Download - buat anggi
1. Pemeriksaan Laboratorium :
Hb : 12,1 gr/dl, Ht : 36 vol%, Leukosit : 18.000/mm3, LED : 25 mm/jam,
Trombosit : 220.000/mm3, Hitung jenis : 0/2/1/74/20/3, CRP : (-)
a. Bagaimana interpretasi dari hasil pemeriksaan laboratorium?
b. Bagaimana mekanismekanisme abnormal dari hasil pemeriksaan
laboratorium?
Pemeriksaan Kasus Normal Interpretasi
Hemoglobin12,1 g% 11-13 g/dL Normal
WBC18.000/µL 3200 – 10.000/mm3 Meningkat karena
adanya infeksi
(peradangan)
Hematokrit36%vol 35-44% Normal
Hitung jenis0/2/1/74/20/3 basofil: 0-1% eosinofil:
1-3%, netrofil batang:
2-6%, netrofil segmen:
50-70%, limfosit: 20-
40% dan monosit: 2-
8%.
Neutrofil batang
menurun , neutrofil
segmen meningkat
LED25 mm/jam <15 mm/jam Meningkat
Trombosit220.000/µL 150.000-450.000)/µL Normal
CRP(-) - Normal
Mekanisme abnormal:
LED : 18 mm/jam
Peningkatan LED menunjukkan reaksi inflamasi akut. LED meningkat
dikarenakan oleh banyaknya neutrofil, dan sel radang lainnya yang
terakumulasi di darah akibat proses inflamasi, sehingga kadar zat terlarut
dalam darah menjadi lebih besar dibandingkan cairan (plasma). Keadaan ini
akan meningkatkan laju endap darah (LED).
Diff count : 0/2/1/74/20/3
Terjadinya peningkatan jumlah neutrofil segmen menandakan jadi
infeksi dalam fase akut. Selain makrofag, PMN yang akan bekerja adalah
neutrofil. Neutrofil akan dikirim ke pusat infeksi dalam upaya untuk
menghilangkan focus infeksi. Hal inilah yang mengakibatkan peningkatan
jumlah neutrofil dalam darah.
Monosit dan limfosit berperanan pada infeksi kronis. Monosit
berespon lambat selama fase infeksi akut dan proses inflamasi sehingga pada
kasus ini monosit tidak meningkat.
Leukosit
Pada pemeriksaan laboratorium terdapat peningkatan jumlah leukosit.
Hitung leukosit dapat membantu membedakan pneumoni viral dan bakterial.
Infeksi virus leukosit normal atau meningkat (tidak melebihi 20.000/mm3
dengan limfosit predominan) dan bakteri leukosit meningkat 15.000-
40.000 /mm3 dengan neutrofil yang predominan.
CRP
CRP diklasifikasikan sebagai reaktan fase akut, yang berarti tingkat
protein akan naik sebagai respon terhadap peradangan. Protein C-reactif (C-
reactive protein, CRP) dibuat oleh hati dan dikeluarkan ke dalam aliran darah
dalam menanggapi factor yang dilepaskan oleh makrofag dan sel-sel lemak
(adipocytes).
Selama respon fase akut, tingkat CRP meningkat pesat dalam waktu 2
jam dari tahap akut dan mencapai puncaknya pada 48-72 jam. Dengan resolusi
dari respon fase akut, CRP menurun dengan relatif pendek selama 18 jam dan
lalu segera kembali ke kadar normalnya.