-
7/21/2019 BAB I, II, III Studi Pelaksanaan Tebal Perkerasan Tambahan (Overlay) - Copy - Copy
1/40
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Timor Leste merupakan Negara baru yang baru berkembang di segala segi
terutama perkembangan infrastruktur. oleh karena itu Jalan raya merupakan
infrastruktur yang sangat vital dan sebagai sarana bagi transportasi mengunakan
jalan raya sehingga jalaan raya memegang peranan yang sangat penting dalam
meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian serta pembangunan Negara.
Jaringan Jalan raya merupakan prasarana pada transportasi darat yang
memegan peranan penting dalam sektor perhubungan, terutama untuk
kesinambungan distribusi barang dan jasa dari suatu daerah kedaerah lain serta
masyarakat dan untuk pengembangan wilayah suatu daerah.
Keberadaan jalan raya sangat penting untuk menunjang laju pertumbuhan
ekonomi seiring dengan meningkatnya kebutuhan sarana transportasi yang dapat
menjangkau daerah-daerah pertanian, sehingga untuk membangun ruas jalan baru
maupun peningkatan jalan akibat berkembannya sarana transportasi di Negara ini.
aka hal pertama yang harus di perhatikan ialah metode pelaksanaan yang
diterapkan atau yang digunakan dalam proyek jalan raya tersebut.
1
-
7/21/2019 BAB I, II, III Studi Pelaksanaan Tebal Perkerasan Tambahan (Overlay) - Copy - Copy
2/40
etode pelaksanaan yang di lakukan lebih mengarah ke lapisan tambah
!overlay" karena pada lapisan tambah sering terjadi kerusakan.
#ada dasarnya desain perkerasan meliputi kegiatan pengukuran kekuatan dan
sifat penting lainnya dari lapis permukaan perkerasan dan masing-masing lapisan
di bawahnya dan menetapkan ketebalan permukaan perkerasan, lapisan pondasi
dan pondasi bawah !jikaada", dan material lain yang didatangkan yang harus
dihamparkan di atas tanah asli.
Kadang salah satu dari beberapa kombinasi material dan tebal lapisan akan
memenuhi persyaratan metode desain khusus. $ekali waktu, beberapa variabel
seperti %ua%a dan kondisi kelembaban tanah mengharuskan perlakuan yang lebih
konservatif dari biasannya.
&engan adanya mata kuliah praktek kerja lapangan !#KL" atau yang
lebihdikenal dengan magang di harapkan kepada mahasiswa ' mahasiswi dapat
menerapkan ilmu yang telah di dapat dari mata kuliah ini dan dapat
mengaplikasikannya, maka dari semua uraian diatas penulis berkonsentrasi pada (
STUDI PELAKSANAAN TEBAL PERKERASAN TAMBAHAN (OVERLAY) PADA RUAS
ALAN DISTRIK MANU!AHI SUB"DISTRIK SAME ( HOLA RUA).
2
-
7/21/2019 BAB I, II, III Studi Pelaksanaan Tebal Perkerasan Tambahan (Overlay) - Copy - Copy
3/40
1.#. R$%$&an Ma&ala'
engingat dengan adanya batasan waktu maka penulis membatasi masalah-
masalah yang di bahas dalam ruang lingkup pembahasan yaitu (
).*.) +ntuk mengetahui berapa tebal perkerasan tambahan !overley "dan
).*.* +ntuk mengetahui aterial-aterial yang digunakan pada perkerasan
tambahan !overlay ".
1.. T$$an PKL
)..) Tujuan dari praktek kerja lapangan ini adalah (
)..).) +ntuk menambah wawasan yang lebih luas untuk mendapatkan
gambaran mengenai perkerasan jalan sebagai suatu keahlian dalam
bidang teknik sipil.)..).* $ebagai salah satu siarat untuk mendapat ijasa $) pada fakultas
teknik,jurusan teknik sipil,&ili nstitute f Te%hnology !&T".
1.*.Mak&$+ PKL
aksud dari praktek kerja lapangan ini adalah (
)./.) +ntuk mengetahui dan memahami lebih dalam tentang metode pelaksanaan
tambahan !overlay" pada ruas jalan Tertentu.
)./.* +ntuk mengetahui material-material yang digunakan untuk perkerasan
tambahan !overlay".
)./. +ntuk mengetahui kekuatan struktur perkerasan tambahan !overlay"
apabila digunakan metode analisa komponen !0ina arga )123"
1., Man-aat Pkl
3
-
7/21/2019 BAB I, II, III Studi Pelaksanaan Tebal Perkerasan Tambahan (Overlay) - Copy - Copy
4/40
anfaat dari praktek kerja lapangan !#KL" ini sendiri sebagai (
). $alah satu syarat mata kuliah yang harus di program dan sebagai salah satu
kegiatan yang bisa menambah wawasan, skill'keterampilan, pengalaman
penulis tentang %ara pelaksanaan di lapangan.
*. $alah satu tolak ukur bagi penulis untuk membandingkan teori yang di
dapatdengan aplikasi yang di terapkan di lapangan.
1. Pe%/ata&an Ma&ala'
0erbi%ara mengenai pelaksanaan tebal perkerasan tambahan, ada
beberapa hal yang akan di bahas namun dengan adanya kekurangan dan
keterbatasan yang ada seperti waktu yang relative singkat, kurangnya
referensi penulis, maka penulis membatasi masalah dalam penulisan tugas
laporanPKLini berdasarkan rumusan masalah.
&an di penulisan ini kami mengalami kesulitan tentang penghmbatan
di lapangan tentang waktu pekerjan, di tempat lokasi tertentu.
BAB II
LANDASAN TEORI
#.1 Pengert0an alan Raa
4
-
7/21/2019 BAB I, II, III Studi Pelaksanaan Tebal Perkerasan Tambahan (Overlay) - Copy - Copy
5/40
Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian
jalan, termasuk bangunan pelengkapyang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang
berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan
tanah dan air, serta di atas permukaan air, ke%uali jalan kereta api, dan jalan
kabel !#eraturan #emerintah Nomor / Tahun *445".
Jalan raya adalah jalur - jalur tanah di atas permukaan bumi yang
dibuat oleh manusia dengan bentuk, ukuran - ukuran dan jenis konstuksinya
sehingga dapat digunakan untuk menyalurkan lalu lintas orang, hewan dan
kendaraan yang mengangkut barang dari suatu tempat ke tempat lainnya
dengan mudah dan %epat !6larkson 7.glesby,)111".
#.#.1 Perkera&an alan Raa
#erkerasan jalan adalah suatu lapisan tambahan yang diletakan diatas
jalur, lapisan tambahan tersebut terdiri dari bahan material yang lebih keras
atau kaku dari tanah dasarnya, dengan tujuan agar jalur jalan tersebut dapat
dilalui oleh kendaraan atau berat dalam segala %ua%a.
Jalan raya merupakan salah satu saran untuk modal transportasi darat.
$eiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka jalan raya
pun tidak lumput dari sentuhan teknologi tersebut dengan ditemukan beberapa
jenis bahan yang biasa dipakai untuk pekerjaan pelapisan diantaranya Laston,
8sbuton, 0urtu, dan lain-lain.
5
-
7/21/2019 BAB I, II, III Studi Pelaksanaan Tebal Perkerasan Tambahan (Overlay) - Copy - Copy
6/40
#. Kla&0-0ka&0 alan
Jalan raya pada umumnya dapat digolongkan dalam / klasifikasi yaitu(
Klasifikasi menurut fungsi jalan, klasifikasi menurut kelas jalan, klasifikasi
menurut medan jalan dan klasifikasi menurut wewenang pembinaan jalan
!0ina arga )113".
#..1 Kla&0-0ka&0 Men$r$t !$ng&0 alan
Klasifikasi menurut fungsi jalan terdiri atas golongan yaitu(
). Jalan arteri yaitu jalan yang melayani angkutan utama dengan %iri-%iri perjalanan
jarak jau, ke%epatan jauh, ke%epatan rata-rata tinggi,dan jumlah jalan masuk
dibatasi se%ara efisien.*. Jalan kolektor yaitu jalan yang melayani angkutan pengumpul atau pembagi
dengan %irri-%iri perjalanan jarak sedang, ke%epatan rata-rata dan jumlah jalan
masuk dibatasi
. Jalan lo%al adalah jalan yang melayani angkutan setempat dengan %irri-%iri
perjalanan jarak pendek, ke%epatan rata-rata rendah.
#.* Kla&0-0ka&0 Men$r$t Kela& alan
Klasifikasi menurut kelas jalan berkaitan dengan kemampuan jalan
untuk menerima beban lalu lintas, dinyatakan dalam muatan sumbu terberat
!$T" satuan ton.
1. Kl&0-0ka&0 Men$r$t Me+an alan
6
-
7/21/2019 BAB I, II, III Studi Pelaksanaan Tebal Perkerasan Tambahan (Overlay) - Copy - Copy
7/40
edan jalan diklasifikasikan berdasarkan kondisi sebagian besar
kemiringan medan yang diukur tegak lurus garis kontur. Keseragaman kondisi
medan yang diproyeksikan harus mempertimbangkan keseragaman kondisi
medan menurut ren%ana trase jalan dengan mengabaikan perubahan 9 perubahan
pada bagian ke%il dari segmen ren%ana jalan tersebut.
#. Kla&0-0k&0 Men$r$t 2e3enang Pe%/0naan alan
Klasifikasi menurut wewenang pembinaannya terdiri dari jalan
Nasional, jalan Kabupaten atau Kota dan jalan &esa.
#ada ga%/ar #.1dijelaskan konstruksi perkerasan lentur jalan raya yang terdiri
dari beberapa lapisan yaitu (
7
-
7/21/2019 BAB I, II, III Studi Pelaksanaan Tebal Perkerasan Tambahan (Overlay) - Copy - Copy
8/40
4a%/ar #.1 5$usunan Lapisan #erkerasan
$usunan lapisan perkerasan jalan raya terdiri dari :
a".Lapisan permukaan !$urfa%e %ourse"
b".Lapisan pondasi atas !0ase %ourse"
%".Lapisan pondasi bawah !$ub base %ourse"
d".Lapisan tanah dasar !$ubgrade"
0erdasarkan susunan gambar lapisan perkerasn di atas,maka akan
dijelaskan fungsi masing-masing dari lapisan tersebut(
a) La60&an Per%$kan (surface course)
8
-
7/21/2019 BAB I, II, III Studi Pelaksanaan Tebal Perkerasan Tambahan (Overlay) - Copy - Copy
9/40
Lapisan #ermukaan !surface course" terdiri dari lapis aus ! warning
course" dan lapis pengikat !binder course". Lapis aus harus mempunyai
keawetan, kedap air, kerataan, kekesatan. Karena itu lapisan ini harus disusun
dari %ampuran beraspal panas ! hot mix", beragradasi padat.
/) La60&an 67n+a&0 ata& (base course)
0ahan dasar dari perkerasaan, umumnya berupa material granuler
untuk lapis permukaan yang terdiri dari krekil atau batu pe%ah yang
mempunyai gradasi tertentu, sehingga membentuk material yang stabil ,
mudah di kerjakaan dan di dapatkan. Lapis pondasi adalah bagian dari
perkerasaan yang letaknya tepat di bawah lapis permukaan. Lapis pondasi di
letakkan di atas lapis pondasi bawah, atau jika tampat lapis pondasi bawah,
maka letaknya langsung di atas tanah - dasar. Lapis pondasi mendukung
beban yang berat, sehingga merupakan bagian perkerasan yang penting.
8) La60&an 67n+a&0 /a3a' (subbase course)
enurut $N 9 )3* 9 )121 #t T- 4)-0, Lapis pondasi yang di
hamparkan di antara tanah 9 dasar dan lapis pondasi. $e%ara tipikal, bahan
lapis pondasi bawah terdiri dari material granuler ! baik di rawat maupun
tidak " atau lapisan tanah yang distabilisasi dengan bahan tanbah tertentu.
aterial lapis pondasi bawah di rawat atau di %ampur dengan semen, aspal,
kapur, abuterbang !flyash" untuk menambah kekuatannya.
+) La60&an Tana' Da&ar ( sub grade)
enurut $ukirman !)11*", lapisan setebal ;4-)44 %m di atas mana
akan di letakan lapisan pondasi bawah di namakan lapisan tanah dasar. +ntuk
tanah dasar tidak di bolehkan menggunakan tanah yang mempunyai lapisan
9
-
7/21/2019 BAB I, II, III Studi Pelaksanaan Tebal Perkerasan Tambahan (Overlay) - Copy - Copy
10/40
tanah yang mempunyai plastisitas tinggi, ataupun tanah dasar berupa asli yang
di dasarkan jika tanah aslinya baik, tanah yang di datangkan dari tempat.
-
7/21/2019 BAB I, II, III Studi Pelaksanaan Tebal Perkerasan Tambahan (Overlay) - Copy - Copy
11/40
mendapat nilai T# sisa, dan kedua menghitung tebal lapis tambahan
berdasarkan nilai T# tambahan yang diperlukan, yang dihitung sesuai dengan
perkiraan beban lalu lintas yang akan datang setelah dikurangi dengan T#
sisa.
Kondisi struktur perkerasan lama diperlukan untuk memperhitungkan
tebal lapis tambahan menggunakan etode 8nalisa Komponen.#enilaian
kondisi struktur perkerasan lama dilakukan dengan mengamati se%ara visual
kondisi dari masing 9 masing lapisan perkerasan melalui pembongkaran
!%oring ' testpit". &engan demikian, metoda lapis tambahan ini sangat %o%ok
jika pelapisan tambahan dilakukan dengan teknik daur ulang.
a" enentukan nilai T# sisa
T# sisa adalah nilai T# !ndeks Tebal #erkerasan" yang tersisa di
umur ren%ana perkerasan jalan yang masih mampu memikul beban lalu lintas,
terhadap nilai indeks permukaan +mur =en%ana !T#+=".Nilai T# sisa dapat
dihitung dengan mensubsitusikan nilai 9 nilai parameter desain yang telah
ditentukan sebelumnya pada persamaan berikut.T#sisa > !ai? &i ? Ki"@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@.!)"
&imana (
i > ),*, dan yang masing 9 masing adalah untuk lapis permukaan, lapis
pondasi bawah .
11
-
7/21/2019 BAB I, II, III Studi Pelaksanaan Tebal Perkerasan Tambahan (Overlay) - Copy - Copy
12/40
ai> Koefisien kekuatan relatif
&i > Tebal lapisan perkerasan
Ki> Nilai kondisi lapis perkerasan.
Tebal lapisan tamban merupakan tebal yang dibutuhkan untuk
mengurangi lenduta yang terjadi selama umur ren%an sampai batas yang di
iAinkan !t" di tambah tebal lapisan yang dibutuhkan untuk membentuk
kembali permiukaan perkerasan ke bentuk yang di kehendaki !T", sehingga
tebal lapis tambah > t BT.
Tebal lapisan yang dibutuhkan untuk mengurangi lendutan yang
terjadi dapat dihitung dengan menggunakan rumus (
t=2,303 logD0,408(1logL)
0,080,0131logL @@@@@@@@@@@@@@@@@@
@@@.!*"
&imana (
& > Lendutan balik segmen atau lendutan balik ren%ana !mm"
L > total lalu lintas selama umur ren%ana.
12
-
7/21/2019 BAB I, II, III Studi Pelaksanaan Tebal Perkerasan Tambahan (Overlay) - Copy - Copy
13/40
$edangkan tebal lapisan yang dibutuhkan untuk membentuk kembali
permukaan perkerasan yang telah aus atau rusak dihitung dengan
mempergunakan rumus di bawah ini.
T=0,001(9RCI)4,5+pd .CAM
4+Tmin
@@@@@@@@@@@@@@..
!"
&imana (
#d > Lebar perkerasan !m"
68 > perubahan kemiringan yang dibutuhkan untuk menghasilkan
kemiringan melintang yang diren%anakan !*C"
Tmin > Tebal minimum berdasarkan ukuran agregat minimum yang
dipergunakan.
#. Met7+e Anal0&a K7%67nen
etode 8nalisa Komponen !0ina arga )123" dalam $uryadharma dan
$usanto !)111", menyatakan perhitungan peren%anaan ini di dasarkan pada
13
-
7/21/2019 BAB I, II, III Studi Pelaksanaan Tebal Perkerasan Tambahan (Overlay) - Copy - Copy
14/40
kekuatan relatif yang masing 9 masing lapisan perkerasan jangka panjang dimana
penentuan tebal perkerasan dinyatakan oleh indeks tebal perkerasan !T#", dengan
rumus sebagai berikut (
T# > a)&) B a*&* B a&............................................................................!/"
&imana (
8), a*, a > Koefisien kekuatan relatif bahan perkerasan
&), &*, & > Tebal masing 9 masing lapis perkerasan !%m"
8ngka ), *, dan masing 9 masing untuk lapis permukaan, lapis pondasi, dan
lapis pondasi bawah.
#..1 Daa D$k$ng Tana' Da&ar (DDT) +an 9al0-7rn0a Bear0ng Rat07 !CBR"
&aya &ukung Tanah &asar !&&T" dan 6alifornia 0earing =atio !60="
merupakan perbandingan beban penetrasi pada suatu bahan dengan beban
standar pada penetrasi dan ke%epatan pembebanan yang sama.
&&T dapat diperoleh dengan mengunakan Dambar *.) ditetapkan
berdasarkan grafik korelasi seperti pada =umus ;.
Tabel *.* atau Dambar *.* berikut ini (
&&T > /. log 60= B ).3 @@@@@@@@@@@@@@@@@@@ @.!;"
&imana(
14
-
7/21/2019 BAB I, II, III Studi Pelaksanaan Tebal Perkerasan Tambahan (Overlay) - Copy - Copy
15/40
&&T > &aya &ukung Tanah &asar
60= > 6alifornia 0earing =atio(CBR segmen"
$kala &&T pada gambar adalah skala linier sedang skala 60=
menggunakan skala logaritma
4a%/ar #.#
K7rela&0 DDT +an 9BR
&ata 60= yang digunakan adalah
harga-harga 60= dari pemeriksaan
lapangan dan uji laboratorium.dari data 60= ditentukan nilai 60= terendah,
kemudian ditentukan harga 60= yang mewakili atau 60= segmen. untuk
menentukan 60= segmen terdapat * %ara yaitu (
a. Se8ara anal0t0&60= segmen > 60=rata-rata 9 !60=maks 9 60=min"'=@@@...@@@@@@!5"&imana harga = tergantung dari jumlah data yang terdapat dalam satu
segmen, dan besarnya nilai =.
Tabel *.* nilai =
15
Tabel *.)
kolerasi antara
60= dan &&T
60=
&&T
,3;
/ /,*1
; /,3)
5 ;,4;
3 ;,
2 ;,;2
1 ;,24
)4 5,44
*4 3,*1
4 2,4;
/4 2,;1
;4 1,4)
54 1,;34 1,5
-
7/21/2019 BAB I, II, III Studi Pelaksanaan Tebal Perkerasan Tambahan (Overlay) - Copy - Copy
16/40
#..# I&t0la'"I&t0la' Yang D0 Paka0
Jalur =en%ana, salah satu jalur yang menampung lalu lintas tersebut. $alah
satu jalur dari jalan raya dua jalur, jalur tepi dari jalan raya jalur banyak.
a" +mur =en%ana !UR", jumlah waktu !tahun" terhitung dari dibuka hingga perlu
perbaikkan berat atau perlu lapis permukaan baru.
b" ndeks #ermukaan !IP", angka yang menyatakan kerataan atau kehalusan serta
kekokohan permukaan jalan yang bertalian dengan tingkat pelayanan.
%" Lalu Lintas 7arian =erata !LHR", jumlah rerata lalu lintas kendaraan
bermotor roda empat atau lebih selama */ jam untuk kedua jurusan.
16
Jumlah titik
pengamatan
Nilai =
* ),/)
),1)
/ *,*/
; *,/2
5 *,53
3 *,2
2 *,15
1 ,42
E)4 ,)2
-
7/21/2019 BAB I, II, III Studi Pelaksanaan Tebal Perkerasan Tambahan (Overlay) - Copy - Copy
17/40
d" 8ngka Fkivalen !E", beban sumbu kendaraan, angka perbandingan tingkat
kerusakkan yang ditimbulkan beban sumbu tunggal terhadap beban standar
sumbu tunggal 2.)5 ton !)2.444 lb".
e" Lintas Fkivalen #ermulaan !LEP", jumlah lintas ekivalen harian rerata sumbu
tunggal 2.)5 ton !)2.444 lb" pada jalur ren%ana yang diduga terjadi pada
permulaan umur ren%ana.f" Lintas Fkivalen 8khir !LE", jumlah lintas ekivalen harian rerata dari sumbu
tunggal 2.)5 ton !)2.444 lb" pada jalur ren%ana yang diduga terjadi pada
permulaan umur ren%ana.
g" Lintas Fkivalen Tengah !LE!", jumlah lintas ekivalen harian rerata dari
sumbu tunggal 2.)5 ton !)2.444 lb" pada jalur ren%ana yang diduga terjadi
pada pertengahan umur ren%ana.
i" Lintas Fkivalen =en%ana !LER", besaran dalam nomogram penetapan tebal
perkerasan untuk menyatakan jumlah lintas ekivalen sumbu tunggal 2.)5 ton !)2.444
j" pada jalur ren%ana.
k" Tanah &asar, permukaan tanah asli'galian'timbunan sebagai dasar perletakkan
bagian perkerasan.
h" Lapis #ondasi 0awah, bagian antara lapis pondasi dengan tanah dasar.
l" Lapis #ondasi, bagian perkerasan yang terletak antara lapis permukaan dengan
pondasi bawah !atau dengan tanah dasar bila tanpa pondasi bawah".
m" Lapis #ermukaan, bagian perkerasan paling atas
17
-
7/21/2019 BAB I, II, III Studi Pelaksanaan Tebal Perkerasan Tambahan (Overlay) - Copy - Copy
18/40
n" &aya &ukung Tanah &asar !""!", skala dalam nomogram penetapan tebal
perkerasan untuk menyatakan kekuatan tanah dasar.
o" Gaktor =egional !#R", fa%tor setempat, menyangkut keadaan lapangan dan iklim,
yang dapat mempengaruhi pembebanan, daya dukung tanah dasar dan perkerasan.
p" ndeks Tebal #erkerasan !I!P", angka yang berhubungan dengan penentuan tebal
perkerasan.
#.. Lal$"L0nta&
Jalur ren%ana merupakan salah satu jalur lalu lintas dari suatu ruas
jalan raya yang menampung lalu lintas terbesar.Jika jalan tidak memiliki tanda
batas jalur, maka jumlah jalur ditentukan dari lebar perkerasan.enurut tabel
*.) dibawah ini. !0ina arga,)123 dalam 0udi &armawan, *44"
Tabel *. 5jumlah jalur berdasarkan lebar perkerasan $umber ( 0ina arga,
)123
18
Lebar #erkerasan !L" Jumlah Jalur !N"
L H ;.;4 m ) jalur
;.;4 m H L H 2.*; m * jalur
2.*; m H L H )).*; m jalur
)).*; m H L H );.44 m / jalur
);.44 m H L H )2.3; m ; jalur
)2.3; m H L H **.44 m 5 jalur
-
7/21/2019 BAB I, II, III Studi Pelaksanaan Tebal Perkerasan Tambahan (Overlay) - Copy - Copy
19/40
Jumlah jalur dan koefisien distribusi kendaraan !6"untuk kendaraanringan dan berat
yang lewat pada lajur ren%ana
Jumlah Kendaraan ringanI Kendaraan beratIILajur ) arah * arah ) arah * arah
) lajur ).44 ).44 ).44 ).44
* lajur 4.54 4.;4 4.34 4.;4
lajur 4./4 4./4 4.;4 4./3;
/ lajur - 4.4 - 4./;
; lajur - 4.*; - 4./*;
5 lajur - 4.*4 - 4./4
Tabel *./5koefisien distribusi kendaraan !6"
:0erat total H ; ton, mobil penumpang, pi%k up, mobil hantaran
::0erat total ; ton, misalnya ( bus, truk, traktor, semi trailer, trailer
#..* Per'0t$nganEquivalent Axle Load(EAL)
8ngka ekivalen !F" beban sumbu kendaraan adalah angka yang
menyatakan perbandingan tingkat kerusakan yang ditimbulkan oleh oleh
lintasan beban sumbu tunggal kendaraan terhadap tingkat kerusakan yang
ditimbulkan oleh satu lintasan beban standar sumbu tunggal sebesar 2.)5 ton
!)2.444 lb" !0ina arga, )123 dalam 0udi &armawan, *44".
19
-
7/21/2019 BAB I, II, III Studi Pelaksanaan Tebal Perkerasan Tambahan (Overlay) - Copy - Copy
20/40
8ngka ekivalen !F" kendaraan adalah angka yang menunjukkan
jumlah lintasan sumbu tunggal 2.)5 ton yang akan menyebabkan kerusakan
yang sama atau penurunan indeks permukaan yang sama, jika kendaraan
tersebut melintasi satu kali misalnya diketahui FTruk> ),* ini berarti satu kali
lintasan kendaraan truk menyebabkan penurunan indeks permukaan yang
sama dengan ),* kali lintasan sumbu standar($u%irman& ')*+
0ina arga )123 memberikan persamaan untuk menentukan angka
ekivalen beban sumbu kendaraan dan pada tabel *. berikut ini (
bebansatu sumbu tunggaldalamkg
81604
Angkaekivalensumbu tunggal=@@@@@..@@!3"
bebansatusumbu tunggaldalamkg
81604
Angkaekivalensumbuganda=0.086 @@@@@@...!2"
0ina marga )123 dalam $ukirman, *445 menggunakan satuan metrik
sehingga kriteria beban sumbu standar seperti digambarkan oleh gambar *.
adalah sebagai berikut (
)" 0eban sumbu 2)54 kg
*" Tekanan roda satu ban ;.; kg'%m*!4.;; pa"
" Lebar bidang kontak )) %m/" Jarak antara masing-masing sumbu roda ganda > %
20
-
7/21/2019 BAB I, II, III Studi Pelaksanaan Tebal Perkerasan Tambahan (Overlay) - Copy - Copy
21/40
21
Dambar *.( $umbu 0eban Kendaraan
-
7/21/2019 BAB I, II, III Studi Pelaksanaan Tebal Perkerasan Tambahan (Overlay) - Copy - Copy
22/40
Tabel *.;58ngka Fkivalen !F" beban sumbu kendaraan
0eban $umbu 8ngka Fkivalen
Kg $umbu Tunggal $umbu Danda
)444 4,444*
*444 4,445 4,444
444 4,4)2 4,44)5
/444 4,4;33 4,44;4
;444 4,)/)4 4,4)*)
5444 4,*1 4,4*;)
3444 4,;/); 4,4/55
2444 4,1*2 4,431/
2)54 ),4444 4,4254
1444 ),/312 4,)*3
)4444 *,*;;; 4,)1/4
))444 ,4** 4,*2/4
)*444 /,5334 4,/4**
)444 5,//)1 4,;;/4
)/444 2,5//3 4,3/;*
);444 )),/)2/ 4,12*4
22
-
7/21/2019 BAB I, II, III Studi Pelaksanaan Tebal Perkerasan Tambahan (Overlay) - Copy - Copy
23/40
)5444 )/,32); ),*3)*
#.., Lal$ L0nta& Har0an Rata"rata +an R$%$&"r$%$& L0nta& Ek0;alen.
Lalu Lintas harian rata 9 rata !L7=" adalah jumlah lalu lintas
kendaraan bermotor roda empat atau lebih yang di%a%at selama */ jam sehari
untuk kedua jurusan. L7= setiap jenis kendaraan ditentukan pada awal umur
ren%ana yang dihitung untuk dua arah pada jalan tanpa median atau masing 9
masing arah pada jalan tanpa median atau masing 9 masing arah pada jalan
dengan median.#ersamaan 9 persamaan lintas ekivalen yang digunakan dalam metode
0ina arga )123 dalam 0udi &armawan, *44 dapat dilihat pada uraian
berikut ini (
1) L0nta& Ek0;alen Per%$kaan (LEP)
Lintas ekivalen tengah !LFT" adalah jumlah lalu lintas harian rata 9
rata sumbu tunggal seberat 2.)5 ton !)2.444 lb" pada jalur ren%ana
dipertengahan umur ren%ana dan dihitung menggunakan persamaan 5 sebagai
berikut (
23
-
7/21/2019 BAB I, II, III Studi Pelaksanaan Tebal Perkerasan Tambahan (Overlay) - Copy - Copy
24/40
LEP=J=1
n
LHRj .Cj .Ej @@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@..
!1"
&engan (
J > Jenis kendaraann > Tahun pengamatan
L7= > Lalu lintas harian rata - rata
6j > koefisien distribusi kendaraanFj > angka ekivalen !F" beban sumbu kendaraan.
#) L0nta& Ek0;alen Ak'0r (LEA)
Lintas Fkivalen 8khir !LF8" adalah jumlah lintas ekivalen harian rata
- rata dari sumbu tunggal seberat 2.)5 ton !)2.444 lb" pada jalur ren%ana yang
diduga terjadi pada akhir umur ren%ana dan dihitung menggunakan persamaan
3.
LEP=J=1
n
LHRj(1+i)UR Cj. Ej @@@@@@@@@@@@@@@@@@...!)4 "
&engan (
j > Jenis kendaraan
n > Tahun pengamatan
L7= > Lalu lintas harian rata - rata
24
-
7/21/2019 BAB I, II, III Studi Pelaksanaan Tebal Perkerasan Tambahan (Overlay) - Copy - Copy
25/40
6j > Koefisien distribusi kendaraan
Fj > 8ngka Fkivalen !F" beban sumbu kendaraan+= > +mur ren%an
) L0nta& Ek0;alen Tenga' (LET)
Lintas Fkivalen Tengah !LFT" adalah jumlah lalu lintas harian rata 9
rata sumbu tunggal seberat 2.)5 ton !)2.444 lb" pada jalur ren%ana
dipertengahan umur ren%ana dan dihitung menggunakan persamaan 2.
LFT > !LF# B LF8"'*@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@.! ))"
*) L0nta& Ek0;alen Ren8ana (LER)
Lintas Fkivalen =en%ana !LF=" adalah suatu besaran yang dipakai
dalam nomogram 9 nomogram penetapan tebal lapis keras untuk menyatakan
jumlah lintas ekivalen sumbu tunggal seberat 2.)5 ton !)2.444 lb" pada jalur
ren%ana dan dihitung menggunakan persamaan 1 dan )4 berikut ini.
LF= > LFT . G#@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@!)*"
G# > += ' )4@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@..!)"
&engan (
G# > Gaktor penyesuian umur
+= > +mur ren%ana.
25
-
7/21/2019 BAB I, II, III Studi Pelaksanaan Tebal Perkerasan Tambahan (Overlay) - Copy - Copy
26/40
#.. !akt7r Reg07nal (!R)
Gaktor =egional !G=" adalah faktor setempat, menyangkut keadaan lapangan
dan iklim yang dapat mempengaruhi keadaan pembebanan, daya dukung
tanah dasar dan lapis keras.&alam peren%anaan tebal lapis keras, Gaktor
=egional hanya dipengaruhi oleh bentuk aliyemen, presentase kendaraan berat
dan kendaraan yang berhenti serta iklim.
Tabel *.55faktor regional !G="
Kelandaian Kelandaian Kelandaian
C kendaraan berat
M 4C 4C M 4C 4C M 4C 4C
klim 144
mm'th
4.; ).4-),; ).4 ).;-*.4 ).; *.4-*.;
klim
144
m'th
).; *.4-*.; *.4 *.;-.4 *.4 .4-.;
#..< In+ek& 6er%$kaan
ndeks permukaan adalah nilai kerataan'kehalusan serta kekokohan
permukaan yang bertalian dengan tingkat pelayanan bagi lalu-lintas yang
lewat.
26
-
7/21/2019 BAB I, II, III Studi Pelaksanaan Tebal Perkerasan Tambahan (Overlay) - Copy - Copy
27/40
Tabel *.3( ndeks permukaan pada akhir usia ren%ana !pt"
LF=I"
Klasifikasi jalan
Lokal Kolektor 8rteri Tol
)4 ).4-).; ).; ).;-*.4 -
)4-)44 ).; ).;-*.4 *.4 -
)44-)444 ).;-*.4 *.4 *.4-*.; -
)444 - *.4-*.; *.; *.;
ILF= dalam satuan angka ekivalen 2.)5 ton beban sumbu tunggal.
0erikut beberapa nilai p beserta artinya yang disebut di bawah ini (!Japan
nternasional 6ooperation 8gen%y, *442, Pa,ement "esign -anuals, Timor
Leste".
# > ).4 menyatakan permukaan jalan dalam keadaan rusak berat sehingga
sangat menggangu lalu lintas kendaraan. # > ).; menyatakan tingkat pelayanan rendah yang masih mungkin
digunakan !jalan tidak terputus".
# > *.4 menyatakan tingkat pelayanan rendah bagi jalan yang masih mantap.
# > *.; menyatakan permukaan jalan masih stabil dan baik.
&alam menentukan indeks permukaan awal umur ren%ana !#o" perlu
diperhatikan jenis lapis permukaaan jalan !kerataan'kehalusan serta kekokohan"
pada awal umur ren%ana menurut tabel *.3 dibawah ini (
Tabel *.2 ( ndeks #ermukaan #ada 8wal +mur =en%ana !#o"
Jenis lapisan perkerasan #o =oughness mm'km
27
-
7/21/2019 BAB I, II, III Studi Pelaksanaan Tebal Perkerasan Tambahan (Overlay) - Copy - Copy
28/40
Laston /
.1 9 .;
M )444
E)444
Lasbutag .1 9 .;./ 9 .4
M *444E*444
7=8 .1 9 .;
./ 9 .4
M *444
E*444
0urda .1 9 .; M *444
0urtu ./ 9 .4 E*444
Lapen .1 9 .;
./ 9 .4
M 444
E444
Latasbum ./ 9 .4 -
0uras *.1 9 *.; -
Latasir *.1 9 *.; -Jalan tanah M */ -
Jalan kerikil M */ -
I" 8lat pengukur yang dipakai adalah roughmeter N88$=8, yang dipasang
pada kendaraan standar datsun );44 station agon, dengan ke%epatan
kendaraan * km perjam.
Koefisien kekuatan relative !a" masing 9 masing bahan dan
kegunaannya sebagai lapis permukaan, pondasi, pondasi bawah, ditentukan
se%ara korelasi sesuai nilai arshall Test !untuk bahan dengan aspal", kuat
tekan !untuk bahan yang distabilisasi dengan semen atau kapur", atau 60=
!untuk bahan lapis pondasi bawah". !Japan nternasional 6ooperation 8gen%y,
*442, !Pa,ement "esign -anuals"
Tabel *.15Koefisien Kekuatan =elatif !a"
28
-
7/21/2019 BAB I, II, III Studi Pelaksanaan Tebal Perkerasan Tambahan (Overlay) - Copy - Copy
29/40
Tabel *.1 (0atas-batas minimum tebal lapisan perkerasan
29
Koefisien Kekuatan
=elatif !a"
Kekuatan 0ahan Jenis bahan
a) a* a $
!Kg"
+%s
!Kg'6m"*60=
!C"
4./4 - - 3// - - Laston
4.; - - ;14 - -
4.* - - /;/ - -
4.4 - - /4 - "
4.; - - 3// - - Lasbutag
4.) - - ;14 - -
4.*2 - - /;/ - -
4.*5 - - /4 - -
4.4 - - /4 - - 7=8
4.*5 - - /4 - - 8spal a%adam4.*; - - - - - Lapen !mekanis"
4.*4 - - - - - Lapen !manual"
- 4.*2 - ;14 - -
- 4.*5 - /;/ - - Laston atas
- 4.*/ - /4 - -
- 4.* - - - - Lapen !ekanis"
- 4.)1 - - - - Lapen !anual"
- 4.); - - ** - $tabilisasi tanah dengan semen
- 4.) - - )2 -
- 4.); - - ** -
- 4.) - - )2 - $tabilisasi tanah dengan kapur
- 4.)/ - - - )44
- 4.) - - - 24
- 4.)* - - - 54 0atu pe%ah !kelas 8"
- - 4.) - - 34 0atu pe%ah !kelas 0"
- - 4.)* - - ;4 0atu pe%ah !kelas 6"
- - 4.)) - - 4 $irtu'#itrun !kelas 8"
- - 4.)4 - - *4 $irtu'#itrun!kelas 0"
$irtu'#itrun !kelas 6"
Tanah'Lempungkepasiran
-
7/21/2019 BAB I, II, III Studi Pelaksanaan Tebal Perkerasan Tambahan (Overlay) - Copy - Copy
30/40
Tebal *.1.) inimum Lapis #ermukaan !Japan nternasional 6ooperation 8gen%y,
*442, Pa,ement "esign -anuals".
T# Tebal minimum ! 6m " 0ahanH , 44 ; Lapis #elindung , 0uras ' 0urtu ' 0urdu
,44 - 5,34 ; Lapen'a%adam,7=8,Lasbutag,Laston
5,3) -3,/1 3,; Lapen'a%adam,7=8,Lasbutag,Laston
3.;4 9 1.11 3,; Lasbutag , Laston
E )4 , 44 )4 Laston
Tebal *.1.* inimum Lapis #ondasi atas
I" batas *4 %m tersebut dapat diturunkan menjadi ); %m bila untuk pondasi bawah
digunakan material berbutir kasar.
). Lapisan pondasi bawah (
30
T# Tebal inimum !%m" 0ahan
H .44 );0atu pe%ah, stabilisasi tanah dengan semen,
stabilisasi tanah dengan kapur.
.44 9 3./1 *40atu pe%ah, stabilisasi tanah dengan semen,
stabilisasi tanah dengan kapur.
3.;4 9 1.11 )4 Laston atas.
)4 9 )*.)/ *4
0atu pe%ah, stabilisasi tanah dengan semen,
stabilisasi tanah dengan kapur, pondasi
a%adam.
); Laston atas.
*4
0atu pe%ah, stabilisasi tanah dengan semen,
stabilisasi tanah dengan kapur, pondasi
a%adam, Lapen Laston atas.
)*.*; *;
0atu pe%ah, stabilisasi tanah dengan semen,
stabilisasi tanah dengan kapur, pondasi
a%adam, lapen, laston atas.
-
7/21/2019 BAB I, II, III Studi Pelaksanaan Tebal Perkerasan Tambahan (Overlay) - Copy - Copy
31/40
+ntuk setiap nilai T# bila digunakan pondasi bawah, tebal minimum adalah )4
%m
BAB III
METODOLO4I PENILITIAN
.1. Met7+7l7g0 Pen0l0t0an
31
-
7/21/2019 BAB I, II, III Studi Pelaksanaan Tebal Perkerasan Tambahan (Overlay) - Copy - Copy
32/40
etodologi penelitian merupakan satu tahap dalam suatu proses
penelitian. ni akan sensintesa pengetahuan yang ada sekarang, menunjukkan
%elah dalam pengetahuan dan mengespesifikasi ren%ana untuk menjawab
permasalahan. etodoligi penelitian harus jelas dan se%ara sistematis
mengajukan masalah penelitian !=esear%h #roblem", menunjukkan pentingnya
masalah dan membatasi se%ara khusus metodologi dan prosedur yang akan
digunakan untuk menjawab pertayaan penelitian atau menguji hipotesa
penelitian. #ada bab ini akan diuraikan tentang beberapa aspek yang terkait
dengan metode penelitian yang akan digunakan untuk men%apai tujuan dari
penelitian.
.#. L7ka&0 Praktek Kera La6angan (PKL)
lokasi penilitian merupakan suatu tempat atau wilayah dimana peneliti
melakukan penilitiannya.berikut lokasi praktek kerja lapangan ini
dilaksanakan di distrik anufahi sub distrik same di perusahaan T0n7l0na an+
K0ng 97n&tra8t07n.
32
-
7/21/2019 BAB I, II, III Studi Pelaksanaan Tebal Perkerasan Tambahan (Overlay) - Copy - Copy
33/40
4a%/ar Peta L7ka&0 .#.1
.. 2akt$ Pelak&anaan
penulis melakukan praktek kerja lapangan selama bulan, mulai pada
tanggal *1,aio *4)/ sampai *1,8gustus *4)/ dan jam bekerja mulai pada pukul
!42(44" pagi sampai jam !)3(44" sore. 0erikut ini tabel praktek kerja lapangan
selama ini.
Tabel .) waktu praktek kerja lapangan !#KL"
33
-
7/21/2019 BAB I, II, III Studi Pelaksanaan Tebal Perkerasan Tambahan (Overlay) - Copy - Copy
34/40
Mulai
Identifkasi masalah
Perumusan masalah
Pengumpulan data
ata primer ! "kumentasi ata sekunder ! ata #$%
ata &'%
(nalisa data
Menggunakan met"de analisa k"mp"nen )$ina marga 198
'asil dan kesimpulan
selesai
N
7
Ura0an kera B$lan 6erta%a B$lan ke+$a B$lan ket0ga
) elihat pekerjaan base
%ourse
* elihat %ara
memproduksi aspal
elihat pekerjaan
pengaspalan
/ elihat pekerjaan tembok
penahan, saluran dan
pemasangan bronjon
; elakukan opnam
terhadap saluran dan
tembok penahan
5 #engumpulan data
.*. D0agra% al0r 6en0l0t0an
34
-
7/21/2019 BAB I, II, III Studi Pelaksanaan Tebal Perkerasan Tambahan (Overlay) - Copy - Copy
35/40
I%+,-I I/&I/(,I/ #/-%+#I/
M(%I /%/'( aid. 'umasM(%I -. M+- aid.r.%t $aseamp
%I#(%I/' &M(/,(. P+%-/(&I( -+#%I
($%(/I -. M(/(+% -(M+
-M(%/ ,(. &I-I,
I%. %'M(/ . -. M(/(+% &+I#'(
(%+ %. &( ,(.(%M(( P+%(&((/ (I, '. . ,(. (##/I/ I(- .,(. M+,(/I,I%.(&%(/ (% . ,( P%,-I
'+/, '+/%(/ pr":ek manager
P+&(,-(/(
'(/+- . $+/+I '. ;I%I&I + . M(%I/'
P+&(,-(/(
&%+/- (. (%+ . &%+/- M. I%./I&
-(
-
7/21/2019 BAB I, II, III Studi Pelaksanaan Tebal Perkerasan Tambahan (Overlay) - Copy - Copy
36/40
.. Ura0an &tr$kt$r 7rgan0&a&0
&alam suatu perusahan terdapat berbagai pekerjaan, oleh karea itu
struktur organisasi merupakan suatu kelengkapan yang sangat penting. .
&emikian juga pekerjaan yang berkaitan dengan suatu pembangunan suatu
konstruksi. $truktur organisasi ini mutlak diperlukan untuk menjamin
36
-
7/21/2019 BAB I, II, III Studi Pelaksanaan Tebal Perkerasan Tambahan (Overlay) - Copy - Copy
37/40
kelan%aran dan kesuksesan suatu proyek.$truktur organisasi merupakan
bagian dari manajemen atau pengolahan proyek dengan %ara tertentu, untuk
mendapatkan tujuan tertentu pula yang dalam hal ini merupakan keuntungan
bagi perusahaan. $truktur ini menggambarkan hubungan formal, tetapi tidak
melukiskan hubungan informal yang timbul bila ada interaksi so%ial.
.
-
7/21/2019 BAB I, II, III Studi Pelaksanaan Tebal Perkerasan Tambahan (Overlay) - Copy - Copy
38/40
.
-
7/21/2019 BAB I, II, III Studi Pelaksanaan Tebal Perkerasan Tambahan (Overlay) - Copy - Copy
39/40
Data &ek$n+er
&ata yang didapat di luar data primer sebagai data lengkap atau data data
yang diproleh 'dikumpulkan dan disatukan oleh studi-studi sebelumnya atau yang
diterbitkan oleh berbagai intansi lain.
.=. Tekn0k Anal0&a Data
=umus-rumus yang penulis digunakan untuk menganalisa data-data
tersebut adalah (
ndeks tebal perkerasan ! T# "
T# > ! ai ? &i ? Ki "
enghitung FOuivalent 8?le Load ! F8L "
1.
bebansatu sumbu tunggaldalamkg
81604
Angkaekivalensumbu tunggal=
2.
bebansatu sumbu ganda dalam kg
81604
Angka ekivalen sumbu gaida=0,086
Lintas ekivalen permukaan ! LF# " LEP=j=1
n
LHRj .Cj . Ej
Lintas ekivalen akhir ! LF8 "
39
-
7/21/2019 BAB I, II, III Studi Pelaksanaan Tebal Perkerasan Tambahan (Overlay) - Copy - Copy
40/40
1+iUR .Cj.EjLHRj
LEA=j=1
n
Lintas ekivalen tenggah ! LFT "
LET=(LEP+LEA)
2
Lintas ekivalen ren%ana ! LF= "
LER=LET . !P
!P=UR /10
Lalu lintas harian rata-rata ! L7= "
LHR=Jumla"lalulintasdalamsatu ta"un
365