doktrin perencanaan pendidikan

6
A. Pengertian manajemen Menurut Mary Parker Follet, manajemen diartikan sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Sedangkan menurut Stoner, manajemen sebagai suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan, usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar tercapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Manajemen sebagai wujud kerjasama orang-orang untuk menentukan, menginterprestasikan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi-fungsi: 1. Perencanaan (planning) 2. Pengorganisasian (organizing) 3. Pengarahan (actuating) dan 4. Pengawasan (controlling) B. Proses Manajemen

Upload: bagus-ebi

Post on 28-Dec-2015

11 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

bagus

TRANSCRIPT

Page 1: doktrin perencanaan pendidikan

A. Pengertian manajemen

Menurut Mary Parker Follet, manajemen diartikan sebagai seni dalam menyelesaikan

pekerjaan melalui orang lain. Sedangkan menurut Stoner, manajemen sebagai suatu proses

perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan, usaha-usaha para anggota

organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar tercapai tujuan

organisasi yang telah ditetapkan.

Manajemen sebagai wujud kerjasama orang-orang untuk menentukan,

menginterprestasikan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi-

fungsi:

1. Perencanaan (planning)

2. Pengorganisasian (organizing)

3. Pengarahan (actuating) dan

4. Pengawasan (controlling)

B. Proses Manajemen

1. Perencanaan

Perencanaan merupakan suatu proses pemilihan informasi dan pembuatan asumsi-

asumsi mengenai keadaan di masa yang akan datang, untuk merumuskan kegiatan-

kegiatan yang perlu dilakukan.

a. Alasan diperlukan sebuah perencanaan

1) Protective bennefits, merupakan hasil dari pengurangan kemungkinan terjadinya

kesalahan dalam pembuatan keputusan.

2) Positive bennefits, peningkatan pencapaian tujuan organisasi.

Page 2: doktrin perencanaan pendidikan

b. Tahapan dalam perencanaan

1) Mengidentifikasikan segala peluang dan hambatan

2) Merumuskan keadaan saat ini dengan mengidentifikasikan kekuatan dan

kelemahan organisasi

3) Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan

4) Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan dalam pencapaian tujuan

c. Langkah-langkah perencanaan

1) Mendefinisikan persoalan yang akan direncanakan dengan jelas dan baik, sesuai

dengan tujuan yang telah ditetapkan

2) Mengumpulkan informasi-informasi yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan

yang mungkin akan terjadi dalam rangka pencapaian tujuan tersebut

3) Melakukan analisa terhadap informasi yang telah dapat dikumpulkan dan

mengklarifikasinya atas dasar tingkat kepentingannya

4) Menetatapkan batasan-batasan perencanaan

5) Menentukan alternatif-alternatif rencana

6) Memilih rencana yang akan dipakai dari alternatif-alternatif yang ada atau

alternatif dari tujuan yang hendak dicapai

7) Menyiapkan langkah-langkah pelaksanaan yang lebih rinci serta penjadwalan

pelaksanaannya

8) Melakukan pemeriksaan ulang (review) terhadap rencana yang diusulkan sebelum

rencana dilaksanakan

2. Pengorganisasian

Efektifitas suatu organisasi seringkali tergantung pada kemampuan manajernya

untuk mengarahkan sumber daya yang ada dalam mencapai tujuannya. Semakin terpadu

dan semakin terarahnya pekerjaan berarti semakin efektiflah organisasi.

Proses pengorganisasian:

a. Merinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan setiap individu dalam mencapai

tujuan organisasi

b. Membagi beban pekerjaan menjadi kegiatan-kegiatan yang secara logika dapat

dilaksanakan oleh setiap individu

c. Mengadakan dan mengembangkan mekanisme kerja sehingga ada koordinasi

pekerjaan antara anggota organisasi dan bisa menjadi kesatuan yang terpadu dan

harmonis.

Page 3: doktrin perencanaan pendidikan

3. Pengarahan

Actuating adalah suatu tidakan untuk mengusahakan agar semua anggota

kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan

usaha-usaha organisasi. Actuating artinya menggerakkan orang-orang agar mau bekerja

dengan sendirinya atau penuh kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan

yang dikehendaki secara efektif dan efisien.

Ada beberapa cara-cara dalam pengarahan, yaitu:

a. Orientasi yaitu cara pengarahan dengan memberikan informasi yang perlu supaya

kegiatan dapat dilakukan dengan baik.

b. Perintah yaitu permintaan dari pimpinan kepada orang yang berada dibawahnya untuk

melakukan atau mengulangi suatu kegiatan tertentu pada keadaan tertentu.

c. Pendelegasian wewenang yaitu pimpinan melimpahkan sebagian dari wewenang yang

dimilikinya kepada bawahannya.

Pengarahan merupakan usaha untuk memobilisasi sumber daya yang dimiliki oleh

organisasi agar dapat bergerak dalam satu kesatuan sesuai dengan rencana yang telah

dibuat. Dalam tahapan proses pengarahan ini terkandung usaha-usaha untuk memotivasi

orang agar mau bekerja dengan baik.

4. Pengawasan

Pengawasaan manajemen adalah usaha sistematik untuk menetapkan standar

pelaksanaan dengan tujuan perencanaan, membandingkan kegiatan nyata dengan tujuan

perencanaan, membandingkan kegiatan nyata dengan standard yang ditetapkan

sebelumnya.

Pengawasan manajemen adalah usaha sistematik untuk menentukan dan

mengukur penyimpangan-penyimpangan serta mengambil tindakan koreksi yang

diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya organisasi dipergunakan dengan

cara paling efektif dan efisiensi dalam pencapaian tujuan-tujuan organisasi.

a. Tipe-tipe pengawasan

1) Pengawasan pendahuluan

Pengawasan jenis ini dirancang untuk mengantisipasiadanya penyimpangan dari

standar atau tujuan, dan memungkinkan koreksi dibuat sebelum suatu tahap

kegiatan tertentu diselesiakan.

2) Pengawasan serentak

Pengawasan yang dilakukan bersama dengan pelaksanaan kegiatan, suatu syarat

tertentu harus dipenuhi dulu sebelum kegiatan-kegiatan bisa dilanjutkan.

Page 4: doktrin perencanaan pendidikan

3) Pengawasan umpan balik

Pengawasan ini mengukur hasil-hasil dari suatu kegiatan yang telah diselesaikan.

b. Proses pengawasan

1) Penetapan standart kegiatan

2) Penentuan pengukuran kegiatan

3) Pengukuran pelaksanaan kegiatan nyata

4) Membandingkan pelaksanaan kegiatan dengan standart dan penganalisa

penyimpangan-penyimpangan

5) Mengambil tindakan pengoreksian bila dianggap perlu.

C. Manajemen Pendidikan Indonesia

Pengelolaan pendidikan nasional menggunakan pendekatan secara menyeluruh dari

sektor pendidikan (sector-wide approach). Manajemen pendidikan Indonesia mempunyai

ciri-ciri sebagai berikut:

1. Program kerja disusun secara kolaboratif dan sinergis untuk menguatkan implementasi

kebijakan pada semua tingkatan

2. Reformasi institusi dilaksanakan secara berkelanjutan yang didukung program

pengembangan kapasitas

3. Perbaikan program dilakukan secara berkelanjutan dan didasarkan pada evaluasi kinerja

tahunan yang dilaksanakan secara sistematis dan memfungsikan peran-peran pemangku

kepentingan yang lebih luas

Siklus Manajemen Pendidikan di Indonesia