file · web viewkemudian shalawat beserta salam kita sampaikan kepada nabi besar kita...
TRANSCRIPT
MAKALAH
BIMBINGAN BAGI ANAK CERDAS DAN BERBAKAT
DOSEN PEMBINGBING
NURJAMAN M.Pd
Di susun oleh :
Dendy Trendyansyah R. (140641132)
Nur Khotimah (140641144)
KELAS SD-14 A.4
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
TAHUN AJARAN 2016/2017
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta Hidayah
Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah “Bimbingan Anak Cerdas dan Berbakat” tepat waktu.
Kemudian Shalawat beserta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita
Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni Al Qur’an dan
sunnah untuk keselamatan umat di dunia. Makalah ini merupakan salah satu tugas
mata kuliah Etika Profesi di program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas Muhammadiyah Cirebon. Selanjutnya penulis mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Nurjaman, M.Pd selaku dosen
pembimbing mata kuliah Etika Profesi yang senantiasa membimbing kami. Tak
lupa kami juga mengucapkan terima kasih kepada segenap pihak yang telah
memberikan bantuan selama penulisan makalah ini. Akhirnya kami menyadari
bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam penulisan makalah ini,
maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari para
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Cirebon,7 Januari 2017
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian anak cerdas berbakat
B. Karakteristik dan Kebutuhan Anak Cerdas Berbakat
C. Identifikasi Anak Cerdas Berbakat
D. Penyelenggaraan Pendidikan Bagi Anak Cerdas Berbakat
E. Tekhnik Bimbingan Bagi Anak Cerdas Berbakat
F. Profil Orang-Orang Berbakat Besar
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu bimbingan dan konseling di Sekolah Dasar adalah bimbingan
bagi anak cerdas berbakat. Pelaksana bimbingan anak cerdas berbakat merupakan
amanah rakyat yang dituangkan dalam GBHN 1993 dan UU nomor 2 Tahun 1998
tentang sistem pendidikan nasional. Oleh karena itu, pemahaman tentang siapa
anak cerdas berbakat hendaknya multidimensional dan hendaknya menyeluruh.
Bimbingan bagi anak cerdas hendaknya mengacu pada karakteristik dan
kebutuhan murid itu sendiri. Pemahaman akan kebutuhan dan karakteristik anak
cerdas berbakat merupakan fondasi bagi guru dalam memberikan bimbingan bagi
anak cerdas berbakat. Berbagai bentuk program pengembangan murid cerdas dan
berbakat, salah satu diantaranya dapat didekati dari bimbingan dan konseling.
Tehnik bimbingan merupakan alternatif yang dapat diterapkan dalam
mengembangkan kemampuan anak cerdas berbakat. Penyelengara kelas unggulan
di Sekolah Dasar yang telah dirintis sejak tahun ajaran 1996/1997 merupakan
salah satu upaya pemerintah dalam mengembangkan anak cerdas berbakat,
khususnya bakat akademik.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada uraian dalam latar belakang di atas, maka Identifikasi
masalah dalam karya tulis ini adalah sebagai berikut :
1. Pengertian anak cerdas berbakat
2. Ciri-ciri atau karakteristik murid cerdas berbakat
3. Identifikasi anak cerdas berbakat
4. Penyelenggara pendidikan bagi murid cerdas berbakat
5. Tehnik bimbingan bagi murid cerdas berbakat
6. Profil orang-orang cerdas dan berbakat besar
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan karya tulis ilmiah tentang bimbingan bagi anak cerdas
dan berbakat ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui anak cerdas dan berbakat
2. Mengetahui ciri-ciri atau karakteristik anak cerdas berbakat
3. Mengetahui penyelenggara pendidikan bagi anak cerdas berbakat
4. Mengetahui tehnik bimbingan bagi anak cerdas berbakat
5. Mengetahui orang-orang yang sukses dalam keterbakatannya
D. Manfaat
Manfaat penulisan karya tulis ilmiah tentang anak cerdas berbakat dalam
pembelajaran ini adalah sebagai berikut :
1. Pengetahuan tentang anak cerdas berbakat dapat memberikan harapan
yang realistik terhadap anak dalam pembelajaran
2. Pengetahuan tentang anak cerdas berbakat dapat membantu kita dalam
memberikan respons yang tepat terhadap pembelajaran
3. Mempelajari tentang anak cerdas berbakat akan memberikan banyak
informasi yang bermanfaat terutama calon guru.
BAB II
PEMBAHASAN
G. Pengertian anak cerdas berbakat
Guna menjawab siapa murid yang cerdas dan berbakat memang bukan hal
yang mudah, tergantung pada filosofis, definisi, penentuan presentase, prosedur,
setting/adegan, model dan model pengayaan yang digunakan. Sampai sekarang
belum ada definisi tunggal dan sulit untuk merumuskan pengertian anak cerdas
berbakat, bahkan istilah anak berbakat diterjemahkan dari “gifted child” masih
nampak digunakan dalam berbagai sebutan. Bakat adalah kemampuan yang
merupakan sesuatu yang “interent” dalam diri seseorang dibawa sejak lahir dan
terkait erat dengan struktur otak. Secara genetis struktur otak itu sangat ditentukan
oleh caranya lingkungan berinteraksi dengan anak manusia itu sendiri. Salah satu
ciri yang paling umum diterima sebagai ciri anak berbakat ialah memiliki
kecerdasan yang lebih tinggi dari pada anak normal lainnya, sebagaimana diukur
oleh alat ukur kecerdasan yang sudah baku. Sementara itu ada pandangan lain dan
pandangan ini lebih banyak dianut, yang cenderung menekankan bahwa masalah
keterbakatan harus didekati dari sudut pandang berdimensi ganda. Menurut
pandangan ini keterbakatan tidak hanya ditinjau dari segi kecerdasan melainkan
juga dari sudut pandang prestasi, kreativitas dan karakter pribadi dan sosial
lainnya. Pengertian anak cerdas berbakat menurut dokumen resmi pemerintahan
digunakan istilah yang berbeda. Istilah murid berbakat merupakan terjemahan dari
“gifted” yang berarti kemampuan intelektual tinggi. Jadi murid berbakat adalah
murid yang memiliki kemampuan intelektual atau taraf intelegensi yang unggul.
Dengan keunggulan ini ia diharapkan memiliki peluang besar untuk mencapai
prestasi tinggi dan menonjol didalam bidang pekerjaannya. (Adni Hakim Nasution
dalam S.C Utami Munandar, 1985;4)
Sedangkan Clark (1988:6) mengatakan bahwa murid cerdas berbakat ialah
anak-anak yang menampilkan kapabilitas unjuk kerja yang tinggi dalam bidang-
bidang seperti intelektual, kreatif, artistik, kepemimpinan, kemampuan, atau
lapangan-lapangan akademik tertentu, dan memerlukan layanan-layanan atau
kegiatan yang tidak biasa di sediakan oleh sekolah dalam rangka untuk
mengembangkan kemampuannya secara penuh.
Menurut skala yang dibuat oleh Wechsler, murid cerdas berbakat adalah
murid yang memiliki taraf intelegensi 130 atau lebih, yang dibedakan atas luar
biasa cerdas atau gifted (IQ 145 ke atas) dan sangat cerdas atau superior (IQ 130-
144) yang banyaknya 2,5 % dari banyaknya murid.
Berdasarkan uraian diatas jelaslah yang dimaksud anak cerdas berbakat
adalah anak yang memiliki taraf intelegensi sangat tinggi, serta memiliki tingkat
kreativitas yang tinggi pula, dan dengan adegan kemampuannya memungkinkan
bagi dirinya berhasil dengan baik dalam pekerjaan atau karirnya. Murid seperti ini
umumnya memerlukan program khusus yang terencana selain dari program
umumnya, biasanya di laksanakan di sekolah untuk pengembangan
kemampuannya.
Menurut pendapat kami anak yang cerdas dan berbakat adalah anak yang
memiliki kemampuan atau intelengensi yang tinggi melebihi kemampuan orang
lain, dalam arti anak ini sangat tinggi kemampuannya, sikapnya, dan mempunyai
banyak kelebihan, sehingga anak yang cerdas harus di fasilitasi kelas yang unggul
agar kemampuannya dan bakatnya bisa berkembang dan tersalurkan.
H. Karakteristik dan Kebutuhan Anak Cerdas Berbakat
Perbedaan program pendidikan anak cerdas berbakat dengan anak biasa
lainnya bukan sekadar berbeda tetapi secara kualitatif memang harus berbeda.
Perbedaan kualitatif ini mutlak perlu karena anak cerdas berbakat memiliki
karakteristik dan kebutuhan serta permasalahan yang berbeda dari peserta didik
biasanya. Sekalipun pengembangan program pendidikan untuk peserta didik anak
cerdas berbakat akan menyangkut berbagai pertimbangan aspek filosofis, tujuan
pendidikan peserta didik anak cerdas berbakat.
Anak cerdas berbakat pada umumnya memiliki karakteristik seperti
berikut :
1. Membaca pada usia lebih muda
2. Membaca lebih cepat dan lebih banyak
3. Memiliki perbendaharaan yang luas
4. Mempunyai rasa ingin tahu yang kuat
5. Mempunyai minat yang luas, juga terhadap masalah orang dewasa
6. Mempunyai inisiatif dan cepat berkerja sendiri
7. Menunjukan keasliannya dalam ungkapan variabel
8. Memberikan jawaban-jawaban yang baik
9. Dapat memberikan banyak gagasan
10. Luwes dalam berfikir
11. Terbuka terhadap rangsangan-rangsangan dari lingkungan
12. Mempunyai pengamatan yang tajam
13. Dapat berkonsentrasi untuk waktu jangka panjang, terutama terhadap
tugas atau bidang yang diminati
14. Berfikir kritis, juga terhadap diri sendiri
15. Senang mencoba hal-hal yang baru
16. Mempunyai daya abstraksi, konseptualisasi, dan sintetis yang tinggi
17. Senang terhadap kegiatan intelektual dan pemecahan masalah
18. Cepat menangkap hubungan sebab-akibat
19. Berperilaku terarah pada tujuan
20. Mempunyai daya imajinasi yang kuat
21. Mempunya banyak kegemaran
22. Mempunyai daya ingat yang kuat
23. Tidak cepat puas dengan prestasinya
24. Peka serta menggunakan firasat
25. Menginginkan kebebasan dalam gerakan dan tindakan.
Clark mengemukakan secara kualitatif anak cerdas berbakat menunjukan
karakteristik yang berbeda dari anak normal lainnya dalam aspek kognitif, afektif,
sensasi fisik, intuisi, dan kemasyarakatan. Dalam upaya pengembangan model
program pendidikan yang kondusif bagi anak cerdas berbakat perlu dilakukan
analisis kebutuhan dan permasalahan perkembangan yang mungkin muncul dari
aspek yang disebutkan diatas serta implikasinya bagi pengembangan program
pendidikan.
1. Perkembangan Fisik
Selama usia sekolah anak berbakat sangat mungkin mengalami
kesenjangan antara perkembangan fisik, intelektual dan sekolah secara
tidak sengaja mungkin mengambat aktifitas mereka. Apabila
perkembangan intelektualnya lebih cepat daripada perkembangan fisik
maka anak akan merasa tidak kuat secara fisik. Sementara itu jika
tuntutan sensasi fisik kurang menantang akan menjadikan anak berbakat
kurang tertarik dan tidak memperoleh kepuasan melakukan kompetisi di
dalam kelompok sebaya. Melihat karakteristik dan kebutuhan fisik anak
berbakat, maka program pendidikan bagi mereka sepatutnya
mempertimbangkan kebutuhan untuk melakukan aktifitas yang
memungkinkan terjadinya interaksi dan asimilasi dan sensorik, apresiasi
kapasitas fisik, menjelajahi aktifitas fisik yang menimbulkan kesenangan.
Kepuasan, menjelajahi aktifitas fisik yang mengarah kepada keterpaduan
antara pikiran dan badan.
2. Perkembangan Kognitif
Para ahli dengan hasil penelitiannya (thompson, berger, berry, dan
mac. Lean) menunjukan secara biologis memang ada perbedaan struktur
otak antara anak berbakat dengan anak normal. Anak berbakat mampu
kedua belahan otak kiri dan kanan sebagai alat berfikir dan seluruh
fungsi-fungsi lain. Secara terintegritas sehingga mewujudkan perilaku
kreatif.
Berbagai karakteristik perkembangan kognitif anak berbakat
menjunjukan kemudahan yang dimilikinya dalam belajar. Namun
hendaknya ciri itu tidak menjadikan kita berfikir bahwa anak berbakat
akan selalu mudah untuk menjadi peserta didik terpandai di kelasnya.
Apabila karakteristik tersebut tidak tersalurkan dengan sebagaimana
mestinya maka tidak mustahil muncul masalah-masalah perkembangan.
Perkembangan kognitif anak berbakat juga disertai dengan
kemampuan intuitif yang akan mengarahkan kepada permunculan
perilaku kreatif. Kreatif adalah ekspresi tertinggi dari keberbakatan.
Kaitan intuisi anak berbakat ditandai dengan kecenderungan untuk
terlibat dan peduli terhadap pengetahuan intuitif dan fenomena-fenomena
metafisik, terbuka terhadap pengalaman-pengalaman metafisi, dan
menunjukan perilaku kreatif dalam banyak hal. Karena kekuatan
imajinatif yang luar biasa sehingga bisa menimbulkan cemoohan
sesamanya atau tidak mendapatkan tanggapan serius dari orang lain yang
lebih tua usianya karena di pandang berperilaku aneh, menyimpang, dan
dianggap sebagai pembuat kekacauan.
3. Perkembangan Emosi
Karakteristik kemampuan kognitif yang tinggi pada anak berbakat
dan kepekaannya terhadap dunia sekitar menjadikan anak berbakat
memiliki akumulasi informasi yang banyak, apabila dengan fungsi
kognitif dia mampu mengolah informasi dan menumbuhkan kesadaran
akan diri dan dunianya akan menjadikan anak berbakat menunjukan
perkembangan emosi yang lebih matang dan stabil. Kesadaran yang
tinggi ini akan disertai dengan perasaan yang berbeda dari murid yang
lain. Di sisi lain karakteristik kognitif yang tinggi belum tentu disertai
dengan terjadinya perkembangan emosi yang tinggi pula. Akumulasi
informasi yang terjadi pada anak berbakat karena sensitifitas atau
kepekaannya terhadap dunia sekitar mungkin tidak mencuat ke
kesadaran. Anak cerdas berbakat seringkali menunjukan harapan yang
tinggi terhadap dirinya maupun orang lain. Karena harapan ini tidak
selalu disertai dengan kesadaran diri, maka tidak jarang membawa
dirinya, orang lain maupun situasi.
Karakteristik kehidupan emosi murid berbakat seperti itu
menghendaki keseimbangan dengan pengembangan fungsi kognitif yang
ada pada dirinya untuk mengembangkan kesadaran akan dunianya. Jika
tidak, maka perilaku bermasalah mungkin muncul adalah rawan terhadap
kritikan orang lain, kebutuhan untuk diakui yang berlebihan, bersikap
sinis dalam mengkritik orang lain yang akan menimbulkan gangguan
antar pribadi. Motivasi dan daya saing yang kuat, hasrat ingin tahu yang
besar dan minat ekplorasi yang tiada terunjang pada anak berbakat
mungkin dapat menimbulkan keirian mereka terhadap gurunya. Karena
gurunya dirasakan tidak memahami kebutuhannya. Akibatnya mereka
memiliki gambaran diri yang terlalu tinggi, selalu menganggap benar
pendapat sendiri yang dapat menumbuhkan kesan bersikap angkuh dan
sombong.
4. Perkembangan Sosial
Karakteristik perkembangan sosial anak berbakat temuan dan
generalisasi sering kali menunjukan karakteristik populasi yang selalu
tidak dapat diterapkan secara individual. Kecenderungan menunjukan
bahwa perkembangan sosial anak berbakat memang lebih baik dari pada
anak yang normal pada umumya. Clark menghimpun dan menyimpulkan
berbagai hasil studi yang dilakukan banyak ahli tentang perkembangan
sosial dan emosional anak berbakat sebagai berikut :
a. Anak berbakat, jika dibandingkan dengan teman sebayanya, merasa
lebih senang dan puas dengan keadaan dirinya sendiri dan hubungan
antar pribadi.
b. Anak berbakat cenderung lebih mandiri dan kurang berkomformitas
terhadap pendapat sebayanya lebih dominan, lebih mampu
mengendalikan lingkungan dan lebih kompeptitif.
c. Anak berbakat menunjukan kecakapan kepemimpinan dan menjadi
terlibat dalam kegiatan dan kepedulian sosial.
d. Anak berbakat lebih cenderung memilih teman yang memiliki
kesebayaan usia intelektual dari pada memilih teman yang secara
kronologis berada pada usia yang sama.
Karakteristik perkembangan sosial anak berbakat seperti di uraikan
di atas dapat menimbulkan perilaku bermasalah, seperti frustasi atau
perasaan-perasaan yang tak tertantang, potensi kepemimpinan yang tak
berkembang karena mungkin tidak memperoleh kesempatan,
kecenderungan mengambil pemecahan masalah secara cepat tanpa
memperhitungkan kompleksitas masalah.
I. Identifikasi Anak Cerdas Berbakat
Identifikasi anak cerdas berbakat pada dasarnya dapat dilakukan sedini
mungkin, yaitu :
a) Pada usia 1-2 tahun
Pada masa ini keunggulan dan kelemahan intelektual anak akan tampak
dengan mudah bila anak diberi rangsangan dengan tepat. Fungsinya
ganda, yaitu untuk mengetahui kemungkinan adanya perkembangan
intelektual yang cepat dan tidak terbatas pada bidang-bidang bakat yang
khas, serta untuk mengetahui kemungkinan adanya kecacatan pada anak.
b) Pada usia 2-6 tahun
Indentifikasi anak usia ini dapat dilakukan dengan mengajak anak
bermain pada bidang yang disenanginya. Keterbakatan anak akan tampak
dalam kemampuan menyelesaikan tugas-tugas dan berbagai persoalan
tanpa mengalami kesulitan yang berarti, serta tidak banyak memerlukan
bimbingan. Karena itu dalam usia dini, orang tua, guru, kelompok
bermain, dan TK tempat menjadi pelaksanaan atau sumber informasi.
c) Pada usia 6 tahun-seterusnya
Pada masa sekolah informasi keterbakatan bisa diperoleh dari orang tua
terutama berkenaan dengan bidang-bidang yang disenanginya, dari guru
terutama bidang prestasi, dan dari teman sebaya terutama bidang
kepemimpinan, kreatifitas dan sosialisasinya. Dalam identifikasi ini,
penggunaan tes kecerdasan dan tes lain seperti minat, kreatifitas
motivasi juga penting dilakukan. Dengan demikian pada dasarnya ada
dua pendekatan untuk mengidentifikasi murid cerdaas dan berbakat, yaitu
dengan cara studi kasus dan melalui tes atau penggabungan keduanya.
Identifikasi di sekolah dapat dilakukan melalui tahap:
a. Tahap Penjaringan (screening)
b. Tahap Selektif (identification)
J. Penyelenggaraan Pendidikan Bagi Anak Cerdas Berbakat
Penyelenggaraan pendidikan bagi anak cerdas berbakat secara
konvensional dapat dikelompokan ke dalam beberapa model, antara lain :
a. Akselerasi (acceleration)
Model akselerasi bisa dilakukan dalam berbagai bentuk, mulai dari
memasuki SD pada usia dini, loncat kelas atau mengikuti bidang studi
tertentu di kelas tinggi.
b. Pengayaan (enrichment)
Model pengayaan yaitu dengan memberikan tugas-tugas tambahan bagi
siswa yang memiliki kemampuan unggul. Model ini dapat memenuhi
harapan ana cerdas berbakat dengan tidak memisahkan mereka dari
teman-teman yang biasa.
c. Kelas Unggul (ability grouping)
Model ketiga adalah pengelompokan berdasarkan kemampuan. Model ini
dapat berupa kelas khusus didalam sekolah. Model pengelompokan
berdasarkan kemampuan di khawatiran akan menumbuhkan sikap
ekslusif, elitisme, dan memiliki peranan yang berbeda dari yang lain.
d. Bimbingan Konseling
Bagi anak-anak cerdas dan berbakat, bimbingan konseling merupakan
sebuah kebutuhan. Memahami kekhasan siswa cerdas dan berbakat serta
peranan konseling dalam menangani permasalahan yang timbul akibat
kekhasannya adalah sangat penting. Dimana guru sebagai konselor bagi
siswa berkemampuan unggul sangat penting peranannya.
K. Tekhnik Bimbingan Bagi Anak Cerdas Berbakat
Karakteristik anak berbakat masalahnya yang digambarkan pada bagian
terdahulu, mengandung implikasi bagi kemampuan layanan bimbingan anak
cerdas berbakat. Layanan bimbingan yang dimaksud tidak diarahkan kepada
layanan yang bersifat ekslusif melainkan dikembangkan secara terpadu di dalam
sistem bimbingan yang ada.
Layanan bimbingan bagi anak cerdas berbakat tetap bertolak belakang dari
pandangan tentang hakikat manusia sebagai makhluk pribadi, sosial dan makhluk
Tuhan. Dengan kata lain, anak cerdas berbakat dipandang sebagai suatu keutuhan
pribadi sehingga program layanan bimbingan yang dikembangkan mampu
menyentuh semua dimensi perkembangan secara utuh. Sejalan dengan
karakteristik dan kebutuhan yang diuraikan dengan hasil teman studi, dimensi
keutuhan perkembangan pribadi yang dimaksud akan mencakup unsur-unsur
berikut :
a. Perkembangan Ranah Kognitif/Intelektual
Hal ini mengandung implikasi bagi guru untuk menyediakan tentang
pengalaman belajar yang luas dan dapat di akselerasikan dan
mengakselerasikan perkembangan kognitif anak berbakat. Pengolahan
bahan dan tugas ajar secara khusus yang didasarkan kepada kurikulum
yang ada merupakan hal yang harus dilakukan guru untuk dapat
memberian layanan yang optimal bagi anak berbakat. Layanan bimbingan
yang perlu diberikan ialah memahami pikiran dan harapan anak berbakat
dengan sikap terbuka dan membantu anak memahami pikiran dan harapan
yang ada pada dirinya serta kemungkinan pemenuhannya didalam
kehidupan.
b. Pengembangan Ranah Fisik
Kemampuan anak berbakat yang cenderung berkembang lebih awal dari
usia pada umumnya menghendaki layanan pendidikan yang
memungkinkan anak memperoleh pengalaman yang memadukan pola
perkembangan berfikir dengan perkembangan fisik.
c. Pengembangan Ranah Intuitif
Layanan pendidikan bagi anak berbakat perlu memperdulikan
pengembangan pengalaman yang mendorong dia untuk berimajinasi dan
berkreasi. Layanan bimbingan di berikan dalam bentuk pengembangan
lingkungan belajar yang menghadapkan anak kepada situasi atau stimulus
baru yang dapat memunculkan imajinasi dan kreativitas anak.
d. Pengembangan Ranah Kemasyarakatan
Layanan bimbingan yang dapat diberikan ialah membantu anak
memperoleh pengalaman mengembangkan dirinya menjadi anggota
kelompok dan mampu berpartisipasi dalam proses kelompok, memperluas
perasaan keanggotaan kemasyarakatan, memperluas identifikasi diri dari
masyarakat terbatas ke arah identifikasi terhadap masyarakat luas.
F. Profil Orang-Orang Berbakat Besar
Diawal pembahasan kita sudah membahas secara mendalam tentang anak
cerdas berbakat. Untuk melengkapi potret orang berbakat dan cara mereka
menggali dan mengembangkan bakatnya, berikut beberapa contoh orang besar
dengan bakat yang luar biasa yang diasah dengan belajar yang keras, semangat
besar, dan latihan secara terus menerus.
1. Abdurrahman Wahid
Abdurrahman Wahid atau akrab dipanggil Gus Dur adalah sosok
pemikir dan aktivis kelas dunia yang tidak hanya oleh umat Islam,
melainkan juga umat agama lain di dunia.
Sejak kecil Gus Dur diasuh oleh keluarga yang cinta terhadap
pengetahuan dan pergerakan. Di majalah Warta, dijelaskan bahwa sejak
kecil, Gus Dur sudah ditempa dengan dunia baca yang membuatnya
keranjingan. Bahkan, menurut cerita seringkali ibunya cemas
memikirkan Gus Dur karena dicari-cari tidak ada. Ternyata, ia berada di
suatu tempat hanya untuk membaca. Bahkan ketika buang air besar
sekalipun, Gus Dur tetap membaca.
Bakat sebagai seorang Intelektual di waktu kecil ditunjang oleh
berbagai buku. Majalah dan aneka ragam media informasi yang ada
dirumah dan Pondok Pesantren Tebuireng. Bakat sebagai intelektual
kelas tinggi disadari dari awal, sehingga orang tuanya pun terus
mendorong dan mengarahkan guna mengembangkan bakat tersebut.
2. Habiburrahman El Shizary
Sosok nevelis ini sudah sedemikian populernya di Tanah Air,
bahkan di mancanegara. Buku-bukunya, khususnya Ayat-Ayat Cinta dan
Dalam Mihrah Cinta, menjadi megabest seller di Asia Tenggara. Buku-
bukynya sudah ada yang difilmkan, yaitu Ayat-Ayat Cinta.
Kesuksesannya ini tidak datang dengan tiba-tiba. Ia berproses lama, baik
ketika masih sekolah di Indonesia pada jenjang SMP dan SMA, ataupun
ketika kuliah di Universitas Al-Azhar, Kairo dan Mesir.
Ia tidak pernah bosan untuk menulis, karena itu memang menjadi
kesukaannya yang paling tinggi. Justru, jika tidak menulis terasa ada
yang hilang dalam hidupnya. Begitulah sosok seorang penulis
profesional. Kegiatan menulis adalah yang paling utama, sedangkan yang
lain adalah sambilan. Sehingga, waktunya banyak dihabiskan untuk
menulis, menulis dan terus menulis.
3. Taufik Hidayat
Taufik Hidayat adalah sosok atlet bulu tangkis yang diakui oleh
dunia. Namnya harum di berbagai ajang kompetesi kelas dunia. Ia adalah
juara Olimpiade Athena 2004 dan juara dunia. Sudah tak terhitung
medali yang ia boyong dari berbagai kompetisi, baik di dalam dan luar
negeri. Kesuksesannya tidak lepas dari kerja kerasnya sejak kecil dalam
menggali dan mengembangkan bakat. Ia sosok yang tidak pernah
menyerah, mempunyai kemauan kuat dan keras, dan selalu ingin menjadi
nomor satu.
Bulu tangkis menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari hidup
Taufik Hidayat. Hidupnya dipersembahkan untuk kebangkitan bulu
tangkis Indonesia, sama dengan Susi Susanti. Ia berharap anak muda
Indonesia bisa menyamai prestasinya dengan usaha keras, tekun dan
penuh antusiasme.
Tiga sosok yang pemikir, sastrawan dan atlet nasional dan dunia ini
membuktikan teori bahwa dibutuhkan kerja keras dalam meraih
keberhasilan. Semakin cepat mengetahui bakat dan mengembangkannya,
semakin baik pula hasilnnya, dan itu harus dimulai sejak kecil. Orang
tua, guru dan lingkungan sangat berpengaruh besar dalam keberhasilan
ini, namun tekad dari dalam adalah kuncinya.
Orang lain hanya mengarahkan dan mendorong, keputusan
mengubah sejarah hidup ada di tangan masing-masing orang. Masa
depan tidak bisa diwakilkan dan digantungkan kepada orang lain. Sebab,
masing-masing orang adalah pemimpin bagi diri sendiri. Sesuatu yang
Anda lakukan harus dipertanggungjawabkan sendiri. Sehingga, pilih-
pilihan hidup sepenuhnya berada di genggaman Anda. Maka, teruslah
mencoba dan temukan bakat Anda sedini mungkin. Jangan membuang-
membuang waktu, asah dan kembangkan bakat Anda secara terus
menerus, sepanjang hayat masih dikandung badan. Jangan sampai merasa
sudah mencapai puncak prestasi, sebab diatas langit masih ada langit,
dan begitu seterusnya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Murid cerdas berbakat adalah murid yang memiliki taraf intelegensi yang
sangat tinggi, serta memiliki tingkat kreativitas yang tinggi pula, dan
dengan kemampuannya memungkinkan bagi dirinya berhasil dengan baik
dalam pekerjaan atau karirnya. Murid seperti ini umumnya memerlukan
program khusus yang terencana selain dari program umumnya biasanya
di laksanakan di sekolah untuk pengembangan kemampuannya.
2. Perbedaan program pendidikan anak cerdas berbakat dengan anak biasa
bukan sekedar berbeda tetapi secara kualitatif memang harus berbeda.
Perbedaan kualitatif ini mutlak perlu karena anak cerdas berbakat
memiliki karakteristik dan kebutuhan serta permasalahn yang berbeda
dari anak biasanya. Sekalipun pengembangan program pendidikan untuk
peserta didik anak cerdas berbakat akan menyangkut pertimbangan aspek
filosofis, tujuan pendidikan peserta didik anak cerdas berbakat.
3. Untuk mengidentifikasi siswa cerdas berbakat yaitu dengan penggunaan
tes kecerdasan dan tes lain seperti minat, kreativitas, motivasi juga
penting dilakukan. Dengan demikian pada dasarnya ada dua pendekatan
untuk mengidentifikasi murid cerdas dan berbakat, yaitu dengan cara
studi kasus, dan melalui tes, atau penggabungan kesuanya.
4. Penyelenggaran pendidikan bagi anak cerdas berbakat secara
konvensional dapat dikelompokan ke dalam beberapa model, antara lain :
a. Akselerasi (acceleration)
b. Pengayaan (enrichment)
c. Kelas Khusus (ability grouping)Bimbingan Konseling.
Tehnik bimbingan bagi anak cerdas berbakat tetap bertolak belakang dari
pandangan tentang hakikat manusia sebagai makhluk pribadi, sosial dan makhluk
Tuhan. Dengan kata lain, anak cerdas berbakat dipandang sebagai suatu keutuhan
pribadi sehingga program layanan bimbingan yang dikembangkan mampu
menyentuh semua dimensi perkembangan secara utuh. Sejalan dengan
karakteristik dan kebutuhan yang diuraikan sebagai hasil temuan studi, dimensi
keutuhan perkembangan pribadi yang dimaksud akan mencakup unsur-unsur
berikut :
a) Pengembangan ranah kognitif/intelektual
b) Pengembangan ranah fisiK
c) Pengembangan ranah intuitif
d) Pengembangan ranah kemasyarakatan
B. Saran
Orang tua merasa perlu menambah wawasan tentang tumbuh kembang
anak, hal ini mencakup tahap-tahap perkembangan anak, pola asuh dan pola didik
anak. Dengan mengetahui informasi tentang tahap perkembangan anak, maka
orang tua bisa secara dini mengenali hak-hak yang tidak biasa yang ada pada diri
anak.
Kemudian dengan memahami konsep-konsep pola asuh dan pola didik
yang ilmiah, maka orang tua akan mampu meminimalisir kesalahan dalam
menerapkan nilai, sikap dan perilaku dalam menghadapi anak, terutama ketika
anak-anak menunjukan kebiasaan-kebiasaan yang berbeda dengan anak-anak
seusianya.
Disamping orang tua, seorang tenaga pendidik atau guru dianjurkan juga
menambah wawasan pengetahuan tentang perkembangan anak, disamping
menguasai substansi mata pelajaran yang diajarkannya di dalam kelas, tentunya
hal ini akan memudahkan bagi guru dalam mengambil pendekatan sesuai dengan
kepribadian si anak.
Pemerintah sebagai payung utama pertumbuhan dan perkembangan warga
negaranya, semestinya menaruh perhatian besar terhadap penelitian,
pengembangan-pengembangan terkait dengan pendidikan anak cerdas berbakat.
Karena hal ini terkait dengan kesuksesan generasi muda sebuah negara dalam
menyongsong masa depannya.
DAFTAR PUSTAKA
http://bagazz1995.blogspot.co.id/2014/12/anak-cerdas-berbakat-dalam-
pembelajaran.html. ( pada hari sabtu tgl 7 januari 2017)
https://evitawulandari.wordpress.com/2013/02/21/about-anak-berbakat/
http://file.upi.edu/direktori/fip/jur._pend._luar_biasa/196002011987031-sunardi/
karya_tls-materi_ajar_pdf/konseling_karir_anak_berbakat.pdf