Download - BAB III PERANCANGAN KREATIF IKLAN
15
BAB III
PERANCANGAN KREATIF IKLAN
3.1 Profil Perusahaan dan Analisa Situasi
3.1.1 Profil Perusahaan
Makaroni Ngehe adalah sebuah Makanan Ringan yang didirikan oleh Ali
Muharam. Pada Tanggal 11 Maret 2013, dengan modal awal Pak Ali Muharam
sebesar 20 juta, dimana otlet pertama didirikan olehnya didekat tikungan Bina
Nusantara dijalan Anggrek Jakarta Barat. Pak Ali Muharam sendiri tercetuh nama
MAKARONI NGEHE dikarnakan kekesalan dan emosional dirinya sendiri, pada
masa lalunya yang suram. Maka baginya NGEHE bermakna sebagai motivasi dan
pelecut bagi dirinya agar tidak kembali kemasa suramnya. NGEHE sendiri ada
kepanjangannya yaitu N : Nasionalisme ( Rasa Kebanggaan ) G : Giving ( Memberi
Tanpa Pamrih) E : Enterpreneurship ( Kemandirian ) H : Humanism ( Rasa
Kemanusiaan ) E : Envoirment ( Menjaga Atau Memperhatikan Lingkungan Kita
Berada ). Dan saat ini MAKARONI NGEHE telah tersebar diberbagai wilayah
Indonesia terutama dibeberapa kota seperti, Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang,
Bekasi, Bandung, Jogja dan Palembang. Terhitung sudah ada kurang lebih 32 outlet
di Indonesia.
1. Visi
Mengembangkan Usaha MAKARONI NGEHE hingga keseluruh Indonesia dan
lebih diingat oleh seluruh masyarakat Indonesia.
16
2. Misi
Membuat Brand MAKARONI NGEHE dikenal oleh seluruh golongan dari
Pelajar hingga Para Pekerja.
3.1.2 Analisa Situasi
A. Kondisi Pasar dan Prilaku Konsumen
Pada umumnya masyarakat Indonesia adalah jenis masyarakat yang sangat
suka menghabiskan waktu luangnya sambil memakan makanan ringan. Budaya
modern mempengaruhi gaya hidup masyarakat yang tetap suka ngemil sambil
menghabiskan waktu luang, disinilah makanan ringan berkembang pesat, ditambah
lagi kemudahan dalam komunikasi dan informasi yang membuat masyarakat
semakin malas untuk bergerak karna segala sesuatu informasi dapat dilakukan hanya
dengan browsing lewat smartphone, tablet atau laptop. Masyarakat pada umumnya
sudah masuk ke gaya hidup urban yang modern.
Makaroni Ngehe adalah salah satu makanan ringan yang telah melayani
konsumen selama 6 tahun. Sampai saat ini masih eksis dalam menawarkan makanan
ringan yang murah, Agar masyarakat tetap memilih Makaroni Ngehe sebagai pilihan
cemilan dalam menghabiskan waktu luang.
Saat ini Makaroni Ngehe sudah melayani lebih dari 32 otlet yang tersebar di
berbagai daerah dengan respon masyarakat yang sangat beragam. Terutama untuk
penjualan Makaroni Ngehe sangat pesat didaerah Rawamangun Jakarta Timur. Yang
saat ini penjualannya sangat dominan tinggi dibandingkan outlet outlet lainnya di
daerah Jakarta.
17
Data yang berhasil didapat setelah menyebar kuisioner kepada 20 responden,
yang rata-rata berusia 17-28 tahun, 6 orang wanita bekerja sebagai karyawati swasta
dan 3 mahasiswi serta 9 orang pria yang bekerja sebagai karyawan swasta dan 2
mahasiswa. Dengan hasil kuisioner; 6 dari 20 responden menyatakan bahwa mereka
mengenal dan mengetahui Makaroni Ngehe sebagai berbagai makanan Makaroni,
Mie Kering, Makaroni Basah, dan Mie Bihun, 3 dari 6 responden tersebut
menyatakan bahwa Makaroni Ngehe sebagai Makaroni saja.
Dapat disimpulkan bahwa responden sangat mengerti dan tahu jasa yang
ditawarkan Makaroni Ngehe adalah Makanan ringan lainnya seperti : Mie Kering,
Makaroni Basah, dan Mie Bihun, belum mengetahui bahwa Makaroni Ngehe ada
berbagai macam pilihan makanan ringan.
Kesimpulan yang dapat diraih dari hasil kuesioner, bahwa dari segi brand
awareness dan produk pelayanan Makaroni Ngehe sudah dikenal banyak oleh
masyarakat khususnya di rentang usia tersebut diatas. Hal ini dapat terjadi karena
mereka cenderung lebih ingin tahu tentang brand yang masih fresh atau baru di
bidang tertentu.
Sementara persepsi konsumen terhadap 3 Brand makanan ringan sejenis yang
berada di berbagai wilayah, yang telah penulis lakukan dengan mewawancarai 20
responden secara random (acak), dapat dilihat pada diagram di bawah ini :
18
Gambar III.1
Diagram Persepsi Responden Terhadap Merek
Dari hasil survey penulis yang penulis sebar secara acak menggunakan google form,
menunjukan bahwa 40% dari 20 responden (8 orang) menyatakan bahwa mereka
mengenal Makaroni Ngehe. Jumlah ini sangat besar dibawah Makaroni Bonju
dengan presentase 35% (7 orang) dan diatas Makaroni yang mendapatkan presentase
15% (3 orang), dan sisanya sebanyak 10% (2 orang) berada di merk-merk lain yang
meliputi Makaroni Lainnya yang tersebar dipinggir jalan yang mengikuti rasa dari
brand - brand diatas.
1. Politik
Dari segi politik pemerintah menetapkan peraturan melalui peraturan daerah
nomor 11 tahun 2011, yang menetapkan fasilitas makanan dan minuman yang
dipunggut bayaran yang mencukupi rumah makan, kafetaria, kantin, warung, bar dan
sejenisnya termasuk jasa boga/ katreing akan dikenakan Tarif Pajak Restoran sebesar
10%. Kebijakan ini sebenarnya ketika diterapkan memunculkan pro dan kontra tapi
40%
35%
15%
10%
MARKET SHARE
Makaroni Ngehe
Makaroni Bonju
Makaroni Macarina
Brand Lainnya
19
pada akhirnya masyarakat memaklumi karena pajak tersebut dibutuhkan untuk
menambah pemasukan dan kas negara atau daerah yang menetapkan pajak .
2. Ekonomi
Stabilnya perekonomian di Indonesia berpengaruh terhadap kemampuan daya
beli masyarakat semakin meningkat.
3. Sosial
Dari aspek sosial dapat dilihat jika masyarakat lebih memilih cemilan yang
murah dan enak. Itu terbukti dari banyaknya pembeli yang membeli Makaroni
Ngehe.
4. Teknologi
Pekembangan teknologi membuat masyarakat jadi lebih mudah untuk
mengetahui tentang produk produk yang diberikan oleh Makaroni Ngehe, karna bisa
dilihat dari website atau beberapa aplikasi pemesanan online seperti aplikasi Gojek
(Gofood) dan Grab (Grabfood).
B. Aspek Strategi Pemasaran
1. Product ( Produk )
Produk – Produk yang di sediakan Makaroni Ngehe berbagai macam varian dan rasa,
sebagai berikut :
A. Makaroni Kering
Adalah makaroni kering yang diberikan berbagai varian rasa gurih dan
pedas sesuai dengan selera masing masing dari Pelanggan. Dimana
Makaroni Kering paling diminati oleh pelanggan
B. Makaroni Basah
20
Adalah makaroni yang direbus setengah matang dan menjadi setengah
lembek, dimana biasanya produk ini diminati dikarnakan bumbu yang
diberikan oleh Makaroni Ngehe lebih terasa karena bumbunya lebih
meresap ke makaroninya
C. Mie Kriuk
Adalah mie mentah yang di pecah pecah / di kriuk hingga menjadi beberapa
bagian. Produk ini menempati posisi ke 2 diminati oleh pelanggan karna
sensasi kriuk dan gurihnya bumbu ketika dimakan oleh para pelanggan
D. Mie Lidi
Produk ini sebenarnya sudah ada dan sudah terkenal sebelum Makaroni
Ngehe namun makanan ringan tersebut sempat meredup dikarnakan rasanya
yang disajikan itu itu saja, sehingga Makaroni Ngehe Mengbranding
kembali dengan rasa rasa khas yang dimiliki oleh Makaroni Ngehe hingga
diminati kembali oleh para pelanggan sebelumnya.
E. Bihun
Bihun Kering ini adalah trobosan terbaru oleh pihak management Makaroni
Ngehe dimana produk ini biasanya menjadi bahan capuran dari Makaroni
Kering,Makaroni Basah dan Mie Kering. Walaupun belum terlalu diminati
setidaknya terobosan ini menjadikan produk Makaroni Ngehe tidak
membosankan karna timbulnya bermacam macam varian.
F. Otak – Otak
Otak otak adalah menu favorit dari berbagai responden dikarnakan cemilan
ini sangat pas untuk menunggu waktu luang, terutama rasa otak otak yang
dicampur bumbu gurih dan pedas Makaroni Ngehe menjadi nilai tambah.
21
G. Usus
Makanan produk yang digemari berikutnya adalah usus, rasanya yang gurih
ditambah dengan bumbu Makaroni yang gurih juga menjadi nilai tambah
pada produk ini.
2. Price (Harga)
Varian Asin Keju Balado
Bungkus Toples Bungkus Toples Bungkus Toples
Makaroni
Kering
6.000 22.000 7.000 24.000 7.000 24.000
Bihun 6.000 22.000 7.000 24.000 7.000 24.000
Mie
Kriuk
6.000 22.000 7.000 24.000 7.000 24.000
Mixed (
Makaroni
+ Bihun )
6.000 22.000 7.000 24.000 7.000 24.000
Mie Lidi 7.000 - - - 7.000 -
Usus - 30.000 7.000 30.000 - 30.000
Tabel III.1
Daftar Harga Menu Makaroni Ngehe
3. Place ( Distribusi )
Sampai dengan saat ini tempat pendistribusian PT. Sinergi Pangan Gemilang
dengan brand Makaroni Ngehe berlokasi di Jalan Karya No. 01 RT. 03 / RW. 010
Pisangan, Ciputat Timur, Tangerang Selatan 15419 (Kantor Pusat), segenap
karyawan berloyalitas tinggi yang siap melayani permintaan beberapa Outlet yang
tersedia diberbagai Daerah untuk membantu menjaga ketersediaan stok barang agar
tidak kehabisan di beberapa Outlet. Untuk konsumen diluar wilayah jangkauan
22
daerah tersebut, bisa mendapatkan berbagai informasi dan pemesanan secara online
mengenai Makaroni Ngehe melalui website https://www.ngehe.com/, akun Instagram
di @ngehe_id, atau akun facebook Makaroni Ngehe.
4. Promotion (Promosi)
Untuk menunjang kegiatan pemasaran, Makaroni Ngehe telah melakukan
beberapa jenis kegiatan promosi. Mulai dari media cetak (flyer, brosur, spanduk),
pameran event, bazaar, dan media elektronik. Begitu juga di media online seperti
Twitter, Facebook, Youtube.
5. Informasi Kompetitor dan Perbandingannya
Makaroni Bonju menjadi Brand favorit baru dipasar anak muda yang pecinta
makanan ringan, dikarnakan kemasan yang menarik untuk dibeli oleh masyarakat
dan ini menjadi kompetitor utama dari Makaroni Ngehe. Wawancara dan diskusi
untuk Client Brief dengan klien, mengatakan bahwa Makaroni Bonju sebagai
kompetitor utama dari Makaroni Ngehe.untuk brand kedua, klien hanya
menyebutkan produk sejenis lainnya yang berbasis makaroni
1. Kompetitor
A. Produk Makaroni Bonju
Perusahaan : Makaroni Bonju
Produk : Makanan Ringan
Brand : Makaroni Bonju
Kelebihan : Kemasannya lebih menarik dan penjualan melalui
online
Kekurangan : Store Offline tidak ada dan untuk order melalui online
dan harus menunggu beberapa hari.
23
Harga : Rp. 13.000 – Rp.15.000
B. Produk Makaroni Macarina
Perusahaan : Makaroni Macarina
Produk : Makanan Ringan
Brand : Makaroni Macarina
Kelebihan : Kemasannya lebih menarik dan penjualan
melalui Online maupun Offline
Kekurangan : Store Offline masih sedikit dan terletak di daerah
bukan di Ibukota.
Harga : Rp. 6.000 – Rp.20.000
6. Diferensiasi Produk
Table dibawah adalah diferensiasi keunggulan Makaroni Ngehe, Makaroni
Bonju dan Makaroni Macarina.
Tabel III.2
Diferensiasi Keunggulan Produk
Makaroni Ngehe
Makaroni Bonju
Makaroni Macarina
Store Offline tersebar
dibeberapa daerah di
Indonesia, Dan
Pembelian onlinenya
pun tersedia di website
dan aplikasi – aplikasi
online seperti Gojek
(Gofood) dan Grab (
Grabfood).
Makaroni Bonju untuk
saat ini belum
memiliki Store
Offline, Untuk
penjualan Makaroni
Bonju lebih berfokus
ke Online terutama
Reseller.
Makaroni Macarina
saat ini sudah
memiliki Store Offline
namun belum begitu
banyak. Dan saat ini
penjualan masih
banyak dilakukan di
Online dan Reseller.
24
Makaroni Ngehe mempunyai kelebihan dari Store Offlinenya yang banyak
dan pemesanan online yang mudah didapatkan. Dengan harga yang lebih
kompetitif.
7. Analisis SWOT
A. Strengths ( Kekuatan )
- Harga yang sangat terjangkau, mulai dari kemasan bungkus dengan harga
Rp6.000 – Rp7.000, dan kemasan toples dengan harga Rp22.000 –
Rp30.000
- Sudah mempunyai 32 outlet yang tersebar di Indonesia khususnya
daerah Jakarta, sehingga di kenal banyak masyarakat
- Rasa gurih dan Pedas yang menjadi andalan banyak konsumen
B. Weknesses ( Kelemahan )
- Bungkus atau kemasan yang kurang menarik
C. Opportunities ( Peluang )
- Makin banyaknya peminat makanan ringan .
- Kemudahan Informasi yang membuat masyarakat lebih mudah
mendapatkan informasi Makanan Ringan.
D. Threats ( Ancaman )
- Munculnya usaha baru yang serupa dengan harga yan lebih murah
- Masyarakat cinderung mudah bosan dengan apa yang disajikan.
- Semakin banyak kompotitor
25
3.2 Strategi Kreatif Iklan
3.2.1 Perencanaan Strategi Kreatif Iklan
1. Advertising Problem
Bagaimana penulis bisa meningkatkan kesadaran masyarakat akan produk
dari Makaroni Ngehe sebagai makanan ringan berbahan dasar makaroni
dengan varian rasa gurih pedas melalui pemasaran iklan cetak.
2. Advertising Objective
Mempertahankan brand awarness makaroni ngehe sebagai makanan ringan
berbahan dasar makaroni dengan varian rasa gurih dan pedas.
3. Target Market ( Audience)
A. Demografi
- Gender : Pria dan Wanita
- Usia : 7 – 60 Tahun
- Status : Anak Anak, Pelajar, Mahasiswa, Pekerja dan Orang
Tua
- SES : A ( Rp. 7.000.000 s.d Rp. 11.000.000 )
B ( Rp. 2.800.000 s.d Rp. 4.250.000 )
C ( Rp. 1.400.000 s.d Rp. 2.800.000 )
B. Geografi : DKI Jakarta dan Sekitarnya
C. Psikografis : Fun, Good, Delicious, Pleasure
D. Profil Konsumen :
Salsabil (19 tahun), adalah seorang Mahasiswa di sebuah Universitas
Swasta. Seorang remaja yang aktif, modern, dan senang menghabiskan
waktu bersama teman mengerjakan tugas kuliah. Kegiatan kuliah yang
padat, dan tugas Kuliah yang menyita waktu Salsa membutuhkan
26
cemilan yang pas dan murah. Salsa pertama kali mengetahui tentang
Makaroni Ngehe dari Orang tuanya yang waktu itu membawakan khusus
untuk salsa, kemudian Salsa mencari tahu lewat Instagram. Sehingga
Salsa singgah ke Outlet Makaroni Ngehe yang dekat di rumahnya.
Semenjak itu salsa selalu membawa Makaroni Ngehe saat sedang
mengerjakan tugasnya.
4. Promise (Positioning)
Makanan Ringan berbahan dasar amakaroni dengan varian rasa gurih dan
pedas dan dengan harga yang terjangkau.
5. The Support ( Reason Why)
1. Memiliki varian rasa asin, pedas, balado, keju
2. Menyediakan berbagai macam rasa dan kelezatan.
3. aplikasi Seperti Gojek (Gofood) dan Grab (Grabfood)
6. Brand Character
Gurih dan pedas
7. Thema ( Idea)
Teman santai
8. Tone And Manner Communication
Pendekatan Pesan Iklan :
Pendekatan kombinasi (rasional dan emosional), karena berkaitan dengan
kebutuhan audiens dalam menghabiskan waktu luang dengan makanan ringan
yang diberikan oleh Makaroni Ngehe.
Gaya Penyampaian :
Kobinasi dari gaya hidup dan kebutuhan saat menghabiskan waktu luang agar
iklan dapat diingat dan dapat membujuk target market.
27
Daya Tarik Pesan :
Menawarkan sebuah Makanan Ringan dengan cita rasa yang nikmat gurih
dan pedas dengan harga terjangkau.
9. Mandatories
- Logo Makaroni Ngehe
- Contact person
- Alamat
3.2.2 Konsep dan Strategi Media
A. Tinjauan Media
Menurut Priansa (Priansa, 2017) bahwa:
Media periklanan berkaitan dengan dengan kegiatan dalam mencari,
memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan
informasi, baik dalam bentuk tulisan, suara, gambar, suara dan gambar, data
serta grafik maupun dalam bentuk lainnya dengan menggunakan media cetak,
media elektronik, dan segala jenis saluran yang tersedia.
Kotler dan Armstrong dalam Priansa (Priansa, 2017) menyatakan
bahwa, “Media periklanan merupakan wahana yang digunakan untuk
menghantarkan pesan iklan kepada pemirsa yang setuju”.
B. Strategi Media
Makaroni Ngehe menggunakan media cetak untuk
mengkombinasikan pesan iklan. Secata hafiah, media cetak diartikan
sebagai sebuah media penyampai informasi yang memiliki manfaat untuk
khalayak, yang disampaikan dengan cara tertulis. Media cetak dapat
menyampaikan informasi secara detail dan terperinci.
28
Berikut adalah beberapa majalah dan tabloid yang dipilih sebagai
media cetak untuk mengkomunikasikan pesan iklan Makaroni Ngehe,
berdasarkan kriteria yang sudah disesuaikan dengan target audience dari
tujuan periklanan Makaroni Ngehe, diantaranya:
1. Majalah Femina
Majalah Femina adalah salah satu majalah fashion dan gaya hidup serta
hiburan terkemuka di Indonesia, majalah bulanan ini menyediakan konten
luas dan artikel yang berfokus remaja di Indonesia terutama kaum milenium.
Majalah Femina menyediakan artikel tentang mode, tren, kecantikan, gaya
hidup sehat, perawatan pribadi . Majalah ini menarik banyak pembaca remaja
dari kelompok usia 20-35 tahun, terutama kaum wanita milenium. Majalah
Femina cocok untuk mengiklankan produk dan layanan yang menarik remaja
yang cukup responsive terhadap iklan. Sirkulasi majalah Femina adalah
160.000 eksemplar dan menarik lebih dari 500.000 pembaca
Tarif : Rp. 45.000.000
Ukuran: Art Paper, 210mm x 285mm (Full Page) Full color
2. Majalah Dewi Magazine
Majalah Dewi adalah salah satu majalah fashion dan gaya hidup serta hiburan
terkemuka di Indonesia, majalah mingguan ini menyediakan konten luas dan
artikel yang berfokus remaja di Indonesia terutama kaum milenium. Majalah
Dewi adalah majalah paling populer di kategori fashion dan gaya hidup. Sedangkan
fashion & gaya Hidup adalah kategori yang sangat populer di Indonesia, terutama
untuk iklan di majalah dan diikuti oleh jutaan pengikut, terutama wanita. Karena
wanita adalah pengambil keputusan utama. Majalah Dewi menyediakan artikel
tentang produk kecantikan, gaya hidup, produk perawatan, kesehatan, produk
fashion & accessories, serta produk rumah tangga & dekorasi rumah. Majalah Dewi
29
menarik banyak pembaca wanita di Indonesia terutama dari kelompok usia 21-45,
terutama wanita. Karena Majalah Dewi dikenal sebagai majalah “Business women &
Executives”. Sirkulasi majalah Dewi adalah 95.000 eksemplar.
Tarif : Rp. 44.000.000
Ukuran: Art Paper, 210mm x 285mm (Full Page) Full color
3. Kawanku Magazine
Majalah Kawanku adalah salah satu majalah remaja perempuan di Indonesia,
majalah mingguan ini menyediakan konten luas dan artikel yang berfokus
pada remaja Indonesia. Majalah Kawanku menargetkan gadis remaja
Indonesia yang menyukai mode, gaya hidup dan hiburan. Majalah Kawanku
menyediakan artikel tentang koleksi busana remaja, gaya hidup, kecantikan,
berita selebriti, hiburan yang menarik remaja Indonesia. Iklan di majalah
Kawanku akan bermanfaat bagi merek. Kawanku memberikan peluang
kepada pengiklan untuk mendapatkan perhatian dari pembaca melalui
kualitas cetak dan penempatan iklan yang menarik. Majalah ini menarik
banyak pembaca terutama kalangan remaja. Sirkulasi majalah Provoke adalah
500.000 eksemplar dan menarik lebih dari 150.000 pembaca.
Tarif iklan : Rp 24.200.000
Ukuran: Art Paper, 210mm x 285mm (Full Page) Full color
3.3 Eksekusi Perancangan
3.3.1 Pertimbangan Pemilihan Karya
Dari beberapa versi iklan cetak yang telah di buat, setelah adanya beberapa pertimbangan
dan penilaian aspek-aspek tertentu, client memilih beberapa versi yaitu iklan cetak versi
produk, versi teman nyantai, dan versi teman kumpul. Menurut pendapat dan penilaian yang
dikemukakan client selaku Store Marketing Communication Makaroni Ngehe, yaitu Ibu
30
Vinthia Dewi. Karena dari tiga iklan tersebut sudah sesuai dengan ciri khas yang dimiliki
Makaroni ngehe, mulai dari sifat produk, serta pemilihan gambar dan warna dari iklan cetak
tersebut.
3.3.2 Karya Iklan
A. Iklan Cetak Versi Teman Nyantai
Gambar III.2
Iklan Versi Teman Nyantai
31
Gambar III.3
Tata Letak Iklan Versi Teman Nyantai Di Majalah Kawanku Magazine
32
B. Iklan Cetak Versi Teman Kumpul
Gambar III.4
Iklan Versi Teman Kumpul
33
Gambar III.5
Tata Letak Iklan Versi Teman Kumpul Di Majalah Magazine
34
C. Iklan Cetak Versi Produk
Gambar III.6
Iklan Versi Produk
35
Gambar III.7
Tata Letak Iklan Versi Produk Di Majalah Femina
3.4 Justifikasi Strategi Kreatif Iklan
3.4.1 Aspek Copy
a. Versi Teman Nyantai
Headline : “Rasakan Pedasnya Nikmati Gurihnya”
Penggunaan kalimat “Rasakan Pedasnya Nikmati Gurihnya” sebagai
headline bertujuan untuk menegaskan kepada audience bahwa Makaroni
Ngehe adalah makanan yang memiliki rasa pedas, nikmat, dan gurih.
Khususnya bagi para penikmat makanan ringan, terutama anak-anak, dan
para remaja. Digunakan warna yang cerah pada penulisan headline agar
memperjelas dan mempertegas pesan yang disampaikan.
Untuk kata “Rasakan Pedasnya Nikmati Gurihnya” berukuran 41,954 pt
dan menggunakan font Code Bold. Ukuran dilihat dalam skala A2 yaitu
42 cm x 52,4 cm.
b. Versi Teman Kumpul
36
Headline : “Kumpul Sama Teman Jadi Nyantai”
Penggunaan kalimat “Kumpul Sama Teman Jadi Nyantai” sebagai
headline yang bertujuan untuk menegaskan kepada audience bahwa
Makaroni Ngehe adalah cemilan yang tepat saat sedang berkumpul.
Digunakan warna yang cerah pada penulisan headline agar memperjelas
dan mempertegas pesan yang disampaikan.
Untuk kata “Kumpul Sama Teman Jadi Nyantai” berukuran 24 pt dan
menggunakan font Ostrich Sans Black. Ukuran dilihat dalam skala A2
yaitu 42 cm x 52,4 cm.
c. Versi Produk
Headline : “Makanan Santai Yaa Makaroni Ngehe Makanannya”
Penggunaan kalimat “Makanan Santai Yaa Makaroni Ngehe
Makanannya” sebagai headline yang bertujuan untuk menegaskan
kepada audience bahwa ketika sedang bersantai tetapi ingin makan
cemilan, Makaroni Ngehe adalah target sasaran yang tepat untuk
dikonsumsi. Digunakan warna yang cerah pada penulisan headline agar
memperjelas dan mempertegas pesan yang disampaikan.
Untuk kata “Makanan Santai Yaa Makaroni Ngehe Makanannya”
berukuran 76,746 pt dan menggunakan font Freich. Ukuran dilihat dalam
skala A2 yaitu 42 cm x 52,4 cm.
3.4.2 Aspek Visual
37
a. Versi Iklan Cetak 1 Teman Nyantai
1. Pesan
Pesan yang ingin disampaikan kepada target audience yaitu memberi
gambaran, bahwa Makaroni Ngehe adalah snack yang mempunyai cita rasa
pedas yang nikmat, serta rasa gurih. Versi iklan cetak ini mengajak para
target audience mencoba snack Makaroni Ngehe, agar dapat merasakan
sendiri pedasnya, serta menikmati sendiri rasa gurihnya. Maka dalam
headline yang tertera yaitu “Rasakan Pedasnya Nikmati Gurihnya”.
2. Uraikan Langkah Berfikir
Penulis mendapat ide “Teman Santai” maka secara visual terlihat seorang
yang sedang bersantai atau berkupul telah mengkonsumsi snack Makaroni
Ngehe sebagai teman santainya atau teman berkumpulnya. Sebagaimana
Makaroni Ngehe adalah snack yang tepat jika ingin menyemil sambil
melakukan kegiatan.
3. Deskripsi Konsep Visual
Visual Iklan dibuat untuk mempertegas talent yang sedang mengkonsumsi
Makaroni Ngehe saat sedang bersantai, sedangkan dibagian depan talent
terdapat beberapa jenis snack dari Makaroni Ngehe. Menggunakan headline
“Rasakan Pedasnya Nikmati Gurihnya” yang artinya Makaroni Ngehe adalah
snack yang mempunyai rasa pedas dan gurih.
4. Penjelasan dan Ketetepan Layout
Jenis layout yang digunakan pada iklan cetak versi 1 ini adalah “Picture
Windows” menjadi ciri utama tata letak talent yang berada di tengah sehingga
terlihat lebih menonjol, lalu diikuti dengan taglline, headline, logo, dan
contact person.
38
5. Daya Tarik Iklan
Membuat iklan secara nyata dan terkonsep, agar target audience merasa
tertarik dengan produk yang diiklankan.
6. Elemen Desain
Elemen desain yang digunakan berupa foto produk Makaroni Ngehe yaitu
beberapa jenis snack dari menu Makaroni Ngehe itu sendiri, lalu dengan
sedikit bunga hias untuk mempercantik object foto dari produk. Dibuat
headline dengan menggunakan font Freich. Warna pada desain iklan cetak
versi produk dominan dengan warna merah dan putih, warna tersebut adalah
warna khas dari Makaroni Ngehe.
SKETSA
39
Gambar III.8
Sketsa Iklan Cetak Versi Teman Nyantai
40
Gambar III.9
Sketsa Iklan Cetak Versi Teman Kumpul
41
Gambar III.10
Sketsa Iklan Cetak Versi Produk
42
Gambar III.11
Sketsa Iklan Cetak Versi Varian
43
Gambar III.12
Sketsa Iklan Cetak Versi Poster
44
Gambar III.13
Sketsa Iklan Cetak Versi Produk
45
3.5 Time Table dan Anggaran Produksi
3.5.1 Time Table
NO
TAHAP
KEGIATAN
APRIL
I II III IV V
1.
Pra Produksi
Bertemu klien
2. Wawancara pertama
3. Company profile
4. Wawancara kedua
5. Client brief
6. Creative brief
7. Bimbingan
8. Revisi Creative brief
NO
TAHAP
KEGIATAN
MEI
I II III IV V
1.
Pra Prduksi
Bimbingan
2. Big idea dan konsep
3. Persentasi klien I
4. Persiapan produksi
5. Menghitung biaya
NO
TAHAP
KEGIATAN
JUNI
I II III IV V
1.
Produksi
Sketsa iklan
2. Persentasi klien II
3. Photoshoot iklan
NO
TAHAP
KEGIATAN
JULI
I II III IV V
1.
Pasca Produksi
Pemilihan hasil foto
2. Editing
3 Koreksi dan seleksi
4. Bimbingan
5. Penyelesaian akhir
6. Persentasi klien III
7. Approval karya
8. Pencetakan karya
9. Penyusunan laporan
10. Bimbingan
Tabel III.3
Time Table
46
3.5.2 Anggaran Produksi
NO KEGIATAN JUMLAH BIAYA TOTAL
Pra Produksi
1. Print kertas
bimbingan/revisi
bimbingan
50 lembar Rp 500 Rp 25.000
2. Transportasi 4 hari Rp 50.000 Rp 200.000
Produksi
1. Jasa talent 3 talent Rp 60.000 Rp 180.000
2. Produk Makaroni Ngehe
3kemasan kecil + 1
kemasan besar
4 Rp 12.000 +
6.000 + 6.000 +
22.000
Rp 46.000
Pasca Produksi
1. Matrai 6000 5 Rp 8.000 Rp 40.000
2. Cetak karya art paper A4 3 Rp 10.000 Rp 30.000
3. Cetak karya frame press
A2 1 Rp 120.000 Rp 120.000
4. Cetak laporan Tugas
Akhir 109 Rp 500 Rp 54.000
5. Fotocopy dan jilid 2 rangkap Rp 60.000 Rp 120.000
6. Cetak cover + Box CD 1 Rp 7.000 Rp 7.000
7. CD 1 Rp 7.000 Rp 7.000
8. Transportasi 6 hari Rp 40.000 Rp 240.000
TOTAL ANGGARAN PRODUKSI Rp 1.069.000
Tabel III.4
Tabel Anggaran Produksi
47
3.6. Kendala dan Pemecahannya
3.6.1. Kendala
Kendala yang dihadapi penulis selama mengerjakan tugas akhir adalah
1. Sulit bertemu dengan marketing communication (client)
2. Kondisi laptop yang kurang memadai karena digunakan setiap hari kurang lebih 19
jam
3. Butuh biaya yang lumayan banyak untuk pembuatan laporan dan karya
4. Jam tidur sangat tidak teratur
3.6.2. Pemecahannya
Penulis menemukan pemecahannya atau solusinya yaitu
1. Penulis bertemu dengan marketing communication untuk membantu dalam
hal company profile dan berbagai info lainnya tentang produk atau merek
client
2. Penulis perlu mengistirahatkan laptop serta tubuhnya
3. Penulis menyisihkan uangnya untuk segala keperluan TA, dan berhenti
sejenak untuk membeli sesuatu yang diinginkan.
4. Penulis perlu mengkonsumsi vitamin agar badan tetap vit walau kurang
waktu tidur