Download - HERNIA NUCLEUS PULPOSUS.pptx
Oleh: Kevin B Malingkas
406127087
HERNIA NUCLEUS PULPOSUS
Pembimbing: dr. Sri Hartati, Sp. Rad
Low back pain adalah nyeri pada pinggang bagian bawah yang dapat diakibatkan oleh berbagai sebab.
Antara lain karena beban berat otot-otot pinggang yang berperan untuk mempertahankan keseimbangan seluruh tubuh, luka atau iritasi pada diskus intervertebralis dan akibat penekanan diskus terhadap saraf yang melalui antar vertebra.
Sebagian penderita mengalami hernia nucleus pulposus (HNP) dimana terjadi penekanan saraf spinal pada foramen intervertebrale sehingga menimbulkan rasa nyeri segmental serta kelumpuhan partial dari otot yang diurus segmen tersebut.
Pendahuluan
Hernia Nucleus Pulposus (HNP) adalah keadaan dimana terjadi penonjolan discus intervertera ke arah posterior dan atau lateral yang dapat menimbulkan penekanan atau penyempitan radiks saraf – saraf spinal, penekanan medula spinalis dengan berakibat timbulnya gejala – gejala neurologis.
Definisi
Diskus intervertebralis menghubungkan korpus vertebra satu sama lain dari servikal sampai lumbal/sacral. Diskus ini berfungsi sebagai penyangga beban dan peredam kejut (shock absorber).
Anatomi
Diskus intervertebralis terdiri dari dua bagian utama yaitu:
Anulus fibrosus, terbagi menjadi 3 lapis:· Lapisan terluar terdiri dari lamella fibro
kolagen yang berjalan menyilang konsentris mengelilingi nucleus pulposus sehingga bentuknya seakan-akan menyerupai gulungan per (coiled spring)
· Lapisan dalam terdiri dari jaringan fibro kartilagenus
· Daerah transisi
Nukleus Pulposus adalah suatu gel yang viskus terdiri dari proteoglycan (hyaluronic long chain) mengandung kadar air yang tinggi (80%) dan mempunyai sifat sangat higroskopis. Nucleus pulposus berfungsi sebagai bantalan dan berperan menahan tekanan/beban.
Herniasi diskus intervertebralis atau hernia nukleus pulposus sering terjadi pada pria dan wanita dewasa dengan insiden puncak pada dekade ke 4 dan ke 5.
HNP pada daerah lumbal lebih sering terjadi pada usia sekitar 40 tahun dan lebih banyak pada wanita dibanding pria.
HNP servikal lebih sering terjadi pada usia 20-40 tahun.
HNP torakal lebih sering pada usia 50-60 tahun dan angka kejadian pada wanita dan pria sama.
Epidemiologi
Hampir 80% dari HNP terjadi di daerah lumbal. Sebagian besar HNP terjadi pada diskus L4-L5 dan L5-S1.
HNP servikal hanya sekitar 20% dari insiden HNP, HNP servikal paling sering terjadi pada diskus C6-C7, C5-C6, C4-C5.
HNP torakal sangat jarang ditemukan.
Sebagian besar HNP terjadi pada L4-L5 dan L5-S1 karena:
1. Daerah lumbal, khususnya daerah L5-S1 mempunyai tugas yang berat, yaitu menyangga berat badan. Diperkirakan 75% berat badan disangga oleh sendi L5-S1.
2. Mobilitas daerah lumabal terutama untuk gerak fleksi dan ekstensi sangat tinggi. Diperkirakan hamper 57% aktivitas fleksi dan ekstensi tubuh dilakukan pada sendi L5-S1
3. Daerah lumbal terutama L5-S1 merupakan daerah rawan karena ligamentum longitudinal posterior hanya separuh menutupi permukaan posterior diskus. Arah herniasi yang paling sering adalah postero lateral.
Riwayat traumaRiwayat pekerjaan yang perlu mengangkat
beban beban berat, duduk, mengemudi dalam waktu lama.
Sering membungkuk. Posisi tubuh saat berjalan Proses degeneratif (usia 30-50 tahun). Struktur tulang belakang.Kelemahan otot-otot perut, tulang belakang.
Etiologi
Patofisiologi
1. Protruded intervertebral disc.Nukles terlihat menonjol ke satu arah tanpa kerusakan
annulus fibrosus.2. Prolapsed intervertebral discNucleus berpindah, tetapi masih dalam lingkaran
annulus fibrosus.3. Extruded intervebral discNucleus keluar dan anulus fibrosus berada di bawah
ligamentum, longitudinalis posterior.4. Sequestrated intervetebral discNucleus telah menembus ligamentum longitudinal
posterior.
Gradasi Hernia
Hernia LumbosacralisHernia ServikalisHernia Thorakalis
Klasifikasi
Ischialgia, Nyeri bersifat tajam, seperti terbakar, dan berdenyut sampai ke bawah lutut.
Kesemutan atau rasa baal.Kelemahan otot dan hilangnya refleks tendon patella
(KPR) dan Achilles (APR).Bila mengenai konus atau kauda ekuina dapat terjadi
gangguan defekasi, miksi dan fungsi seksual.Nyeri bertambah dengan batuk, bersin, mengangkat
benda berat, membungkuk akibat bertambahnya tekanan intratekal.
Kebiasaan penderita perlu diamati, bila duduk maka lebih nyaman duduk pada sisi yang sehat.
Manifestasi Klinis
Hernia LumbosacralisLow back painNyeri terprovokasi oleh posisi badan tertentu, ketegangan,
hawa dingin dan lembab, pinggang terfiksasi.Nyeri lokal pada tekanan atau ketokan yang terbatas antara
2 prosesus spinosus dan disertai nyeri menjalar kedalam bokong dan tungkai. (Patognomonik)
Syndrom sendi intervertebral lumbalis yang prolaps terdiri :1. Kekakuan/ketegangan, kelainan bentuk
tulangbelakang.2. Nyeri radiasi pada paha, betis dan kaki3. Kombinasi paresthesiasi, lemah, dan kelemahan
refleks
Gejala Menurut Klasifikasi
Hernia servicalisParasthesi dan rasa sakit ditemukan di daerah
extremitas (sevikobrachialis)Atrofi di daerah biceps dan tricepsRefleks biceps yang menurun atau menghilangOtot-otot leher spastik dan kakukuduk.
Hernia thorakalisNyeri radikalMelemahnya anggota tubuh bagian bawah
dapat menyebabkan kejang paraparesisSerangannya kadang-kadang mendadak
dengan paraplegia
Faktor risiko yang tidak dapat dirubah Umur: makin bertambah umur risiko makin tinggi Jenis kelamin: laki-laki lebih banyak dari wanita Riwayat cedera punggung atau HNP sebelumnya
Faktor risiko yang dapat dirubah Pekerjaan dan aktivitas: duduk yang terlalu lama, mengangkat atau
menarik barang-barang berta, sering membungkuk atau gerakan memutar pada punggung, latihan fisik yang berat, paparan pada vibrasi yang konstan seperti supir.
Olahraga yang tidak teratur, mulai latihan setelah lama tidak berlatih, latihan yang berat dalam jangka waktu yang lama.
Merokok. Nikotin dan racun-racun lain dapat mengganggu kemampuan diskus untuk menyerap nutrien yang diperlukan dari dalam darah.
Berat badan berlebihan, terutama beban ekstra di daerah perut dapat menyebabkan strain pada punggung bawah.
Batuk lama dan berulang
Faktor Resiko
1. Foto Polos foto polos bertujuan untuk melihat adana
penyempitan diskus,penyakit degeneratif,kelainan bawaan dan vertebra yang tidak stabil.
Pada kasus disk bulging,radiografi polos memperlihatkan gambaran tidak langsung dari degenerasi diskus seperti kehilangan ketinggian diskus intervertebralis, “vacuum phenomen” dalam bentuk gas di disk,dan osteofit endplate.
Pemeriksaan Radiologis
MielografiAdalah suatu pemeriksaan radiologis dengan
tujuan melihat struktur kanalis spinalis dengan memakai kontras. Mielography hanya dapat mendiagnosis sebagian kecil kasus HNP (6%), karena mielography tidak sensitif pada kasus HNP dengan grade awal.
CT mielografi Dilakukan dengan suatu zar kontras berguna
untuk melhat dengan lebih jelas ada atau tidaknya kompresi nervus atau araknoiditis
MRI (Gold Standard)Merupakan pemeriksaan non invasif,dapat
memberikan gambaran secara seksional pada lapisan melintang dan longitudinal. Biasanya sangat sensitif pada HNP dan akan menunjukkan berbagai prolaps.
MRI sangat berguna bila : vertebra dan level neurologis belum jelas, kecurigaan kelainan patologis pada medulla spinal atau jaringan lunak untuk menentukan kemungkinan herniasi diskus post operasi, kecurigaan karena infeksi atau neoplassma.
Pada MRI, HNP muncul sebagai fokus,tonjolan simteris bahan diskus melampaui btas-batas dari anulus. HNP sendiri biasanya hipointense. Selain itu, fragmen bebas dari diskus dengan mudah terdeteksi pada MRI.
Modalitas yang dapat diberikan pada HNP seperti:Traksi lumbal Terapi termal (panas dan dingin)HidroterapiMasaseTENS (Transcutaneus electrical nerve
stimulaton)Latihan Korset (Back braces/Corset)
Penatalaksanaan
Tindakan operatif pada HNP harus berdasarkan alasan yang kuat yaitu berupa:Skiatika dengan terapi konservatif selama lebih
4 minggu: nyeri berat/intractable/ menetap/ progresif.
Defisit neurologik memburukSindroma kauda ekuina. Stenosis kanal;
setelah terapi konservatif tak berhasil.Terbukti adanya kompresi radiks berdasarkan
pemeriksaan neurofisiologik dan radiologi.
Dengan operasi 90% perbaikan fungsi secara baik dalam 1 tahun.
Perbaikan motoris biasanya lebih cepat dari pada sensorik.Menurut Anderson, faktor-faktor yang mempengaruhi
penyembuhan/prognosis adalah: Diagnosis etiologi spesifikUsia lanjutPernah nyeri pinggang sebelumnya dan gangguan psikososial
Dari penelitian Weber, tahun pertama terdapat perbaikan secara signifikan pada kelompok yang dioperasi dibanding tanpa operasi, namun kedua kelompok baik dioperasi maupun tidak, pada observasi tahun ke 4-10 terlihat perbaikan yang ada tidak berbeda secara signifikan.
Prognosis