83

DAFTAR PUSTAKA

A, N. A., Lawal, A. O., & A, A. S. (2014). A survey of hygiene and sanitarypractices of street food vendors in the Central State of Northern Nigeria.Journal of Public Health and Epidemiology, 6(169), 174–181.

Adam, M., & Moetarjemi, Y. (2004). Dasar-dasar Keamanan Makanan untukPetugas Kesehatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Achmadi, (2005). Manajemen Penyakit Berbasis Wilayah, Jakarta: Kompas.

Akhmadi, Z. (2004). Pengetahuan Penjamah Makanan, Cara Pencucian AlatMakan dan Angka Kuman Alat Makan Di Rumah Makan Kota Pontianak.Universitas Gadjah Mada.

Anwar, Sudarso, Kuslan, Rusmiati, Tanudjaja, R., Karmini, M., … Purawidjaja.(1992). Pedoman Studi Sanitasi Makanan dan Minuman. Jakarta: PusatPendidikan Tenaga Kesehatan Depkes RI.

Ariyani, D., & Anwar, F. (2006). Mutu Mikrobiologis Minuman Jajanan diSekolah Dasar Wilayah Bogor Tengah. Jurnal Gizi Dan Pangan. Retrievedfrom http://ilkom.journal.ipb.ac.id/index.php/jgizipangan/article/view/4343.

Avrilinda, MS., S. KD., (2016). Pengaruh Pengetahuan dan Sikap TerhadapPerilaku Higiene Penjamah Makanan di Kantin Muhammadiyah 2 Surabaya.e-journal Boga. Vol 5, No 2, Edisi Yudisium Periode Mei 2016, Hal 1-7.

Azwar, A. (1996). Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan. Jakarta: PT. MutiaraSumber Widya.

Bimo. (2001). Psikologi Sosial. Andi, Yogyakarta. Yogyakarta: Andi.

BPOM RI. (2003). Keamanan Pangan. Jakarta: Direktorat Surveilan danPenyuluhan Keamanan Pangan, Deputi Bidang Pengawasan KeamananPangan dan Bahan Berbahaya.

BPOM RI. (2004). Kejadian luar biasa keracunan pangan. Retrieved from http;//www.bpom.com

BPOM RI. (2012). Laporan Tahunan 2011. Jakarta: Badan Pengawas Obat danMakanan RI.

BPOM RI. (2013). Laporan Tahunan 2012. Jakarta: Badan Pengawas Obat danMakanan RI.

BPOM RI. (2014). Laporan Tahunan 2013. Jakarta: Badan Pengawas Obat danMakanan RI.

84

BPOM RI. (2016). Berita Keracunan Januari-Desember 2015. Retrieved fromhttp://ik.pom.go.id/v2015/

Budiyono, Junaedi, H., Isnawati, & Wahyuningsih, T. (2009). TingkatPengetahuan Dan Praktik Penjamah Makanan Tentang Hygiene Dan SanitasiMakanan Pada Warung Makan Di Tembalang Kota Semarang Tahun 2008.Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia, 4(1), 50–60.

Butler, J. A., & Martin, G. (n.d.). Foodborne Illnesses. The American College ofGastroenterology. Retrieved fromhttp://s3.gi.org/patients/gihealth/pdf/foodborne.pdf

Cahyaningsih, C. T.(2009). Hubungan Higiene Sanitasi dan Perilaku PenjamahMakanan Dengan Kualitas Bakteriologis Peralatan Makan di WarungMakan Wilayah Desa Caturtunggal Kecamatan Depok Kabupaten Sleman.Universitas Gadjah Mada.

Cahyaningsih, C. T., Kushadiwijaya, H., & Abu Tholib. (2009). FOODHANDLERS BEHAVIOR AND METHODS OF WASHINGSIGNIFICANTLY. Berita Kedokteran Masyarakat, 25(4), 180–188.Retrieved from Jakarta

Depkes RI. (1988). Petunjuk Pelaksanaan Data Bakteriologis Usap Alat Makandan Masak, Usap Alat Dubur, Penjamah, Contoh Makanan Jadi, Contoh Air.Jakarta: Direktorat Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular danPenyehatan Lingkungan Pemukiman, Depkes RI.

Depkes RI. (1991). Petunjuk Pemeriksaan Mikrobiologi Usap Alat Masak danUsap Alat Makan. Jakarta: Pusat Laboratorium Kesehatan, Depkes RI.

Depkes RI. (2001). Pedoman Kursus Penyehatan Makanan bagi PengusahaMakanan dan Minuman, Pencucian dan Penyimpanan PeralatanPengolahan Makanan. Jakarta: Direktorat Jenderal Pemberantasan PenyakitMenular dan Penyehatan Lingkungan, Depkes RI.

DepKes RI. (2003). Kepmenkes RI No. 1098/Menkes/SK/VII/2003 TentangRumah Makan dan Restoran. Jakarta: Direktorat Jenderal PemberantasanPenyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan, Depkes RI.

Depkes RI. (2004). Higiene Sanitasi Makanan dan Minuman. Jakarta: Ditjen PPMdan PL Depkes RI.

Depkes RI. (2006). Kumpulan Modul Kursus Higiene Sanitasi Makanan danMinuman. Jakarta: Ditjen PPM dan PL Depkes RI.

85

Depkes RI. (2009). Modul Pelatihan Fasilitator Peningkatan Hygiene SanitasiMakanan di Sekolah. Jakarta: Direktorat Penyehatan Lingkungan, DitJenPPM&PL.

Depkes RI. (2012). Kumpulan Modul Kursus Higiene Sanitasi Makanan danMinuman. Jakarta: Sub Direktorat Higiene Sanitasi Pangan Direktorat.

Dinkes Kota Yogyakarta. (2015). Laporan Tahunan Dinas Kesehatan KotaYogyakarta. Seksi P2PL. Yogyakarta

Dinkes Kabupaten Sleman. (2015). Laporan Tahunan Dinas Kesehatan Kabutenleman. Seksi Farmakmin. Sleman

Djaja, I. M. (2008). Kontaminasi E. coli pada Makanan Dari Tiga Jenis TempatPengelolaan Makanan (TPM) Di Jakarta Selatan 2003. Makara, Kesehatan,12(1), 36–41.

DU, T., LD, & Venter, I. (2005). Food practice associated with increased risk ofbacterial food-borne disease of female students in self-catering residence atthe cape Peninsula Univercity of teknologi. Family Ecology and CostumerService, 33, 73–84.

Effendi, H. (2003). Telaah Kualitas Air. Yogyakarta: Kanisius.

FAO, & WHO. (2001). Code of Hygienic Practice for The Preparation and Saleof Street Foods (Regional Code-Latin America and The Carribbean). CodexAlimentarius (1b).

Falamy, R., Warganegara, E., Apriliana, E., (2013). Deteksi Bakteri Coliformpada Jajanan Pasar Cincay Itam Di Pasar Tradisional Dan Swalayan KotaLampung. MAJORITY (Medical Journal of Lampung University).

Greenberg, A. E. (2005). Standard Methods for The Examination of Water andWastewater. Washington, D.C: American Public Health Association, 21 sted.

Hilario, J. S., & Hilario, J. S. (2015). An Evaluation of the Hygiene and SanitationPractices Among Street Food Vendors Along Far Eastern University ( FEU )Sanitation and Hygienic Practices of Street Vendors Observed SanitationHygienic Vendors. International Journal of Advanced Research, 3(2), 604–615.

Iriani, F. (2010). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku HigienePerorangan pada Penjamah Makanan Di Instalasi Gizi Dr. H.A. MoelokBandar Lampung Tahun 2000. Univesitas Indonesia.

86

Jones, T. F., & Angulo, F. J. (2006). Eating in Restaurants: A Risk Factor forFoodborne Disease. Oxford Journal, 10, 1324–8.

Josefa, M. R. (2005). Epidemiology of Escherichia coli O157:H7 out break 1982-2002. United State.

Kusnoputranto, H. (1997). Kesehatan Lingkungan. Depok: FKM UI.

Lues, J.F.C., Rasephei, M.R., Venter, P., Theron, M.M. (2006). Assesing foodsafety and associated food handling practices in street food vending.International Journal of Environmental Health Research16(5):319-28

Maulana, R. (2004). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku HigienePerorangan pada Penjamah Makanan Di Instalasi Gizi RSIA HerminaTahun 2004. Tesis. Universtas Indonesia.

Mubarak, W. I., Chayatin, N., Rozikin, K., & Supradi. (2007). PromosiKesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Mulyoto. (2010). Perolehan dan Penerapan Pengetahuan Dalam Pembelajaran.Jurnal Ilmiah Inkoma, 21. Retrieved from Jurnal UNDARIS

Murray, P. R. (1995). Manual of Clinical Microbiology. Washington, D.C:American Society for Microbiology.

Narasimhan Banu, Himabindu Menakuru, (2010) Enumeration of microbialcontaminants in sachet water: a public health challenge. accepted 10 March2010. Vol.2, No.6, 582-588 (2010). Available from:<Banunkl @yahoo.com>

Noor, A., & Abdul, M. (2012). Knowledge, attitude and practices regarding foodhygiene and sanitation of food handlers in Kuala Pilah. Retrieved fromMalaysia

Notoatmodjo, S. (2005). Promosi Kesehatan, Teori dan Aplikasi.Jakarta: PT.Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. (2010). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT. RinekaCipta.

Perda Yogyakarta, (2009). Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 62 Tahun2009 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 26 Tahun2009.Yogyakarta

87

Pratiknya, A. W. (2003). Dasar Metodologi Penelitian Kedokteran & Kesehatan.Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Purnawijayanti, H. A. (2001). Sanitasi Higiene dan Keselamatan Kerja dalamPengolahan Makanan. Yogyakarta: Kanisius.

Puspita Ika. (2013). Hubungan Praktik Higiene Sanitasi Penjamah MakananTerhadap Cemaran Escherichia coli Pada Makanan Gado-gadi diSepanjang Jalan Kota Manado. FKM Universitas Sam Ratulangi.

Rahmawati, A.(2011). Faktor Yang Berhubungan Dengan KontaminasiEscherichia coli Pada Makanan Jajanan Diwarung Jajanan SD KotaTangerang Selatan Tahun 2011. FKM Universitas Indonesia.

Republic of the Philippines House of the Representatives. (2006). Anactensuringthequality of street foods and thus prioritizing consumer’s health. FourteenthCongress, Quezon City. First Regular Session, House BillNo.0014.

Sachriani. (2001). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan HigienePerorangan Penjamah Makanan Jasa Boga A3 Di Jakarta Selatan. Tesis.Universitas Indonesia.

Saksono, L. (1986). Pengantar Sanitasi Makanan. Bandung: Alumni.

Sinaga, E. R. (2011). Personal hygiene, Sanitasi dan Angka Kuman Alat Makanpada Sentra Pedagang Makanan Jajanan di Kamp. Solor Kota Kupang.Tesis. Universitas Gadjah Mada.

Sitepu, LE., (2015). Analisis Personal hygiene pada Penjual MakananTradisional Gado-gado di Kelurahan Pisangan Cempaka Putih danCirendeu Ciputat Timur Tahun 2015. Tesis. UIN Syarif Hidayatullah.Jakarta.

Sofiana, E., (2012). Hubungan Higiene Sanitasi dengan Kontaminasi Escherichiacoli Pada Jajanan di SD Kecamatan Tapos Depok Tahun 2012. Tesis.Universitas Indonesia.

Sugiono. (2004). Statistik untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta.

Sundjaja,(2009). Kamus Gizi. Kompas. Jakarta

Suryani, D.,(2014). Keberadaan Angka Kuman Ikan Bawal Bakar dan PelaratanMakan Bakar. Jurnal Kesehatan Masyarakat, Kemas 9(2) (2014) 191-196.

Suryani, E., & Widyasih, H. (2008). Psikologi Ibu dan Anak. Yogyakarta:

88

Fitramaya.Susanna, D., Indrawani M, Y., & Zakianis. (2010). Kontaminasi Bakteri

Escherichia coli pada Makanan Pedagang Kaki Lima di Sepanjang JalanMargonda Depok, Jawa Barat. Kesehatan Masyarakat Nasional, 5(3), 110–115.

Susetyo. (2009). Pengaruh Pelatihan terhadap Pengembangan Perilaku. Retrievedfrom http://www.scribd.com/doc/61792108/29/CPengaruh-pelatihanterhadap-Pengembangan-Perilaku.

Svetkova, K., & Ova, F. (2007). Phytotoxicity of Washing Wastewaters from aCutlery Production Line. Bull Environ Contam Toxicol, 79, 109–113.

Tumelap, H. J. (2011). Kondisi Bakteriologik Peralatan Makan di Rumah MakanJombang Tikala Manado. Jurnal Kesehatan Lingkungan, I, 20–27. PoltekkesManado

Vitria, Elnovriza, D., Azrimaidaliza.,(2013). Hubungan Higiene Sanitasi dan CaraPengolahan Mie Ayam dengan Angka Kuman di Kota Padang. JurnalKesehatan Masyarakat. Maret 2013-September 2013, Vol 7 No. 2.

Vollaard, A.M., Ali, S., van-Asten, H.A.G.H., Ismid, I.S., Widjaja, S., Visser, L.G.,Surjadi, C., van-Dissel, J.T. (2004). Risk factors for transmission offoodborne illness in restaurants and street vendors in Jakarta, Indonesia.EpidemiologyofInfection132: 863-72

Wagustina, S. (2013). Pengaruh Pelatihan Hygiene dan Sanitasi TerhadapPengetahuan dan Perilaku Penjamah Makanan di Instalaasi Gizi Rumah SakitUmum Daerah Meuraxa Banda Aceh. Jurnal UII. Retrieved fromhttp://ejournal.uui.ac.id/jurnal/Silvia_Wagustina-mcr-7- jurnal_silvia.pdf

WHO. (2000). Foodborne Disease: A Focus For Health Education. Geneva:World Health Organization Collaborative Food Agriculture Organization.

WHO. (2004). Dasar-dasar Keamanan Makanan (Cetakan I). Jakarta: EGCPenerbit Buku Kedokteran.

WHO. (2006). Penyakit Bawaan Makanan, Fokus Pendidikan Kesehatan, (AndriHartono, Penerjemah). Jakarta: EGC.

WHO. (2015). 351,000 People Die of Food Poisoning Globally Every Year.Retrieved from http://www.who.int/topics/food_safety/en/

Wibawa, A. (2008). Faktor Penentu Kontaminasi Bakteriologik Pada MakananJajanan di SD. Jurnal Kesehatan Masyarakat, Vol 3 No. 1.

89

Wilis, A. C., & Handayani, S. (2013). Kondisi Higiene Sanitasi dan KarakteristikHidangan di Paguyuban PKL Wiyung Surabaya. E-Journal Boga, 02, 11–17.

Winarno,(2004). Keamanan Pangan. M. Biro Press. cet 1. Bogor

Yunaenah. (2009). Kontaminasi E. coli pada Makanan Jajanan Di KantinSekolah Dasar Wilayah Jakarta Pusat. Universitas Indonesia.

Yunus, PS., Umbah, JML., Pinontoan, O. Hubungan Personal Higiene danFasilitas Sanitasi dengan Kontaminasi Escherichia coli pada MakananRumah Makan Padang Kota Manado dan Kota Bitung. Artikel Penelitian,Pascasarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi.Manado.