan Dan
PPNS Dalam Hal Pelaksanaan
Ketentuan RTRW.
- Perlindungan Masyarakat
Yang Berada dalam Wilayah –
wilayah Tertentu
sebagaimana Yang terdapat
dalam RTRW.
2. Penyiapan Pelaksanaan
Kegiatan Operasional,
Ketentraman, Ketertiban
Umum, Dan Pembinaan
Umum
- Pelaksanaan Ketertiban
Umum Dan Ketentraman
Masyarakat Skala Kabupaten
Maros.
- Pelaksanaan Kepolisi Pamong
Prajaan Dan PPNS Skala
Kabupaten.
- Pelaksanaan Perlindungan
Masyarakat Skala Kabupaten.
- Koordinasi Dengan Instansi
Terkait.
NO. RENCANA TATA RUANG
WILAYAH TERKAIT
DENGAN PELAKSANAAN
TUGAS POKOK DAN
FUNGSI SAT.POL.PP
PERMASALAHAN PELAYANAN
SKPD
FAKTOR
PENGHAMBAT
PENDORONG
32
3.5 PENENTUAN ISU – ISU STRATEGIS
Isu Strategis merupakan permasalahan yang berkaitan dengan fenomena
atau permasalahan yang belum terselesaikan pada periode sebelumnya dan
memiliki dampak jangka panjang bagi keberlanjutan pembangunan Daerah
sehingga perlu diatasi secara bertahap.
Berdasarkan Identifikasi permasalahan – permasalahan dan telaahan yang
telah dilakukan dan meliputi :
- Gambaran pelayanan
- Sasaran Jangka Menengah Kementerian/Lembaga.
- Sasaran Jangka Menengah SKPD Provinsi.
- Implikasi RTRW Kabupaten Maros.
- Implikasi KLHS Kabupaten Maros.
maka isu strategis yang dapat disimpulkan pada Satuan Polisi Pamong Praja
Kabupaten Maros, adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan Sumber Daya Manusia yang meliputi: Kedisiplinan, wawasan
Dan Pengetahuan, Keterampilan, serta sikap professional dari aparatur
Sat.Pol.PP Kabupaten Maros.
2. Peningkatan Sarana Dan Prasarana Penunjang Pelaksanaan Tugas Dan Fungsi
Sat.Pol.PP
3. Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan Ketenteraman masyarakat.
4. Pengawalan Terhadap Peraturan Daerah dan Kebijakan Pemerintah Kabupaten
Maros.
5. Pelaksanaan Terhadap Perlindungan Masyarakat.
33
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1 Visi dan Misi SatuanPolisi Pamong Praja
Perencanaan Strategis merupakan proses perencanaan yang berorientasi
kepada hasil yang ingin dicapai dalam kurun waktu tertentu, misalnya lima tahun
atau satu tahun secara sistematis, terukur konsisten, dan berkesinambungan dengan
memperhatikan dan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau
akan muncul.
Visi merupakan pendangan jauh kedepan yang merupakan orientasi dari
suatu organisasi dalam hal ini adalah organisasi pemerintah, yaitu Satuan Polisi
Pamong Praja Kabupaten Maros. Visi tersebut juga merupakan cita dan citra dari
setiap anggota atau unsur dari organisasi tersebut yang ingin diwujudkan oleh
segenap anggota organisasi tersebut secara bersama-sama. Visi berfungsi sebagai
pedoman atau arah dalam menciptakan kesadaran untuk penegndalian dan
pengawasan, sebagai pendorong guna menghasilkan kinerja yang lebih baik, dan
menciptakan daya dorong untuk perubahan dan persatuan dalam suatu organisasi.
Berdasarkan uraian diatas makaVisi Satuan Polisi Pamong Praja yang
hendak diwujudkan yang senantiasa berjalan seiring dan seirama dengan Visi dan
Misi yang tertuang dalam Dokumen RPJMD 2010-2015 dalam membangun
Kabupaten Maros, Adalah Mewujudkan Penegakan Peraturan Daerah dan
Peraturan Bupati Yang lebih baik.
Visi tersebut mengandung maksud bahwa Satuan Polisi Pamong Praja
berkomitmen untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik meliputi seluruh
sektor pelayanan yang menjadi tugas pokok dan fungsinya, baik dari
profesionalisme maupun dari sisi kesejahteraan anggotanya, yang tujuan akhirnya
bermuara kepada kemampuan untuk melaksanakan penegakan peraturan daerah dan
peraturan Bupati serta peraturan perundang-undangan lainnya.
34
Misi adalah rumusan umum mengenai upaya atau usaha yang akan
dilaksanakan untuk mewujudkan visi tersebut. Dengan adanya misi maka
diharapkan agar seluruh yang terkait dengan pencapaian visi yang akan dicapai
dapat mengetahui keberadaan dan peran masing – masing . Berdasarkan Visi yang
telah diuraikan diatas maka Misi yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:
1. Mewujudkan Kualitas Kelembagaan Satuan Polisi Pamong Praja Yang
Berkinerja Tinggi.
2. Menegakkan Kebijakan Daerah Guna Mewujudkan Ketenteraman Dan
Ketertiban Masyarakat.
3. Mewujudkan Ketenteraman Dan Ketertiban Bagi Masyarakat Baik Dari
Faktor Alam, Manusia, Lingkungan, Ekonomi, Sosial Dan Budaya.
Berdasarkan dengan visi dan misi tersebut diatas, maka Satuan Polisi
Pamong Praja Kabupaten Maros melaksanakan tugas sesuai dengan Peraturan
Bupati Maros Nomor 80/XII/2008 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok, Fungsi,
Uraian Tugas dan tata kerja Satuan Polisi pamong Praja Kabupatrn Maros yang
menjadi pedoman bagi staf Polisi Pamong Praja dalam mengambil langkah cegah
dini dan tindakan persuasive agar Peraturan Daerah, Keputusan Bupati dan tugas
lainnya yang diserahkan dapat terlaksana dengan baik serta dukungan semua pihak
yang bertujuan menciptakan kelancaran aktifitas masyarakat dan lembaga
pemerintah untuk melaksanakan pemerintahan dan pembangunan.
4.2 Tujuan dan Sasaran
Tujuan
Dari Visi dan Misi diatas dapat ditentukan Tujuan yang ingin dicapai yaitu:
1. Misi 1: Mewujudkan Kualitas Kelembagaan Satuan Polisi Pamong
Praja Yang Berkinerja Tinggi . Memiliki Tujuan, yaitu:
a. Memberikan pelayanan publik yang prima kepada masyarakat.
35
b. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia aparatur Satuan Polisi
Pamong Praja.
c. Meningkatkan Kinerja Anggota Satuan Polisi Pamong Praja.
2. Misi 2: Menegakkan Kebijakan Daerah Guna Mewujudkan
Ketenteraman Dan Ketertiban Masyarakat. Memiliki tujuan, yaitu:
a. Menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk patuh dan taat pada
peraturan dan perundang – undangan yang berlaku.
3. Misi 3: Mewujudkan Ketenteraman Dan Ketertiban Bagi Masyarakat
Baik Dari Faktor Alam, Manusia, Lingkungan, Ekonomi, Sosial Dan
Budaya. Memiliki tujuan, yaitu:
a. Meningkatkan kualitas ketenteraman, ketertiban dan perlindungan
masyarakat.
Sasaran
Sasaran adalah Target atau hasil yang diharapkan dari setiap tujuan yang
diimplementasikan kedalam suatu bentuk program/kegiatan. Adapun sasaran yang
ingin dicapai pada setiap Misi adalah sebagai berikut:
1. Misi 1: Mewujudkan Kualitas Kelembagaan Satuan Polisi Pamong Praja
Yang Berkinerja Tinggi . Memiliki Sasaran, yaitu:
a. Meningkatnya kualitas pelayanan penertiban
b. Meningkatnya kualitas pelayanan keamanan dan kenyamanan pejabat tinggi
dan tamu VIP.
c. Meningkatnya kualitas SDM Anggota Satuan Polisi Pamong Praja.
d. Meningkatnya Kualitas dan kuantitas pelayanan perkantoran Satuan Polisi
Pamong Praja.
e. Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana Satuan Polisi
Pamong Praja.
36
2. Misi 2: Menegakkan Kebijakan Daerah Guna Mewujudkan Ketenteraman
Dan Ketertiban Masyarakat. Memiliki Sasaran, yaitu:
a. Kebijakan Daerah yang ditegakkan baik berupa Peraturan Daerah maupun
Peraturan Bupati.
3. Misi 3: Mewujudkan Ketenteraman Dan Ketertiban Bagi Masyarakat Baik
Dari Faktor Alam, Manusia, Lingkungan, Ekonomi, Sosial Dan Budaya.
Memiliki Sasaran, yaitu:
a. Meningkatnya kualitas keamanan dan kenyamanan lingkungan
Untuk lebih jelasnya dapati dilihat pada tabel 4.2.1 dan Tabel 4.2.2 (terlampir)
4.3 Strategi dan Kebijakan
Strategi
Strategi adalah langkah – langkah atau upaya – upaya yang akan dilakukan dan
berisi program – program indikatif guna mewujudkan Visi dan Misi yang telah
disepakati. Adapun strategi dari setiap Misi adalah sebagai berikut:
1. Misi 1: Mewujudkan Kualitas Kelembagaan Satuan Polisi Pamong Praja
Yang Berkinerja Tinggi . Memiliki Strategi, yaitu:
a. Peningkatan penyuluhan dan bimbingan bagi masyarakat mengenai
ketertiban
b. Memaksimalkan pelayanan berdasarkan tugas pokok dan fungsi Satuan
Polisi Pamong Praja.
c. Pemberdayaan Anggota Satuan Polisi Pamong Praja.
d. Memaksimalkan Layanan Pengadministrasian, Perencanaan, Dan Pelaporan
Dalam Rangka Peningkatan Kinerja Aparatur.
e. Peningkatan kenyamanan dan keamanan kerja Satuan Polisi Pamong Praja.
2. Misi 2: Menegakkan Kebijakan Daerah Guna Mewujudkan Ketenteraman
Dan Ketertiban Masyarakat. Memiliki Strategi, yaitu:
a. Menegakkan Supremasi Peraturan Daerah Dan Peraturan Bupati.
37
3. Misi 3: Mewujudkan Ketenteraman Dan Ketertiban Bagi Masyarakat Baik
Dari Faktor Alam, Manusia, Lingkungan, Ekonomi, Sosial Dan Budaya.
Memiliki Strategi, yaitu:
a. Peningkatan Pemeliharaan Ketenteraman, Ketertiban Dan Kenyamanan
Lingkungan.
Kebijakan
Kebijakan adalah arah atau tindakan yang akan diambil untuk mencapai tujuan.
Berdasarkan hal tersebut maka kebijakan dari setiap Misi adalah sebagai berikut:
1. Misi 1: Mewujudkan Kualitas Kelembagaan Satuan Polisi Pamong Praja
Yang Berkinerja Tinggi . Memiliki Kebijakan, yaitu:
a. Pengembangan penyuluhan serta pembinaan bagi masyarakat.
b. Optimalisasi pelaksanaan tugas pokok, fungsi serta kewenangan Satuan
Polisi Pamong Praja.
c. Membina, Mendorong, dan memfasilitasi sumberdaya manusia aparatur
untuk mengembangkan kemampuan intelegensia, emosional maupun
spiritual.
d. Optimalisasi pelaksanaan peningkatan kinerja Satuan Polisi Pamong Praja
2. Misi 2: Menegakkan Kebijakan Daerah Guna Mewujudkan Ketenteraman
Dan Ketertiban Masyarakat. Memiliki Kebijakan, yaitu:
a. Mengembangkan penyuluhan dan pembinaan kepada masyarakat mengenai
Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati.
3. Misi 3: Mewujudkan Ketenteraman Dan Ketertiban Bagi Masyarakat Baik
Dari Faktor Alam, Manusia, Lingkungan, Ekonomi, Sosial Dan Budaya.
Memiliki Kebijakan, yaitu:
a. Mengoptimalkan pengendalian terhadap keamanan dan kenyamanan
lingkungan.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.2.1 (Terlampir)
38
28
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN SERTA PENDANAAN INDIKATIF
Program adalah bentuk dari suatu instrumen kebijakan yang berisi satu atau
lebih kegiatan yang akan dilaksanakan oleh SKPD atau masyarakat yang dikoordinasikan
oleh Pemerintah Daerah sebagai upaya atau usaha untuk mencapai suatu sasaran dan
tujuan pembangunan Daerah yang telah direncanakan. Sedangkan kegiatan adalah bagian
dari suatu program yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa SKPD sebagai bagian dari
pencapaian sasaran yang terukur pada suatu program dan terdiri dari sekumpulan
tindakan pengerahan sumberdaya baik yang berupa SDM, Barang modal termasuk
peralatan dan teknologi, dana, dan gabungan dari beberapa jenis dari sumberdaya yang
telah disebutkan untuk menghasilkan suatu keluaran dalam bentuk barang atau jasa.
Setiap Program tersebut memiliki kegiatan yang akan dilaksanakan selama
periode 2010-2015 yang merupakan tindakan nyata dalam jangka waktu tertentu yang
dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada untuk mencapai sasaran dan
tujuan tertentu. Program dan kegiatan Satuan Polisi Pamong Praja dapat dilihat pada tabel
5.1 (terlampir).
29
BAB VI
INDIKATOR KINERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA YANG MENGACU
PADA PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah kabupaten Maros memuat
beberapa misi yang akan dilaksanakan selama 5 (lima) tahun mendatang yang
berhubungan dengan tugas pokok dan fungsi Satuan Polisi Pamong Praja. Hal ini
mengacu pada tujuan dan sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang
ditampilkan pada tabel 6.1 (Terlampir)
30
BAB VII
P E N U T U P
Rencana Strategis (RENSTRA) merupakan langkah awal untuk
melakukan pengukuran kinerja. Rencana Strategis Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten
Maros 2010-2015 merupakan penjabaran dan acuan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
Satuan Polisi Pamong Praja, yang disusun atas dasar visi, misi yang jelas dan tepat
dengan memperhatikan potensi, peluang dan kendala yang dihadapi.
Di dalam renstra ini terdapat program kerja dan kegiatan yang akan
dilaksanakan Satuan Polisi Pamong Praja selama lima tahun mendatang sesuai dengan
Visi dan Misi Bupati Maros dan Wakil Bupati Maros yang tertuang dalam RPJMD
Kabupaten Maros 2010-2015 yang merupkan suatu proses yang berorientasi pada hasil
yang ingin dicapai dari tahun 2011-2015 sesuai dengan tuntutan yang berkembang yang
disusun dengan memperhatikan kebutuhan yang bersifat strategis, namun disadari bahwa
masih banyak terdapat hambatan dan kekurangan, dimana salah satu hambatan yang
dihadapi adalah sulitnya memprediksi keadaan mendatang sebagai akibat dari cepatnya
perubahan lingkungan eksternal organisasi. Untuk itu masukan, saran, pendapat serta
kritikan yang sifatnya membangun sangat diharapkan, sebagai bahan untuk melakukan
perbaikan dan penyempurnaan Rencana Strategis (RENSTRA).
Rencana Strategis (renstra) ini pula dapat dijadikan media yang paling
efektif untuk mewujudkan good governance (Pemerintahan yang baik) di era globalisasi.
Dengan demikian kesungguhan dalam menyusun Rencana Strategis (RENSTRA) ini dan
pelaksanaannya menunjukkan komitmen yang kuat bagi seluruh jajaran Satuan polisi
Pamong Praja Kabupaten Maros, dalam rangka mewujudkan akuntabilitas kinerja kepada
masyarakat.
Perwujudan renstra 2010-2015dapat terlaksana dengan maksimal jika
mengacu pada visi Bupati Maros dan Wakil Bupati Maros dengan motto Maros lebih
baik.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat
dan hidayahNya sehingga penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) Satuan Polisi
Pamong Praja dan Linmas Kabupaten Maros dapat rampung sesuai batas waktu yang
ditentukan, sehingga dapat menjadi pedoman dalam pelaksanaan tugas-tugas Satuan
Polisi pamong Praja dan Linmas Kabupaten Maros selama 5 (lima) tahun mendatang.
Penyususunan rencana strategis ini memuat Visi, Misi sesuai tugas pokok dan
fungsi Satuan Polisi Pamong Praja dan Linmas yang dijabarkan dalam beberapa Program
dan kegiatan yang disesuaikan dengan Visi dan Misi Bupati Maros dan Wakil Bupati
Maros seperti yang dijabarkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Maros.
Rencana Strategis ini dapat disusun berkat dukungan dari semua pihak ,
terutama Staf Satuan Polisi Pamong Praja dan Linmas, dan disadari bahwa dalam
penyusunan Rencana Strategis ini masih terdapat banyak kekurangan dan kelemahan,
sehingga kami harapkan usul dan saran yang bermanfaat untuk perbaikan dan
penyempurnaannya.
Semoga Rencana Strategis Satuan Polisi Pamong Praja dan Linmas ini dapat
bermanfaat bagi pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Maros dan mewujudkan
Maros Lebih Baik.
Kepala Satuan
Drs. H. HUSAIR, MM Pangkat : Pembina Tk. I N I P : 19630604 199003 1 007
v
DAFTAR ISI
KEPUTUSAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA ……………………………….....
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………
i
iv
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………..... v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG………………………………………………
1.2 LANDASAN HUKUM ……………………………………………..
1.3 MAKSUD DAN TUJUAN …………………………………………
1.4 SISTEMATIKA PENULISAN ……………………………………..
1
2
5
5
BAB II GAMBARAN PELAYANAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
& LINMAS
2.1 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI SATUAN
POLISI PAMONG PRAJA & LINMAS............................................
2.2 KINERJA PELAYANAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA &
LINMAS…………............................................................................
2.3 TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN
PELAYANAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA………..........
6
16
18
BAB III ISSU – ISSU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN
FUNGSI (TUPOKSI)
3.1 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS
DAN FUNGSI PELAYANAN SATUAN POLISI PAMONG
PRAJA…………………………………….........................................
3.2 TELAAHAN VISI, MISI DAN PROGRAM KEPALA DAERAH
DAN WAKIL KEPALA DAERAH TERPILIH…………………….
3.3 TELAAHAN TERHADAP RENSTRA K/L DAN RENSTRA
SKPD….............................................................................................
3.4 TELAAHAN RTRW DAN KLHS...................................................
3.5 PENENTUAN ISU – ISU STRATEGIS..........................................
20
21
23
25
32
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN,STRATEGIS DAN
KEBIJAKAN
4.1 VISI DAN MISI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA &
LINMAS...............................................................................................
4.2 TUJUAN DAN SASARAN…..............................................................
4.3 STRATEGI DAN KEBIJAKAN….......................................................
33
34
36
vi
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR
KINERJA, KELOMPOK SASARAN SERTA PENDANAAN
INDIKATIF...............................................................................................
38
BAB VI INDIKATOR KINERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA &
LINMAS YANG MENGACU PADA STANDAR PELAYANAN
MINIMAL..................................................................................................
39
BAB VII PENUTUP.................................................................................................. 40
LAMPIRAN :
1. Tabel Tujuan, Sasaran, Strategis dan Kebijakan.
2. Tabel Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan SKPD.
3. Tabel Sasaran dan Indikator Sasaran.
4. Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan
Pendanaan Indikatif SKPD.
5. Struktur Organisasi Satuan polisi Pamong Praja
6. Tabel Rencana Program, kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan
Pendanaan Indikatif Satuan Polisi Pamong Praja & Linmas.
7. Tabel Indikator Kinerja Satuan PolisiPamong PrajaYang mengacu pada Tujuan
dan Sasaran RPJMD.
vii
Satuan Polisi Pamong Praja & Linmas Kabupaten Maros | RENSTRA 2010-2015 i
PEMERINTAH KABUPATEN MAROS
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA Jl. Asoka No. 3 Maros, Prop. Sul-Sel, Kode Pos 90516
E-mail : [email protected], Website : www.maroskab.go.id
KEPUTUSAN KEPALA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN LINMAS
KABUPATEN MAROS
Nomor : 01/KPTS/900/XI/2010
TENTANG
RENCANA STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
KABUPATEN MAROS
TAHUN 2010-2015
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN MAROS
Menimbang : a. bahwa satuan kerja satuan Polisi pamong Praja Kabupaten Maros
memerlukan rumusan perencanaan jangka menengah dalam bentuk
rencana strategis (renstra) yang memuat visi, misi, tujuan,strategi,
kebijakan, program dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan
langsung oleh Pemerintah daerah maupun yang ditempuh dengan
mendorong partisipasi masyarakat;
b. bahwa pasal 151 ayat (1) dan (2) Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah mengamanatkan rencana kerja (renstra)
Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Maros Tahun 2010-2015;
Mengingat : 1. Undang- undang Nomor 29 Tahun 1959 Tentang Pembentukan daerah-
daerah tingkat II di Sulawesi ( Lembaran Negara Tahun 1959 Nomor 74,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 1822 );
2. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan
Negara yang bersih dan bebas dari Kolusi, Korupsi dan Nepotisme
(Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3859);
3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4286);
4. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 Tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4383);
5. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 104,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421);
6. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan daerah
(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah terakhir dengan dengan
Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang perubahan kedua atas
Satuan Polisi Pamong Praja & Linmas Kabupaten Maros | RENSTRA 2010-2015 ii
Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah
menjadi undang-undang (Lembaran Negara republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 59, Tambahan lembaran Negara Nomor 4544);
7. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4435);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 108 Tahun 2000 tentang Tata cara
Pertanggungjawaban Kepala Daerah (Lembaran Negara Tahun 2000
Nomor 209, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4027);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 140 , Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4578);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);.
11. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 Tentang rencana jangka
Menengah Nasional (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 11,
tambahan Lembaran Negara Nomor 4421);
12 Peraturan Daerah Kabupaten Maros Nomor 01 Tahun 2001 Tentang
Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah (Lembaran
daerah Kabupaten Maros Tahun 2001 Nomor 02);
13 Peraturan Daerah Kabupaten Maros Nomor 13 Tahun 2003 Tentang
Pengelolaan dan pertanggungjawaban Keuangan Daerah (Lembaran
Daerah Kabupaten Maros Tahun 2003 Nomor 19);
14 Peraturan Daerah Kabupaten Maros Nomor 7 Tahun 2008 Tentang
urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah
Kabupaten Maros (Lembaran Daerah Kabupaten Maros Tahun 7 Tahun
2008);
15. Peraturan Daerah Nomor 22 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata
Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Maros Tahun 2008 Nomor 21.
16. Peraturan Daerah Kabupaten Maros Nomor 7 Tahun 2007 Tanggal 31
Desember 2007 Tentang Belanja Derah Kabupaten Maros Tahun
anggaran 2008 ;
17 Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002 Tentang
Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan
Daerah serta Tatacara Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah ;
.18. Peraturan Bupati Maros Nomor 2 Tahun 2009 Tanggal 6 Februari 2009
Tentang Penjabaran APBD Tahun 2009;
19. Surat Bupati Maros Nomor 050/268/Bappeda Tanggal 05 Oktober 2010
perihal Penyusunan RPJMD 2010-2015
Satuan Polisi Pamong Praja & Linmas Kabupaten Maros | RENSTRA 2010-2015 iii
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN
LINMAS KABUPATEN MAROS TENTANG RENCANA STRATEGIS
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA TAHUN 2010-2015
PERTAMA : Rencana strategis Satuan Polisi Pamong Praja yang selanjutnya disebut
renstra merupakan perencanaan jangka menengah yang memuat visi, misi,
tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan sesuai
dengan tugas dan fungsinya, dan berpedoman pada RPJMD Kabupaten
Maros;
KEDUA : Rencana strategis Satuan Polisi Pamong Praja dirumuskan dalam bentuk
rencana kerja lima tahunan yang dilaksanakan langsung oleh Pemerintah
Kabupaten Maros melalui Satuan Polisi pamong Praja kabupaten Maros;
KETIGA : Naskah rencana strategis Satuan Polisi pamong Praja Tahun 2010-2015
sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dengan keputusan ini;
KEEMPAT : Setiap 5 (Lima) tahun sekali diadakan peninjauan kembali terhadap
keputusan ini, untuk disesuaikan dengan tuntutan perkembangan
perencanaan pembangunan di Kabupaten Maros.
KELIMA : Biaya penyelenggaraan penyusunan strategis ini, dibebankan pada Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2011 Kabupaten
Maros;
Ditetapkan : di Maros
Pada tanggal : 2014
Kepala Satuan
Drs. H. HUSAIR, MM
Pangkat : Pembina Tk. I
Nip : 19630604 199003 1 007 Tembusan Yth.
1. Bupati Maros sebagai laporan;
2. Ketua DPRD Kabupaten Maros di Maros;
3. Kepala Inspektorat Kabupaten Maros di Maros;
4. Kepala BAPPEDA Kabupaten Maros;
5. Kepala Bagian Adm. Pembangunan Setda Kabupaten Maros;
6. Arsip…-,
TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000)
Meningkatnya
Kualitas Dan
Kuantitas
Pelayanan
Perkantoran
Satuan Polisi
Pamong Praja.
Jumlah Layanan
Pengadministrasi
an yang
Dilaksanakan.
1
Program
Pelayanan
Administrasi
Perkantoran.
Jumlah Layanan
Administrasi
Perkantoran
15 layanan 1.840.125 15 layanan 1.810.950 15 layanan 1.873.650 15 layanan 2.035.525 15 layanan 2.174.925 15 layanan 9.735.175
-Penyediaan Jasa
Surat MenyuratJumlah Surat 70 lembar 500 85 Lembar 500 120 Lembar 1.200 150 Lembar 2.000 160 Lembar 2.500 585 Lembar 6.700
Kasubag
Umum &
Kepegawaia
n
-
Penyediaan Jasa
Komunikasi,
Sumber Daya Air
Dan Listrik.
Jumlah
Ketersediaan jasa
Komunikasi, Air,
Dan Listrik.
12 Bulan 10.500 12 Bulan 5.000 12 Bulan 5.000 12 Bulan 6.500 12 Bulan 7.000 12 Bulan 34.000
Kasubag
Umum &
Kepegawaia
n
-
Penyediaan Jasa
Administrasi
Keuangan.
Jumlah Pengelola
Adm. Keuangan.8 Orang 30.000 8 Orang 36.000 8 Orang 30.000 8 Orang 65.000 8 Orang 65.000 8 Orang 226.000 Keuangan
-
Penyediaan bahan
Pembersih Dan Alat
Kebersihan Kantor.
Jumlah Peralatan
Dan bahan
Pembersih kantor
1 paket 6.000 1 paket 6.000 1 paket 6.000 1 paket 6.000 1 paket 6.000 1 paket 30.000
Kasubag
Umum &
Kepegawaia
n
-Penyediaan Alat
Tulis Kantor.
Tersedianya Alat
Tulis Kantor 24 Jenis 6.000 25 Jenis 7.000 35 Jenis 37.000 37 Jenis 40.000 40 jenis 45.000 161 Jenis 135.000
Kasubag
Umum &
Kepegawaia
n
TAHUN - 3
UNIT
KERJA
SKPD
PENANGG
UNG
JAWAB.
TABEL
RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF SKPD
PROGRAM DAN
KEGIATANTAHUN - 4 TAHUN - 5
KONDISI PADA AKHIR
PERIODE.
SASARANINDIKATOR
SASARAN
INDIKATOR
KINERJA
DATA
CAPAIAN
PADA
AWAL
PERENC
ANAAN.
TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
TAHUN - 1 TAHUN - 2
TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000)
TAHUN - 3
UNIT
KERJA
SKPD
PENANGG
UNG
JAWAB.
PROGRAM DAN
KEGIATANTAHUN - 4 TAHUN - 5
KONDISI PADA AKHIR
PERIODE.
SASARANINDIKATOR
SASARAN
INDIKATOR
KINERJA
DATA
CAPAIAN
PADA
AWAL
PERENC
ANAAN.
TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
TAHUN - 1 TAHUN - 2
-
Penyediaan Barang
Cetakan Dan
Penggandaan.
Tersedianya
Barang Cetak
Dan
Penggandaan
2 Jenis 5.500 2 Jenis 13.500 2 Jenis 15.000 2 Jenis 20.000 2 Jenis 20.000 2 Jenis 74.000
Kasubag
Umum &
Kepegawaia
n
-
Penyediaan
Makanan Dan
Minuman
Jumlah
ketersediaan
Makan Dan
Minum Bagi PNS.
350 Orang 850.000 350 Orang 750.000 350 Orang 750.000 350 Orang 750.000 350 Orang 750.000 350 Orang 3.850.000
Kasubag
Umum &
Kepegawaia
n
-
Rapat - Rapat
Koordinasi Dan
Konsultasi Keluar
Daerah.
Jumlah
Koordinasi Dan
Konsultasi Yang
Dilaksanakan
Pada Luar
Daerah.
15 kali 90.000 15 kali 90.000 15 kali 90.000 20 kali 100.000 25 Kali 125.000 90 kali 495.000
Kasubag
Umum &
Kepegawaia
n
-Koordinasi/Konsulta
si Intern.
Jumlah
Koordinasi Dan
Konsultasi Yang
Dilaksanakan
Dalam Daerah.
50 kali 25.000 60 kali 30.000 75 Kali 37.500 80 kali 40.000 80 kali 40.000 365 Kali 172.500
Kasubag
Umum &
Kepegawaia
n
-Penyediaan Jasa
Keamanan kantor.
Jumlah Tenaga
Keamanan Kantor235 Orang 705.000 235 Orang 756.000 260 Orang 780.000 265 Orang 795.000 275 Orang 825.000 1270 Orang 3.861.000
Kasubag
Umum &
Kepegawaia
n
-Penyediaan Jasa
Pembersih Kantor.
Jumlah Tenaga
Pembersih Kantor2 Org 6.000 2 Org 6.000 2 Org 6.000 2 Org 7.500 2 Org 6.000 2 Org 31.500
Kasubag
Umum &
Kepegawaia
n
-
Penyediaan Jasa
Pendukung
Operasional Kantor.
Jumlah Tenaga
Pendukung
Operasional
Kantor/Sopir
5 Orang 15.000 5 Orang 15.000 5 Orang 15.000 5 Orang 24.000 5 Orang 15.000 5 Orang 84.000
Kasubag
Umum &
Kepegawaia
n
TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000)
TAHUN - 3
UNIT
KERJA
SKPD
PENANGG
UNG
JAWAB.
PROGRAM DAN
KEGIATANTAHUN - 4 TAHUN - 5
KONDISI PADA AKHIR
PERIODE.
SASARANINDIKATOR
SASARAN
INDIKATOR
KINERJA
DATA
CAPAIAN
PADA
AWAL
PERENC
ANAAN.
TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
TAHUN - 1 TAHUN - 2
Jumlah
Pelaksanaan
Rapat.
30 kali 30.000 30 kali 30.000 30 kali 30.000 30 kali 30.000 30 kali 30.000 150 Kali 150.000
Kasubag
Umum &
Kepegawaia
n
Jumlah Tamu
Kantor24 Kali 24.000 24 Kali 24.000 24 Kali 24.000 24 Kali 24.000 24 Kali 24.000 120 Kali 120.000
Kasubag
Umum &
Kepegawaia
n
-
Penyediaan Jasa
Perbaikan
Peralatan Kerja.
Jumlah Peralatan
Kerja Yang Di
Perbaiki/Service.
15 Unit 35.000 20 unit 40.000 25 Unit 45.000 50 Unit 120.000 50 Unit 205.000 160 Unit 445.000
Kasubag
Umum &
Kepegawaia
n
-
Penyediaan Bahan
Bacaan Dan
Peraturan
Perundang -
Undangan.
Jumlah Buku
Yang tersedia.25 Buah 1.625 30 Buah 1.950 30 Buah 1.950 85 Buah 5.525 85 Buah 9.425 255 Buah 20.475 -
Jumlah layanan
Peningkatan
Disiplin Aparatur.
2
Program
Peningkatan
Disiplin Aparatur.
Jumlah Cakupan
Layanan Dalam
Rangka
Peningkatan
Disiplin
Aparatur.
2 layanan 130.900 2 layanan 128.400 2 layanan 158.400 2 layanan 185.000 2 layanan 158.400 2 layanan 761.100
-
Pengadaan Pakaian
Pakaian Khusus
Hari Hari Tertentu.
Jumlah pakaian
Khusus.21 Steel 8.400 21 Steel 8.400 21 Steel 8.400 40 Steel 35.000 21 Steel 8.400 105 Steel 68.600
Kasubag
Umum &
Kepegawaia
n
-
Pengadaan Pakaian
Dinas Beserta
Perlengkapannya.
Jumlah Pakaian
Dinas Beserta
Kelengkapannya.
350 Steel 122.500 240 Steel 120.000 300 Steel 150.000 300 Steel 150.000 300 Steel 150.000 1490 Steel 692.500
Kasubag
Umum &
Kepegawaia
n
-
Penyediaan
Makanan Dan
Minuman Rapat
Dan Tamu.
TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000)
TAHUN - 3
UNIT
KERJA
SKPD
PENANGG
UNG
JAWAB.
PROGRAM DAN
KEGIATANTAHUN - 4 TAHUN - 5
KONDISI PADA AKHIR
PERIODE.
SASARANINDIKATOR
SASARAN
INDIKATOR
KINERJA
DATA
CAPAIAN
PADA
AWAL
PERENC
ANAAN.
TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
TAHUN - 1 TAHUN - 2
Jumlah Layanan
Perencanaan,
Pengelolaan
Keuangan Dan
Pelaporan
Satpol.PP :
3
Program
Peningkatan
Pengembangan
Sistem Laporan
Capaian Kinerja
Dan Keuangan.
Cakupan
layanan
Pelaksanaan
Pelaporan hasil
Kegiatan.
5 Jenis 30.000 5 Jenis 30.000 5 Jenis 30.000 5 Jenis 30.000 5 Jenis 30.000 5 Jenis 175.000
- Pelaporan -
Penyusunan
laporan capaian
Kinerja Dan Ikhtisar
Realisasi Kinerja
SKPD.
Jumlah Dokumen
Laporan Capaian
Kinerja.
2 Dok. 10.000 2 Dok. 10.000 2 Dok. 10.000 2 Dok. 10.000 2 Dok. 10.000 10 Dok. 50.000 Kasubag
Program
-
Penyusunan
Laporan Keuangan
Semesteran.
Jumlah Dokumen
Laporan
Keuangan
Semesteran.
2 Dok. 5.000 2 Dok. 5.000 2 Dok. 5.000 2 Dok. 5.000 2 Dok. 5.000 10 Dok. 25.000 Kasubag
Keuangan
-
Penyusunan
Pelaporan
Keuangan Akhir
Tahun.
Jumlah Dokumen
Laporan
Keuangan Akhir
Tahun
2 Dok. 5.000 2 Dok. 5.000 2 Dok. 5.000 2 Dok. 5.000 2 Dok. 5.000 10 Dok. 25.000 Kasubag
Keuangan
-
Penyusunan
Pelaporan
Prognosis Realisasi
Anggaran.
Jumlah Dokumen
laporan Prognosis
Realisasi
Anggaran.
2 Dok. 5.000 2 Dok. 5.000 2 Dok. 5.000 2 Dok. 5.000 2 Dok. 5.000 10 Dok. 25.000 Kasubag
Keuangan
-
Penyusunan
laporan Keuangan
Bulanan Dan
Triwulanan.
Jumlah Dokumen
Laporan
Keuangan
Bulanan Dan
Triwulanan.
12 Dok. 5.000 12 Dok. 5.000 12 Dok. 5.000 12 Dok. 5.000 12 Dok. 5.000 60 Dok. 25.000 Kasubag
Keuangan
TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000)
TAHUN - 3
UNIT
KERJA
SKPD
PENANGG
UNG
JAWAB.
PROGRAM DAN
KEGIATANTAHUN - 4 TAHUN - 5
KONDISI PADA AKHIR
PERIODE.
SASARANINDIKATOR
SASARAN
INDIKATOR
KINERJA
DATA
CAPAIAN
PADA
AWAL
PERENC
ANAAN.
TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
TAHUN - 1 TAHUN - 2
Jumlah Layanan
Perencanaan,
Pengelolaan
Keuangan Dan
Pelaporan
Satpol.PP :
4
Program
Perencanaan Dan
Penganggaran
SKPD.
Jumlah layanan
Penyusunan
Rencana Dan
Anggaran Kerja
SKPD.
4 Jenis 25.000 4 Jenis 19.500 4 Jenis 23.000 4 Jenis 23.000 4 Jenis 23.000 4 Jenis 113.500
- Perencanaan
/Penganggaran -
Penyusunan
Rencana Strategis
SKPD
Jumlah Dokumen
Rencana
Strategis SKPD.
1 Dok. 10.000 - - - - - - - - 1 Dok. 10.000 Kasubag
Program
-
Penyusunan
Rencana Kerja
SKPD
Jumlah Dokumen
Rencana Kerja
SKPD.
2 Dok. 10.000 2 Dok. 12.000 2 Dok. 15.000 2 Dok. 15.000 2 Dok. 15.000 10 Dok. 67.000 Kasubag
Program
-Penyusunan
RKA/DPA SKPD.
Jumlah Dokumen
RKA/DPA SKPD.4 Dok. 5.000 4 Dok. 7.500 4 Dok. 8.000 4 Dok. 8.000 4 Dok. 8.000 20 Dok. 36.500
Kasubag
Keuangan
-
Penyusunan
Syandar
Operasional
Kegiatan (SOP)
SKPD.
Jumlah SOP
Kegiatan Yang
Telah Dibuat.
10 SOP - 15 SOP - 15 SOP - 25 SOP - 30 SOP - 95 SOP -
Kasubag
Umum &
Kepegawaia
n
Meningkatkan
Kualitas Sumber
Daya Manusia
Aparatur Satuan
Polisi Pamong
Praja.
Jumlah SDM
Satpol.PP Yang
Mengikuti
Pelatihan.
1
Program
Peningkatan
Kapasitas Sumber
Daya Aparatur.
Jumlah Aparatur
Yang Telah
Mengikuti
Pendidikan Dan
Pelatihan.
120 Orang 600.000 120 Orang 600.000 120 Orang 600.000 120 Orang 600.000 120 Orang 600.000 600 Orang 3.000.000
-
Pendidikan Dan
Pelatihan Dasar
Sat.Pol.PP
Jumlah Sumber
Daya Aparatur
Yang
Mendapatkan
Pelatihan Dasar.
120 Org. 600.000 120 Org. 600.000 120 Org. 600.000 120 Org. 600.000 120 Org. 600.000 600 Org 3.000.000
Kasi
Pelatihan
Dasar
TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000)
TAHUN - 3
UNIT
KERJA
SKPD
PENANGG
UNG
JAWAB.
PROGRAM DAN
KEGIATANTAHUN - 4 TAHUN - 5
KONDISI PADA AKHIR
PERIODE.
SASARANINDIKATOR
SASARAN
INDIKATOR
KINERJA
DATA
CAPAIAN
PADA
AWAL
PERENC
ANAAN.
TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
TAHUN - 1 TAHUN - 2
Jumlah Aparatur
Satpol.PP Yang
Mengikuti
Diklatpim 1,2,3.
1
Program
Peningkatan
Kapasitas Sumber
Daya Aparatur.
Jumlah Aparatur
Yang Telah
Mengikuti
Pendidikan Dan
Pelatihan.
5 Orang 100.000 5 Orang 100.000 5 Orang 100.000 5 Orang 100.000 5 Orang 100.000 60 Orang 500.000
Pendidikan Dan
Pelatihan
Kepemimpinan
Jumlah Aparatur
Sat.Pol.PP Yang
Mengikuti
Diklatpim.
5 Orang 100.000 5 Orang 100.000 5 Orang 100.000 5 Orang 100.000 5 Orang 100.000 60 Orang 500.000
Kasubag
Umum &
Kepeg.
Jumlah Aparatur
Yang Mengikuti
Pelatihan/Diklat
PPNS
1
Program
Peningkatan
Kapasitas Sumber
Daya Aparatur.
Jumlah PPNS
POL.PP5 Orang 100.000 5 Orang 100.000 5 Orang 100.000 5 Orang 100.000 5 Orang 100.000 60 Orang 500.000
-Pelatihan Dan
Pembinaan PPNS
Jumlah Aparatur
Sat.Pol.PP Yang
Mengikuti
Pelatihan PPNS.
5 Orang 100.000 5 Orang 100.000 5 Orang 100.000 5 Orang 100.000 5 Orang 100.000 60 Orang 500.000 Kasi Teknis
Fungsional
Jumlah Aparatur
Satpol.PP Yang
Memiliki Sertifikat
Keahlian Tertentu
1
Pemeliharaan
Kantrantibmas
Dan Pencegahan
Tindak Kriminal
Jumlah Aparatur
Sat.Pol.PP Yang
Memiliki
Keahlian Khusus
guna
Peningkatan
Penertiban
masyarakat Dan
Tindak Kriminal.
120 Org. 50.000 120 Org. 50.000 120 Org. 50.000 120 Org. 50.000 120 Org. 50.000 600 Org 250.000
TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000)
TAHUN - 3
UNIT
KERJA
SKPD
PENANGG
UNG
JAWAB.
PROGRAM DAN
KEGIATANTAHUN - 4 TAHUN - 5
KONDISI PADA AKHIR
PERIODE.
SASARANINDIKATOR
SASARAN
INDIKATOR
KINERJA
DATA
CAPAIAN
PADA
AWAL
PERENC
ANAAN.
TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
TAHUN - 1 TAHUN - 2
-
Kerjasama
Pengembangan
Kemampuan Aparat
Polisi Pamong Praja
Dengan TNI/POLRI
Dan Kejaksaan
Jumlah Aparat
Polisi Pamong
Praja Yang
Memiliki Sertfikat
Keahlian Khusus.
120 Org. 50.000 120 Org. 50.000 120 Org. 50.000 120 Org. 50.000 120 Org. 50.000 600 Org 250.000
Kasi
Pelatihan
Dasar
Jumlah SDM
Satpol.PP Yang
Mengikuti
Pelatihan Dan
Sosialisasi.
1
Program
Peningkatan
Kapasitas Sumber
Daya Aparatur.
Jumlah Aparatur
Sat.Pol.PP Yang
Paham
Mengenai
Peraturan
Perundang
Undangan.
50 Org 60.000 150 Org 70.000 150 Org 70.000 150 Org 70.000 150 Org 70.000 750 Org 340.000
-
Sosialisasi
Peraturan
Perundang
Undangan.
- Jumlah
Aparatur
Sat.Pol.PP Yang
Mengikuti
Sosialisasi
Peraturan
Perundang -
Undangan.
45 Org 60.000 45 Org 60.000 45 Org 60.000 900 Orang 736.885.820 45 Org 60.000 750 Org 737.125.820
Kasi
Penyelidikan
&
Penyidikan
TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000)
TAHUN - 3
UNIT
KERJA
SKPD
PENANGG
UNG
JAWAB.
PROGRAM DAN
KEGIATANTAHUN - 4 TAHUN - 5
KONDISI PADA AKHIR
PERIODE.
SASARANINDIKATOR
SASARAN
INDIKATOR
KINERJA
DATA
CAPAIAN
PADA
AWAL
PERENC
ANAAN.
TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
TAHUN - 1 TAHUN - 2
2
Program
Pemberdayaan
Masyarakat Untuk
Menjaga
Ketertiban Dan
Keamanan
Jumlah Aparatur
Sat.Pol.PP Yang
Mendapatkan
Pelatihan.
10 orang 25.000 105 Orang 65.000 105 Orang 65.000 450 Orang 65.000 105 Orang 65.000 430 Orang 285.000
-Pelatihan PPH
Sat.Pol.PP
Jumlah Aparatur
Sat.Pol.PP Yang
Mengikuti
Pelatihan PHH.
10 orang 25.000 105 Orang 65.000 105 Orang 65.000 105 Orang 65.000 105 Orang 65.000 430 Orang 285.000
Kasi
Pelatihan
Dasar
2
Program
Kemitraan
Pengembangan
wawasan
Kebangsaan
Jumlah Aparatur
Sat.Pol.PP Yang
Paham
Mengenai Tugas
Pokok Dan
Fungsi Sebagai
Aparatur.
105 Org 110.000 105 Org 110.000 105 Org 110.000 105 Org 110.000 105 Org 110.000 525 Org 550.000
TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000)
TAHUN - 3
UNIT
KERJA
SKPD
PENANGG
UNG
JAWAB.
PROGRAM DAN
KEGIATANTAHUN - 4 TAHUN - 5
KONDISI PADA AKHIR
PERIODE.
SASARANINDIKATOR
SASARAN
INDIKATOR
KINERJA
DATA
CAPAIAN
PADA
AWAL
PERENC
ANAAN.
TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
TAHUN - 1 TAHUN - 2
-
Pendalaman Tugas
Dan Tanggung
Jawab Polisi
Pamong Praja
Jumlah Aparatur
Sat.Pol.PP Yang
Memahami Tugas
Dan Tanggung
Jawab.
64 Org 60.000 64 Org 60.000 64 Org 60.000 64 Org 60.000 64 Org 60.000 320 Org 300.000
Kasi
Pelatihan
Dasar
-
Peningkatan Peran
Dan Fungsi Provost
Sat.Pol.PP Dalam
Rangka Penegakan
Disiplin Aparatur.
Jumlah Anggota
Provost
Sat.Pol.PP Yang
Mengikuti
Peningkatan
Peran Dan Fungsi
Aparatur.
41 Org 50.000 41 Org 50.000 41 Org 50.000 80 Orang 50.000 41 Org 50.000 205 Org 250.000 Kasi Teknis
Fungsional
Meningkatnya
Kualitas Dan
Kuantitas Sarana
Dan Prasarana
Satuan Polisi
Pamong Praja.
Jumlah Cakupan
Peningkatan
Kualitas Dan
Kuantitas Sarana
Dan Prasarana.
1
Program
Peningkatan
Sarana Dan
Prasarana
Aparatur.
Cakupan
Peningkatan
Sarana Dan
Prasarana kerja
Aparatur.
3 Cakupan 3 Cakupan 3 Cakupan 3 Cakupan 3 Cakupan 3 Cakupan
TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000)
TAHUN - 3
UNIT
KERJA
SKPD
PENANGG
UNG
JAWAB.
PROGRAM DAN
KEGIATANTAHUN - 4 TAHUN - 5
KONDISI PADA AKHIR
PERIODE.
SASARANINDIKATOR
SASARAN
INDIKATOR
KINERJA
DATA
CAPAIAN
PADA
AWAL
PERENC
ANAAN.
TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
TAHUN - 1 TAHUN - 2
-
Pengadaan
Kendaraan
Dinas/Operasional.
Jumlah
Kendaraan
Dinas/Operasiona
l
5 unit 75.000 15 Unit 350.000 30 Unit 450.000 40 Unit 500.000 40 Unit 500.000 130 Unit 1.875.000
Kasubag
Umum &
Kepegawaia
n
-
Pengadaan
Perlengkapan
Gedung Kantor.
Jumlah
Perlengkapan
gedung Kantor.
10 jenis 70.000 15 jenis 105.000 10 Jenis 70.000 15 jenis 105.000 15 jenis 105.000 65 Jenis 455.000
Kasubag
Umum &
Kepeg.
-
Pengadaan
Peralatan Gedung
Kantor.
Jumlah Peralatan
gedung Kantor.10 jenis 70.000 15 jenis 105.000 10 Jenis 70.000 15 jenis 125.000 15 jenis 105.000 65 Jenis 475.000
Kasubag
Umum &
Kepeg.
-Pengadaan
Mebeluer Kantor.
Jumlah Mebeluer
Kantor10 Unit 50.000 15 Unit 75.000 15 Unit 50.000 15 Unit 75.000 15 Unit 75.000 70 Unit 325.000
Kasubag
Umum &
Kepegawaia
n
-
Pemeliharaan Rutin
Berkala Gedung
Kantor.
Jumlah Gedung
kantor.1 Unit 10.000 1 Unit 12.000 1 Unit 15.000 1 Unit 25.000 1 Unit 30.000 1 Unit 92.000
Kasubag
Umum &
Kepegawaia
n
TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000)
TAHUN - 3
UNIT
KERJA
SKPD
PENANGG
UNG
JAWAB.
PROGRAM DAN
KEGIATANTAHUN - 4 TAHUN - 5
KONDISI PADA AKHIR
PERIODE.
SASARANINDIKATOR
SASARAN
INDIKATOR
KINERJA
DATA
CAPAIAN
PADA
AWAL
PERENC
ANAAN.
TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
TAHUN - 1 TAHUN - 2
-
Pemeliharaan
Rutin/Berkala
Kendaraan
Dinas/Operasional.
Jumlah
Kendaraan
Dinas/Operasiona
l Yang
mendapatkan
Pemeliharaan
Secara periodik.
5 Unit 100.000 10 Unit 150.000 15 Unit 200.000 15 Unit 200.000 15 Unit 200.000 60 Unit 850.000
Kasubag
Umum &
Kepeg.
-
Pemeliharaan
Rutin/Berkala
Perlengkapan
Gedung Kantor.
Jumlah
Perlengkapan
Gedung Kantor
Yang
mendapatkan
Pemeliharaan
Secara periodik.
10 Jenis 40.000 15 jenis 60.000 10 Jenis 40.000 15 jenis 60.000 15 jenis 60.000 65 Jenis 260.000
Kasubag
Umum &
Kepegawaia
n
-
Pemeliharaan
Rutin/Berkala
Peralatan Gedung
Kantor.
Jumlah Peralatan
Gedung Kantor
Yang
mendapatkan
Pemeliharaan
Secara periodik.
10 Jenis 40.000 15 jenis 60.000 10 Jenis 40.000 15 jenis 60.000 15 jenis 60.000 65 Jenis 260.000
Kasubag
Umum &
Kepegawaia
n
TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000)
TAHUN - 3
UNIT
KERJA
SKPD
PENANGG
UNG
JAWAB.
PROGRAM DAN
KEGIATANTAHUN - 4 TAHUN - 5
KONDISI PADA AKHIR
PERIODE.
SASARANINDIKATOR
SASARAN
INDIKATOR
KINERJA
DATA
CAPAIAN
PADA
AWAL
PERENC
ANAAN.
TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
TAHUN - 1 TAHUN - 2
-
Pemeliharaan
Rutin/Berkala
mebeleur.
Jumlah Mebeluer
Kantor Yang
mendapatkan
Pemeliharaan
Secara periodik.
10 Jenis 40.000 15 jenis 60.000 10 Jenis 40.000 15 jenis 60.000 15 jenis 60.000 65 Jenis 260.000
Kasubag
Umum &
Kepegawaia
n
-
Rehabilitasi
Sedang/Berat
gedung Kantor.
Jumlah Gedung
Kantor Yang
Direhabilitasi/perb
aikan.
1 Unit 150.000 1 Unit 150.000 1 Unit 150.000 1 Unit 150.000 1 Unit 150.000 1 Unit 750.000
Kasubag
Umum &
Kepegawaia
n
-
Rehabilitasi
Sedang/Berat
Kendaraan
Dinas/Operasional.
Jumlah
Kendaraan
Dinas/Operasiona
l Yang
Direhabilitasi/perb
aikan.
10 unit 75.000 10 unit 75.000 10 unit 75.000 10 unit 75.000 10 unit 75.000 50 Unit 375.000
Kasubag
Umum &
Kepegawaia
n
Meningkatnya
Kualitas
Pelayanan
Penertiban
Jumlah Operasi
Penertiban Yang
Dilaksanakan
1
Pemeliharaan
Kantrantibmas
Dan Pencegahan
Tindak Kriminal
Jumlah Kegiatan
Penertiban yang
Dilaksanakan.
50 Kali 50 Kali 50 Kali 50 Kali 50 Kali 250 kali
TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000)
TAHUN - 3
UNIT
KERJA
SKPD
PENANGG
UNG
JAWAB.
PROGRAM DAN
KEGIATANTAHUN - 4 TAHUN - 5
KONDISI PADA AKHIR
PERIODE.
SASARANINDIKATOR
SASARAN
INDIKATOR
KINERJA
DATA
CAPAIAN
PADA
AWAL
PERENC
ANAAN.
TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
TAHUN - 1 TAHUN - 2
-
Pelaksanaan
Operasi Penertiban
Dan Inspeksi
Mendadak (SIDAK).
Jumlah
Pelaksanaan
Operasi
Penertiban Dan
Sidak Yang
Dilakukan
50 Kali 150.000 50 Kali 150.000 50 Kali 150.000 50 Kali 150.000 50 Kali 150.000 250 Kali 750.000
Kasi
Pembinaan,
Pengawasa
n &
Penyuluhan
-
Peningkatan
Kerjasama Dengan
Aparat Keamanan
Dalam Teknik
Pencegahan
Kejahatan.
Jumlah
Kerjasama Yang
Dilakukan
Dengan Pihak
Polri/TNI.
50 Kali 100.000 50 Kali 100.000 50 Kali 100.000 50 Kali 100.000 50 Kali 100.000 250 Kali 500.000
Kasi
Pelatihan
Dasar
Meningkatnya
Kualitas
Pelayanan
Keamanan Dan
Kenyamanan
Pejabat Tinggi
Dan Tamu VIP.
Jumlah
Pengamanan
Unjuk Rasa yang
Di Turunkan.
1
Pemeliharaan
Kantrantibmas
Dan Pencegahan
Tindak Kriminal
Jumlah
Penanganan
Aksi
Demonstrasi/Unj
uk Rasa
15 kali 75.000 15 Kali 145.000 15 kali 165.000 15 kali 180.000 15 kali 200.000 60 Kali 765.000
-
Penanganan/Penga
manan/Demostrasi/
Unjuk Rasa.
Jumlah
Pelaksanaan
Penanganan Aksi
Unjuk
Rasa/Demonstras
i.
15 kali 75.000 15 Kali 145.000 15 kali 165.000 15 kali 180.000 15 kali 200.000 60 Kali 765.000
Kasi
Operasi &
Pengendalia
n
TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000)
TAHUN - 3
UNIT
KERJA
SKPD
PENANGG
UNG
JAWAB.
PROGRAM DAN
KEGIATANTAHUN - 4 TAHUN - 5
KONDISI PADA AKHIR
PERIODE.
SASARANINDIKATOR
SASARAN
INDIKATOR
KINERJA
DATA
CAPAIAN
PADA
AWAL
PERENC
ANAAN.
TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
TAHUN - 1 TAHUN - 2
2
Program
Peningkatan
Keamanan Dan
Kenyamanan
Lingkungan
Jumlah Aparat
Sat.Pol.PP Yang
Terlibat Dalam
Pengendalian
Keamanan Dan
Kenyamanan
Lingkungan.
150 Org 100.000 150 Org 100.000 150 Org 100.000 150 Org 100.000 150 Org 100.000 750 Org 500.000
-
Pengendalian
Kebisingan Dan
Gangguan Dari
Kegiatan
masyarakat.
Jumlah Aparatur
Sat.Pol.PP Yang
melaksanakan
Pengendalian
Keamanan
Lingkungan Oleh
Aktifitas
masyarakat.
150 Org 100.000 150 Org 100.000 150 Org 100.000 150 Org 100.000 150 Org 100.000 750 Org 500.000 Kasi
Kerjasama
Jumlah
Pengawalan Yang
Dilaksanakan
1
Program
Peningkatan
Keamanan Dan
Kenyamanan
Lingkungan
Jumlah
Pengawalan Dan
Pengamanan
Pada
Lingkungan
Pejabat Tinggi
Dan Tamu VIP.
425 Kali 425 Kali 425 Kali 425 Kali 425 Kali 425 Kali
TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000)
TAHUN - 3
UNIT
KERJA
SKPD
PENANGG
UNG
JAWAB.
PROGRAM DAN
KEGIATANTAHUN - 4 TAHUN - 5
KONDISI PADA AKHIR
PERIODE.
SASARANINDIKATOR
SASARAN
INDIKATOR
KINERJA
DATA
CAPAIAN
PADA
AWAL
PERENC
ANAAN.
TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
TAHUN - 1 TAHUN - 2
-
Pengendalian
Keamanan
Lingkungan
- Jumlah
Pengawalan
Terhadap Pejabat
Tinggi Dan Tamu
VIP.
25 Kali 75.000 25 Kali 75.000 25 Kali 75.000 25 Kali 75.000 25 Kali 75.000 125 Kali 375.000 -
- Jumlah
Pengamanan
Terhadap Pejabat
Tinggi Dan Tamu
VIP.
400 Kali 150.000 400 Kali 150.000 400 Kali 150.000 400 Kali 150.000 400 Kali 150.000 2000 Kali 750.000 -
Jumlah Satuan
Pengamanan
Pada Rumah
Dinas Dan Instasi
Pemerintah
Lainnya.
1
Program
Peningkatan
Keamanan Dan
Kenyamanan
Lingkungan
Jumlah Satuan
Pengendali
Keamanan Dan
Kenyamanan
Lingkungan
205 Regu 250.000 205 Regu 250.000 205 Regu 250.000 205 Regu 250.000 205 Regu 250.000 1025 regu 1.250.000
-
Penyiapan Tenaga
Kerja Pengendali
Keamanan Dan
Kenyamanan
Lingkungan
Jumlah Regu
Pengamanan
Lingkungan
Pemerintahan
Dan Rumah
Dinas.
205 Regu 250.000 205 Regu 250.000 205 Regu 250.000 205 Regu 250.000 205 Regu 250.000 1025 regu 1.250.000 -
TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000)
TAHUN - 3
UNIT
KERJA
SKPD
PENANGG
UNG
JAWAB.
PROGRAM DAN
KEGIATANTAHUN - 4 TAHUN - 5
KONDISI PADA AKHIR
PERIODE.
SASARANINDIKATOR
SASARAN
INDIKATOR
KINERJA
DATA
CAPAIAN
PADA
AWAL
PERENC
ANAAN.
TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
TAHUN - 1 TAHUN - 2
Kebijakan
Daerah Yang
Ditegakkan Baik
Berupa
Peraturan
Daerah maupun
Peraturan Bupati.
Jumlah
Pelanggaran
Perda
1
Program
Pengembangan
wawasan
Kebangsaan
Jumlah
Pelanggaran
Terhadap
Pelaksanaan
Perda/Perbup
39 Kasus 65.000 32 kasus 60.000 24 kasus 50.000 24 Kasus 90.000 5 kasus 35.000 110 kasus 300.000
-
Peningkatan
Kesadaran
Masyarakat
Terhadap
Penegakan
Peraturan
Perundang -
Undangan.
Jumlah kasus
Pelanggaran
Terhadap
Perda/Perbup.
39 Kasus 65.000 32 kasus 60.000 24 kasus 50.000 24 Kasus 90.000 5 kasus 35.000 110 kasus 300.000
Kasi
Pembinaan,P
engawasan &
Penyuluhan
Angka
Kriminalitas Yang
Tertangani
Sesuai Dengan
Kewenangan
Sat.Pol.PP.
1
Pemeliharaan
Kantrantibmas
Dan Pencegahan
Tindak Kriminal
Tingkat
Penurunan
Kasus
Kriminalitas Di
Kabupaten
Maros
10 kasus 65.000 10 kasus 65.000 47 kasus 125.000 50 kasus 135.000 50 kasus 135.000 167 Kasus 525.000
-
Peningkatan
Kerjasama Dengan
Aparat Keamanan
Dalam Teknik
Pencegahan
Kejahatan.
Jumlah Kasus
Kriminalitas Yang
Mampu
Diselesaikan.
10 kasus 65.000 10 kasus 65.000 47 kasus 125.000 50 kasus 135.000 50 kasus 135.000 167 Kasus 525.000
Kasi
Penyelidikan
& Penyidikan
TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000)
TAHUN - 3
UNIT
KERJA
SKPD
PENANGG
UNG
JAWAB.
PROGRAM DAN
KEGIATANTAHUN - 4 TAHUN - 5
KONDISI PADA AKHIR
PERIODE.
SASARANINDIKATOR
SASARAN
INDIKATOR
KINERJA
DATA
CAPAIAN
PADA
AWAL
PERENC
ANAAN.
TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
TAHUN - 1 TAHUN - 2
-
Pengawasan
Pengendalian Dan
Evaluasi Kegiatan
Polisi Pamong Praja
Jumlah
Pengawasan Dan
Pengendalian
Kegiatan Aparatur
Sat.Pol.PP
24 Kali 65.000 24 Kali 65.000 24 Kali 125.000 24 Kali 135.000 24 Kali 135.000 120 kali 525.000
Kasi
Pembinaan,P
engawasan &
Penyuluhan
Jumlah Anggota
Sat.Pol.PP Per
10.000 Jumlah
Penduduk.
1
Pemeliharaan
Kantrantibmas
Dan Pencegahan
Tindak Kriminal
Jumlah
Penyediaan
tenaga
Pengendali
Ketentraman
Dan Ketertiban
masyarakat
35 Orang 115.000 35 Orang 115.000 35 Orang 115.000 35 Orang 115.000 35 Orang 115.000 175 Org 575.000
-
Peningkatan
Kapasitas Aparatur
Dalam Rangka
Pelaksanaan
Siskamswakarsa Di
Daerah.
Jumlah Tenaga
Aparatur
Sat.Pol.PP Per
10.000 Jumlah
Penduduk.
35 Orang 115.000 35 Orang 115.000 35 Orang 115.000 35 Orang 115.000 35 Orang 115.000 175 Org 575.000 Kasi Satuan
Linmas
TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000)
TAHUN - 3
UNIT
KERJA
SKPD
PENANGG
UNG
JAWAB.
PROGRAM DAN
KEGIATANTAHUN - 4 TAHUN - 5
KONDISI PADA AKHIR
PERIODE.
SASARANINDIKATOR
SASARAN
INDIKATOR
KINERJA
DATA
CAPAIAN
PADA
AWAL
PERENC
ANAAN.
TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
TAHUN - 1 TAHUN - 2
Meningkatnya
Kualitas
Keamanan Dan
Kenyamanan
Lingkungan.
Jumlah Patroli
Yang
Dilaksanakan
Petugas
Sat.Pol.PP
1
Program
Peningkatan
Keamanan Dan
Kenyamanan
Lingkungan
Jumlah
Pelaksanaan
Pengamanan
Lingkungan
48 kali 25.000 60 kali 37.000 72 kali 45.000 84 kali 65.000 96 kali 75.000 360 Kali 247.000
-
Pengendalian
Keamanan
Lingkungan
Jumlah Patroli
Keamanan
Lingkungan Yang
Dilaksanakan.
48 kali 25.000 60 kali 37.000 72 kali 45.000 84 kali 65.000 96 kali 75.000 360 Kali 247.000
Kasi Operasi
&
Pengendalian
Persentase
Pelanggaran K3
yang Mampu
Diselesaikan
Dengan Waktu
Yang Cepat.
1
Program
Peningkatan
Keamanan Dan
Kenyamanan
Lingkungan
Persentase
Penanganan
Masalah
Ketertiban,
Ketentraman,
Dan Keindahan.
84% 300.000 84% 300.000 84% 300.000 84% 300.000 84% 300.000 84% 1.500.000
TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000)
TAHUN - 3
UNIT
KERJA
SKPD
PENANGG
UNG
JAWAB.
PROGRAM DAN
KEGIATANTAHUN - 4 TAHUN - 5
KONDISI PADA AKHIR
PERIODE.
SASARANINDIKATOR
SASARAN
INDIKATOR
KINERJA
DATA
CAPAIAN
PADA
AWAL
PERENC
ANAAN.
TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
TAHUN - 1 TAHUN - 2
-
Pengendalian
Kebisingan Dan
Gangguan Dari
Kegiatan
masyarakat.
Persentase
Jumlah
Pelanggaran K3
Yang Dilaporkan
Oleh masyarakat
Dan Diselesaikan
Oleh Sat.Pol.PP.
84% 300.000 84% 300.000 84% 300.000 84% 300.000 84% 300.000 84% 1.500.000 Kasi
Kerjasama
-
Sosialisasi
Pengendalian
Keamanan Dan
Kenyamanan
Lingkungan.
Jumlah
Pelaksanaan
Sosialisasi
Mengenai
Keamanan Dan
Kenyamanan
Lingkungan.
1 kali 35.000 2 Kali 50.000 2 Kali 50.000 3 kali 75.000 3 Kali 75.000 11 Kali 285.000
Kasi Bina
Potensi
Masyarakat
Jumlah Anggota
Sat.Pol.PP Per
Desa/Kelurahan
Yang Aktif.
1
Program
Peningkatan
Keamanan Dan
Kenyamanan
Lingkungan
Jumlah Aparatur
Sat.Pol.PP Pada
Setiap
Desa/Kelurahan.
103 org 45.000 103 org 45.000 103 org 45.000 103 org 45.000 103 org 45.000 515 Org. 225.000
-
Penyiapan Tenaga
Kerja Pengendali
Keamanan Dan
Kenyamanan
Lingkungan
Jumlah Tenaga
Pengendali
Kemanan
Lingkungan Pada
Setiap
Desa/Kelurahan.
103 org 45.000 103 org 45.000 103 org 45.000 103 org 45.000 103 org 45.000 515 Org. 225.000 Kasi Satuan
Linmas
TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000)
TAHUN - 3
UNIT
KERJA
SKPD
PENANGG
UNG
JAWAB.
PROGRAM DAN
KEGIATANTAHUN - 4 TAHUN - 5
KONDISI PADA AKHIR
PERIODE.
SASARANINDIKATOR
SASARAN
INDIKATOR
KINERJA
DATA
CAPAIAN
PADA
AWAL
PERENC
ANAAN.
TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
TAHUN - 1 TAHUN - 2
Jumlah
Poskamling Per
Desa/Kelurahan
1
Program
Peningkatan
Keamanan Dan
Kenyamanan
Lingkungan
Jumlah
Penyediaan Pos
Keamanan
Lingkungan.
70 Unit 450.000 70 Unit 450.000 70 Unit 450.000 70 Unit 450.000 70 Unit 450.000 350 Unit 2.250.000
-
Pembangunan/Reh
abilitasi Pos
Jaga/Pos Ronda.
Jumlah Pos
Ronda yang
Berada Dalam
Kondisi baik Dan
Tersedia.
30 unit 450.000 30 unit 450.000 30 unit 450.000 30 unit 450.000 30 unit 450.000 150 Unit 2.250.000 -
-
Penyediaan
Kendaraan Patroli
Poskamling
Jumlah
Kendaraan
Patroli.
40 Unit 200.000 40 Unit 200.000 40 Unit 200.000 40 Unit 200.000 40 Unit 200.000 200 Unit 1.000.000 -
Jumlah satuan
Keamanan
Lingkungan Yang
Terbentuk
1
Program
Pemberdayaan
Masyarakat Untuk
Menjaga
Ketertiban Dan
Keamanan
Jumlah Unit
Keamanan
Lingkungan
Yang Terdapat
Di Masyarakat.
10 Unit 100.000 10 Unit 100.000 10 Unit 100.000 10 Unit 100.000 10 Unit 100.000 50 Unit 500.000
TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000)
TAHUN - 3
UNIT
KERJA
SKPD
PENANGG
UNG
JAWAB.
PROGRAM DAN
KEGIATANTAHUN - 4 TAHUN - 5
KONDISI PADA AKHIR
PERIODE.
SASARANINDIKATOR
SASARAN
INDIKATOR
KINERJA
DATA
CAPAIAN
PADA
AWAL
PERENC
ANAAN.
TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
TAHUN - 1 TAHUN - 2
-
Pembentukan
Satuan Keamanan
Lingkungan Di
Masyarakat.
Jumlah Satuan
Keamanan Yang
Dibentuk.
10 Unit 100.000 10 Unit 100.000 10 Unit 100.000 10 Unit 100.000 10 Unit 100.000 50 Unit 500.000 Kasi Satuan
Linmas
Jumlah Kasus
Penyakit
Masyarakat Yang
Dapat Dicegah
Dan Di Berantas.
1
Program
Peningkatan
Pemberantasan
Penyakit
Masyarakat.
Jumlah
Penurunan
Angka Penyakit
Masyarakat
Yang Dicegah
Dan Diberantas.
7 Jenis 690.000 7 Jenis 690.000 7 Jenis 690.000 7 Jenis 690.000 7 Jenis 690.000 7 Jenis 3.450.000
-
Peningkatan
Pencegahan Dan
Penertiban
Peredaran/Penggun
aan Minuman Keras
Dan Narkoba.
Persentase
Penurunan kasus
Miras.
20% 100.000 20% 100.000 20% 100.000 20% 100.000 20% 100.000 100% 500.000
Kasi
Pembinaan,P
engawasan &
Penyuluhan
-
Peningkatan
Pencegahan Dan
Penertiban
Berkembangnya
Penyakit Prostitusi.
Persentase
Penurunan kasus
Prostitusi.
20% 150.000 20% 150.000 20% 150.000 20% 150.000 20% 150.000 100% 750.000 -
TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000)
TAHUN - 3
UNIT
KERJA
SKPD
PENANGG
UNG
JAWAB.
PROGRAM DAN
KEGIATANTAHUN - 4 TAHUN - 5
KONDISI PADA AKHIR
PERIODE.
SASARANINDIKATOR
SASARAN
INDIKATOR
KINERJA
DATA
CAPAIAN
PADA
AWAL
PERENC
ANAAN.
TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
TAHUN - 1 TAHUN - 2
-
Peningkatan
Pencegahan
Peredaran Uang
Palsu.
Persentase
Penurunan kasus
Peredaran uang
Palsu.
20% 75.000 20% 75.000 20% 75.000 20% 75.000 20% 75.000 100% 375.000 -
-
Peningkatan
Pencegahan Dan
Penertiban Aksi
Premanisme.
Persentase
Penurunan kasus
Aksi Premanisme.
20% 100.000 20% 100.000 20% 100.000 20% 100.000 20% 100.000 100% 500.000 -
-
Peningkatan
Pencegahan Dan
Penertiban Tindak
Penyelundupan
Persentase
Penurunan kasus
Penyelundupan.
20% 125.000 20% 125.000 20% 125.000 20% 125.000 20% 125.000 100% 625.000 -
-
Peningkatan
Pencegahan Dan
Penertiban Praktek
Perjudian.
Persentase
Penurunan kasus
Perjudian
20% 65.000 20% 65.000 20% 65.000 20% 65.000 20% 65.000 100% 325.000 -
TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000) TARGET. Rp (000)
TAHUN - 3
UNIT
KERJA
SKPD
PENANGG
UNG
JAWAB.
PROGRAM DAN
KEGIATANTAHUN - 4 TAHUN - 5
KONDISI PADA AKHIR
PERIODE.
SASARANINDIKATOR
SASARAN
INDIKATOR
KINERJA
DATA
CAPAIAN
PADA
AWAL
PERENC
ANAAN.
TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
TAHUN - 1 TAHUN - 2
-
Peningkatan
Pencegahan Dan
Penertiban
Eksploitasi Anak
Dibawah umur.
Persentase
Penurunan kasus
Eksploitasi Anak
Dibawah umur.
20% 75.000 20% 75.000 20% 75.000 20% 75.000 20% 75.000 100% 375.000 -