pt. dongeng

31
PT. PT. dONGENG dONGENG Pusat Penelitian Lingkungan Hidup Pusat Penelitian Lingkungan Hidup (PPLH) (PPLH) Universitas Brawijaya Malang Universitas Brawijaya Malang SEMINAR SEMINAR Upaya Pengelolaan Lingkungan Upaya Pengelolaan Lingkungan dan dan Upaya Pemantauan Upaya Pemantauan Lingkungan Lingkungan (UKL & UPL) (UKL & UPL) Malang, 5 Mei 2010 Malang, 5 Mei 2010

Upload: dinesh

Post on 16-Jan-2016

118 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

SEMINAR. Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL & UPL). PT. dONGENG. Pusat Penelitian Lingkungan Hidup (PPLH) Universitas Brawijaya Malang. Malang, 5 Mei 2010. LATAR BELAKANG. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: PT.  dONGENG

PT. PT. dONGENGdONGENG

Pusat Penelitian Lingkungan HidupPusat Penelitian Lingkungan Hidup (PPLH)(PPLH)

Universitas Brawijaya MalangUniversitas Brawijaya Malang

SEMINARSEMINARUpaya Pengelolaan Lingkungan Upaya Pengelolaan Lingkungan dan dan Upaya PemantauanUpaya Pemantauan Lingkungan Lingkungan (UKL & UPL)(UKL & UPL)

Malang, 5 Mei 2010Malang, 5 Mei 2010

Page 2: PT.  dONGENG

LATAR BELAKANG

Kegiatan pembangunan pada dasarnya dapat menimbulkan suatu dampak terhadap lingkungan baik positif maupun negatif.

Untuk mengantisipasi dan mengatasi dampak negatif dan meningkatkan dampak positif dalam kegiatan industry benih, PT. DuPont Indonesia yang berlokasi di Desa Krebet Kecamatan Bululawang menyusun dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) agar dapat mengkaji dampak yang ditimbulkan baik positif maupun negatif serta mengambil langkah-langkah penanganan sesuai dengan norma-norma dan ketentuan yang berlaku.

Page 3: PT.  dONGENG

LANDASAN KEBIJAKAN LINGKUNGAN

Dalam pemanfaatan sumber daya alam, Pemerintah Dalam pemanfaatan sumber daya alam, Pemerintah menerapkan kebijaksanaan pembangunan berkelanjutan menerapkan kebijaksanaan pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Sesuai dengan amanat dan berwawasan lingkungan. Sesuai dengan amanat Undang Undang No 32 Tahun 2009 tentang perlindungan Undang Undang No 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, bahwa pembangunan dan pengelolaan lingkungan hidup, bahwa pembangunan ekonomi nasional diselenggarakan berdasarkan prinsip ekonomi nasional diselenggarakan berdasarkan prinsip pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.

Page 4: PT.  dONGENG

Maksud : Sebagai salah satu acuan dalam penyusunan, perencanaan,

pengelolaan, pengambilan keputusan dalam upaya memelihara kemampuan daya dukung alam dan lingkungan hidup.

Mewujudkan kebijaksanaan pemerintah dalam melaksanakan pembangunan yang berwawasan lingkungan, sehingga mutu lingkungan hidup tidak akan menurun kualitasnya.

Tujuan : Mengidentifikasi kegiatan PT. DuPont Indonesia terutama

kegiatan yang berpotensi menimbulkan dampak terhadap lingkungan

Mengidentifikasi komponen rona awal lingkungan di lokasi kegiatan dan sekitanrnya untuk menentukan komponen lingkungan yang akan terkena dampak oleh kegiatan industri benih PT. DuPont Indonesia.

Menyusun upaya pencegahan, penanggulangan dan pengendalian dampak negatif dan berupaya untuk mengoptimalisasi dampak positif.

MAKSUD DAN TUJUAN

Page 5: PT.  dONGENG

Nama Perusahaan : PT. dongeng Alamat : Beltway Office Park Gedung A Lt.5 & 6 Jl.

Ampera Raya No. 9 – 10 Ragunan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Lokasi Pabrik : Jl. Raya MMMM Desa Krebet Kecamatan MMMMM Kabupaten Malang Nama Pimpinan : MMMMMMM Lokasi di sekitar Pabrik

Sbl Utara : Rumah Milik Moch. Arifin

Sbl Selatan : Rumah Milik Rudi Sbl Timur : Tanah Milik Desa Krebet Sbl Barat : Tanah Negara/Jalan Raya

SIUP (besar) : No. NN/N/PERTANIAN/1994 (Tgl 28 Juli 1994) Ijin Perubahan Penggunaan Tanah: Keputusan Bupati Malang

No. 180/23/IMB/KEP/421.013/2009 Status Modal :PMA Penanggungjawab UKL-UPL : NNNNNN Pengawas UKL-UPL : NNNN

Page 6: PT.  dONGENG

INFORMASI KEGIATAN INDUSTRI

Luas Areal a. J enis Penggunaan

m2 % Keterangan

(1) Lahan tertutup Bangunan/ Material Kedap air

a) Pos Keamanan b) Kantor c) Kantin d) Ruang Penyortiran e) Ruang Kontrol Pengeringan f) Ruang Pengeringan I,II,III g) Perbengkelan h) Ruang Genset i) Gedung Penampung Barang j) Gudang I,II,III k) Ruang Sortir Barang l) Ruang Pengolahan Benih m) Ruang pipilan benih jagung n) Ruang Kontrol Listrik o) Ruang Penyimpanan Padi p) Ruang Pengering Padi q) Tempat pemisah debu

52 280 300

1400 12

3.493,5 330 312

291,5 15.330

750 1.500

169 176

2.500 900 700

0,06 0,35 0,37 1,73 0,01 4,33 0,41 0,39 0,36

19,00 0,93 1,86 0,21 0,22 3,10 1,12 0,87

Bangunan Bangunan Bangunan Bangunan Bangunan Bangunan Bangunan Bangunan Bangunan Bangunan Bangunan Bangunan Bangunan Bangunan Bangunan Bangunan Bangunan

(2) Lahan Terbuka a) Lapangan Olah Raga (Tenis) b) Taman/ Sisa Bangunan (openspace)

688,923 20.974

0,85 25,99

Bangunan Bukan Bangunan

(3) Lahan Cadangan / Degenerate benih 30.544 37,85 Bukan Bangunan

b. Luas lahan total yang dikuasai (m2) 80.702,92 100

Page 7: PT.  dONGENG

Luas Lahan 80.702,92 m² (RUTRK Kec. Bululawang: bagi Zona Industri dan Lahan Pertanian.

Luas Lahan terbuka sebesar 52.206,92 m² (64,69%)

Hak Guna bangunan (HGB). Sertifikat HGB No. 7, 8, 9 .Surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Nomor:180/23/IMB/KEP/421.013/2009

Ketinggian lokasi ± 396 mdpl Kemiringan <5% Curah hujan rata-rata 226 mm/tahun. Ketinggian tapak ± 0,5 m lebih tinggi dari jalan

raya Kecepatan angin antara 0,3 km/jam - 8,5 km/jam Kelembaban udara 67% - 87% Tekanan udara rata-rata 1.013,5 Mbs

LOKASI

Page 8: PT.  dONGENG

KEGIATAN PRODUKSI

PT. DU PONTa. Jenis dan Kapasitas Produksi

Page 9: PT.  dONGENG

Dalam satu hari : 24 jam Dalam satu minggu : 6 Hari kerja Dalam satu minggu : 40 jam/shift/minggu

Shift 1 : Jam 07.00-16.00, jam istirahat 11.30-12.30. Shift 2 : Jam 16.00-23.00 Shift 3 : Jam 22:30 – 06:30 Non Shift : Perkantoran

Page 10: PT.  dONGENG

BAHAN BAKU DAN BAHAN PENOLONG

Page 11: PT.  dONGENG

JENIS PERALATAN PRODUKSI

Page 12: PT.  dONGENG

Flow Chart Proses Produksi Benih J agung Hibrida Flow Chart Deskripsi Keterangan

J agung dari lahan masuk jembatan timbang untuk penimbangan, selanjutnya ke receiving area dan masuk ke mesin walking floor (A dan B) untuk pemisahan varietas. Masuk ke receiving conveyor, incliner conveyor, distribusi conveyor dan metering conveyor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 dan 8 kemudian ke sorting table.

Untuk mengambil/ memilih benih yang bagus

Benih yang bagus ke dryer Agar Kadar Air turun mak. 12%

Proses pemipilan dimana 80% sudah terbagi antara benih yang bagus dan kotoran

Menghasilkan limbah tongkol dan katul jagung

Masuk ke alat screen untuk memisahkan kotoran semaksimal mungkin untuk mendapatkan calon benih yang bagus

Limbah berupa biji jagung sortiran dan katul

Pengukuran diameter benih (besar&kecil) sesuai permintaan pasar

Biji jagung sortiran/ sisa

Penampungan sementara sebelum masuk gravity machine

Untuk memisahkan benih berdasarkan bobot (berat dan ringan)

Debu dari kototan jagung (katul)

Penampungan benih yang bagus sebelum masuk ke Treater

Pencampuran benih dengan obat untuk menghasilkan benih unggul

Menghasilkan air sisa produksi dan botol eks pestisida

Penampung untuk persiapan pengemasan benih

Pengemasan benih jadi Limbah plastik dan kertas

Gudang penyimpan benih kemasan

Benih jagung expire

Receiving &Sorting

Shelling

Drying

Sizing

Hopper before Gravity

Gravity

Cleaning

Hopper before Treater

Treating

Hopper before Bagging

Bagging

Warehousing

PPRROOSSEESS

PPRROODDUUKKSSII

Page 13: PT.  dONGENG

Flow Chart Proses Produksi Padi Hibrida Flow Chart Deskripsi Keterangan

Padi hasil panen dari lahan masuk jembatan timbang untuk penimbangan, selanjutnya ke receiving area. Hasil panen diteruskan oleh rangkaian conveyor dan elevator untuk dibersihkan.

Proses pembersihan awal untuk memisahkan jerami.

Benih yang bagus diteruskan untuk proses pengeringan

Agar Kadar Air turun mak. 13%

Masuk ke alat ayakan untuk memisahkan kotoran semaksimal mungkin untuk mendapatkan calon benih yang bagus

Limbah berupa gabah sortiran dan sisa jerami

Pemisahan/ membuang adanya kerikil atau tanah yang terikut

Limbah berupa kerkil dan tanah

Pemisahan berdasarkan bobot (berat & ringan) sesuai permintaan pasar

Debu

Pencampuran benih dengan obat untuk menghasilkan benih unggul

Menghasilkan air sisa produksi dan botol eks pestisida

Penampungan sementara untuk persiapan pengemasan benih

Pengemasan benih jadi Limbah plastik dan kertas

Gudang penyimpan benih kemasan Benih jagung expire

Receiving

Drying

Pre-cleaner

Destoner

Gravity

Treating

Cleaning

Hopper before bagging

Bagging

Warehousing

PPRROOSSEESS

PPRROODDUUKKSSII

Page 14: PT.  dONGENG

PENGGUNAAN ENERGI

PENGGUNAAN AIR

Page 15: PT.  dONGENG

NERACA MASSA AIRInput

36,5 m3/hari

Domestik : 30 m3/hari Septic Tank

10 m3/hari

Proses Produksi (Pelarut) 5,5 m3

Disaring dan digunakan lagi dalam proses produksi (5,5

m3/hari)

Output 1 m3/hari menguap dalam proses produksi

42 m3

Produksi : 12 m3/hariKolam Resapan

20 m3/hari

Page 16: PT.  dONGENG

Klasifikasi Pekerja J enis Kelamin Daerah Asal Pendidikan

L P Jumlah Lokal Harian WNA SD SLTP SLTA Akademi/ PT

Karyawan tetap 72 7 79 79 v - - - 23 56

Karyawan kontrak 154 78 232 232 v - 12 23 186 11

Outsourcing 371 12 383 383 v - - - 249 134

Total 597 97 694 694 12 23 458 201

J enis Kebutuhan PENANGANAN SISA

1. Solar 28.800 L/ th =>forklift dan genset

Terpakai Habis

2. Olie hidrolis SAE 10 Turalik

4.800 L/ th Kembali ke Supplier

3. Olie mesin diesel SAE 40

200 L/ th

Kembali ke Supplier

4. Oli SAE 90 (LE/ 605) 60 L/ Th Kembali ke Supplier

5. Greas LE 1233 200 kg/ th Kembali ke Supplier

6. Oli Pneumatic 50 L/ th Kembali ke Supplier

7. LPG 1.400 Ton Terpakai Habis

Penggunaan Jenis Kendaraan Volume

(1) Bahan baku & Penolong

(2) Hasil Produksi

(3) Limbah

(4) Buruh / Karyawan

a. Mobil pribadi/ company

b. Mini Bus

Truk

Truk/ Container

Truk

Sedan

Station

ELF

70 kali/ hari saat panen

3 kali/ hari

5 kali/ hari saat panen

1 unit 3 kali/ hari

15 unit 2 kali/ hari

5 unit 3 kali/ hari

Page 17: PT.  dONGENG

JADWAL KEGIATAN

Page 18: PT.  dONGENG

LIMBAH DAN CEMARAN

JENIS LIMBAH BENTUK

FISIK

SUMBER LIMBAH/

CEMARAN

SIFAT LIMBAH

PARAMETER KUNCI

KAPASITAS/ SATUAN WAKTU

KUALITAS PARAMETER

KUNCI

BAKU MUTU LINGKUNGAN

CARA PENANGANAN

DAMPAK YANG DI-

TIMBULKAN

PENGELOLAAN DILAKUKAN

SEJAK 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

A. PADAT

- Biji Jagung dan Padi reject

Padat Ruang produksi Tidak

berbahaya Tidak ada 3475,4 ton/th - -

Ditangani pihak ketiga

Penurunan estetika lingkungan

Tahun 2000

- Tongkol jagung (bungkil)

Padat Ruang pemipil

jagung Tidak

berbahaya Tidak ada 316,4 ton/bln - -

Ditangani pihak ketiga

Penurunan estetika lingkungan

Tahun 2000

- Katul jagung/kulit ari dan sekam

Padat Ruang pemipil

jagung Tidak

berbahaya Tidak ada 3 ton/bln - -

Ditangani pihak ketiga

Penurunan estetika lingkungan

Tahun 2000

- Botol bekas pestisida

Padat Ruang produksi Tidak

berbahaya Tidak ada 3 ton/thn - -

Ditangani pihak ketiga

Penurunan estetika lingkungan

Tahun 2000

- Benih jagung expire

Padat Gudang Tidak

berbahaya Tidak ada 62,134 ton/th - -

Ditangani pihak ketiga

Penurunan estetika lingkungan

Tahun 2000

- Plastik Padat Proses

pengemasan (Gudang)

Tidak berbahaya

Tidak ada 6,050 kg/th - - Ditangani pihak

ketiga Penurunan estetika

lingkungan Tahun 2000

- Kertas bekas Padat Proses

pengemasan (Gudang)

Tidak berbahaya

Tidak ada 6.200 kg/th - - Ditangani pihak

ketiga Penurunan estetika

lingkungan Tahun 2000

- Limbah padat domestik

Padat Kegiatan Pabrik

dan aktivitas karyawan

Tidak berbahaya

Tidak ada 7.6 ton/th - - Ditangani pihak

ketiga Penurunan estetika

lingkungan Tahun 2000

B. CAIR

- Limbah domestik Cair Dari MCK Tidak

berbahaya BOD5, COD,

TSS, dst 20 m3/hr

pH = 6-9 BOD = 100mg/l TSS= 100 mg/l Minyak dan Lemak = 10mg/l

KepMen LH No 112 Tahun 2003

Dibuang melalui sepktik tank dan

resapan Pencemaran air Tahun 2000

- Air pencucian alat proses produksi dan laboratorium

Cair Dari ruang produksi Tidak

berbahaya BOD5, COD,

TSS, dst 5,5 m3/hari

BOD5 = 12 mg/l COD = 100 mg/l TDS= 5000 mg/l

SK. Gub. Jatim No. 45 Th. 2002

Sistem IPAL sederhana (proses

fisik dan biologi) Pencemaran air Tahun 2000

Page 19: PT.  dONGENG

C. GAS

Dalam ruangan

Gas Ruang produksi Mengganggu pernapasan & penglihatan

NOx, CO dan SO2

NOx =0,021ppm CO = 0,00 ppm SO2 = 0,094ppm

NO2 = 3 ppm CO = 25 ppm

SO2 = 2 ppm

SE Menaker No. 01 Tahun 1997

Exchausting dan sirkulasi udara

Mengganggu pernapasan

Tahun 2000

Di luar ruangan

Gas Kendaraan Mengganggu pernapasan & penglihatan

NOx, CO dan SO2

NOx =0,057 ppm CO=

0,00 ppm SO2 = 0,0138 ppm

NOx =0,5 ppm CO= 20 ppm SO2 = 0,1ppm

SK Gubernur Jatim No. 10 Tahun 2009

Penanaman pohon sebagai

barier

Mengganggu pernapasan

Tahun 2000

Halaman belakang PT. Du Pont Indonesia

Gas Kendaraan Mengganggu pernapasan & penglihatan

NOx, CO dan SO2

NOx =0,0037 ppm CO=

0,00 ppm SO2 = 0,0125 ppm

NOx =0,5 ppm CO= 20 ppm SO2 =

0,1ppm

SK Gubernur Jatim No. 10 Tahun 2009

Penanaman pohon sebagai

barier

Mengganggu pernapasan

Tahun 2000

D. Debu

Dalam ruangan

Debu halus

Ruang produksi (proses pengemasan)

Mengganggu kesehatan

Debu 5 mg/m3 Kontinyu

4 mg/m3 KepMenaker No.

51/Men/1999

Pekerja menggunakan

masker

Mengganggu pernapasan

Tahun 2002

Di luar ruangan

Debu halus

Halaman depan Mengganggu

kesehatan Debu

0,067 mg/m3

Insidentil 0,26 mg/m3

SK Gubernur Jatim No. 10 Tahun 2009

Di Halaman Belakang PT. Du Pont Indonesia

Debu halus

Halaman parkir Mengganggu

kesehatan Debu

0,040 mg/m3

Insidentil 0,26 mg/m3

SK Gubernur Jatim No. 10 Tahun 2009

Penanaman pohon sebagai

barier

Mengganggu pernapasan

Tahun 2000

E. Kebisingan

Dalam ruangan Operasi tak maksimum

Suara Mesin sheller,

cleaner dan sizer Mengganggu

kesehatan

Tingkat Intensitas

bunyi

18.00-23.00 WIB

(Insidental) 49,7-53,2 dBA

KepMenaker No. 51/Men/1999

85 dBA

Dalam ruangan Operasi maksimum

Suara Mesin sheller,

cleaner dan sizer Mengganggu

kesehatan

Tingkat Intensitas

bunyi

08.00-18.00 WIB

(Kontinyu) 68,8-72,4 dBA

KepMenaker No. 51/Men/1999

85 dBA

- Pemakaian Ear Plug

- Tata letak mesin - Pengaturan

jadwal pemakaian mesin

- Pengaturan jam kerja karyawan

Di luar ruangan

Suara

Halaman depan pabrik (parkir

kendaraan) dan halaman belakang

Mengganggu kesehatan

Tingkat Intensitas

bunyi

06.00-22.00 WIB

39,6-45,1 dBA PerMenkes 718/1987

Zona D:60-70 dBA

- Pemakaian double wall

- Tata letak mesin - Pengaturan jam kerja pabrik

- Pengaturan jadwal pemakaian mesin

Mengganggu pendengaran. Tingkat kebisingan diatas 70 dB(A) menyebabkan: gelisah, kurang enak badan, kejenuhan mendengar, sakit lambung, dan masalah peredaran darah (Hidayat, 1992)

Tahun 2002

Page 20: PT.  dONGENG

INFORMASI KUALITAS LINGKUNGAN

A. Kualitas Air dan Udara

1. Kualitas Limbah Air limbah industri di PT. DuPont Indonesia adalah

berasal dari pencucian kendaraan. Nilai kualitas air limbah industri lebih kecil dari

baku mutu berdasarkan SK. Gubernur Jawa Timur No.45 tahun 2002

Page 21: PT.  dONGENG

Hasil Pengukuran Air Limbah PT DuPont

Page 22: PT.  dONGENG

2. Kualitas Air Bersih Kualitas air bersih yang dipergunakan untuk proses

produksi dan kegiatan MCK pada PT. DONGENG, diamati secara rutin setiap tahun.

Berdasarkan hasil pengukuran yang dilakukan oleh Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan (BBTKL) Surabaya tahun 2005 hingga 2009 menunjukkan bahwa semua parameter memenuhi batas syarat kualitas air bersih (PER.MEN.KES RI No. 416/MENKES/PER/IX/ 1990).

Page 23: PT.  dONGENG

Hasil Pengukuran Air Bersih PT DuPont Indonesia

Page 24: PT.  dONGENG

3. Kualitas Air Badan Air Tidak diperiksa karena PT. Du Pont Indonesia

tidak menghasilkan limbah cair dalam proses produksinya dan lokasi pabrik jauh dari sungai sehingga tidak berpengaruh terhadap air badan air.

4. Kualitas Udara Ambient Kualitas udara Ambient di PT. Du Pont tidak

melebihi baku mutu lingkungan yang telah ditetapkan (Pengukuran Tahun 2005 – 2007 menggunakan SK Gub.Jatim No. 129 tahun 1996 sedangkan untuk pengukuran Tahun 2008 – 2009 berdasar kepada Peraturan Gubernur Jawa Timur No. 39 tahun 2008)

Page 25: PT.  dONGENG

5. Kebisingan Tingkat Kebisingan di semua lokasi di bawah

ambang batas baku mutu kebisingan (SK Menakertranskop No 51 tahun 1999, SK Gub. Jatim No 129 tahun 1996, SE Menaker No.SE-D1/Men/1997)

6. Bakteriologi Air Bersih memenuhi baku mutu yang ditetapkan

(4,5 koliform/50 ml) (Per Men.Kes RI No.

416/Menkes/Per/X/90)

Page 26: PT.  dONGENG

C. Aspek Sosial, Ekonomi dan Budaya1. Struktur Mata Pencaharian

No. Mata Pencaharian Jumlah (jiwa)

Presentase (%)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

PNS

Polri/ TNI

Buruh Pabrik/ Industri

Pedagang

Buruh Tani

Buruh Bangunan

J asa

Lainnya

107

7

145

152

776

71

120

35

7,57

0,50

10,26

10,76

54,92

5,02

8,49

2,48

Sumber : Kecamatan Bululawang dalam angka, tahun 2009

Page 27: PT.  dONGENG

2. Tingkat Ekonomi dan Pendapatan Pendapatan penduduk rata-rata antara Rp. 200.000 s/d

1.500.000/bulan 3. Agama

No. Agama/ Kepercayaan Jumlah (jiwa) Presentase

1.

2.

3.

4.

5.

Islam

Kristen

Katholik

Hindu

Budha

5.285

41

59

-

9

97,98

0,76

1,09

-

0,17

J umlah 5.394 100 Sumber : Kecamatan Bululawang dalam angka, tahun 2009

Page 28: PT.  dONGENG

6. Fasilitas Pendidikan

No. Pendidikan Jumlah (gedung)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

TK

SD

SLTP

SLTA

PT

Pondok Pesantren

Madrasah

6

5

3

1

-

4

4

Sumber : Kecamatan Bululawang dalam angka, tahun 2009

Page 29: PT.  dONGENG

7. Fasilitas Kesehatan

No. Fasilitas Kesehatan Jumlah (buah)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Poliklinik

Polindes

Apotik

Puskesmas

Posyandu

Toko khusus obat

Tempat Praktek Bidan

2

1

-

-

6

4

1

Sumber : Kecamatan Bululawang dalam angka, tahun 2009

Page 30: PT.  dONGENG

8. Air Bersih

Kebutuhan Air Bersih untuk penduduk Desa Krebet dipenuhi dengan tersedianya air PDAM untuk minum dan masak, sumur, dan Sungai untuk mandi dan cuci dan ada sebagian dari penduduk yang membeli air untuk minum

Mayoritas penduduk di Desa Krebet menggunakan jamban keluarga (WC) sebagai MCK.

9. Respon Sosial

PT. Du Pont Malang membantu kegiatan-kegiatan sosial dan kemasyarakatan, seperti:

1. Perayaan HUT RI, 2. Halal bihalal pada peringatan hari raya keagamaan 3. Kegiatan sosial atau bantuan sosial dan sebagainya

Page 31: PT.  dONGENG

TERIMAKASIH