Download - Hiperemesis Gravidarum a 2009
HIPEREMESIS GRAVIDARUM
Oleh:Ida Maryati, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat
Definisi
Hiperemesis gravidarum adalah vomitus yang berlebihan atau tidak terkendali selama masa hamil, yang menyebabkan dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit, atau defisiensi nutrisi, dan kehilangan berat badan. Timbul pada bulan pertama kehamilan dan menghilang setelah minggu ke-9 sd 12
Epidemiologi
Insiden kondisi ini + 3,5 per 1000 kelahiran Kebanyakan kasus ringan dan hilang seiring
perjalanan waktu 1 dari 1000 wanita hamil akan menjalani rawat inap Umumnya sembuh dengan sendirinya (self-limiting)
tetapi penyembuhan berjalan lambat dan relaps yang sering umum terjadi
Paling sering terjadi diantara wanita primigravidra dan cenderung terjadi lagi pada kehamilan berikutnya.
Faktor-Faktor Penyebab
Faktor Predisposisi Primigravida Overdistensi rahim:
hidroamnionhamil gemellimolahidatidosa
Faktor-Faktor Penyebab (2)
Faktor organik oleh karena kemungkinan vili korealis masuk dalam darah dan perubahan metabolik
Faktor alergi Pada kehamilan, di mana di duga terjadi invasi
jaringan villi korialis yang masuk peredaran darah ibu, maka faktor alergi dianggap dapat menyebabkan kejadian hiperemesis gravidarum.
Faktor-Faktor Penyebab (3)
Faktor psikologis Hubungan belum jelas. Besar kemungkinan
bahwa wanita yang menolak hamil, takut kehilangan pekerjaan, keretakan hubungan dengan suami dan sebagainya, diduga dapat menjadi faktor kejadian hiperemesis gravidarum. Dengan perubahan suasana dan masuk rumah sakit penderitaannya dapat berkurang sampai menghilang
Faktor-faktor Penyebab (4)
Faktor adaptasi dan hormonal Pada wanita hamil yang kekurangan darah lebih
sering terjadi hiperemesis gravidarum Dimasukkan dalam ruang lingkup faktor adaptasi
adalah wanita hamil dgn anemia, wanita primigravida, & overdistensi rahim pada hamil ganda & hamil molahidatidosa
Sebagian kecil primigravida belum mampu beradaptasi thdp hormon estrogen & koreonik gonadotropin, sdgkan pd hamil ganda & molahidatidosa, jumlah hormon yg dikeluarkan terlalu tinggi terjadi hiperemesis gravidarum
Etiologi
Belum diketahui
Beberapa teori penyebab hiperemesis gravidarum diajukan, tetapi satupun tidak memberi penjelasan yang adekuat tentang gangguan ini
Etiologi (2)
Faktor-faktor psikologis dapat merupakan penyebab hiperemesis gravidarum- Ambivalen terhadap kehamilan- Perasaan yang saling berkonflik tentang peran di masa depan sebagai ibu- Perubahan tubuh- Perubahan gaya hidup
dapat menjadi penyebab episode vomitus
Etiologi (3)
Wanita yang pola reaksi normalnya terhadap stress mencakup gangguan pencernaan sering kali mengalami hiperemesis gravidarum
Pada beberapa wanita penyebab psikologis tidak dapat diidentifikasi
Patofisiologi
Pada kasus-kasus hiperemesis gravidarum yg ekstrem, vomitus yang persisten penurunan berat badan dan dehidrasi ketidakseimbangan elektrolit & cairan
Dehidrasi hipovolemia yg dimanifestasikan sbg hipotensi, takikardi, peningkatan hematokrit dan BUN, serta penurunan output urine
Vomitus penurunan cairan asam lambung juga kandungan alkalin dr bagian saluran cerna yg lebih dalam
Asidosis metabolik
Patofisiologi (2)
Penurunan nutrisi ibu yang ekstrem atau kelaparan hipoproteinemia dan hipovitaminosis
Ikterik & hemoragi akibat defisiensi vitamin C dan B komplek perdarahan dari permukaan mukosa
Pd kasus-kasus yg ekstrem ini, embrio & janin dapat mati dan ibu dapat meninggal akibat perubahan metabolik yg menetap (irreversible).
Penatalaksanaan Konservatif
Meliputi upaya hidrasi intravena Pemberian suplemen vitamin Sedasi Pemberian antiemetik Pada beberapa kasus tindakan psikoterapi Utk bbrp kasus yg lebih berat nutrisi enteral
atau parenteral dibutuhkan untuk mengoreksi penurunan nutrisi maternal
Gejala Klinik
Batas antara muntah yang fisiologis dan patologis tidak jelas, tetapi menimbulkan gangguan kehidupan sehari-hari & dehidrasi petunjuk bahwa wanita hamil memerlukan perawatan yang intensif
Gejala Klinik (2)
Hiperemesis gravidarum tingkat pertama Muntah berlangsung terus Makan berkurang Berat badan menurun Kulit dehidrasi – tonusnya lemah Nyeri di daerah epigastrium Tekanan darah turun dan nadi meningkat Lidah kering Mata tampak cekung
Gejala Klinik (3)
Hiperemesis gravidarum tingkat kedua Penderita tampak lebih lemah Gejala dehidrasi makin tampak mata cekung, tugor kulit
makin kurang, lidah kering dan kotor Tekanan darah turun, nadi meningkat BB makin menurun Mata ikterik Gejala hemokonsentrasi makin tampak: urine b(-), badan
aseton dalam urin meningkat Gangguan buang air besar Mulai tampak gejala gangguan kesadaran apatis Napas berbau aseton
Gejala Klinik (4)
Hiperemesis gravidarum tingkat ketiga Muntah berkurang KU wanita hamil makin menurun : TD turun, nadi
meningkat, suhu naik; keadaan dehidrasi makin jelas
Gangguan faal hati dgn manifestasi ikterus Gangguan kesadaran dlm bentuk : somnolen
koma; komplikasi susunan saraf pusat (ensefalopati Wernicke): nistagmus-perubahan arah bola mata, diplopia-gambar tampak ganda, perubahan mental
Proses Keperawatan pd Klien dgn Hiperemesis Gravidarum
Pengkajian Observasi Temuan
mual muntah pagi hari atau stlh makan nyeri epigastrik Tersedak nyeri ulu hati merasa haus penurunan BB oliguri urine pekat muntah makanan, mukus atau cairan asam asidosis metabolik sakit kepala, disorientasi, mental
dangkal
Proses Keperawatan pd Klien dgn Hiperemesis Gravidarum (2)
Data Subjektif Nausea dan vomitus merupakan gejala utama.
Pasien tidak dapat menahan makanan dan kehilangan berat badan. Beberapa pasien mengeluh hipersaliva
Riwayat haid
Proses Keperawatan pd Klien dgn Hiperemesis Gravidarum (3)
Data Objektif Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan umum Kulit & membran mukosa kering Turgor turun Pasien dapat menjadi kurus Vomitus yg iritatif erosi pada bibir & wajah bagian bawah;
lidah tampak merah, kering & pecah-pecah faring kering dan merah, pernafasan bau busuk dgn bau seperti buah-buahan yang khas untuk ketoasidosis
Takikardi & hipotensi dehidrasi hipovolemi Pd penyakit berat & berkepanjangan, aberasi mental,
delirium, sakit kepala, stupor & koma dapat terjadi
Proses Keperawatan pd Klien dgn Hiperemesis Gravidarum (4)
Pemeriksaan abdomen Biasanya normal, dpt ditemukan rasa sakit di hepar
pemeriksaaan pelvis Uterus lunak dan membesar sesuai umur gestasi
Proses Keperawatan pd Klien dgn Hiperemesis Gravidarum (5)
Tes Laboratorium Pemeriksaan darah lengkap →Hb dan Ht yg
meningkat hemokonsentrasi bkaitan dgn dehidrasi. Anemia mgkn merupakan konsekuensi dr malnutrisi.
Urinalisis → Urin biasanya hanya sedikit & mempunyai konsentrasi tinggi sbg akibat dehidrasi. Aseton asidosis starvasi
Riwayat koagulasi Pemantauan CVP sesuai indikasi Pemantauan jantung
Proses Keperawatan pd Klien dgn Hiperemesis Gravidarum (6)
Komplikasi Potensial Deplesi cairan elektrolit Gangguan asam basa Malnutrisi Pneumonia aspirasi Robekan mukosa pada hubungan gastroesophagus yang
menyebabkan perdarahan (Sindrom mallory-Weiss) Kerusakan hepar dan ginjal Depresi Gangguan emosional yg berhubungan dgn kehamilan &
hubungan keluarga
Proses Keperawatan pd Klien dgn Hiperemesis Gravidarum (7)
Rencana Data Diagnostik Tambahan
Pemerikasaan elektrolit serum, untuk mendeteksi hiponatremi, hipokalemi dan hipokloremi
Tes fungsi hati, dapat menunjukkan penyakit hepar Pemeriksaan amilase, bila diduga ada pankreatitis
Proses Keperawatan pd Klien dgn Hiperemesis Gravidarum (9)
Penatalaksanaan Prinsip penatalaksanaan istirahat, menenangkan hati, &
restorasi cairan, elektrolit & keseimbangan nutrisi. Masalah psikososial harus dievaluasi
Rawat inap terapi parenteral dan upaya untuk menghindari setiap masalah psikososial
Starvasi dan dehidrasi pada mulanya diobati dgn glukosa 5-10% dlm larutan garam fisiologis 2500-3500 ml diberikan dlm waktu 24 jam
Dextrosa kalori dan memberantas asidosis Larutan garam fisiologis mengembalikan kehilangan
elektrolit akibat vomitus, cairan mengoreksi dehidrasi
Suplementasi kalium diberikan jika hipokalemi Vitamin secara parenteral biasanya ditambahkan ke dlm
cairan intravena Medikasi antiemetik atau sedasi mungkin diperlukan.
Prometazin hidroklorida diberikan scr iv, im, atau melalui rektum. Dosis lazimnya 25 mg setiap 4-6 jam. Bila pasien dapat minum obat peroral, doksilamin kombinasi piridoksin dapat menolong.
Setelah 48 jam keadaan pasien biasanya mulai membaik dan makanan lunak dapat dicoba. Mula-mula hanya sebagian kecil cairan diberikan antara makanan & suplementasi cairan intravena yg dilanjutkan
Pengobatan
Utk mencegah hiperemesis gravidarum. Dlm keadaan muntah berlebihan & dehidrasi ringan, penderita emesis gravidarum sebaiknya dirawat mencegah hiperemesis gravidarum
Konsep pengobatan yang dapat diberikan sebagai berikut: Isolasi dan pengobatan psikologis
Isolasi di ruangan dapat meringankan wanita hamil karena perubahan suasana lingkungan rumah tangga. Petugas dapat memberikan komunikasi, informasi, dan edukasi tentang berbagai masalah berkaitan dengan kehamilan.
Pemberian cairan pengganti
Keadaan darurat cairan pengganti sehingga keadaan dehidrasi dapat diatasi. Cairan pengganti = glukosa 5% - 10% dpt mengganti cairan yg hilang dan berfungsi sumber energi, sehingga terjadi perubahan metabolisme dari lemak dan protein menuju kearah pemecahan glukosa. Dpt di (+) kan vit C, B kompleks atau kalium untuk kelancaran metabolisme.
Selama pemberian cairan harus mendapat perhatian tentang keseimbangan cairan yg masuk & keluar melalui kateter, nadi, TD, suhu, dan R.
Lancarnya pengeluaran urin keadaan wanita hamil berangsur-angsur membaik.
Pemeriksaan yg perlu dilakukan: darah, urin dan bila mgkn fungsi hati dan ginjal. Bila keadaan muntah b(-), kesadaran membaik dpt diberikan makan, minum dan mobilisasi
Obat yg dapat diberikan Sebaiknya konsultasi dgn dokter obat yg tidak bersifat teratogenik
(dapat menyebabkan kelainan kongenital – cacat bawaan bayi) Komponen (susunan obat) yang dapat diberikan adalah : Sedativa ringan
Phenobarbital (luminal) 30mgrValium
Anti alergiAntihistaminDramaminAvomin
Obat anti mual muntahMediamer B6EmetroleStimetilAvopreg
VitaminTerutama vitamin B kompleksVitamin C
Menghentikan kehamilanPada beberapa kasus, pengobatan tidak berhasil malah
terjadi kemunduran & keadaan semakin menurun diperlukan pertimbangan utk melakukan gugur kandung. Keadaan yang memerlukan pertimbangan gugur kandung diantaranya:
Gangguan kejiwaanDeliriumApatis, somnolen sampai komaTerjadi gangguan jiwa ensefalopati Wernicke
Gangguan penglihatanPerdarahan retinaKemunduran penglihatan
Gangguan faalHati dalam bentuk ikterusGinjal dalam bentuk anuriaJantung dan pembuluh darah terjadi nadi meningkatTekanan darah menurun
Dengan memperhatikan keadaan tersebut gugur kandung dapatdipertimbangkan