Download - analisis-pulmo imhe
-
7/25/2019 analisis-pulmo imhe
1/13
FORMAT ANALISIS JURNAL
1. Judul Artikel
Efektivitas Slow Deep Breathing Terhadap Perubahan Saturasi Oksigen
Perifer Pasien Tuberkulosis Paru Di Rumah Sakit abupaten Pekalongan!. ata un"i#
Peripheral O$%gen Saturation& Slo' Deep (reathing& Tuber"ulosis
(ibliographies # )* +!,,)-!,1/0. Penulis#
Ermidha r%anita& ka Aulia Afifah
Sekolah Tinggi lmu esehatan Peka2angan Pekalongan Program Studi 3ers
). Telaah Step 1 +4okus penelitian 2elas/Problems Tuberkulosis +T(/ men2adi salah satu pen%akit
menular %ang paling mematikan di dunia. Pada
tahun !,10 diperkirakan 5&, 2uta orang +sekitar
6.7,,.,,,-5.),,.,,,/ menderita T( dan 1& 2uta
meninggal karena pen%akit tuberkulosis& 07,.,,,
orang di antaran%a adalah 89-positif. Tiga
negara %ang memiliki 2umlah terbesar kasus
tersebut pada tahun !,10 adalah ndia +!&, 2uta-
!&0 2uta/& :hina +,&5 2uta-1&1 2uta /& 3igeria
+0),.,,, ; 66,.,,,/. ndonesia merupakan
3egara dengan peringkat ke lima kasus
tuberkulosis dengan 2umlah kasus +)1,.,,, ;
!,.,,,/. Dari 5&, 2uta kasus ke2adian&
diperkirakan ,.,,, ter2adi pada anak-anak dan
0&0 2uta +kisaran 0.!,,.,,,-0.,,.,,,/ ter2adi di
kalangan perempuan +/.
erusakan paru akibat infeksi disebabkan oleh
Prodi Ners UIN Alauddin Makassar 2016
-
7/25/2019 analisis-pulmo imhe
2/13
basil serta reaksi imun dan inflamasi %ang hebat.
Edema interstitial dan pembentukan 2aringan
parut permanen di alveolus meningkatkan 2arak
untuk difusi oksigen dan karbon dioksida
sehingga pertukaran gas menurun.
Di ndonesia pen%akit tuber"ulosis paru +T( paru/
merupakan masalah utama kesehatan mas%arakat.
Diperkirakan pada tahun !,,)& setiap tahun ada
05.,,, kasus dan merupakan pen%ebab kematian
utama setelah pen%akit 2antung dan saluran
pernafasan& ndonesia merupakan pen%akit urutan
kelima didunia +india& "hina& Afrika selatan&
3igeria dan ndonesia/. (erdasarkan ?lobal
report T( tahun !,1,& prevalensi kasus penderita
T( paru di ndonesia se"ara nasional pada tahun
!,1, adalah sebesar !6 per 1,,.,,, penduduk.
Target Millennium Development Goals +@D?s/untuk pengendalian T( adalah prevalensi
penderita T( men2adi !!! per 1,,.,,, penduduk
dan angka kematian menurun sampai )7 per
1,,.,,, penduduk ditahun !,1& artin%a target
@D?s untuk angka prevalensi penderita T(
diharapkan akan ter"apai pada tahun !,1&
sedangkan target angka kematian T( telah
ter"apai.
Di Sula'esi selatan sendiri kasus tuber"ulosis paru
masih tinggi. (erdasarkan data dinas kesehatan
provinsi Sula'esi selatan pada tahun !,11
Prodi Ners UIN Alauddin Makassar 2016
-
7/25/2019 analisis-pulmo imhe
3/13
penderita pen%akit menular ini men"apai 6.505
kasus. Angka ini meningkat signifikan dibanding
tahun sebelumn%a %ang han%a *.*60 kasus
+Adnan& !,1!/.
Salah satu (alai pengobatan dimakassar %ang
menerapkan strategi DOTS untuk mengenai
pasien T( adalah (alai (esar esehatan Paru
@as%arakat +((P@/ Sul-Sel dengan pela%anan
sentra DOTS dengan 1)71 pasien pada tahu !,1!
+data rekam medik& !,1! ((P@/.ntervention Efektivitas slow deep breathing terhadap
perubahan saturasi oksigen perifer pada klien
tuberkulosis paru.
:omparison
nterventio
n
Tidak ada intervensi pembanding pada penelitian ini.
Tetapi diberikan kelompok kontrol sebagai
pembanding intervensislow deep breathing.
Out"ome Penelitian ini bertu2uan untuk mengetahui
efektivitas slow deep breathing terhadap perubahansaturasi oksigen perifer pasien tuberkulosis paru di rumah
sakit abupaten Pekalongan.1. Analisis nivariat
Saturasi oksigen perifer pasien tuberkulosis paru
sebelum dan sesudah melakukan slow deep breathing
pada kelompok intervensi dan saturasi oksigen perifer
a'al dan akhir pasien tuberkulosis paru pada kelompok
kontrol.!. Analisis (ivariat
Analisa bivariat pada tahap ini dilakukan untuk
men2a'ab hipotesis penelitian %ang telah disusun&
apakah ada efektivitas slow deep breathing terhadap
perubahan saturasi oksigen perifer klien tuberkulosis
Prodi Ners UIN Alauddin Makassar 2016
-
7/25/2019 analisis-pulmo imhe
4/13
paru pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol di
rumah sakit abupaten Pekalongan.
Rata-rata saturasi oksigen perifer sebelum
melakukan slow deep breathing pada kelompok
intervensi adalah 51&0* +SDB6.,6/ dan sesudah
melakukan slow deep breathing pada kelompok
intervensi adalah 50&7, +SDB*.7,/. Dari hasil u2i
'il"o$on test didapatkan nilai C B ,.,, +C ,.,/&
maka dapat disimpulkan ada pengaruh saturasi oksigen
perifer antara sebelum dan sesudah melakukan slowdeep breathingpada kelompok intervensi.
Rata-rata saturasi oksigen perifer a'al pada
kelompok kontrol adalah 5!.1! +SDB!.,/ dan saturasi
oksigen perifer akhir pada kelompok kontrol adalah
5).!, +SDB!.,,/. 8asil u2i didapatkan nilai C B ,.,, +C
,.,/& maka dapat disimpulkan ada perbedaan saturasi
oksigen perifer a'al dan akhir pada kelompok kontrol.
Rata-rata selisih mean saturasi oksigen perifer
pada kelompok intervensi sebesar !.!0 +SDB,.57,/
sedangkan rata-rata selisih mean saturasi oksigen
perifer pada kelompok kontrol sebesar !.1,
+SDB,.57/. dari hasil u2i t tidak berpasangan
+ndependent Sample t-test/ diperoleh nilai C B ,.*0! +C
,.,/& maka 8, gagal ditolak& berarti tidak ada
efektivitas slow deep breathing terhadap perubahan
saturasi oksigen perifer pasien tuberkulosis paru di
rumah sakit abupaten Pekalongan.
Prodi Ners UIN Alauddin Makassar 2016
-
7/25/2019 analisis-pulmo imhe
5/13
. Telaah Step ! +9aliditas/
Re"ruitment Pada penelitian ini menggunakan Quasi Experimental
Pre test and Post test Control Group Desaign. Pada
desain penelitian ini peneliti melakukan pengukuran
saturasi oksigen pada kelompok kontrol dan
kelompok intervensi 1 menit sebelum latihanslow
deep breathing +pre test/. elompok intervensi
mendapat perlakuan dengan latihan slow deep
breathing dan 1 menit kemudian diukur +post test/
sedangkan kelompok kontrol tidak dilakukan
perlakuan tetapi tetap diukur +post test/. 2i statistik
%ang digunakan %aitu independent sample t test
dengan nilai ,.,.
Jumlah sampel seban%ak !, responden dimana terdiri
dari 1, responden dari masing-masing kelompok
%ang memenuhi kriteria inklusi %ang telah
ditetapkan. Teknik pengambilan sampel padapenelitian ini dengan "ara quota sampling. Penelitian
ini dilakukan di rumah sakit abupaten Pekalongan.
-
7/25/2019 analisis-pulmo imhe
6/13
pada penurunan respons saraf simpatis dan peningkatkan
respons parasimpatis sehingga dapat memperluas saluran
pernapasan dan meningkatkan diameter saluran napas
+
-
7/25/2019 analisis-pulmo imhe
7/13
untuk keluar se"ara perlahanlahan %ang membantu dalam
perpan2angan ekspirasi. 4ase ekspirasi ini dimanfaatkan
sebagai volume "adangan ekspirasi sebelum memulai siklus
inspirasi berikutn%a +Shrav%a et al !,10& hh.7,,-7,1/. Pada
fase ekspirasi tekanan di dalam paru perlahan menurun dan
alveoli se"ara bertahap akan mengempes dimana persentase
karbon dioksida masih meningkat dalam darah dan
kemoreseptor di medula berusaha untuk menghambat
ekspirasi dan memulai fase inspirasi dengan merangsang
pusat inspirasi. emoreseptor perifer berusaha melakukan
inspirasi se"ara refleks karena kemoreseptor perifer tersebut
sensitif terhadap konsentrasi oksigen %ang rendah di dalam
darah +Shrav%a et al !,10& h.7,1/.
Pada penderita tuberkulosis paru ter2adi kerusakan
paru akibat infeksi %ang disebabkan oleh basil serta reaksi
imun dan inflamasi %ang hebat. Edema interstitial dan
pembentukan 2aringan parut permanen di alveolus
meningkatkan 2arak untuk difusi oksigen dan karbon
dioksida sehingga pertukaran gas menurun. Pembentukan
2aringan parut dan tuberkel 2uga mengurangi luas
permukaan %ang tersedia untuk difusi gas sehingga
kapasitas difusi paru menurun. Jika pen%akit meluas&
abnormalitas rasio ventilasi perfusi ter2adi %ang dapat
men%ebabkan vasokontriksi hipoksikarteriol paru dan
hipertensi paru. Jaringan parut dapat men%ebabkan
penurunan da%a regang paru +:or'in !,,5& h.)*/.
Sehingga berpengaruh dalam perpindahan oksigen ke dalam
darah %ang sering men%ebabkan penurunan saturasi oksigen
hemoglobin %ang normaln%a 5> - 1,,>. Sehingga
Prodi Ners UIN Alauddin Makassar 2016
-
7/25/2019 analisis-pulmo imhe
8/13
mengalami penurunan oksigenasi pada 2aringan karena
berkurangn%a fungsi paru +:or'in !,,5& h.)!/.
Didalam proses difusi ter2adi pertukaran gas %ang
men"akup dua proses independen meliputi pernapasan
internal %aitu pertukaran gas antara alveoli dengan aliran
darah dan pernafasan eksternal %aitu pertukaran gas antara
kapiler dalam tubuh +selain dalam paru-paru/ dengan sel-sel
tubuh. edua proses tersebut men"akup perpindahan gas
mela karbon dioksida di alveoli dengan kapiler paru.
Adan%a gangguan pada proses difusi paru
men%ebabkan pertukaran gas menurun %ang mengakibatkan
proses transportasi terganggu sehingga oksigen %ang
diedarkan ke seluruh tubuh berkurang dan dapat ter2adi
penurunan saturasi oksigen. Pada pasien tuberkulosis paru&
slow deep breathing dapat memperluas saluran pernapasan
dan meningkatkan diameter saluran napas sehingga dapat
meningkatkan saturasi oksigen didalam darah +
-
7/25/2019 analisis-pulmo imhe
9/13
turun& namun apabila responden dalam keadaan
temperatur tubuh %ang tinggi dapat mengakibatkan
peningkatan ke"epatan difusi oksigen dan karbon
dioksida sehingga akan men%ebabkan saturasi oksigen
perifer meningkat.
!. Tekanan atmosfer
@enurut prinsip (o%le& 2ika udara %ang mengisi
ruang meningkat& tekanan didalam ruang tersebut
menurun. Oleh karena itu paru mengembang& tekanan
didalam alveoli menurun diba'ah tekanan atmosfir& dan
udara dari atmosfer men%erbu masuk ke paru +dari
tekanan tingi ke tekanan rendah/. Pada akhir ekspirasi&
rongga toraks relaksasi& men%ebabkan tekanan didalam
alveolus %ang terisi udara inspirasi& memiliki tekanan
%ang lebih tinggi daripada atmosfer. dara kemudian
mengalir ke luar paru sesuai penurunan gradien tekanan
+:or'in !,,5& h.!!/.
0. Obat-obatanResponden %ang dira'at dirumah sakit diberikan
terapi farmakologis setiap harin%a sehingga peningkatan
saturasi oksigen perifer tersebut kemungkinan 2uga dapat
disebabkan oleh obat-obatan %ang diberikan. Salah satu
obat anti tuberkulosis %aitu isonia=id +38/ bersifat
tuberkulostatik %ang menahan perkembangan bakteri dan
bersifat tuberkulosid %ang membunuh bakteri +Astuti
!,1,& hh.100/. Apabila obat anti tuberkulosis di
konsumsi se"ara rutin dan teratur dapat mengurangi
2aringan parut di alveolus sehingga dapat memperbaiki
Prodi Ners UIN Alauddin Makassar 2016
-
7/25/2019 analisis-pulmo imhe
10/13
proses difusi. ). Status ?i=i ekurangan kalori& protein&
=at besi dan lain-lain +malnutrisi/& akan mempengaruhi
da%a tahan tubuh seseorang& sehingga rentan terhadap
pen%akit& termasuk tuberkulosis paru +3aga !,1!& h.01)/.
Sistem kekebalan tubuh memberikan perlindungan dari
infeksi tetapi 2uga men%esuaikan diri untuk memberikan
kekebalan terhadap infeksi. Tingkat dan laman%a
kekebalan tubuh tergantung pada 2enis dan 2umlah
antigen dan bagaimana antigen tersebut masuk kedalam
tubuh.
6. Telaah Step 3 (Aplikabilitas)
Penelitian ini dapat diterapkan baik di mas%arakat umum maupun di
rumah sakit (alai (esar esehatan Paru @as%arakat +((P@/ terutama di
ruang pera'atan OD: +one da !are/ dimana Slow Deep Breathing
merupakan salah satu terapi komplementer %ang telah dibuktikan manfaatn%a
melalui penelitian terutama dalam upa%a menurunkan atau mengurangi stress&
ke"emasan pasien& menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi&
memperluas saluran napas.
3amun ada beberapa hal %ang harus di perhatikan dalam pemberian
intervensi tersebut %aitu #
a. esiapan pasien untuk menerima intervensi %ang akan di berikan berupa
pemberian terapi Slow Deep Breathing.
b. esiapan pera'at dalam pemberian terapi slo' deep breathing& dimana
pera'at harus tahu prosedur %ang akan di lakukan sesuai SOP
Prodi Ners UIN Alauddin Makassar 2016
-
7/25/2019 analisis-pulmo imhe
11/13
". Fingkungan %ang n%aman bagi pasien.
7. KESIMULAN !AN SARAN
a) Kesi"p#la$
1. Saturasi oksigen perifer klien tuberkulosis paru antara sebelum dan
sesudah melakukanslow deep breathingpada kelompok intervensi di
rumah sakit abupaten Pekalongan menun2ukkan nilai C B ,.,0* +C
,.,/& maka dapat disimpulkan ada pengaruh saturasi oksigen perifer
antara sebelum dan sesudah melakukan slow deep breathing pada
kelompok intervensi.
!. Saturasi oksigen perifer a'al dan akhir klien tuberkulosis paru pada
kelompok kontrol di rumah sakit abupaten Pekalongan menun2ukkan
C B ,.,), +C ,.,/& maka dapat disimpulkan ada perbedaan saturasi
oksigen perifer a'al dan akhir pada kelompok kontrol.
0. Efektivitas slow deep breathing terhadap perubahan saturasi oksigen
perifer klien tuberkulosis paru pada kelompok intervensi dan
kelompok kontrol di rumah sakit abupaten Pekalongan
menggunakan u2i t tidak berpasangan +independent sample t test/
diperoleh nilai C B ,.*0! +C G ,.,/& 8, gagal ditolak& berarti tidak ada
efektivitas slow deep breathing terhadap perubahan saturasi oksigen
perifer pasien tuberkulosis paru di rumah sakit abupaten Pekalongan.
b) Sa%a$
1. (agi tenaga kesehatan
Penelitian ini dapat digunakan oleh tenaga kesehatan untuk
menerapkan terapi non farmakologis sebagai salah satu upa%a untuk
memperbaiki nilai saturasi oksigen perifer dengan melakukan slow
deep breathing 'alaupun dengan perubahan %ang tidak signifikan dan
diharapkan dapat memantapkan tindakan slow deep breathing dan
diaplikasikan untuk mempertahankan saturasi oksigen perifer.
Prodi Ners UIN Alauddin Makassar 2016
-
7/25/2019 analisis-pulmo imhe
12/13
!. (agi peneliti selan2utn%a
ntuk peneliti selan2utn%a perlu menggali pengaruh slow deep
breathing terhadap perubahan saturasi oksigen pada kasus %ang
berbeda +misaln%a PPO/& atauf tidak han%a pada saturasi oksigen
perifer pasien tuberkulosis paru& misaln%a dengan menggali pengaruh
slow deep breathing terhadap tekanan darah pada pasien hipertensi.
0. (agi penderita tuberkulosis paru
Penderita tuberkulosis paru tidak perlu ragu untuk melakukan latihan
slow deep breathing dalam meningkatkan saturasi oksigenn%a karena
slow deep breathing tersebut mempun%ai pengaruh %ang sama dengan
oksigenasi dalam meningkatkan saturasi oksigen perifer. Selain itu&
slow deep breathing mempun%ai kelebihan %aitu dapat dilakukan
dimana sa2a& tanpa ada bia%a& dan dalam 'aktu %ang relatif singkat.
(,,, ,,
,, ,
,, ,, p
&. KELE'IAN !AN KEKURANAN JURNAL
a) Kelebiha$
1. Penelitian ini sangat mudah diterapkan.
!. Dapat men2adi masukan bagi pera'at untuk men2adikan slow deep
breathing sebagai salah satu intervensi kepera'atan mandiri dan
memasukkan slow deep breathing dalam tindakan untuk
mempertahankan saturasi oksigen perifer agar tetap baik.
0. Tidak memerlukan bia%a.
). Dapat diterapkan di mana sa2a dan kondisi atau pen%akit lainn%a.
b) Kek#%a$*a$
Pada penelitian ini 'aktu pengambilan atau pengukuran data
antara responden satu dengan %ang lainn%a berbeda& dimana 'aktu
pengukuran 2uga tidak sama pada satu responden. Peneliti melakukan
pengukuran nilai saturasi oksigen perifer pada responden dengan 'aktu
%ang berbeda dikarenakan keterbatasan 'aktu %ang dimiliki peneliti untuk
men2angkau rumah sakit di 'ila%ah abupaten Pekalongan. Selain itu&
pada penelitian ini 'aktu pengukuran saturasi oksigen perifer dilakukan
Prodi Ners UIN Alauddin Makassar 2016
-
7/25/2019 analisis-pulmo imhe
13/13
1 menit sebelum intervensi dan 1 menit sesudah intervensi serta
pemberian intervensi pada responden ! $ ! menit dalam sehari selama !
hari& sehingga apabila 'aktu pengukuran pada satu responden lebih dari
'aktu %ang ditentukan maka akan mempengaruhi 'aktu untuk menu2u
responden selan2utn%a.
LANKA+LANKA
SLOW DEEP BREATHING
A. e$*e%tia$
Slow deep breathing +SD(/ merupakan teknik pernapasan dengan frekuensi
bernapas kurang dari 1, kali permenit dan fase inhalasi %ang pan2ang.
(. La$*kah+la$*kah ,ala" Slow Deep Breathing +"niversit #$ Pittsburgh
Medi!al Center!,,0 dalam Tar'oto& !,11/#
1. Atur pasien dengan posisi duduk.!. edua tangan pasien diletakkan di atas perut.
0. An2urkan melakukan napas se"ara perlahan dan dalam melalui hidung.
). Tarik napas selama tiga detik& rasakan abdomen mengembang saat menarik
napas.
. Tahan napas selama tiga detik.7. erutkan bibir& keluarkan melalui mulut dan hembuskan napas se"ara
perlahan selama enam detik. Rasakan abdomen bergerak ke ba'ah.
7. langi langkah satu sampai lima selama 1 menit.
Prodi Ners UIN Alauddin Makassar 2016