dongeng anak

Upload: martinokhanzania

Post on 05-Jan-2016

23 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

dongeng

TRANSCRIPT

Kiki Kelinci yang CerdasAda sekelompok kelinci yang hidup bahagia bersama-sama di sebuah hutan. Di hutan itu hanya ada satu jenis binatang saja sehingga di beri nama Hutan Kelinci. Karena berkecukupan makanan dan tidak ada ancaman bahaya apapun di hutan tersebut, yang mereka kerjakan sehari-hari hanyalah bermain dan bersenang-senang. Mereka mempunyai tim sepak bola, tim basket dan tim voli dan sewaktu-waktu saling bertanding. Selain itu mereka membentuk grup musik. Mereka biasa menghabiskan waktunya dengan menari dan bernyanyi. Mereka tidak suka belajar. Tapi, ada satu kelinci yang senang belajar dan berpetualang. Ia suka menjelajah ke luar Hutan Kelinci. Ia juga senang membaca buku dan melakukan percobaan ilmiah. Nama kelinci itu, Kiki. Suatu hari, seekor burung Elang melintasi hutan tersebut dan melihat sekumpulan kelinci yang gemuk-gemuk. Sang Elang berusaha menyerang para kelinci tersebut. Semua kelinci masuk ke lubang persembunyian. Karena tidak mampu masuk ke lubang, Elang mendapat ide licik, ia berkata, Berikan aku satu dari kalian esok hari, aku janji tidak akan mengganggu kalian lagi. Tapi kalau kalian ingkar, aku akan masuk ke dalam lubang ini dan memakan kalian semua besok. Lalu para kelinci tersebut mulai berpikir untuk menentukan kelinci mana yang akan diberikan pada Elang itu. Mereka sepakat untuk memberikan Kiki karena dia tidak bernyayi, menari ataupun menjadi anggota tim olahraga. Mereka mendatangi Kiki dan terheran-heran melihat Kiki tenang-tenang saja. Ketika di tanya, Kiki menjawab, Kalian semua bodoh! Aku belajar dari buku bahwa elang adalah jenis burung, dan burung tidak akan dapat masuk ke dalam lubang. Meskipun kita lebih lemah dan lebih kecil dari elang, kita bisa mengalahkannya dengan bantuan ilmu pengetahuan, tambahnya. Lalu Kiki menuju laboratoriumnya, mulai membaca beberapa buku dan membuat beberapa percobaan, sampai akhirnya menemukan ide cemerlang. Dia membuat boneka yang persis kelinci. Boneka itu dijulurkan keluar lubang persembunyian. Keesokan harinya si Elang mendekati boneka itu dan ketika si Elang merobeknya boneka tersebut meledak dan mengeluarkan suara. BOOM! Ternyata Kiki memasukkan petasan ke dalam boneka kelinci. Karena ketakutan, si Elang pun pergi menjauhi hutan tersebut selamanya

Khanzania Naura ArinovKelas III A / MI AL FATTAH

Seekor Musang dan Kura-KuraKura-kura sedang berjalan jalan di sungai. Seekor Musang kebetulan sedang berkeliaran di dekat sebuah sungai di hutan. Sambil mencari makan dan bermain-main sendirian. Tiba-tiba ia melihat seekor kura-kura, yang sedang berusaha melewati sebuah sungai kecil. Melihat kura-kura tersebut, diapun tertawa melihat cara berjalannya yang sangat pelan. Kemudian diapun mengejek si kura-kura, hayo cepat melangkah hai kura-kura, engkau telah berlatih bertahun-tahun namun tetap saja lamban, apakah engkau tidak merasa bosan dengan kehidupan mu itu? Aku dapat berlari melampaui mu, dan bolak-balik menyeberangi sungai ini beberapa kali sebelum engkau berhasil menyelesaikan usahamu menyeberangi sungai ini, kata musang dengan nada sombong. Karena tidak mendapat tanggapan dari kura-kura. Musangpun bermain-main seorang diri, dan berusaha mencari ikan di tepi sungai kecil tersebut, sambil sesekali memperhatian kura-kura. Setalah beberapa saat, musang kembali mengolok-ngolok kura-kura. Hai kura-kura, apakah engkau mendengar ucapanku tadi? Apa karena kakimu pendek menyebabkan telingamu juga tertutup dan sulit untuk mendengar ucapanku? Karena jengkel, mendengar ejekan si musang, kura-kurapun menoleh kerah si musang dan berkata, Jangan sombong kamu musang! kalau engkau berani, mari kita bertaruh untuk menyebrangi sungai ini melalui sebatang kayu diseberang sana. Tentu saja, tantangan ini bukan saja memancing gelak tawa musang namun juga beberapa hewan lain yang kebetulan berada disekitar sungai itu. Karena merasa tantangannya tidak digubris si musang. Sekali lagi kura-kura itu berteriak, Hai kamu musang, aku serius dengan tantanganku, kenapa engkau hanya diam saja? Apakah engkau takut berlomba denganku? Terdengar dari jauh, suara hewan lain tertawa sambil berkata, Ayo musang, kenapa kamu takut dengan tantangan itu?. Mendengar gelak tawa beberapa hewan itu, musang pun berkata, Baiklah kura-kura, aku setuju! Anggap saja engkau tidak waras mengajakku berlomba, karena tidak mungkin seekor kura-kura dapat memenangkan perlombaan ini melawan musang. Oleh karena itu aku berikan kesempatan engkau berjalan terlebih dahulu melalui sebatang kayu tersebut. Karena menganggap enteng dan merasa tantangan itu tidak masuk akal. Diapun bermalas-malasan dibawah sebuah pohon, untuk mengeringkan badannya karena sehabis mencari ikan, sambil mengamati kura-kura itu melangkah. Beberapa menit kemudian, karena merasa kura-kura belum juga menyelesaikan separuh dari perjalannya melewati sungai tersebut, ia pun kembali berkata, aku kasihan melihat engkau melangkah hai kura-kura, oleh karena itu aku memberikan kesempatan kepadamu beberapa menit lagi untuk mendekati seberang sungai ini, karena aku hanya memerlukan waktu semenit saja untuk mendahuluimu. Setelah berkata, musang itu kembali bermalas-malasan di bawah pohon. Tanpa disadarinya, ia pun tertidur. Semua hewan mengetahui hal itu, namun membiarkan kura-kura tetap melangkah perlahan-lahan. Terlihat beberapa hewan mendekatinya dan berkata sambil berbisik, Hai kura-kura cepatlah engkau melangkah, kebetulan si musang sedang tertidur. Apabila engkau dapat memenangkan perlombaan ini, kami semua akan menjadi sahabat setiamu. Medengar hal itu, kura-kurapun menjadi semangat dan berusaha mempercepat langkahnya. Tanpa disadari si musang, kura-kura sudah hampir menyelesaikan perlombaan, tinggal beberapa langkah lagi. Hari mulai terasa gelap, dan langit mulai mendung. Rintik hujanpun mulai terdengar dan membasai pepohonan. Karena merasa tubuhnya basah, musangpun terbangun dari tidurnya. Tanpa disadarinya kura-kura tinggal menyelesaikan beberapa langkah lagi untuk memenangkan perlombaan. Tanpa pikir panjang, diapun langsung berlari menyusuri sebatang pohon itu. Namun karena masih dalam keadaan mengantuk, diapun tergelincir dan masuk ke dalam sungai. Tentu saja, keadaan itu sangat menguntungkan kura-kura. Akhirnya kura-kura menyelesaikan perlombaan itu, mengalahkan si musang yang tertinggal dibelakangnya, karena harus berenang di derasnya arus sungai itu. Semua hewan pun bersorak sorai, dan tentu saja si musang menjadi malu karena tingkah laku dan kesombonganya.

Khanzania Naura Arinov

Kelas III A / MI AL FATTAH