docking senyawa bahan alam golongan alkaloid...

77
DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID TERHADAP PROTEIN GLIOMA (GLI) DENGAN MENGGUNAKAN PLANTS ® KUANDI TANDIARA TAN N111 09 280 PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2013

Upload: others

Post on 28-Nov-2020

36 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID TERHADAP PROTEIN GLIOMA (GLI) DENGAN

DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN

ALKALOID TERHADAP PROTEIN GLIOMA (GLI) DENGAN

MENGGUNAKAN PLANTS®

KUANDI TANDIARA TAN N111 09 280

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2013

Page 2: DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID TERHADAP PROTEIN GLIOMA (GLI) DENGAN

DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID

TERHADAP PROTEIN GLIOMA (GLI) DENGAN MENGGUNAKAN

PLANTS®

SKRIPSI

untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi

syarat-syarat untuk mencapai gelar sarjana

KUANDI TANDIARA TAN

N111 09 280

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2013

Page 3: DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID TERHADAP PROTEIN GLIOMA (GLI) DENGAN

iii

PERSETUJUAN

DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID

TERHADAP PROTEIN GLIOMA (GLI) MENGGUNAKAN

PLANTS®

KUANDI TANDIARA TAN

N111 09280

Disetujui oleh :

Pembimbing Utama, Pembimbing Pertama,

Yusnita Rifai, S.Si., M.Pharm., Ph.D., Apt Prof.Dr. Gemini Alam, M.Si., Apt

NIP.19751117200012 2001 NIP. 196412311990021005

Pada Tanggal : 24 Juli 2013

Page 4: DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID TERHADAP PROTEIN GLIOMA (GLI) DENGAN

iv

PENGESAHAN

DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID TERHADAP PROTEIN GLIOMA (GLI) MENGGUNAKAN

PLANTS®

Oleh :

KUANDI TANDIARA TAN N111 09 280

Dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi

Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin

Pada Tanggal : 26 Juli 2013

Panitia Penguji Skripsi

1. Ketua

Prof.Dr.Hj. Asnah Marzuki, M.Si., Apt. :………………..

2. Sekretaris

Dr. Herlina Rante, S.Si., M.Si., Apt. : ……………….

3. Ex Officio

Yusnita Rifai, S.Si., M.Pharm., Ph.D., Apt. : ……………….

4. Ex Officio

Prof.Dr. Gemini Alam, M.Si., Apt : ……………….

5. Anggota

Nurhasni Hasan, S.Si., M.Si., Apt. : ……………….

Mengetahui :

Dekan Fakultas Farmasi

Universitas Hasanuddin

Prof. Dr. Elly Wahyudin, DEA., Apt. NIP. 19560114 198601 2 001

Page 5: DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID TERHADAP PROTEIN GLIOMA (GLI) DENGAN

v

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini adalah karya saya

sendiri, tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar

kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya

juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau di-terbitkan

oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan

disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila dikemudian hari terbukti bahwa pernyataan saya ini tidak

benar, maka skripsi dan gelar yang diperoleh, batal demi hukum.

Makassar, Juli 2013

Penyusun,

Kuandi Tandiara Tan

Page 6: DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID TERHADAP PROTEIN GLIOMA (GLI) DENGAN

vi

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas berkat

dan rahmatNya, penulis mampu merampungkan penyusunan skripsi ini

sebagai salah satu syarat dalam memperoleh gelar kesarjanaan pada

Program Studi Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin.

Banyak kendala yang penulis hadapi dalam penyusunan skripsi ini,

namun berkat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya penulis

dapat melewati kendala-kendala tersebut. Oleh karena itu, penulis

menghaturkan banyak terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya

kepada:

1. Ibu Yusnita Rifai, S.Si., M.Pharm., Ph.D., Apt. sebagai pembimbing

utama yang telah memberikan arahan, nasihat, dan solusi-solusi dengan

penuh kesabaran dan keramahan serta dorongan agar penulis segera

menyelesaikan studi, serta Bapak Prof. Dr. Gemini Alam M.Si., Apt.

sebagai pembimbing pertama sekaligus penasihat akademik atas

bimbingan, arahan dan motivasinya mulai dari pengurusan Kartu

Rencana Studi, hingga penelitian dan skripsi penulis selesai. Penulis

menyadari skripsi dan penelitian ini mungkin tidak akan selesai dengan

cepat jika beliau tidak henti-hentinya mengingatkan penulis untuk cepat

menyelesaikan studi.

2. Ibu Prof.Dr. Asnah Marzuki, M.Si., Apt ; Dr. Herlina Rante, S.Si., M.Si.,

Apt ; dan Ibu Nurhasni Hasan, S.Si., M.Si., Apt. selaku penguji penulis.

Page 7: DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID TERHADAP PROTEIN GLIOMA (GLI) DENGAN

vii

3. Dekan, Wakil Dekan, serta staf dosen Fakultas Farmasi Universitas

Hasanuddin atas bantuan serta motivasi-motivasi yang diberikan dalam

kelancaran selesainya penyusunan skripsi ini.

4. Kedua orang tua tercinta, ayah Anom Wirawan Tan dan ibu Oei Suk Ing,

atas segala pengorbanan mori l, materil, kasih sayang, serta ketulusan

hati mendoakan penulis sehingga bisa menyelesaikan kuliah sampai saat

ini.

5. Saudara-saudara penulis (Viki Yulianti W.T., SE., Venny Yusnita T., SE.,

dan Renny T.Tan), atas dukungan, bimbingan, canda tawa, dan kasih

sayang kalian selama ini. Semoga kita senantiasa menjadi anak yang

berbakti, memberikan yang terbaik untuk orang tua kita dan tetap saling

menyayangi.

6. Teman-teman farmasi angkatan 2009 (GINKGO „09) terkhusus Nurhadri

Azmi, S.Si., Satria P. Penarosa S.Si., Kiki Husein, Nurul Haq,

Mutmainnah, S.Si., Helmi N., S.Si., Nur Afni, S.Si., Whyllies A.W.,

Nurfitrianti, S.Si., dan Annisyah W.M., S.Si. atas segala bantuan, waktu,

dan menjadi tempat keluh kesah penulis dari awal hingga akhir jenjang

pendidikan ini.

7. Saudara-saudara seperjuangan yaitu Harold B. Tani, S.Si. dan Amal

Rezka P., S.Si. atas dukungan, kebersamaan, dan semangat yang

diberikan hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

8. Teman-teman penelitian yaitu Cahyadi Go Utomo, S.Si., Andika, S.Si.,

Agus Wahyudi, S.Si., Ester Carolina, dan Hanae Mori atas bimbingan,

Page 8: DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID TERHADAP PROTEIN GLIOMA (GLI) DENGAN

viii

arahan, dan saran-saran yang diberikan serta telah memberikan

dorongan tanpa henti agar penulis secepatnya “mengejar” ketertinggalan

dan cepat menyusul teman-teman agar dapat menyelesaikan studi

bersama-sama dan tepat waktu.

9. Laboran Fakultas Farmasi Kimia Farmasi, terkhusus Bu Adriana Pidun,

kak Dewi Primayanti dan seluruh korps asisten kimia farmasi (Hermanto

Utomo, S.Si., Ferliem, S.Si., Apt., Muh. Tri Hidayat, S.Si., A.Padariani U.,

A.Rezkiani B., S.Si., Dian Cikhita, Desi Rosanti, S.Si., Amelia, S.Si.,

Adelin, S.Si.) terima kasih telah memberi bantuan atas segala kesulitan

yang dihadapi penulis mulai dari awal hingga akhir penelitian.

10. Cynthia Frans, terima kasih atas dukungan semangat dan motivasi yang

diberikan kepada penulis.

11. Kepada pihak yang tidak sempat disebut namanya. Semoga Tuhan

membalas semua kebaikan kalian selama ini.

Penulis menyadari bahwa karya tulis ini sangat jauh dari

kesempurnaan, karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang

membangun demi terciptanya suatu karya yang lebih bermutu. Akhirnya,

semoga karya kecil ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu

pengetahuan ke depannya.

Makassar, Juli 2013

Penulis

Page 9: DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID TERHADAP PROTEIN GLIOMA (GLI) DENGAN

ix

ABSTRAK

Telah dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui senyawa-

senyawa antikanker dari bahan alam golongan alkaloid yang memiliki afinitas dan konformasi kimia terbaik terhadap protein glioma (GLI) dengan

menggunakan metode docking PLANTS®. Target yang dievaluasi merupakan skor PLANTS® dan ikatan hidrogen. Program yang digunakan adalah PLANTS® (Protein-Ligand Ant System). Ligan yang digunakan sebanyak 27

ligan dan cyclopamine sebagai ligan pembanding yang terdapat dalam protein dengan perolehan nilai RMSD (Root Mean Square Deviation) 1,614 Å

serta staurosporinone yang diketahui sebagai penghambat GLI. Setiap ligan di docking pada protein GLI dengan kode PDB 2GLI dengan menggunakan dua metode yakni GLI lingkungan berair dan tanpa air. Skor PLANTS® untuk

ligan Cyclopamine pada metode pertama dan kedua yakni -73,9002 dan -73,2700. Diperoleh hasil enam ligan yakni camptochecin, homoharringtonine,

pancracristine, sanguinarine, evodiamine, dan vinblastine menunjukkan skor PLANTS® yang mendekati skor ligan cyclopamine tetapi ikatan hidrogen tidak mirip dengan ligan pembanding. Pada ligan evodiamine dan staurosporinone

memiliki ikatan hidrogen terhadap asam amino protein GLI yang sama yaitu pada GLU 175 dan THR 173 sehingga diprediksi mempunyai mekanisme

kerja yang sama sebagai penghambat GLI.

Page 10: DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID TERHADAP PROTEIN GLIOMA (GLI) DENGAN

x

ABSTRACT

This research was aimed to know the best affinity and the best

chemical conformation of anticancer compounds from natural product alkaloids group using PLANTS® docking methode. Evaluated target was

included the interaction energy and hydrogen bond. PLANTS® (Protein-

Ligand Ant System) was used by this research. Twenty seven ligands and cyclopamine as native ligand, which was in protein and got RMSD (Root Mean Square Deviation) score 1,614 Å and staurosporinone was known GLI

inhibitor. Each ligan was docked in GLI with PDB code 2GLI using 2 methods, GLI contain water and without water. PLANTS® score for native ligand in first

and second method is -73,9002 and -73,2700. There respectively were around six ligands camptochecin, homoharringtonine, pancracristine, sanguinarine, evodiamine, dan vinblastine shown PLANTS® score to reach

cyclopamine score but its hydrogen bond interaction differed from native ligan interaction. But evodiamine and staurosporinone ligand had hydrogen bond to

the same amino acid of protein GLI, which in GLU 175 and THR 173 so that was predicted to have the same mechanism as GLI inhibitor.

Page 11: DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID TERHADAP PROTEIN GLIOMA (GLI) DENGAN

xi

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN............................................................. iii

LEMBAR PENGESAHAN............................................................... iv

LEMBAR PERNYATAAN ...................................................................... v

UCAPAN TERIMA KASIH .................................................................... vi

ABSTRAK ............................................................................................... ix

ABSTRACT ......... .................................................................................. x

DAFTAR ISI ............................................................................................ xi

DAFTAR TABEL ..................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xvi

DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN ................................................. xvii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. 4

II.1 Kanker................................................................................................ 4

II.2 Jalur Signal Hedgehog.................................................................... 5

II.3 Senyawa Bahan Alam Golongan Alkaloid ................................... 7

II.4 Docking dan Skoring ....................................................................... 12

II.5 PLANTS® ......................................................................................... 17

II.6 Marvin-Beans Chemaxon®..................................................... .. 18

II.7 YASARA® ......................................................................................... 18

Page 12: DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID TERHADAP PROTEIN GLIOMA (GLI) DENGAN

xii

II.8 MMV (Molegro Molecular Viewer) ................................................. 19

BAB III METODE PENELITIAN ......................................................... 21

III.1 Data yang Digunakan..................................................................... 21

III.2 Alat yang Digunakan ...................................................................... 23

III.3 Pengambilan Data .......................................................................... 23

III.4 Pemodelan Molekul Senyawa dari Bahan Alam Golongan

Alkaloid ........................................................................................... 23

III.5 Simulasi Docking Senyawa Antikanker dari Bahan Alam

Golongan Lignan pada Model GLI......................................... 23

III.6 Analisis Data.................................................................................... 24

III.7 Pembahasan Hasil Penelitian ....................................................... 24

III.8 Pengambilan Kesimpulan ............................................................. 24

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................... 25

BAB V PENUTUP ................................................................................... 32

V.1 Kesimpulan ....................................................................................... 32

V.2 Saran ................................................................................................. 32

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 33

LAMPIRAN ............................................................................................. 37

Page 13: DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID TERHADAP PROTEIN GLIOMA (GLI) DENGAN

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Data Senyawa-Senyawa Dari Bahan Alam Golongan Alkaloid......................................................................................... 21

2. Data Hasil Docking Senyawa Bahan Alam Golongan Alkaloid terhadap GLI menggunakan PLANTS®………… ... 28

3. Data Analisis Hasil Docking Konformasi Terbaik Senyawa Bahan Alam Golongan Alkaloid Dalam Lingkungan Tak

Berair menggunakan MMV ....................................................... 45

4. Data Analisis Hasil Docking Konformasi Terbaik Senyawa Bahan Alam Golongan Alkaloid Dalam Lingkungan Berair

menggunakan MMV ................................................................... 48

Page 14: DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID TERHADAP PROTEIN GLIOMA (GLI) DENGAN

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Jalur Signal Hedgehog pada sel normal (A) dan sel kanker (B).................................................................................................. 6

2. Data struktur GLI yang diperoleh dari RSCB Protein Data Bank ............................................................................................. 23

3. Pose ligand Cyclopamine dan pose prediksi docking ......... 28

4. Interaksi Cyclopamine dengan Protein Glioma (GLI) dalam lingkungan tak berair.................................................................. 51

5. Interaksi Staurosporinone dengan Protein Glioma (GLI) dalam lingkungan tak berair...................................................... 52

6. Interaksi Evodiamine dengan Protein Glioma (GLI) dalam

lingkungan tak berair............................................................ 52

7. Interaksi Camptotechin dengan Protein Glioma (GLI) dalam

lingkungan tak berair............................................................ 53

8. Interaksi Homoharringtonine dengan Protein Glioma (GLI) dalam lingkungan tak berair…………………………………… 52

9. Interaksi Pancracristine dengan Protein Glioma (GLI) dalam lingkungan tak berair............................................................ 54

10. Interaksi Sanguinarine dengan Protein Glioma (GLI) dalam lingkungan tak berair............................................................ 54

11. Interaksi Vinblastine dengan Protein Glioma (GLI) dalam

lingkungan tak berair............................................................ 55

12. Interaksi Cyclopamine dengan Protein Glioma (GLI) dalam

lingkungan berair ........................................................................ 66

13. Interaksi Camptotechin dengan Protein Glioma (GLI) dalam lingkungan berair ........................................................................ 66

14. Interaksi Staurosporinone dengan Protein Glioma (GLI) dalam lingkungan berair....................................................... 67

Page 15: DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID TERHADAP PROTEIN GLIOMA (GLI) DENGAN

xv

15. Interaksi Evodiamine dengan Protein Glioma (GLI) dalam

lingkungan berair.................................................................. 67

16. Interaksi Homoharringtonine dengan Protein Glioma (GLI)

dalam lingkungan berair....................................................... 68

17. Interaksi Pancracristine dengan Protein Glioma (GLI) dalam lingkungan berair.................................................................. 68

18. Interaksi Sanguinarine dengan Protein Glioma (GLI) dalam lingkungan berair.................................................................. 69

19. Interaksi Vinblastine dengan Protein Glioma (GLI) dalam lingkungan berair.................................................................. 69

Page 16: DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID TERHADAP PROTEIN GLIOMA (GLI) DENGAN

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Skema kerja................................................................................. 38

2. Proses docking dengan PLANTS® .......................................... 39

3. Daftar Senyawa Bahan Alam Golongan Alkaloid .................. 40

4. Tabel Hasil Pengamatan ........................................................... 46

5. Interaksi Senyawa Uji Terhadap GLI dalam Lingkungan Tidak Berair ................................................................................. 51

6. Interaksi Senyawa Uji Terhadap GLI dalam Lingkungan Berair.................................................................................... 66

Page 17: DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID TERHADAP PROTEIN GLIOMA (GLI) DENGAN

xvii

DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN

Istilah Arti

Binding site Daerah pada protein/reseptor yang menjadi

target penambatan

Docking Metode yang digunakan untuk memprediksi penambatan antara ligan dan reseptor

In silico Menggunakan aplikasi komputer sebagai

analog In vitro dan In vivo

Reseptor Penerima molekul, sebagian besar merupakan

protein atau biopolimer lain

Pose Kandidat bentuk pengikatan Ligan Molekul partner komplementer yang akan

berikatan dengan reseptor

MarvinBeans Software modelling yang dibuat oleh ChemAxon®

Scoring Proses evaluasi pose dengan menghitung

interaksi molekular, seperti ikatan hidrogen dan kontak hidrofobik

Sekuens Deretan asam amino dalam suatu protein.

Page 18: DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID TERHADAP PROTEIN GLIOMA (GLI) DENGAN

xviii

Singkatan Arti

MMV Molegro Molecular Viewer, program yang

digunakan dalam melihat interaksi hasil data

docking

PDB Protein Data Bank, data protein yang akan di docking dengan senyawa/ligan

PLANTS Protein-Ligand ANT System, program docking

dengan menggunakan algoritma ACO (Ant Colony

Optimization)

RMSD Root Mean Square Deviation, nilai yang menunjukkan validitas metode docking yang digunakan dengan nilai standar <2

Ala Alanin, asam amino penyusun protein dalam tubuh

Arg Arginin, asam amino penyusun protein dalam tubuh

Asn Asparagin, asam amino penyusun protein dalam tubuh

Asp Asam aspartat, asam amino penyusun protein

dalam tubuh

Cys Sistein, asam amino penyusun protein dalam

tubuh Gln Glutamin, asam amino penyusun protein dalam

tubuh

Glu Asam glutamat, asam amino penyusun protein dalam tubuh

Gly Glisin, asam amino penyusun protein dalam tubuh

His Histidin, asam amino penyusun protein dalam tubuh

Page 19: DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID TERHADAP PROTEIN GLIOMA (GLI) DENGAN

xix

Singkatan Arti

Ile Isoleusin, asam amino penyusun protein dalam tubuh

Leu Lesin, asam amino penyusun protein dalam tubuh

Lys Lisin, asam amino penyusun protein dalam tubuh

Met Metionin, asam amino penyusun protein dalam tubuh

Phe Fenilalanin, asam amino penyusun protein dalam

tubuh

Pro Prolin, asam amino penyusun protein dalam tubuh

Ser Serin, asam amino penyusun protein dalam tubuh

Thr Treonin, asam amino penyusun protein dalam tubuh

Trp Triptofan, asam amino penyusun protein dalam

tubuh

Tyr Tirosin, asam amino penyusun protein dalam

tubuh Val Valin, asam amino penyusun protein dalam tubuh.

Page 20: DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID TERHADAP PROTEIN GLIOMA (GLI) DENGAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

Alkaloid adalah suatu golongan senyawa organik yang terbanyak

ditemukan di alam. Hampir seluruh senyawa alkaloid berasal dari tumbuh-

tumbuhan dan tersebar luas dalam berbagai jenis tumbuhan. Semua

alkaloida mengandung paling sedikit satu atom nitrogen yang biasanya

bersifat basa dan dalam sebagian besar atom nitrogen ini merupakan

bagian dari cincin heterosiklik (1).

Alkaloid diisolasi menjadi obat pertama kali pada abad ke-19,

sehingga pada saat tersebut telah banyak obat dari beberapa macam

alkaloid. Pada paruh kedua abad ke-20, alkaloid sangat dikenal sebagai

tanaman obat dengan aktivitas antikankernya (2). Oleh karena itu, saat ini

banyak penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui jenis-jenis

alkaloid yang mempunyai akitvitas antikanker.

Kanker adalah suatu penyakit sel dengan ciri gangguan atau

kegagalan mekanisme pengatur multiplikasi dan fungsi homeostatis

lainnya pada organisme multiseluler. Sifat umum dari kanker adalah

pertumbuhan sel yang berlebihan (umumnya berbentuk tumor), gangguan

diferensiasi sel dan jaringan, serta bersifat invasif yaitu mampu tumbuh di

jaringan sekitarnya (3). Salah satu penyebab terjadinya transkripsi dan

pertumbuhan sel pada kanker adalah protein GLI. Pada jalur signal

Hedgehog (Hh), ikatan antara ligan protein Hh dan reseptor PTCH1

menstimulasi Smoothened (Smo). Kemudian Smo tersebut mengaktivasi

Page 21: DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID TERHADAP PROTEIN GLIOMA (GLI) DENGAN

2

GLI1 yang merupakan faktor transkripsi yang memicu perkembangan

tumor (4,5).

Studi mengenai senyawa-senyawa antikanker dari bahan alam

alkaloid terhadap protein GLI saat ini masih kurang. Dalam penemuan

obat baru saat ini, metode komputasi adalah pengembangan obat modern

yang lebih efisien dan waktu yang dibutuhkan lebih cepat. Kemampuan

komputasi yang meningkat eksponensial merupakan peluang untuk

mengembangkan simulasi dan kalkulasi dalam merancang obat. Komputer

menawarkan metode yang dikenal sebagai in silico yang merupakan

komplemen metode in vitro dan in vivo yang lazim digunakan dalam

proses penemuan obat (6,7).

Docking saat ini merupakan metode pemodelan molekul yang

paling banyak digunakan dan dikembangkan. Dan docking terbukti

bermanfaat terutama dalam pemilihan senyawa penuntun untuk

dikembangkan lebih lanjut. Docking mempunyai 3 tujuan utama yaitu

memprediksi pengikatan sisi aktif dari suatu ligan, mengidentifikasi ligan

baru menggunakan skrining virtual, dan memprediksi afinitas ikatan antara

senyawa dan bagian aktif dari ligan yang telah diketahui.

Salah satu aplikasi docking adalah PLANTS® (Protein-Ligan ANT

System) yang merupakan aplikasi gratis yang memiliki kualitas yang

setara dengan aplikasi docking berbayar lainnya. Selain itu, kelebihan

praktis PLANTS® adalah sederhana dan mudah. Namun PLANTS® tidak

Page 22: DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID TERHADAP PROTEIN GLIOMA (GLI) DENGAN

3

menyediakan fungsi preparasi protein, ligan, maupun visualisasi sehingga

dibutuhkan aplikasi tambahan (6,8).

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi interaksi

antara beberapa senyawa dari bahan alam dari golongan alkaloid yang

diketahui aktivitas antikankernya terhadap GLI dengan bantuan aplikasi

komputer secara in silico pada tingkat molekuler, atau biasa disebut

Molecular Docking Simulation. Dengan menggunakan informasi dari

struktur target maupun sifat fisikokimia ligan, dapat dilakukan skrining uji

interaksi senyawa-senyawa yang diketahui dapat menghambat GLI pada

sisi aktifnya dengan menggunakan software PLANTS®.

Maksud penelitian ini adalah untuk mengetahui senyawa-senyawa

bahan alam dari golongan alkaloid yang memiliki afinitas dan konformasi

yang baik dalam menghambat protein GLI.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi dalam

menemukan senyawa-senyawa golongan alkaloid yang dapat

menghambat protein GLI yang dapat digunakan sebagai antikanker.

Page 23: DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID TERHADAP PROTEIN GLIOMA (GLI) DENGAN

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Kanker

Kanker adalah suatu penyakit sel dengan ciri gangguan atau

kegagalan mekanisme pengatur multiplikasi dan fungsi homeostatis

lainnya pada organisme multiseluler. Sifat umum dari kanker adalah

pertumbuhan sel yang berlebihan (umumnya berbentuk tumor), gangguan

diferensiasi sel dan jaringan, serta bersifat invasif yaitu mampu tumbuh di

jaringan sekitarnya (3).

Pada sel normal, siklus sel dikontrol oleh kontribusi berbagai gen

yang memberi respon terhadap tanda pemadatan sel, cedera jaringan,

dan kebutuhan untuk tumbuh. Secara umum, sel menjalani siklusnya jika

distimulasi oleh faktor hormon dan pertumbuhan yang dieksresi oleh sel-

sel yang jauh, oleh faktor pertumbuhan yang diproduksi secara lokal, dan

oleh isyarat kimia yang dilepaskan dari sel sekitarnya , termasuk sitokinin

yang dihasilkan oleh sel imun dan sel radang. Isyarat eksternal ini

bertindak mengikat reseptor spesifik yang ada di membran plasma sel

target. Setelah terikat, kompleks reseptor mengaktifkan sistem penghantar

kedua (second messenger system), yang mengirimkan sinyal per-

tumbuhan ke inti sel. Ketika sinyal mencapai inti sel, protein tertentu yang

ada di inti sel, yang disebut faktor transkripsi, mengaktifkan atau meng-

inaktifkan gen khusus yang pada akhirnya menghasilkan protein yang

mengontrol proliferasi sel (9).

Page 24: DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID TERHADAP PROTEIN GLIOMA (GLI) DENGAN

5

II.2 Jalur Signal Hedgehog

Hedgehog (Hh) adalah sebuah morfogen yang mempuyai bentuk

pendek atau panjang pada berbagai jenis/tipe jaringan. Pada mamalia,

terdapat 3 protein Hh yaitu Sonic Hh, Indian Hh, dan Desert Hh. Dalam sel

yang memproduksi Hh, protein Hh yang telah dibuat masuk ke jalur

sekresi dan mengalami autoproses dan modifikasi lemak, menghasilkan

suatu penambahan gugus palmitoyl pada gugus NH2-nya dan kolesterol

pada gugus COOH. Selanjutnya pelepasan Hh bergantung pada

Dispatched (Disp), suatu protein multitransmembran, sedangkan difusi Hh

memerlukan sintesis Tou-velu-dependent dari heparin sulfat proteoglikan.

Dalam menerima signal Hh, jalur transmisi tersebut telah diatur

pada berbagai tingkatan. Saat Hh tidak ada, Patched (Ptch1), reseptor 12-

transmembran, bertindak sebagai katalitik yang menekan/menahan

aktivitas Smoothened (Smo), sebuah protein 7-transmembran, dengan

menjaga lokalisasinya pada permukaan sel. Aktivasi jalur Hh terjadi ketika

ligan Hh mengikat Ptch1, dimana hal tersebut menghilangkan

penghambatan pada Smo. Jumlah Hh untuk berikatan pada Ptch1 diatur

oleh pengikatan Hh-protein seperti interaksi Hh-protein dan pertumbuhan

gen spesifik yang dapat mengurangi Hh.

Pengaktifan Smo karena adanya Hh memicu pengaktifan protein

glioma (Gli) yang merupakan faktor transkripsi zink finger. Pada hewan

vertebrata, terdapat 3 jenis protein Gli yaitu Gli1 dan Gli2 yang berperan

sebagai pengaktifan Hh pada gen target serta Gli3 bertindak sebagai

Page 25: DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID TERHADAP PROTEIN GLIOMA (GLI) DENGAN

6

represor. Pada jalur tanpa Hh, protein kinase seperti protein kinase A,

glycogen synthase kinase 3h, dan kasein kinase 1a, phosphorylate Gli

mendorong ke arah pemecahan Gli proteosome-mediated ke dalam gugus

NH2 yang bertindak sebagai represor ekspresi Hh gen target. Supressor of

fused (Sufu) bertindak sebagai pengatur negatif lain pada jalur dengan

mengikat Gli baik dalam sitoplasma dan di nuklues untuk mencegah

pengaktifan Hh gen target. Skema jalur signal hedgehog pada sel kanker

dapat terlihat pada gambar 1 (10).

Gambar 1. Jalur Signal Hedgehog pada sel normal (A) dan sel kanker (B)

Page 26: DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID TERHADAP PROTEIN GLIOMA (GLI) DENGAN

7

II.3 Senyawa Bahan Alam Golongan Alkaloid

Alkaloid adalah suatu golongan senyawa organik yang terbanyak

ditemukan di alam. Semua alkaloid mengandung paling sedikit satu atom

nitrogen yang biasanya bersifat basa dan dalam sebagian besar atom

nitrogen ini merupakan bagian dari cincin heterosiklik (1). Pada paruh

kedua abad ke-20, alkaloid sangat dikenal sebagai tanaman obat dengan

aktivitas antikankernya (2). Oleh karena itu, saat ini banyak penelitian

yang telah dilakukan untuk mengetahui jenis-jenis alkaloid yang

mempunyai akitvitas antikanker. Senyawa-senyawa yang berpotensi

sebagai antikanker antara lain :

1. Boldine, senyawa alkaloid golongan aporphine dari Peumus boldus.

Menurut penelitian boldine mempunyai aktivitas antikanker dimana

dapat menurunkan jumlah sel glioma malignan terterntu dengan dosis

yang berbeda. Alkaloid ini juga tidak bersifat toksik pada sel non-tumor

sehingga aman pada sel normal (11).

2. Evodiamine, obat herbal tradisional Cina yang digunakan sebagai

antikanker dan kemoterapi tambahan untuk meningkatkan efek

dan/atau mengurangi efek samping dari ameliorate. Alkaloid ini

diisolasi dari Evodia rutaecarpa, secara in vivo dan in vitro dapat

menghambat proliferasi, invasi, metastasis, dan menginduksi apoptosis

pada sel tumor di berbagai seperti sel kanker payudara, kanker,

prostat, kanker leukimia limfosit-T, kanker melanoma, kanker tulang

belakang, kanker kolon, dan kanker paru-paru (12).

Page 27: DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID TERHADAP PROTEIN GLIOMA (GLI) DENGAN

8

3. Amphimidine, alkaloid pentasiklik pyridoacridine dari tanaman

Amphimedon sp. dimana mempunyai derivat yaitu neoamphimidine

dan deoxyamphimidine. Golongan senyawa ini mempunyai aktivitas

antikanker pada penghambatan enzim topoimerase, namun

amphimidine memiliki penghambatan yang kurang kuat dibandingkan

dengan neoamphimidine (13).

4. Vinblastine dan vinristine, alkaloid vinca yang diisolasi dari

Catharanthus roseus G. Don. Yang merupakan senyawa alkaloid

antikanker. Keduanya digunakan dalam bentuk kombinasi dengan obat

kemoterapi kanker lainnya untuk penyembuhan berbagai jenis kanker

seperti leukimia, limfoma, kanker payudara, dan paru-paru (14).

5. Homoharringtonine, diisolasi dari pohon Cina Cephalotaxus

harringtonia var. drupacea dimana dapat menyembuhkan leukimia

myelogeneous akut dan kronik yang dikombinasikan dengan

harringtonine (14).

6. Tylophoridicine A, obat toksik tradisional Cina yang diisiolasi dari

Tylophora ovate dimana menurut penelitian mempunyai aktivitas

antikanker yang sangat kuat. Zhen Yue-Ying, et al. mengamati aktivitas

antitumor Tylophoridicine A dengan metode MMT dan mempunyai nilai

ED50 pada sel tumor A549 6,36 µg/mL sedangkan pada KB 0,029

µg/mL (15).

7. Camptothecin, alkaloid monoterpen indol yang dihasilkan dari metobit

tanaman Camptotheca acuminate Decaisne tetapi juga ditemukan

Page 28: DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID TERHADAP PROTEIN GLIOMA (GLI) DENGAN

9

pada Nothapodytes nimmoniana dengan konsentrasi yang lebih tinggi.

Alkaloid ini diketahui memiliki aktivitas antitumor dimana irinotecan dan

topotecan adalah derivatnya yang menurut FDA digunakan dalam

pengobatan kanker kolorektal dan ovarium (16).

8. Cephalotaxine, diisolasi dari Cephalotaxus harringtonia dimana

mempunyai derivate senyawa yang mempunyai aktivitas antikaner

terhadap sel leukimia (17)

9. Eupolauramine dan sampangine, jenis alkaloid azaphenanthrene

diisolasi dari Anaxagorea dolichocarpa. Keduanya menunjukkan

aktivitas antitumor pada sel leukimia K562 dengan IC50 masing-masing

18,97 dan 10,95 µg/mL (18).

10. Narciclasine, pancratistatin, dan lycoricidine, termasuk dalam alkaloid

isocarbostyril yang diisolasi masing-masing dari tanaman Narcissus

incomparabilis Mill. Var. Helios dan Hymenocallis littoralis. Ketiga

alkaloid tersebut secara in vitro berpotensi bersifat sitotoksik pada sel

kanker manusia dengan menunjukkan efek antitumor pada murine sel

leukimia P388 (19).

11. Sanguinarine, diperoleh dari Sanguinaria Canadensis yang telah diteliti

memiliki efek antimikroba, antiinflamasi, dan antioksidan. Menurut

Adhami, et al. bahwa sanguinarine memiliki sifat antiproliferatif dan

proapoptotik kuat terhadap sel karsinoma prostat (20).

12. Lycorine, diisolasi dari tanaman Lycoris Amaryllidaceae yang

dilaporkan bahwa pengobatan dengan alkaloid menghasilkan

Page 29: DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID TERHADAP PROTEIN GLIOMA (GLI) DENGAN

10

penghambatan perkembangan sel dan induksi apoptosis pada sel

leukimia manusia. Lycorine menginduksi apoptosis pada sel leukimia

melalui jalur mitokondria intrinsik (21).

13. Ellipticine, Epipodophyllotoxin, Rohitukine, alkaloid-alkaloid yang

masing-masing diisolasi dari Bleckeria vitensis, Podophyllum emodii,

dan Dysoxylum binectariferum yang memiliki habitat di Prancis dan

India dengan aktivitas antikanker (22).

14. Cyclopamine, alkaloid teratogenik steroidal dari tanaman Veratum

californicum yang diketahui dapat memblok jalur signal Shh pada tahun

1998 oleh Coope et al (23).

15. Berbamine, senyawa bahan alam yang sederhana berasal dari

Berberis termasuk alkaloid golongan bis-benzylisoquinoline dan secara

luas digunakan di Cina sebagai terapi penyembuhan leukopenia

selama beberapa dekade. Berberine mempunyai mekanisme kerja

sebagai antagonis calmodulin (CaM) yang berperan penting dalam

proliferasi sel. Penelitian menunjukkan berbamine dapat menghambat

pertumbuhan sel leukimia K562 sehingga efektif terhadap pasien

chronic myeloid leukimia (CML) (24).

16. Chelidonine, yang diisolasi dari Chelidonium majus memiliki sejarah

panjang dalam fitomedisin untuk pengobatan banyak penyakit.

Merupakan alkaloid golongan hexahydro-benzophenanthridine tersier

dengan mekanisme menahan terjadinya mitosis dengan menghambat

Page 30: DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID TERHADAP PROTEIN GLIOMA (GLI) DENGAN

11

polimerisasi tubulin dan mengaktivasi stress of protein kinase/junk

kinase pathway (SAPK/JNK) (25).

17. Colchicine, metabolit sekunder yang diperoleh dari ekstrak tanaman

Colchicum luteum dan Colchicum autumnale Linn. Colchicine

menghamabat polimerisasi mikrotubuli dengan mengikat tubulin yang

merupakan salah satu unsur utama mikritubulus. Tubulin terdapat

secara alami pada mitosis dan oleh karena itu secara efektif berfungsi

sebagai racun mitotic atau penghambat spindel (26).

18. Matrine, senyawa sederhana yang diisolasi dari tanaman Sophora

flavescens Ait yang digunakan sebagai pengobatan kanker. Matrine

diketahui dapat menghambat pertumbuhan sel kanker paru-paru dan

hepatoma dan migarasi sel serta ekspresi protein terkait dalam sel-sel

kanker (27)

19. Pellitorine, merupakan metabolit sekunder dari Piper ningrum dengan

menunjukkan aktivitas yang kuat dalam melawan sel HL60 dan MCT-7

yang merupakan sel kanker (28).

20. Piperine, alkaloid yang diisolasi dari tanaman Piper ningrum yang

diketahui menunjukkan aktivitas sitotoksik pada beberapa bentuk sel

tumor. D.P. Bezerra, et al mengamati secara in vivo aktivitas antitumor

piperine pada 60 ekor tikus yang telah diinduksikan Sarcoma 180.

Berdasarkan analisis histopatologi dan morfologi tumor pada organ

hati, limpa, dan ginjal menunjukkan bahwa piperine dapat mematikan

pertumbuhan sel tumor (29).

Page 31: DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID TERHADAP PROTEIN GLIOMA (GLI) DENGAN

12

21. Solanine, ditemukan banyak pada Solanum tuberosum L. yang secara

in vivo maupun in vitro mempunyai efek sitotoksik pada sel, khususnya

pada hepatokarsinomatik HePG2 dengan menghambat apoptosisnya

(30).

22. Tetrandrine, alkaloid golongan bisbenzuilisoquinolin pada tanaman

Stephania tetrandra yang diketahui mempunyai efek anti-inflamasi dan

mekanisme kerja yang sangat mirip dengan salinomycin. Dimana obat

tersebut bekerja pada kanker payudara atau breast cancer initiation

cells (TICs). Menurut penelitian Wei Xu, et al. tetrandrine dapat

menghambat proliferasi dengan IC50 15,2 ± 4,1 µM (untuk sel SUM-

149) secara in vitro (31).

23. Straurosporinone, alkaloid bisindole yang paling aktif menghambat

transkripsi dari Gli1 dan Gli2 dengan ni lai IC50 masing-masing 1,8 dan

2,7 µM (23).

II.4 Docking dan Skoring

Pemodelan molekul telah menjadi sesuatu yang sangat penting dan

berharga bagi para ahli kimia medisinal dalam proses desain obat.

Pemodelan molekul menggambarkan generasi, manipulasi atau penyajian

struktur molekul 3 dimensi (3D) dan berhubungan dengan sifat fisiko-

kimia. Hal tersebut melibatkan teknik komputerisasi yang berdasar pada

metode teoritis kimia dan data eksperimental untuk memprediksi secara

molekular dan biologi. Tergantung dalam konteks dan kekakuannya,

Page 32: DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID TERHADAP PROTEIN GLIOMA (GLI) DENGAN

13

metode ini juga sering dikenal sebagai „grafik molekula r‟, „visualisasi

molekular‟, „kimia komputasi‟,atau „kimia kuantum komputasional‟.

Sekarang ini, terdapat 2 strategi utama dalam pemodelan yang digunakan

untuk konsep obat baru, yaitu :

1. Desain obat langsung : dalam pendekatan secara langsung,

penyediaan dalam 3D dari reseptor yang diketahui ditentukan melalui

X-ray kristalografi untuk mendesain molekul awal. Desain langsung ini,

apabila geometri sisi reseptor diketahui, maka permasalahannya

adalah menemukan suatu molekul dengan batasan geometri yang

sama dan baik secara kimia. Setelah menemukan kandidat yang baik

berdasarkan criteria tersebut, tahap docking dengan energi minimum

dapat digunakan untuk memprediksi kekuatan ikatan.

2. Desain obat tidak langsung : pendekatan desain obat tidak langsung

melibatkan analisis komparatif secara struktural dari molekul aktif dan

inaktif yang diketahui yang dilengkapi dengan sisi reseptor secara

hipotesis. Jika sisi geometrinya tidak diketahui maka perancang harus

berdasar pada molekul ligan lain dengan sisi ikatan yang baik.

Docking molekul adalah penggunaan komputer dalam

memasangkan suatu molekul kecil pada reseptor (bagian ini sering

didefinisikan sebagai sisi aktif dari enzim/protein) melalui representasi

yang dihasilkan komputer. Suatu molekul dengan kelengkapan yang baik

mengindikasikan bahwa molekul tersebut potensial sebagai pengikat yang

baik. Hasil dari docking secara normal termasuk berbagai prediksi afinitas

Page 33: DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID TERHADAP PROTEIN GLIOMA (GLI) DENGAN

14

molekul, yang meliputi ranking dari senyawa yang di docking berdasarkan

pada afinitasnya.

Interaksi obat dan reseptor adalah masalah kompleks. Banyak

kekuatan yang terlibat dalam intermolekul yang tergabung diantaranya :

hidrofobik, dispersi atau Van der Waals, ikatan hidrogen, dan elektrostatik.

Kekuatan utama dalam pengikatan, Nampak seperti interaksi hidrofobik,

tetapi secara spesifik ikatan tersebut nampak seperti dikendalikan oleh

ikatan hidrogen dan interaksi elektrostatik. Interaksi pemodelan

intermolekul dalam suatu ligan-protein kompleks sangat sulit karena

terdapat banyak derajat kebebasan dan pengetahuan yang tidak cukup

dari efek pelarut dalam gabungan pengikatan (32,33).

Tingkat kesulitan komputasional docking meningkat sesuai pada

metode berikut :

a. Rigid body docking, dimana antara reseptor dan ligan bersifat kaku.

b. Flexible ligand docking, dimana reseptor bersifat kaku dan ligan

bersifat fleksibel atau dapat digerakkan ke segala arah.

c. Flexible docking, dimana fleksibilitas reseptor dan ligan dapat

dipertimbangkan.

Pada umumnya prosedur alogaritma docking yang digunakan adalah

model flexible ligand docking (34).

Skoring mengacu pada fakta dimana setiap prosedur docking harus

dievaluasi dan kedudukan konfigurasi dibentuk oleh proses pencarian.

Proses skoring berhubungan erat denga eksperimen, pada ab initio

Page 34: DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID TERHADAP PROTEIN GLIOMA (GLI) DENGAN

15

kalkulasi ikatan energi bebas tidak mudah untuk diakses ke dalam

komputasi. Sehingga diperkirakan fungsi skoring harus menggunakan

model ikatan energi bebas dengan akurasi yang cukup dan korelasi yang

baik dengan eksperimen afinitas ikatan. Secara khusus, fungsi skoring

harus dapat membedakan antara mode pengikatan native dan non-native.

Skoring terdiri dari 3 aspek relevan yang berbeda dalam docking

dan desain, yaitu :

1. Kedudukan konfigurasi dihasilkan oleh pencarian docking untuk

interaksi ligan dengan protein yang diberikan, aspek ini sangat penting

dalam mendeteksi mode pengikatan terbaik dengan memperkirakan

situasi secara eksperimen.

2. Kedudukan ligan berbeda terhadap afinitas ikatannya pada protein, hal

tersebut memprioritaskan ligan pada afinitasnya, aspek ini sangat

penting dalam skrining virtual.

3. Kedudukan satu atau ligan berbeda terhadap afinitas ikatan pada

protein yang berbeda, aspek ini penting untuk mempertimbangkan

selektifitas dan spesifitasnya.

Pengikatan selektif molekul kecil ligan pada protein spesifik

ditentukan oleh faktor struktur dan energi. Untuk ligan yang diinginkan

dalam farmasi, ikatan ligan-protein biasanya timbul melalui interaksi non

kovalen. Secara termodinamika, kekuatan interaksi antara protein dan

ligan digambarkan dengan afinitas pengikatan atau energi bebas

Page 35: DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID TERHADAP PROTEIN GLIOMA (GLI) DENGAN

16

pengikatan (Gibbs). Diasumsikan dengan persamaan reaksi sederhana

dalam bentuk:

P + L PL

Antara protein P dan ligan L yang menghasilkan kompleks PL,

konstanta dissosiasi Kd (atau konstanta pengikatan K i) secara umum

digunakan untuk menggambarkan stabilitas kompleks yang terbentuk :

Kd = [P][L] / [PL]

Dari percobaan pengukuran konstanta kesetimbangan maka afinitas

pengikatan dapat dikalkulasi sebagai berikut :

ΔG0 = RT ln Kd

dimana R adalah konstanta gas (8.314 J/molK) dan T adalah suhu.

Berdasarkan persamaan Gibbs-Helmholtz, energi bebas pengikatan terdiri

atas kontribusi entalpi dan entropi (32).

ΔG = ΔH – T ΔS

Teknologi docking dan skoring diterapkan pada tahapan yang

berbeda dari proses penemuan obat dengan tujuan :

1. Memprediksi mode ikatan ligan aktif yang telah diketahui

2. Mengidentifikasi ligan baru menggunakan skrining virtual

3. Memprediksi afinitas ikatan senyawa terkait dari senyawa aktif yang

telah diketahui.

Dari ketiga tujuan tersebut, kesuksesan prediksi dari mode

pengikatan ligan pada sisi aktif protein paling sederhana dan merupakan

bidang yang sebagian besar sukses dicapai (8).

Page 36: DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID TERHADAP PROTEIN GLIOMA (GLI) DENGAN

17

II.5 PLANTS®

Prediksi struktur kompleks suatu ligan terhadap protein dikenal

sebagai protein-ligan docking problem (PLDP), yang merupakan bagian

terpenting dalam proses desain obat. Istilah tersebut pertama kali

diperkenalkan oleh Fischer dengan menggunakan perumpamaan pintu

dan kunci (lock-key). Kunci (ligan) harus cocok pada pintu (protein) untuk

membukanya (efek farmakologis). Karena molekul tidak bersifat kaku

maka menjadi terbatas dan fleksibilitas ligan harus dipertimbangkan, tapi

hal tersebut telah dilakukan oleh hampir semua alogaritma docking.

Pendekatan yang paling banyak adalah menjaga struktur protein tetap

kaku. Dalam hal ini, dengan menemukan kemungkinan orientasi terbaik

ligan pada protein dengan mengubah translasi dan rotasi ligan seperti

halnya mengubah sudut torsi ikatan tunggal pada ligan. Karenanya, yang

dilakukan adalah menemukan nilai optimal ligan dengan 3 translasional, 3

rotasional, dan rl sebagai derajat kebebasan torsional yang

menggambarkan rotasi ikatan tunggal. Sehingga, total nomor variabelnya

adalah optimasi dimensi, dengan persamaan n = 6 + rl.

Oleh karena itu, diperkenalkan salah satu metode alogaritma

docking PLANTS® (Protein-Ligan ANT System), yang berdasar pada

optimasi koloni semut dengan suatu teknik perkumpulan/persatuan yang

paling baik. PLANTS® adalah algoritma pencarian stokastik yang

memperlakukan ligan dan protein yang fleksibel, yang berarti bahwa

terdapat 6 + rl derajat kebebasan untuk ligan dan rp torsi derajat

Page 37: DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID TERHADAP PROTEIN GLIOMA (GLI) DENGAN

18

kebebasan untuk protein seperti dijelaskan di atas. Bahkan jika tidak ada

rantai samping yang fleksibel ditentukan, PLANTS® secara parsial

mempertimbangkan fleksibilitas protein dengan memungkinkan untuk

optimasi posisi atom hidrogen yang bisa terlibat dalam ikatan hidrogen, ini

hasil di rp = rdon derajat torsional kebebasan, di mana rdon adalah

kelompok donor hidrogen obligasi yang dapat berotasi (kelompok OH- dan

NH+3-) yang tersedia dalam binding site protein (35).

II.6 MarvinBeans-Chemaxon®

MarvinBeans-Chemaxon® (MarvinSketch, MarvinView dan

MarvinSpace) adalah program yang menyediakan platform penggunaan

perangkat lunak kimia dan desktop untuk industri farmasi dan

bioteknologi. Dengan berfokus pada penggunaan interaksi aktif inti

portabilitas. Chemaxon menciptakan solusi terkemuka tepi lintas platform

untuk kimia modern dan interaksi kimia (36).

II.7 YASARA®

YASARA® (Yet Another Scientific Artificial Reality Aplication) adalah

molekul grafis, program pemodelan, dan simulasi untuk windows, linux

dan macOS, yang dikembangkan sejak tahun 1993. Dengan penggunaan

antarmuka yang intuitif, grafik fotorealistik, dan dukungan kacamata

shutter terjangkau. Menampilkan autostereoskopik dan perangkat input.

YASARA menciptakan tingkatan baru dari interaksi dan “realitas buatan”

yang memungkinkan fokus pada tujuan dan melupakan tentang rincian

program (37).

Page 38: DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID TERHADAP PROTEIN GLIOMA (GLI) DENGAN

19

II.8 MMV (Molegro Molecular Viewer)

Fungsi skoring PLANTS (PLANTSscore) digunakan untuk MMV

yang sumbernya berasal dari PLANTS dengan fungsi awalnya ditemukan

oleh Korb et.al.

Fungsi penilaian MolDock lebih meningkatkan fungsi-fungsi ini

dengan menghasilkan ikatan hidrogen, panjang dan energi ikatan. Fungsi

skoring docking Eplantscoredidefinisikan dengan persamaan energi berikut :

Dimana fPLP mengambil potensial linier pada jumlah interaksi protein-ligan.

Potensi PLP mirip dengan yang digunakan oleh skor moldock, akan tetapi

jenis interaksi (repulsif,buried, non polar, ikatan hidrogen dan logam) yang

diperhitungkan sedangkan skor moldock hanya memiliki dua-satu untuk

ikatan sterik dan satu untuk interaksi ikatan hidrogen. Parameter interaksi

PLP digunakan dalam MVD adalah Wplp-hb= -2, Wplp-met =-4, Wplp-bur = -

0.05, Wplp-nonp = -0.4, Wplp-rep = 0.5, Wtors = 1.

Benturan ligan dan potensial torsional, fclash dan ftors

mempertimbangkan benturan ligan internal dan kontribusi torsional dan

obligasi fleksibel dalam ligan. Isti lah Csite menetapkan hukum yang dinilai

jika konformasi ligan terletak diluar binding site (didefinisikan dengan

lingkup ruang pencarian). Untuk tiap berat atom yang terdapat di luar

binding site, dengan ni lai konstan 50 ditambahkan pada Csite. Pada energi

offset -20 awalnya digunakan dalam pencarian algoritma PLANTS, dan

Eplantsscore = f PLP + f clash+ f tors + C site ­ 20

Page 39: DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID TERHADAP PROTEIN GLIOMA (GLI) DENGAN

20

disertakan agar skor PLANTS sebanding dengan penerapan PLANTS asli

(35,38).

Penerapan fungsi skoring PLANTS pada MVD berbeda dengan

PLANTS asli diantaranya dua hal berikut (38) :

1. Penerapan PLANTS asli mengabaikan parameter standar untuk

potensial torsional tripos ketika didapatkan jenis atom “dummy” atau

“S.o2”. Ini berarti peranan jenis atom ini tidak dapat memberikan nilai

potensial torsional. Biasanya, Penerapan MMV/MVD mengambil

semua jenis atom dalam perhitungan.

2. Istilah Csite yang digunakan dalam PLANTS tidak cocok untuk

pencarian algoritma optimizer atau moldock SE. Menurut standar,

hukum ini digantikan oleh skema akhir dengan nilai 10000, untuk total

energi jika berat atom ligan berada di luar binding site (didefinisikan

dengan lingkup ruang pencarian). Pengaturan untuk penerapan

PLANTS dapat digunakan dengan MMV saat mengevaluasi kembali

ligan-pose dengan menggunakan “Use original Plants setup”, dalam

kotak dialog inspeksi energi ligan.

Page 40: DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID TERHADAP PROTEIN GLIOMA (GLI) DENGAN

21

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

III.1 Data yang digunakan

Untuk menunjang pelaksanaan penelitian, maka diperlukan data

struktur senyawa-senyawa dari bahan alam golongan alkaloid yang

geometrinya telah dioptimasi, seperti yang disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Data senyawa-senyawa dari bahan alam golongan alkaloid :

Nama Senyawa Tanaman Asal

Boldine Peumus baldus (11)

Evodiamine Evodia rutaecarpa (12)

Amphimedine Amphimedon sp. (13)

Vinblastine Catharanthus roseus (14)

Vincristine Catharanthus roseus (14)

Homoharringtonine Cephalotaxus harringtonia (14)

Tylophoridicine A Tylophora ovata (15)

Camptothecin Camtotheca acuminate (16)

Cephalotaxine Cephalotaxus harringtonia (17)

Eupolauramine Anaxagorea dolichocarpa (18)

Sampangine Anaxagorea dolichocarpa (18)

Narciclasine Narcissus incomparabilis Mill. Var. Helios (19)

Pancratistatin Hymenocallis littoralis (19)

Lycoricidine Hymenocallis littoralis (19)

Sanguinarine Sanguinaria Canadensis (20)

Lycorine Amaryllidaceae (21)

Ellipticine Bleckeria vitensis (22)

Epipodophyllotoxin Podophyllum emodii (22)

Rohitukine Dysoxylum binectariferum (22)

Page 41: DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID TERHADAP PROTEIN GLIOMA (GLI) DENGAN

22

Cyclopamnie Veratrum californicum (23)

Berbamine Berberis amurensis (24)

Chelidonine Chelidonium majus (25)

Colchicine Colchicum luteum (26)

Matrine Sophora alopecuroides L. (27)

Pellitorine Piper nigrum (28)

Piperine Piper nigrum (29)

Solanine Solanum tuberosum L. (30)

Tetrandrine Stephania tetrandra (31)

Staurosporinone Senyawa sintetik (23)

Selain itu, diperlukan juga data struktur Protein GLI dari hasil

penelitian sebelumnya (39), yang diperoleh melalui Protein Data Bank

(PDB) dengan PDB ID : 2GLI, seperti yang terlihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Data struktur GLI yang diperoleh dari RCSB Protein Data Bank.

http://www.pdb.org/pdb/explore/explore.do?structureId=2GLI

Page 42: DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID TERHADAP PROTEIN GLIOMA (GLI) DENGAN

23

III.2 Alat yang digunakan

Perangkat yang digunakan pada penelitian ini adalah perangkat

keras (hardware) berupa satu set komputer yang mampu melakukan

pemodelan molekul dan perhitungan kimia komputasi dengan spesifikasi :

Prosesor tipe Intel® Core™ 2 Duo CPU E7500 2,93 GHz, RAM 1,024 GB

dan harddisk 140 GB, serta perangkat lunak (software) sistem operasi

Linux, perangkat lunak PLANTS® 2.1.

III.3 Pengambilan Data

Dalam penelitian ini, data struktur protein target diambil melalui

Protein Data Bank (PDB) dengan PDB ID: 2GLI. Data ini merupakan hasil

kristalografi X-ray dan kritalisasi dari Protein Glioma (GLI) yang meliputi

struktur dengan sisi aktif dan sequence.

III.4 Pemodelan Molekul Senyawa Antikanker dari Bahan Alam

Golongan Alkaloid

Pemodelan molekul senyawa antikanker dari bahan alam dilakukan

dengan menggunakan perangkat lunak. Model molekul digambar dalam

bentuk 3D dengan program Marvin 5.9.1®.. Model molekul disimpan dalam

file .mol2.

III.5 Simulasi Docking Senyawa Antikanker dari Bahan Alam

Golongan Alkaloid Pada Model GLI

Docking dilakukan dengan mengarahkan model molekul ligan

(senyawa-senyawa dari alkaloid) yang telah teroptimasi pada sisi aktif GLI.

Ligan maupun sisi aktif pengikatan diaktifkan dengan protonasi, ligan uji

Page 43: DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID TERHADAP PROTEIN GLIOMA (GLI) DENGAN

24

di-docking pada sisi pengikatan GLI. Kemudian dilakukan kalkulasi

pengikatan antara ligan dan GLI pada berbagai pose yang akan muncul

sebagai nilai skoring. Visualisasi pengikatan antara senyawa antikanker

dari bahan alam dan GLI ditampilkan dengan software viewer yaitu

Molegro.

III.6 Analisis Data

Dilakukan analisis data dari nilai docking pada sisi kantong ikatan

(binding pocket). Molekul dengan nilai skoring terendah menunjukkan

afinitas kestabilan yang baik.

III.7 Pembahasan Hasil Penelitian

Pembahasan hasil dibuat berdasarkan hasil pengamatan dan

analisis data.

III.8 Pengambilan Kesimpulan

Kesimpulan diambil berdasarkan analisis data dan pembahasan

hasil.

Page 44: DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID TERHADAP PROTEIN GLIOMA (GLI) DENGAN

25

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam penelitian ini, dilakukan pengujian pada beberapa senyawa

antikanker bahan alam golongan alkaloid untuk mengetahui interaksinya

terhadap protein glioma (GLI) dimana telah diteliti aktivitasnya sebagai

antikanker secara in vitro maupun in vivo oleh para peneliti dari berbagai

referensi.

Molecular Docking Simulation merupakan metode pengujian yang

digunakan dalam mempelajari interaksi beberapa senyawa tersebut.

Suatu prosedur docking digunakan sebagai acuan untuk menentukan

orientasi terbaik dari satu senyawa terhadap senyawa lainnya yang

bersifat relatif.

Pada penelitian ini yang menjadi senyawa target adalah protein

glioma (GLI). Data dari senyawa target atau GLI tersebut harus

dipreparasi terlebih dahulu sebelum dilakukan docking. Setelah data GLI

diolah, data tersebut ditampilkan dalam jendela YASARA dimana

dilakukan 2 perlakuan preparasi yaitu dalam lingkungan dimana unsur air

tetap berada GLI dan unsur air dihi langkan. Tujuannya yakni melihat

kestabilan interaksi senyawa uji asli dengan senyawa target yang

dipengaruh oleh ada tidaknya unsur air. Data tersebut kemudian disimpan

dalam bentuk (.mol2.)

Selanjutnya, pada senyawa uji yaitu senyawa bahan dalam

golongan alkaloid juga harus dipreparasi dengan membuat strukturnya

Page 45: DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID TERHADAP PROTEIN GLIOMA (GLI) DENGAN

26

menggunakan MarvinSketch. Senyawa uji selanjutnya dilakukan protonasi

untuk menambahkan muatan atom dan hidrogen. Kemudian dilakukan

pencarian konformasi dari setiap senyawa yang digunakan. Dalam hal ini,

didapatkan 10 konformasi tiap senyawa kecuali sampangine 5 konformasi

dan staurosporinone 4 konformasi, kemudian data ini disimpan dalam

bentuk (.mol2.)

Selanjutnya adalah re-docking yaitu dilakukan docking native ligand

(senyawa aktif) pada GLI. Akan tetapi, senyawa aktif untuk GLI ini belum

diketahui. Oleh karena itu, senyawa yang dijadikan acuan yakni

cyclopamine dimana aktivitasnya dalam signal hedgehog sebagai

penghambat Smo (Smoothned). Senyawa aktif dibuat seperti halnya pada

preparasi senyawa uji diatas.

Pada re-docking senyawa aktif terhadap binding site dilakukan

validasi metode docking, dimana diperoleh nilai RMSD (Root Mean

Square Deviation) sebesar 1,614 Å. Nilai RSMD yang diperoleh

menyatakan bahwa metode tersebut memiliki nilai validitas yang tinggi

atau rendah (nilai RMSD <2 menunjukkan nilai validitas yang tinggi),

artinya posisi ligand copy mirip dengan senyawa aktif.

Proses re-docking senyawa aktif terhadap GLI dapat digunakan

untuk mengidentifikasi binding site dari protein tersebut. Binding site ini

ditentukan dengan menentukan koordinat dimana letak senyawa aktif

berada yaitu pada radius 5 Å dengan koordinat x= -20,5409, y= 5,60607,

z= -0,587999 dan pada radius ikatan= 40,1953

Page 46: DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID TERHADAP PROTEIN GLIOMA (GLI) DENGAN

27

Gambar 3. Pose Ligan asli Cyclopamine dan pose prediksi dock ing dari simulasi dock ing.

Ligan asli (atom karbon diperlihatkan dengan warna hijau, Atom Nitrogen diperlihatkan dengan warna biru, atom oksigen diperlihatkan pada warna merah). Dengan nilai RMSD = 1,614 Å

Sekuens-sekuens asam amino yang terdapat pada binding site

yang telah dipreparasi adalah HIS131, ARG146, PHE151, LYS152,

TYR155, HIS160, ARG163, TYR181, ARG183, GLU185, ASN186,

LYS188, TYR200, PHE211, ALA214, SER215, ASP216, ARG217,

LYS219, HIS220, THR224, LYS229, LYS240, TYR242, THR243, ASP244,

SER246, SER247, ARG249, LYS250.

Setelah semua data telah siap, maka selanjutnya dilakukan docking

senyawa golongan alkaloid terhadap GLI dengan menggunakan

PLANTS®. Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa proses docking

dilakukan dalam lingkungan dengan unsur air dan tanpa unsur air. Hasil

docking dengan menggunakan PLANTS® dapat dilihat pada tabel di

bawah ini :

Page 47: DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID TERHADAP PROTEIN GLIOMA (GLI) DENGAN

28

Tabel 2. Hasil Data Dock ing Senyawa Golongan Alkaloid Terhadap GLI dengan Menggunakan

PLANTS®

Hasil skor di atas menunjukan bahwa adanya perbedaan nilai skor

antara adanya unsur air dan tanpa unsur air dimana nilai PLANTS® skor

dapat menjadi lebih tinggi atau rendah. Ini disebabkan kehilangan air

No. Nama Sampel Jumlah

Konformasi

Konformasi

Terbaik

SKOR PLANTSCHEMPLP®

Lingkungan tanpa Unsur

Air

Lingkungan dengan Unsur

Air

1 Cyclopamine 10 10 -73,2700 -73,9002

2 Staurosporine 4 4 -70,8266 -70,8912

3 Amphimidine 10 10 -67,1141 -69,4706

4 Berbamine 10 10 -56,5199 -54,4644

5 Boldine 10 10 -51,9760 -51,9570

6 Camptotechin 10 10 -72,3414 -73,5372

7 Chephalotaxine 10 10 -64,6274 -64,2058

8 Chelidonine 10 10 -66,4341 -77,0578

9 Colchisine 10 10 -33,5994 -31,0033

10 Ellipticine 10 10 -65,1740 -63,4189

11 Epipodophyllotoxin 10 10 -46,775 -46,8651

12 Euplauramine 10 10 -50,1766 -49,4534

13 Evodiamine 10 10 -71,3117 -71,5565

14 Lycoridine 10 10 -66,8048 -72,7524

15 Lycorine 10 10 -68,6914 -64,1283

16 Homoharringtonine 10 10 -73,3097 -76,5018

17 Matrine 10 10 -62,6821 -62,1120

18 Pancracristine 10 10 -74,0450 -73,9727

19 Pellitorine 10 10 -63,9105 -63,6538

20 Narciclacine 10 10 -72,2331 -66,3553

21 Piperine 10 10 -75,2844 -65,2317

22 Rohitukine 10 10 -64,1821 -62,4513

23 Sampangine 5 5 -66,3461 -64,9847

24 Sanguinarine 10 10 -71,7399 -75,7460

25 Tetrandrine 10 10 -50,0278 -44,4786

26 Tylophoridicine A 10 10 -69,3233 -74,2702

27 Solanine 10 10 -80,7808 -76,8014

28 Vinblastine 10 10 -71,3585 -71,2605

29 Vincristine 10 10 -73,1619 -68,0347

Page 48: DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID TERHADAP PROTEIN GLIOMA (GLI) DENGAN

29

membuat ligan dapat mengisi ruang yang selama ini ditempati air dan dari

pose juga menunjukkan bahwa ligan menunjukkan interaksi yang lebih

bervariasi dengan asam amino yang terdapat dalam binding site.

Dari hasil data yang diperoleh, cyclopamine yang digunakan

sebagai pembanding mempunyai nilai skor -73,27 (tanpa unsur air) dan

-73,9002 (dengan unsur air). Nilai skor tersebut adalah nilai standar yang

digunakan untuk memprediksi bahwa senyawa-senyawa yang mempunyai

skor mendekati ±5% dari nilai tersebut memiliki energi afinitas yang sama

denga cyclopamine terhadap GLI. Adapun senyawa alkaloid golongan

bisindol yang berpotensi sebagai penghambat GLI yaitu staurosporinone,

dimana setelah dilakukan docking menggunakan PLANTS® hasil skornya

adalah -70,8266 (tanpa unsur air) dan -70,8912 (dengan unsur air). Hasil

tersebut mendekati nilai skor cycloplamine dimana memungkinkan

staurosprinone mempunyai energi afinitas yang baik terhadap GLI.

Dalam lingkungan tanpa air, senyawa bahan alam alkaloid yang

mendekati nilai skor cyclopamine adalah camptochecin, evodiamine,

homoharringtonine, pancracristine, narciclacine, piperine, sanguinarine,

vinblastine, dan vincristine. Sedangkan dalam lingkungan berair adalah

camptochecin, chelidonine, evodiamine, lycoridine, homoharringtonine,

pancracristine, sanguinarine, tylophoridicine A, solanine, dan vinblastine.

Hal tersebut menunjukkan bahwa senyawa-senyawa tersebut mempunyai

energi afinitas yang tidak jauh berbeda atau identik dengan cyclopamine.

Page 49: DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID TERHADAP PROTEIN GLIOMA (GLI) DENGAN

30

Selain dari nilai PLANTS® skor, ikatan antara ligan dan residu asam

amino yang dihasilkan dari konformasi terbaik dari setiap senyawa juga

dapat dijadikan acuan dalam memprediksi mekanisme kerja senyawa

tersebut. Interaksi tersebut dapat dilihat menggunakan program Molegro®,

tetapi program tersebut hanya dapat menampilkan ikatan hidrogen.

Pada cyclopamine, konformasi terbaiknya menghasilkan ikatan

hidrogen pada asam amino HIS 129 (lingkungan tak berair) dan VAL 252

(lingkungan berair). sedangkan pada staurosporinone menghasilkan

ikatan pada asam amino GLU 175 dan THR 173 (baik dalam lingkungan

berair maupun tak berair). Hasil tersebut menunjukkan bahwa mekanisme

kerja kedua senyawa tersebut memang berbeda dimana cyclopamine

bekerja sebagai penghambat Smo sedangkan staurosporinone sebagai

penghambat GLI. Oleh karena itu, staurosporinone akan dijadikan sebagai

pembanding dalam hal ini. Akan tetapi, ikatan hidrogen dengan residu

asam amino baik pada cyclopamine maupun staurosporinone berada di

luar dari binding site.

Senyawa yang mempunyai interaksi dengan residu asam amino

yang berada dalam binding site adalah homoharringtonine dalam

lingkungan tak berair yaitu ARG 183 dan TYR 155. Namun pada

lingkungan berair tidak adanya interaksi dalam binding site, hal tersebut

menunjukkan bahwa tidak cukupnya bukti dimana senyawa

homoharringtonine berpotensi sebagai penghambat GLI.

Page 50: DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID TERHADAP PROTEIN GLIOMA (GLI) DENGAN

31

Senyawa staurosporinone memiliki ikatan hidrogen pada residu

asam amino yang sama baik pada lingkungan berair maupun tak berair.

Ini berarti senyawa staurosporinone diprediksi mempunyai kestabilan

yang tinggi dalam penghambatan GLI, dimana unsur air tidak

mempengaruhi interaksi staurosporinone terhadap GLI. Berdasarkan hasil

pada tabel 3, yang menunjukkan interaksi ligan dengan residu asam

amino yang sama dengan staurosporinone adalah evodiamine. Oleh

karena itu, evodiamine diprediksi mempunyai mekanisme kerja yang sama

dengan staurosporinone sebagai penghambat GLI.

Pada interaksi residu asam amino dan ligan terdapat juga beberapa

senyawa yang tidak berinteraksi atau tidak mempunyai ikatan hidrogen

seperti amphimidine, camptotechin, colchisine, epipodophyllotoxin,

eupolauramine, dan sanguinarine. Hal ini dapat terjadi kemungkinan

senyawa-senyawa tersebut mempunyai ikatan lain selain ikatan hidrogen.

Page 51: DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID TERHADAP PROTEIN GLIOMA (GLI) DENGAN

32

32

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

V.1 Kesimpulan

1. Senyawa camptothecin, evodiamine, homoharringtonine,

pancracristine, sanguinarine, dan vinblastine memiliki nilai skor

PLANTS® mendekati cyclopamine baik dalam lingkungan berair

maupun tak berair. Oleh karena itu, senyawa-senyawa tersebut

diprediksi secara in silico memiliki afinitas yang identik dengan afinitas

cyclopamine terhadap Protein Glioma.

2. Senyawa evodiamine mempunyai interaksi terhadap Protein Glioma

yang sama dengan staurosporinone yaitu GLU 175 dan THR 173

sehingga diprediksi mempunyai mekanisme kerja yang sama sebagai

penghambat GLI.

V.2 Saran

Perlu dilakukan pengujian lebih lanjut pada senyawa evodiamine

dalam penghambatan GLI secara in vivo dan in vitro dan dapat dilakukan

sintesis senyawa pada camptochecin, homoharringtonine, pancracristine,

sanguinarine, dan vinblastine.

Page 52: DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID TERHADAP PROTEIN GLIOMA (GLI) DENGAN

33

DAFTAR PUSTAKA

1. Lenny, S. Senyawa Flavonoida, Fenipropanoida, dan Alkaloida. USU Respiratory. 2006. hal : 18.

2. Evans, WC. Pharmacopoeial and Related Drugs of Biological Origin.

WB Saunders Co. Ltd. London. 1996. hal : 353. Available as PDF file.

3. Nafriadi, S.A. Famakologi dan Terapi Edisi 5. Departemen Farmakologi

dan Terapeutik Fakultas Kedokteran UI. Jakarta. hal : 732. 4. Rifai, Y. Search of Bioactive Natural Products Targeting Hedgehog

Signaling Pathway. Laboratory of Natural Products Chemistry Graduate School of Pharmaceutical Science Chiba University. 2011.

hal : i-88 . 5. Evangelista M, Tian H, dan Sauvage FJd. The Hedgehog Signaling

Pathway in Cancer. Clin Cancer Res. 2006. hal : 5924-5925.

6. Istyastono, EP. Seri Kimia Medisinal Komputasi : Langkah Praktis

Docking Gratis. Moldmog.org. 2010. hal : 3-4, 7. E-Book.

7. Kroemer R.T. Molecular Modelling Probes : Docking and

Scoring.Computational Sciences. Depart. 2003. hal : 980-981.

8. Leach AR, Shoichet BK, dan Peishoff CE. Docking and Scoring,

Perspective : Prediction of Protein-Ligan Interactions. Docking and Scoring Success and Gaps. Journal of Medicinal Chemistry. 2006. hal : 5851-5855.

9. Corwin EJ. Handbook of Pathophysiology 3rd edition. USA: Lippincott Williams and Wilkins. 2008. hal : 66-81. E-Book.

10. Evangelista M, Tian H, dan de Sauvage FJ. The Hedgehog Signaling Pathway in Cancer. Clin. Cancer Res. 2006. hal : 5924-5928 .

11. Gerhadt D, Horn AP, Gaezer MM, Frozza RL, Delgado- Cañedo A, Pelegrini AL, Henriques AT, Lenz G, dan Salbego C. [Serial the

Internet]. 2009. Available online from http://www.ncbi.nlm.nih.gov/ pubmed/19050827, accessed at May, 15, 2013.

12. Jiang J dan Hu C. Evodiamine : a Novel Anti-Cancer Alkaloid from Evodia rutaecarpa. Molecules. 2009. hal : 1852-1856.

Page 53: DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID TERHADAP PROTEIN GLIOMA (GLI) DENGAN

34

13. Kumar D dan Rawat DS. Marine Natural Alkaloids as Anticancer

Agents. Research Signpost. 2011. hal : 213-268.

14. Shoeb, Mohammad. Anticancer Agents Form Medicinal Plants.

Bangladesh J. Phamacol. 2006. hal : 35-40.

15. Ying-Yue Z, Xue-Shi H, De-Quan Y, dan Shi-Shan Y. Antitumor

Alkloids Isolated from Tylophora ovate. Acta Botanica Sinica. 2002. hal : 349-353.

16. Padmanabha BV, Chandrashekar M, Ramesha BT, Gowda HCH,

Gunaga RP, Suhas S, Vasudeva R, Ganeshaiah KN, dan Shaanker RU. Patterns of Accumulation of Camptothecin, an Anti-Cancer

Alkaloid in Nothapodytes nimmoniana Graham., in The Western Ghats, India : Implications for Identifying High-Yielding Sources of The Alkaloid. Current Science. 2006. hal : 95-100.

17. Powel RG, Rogovin SP, dan JR Smith CR. Isolation of Antitumor Alkalois from Cephalotaxus harringtonia.Ind. Eng. Chem. Prod. Res.

Develop. 1974. hal : 129-132.

18. Lucio ASSC, Almeida JRGdS, Barbosa-Filho JM, Pita JCLR, Branco

MVSC, Diniz MdFFM, Agra MdF, da-Cunha EVL, da Silva MS, dan Tavares JF. Azaphenanthrene Alkaloids with antitumoral Activity from

Anaxagorea dolichocarpa Sprague & Sandwith (Annonaceae). Molecules. 2011. hal : 7125-7131.

19. Ingrassia L, Lefranc F, Mathieu V, Darro F, dan Kiss R. Amarylldaceae Isocarbostyril Alkaloids and Their Derivates as Promosing Antitumor Agents. Neoplasia Press, Inc. 2008. hal : 1-13.

20. Adhami VM, Aziz MH, Reagan-Shaw SR, Nihal M, Mukhtar H, dan Ahmad N. Sanguinarine cause Cell Cycle Blockade and Apoptosis of

Human Prostate Carcinoma Cells via Modulation of Cyclin Kinase Inhibitor-Cyclin-Cyclin-Dependent Kinase Machinery. [Serial on the Internet]. 2008. Available online from http://www.ncbi.nlm.nih.gov/

pubmed/15299076, accessed at May, 15, 2013.

21. Liu XS, Jiang J, Jiao XY, Wu YE, Lin JH, dan Cai YM. Lycorine

Induces Apoptosis and Down-Regulation of Mcl-1 in Human. Cancer Letter. 2007. hal : 16-23.

22. Kaur R, Singh J, Singh G, dan Kaur H. Anticancer Plants : A Review. Scholar Research Library. 2011. hal : 131-136.

Page 54: DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID TERHADAP PROTEIN GLIOMA (GLI) DENGAN

35

23. Mahindroo N, Punchihewa C, dan Fujii N. Hedgehog-Gli Signaling

Pathway Inhibitors as Anticancer Agents. J. Med. Chem. 2009. hal : 3829-3845.

24. Wei YL, Xu L, Liang Y, Xu XH, dan Zhao XY. Berbamine Exhibits Potent Antitumor Effects on Imatinib-Resistant CML Cells In Vitro and In Vivo. Acta Pharmacol Sin. 2009. 451-457.

25. Noureini SK. dan Wink M. Transcriptional Down Regulation of hTERT and Senescence Induction in HepG2 Cells by Chelidonine. World of

Journal Gastroenterol. 2009. hal : 3603-3610.

26. Balasubramanian E. dan Gajendran T. Comparative Studies on The

Anticancer Activity of Colchicine by Various Controlled Drug Delivery Modes. Int. J. Pharm. Bio. Sci. 2013. hal : 9-26.

27. Zhang, Y, Zhang H, Yu PF, Liu Q, Liu K, Duan HY, Luan GL, Yagasaki K, dan Zhang GY. Effects of Matrine Against The Growth of Human Lung Cancer and Hepatoma Cells as well as Lung Cancer Cell

Migration. Journal of Medicinal Plants Research. 2009. hal : 191-200.

28. Ee GCL, Lim MC, Rahmani M, Shaari K, dan Bong CFJ. Pellitorine, a

Potential Anti-Cancer Lead Compound Against HL60 and MCT-7 Cell Lines and Microbial Transformation of Piper ningrum. Molecules.

2010. hal : 2398-2404.

29. Bezerra DP, Castro FO, Alves APNN, Pessoa C, Moraes MO, Silveira

ER, Lima MAS, Elmiro FJM, dan Costa-Lotufo LV. In Vivo Growth-Inhibition of Sarcoma 180 by Piplartine and Piperine, Two Alkaloid Amides from Piper. Brazilian Journal of Medical and Biological

Research. 2006. hal : 801-807.

30. Gao SY, Wang QJ, dan Ji YB. Effect of Solanine on The Membrane

Potential of Mitochondria in HepG2 Cells and (Ca2+)i in The Cells. World Journal of Gastroenterol. 2006. Hal : 3359-3367.

31. Xu W, Dedeb BG, Lacerda L, Li J, dan Woodward WA. Tetrandrine, a Compound Commond in Chinese Traditional Medicine, Preferentially Kills Breast Cancer Tumor Initiating Cells (TICs) In Vitro. Cancers.

2011. hal : 2274-2285.

32. Abraham D.J, editor. Burger’s Medicinal Chemistry and Drug

Discovery. 6th ed. Volume 1. Willey Interscience. New York. 2003. hal : 286-290. E-Book.

Page 55: DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID TERHADAP PROTEIN GLIOMA (GLI) DENGAN

36

33. Nadendla R.R. Molecular Modelling : A Powerfull Tool for Drug Design

and Molecular Docking. J. Resonance. 2004. hal : 51-58.

34. Mohan V, Gibbs AC, Cummings MD, Jaeger EP, dan DesJarlais RL.

Docking : Successes and Challenges. Current Pharmaceutical Design. 2005. hal : 323-333.

35. Korb O, Stützle T, dan Exner TE. Ant Colony Optimization Approach to Flexible Protein-Ligand Docking. Swarm Intell. 2007. hal : 115-134.

36. Chemaxon. Welcome to the chemaxon: Introduction. Available

from:http://www.chemaxon.com/ .Accesed at Maret 5, 2013.

37. Anonim. About YASARA-Watching Nature@Work. Available from

:http://www.yasara.org/. Accessed at Maret, 5 2013.

38. Molegro Aps. molegro molecular viewer user manual MMV 2011.2.2

for Windows, Linux, and Mac OS X. 2011. hal.85-87. E-Book.

39. Pavletch NP dan Pabo CO. Crystal Structure of a Five-Finger GLI-

DNA Complex : New Perspectives on Zinc Finger. Science. 1993. Available online from http://www.pdb.org/pdb/explore/explore.do?

structureId=2GLI accessed at Jan,18, 2013.

Page 56: DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID TERHADAP PROTEIN GLIOMA (GLI) DENGAN

37

LAMPIRAN 1

Skema Kerja

Pengambilan data dari Protein Data Bank

(PDB ID =2GLI)

Preparasi protein

menggunakan YASARA versi 6

Membuat model ligan dengan MarvinSketch versi 5.6.2

Validasi binding site (binding pose) menggunakan ligan asli

(native ligand) Cyclopamine, diperoleh nilai RMSD = 1,614 Å

Persiapan Alat dan Bahan

Diperoleh koordinat binding site

Dilakukan dock ing terhadap 28 ligan

Kalkulasi nilai skoring dan pose

Pembahasan

Kesimpulan

Page 57: DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID TERHADAP PROTEIN GLIOMA (GLI) DENGAN

38

LAMPIRAN 2

Proses Docking dengan PLANTS

Preparasi Protein (dengan Yasara) dan Ligand (dengan

MarvinSketch versi 5.6.2), file disimpan dalam

protein.mol2 dan ligand.mol2

Diatur Binding Site Definition (Binding.def) dari Protein (PDB ID= 2GLI), diperoleh

koordinat Binding site. (Koordinat X,Ydan Z), dan terbentuk file plantsconfig

“Kode perintah = PLANTS1.2 - -mode bind ligand.mol2 5 protein.mol2”

Dijalankan dock ing dengan membuka terminal linux :

(KodePerintah =PLANTS1.2 - -mode screen plantsconfig)

Diperoleh beberapa nilai skor terbaik

Kalkulasi skoring, penentuan pose dan visualisasi hasil

Page 58: DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID TERHADAP PROTEIN GLIOMA (GLI) DENGAN

39

LAMPIRAN 3

DAFTAR SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID

Evodiamine

Amphimedine

Vinblastine

Vincristine

Page 59: DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID TERHADAP PROTEIN GLIOMA (GLI) DENGAN

40

Tylophoridicine A

N

H

H3CO

HO

OCH3

Camptothecin

Cephalotaxine

Eupolauramine

Page 60: DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID TERHADAP PROTEIN GLIOMA (GLI) DENGAN

41

Sampangine

Narciclasine

Sanguinarine

Boldine

Lycorine

Page 61: DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID TERHADAP PROTEIN GLIOMA (GLI) DENGAN

42

Homoharringtonine

Epipodophyllotoxin

Rohitukine

Ellipticine

Cyclopamnie

Page 62: DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID TERHADAP PROTEIN GLIOMA (GLI) DENGAN

43

Lycoricidine

Pancratistatin

Berbamine

Chelidonine

Colchicine

Page 63: DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID TERHADAP PROTEIN GLIOMA (GLI) DENGAN

44

Matrine

Pellitorine

Piperine

Solanine

Tetrandrine

Staurosporinone

Page 64: DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID TERHADAP PROTEIN GLIOMA (GLI) DENGAN

45

Tabel 3. Data Analisis Hasil Docking Konformasi Terbaik Senyawa-Senyawa Bahan Alam Alkaloid Dalam

Lingkungan Tak Berair Menggunakan MMV

LAMPIRAN 4

TABEL HASIL PENGAMATAN

No Nama Sampel Asam Amino

Ikatan Hidrogen (Å)

Energi Ikatan (Kkal/mol) Atom ID

Donor Energi

Ikatan

Total

Energi Ligan Target

1 Cyclopamine HIS 129 3,0505 -2,0000 -65,3390 N0 O395 Ligan

2 Staurosporine GLU 175 2,7969 -2,0000

-67,7400 O23 N1145 Target

THR 173 3,3208 -0,5280 N12 O1120 Ligan

3 Amphimidine - - - -58,797 - - -

4 Berbamine LEU 184 2,8972 -2,0000 -56,4080 O7 N1284 Target

5 Boldine GLU 175 3,0315 -2,0000

-55,6400 O18 N1145 Target

THR 173 3,0277 -2,0000 O17 O1117 Ligan

6 Camptotechin - - - -63,7870 - - -

7 Chephalotaxine

HIS 140 3,2924 -0,7175

-60,8300

O8 N587 Target

GLU 147 2,7594 -2,0000 O18 O685 Ligan

GLY 142 2,7564 -2,0000 O18 O619 Ligan

8 Chelidonine VAL 252 3,0154 -2,0000 -58,1560 O25 O2330 Ligan

9 Colchisine - - - -45,9990 - - -

10 Ellipt icine ARG 178 2,9894 -2 -58,7970 N12 N1195 Target

11 Epipodophyllotoxin - - - -46,8240 - - -

12 Euplauramine - - - -50,1800 - - -

13 Evodiamine GLU 175 3,0021 -2,0000

-69,6680 O22 N1145 Target

THR 173 2,9983 -2,0000 N6 O1120 Ligan

14 Lycoridine

ASN 213 2,5383 -1,5883

-57,0710

O19 N1732 Target

ASN 186

3,0513 -2,0000 O17 N1329 Target

3,0735 -2,0000 O18 N1329 Target

3,3286 -0,4758 O17 N1318 Target

GLU 185 3,1890 -1,4064 O17 O1308 Ligan

THR 189 2,7721 -2,0000 O17 O1378 Ligan

15 Lycorine

CYS 172 2,5997 -1,5997

-64,4810

O20 O1107 Ligan

CYS 177 2,5979 -1,9627 O16 O1172 Ligan

PHE 174 2,7212 -2,0000 O16 O1130 Ligan

THR 173 3,0294 -2,0000 O16 O1117 Ligan

16 Homoharringtonine

ARG 183 3,0674 -2,0000

-65,6770

O8 N1281 Target

HIS 170 2,7092 -2,0000 O27 N1081 Target

LEU 184 2,8802 -2,0000 O29 N1284 Target

TYR 155 2,8895 -2,0000 O36 O815 Ligan

Page 65: DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID TERHADAP PROTEIN GLIOMA (GLI) DENGAN

46

No Nama Sampel Asam Amino

Ikatan Hidrogen (Å)

Energy Ikatan (Kkal/mol) Atom ID

Donor Energy Ikatan

Total Energi

Ligan Target

17 Matrine

ARG 241 3,3275 -1,0931

-54,1010

O17 N2161 Target

GLU 228 2,8131 -2,0000 N13 O1959 Ligan

CYS 229 2,8695 -2,0000 O17 N1961 Target

18 Pancracristine

ARG 178 2,8625 -2,0000

-63,1980

O18 O1182 Ligan

CYS 172

3,0560 -2,0000 O19 O1107 Ligan

2,8692 -2,0000 O17 N1102 Target

2,6878 -2,0000 N10 O1107 Ligan

CYS 177 3,3694 -0,2043 N10 O1172 Ligan

LYS 171 3,0331 -2,0000 O21 N1101 Ligan

LYS 179 3,0414 -2,0000 O17 N1201 Target

SER 180 2,3525 -0,3500 O18 O1229 Ligan

3,1423 -1,7178 O18 N1220 Target

THR 173 3,2538 -0,9749 O19 O1117 Ligan

19 Pellitorine LYS 234 2,9553 -2,0000 -61,2460 N10 O2046 Ligan

20 Narciclacine

CYS 233 2,6598 -2,0000

-63,4190

O19 O2035 Ligan

CYS 238 3,0809 -2,0000 O20 N1200 Target

GLY 237 2,7622 -2,0000 O20 N2093 Target

LEU 235 3,0900 -2,0000 O19 O132 Ligan

THR 239

2,9261 -2,0000 O20 O2119 Ligan

2,8530 -2,0000 O19 N2111 Target

3,0803 -2,0000 O20 N2111 Target

21 Piperine ARG 249 2,8953 -2,0000

-79,6120 O20 N2286 Target

HIS 220 3,0479 -2,0000 O7 N1820 Target

22 Rohitukine

ARG 163 3,0456 -2,0000

-57,2480

O18 O961 Ligan

ARG 107 2,7009 -2,0000 O17 N70 Target

TRP 141 2,7702 -2,0000 O17 N602 Target

3,1327 -1,7822 O21 N602 Target

23 Sampangine HIS 256 3,3746 -0,1695 -60,4560 N10 N2399 Target

24 Sanguinarine - - - -69,3750 - - -

25 Tetrandine

GLU 185 2,6661 -2,0000

-45,9990

O17 N1303 Target

LEU 184 3,0858 -2,0000 043 N1284 Target

2,8696 -2,0000 O17 N1284 Target

26 Tylophoridicine A GLU 175

3,0321 -2,0000

-66,2790

O24 N1145 Target

3,2525 -0,9831 O23 N1145 Target

THR 173 2,9500 -2,0000 O23 01117 Ligan

27 Solanine ARG 162

3,1118 -1,9214

-75,0780

O59 N953 Target

2,9581 -2,0000 O14 N1303 Target

HIS 170 2,7056 -2,0000 O56 N1081 Target

Page 66: DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID TERHADAP PROTEIN GLIOMA (GLI) DENGAN

47

No Nama Sampel Asam Amino

Ikatan Hidrogen (Å)

Energy Ikatan (Kkal/mol) Atom ID

Donor Energy Ikatan

Total Energi

Ligan Target

Solanine

GLU 185 3,0680 -2,0000

O21 N1369 Ligan

3,0433 -2,0000 O14 N1303 Target

LYS 188 3,0988 -2,0000 O21 N1369 Ligan

TYR 155 2,8289 -2,0000 O11 O829 Ligan

28 Vinblastine GLU 128 3,1896 -1,4025

-70,5910 O19 O389 Ligan

2,7159 -2,0000 O19 O388 Ligan

29 Vincristine GLU 175 3,1087 -1,9418 -62,4930 N12 O1158 Ligan

Page 67: DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID TERHADAP PROTEIN GLIOMA (GLI) DENGAN

48

Tabel 4. Data Analisis Hasil Docking Konformasi Terbaik Senyawa-Senyawa Bahan Alam Alkaloid Dalam Lingkungan Berair Menggunakan MMV

No Nama Sampel Asam Amino

Ikatan Hidrogen ( Å)

Energy Ikatan (Kkal/mol) Atom ID

Donor EnergI

Ikatan

Total

Energi Ligan Target

1 Cyclopamine VAL 252 2,9655 -2,0000

-73,9010 O20 O2320 Ligan

PRO 230 2,7922 -2,0000 N28 O1976 Ligan

2 Staurosporine GLU 175 2,8131 -2,0000

-67,5160 O23 N1140 Target

THR 173 3,3611 -0,5280 N12 O1115 Ligan

3 Amphimidine - - - -62,9390 - - -

4 Berbamine - - - -51,9560 - - -

5 Boldine GLU 175 3,0452 -2,0000

-55,8740 O18 N1140 Target

THR 173 3,0028 -2,0000 O17 O1112 Ligan

6 Camptotechin GLU 175 2,6850 -2,0000 - O22 N1140 Target

7 Chephalotaxine GLU 147 2,7535 -2,0000

-60,2960 O18 O680 Ligan

GLY 142 2,7674 -2,0000 O18 O615 Ligan

8 Chelidonine

ARG 178 3,0271 -2,0000

-72,0870

O19 O1190 Target

CYS 172 2,8204 -2,0000 O25 O1102 Ligan

CYS 177 2,7405 -2,0000 O25 O1167 Ligan

PHE 174 3,2378 -1,0812 O25 O1125 Ligan

THR 173 3,0876 -2,0000 O25 O1112 Ligan

9 Colchisine

GLU 175 2,9889 -2,0000

-46,6160

O21 N1140 Target

PHE 174 3,1953 -1,3648 O19 N1120 Target

H2O 2,9790 -2,0000 O16 H2O Target

10 Ellipt icine GLU 175 3,0514 -2 -61,7870 N2 N1140 Target

11 Epipodophyllotoxin - - - -46,8240 - - -

12 Euplauramine - - - -46,8080 - - -

13 Evodiamine GLU 175 2,9932 -2,0000

-69,7810 O22 N1140 Target

THR 173 2,9967 -2,0000 N6 O1115 Ligan

14 Lycoridine

CYS 238 2,9809 -2,0000

-63,4010

O19 N2091 Target

THR 239 2,5505 -1,6702 O18 N2109 Ligan

2,8829 -2,0000 O19 N2101 Target

GLU 237 3,1890 -2,0000 O19 O2084 Target

15 Lycorine GLU 175 2,9848 -2,0000

-61,4150 O16 O1153 Ligan

THR 173 2,6270 -2,0000 O16 O1112 Ligan

16 Homoharringtonine

ARG 178 2,7994 -2,0000

-61,4600

O36 O1177 Ligan

GLN 118 3,3978 -0,0145 N11 O226 Ligan

LYS 168 2,5981 -1,9874 O37 N1028 Target

SER 180 2,9152 -2,0000 O36 N1215 Target

2,9742 -2,0000 O36 N1224 Ligan

17 Matrine - - - -59,1230 - - -

Page 68: DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID TERHADAP PROTEIN GLIOMA (GLI) DENGAN

49

No Nama Sampel Asam Amino

Ikatan Hidrogen ( Å)

Energy Ikatan (Kkal/mol) Atom ID

Donor EnergI Ikatan

Total Energi

Ligan Target

18 Pancracristine

ARG 178 2,8665 -2,0000

-63,247

O18 O1177 Ligan

CYS 172

3,0517 -2,0000 O19 O1102 Ligan

2,8941 -2,0000 O17 O1097 Target

2,6973 -2,0000 N10 O1102 Ligan

CYS 177 3,3744 -0,1705 N10 O1167 Ligan

LYS 171 3,0413 -2,0000 O21 N1096 Ligan

LYS 179 3,0463 -2,0000 O17 N1196 Target

SER 180 2,3684 -0,4563 O18 O1224 Ligan

3,1813 -1,4581 O18 N1215 Target

THR 173 3,2455 -1,0301 O19 O1112 Ligan

19 Pellitorine - - - -61,217 - - -

20 Narciclacine

ARG 178 2,5678 -1,7850

-61,6760

O18 N1190 Target

3,0852 -2,0000 O17 N1190 Target

CYS 172 2,6515 -2,0000 O19 O1102 Ligan

CYS 177 3,0631 -2,0000 O21 O1167 Ligan

GLU 175 2,6085 -2,0000 O20 O1153 Ligan

THR 173 3,1023 -1,9844 O21 O1112 Ligan

2,7075 -2,0000 O20 O1112 Ligan

21 Piperine - - - -63,603 - - -

22 Rohitukine GLU 136 3,0097 -2,0000

-57,168 O21 N507 Target

GLN 154 2,6948 -2,0000 O21 O801 Ligan

23 Sampangine - - - -62,205 - - -

24 Sanguinarine - - - -65,263 - - -

25 Tetrandine H2O 3,2048 -1,3011 -39,8130 O17 H2O Target

26 Tylophoridicine A LYS 240 3,0616 -2,0000

-65,8290 O23 N2132 Ligan

2,8650 -2,0000 N15 O2074 Ligan

27 Solanine

ARG 162 3,1118 -1,9214

-75,0780

O59 N953 Target

2,9581 -2,0000 O14 N1303 Target

HIS 170 2,7056 -2,0000 O56 N1081 Target

GLU 185 3,0680 -2,0000 O21 N1369 Ligan

3,0433 -2,0000 O14 N1303 Target

LYS 188 3,0988 -2,0000 O21 N1369 Ligan

TYR 155 2,8289 -2,0000 O11 O829 Ligan

28 Vinblastine GLU 128 3,1579 -1,6141

-70,7990 O19 O387 Ligan

2,6857 -2,0000 O19 O388 Ligan

29 Vincristine GLU 167 3,0446 -2,0000 -58,4920 N12 O1027 Ligan

Page 69: DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID TERHADAP PROTEIN GLIOMA (GLI) DENGAN

50

Tabel 5. Keterangan Gambar Senyawa Uji dengan GLI

LAMPIRAN 5

Interaksi Senyawa Uji dengan GLI dalam Lingkungan Tidak Berair

Simbol Bulatan Merah Menunjukkan atom oksigen (O)

Simbol Bulatan Ungu Menunjukkan atom nitrogen (N)

Simbol Bulatan Putih Menunjukkan atom karbon (C)

Simbol Bulatan Kuning Menunjukkan atom sulfur (S)

Gambar 4. Interaksi Cyclopamine dengan Protein Glioma (GLI) dalam

lingkungan tak berair

Page 70: DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID TERHADAP PROTEIN GLIOMA (GLI) DENGAN

51

Gambar 5. Interaksi Staurosporinone dengan Protein Glioma (GLI) dalam lingkungan tak berair

Gambar 6. Interaksi Evodiamine dengan Protein Glioma (GLI) dalam

lingkungan tak berair

Page 71: DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID TERHADAP PROTEIN GLIOMA (GLI) DENGAN

52

Gambar 7. Interaksi Camptotechin dengan Protein Glioma (GLI) dalam

lingkungan tak berair

Gambar 8. Interaksi Homoharringtonine dengan Protein Glioma (GLI)

dalam lingkungan tak berair

Page 72: DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID TERHADAP PROTEIN GLIOMA (GLI) DENGAN

53

Gambar 9. Interaksi Pancracristine dengan Protein Glioma (GLI) dalam

lingkungan tak berair

Gambar 10. Interaksi Sanguinarine dengan Protein Glioma (GLI) dalam

lingkungan tak berair

Page 73: DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID TERHADAP PROTEIN GLIOMA (GLI) DENGAN

54

Gambar 11. Interaksi Vinblastine dengan Protein Glioma (GLI) dalam

lingkungan tak berair

Page 74: DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID TERHADAP PROTEIN GLIOMA (GLI) DENGAN

55

Lampiran 6

Interaksi Senyawa Uji dengan GLI dalam Lingkungan Berair

Gambar 12. Interaksi Cyclopamine dengan Protein Glioma (GLI) dalam

lingkungan berair

Gambar 13. Interaksi Camptotechin dengan Protein Glioma (GLI) dalam lingkungan berair

Page 75: DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID TERHADAP PROTEIN GLIOMA (GLI) DENGAN

56

Gambar 14. Interaksi Staurosporinone dengan Protein Glioma (GLI)

dalam lingkungan berair

Gambar 15. Interaksi Evodiamine dengan Protein Glioma (GLI) dalam

lingkungan berair

Page 76: DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID TERHADAP PROTEIN GLIOMA (GLI) DENGAN

57

Gambar 16. Interaksi Homoharringtonine dengan Protein Glioma (GLI)

dalam lingkungan berair

Gambar 17. Interaksi Pancracristine dengan Protein Glioma (GLI) dalam

lingkungan berair

Page 77: DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/...DOCKING SENYAWA BAHAN ALAM GOLONGAN ALKALOID TERHADAP PROTEIN GLIOMA (GLI) DENGAN

58

Gambar 18. Interaksi Sanguinarine dengan Protein Glioma (GLI) dalam

lingkungan berair

Gambar 19. Interaksi Vinblastine dengan Protein Glioma (GLI) dalam

lingkungan berair