do-bod

Upload: daniel-nicocaesar-siahaan

Post on 10-Mar-2016

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

contoh tugas lab lingkungan

TRANSCRIPT

Laboratorium Lingkungan I (RTL 3230 P)

Laboratorium Lingkungan I (RTL 3230 P)

MODUL IIDISSOLVED BIOCHEMICAL OXYGEN DEMAND(DO-BOD)BAB IPENDAHULUAN1.1 LATAR BELAKANG

1.2 TUJUAN PERCOBAANTujuan Pelaksanaan Praktikum Laboratorium Lingkungan I mengenai pengukuran Dissolved Oxygen Biochemical Oxygen Demand (DO-BOD), antara lain :1. Agar praktikan dapat menghitung atau mengukur kadar Dissolved Oxygen (DO0) dan Dissolved Oxygen hari kelima (DO5) yang terdapat dalam sampel.2. Agar praktikan dapat menghitung atau mengukur kadar Biochemical Oxygen Demand (BOD0) dan Biochemical Oxygen Demand hari kelima (BOD5) yang terdapat dalam sampel.1.3 PRINSIP PERCOBAAN1.2.1 DO (Dissolved Oxygen)Oksigen akan mengoksidasi Mn2+ dalam suasana basa membentuk endapan MnO2. Dengan penambahan alkali iodida dalam suasana asam akan membebaskan iodium. Banyaknya iodium yang dibebaskan ekivalen dengan banyaknya oksigen terlarut. Iodium yang dibebaskan dianalisis dengan metode titrasi iodometris dengan larutan standar thiosulfat dan indikator larutan kanjiReaksi yang terjadi:Mn2+ + 2 OH- + O2MnO2 + H2OMnO2 + 2 I- +4 H+Mn2+ + I2 + H2OI2 + S2O3-S4O62- + 2 I-

1.2.2 BOD (Biochemical Oxygen Demand)Pengukuran BOD terdiri dari pengenceran sampel, inkubasi selama 5 hari pada suhu 200C dan pengukuran oksigen terlarut selama inkubasi menunjukan banyaknya oksigen yang dibutuhkan oleh sample air. Oksigen terlarut diukur dengan metoda titrasi Winkler

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

BAB IIIPROSEDUR PERCOBAAN3.1 ALAT DAN BAHAN3.1.1 AlatAdapun alat yang digunakan pada saat Praktikum Laboratorium Lingkungan II adalah:1. Inkubator2. Botol BOD3. Erlenmeyer 250 ml, 2 buah4. Pipet takar 5 ml, 2 buah5. Gelas ukur 50 ml6. Labu ukur 500 ml, 2 buah7. Micropipette 1 ml8. Buret9. Statip10. Bola hisap11. Suntik3.1.2 BahanAdapun bahan yang digunakan pada saat Praktikum Laboratorium Lingkungan II adalah:1. Larutan baku sodium Thiosulfat, 0,1 N2. Larutan Alkali Iodide (NaI)3. Larutan indikator Amilum4. Larutan Asam Sulfat peka;5. Larutan Mangan Sulfat (MnSO4)6. Larutan Kalium Dikromat, 0,02N7. Buffer Fosfat8. Aquades3.2 CARA KERJAa.Standarisasi Larutan thiosulfat (Na2S2O3)Masukkan 5 ml larutan K2Cr2O7 ke dalam Erlenmeyer. Encerkan dengan air suling kira-kira 25 ml, tambahkan 0,5 g KI murni (p.a) dan 2,5 ml H2SO4 4 N. kemudian kocoklah dan simpan pada tempat gelap selama lima menit. Titrasi larutan thiosuldfat yang akan distandarkan. Bila warna kuning pada larutan hamper hilang, tambahkan 1 ml larutan kanji, teruskan titrasi sampai warna biru hilang.Rumus:

b.Pemeriksaan oksigen terlarut1. Aerasi air akuades dalam inkubator selama 30 menit;2. Pipet sampel sesuai dengan karateristik limbah misalnya 10 ml, masukkan dalam labu ukur 500 ml, encerkan. Masukkan akuades yang telah diaerasi kedalam labu 500 ml sebagai blanko. Tambahkan larutan FeCl2.CaCl2, larutan MgSO4.7H2O, dan larutan Buffer Fosfat masing-masing 1 ml;3. Masukkan sampel yang telah diencerkan dalam 3 botol BOD (botol Winkler), dimana 2 botol untuk penentuan DO5 dan 1 botol untuk penentuan DO0.4. Lakukan langkah 3 terhadap blanko;5. Terhadap botol BOD-DO0, tambahkan larutan MnSO4.4H2O dan 1 ml larutan alkali Iodide Azida, lalu simpan dalan inkubator;6. Setelah 10 menit, ambil botol BOD-DO0 tersebut, tuang dalam erlemeyer 250 ml dan tambahkan 1 ml Asam Sulfat Pekat. Kemudian titrasi dengan larutan Natrium Thiosulfat sampai warna kuning muda. Tambahkan indikator Amilum sampai warna menjadi ungu tua dan titrasi kembali dengan larutan Natrium Thiosulfat hingga bewarna bening. Catat volume sampel dalam botol dan volume Natrium Thiosulfat yang digunakan;7. Lakukan hal yang sama (prosedur 5 6) terhadap 2 botol BOD-DO5 setelah 5 hari penyimpanan di inkubator.3.3 PERHITUNGAN

Keterangan:B0= DO 0 hari blangko (mg/l); B5 = DO 5 hari blangko (mg/l)DO0 = DO 0 hari sampel (mg/l); DO5 = DO 5 hari sampel (mg/l)P = angka pengenceranCatatan: Kebersihan percobaan BOD sangat dipengaruhi oleh kehidupan mikroorganisme, oleh sebab itu semua zat yang bersifat toksik terhadap mikroorganisme harus dihilangkan terlebih dahulu, contohnya senyawa pestisida, klor dan sebagainya. Validitas data pengukuran BOD biasanya ditentukan berdasarkan:a. DO 5 harus lebih besar dari 5 mg/l;b. Penurunan DO 30% - 70%.Pengawetan sampel dilakukan dengan cara pendinginan suhu dan waktu penyimpanan maksimum 8 jam (2 hari).

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN4.1 HASILBerikut adalah tabel hasil percobaan yang telah didapatkan pada praktikum analisa COD yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini.Tabel 4.1 Data Pengamatan DO0NoLarutanVolume cairan (ml)Volume Na2S2O3 (ml)Normalitas Na2S2O3 (N)DO0 (mg/l)

1Blanko DO058,54,50,0021,23

2Sampel DO075210,0024,48

Sumber : analisis dan percobaan, 2015Tabel 4.2 Data Pengamatan DO5NoLarutanVolume cairan (ml)Volume Na2S2O3 (ml)Normalitas Na2S2O3 (N)DO5 (mg/l)DO0 (mg/l)

1Blanko DO555,51,50,0020,431,23

2Sampel DO559,95,90,0021,574,48

Sumber : analisis dan percobaan, 2015

4.2Perhitungan4.2.1 Menghitung Normalitas Na2S2O3Diketahui:Volume K2Cr2O7 = 5 mlNormalitas K2Cr2O7= 0,02 NVolume Na2S2O3= 45 ml ( Dititrasi dengan Larutan Natrium Thiosulfat warna kuning pucat)= 4,5 ml ( Setelah ditambahkan 1 ml larutan kanjiwarna bening)Jadi , Volume Na2S2O3 yang dipakai untuk titrasi adalah sebesar= 45 ml + 4,5 ml= 49,5 ml

= = 0,002 N4.2.2 Menghitung Volume DOA. Perhitungan Volume DO0 SampelDiketahui:Volume Na2S2O3= 17,3 ml ( Dititrasi dengan Larutan N. Thiosulfat warna kuning pucat)= 3,7 ml ( Setelah ditambahkan 1 ml larutan kanjiwarna bening)Jadi , Volume Na2S2O3 yang dipakai untuk titrasi adalah sebesar= 17,3 ml + 3,7 ml= 21 mlVolume Sampel= 75 mlNormalitas Na2S2O3= 0,002 N

DO0 sampel = = 4,48 mg/lJadi, dapat diketahui bahwa DO0 yang terkandung dalam sampel sebanyak 4,48 mg/lB. Perhitungan Volume DO0 BlankoDiketahui:Volume Na2S2O3= 3,6 ml ( Dititrasi dengan Larutan N. Thiosulfat warna kuning pucat)= 0,9 ml ( Setelah ditambahkan 1 ml larutan kanjiwarna bening)Jadi , Volume Na2S2O3 yang dipakai untuk titrasi adalah sebesar = 3,6 ml + 0,9 ml= 4,5 mlVolume Blanko= 58,5 mlNormalitas Na2S2O3= 0,002 N

DO0 blanko = = 1,23 mg/lC. Perhitungan Volume DO5 SampelDiketahui:Volume Na2S2O3= 4,2 ml ( Dititrasi dengan Larutan N. Thiosulfat warna kuning pucat)= 1,7 ml ( Setelah ditambahkan 1 ml larutan kanjiwarna bening)Jadi , Volume Na2S2O3 yang dipakai untuk titrasi adalah sebesar= 4,2 ml + 1,7 ml= 5,9 mlVolume Blanko= 59,9 mlNormalitas Na2S2O3= 0,002 N

DO5 sampel = = 1,57 mg/lD. Perhitungan Volume DO5 BlankoDiketahui:Volume Na2S2O3= 1,2 ml ( Dititrasi dengan Larutan N. Thiosulfat warna kuning pucat)= 0,3 ml ( Setelah ditambahkan 1 ml larutan kanjiwarna bening)Jadi , Volume Na2S2O3 yang dipakai untuk titrasi adalah sebesar = 1,2 ml + 0,3 ml = 1,5 mlVolume Blanko= 55,5 mlNormalitas Na2S2O3= 0,002 N

DO5 blanko = = 0,43 mg/l

4.2.3 Menghitung Volume BOD (Biological Oxygen Demand)

Angka Pengenceran (p) = V1.N1 = V2.N2 49,5 ml . 0,002 N = V2 . 0,02 N 0,099 = V2 . 0,02 N V2 = 4,95 ml

BOD (mg/l)= = = = 1,48 mg/l

4.2 PEMBAHASANSebelum memulai praktikum, terlebih dahulu dilakukan standardisasi larutan thiosulfat (Na2S2O3). Sama seperti praktikum sebelumnya, K2Cr2O7 digunakan sebagai oxidizing agent.KI berfungsi sebagai sumber iodiumdan sumber perubahan redoks. Setelah itu, ditambahkan H2SO4agar pH menjadi asam dan dapat melarutkan endapan. Larutan disimpan dalam tempat gelap untuk agar terhindar dari cahaya dan juga untuk membantu proses sedimentasi endapannya. Setelah itu dititrasi dengan bantuan indikator kanji yang ditambahkan setelah terjadi perubahan warna dari kuning menjadi biru. Penambahan indicator menjelang titik akhir dilakukan agar tidak terbentuk ikatan iod-amylum yang dapat menyebabkan volume thiosulfat keluar lebih banyak dari yang seharusnya. Indikator kanji ini berfungsi sebagai indikator yang mengikat ion-ion yang ada pada larutan Alkali Iodida Azida.Aerasi sebagai langkah awal dalam prosedur dilakukan untuk mendapatkan oksigen jenuh. Oksigen jenuh adalah oksigen sebagai zatter larut sudah tidak dapat dilarutkan kembali oleh air sebagai pelarutnya. Sampel ditambahkan larutan MnSO4untuk mengikat oksigen yang terdapat dalam sampel. Larutan Alkali Iodida Azida yang berasal dari campuran KOH atau NaOH berguna untuk member suasana basa dan mengendapkan oksigen yang terikat oleh MnSO4menjadi Mn(OH)2.Adapun hasil dari pemeriksaan BOD5 yang dilakukan praktikan, hasil yang diperoleh 1,48 mg/L. Berdasarkan Kepmen LH No. 3 tahun 1998, baku mutu BOD5 dalam limbah cair adalah 50 mg/L. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa air sampel dibawah ambang batas yang ditentukan.

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULANAdapun kesimpulan dari percobaan ini adalah Kadar DO0 yang terdapat pada sampel effluent dari Rumah Makan Titi Bobrok Medan adalah 4,48 mg/l dan DO5 pada sampel effluent dari Rumah Makan Titi Bobrok Medan adalah 1,57 mg/l Kadar DO0 yang terdapat pada Blanko adalah 1,23 mg/l dan DO5 pada Blanko adalah 0,43 mg/l Kadar BOD5 yang diperoleh oleh praktikkan adalah 1,48 mg/L dan berdasarkan Kepmen LH No. 3 tahun 1998 hasil sampel berada di bawah ambang batas yang ditentukan yaitu 50 mg/L.

5.1 SARANAdapun saran dari percobaan ini adalah Sebaiknya praktikkan lebih hati - hati saat melakukan percobaan Sebaiknya praktikkan lebih teliti saat melakukan titrasi Sebaiknya praktikkan lebih teliti dalam melakukan perhitungan

Laboratorium Air DO-COB 11