distribusi multimedia lanjutan

23
DISTRIBUSI MULTIMEDIA LANJUTAN ACHMAD FANI ROZAKI (111910201002) ALDIAN NARIDHO ACHSAN (111910201008) DESTI HUSUMARDIANA (111910201009) MUHAMMAD FAJRI FADILAH (111910201012) AHMAD SYAFIUL UMAM (111910201026) Moh. KHOIRUN NASTA’IN (111910201027)

Upload: ariesockekz

Post on 28-Dec-2015

7 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Jaringan Multimedia

TRANSCRIPT

Page 1: Distribusi Multimedia Lanjutan

DISTRIBUSI MULTIMEDIA LANJUTAN

ACHMAD FANI ROZAKI (111910201002)

ALDIAN NARIDHO ACHSAN (111910201008)

DESTI HUSUMARDIANA (111910201009)

MUHAMMAD FAJRI FADILAH (111910201012)

AHMAD SYAFIUL UMAM(111910201026)

Moh. KHOIRUN NASTA’IN (111910201027)

Page 2: Distribusi Multimedia Lanjutan

IPTVIPTV merupakan penyediaan layanan

streaming TV secara langsung via jaringan IP ber-bandwidth lebar. Layanan ini bersifat multicast, yakni dari satu sumber untuk banyak pengakses secara bersamaan. “Seperti TV biasa, tetapi punya layanan plus, plus, plus. Jadi, IPTV ini akan memanjakan penonton dengan program-program TV interaktif. Ada minimal 4 tipe layanan yang harus didukung oleh IPTV, yaitu Live TV, VoD (Video on Demand), TSTV (time-shifted TV) , PVR (Personal Video Recording).

Page 3: Distribusi Multimedia Lanjutan

LAYANAN IPTV

Electronic Program Guide : Layanan interaktif bagi user untuk memilih channel yang ada dan melihat program dari masing-masing channel dalam jangka waktu 24 jam. Selama melakukan pemilihan channel, user masih tetap dapat melihat siaran TV yang sedang berlangsung.

Broadcast/Live TV : Layanan untuk menyimpan suatu siaran TV di dalam server. User dapat memilih suatu periode waktu tertentu untuk melakukan penyimpanan dari siaran TV. Server akan memberikan kuota penyimpanan dalam server berdasarkan lama waktu penyimpanan, misalnya 100 menit atau 200 menit. Setelah kuota tersebut terpenuhi, untuk dapat merekam program yang lain, user harus menghapus rekaman yang ada sampai kuota penyimpanan tersedia.

Personal Video Recording : Layanan siaran televisi yang dipancarkan oleh stasiun-stasiun televisi umum seperti TransTV, RCTI, SCTV, MetroTV dan lain-lain. Layanan ini dapat dinikmati oleh user seperti layaknya berlangganan pay TV.

Page 4: Distribusi Multimedia Lanjutan

Pause TV : Memungkinkan user untuk dapat menonton siaran TV yang telah lewat walau tanpa melakukan perekaman. Jangka waktu menonton mundur siaran TV berkisar antara 10 hingga 30 menit. Dalam jangka waktu tersebut, user dapat melihat kembali suatu kejadian yang disiarkan di TV, yang karena sesuatu hal terlewatkan atau ingin dilihat.

Video on Demand : Suatu siaran video berdasarkan permintaan user. Layanan ini adalah layanan berbayar, dimana user akan memilih video yang ingin diputar, selanjutnya akan mengurangi nilai simpanan user sebelum video tersebut dimainkan. Setiap video yang dibayar, akan mempunyai periode waktu tertentu untuk dapat diputar. Setelah periode waktu berakhir, user harus membayar kembali agar dapat memutar video tersebut.

Music on Demand : Layanan pembelian lagu berdasarkan permintaan user. Layanan ini merupakan layan berbayar, dimana user akan memilih lagu yang ingin diputar untuk selanjutnya akan mengurangi nilai simpanan user sebelum lagu tersebut dimainkan

Page 5: Distribusi Multimedia Lanjutan

Gaming : Layanan yang dapat dimainkan oleh user melalui perangkat TV dengan atau tanpa perangkat tambahan. Jenis game yang dapat dilayani adalah online gaming dengan multiplayer ataupun single player.

Interactive Advertisement : Interactive Advertisement yakni layanan iklan yang memungkinkan user yang tertarik untuk dapat melihat iklan tersebut dan selanjutnya melakukan pembelian produk yang ditawarkan melalui fitur T-Commerce.

News on Demand : Layanan siaran berita sesuai permintaan user. User dapat memilih siaran suatu berita tertentu yang ingin dilihat, selanjutnya sistem IPTV akan memutar siaran yang dipilih tersebut.

Page 6: Distribusi Multimedia Lanjutan

Data on Demand : Layanan berbasis data yang dapat memberikan informasi sesuai kebutuhan user. Dalam layanan ini termasuk layanan weather on demand, internet access dan stock exchange information. Layanan berbasis data ini akan terhubung langsung ke internet, sehingga data yang didapat real time dan up to date.

T-Commerce : Layanan transaksi melalui TV. User dapat melakukan pembelian suatu barang yang ditawarkan lewat siaran IPTV melalui TV. Transaksi ini berhubungan langsung dengan payment system untuk melakukan pembayaran barang yang dibeli, selanjutnya barang akan dikirim ke user.

Page 7: Distribusi Multimedia Lanjutan

KOMPONEN IPTV

Content Sources, yaitu : Content Sources berfungsi untuk mengirimkan video-video dari produser-produser ataupun sumber-sumber lain, dan setelah itu video-video tersebut akan dikodekan dan kirimkan sesuai dengan database-nya untuk VoD.

Service Nodes, yaitu : Service Nodes ini berfungsi untuk menerima video stream dalam berbagai format yang berbeda, dan setelah itu video tersebut akan di format ulang dan mempaketkannya untuk segera ditransmisikan dengan indikasi QoS yang sesuai menuju wide-area network. Pada bagian service nodes ini video siap untuk dikirimkan ke konsumen.

Wide Area Distribution Networks, yaitu : Wide Area Distribution Network dibangun untuk pendistribusian kemampuan, kapasitas dan kualitas dari suatu layanan. Wide Area Distribution Network terdiri dari core dan access network yang melingkupi optical distribution backbone network dan berbagai variasi digital subscriber line access multiplexers (DSLAMs). Wide Area Distribution Network juga memiliki kemampuan seperti multicast yang sangat dibutuhkan untuk pendistribusain data stream IPTV dari suatu service nodes ke customer premises.

Page 8: Distribusi Multimedia Lanjutan

Customer Access Links, yaitu : Pada Customer Access Links dibutuhkan teknologi DSL kecepatan tinggi seperti ADSL2+ dan VDSL; dengan kemampuan dari teknologi tersebut pengiriman ke konsumen dapat dilakukan melalui jalur yang sudah ada dan dapat melewati jalur telepon ke rumah-rumah. Teknologi lain yang bisa digunakan oleh service provider adalah kombinasi dari fiber-to-the curb (FTTC) dan teknologi DSL untuk pengiriman ke konsumen. Namun, tetap saja hasil terbaik tergantung dari kekayaan layanan IPTV yang bisa ditawarkan.

Customer Premises Equipment (CPE), yaitu : Customer Premises Equipment (CPE) berlokasi di mana konsumen berada (customer premises). CPE merupakan perhentian dari suatu jaringan broadband . Fungsi dari CPE diimplementasikan berupa set-top-box yang dipasang pada tiap televise konsumen.

IPTV Client, yaitu : IPTV Client memiliki fungsi sebagai perhentian dari suatu proses pengiriman layanan IPTV. IPTV client merupakan suatu alat seperti set-top-box, didalam set-top-box akan dilakukan proses-proses fungsional seperti pengaturan koneksi dan pengaturan QoS dengan service nodes, pengkodean video stream, dan pergantian channel, pengontrolan display dan koneksi ke monitor yang digunakan konsumen. 

Page 9: Distribusi Multimedia Lanjutan

ARSITEKTUR IPTV

Page 10: Distribusi Multimedia Lanjutan

ARSITEKTUR IPTV

Content Operation Function Set

Kumpulan fungsi operasi konten (Content Operation Function Set) menyediakan program-program TV dan konten multimedia lainnya.

System Management and Security Function Set

Kumpulan fungsi manajemen jaringan (Network Management Function Set) bertanggungjawab untuk pengawasan dan perlindungan sistem, menyediakan pengawasan kualitas layanan, pemeriksaan kegagalan, dan perlindungan layanan.

Service Operation and Management Function Set

Kumpulan fungsi manajemen dan operasi layanan (Service Operation & Management Function Set) bertugas dalam pengendalian dan pengaturan khusus layanan IPTV.

Page 11: Distribusi Multimedia Lanjutan

Media Distribution and Delivery Function Set  

Stream konten layanan IPTV dikirim ke subscriber disertai dengan fungsi-fungsi pengendalian, distribusi, penyimpanan dan Streaming. Sistem pengiriman dan distribusi media seharusnya diterapkan berdasarkan pada topologi yang handal untuk mengimbangi permintaan efisiensi dan ketersediaan yang tinggi dengan harga yang tetap rendah.

Customer Function Set

Kumpulan fungsi pelanggan (Customer Function Set) adalah sekumpulan fungsi eksekusi layanan sistem IPTV pada sisi pelanggan.

Page 12: Distribusi Multimedia Lanjutan

PROTOKOL

Video content pada dasarnya merupakan sebuah stream transport MPEG2 atau MPEG4 yang dikirim melalui IP Multicast pada kasus live TV atau melalui IP Unicast pada kasus Video on Demand. 

Protokol standard yang digunakan dalam sistem berbasis IPTV adalah : IGMP versi 2 untuk live TV berfungsi untuk koneksi ke multicast stream (Saluran TV) dan menjembatani perubahan dari satu multicast stream ke lainnya (Perubahan channel TV). RTSP untuk VoD.

Page 13: Distribusi Multimedia Lanjutan

CONTOH IMPLEMENTASI

Video ini merupakan salah satu contoh produk yang menggunakan sistem IPTV yaitu orangeTV. Dimana sistem kerjanya memanfaatkan IP untuk mengirimkan datanya.

Video

Page 14: Distribusi Multimedia Lanjutan

VIDEO CONVERENCING

Arti istilah video conferencing dianggap berkaitan erat dengan pengertian berikut termasuk di dalamnya penggunaan audio sistem atau audio conferencing, yaitu penggunaan komputer jaringan yang memungkinkan penggunanya untuk melakukan interaksi berupa gambar dan suara.

Page 15: Distribusi Multimedia Lanjutan

PRINSIP KERJA

Prinsip kerja Video Conference yaitu dengan  mengkonversikan sinyal suara yang masuk melalui mic menjadi sinyal digital  serta gambar dan video yang direkam kamera menjadi sinyal gambar berbentuk digital dan kemudian kedua sinyal tersebut dikompresi menggunakan perangkat yang disebut codec. Tujuan dikompresi yaitu untuk menekan ukuran byte (penyimpanan) agar lebih kecil. Kemudian sinyal yang sudah dikompresi dapat disebar melalui jaringan internet dalam hal ini menggunakan IP. Setelah informasi yang berbentuk video  dan suara tersebut sampai alamat yang di tuju, sinyal dari Internet dapat didokompresikan kembali menjadi sinyal suara dan gambar.  Setelah itu pada receiver atau penerima, video dapat ditampilkan di layar monitor dan audiao dapat diputar pada speaker.

Page 16: Distribusi Multimedia Lanjutan

PROTOKOL YANG DIGUNAKAN

Protokol Video :

- H.261

Standarisasi yang digunakan dalam video conference dan format videonya adalah CIF dan QCIF

- H.263

Standarisasi yang paling sering digunakan dalam video conference dengan pilihan format videonya yang antara lain; CIF, QCIF, SIF, iSIF, 4SIF dengan tambahan format yang lain diantaranya VGA, SVGA, XGA

- H.264

Standarisasi ini tidak terlalu besar bandwidth didalam penggunaannya dan menghasilkan kualitas gambar yang bagus serta dapat bekerja didalam standarisasi video conference yaitu H.320 dan H.323

Page 17: Distribusi Multimedia Lanjutan

Protokol audio : • G.711

Kualitas suara seperti telepon dengan kualitas frekwensi 3 KHz dan bandwidth 56

Kbps

• G.728 � Kualitas suara seperti telepon dengan kualitas kompresing frekwensi 3 KHz dan

bandwidth 16 Kbps

• G.722 � Kualitas suara seperti sebenarnya dengan frekwensi wide band 7 KHz dan

bandwidth 56 Kbps

• G.722.1 � Kualitas suara seperti sebenarnya yang di kompresing dengan bandwidth 32 Kbps

• AAC-LD � Kualitas suara stereo dengan frekwensi 20 KHz

Page 18: Distribusi Multimedia Lanjutan

PERANGKAT YANG DIGUNAKAN

Page 19: Distribusi Multimedia Lanjutan

CONTOH IMPLEMENTASI

Video ini menjelaskan bagaimana cara kerja dari video converence dan menjelaskan hal yang dapat mempengaruhi kualitas layanan dari video converence.

Video

Page 20: Distribusi Multimedia Lanjutan

HYPERMEDIAHypermedia adalah media yang tidak hanya

memuat teks saja, namun jugafoto, audio dan video dan grafis komputer yang berhubungan dengan topik tertentu. Hypermedia juga dapat menyediakan interaktifitas bagi pengguna untuk mengendalikan progres program yang dijalankan.

Page 21: Distribusi Multimedia Lanjutan

CONTOH IMPLEMENTASI

Video ini menjelaskan tentang salah satu contoh implementasi dari hypermedia yaitu game komputer. Dimana pada saat memainkan game komputer, user diharapkan untuk mengontrol proses jalannya game tersebut.

Video

Page 22: Distribusi Multimedia Lanjutan

MULTIMEDIA COURSEWIRE

Multimedia yang digunakan sebagai alat edukasi yang dapat memberikan suatu informasi bagi usernya.

Page 23: Distribusi Multimedia Lanjutan

CONTOH IMPLEMENTASI

Video ini menjelaskan contoh implementasi multimedia courseware yaitu ada video edukasi, aplikasi edukasi dan elearning.

Video