divisi 5 perkerasan berbutir dan perkerasan beton semen

80
SPESIFIKASI UMUM 2010 DIVISI 5 PERKERASAN BERBUTIR DAN PERKERASAN BETON SEMEN  SEKSI 5.1 LAPIS PONDASI AGREGAT 5.1.1 UMUM 1) Uraian Peker jaan ini harus melipu ti pemasokan, pemrosesan, penga ngku tan, peng hampa ran,  pembasahan dan pemadatan agregat di atas permukaan yang telah disiapkan dan telah diterima sesuai dengan detil yang ditunjukkan dalam Gambar atau sesuai dengan perintah Direksi Pekerjaan, dan memelihara lapis pondasi agregrat yang telah selesai sesuai dengan yan g disy ara tka n. Pemrosesan har us mel iputi, bil a per lu, pemeca han , pen gay akan ,  pemisahan, pencampuran dan operasi lainn ya yang perlu untuk menghasilkan suatu bahan yang memenuhi ketentuan dari Spesifikasi ini. ) Peker jaan Seksi !ai n "a ng #erka itan Deng an Seksi $ni Pekerjaan Seksi lain yang berkaitan dengan Seksi ini tetapi tidak terbatas berikut ini % a) &anajemen dan 'eselamatan !alu !intas % Seksi 1.(  b) ekayasa !apangan % Seksi 1.* c) #ahan dan Penyimpanan % Seksi 1.11 d) Pengamanan !ingkungan +idup % Seksi 1.1 e) 'es elamata n dan 'esehatan 'er ja % Seksi 1.1* f) Penyiapan #a dan -alan % Sek si . g) Pele bar an Per ker asa n % Seksi /.1 h) #a hu -alan % Seksi /. i) Pemelihara an -ala n Samping dan -embat an % Seksi 10. ) o lerans i Dimensi dan 2le3a si a) Permuka an lapis akhir haru s sesu ai denga n abel 4.1.1. 51) , den gan tole ransi di  ba6ah ini % a bel 4.1.1.51) oleransi 2le3asi Permukaan elatif erhadap 2le3asi encana #ahan dan !apisan Pondasi 7gregat o leransi 2le3asi Permukaan relatif terhadap ele3asi rencana !apis Pondasi 7gregat 'elas # digunakan sebagai !apis Pondasi #a6ah 5hanya permukaan atas dari !apisan Pondasi #a6ah). 8 0 cm 9 cm 4 9 1

Upload: fatra

Post on 05-Jan-2016

507 views

Category:

Documents


15 download

DESCRIPTION

Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen

TRANSCRIPT

7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen

http://slidepdf.com/reader/full/divisi-5-perkerasan-berbutir-dan-perkerasan-beton-semen 1/80

SPESIFIKASI UMUM 2010

DIVISI 5 

PERKERASAN BERBUTIR DAN PERKERASAN BETON SEMEN 

SEKSI 5.1 LAPIS PONDASI AGREGAT

5.1.1  UMUM

1) Uraian

Pekerjaan ini harus meliputi pemasokan, pemrosesan, pengangkutan, penghamparan,

 pembasahan dan pemadatan agregat di atas permukaan yang telah disiapkan dan telah

diterima sesuai dengan detil yang ditunjukkan dalam Gambar atau sesuai dengan perintah

Direksi Pekerjaan, dan memelihara lapis pondasi agregrat yang telah selesai sesuai dengan

yang disyaratkan. Pemrosesan harus meliputi, bila perlu, pemecahan, pengayakan, pemisahan, pencampuran dan operasi lainnya yang perlu untuk menghasilkan suatu bahan

yang memenuhi ketentuan dari Spesifikasi ini.

) Pekerjaan Seksi !ain "ang #erkaitan Dengan Seksi $ni

Pekerjaan Seksi lain yang berkaitan dengan Seksi ini tetapi tidak terbatas berikut ini %

a) 

&anajemen dan 'eselamatan !alu !intas % Seksi 1.(

 b) 

ekayasa !apangan % Seksi 1.*

c) 

#ahan dan Penyimpanan % Seksi 1.11

d) 

Pengamanan !ingkungan +idup % Seksi 1.1e) 'eselamatan dan 'esehatan 'erja % Seksi 1.1*

f) Penyiapan #adan -alan % Seksi .

g) Pelebaran Perkerasan % Seksi /.1

h) #ahu -alan % Seksi /.

i) Pemeliharaan -alan Samping dan -embatan % Seksi 10.

) oleransi Dimensi dan 2le3asi

a) Permukaan lapis akhir harus sesuai dengan abel 4.1.1.51), dengan toleransi di

 ba6ah ini %

abel 4.1.1.51) oleransi 2le3asi Permukaan elatif erhadap 2le3asi encana

#ahan dan !apisan Pondasi 7gregat oleransi 2le3asi Permukaanrelatif terhadap ele3asi

rencana

!apis Pondasi 7gregat 'elas # digunakan sebagai

!apis Pondasi #a6ah 5hanya permukaan atas dari

!apisan Pondasi #a6ah).

8 0 cm

9 cm

4 9 1

7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen

http://slidepdf.com/reader/full/divisi-5-perkerasan-berbutir-dan-perkerasan-beton-semen 2/80

SPESIFIKASI UMUM 2010

Permukaan !apis Pondasi 7gregat 'elas 7 untuk 

!apis esap Pengikat atau Pelaburan 5Perkerasan

atau #ahu -alan)

8 0 cm

91 cm

#ahu -alan anpa Penutup 7spal dengan !apis

Pondasi 7gregat 'elas S 5hanya pada lapis

 permukaan).

&emenuhi

Pasal /..1.

:atatan %

a) !apis Pondasi 7gregat 7 dan # diuraikan dalam Pasal 4.1. dari Spesifikasi ini.

 b) Pada permukaan semua !apis Pondasi 7gregat tidak boleh terdapat ketidakrataan

yang dapat menampung air dan semua punggung 5camber ) permukaan itu harus

sesuai dengan yang ditunjukkan dalam Gambar.

c) ebal total minimum !apis Pondasi 7gregat tidak boleh kurang satu sentimeter dari

tebal yang disyaratkan.

d) ebal minimum !apis Pondasi 7gregat 'elas 7 tidak boleh kurang satu sentimeter 

dari tebal yang disyaratkan.

e) Pada permukaan !apis Pondasi 7gregat 'elas 7 yang disiapkan untuk lapisan resap

 pengikat atau pelaburan permukaan, bilamana semua bahan yang terlepas harus

dibuang dengan sikat yang keras, maka penyimpangan maksimum pada kerataan

 permukaan yang diukur dengan mistar lurus sepanjang m, diletakkan sejajar atau

melintang sumbu jalan, maksimum satu sentimeter.

/) Standar ujukan

S;$ 091//91*(* % &etode Pengujian :# !aboratorium.

S;$ 09/1/19*< % &etode Pengujian Gumpalan !empung dan #utir9butir

&udah Pecah dalam 7gregat.

S;$ 1/ % 00( % :ara Uji 'epadatan #erat Untuk anah.

S;$ 1*< % 00( % :ara Uji Penentuan #atas :air anah.

S;$ 1*<< % 00( % :ara Uji Penentuan #atas Plastis dan $ndeks Plastisitas

anah.

S;$ /1 % 00( % :ara Uji 'eausan 7gregat dengan &esin 7brasi !os

7ngeles.

S;$ ( % 00( % :ara Uji Penetrasi !apangan dengan 7lat Sondir

4) Pengajuan 'esiapan 'erja

a) Penyedia -asa harus menyerahkan kepada Direksi Pekerjaan berikut di ba6ah ini

 paling sedikit 1 hari sebelum tanggal yang diusulkan dalam penggunaan setiap

 bahan untuk pertama kalinya sebagai !apis Pondasi 7gregat %

i) Dua contoh masing9masing 40 kg bahan, satu disimpan oleh Direksi Pekerjaan

sebagai rujukan selama =aktu untuk Penyelesaian.

ii) Pernyataan perihal asal dan komposisi setiap bahan yang diusulkan untuk 

!apis Pondasi 7gregat, bersama dengan hasil pengujian laboratorium yang

4 9

7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen

http://slidepdf.com/reader/full/divisi-5-perkerasan-berbutir-dan-perkerasan-beton-semen 3/80

SPESIFIKASI UMUM 2010

membuktikan bah6a sifat9sifat bahan yang ditentukan dalam Pasal 4.1..4

terpenuhi.

 b) Penyedia -asa harus mengirim berikut di ba6ah ini dalam bentuk tertulis kepada

Direksi Pekerjaan segera setelah selesainya setiap ruas pekerjaan dan sebelum

 persetujuan diberikan untuk penghamparan bahan lain di atas !apis Pondasi 7gregat% 

i) +asil pengujian kepadatan dan kadar air seperti yang disyaratkan dalam Pasal

4.1../.

ii) +asil pengujian pengukuran permukaan dan data hasil sur3ei pemeriksaan

yang menyatakan bah6a toleransi yang disyaratkan dalam Pasal 4.1.1.

dipenuhi.

<) :uaca "ang Diijinkan Untuk #ekerja

!apis Pondasi 7gregat tidak boleh ditempatkan, dihampar, atau dipadatkan se6aktu turun

hujan, dan pemadatan tidak boleh dilakukan segera setelah hujan atau bila kadar air bahan jadi tidak berada dalam rentang yang ditentukan dalam Pasal 4.1...

) Perbaikan erhadap !apis Pondasi 7gregat "ang idak &emenuhi 'etentuan

a) !okasi hamparan dengan tebal atau kerataan permukaan yang tidak memenuhi

ketentuan toleransi yang disyaratkan dalam Pasal 4.1.1., atau yang permukaannya

menjadi tidak rata baik selama pelaksanaan atau setelah pelaksanaan, harus

diperbaiki dengan membongkar lapis permukaan tersebut dan membuang atau

menambahkan bahan sebagaimana diperlukan, kemudian dilanjutkan dengan

 pembentukan dan pemadatan kembali, atau dalam hal !apisan Pondasi 7gregat yang

tidak memenuhi ketentuan telah dilapisi dengan !apisan diatasnya. 'ekurangan tebaldapat dikompensasi dengan !apisan diatasnya dengan tebal nominal sesuai dengan

sifat bahan dan mempunyai kekuatan yang sama dengan tebal yang kurang.

 b) !apis Pondasi 7gregat yang terlalu kering untuk pemadatan, dalam hal rentang kadar 

air seperti yang disyaratkan dalam Pasal 4.1.. atau seperti yang diperintahkan

Direksi Pekerjaan, harus diperbaiki dengan menggaru bahan tersebut yang

dilanjutkan dengan penyemprotan air dalam kuantitas yang cukup serta

mencampurnya sampai rata.

c) !apis Pondasi 7gregat yang terlalu basah untuk pemadatan seperti yang ditentukan

dalam rentang kadar air yang disyaratkan dalam Pasal 4.1.. atau seperti yangdiperintahkan Direksi Pekerjaan, harus diperbaiki dengan menggaru bahan tersebut

secara berulang9ulang pada cuaca kering dengan peralatan yang disetujui disertai

6aktu jeda dalam pelaksanaannya. 7lternatif lain, bilamana pengeringan yang

memadai tidak dapat diperoleh dengan cara tersebut di atas, maka Direksi Pekerjaan

dapat memerintahkan agar bahan tersebut dibuang dan diganti dengan bahan kering

yang memenuhi ketentuan.

d) Perbaikan atas !apis Pondasi 7gregat yang tidak memenuhi kepadatan atau sifatsifat

 bahan yang disyaratkan dalam Spesifikasi ini harus seperti yang diperintahkan oleh

Direksi Pekerjaan dan dapat meliputi pemadatan tambahan, penggaruan disertai

 penyesuaian kadar air dan pemadatan kembali, pembuangan dan penggantian bahan,

atau menambah suatu ketebalan dengan bahan tersebut.

4 9

7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen

http://slidepdf.com/reader/full/divisi-5-perkerasan-berbutir-dan-perkerasan-beton-semen 4/80

SPESIFIKASI UMUM 2010

() Pengembalian #entuk Pekerjaan Setelah Pengujian

Seluruh lubang pada pekerjaan yang telah selesai dikerjakan akibat pengujian kepadatan

atau lainnya harus segera ditutup kembali oleh Penyedia -asa dengan bahan !apis Pondasi

7gregat, diikuti pemeriksaan oleh Direksi Pekerjaan dan dipadatkan sampai memenuhi

kepadatan dan toleransi permukaan dalam Spesifikasi ini.

5.1.2 

BAHAN

1) Sumber #ahan

#ahan !apis Pondasi 7gregat harus dipilih dari sumber yang disetujui sesuai dengan Seksi

1.11 #ahan dan Penyimpanan, dari Spesifikasi ini.

) 'elas !apis Pondasi 7gregat

erdapat tiga kelas yang berbeda dari !apis Pondasi 7gregat yaitu 'elas 7, 'elas # dan

'elas S. Pada umumnya !apis Pondasi 7gregat 'elas 7 adalah mutu !apis Pondasi 7tas

untuk lapisan di ba6ah lapisan beraspal, dan !apis Pondasi 7gregat 'elas # adalah untuk 

!apis Pondasi #a6ah. !apis Pondasi 7gregat 'elas S akan digunakan untuk bahu jalan

tanpa penutup aspal berdasarkan ketentuan tambahan dalam Seksi /. dari Spesifikasi ini.

) >raksi 7gregat 'asar

7gregat kasar yang tertahan pada ayakan /,4 mm harus terdiri dari partikel atau pecahan batu atau kerikil yang keras dan a6et. #ahan yang pecah bila berulang9ulang dibasahi dan

dikeringkan tidak boleh digunakan.

#ilamana agregat kasar berasal dari kerikil maka untuk !apis Pondasi 7gregat 'elas 7

mempunyai 100 ? berat agregat kasar dengan angularitas *4@*0A dan untuk !apis Pondasi

7gregat 'elas # yang berasal dari kerikil mempunyai <0 ? berat agregat kasar dengan

angularitas *4@*0A.

A*4@*0 menunjukkan bah6a *4? agregat kasar mempunyai muka bidang pecah satu atau

lebih dan *0? agregat kasar mempunyai muka bidang pecah dua atau lebih.

/) >raksi 7gregat +alus

7gregat halus yang lolos ayakan /,4 mm harus terdiri dari partikel pasir alami atau batu

 pecah halus dan partikel halus lainnya. >raksi bahan yang lolos ayakan ;o.00 tidak boleh

melampaui dua per tiga fraksi bahan yang lolos ayakan ;o./0.

4) Sifat9sifat #ahan "ang Disyaratkan

Seluruh !apis Pondasi 7gregat harus bebas dari bahan organik dan gumpalan lempung atau

 bahan9bahan lain yang tidak dikehendaki dan setelah dipadatkan harus memenuhi

ketentuan gradasi 5menggunakan pengayakan secara basah) yang diberikan dalam abel

4.1..51) dan memenuhi sifat9sifat yang diberikan dalam abel 4.1..5)

4 9 /

7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen

http://slidepdf.com/reader/full/divisi-5-perkerasan-berbutir-dan-perkerasan-beton-semen 5/80

SPESIFIKASI UMUM 2010

abel 4.1..51) Gradasi !apis Pondasi 7gregat

Ukuran 7yakan Persen #erat "ang !olos

7S& 5mm) 'elas 7 'elas # 'elas S

B 40 100

1 CB ,4 100 (( 9 *4

1 4,0 * 9 (4 0 9 (4 (* 9 100@(B *,40 // 9 4( 0 9 <4 44 9 *0

 ;o./ /,4 * 9 // 4 9 44 /0 9 4

 ;o.10 ,0 1 9 0 14 9 /0 < 9 4*

 ;o./0 0,/4 9 1 ( 9 0 1 9

 ;o.00 0,04 9 ( 9 ( / 9

abel 4.1..5) Sifat9sifat !apis Pondasi 7gregat

Sifat E sifat 'elas 7 'elas # 'elas S

7brasi dari 7gregat 'asar 5S;$ /1%00() 0 9 /0 ? 0 9 /0 ? 0 9 /0 ?

$ndek Plastisitas 5S;$ 1*<<%00() 0 9 < 0 9 10 / E 14

+asil kali $ndek Plastisitas dng. ? !olos 7yakan ;o.00

maks. 4 9 9

#atas :air 5S;$ 1*<%00() 0 9 4 0 9 4 0 E 4

#agian "ang !unak 5S;$ 09/1/191**<) 0 9 4 ? 0 9 4 ? 0 9 4 ?

:# 5S;$ 091//91*(*) min.*0 ? min.<0 ? min.40 ?

<) Pencampuran #ahan Untuk !apis Pondasi 7gregat

Pencampuran bahan untuk memenuhi ketentuan yang disyaratkan harus dikerjakan di

lokasi instalasi pemecah batu atau pencampur yang disetujui, dengan menggunakan

 pemasok mekanis 5mechanical feeder) yang telah dikalibrasi untuk memperoleh aliran yangmenerus dari komponen9komponen campuran dengan proporsi yang benar. Dalam keadaan

apapun tidak dibenarkan melakukan pencampuran di lapangan.

4.1. 

PENGHAMPARAN DAN PEMADATAN LAPIS PONDASI

AGREGAT 

1) Penyiapan >ormasi untuk !apis Pondasi 7gregat

a) #ilamana !apis Pondasi 7gregat akan dihampar pada perkerasan atau bahu jalan

lama, semua kerusakan yang terjadi pada perkerasan atau bahu jalan lama harus

diperbaiki terlebih dahulu sesuai dengan Seksi (.1 dan (. dari Spesifikasi ini.

 b) #ilamana !apis Pondasi 7gregat akan dihampar pada suatu lapisan perkerasan lama

atau tanah dasar baru yang disiapkan atau lapis pondasi yang disiapkan, maka lapisan

ini harus diselesaikan sepenuhnya, sesuai dengan Seksi ., /.1, /. atau 4.1 dari

Spesifikasi ini, sesuai pada lokasi dan jenis lapisan yang terdahulu.

c) !okasi yang telah disediakan untuk pekerjaan !apisan Pondasi 7gregat, sesuai

dengan butir 5a) dan 5b) di atas, harus disiapkan dan mendapatkan persetujuan

terlebih dahulu dari Direksi Pekerjaan paling sedikit 100 meter ke depan dari rencana

akhir lokasi penghamparan !apis Pondasi pada setiap saat. Untuk perbaikan tempat9

4 9 4

7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen

http://slidepdf.com/reader/full/divisi-5-perkerasan-berbutir-dan-perkerasan-beton-semen 6/80

SPESIFIKASI UMUM 2010

tempat yang kurang dari 100 meter panjangnya, seluruh formasi itu harus disiapkan

dan disetujui sebelum lapis pondasi agregat dihampar.

d) #ilamana !apis Pondasi 7gregat akan dihampar langsung di atas permukaan

 perkerasan aspal lama, yang menurut pendapat Direksi Pekerjaan dalam kondisi

tidak rusak, maka harus diperlukan penggaruan atau pengaluran pada permukaan perkerasan aspal lama agar meningkatkan tahanan geser yang lebih baik.

) Penghamparan

a) !apis Pondasi 7gregat harus diba6a ke badan jalan sebagai campuran yang merata

dan harus dihampar pada kadar air dalam rentang yang disyaratkan dalam Pasal

4.1... 'adar air dalam bahan harus tersebar secara merata.

 b) Setiap lapis harus dihampar pada suatu operasi dengan takaran yang merata agar 

menghasilkan tebal padat yang diperlukan dalam toleransi yang disyaratkan.

#ilamana akan dihampar lebih dari satu lapis, maka lapisan9lapisan tersebut harus

diusahakan sama tebalnya.

c) !apis Pondasi 7gregat harus dihampar dan dibentuk dengan salah satu metode yang

disetujui yang tidak meyebabkan segregasi pada partikel agregat kasar dan halus.

#ahan yang bersegregasi harus diperbaiki atau dibuang dan diganti dengan bahan

yang bergradasi baik.

d) ebal padat minimum untuk pelaksanaan setiap lapisan harus dua kali ukuran

terbesar agregat lapis pondasi. ebal padat maksimum tidak boleh melebihi 0 cm,

kecuali diperintahkan lain oleh Direksi Pekerjaan.

) Pemadatan

a) Segera setelah pencampuran dan pembentukan akhir, setiap lapis harus dipadatkan

menyeluruh dengan alat pemadat yang cocok dan memadai dan disetujui oleh

Direksi Pekerjaan, hingga kepadatan paling sedikit 100 ? dari kepadatan kering

maksimum modifikasi 5modified ) seperti yang ditentukan oleh S;$ 1/ % 00(,

metode D.

 b) Direksi Pekerjaan dapat memerintahkan agar digunakan mesin gilas beroda karet

digunakan untuk pemadatan akhir, bila mesin gilas statis beroda baja dianggap

mengakibatkan kerusakan atau degradasi berlebihan dari !apis Pondasi 7gregat.

c) Pemadatan harus dilakukan hanya bila kadar air dari bahan berada dalam rentang

? di ba6ah kadar air optimum sampai 1 ? di atas kadar air optimum, dimana kadar 

air optimum adalah seperti yang ditetapkan oleh kepadatan kering maksimum

modifikasi 5modified ) yang ditentukan oleh S;$ 1/ % 00(, metode D.

d) Fperasi penggilasan harus dimulai dari sepanjang tepi dan bergerak sedikit demi

sedikit ke arah sumbu jalan, dalam arah memanjang. Pada bagian yang

 berBsuperele3asiB, penggilasan harus dimulai dari bagian yang rendah dan bergerak 

sedikit demi sedikit ke bagian yang lebih tinggi. Fperasi penggilasan harus

dilanjutkan sampai seluruh bekas roda mesin gilas hilang dan lapis tersebut

terpadatkan secara merata.

4 9 <

7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen

http://slidepdf.com/reader/full/divisi-5-perkerasan-berbutir-dan-perkerasan-beton-semen 7/80

SPESIFIKASI UMUM 2010

e) #ahan sepanjang kerb, tembok, dan tempat9tempat yang tak terjangkau mesin gilas

harus dipadatkan dengan timbris mekanis atau alat pemadat lainnya yang disetujui.

/) Pengujian

a) -umlah data pendukung pengujian bahan yang diperlukan untuk persetujuan a6alharus seperti yang diperintahkan Direksi Pekerjaan, namun harus mencakup seluruh

 jenis pengujian yang disyaratkan dalam Pasal 4.1..4 minimum pada tiga contoh

yang me6akili sumber bahan yang diusulkan, yang dipilih untuk me6akili rentang

mutu bahan yang mungkin terdapat pada sumber bahan tersebut.

 b) Setelah persetujuan mutu bahan !apis Pondasi 7gregat yang diusulkan, seluruh jenis

 pengujian bahan harus diulangi lagi, bila menurut pendapat Direksi Pekerjaan,

terdapat perubahan mutu bahan atau metode produksinya.

c) Suatu program pengujian rutin pengendalian mutu bahan harus dilaksanakan untuk 

mengendalikan ketidakseragaman bahan yang diba6a ke lokasi peker9jaan.

Pengujian lebih lanjut harus seperti yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan tetapi

untuk setiap 1000 meter kubik bahan yang diproduksi paling sedikit harus meliputi

tidak kurang dari lima 54) pengujian indeks plastisitas, lima 54) pengujian gradasi

 partikel, dan satu 51) penentuan kepadatan kering maksimum menggunakan S;$

1/ % 00(, metode D. Pengujian :# harus dilakukan dari 6aktu ke 6aktu

sebagaimana diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.

d) 'epadatan dan kadar air bahan yang dipadatkan harus secara rutin diperiksa,

mengunakan S;$ ( % 00(. Pengujian harus dilakukan sampai seluruh kedalaman

lapis tersebut pada lokasi yang ditetapkan oleh Direksi Pekerjaan, tetapi tidak boleh

 berselang lebih dari 00 m.

5.1.4 

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

1) Pengukuran untuk Pembayaran

a) !apis Pondasi 7gregat harus diukur sebagai jumlah meter kubik dari bahan yang

sudah dipadatkan, lengkap di tempat dan diterima. olume yang diukur harus

didasarkan atas penampang melintang yang ditunjukkan pada Gambar bila tebal yang

diperlukan merata, dan pada penampang melintang yang disetujui Direksi Pekerjaan

 bila tebal yang diperlukan tidak merata, dan panjangnya diukur secara mendatar 

sepanjang sumbu jalan.

 b) Pekerjaan penyiapan dan pemeliharaan tanah dasar yang baru atau perkerasan

lama dan bahu jalan lama dimana !apis Pondasi 7gregat akan dihampar tidak diukur 

atau dibayar menurut Seksi ini, tetapi harus dibayar terpisah dari harga pena6aran

yang sesuai untuk Penyiapan #adan -alan dan Pengembalian 'ondisi Perkerasan

!ama atau #ahu -alan yang ada menurut Seksi ., (.1 dan (. dari Spesifikasi ini.

) Pengukuran dari Pekerjaan "ang Diperbaiki

#ilamana perbaikan dari !apis Pondasi 7gregat yang tidak memenuhi ketentuan telah

diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan sesuai dengan Pasal 4.1.1., kuantitas yang akandiukur untuk pembayaran haruslah kuantitas yang akan dibayar seandainya pekerjaan

4 9

7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen

http://slidepdf.com/reader/full/divisi-5-perkerasan-berbutir-dan-perkerasan-beton-semen 8/80

SPESIFIKASI UMUM 2010

semula telah diterima. idak ada pembayaran tambahan yang dilakukan untuk pekerjaan

tambahan tersebut atau juga kuantitas yang diperlukan untuk pekerjaan perbaikan tersebut.

#ila penyesuaian kadar air telah diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan sebelum pemadatan,

tidak ada pembayaran tambahan yang dilakukan untuk penambahan air atau pengeringan

 bahan atau untuk pekerjaan lainya yang diperlukan untuk mendapatkan kadar air yangmemenuhi ketentuan.

) Dasar Pembayaran

'uantitas yang ditentukan, sebagaimana diuraikan di atas, harus dibayar pada +arga Satuan

'ontrak per satuan pengukuran untuk masing masing &ata Pembayaran yang terdaftar di

 ba6ah ini dan termasuk dalam Daftar 'uantitas dan +arga, yang harga serta

 pembayarannya harus merupakan kompensasi penuh untuk pengadaan, pemasokan,

 pemadatan, penyelesaian akhir dan pengujian bahan, pemeliharan permukaan akibat

dile6ati oleh lalu lintas, dan semua biaya lain9lain yang diperlukan atau laHim untuk 

 penyelesaian yang sebagaimana mestinya dari pekerjaan yang diuraikan dalam Seksi ini.

Nomor Mata

Pema!ara"

Ura#a" Sat$a"

Pe"%$&$ra"

4.1.1 !apis Pondasi 7gregat 'elas 7 &eter 'ubik

4.1. !apis Pondasi 7gregat 'elas # &eter 'ubik

4.1. !apis Pondasi 7gregat 'elas S &eter 'ubik

4 9 (

7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen

http://slidepdf.com/reader/full/divisi-5-perkerasan-berbutir-dan-perkerasan-beton-semen 9/80

SPESIFIKASI UMUM 2010

SEKSI 5.2

LAPIS PONDASI 'ALAN TANPA PENUTUP ASPAL

5.2.1 

UMUM

1) Uraian

Pekerjaan ini harus meliputi pemasokan, pengangkutan, penghamparan dan pemadatan

 bahan untuk pelaksanaan lapis pondasi jalan tanpa penutup aspal dan suatu lapis

 permukaan sementara pada permukaan tanah dasar atau lapis pondasi ba6ah yang telah

disiapkan. Pemasokan bahan akan mencakup, jika perlu, pemecahan, pengayakan,

 pencampuran dan operasi9operasi lainnya yang diperlukan, untuk memperoleh bahan yang

memenuhi ketentuan dari Spesifikasi ini.

) Pekerjaan Seksi !ain "ang #erkaitan Dengan Seksi $ni

a) &anajemen dan 'eselamatan !alu !intas % Seksi 1.(

 b) ekayasa !apangan % Seksi 1.*

c) #ahan dan Penyimpanan % Seksi 1.11

d) 'eselamatan dan 'esehatan 'erja % Seksi 1.1*

e) Pengamanan !ingkungan +idup % Seksi 1.1

f) Penyiapan #adan -alan % Seksi .

g) Pelebaran Perkerasan % Seksi 4.1

h) #ahu -alan % Seksi (.1

i) Pemeliharaan utin Perkerasan, #ahu -alan, Drainase, % Seksi 10.1

Perlengkapan -alan dan -embatan

 j) Pemeliharaan -alan Samping dan -embatan % Seksi 10.

) oleransi Dimensi

a) ebal minimum tidak boleh kurang dari 1 cm terhadap tebal yang disyaratkan.

 b) #ila semua agregat yang lepas dibuang, standar kerataan dari permukaan yang padat

harus sedemikian rupa sehingga tidak satu titikpun pada permukaan berbeda lebih

dari 1 cm diukur dengan mistar lurus sepanjang m yang dipasang sejajar atau tegak 

lurus pada sumbu jalan.

c) 'etidakrataan permukaan akhir tidak boleh menyebabkan terjadinya kantong air.

d) 'ecuali ditentukan lain oleh Direksi Pekerjaan atau diberikan secara detil dalam

Gambar, !apis Pondasi -alan anpa Penutup 7spal harus dilaksanakan dengan lereng

melintang atau punggung jalan sebesar 4 ? untuk daerah bukan superele3asi.

/) Standar ujukan

Standar ;asional $ndonesia 5S;$) %

S;$ 1*< % 00( % :ara Uji Penentuan #atas :air untuk anah.

S;$ 1*<< % 00( % :ara Uji Penentuan #atas Plastis dan $ndeks Plastisitasanah.

4 9 *

7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen

http://slidepdf.com/reader/full/divisi-5-perkerasan-berbutir-dan-perkerasan-beton-semen 10/80

SPESIFIKASI UMUM 2010

S;$ /1 % 00( % :ara Uji 'eausan 7gregat dengan &esin 7brasi !os

7ngeles.

#ritish Standards %

#ritish Standard #S(1 % &ethod of Sampling and esting of &ineral7ggregates, Sands and >illers.

4) Pengajuan 'esiapan 'erja

a) Penyedia -asa harus menyerahkan kepada Direksi Pekerjaan berikut di ba6ah ini

sedikit 1 hari sebelum tanggal yang diusulkan dalam penggunan setiap bahan untuk 

 pertama kalinya sebagai !apis Pondasi -alan anpa Penutup 7spal %

i) Dua contoh masing9masing seberat 40 kg bahan, satu disimpan oleh Direksi

Pekerjaan sebagai rujukan selama =aktu untuk Penyelesaian.

ii) Pernyataan perihal asal dan komposisi setiap bahan yang diusulkan untuk 

!apis Pondasi -alan anpa Penutup 7spal, bersama dengan hasil pengujian

laboratorium yang membuktikan bah6a sifat9sifat bahan yang ditentukan

dalam Pasal 4... terpenuhi.

iii) Pernyataan perihal metode dan lokasi produksi dan pencampuran bahan untuk 

lapis pondasi jalan tanpa penutup aspal memenuhi ketentuan dari Pasal 4...

dan 4....

 b) 

Segera setelah selesainya satu bagian pekerjaan, Penyedia -asa harus

menyerahkan dalam bentuk tertulis kepada Direksi Pekerjaan hasil

 pengukuran permukaan dan data sur3ei yang menyatakan bah6a toleransi permukaan dan tebal yang disyaratkan dalam Pasal 4..1. dipenuhi.

<) ( uaca "ang Diijinkan Untuk #ekerja

!apis Pondasi 7gregat -alan anpa Penutup 7spal tidak boleh ditempatkan, dihampar atau

dipadatkan pada 6aktu hujan, dan pemadatan tidak boleh dilaksanakan segera setelah hujan

atau juga bila kadar air bahan tidak memenuhi Pasal 4.../.

) Perbaikan 7tas !apis Pondasi -alan anpa Penutup 7spal "ang idak &emenuhi 'etentuan

a) !okasi dengan tebal dan kerataan permukaan yang tidak memenuhi toleransi yang

disyaratkan dalam Pasal 4..1., atau yang permukaannya bergelom9bang selama

atau sesudah pelaksanaan, harus diperbaiki dengan menggem9burkan permukaannya

dan membuang atau menambah bahan yang diperlukan, dilanjutkan dengan

 pembentukan dan pemadatan kembali.

 b) Perbaikan !apis Pondasi -alan anpa Penutup 7spal yang tidak memenuhi kepadatan

atau sifat9sifat bahan yang disyaratkan dalam Spesifikasi ini harus dilaksanakan

sesuai dengan petunjuk Direksi Pekerjaan dan dapat meliputi pemadatan tambahan,

 penggemburan dilanjutkan dengan penyesuaian kadar air dan pemadatan kembali,

 pembuangan dan penggantian bahan, atau menambah tebal bahan.

() Pemeliharaan Pekerjaan "ang elah Diterima

4 9 10

7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen

http://slidepdf.com/reader/full/divisi-5-perkerasan-berbutir-dan-perkerasan-beton-semen 11/80

SPESIFIKASI UMUM 2010

anpa mengurangi ke6ajiban Penyedia -asa untuk melaksanakan perbaikan terhadap

 pekerjaan yang tidak memenuhi ketentuan atau gagal sebagaimana disyaratkan dalam Pasal

4..1. di atas, Penyedia -asa juga harus bertanggungja6ab atas pemeliharaan rutin dari

semua lapis pondasi jalan tanpa penutup aspal yang sudah selesai dikerjakan dan diterima

selama =aktu untuk Penyelesaian. Pekerjaan pemeliharaan rutin tersebut harus

dilaksanakan sesuai dengan Seksi 10.1 dari Spesifikasi ini dan harus dibayar terpisah

menurut Pasal 10.1.

*) Pengendalian !alu !intas

Pengendalian !alu !intas harus memenuhi ketentuan Seksi 1.(, &anajemen dan

'eselamatan !alu !intas.

5.2.2  BAHAN

1) Sumber &aterial

&aterial lapis pondasi jalan tanpa penutup aspal harus dipilih dari sumber yang disetujui

sesuai dengan Seksi 1.11 I#ahan dan PenyimpananI dari Spesifikasi ini.

) Pemilihan !apis Pondasi -alan anpa Penutup 7spal

Spesifikasi ini mencakup ketentuan sifat9sifat bahan untuk kategori !apis Pondasi -alan

anpa Penutup 7spal yaitu Ke)a* ( dan +atero$", Ma-a,am. Direksi Pekerjaan akan

menentukan pilihan jenis lapis pondasi jalan tanpa penutup aspal pada berbagai lokasi di

sepanjang 'ontrak pada 6aktu peninjauan kembali rancangan a6al atau re3isi desain

 berdasarkan hasil pengujian bahan setempat yang tersedia, yang dilaksanakan Penyedia

-asa sebagai bagian dari pekerjaan sur3ei lapangan.

etapi penggunaan =aterbound &acadam harus dibatasi hanya untuk pengembalian

kondisi dan perbaikan jalan dengan 6aterbound macadam.

) 'etentuan Sifat9sifat #ahan

#ahan yang dipilih sebagai !apis Pondasi -alan anpa Penutup 7spal 'elas : harus

memenuhi ketentuan di ba6ah ini dan harus bebas dari gumpalan lempung, bahan organik,

atau bahan9bahan lain yang tidak dikehendaki dan harus mempunyai mutu sedemikian rupa

sehingga dapat menghasilkan lapis permukaan yang keras dan stabil.

a) 

!apis Pondasi -alan anpa Penutup 7spal 'elas :

7gregat untuk !apis Pondasi -alan anpa Penutup 7spal 'elas : dapat terdiri atas

kerikil pecah, batu pecah atau kerikil alam bulat yang memenuhi Spesifikasi Gradasi

dalam abel 4...51) di ba6ah ini.

abel 4...51) 'etentuan Gradasi untuk !apis

Pondasi -alan anpa Penutup 7spal 'elas :.

Ukuran 7yakan Persen #erat "ang !olos

7S& 5mm)JB 1* 100

4 9 11

7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen

http://slidepdf.com/reader/full/divisi-5-perkerasan-berbutir-dan-perkerasan-beton-semen 12/80

SPESIFIKASI UMUM 2010

 ;o./ /,4 41 9 /

 ;o./0 0,/4 1( 9 <

 ;o.00 0,04 10 9

'ecuali ditentukan lain, berbagai komponen bahan untuk !apis Pondasi -alan anpa

Penutup 7spal 'elas : dapat dicampur di tempat di atas tanah dasar atau lapis pondasi ba6ah yang sudah disiapkan sesuai dengan ketentuan Pasal 4.../ dan 4..

dari Spesifikasi ini.

#ahan juga harus memenuhi ketentuan yang tercantum dalam abel 4...5) di

 ba6ah ini %

abel 4...5) Sifat9sifat #ahan untuk

!apis Pondasi -alan anpa Penutup 7spal 'elas :

Sifat9sifat ;ilai

#atas :air 5S;$ 091*<91**0) &aks./0

$ndeks Plastisitas 5S;$ 091*<<91**0) &in.< &aks.0

7brasi 7gregat 'asar 5S;$ 09/191**1) &aks.40

 b)  !apis Pondasi -alan anpa Penutup 7spal =aterbound &acadam

7gregat kasar dan halus untuk !apis Pondasi -alan anpa Penutup 7spal jenis

=aterbound &acadam harus memenuhi ketentuan gradasi dari abel 4... di

 ba6ah ini. Ukuran agregat kasar harus sesuai dengan tebal rancangan yang

tercantum dalam Gambar dan batas kedalaman lapisan yang tercantum dalam abel

4...5).

abel 4...5) 'etentuan Gradasi untuk =aterbound &acadam

-enis 7gregat

Ukuran 7yakan ebal !apisan Padat

7S& 5mm) 5910 cm) 549( cm)

Persen #erat "ang !olos

7gregat Pokok B 4 100 9

CB < *4 9 100 100

B 40 4 9 0 100

1 CB ,4 0 9 14 *4 9 100

1B 4 0 9 4 4 9 0

JB 1* 9 0 9 47gregat +alus @(B *,4 100

 ;o./ /,4 0 9 *4

 ;o.( ,< /4 9 <4

 ;o.0 1,0 9 <0

 ;o./0 0,/4 9 /4

 ;0.00 0,04 10 9 (

7gregat kasar juga harus memenuhi ketentuan berikut %

'eausan 7gregat dengan &esin !os 7ngeles % &aks. /0 5S;$ 09/191**1)

7gregat halus juga harus memenuhi ketentuan berikut % $ndeks Plastisitas 5S;$ 091*<<91**0) % &in./ dan &aks.1

4 9 1

7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen

http://slidepdf.com/reader/full/divisi-5-perkerasan-berbutir-dan-perkerasan-beton-semen 13/80

SPESIFIKASI UMUM 2010

#atas :air 5S;$ 091*<91**0) % &aks.4

/) 

Pencampuran #ahan Plastis

a) Pencampuran bahan plastis tidak boleh dilaksanakan bila bahan aslinya telah

memenuhi ketentuan plastisitas minimum, kecuali jika ditentukan lain atau disetujuiDireksi Pekerjaan .

 b) #ahan plastis tidak boleh mengandung bahan organik.

c) #ahan plastis tidak boleh mengandung butiran atau gumpalan lempung yang

 berukuran lebih dari /,4 mm.

d) 'adar air bahan plastis dan semua fraksi lainnya harus sedemikian rupa sehingga

 bahan plastis itu tetap lepas sebelum dan selama proses pencampuran.

e) #ahan ini harus dicampur seluruhnya sampai merata. :ara pencampuran harus

sampai diterima oleh Direksi Pekerjaan .

5.2. 

PENGHAMPARAN DAN PEMADATAN LAPIS PONDASI 'ALAN

TANPA PENUTUP ASPAL

1) Penyiapan >ormasi

'ecuali diperintahkan lain oleh Direksi Pekerjaaan, penyiapan drainase, tanah dasar dan

lapis pondasi ba6ah harus selesai dan diterima paling sedikit 100 m ke depan dari rencana

lokasi akhir penghamparan lapis pondasi jalan tanpa penutup aspal pada setiap saat.

) Pengiriman #ahan

a) 7gregat kasar dan halus untuk =aterbound &acadam harus dikirim ke badan jalan

sebagai campuran yang merata. 'adar air harus sedemikian hingga hanya cukup

untuk mengikat bahan halus, air bebas tidak diperbolehkan. 'adar air dalam bahan

harus benar9benar terdistribusi secara merata.

 b) -ika !apis Pondasi -alan anpa Penutup 7spal kelas : dipasok sebagai bahan yang

dicampur lebih dahulu, bahan itu harus dikirim ke badan jalan sesuai dengan

ketentuan Pasal 4....a). #ilamana agragat dikirim dalam bentuk dua atau tiga

komponen, setiap komponen harus dikirim sesuai dengan ketentuan dari Pasal4....a), kecuali jika komponen itu harus dikirim dalam keadaan kering.

c) ebal padat minimum tidak boleh kurang dari dua kali ukuran agregat maksimum.

ebal padat maksimum tidak boleh lebih dari 0 cm kecuali ditentukan lain atau

disetujui Direksi Pekerjaan .

) 7gregat !apis Pondasi -alan anpa Penutup 7spal "ang Dicampur Di empat

a) #ila bahan badan jalan yang ada harus harus dicampur untuk digunakan sebagai

salah satu komponen !apis Pondasi -alan anpa Penutup 7spal, lokasi9lokasi tertentu

yang bahannya agak basah atau mutunya kurang baik harus digali dan dibuang

terlebih dahulu, diganti dengan bahan badan jalan dari lokasi lain yang bermutu sama

atau lebih baik. Seluruh badan jalan yang padat harus digaru sampai mencapai

4 9 1

7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen

http://slidepdf.com/reader/full/divisi-5-perkerasan-berbutir-dan-perkerasan-beton-semen 14/80

SPESIFIKASI UMUM 2010

kedalaman yang seragam. #ilamana tidak disebutkan lain maka penggaruan yang

harus dihitung sedemikian hingga menghasilkan proporsi bahan badan jalan yang

tepat untuk campuran lapis pondasi jalan tanpa penutup aspal. #ahan badan jalan

harus dikeringkan seluruhnya dan kemudian dicampur sampai seluruh lokasi itu

merata secara memanjang dan melintang.

 b) 'omponen bahan untuk setiap lapis harus dihampar dengan ketebalan yang sama di

seluruh lokasi. &esin pencampur stabilisasi tanah, mesin penggaru pertanian, cakram

 bajak atau alat lain yang sesuai harus digunakan untuk mencampur seluruh tebal

 bahan gembur tersebut. Sebagai alternatif, setumpukan kecil bahan yang menerus

 pada panampang melintang yang seragam dapat dihampar sepanjang jalan bilamana

lebar jalan tetap. Seluruh kedalaman bahan yang gembur itu dibolak9balik dari sisi

 jalan yang satu ke yang lainnya sampai seluruh bahan itu tercampur merata,

kemudian dihampar dengan ketebalan yang sama.

c) Pencampuran di tempat hanya diijinkan bila kondisi panas dan cuaca panas

diharapkan berlangsung sampai pekerjaan selesai.

d) Pelaksanaan =aterbound &acadam disyaratkan dalam Pasal 4...4.

/) Pemadatan !apis Pondasi 'elas :

a) Segera setelah pembentukan a6al selesai, setiap lapis bahan harus dipadatkan

seluruhnya dengan alat pemadat yang cocok dan memadai, yang telah disetujui

Direksi Pekerjaan .

 b) Pembentukan akhir permukaan lapis pondasi ba6ah harus dilaksanakan paling

sedikit setelah dua lintasan pemadatan melintasi seluruh lokasi tersebut.

c) Selama pemasangan, pembentukan dan pemadatan !apis Pondasi -alan anpa

Penutup 7spal. 7gregat harus dipertahankan dalam keadaan lembab dengan

 penyemprotan air yang diatur dengan ketat sehingga bahan halus yang berada di

 permukaan tidak terganggu. Sebelum pemadatan selesai, Penyedia -asa harus

membuang setiap agregat yang terlalu basah sehingga tidak merusak tanah dasar.

Pemadatan tidak boleh dilanjutkan jika bahan menunjukkan tanda9tanda agak 

 bergelombang. Dalam keadaan demikian, bahan harus dibuang atau diperbaiki sesuai

dengan Pasal 4..1..

d) Fperasi penggilasan harus dimulai dari sepanjang tepi perkerasan dan

 berangsurangsur menuju ke tengah9tengah, dalam arah memanjang. Pada tempat berBsuperele3asiB penggilasan harus dimulai dari bagian yang rendah menuju ke

 bagian yang tinggi.

e) #ahan sepanjang kerb, tembok dan tempat9tempat lain yang tak terjangkau oleh

mesin gilas harus dipadatkan dengan menggunakan timbris atau pemadat mekanis.

f) Pemadatan harus berlanjut sampai seluruh lokasi yang telah dipadatkan menjadi

suatu permukaan yang keras dengan kepadatan yang merata serta semua bekas jejak 

roda mesin gilas tidak tampak. Suatu lapisan yang keras dan stabil harus diperoleh

dalam penggilasan akibat saling mengunci antar agregat dengan rapat.

g) Penambahan abu batu atau pasir berplastisitas rendah dalam jumlah kecil pada saat

 pemadatan tahap akhir dapat diijinkan agar dapat meningkatkan pengikatan pada

4 9 1/

7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen

http://slidepdf.com/reader/full/divisi-5-perkerasan-berbutir-dan-perkerasan-beton-semen 15/80

SPESIFIKASI UMUM 2010

lapis permukaan. 7bu batu dan pasir tidak boleh dihampar terlalu tebal sedemikian

hingga agregat kasar menjadi tidak tampak.

4) Pelaksanaan =aterbound &acadam

a) 'edalaman !apisan

!apis Pondasi -alan anpa Penutup 7spal jenis =aterbound &acadam harus

dilaksanakan lapis demi lapis dan memenuhi ketentuan kedalaman lapisan seperti

yang tercantum dalam abel 4.... otal ke dalam !apis Pondasi yang telah selesai

harus sesuai dengan Gambar Pelaksanaan.

 b) Penebaran 7gregat 'asar

Penebaran dapat dilaksanakan dengan peralatan mekanis atau cara manual dengan

menggunakan keranjang untuk menebar agregat. Penebaran harus dilakukan dengan

ketebalan merata.

c) Pemadatan dan Pembentukan 7gregat 'asar

Pemadatan a6al harus dilakukan dengan mesin gilas roda besi berat < 9 ( ton.

Pemadatan harus dilanjutkan sampai diperoleh suatu lapis agregat yang stabil dan

rata. Penggilasan harus dilaksanakan minimum < lintasan di seluruh lokasi jalan

tersebut.

Selama pelaksanaan pemadatan kerataan permukaan harus diperiksa dengan mistar 

lurus sepanjang m. !okasi dimana permukaan agregat kasar menyim9pang dari

garis mistar lurus lebih dari 1 cm harus segera diperbaiki, dengan cara

menggemburkannya dan kemudian dilakukan penambahan atau pengu9rangan

agregat kasar, sebelum dipadatkan sampai standar yang disyaratkan.

d) Penebaran dan Pemadatan 7gregat +alus

7gregat halus harus ditebar sedemikian hingga seluruh rongga permukaan agregat

kasar terisi. 7gregat halus harus dibasahi dan digilas agar dapat masuk ke dalam

rongga dalam lapis pondasi.

Pembasahan dan penggilasan dengan penambahan agregat halus jika diperlukan,harus berlanjut sedemikian hingga seluruh kedalaman lapis pondasi terisi dengan

agregat halus sampai padat dan permukaan yang halus dan rapat dapat diperoleh.

5.2.4 

PENGU'IAN

a) -umlah data pendukung pengujian yang dibutuhkan untuk persetujuan a6al dari

mutu bahan akan ditentukan Direksi Pekerjaan namun harus mencakup semua

 pengujian yang disyaratkan pada Pasal 4..., paling sedikit tiga contoh yang

me6akili sumber bahan yang diusulkan, yang dipilih untuk me6akili batas rentang

mutu bahan yang mungkin terdapat dalam sumber bahan tersebut.

4 9 14

7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen

http://slidepdf.com/reader/full/divisi-5-perkerasan-berbutir-dan-perkerasan-beton-semen 16/80

SPESIFIKASI UMUM 2010

 b) Setelah persetujuan atas mutu bahan untuk !apis Pondasi -alan anpa Penutup 7spal

yang diusulkan, seluruh pengujian mutu bahan harus diulangi lagi bilamana menurut

 pendapat Direksi Pekerjaan terdapat perubahan pada mutu bahan atau pada sumber 

 bahan atau pada metode produksinya.

c) Suatu program pengujian pengendalian mutu bahan secara rutin harus dilaksanakanuntuk memeriksa ketidakseragaman bahan yang diba6a ke lokasi pekerjaan.

Pengujian lebih lanjut harus sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan tetapi untuk setiap

1000 meter kubik bahan yang dihasilkan, pengujian harus meliputi paling sedikit

lima 54) pengujian $ndeks Plastisitas dan lima 54) pengujian gradasi.

5.2.5 

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

1) Pengukuran untuk Pembayaran

a) !apis Pondasi -alan anpa Penutup 7spal harus diukur menurut jumlah meter kubik 

 bahan padat yang diperlukan, selesai di tempat dan diterima Direksi Pekerjaan.

olume yang diukur harus berdasarkan penampang melintang yang ditunjukkan

dalam Gambar bilamana tebal yang diperlukan seragam dan berdasarkan penampang

melintang yang disetujui Direksi Pekerjaan bilamana tebal yang diperlukan tidak 

seragam, dan panjangnya diukur secara mendatar sepanjang sumbu jalan.

 b) Pada !apis Pondasi -alan anpa Penutup 7spal dimana tebal lapis pondasi yang

ditetapkan atau disetujui tidak seluruhnya terdiri dari bahan baru, tetapi terdiri dari

sebagian bahan pada jalan lama yang dikerjakan kembali, 3olume untuk pembayaran

haruslah berdasarkan 3olume padat dari bahan baru yang dihampar, dihitung dari

 penampang melintang yang diambil oleh Penyedia -asa dan disetujui Direksi

Pekerjaan sebelum pekerjaan dimulai.

c) Pekerjaan menyiapkan dan memelihara lapis pondasi ba6ah, tanah dasar atau

formasi yang akan dihampar !apis Pondasi -alan anpa Penutup 7spal tidak boleh

diukur atau dibayar dalam Seksi ini, tetapi harus dibayar secara terpisah dengan

harga pena6aran untuk Penyiapan #adan -alan dalam Seksi . dari Spesifikasi ini.

d) !apis Pondasi -alan anpa Penutup 7spal jenis =aterbound &acadam dan lapis

dasar 5cutoff layer) yang terkait tidak akan diukur dan dibayar dalam Seksi ini, tetapi

harus dibayar terpisah menurut harga pena6aran untuk =aterbound &acadam untuk 

Pekerjaan &inor menurut Seksi (.1 dari Spesifikasi ini.

) Pengukuran Pekerjaan Perbaikan

#ilamana perbaikan pada !apis Pondasi -alan anpa Penutup 7spal yang tidak memenuhi

ketentuan telah diperintahkan Direksi Pekerjaan sesuai dengan Pasal 4..1.5), kuantitas

yang akan diukur untuk pembayaran haruslah sama dengan kuantitas yang dibayar jika

 pekerjaan semula dapat diterima. Pembayaran tambahan tidak akan diberikan untuk 

 pekerjaan tambahan tersebut atau kuantitas tambahan yang diperlukan oleh perbaikan

tersebut.

#ilamana penyesuaian kadar air telah diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan sebelum

 pemadatan, pembayaran tambahan tidak akan diberikan untuk penambahan air atau

 pengeringan terhadap bahan atau pekerjaan lainnya yang diperlukan untuk memperoleh

kadar air yang memenuhi ketentuan.

4 9 1<

7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen

http://slidepdf.com/reader/full/divisi-5-perkerasan-berbutir-dan-perkerasan-beton-semen 17/80

SPESIFIKASI UMUM 2010

) Dasar Pembayaran

'uantitas yang ditentukan, seperti yang diuraikan di atas, harus dibayar menurut +arga

'ontrak per satuan pengukuran untuk masing9masing &ata Pembayaran yang terdaftar di

 ba6ah ini dan terdapat dalam Daftar 'uantitas dan +arga, dimana harga dan pembayarantersebut harus merupakan kompensasi penuh untuk pengadaan, pemasokan, pengham9

 paran, pemadatan, penyelesaian akhir dan pengujian bahan, penyiapan lapis dasar 5cut off 

layer ), penggunaan !apis Permukaan Sementara pada permukaan yang sudah selesai, dan

semua biaya lain9lain yang diperlukan atau laHim untuk penyelesaian yang sebagaimana

mestinya dari pekerjaan yang diuraikan dalam Seksi ini.

Nomor Mata

Pema!ara"

Ura#a" Sat$a"

Pe"%$&$ra"

4..1 !apis Pondasi 7gregat 'elas : &eter 'ubik

SEKSI 5. PERKERASAN BETON SEMEN

5..1 

UMUM 

1) Uraian

Pekerjaan ini meliputi pembuatan Perkerasan #eton Semen 5Perkerasan 'aku) dan !apis

Pondasi #a6ah yang dilaksanakan sesuai dengan dengan ketebalan dan bentuk penampang

melintang seperti yang ditunjukkan dalam Gambar atau sebagaimana diperintahkan oleh

Direksi Pekerjaan.

) Pekerjaan Seksi !ain "ang #erkaitan Dengan Seksi $ni

a) 

&anajemen dan 'eselamatan !alu !intas % Seksi 1.......................................................1

 b) 

ekayasa !apangan % Seksi 1.........................................................................................1

c) 

#ahan dan Penyimpanan % Seksi 1.................................................................................1

d) 

Pengamanan !ingkungan +idup % Seksi 1.1 e) 

'eselamatan dan 'esehatan 'erja %

Seksi 1..................................................................................................................................1

f) &anajemen &utu % Seksi 1.1

g) !apis Pondasi 7gregat % Seksi 4.1

h) !apis Pondasi Semen anah % Seksi 4./

i) !apis #eton Semen Pondasi #a6ah 5:S#) % Seksi 4.4

 j) !apis Pondasi 7gregat dengan :ement reated #ase 5:#) % Seksi 4.<

k) #eton % Seksi .1

l) #aja ulangan % Seksi .

) oleransi Dimensi

4 9 1

7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen

http://slidepdf.com/reader/full/divisi-5-perkerasan-berbutir-dan-perkerasan-beton-semen 18/80

SPESIFIKASI UMUM 2010

a) 'etentuan yang disyaratkan dalam Pasal 4..4.1 harus digunakan.

 b) 'etentuan yang disyaratkan dalam Pasal 4..* harus digunakan.

/) Standar ujukan

'etentuan yang disyaratkan dalam Pasal .1.1.< dari Spesifikasi ini harus digunakan.

Standar ;asional $ndonesia 5S;$) %

S;$ 091*/91**0 % &etode Pengujian 'uat ekan #eton

S;$ 09/<091**1 % Spesifikasi 7bu erbang Sebagai #ahan ambahan Untuk :ampuran

#eton

S;$ 09//191** %  &etode Pengujian 'uat !entur #eton ;ormal Dengan Dua itik 

Pembebanan

S;$ 09//91** % Spesifikasi 'aret Spon Sebagai #ahan Pengisi Siar &uai Pada

Perkerasan #eton dan 'onstruksi #angunan S;$ 09//91** % Spesifikasi #eton Siap

Pakai

S;$ 09/(0/91**( %  &etode pengujian berat isi dan rongga udara dalam

agregat.

S;$ 09/(1091**( %  &etode Pembuatan dan Pera6atan #enda Uji #eton

di !apangan.

S;$ 09/(1/91**( %  Spesifikasi #ahan Penutup Sambungan #eton ipe

2lastis uang Panas.

S;$ 09/(1491**( % Spesifikasi Pengisi Siar &uai Siap Pakai Untuk 

Perkerasan #angunan #eton

S;$ 09<(0900 % Spesifikasi 7gregat +alus Untuk Pekerjaan 7dukan dan Plesteran

Dengan #ahan Dasar Semen

S;$ 09<*<*900 %  &etode pengujian untuk pengukuran panjang beton inti hasil pengeboran.

S;$ 1*<< % 00( % :ara Uji Penentuan #atas Plastis dan $ndeks Plastisitas

anah.

S;$ 1*<* % 00( %  :ara uji berat jenis penyerapan air agregat kasar.

S;$ 1*0 % 00( %  :ara uji berat jenis dan penyerapan air agregat halus.

S;$ 1* % 00( %  :ara Uji Slump #eton

S;$ /1 % 00( %  :ara uji keausan agregat dengan mesin abrasi !os

7ngeles.

77S+F %

77S+F & %  Standard Spesification for Preformed 2Kpansion -oint

>iller for :oncrete.

77S+F &(0 % Standard Spesification for :oarse 7ggregate for

Portland :ement :oncrete.

77S+F &1/( %  Standard Spesification for !iLuid &embrane >orming

:ompounds for :uring :oncrete.

77S+F &1*/ E 0< %  Standard Spesification for :hemical 7dmiKtures for

:oncrete.

77S+F &0 %  Standard Spesification for Preformed Polychloroprene

2lastomeric -oint Seals for :oncrete Pa3ements.

7S& %

4 9 1(

7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen

http://slidepdf.com/reader/full/divisi-5-perkerasan-berbutir-dan-perkerasan-beton-semen 19/80

SPESIFIKASI UMUM 2010

7S& D /*1 % Standard est &ethod for >lat Particles, 2longated Particles, or >lat and

2longated Particles in :oarse 7ggregate.

7S& D 4(1 % Standard est &ethod for Determining he Percentage

of >ractured Particles in :oarse 7ggregate.

4) Pengajuan 'esiapan 'erja

Penyedia -asa harus mengajukan rincian proposal encana Pengendalian &utu untuk aspek 

 pekerjaan ini sesuai dengan Seksi 1.1 dari Spesifikasi dan juga semua ketentuan yang

disyaratkan dalam Pasal .1.1..5a), 5b), 5c), dan 5e) dari Spesifikasi ini.

<) :uaca "ang Diijinkan Untuk #ekerja

'etentuan yang disyaratkan dalam Pasal .1.1.* dari Spesifikasi ini harus digunakan.

) Perbaikan erhadap Perkerasan #eton Semen dan !apis Pondasi #a6ah #eton 'urus "angidak &emenuhi 'etentuan

'etentuan yang disyaratkan dalam Pasal .1.1.10 dari Spesifikasi ini harus digunakan.

() -ad6al 'erja dan Pengendalian !alu !intas

a) 'etentuan yang disyaratkan dalam Pasal 4.4.( harus digunakan.

 b) Pengendalian !alu !intas harus memenuhi ketentuan Seksi 1.(, &anajemen dan

'eselamatan !alu !intas.

*) Pemasokan #eton :ampuran Siap Pakai 5eady Mix )

#eton yang dipasok sebagai :ampuran Siap Pakai 5 Ready Mix) oleh pemasok yang berada

di luar proyek harus memenuhi ketentuan S;$ 09//91**. 'ecuali disebutkan lain

dalam 'ontrak maka pembeliB dalam S;$ 09//91** haruslah Penyedia -asa.

Syaratsyarat Umum dari 'ontrak dan ketentuan9ketentuan dari Spesifikasi Seksi 4. akan

didahulukan dari pada S;$ 09//91**. Penerapan S;$ 09//91** tidak 

membebaskan Penyedia -asa dari setiap ke6ajibannya dalam 'ontrak ini.

5..2 

BAHAN

1) &utu Perkerasan #eton Semen

#ahan pokok untuk mutu perkerasan beton semen harus sesuai dengan ketentuan Seksi .1

dari Spesifikasi ini, kecuali jika disebutkan lain dalam Seksi ini.

) 7gregat +alus untuk Perkerasan #eton Semen

7gregat halus harus memenuhi 77S+F &< dan Pasal .1.. dari Spesifikasi selain yang

disebutkan di ba6ah ini. 7gregat halus harus terdiri dari bahan yang bersih, keras, butiran

yang tak dilapisi apapun dengan mutu yang seragam, dan harus %

a) &empunyai ukuran yang lebih kecil dari ayakan 7S& ;o. / 5/,4mm).

4 9 1*

7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen

http://slidepdf.com/reader/full/divisi-5-perkerasan-berbutir-dan-perkerasan-beton-semen 20/80

SPESIFIKASI UMUM 2010

 b) Sekurang9kurangnya terdiri dari 40? 5terhadap berat) pasir alam.

c) -ika dua jenis agregat halus atau lebih dicampur, maka setiap sumber harus

memenuhi ketentuan9ketentuan dalam Seksi ini.

d) Setiap fraksi agregat halus buatan harus terdiri dari batu pecah yang memenuhi Pasal

4... dan haruslah bahan yang non9plastis jika diuji sesuai S;$ 1*<< % 00(.

abel 4...51) Sifat9sifat 7gregat +alus

S#/at Kete"t$a" Meto,a Pe"%$0#a"

#erat $si !epas minimum 1.00 kg@m  S;$ 09/(0/91**(

Penyerapan oleh 7ir maksimum 4? S;$ 1*<* % 00(

) 7gregat 'asar untuk Perkerasan #eton Semen

7gregat kasar harus memenuhi 77S+F &(0 dan Pasal .1.. dari Spesifikasi selain dariyang disebutkan di ba6ah ini. 7mpas besi dari tungku sembur yang didinginkan dengan

udara dapat digunakan tetapi ampas besi dari pabrik baja tidak dapat digunakan.

abel 4...5) Sifat E Sifat 7gregat 'asar

S#/at Kete"t$a" Meto,a Pe"%$0#a"

'ehilangan akibat 7brasi !os

7ngeles

tidak melampaui 4? untuk 400

 putaran

S;$ /1 % 00(

#erat $si !epas minimum 1.00 kg@m S;$ 09/(0/91**(

#erat -enis minimum .100 kg@m S;$ 1*0 % 00(

Penyerapan oleh 7ir ampas besi% maks <? lainnya%maks. ,4?

S;$ 1*0 % 00(

#entuk partikel dengan rasio

%1 dan 4%1

masing9masing maks 4? dan

10?

7S& D9/*1

#idang Pecah 5 atau lebih) minimum (0? 7S& D94(1

/) Semen dan 7bu erbang

Semen harus memenuhi Spesifikasi Pasal .1..1

7bu erbang harus memenuhi S;$ 09/<091**1.

7bu erbang maksimum yang dapat digunakan adalah 4 ? dari berat bahan pengikat.

4) 7ir

7ir harus memenuhi spesifikasi Pasal .1..).

<) #aja ulangan

#aja tulangan harus sesuai dengan ketentuan Seksi . dari Spesifikasi ini, dan detailnya

tercantum dalam Gambar.

4 9 0

7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen

http://slidepdf.com/reader/full/divisi-5-perkerasan-berbutir-dan-perkerasan-beton-semen 21/80

SPESIFIKASI UMUM 2010

) &embran 'edap 7ir

&embran yang kedap air di ba6ah perkerasan harus berupa lembaran polyethene dengan

tebal 14 mikron. #ila diperlukan sambungan, maka harus dibuat tumpang tindih

sekurangkurangnya 00 mm.

() #ahan ambah

#ahan ambahan kimia6i yang digunakan harus sesuai dengan 77S+F &1*/90<. #ahan

tambahan yang mengandung calcium chloride, calcium formate, dan triethanolamine tidak 

 boleh digunakan.

'ondisi berikut harus dipenuhi%

a) Untuk kombinasi 5dua) atau lebih bahan tambahan, kompatibilas bahan tambahan

tersebut harus dinyatakan dengan sertifikat tertulis dari produser.

 b) Untuk campuran dengan fly ash kurang dari 40 kg@m

, kontribusi alkali total5dinyatakan dengan ;aF eki3alen) dari semua bahan tambahan yang digunakan

 pada campuran tidak boleh melebihi 0.0 kg@m.

Super plasticiHer@hinge range 6ater reducer dapat digunakan atas persetujuan tertulis dari

Direksi Pekerjaan.

*) #ahan untuk Pera6atan

#ahan &embran untuk Pera6atan haruslah cairan berpigmen putih yang memenuhi

77S+F &1/( atau bahan lain yang disetujui Direksi Pekerjaan. #ahan membran tanpa

6arna atau bening tidak akan disetujui.

10) #ahan Penutup Sambungan 5 Joint Sealer  ) dan #ahan Pengisi Sambungan 5 Joint Filler  )

a) #ahan penutup yang dituang untuk sambungan harus memenuhi ketentuan S;$

0/(1/91**(.

 b) #ahan pengisi yang dibentuk sebelumnya untuk sambungan harus memenuhi

ketentuan9ketentuan 77S+F &, S;$ 09//91**, S;$ 09/(1491**(, atau

77S+F &0, sebagaimana yang disebutkan dalam Gambar atau oleh Direksi

Pekerjaan dan harus dilubangi untuk memberikan tempat untuk ruji jika disyaratkan

dalam Gambar. #ahan pengisi untuk setiap sambungan harus dikerjakan dalamselembar tunggal untuk lebar dan kedalaman yang diperlukan untuk sambungan

kecuali jika disetujui lain oleh Direksi Pekerjaan. #ilamana penggunaan lebih dari

selembar disetujui untuk suatu sambungan, tepi9tepi lembaran harus diikat dengan

rapat, dan dipasang dengan akurat terhadap bentuk, dengan cara distapler atau cara

 pengikat handal lainnya yang dapat diterima Direksi Pekerjaan.

11) #eton

a) #ahan Pokok :ampuran

4 9 1

7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen

http://slidepdf.com/reader/full/divisi-5-perkerasan-berbutir-dan-perkerasan-beton-semen 22/80

SPESIFIKASI UMUM 2010

Persetujuan untuk proporsi bahan pokok campuran harus didasarkan pada hasil

 percobaan campuran 5trial mix) yang dibuat oleh Penyedia -asa sesuai ketentuan

Seksi .1 dari spesifikasi ini.

7gregat kasar dan halus harus sesuai dengan ketentuan Seksi .1 dari Spesifikasi ini.

Untuk menentukan rasio agregat kasar dan agregat halus, proporsi agregat halusharus dipertahankan seminimum mungkin. 7kan tetapi, sekurang9kurangnya /0?

agregat dalam campuran beton terhadap berat haruslah agregat halus yang

didefinisikan sebagai agregat yang lolos ayakan /,4 mm.

7gregat gabungan tidak boleh mengandung bahan yang lebih halus dari 0,04 mm

sebesar ? kecuali bahan poHolan. Penyedia -asa boleh memilih agregat kasar 

sampai ukuran maksimum ( mm, asalkan % campuran tersebut tidak mengalami

segregasiM kelecakan yang memadai untuk instalasi yang digunakan dapat dicapai

dan kerataan permukaan yang disyaratkan tetap dapat dipertahankan. &enurut

 pendapatnya, Direksi Pekerjaan dapat meminta Penyedia -asa untuk mengubah

ukuran agregat kasar yang telah dipilih oleh Penyedia -asa.

indakan9tindakan tambahan, termasuk penurunan ukuran maksimum agregat, dapat

dilakukan untuk mengendalikan segregasi dari beton dalam acuan gelincir 5 li!

 form) yang berasal oleh truk terakhir.

'etika proporsi takaran yang sesuai telah diputuskan dan disetujui, proporsi9proporsi

tersebut hanya dapat diubah dengan persetujuan Direksi Pekerjaan.

 b) 'adar #ahan Pengikat untuk Perkerasan #eton Semen

#erat semen yang disertakan dalam setiap meter kubik beton yang terpadatkan untuk 

Perkerasan #eton Semen tidak boleh kurang dari 0 kg jika tanpa abu terbang dan

10 kg jika dengan abu terbang sebanyak dari 0 sampai /* kg@m dan 00 kg jika

dengan abu terbang sebanyak dari 40 sampai 0 kg@m tetapi dalam segala apapun

tidak lebih dari /0 kg. Penyedia -asa akan menggunakan rancangan campuran

dengan campuran terkurus yang memenuhi semua ketentuan yang disyaratakan.

c) 'ekuatan

'etentuan minimum untuk kuat tekan dan kuat lentur pada umur ( hari untuk 

Perkerasan #eton Semen diberikan dalam tabel berikut ini %

abel 4...5) 'ekuatan #eton &inimum untuk Perkerasan #eton Semen

Ura#a" S!arat K$at Te&a" S!arat K$at Le"t$r

#eton Percobaan :ampuran '/0051) 5fcN 4) O ( hari '/ 5fcN /) O ( hari

Perkerasan #eton Semen

5pengendalian produksi)

'4051) 5fcN 0) O ( hari '/4 5fcN /) O ( hari

&etoda Pengujian S;$ 091*/91**0 S;$ 09//191**

Ukuran #enda Uji silinder dia. 140 mm balok 400K140K140 mm

:atatan 1 % #eton untuk Perkerasan #eton Semen dalam pekerjaan permanen harusmemenuhi ketentuan kuat lentur minimum untuk #eton Perkerasan yang diberikan

4 9

7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen

http://slidepdf.com/reader/full/divisi-5-perkerasan-berbutir-dan-perkerasan-beton-semen 23/80

SPESIFIKASI UMUM 2010

dalam abel 4... ;ilai kuat tekan minimum untuk produksi dapat disesuaikan

 berdasarkan perbandingan nilai kuat lentur dan kuat tekan yang dicapai untuk 

serangkaian pengujian yang tidak kurang dari 1< pengujian kuat tekan dan kuat

lentur pada rancangan yang disetujui. Penyesuaian ;ilai 'uat ekan minimum

untuk pengendalian produksi yang diberikan dalam abel 4.. akan mengikuti

 perintah atau persetujuan dari Direksi Pekerjaan.

Untuk kekuatan yang terjadi pada hari, sementara disyaratkan (0? dari kuat lentur 

lapangan yang terjadi . Direksi Pekerjaan dapat , menurut pendapatnya, pada setiap

saat sebelum atau selama operasi beton perkerasan, menaikkan atau menurunkan

kekuatan minimum yang terjadi pada umur hari.

'uat tekan rata9rata !apis Pondasi #a6ah #eton 'urus pada umur ( hari dari

 produksi harian tidak boleh kurang dari '40 5fcN 4 &Pa).

d) 'onsistensi untuk Perkerasan #eton Semen

'onsistensi beton harus ditentukan dengan mengukur slump sesuai dengan S;$ 1*% 00(. Penyedia -asa harus mengusulkan slump untuk setiap campuran beton

dengan rentang %

9 0 E 40 mm untuk beton yang akan dibentuk dengan acuan berjalan 5 li! form)

9 40 E 4 mm untuk beton yang akan dihampar secara manual 5acuan9tetap)

asio air bebas 9 semen untuk agregat permukaan kering akan ditentukan dengan

 berdasarkan ketentuan kekuatan tetapi dalam segala hal tidak boleh melampaui 0,/(

terhadap berat.

e) oleransi Usulan Slump untuk #eton Siap Pakai

oleransi yang secara relatif diijinkan terhadap slump yang diusulkan Penyedia -asa

untuk campuran beton manapun haruslah 8@9 1 mm. Perhatian harus diberikan

untuk memastikan metoda konsistensi pengujian yang digunakan agar dapat

memperkecil 3ariasi acak dari hasil pengujian.

f) 'eseragaman :ampuran #eton

Sifat9sifat campuran beton harus sesuai dengan tebel berikut ini %

abel 4...5/) Parameter 'eseragaman #eton

Pengujian

'etentuan, Ditunjukkansebagai Perbedaan

&aksimum yang diijinkan pada +asil Pengujian dari

#enda Uji yang diambil dari

Dua !okasi dalam akaran

#eton

#erat per meter kubik yang dihitung berdasarkan

 bebas rongga udara 5kg@m)

1<

'adar r ongga udara, 3olume ? dari beton 1

Slump 5mm) 4

4 9

7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen

http://slidepdf.com/reader/full/divisi-5-perkerasan-berbutir-dan-perkerasan-beton-semen 24/80

SPESIFIKASI UMUM 2010

'adar 7gregat 'asar, berat porsi dari setiap benda uji

yang tertahan ayakan ;o./ 5/,4 mm), ?

<

#erat $si mortar bebas udara 5tidak kurang dari

silinder akan dicetak dan diuji untuk tiap9tiap benda

uji) berdasarkan rata9rata dari pengujian semua benda

uji yang akan dibandingkan, ?

1,<

'uat tekan rata9rata pada umur hari untuk setiap

 benda uji, berdasarkan kuat rata9rata dari pengujian

semua benda uji yang dibandingkan.

.4

g) Pengambilan #enda Uji 5Sam!lin"  )

Untuk tujuan dari Pasal 4.. dan Pasal 4..10 ini, suatu seksi akan didefinisikan

sebagai sampai 40 m untuk yang dibentuk dengan acuan bergerak dan sampai 0 m

untuk yang dibentuk dengan acuan tetap.

Untuk setiap lot, dua pasang benda uji silinder harus dicetak untuk pengujian kuattekan, sepasang yang pertama untuk hari dan sepasang lainnya pada umur ( hari.

5.. 

PERALATAN

1) Umum

Peralatan harus memenuhi ketentuan dalam Seksi .1 dari Spesifikasi ini. Penghamparan

dapat dilakukan baik dengan menggunakan acuan bergerak 5 li! form) maupun acuan tetap

5 fixed form).

) &esin Penghampar dan Pembentuk 5S!readin" and Fini#in" Mac#ine )

&esin penghampar harus dirancang sedemikian hingga dapat mengurangi segregasi pada

campuran beton. &esin pembentuk 5 fini#in" mac#ine) harus dilengkapi dengan sepatu

melintang 5tran$ere creed) yang dapat bergerak bolak9balik 5ocillatin" ty!e) atau alat

lain yang serupa untuk memadatkan 5 tric%in" off ) beton sebagaimana disyaratkan dalam

Pasal 4..4 dari Spesifikasi ini.

) 'endaraan Penghantar

Penghantar jenis agitator 5penggoyang bolak9balik) atau pencampur harus mampu

menuangkan beton dengan slump yang disyaratkan. #eton untuk yang dibentuk dengan

acuan bergerak dapat diangkut dengan dum! truc%   sesuai persetujuan Direksi Pekerjaan.

:ampuran beton yang diangkut dengan dum! truc%  harus dirancang khusus untuk tujuan

ini.

/) Pencampuran #eton

Pemasokan #eton Siap Pakai diijinkan untuk penghamparan dengan acuan tetap 5 fixed 

 form) sesuai dengan hasil demonstrasi yang dilakukan oleh Penyedia -asa bah6a kecepatan

 penghantaran, mutu, dan kesinambungan yang disyaratkan dapat dipenuhi oleh pemasok 

 beton siap pakai. Pencampur9pencampur tetap 5 tationary mixer ) yang mempunyaikapasitas gabungan tidak kurang dari <0 meter kubik per jam harus dilengkapi penghampar 

4 9 /

7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen

http://slidepdf.com/reader/full/divisi-5-perkerasan-berbutir-dan-perkerasan-beton-semen 25/80

SPESIFIKASI UMUM 2010

dengan acuan bergerak kecuali jika dapat ditunjukkan bah6a kecepatan penghantaran,

mutu, dan kesinambungan yang disyaratkan dapat dipenuhi oleh pemasok beton siap pakai.

 

4) ibrator 5Penggetar)

ibrator, untuk menggetarkan seluruh lebar perkerasan beton, dapat berupa jenis  urface !anB atau jenis internal B dengan tabung celup 5immered tube) atau multi!le !udB.

ibrator dapat dipasang pada mesin penghampar atau mesin pembentuk, atau dapat juga

dipasang pada kendaraan 5peralatan) khusus. ibrator tidak boleh menyentuh sambungan,

 perlengkapan untuk memindahkan beban 5load tranfer de$ice), tanah dasar dan acuan

5 form) samping. >rekuensi 3ibrator  urface !anB tidak boleh kurang dari 400 impuls per 

menit 54( +H), dan >rekuensi 3ibrator internal tidak boleh kurang dari 4000 impuls per 

menit 5( +H) untuk 3ibrator tabung dan tidak kurang dari 000 impuls per menit 511 +H)

untuk $ibrator !ud B.

#ila $ibrator !ud , baik dioperasikan dengan tangan maupun dipasang pada mesin

 penghampar 5 !reader ) atau pembentuk 5 fini#in" ), yang digunakan di dekat acuan,

frekuensinya tidak boleh kurang dari 400 impuls per menit 54( +H).

<) Gergaji #eton

#ilamana sambungan yang dibentuk dengan penggergajian 5 a& 'oint) disyaratkan,

Penyedia -asa harus menyediakan peralatan gergaji dalam jumlah dan kapasitas yang

memadai dan mampu menyelesaikan penggergajian dengan tepi pisau berintan yang

didinginkan dengan air atau dengan gurinda 5abrai$e &#eel ) sesuai ukuran yang

ditentukan. Penyedia -asa harus menyediakan paling sedikit 1 gergaji yang siap pakai

5 tandby). Sebuah pisau gergaji cadangan harus disediakan di tempat kerja setiap saat

selama operasi penggergajian. Penyedia -asa harus menyediakan fasilitas penerangan yang

memadai untuk penggergajian di malam hari. Seluruh peralatan ini harus berada di tempatkerja sebelum dan selama pekerjaan perkerasan beton.

) 7cuan

7cuan samping yang lurus harus terbuat dari logam dengan ketebalan tidak kurang dari 4

mm dan harus disediakan dalam ruas9ruas dengan panjang tidak kurang dari m. 7cuan ini

sekurang9kurangnya mempunyai kedalaman sama dengan ketebalan perkerasan jalan tanpa

adanya sambungan horisontal, dan lebar dasar acuan tidak kurang dari kedalamnya. 7cuan

yang dapat disesuaikan 5fleksibel) atau lengkung dengan radius yang sesuai harus

digunakan untuk tikungan dengan radius 0,0 m atau kurang. 7cuan yang dapat

disesuaikan 5fleksibel) atau lengkung harus dirancang sedemikian hingga dapat diterimaoleh Direksi Pekerjaan. 7cuan harus dilengkapi dengan sarana yang memadai untuk 

keperluan pemasangan, sehingga bila telah terpasang acuan tersebut dapat menahan, tanpa

adanya lentingan atau penurunan, segala benturan dan getaran dari alat pemadat dan

 pembentuk. #atang flens 5 flan"e brace) harus dilebihkan keluar dari dasar tidak kurang

dari @ tinggi acuan. 7cuan yang permukaan atasnya miring, bengkok, terpuntir atau patah

harus disingkirkan dari tempat pekerjaan. 7cuan bekas yang diperbaiki tidak boleh

digunakan sebelum diperiksa dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Permukaan atas acuan

tidak boleh berbeda lebih dari mm dalam meter dan pada kaki tegaknya tidak boleh

lebih dari < mm. 7cuan ini harus dilengkapi juga dengan pengunci ujung9ujung bagian

yang bersambungan.

4 9 4

7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen

http://slidepdf.com/reader/full/divisi-5-perkerasan-berbutir-dan-perkerasan-beton-semen 26/80

SPESIFIKASI UMUM 2010

5..4 

SAMBUNGAN  JOINTS 

Sambungan harus dibuat dengan tipe, ukuran dan pada lokasi seperti yang ditentukan dalam

Gambar. Semua sambungan harus dilindungi agar tidak kemasukan bahan yang tidak 

dikehendaki sebelum ditutup dengan bahan pengisi.

Sambungan memanjang dari !apis Pondasi #a6ah #eton 'urus harus digeser 

sekurangkurangnya 0 cm dari sambungan memanjang dari perkerasan beton yang

dikerjakan.

Sambungan konstruksi melintang dari !apis Pondasi #a6ah #eton 'urus harus dibentuk

 pada akhir kegiatan harian dan harus membentuk permukaan melintang yang benar9benar

tegak.

1) 

Sambungan &emanjang untuk Perkerasan #eton Semen

#atang baja ulir dengan panjang, ukuran, dan jarak seperti yang disyaratkan harusdiletakkan tegak lurus dengan sambungan memanjang memakai peralatan mekanis atau

dipasang dengan besi penahan 5c#air ) atau penahan lainnya yang disetujui untuk mencegah

 pergeseran. #atang pengikat 5tie bar) tersebut tidak boleh dicat atau dilapisi aspal atau

 bahan lain atau dimasukkan dalam tabung atau lee$e kecuali untuk keperluan sambungan

 pada pelebaran lanjutan. #ilamana ditunjukkan dalam Gambar dan bila lajur perkerasan

yang bersebelahan dilaksanakan terpisah, acuan samping terbuat dari baja harus digunakan

untuk membentuk lidah dan alur 5%ey&ay) sepanjang sambungan konstruksi. #aja pengikat,

kecuali yang terbuat dari baja rel, dapat dibengkokkan dengan sudut tegak terhadap acuan

dari lajur pertama yang dilaksanakan dan diluruskan kembali sampai posisi tertentu

sebelum beton lajur yang bersebelahan dihamparkan atau sebagai pengganti baja pengikat

yang dibengkokkan dapat digunakan batang baja pengikat yang disambung.

Sambungan memanjang acuan 5lon"itudinal form 'oint ) terdiri dari lidah dan alur yangtegak lurus permukaan tepi perkerasan. Sambungan tersebut harus dibentuk dengan

 peralatan secara mekanis maupun secara manual sampai memenuhi ukuran dan garis yang

ditunjukkan dalam Gambar, se6aktu beton masih dalam tahap plastis. 7lur ini harus diisi

dengan bahan pracetak yang memanjang atau diisi dengan bahan penutup yang ditentukan

Sambungan memanjang tengah 5lon"itudinal centre 'oint ) harus dibuat sedemikian rupa

sehingga ujungnya berhubungan dengan sambungan melintang 5tran$ere 'oint ), bila ada.

Sambungan memanjang hasil penggergajian 5lon"itudinal a&n 'oint ) harus dilakukan

dengan pemotong beton yang disetujui sampai kedalaman, lebar dan garis yang

ditunjukkan dalam Gambar. Garis bantu atau alat bantu harus digunakan untuk menjaminhasil pemotongan sambungan memanjang sesuai dengan garis yang ditunjukan dalam

Gambar, dan harus digergaji sebelum berakhirnya masa pera6atan beton, atau segera

sesudahnya sebelum peralatan atau kendaraan diperbolehkan melintasi perkerasan beton

 baru tersebut. Daerah yang harus digergaji harus dibersihkan dan jika perlu sambungan

tersebut harus segera diisi dengan bahan penutup 5 ealer ).

Sambungan memanjang tipe sisipan permanen 5lon"itudinal !ermanent inert ty!e 'oint )

harus dibentuk dengan memasang bahan lentur yang memanjang 5 tri!) yang tidak bereaksi

secara kimia6i dengan bahan9bahan kimia dalam beton. !ebar bahan memanjang 5strip) ini

harus cukup untuk membentuk bidang yang diperlemah dengan kedalaman yang

ditunjukkan dalam Gambar. Sambungan dengan tipe bidang yang diperlemah 5&ea%en

 !lane ty!e 'oint ) tidak perlu dipotong 5digergaji). 'etebalan bahan memanjang 5 tri!) tidak  boleh kurang dari 0,4 mm dan harus disisipkan memakai peralatan mekanik sehingga bahan

4 9 <

7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen

http://slidepdf.com/reader/full/divisi-5-perkerasan-berbutir-dan-perkerasan-beton-semen 27/80

SPESIFIKASI UMUM 2010

dapat dipasang secara menerus 5tidak terputus). #agian permukaan bahan memanjang harus

atas ditempatkan di ba6ah permukaan perkerasan yang telah selesai sebagaimana

ditunjukkan dalam Gambar.

#ahan memanjang 5 tri!) yang disisipkan ini tidak boleh dibentuk ulang dari posisi 3ertikal

selama pemasangan atau karena operasi pekerjaan penyelesaian yang dilaksanakan pada

 beton. 7linyemen sambungan harus sejajar dengan garis sumbu jalan dan harus bebas dari

ketidakteraturan setempat. 7lat pemasangan mekanik harus menggetarkan beton selama

 bahan memanjang tersebut disisipkan, sedemikian rupa agar beton yang tergetar kembali

rata sepanjang tepi bahan memanjang 5 tri!) tersebut tanpa menimbulkan segregasi atau

rongga udara.

) Sambungan 2kspansi &elintang 5(ran$ere Ex!anion Joint  )

>iller 5bahan pengisi) untuk sambungan ekspansi 5ex!anion 'oint filler ) harus menerus dari

acuan ke acuan, dibentuk sampai tanah dasar dan dibentuk pada lidah alur sepanjang acuan.

>iller sambungan pracetak 5 !reform 'oint filler ) harus disediakan dengan panjang sama

dengan lebar satu lajur. >iller yang rusak atau yang sudah diperbaiki tidak boleh digunakan,kecuali bila disetujui Direksi Pekerjaan.

>iller sambungan ini harus ditempatkan pada posisi 3ertikal. 7lat bantu atau pemegang

yang disetujui harus digunakan untuk menjaga agar filler tetap pada garis dan alinyemen

yang semestinya, selama penghamparan dan penyelesaian pekerjaan beton. Sambungan

yang telah selesai tidak boleh berbeda lebih dari 4 mm pada alinemen horisontal terhadap

suatu garis lurus. #ila filler sambungan adalah bagian9bagian yang dirakit, maka di antara

unit9unit yang bersebelahan tidak boleh terdapat celah. Sumbat atau gumpalan beton tidak 

diperkenankan di manapun dalam rongga ekspansi.

) Sambungan 'ontraksi &elintang 5(ran$ere )ontraction Joint  )

Sambungan ini terdiri dari bidang yang diperlemah dengan membentuk atau membuat alur 

dengan pemotongan pada permukaan perkerasan, disamping itu bilamana ditunjukkan

dalam Gambar juga harus mencakup perlengkapan untuk memindahkan beban 5load 

tranfer aemblie).

a) Sambungan 'ontraksi !ajur &elintang 5(ran$ere Stri! )ontraction Joint )

Sambungan ini harus dibentuk dengan memasang bagian lajur melintang 5 tri!)

sebagaimana ditunjukkan Gambar.

 b) 7lur yang Dibentuk 5 Formed *roo$e )

7lur ini harus dibuat dengan menekankan perlengkapan yang disetujui ke dalam

 beton yang masih plastis. Perlengkapan tersebut harus tetap di tempat

sekurangkurangnya sampai beton mencapai tahap pengerasan a6al, dan kemudian

harus dilepas tanpa merusak beton di dekatnya, kecuali bilamana perlengkapan

tersebut memang dirancang untuk tetap terpasang pada sambungan.

c) Sambungan 'ontraksi Gergajian 5Sa&n )ontraction Joint  )

Sambungan ini harus dibentuk dengan membuat alur dengan gergaji beton pada

 permukaan perkerasan dengan lebar, kedalaman, jarak dan garis sesuai dengan yang

4 9

7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen

http://slidepdf.com/reader/full/divisi-5-perkerasan-berbutir-dan-perkerasan-beton-semen 28/80

SPESIFIKASI UMUM 2010

ditunjukkan dalam Gambar. Setelah setiap sambungan digergaji, bekas gergajian dan

 permukaan beton yang bersebelahan harus dibersihkan.

Penggergajian untuk membentuk sambungan harus dilakukan sesegera mungkin

setelah beton cukup mengeras agar pengergajian dapat dilakukan tanpa

menimbulkan keretakan, dan umumnya tidak kurang dari / jam tetapai dalam segala

hal tidak lebih dari 1 jam setelah pemadatan akhir beton. Semua sambungan harus

dibentuk dengan pemotongan sebelum terjadi retak susut yang tidak terkendali. #ila

 perlu, operasi penggergajian harus dilakukan siang dan malam dalam cuaca apapun.

Penggergajian untuk membentuk sambungan harus ditangguhkan bilamana

keretakan terjadi pada atau dekat lokasi gergajian pada saat sebelum digergaji.

Penggergajian untuk membentuk sambungan tidak boleh dilanjutkan bilamana

keretakan meluas di depan gergaji. #ilamana terjadi kondisi ekstrim sedemikian

hingga tidaklah praktis untuk mencegah keretakan dengan penggergajian yang lebih

dini, alur sambungan kontraksi harus dibuat sebelum beton mencapai pengerasan

tahap a6al sebagaimana disebutkan diatas. Secara umum, setiap sambungan harus

harus dibentuk dengan penggergajian yang berurutan dan teratur.

d) Sambungan 'ontraksi &elintang yang Dibentuk Dengan 7cuan 5(ran$ere Formed  

)ontraction Joint) 

Sambungan ini harus memenuhi ketentuan Pasal 4.4./.1 untuk sambungan

memanjang yang dibentuk dengan acuan 5lon"itudinal formed 'oint).

e) Sambungan 'ontraksi &elintang 5(ran$ere )ontruction Joint )

Sambungan ini harus dibuat bila pekerjaan beton berhenti lebih dari 0 menit.

Sambungan konstruksi melintang tidak boleh dibuat pada jarak kurang dari meter dari sambungan ekspansi, sambungan kontraksi, atau bidang yang diperlemah

lainnya. #ilamana dalam 6aktu penghentian tersebut campuran beton belum cukup

untuk membuat perkerasan sepanjang minimum meter, maka kelebihan beton pada

sambungan sebelumnya harus dipotong dan dibuang sesuai dengan yang

diperintahkan Direksi Pekerjaan.

/) Perlengkapan Pemindahan #eban 5 +oad (ranfer ,e$ice )

#ila digunakan do6el, maka harus dipasang sejajar dengan permukaan dan garis sumbu

 perkerasan beton, dengan memakai penahan atau perlengkapan logam lainnya yang

dibiarkan tertinggal dalam perkerasan.

Ujung do6el harus dipotong dengan rapi agar permukaannya rata. #agian setiap do6el

yang diberi pelumas sebagaimana yang ditunjukkan dalam Gambar, harus dilapisi sampai

merata dengan bahan aspal atau bahan pelumas yang disetujui, agar bagian do6el tersebut

tidak ada melekat pada beton. Penutup 5selubung) do6el dari P: atau logam yang

disetujui Direksi Pekerjaan, harus dipasang pada setiap batang do6el yang digunakan

dengan sambungan ekspansi. Penutup atau selubung tersebut harus berukuran pas dengan

do6el dan ujungnya yang tertutup harus kedap air.

Sebagai pengganti rakitan do6el pada sambungan kontraksi, batang do6el bisa diletakkan

dalam seluruh ketebalan perkerasan dengan perlengkapan mekanik yang disetujui Direksi

Pekerjaan.

4 9 (

7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen

http://slidepdf.com/reader/full/divisi-5-perkerasan-berbutir-dan-perkerasan-beton-semen 29/80

SPESIFIKASI UMUM 2010

Sebelum menghampar beton, toleransi alinyemen dari masing9masing do6el pada lokasi

manapun sebagaimana yang diukur pada rakitan do6el haruslah mm untuk dua per tiga

 bagian do6el dalam sambungan. Pada pelat yang telah selesai, toleransi alinyemen pada

lokasi do6el haruslah mm.

4) 

Penutup Sambungan 5Sealin" Joint  )

Sambungan harus ditutup, dengan bahan penutup yang memenuhi Pasal 4...* dari

Spesifikasi ini, segera mungkin setelah periode pera6atan beton berakhir dan sebelum

 perkerasan dibuka untuk lalu lintas, termasuk peralatan Penyedia -asa. Sebelum ditutup,

setiap sambungan harus dibersihkan dari bahan yang tidak dikehendaki, termasuk bahan

 pera6atan 5membrane curin" com!ound ) dan permukaan sambungan harus bersih dan

kering ketika diisi dengan bahan penutup.

#ahan penutup 5 'oint ealer ) yang digunakan pada setiap sambungan harus memenuhi detil

yang ditunjukan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan Direksi Pekerjaan.

#ahan penutup yang digunakan secara panas harus diaduk selama pemanasan untuk mencegah terjadinya pemanasan setempat yang berlebihan. Penuangan harus dilakukan

sedemikian hingga bahan penutup tersebut tidak tumpah pada permukaan beton yang

terekspos. Setiap kelebihan bahan penutup pada permukaan beton harus segera

disingkirkan dan permukaan perkerasan dibersihkan. Penggunaan pasir atau bahan lain

sebagai bahan peresap terhadap bahan penutup ini tidak diperkenankan.

5..5 

PELAKSANAAN

1) Umum

Sebelum mulai pekerjaan beton semua pekerjaan lapis pondasi ba6ah, selongsong

5ductin" ) dan kerb yang berdekatan harus sudah selesai dan disetujui Direksi Pekerjaan.

Sur3ei ele3asi harus dilakukan pada lapis pondasi ba6ah dan setiap lokasi yang lebih tinggi

4 mm dari ele3asi rancangan harus diperbaiki sebelum dilakukannya setiap pekerjaan

 berikutnya.

) 7cuan dan 7lat Pengendali 2le3asi

7cuan dan alat pengendali ele3asi 5jenis ka6at atau lainnya) harus dipasang secukupnya di

muka bagian perkerasan yang sedang dilaksanakan agar diperoleh kinerja dan persetujuanatas semua operasi yang diperlukan pada atau berdekatan dengan garis9garis acuan. 7cuan

harus dipasang pada tempatnya dengan menggunakan sekurang9kurangnya paku untuk 

setiap ruas sepanjang m. Sebuah paku harus diletakkan pada setiap ujung sambungan.

#agian9bagian acuan harus kokoh dan tidak goyah. Perbedaan permukaan acuan dari garis

yang sebenarnya tidak boleh lebih dari 4 mm. 7cuan harus dibuat sedemikian rupa

sehingga tahan, tanpa terlihat adanya lentingan atau penurunan, terhadap benturan dan

getaran dari peralatan pemadat dan penyelesaian. 7cuan harus bersih dan dilapisi pelumas

sebelum beton dihamparkan. :eceran beton yang tertumpah pada permukaan beton yang

telah selesai dihampar harus disingkirkan dengan cara yang disetujui.

4 9 *

7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen

http://slidepdf.com/reader/full/divisi-5-perkerasan-berbutir-dan-perkerasan-beton-semen 30/80

SPESIFIKASI UMUM 2010

7linyemen dan ele3asi kelandaian acuan harus diperiksa dan bila perlu diperbaiki oleh

Penyedia -asa segera sebelum beton dicor. #ilamana acuan berubah posisinya atau

kelandaiannya tidak stabil, maka harus diperbaiki dan diperiksa ulang.

#agaian atas acuan dan alat pengendali ele3asi harus dipasang dengan toleransi ele3asi

tidal melampaui 910 mm sampai 8 10 mm relatif terhadap rancangan ele3asi permukaanyang telah selesai. !agipula, acuan dan alat pengendali ele3asi harus dipasang sedemikian

hingga tidak ada satu titikpun pada ketebalan pelat beton yang setelah pengecoran dan

 pemadatan akan kurang dari tebal rancangan.

) Pengecoran #eton

#eton harus dicor dengan ketebalan sedemikian rupa sehingga pekerjaan pemindahan

sedapat mungkin dihindari. 'ecuali truk pencampur, truk pengaduk, atau alat angkutan

lainnya yang dilengkapi dengan alat penumpah beton tanpa menimbulkan segregasi bahan,

 beton harus dituangkan ke dalam alat penghampar dan dihamparkan secara mekanis

sedemikian rupa untuk mencegah segregasi. Penghamparan harus dilakukan secara

menerus di antara sambungan melintang tanpa sekatan sementara. Penghamparan secara

manual diperlukan harus dilakukan dengan memakai sekop bukan perlengkapan perata

5ra%e). Pekerja tidak boleh menginjak hamparan beton yang masih baru dengan memakai

sepatu yang dilekati oleh tanah atau kotoran lainnya.

#ilamana beton yang dicor bersambungan dengan lajur perkerasan yang telah selesai

terlebih dahulu, dan peralatan mekanik harus dioperasikan di atas lajur tersebut, kekuatan

 beton lajur itu harus sudah mencapai sekurang9kurangnya *0? dari kekuatan yang

ditentukan untuk beton ( hari. #ilamana hanya peralatan penyelesaian yang akan

mele6ati lajur yang ada, penghamparan pada lajur yang bersebelahan dapat dilakukan

setelah umur beton tersebut mencapai hari.

#eton harus dipadatkan secara merata pada tepi dan sepanjang acuan, sepanjang dan pada

kedua sisi setiap sambungan, dengan menggunakan 3ibrator yang dimasukkan ke dalam

 beton. ibrator tidak boleh menyentuh langsung perlengkapan sambungan atau sisi acuan.

ibrator tidak boleh digunakan lebih dari 4 detik pada setiap tempat.

#eton harus dituangkan sedekat mungkin dengan sambungan ekspansi dan sambungan

kontraksi tanpa merusaknya, tetapi tidak dituangkan langsung dari corong curah atau

 penampung 5#o!!er ) ke arah perlengkapan sambungan kecuali jika penampung 5#o!!er )

tersebut telah ditempatkan sedemikian rupa sehingga penumpahan beton tidak menggeser 

 posisi sambungan.

:eceran beton yang tertumpah pada permukaan beton yang telah selesai dihampar harus

disingkirkan dengan cara yang disetujui.

/) Pemasangan #aja ulangan

Setelah beton dituangkan, beton harus dibentuk agar memenuhi penampang melintang yang

ditunjukan dalam Gambar. #ilamana perkerasan beton bertulang dihampar dalam dua lapis,

lapis ba6ah harus digetar dan dipadatkan sampai panjang dan kedalaman tertentu sehingga

anyaman ka6at baja atau hamparan baja tulangan dapat diletakkan di atas beton dengan

tepat. #aja tulangan harus langsung diletakkan di atas hamparan beton tersebut, sebelum

lapisan atasnya dituangkan, digetar dan dihampar. !apis ba6ah beton yang sudah dituang

lebih dari 0 menit tanpa diikuti penghamparan lapis atas harus dibongkar dan digantidengan beton yang baru atas biaya Penyedia -asa. #ilamana perkerasan beton dibuat

4 9 0

7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen

http://slidepdf.com/reader/full/divisi-5-perkerasan-berbutir-dan-perkerasan-beton-semen 31/80

SPESIFIKASI UMUM 2010

langsung dalam satu lapisan, baja tulangan harus diletakkan dengan kaku sebelum

 pengecoran beton, atau dapat dihampar pada kedalaman sesuai dengan yang ditunjukkan

dalam Gambar pada beton yang masih dalam tahap plastis, setelah terhampar, dengan

memakai peralatan mekanik atau 3ibrator.

Sambungan antara anyaman ka6at baja, ka6at baja pertama dari anyaman ka6at baja harus

 berada pada anyaman ka6at baja yang lengkap sebelumnya, dan bagian yang tumpang

tindih 5o$erla!) tidak kurang dari /40 mm.

#aja tulangan harus bebas dari kotoran, minyak, cat, gemuk, dan karat yang akan

mengganggu kelekatan baja dengan beton.

4) Penyelesaian dengan &esin

#eton harus didistribusi atau disebar sesegera mungkin setelah beton dicor, dibentuk dan

diratakan dengan mesin pembentuk 5 fini#in" mac#ine). &esin harus melintas setiap

 bagian permukaan jalan beberapa kali dengan inter3al yang diperlukan untuk memperoleh

kepadatan yang sebagimana mestinya dan menghasilkan tekstur permukaan yang rata.Fperasi yang berlebihan diatas permukaan beton harus dihindarkan. #agian atas acuan

harus tetap bersih dan gerakan mesin di atas acuan harus dijaga agar jangan sampai

 bergetar, goyah atau getaran lainnya yang cenderung mempengaruhi presisi akhir.

Pada lintasan pertama mesin pembentuk 5 fini#in" mac#ine), beton di depan screed harus

dibuat rata pada keseluruhan jalur yang dikerjakan.

<) Penyelesaian Dengan angan

#ila perkerasan beton relatif kecil atau bentuknya tidak beraturan, atau dengan persetujuan

Direksi Pekerjaan jika tempat kerja sangat terbatas untuk dilaksanakan dengan metode

seperti yang disebutkan dalam Pasal 4..4.4 di atas, beton harus didistribusi dan dihampar 

dengan tangan tanpa segregasi atau pra9pemadatan.

#eton yang dipadatkan dengan balok 3ibrator harus digetar sampai le3el tertentu sehingga

setelah kandungan udara dibuang melalui pemadatan, permukaan beton lebih tinggi dari

 pada acuan samping. #eton harus dipadatkan dengan balok pemadat dari baja atau dari

kayu keras beralas baja dengan lebar tidak kurang dari 4 mm, tinggi tidak kurang dari 4

mm, dan daya penggerakannya tidak kurang dari 40 6att per meter lebar perkerasan

 beton. #alok diangkat dan digerakkan maju sedikit demi sedikit dengan jarak tidak lebih

dari lebar balok. Sebagai alternatif, pemadat 3ibrasi berbalok ganda dengan daya yang

sama dapat juga digunakan. #ilamana ketebalan beton melebihi 00 mm, atau bila

diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan, untuk menyempurnakan pemadatan dapat dilakukan

3ibrasi internal tambahan pada seluruh lebar perkerasan. Setelah setiap 1,4 m panjang perkerasan beton dipadatkan, balok 3ibrasi harus dikembalikan sejarak 1,4 m untuk 

mengulang lagi dengan pelan9pelan pada permukaan yang sudah dipadatkan itu untuk 

memperhalus permukaan.

Permukaan beton kemudian harus diratakan dengan paling sedikit kali lintasan mistar 

lurus pengupas dengan panjang pisau tidak kurang dari 1,( m. #ilamana permukaan beton

koyak karena mistar lurus 5 trai"#t-ed"e), karena permukaan tidak rata, balok 3ibrasi harus

digunakan lagi, lalu diikuti lagi dengan mistar lurus pengupas.

Penghamparan perkerasan beton bertulang harus dilaksanakan dalam dua lapis, lapis

 pertama harus dihamparkan, dibentuk dan dipadatkan sampai le3el tertentu sehingga baja

tulangan setelah terpasang mempunyai tebal pelindung yang cukup. Segera setelah

 pemasangan baja tulangan maka lapis atas beton harus dituangkan dan diselesaikan.

4 9 1

7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen

http://slidepdf.com/reader/full/divisi-5-perkerasan-berbutir-dan-perkerasan-beton-semen 32/80

SPESIFIKASI UMUM 2010

) Penyetrika 5 Floatin"  )

Setelah dibentuk dan dipadatkan, selanjutnya beton harus diperhalus, diperbaiki dan

dipadatkan lagi dengan bantuan alat9alat penyetrika, dengan salah satu metode berikut ini.

 

a) &etoda &anual

Penyetrika memanjang yang dioperasikan manual dengan panjang tidak kurang dari

40 mm dan lebar tidak kurang dari 140 mm, dilengkapi dengan pengaku agar tidak 

melentur atau melengkung. Penyetrika memanjang dioperasikan dari atas jembatan

yang dipasang membentang di kedua sisi acuan tapi tanpa menyentuh beton,

digerakkan seperti gerakan menggergaji, sementara penyetrika selalu sejajar dengan

garis sumbu jalan 5centreline), dan bergerak berangsur9angsur dari satu sisi

 perkerasan ke sisi lain. Gerakan maju sepanjang garis sumbu jalan harus

 berangsurangsur dengan pergeseran tidak lebih dari setengah panjang penyetrika.

Setiap kelebihan air atau cairan harus dibuang ke luar sisi acuan pada setiap lintasan. 

 b) &etoda &ekanik

Penyetrika mekanik harus dari rancangan yang disetujui Direksi Pekerjaan dan harus

dalam keadaan dapat dioperasikan dengan baik. Penyetrika harus disesuaikan dengan

akurat terhadap punggung jalan yang dikehendaki dan disesuaikan dengan mesin

 penyelesaian melintang 5tran$ere fini#in" mac#ine).

Sebagai alternatif dari penyetrika mekanis yang disebutkan diatas, Penyedia -asa

dapat menggunakan mesin yang mencakup pemotong, penyetrika dan penghalus,

yang dipasang pada dan dikendalikan melalui rangka yang kaku. angka ini

dijalankan dengan alat beroda / atau lebih, yang bertumpu pada acuan samping.

#ilamana diperlukan, setelah penyetrikaan dengan salah satu metode di atas, untuk 

menutup dan menghaluskan lubang9lubang pada permukaan beton dapat digunakan

 penyetrika dengan tangkai yang panjang, dengan panjang pisau tidak kurang dari 1,4

m dan lebar 140 mm. Penyetrika bertangkai ini tidak boleh digunakan pada seluruh

 permukaan beton sebagai pengganti atau pelengkap salah satu metode penyetrikaan

di atas. #ila pembentukan dan pemadatan dikerjakan tangan dan punggung jalan

tidak mungkin dikerjakan dengan penyetrika longitudinal, permukaan harus digaru

secara melintang dengan penyetrika bertangkai. Perhatian khusus harus diberikan

 pada punggung jalan selama operasi penyetrikaan ini. Setelah penyetrikaan, setiap

kelebihan air dan sisa beton yang ada di permukaan harus dibuang dari permukaan

 perkerasan dengan mistar lurus pengupas sepanjang ,0 m atau lebih. Setiap geseranharus dilintasi lagi dengan setengah panjang mistar lurus pengupas.

() &emperbaiki Permukaan

Setelah penyetrikaan selesai dan kelebihan air dibuang, sementara beton masih plastis,

 bagian9bagian yang ambles harus segera diisi dengan beton baru, dibentuk, dipadatkan

dan diselesaikan 5 fini#in" ) lagi. !okasi yang menonjol harus dipotong dan diselesaikan

5 fini#in" ) lagi. Perhatian khusus harus diberikan untuk memastikan bah6a permukaan

sambungan memenuhi kerataan yang disyaratkan. Perbaikan permukaan harus dilanjutkan

sampai seluruh permukaan didapati bebas dari perbedaan tinggi pada permukaan dan

 perkerasan beton memenuhi kelandaian dan penampang melintang yang diperlukan.

4 9

7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen

http://slidepdf.com/reader/full/divisi-5-perkerasan-berbutir-dan-perkerasan-beton-semen 33/80

SPESIFIKASI UMUM 2010

Perbedaan tinggi permukaan menurut pengujian mistar lurus 5 trai"#ted"e) tidak boleh

melebihi toleransi yang ditentukan dalam Pasal 4..4.1 dari Spesifikasi ini.

*) &embentuk epian

Segera setelah beton dibentuk dan dipadatkan, tepi perkerasan beton di sepanjang acuandan pada sambungan harus diselesaikan dengan perkakas 5ed"in" tool ) untuk membentuk 

 permukaan seperempat lingkaran yang halus dengan radius tertentu, bilamana tidak 

ditentukan lain pada Gambar, adalah 1 mm.

10) Penyelesaian Permukaan

Setelah sambungan dan tepian selesai dikerjakan, dan sebelum bahan pera6at pada

 permukaan perkerasan beton digunakan, permukaan beton harus dikasarkan dengan

disikat sejajar dengan garis sumbu 5centreline) jalan.

Pengkasaran ini dilakukan dengan menggunakan sikat ka6at dengan lebar tidak kurang

dari /40 mm. Sikat tersebut harus terdiri dari dua baris ka6at dengan panjang ka6at 100

mm dan ukuran ka6at gauge serta jarak ka6at as ke as adalah 4 mm. 'edua baris

ka6at harus mempunyai susunan berselang9seling sehingga jarak ka6at pada baris kedua

dengan ka6at pada baris pertama adalah 1,4 mm. &asing9masing baris harus mempunyai

1/ ka6at dan harus diganti bila panjang ka6at terpendek telah mencapai *0 mm.

'edalaman tekstur rata9rata tidak boleh kurang dari 0,4 mm.

11) Sur3ei 2le3asi Permukaan

Dalam / jam setelah pengecoran, Penyedia -asa harus melakukan sur3ei ele3asi

 permukaan dari lapis permukaan dan tebal lapisan.

2le3asi setiap titik dari lapis permukaan !apis Pondasi #a6ah #eton 'urus tidak boleh

 berbeda lebih dari 10 mm diba6ah atau 10 mm diatas ele3asi rancangan 5910, 810 mm)

dan untuk Perkerasan #eton Semen juga tidak boleh berbeda lebih dari 10 mm diba6ah

atau 10 mm diatas ele3asi rancangan 5910, 810 mm).

!apis Pondai #a6ah #eton 'urus harus mempunyai lereng melintang sama dengan lereng

melintang rancangan dengan toleransi 0, ?.

1) &enguji Permukaan

#egitu beton mengeras, permukaan !apis Pondasi #a6ah #eton 'urus atau Perkerasan

#eton Semen harus diuji dengan memakai mistar lurus 5 trai"#t-ed"e) sepanjang ,0 m.

!okasi yang menunjukan ketinggian lebih dari mm tapi tidak lebih dari 1,4 mm

sepanjang ,0 m, itu harus ditandai dan segera diturunkan ele3asinya dengan gurinda yang

telah disetujui, sampai ele3asinya tidak melampaui mm bilamana diuji ulang dengan

mistar lurus sepanjang ,0 m. #ilamana penyimpangan penampang melintang terhadap

yang semestinya malampaui 1,4 mm, perkerasan beton harus dibongkar dan diganti oleh

Penyedia -asa atas biaya sendiri.

Setiap lokasi atau ruas yang dibongkar tidak boleh kurang dari ,0 m panjangnya atau

tidak boleh kurang dari lebar lajur yang terkena pembongkaran. #ilamana diperlukandalam membongkar dan mengganti suatu bagian perkerasan, setiap bagian yang tersisa

4 9

7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen

http://slidepdf.com/reader/full/divisi-5-perkerasan-berbutir-dan-perkerasan-beton-semen 34/80

SPESIFIKASI UMUM 2010

dari pembongkaran perkerasan beton dekat sambungan yang panjangnya kurang dari ,0

m, harus ikut dibongkar dan diganti.

1) Pera6atan 5)urin"  )

Permukaan Perkerasan #eton Semen yang terekspos harus segera dira6at dengan penyemprotan bahan pera6at yang disetujui, sesuai dengan Pasal 4...( dari Spesifikasi

ini, disemprot segera setelah permukaan tersebut selesai dikasarkan dengan sikat sesuai

dengan kondisi berikut ini %

a) #ahan pera6atan harus dalam bentuk lapisan yang menerus dan tak terputus, dan

disemprotkan dengan merata dalam kali penyemprotan %

i) Pertama9tama dalam 6aktu 14 menit setelah kondisi air permukaan tidak 

 begitu mengkilapB, dan

ii) "ang kedua 10 sampai 0 menit setelah itu atau sebagaimana disarankan

 pabrik pembuatnya.

 b) Pada permukaan dengan acuan tetap, penyemprotan pertama haruslah dalam 0

menit setelah penggarukan dan yang kedua haruslah 14 sampai /4 menit

sesudahnya.

c) 7lat penyemprot yang dapat beroperasi penuh merupakan prasyarat untuk 

 penghamparan perkerasan.

d) &asing9masing penyemprotan harus dengan kadar yang sesuai dengan sertifikat

 pengujian untuk pera6atan yang efisien, harus memenuhi nilai minimum 0,0

ltr@m, kecuali bah6a%

Untuk lokasi yang disemprot selain dengan alat penyemprot mekanik, kadar 

 penyemprotan harus lebih tinggi 4? dari kadar yang disebutkan dalam sertifikat

 pengujian untuk pera6atan yang efisien, harus memenuhi nilai minimum 0,0

ltr@m. !okasi ini termasuk permukaan untuk sambungan dan ruas9ruas dengan tepi

acuan bergerak yang ditunjang oleh acuan sementara pada saat penyemprotan a6al.

e) Setiap ruas yang penyemprotannya tidak memenuhi syarat harus disemprot ulang

dalam 6aktu < 5enam) jam dengan kadar penyemprotan yang telah diuji tidak 

kurang dari kekurangan dua kali penyemprotan semula.

f) !apisan pera6atan harus dipertahankan utuh dalam bentuk selaput 5membrane)

yang menerus dan tidak patah sampai kekuatan lapangan sebesar 00 kg@cm

dicapai. Setiap kerusakan selaput pera6atan 5curin" membrane) harus diperbaiki

dengan penyemprotan manual pada lokasi yang cacat.

!agi pula, setiap Perkerasan #eton Semen Portland yang telah mengeras dengan umur 

kurang dari hari yang bersebelahan dengan perkerasan yang akan dihampar harus

disemprot ulang dengan satu kali penyemprotan dengan panjang minimum m dan

diperluas ke lokasi yang sering dilalui orang selama pengecoran pada sambungan

konstruksi.

4 9 /

7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen

http://slidepdf.com/reader/full/divisi-5-perkerasan-berbutir-dan-perkerasan-beton-semen 35/80

SPESIFIKASI UMUM 2010

!apis Pondasi #a6ah #eton 'urus yang saat selesai dikerjakan harus segera dira6at

 paling tidak sampai 0? kekuatan yang disyaratkan tercapai. Pera6atan permukaan harus

dilaksanakan dengan salah satu metoda berikut%

a) Penutupan dengan lembaran plastik yang kedap sampai lapis perkerasan berikutnya

dihampar, tertambat kokoh terhadap tiupan pada permukaan dan mempunyaisambungan tumpang tindih sekurang9kurangnya 00 mm dan dipasang sedemikian

hingga kadar air di ba6ahnya tidak menguap keluar.

 b) Seluruh permukaan disemprot dengan merata dengan bahan pera6atan berpigmen

 putih.

c) Pengabutan yang berkesinambungan menutup seluruh permukaan dan

mempertahankan kondisi kadar air yang permanen selama seluruh durasi perioda

 pera6atan. Pera6atan dengan pembasahan yang sebentar9sebentar tidak dapat

diterima.

1/) &embongkar 7cuan

'ecuali bila ditentukan lain, acuan tidak boleh dibongkar dari beton yang baru dicor 

sebelum mencapai 6aktu paling sedikit 1 jam. 7cuan harus dibongkar dengan hati9hati

agar tidak rusak perkerasan beton. Setelah acuan dibongkar, bagian sisi perkerasan beton

harus dira6at 5curin" ) sesuai dengan Pasal 4..4.1 diatas.

!okasi keropos yang kecil harus dibersihkan, dibasahi dan ditambal dengan adukan semen

kental dengan perbandingan 1 semen dan agregat halus. Penambalan tidak boleh

dilakukan sampai lokasi yang keropos diperiksa dan metoda penambalan disetujui Direksi

Pekerjaan.

!okasi yang banyak keroposnya dianggap pekerjaan yang cacat mutu dan harus dibongkar 

dan diganti. Setiap lokasi atau ruas yang dibongkar tidak boleh kurang dari ,0 m

 panjangnya atau kurang dari lebar seluruh lajur yang terkena pembongkaran. #ilamana

diperlukan dalam membongkar dan mengganti suatu bagian perkerasan, setiap bagian

yang tersisa dari pembongkaran perkerasan beton dekat sambungan yang panjangnya

kurang dari ,0 m, harus ikut dibongkar dan diganti.

5..3 

PAN'ANG PER(OBAAN

Penyedia -asa harus menyediakan instalasi, peralatan dan menunjukkan metode pelaksanaan pekerjaan dengan melakukan percobaan penghamparan dengan panjang tidak 

kurang dari 0 m di lokasi yang disediakan oleh Penyedia -asa di luar daerah kerja

 permanen. Percobaan tambahan dapat diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan, bilamana

 percobaan pertama dinilai tidak memenuhi ketentuan.

Setelah percobaan pertama disetujui oleh Direksi Pekerjaan, maka percobaan sepanjang

minimum 140 m tetapi tidak lebih dari 00 m harus dilakukan di daerah kerja permanen.

Pekerjaan ini harus menunjukkan seluruh aspek pekerjaan dan harus mencakup setiap tipe

sambungan yang digunakan dalam Pekerjaan.

Penyedia -asa harus menyerahkan kepada Direksi Pekerjaan, paling lambat satu bulansebelum tanggal pelaksanaan percobaan pertama, uraian terinci tentang instalasi, peralatan

dan metode pelaksanaan pekerjaan. Perubahan pada instalasi tidak diperkenankan baik 

4 9 4

7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen

http://slidepdf.com/reader/full/divisi-5-perkerasan-berbutir-dan-perkerasan-beton-semen 36/80

SPESIFIKASI UMUM 2010

selama percobaan penghamparan ini atau bila perkerasan beton sedang dihampar di daerah

kerja permanen.

Penyedia -asa tidak boleh melanjutkan menghamparkan perkerasan beton sebagai

 pekerjaan permanen sebelum mendapt persetujuan terhadap hasil percobaan, atau

mendapat ijin dari Direksi Pekerjaan untuk melaksanakan percobaan penghamparanlanjutan.

7gar percobaan penghamparan lanjutan disetujui, panjang jalan harus memenuhi

Spesifikasi tanpa ada pekerjaan perbaikan.

#ilamana hasil percobaan penghamparan lanjutan tidak memenuhi Spesifikasi, Penyedia

-asa harus menyiapkan lokasi percobaan yang lain. Percobaan penghamparan yang

memenuhi Spesifikasi harus dibongkar, kecuali bila ditentukan lain oleh Direksi

Pekerjaan.

Percobaan penghamparan di luar lokasi kerja permanen mungkin tidak diperlukan

 bilamana jumlah pekerjaan perkerasan beton sangat terbatas, seperti di tempat

 pemberhentian bus dan sebagainya. 'ebutuhan percobaan penghamparan semata9mata

atas petunjuk Direksi Pekerjaan.

5.. 

PERLINDUNGAN TERHADAP PERKERASAN

Penyedia -asa harus melindungi perkerasan dan perlengkapannya dari lalu lintas umum

dan lalu lintas proyek. Perlindungan ini meliputi penyediaan tenaga pengatur lalu lintas,

 pemasangan dan pemeliharaan rambu peringatan, lampu penerangan, jembatan diatas

 perkerasan beton, atau jalan alih, dan sebagainya.

Setiap kerusakan pada perkerasan, yang terjadi sebelum persetujuan akhir, harus

diperbaiki atau diganti, sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan

5.. 

PEMBUKAAN TERHADAP LALU LINTAS

Direksi Pekerjaan harus menentukan kapan Perkerasan #eton Semen dapat dibuka untuk 

lalu lintas. Perkerasan beton tidak boleh dibuka untuk lalu lintas sebelum hasil pengujian

terhadap benda uji yang dicetak dan dira6at sesuai dengan S;$ 09/(1091**( mencapai

kuat tekan silinder minimum atau kuat lentur minimum pada umur ( hari masing9masing

sebesar '40 5fcN 0 &Pa) and '/4 5fcN / &Pa). #ilamana pengujian belum dilakukan,

 perkerasan beton tidak boleh dibuka untuk lalu lintas sebelum 1/ hari saat beton

dihamparkan. Sebelum dibuka untuk lalu lintas, perkerasan beton harus dibersihkan dan

 penutup 5 ealin" ) sambungan harus telah selesai dikerjakan.

#aik peralatan maupun lalu lintas, termasuk kendaraan proyek tidak diperkenankan

mele6ati permukaan !apis Pondasi #a6ah #eton 'urus yang telah selesai sampai beton

tersebut mencapai paling tidak 0? dari kekutan yang disyaratkan.

4 9 <

7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen

http://slidepdf.com/reader/full/divisi-5-perkerasan-berbutir-dan-perkerasan-beton-semen 37/80

SPESIFIKASI UMUM 2010

Setelah periode pera6atan maka peralatan dan kendaraan yang diperlukan untuk pekerjaan

lanjutan diperkenankan mele6ati permukaan !apis Pondasi #a6ah #eton 'urus.

!apis Pondasi #a6ah #eton 'urus harus dipelihara sebagaimana mestinya sebelum lapis

 perkerasan berikutnya dihampar. Setiap kerusakan sebagai akibat dari sebab apapun harus

diperbaiki dengan penggantian lokasi yang bersangkutan dengan biaya Penyedia -asa.

5..6 

TOLERANSI KETEBALAN PERKERASAN

ebal perkerasan beton aktual umumnya akan ditentukan dengan perbedaan ele3asi hasil

sur3ei sebelum dan sesudah perkerasan beton semen dicor. #ilamana setiap lokasi yang

tebal betonnya berbeda dengan yang dihitung dari dua kali sur3ei ele3asi, Direksi

 pekerjaan dapat meminta pengambilan benda uji inti untuk menetapkan tebal beton aktual

 pada lokasi tersebut. #ilamana pengambilan benda uji inti ini diperlukan, tebal

 perkerasan pada lokasi ini ditentukan dari hasil rata9rata pengukuran dengan sigmat

terhadap benda uji inti yang diambil sesuai dengan S;$ 09<*<*900.

Dalam perhitungan tebal rata9rata perkerasan, pengukuran yang melampaui lebih dari 4

mm dari tebal yang disyaratkan akan dipandang sebagai tebal yang disyaratkan ditambah

4 mm.

!okasi yang kurang sempurna dengan kekurangan tebal yang lebih dari 1,4 mm akan

die3aluasi oleh Direksi Pekerjaan, dan jika keputusannya terhadap lokasi yang kurang

sempurna ini memerlukan pembongkaran, maka perkerasan tersebut harus dibongkar dan

diganti dengan beton yang tebalnya sesuai dengan yang ditunjukkan dalam Gambar.

5..17 

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

1) 

Pengukuran untuk Pembayaran

'uantitas yang dibayar dengan mata pembayaran tersebut di ba6ah ini adalah jumlah

meter kubik Perkerasan #eton Semen, Perkerasan #eton Semen dengan 7nyaman

ulangan unggal dan !apis Pondasi #a6ah #eton 'urus dan Penyesuaian +arga pada

 pekerjaan yang telah selesai di tempat untuk pekerjaan permanen dan disetujui. !ebar 

yang diukur adalah lebar perkerasan yang ditunjukkan dalam penampangan melintang

tipikal dalam Gambar. !okasi9lokasi tambahan seperti jalur ramp, atau sebagaimana

diperintahkan tertulis oleh Direksi Pekerjaan. Panjang haruslah sebagaimana yangditunjukkan dalam Gambar atau sebagaimana yang diukur oleh Direksi Pekerjaan, yaitu

sepanjang garis sumbu setiap badan jalan. ebal haruslah tebal rancangan.

Sambungan, ruji 5do&el ), batang pengikat 5tie bar ) dan baja tulangan yang diperlukan

untuk pekerjaan dalam Seksi ini tidak boleh diukur terpisah untuk pembayaran

Perkerasan hasil percobaan penghamparan yang dilaksanakan di luar daerah pekerjaan

 permanen tidak boleh diukur untuk pembayaran.

Pengukuran pengurangan untuk pekerjaan yang tidak memenuhi pada Perkersan #eton

Semen Portland harus dilakukan sesuai dengan berikut ini%

4 9

7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen

http://slidepdf.com/reader/full/divisi-5-perkerasan-berbutir-dan-perkerasan-beton-semen 38/80

SPESIFIKASI UMUM 2010

a) 'etebalan 'urang

#ilamana tebal rata9rata Perkerasan #eton Semen untuk setiap seksi@ruas tebalnya kurang

sampai lebih dari 4 mm, tetapi tidak lebih dari 1,4 mm, suatu pemotongan akan

dilakukan, ditentukan sebagai produksi dari kuantitas rancangan Perkerasan #eton

Semen atau Perkarasan #eton Semen dengan 7nyaman ulangan unggal padaseksi@ruas ini, pengurangan dilakukan dengan abel berikut ini %

abel 4..10.51) 'ekurangan ebal Perkerasan #eton

'ekurangan ebal

ratarata ditentukan

dengan

 benda uji inti atau sur3ey

ele3asi dalam seksi@ruas

tersebut

Pengurangan 5persen

+arga Satuan)

0 to 4 mm 0 persen< to ( mm 0 persen

* to 10 mm ( persen

11 to 1,4 mm persen

Q1,4 mm #aik dibongkar maupun

ditinggal tanpa pembayaran

#ilamana kekurangan tebal perkerasan lebih dari 1,4 mm dan ditetapkan oleh

Direksi Pekerjaan bah6a lokasi yang kurang sempurna tersebut tdak perlu

dibongkar dan diganti, maka tidak ada pembayaran untuk lokasi yang ditinggal.

idak ada pembayaran tambahan yang dilakukan atau tambahan kuantitas yangdiukur untuk setiap tebal perkerasan yang melampaui tebal yang ditunjukkan dalam

Gambar.

 b) 'ekuatan 'urang

-ika kekuatan yang memenuhi perkerasan beton dalam setiap seksi@ruas tidak 

tercapai, tetapi semua aspek lainnya memenuhi spesifikasi, Direksi Pekerjaan dapat,

menurut pendapatnya menerima perkerasan beton tersebut dengan penyesuaian

 berikut %

-ika kuat tekan silider dalam ( hari untuk setiap seksi@ruas kurang dari *0? dari

kuat tekan beton minimum yang disyaratkan maka seksi@ruas yang di6akili

 pengujian silinder ini harus dibongkar dan diganti.

#eton dengan kuat tekan silinder dalam ( hari antara *0 dan 100? dari kuat tekan

 beton minimum yang disyaratkan dapat diterima dengan pengurangan /? +arga

Satuan untuk Perkerasan #eton Semen untuk setiap 4 kg@cm, atau bagian

daripadanya, kekurangan kekuatan terhadap kekuatan rancangan dalam seksi@ruas

tersebut terhadap +arga Satuan.

Dasar Pembayaran

a) Umum

4 9 (

7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen

http://slidepdf.com/reader/full/divisi-5-perkerasan-berbutir-dan-perkerasan-beton-semen 39/80

SPESIFIKASI UMUM 2010

'uantitas Perkerasan #eton Semen, Perkerasan #eton Semen dengan 7nyaman

ulangan unggal dan !apis Pondasi #a6ah #eton 'urus yang diterima ditentukan

sebagaimana disyaratkan diatas akan dibayar dengan harga kontrak per meter kubik 

dimana harga dan pembayaran tersebut merupakan kompensasi penuh untuk 

 pengadaan dan pengecoran semua bahan, termasuk, tidak dibatasi, beton semen portland, baja tulangan, acuan, ruji 5do&el ), batang pengikat 5tie bar ), bahan

sambungan dan lembar membrane, panjang percobaan yang dilakukan, pengambilan

 benda uji inti untuk penyesuaian harga, dan semua bahan, pekerja, peralatan dan

keperluan lainnya untuk menyelesaikan pekerjaan sebagaimana ditunjukkan dalam

Gambar atau diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.

 b) Penyesuaian +arga

-umlah penyesuaian akan dihitung oleh Direksi Pekerjaan untuk setiap seksi@ruas

Perkerasan #eton Semen yang tunduk terhadap kekuatan dan tebal yang

disyaratkan. -umlah dari semua penyesuaian tersebut akan ditetapkan dan tercakup

dalam Sertifikat Pembayaran sebagai pengurangan terhadap mata pembayaranterkait.

Nomor Mata

Pema!ara"

Ura#a" Sat$a"

Pe"%$&$ra"

4..1 Perkerasan #eton Semen &eter 'ubik

4.. Perkerasan #eton Semen dengan 7nyaman

ulangan unggal&eter 'ubik

4.. !apis Pondasi #a6ah #eton 'urus &eter 'ubik

SEKSI 5.4

LAPIS PONDASI SEMEN TANAH

5.4.1 

UMUM 

1) Uraian

Pekerjaan ini terdiri dari penyediaan !apis Pondasi yang terbuat dari tanah yang diambil

dari daerah sekitarnya yang distabilisasi dengan semen, di atas tanah dasar yang telah

disiapkan, termasuk penghamparan, pembentukan, pemadatan, pera6atan dan penyelesaian

akhir, semuanya sesuai dengan ketentuan dari Spesifikasi ini dan sesuai dengan dimensi

dan tipikal penampang melintang seperti ditunjukkan dalam Gambar serta garis dan

ketinggiannya seperti yang ditentukan oleh Direksi Pekerjaan.

) Pekerjaan Seksi !ain "ang #erkaitan Dengan Seksi $ni

Pekerjaan Seksi lain yang berkaitan dengan Seksi ini tetapi tidak terbatas berikut ini %

4 9 *

7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen

http://slidepdf.com/reader/full/divisi-5-perkerasan-berbutir-dan-perkerasan-beton-semen 40/80

SPESIFIKASI UMUM 2010

a) &anajemen dan 'eselamatan !alu !intas % Seksi 1.(

 b) ekayasa !apangan % Seksi 1.*

c) #ahan dan Penyimpanan % Seksi 1.11

d) Pengamanan !ingkungan +idup % Seksi 1.1

e) 'eselamatan dan 'esehatan 'erja % Seksi 1.1*

f) Galian % Seksi .1g) imbunan % Seksi .

h) Penyiapan #adan -alan % Seksi .

i) !apis esap Pengikat dan !apis Perekat % Seksi <.1

 j) !aburan 7spal Satu !apis 5#UU) dan !aburan 7spal % Seksi <.

Dua !apis 5#UD7)

k) Pemeliharaan -alan Samping dan -embatan % Seksi 10.

) oleransi Dimensi

a) oleransi dimensi untuk tanah dasar yang sudah disiapkan harus sesuai dengan

Pasal ..1..

 b) Pada setiap pengukuran penampang melintang, tebal rata9rata setiap lapisan atau

sejumlah lapisan dari !apis Pondasi Semen anah, yang diukur dengan sur3ei dan

atau benda uji inti 5core), tidak boleh 10 ? lebih tebal atau lebih tipis dari pada

tebal yang sudah dirancang atau disetujui oleh Direksi Pekerjaan.

c) Pada setiap pengukuran penampang melintang, tebal rata9rata !apis Pondasi Semen

anah yang sudah selesai dengan kekuatan dan kehomogenan yang diterima, yang

diukur dengan Scala Penetrometer dan@atau pengujian dari benda uji inti 5core),

harus sama atau lebih tebal dari pada tebal rancangan seperti yang ditunjukkan pada

Gambar atau yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.

d) Permukaan akhir dari lapisan teratas !apis Pondasi Semen anah sudah seharusnya

mendekati ketinggian rancangan dan tidak boleh kurang dari satu sentimeter di

 ba6ah ele3asi rancangan di titik manapun.

e) Permukaan akhir !apis Pondasi Semen anah tidak boleh menyimpang lebih dari

cm dari mistar lurus sepanjang m yang diletakkan di permukaan jalan sejajar 

dengan sumbu jalan atau dari mal bersudut yang diletakkan melintang.

f) Penyedia -asa harus menyadari bah6a permukaan akhir dari lapisan teratas !apis

Pondasi Semen anah yang tidak rata akan mengakibatkan bertambahnya kuantitas

campuran aspal yang diperlukan untuk pelapisan agar dapat memenuhi toleransikerataan permukaan campuran aspal seperti yang disyaratakan. 'arena cara

 pembayaran untuk campuran aspal adalah berdasarkan rancangan tebal nominal

 bukan berdasarkan beratnya, maka penambahan kuantitas campuran aspal ini akan

merupakan kerugian Penyedia -asa. Permukaan akhir lapisan teratas dari !apis

Pondasi Semen anah yang semakin rata, semakin ekonomis bagi Penyedia -asa

dan juga akan menghasilkan produk jalan yang terbaik.

/) Standar ujukan

Standar $ndustri $ndonesia 5S$$) dan Standar ;asional $ndonesia 5S;$) %

S;$ 091//91*(* % &etode Pengujian :# !aboratorium.

S;$ 09((91** % &etode Pengujian 'epadatan !apangan dengan 7lat

4 9 /0

7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen

http://slidepdf.com/reader/full/divisi-5-perkerasan-berbutir-dan-perkerasan-beton-semen 41/80

SPESIFIKASI UMUM 2010

'onus Pasir.

S;$ 09</19000 % &etode Pengujian 'adar Semen pada :ampuran

Segar Semen anah

S;$ 1*9</<9000 % &etoda Pengujian Pengukuran p+ Pasta anah Semen

untuk Stabilisasi

S;$ 19</9000 % &etode Pengujian Uji #asah dan 'ering :ampurananah Semen Dipadatkan

S;$ 09<*(900 % ata :ara Pembuatan dan Pera6atan #enda Uji 'uat

ekan dan !entur anah Semen di !aboratorium.

S;$ 09<(1900 % &etode Pengujian &utu 7ir untuk Digunakan dalam

#eton

S;$ 09<((<900 % &etode Pengujian +ubungan 'adar 7ir dan

'epadatan pada :ampuran anah Semen

S;$ 09<((900 % &etode Pengujian 'uat ekan #ebas anah Semen.

S;$ 1490/*900/  % Semen Portland

S;$ 1/ % 00( % :ara Uji 'epadatan ingan untuk anah

4) Pengajuan 'esiapan 'erja

Penyedia -asa harus menyerahkan ke Direksi Pekerjaan berikut ini %

a) :ontoh

:ontoh dari semua bahan yang akan dipakai dalam pekerjaan, bersama dengan data

 pengujian yang menyatakan sifat9sifat dan mutu bahan seperti yang disyaratkan

dalam Spesifikasi ini, harus diserahkan ke Direksi Pekerjaan untuk persetujuannya

sebelum digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan. :ontoh dari semua bahan yang

sudah disetujui oleh Direksi Pekerjaan akan disimpan oleh Direksi Pekerjaan selama

Periode Pelaksanaan sebagai bahan rujukan. Penyedia -asa harus menyediakan

tempat penyimpanan di lapangan untuk semua contoh 5dan juga benda9benda uji

inti), dalam rak yang kedap air dan dapat dikunci seperti yang diperintahkan oleh

Direksi Pekerjaan.

 b) Pengiriman Semen ke !apangan

:atatan yang menyatakan kuantitas semen yang dikirim ke lapangan dan tempat

 penyimpanan Penyedia -asa di lapangan dari setiap pengiriman, harus diserahkan ke

Direksi Pekerjaan setiap hari bilamana barang sudah sampai di tempat, bersamadengan sertifikat yang menyatakan tempat pembuatannya dan hasil pengujiannya

yang disyaratkan Standar $ndustri $ndonesia S;$ 1490/*900/.

c) Perhitungan Pemakaian Semen

:atatan harian tentang jumlah semen aktual yang dipakai dalam pekerjaan akan

disimpan, seperti yang ditentukan di Pasal 4./..1, dan harus diserahkan kepada

Direksi Pekerjaan setiap hari setelah jam kerja selesai. Direksi Pekerjaan tidak akan

menerima catatan yang terlambat diserahkan ataupun masukannya dalam

 perhitungan kuantitas semen yang akan dibayar.

d) Data Sur3ei

4 9 /1

7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen

http://slidepdf.com/reader/full/divisi-5-perkerasan-berbutir-dan-perkerasan-beton-semen 42/80

SPESIFIKASI UMUM 2010

Segera sebelum setiap bagian Pekerjaan dimulai, semua ele3asi yang diperlukan

harus diukur dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan dan gambar penampang melintang

yang dibutuhkan harus diserahkan dan disetujui terlebih dahulu oleh Direksi

Pekerjaan 5lihat Pasal 1.*./, IPenetapan itik PengukuranI).

e) Pengendalian Pengujian

Penyedia -asa harus bertanggung ja6ab dalam melaksanakan pengendalian

 pengujian atas dari Pekerjaan seperti yang ditentukan dalam Pasal 4./.< dan harus

menyelesaikan hasil pengendalian pengujian tersebut sesuai dengan prosedur 

 pengujian standar yang disyaratkan serta menyerahkan hasilnya kepada Direksi

Pekerjaan pada hari yang sama, atau di hari yang berikutnya.

f) Pengujian dengan Skala D:P 5 ,ynamic )one Penetrometer  )

Pengujian D:P harus dicatat di dalam formulir standar yang disediakan di dalam

Gambar. Segera setelah setiap pengujian, catatan jumlah pukulan harus

ditandatangani oleh Penyedia -asa dan Direksi Pekerjaan di lapangan, dan

salinannya diserahkan kepada Direksi Pekerjaan segera setelah ditandatangani kedua

 pihak. Grafik hasil plotting data penetrometer harus diserahkan kepada Direksi

Pekerjaan selambat9lambatnya pada akhir jam kerja hari berikutnya.

g) :atatan #enda Uji $nti 5)ore )

Semua benda uji inti 5core) yang diambil harus diberi label dengan jelas yang

menyatakan tempat pengambilan benda uji inti dan harus diserahkan kepada Direksi

Pekerjaan bersama9sama dengan catatan tertulis yang menyatakan tinggi rata9rata

dan lokasi dari setiap benda uji inti itu. Semua benda uji inti harus disimpan DireksiPekerjaan sebagai rujukan 5di tempat penyimpanan yang kedap air dan dapat

dikunci, yang disediakan oleh Penyedia -asa) untuk selama Periode Pelaksanaan.

<) :uaca "ang Diijinkan Untuk #ekerja

anah untuk !apis Pondasi Semen anah tidak boleh ditempatkan, dihampar atau

dihaluskan selama turun hujan, dan penghalusan tidak boleh dilakukan segera setelah hujan

atau dengan perkataan lain bilamana kadar air pada bahan tersebut terlalu tinggi untuk 

mendapatkan penghalusan yang memenuhi ketentuan 5lihat Pasal 4./.4..5b)).

Semen hanya boleh ditempatkan bilamana permukaan tempat tersebut kering, bilamana

hujan tidak akan membasahi dan bilamana tanah yang sudah dihaluskan dalam keadaan

yang diterima Direksi Pekerjaan. #ilamana hujan turun tiba9tiba saat penyebaran semen

sedang dilaksanakan, maka penyebaran tersebut harus dihentikan seketika dan semen yang

telah tersebar harus cepat9cepat diaduk dengan tanah campurannya, diikuti dengan

 pemadatan yang cepat untuk mengurangi kerusakan yang disebabkan oleh air hujan.

Pencampuran dan pembentukan akhir mungkin dapat dilanjutkan setelah hujan berhenti,

 bilamana disetujui oleh Direksi Pekerjaan . #ilamana kerusakan yang disebabkan oleh

hujan ini cukup berat, atau bilamana mutu Pekerjaan yang terganggu ini meragukan,

Direksi Pekerjaan akan memerintahkan untuk memperbaiki pekerjaan tersebut sesuai

dengan Pasal 4./.1..

) Perbaikan erhadap !apis Pondasi Semen anah "ang idak &emenuhi 'etentuan

4 9 /

7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen

http://slidepdf.com/reader/full/divisi-5-perkerasan-berbutir-dan-perkerasan-beton-semen 43/80

SPESIFIKASI UMUM 2010

!apis Pondasi Semen anah yang tidak memenuhi toleransi atau mutu yang disyaratkan

dalam Spesifikasi ini harus diperbaiki oleh Penyedia -asa seperti yang diperintahkan oleh

Direksi Pekerjaan. Perbaikan seperti itu dapat termasuk %

a) Perubahan perbandingan campuran untuk pelaksanaan Pekerjaan berikutnyaM

 b) Penghalusan kembali dari !apis Pondasi Semen anah yang sudah dihampar

5bilamana memungkinkan) dan mengaduk kembali dengan tambahan semenM

c) Pembuangan dan penggantian pada bagian pekerjaan yang tidak diterima oleh

Direksi Pekerjaan M

d) Penambahan lapisan dengan !apis Pondasi Semen anah pada pekerjaan yang

terganggu tersebut, dengan tebal seperti yang akan diperintahkan oleh Direksi

Pekerjaan dan mungkin sampai tebal penuh yang ditentukan dalam Gambar.

#ilamana retak merambat sampai luas akibat berkembangnya retak susut selama periode

 pera6atan, maka Direksi Pekerjaan dapat meminta penggilasan tambahan untuk 

meretakkan bahan ini dengan sengaja sehingga akan mengurangi dampak potensial retak 

 pada perkerasan dengan cara menyediakan retak9retak kecil yang jaraknya dekat satu sama

lainnya. Untuk retak9retak yang berkembang dengan baik dan diperkirakan tidak akan

 bertambah luas lagi, Direksi Pekerjaan dapat memerintahkan perbaikan dengan

menggunakan suntikan 5 "routin" ) semen. Perbaikan pada retakan ini dapat termasuk 

 penyesuaian campuran dengan mengurangi kadar semen untuk campuran yang belum

dihampar.

() Pengembalian #entuk Pekerjaan Setelah Pengujian

Semua lubang yang terjadi akibat pengujian pada pekerjaan yang sudah selesai harus segera

ditutup oleh Penyedia -asa. !ubang9lubang yang terjadi akibat pengujian dengan

 penetrometer harus ditutup dengan suntikan 5 "rout ) semen dan ditusuk9tusuk dengan

 batang besi kecil agar udara yang terjebak di dalam campuran tersebut dapat dikeluarkan,

sampai diterima oleh Direksi Pekerjaan. !ubang9lubang yang lebih besar seperti yang

disebabkan dari pengujian kepadatan atau pengambilan benda uji inti harus diisi dengan

 bahan !apis Pondasi Semen anah dan dipadatkan sampai kepadatan dan toleransi

 permukaannya yang disyaratkan dalam Spesifikasi ini.

*) -ad6al 'erja dan Pengendalian !alu !intas

a) Selambat9lambatnya 1/ hari setelah penghamparan lapisan teratas !apis Pondasi

Semen anah, pelapisan dengan campuran aspal panas harus dilaksanakan. Untuk

memastikan bah6a ketentuan yang disebutkan di atas dapat dipenuhi, maka Direksi

Pekerjaan harus memastikan bah6a peralatan produksi campuran aspal panas milik

Penyedia -asa berada di tempat dan dalam keadaan operasional sebelum memberikan

 persetujuan untuk menghampar lapisan teratas !apis Pondasi Semen anah.

 b) Dalam keadaan apapun, Penyedia -asa harus bertanggung ja6ab untuk menjamin bah6a tidak ada lalu lintas yang melintasi !apis Pondasi Semen anah yang baru

saja dihampar sampai pelapisan dengan campuran aspal dilaksanakan, dan Penyedia

4 9 /

7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen

http://slidepdf.com/reader/full/divisi-5-perkerasan-berbutir-dan-perkerasan-beton-semen 44/80

SPESIFIKASI UMUM 2010

-asa harus melarang lalu lintas ini dengan menyediakan jalan alih 5detour ) atau

dengan pelaksanaan setengah lebar jalan.

c) Pengendalian !alu !intas harus memenuhi ketentuan Seksi 1.(, &anajemen dan

'eselamatan !alu !intas.

5.4.2  BAHAN

1) Semen Portland

a) Semen yang harus digunakan untuk !apis Pondasi Semen anah adalah Semen

Portland biasa yang memenuhi ketentuan S;$ 1490/*900/ Semen Portland ype $.

 b) Direksi Pekerjaan dapat meminta pengujian mutu dari setiap pengiriman semen yang

tiba di lapangan, dan juga setiap saat untuk semen yang sudah disimpan di lapangandan akan digunakan, untuk memastikan apakah semen tersebut rusak atau tidak oleh

setiap kemungkinan selama pengirimanan atau penyimpanan. idak ada semen yang

 boleh digunakan sebelum diterima oleh Direksi Pekerjaan.

c) Semua semen yang akan digunakan dalam Pekerjaan harus disimpan di tempat

 penyimpanan di lapangan sesuai dengan ketentuan yang disyaratkan dalam Seksi

1.11 dan Pasal .1.1.( dari Spesifikasi ini dan harus didaftar untuk setiap

 penerimaannya di ba6ah penga6asan Direksi Pekerjaan. :atatan dalam daftar ini

harus ditandatangani oleh Penyedia -asa dan Direksi Pekerjaan untuk menyatakan

kebenarannya. -umlah semen yang diletakkan di lapangan untuk Percobaan

!apangan 76al 5 Preliminary Field (rial) atau dalam Pekerjaan juga harus dicatat

secara terinci dan tidak ada semen yang boleh diletakkan di lapangan kecuali bilamana terdapat Direksi Pekerjaan atau 6akilnya di lapangan untuk menga6asi dan

mencatat jumlah yang dihamparkan. Penyedia -asa dan Direksi Pekerjaan akan

menandatangani catatan harian yang menyatakan jumlah semen yang sebenarnya

yang digunakan dalam Pekerjaan.

) 7ir

Penyedia -asa harus mengadakan pengaturan sendiri dalam menyediakan dan memasok air 

yang telah disetujui untuk pembuatan dan pera6atan !apis Pondasi Semen anah dan harus

menyerahkan contoh air tersebut kepada Direksi Pekerjaan untuk persetujuannya,

 bersamasama dengan surat keterangan yang menyatakan sumber atau sumber9sumbernya,sebelum memulai Pekerjaan. 7ir yang digunakan dalam Pekerjan haruslah air ta6ar, dan

 bebas dari endapan maupun larutan atau bahan suspensi yang mungkin dapat merusak 

 pembuatan !apis Pondasi Semen anah seperti yang sudah ditentukan, dan harus

memenuhi ketentuan yang disyaratkan dalam S;$ 09<(1900. Direksi Pekerjaan

selanjutnya dapat meminta pengambilan contoh dan pengujian air lanjutan dalam inter3al

6aktu selama Periode Pelaksanaan dan bilamana pada setiap saat, contoh9contoh air 

tersebut tidak memenuhi ketentuan maka Penyedia -asa akan diminta dengan biaya sendiri

 baik untuk mencari sumber baru lainnya maupun membuat pengaturan yang dapat diterima

oleh Direksi Pekerjaan untuk membuang air yang merusak tersebut.

) anah

4 9 //

7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen

http://slidepdf.com/reader/full/divisi-5-perkerasan-berbutir-dan-perkerasan-beton-semen 45/80

SPESIFIKASI UMUM 2010

a) Sebelum penghalusan, tanah yang cocok digunakan untuk !apis Pondasi Semen

anah harus sesuai dengan ukuran partikel yang ditentukan di ba6ah ini dengan cara

 pengayakan basah %

i) Ukuran paling besar dari partikel batu harus lebih kecil dari 4 mm.

ii) 'urang dari 40? mele6ati saringan ;o.00 dengan pengayakan secara basah.

 

Setelah penghalusan tanah, batas ukuran partikel harus diperiksa, seperti yang

ditentukan di Pasal 4./.4..5c) di ba6ah ini.

 b) anah dengan plastisitas yang rendah atau tanah laterit yang mempunyai sifat9sifat

kekuatan yang baik, adalah tanah yang cenderung dipilih, daripada tanah yang

 berkekuatan rendah, plastisitas tinggi atau tanah mengembang 5ex!ani$e).

c) anah harus bebas dari bahan organik yang dapat mengganggu proses hidrasi dari

Semen Portland. #ilamana diuji sesuai prosedur S;$ 1*9</<9000, nilai p+ nya

setelah berselang satu jam harus lebih besar dari 1,. Pengujian ini hanya dilakukan bilamana diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan, seperti dalam hal yang tidak umum

dimana pengerasan berjalan lambat 5 lo& #ardenin" ) atau kekuatan campuran

semen9tanah yang diperoleh rendah.

d) anah yang digunakan harus sedemikian hingga menunjang hasil !apis Pondasi

Semen anah yang disyaratkan dalam Spesifikasi ini, dapat digunakan dengan

menggunakan rentang kadar semen yang disyaratkan di Pasal 4./. di ba6ah ini.

anah yang sifat9sifatnya tidak memenuhi ketentuan yang disyaratkan dalam Pasal

4./. belum tentu akan ditolak jika tanah tersebut dapat menunjukkan bah6a

sifatsifat !apis Pondasi Semen anah memenuhi ketentuan yang disyaratkan dalam

abel 4./..

e) Semua lokasi sumber bahan yang diusulkan harus diperiksa dan disetujui oleh

Direksi Pekerjaan sebelum digunakan. Persetujuan tidak akan diberikan kecuali bila

Penyedia -asa telah menyediakan contoh9contoh tanah, yang diambil dari lokasi

sumber bahan di ba6ah penga6asan Direksi Pekerjaan, dan mengujinya di ba6ah

 penga6asan Direksi Pekerjaan untuk memastikan bah6a sifat9sifat tanah tersebut

memenuhi ketentuan yang disyaratkan Spesifikasi ini. Persetujuan yang diberikan

oleh Direksi Pekerjaan untuk menggunakan tanah dari suatu sumber bahan tidak 

 berarti bah6a !apis Pondasi Semen anah yang dibuat dari tanah tersebut pasti

diterima dan juga tidak berarti membebaskan Penyedia -asa dari tanggung ja6abnya

untuk membuat !apis Pondasi Semen anah yang memenuhi ketentuan seperti yang

disyaratkan.

5.4. 

(AMPURAN 

1) 'omposisi Umum Untuk :ampuran

:ampuran !apis Pondasi Semen anah terdiri dari tanah yang telah disetujui, semen dan

air. 'adar semen akan ditentukan oleh Direksi Pekerjaan berdasarkan data pengujian

laboratorium dan Percobaan !apangan 76al, tetapi harus dalam rentang ? sampai

dengan 1 ? dari berat tanah asli 5yaitu, sebelum dicampur dengan semen) dalam keadaan

kering o3en.

4 9 /4

7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen

http://slidepdf.com/reader/full/divisi-5-perkerasan-berbutir-dan-perkerasan-beton-semen 46/80

SPESIFIKASI UMUM 2010

) ancangan :ampuran !aboratorium 5:ara U:S)

a) Untuk setiap lokasi sumber bahan 5borro& !it ) baru yang akan digunakan, dan dari

6aktu ke 6aktu yang seperti yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan selama

 penggunaan setiap lokasi sumber bahan yang diberikan, Penyedia -asa harusmelakukan percobaan campuran di laboratorium di ba6ah penga6asan Direksi

Pekerjaan untuk menentukan %

a) apakah bisa atau tidak membuat !apis Pondasi Semen anah yang memenuhi

ketentuan dalam hal kekuatan dan karakteristik perubahan 3olume, dapat

dibuat dari tanah yang bersangkutanM

 b) kadar semen yang dibutuhkan untuk mencapai kekuatan sasaran campuran

5tar"et mix tren"t#)M

c) batas kadar air dan kepadatan yang diperlukan untuk pengendalian pemadatan

di lapangan.

 b) Prosedur untuk rancangan campuran 5mix dei"n) ini mencakup langkah9langkah

 berikut ini %

i) entukan hubungan antara kadar air dan kepadatan untuk tanah yang

 bersangkutan dengan menggunakan paling sedikit empat macam kadar semen

5S;$ 09<((<900) dan gambarkan hasil dari pengujian ini dalam bentuk 

Grafik $. Puncak dari setiap kur3a hubungan kadar air 9 kepadatan menyatakan

'epadatan 'ering &aksimum 5 Maximum ,ry ,enity @ &DD) dan 'adar 7ir 

Fptimum 5.!timum Moiture )ontent   @ F&:) untuk kadar semen yang

digunakan.

ii) &asukkan angka9angka dari &DD dan F&: untuk setiap macam kadar 

semen pada Grafik $$ dan hubungkan titik9titik pengujian menjadi kur3a yang

lu6es untuk mendapatkan 3ariasi dari &DD dan F&: dengan

 bermacammacam kadar semen untuk tanah yang bersangkutan.

iii) Dengan menggunakan paling sedikit empat macam kadar semen, buatlah

serangkaian benda uji untuk diuji kuat tekannya 5Unconfined )om!reion

Stren"t# @ U:S) dimana benda uji ini dipadatkan sampai dengan &DD dan

F&: seperti yang ditentukan 5a) di atas. Setelah pera6atan selama hari,

ujilah benda9benda uji ini dengan mengikuti prosedur yang diberikan di S;$09<((900 dan masukkan angka9angka kekuatan yang diperoleh pada

Grafik $$$. Gambarkan kur3a yang lu6es melalui titik9titik pengujian dan

 pilihlah kadar semen pada campuran yang memberikan kekuatan sasaran

seperti yang disyaratkan yaitu / kg@cm.

i3) &asukan angka dari kadar semen campuran yang dipilih itu kedalam Grafik 

$$, yang sudah digambar pada 5b) di atas, dan tentukan angka &DD dan F&:

untuk campuran Semen anah dari kadar semen yang dipilih. Gunakan

nilainilai &DD dan F&: ini untuk menentukan kepadatan yang cocok dan

 batas kadar air untuk pengendalian pemadatan di lapangan, dan gambarkan

 batasbatas tersebut pada Grafik $.

4 9 /<

7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen

http://slidepdf.com/reader/full/divisi-5-perkerasan-berbutir-dan-perkerasan-beton-semen 47/80

SPESIFIKASI UMUM 2010

3) entukan karakteristik pengembangan dan penyusutan dari campuran semen

tanah dengan pengujian yang sesuai dengan S;$ 19</9000 dan

 bandingkan dengan batas9batas yang diberikan di abel 4./..

) ancangan :ampuran !aboratorium 5:ara :#)

a) Semua langkah yang diberikan pada Pasal 4./..5) di atas harus diikuti kecuali

 pengujian :alifornia #earing atio 5:#) dapat digunakan sebagai alternatif dari

 pengujian U:S pada langkah 5c). 7kan tetapi, khususnya untuk tanah kohesif, karena

hasil kekuatan campuran dari pengujian :# pada umumnya tidak setepat dari

 pengujian U:S, Direksi Pekerjaan akan memerintahkan Penyedia -asa untuk 

mengadakan pengujian U:S dan :# setiap ditemukan suatu jenis tanah yang baru,

dan dalam membandingkan hasilnya, bilamana dipandang perlu, Direksi Pekerjaan

akan mengubah Spesifikasi :# yang diberikan pada abel 4./. supaya untuk tanah

tersebut dapat dikorelasikan lebih dekat dengan Spesifikasi U:S 5yang tetap tidak 

 berubah seperti yang diberikan pada abel 4./. dalam segala hal).

 b) #ilamana pengujian :# digunakan, prosedur yang diberikan dalam S;$ 01//9

1*(* harus diikuti 5penumbuk ,4 kg) kecuali setelah pencetakan benda uji harus

dira6at dengan cara sebagai berikut %

i) Semua benda uji dimasukkan bersama9sama kedalam suatu kantong plastik 

yang besarM

ii) Udara dalam kantung plastik harus dijaga supaya tetap lembab dengan

menempatkan sebuah panci yang terbuka yang diisi dengan air. 7ir harus

dijaga dengan hati9hati agar tidak memercik atau dengan kata lain

menghindarkan benda uji berkontak langsung dengan airM

iii) 'antong plastik tersebut harus ditutup rapat dan diletakkan di suatu tempat

yang teduh selama tepat jamM

i3) Setelah pera6atan selama jam, benda uji tersebut harus dikeluar9kan dari

kantong plastik dan direndam di dalam bak air selama *< jam, kemudian

dilanjutkan dengan pengujian kekuatan :#.

c) !angkah9langkah lain dalam prosedur rancangan campuran adalah seperti yang

diberikan di atas pada Pasal 4./...

/) Sifat9sifat :ampuran "ang Disyaratkan

!apis Pondasi Semen anah harus memenuhi ketentuan yang diberikan pada abel 4./..

abel 4./..51) Sifat9sifat "ang Disyaratkan untuk !apis Pondasi Semen anah

P2;GU-$7;#77S9#77S S$>7

5Setelah Pera6atan +ari)&2FD2

P2;GU-$7;

4 9 /

7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen

http://slidepdf.com/reader/full/divisi-5-perkerasan-berbutir-dan-perkerasan-beton-semen 48/80

SPESIFIKASI UMUM 2010

&inimum arget &aksimum

Unconfined :ompressi3e

Strength 5U:S) kg@cm 

0 / 4 S;$ 09<((900

:alifornia #earing atio

5:#) ?

100A 10A 00A S;$ 091// 91*(*

ata9rata Scala Penetrationesistance 5SP)

melampaui @

tebal 5pukulan@cm)

1,0A51,08)

1,A50,(8)

,4A50,/8)

!ampiran 4./.7,Spesifikasi

Scala Penetration esistance

5SP) yang menentukan

 batas minimum tebal efektif

5pukulan@cm)

0,(A

51.8)

9 9 !ampiran 4./.7,

Spesifikasi

Pengujian =etting R Drying

5i) ? 'ehilangan #erat

5ii) ? Perubahan olume

9

9

9

9

S;$ 19</9000

:atatan %

A 7ngka9angka ini dapat disesuaikan oleh Direksi Pekerjaan untuk dikalibrasikan dengan angka9angka U:S

yang disyaratkan, mengikuti pengujian kalibrasi untuk setiap jenis tanah baru. 8 7ngka9angka di dalam

kurung adalah kemampuan penetrasi eki3alen dalam cm per pukulan.

5.4.4 

PER(OBAAN LAPANGAN FIELD TRIALS 

1) 

Percobaan 76al !apangan Untuk :ampuran9campuran erpilih

a) Untuk usulan setiap jenis tanah baru yang akan digunakan, rancangan campuran

semen tanah yang ditunjukkan dalam prosedur laboratorium yang diuraikan pada

Pasal 4./. harus dilengkapi dengan pembuatan lajur percobaan bahan !apis Pondasi

Semen anah yang diusulkan sepanjang 00 meter dengan tebal, peralatan,

 pelaksanaan dan prosedur pengendalian mutu yang diusulkan untuk Pekerjaan ini.

 b) !ajur percobaan ini harus diterapkan di luar lapangan 5proyek) atau, bilamana atas

 permintaan Penyedia -asa dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan, berdasarkan hasil

 pengujian laboratorium yang memuaskan atas sifat9sifat tanah yang diusulkan, dapat

diterapkan pada bagian dari Pekerjaan tersebut.

c) 7kan tetapi, bilamana percobaan lapangan ini dalam segala hal tidak menunjukkankinerja yang memuaskan, atau bilamana !apis Pondasi Semen anah yang dihampar 

ini dalam segala hal tidak memenuhi ketentuan yang disyaratkan dalam Spesifikasi,

maka lajur percobaan ini harus disingkirkan seluruhnya dari jalan tersebut dan tanah

dasarnya harus diperbaiki lagi untuk penyipan badan jalan. #ilamana Direksi

Pekerjaan menerima lajur percobaan ini sebagai bagian dari Pekerjaan, !apis

Pondasi Semen anah ini akan diukur dan dibayar sebagai bagian dari Pekerjaan.

idak ada pembayaran untuk lajur percobaan yang dilaksanakan di luar lapangan

5proyek).

d) -ika Direksi Pekerjaan menyetujui sisa lajur percobaan untuk digabungkan sebagai

 bagian dari Pekerjaan, bahan Pondasi anah Semen tersebut harus diukur dandibayar sebagai bagian dari Pekerjaan. Untuk lajur percobaan yang dilaksanakan di

4 9 /(

7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen

http://slidepdf.com/reader/full/divisi-5-perkerasan-berbutir-dan-perkerasan-beton-semen 49/80

SPESIFIKASI UMUM 2010

luar lapangan tersebut, tidak ada pembayaran. Semua tahap pelaksanaan, masa

 pera6atan dan pengujian dari lajur percobaan akan dia6asi dengan cermat oleh

Direksi Pekerjaan, yang dapat meminta 3ariasi prosedur kerja atau jumlah dan jenis

dari pengujian yang menurut pendapatnya diperlukan untuk memperoleh informasi

yang bermanfaat semaksimal mungkin dari percobaan ini. Pemeriksaan selama

 percobaan harus termasuk, tetapi tidak terbatas pada, penentuan yang berikut ini %

i) 'ecocokan, efisiensi dan keefektifan umum dari cara dan peralatan yang

diusulkan oleh Penyedia -asa, ditentukan dalam hal kecepatan dan seluruh

kemampuan dan keberhasilan dalam melaksanakan percobaan iniM

ii) Derajat penghalusan tanah yang dicapai, ditentukan bersama9sama dengan

cara 3isual maupun dengan cara pencatatan jumlah lintasan penghalusan yang

diperlukan untuk mencapai derajat kehalusan yang diminta pada Pasal

4./.4..5c) dalam Spesifikasi iniM

iii) 'adar air optimum untuk penghalusan tanah, ditentukan dari penghalusan

tanah dengan 3ariasi kadar air diterapkan pada ruas yang berbeda dari lajur 

 percobaan dan membandingkan derajat kehalusan yang diperoleh dengan

kadar air yang diperoleh dari pengujian di laboratorium pada benda uji yang

diambil selama operasi penghalusanM

i3) 'ehomogenan campuran yang diperoleh dari teknik penyebaran dan

 pencampuran yang digunakan, ditentukan dengan cara 3isual selama operasi

 penghalusan dan dengan cara membandingkan 3ariasi kekuatan dari satu titik 

ke titik lainnya dengan pengujian Scala Penetrometer yang dilakukan hari

setelah penghamparan dengan frekuensi seperti yang ditentukan pada Pasal

4./.<.4)M

3) 'eefektifan penggilasan dan pemadatan, ditentukan dengan pengujian Scala

Penetrometer segera setelah setiap kali atau beberapa kali dilintasi oleh alat

 pemadat, untuk mendapatkan hubungan antara jumlah lintasan dan kepadatan

yang dicapai, dan dilengkapi dengan pengujian konus pasir 5 and cone) untuk 

memeriksa kepadatan lapangan pada pekerjaan yang sudah selesai dengan

frekuensi seperti yang ditentukan pada Pasal 4./.<./.5b)M

3i) I /ul%in" ratioI antara tanah gembur yang sudah dihaluskan dengan campuran

yang sudah dipadatkan, untuk menentukan tebal bahan gembur yang

diperlukan agar diperoleh rancangan tebal padat lapisan campuranM

3ii) ancangan campuran semen tanah yang memadai, ditentukan dengan

mengadakan pengujian :# dan@atau U:S pada benda uji berumur hari

yang diambil dari campuran sebelum digilas dengan frekuensi yang ditentukan

 pada Pasal 4./.<./.a) dan bilamana dianggap perlu oleh Direksi Pekerjaan

dilengkapi dengan pengujian U:S pada benda uji inti 5core) yang diambil dari

lajur percobaan yang sudah selesaiM

3iii)#atas9batas praktis kepadatan dan kadar air untuk pengendalian pemadatan

didapat dari rancangan campuran laboratorium, ditentukan dengan melakukan

 pengujian kepadatan lapangan dan kadar air lapangan segera setelah campuran

selesai dipadatkan dan membandingkan hasilnya dengan batas9batas yang

diusulkanM

4 9 /*

7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen

http://slidepdf.com/reader/full/divisi-5-perkerasan-berbutir-dan-perkerasan-beton-semen 50/80

SPESIFIKASI UMUM 2010

iK) +ubungan antara :# dan U:S untuk percobaan campuran semen tanah

5dalam keadaan dimana pengujian :# disetujui atau diperintahkan oleh

Direksi Pekerjaan untuk serangkaian pemantauan pengendalian kekuatan),

ditentukan pada langkah 53ii) di atas dengan menyiapkan dan menguji benda

uji tersebut dengan dua cara pengujian dan membandingkan kekuatan rata9rata

yang diperoleh dari setiap cara pengujian pada umur 1, dan ( hariM

K) +ubungan antara Scala Penetration Reitance  5SP) dan kekuatan 5:# 

dan@atau U:S) untuk percobaan campuran semen tanah, ditentukan dengan

melaksanakan pengujian dengan alat penetrometer segera setelah dipadatkan

5langkah 53) di atas), hari setelah dipadatkan 5langkah 5i3) di atas) dan (

hari setelah dipadatkan, dan membandingkan hasil SP rata9rata yang

diperoleh dari setiap rangkaian pengujian dan hasil pengujian U:S dan :# 

yang dilaksanakan seperti dilangkah 5iK) di atasM

Ki) 'ebutuhan dan cara yang paling tepat untuk induksi dan pengendalian

keretakan adalah dengan penggilasan 5 !roof roolin" ), ditentukan dengan

mengamati lajur percobaan selama masa pera6atan dan, bilamana retak susut berkembang secara berlebihan, adalah dengan pengendalian penggunaan

 berbagai jenis dan berat dari mesin gilasM

Kii) -enis selaput tipis 5membran) dan cara pera6atan pada !apis Pondasi Semen

anah yang paling tepat, ditentukan dengan cara 3isual pada permukaan lajur 

 percobaan dan kecepatan hilangnya air yang dapat ditentukan dengan

 pengujian kadar airM

Kiii)#atas Scala Penetration Reitance 5SP) akan digunakan untuk menentukan

Iebal 2fektifI !apis Pondasi Semen anah, yang diperoleh dari catatan

 penetrasi pada langkah 5K) di atas untuk lokasi dimana tebal bahan yangmemenuhi ketentuan diketahui secara akurat 5diambil dari serangkaian benda

uji inti pada titik lokasi pengujian penetrometer dan dari pengujian kekuatan

yang dilakukan pada contoh campuran tanah semen, yang diambil dari titik 

lokasi pengujian penetrometer sebelum dipadatkan)M

Ki3)-umlah lapisan yang diperlukan untuk memperoleh !apis Pondasi Semen

anah yang memenuhi ketentuan dengan rancangan tebal penuh 5 full dei"n

de!t#), ditentukan dengan 3ariasi jumlah lapisan diterapkan pada ruas yang

 berbeda dari lajur percobaanM dimana penggunaan lapisan tunggal yang

disarankan, penggunaan dua lapisan yang lebih tipis atau lebih juga harus

dicoba dan die3aluasi.

e) #erdasarkan data yang diperoleh dari lajur percobaan dan tidak lebih cepat dari 1/ hari

setelah lajur percobaan dihampar, Direksi Pekerjaan dapat memberikan persetujuan

kepada Penyedia -asa untuk meneruskan seperti yang direncanakan, atau persetujuan

untuk meneruskannya dengan modifikasi apapun terhadap rancangan campuran atau

 prosedur pelaksanaan yang dianggap perlu, atau Direksi Pekerjaan dapat menolak 

untuk meneruskannya dan sebaliknya memerintahkan Penyedia -asa untuk 

melaksanakan percobaan lanjutan dengan bahan yang diusulkan, atau mengusulkan

 pemakaian jenis tanah lainnya atau mengganti atau menambahkan kapasitas instalasi

dan peralatannya.

4 9 40

7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen

http://slidepdf.com/reader/full/divisi-5-perkerasan-berbutir-dan-perkerasan-beton-semen 51/80

SPESIFIKASI UMUM 2010

5.4.5 

PENGHAMPARAN DAN PEN(AMPURAN 

1) Penyiapan anah Dasar

a) Pekerjaan penyiapan tanah dasar harus dilakukan sesuai dengan Pasal ini dan

ketentuan pada Seksi . dari Spesifikasi ini, terhadap garis, ketinggian dan dimensiseperti yang ditunjukkan dalam Gambar atau yang diperintahkan oleh Direksi

Pekerjaan.

 b) 7rti dari tanah dasar adalah permukaan tanah yang sudah disiapkan untuk 

 pelaksanaan pekerjaan lanjutan yang akan dilaksanakan. 'ecuali bilamana ele3asi

 perkerasannya harus dinaikkan 5raiin" of t#e !a$ement "rade) seperti yang

ditunjukkan pada Gambar, maka permukaan tanah dasar harus sama tinggi dengan

 permukaan jalan lama, kecuali kalau diperintahkan lain oleh Direksi Pekerjaan .

c) Permukaan jalan lama harus dibersihkan dari bahan yang tidak diinginkan dan

kemudian digilas 5 !roof-rollin" ). Setiap ketidakrataan atau amblas yang terjadi pada

 permukaan tanah dasar selama pemadatan harus diperbaiki dengan menggemburkan

lokasi tersebut dan menambah, membuang atau mengganti bahan, menyesuaikan

kadar air jika diperlukan, dan memadatkannya kembali supaya permukaannya halus

dan rata.

d) 0 cm tanah di ba6ah tanah dasar harus dipadatkan sampai kepadatan seperti yang

ditentukan oleh S;$ 09((91**, tidak boleh kurang dari *4 ? kepadatan kering

maksimum 5maximum dry denity) yang diperoleh sesuai dengan S;$ 1/ % 00(.

e) Selain kalau disetujui oleh Direksi Pekerjaan, nilai :# tanah yang disiapkan

 bilamana diuji sesuai dengan S;$ 091//91*(*, paling sedikit harus <? 5enam

 persen) setelah direndam selama empat hari bila dipadatkan sampai 100? kepadatankering maksimum seperti yang ditentukan sesuai S;$ 1/ % 00(. #ilamana kondisi

kekuatan ini tidak dapat dicapai, Direksi Pekerjaan dapat memerintahkan Penyedia

-asa untuk melaksanakan perbaikan tanah dasar yang mencakup pembuangan dan

 penggantian bahan yang tidak memenuhi ketentuan atau melapisinya dengan bahan

 berbutir dengan proporsi tertentu sebagaimana diperlukan sehingga memenuhi

Spesifikasi ini.

f) Setelah selesai pemadatan dan sebelum memulai operasi berikutnya, permukaan

tanah dasar harus memenuhi toleransi permukaan yang ditentukan pada Pasal ..1.

dari Spesifikasi ini.

g) Setiap lokasi tanah dasar yang menjadi lumpur, pecah9pecah atau lepas karena cuaca

atau kerusakan lainnya sebelum dimulainya penghamparan !apis Pondasi Semen

anah harus diperbaiki sampai memenuhi Spesifikasi ini dengan biaya Penyedia -asa

sendiri.

h) Sebelum penghamparan !apis Pondasi Semen anah pada setiap ruas, tanah dasar 

 padat yang sudah disiapkan harus dibersihkan dari debu dan bahan lainnya yang

mengganggu dengan kompresor angin atau cara lain yang disetujui, dan harus

dilembabkan bilamana diperlukan, seperti yang diperintahkan oleh Direksi

Pekerjaan.

) Pemilihan :ara Untuk Pencampuran dan Penghamparan

4 9 41

7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen

http://slidepdf.com/reader/full/divisi-5-perkerasan-berbutir-dan-perkerasan-beton-semen 52/80

SPESIFIKASI UMUM 2010

a) Pencampuran tanah, semen dan air harus dilakukan dengan cara pencampuran di

tempat 5mix-in-!lace) atau instalasi pencampur pusat 5central-!lant-mix). Fperasi

dengan instalasi pencampur biasanya dibatasi hanya untuk tanah berplastisitas

rendah. Suatu indikator batas atas dari plastisitas tanah yang masih dapat

menggunakan instalasi pencampur pusat dapat diperoleh dengan mengalikan indeks

 plastisitas tanah dengan persen lolos ayakan ;o./0. #ilamana nilainya kurang dari

400 cara pencampuran dengan instalsi dapat digunakan. 

 b) #erbagai macam alat yang dapat digunakan untuk pencampuran di tempat dapat

dibagi dalam empat kelompok %

a) Penggaru piringan untuk peralatan pertanian, luku piringan untuk peralatan

 pertanian dan motor gradersM

 b) ota3ator IringanI yang mesinnya kurang dari 100 P' 5enaga 'uda)M

c) ota3ator untuk pekerjaan berat yang mesinnya lebih dari 100 P', sering

disebut IPul3imiKersI 5alat penghalus tanah)M

d) &esin stabilisasi tanah satu lintasan 5 in"le-!a oil tabiliation mac#ine),

 biasanya mesinnya lebih dari 100 P'M

#atas atas plastisitas tanah yang dapat dikerjakan dengan berbagai macam mesin

 berikut ini yang dicantumkan di dalam abel 4./.4.

abel 4./.4.51) Petunjuk Untuk Pemilihan 7lat9alat "ang :ocok

Petunjuk -enisPeralatan

$ndeks Plastisitas anahDikalikan Persen !olos

7yakan ;o./0

ebal Perkiraan

&aksimum "ang &ampuDilakukan Dalam Satu

!apis 5cm)

&esin Pencampuran Pusat 400 ak Dibatasi

Penggaru Piringan, !uku

Piringan, dsb, dan motor

grader

1000 1 s@d 14

oto3ator ingan 5 100

P' )

000 14

oto3ator untuk Pekerjaan

#erat 5 Q 100 P' )

400 0 s@d 0

tergantung jenis tanah

dan P' mesin yang

tersedia

&esin Stabilisasi anah

Satu !intasan

000 s@d 000

tergantung P' mesin

0

:atatan %

Peralatan tidak akan diterima atau ditolak berdasarkan tabel ini, dan hanya diberikan sebagai petunjukumum untuk membantu Penyedia -asa.

) Penghamparan dan Pencampuran dengan :ara Pencampuran Di empat 5 Mix-In Place )

4 9 4

7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen

http://slidepdf.com/reader/full/divisi-5-perkerasan-berbutir-dan-perkerasan-beton-semen 53/80

SPESIFIKASI UMUM 2010

a) anah dari lokasi sumber bahan yang telah disetujui harus dihampar dan disebar 

sampai rata di atas tanah dasar yang sudah disiapkan serta kadar airnya disesuaikan

seperlunya untuk mendapatkan penghalusan tanah yang optimum. #ilamana

 pengeringan diperlukan, kecepatan pengeringan harus dimaksimumkan dengan terus

menerus menggaru tanah memakai luku pertanian, atau peralatan sejenis, dan@atau

 beberapa lintasan a6al pul3iriHer 5penghalus tanah) sampai tanah tersebut cukup

kering untuk dikerjakan.

 b) 'adar air optimum tanah untuk penghalusan harus berada di ba6ah kadar air tanah

untuk 'epadatan 'ering &aksimum, seperti yang ditentukan pada S;$ 1/ % 00(,

dan akan dirancang oleh Direksi Pekerjaan berdasarkan Percobaan !apangan 76al

seperti yang diuraikan dalam Pasal 4././ dari Spesifikasi ini. Selain kalau disetujui

oleh Direksi Pekerjaan, pekerjaan penghalusan harus dilaksanakan bilamana kadar 

air tanah berada dalam rentang ? 5dari berat tanah kering) dari angka yang telah

dirancang.

c) Sebelum semen ditambahkan, tanah itu harus dihaluskan sedemikian, kecuali untuk 

 partikel batu atau kerikil, sehingga memenuhi ketentuan di ba6ah ini bilamanadiayak secara kering %

!olos 7yakan 4 mm % 100 ?

!olos 7yakan ;o./ % 4 ?

d) anah yang sudah dihaluskan harus disebar dengan ketebalan sedemikian, sehingga

setelah dipadatkan mencapai ketebalan lapisan yang dirancang, harus dalam batas

toleransi yang disyaratkan pada Pasal 4./.1..b). 'etebalan yang tepat dari bahan

gembur yang akan dihampar, harus seperti yang ditentukan dalam percobaan

lapangan 5Pasal 4././ di atas). -umlah lapisan yang diperlukan untuk mendapatkan

tebal rancangan penuh !apis Pondasi Semen anah harus seperti yang diperintahkanoleh Direksi Pekerjaan dan harus berdasarkan kehomogenan dan derajat kepadatan

yang dapat dicapai oleh Penyedia -asa. Perintah Direksi Pekerjaan untuk menambah

 jumlah lapisan tidak dapat dijadikan dasar untuk penambahan 6aktu pelaksanaan

 pekerjaan.

e) Setelah penghalusan tanah sampai memenuhi ketentuan, sesuai dengan kriteria yang

diberikan dalam Pasal 4./.4..5c) di atas, semen harus ditebar secara merata di atas

tanah, baik dengan tangan maupun dengan mesin penebar, pada takaran yang

dihitung sedemikian untuk memperoleh kadar semen seperti yang dirancang oleh

Direksi Pekerjaan berdasarkan rancangan campuran laboratorium dan Percobaan

!apangan 76al. #ilamana ditebar dengan tangan, petunjuk untuk jarak yang

diperlukan untuk standar penempatan semen /0 kg per Hak diberikan di !embar 

1.10.1 dari Gambar.

f) Setelah semen disebar merata, serangkaian lintasan mesin pencampur harus

dilaksanakan sampai seluruh tanah dan semen tercampur merata, yang ditunjukkan

dari meratanya 6arna adukan. -umlah lintasan yang diperlukan haruslah

sebagaimana yang dirancang oleh Direksi Pekerjaan berdasarkan Percobaan

!apangan 76al 5Pasal 4././.1 di atas) dan berdasarkan kehomogenan campuran yang

diperoleh dalam pekerjaan yang sedang berlangsung, seperti yang ditunjukkan oleh

 pengujian pengendalian dengan Scala Penetrometer .

4 9 4

7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen

http://slidepdf.com/reader/full/divisi-5-perkerasan-berbutir-dan-perkerasan-beton-semen 54/80

SPESIFIKASI UMUM 2010

g) #ilamana tidak diperintahkan lain oleh Direksi Pekerjaan, pekerjaan penempatan

tanah, penghalusan tanah dan pencampuran semen tanah harus selalu dilaksanakan

dari ba6ah dengan ketinggian berapapun menuju keatas 5yaitu kearah tanjakan).

h) #ilamana semen dan tanah dianggap telah tercampur merata, kadar airnya harus

ditambahkan seperlunya untuk menyamai batas kadar air yang ditentukan dalam prosedur rancangan campuran laboratorium seperti yang diuraikan di Pasal 4./..

dari Spesifikasi ini atau seperti yang dirancang oleh Direksi Pekerjaan berdasarkan

Percobaan !apangan 76al atau cara lainnya. Pada umumnya, batas ba6ah kadar air

untuk campuran semen tanah akan ditentukan sebagai 'adar 7ir Fptimum 5F&:) di

laboratorium dan batas atasnya harus ? 5dari berat campuran semen tanah) lebih

tinggi daripada F&:, seperti yang diuraikan pada Pasal 4./. dari Spesifikasi ini.

7ir yang ditambahkan pada semen tanah harus dicampur sampai merata dengan

menambahkan beberapa kali lintasan mesin pencampur dan pemadatan harus segera

dilaksanakan setelah lintasan ini selesai.

/) Pencampuran dan Penghamparan &enggunakan :ara &esin erpusat 5)entral-Plant  )

a) &esin pencampur yang tetap 5tidak berpindah) dapat menggunakan cara takaran

 berat 5&ei"#t-batc#in" ) atau cara pemasokan menerus 5continou feeder ) dan dapat

dilengkapi dengan pengaduk pedal 5 !addle mixer) maupun jenis panci 5 !an mixer).

 

 b) #ilamana cara takaran berat digunakan, jumlah bahan tanah dan semen yang harus

diukur dengan tepat pertama9tama harus dimasukkan kedalam instalasi pencampur 

kemudian air ditambahkan secukupnya agar kadar air hasil campuran terletak dalam

rentang yang dirancang umtuk pemadatan di lapangan. Perhatian khusus harus

diberikan ke instalasi pencampur jenis takaran berat 5batc#) dengan pengaduk pedal

untuk memastikan bah6a semua semen tersebar merata di loading skip dan dipasok 

merata di seluruh bak pencampur. #aik pencampur jenis pedal maupun jenis panci,semen harus ditakar secara akurat dengan timbangan atau alat penakar yang terpisah,

dan kemudian dicampur dengan bahan tanah yang akan distabilitasi. #ahan tanah

harus dicampur sedemikian sehingga terdistribusi merata di seluruh campuran.

c) #ilamana cara takaran dengan pemasok menerus 5continou-feed ) digunakan, pedal

 pencampur, baffels dan kecepatan pemasukan bahan harus disesuaikan agar 

 bahanbahannya tercampur merata. Semprotan yang digunakan untuk 

mendistribusikan air kedalam pencampur harus disesuaikan agar dapat memberikan

kadar air yang merata di seluruh campuran.

d) -umlah dan kapasitas kendaraan pengangkut bahan campuran harus disesuaikan

dengan hasil campuran yang dihasilkan instalasi pencampur dan kecepatan

 pelaksanaan yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jad6al

yang ditentukan.

e) :ampuran harus dihampar di atas tanah dasar yang sudah dilembabkan dengan tebal

lapisan yang seragam dan harus dihampar dengan mesin penghampar 5 !a$in" 

mac#ine) atau kotak penyebar 5 !reader box) yang dioperasikan secara mekanis

dimana dapat meratakan campuran dengan suatu ketebalan yang merata. #ahan harus

dihampar sedemikian hingga setelah dipadatkan mencapai tebal lapisan yang

dirancang, dalam toleransi yang disyaratakan pada Pasal 4./.1..b).

4) Pemadatan

4 9 4/

7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen

http://slidepdf.com/reader/full/divisi-5-perkerasan-berbutir-dan-perkerasan-beton-semen 55/80

SPESIFIKASI UMUM 2010

a) Pemadatan untuk campuran semen tanah harus dimulai sesegera mungkin setelah

 pencampuran dan seluruh operasi, termasuk pembentukan dan penyelesaian akhir,

dan harus diselesaikan dalam 6aktu <0 menit sejak semen yang pertama tercampur 

tanah. Semua operasi penghamparan, pencampuran, dan pemadatan dari !apis

Pondasi Semen anah harus dilaksanakan dalam ruas9ruas yang pendek dan bahansetiap ruas harus dipadatkan dan dibentuk sampai selesai sebelum pencampuran pada

ruas berikutnya dapat dimulai.

 b) Panjang maksimum setiap ruas yang diijinkan akan dirancang oleh Direksi Pekerjaan

 berdasarkan kapasitas produksi Penyedia -asa dan kapasitas, seperti yang

ditunjukkan selama Percobaan !apangan 76al 5Pasal 4././) atau dari yang

sesudahnya, tetapi dalam keadaan apapun tidak boleh lebih panjang dari 00 meter.

#ilamana Direksi Pekerjaan telah membatasi panjang ruas pelaksanaan pekerjaan,

 pembatasan ruas ini dapat saja dibatalkan jika Penyedia -asa dapat membuktikan

sampai diterima Direksi Pekerjaan bah6a Penyedia -asa telah menambah kapasitas

 produksi yang mencukupi, tetapi dalam hal apapun Penyedia -asa tidak dapat

meminta perpanjangan 6aktu penyelesaian pekerjaan sehubungan dengan pembatasan panjang ruas pelaksanaan pekerjaan oleh Direksi Pekerjaan.

c) Pemadatan a6al harus dilaksanakan dengan penggilas  #ee!foot , penggilas roda

karet atau penggilas beroda halus, dimana penggilas ini tidak boleh membebani

secara langsung pada bahan semen tanah yang sudah dihampar, baik dalam kondisi

sudah mengeras maupun sebagian sudah mengeras.

d) Setelah penggilasan a6al, pembentukan dengan motor grader mungkin diperlukan

sebelum penggilasan akhir. Pemadatan harus diselesaikan dengan penggilas roda

karet atau penggilas beroda halus bersamaan dengan motor grader untuk membentuk 

!apis Pondasi Semen anah seperti yang rancangannya. Pada umumnya, penggilasanakhir perlu disertai penyemprotan sedikit air untuk membasahi permukaan yang

kering selama operasi pemadatan. Derajat kepadatan yang dicapai di seluruh lapisan

!apis Pondasi Semen anah harus lebih besar dari *? kepadatan kering maksimum

laboratorium atau lebih tinggi dari batas kepadatan lainnya yang mungkin

ditentukan oleh Direksi Pekerjaan dari hasil pengujian rancangan campuran

laboratorium, dan dari Percobaan !apangan, atau dari pengujian pengendalian mutu

yang sedang berjalan.

e) Perhatian khusus harus diberikan untuk memperoleh pemadatan penuh di sekitar 

sambungan memanjang maupun melintang. Sebelum setiap bahan baru disambung

dengan bahan yang telah dipadatkan sebelumnya, ujung bahan dari pekerjaan

sebelumnya harus dipotong sampai memperoleh permukaan 3ertikal sehingga dapat

dicapai pemadatan penuh pada tebal lapisan yang diperlukan. #ahan pada

sambungan melintang antara ujung akhir ruas pekerjaan yang lampau dengan ujung

a6al dari ruas baru harus dipadatkan dengan penggilasan melintang 5melintang jalan)

sedemikian hingga seluruh tekanan roda penggilas diarahkan pada sambungan tanpa

menyentuh secara langsung pada bahan dari pekerjaan sebelumnya. &alahan,

Direksi Pekerjaan dapat memerintahkan penambahan pemadatan dengan

menggunakan alat timbris mekanis 5tam!in" com!actor ) untuk memastikan

 pemadatan yang cukup pada sambungan.

f) Permukaan !apis Pondasi Semen anah yang telah selesai harus ditutup dengan

rapat, bebas dari pergerakan yang disebabkan oleh peralatan dan tanpa bekas jejak 

4 9 44

7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen

http://slidepdf.com/reader/full/divisi-5-perkerasan-berbutir-dan-perkerasan-beton-semen 56/80

SPESIFIKASI UMUM 2010

roda pemadat, lekukan, retak atau bahan yang lepas. Semua bagian yang lepas,

segregasi atau yang cacat lainnya harus diperbaiki sesuai dengan Pasal 4./.1..

g) Segera setelah pemadatan dan pembentukan lapisan terakhir !apis Pondasi Semen

anah, butiran batu 5c#i!!in" ) yang memenuhi ketentuan dalam Seksi <. dari

Spesifikasi ini ditebar secara merata di atas permukaan !apis Pondasi Semen anahdan dibenamkan pada permukaan dengan penggilasan. #utiran batu harus berukuran

nominal 1 mm dengan takaran kira9kira 1, kg@m.

<) Pera6atan

a)  Segera setelah pemadatan dan pembentukan !apis Pondasi Semen anah dan

 penanaman butiran batu, selaput tipis untuk pera6atan 5curin" membrane) harus

dipasang di atas hamparan dalam periode sebagaimana yang disebutkan dalam 5b) di

 ba6ah ini. )urin" membrane ini dapat berupa %

i) !embaran plastik kedap air yang telah disetujui, dikaitkan secukupnya supaya

tidak terbang tertiup angin dan dengan sambungan tumpang tindih palingsedikit 00 mm dan dipasang untuk menjaga kehilangan airM atau

ii) #ahan karung goni yang harus selalu basah selama masa pera6atanM atau

iii) #ahan lainnya yang terbukti efektif selama Percobaan !apangan 76al dan

disetujui oleh Direksi Pekerjaan .

 b) I)urin" membraneI harus dipertahankan di tempat selama hari setelah

 pencampuran dan penghamparan !apis Pondasi Semen anah, atau seperti yang

diperintahkan lain oleh Direksi Pekerjaan berdasarkan percobaan lapangan.

Pera6atan harus dilanjutkan sampai penghamparan aspal di atas !apis PondasiSemen anah. Pada saat itu Icurin" membraneI harus dipindahkan dan !apis esap

Pengikat disemprotkan sesuai dengan ketentuan Seksi <.1 dari Spesifikasi. 7kan

tetapi, dalam 6aktu / jam pertama dari masa pera6atan, !apis esap Pengikat tidak 

 boleh diterapkan.

c) !alu lintas atau peralatan untuk pelaksanaan pekerjaan tidak diijinkan mele6ati

 permukaan jalan sampai pelapisan campuran aspal telah dilaksanakan. Selama masa

tunggu ini Penyedia -asa harus menjaga arus lalu lintas yang melalui Pekerjaan ini

dengan menyediakan jalan memisah atau jalan alih 5detour ) yang memadai, sesuai

dengan ketentuan yang disyaratkan pada Pasal 4./.1.* dan Seksi 1.( dari Spesifikasi.

d) Pengendalian penggilasan !apis Pondasi Semen anah dapat diperintahkan oleh

Direksi Pekerjaan pada a6al masa pera6atan untuk mengurangi ukuran dan jarak 

retak susut.. Penambahan penggilasan ini harus ditentukan dari Percobaan !apangan

76al, seperti yang diuraikan dalam Pasal 4././.1.5c).

e) #ilamana !apis Pondasi Semen anah akan dibuat dalam dua lapisan atau lebih,

setiap lapisan yang sudah dihampar harus dira6at sesuai dengan Spesifikasi ini

 paling sedikit hari sebelum lapisan yang berikutnya dapat dihampar.

5.4.3 

PENGENDALIAN MUTU1) Pengendalian Penyiapan anah Dasar

4 9 4<

7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen

http://slidepdf.com/reader/full/divisi-5-perkerasan-berbutir-dan-perkerasan-beton-semen 57/80

SPESIFIKASI UMUM 2010

a) >rekuensi pengujian pengendalian pemadatan pada tanah dasar harus seperti yang

diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan berdasarkan kondisi lokasi kerja. Paling tidak,

 pengujian kepadatan dengan konus pasir 5 and cone) harus dilaksanakan di

sepanjang proyek dengan jarak tidak melebihi 00 m, dan paling sedikit sebuah

 pengujian kepadatan kering maksimum laboratorium harus dilaksanakan untuk setiap10 pengujian kepadatan di lapangan.

 b) >rekuensi pengambilan contoh dan pengujian tanah dasar untuk :# harus seperti

yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan berdasarkan berbagai macam jenis tanah

yang ditemui. Paling sedikit diperlukan satu pengujian :# untuk setiap jenis tanah

dasar yang terdapat di sepanjang proyek.

) Pengendalian Penghalusan anah

a) :ontoh tanah yang telah dihaluskan harus diambil dan diuji di lapangan, untuk 

menyesuaikan ukuran partikel dengan yang diberikan dalam Pasal 4./.4..c), dengan

 jumlah pengambilan contoh sebanyak lima contoh untuk setiap ruas pekerjaan 5dari

00 meter atau kurang).

 b) #ilamana setiap pengujian tunggal mengalami kegagalan, penghalusan harus

dilanjutkan untuk seluruh ruas pekerjaan tersebut.

) Pengendalian 'adar 7ir Untuk Fperasi Pencampuran Di empat

a) 'ecuali diperintahkan lain oleh Direksi Pekerjaan, pengambilan contoh dan

 pengujian untuk pengendalian kadar air selama penghamparan dan pencampuranharus dilaksanakan dengan jarak yang tidak lebih dari 100 meter di sepanjang

 proyek, dan pada setiap lokasi pengambilan contoh akan termasuk pengambilan dan

 pengujian contoh berikut ini %

i) Sebuah contoh tanah saat baru dihampar di atas jalan 5untuk menentukan

kebutuhan pengeringan atau pembasahan sebelum penghalusan)M

ii) Sebuah contoh setelah pencampuran semen dengan tanah 5untuk menentukan

 jumlah air yang perlu ditambahkan agar dapat mencapai kadar air yang

ditentukan untuk pemadatan)M

iii) Satu contoh atau lebih setelah pencampuran air yang ditambahkan kedalam

campuran semen tanah 5untuk memeriksa apakah kadar air yang dirancang

untuk pemadatan sudah dicapai).

 b) Pada umumnya nilai9nilai pengujian kadar air tidak akan diperoleh sampai setiap

ruas pekerjaan telah dipadatkan, akan tetapi, hasil pengujian pada setiap hari kerja

harus diambil untuk menghitung optimasi pada hari kerja berikutnya.

/) Pengendalian Pemadatan Pada !apis Pondasi Semen anah

a) Segera sebelum pemadatan dimulai, contoh9contoh campuran semen tanah gembur 

harus diambil dari lokasi yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan dengan inter3al

satu dengan lainnya tidak lebih dari 400 meter di sepanjang proyek. !okasi yang

4 9 4

7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen

http://slidepdf.com/reader/full/divisi-5-perkerasan-berbutir-dan-perkerasan-beton-semen 58/80

SPESIFIKASI UMUM 2010

dipilih untuk pengambilan contoh harus bertepatan dengan penampang melintang

yang dipantau, diperiksa dengan sur3ei ele3asi permukaan maupun Scala ,ynamic

)one Penetrometer   5lihat Pasal 4./.<.< dari Spesifikasi ini). Pengambilan contoh

tersebut harus dilaksanakan sesegera mungkin, untuk mengurangi keterlambatan

dimulainya penggilasan. :ontoh yang diambil harus segera dimasukkan dalam

kantong plastik yang kedap atau tempat penyimpanan lainnya dan ditutup rapat

untuk diba6a ke laboratorium lapangan dimana contoh9contoh ini akan 5tanpa

ditunggu lagi, untuk menjaga kehilangan air) digunakan baik untuk pembuatan benda

uji untuk pengujian kepadatan kering maksimum maupun pengujian kekuatan 5baik 

U:S maupun :#, sesuai dengan yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan).

'ecuali diperintahkan lain oleh Direksi Pekerjaan, dua benda uji harus disiapkan

untuk menentukan kepadatan kering maksimum 5menggunakan pemadatan S;$ 1/

% 00() dan empat benda uji harus disiapkan untuk pengujian kekuatan

5menggunakan S;$ 091//91*(* untuk pengujian :# atau S;$ 09<*(900

untuk pengujian U:S).

 b) Segera setelah pemadatan setiap lapisan selesai dilaksanakan, pengujian kepadatanlapangan 5S;$ 09((91**) harus dilaksanakan, di lokasi yang diperintahkan oleh

Direksi Pekerjaan dengan inter3al tidak melebihi 100 m di sepanjang jalan. Setiap

lokasi pengujian yang kelima harus sama dengan lokasi pengambilan contoh semen

tanah gembur sebelum penggilasan. +asil kepadatan dan kadar air pengujian konus

 pasir 5 and-cone) harus dibandingkan dengan nilai rata9rata dari kapadatan kering

maksimum dan kadar air optimum yang diukur dari dua benda uji, seperti yang

diuraikan pada butir 5a) di atas, untuk menentukan persentase pemadatan yang

dicapai di lapangan dan menentukan apakah pengendalian kadar air di lapangan

cukup memadai.

4) Pengendalian 'ekuatan dan 'ehomogenan dari !apis Pondasi Semen anah

a) Setelah pencetakan benda uji, keempat benda uji untuk pengujian kekuatan yang

diuraikan pada Pasal 4./.<./ di atas harus dira6at dengan kelembaban yang tinggi di

dalam kantong plastik yang ditutup rapat, menggunakan cara yang diuraikan pada

Pasal 4./...b) dari Spesifikasi ini kecuali dua benda uji yang pertama harus dira6at

di dalam kantong plastik sampai 6aktu pengujian dan dua benda uji yang kedua

harus dikeluarkan dari kantong plastik setelah pera6atan selama hari dan direndam

di dalam bak air untuk selama / hari sebelum pengujian. 'eempat benda uji tersebut

harus diuji kekuatannya pada umur hari setelah pencetakan benda uji dan pada hari

yang sama juga dilakukan pengujian dengan Scala Penetrometer  di lapangan pada

 penampang melintang tempat pengambilan contoh semen tanah. ;ilai rata9rata

kekuatan dari dua benda uji yang direndam harus dicatat sebagai kekuatan

laboratorium semen tanah untuk ruas jalan dimana contoh tersebut diambil, dan

harus dibandingkan dengan kekuatan sasaran 5target strength) yang disyaratkan pada

abel 4./. atau yang ditentukan oleh Direksi Pekerjaan. Dari nilai kekuatan

laboratorium ini, kekuatan !apis Pondasi Semen anah di lapangan juga dapat

diperkirakan, pertimbangan akan diberikan untuk tingkat pemadatan yang dapat

dicapai di lapangan, dan nilainya dibandingkan dengan nilai minimum yang

disyaratkan atau dirancang.

 b) ;ilai rata9rata kekuatan dari dua benda uji yang tidak direndam harus dibandingkan

terhadap nilai rata9rata kekuatan yang diperoleh dari hitungan pukulan pada

 pengujian dengan Scala Penetrometer  di lokasi pengambilan contoh, sehingga hasil perbandingan ini dapat digunakan oleh Direksi Pekerjaan untuk pengecekan dan

4 9 4(

7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen

http://slidepdf.com/reader/full/divisi-5-perkerasan-berbutir-dan-perkerasan-beton-semen 59/80

SPESIFIKASI UMUM 2010

 bilamana dipandang perlu, Direksi Pekerjaan akan memerintahkan penyesuaian

kalibrasi antara Scala Penetration Reitance 5SP) dan kekuatan 5U:S atau :#).

c) +asil pengujian dengan Scala Penetrometer   yang dilaksanakan untuk memantau

tebal lapisan, seperti yang diuraikan pada Pasal 4./.<.< dari Spesifikasi ini, juga akan

digunakan untuk memeriksa seluruh kekuatan rata9rata dan kehomogenan dari sementanah yang dikerjakan. Dengan menggunakan kalibrasi yang ditunjukkan pada

!embar 1.10.4 dari Gambar, disesuaikan bila dipandang perlu seperti yang

disyaratkan dalam 5b) di atas, nilai rata9rata kekuatan dari dua per tiga seluruh tebal

lapisan dari !apis Pondasi Semen anah dapat ditentukan dari setiap catatan

 penetrasi, suatu nilai rata9rata kekuatan untuk setiap 00 meter 5atau kurang) ruas

 jalan dengan !apis Pondasi Semen anah harus lebih besar dari kekuatan sasaran

5tar"et tren"t#) yang disyaratkan dalam abel 4./., dan tidak satupun nilainya yang

 boleh kurang dari kekuatan minimum yang disyaratkan dalam abel 4./..

d) #ilamana terjadi perbedaan pendapat tentang kekuatan aktual di lapangan dari !apis

Pondasi Semen anah yang sudah selesai dikerjakan, Direksi Pekerjaan akan

memerintahkan Penyedia -asa untuk mengambil dan menguji benda uji inti 5core) berbentuk silinder. Setiap benda uji inti harus dipotong sedemikian hingga tingginya

tepat dua kali garis tengahnya, dan ujung9ujungnya harus diratakan sampai tegak 

lurus sumbu silinder. #ila diuji dengan kuat tekan unconfined, kekuatan benda uji

inti ini harus melampaui batas minimum yang diberikan dalam abel 4./..

<) Pemantauan 'etebalan !apis Pondasi Semen anah

a) 'etebalan !apis Pondasi Semen anah yang telah selesai harus dipantau oleh

Penyedia -asa, di ba6ah penga6asan Direksi Pekerjaan, pada inter3al 40 meter di

sepanjang jalan dengan cara pengukuran ele3asi permukaan dan pengujian dengan

Scala Penetrometer. Dua macam ketebalan yang harus diukur %

i) I'etebalan terpasangI 5 !laced t#ic%ne)M dan ii) I'etebalan efektifI 5effecti$e

t#ic%ne).

 b) 'etebalan terpasang !apis Pondasi Semen anah yang telah selesai harus ditentukan

dan dipantau sebagai perbedaan tinggi permukaan sebelum dan sesudah

 penghamparan !apis Pondasi Semen anah, pada titik9titik penampang melintang

setiap 40 meter sepanjang proyek.. 

c) 'etebalan efektif harus ditentukan dan dipantau sebagai ketebalan bahan !apis

Pondasi Semen anah yang telah selesai dikerjakan dan mempunyai kekuatan yang

melampaui batas minimum yang disyaratkan dalam abel 4./., sebagaimana yang

diukur dengan Scala Penetrometer   pada penampang melintang yang sama dan

sebagaimana pengukuran ele3asi permukaan. Dalam pengukuran ini, hitungan

tumbukan penetrometer harus dikalibrasikan terhadap kekuatan dengan cara yang

diuraikan pada Pasal 4./.<.4 dari Spesifikasi ini dan batas ba6ah ketebalan efektif 

harus diambil sebagai titik pada kur3a hitungan tumbukan setelah dilakukan

 penghalusan kur3a untuk menghilangkan 3ariasi93ariasi yang terjadi berdasarkan

 pengalaman kesalahan pembacaan, dengan batas penetrasi 5cm@tumbukan) di ba6ah

Scala Penetration Reitance 5SP) yang disyaratkan dalam abel 4./. atau seperti

yang ditetapkan Direksi Pekerjaan berdasarkan percobaan lapangan. Untuk 

menghindari terjadinya ketidak9konsistenan, maka pengujian dengan  cala

 !enetrometer   harus selalu dilakukan dengan standar yang sama seperti yangdiuraikan dalam !ampiran 4./.7 dari Spesifikasi ini dan kur3a hitungan tumbukan

4 9 4*

7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen

http://slidepdf.com/reader/full/divisi-5-perkerasan-berbutir-dan-perkerasan-beton-semen 60/80

SPESIFIKASI UMUM 2010

harus diplot dengan asumsi bah6a nilai hitungan tumbukan diperoleh dari setiap

aplikasi tumbukan pada kedalaman yang diukur setelah tumbukan tersebut diberikan.

 

d) Pada setiap penampang melintang yang akan dipantau ketebalannya, titik9titik yang

akan diukur ele3asinya atau diuji oleh penetrometer harus diberi jarak yang sama

satu dengan lainnya dan harus termasuk satu titik pada sumbu jalan, satu titik padatepi luar bahu keras 5#ard #oulder ) untuk kedua sisi jalan, dan titik9titik di

antaranya sebagaimana diperlukan. #ilamana tidak diperintahkan lain oleh Direksi

Pekerjaan, maka jumlah keseluruhan titik pemantauan tiap penampang melintang

harus lima buah. 

#ilamana !apis Pondasi Semen anah dilaksanakan setengah lebar jalan, maka

diperlukan dua titik pengujian yang terletak pada kedua sisi sambungan memanjang

yang digunakan sebagai pengganti titik pengujian pada sumbu jalan.

e) itik pemantauan yang sama harus digunakan baik untuk pengukuran ele3asi

 permukaan maupun untuk pengujian dengan penetrometer. Pada umumnya pengujian

dengan penetrometer hanya dilaksanakan setelah penghamparan lapisan terakhir 5paling atas) dari !apis Pondasi Semen anah selesaiM akan tetapi, bilamana

 pengujian dengan penetrometer dapat juga dilaksanakan pada lapisan antara dari

!apis Pondasi Semen anah sebelum lapisan terakhir dilaksanakan, maka titik9titik 

 pemantauan harus digeser 0 cm di sepanjang jalan untuk setiap lapisan baru, untuk 

menghindari kemungkinan masuknya ujung konus kedalam bahan pada lapisan di

 ba6ahnya yang sudah terganggu oleh pengujian sebelumnya.

f) Setiap pengujian dengan penetrometer untuk pemantauan ketebalan efektif tidak 

 boleh digunakan sebagai dasar pengukuran untuk pembayaran kecuali baik Penyedia

-asa maupun Direksi Pekerjaan, atau yang me6akili telah menyaksikan pengujian

dan menandatangani catatan hitungan tumbukan pada saat pengujian tersebut. 

g) #ilamana terjadi perbedaan pendapat tentang plotting grafik dari data hitungan

tumbukan, atau dari interpretasi ketebalan efektif yang diperoleh dari grafik tersebut,

maka keputusan Direksi Pekerjaanlah yang menjadi keputusan final dan harus

diikuti, kecuali bilamana dalam hal yang demikian Penyedia -asa memilih, atau

diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan, untuk mengambil benda uji inti 5core) untuk 

memastikan kedalaman bahan yang sudah tersemen dengan baik pada titik yang

dipantau ataupun pada titik9titik yang diperdebatkan.

) 'adar Semen

#ilamana !apis Pondasi Semen anah tidak memenuhi ketentuan yang disyaratkan karena

rendahnya mutu ini diperkirakan kekurangan kadar semen, maka Direksi Pekerjaan dapat

memerintahkan Penyedia -asa untuk melaksanakan pengujian sesuai dengan S;$ 09

</1000 untuk menentukan kadar semen aktual dengan cara analitis pada contoh

campuran semen tanah yang diambil dari pekerjaan yang tidak sempurna tersebut.

5.4. PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

1)  Pengukuran untuk Pembayaran 

a) 'uantitas !apis Pondasi Semen anah yang diukur untuk pembayaran adalah jumlah

meter kubik pekerjaan yang diperlukan yang telah selesai sebagaimana diuraikan

4 9 <0

7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen

http://slidepdf.com/reader/full/divisi-5-perkerasan-berbutir-dan-perkerasan-beton-semen 61/80

SPESIFIKASI UMUM 2010

 pada Seksi ini, dihitung dari perkalian panjang ruas yang diukur, lebar rata9rata yang

diterima dan tebal rata9rata yang diterima. Pengukuran harus dilaksanakan oleh

Penyedia -asa dan dia6asi oleh Direksi Pekerjaan .

 b) 'uantitas !apis Pondasi Semen anah yang diterima untuk pengukuran harus tidak 

termasuk daerah9daerah dimana !apis Pondasi Semen anahnya tidak sekuatkekuatan yang dipersyaratkan atau disetujui, atau mengandung bahan yang lepas atau

 bahan yang tersegregasi atau bahan yang merugikan.

c) ebal rata9rata !apis Pondasi Semen anah yang diterima, yang diukur untuk 

 pembayaran untuk setiap ruas haruslah tebal rata9rata !apis Pondasi Semen anah

yang diterima dan diukur pada semua titik pemantauan dalam ruas tersebut. ebal

!apis Pondasi Semen anah yang diterima pada setiap titik pemantauan harus

merupakan Iketebalan efektifI seperti yang didefinisikan dalam Pasal 4./.<.<.c) atau

Iketebalan terpasangI seperti yang didefinisikan dalam Pasal 4./.<.<.b) atau tebal

rancangan nominal seperti yang tercantum dalam Gambar, dipilih mana yang paling

kecil. iga jenis ketebalan ini semuanya harus dipantau pada titik pemantauan yang

sama, yang letaknya harus seperti yang disyaratkan dalam Pasal 4./.<.<.

d) !ebar rata9rata !apis Pondasi Semen anah yang diterima, yang diukur untuk 

 pembayaran untuk setiap ruas haruslah lebar rata9rata yang diterima dan diukur pada

semua penampang melintang dalam ruas tersebut. !ebar yang diterima pada setiap

 pemantauan penampang melintang haruslah lebar rancangan permukaan teratas dari

!apis Pondasi Semen anah, seperti yang ditunjukkan dalam Gambar atau seperti

yang disetujui Direksi Pekerjaan, atau lebar permukaan teratas terhampar dari bahan

yang diterima, dipilih mana yang lebih kecil. !okasi pemantauan penampang

melintang haruslah seperti yang disyaratkan dalam Pasal 4./.<.<.

e) Panjang membujur sepanjang jalan !apis Pondasi Semen anah harus diukur sepanjang sumbu jalan, dengan menggunakan prosedur standar ilmu ukur tanah

f) #ilamana perbaikan !apis Pondasi Semen anah yang tidak memenuhi ketentuan

telah diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan sesuai dengan Pasal 4./.1., kuantitas

yang akan diukur untuk pembayaran tidak boleh lebih besar dari kuantitas

seandainya pekerjaan semula diterima. idak ada pembayaran yang dilakukan untuk 

 pekerjaan tambah atau kuantitas yang diperlukan untuk perbaikan.

g) 'uantitas semen yang akan diukur untuk pembayaran untuk setiap ruas pekerjaan

yang diberikan adalah berat aktual, diukur dalam ton, yang telah dicampur kedalam

!apis Pondasi Semen anah yang telah diterima untuk pembayaran sesuai denganPasal 4./..1.5b), sebagaimana dihitung dengan rumus di ba6ah ini %

#erat total 'uantitas !apis Pondasi Semen anah yang diterima

semen yang K 999999999999999999999999999999999999999999999999999999999999999999 dipakai

'uantitas !apis Pondasi Semen anah yang dihampar

Dimana berat total semen yang digunakan untuk ruas pekerjaan yang diukur adalah

seperti yang dicatat pada perhitungan pemakaian semen harian dan kuantitas

terhampar !apis Pondasi Semen anah adalah jumlah meter kubik bahan, yang

dihitung dari hasil kali lebar rata9rata yang dihampar, tebal rata9rata yang dihampar 

dan panjang ruas tersebut, termasuk semua lokasi yang ditolak.

4 9 <1

7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen

http://slidepdf.com/reader/full/divisi-5-perkerasan-berbutir-dan-perkerasan-beton-semen 62/80

SPESIFIKASI UMUM 2010

idak ada pembayaran yang dilakukan untuk semen yang terhambur atau terbuang,

atau untuk semen yang digunakan lokasi9lokasi dimana !apis Pondasi Semen

anahnya tidak diterima.

Partikel batu untuk chipping seperti yang diuraikan pada Pasal 4./.4.4.g) tidak akan

diukur tersendiri dan harus termasuk dalam bahan9bahan yang digunakan untuk !apis Pondasi Semen anah.

)  Dasar Pembayaran 

a) 'uantitas penyiapan tanah dasar, yang ditentukan seperti ketentuan di atas harus

dibayar menurut Pasal ../ dari Spesifikasi ini.

 b) 'uantitas semen dari !apis Pondasi Semen anah yang ditetapkan sebagai9mana di

atas, akan dibayar dengan +arga 'ontrak per satuan pengukuran, untuk mata

 pembayaran yang ditunjukkan di ba6ah ini dan dalam Daftar 'uantitas dan +arga.

+arga tersebut sudah harus termasuk untuk seluruh bahan, pekerja, peralatan,

 perkakas, pengujian dan pekerjaan kecil lainnya untuk penyelesaian pekerjaan yangmemenuhi ketentuan yang disyaratkan.

Nomor Mata

Pema!ara"

Ura#a" Sat$a"

Pe"%$&$ra"

4./.1 Semen untuk !apis Pondasi Semen anah on

4./. !apis Pondasi Semen anah &eter 'ubik

4 9 <

7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen

http://slidepdf.com/reader/full/divisi-5-perkerasan-berbutir-dan-perkerasan-beton-semen 63/80

SPESIFIKASI UMUM 2010

SEKSI 5.5 

LAPIS BETON SEMEN PONDASI BA+AH (EMENT TREATED SUBBASE 8 (TSB

5.5.1 UMUM 

1) Uraian

Pekerjaan ini terdiri dari penyediaan semua tenaga, peralatan, persediaan dan material,

dan dalam melaksanakan seluruh pekerjaan dalam kaitannya dengan pekerjaan !apis

#eton Semen Pondasi #a6ahM memasukkan, menyiapkan dan mengangkut agregat

#aulin", meletakkan dan membentangkan !apis #eton Semen Pondasi #a6ahM

 pencampuran, pembasahan atau pengeringan, pemadatan, pembentukan dan

 penyelesaian, pera6atan, pemeliharaan dan termasuk pekerjaan khusus lainnya dalam

 pekerjaan !apis #eton Pondasi #a6ah dan fasilitas yang berhubungan. Semua pekerjaan harus dikerjakan dengan teliti dengan rencana dan gambar, spesifikasi dan

sesuai dengan petunjuk Direksi Pekerjaan. !apis #eton Semen Pondasi #a6ah dapat

dihamparkan untuk pemadatannya dengan salah satu cara dengan pencampuran basah

atau pencampuran setengah 5semi) kering dengan roller3 tergantung dari kondisi cuaca

dalam pelaksanaannya. !apis #eton Semen Pondasi #a6ah harus dibuat pada

Peralatan Pencampur Pusat )entral Mixin" Plant atau pada Peralatan Pencampur di

lapangan Site Plant dan harus dicampur dalam peralatan tersebut atau dengan truck 

atau pencampur transit tetapi tidak diiHinkan dicampur diperjalanan.

) Pekerjaan Seksi !ain yang #erkaitan dengan Seksi $ni

5a) &anajemen dan 'eselamatan !alu !intas % Seksi 1.( 

5b) ekayasa !apangan % Seksi 1.* 

5c) #ahan dan Penyimpanan % Seksi 1.11

5d) 'eselamatan dan 'esehatan 'erja % Seksi 1.1*

5e) Galian % Seksi .1 

5f) imbunan % Seksi . 

5g) Penyiapan #adan -alan % Seksi . 

5h) Pelebaran Perkerasan % Seksi /.1

5i) !apis Pondasi 7gregat Dengan :# % Seksi 4.< 

5j) #eton % Seksi .1 

5k) Pemeliharaan -alan Samping dan -embatan % Seksi 10. 

Standar ujukan

Standar $ndustri $ndonesia 5S$$) dan Standar ;asional $ndonesia 5S;$) %

S;$ 091*<(91**0 % &etode Pengujian entang 7nalisis Saringan

7gregat +alus dan 'asar

S;$ 091*491**0 % &etode &empersiapkan :ontoh anah dan anah &engandung

7gregat

S;$ 09<(1900 % &etode Pengujian &utu 7ir untuk Digunakan dalam #eton

S;$ 1490/*900/  % Semen Portland

4 9 <

7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen

http://slidepdf.com/reader/full/divisi-5-perkerasan-berbutir-dan-perkerasan-beton-semen 64/80

SPESIFIKASI UMUM 2010

5.5.2 BAHAN

1) 7gregat

a) Sumber 7gregat

Sebelum dilakukan pelaksanaan :S#, Penyedia -asa harus menyiapkan tenaga

teknis yang sesuai dengan usulan teknisnya dan komposisi agregat yang akan

dipakai dalam konstruksi :S#. 7gregat tersebut harus memenuhi syarat9syarat

dalam Spesifikasi. Dasar pemberian ijin Direksi Pekerjaan terhadap agregat yang

dipakai adalah hasil pengujian agregat dan hasil pengujian kuat tekan sampel yang

dibuat dari hasil percobaan campuran dan sudah mengalami pera6atan, diuji pada

umur hari seperti tersebut dalam Pasal .1, mengenai Perbandingan 'omposisi.

Penyedia -asa harus melakukan secara dini pengetesan material supaya Direksi

Pekerjaan dapat segera memberikan ijin sebelum pekerjaan dimulai.

 b) Pemeriksaan, Pengujian dan Persetujuan 7gregat

Untuk menetapkan sifat9sifat agregat :S# Penyedia -asa harus menyerahkan

sertifikat pengujian dari laboratorium yang ditunjuk 5atau laboratorium Penyedia

-asa sendiri asal pada saat pengujian selalu dia6asi oleh Direksi Pekerjaan). 

Semua agregat yang akan digunakan harus mendapat persetujuan dari Direksi

Pekerjaan sebelum mulai pegambilan material tersebut dari tempat pengambilan.

:ontoh bahan yang akan diuji harus diambil oleh Penyedia -asa atas biayanya

sendiri, dan disaksikan oleh Direksi Pekerjaan, dan sebagian dari contoh material

tersebut harus diserahkan kepada Direksi Pekerjaan untuk pengecekan di

kemudian hari. Persetujuan terhadap sumber khusus agregat harus tidak dianggap

sebagai persetujuan akhir agregat dari sumber tersebut, kecuali bila diolah,

disimpan dan digelar seperti persyaratan yang akan diterapkan kemudian. #ila

gradasi atau mutu dari agregat yang dikirimkan kelokasi proyek tidak cocok 

dengan gradasi atau mutu yang diberikan dan diuji sebelumnya, atau tidak sesuai

dengan Spesifikasi, Direksi Pekerjaan berhak menolak agregat yang demikian itu.

:ontoh9contoh harus mengalami pengujian9pengujian yang diperlukan

sebagaimana disyaratkan dalam Spesifikasi ini sesuai dengan kehendak Direksi

Pekerjaan. Penyedia -asa harus mengijinkan tiap rencana Direksi Pekerjaan untuk 

memeriksa setiap agregat yang sedang digunakan atau yang ingin digunakan pada

setiap 6aktu, selama atau sesudah persiapan, atau sementara sedang digunakandalam pekerjaan, atau sesudah pekerjaan selesai. Semua agregat yang tidak sesuai

dengan spesifikasi ini, apakah ditempat atau tidak harus ditolak dan harus segera

dipindahkan keluar dari tempat pekerjaan. Penyedia -asa harus mengirim atau

mengatur dengan masing9masing prosedur untuk menyediakan semua agregat

yang diperlukan, tenaga kerja, perlengkapan dan peralatan untuk pemeriksaan.

c) Penyimpanan 7gregat

7gregat harus disimpan sedemikian untuk menjaga mutu yang disyaratkan dan

siap untuk dipakai. 7gregat harus ditempatkan pada tempat yang keras,

 permukaan yang bersih, bila dianggap perlu harus ditempatkan sedemikian hinggamemudahkan pemeriksaan setiap 6aktu. #agian tempat dari daerah penyimpanan

harus ditinggikan dan miring kearah samping untuk membentuk drainase yang

4 9 </

7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen

http://slidepdf.com/reader/full/divisi-5-perkerasan-berbutir-dan-perkerasan-beton-semen 65/80

SPESIFIKASI UMUM 2010

layak terhadap kelembaban yang berlebihan. 7gregat harus disimpan dengan cara

sedemikian untuk mencegah segregasi dan untuk memelihara gradasi dan kadar 

air. Persediaan agregat tidak boleh langsung terkena sinar matahari. Penyedia -asa

di6ajibkan menjaga kondisi agregat terhadap kadar air, suhu, gradasi dan lain9lain

supaya tetap@konstan selama penyimpanan dan selama diba6a ke tempat

 pencampuran. &isalnya, jika bagian atas dari agregat yang tidak terlindung

diba6a ketempat pencampur menyebabkan temperatur adukan menjadi sangat

tinggi dan mutu :S# menurun.

d) Syarat9syarat yang Diperlukan pada 7gregat

7gregat untuk :S# harus sesuai dengan persyaratan pada abel 4.4.1. Semua

agregat untuk :S# harus bebas dari bongkahan tanah lempung, kotoran, unsur 

organik, atau unsur9unsur lain yang merugikan dan harus berkualitas sedemikian

sehihgga akan membentuk suatu :S# yang kuat dan stabil.

) Semen

Semen yang digunakan untuk :S# adalah Portland cement biasa kecuali ditunjukkan

lain dalam gambar atau atas perintah Direksi Pekerjaan. Semen harus sesuai dengan

 persyaratan S;$ 1490/*900/ Semen Portland.

) 7ir

7ir yang digunakan untuk :S# harus mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan.

7ir yang digunakan untuk mencampur, mera6at atau pemakaian9pemakaian yang lain

harus bebas dari minyak, garam, asam, alkali, gula, tumbuh tumbuhan atau bahan9

 bahan lain yang merugikan terhadap hasil akhir. #ila dianggap perlu oleh Direksi

Pekerjaan air harus diperiksa dengan cara membandingkan dengan air suling.Perbandingan harus dibuat dengan cara pemeriksaan semen standar untuk kekekalan

6aktu pengikatan, kekuatan adukan. Petunjuk9petunjuk tentang ketidak9kekalan

 perubahan 6aktu ikat sama dengan atau lebih besar dari 0 menit, atau berkurangnya

kekuatan adukan lebih dari 10 ? bila dibandingkan dengan air suling, sudah cukup

sebagai alasan untuk menolak penggunaan air semacam yang diperiksa tersebut 5S;$

09<(1900).

/) #ahan Pencampuran

#ahan pencampuran tidak boleh digunakan tanpa persetujuan Direksi Pekerjaan.

Penyedia -asa harus menyerahkan lebih dulu contoh bahan pencampur yang ingindigunakan kepada Direksi Pekerjaan untuk persetujuannya sebelum tanggal

dimulainya pekerjaan :S#. Pemakaian bahan pencampur, terutama yang untuk 

memperlambat 6aktu ikat, adalah sering digunakan dalam hal dimana :S#

diproduksi dengan unit pencampur sentral dan dikirim ketempat yang jauh, atau perlu

6aktu lama untuk pekerjaan penyelesaian. +arus dilakukan secara hati9hati dalam

memberikan bahan pencampur, kelebihan bahan pencampur akan merusak mutu

:S#.

abel 4.4..51) Spesifikasi :S# 

Uraian Per*!arata" 

7nalisa 7yakan  ? lolos saringan dalam berat 51)

4 9 <4

7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen

http://slidepdf.com/reader/full/divisi-5-perkerasan-berbutir-dan-perkerasan-beton-semen 66/80

SPESIFIKASI UMUM 2010

Ukuran 7yakan 

1 C 

 ;o. ( 

 ;o. 00 

$ndek Plastisitas 5) 'adar semen 5,/)

*49100 

409100 

09<0 

0914 

* maK < ?

:atatan % 

1. 7nalisa ayakan agregat harus dilakukan sesuai dengan S;$ 091*<(91**0. 

. Dilakukan pada contoh9contoh yang sesuai dengan S;$ 091*491**0 dan dipakai

untuk agregat sebelum pencampurannya dengan bahan pencampur untuk 

kestabilan. 

. Persentase terhadap kering tanah. 

/. $ni adalah harga perkiraan, hanya berlaku untuk perkiraan biaya bagi Penyedia -asa.

 

5.5. (AMPURAN

1) Perencanaan :ampuran

Segera sesudah bahan9bahan disetujui pemakainnya oleh Direksi Pekerjaan, Penyedia

-asa harus menunjuk tenaga tekniknya dengan menyerahkan perencanaan campuran

yang akan dipakai untuk percobaan pencampuran. Perencanaan campuran harus

memberikan perbandingan komposisi dengan beberapa kadar semen dan kadar air 

optimum. encana campuran tersebut juga harus disertai sertifikat untuk bahannya dan

 petunjuk cara pencampurannya, apakah diukur dalam berat atau dalam isi, bersamadengan jad6al percobaan campuran dan kekuatan pada pemeriksaan umur hari.

) Percobaan :ampuran dan Pemeriksaan 'ekuatan

Percobaan campuran dan pemeriksaan kekuatan untuk menetapkan perbandingan

komposisi harus dilakukan oleh Penyedia -asa diba6ah penga6asan Direksi Pekerjaan.

Perhatian khusus harus diberikan dalam pekerjaaan persiapan, pera6atan dan

 penanganan contoh9contoh. Direksi Pekerjaan akan memberikan persetujuan terhadap

 perbandingan komposisi atas dasar sertifikat bahan9bahan dan hasil pengujian kekuatan

 pada umur hari, kekuatan minimum pada umur ( hari tidak boleh kurang dari 4

'g@cm. Setiap perubahan terhadap perbandingan komposisi campuran harus mendapat

 persetujuan dari Direksi Pekerjaan.

ahapan penentuan kadar semen optimum % 

a) ambahkan semen kedalam agregat, jumlah semen harus diperkirakan dapat

menghasilkan kekuatan optimum. 

 b) +itung kadar air optimum dari campuran di atas. 

c) Siapkan contoh9contoh dengan kadar semen yang ber3ariasi antara 1 atau ?

terhadap jumlah semen yang diperkirakan mencapai kekuatan optimum pada Pasal

4.4.. l). 

d) 'ekuatan tekan yang ditunjukkan pada umur hari akan menentukan kadar semen

untuk mencapai kuat tekan yang diperlukan. 51) -umlah semen ditunjukkan berdasarkan prosentase terhadap berat. 

4 9 <<

7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen

http://slidepdf.com/reader/full/divisi-5-perkerasan-berbutir-dan-perkerasan-beton-semen 67/80

SPESIFIKASI UMUM 2010

5) :ontoh9contoh diambil dan disiapkan dengan silinder ukuran diameter inci

untuk material yang halus atau < inci untuk material yang kasar dan diperiksa

dengan cara yang sama terhadap struktur beton yang lain. 

5.5.4 PERALATAN DAN PERKAKAS

1) Umum

Peralatan, perkakas9perkakas dan mesin9mesin yang digunakan dalam pelaksanaan

 pekerjaan pada Spesifikasi ini harus disetujui oleh Direksi Pekerjaan dan dira6at agar 

supaya selalu dalam keadaan yang memuaskan. Peralatan dan perkakas yang

digunakan oleh sub9Penyedia -asa atau supplier untuk kepentingan Penyedia -asa

harus mendapat persetujuan Direksi Pekerjaan sebelum pekerjaan dimulai. Peralatan

 processing harus direncanakan, dipasang, dioperasikan dan dengan kapasitas

sedemikian sehingga dapat mencampur agregat, semen, air secara merata sehingga

menghasilkan adukan yang homogen, seragam dan pada kekentalan yang diperlukan

untuk pemadatan. #ilamana instalasi pencampur digunakan maka instalasi pencampur 

tersebut harus dilengkapi dengan alat pengukur berat atau 3olume yang mampu

menahan semen, agregat dan air secara tepat seperti perbandingan pada Spesifikasi

yang disyaratkan oleh Direksi Pekerjaan. :S# harus dipadatkan dengan alat pemadat

seperti stamper, alat penggetar, alat pemadat roda besi, alat pemadat roda karet yang

disetujui oleh Direksi Pekerjaan.

) Pencampur di !okasi Pekerjaan

7lat pencampur yang dilengkapi atau tidak dilengkapi dengan alat penimbang,

 penyimpan air atau alat pengukur air, boleh digunakan atas persetujuan Direksi

Pekerjaan. 7lat pencampur yang tidak dilengkapi dengan penimbang dan alat pengukur air harus dibuatkan bak9bak pengukur isi dan tempat air yang memadai.

) 7lat untuk Pemadatan

7lat pamadat dari roda baja, penggetar atau pemadat dari roda karet, harus digunakan

untuk pemadatan :S# yang sudah dalam keadaan kadar air optimum untuk 

 pemadatan.

/) Pengangkutan

ruk miKer, truk pengaduk atau dump truk harus digunakan untuk pengangkutan bahanbahan dasar ke lokasi pekerjaan. ruk9truk yang baknya tidak bisa di balikkan

 juga diijinkan untuk digunakan mengangkut bahan9bahan dasar tersebut.

4) Penggetar Perata

Penggetar perata bisa digunakan untuk pemadatan dan parataan adukan :S# basah.

7cuan samping yang disetujui Direksi Pekerjaan harus selalu dipakai untuk konstruksi

yang menggunakan adukan :S#.

<) Perkakas9perkakas !ain

4 9 <

7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen

http://slidepdf.com/reader/full/divisi-5-perkerasan-berbutir-dan-perkerasan-beton-semen 68/80

SPESIFIKASI UMUM 2010

Perkakas9perkakas lain yang termasuk dalam daftar berikut ini harus disediakan dalam

 jumlah yang cukup dan ditambah dengan perkakas lain yang ditunjuk oleh Direksi

Pekerjaan.

a. #atang penumbuk untuk adukan basah 

 b. &istar pengecek kerataan permukaanc. 7lat perata dengan tangan 

d. Penghalus permukaan dari kayu 

e. Sekop 

f. Gerobak   

g. :angkul 

h. Paku 

i. 7cuan tepi 

 j. ali pelurus 

k. Pita pengukur  

Penyedia -asa harus dianjurkan untuk menggunakan mesin penghamparan aspal untuk 

menghampar :S# bila dikerjakan dengan unit pengaduk terpusat dan dikirim dengan

dump truk yang ditutup terpal dan digelar dalam keadaan setengah kering untuk 

 pemadatan dengan penggilas.

5.5.5 PELAKSANAAN PENGGAL)AN ATAU PENAMBANGAN

Pelaksanaan penggalian atau penambangan harus meliputi pembersihan lapangan darirumput dan semak9semak, pengupasan, penggalian, diproses, dan dicampur sampaimenghasilkan bahan 9bahan yang sesuai dengan yang disyaratkan.

5.5.3 PENY)APAN AGREGAT

1) Unit Pencampuran 

#ila menggunakan unit pencampur, maka material9material terpilih harus disediakan

dan dilindungi dari cuaca pada lokasi unit pencampur sesuai dengan petunjuk Direksi

Pekerjaan.

7lat Pencampur di !okasi Pekerjaan 

Penyedia -asa harus menyediakan tempat khusus dilapangan untuk menimbun material

yang sudah terpilih. Daerah ini harus cukup keras dan cukup miring untuk 

memudahkan drainase dan bila diperlukan harus dipasang lembaran plastik sebelum

dipakai sehingga persediaan material ini tidak kotor. Persediaan material harusdisusun berlapis9lapis untuk menghindari segregasi dan diletakkan sedekat mungkin

dengan alat pencampur. Persediaan material bagian ba6ah yang sudah menjadi kotor 

karena bercampur tanah tidak boleh digunakan untuk :S#. Penyedia -asa harus

menutupi persediaan material tersebut dengan lembaran plastik atau terpal untuk 

melindunginya terhadap pengaruh cuaca.

5.5. PEN(AMPURAN DAN PENGHAMPARAN

4 9 <(

7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen

http://slidepdf.com/reader/full/divisi-5-perkerasan-berbutir-dan-perkerasan-beton-semen 69/80

SPESIFIKASI UMUM 2010

1) Unit Pencampur  

a) Perbandingan 'omposisi

#ila unit pencampur digunakan, semen, agregat dan air harus benar9benar sebanding seperti petunjuk Direksi Pekerjaan. 

 b) :ampuran

=aktu pencampuran harus sesuai dengan petunjuk Direksi Pekerjaan dan harusdilanjutkan hingga adonan menjadi rata. 

c) Penghamparan

#ilamana :S# diproduksi untuk dipadatkan pada kadar air optimum dengan

 penggilas, maka harus dihampar dengan mesin penghampar atau dengan grader.

#ilamana :S# diproduksi secara basah maka harus dihampar dengan peralatan

tangan dan dipadatkan dengan penggetar perata atau batang penumbuk. 

d) 

Pembentukan dan Pemadatan 

5i) :ampuran Setengah 'ering

Segera sesudah selesai pencampuran dan penghamparan adonan harusdibentuk dan dipadatkan secara merata dengan penggilas yang disetujui

sampai pada ketebalan yang diperlukan seperti yang ditunjukkan pada

Gambar rencana. Permukaan harus diperiksa tingginya dan kerataannya

dengan menggunakan tali pelurus dan mistar perata. Permukaan dalam

 jam sesudah pencampuran dan penyesuaian9penyesuaian dengan cara

menambah atau mengurangi material harus dilakukan selama 6aktu

 pemadatan. -umlah gilasan dan jumlah penggilas harus cukup untuk 

memadatkan material secara seragam dalam jam sesudah pencampuran.

#atas 6aktu ini harus mengatur luas pemakaian semen.

5ii) :ampuran #asah

7cuan samping yang disetujui harus dipasang pada ketinggian yang benar 

dan perrnukaan akhir harus dibuat halus pada ketinggian yang sama dengan

 perata atau penghalus tangan sesudah dilakukan pemadatan dengan

 penggetar perata atau batang penumbuk.

e) Sambungan Pelaksanaan

Pada tiap9tiap hari akhir kerja, sambungan pelaksanaan kearah melintang harus

dibentuk dengan penutup atau dengan memotong sampai pada bagian material

yang padat untuk membuat permukaan melintang benar9benar tegak.

Perlindungan terhadap sambungan pelaksanaan harus diselenggarakansedemikian sehingga pada 6aktu pengecoran, penghamparan, pembentukan,

4 9 <*

7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen

http://slidepdf.com/reader/full/divisi-5-perkerasan-berbutir-dan-perkerasan-beton-semen 70/80

SPESIFIKASI UMUM 2010

 pemadatan material tidak akan merusak pekerjaan yang sudah dilaksanakan

lebih dahulu. Perlu perhatian khusus terhadap kepadatan material yaitu pada

 bagian yang berdekatan langsung dengan seluruh sambungan pelaksanaan. #ila

:S# ditebarkan lebih dari 1 lapis, sambungan memanjang dan sambungan

melintang di lapis atas masing9masing harus lebih dari 0,4 m dan terpisah dari

lapis diba6ahnya. 

f) Pera6atan

Setelah :S# selesai dipadatkan, dicheck, dan disetujui kerataan permukaannya,

maka harus dilindungi terhadap kekeringan untuk selama hari dengan cara

 pera6atan yang disetujui Direksi Pekerjaan. Pera6atan harus segera dilakukan

setelah selesai pekerjaan akhir dan pemadatan@pengerasan harus dijaga dengan

hati9hati sampai masa pera6atan yang ditentukan berakhir. Peralatan dan lalu

lintas tidak diijinkan mele6ati :S# selama masih dalam pera6atan kecuali

 bila diperlukan untuk melanjutkan pekerjaan dari sambungan pelaksanaan. #ila

lalu lintas diijinkan untuk le6at diatas :S# penjagaan ekstra harus dilakukan

untuk mencegah terjadinya kerusakan dengan cara pengaturan jalur lalu lintasdan besarnya beban kendaraan. 

)  Pencampuran Dilapangan dengan Pencampur Portabel 

a) Umum

'arena kapasitas yang kecil dan dibutuhkan jumlah alat pencampur yang banyak 

untuk memasok :S# supaya motor grader tetap bekerja efisien, maka tidak 

 praktis untuk menggunakan tipe ini bagi :S# yang dicampur pada kadar air 

optimum untuk disebar dengan motor grader. ipe pencampur ini dalam jumlah

yang cukup seperti yang ditetapkan Direksi Pekerjaan bisa dipakai untuk mencampur :S# 5campuran basah atau setengah kering) apabila diangkut di

lapangan dengan gerobak dorong dan diratakan secara manual sebelum

dipadatkan. 

 b) Perbandingan :ampuran

Semen, agregat lapis pondasi ba6ah dan air harus menurut perbandingan yang

tepat seperti petunjuk Direksi Pekerjaan. Penyedia -asa harus mencoba

mengusahakan kualitas maksimum terus menerus. 

c) Pencampuran

=aktu pencampuran harus atas petunjuk Direksi Pekerjaan dan harus dilanjutkan

sampai campuran seragam. 

d) Pengangkutan

empat pencampuran ditetapkan sedekat mungkin dengan tempat yang sedang

dikerjakan. :ampuran.:S# harus dituang langsung ke gerobak dorong di ba6a

ketempat kerja dan dituang secara teratur melalui ujung muka gerobak. 

e) Penghamparaan

4 9 0

7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen

http://slidepdf.com/reader/full/divisi-5-perkerasan-berbutir-dan-perkerasan-beton-semen 71/80

SPESIFIKASI UMUM 2010

5i) #ila :S# dicampur untuk dipadatkan dengan roller maka :S# itu

harus ditebarkan merata diatas permukaan dengan memakai sekop. Untuk 

menghindarkan segregasi, tidak diijinkan menggunakan penggaruk untuk 

menebarkan :S#. &aterial ditebarkan sampai le3el dan potongan

melintang yang sebagaimana ditunjukkan dalam Gambar. 

5ii) :S# yang dicampur basah pada slump yang ditentukan Penga6as

eknik, diba6a, dituang dan diratakan seperti di atas. !e3el permukaan

harus dia6asi dari bekisting samping dan harus diatur pada kemiringan

yang betul, material harus dipadatkan dan diratakan dengan penggetar 

 perata atau batang pemadat. Permukaan dihaluskan dengan penghalus

kayu. 

5iii) Pembentukan dan pemadatan, sambungan konstruksi dan pera6atan harus

dilaksanakan seperti yang ditentukan pada ayat 1) butir d, e dan f di atas. 

5.5. KERATAAN PERMUKAAN

:S# harus dibentuk dan diakhiri sesuai garis9garis kemiringan dan penampang yang

diperlihatkan pada gambar rencana. Permukaan yang telah selesai tidak boleh

 berselisih lebih dari cm dari ele3asi rencana. Permukaan yang selesai tidak boleh

menyimpang lebih dari cm dari mistar lurus m bila dipakai sejajar dengan atau

tegak lurus kepada sumbu jalan. &istar lurus harus dipakai dengan o3erlaping sebesar 

1@ dari panjang mistar pelurus. Perbedaan de3iasi dari ele3asi yang direncanakan

untuk lapis :S# bagi perkerasan beton diantara titik dalam jarak 0 cm tidak 

melebihi 1,4 cm. 'etebalan lapisan :S# yang sudah selesai harus berada diantara

lebih kurang 10? dari ketebalan rencana. #ila kekurangan itu lebih dari 10? dari

ketebalan rencana, maka harus digaruk, material ditambahkan supaya tercapai

ketebalan rencana, dicampur dan dipadatkan kembali sampai kekuatan yangdisyaratkan, dibentuk dan di9finishing sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan. #ilamana

lebih dari 10? dari ketebalan rencana maka harus digaruk, material diambil,

dipadatkan kembali seperti kekuatan semula, dibentuk, dan di9finishing sesuai

 petunjuk Direksi Pekerjaan. 

:atatan % 

Pada kasus dimana tanah dasar terlalu rendah dan Penyedia -asa membuat :S# 10?

lebih tebal dari ketebalan rencana, padahal hasil akhir permukaan :S# adalah masih

dalam toleransi diatas, Penyedia -asa harus menanggung biaya dari tambahan :S#

yang terpakai untuk mengganti kekurangan pada tanah dasar.

5.5.6 PEMELIHARAAN

!apisan :S# harus dipertahankan dalam kondisi yang baik selama konstruksi yang

 berurutan. 'erusakan harus diperbaiki sampai memuaskan Direksi Pekerjaan. 

5.5.17 PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

1) Pengukuran

4 9 1

7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen

http://slidepdf.com/reader/full/divisi-5-perkerasan-berbutir-dan-perkerasan-beton-semen 72/80

SPESIFIKASI UMUM 2010

:S# yang dibayar adalah jumlah meter kubik dari :S#, tidak termasuk kemiringan

tepi, yang sudah selesai dan diterima sehubungan dengan Gambar rencana, Spesifikasi

dan petunjuk Direksi Pekerjaan. 

) Pembayaran

-umlah dari meter persegi dari :S# yang diukur seperti diatas akan dibayar dengan

harga satuan kontrak tiap meter persegi yang mana harga dan pembayaran merupakan

kompensasi penuh untuk biaya pekerja, peralatan dan material yang perlu untuk 

menyelesaikan pekerjaan, termasuk penyiapan lapisan, mendatangkan dan

menyiapkan agregat pilihan, pengangkutan, penimbunan, penebaran dan semen,

campuran, pembasahan, pemadatan, pembentukan dan finishing, pera6atan,

 pemeliharaan dan lain9lain butir pekerjaan sehubungan dengan Gambar rencana,

Spesifikasi dan sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan. 

Nomor Mata

Pema!ara"Ura#a" 

Sat$a"

Pe"%$&$ra" 

4.4 51)  !apis #eton Semen Pondasi #a6ah

5:ement reated Sub #ase 5:S#) 

&eter kubik  

4 9

7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen

http://slidepdf.com/reader/full/divisi-5-perkerasan-berbutir-dan-perkerasan-beton-semen 73/80

SPESIFIKASI UMUM 2010

SEKSI 5.3

LAPIS PONDASI AGREGAT DENGAN (EMENT TREATED BASE (TB

5.3.1 UMUM 

1) Uraian

a) Pekerjaan ini meliputi penyediaan material,

 pencampuran di  !lant , pengangkutan, penghamparan,

 pemadatan, pembentukan permukaan #a!in", pera6atan curin", dan

kegiatan insidentil yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan lapis

)ement (reated /ae  5:#), pelaksanaan lapis pondasi ba6ah 5sub base

course, aggregate base) dan lapisan diatasnya 57sphalt #ase :ourse, #inder 

:ourse, =earing :ourse) harus sesuai dengan Spesifikasi, garis, kelandaian,ketebalan dan penampang melintang sebagaimana tertera pada Gambar 

encana atau yang ditentukan oleh Direksi Pekerjaan.

 b) Secara umum material agregatnya harus terdiri dari batu pecah, harus kuat,

keras, mudah dipadatkan, tahan gaya geser serta bebas dari material lunak,

retak dan berongga.

) Pekerjaan Seksi !ain "ang #erkaitan Dengan Seksi ini

a) &anajemen dan 'eselamatan !alu !intas % Seksi 1.( 

 b) ekayasa !apangan % Seksi 1.* c) #ahan dan Penyimpanan % Seksi 1.11

d) 'eselamatan dan 'esehatan 'erja % Seksi 1.1* 

f) Galian % Seksi .1 

g) imbunan % Seksi . 

h) Penyiapan #adan -alan 5Sub Grade Preparation) % Seksi . 

i) Pelebaran Perkerasan % Seksi /.1

 j) !apis Pondasi 7gregat % Seksi 4.1 

k) !apis #eton Semen Pondasi #a6ah :S# % Seksi 4.4 

l) !apis esap Pengikat 5Prime :oat) % Seksi <.1 

m) :ampuran 7spal Panas % Seksi <. 

n) Pemeliharaan -alan Samping dan -embatan % Seksi 10. 

) oleransi

a) oleransi ukuran untuk pekerjaan persiapan lapis pondasi ba6ah harus sesuai

dengan ketentuan dalam Pasal ..1) dari Spesifikasi ini. 

 b) ebal minimum :ement reated #ase 5:#) yang dihampar tidak kurang dari

tebal yang disyaratkan. ebal maksimum tidak boleh lebih besar dari 10 mm

dari tebal yang di syaratkan. 

c) ebal rata9rata pada potongan melintang dari sur3ai lapangan harus tidak 

lebih atau kurang dari 10 ? dari yang ditentukan. 

d) 7pabila sebuah mal datar sepanjang meter diletakkan pada permukaan jalan

sejajar dan tegak lurus terhadap garis sumbu jalan, 3ariasi permukaan yang

ada tidak boleh melampaui ( mm tiap meter . 

49

7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen

http://slidepdf.com/reader/full/divisi-5-perkerasan-berbutir-dan-perkerasan-beton-semen 74/80

SPESIFIKASI UMUM 2010

e) :ement reated #ase 5:#) tidak boleh di hampar dengan tebal lapisan

melebihi 14 cm tebal padat, dan tidak dalam lapisan kurang dari ,4 cm tebal

 padat. 

f) 2le3asi permukaan akhir tidak boleh berubah lebih dari 10 mm ke atas atau

ke ba6ah dari ele3asi rencana dalam setiap titik. g) Ukuran pada tepi lapisan :ement reated #ase 5:#) diukur dari garis

sumbu rencana tidak boleh kurang dari yang tertera dalam Gambar encana. 

/) Standar ujukan

Standar $ndustri $ndonesia 5S$$) dan Standar ;asional $ndonesia 5S;$) %

S;$ 09((91** % &etode Pengujian 'epadatan !apangan dengan

7lat 'erucut Pasir.

S;$ 09/1/191**< % &etode Pengujian Gumpalan !empung dan #utir

 E #utir &udah Pecah dalam 7gregat.

S;$ 09</19000 % &etode Pengujian 'adar Semen dalam :ampuran Segar Semen

 E anah.

S;$ 1*9</19000 % &etode Pengujian 'epadatan #erat $si anah di !apangan

Dengan #alon 'aret

S;$ 09</*9000  %  &etode Pengujian 'uat ekan #eton Silinder

dengan :etakan Silinder di dalam empat :etakan.

S;$ 09<(1900 % &etode Pengujian &utu 7ir untuk Digunakan dalam #eton

S;$ 09<((<900 % &etode Pengujian +ubungan 7ntara 'adar 7ir dan 'epadatan

 pada :ampuran anah9Semen. 

S;$ 1490/*900/  % Semen Portland

S;$ 1*<< % 00( % :ara uji Penentuan #atas Plastis dan $ndeks

Plastisitas anahS;$ 1*< % 00( % :ara Uji Penentuan #atas :air anah.

S;$ /1 % 00( % :ara Uji 'eausan 7gregat dengan &esin 7brasi

!os 7ngeles

4) Persetujuan

Penyedia -asa harus mengajukan kepada Direksi Pekerjaan untuk mendapat

 persetujuan terhadap % 

a) +asil percobaan laboratorium dari agregat, termasuk sifat9sifat dan kualitasdisesuaikan dengan Spesifikasi yang ada terlebih dahulu sebelum melaksanakan

 pekerjaan. :ontoh9contoh harus disetujui oleh Direksi Pekerjaan dan akan

disimpan sebagai referensi selama pelaksanaan konstruksi. Penyedia -asa harus

menyediakan tempat penyimpanan yang tahan terhadap air dan dapat di kunci

di lapangan untuk menyimpan contoh sesuai dengan instruksi Direksi

Pekerjaan. 

 b) Data Sur3ai

Sebelum memulai melaksanakan pekerjaan, semua data ele3asi hasil sur3ai

lapangan harus diserahkan untuk ditandatangani oleh Direksi Pekerjaan, dan juga semua Gambar potongan melintang yang disyaratkan. 

49/

7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen

http://slidepdf.com/reader/full/divisi-5-perkerasan-berbutir-dan-perkerasan-beton-semen 75/80

SPESIFIKASI UMUM 2010

c) Percobaan 5(et  ) dan 'ontrol 'ualitas 54ualit$ )ontrol  )

Penyedia -asa harus bertanggung ja6ab terhadap semua percobaan 5 tet ) dan

kontrol kualitas 55uality control ) dari :ement reated #ase 5:#) dan

menyerahkan semua hasil percobaan kepada Direksi Pekerjaan. 

<) :uaca "ang Diijinkan Untuk #ekerja

:ement reated #ase 5:#) tidak boleh dikerjakan pada 6aktu turun hujan atau

ketika kondisi lapangan sedang basah@becek. 

) Perbaikan erhadap !apis Pondasi 7gregat dengan :ement reated #ase 5:#) "ang

idak &emenuhi 'etentuan. 

7tas instruksi Direksi Pekerjaan, Penyedia -asa harus memperbaiki :ement reated

#ase 5:#) yang tidak memenuhi ketentuan sebagai diatur dalam spesifikasi maupun

gambar konstruksi termasuk antara lain % 

a) #erkaitan dengan ketebalan lapisan, kekuatan, kepadatan dan komposisi

campuran. 

 b) ata cara perbaikan. 

c) 7pabila terjadi kegagalan Penyedia -asa dalam memenuhi ketentuan kualitas

dan dimensi, maka Penyedia -asa harus mengkompensasikannya dengan

 penambahan tebal lapisan di atasnya 57sphalt #ase :ourse, #inder atau

=earing :ourse). 

d) 7pabila karena kualitas atau ketebalan lapisan :ement reated #ase 5:#)

tidak dimungkinkan keberadaannya sebagai lapisan konstruksi, maka Penyedia

-asa harus melakukan pembongkaran dan penggantiannya. 

() encana 'erja dan Pengaturan !alulintas

a) Sebaiknya, 1/ hari setelah penghamparan :ement reated #ase 5:#),

 penghamparan lapis penutup atas 5 A!#alt /ae )oure3 /inder )oure3

6earin" )oure) harus dilaksanakan. 

 b) Penyedia -asa harus menjamin bah6a di lokasi pekerjaan lalulintas tidak 

diijinkan le6at di atas :ement reated #ase 5:#), minimum / hari sesudah

 pemadatan terakhir dan mengalihkan lalu lintas dan membuat jalan alternatif. 

5.3.2 BAHAN

1) Semen Portland

a) Semen harus sesuai dengan Standar $ndustri $ndonesia, S$$9191* Semen

ipe91. 

 b) Direksi Pekerjaan mempunyai hak melaksanakan percobaan material Semen

untuk menjamin bah6a cara pengangkutan dan tempat penyimpanan tidak 

dapat merusak Semen. 

c) Semua semen harus disimpan terlebih dahulu di tempat penyimpanan dengancara yang tepat@cocok. 

494

7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen

http://slidepdf.com/reader/full/divisi-5-perkerasan-berbutir-dan-perkerasan-beton-semen 76/80

SPESIFIKASI UMUM 2010

) 7ir

7ir harus sesuai dengan S;$ 09<(1900 dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan. 7ir 

harus bebas dari endapan dan dari Hat yang merusak. 

) 7gregat

Secara keseluruhan gradasi agregat harus dalam batasan seperti berikut %

abel 4.<..51) Gradasi 7gregat

Sar#"%a" ASTM mm  9 Lo)o* 

40 

,4 

1*,0 

/,4 ,4 

1,1( 

0,04 

100 

*4 E 100 

/4 E (0 

4 E 40 (90 

09( 

094 

Persyaratan lain dari agregat adalah sebagai berikut %

abel 4.<..5) Persyaratan 7gregat 

S#/at Meto,e

Pe"%$0#a" Per*!arata" 

'eausan 7gregat dengan &esin7brasi !os 7ngeles

$ndeks Plastisitas 

#atas :air  

'adar !empung dan #utir &udah

Pecah dalam 7gregat 

S;$ /1 % 00( 

S;$ 1*<< % 00( 

S;$ 1*< % 00( 

S;$ 09/1/191**< 

&aks. 4? 

&aks. <? 

&aks. 4? 

&aks. 1? 

5.3. (AMPURAN DAN TAKARAN

1) :ampuran :ement reated #ase 5:#) terdiri dari agregat, semen dan air atas

 persetujuan Direksi Pekerjaan. 'adar semen harus ditentukan berdasarkan percobaanlaboratorium 5laboratory tet ) dan campuran percobaan 5trial mix). 'adar air optimum

harus ditentukan berdasarkan percobaan laboratorium. 

) ancangan :ampuran

Penyedia -asa harus melakukan campuran percobaan 5trial mix) diba6ah penga6asan

Direksi eknis, untuk menentukan % 

5a) 'uat tekan dari :ement reated #ase 5:#) 

5b) 'adar semen yang dibutuhkan 

5c) 'adar air optimum 5d) #erat isi campuran kering pada kadar air optimum. 

49<

7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen

http://slidepdf.com/reader/full/divisi-5-perkerasan-berbutir-dan-perkerasan-beton-semen 77/80

SPESIFIKASI UMUM 2010

) 'arakteristik :ement reated #ase 5:#)

:ampuran :ement reated #ase 5:#) akan berkaitan dengan ketentuan kuat tekan.

Untuk mempersiapkan bahan@material untuk menempatkan percobaan campuran

kedalam cetakan silinder dengan ukuran 140 mm K 00 mm, dalam tiga lapisan sesuaidengan S;$ 09</*9000. 

Selama proses penghamparan :ement reated #ase 5:#), percobaan silinder harus

dilakukan berpasangan. Silinder dari setiap pasangan harus dilakukan percobaan kuat

tekan pada umur hari dan pada umur 1 hari. 

Pada a6al pekerjaan, dan sampai saat Direksi Pekerjaan memerintahkan pengurangan

 jumlah silinder yang disyaratkan yaitu < silinder untuk setiap 1.000 m  dari lapis

 pondasi atau bagian yang di hampar setiap hari. 

7pabila jumlahnya cukup dan hasil test silinder yang ada dapat memuaskan, Direksi

Pekerjaan bisa memutuskan bah6a kualitas beton dapat diterima, Direksi Pekerjaan

dapat mengurangi jumlah silinder menjadi tiga pasang untuk setiap 1.000 m   dari

 bagian yang dihampar setiap harinya. 

Persyaratan kuat tekan 5unconfine com!rei$e tren"t#) dari :ement reated #ase

5:#) 5kg@cm). 

abel 4.<..51) Persyaratan 'uat ekan :# 

Silinder Diameter 140 mm K 00 mm

Umur   hari  ( hari 'uat ekan

5kg@cm) (  10 

5.3.4 PER(OBAAN LAPANGAN FIELD TRIALS 

a) Disain campuran dalam Pasal 4.<..1) harus dicoba di lapangan dengan luas

 pekerjaan :ement reated #ase 5:#) 400 m, dengan tebal berdasarkan

instruksi dari Direksi Pekerjaan. 

 b) !uas percobaan dari :ement reated #ase 5:#) harus mendapat persetujuan

dari Direksi Pekerjaan. 

c) Selama pelaksanaan pekerjaan, yang meliputi penghamparan, pemadatan, dan pera6atan akan dia6asi oleh Direksi Pekerjaan untuk memperoleh hasil yang

memuaskan. 

d) #erdasarkan hasil percobaan lapangan sesudah 1/ hari Direksi Pekerjaan dapat

menyetujui Penyedia -asa untuk meneruskan pekerjaan atau menginstruksikan

Penyedia -asa untuk membuat beberapa 3ariasi percobaan yang lain. 

5.3.5 PENGHAMPARAN DAN PEN(AMPURAN

a) Pencampuran dari :ement reated #ase 5:#) harus dengan peralatan

continou mixin" !lant sistem ukuran berat untuk menjamin kebenaran porsisetiap bahan.

49

7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen

http://slidepdf.com/reader/full/divisi-5-perkerasan-berbutir-dan-perkerasan-beton-semen 78/80

SPESIFIKASI UMUM 2010

 b) $nstalasi pencampuran harus dilengkapi dengan silo semen, tangki air 5&ater 

tan% ), peralatan pemasok yang akan menyalurkan agregat, semen dan air 

kedalam alat pencampur sesuai kuantitas yang dipersyaratkan dan campuran

yang homogen.

c) =aktu pencampuran :ement reated #ase 5:#) terhitung pada 6aktu air 

ditambahkan ke dalam campuran. 

5.3.3 PENGANGKUTAN

a) :ement reated #ase 5:#) harus diangkut dengan  ,um! (ruc%  yang disetujui

oleh Direksi Pekerjaan. 

 b) -umlah dan kapasitas Dump ruck harus berdasarkan -ad6al Proyek dan

kapasitas produksi alat pencampur 5&iKer Plant).  

5.3. PENGHAMPARAN DAN PEMADATAN

1 ) Persiapan !apisan Pondasi #a6ah 5Sub /ae )

a) !apisan Pondasi #a6ah 5Sub /ae) harus sesuai dengan Spesifikasi Seksi 4.1

termasuk, ketebalan, ukuran, ele3asi, seperti terlihat pada Gambar. 

 b) Permukaan !apis Pondasi #a6ah 5Sub /ae) harus bersih dan rata. 

) Penghamparan :ement reated #ase 5:#)

:ement reated #ase 5:#) harus dihampar dan ditempatkan di atas perbaikan tanah

dasar, dengan metode mekanis, menggunakan alat #i"# denity creed !a$er  dengan

dual tam!in" rammer   sesuai instruksi Direksi Pekerjaan, untuk mendapatkan

kepadatan, toleransi kerataan dan kehalusan permukaan. 

) Pemadatan

a) Pemadatan :ement reated #ase 5:#) harus telah dimulai dilaksanakan paling

lambat <0 menit semenjak pencampuran material dengan air. 

 b) :ampuran yang telah dihampar tidak boleh dibiarkan tanpa dipadatkan $ebih

dari 0 menit . 

c) 'epadatan :ement reated #ase 5:#) setelah pemadatan harus mencapai

kepadatan kering lebih dari *4? maksimum kepadatan kering sebagai

ditentukan pada S;$ 09<((<900. 

d) est kepadatan lapangan :ement reated #ase dilakukan berdasarkan S;$

0((91**, S;$ 1*9</19000 atau cara lain yang disetujui oleh Direksi

Pekerjaan. 

e) 'adar air pada 6aktu pemadatan minimal sama dengan kadar air optimum dan

maksimal sama dengan kadar air optimum ?. 

f) Pemadatan harus telah selesai dalam 6aktu 10 menit semenjak semen

dicampur dengan air. 

/) Pera6atan 5)urin"  )

Segera setelah pemadatan terakhir dan atas usul Direksi Pekerjaan bila permukaan

telah cukup kering harus ditutup dengan menggunakan% 

49(

7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen

http://slidepdf.com/reader/full/divisi-5-perkerasan-berbutir-dan-perkerasan-beton-semen 79/80

SPESIFIKASI UMUM 2010

a) !embaran plastik atau terpal untuk menjaga penguapan air dalam campuran. 

 b) Penyemprotan dengan 7spal 2mulso :SS9l dengan batasan pemakaian antara

0,4 90,40 liter per meter persegi. 

c) &etode lain yang bertujuan melindungi :ement reated #ase 5:#) adalah

dengan karung goni yang dibasahi air selama masa pera6atan 5curin" ). 

5.3. PENGENDAL)AN MUTU

a) Penyedia -asa harus menyerahkan sekurang9kurangnya contoh agregat dari

sumber yang berbeda kepada Direksi Pekerjaan. 

 b) Semua material ini akan digunakan untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi

Pekerjaan. 

c) Percobaan@uji material harus dilakukan untuk setiap 1.000 meter kubik :ement

reated #ase 5:#). 

d) Disamping kepadatan dan kadar air campuran, campuran harus diuji kadar 

semen dalam campuran, sesuai dengan S;$ 09</19000. 

5.3.6 PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

1 ) Pengukuran untuk Pembayaran 

:ement reated #ase 5:#) dibayar berdasarkan meter kubik padat sesuai dengan

ukuran yang ada pada potongan melintang R memanjang dan disetujui oleh Direksi

Pekerjaan. 

) Pembayaran Perbaikan Pekerjaan

Pembayaran terhadap bagian pekerjaan yang mengalami perbaikan atau dalam

 batasbatas tertentu tidak memenuhi persyaratan, tidak boleh merugikan pemilik 

 pekerjaan. 

) Dasar Pembayaran

'uantitas yang disetujui dapat dibayar sesuai +arga 'ontrak yaitu per meter kubik,

sesuai dengan daftar &ata Pembayaran diba6ah ini dan dapat dilihat dalam Daftar 

Pena6aran. 

+arga Satuan sudah termasuk kompensasi penuh untuk pencampuran, pengangkutan,

 penghamparan@penempatan, pemadatan, pemeliharaan, finising, testing dan perbaikan

 permukaan semua kebutuhan pengeluaran lainnya yang laHim dan pantas untuk 

menyelesaikan keseluruhan dari pekerjaan yang ditentukan dalam Pasal ini. 

Nomor Mata

Pema!ara" Ura#a" 

Sat$a"

Pe"%$&$ra" 

4.<. 51)  !apis Pondasi 7gregat Dengan :ement

reated #ase 5:#) 

&eter kubik  

49*

7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen

http://slidepdf.com/reader/full/divisi-5-perkerasan-berbutir-dan-perkerasan-beton-semen 80/80

SPESIFIKASI UMUM 2010