Download - asuhan keperawatan keluarga
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Tn.P DENGAN TAHAP
PERKEMBANGAN ANAK USIA DEWASA PADA An.N DI
PERUMAHAN PONDOK MARTOLOYO KOTA TEGAL
Dosen Pembimbing :
Arif Rakhman, S.kep.,Ns
Tugas ini di buat untuk memenuhi tugas mata kuliah keperawatan keluarga
Disusun oleh :
Nama : Arifatunisa P. Kh
Nim : C1010038
Kelas : 3A
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN DAN NERS SEKOLAH TINGGI ILMU
KESEHATAN BHAKTI MANDALA HUSADA SLAWI
Jl. Cut Nyak Dhien No.16 Slawi-52416
TA 2012/2013
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Tn.P DENGAN TAHAP
PERKEMBANGAN ANAK USIA DEWASA PADA An.N DI PERUMAHAN PONDOK
MARTOLOYO KOTA TEGAL
A. PENGKAJIAN
1. Data Umum
a. Identitas Kepala Keluarga
Nama : Tn.P Pendidikan : S1
Umur : 57 Th Pekerjaan : PNS
Agama : Islam Alamat : Jl. Flores RT.01 RW.11 Tegal
Suku : Jawa Nomor Telpon: (0283)320534
b. Komposisi Keluarga :
No Nama L/P Umur Hubungan keluarga Pekerjaan Pendidikan
1.
2.
3.
Ny.I
An.N
An.A
P
P
L
56
21
17
Istri
Anak
Anak
PNS
Pelajar
Pelajar
S1
SMA
SMP
c. Genogram : genogram 3 generasi
Keterangan :
= laki-laki = laki-laki meninggal = anggota keluarga yang sakit
= perempuan = perepuan meninggal = anggota yang tinggal serumah
d. Tipe keluarga
Keluarga Tn. P memiliki tipe keluarga inti, karena keluarga Tn.P terdiri dari
ayah, ibu dan anak yang tinggal dalam satu rumah. Tidak ada masalah dalam
keluarga Tn.P.
e. Suku bangsa
Keluarga Tn. P dan Ny.I semenjak dari orang tua berasal dari suku Jawa
Indonesia. Jika sakit Tn. P dan Ny. I sering menggunakan obat – obatan
tradisional seperti jamu.
f. Agama dan kepercayaan
Anggota keluarga Tn.P beragama islam. Tn.P dan Ny. I selalu mengajarkan
anakya untuk selalu dekat dengan Allah S.W.T, mengingatkan anak-anaknya
sholat 5 waktu, sering mengadakan pengajian baik mengadakan sendiri di rumah,
sperti ta’lim maupun kelompok pengajian setiap seminggu sekali.
g. Status sosial ekonomi keluarga
Tn.P dan Ny.I bekerja sebagai guru SMA dengan penghasilan Tn.P sekitar
2,5 juta/ bulan, dan Ny.I 2,5 juta/bulan. Tn.P mempunyai usaha sampingan yaitu
menyewakan mobil, namun penghasilannya tak menentu ±1000.000/minggu.
Penghasilan Tn.P dan Ny.I di gunakan untuk kebtuhan makan sehari-hari, bayar
tagihan listrik, air, telfon, dll. Adapun perabotan yang dimiliki Tn.P yaitu leptop 1,
netbook 1,tv 1, mejicjer 1, blender 1, dll. Dan alat transportasi, 3 motor dan 1
mobil. Kebutuhan yang di keluarkan kelarga Tn.P setiap bulan ± Rp. 6.500.000.
h. Aktivitas rekreasi keluarga
Kegiatan yang dilakukan keluarga untuk rekreasi adalah menonton TV dan
sesekali bertamasya ke luar kota. Kadang-kadang berkumpul dengan sanak
saudara saat ada acara keluaga dan lebaran.
2. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tn.P memiliki 3 orang anak, 2 laki-laki dan 1 perempuan. Saat ini anak
pertama keluarga Tn.P (Tn.H) berumur 24 tahun, sudah menikah, tinggal sendiri
dan belum mempunyai anak, perkembangan keluarga Tn.H sedang dalam tahap 1
(berginning family) dan belum terpenuhi. Anak ke-2 Tn.P berumur 21 tahun,
belum berkeluarga dan masih kuliah. Dan anak ke-3 berumur 17 tahun, masih
sekolah SMA.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tahap perkembangan keluarga Tn.P masih belum terpenuhi karena Tn.P
harus membiayai 2 anaknya lagi, Anak kedua Tn.P (An.N) masih dalam tahap
perkembangan keluarga dengan anak dewasa, yang saat ini kuliah semester 6 dan
anak ketiga Tn.P (An.A) sekolah kelas 3 SMA yang saat ini masih dalam tahap
perkembangan keluarga dengan anak remaja (families with teenagers).
c. Riwayat kesehatan keluarga inti :
1. Riwayat kesehatan keluarga saat ini
Ny. I mengatakan belakangan ini penyakit asma Tn.P sering kumat ,
Ny. I mengatakan jika serangan sesak datang hanya minum obat asma yang di
beli di warung atau dikerok, kadang Tn.P memeriksakan dirinya ke
puskesmas. Ny.I menderita glukoma, Ny.I mengatakan rutin cek up ke dokter
dan rajin mengkonsumsi obat dari dokter.
An.N menderita hipertensi okuler, Ny.I mengatakan bila An.N merasa
sakit An.N pergi cek up ke RS. Ny.I mengatakan An.A jarang sakit, bila An.A
merasa sakit An.A memeriksakan dirinya ke puskesmas.
2. Riwayat penyakit keturunan
Ayah dari Tn.P mempunyai riwayat asma, saudara-saudara Tn.P juga ada yang
menderita penyakit tersebut. Sedangkan orang tua ataupun saudara-saudara
Ny.I tidak ada riwayat penyakit yang sama seperti Ny.I (glukoma).
3. Riwayat kesehatan masing-masing anggota kelurga :
No Nama Umur BB Keadaan
kesehatan
Imunisasi
(BCG/Polio/D
PT/HB/Camp
ak)
Masalah
kesehatan
Tindakan
yang telah
dilakukan
1. Tn.P 57 65 Tn.P
asmanya
sering
kumat,
terutama
bila
kecapean
Lengkap Asam urat Tn.P sudah
pernah
priksa ke
dokter.
Tn.P minum
jamu bila
kecapean.
2.
.
Ny.I 56 58 Bila terlalu
kecapean
Ny.S
merasa
kepalanya
sakit.
Lengkap Glukoma Ny.I sering
cek up ke
dokter.
3. An.N 21 43 Bila terlalu
sering
minum
kopi, Nn.N
merasa
matanya
sakit.
Lengkap Hipertensi
okuler
Nn.N
priksa ke
dokter bila
merasa
matanya sakit.
4. An.A 17 48 - Lengkap - -
4. Sumber pelayanan kesehatan yang di manfaatkan
Karena keluarga Tn.P memiliki askes, keluarga Tn.P memanfaatkan
pelayanan kesehatan dari Puskesmas/ Dokter keluarga / Rumah sakit untuk
memeriksaan kesehatan, konsultasi ataupun mencari informasi tentang
kesehatan.
5. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Ny.I mengatakan pernah operasi mata karena glukoma yang
mengakibatkan mata sebelah kanannya buta. Operasi dilakukan pada tanggal
20/2/2009 di RS AINI Jakarta lalu Ny.I di rawat selama 3 hari.
An.N pernah menerita bronkitis akut dan di rawat jalan, bila An.N
merasa ada masalah terhadap penglihatannya An.N periksa ke dokter.
3. PENGKAJIAN KELUARGA
a. Karakteristik rumah
Tempat tinggal Tn.P memiliki luas 8 x 12 m, Tipe rumah 45, milik sendiri.
Rumah Tn.P memiliki kamar/ ruangan sebanyak 11 ruangan, Ventilasi/
penerangan cukup, dengan pemanfaatan ruangan : 1 ruang tamu, 3 kamar tidur,2
R.serbaguna, 1 R keluarga, 1 dapur, 1 gudang, 2 kamar mandi. Rumah Tn.P
memiliki 2 Septik tenk, jarak pembuangan (Septik tenk) dengan sumber mata air
±10m. Keluarga Tn.P menggunakan sumber air minum dari PDAM. tersedia
tempat sampah, untuk limbah rumah tangga ada di depan rumah (sebrang jalan)
dan biasanya di angkut sehari sekali. Lingkungan rumah Tn.P cukup bersih, jarak
rumah dengan pabrik ±50 m dan jauh dari jalan raya.
Ket :
= Lt. 1
= Lt. 2
= Pintu
/ = Jendela / Penchayaan
= Septic Tank
b. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW
Keluarga Tn.P tinggal di daerah perumahan, tetangga yang ada di sekitar
rumah semuanya ramah dan saling tolong-menolong satu sama lain. Warga sekitar
khususnya ibu – ibu memiliki kebiasaan mengadakan pengajian rutin setiap hari
kamis. Pengajian diadakan di masjid dekat rumah. Warga di sekitar juga selalu
mengadakan kerja bakti membersihkan lingkungan setiap 1 bulan sekali.
c. Mobilitas geografi keluarga
Keluarga Tn.P sudah menempati rumah itu sejak anak yang pertama
berumur 3 tahun sampai sekarang. Keluarga Tn.P sudah 22 tahun tinggal di tegal.
Sebelumnya Tn.P tinggal di balapulang. Kebanyakan anggota keluarga Tn.P dan
Ny.I berjauhan dan jarang berkunjung kerumah. Ny.I memiliki 1 saudara yang
dekat (masih 1 kota).
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Biasanya Ny.I ikut arisan PKK seminggu sekali, sedangkan Tn.P selalu ikut
serta bila ada acara kerja bakti RT maupun RW. Bila ada kegiatan seperti pemilu
atau hari peringatan Tn.P ikut berperan membantu persiapan.
e. Sistem pendukung keluarga
Semua anggota keluarga dalam kondisi sehat. Antara anggota keluarga
saling menyayangi dan membantu satu sama lain. Keluarga Tn.P memiliki
fasilitas : Televisi, MCK, Ttempat tidur yang nyaman, sumber air bersih, motor
dan mobil sebagai sarana transportasi dan untuk masalah kesehatan, keluarga Tn.P
memiliki askes untuk membantu biaya pengobatan.
4. Struktur keluarga
a. Pola/cara komunikasi keluarga
Keluarga Tn.P dalam kesehariannya baik berkomunikasi langsung/ tidak
langsung menggunakan bahasa indonesia dan kadang di selingi bahasa jawa,
dalam keadaan emosi keluarga Tn.P menggunakan kalimat yang positif. An.N dan
An.A jarang menceritakan kesehariannya dengan orang tuanya.
b. Struktur kekuatan keluarga
Orang yang dekat denngan keluarga Tn.P adalah Ny.M (kakak dari Ny.I)
yang masih tinggal 1 kota. Bila Ny.I dalam kesulitan Ny.M selalu berusaha untuk
mmbantu.
c. Struktur peran (peran masng-masing anggota keluarga)
Tn.P :
Peran formal : sebagai bendahara di lingkungan RT, guru
Peran informal : menjadi kepala keluarga, suami, ayah
Ny.I :
Peran formal : sebagai menjadi anggota masyarakat, guru
Peran informal : menjadi ibu rumah tangga, istri, ibu
Nn.N :
Peran formal : sebagai menjadi anggota masyarakat, mahasiswa
Peran informal : menjadi anak
An.A :
Peran formal : sebagai menjadi anggota masyarakat, pelajar
Peran informal : menjadi anak
d. Nilai dan norma keluarga
Tn.P menganut agama Islam dan norma yang berlaku di masyarakat an adat
istiadat orang jawa. Keluarga Tn.P sangat mematuhi peraturan yang ada di rumah,
seperti anak perempuannya tidak boleh keluar setelah magrib tanpa di dampingi
keluarga laki-laki. Tn.P dan Ny.I juga mengajarkan pentingnya bersikap/ sopan
santun dengan orang lain.
Apabila ada keluarga yang sakit, keluarga mempercayai bahwa ini adalah
cobaan yang Allah berikan agar keluarga dapat lebih kuat. Keluarga selalu
berusaha dan bertawakal saat menghadapi musibah apapun.
5. Fungsi keluarga
a. Fungsi afektif
Keluarga Tn.P dan Ny.I selalu menyayangi dan perhatian kepada anak-
anaknya, Ny.I dan Tn.P juga selalu mendukung dan mengarahkan segala sesuatu
yang dilakukan oleh anak-anaknya selama dalam batas kewajaran dan tidak
melanggar norma dan etika sopan santun.
b. Fungsi sosialisasi
Interaksi Tn. P dengan anak istrinya terjalin dengan sangat baik, saling
mendukung, bahu membahu, dan saling ketergantungan. Tn.P memiliki peran
yang besar dalam mengambil keputusan, namun Tn.P selalu adil kepada
keluarganya.
Masing masing anggota keluarga masih memperhatikan dan menerapkan
sopan santun dalam berperilaku. Keluarga mengajarkan dan menanamkan prilaku
sosial yang baik, keluarga cukup aktif di dalam masyarakat. Di waktu senggang
biasanya keluarga berkumpul.
c. Fungsi keperawatan kesehatan
1) Kemampuan keluarga mengenal kesehatan
Keluarga Tn.P mengatakan tidak tahu/ tidak mengerti terlalu rinci
dengan penyakit pada Tn.P Baik itu mengenai pengertian, tanda gejala,
etiologi maupun pencegahan dan perawatannya. Ny. I mengatakan selalu
bertanya kepada petugas kesehatan tentang penyakit yang di derita Tn.P.
Ny.I mengatakan khawatir terhadap kesehatan Tn.P.
2) Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
yang tepat
Keluarga, khususnya Tn.P belum sepenuhnya paham tentang
penyakitnya itu. Tn.P mengatakan pergi ke puskesmas atau dokter keluarga
bila merasa penyakit asmanya kumat. Tn.P dan Ny.I khawatir kalau
penyakitnya menurun pada anaknya.
3) Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
Tn. P mengatakan dadanya sesak, susah untuk bernapas, terutama bila
Tn.P kelelahan. Tn.P mengatakan susah tidur. Ny. I mengatakan jika
serangan sesak datang hanya minum obat asma yang di beli di warung atau
dikerok. Keluarga Tn.P mengatakan kurang mengetahui tentang
penyakitnya. Ny.I mengatakan hanya mengetahui sedikit tentang perawatan
penyakitnya ini, seperti jangan terlalu lelah dan menjauhi faktor penyebab
asma kembali.
4) Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat
Keluarga Tn.P menyadari pentingnya kebersihan ligkungan, oleh sebab
itu keluarga selalu menjaga kebersihan rumahnya dengan membersihkan
lingkungan rumah, seperti menyapu, mengepel dan menguras bak mandi agar
tiak menjadi sumber penyebaran penyakit.
5) Kemampuan keluarga mengguanakan fasilitas kesehatan yang ada di
masyarakat
Tn.P dan Ny.I mengatakan sudah mengetahui fasilitas pelayanan
kesehatan, Selama ini keluarga mendapakan pelayanan yang baik oleh
puskesmas. Keluarga juga percaya dengan informasi yang di berikan oleh
puskesmas.
d. Reproduksi
Jumlah anak yang dimiliki Tn.P dan Ny.I ada 3 orang, 2 anak laki - laki dan
1 anak perempuan. Ny.I masih mengalami haid 1 bulan sekali dan tidak
merasakan nyeri saat haid. Ny.I menggunakan KB berupa pil.
e. Fungsi ekonomi
Tn.P mengatakan mampu mencukupi kebutuhan hidup keluarganya sehari -
hari dari pendapatan yang diterima ditambah dengan usaha sampingannya. Tn.P
menyisihkan sebagian pendapatannya untuk keperluan yang tidak terduga dan
biaya sekolah anaknya nanti.
6. STRES DAN KOPING KELUARGA
a. Stresor Jangka Panjang
Tn.P memikirkan biaya untuk melanjutkan sekolah bagi anak-anaknya.
b. Stresor Jangka Pendek
Tn.P bingung bila asmanya kambuh dan mennghambat pekerjaannya.
c. Respons keluarga terhadap stresor :
Untuk stress jangka panjang Tn.P berusaha untuk mencukupi kebutuhan sekolah
anak-anaknya dengan bekerja keras.
Untuk stress jangka pendek, Tn.P mengkonsumsi obat warung dan kadangpergi
ke puskesmas untuk berobat.
d. Strategi koping
Strategi koping yang digunakan Tn.P dan Ny.I baik, Bila ada permasalahan, Tn. P
dan Ny.I berusaha untuk selalu menyelesaikannya dengan bermusyawarah dan
tetap tenang dalam berfikir.
e. Strategi adaptasi disfungsional
Keluarga tidak pernah menggunakan kekerasan, perlakuan kejam kepada anak
ataupun istrinya ataupun memberikan ancaman-ancaman dalam menyelesaikan
masalah.
7. KEADAAN GIZI KELUARGA
Ny.I merasa kebutuhan gizi keluarganya sudah cukup baik, hampir setiap hari
Ny.I masak sayur dengan lauk pauk dengan berganti-ganti menu yang sehat, seperti
tempe, tahu, ikan, ayam, telur dll. Sesekali Ny.I membeli lauk di luar.
8. HARAPAN KELUARGA
Tn.P berharap keluarganya selalu sehat wal’afiat. Dan keluarga juga berharap
petugas kesehatan dapat memberikan pelayanan yang baik, tepat, dan cepat kepada
siapa saja yang membutuhkan. Tidak membeda-bedakan seseorang dalam
memberikan pelayanan kesehatan, miskin maupun kaya.
9. PEMERIKSAAN INDIVIDU TIAP ANGGOTA KELUARGA ( Pemeriksaan
Fisik )
Jenis
Pemeriks
aan
Tn. P Ny. IAn. N
(anak ke-2)
An. A
(anak ke – 3)
Riwayat
penyakit
saat ini
Asma bonchial Glukoma Hipertensi okuler -
Keluhan
yang di
rasakan
Pusing, sesak
nafas
Pusing Pusing, mata terasa
pegal
-
Tanda
dan gejala
Bersin-bersin,
sesak saat
kelelahan.
Mata terasa pegal.
Sakit kepala saat
kelelahan.
Pusing
Mata terasa lelah
dan pegal di
sekitar mata.
-
Riwayat
penyakit
sebelumn
ya
Tn.P pernah
menerita asam
urat, dan Tn.P
hanya meminum
jamu. Terkadang
bila Tn.P terlalu
Ny.I pernah
oprasi kornea
sebelah kanan,
shingga mata
kanannya tidak
dapat berfungsi
An.N pernah
menderita
bronkitis akut,
An.N di rawat
jalan dan skarang
sudah sembuh.
An.A pernah di
diagnosa gejala
Tipus/DB, An.A
di raawat jalan
dan sembuh.
lelahan, Tn.P
merasa pegal-
pegal lagi.
lagi. An.N menderita
Hipertensi okuler,
An.N di rawat
jalan, namun bila
An.N kelelahan
atau
mengkonsumsi
makanan/
minuman
(pantangan)
matanya sakit lagi.
TTV TD : 130/90
mmHg
RR : 26X / menit
N : 80X / menit
S : 36 C
TD : 110/70
mmHg
RR : 22X / menit
N : 86X / menit
S : 36 C
TD : 120/90 mmHg
RR : 24X / menit
N : 84X / menit
S : 36 C
TD : 120/90
mmHg
RR : 20X / menit
N : 84X / menit
S : 36 C
KEPALA Rambut hitam,
beruban lurus,
panjang dan
bersih
Rambut hitam
dan beruban,
lurus, pendek dan
bersih
Rambut hitam,
lurus, panjang dan
bersih
Rambut hitam,
lurus, pendek dan
bersih
MATA Kedua mata
simetris,
konjungtiva an-
anemis, sklera
tidak ikterik,
penglihatan baik,
apabila membaca
harus
menggunakan
kacamata. (+3).
Kedua mata
simetris,
konjungtiva an-
anemis, sklera
tidak ikterik,
penglihatan baik,
apabila membaca
harus
menggunakan
kacamata (+2).
Kedua mata
simetris,
konjungtiva an-
anemis, sklera
tidak ikterik,
penglihatan baik,
reflek pupil positif
(+)
Kedua mata
simetris,
konjungtiva an-
anemis, sklera
tidak ikterik,
penglihatan baik,
reflek pupil
positif (+)
HIDUNG Hidung simetris,
tidak ada polip,
Hidung simetris,
tidak ada polip,
Hidung simetris,
tidak ada polip,
Hidung simetris,
tidak ada polip,
tidak sinusitis,
penciuman baik.
tidak sinusitis,
penciuman baik.
tidak sinusitis,
penciuman baik.
tidak sinusitis,
penciuman baik.
Paru I :
Pengembang
an paru
simetris
P : Vokal
Premitus
sama
P : Redup
A : wezzing
I :
Pengembang
an paru
simetris
P : Vokal
Premitus
sama
P : Redup
A : Vesikuler
I :
Pengembanga
n paru
simetris
P : Vokal
Premitus
sama
P : Redup
A : Vesikuler
I :
Pengembang
an paru
simetris
P : Vokal
Premitus
sama
P : Redup
A : Vesikuler
Abdomen I : Simetris
A : Refluk
15x/mnt
P : Tidak ada
nyeri tekan
P : Timpani
I : Simetris
A : Refluk
15x/mnt
P : Tidak ada
nyeri tekan
P : Timpani
I : Simetris
A : Refluk
15x/mnt
P : Ada nyeri
tekan di ulu
hati
P : Timpani
I : Simetris
A : Refluk
15x/mnt
P : Tidak ada
nyeri tekan
P : Timpani
Genetalia Tidak terpasang
kateter, tidak
terdapat hemoroid
Tidak terpasang
kateter, tidak
terdapat hemoroid
Tidak terpasang
kateter, tidak
terdapat hemoroid
Tidak terpasang
kateter, tidak
terdapat hemoroid
Ekstremit
as
Pada ekstremitas
atas dan bawah
tidak ada
pembengkakan,
pergerakan aktif
Pada ekstremitas
atas dan bawah
tidak ada
pembengkakan ,
pergerakan aktif
Pada ekstremitas
atas dan bawah
tidak ada
pembengkakan ,
pergerakan aktif
Pada ekstremitas
atas dan bawah
tidak ada
pembengkakan ,
pergerakan aktif
B. Analisa Data
No Data Problem Etiologi
1. DS :
- Tn. P mengatakan dadanya sesak
- Klien mengatakan susah untuk
bernapas, terutama bila Tn.P
kelelahan.
- Klin mengatakan susah tidur
- Ny. I mengatakan jika serangan
sesak datang hanya minum obat
asma yang di beli di warung atau
dikerok.
DO :
- Tn.P tampak lemah
- Tn.P tampak bernafas melalui mulut
- TTV :
TD : 130/90 mmHg
RR : 26X / menit
N : 80X / menit
S : 36 C
Ketidakefektifan pola
nafas
Ketidakmampuan
keluarga dalam
merawat penyakit
asma bronchial
2 DS :
- Keluarga mengatakan tidak tahu/
tidak mengerti terlalu rinci dengan
penyakit pada Tn.P Baik itu
mengenai pengertian, tanda gejala,
etiologi maupun pencegahan dan
perawatannya.
- Ny. I mengatakan selalu bertanya
kepada petugas kesehatan tentang
penyakit yang di derita Tn.P
- Ny.I mengatakan khawatir terhadap
kesehatan Tn.P
DO :
- Keluarga tidak mampu menjelaskan
tentang penyakit asma bronchial
Managemen regimen
terapeutik tidak
efektif
Ketidakmampuan
keluarga dalam
mengenal masalah
kesehatan/ asma
bronchial.
yang diderita Tn.P
- Tn.P dan Ny.I banyak bertanya
kepada perawat mengenai penyakit
asma.
SKORING DAN PRIORITAS MASALAH
Diagnosa Keperawatan :
1. Ketidakefektifan pola nafas b/d ketidakmampuan keluarga dalam merawat penyakit
asma bronchial.
No Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran
1 Sifat Masalah :
ancaman kesehatan
2 1 2/3 x 1 = 2/3 Kurang mengetahui tentang
penanganan penyakit asma
bronchial.
2 Kemungkinan
masalah dapat
dirubah : sebagian.
1 2 1/2 x 2 = 1 Tn.P mengatakan hanya
minum obat saat kambuh
3 Potensi masalah
dapat dicegah :
tinggi.
3 1 3/3 x 1 = 1 Masalah asma bronchial dapat
diatasi asal keluarga, terutama
Tn.P bisa mengatur pola
istirahat dan menghindari
faktor-faktor pencetus
kambuhnya asma bronchial
4 Menonjolnya
masalah : berat,
perlu ditangani
segera
2 1 2/2 x 1 = 1 Keluarga menanggapi penyakit
asma ini sangat menganggu
aktivitas Tn.P
TOTAL 3 2/3
Diagnosa Keperawatan :
2. Managemen regimen terapeutik tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga dalam mengenal masalah kesehatan/ asma bronchial.
No Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran
1 Sifat Masalah :
ancaman kesehatan
2 1 2/3 x 1 = 2/3 Tn.P mengalami kekambuhan
penyakit asma dan keluarga
kurang paham tentang penyakit
asma bronchial.
2 Kemungkinan
masalah dapat
dirubah : mudah.
2 2 2/2 x 2 =2 Memberikan pendididkan
kesehatan, kesadaran keluarga
untuk mencegah kekambuhan,
kemauan Tn.P untuk menjaga
pola istirahat dan menghindari
pencetus terjadinya asma
bronchial.
3 Potensi masalah
dapat dicegah :
cukup.
2 1 2/3 x 1 = 2/3 Tn.P mau hidup sehat dengan
menjaga pola istirahat dan bisa
menghindari pencetus
kambuhnya asma bronchial.
4 Menonjolnya
masalah : berat,
harus segera di
tangani.
2 1 2/2 x1 = 1 Keluarga tahu bahwa penyakit
asma bronchial yang dialami
Tn.P bisa menimbulkan
komplikasi bila tidak ditangani
segera.
TOTAL 4 1/3
PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
Prioritas Diagnosis keperawatan (PES) Skor
1 Managemen regimen terapeutik tidak efektif
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
dalam mengenal masalah kesehatan/ asma bronchial.41/3
2 Ketidakefektifan pola nafas b/d ketidakmampuan
keluarga dalam merawat penyakit asma bronchial. 3 2/3
C. INTERVENSI
NO PROBLEM ETIOLOGI TUJUAN KRITERIA EVALUASI
Umum Khusus kriteria Standart
1. Managemen
regimen
terapeutik
tidak efektif
ketidakmampuan
keluarga dalam
mengenal masalah
kesehatan/ asma
bronchial.
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 1 X 30
menit
kunjungan
rumah,
keluarga
mengetahui
tentang
penyakit asma
bronchial.
1. keluarga dan
Tn.P mampu
menyebutkan
pengertian,tan
da dan gejala
penyakit asma
bronchial.
2. Keluarga
dapat
mengatasi
penyakit asma
bronchial.
Verbal
Sikap
Psikomotor
1. Keluarga dan pasien
mampu mengetahui dan
menyebutkan tanda dan
gejala, penyebab
penyakit asma
bronchial.
2. Keluarga dapat
menyebutkan faktor-
faktor pencetus yang
dapat menyebabkan
kekambuhan asma.
3. keluarga secara teratur
memeriksa Tn.P ke
dokter atau puskesmas.
4. Keluarga membantu dan
motivasi Tn.P untuk
minum obat saat
kambuh.
2. Ketidakefekti
fan pola
nafas
ketidakmampuan
keluarga dalam
merawat penyakit
asma bronchial.
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 1 x 30
menit keluarga
mampu
mengatasi
1.Keluarga
mampu
memahami
tentang penyakit
asma bronchial.
2.Keluarga
mampu
Verbal
Sikap
1. Keluarga mampu
menjelaskan
pengertian
bronchial.
2. Keluarga mampu
menyebutkan
pengertian, penyebab
ketidakefektifa
n pola nafas
Tn.P
mengambil
keputusan.
3.Keluarga
mampu
merawat
kesehatan/
memberikan
perawatan
Psikomotor
tanda dan gejala serta
penatalaksanaan
tentang penyakit asma
bronchial.
3. Keluarga mampu
mengambil keputusan
jika ada yang belum
jelas tentang penyakit
asma bronchial.
4. Keluarga membantu
mengawasi/
mengingatkan agar
Tn.P tidak kambuh.
5. Saat kambuh Tn. P
mengkonsumsi obat
sesuai terapi atau
anjuran dari dokter.
D. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
NO Diagnosa
Keperawatan
Hari/Tgl/Jam Tujuan khusus Tindakan keperawatan Evaluasi formatif
1 Managemen regimen
terapeutik tidak
efektif berhubungan
dengan
ketidakmampuan
keluarga dalam
mengenal masalah
kesehatan/ asma
bronchial.
SENIN, 1 JULI
2012
15.00 WIB
1. keluarga dan
Tn.P mampu
menyebutkan
pengertian,tanda
dan gejala
penyakit asma
bronchial.
2. Keluarga
dapat mengatasi
penyakit asma
bronchial.
1. Memberikan penkes
tentang pengertian,
penyebab, tanda dan
gejala, serta
penatalaksanaan asma
bronchial.
2. Menganjurkan keluarga
untuk membantu klien
untuk menjaga pola
istirahat dan
menghindari faktor-
faktor pemicu yang dapat
menyebabkan
kambuhnya asma.
3. Menganjurkan Keluarga
dan Tn.P secara teratur
memeriksa Tn.P ke
dokter atau puskesmas.
4. Menganjurkan keluarga
mendukung Tn. P untuk
minum/ mengkonsumsi
obat asma sesuai anjuran
dokter.
S : Klien mengatakan paham tentang
penyakit asma bronchial.
O : Klien mampu menjelaskan
kembali tentang penyakit asma
bronchial.
S : Keluarga mengatakan bersedia
membantu Tn.P untuk menjaga
pola istirahat dan menghindari
faktor-faktor pemicu yang dapat
menyebabkan kambuhnya asma.
O : Keluarga terlihat bersemangat
S : Tn.P mengatakan akan
memeriksakan dirinya ke dokter
secara teratur.
O : Keluarga tampak memberikan
suport pada Tn.P
S : Klien mengatakan akan minum
obat saat kambuh.
O : Keluarga tampak memberikan
dukungan pada klien.
2 Ketidakefektifan
pola nafas b/d
ketidakmampuan
keluarga dalam
merawat penyakit
asma bronchial.
SENIN, 1 JULI
2012
16.00 WIB
1. Mengkaji tingkat
pengetahuan keluarga
tentang penyakit asma
bronchial.
2. Memberikan penkes
tentang penyakit asma
bronchial.meliputi,
pengertian, tandagejala ,
penyebab dan
penatalaksanaannya.
3. Beri kesempatan pada
klien dan keluarga untuk
menanyakan materi yang
belum jelas.
4. Menganjurkan keluarga
untuk memperhatikan
pola istirahat dan faktor
pencetus kambuhnya
asma.
5. Menganjurkan Tn. P bila
asmanya kambuh,
sesegera mungkin
mengkonsumsi obat yang
di berikan dokter.
S : Klien mengatakan belum paham
betul tentang penyakit asma
bronchial.
O : Klien terlihat bertanya-tanya
S : Klien mengatakan setelah
diberikan penkes, klien dapat ilmu
tentang
bronchial.
tanda & gejala, penyebab dan
penatalaksanaan
O : Klien mampu menjawab ketika
ditanya tentang penyakit asma
bronchial. meliputi
tanda & gejala, penyebab dan
penatalaksanaan
S : Klien betanya tentang apa saja
pencetusnya?
O : Kluarga tampak aktif bertanya.
S : keluarga mengatakan akan selalu
mengingatkan Tn.P
O : klien tampak kooperatif
S : Klien mengatakan mau minum
obat
O : Tn.P tampak kooperatif
E. EVALUASI SUMATIF
No. Hari/Tgl/Jam Dx. Keperawatan Evaluasi Sumatif Paraf
1. SENIN, 1 JULI
2012
15.30 WIB
Managemen
regimen
terapeutik tidak
efektif
berhubungan
dengan
ketidakmampuan
keluarga dalam
mengenal masalah
kesehatan/ asma
bronchial.
S :
- Klien mengatakan paham
tentang penyakit asma
bronchial.
- Keluarga mengatakan
bersedia membantu Tn.P
untuk menjaga pola
istirahat dan menghindari
faktor-faktor pemicu yang
dapat menyebabkan
kambuhnya asma.
- Tn.P mengatakan akan
memeriksakan dirinya ke
dokter secara teratur.
O :
- Klien mampu menjelaskan
kembali tentang penyakit
asma bronchial.
- Keluarga terlihat
bersemangat
- Keluarga tampak
memberikan suport pada
Tn.P
A :
Masalalah dapat teratasi
P :
Hentikan Intervensi
Arifat
unisa
P.
2. SENIN, 1 JULI
2012
17.00 WIB
Ketidakefektifan
pola nafas b/d
ketidakmampuan
keluarga dalam
merawat penyakit
asma bronchial
S :
- Klien mengatakan belum
paham betul tentang
penyakit asma bronchial.
- Klien mengatakan setelah
diberikan penkes, klien
dapat ilmu tentang
penyakit asma
bronchial.meliputi,
pengertian, tanda & gejala,
penyebab dan
penatalaksanaan.
- Klien betanya tentang apa
saja pencetusnya?
- keluarga mengatakan akan
selalu mengingatkan Tn.P
- Klien mengatakan akan
minum obat saat kambuh.
O :
- Klien terlihat bertanya-
tanya
- Klien mampu menjawab
ketika ditanya tentang
penyakit asma bronchial.
meliputi pengertian, tanda
& gejala, penyebab dan
penatalaksanaan.
- Kluarga tampak aktif
bertanya.
- klien tampak kooperatif
- Keluarga tampak
memberikan dukungan
Arifat
unisa
P.