7
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Web
Dalam merancang sebuah web, maka diperlukan beberapa teori yang
berhubungan dengan web yang akan dirancang. Hal itu dilakukan agar web yang
dirancang sesuai dengan prosedur yang ada sehingga web dapat berfungsi dan
berjalan secara optimal.
Teori pendukung yang dapat digunakan untuk menjelaskan pembuatan web
diantaranya sebagai berikut:
A. Website
1. Definisi Internet
Menurut Sibero (2013:10) memberikan batasan bahwa “Internet
(Interconnected Network) adalah jaringan komputer yang menghubungkan antar
jaringan secara global, internet dapat juga disebut jaringan dalam suatu jaringan yang
luas”. Seperti hal nya jaringan komputer yang sama yaitu TCP/IP (Transmission
Control Protocol / Internet Protocol).
2. Definisi Website
Menurut Wahana Komputer (2013:38) “website terdiri dari kumpulan file
yang saling terkait dan tersimpan dalam satu folder. Website merupakan lokasi yang
akan digunakan untuk mengumpulkan berbagai file halaman web yang terdiri dari
gambar, CSS, audio, dan sebagainya.”
Secara garis besar website bisa digolongkan menjadi 3 jenis yaitu:
8
Secara garis besar website bisa digolongkan menjadi 3 jenis yaitu:
a. Website statis adalah web yang mempunyai halam tidak berubah artinya,
untuk melakukan perubahan pada suatu halaman dilakukan secara manual
dengan mengedit kode yang menjadi struktur dari website tersebut.
b. Website dinamis merupakan website yang secara struktur diperuntukan untuk
update sesering mungkin.
c. Website interaktif adalah web yang saat ini sedang booming.
2. E-Commerce
Menurut Candra dan Hermawan (2013:21) “E-commerce digunakan sebagai
transaksi bisnis antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain, antara
perusahaan dengan pelanggan(customer), atau antara perusahaan dengan instutusi
yang bergerak dalam pelayanan publik.”
3. Aplikasi Berbasis Web
Terdapat dua macam aplikasi berbasis web yaitu, web browser bertugas
menghadirkan data kepada pengguna, menerima input dari pengguna dan
mengirimkannya ke web server. Web server bertugas menerima permintaan data atau
proses dari klien, kemudian mengerjakan dan mengembalikan halisnya ke klien.
B. Bahasa Pemrograman
1. PHP
Menurut Saputra, dkk (2012:2) “PHP atau yang memiliki kepanjangan PHP
Hypertext Processor, merupakan suatu bahasa pemrograman yang difungsikan untuk
membangun suatu website dinamis. PHP menyatu dengan kode HTML, maksudnya
9
adalah beda kondisi, HTML digunakan sebagai pembangun atau pondasi dari
kerangka layout web, sedangkan PHP difungsikan sebagai prosesnya, sehingga
dengan adanya PHP tersebut, sebuah web akan sangat mudah dimaintanance.”
Menurut Saputra, dkk (2012:4) “PHP disebut juga sebagai bahasa Server Sdie
Scripting, artinya bahwa dalam setiap atau untuk menjalankan PHP, wajib
membutuhkan web server dalam menjalankannya. PHP ini bersifat open source,
sehingga dapat dipakai secara cuma-Cuma dan mampu lintas platform, yaitu dapat
berjalan pada sistem operasi Windows maupun Linux. PHP juga dibangun sebagai
modul pada web server apache dan sebagai binary yang dapat berjalan sebagai CGI.
2. CSS
Menurut Saputra, dkk (2012:5) “CSS atau yang memiliki kepanjangan Cascading
Style Sheet merupakan suatu bahasa pemrograman web yang digunakan untuk
mengendalikan dan membangun berbagai komponen dalam web sehingga tampilan
web akan lebih rapih, terstruktur dan seragam”.
3. HTML
Menurut Saputra, dkk (2012:1) “HTML merupakan mempunyai kepanjangan
Hyper Text Markup Language, yaitu suatu bahasa pemrograman hypertext. HTMLini
memiliki fungsi untuk membangun kerangka ataupun format web berbasis HTML.”
HTML digunakan untuk menampilkan berbagai informasi di dalam sebuah
penjelajah web internet dan formatting hypertext sederhana yang ditulis ke dalam
berkas format ASCII agar dapat menghasilkan tampilan wujud yang terintegrasi.
10
Dengan kata lain, berkas yang dibuat dalam perangkat lunak pengolah kata dan
disimpan ke dalam format ASCII normal akan menjadi homepage dengan perintah-
perintah html.
HTML mempunyai dua macam ekstensi (agar kita dapat membangun dokumen
html). Ekstensi tersebut adalah htm dan html. Format ekstensi htm awalnya hanyalah
untuk mengakomodasi penggunaan html dalam operasi DOS. HTML saat ini telah
mencapai versi 5, dimana beberapa fitur unggulan telah disuntikkan ke dalam
pemrograman tersebut. Misalnya audio, video, dan lain-lain.
4. Jquery
Menurut Saputra, dkk (2012:9) JQuery merupakan salah satu teknik atau
kumpulan library javascript yang sangat terkenal dengan animasinya. Karena dengan
sedikit sentuhan, maka animasi keren dapat diciptakan
C. Basis Data
Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2013:43) “Sistem basis data adalah
sistem terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara data yang sudah
diolah atau informasi dan membuat informasi tersedia saat dibutuhkan. Pada intinya
basis data adalah media untuk menyimpan data agar dapat diakses dengan mudah dan
cepat”.
1. DBMS
Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2013:44-45) “DBMS (Data Base
Management System) atau dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai Sistem
Manajemen Basis Data adalah suatu sistem aplikasi yang digunakan untuk
menyiimpan, mengelola dan menampilkan data. DBMS sudah mulai berkembang
11
sejak tahun 1970an. Kemudian sekitar tahun 1970an mulai berkembang teknologi
Relational DBMS yaitu DBMS berbasis relasional model. Relasional model
pertama kali dikembangkan oleh Edger J. Codd pada tahun 1970. Secara
sederhana relasional model dapat dipahami sebagai suatu model yang memandang
data sebagai sekumpulan table yang saling terkait. Hampir semua DBMS
komersil dan open source saat ini berbasis Relational DBMS atau RDBMS. Pada
tahun 1980an mulai berkembang Object Oriented DBMS (OODBMS). OODBMS
berkembang seiring dengan perkembangan teknologi pemrograman berorientasi
objek. Secara umum dapat diartikan bahwa OODBMS merupakan DBMS yang
memandang data sebagai suatu objek. Saat ini OODBMS juga cukup berkembang
namun belum dapat menggeser kepopuleran RDBMS”. Dan pada tugas akhir ini
penulis menggunakan DBMS MySQL”.
2. SQL/MySQL
Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2013:46) “SQL (Structure Query
Language) adalah bahasa yang digunakan untuk mengelola data pada RDBMS.
SQL awalnya dikembangkan berdasarkan teori aljabar relasional dan kalkulus”.
MySQL juga merupakan sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data
SQL yang bersifat jaringan sehingga dapat digunakan untuk aplikasi multi user
(banyak pengguna). Open Source menyatakan bahwa software ini dilengkapi
dengan source code (kode yang digunakan untuk membuat MySQL), selain itu
tentu saja bentuk executable-nya atau kode yang dapat dijalankan secara
langsung dalam sistem operasi, dan bisa diperoleh dengan cara men-download di
internet secara gratis.
12
D. Model Pengembangan Perangkat Lunak
Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2013:28) memberikan batasan bahwa
“Model SDLC (Software Development Life Cycle) air terjun (Waterfall) sering juga
disebut model sekuensi linier (Sequential liniar) atau alur hidup klasik (classic life
cycle)”. Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara
sekuensial atau terurut dimulai dari analilsis, desain, pengodean, pengujian, dan tahap
pendukung (support). Berikut adalah gambar model air terjun:
13
Sumber: (Sukamto dan Shalahuddin 2013:29)
Gambar II.1
Ilustrasi Model Waterfall
1. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak
Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk mespesifikasikan
kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak seperti apa yang
dibutuhkan oleh user. Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak pada tahap ini perlu
untuk didokumentasikan.
2. Desain (Perancangan Sistem dan Perangkat Lunak)
Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain
pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat
Sistem Rekayasa Informasi
Analisis Desain Pengodean Pengujian
14
lunak, representasi antarmuka, dan prosedur pengkodean. Tahap ini mentranslasi
kebutuhan perangkat lunak dari tahapan analisis kebutuhan ke representasi desain
agar dapat diimplementasikan menjadi program pada tahap selanjutnya. Desain
perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap ini juga perlu didokumentasikan
3. Pembuatan Kode Program
Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap
ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap
desain.
4. Pengujian
Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi logic dan fungsional dan
memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk
meminimalisir kesalahan (error). Dan memastikan keluaran yang dihasilkan
sesuai dengan yang diinginkan.
Dari kenyataan yang terjadi sangat jarang model air terjun dapat dilakukan
sesuai alurnya karena sebab berikut:
a. Perubahan spesifikasi perangkat lunak terjadi di tengah alur pengembangan.
b. Sangat sulit bagi pelanggan untuk mendefinisikan semua spesifikasi di awal
alur penggembangan. Pelanggan sering kali butuh contoh (prototype) untuk
menjabarkan spesifikasi kebutuhan sistem lebih lanjut.
c. Pelanggan tidak mungki bersabar mengakomodasikan perubahan yang
diperlukan di akhir alur pengembangan.
15
Dengan berbagai kelemahan yang dimiliki model air terjun (waterfall) tapi
model ini telah menjadi dasar model-model yang lain dalam melakukan perbaikan
model pengembangan perangkat lunak.
Model air terjun (waterfall) sangat cocok digunakan kebutuhan pelanggan
sudah sangat dipahami dan kemungkinan terjadinya perubahan kebutuhan selama
pengembangan perangkat lunak kecil.
2.2. Teori Pendukung
A. Struktur Navigasi
Menurut Binanto (2010:268) memberikan batasan bahwa “Setiap rencana
akan dibuat desainnya dan kemudian diproduksi menjadi produk jadi yang bersifat
sementara. Di samping itu tahap ini mencakup perencanaan struktur navigasi yang
baik untuk antarmuka pengguna. Ada 4 struktur dasar yang digunakan yaitu linier,
non linier, hirarki dan komposit”.
1. Linier
Pengguna akan melakukan navigasi secara berurutan, dari frame atau byte
informasi yang satu ke yang lainnya.
(Sumber: Binanto 2010:269)
Gambar II.2
Struktur Navigasi Linier
16
2. Hirarki
Struktur dasar ini disebut juga struktur “linier dengan percabangan-percabangan”
karena perngguna melakukan navigasi disepanjang cabang pohon struktur yang
terbentuk oleh logika isi.
(Sumber: Binanto 2010:269)
Gambar II.3
Struktur Navigasi Hirarki
3. Non-Linear
Pengguna akan melakukan navigasi dengan jelas melalui isi proyek dengan tidak
terikat dengan jalur yang sudah ditentukan sebelumnya.
(Sumber: Binanto 2010:269)
Gambar II.4
Struktur Navigasi Nonlinier
17
4. Komposit
Pengguna akan melakukan navigai dengan bebas (secara non-linear), tetapi
terkadang dibatasi prestasi linear film atau informasi penting dan/atau pada data yang
paling terorganisasi secara logis pada suatu hierarki.
(Sumber: Binanto 2010:270)
Gambar II.5
Struktur Navigasi Komposit
B. Entity Relationship Diagram
Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2013:53) “ERD adalah bentuk paling
awal dalam melakukan perancangan basis data. ERD merupakan model jaringan data
yang menekan pada struktur-struktur dan relationship data.
ERD memiliki beberapa aliran notasi seperti notasi Chen (dikembangan oleh
Peter Chen), Barker (dikembangkan oleh Ricard Barker, Ian Palmer, Harry Ellis),
18
notasi Crow’s Foot, dan beberapa notasi lain. Namun yang banyak digunakan adalah
notasi dari Chen. Berikut adalah komponen ERD yang digunakan pada ERD dengan
notasi Chen”:
a. Entitas / entity
Entitas merupakan data inti yang akan disimpan, bakal tabel pada basis data,
benda yang memiliki data dan harus disimpan datanya agar dapat diakses oleh
aplikasi komputer, penamaan entitas biasanya lebih ke kata benda merupakan
nama tabel.
b. Atribut
Atribut merupakan sifat atau karakteristik suatu entitas yang menyediakan
penjelasan detail tentang entitas tersebut. Bukan hanya entitas yang memiliki
atribut tetapi relasi juga memilikinya. Gambar atribut diwakili oleh simbol elips.
c. Hubungan / Relasi
Relasi merupakan hubungan alamiah yang terjadi antara entitas. Di dalam relasi
terdapat 3 macam kardinalitas relasi, yaitu:
1. Satu ke satu (one to one)
Hubungan relasi satu ke satu yaitu setiap entitas pada himpunan entitas A
berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B.
2. Satu ke banyak (one to many)
Setiap entitas pada himpunan entitas A dapar berhubungan dengan banyak
entitas pada himpunan entitas B, tetapi setiap entitas pada entitas B dapat
berhubungan dengan satu entitas pada himpunan entitas A.
19
3. Banyak ke banyak (many to many)
Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak
entitas pada himpunan entitas B. Baik dilihat dari sisi entitas A maupun
dilihat dari sisi entitas B.
C. Logical Record Structured
Menurut Hasugian dan Shidiq (2012:608) memberikan batasan bahwa LRS
adalah “sebuah model sistem yang digambarkan dengan sebuah diagram- ER akan
mengikuti pola atau aturan permodelan tertentu dalam kaitannya dengan konvensi ke
LRS”. Perubahan yang terjadi yaitu mengikuti aturan-aturan sebagai berikut
(Hasugian dan Shidiq, 2012:608):
1. Setiap entitas akan diubah kebentuk kotak.
2. Sebuah atribut relasi disatukan dalam sebuah kotak bersama entitas jika
hubungan yang terjadi pada diagram- ER 1:M (relasi bersatu dengan
cardinality M) atau tingkat hubungan 1:1 (relasi bersatu dengan cardinality
yang paling membutuhkan referensi)
3. Sebuah relasi dipisah dalam sebuah kotak tersendiri (menjadi entitas baru)
jika tingkat hubungannya M:M (many to many) dan memiliki foreign key
sebagai primary key yang diambil dari kedua entitas yang sebelumnya
saling berhubungan.
D. Pengujian Web
Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2013:271) “Sebuah perangkat lunak
perlu dijaga kualitasnya bahwa kualitas bergantung pada kepuasan pelanggan
20
(customer). Sering perangkat lunak mengandung kesalahan (error) pada proses-
proses tertentu pada saat perangkat lunak sudah berada ditangan user”.
Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2013:275) “Pengujian penerimaan
digunakan untuk mengetahui kepuasan pelanggan atau user terhadap perangkat lunak
yang sudah dibuat. Salah satu pengujian penerimaan adalah Black-Box Testing
(pengujian kotak hitam), yaitu menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi
fungsional tanpa menguji desain dan kode program. Pengujian dimaksudkan untuk
mengetahui apakah fungsi-fungsi, masukan, dan keluaran dari perangkat lunak sesuai
dengan spesifikasi yang dibutuhkan”.
Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2013:276) “Kasus uji yang dibuat untuk
melakukan pengujian kotak hitam harus dibuat dengan kasus benar dan kasus salah,
misalkan untuk kasus proses login maka kasus uji yang dibuat adalah:”
1) Jika user memasukkan nama pemakai (username) dan kata sandi (password)
yang benar.
2) Jika user memasukkan nama pemakai (username) dan kata sandi (password)
yang salah, misalnya nama pemakai benar tapi kata sandi salah , atau
sebaliknya, atau keduanya.