80
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada
sub-bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil wawancara dan observasi yang dilakukan terhadap 10 warung tenda
menunjukkan bahwa higiene sanitasi dari pedagang warung tenda di Jalan
kaliurang buruk dengan fasilitas sanitasi yang seadanya. Umumnya pedagang
warung tenda juga tidak mempunya izin usaha, tidak pernah melakukan
pemeriksaan kesehatan secara berkala dan tidak pernah mendapatkan pelatihan
mengenai higiene sanitasi dari Dinas Kesehatan dan puskesmas.
2. Hasil laboratorium pemeriksan kualitas bakteriologis pada alat makan
menunjukkan bahwa, untuk pemeriksaan angka kuman total pada 10 warung
tenda yang diperiksa semuanya tidak memenuhi syarat karena melebihi dari
standar yang telah ditentukan. Untuk pemeriksaan E. coli 3 dari 10 warung
tenda yang diperiksa positif terdapat bakteri E. coli.
3. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara
pengetahuan, personal higiene, perilaku penjamah makanan dalam pencucian
peralatan makan, fasilitas sanitasi (air bersih, tempat pembuangan sampah,
tempat pembuangan limbah, tempat pencucian peralatan makan) dan faktor
pendukung (izin usaha, pemeriksaan kesehatan, pelatihan) dengan kualitas
bakteriologis peralatan di warung tenda yang ada di Jalan Kaliurang
Yogyakarta dengan nilai p-value > 0,005.
81
B. Saran
1. Bagi pemerintah setempat, hendaknya peraturan perizinan dari Pemerintah
Daerah perlu diperketat dan lebih selektif lagi disertai dengan diberikan sanksi
bagi yang tidak mengikuti peraturan yang ada untuk meningkatkan
pengawasan terhadap para pedagang kaki lima dan warung tenda. Selain
menyusun peraturan, alangkah baiknya apabila pemerintah juga merangkulpara
pedagang ini dengan menyediakan fasilitas yang memadai untuk berjualan.
Contohnya penyediaan air keran, tempat cuci tangan, saluran pembuangan air
limbah, dan tempat pembuangan sampah yang dekat dan praktis, serta toilet
yang bersih dan terjangkau
2. Bagi Dinas Kesehatan dan jajarannya agar melakukan pembinaan dan
pengawasan secara berkala dan berkesinambungan terhadap para pedagang
kaki lima dan warung tenda. Perlu diadakannya kegiatan pelatihan dan
penyuluhan penyehatan makanan terkait higiene sanitasi makanan bagi para
pedagang kaki lima dan warung tenda. Peningkatan pengawasan yang baik
terhadap penjamah makanan dari pihak yang berwenang tidak hanya dilakukan
oleh Dinas Kesehatan dan jajarannya tetapi juga dilakukan oleh instansi terkait
lainnya seperti dari bagian perizinan, kecamatan dan kelurahan serta selalu
melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pedagang warung tenda.
3. Bagi pemilik warung tenda agar mengurus izin usaha dari warung tenda yang
dikelola dengan terlebih dahulu mengurus surat keterangan laik sehat ke Dinas
Kesehatan.
4. Bagi penjamah makanan agar selalu meningkatkan personal higiene yang baik
saat mengolah makanan, selalu memperhatikan kebersihan bahan makanan,
peralatan masak, dan kebersihan diri agar tidak terjadi kontaminasi silang ke
makanan. Selain itu hendaknya penjamah makanan melakukan pemeriksaan
kesehatan secara berkala untuk menghindari food born desease dan rutin
dilakukan 2 x dalam setahun.
82
5. Bagi masyarakat diharapkan supaya lebih selektif lagi dalam membeli
makanan pada warung tenda, pada saat membeli makanan tidak hanya
mengandalkan harga yang murah saja tetapi juga memperhatikan aspek
keamanan dari makanan tersebut apakah higienis dan aman untuk dikonsumsi.
6. Bagi peneliti selanjutnya yang berminat melakukan penelitian ulang mengenai
penelitian ini, dengan menambah dan memperluas variabel bebasnya serta
jumlah sampel yang lebih besar sesuai dengan kaidah statistik penelitian.