diskriminasi terhadap minoritas muslim...
TRANSCRIPT
i
Diskriminasi terhadap Minoritas Muslim dalam
Film Bulan Terbelah di Langit Amerika 2015
(Analisis Semiotika)
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam
Universitas Islam Negeri Suanan Kalijaga Yogyakarta
Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Disusun oleh :
Ana Setia Wulandari
16540067
PROGRAM STUDI SOSIOLOGI AGAMA
FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2020
ii
ABSTRAK
Fenomena sosial keagamaan yang terjadi dalam lingkungan masyarakat
maupun dalam suatu daerah ataupun negara, memiliki daya tarik tersendiri bagi
para sutradara film. Banyak para sutradara yang mengangkat tema film yang
berangkat dari fenomena yang telah terjadi dalam kehidupan masyarakat luas.
Seperti halnya dalam film Bulan Terbelah di Langit Amerika 2015. Film yang
mengangkat tema tragedi 21 September 2001 di Amerika yang menyebabkan
tindakan diskriminasi terhadap masyarakat minoritas muslim Amerika.
Fokus penelitian ini ialah bagaimana diskriminasi terhadap minoritas
muslim Amerika dalam film Bulan Terbelah di Langit Amerika 2015. Adapun
tujuan dari penelitian ini adalah untuk megetahui tanda-tanda diskriminasi
terhadap minoritas muslim dan faktor-faktor terjadinya diskriminasi terhadap
mulim Amerika. Penulis menggunakan analisis data teori semiotika Roland
Barthes dengan Alo Liliweri tentang diskriminasi. Penelitian ini merupakan
penelitian deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data yang dilakukan
menggunakan studi pustaka dan dokumentasi.
Berdasarkan hasil penelitian yang penulis dapatkan dalam film Bulan
Terbelah di Langit Amerika 2015 terdapat tanda-tanda diskiminasi yang di alami
oleh kelompok muslim Amerika. Tanda-tanda tersebut berupa intimidasi terhadap
pemeluk agama Islam, penindasan terhadap perempuan berhijab, perasaan benci
terhadap, tindakan Sarkasme, amarah terhadap orang-orang muslim, kehilangan
kebanggaan dan diskriminasi kekuasaa. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan
terjadinya diskriminasi terhadap minoritas muslim, yaitu: faktor kebencian dan
kemarahan terhadap masyarakat muslim, faktor gender, faktor perbedaan agama
atau keyakinan, faktor mekanisme pertahanan psikologis, faktor kekuasaan dan
faktor sejarah.
Kata kunci: Diskriminasi, Minoritas Muslim Amerika, Film, Bulan Terbelah di
Langit Amerika
iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
iv
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI
v
HALAMAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan mengucap rasa syukur Alhamdulillah dan dengan segenap ketulusan
hati, kupersembahkan skripsi ini kepada:
Kedua orangtuaku, malaikat terindah dalam hidupku, sebagai tanda bakti,
hormat dan rasa terimakasih untuk segala cinta, kasih sayang, segala dukungan,
doa dan pengorbananya selam ini yang tak ternilai dengan hitungan angka yang
selama ini tercurahkan.
Saudara-saudaraku, keluarga besar dan para sahabat yang telah memberikan
dukungan dan motivasinya, saya haturkan terimakasih.
Almamater UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
vii
MOTTO
MENDAPAT TAK SELALU BERARTI SUKSES
KEHILANGAN TAK SELALU BERARTI RUGI
viii
KATA PENGANTAR
Bismillahirohmanirrohim
Puji syukur kehadirat Allah swt yang telah memberikan rahmat, hidayah,
serta inayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai
kewajiban yang harus dipenuhi dalam menyelesaikan studi strata satu Sosiologi
Agama, Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam. Sholawat serta salam penulis
haturkan kepada Rosul kita Nabi Muhammad saw, yang telah membawa kita dari
zaman jahiliyah menuju zaman yang terang benderang seperti hari ini.
Skripsi penulis yang berjudul “Diskriminasi terhadap Minoritas Muslim
dalam Film Bulan Terbelah di Langit Amerika 2015 (Analisis Semiotika)”,
semoga menjadi bukti atas kerja keras dan sumbangsih penulis bagi kampus UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta, khususnya Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam
yang menjadi tempat penulis belajar menempuh perkuliahan strata satu.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penyelesaian skripsi ini bukanlah
semata-mata hasil kerja keras sendiri, namun sumbangsih dan bimbingan dari
berbagai pihak juga sangat membantu dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena
itu, dengan segala kerendahan hati dan penghormatan yang luar biasa penulis
ucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Prof. Drs. K.H. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D, selaku Rektor Institut
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
ix
2. Bapak Dr. Alim Roswantoro, M. Ag, selaku Dekan Fakultas
Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
3. Ibu Dr. Hj. Adib Sofia, S. S., M. Hum, selaku Ketua Prodi Sosiologi
Agama Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta dan selaku Pembimbing Skripsi yang dengan sabar
memberikan bimbinganya kepada saya untuk menyelesaikan skripsi
ini.
4. Ibu Dr. Inayah Rohmaniyah, S. Ag., M. Hum., M.A. selaku Dosen
Pembimbing Akademik yang telah memberikan bimbingan dan arahan
akademik dari semester satu sampai selesai.
5. Seluruh dosen Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam yang telah
meluwangkan waktu untuk membagikan ilmunya.
6. Seluruh staf TU, administrasi dan karyawan Fakultas Ushuluddin dan
Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah
membantu penulis demi kelancaran skripsi ini.
7. Kedua orang tua tercinta, Bapak Wasdari dan Ibu Tukinem, doa dan
kasih sayang, semangat, perjuangan dan pengorbanan kalian untuk
anak-anakmu. Terimakasih Bapak dan Ibu.
8. Saudara-saudaraku dan keluarga besar yang memberikan dukungan
dan doa sehingga penulis menyelesaikan studi.
9. Teman-teman Sosiologi Agama 2016 dan seluruh teman-teman yang
mengenal penulis yang telah mendoakan penulis.
x
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu tersusunnya skripsi ini.
Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna, kritik ataupun
saran dengan senang penulis terima dengan segala kerendahan hati. Harapan
penulis semoga Allah memberikan pahala yang setimpal kepada semua pihak
yang membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
Penulis berharap, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi diri
sendiri dan juga pembaca sekalian. Terimakasih atas perhatian dan selamat
membaca.
Yogyakarta, 1 Maret 2020
Penulis
Ana Setia Wulandari
NIM. 16540067
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
ABSTRAK ........................................................................................................... ii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ..................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI ......................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR ............................................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ vi
MOTTO ............................................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... viii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xiii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 5
C. Tujuan dan Kegunaan ..................................................................................... 6
D. Kajian Pustaka .................................................................................................. 7
E. Kerangka Teori ............................................................................................... 14
F. Metode Penelitian ........................................................................................... 20
G. Sistematika Pembahasan .............................................................................. 25
BAB V PENUTUP ............................................................................................. 27
KESIMPULAN ....................................................................................................... 27
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 28
xii
DAFTAR TABEL
A. Tabel 1, Peta Semiotika Roland Barthes ...................................................... 20
B. Tabel 2, Tim Produksi Film Bulan Terbelah di Langit Amerika ................. 27
C. Tabel 3, Pemeran Film Bulan Terbelah di Langit Amerika .......................... 29
D. Tabel 4, Analisis Adegan Scene Satu........................................................... 46
E. Tabel 5, Analisis Adegan Scene Dua ........................................................... 49
F. Tabel 6, Analisis Adegan Scene Tiga .......................................................... 53
G. Tabel 7, Analisis Adegan Scene Empat ...................................................... .56
H. Tabel 8, Analisis Adegan Scene Lima ........................................................ 59
I. Tabel 9, Analisis Adegan Scene Enam ........................................................ 62
J. Tabel 10, Analisis Adegan Scene Tujuh ...................................................... 65
xiii
DAFTAR GAMBAR
A. Gambar 1, Caver Film Bulan Terbelah di Langit Ameri ........................ 25
B. Gambar 2, Poster Film Bulan Terbelah di Langit Amerika ................... 26
C. Gambar 3, Tokoh Hanum Salsabila Rais ............................................... 36
D. Gambar 4, Tokoh Rangga Almahendara................................................ 31
E. Gambar 5, Tokoh Stefan ........................................................................ 32
F. Gambar 6, Tokoh Azzima Husain/Julia Cholin ..................................... 33
G. Gambar 7, Tokoh Jasmine ..................................................................... 33
H. Gambar 8, Tokoh Sarah Husain ............................................................. 34
I. Gambar 9, Tokoh Philipus Browns ........................................................ 35
J. Gambar 10, Tokoh Ibrahim Husain ....................................................... 35
K. Gambar 11, Tokoh Michael Jhones ....................................................... 36
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Film dijadikan sebagai media untuk mengirimkan pesan dan informasi oleh
para pembuatnya kepada masyarakat luas. Film merupakan salah satu media
komunikasi yang tidak hanya sebagai sarana hiburan, namun di sisi lain film
menjadi sumber informasi. Mengirimkan segala pesan, informasi dan
pengetahuan yang tidak hanya mengarahkan kita pada pengetahuan akan dunia
namun memberikan pengertian dunia seperti apa. Dengan mengangkat tragedi-
tragedi sosial maupun keagamaan yang aktual dalam suatu daerah maupun dalam
suatu negara.
Film dibedakan berdasarkan genre, di antaranya genre komedi, romance,
horor, hingga religi. Genre merupakan jenis film, buku, dan acara televisi yang
dibuat untuk dikonsumsi secara massal. Film Indonesia didefinisikan sebagai jenis
film yang dapat dikenali melalui standardisasi dalam hal latar, periode, waktu, dan
alur.1 Gendre film Indonesia yang peminatnya cukup banyak, yaitu genre film
religi. Film religi tidak hanya mengisahkan tentang kisah cinta keislaman, namun
terdapat pula tanda-tanda isu-isu sosial keagamaan yang berusaha disampaikan
dalam setiap tayangan adegan dalam suatu film.
1 Ida Rochani Adi, Mitos di Balik Film Laga Amerika, (Yogyakarta: Gajah Mada
University Press, 2008), hlm.61.
2
Dalam perkembangannya menjadikan film bagian dari kehidupan sosial
masyarakat yang telah melekat dalam diri masyarakat.2 Hingga banyak sutradara
yang mengambil tema dalam filmnya dengan mengangkat fenomena-fenomena
sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat. Fenomena-fenomana sosial
keagamaan dalam suatu masyarakat tertentu, baik berupa konflik atau pun
tindakan disrkiminasi. Banyak film yang berangkat dari fenomena dan isu-isu
sosial keagamaan dalam kehidupan masyarakat, seperti yang dituangkan dalam
film Bulan Terbelah di Langit Amerika.
Film Bulan Terbelah di Langit Amerika yang diproduksi oleh rumah
produksi Maxima Pictures dengan disutradarai oleh Rizal Mantovani. Film ini
mengungkapkan isu-isu sosial keagamaan di Amerika yang diambil dari novel
yang berjudul sama, yaitu Bulan Terbelah di Langit Amerika karya Hanum
Salsabila Rais dan Rangga Almahendra. Film Bulan Terbelah di Langit Amerika
menyampaikan fenomena-fenomena sosial kegamaan yang terjadi di negara
Amareka Seraikat.
Film yang berdurasi satu jam empat puluh menit ini mempresentasikan
fenomena sosial keagamaan, yaitu fenomena diskriminasi keagamaan yang terjadi
terhadap masyarakat minoritas muslim Amerika. Representasi diskriminasi
keagamaan dalam film ini ditunjukkan dengan berbagai sikap negatif orang-orang
non-muslim terhadap orang-orang Islam Amerika. Sikap tidak suka orang-orang
non-muslim kepada orang-orang muslim terkadang disikapi dengan sikap brutal
2 Ashadi Siregar, Jalan ke Media Film Peningkatan di Ranah Film Komunikasi-Seni-
Kreatif, (Yogyakarta: YLP3Y, 2007), hlm.105.
3
dan tidak berperikemanusiaan. Hingga banyak tindakan diskriminasi yang
diterima masyarakat muslim Amerika.
Tragedi 11 September 2001 memecah belahkan hubungan antara kelompok
minoritas dengan kelompok mayoritas Amerika, yaitu masyarakat muslim dengan
masyarakat non-muslim Amerika. Non-muslim Amerika mulai merasa terancam
dengan keberadaan kaum muslim di Amerika, sebab kelompok non-muslim
Amerika menganggap muslim berbahaya. Muslim penyebab keluarga mereka
tewas dalam tragedi 11 September 2001, sehingga mayoritas non-muslim
Amerika memiliki prasangka negatif terhadap orang-orang muslim.
Prasangka negatif yang melekat dalam diri masyarakat non-muslim Amerika
meyebabkan muslim Amerika mengalami kekerasan fisik mupun non fisik. Pasca
tragedi 11 September 2001 muslim Amerika menjadi objek diskriminasi oleh
orang-orang non-muslim Amerika. Perlakuan yang tidak adil, kekerasan fisik
maupun mental yang dialami oleh orang-orang Islam, muslim Amerika cenderung
terasingkan dan terpinggirkan di dalam negaranya sendiri.3 Muslim Amerika
dalam segi jumlah lebih sedikit dibandingkan dengan agama-agama besar di
Amerika seperti Kristen, Yahudi, Budha dan agama besar lainnya yang jumlahnya
cukup banyak, hingga lebih banyak peluang ketidak adilan yang orang-orang
muslim alami.
Fenomena mayoritas dan minoritas selalu melekat dalam suatu negara baik
negara maju maupun negara berkembang. Fenomena yang sering terjadi dalam
3 Aminul Elhady, “Perkembangan Islam di Amerika Sebelum dan Setelah Tragedi 11
September 2001”, Jurnal Al-Hikmah, Vol. B. No. 1, Oktober 2015, hlm. 79.
4
suatu masyarakat yang didasari oleh perbedaan ras, bahasa, agama, budaya,
negara asal, kebiasaan dan sebaginya. Hubungan antara kaum minoritas dan
mayoritas sering kali menimbulkan konflik yang ditandai dengan sikap negatif
dan tingkah laku yang tidak bersahabat. Adanya perbedaan mayoritas dan
minoritas menjadi faktor timbulnya konflik antar umat beragama.4 Fenomena
minoritas muslim di Amerika menyebabkan konflik yang berkepanjangan di
negara Amerika, muslim yang tidak mendapatkan keadilan di negaranya sendiri,
yang merupakan negara dengan sistem demokrasi.
Amerika merupakan negara yang menganut sistem demokrasi. Demokrasi
memiliki pandangan bahwa semua manusia memiliki kedudukkan yang sama dan
ikut serta dalam kegiatan pemerintah. Demokrasi bertujuan untuk melindungi
yang diperintah terhadap kekuasaan yang sewenang-wenang dan menuntut agar
para pemimpin memperhatikan dan mengikuti proses yang benar dalam
menegakkan hukum. Hal ini menyangkut tentang kehormatan kebebasan untuk
mengemukakan pendapat, kebebasan pres, kebebasan berkumpul, dan kebebasan
beribadah atau memeluk agama yang mereka yakini.5
Film Bulan Terbelah di Langit Amerika menampilkan fenomena
diskriminasi keagamaan yang dilakukan kelompok mayoritas non-muslim
terhadap kelompok minoritas muslim Amerika. Ketika dilihat dari fenomena
bahwa Amerika merupakan negara demokrasi yang seharusnya mementingkan
4 Stev Koresy Rumagit, “Kekerasan dan Diskriminasi Umat Bragama di Indonesia”,
Jurnal Lex Administratum, Vol. 1, No. 2, Januari-Maret, 2013, hlm. 63. 5 Herbert Mc Cosky dan John Zaller, Etos Amerika: Sikap Terhadap Kapitalisme dan
Demokrasi, (Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1988), hlm. 02.
5
akan kemakmuran, keadilan, dan keamanan rakayat. Film Bulan Terbelah di
Langit Amerika menunjukan kesenjangan-kesenjangan sosial keagamaan yang
dialami oleh masyarakat muslim Amerika. Penulis berusaha mencari tanda-tanda
diskriminasi keagamaan pada masyarakat minoritas muslim Amerika yang
terkandung dalam film Bulan Terbelah di Langit Amerika.
Melalui film ini isu diskriminatif keagamaan terhadap minoritas muslim di
Amerika dapat dikemas oleh sutradara menjadi kisah inspiratif penuh makna.
Adegan dalam film ini tentunya mengandung tanda-tanda tertentu yang ingin
disampaikan kepada penonton. Hal ini sangat penting untuk mengurai pesan-
pesan yang disampaikan oleh sutradara melalui film tersebut, sehingga penulis
tertarik untuk meneliti lebih jauh lagi, sebagai skripsi yang berjudul “
Diskriminasi terhadap Minoritas Muslim dalam Film Bulan Terbelah di Langit
Amerika 2015 (Analisis Semiotika)”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di paparkan di atas, dengan
menggunakan analisis semiotika Roland Barthes maka dapat dirumuskan rumusan
masalah, sebagai berikut :
1. Bagaimana diskriminasi minoritas muslim menjadi tanda dalam film
Bulan Terbelah di Langit Amerika 2015 ?
2. Apa faktor penyebab terjadinya diskriminasi terhadap minoritas muslim
dalam film Bulan Terbelah di Langit Amerika 2015 ?
6
C. Tujuan dan Kegunaan
Adapun tujuan dan kegunaan penelitian ini adalah:
1. Tujuan penelitian.
a. Untuk mengetahui diskriminasi terhadap minoritas muslim
menjadi tanda dalam film Bulan Terbelah di Langit Ameika.
b. Untuk mengetahui faktor-faktor timbulnya diskriminasi terhadap
minoritas muslim dalam film Bulan Terbelah di Langit Amerika.
2. Kegunaan Penelitian.
a. Kegunaan Teoretis
1. Untuk memberikan khasanah keilmuan dalam bidang sosial
keagamaan, media, agama dan masyarakat minoritas, cultural
stadies yang terkait dengan penelitian masalah sosial
keagamaan dalam budaya perfileman. Menambah informasi
bagaimana media dalam membentuk pengaruh persepsi
masyarakat luar, tentang diskriminasi keagamaan yang terjadi
dalam suatu negara.
2. Untuk memberikan sumbangan dan referensi ilmu dalam
sosiologi agama, khususnya dalam bidang sosial, agama, dan
media yang terkait dengan diskriminasi keagamaan dalam film
dan penelitian ini diharapkan dapat berguna khususnya dalam
bidang akademik.
7
b. Kegunaan Praktis.
1. Diharapkan dapat membantu penulis dalam memahami dan
menjelaskan mengenai diskriminasi keagamaan yang terdapat
dalam film.
2. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi seluruh prodi,
khususnya bagi Prodi Sosiologi Agama dan dapat menjadi
literatur tambahan bagi penelitian selanjutnya yang memiliki
relevansi yang sama.
3. Diharapkan melalui penelitian ini dapat menambah wawasan
bagi masyarakat luas mengenai diskriminasi keagamaan,
sehingga masyarakat luas dapat berpikir lebih keritis dalam
menanggapi setiap tayangan film.
D. Kajian Pustaka
Kajian pustaka digunakan sebagai pembeda antara penelitian yang
dilakukan oleh penulis dengan peneliti lain yang sejenis, serta melihat
permasalahan yang sejenis dari penelitian sebelumnya. Dalam sub-sub ini
akan dituliskan beberapa penelitian yang berkenaan dengan diskriminasi dan
minoritas muslim sebagai berikut.
Pertama, skripsi karya Elvira Novita Putri, mahasiswa Program
Studi Sosiologi Agama Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, yang
berjudul “Diskriminasi Mayoritas atas Minoritas Studi Film 99 Cahaya di
Langit Eropa”. Hasil dari skripsi ini menggambarkan kehidupan pendatang
yang mendatangi suatu negara yang mempunyai peradaban dan kehidupan
8
yang berbeda. Skripsi ini juga menjelaskan tipe-tipe diskriminasi yang
disebabkan oleh adanya perbedaan agama, etnis, dan kebiasaan berbusana
sehingga menimbulkan prilaku diskriminatif.6
Perbedaan yang penulis teliti terletak pada teori yang digunakan
untuk menganalisis data. Penulis menggunakan teori semiotika Roland
Barthes sedangkan dalam skripsi ini menggunakan teori semiotika Ferdinand
de Saursse. Perbedaan lainnya terletak pada subjek penelitian, penulis
meniliti dalam film Bulan Terbelah dilangit Amerika sedangkan skripsi ini
meneliti film 99 Cahaya di Langit Eropa. Persamaan dalam penelitian
terletak pada problemnya yaitu diskriminasi.
Kedua, skripsi karya Sandi Ananta Purbasari, mahasiswa Program
Studi Sosiologi Agama Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta, yang berjudul “Representasi Islamphobia dalam Film
Bulan Terbelah di Langit Amerika 2015 (Analisis Semiotika)”.7 Hasil dalam
skripsi ini mengungkapkan representasi Islamphobia yang tidaklah lepas dari
kepentingan ekonomi, politik, kekuasaan, kebencian, dan ketidaktahuan
masyarakat Barat yang menyebabkan munculnya Islamphobia.
Perbedaan skripsi ini dengan penelitian penulis terletak pada fokus
kajian, skripsi ini lebih memfokuskan problemnya terhadap isue Islamphobia
dalam film Bulan Terbelah di Langit Amerika, sedangkan dalam penelitian
6 Elvira Novita Putri, “Diskriminasi Mayoritas atas Minoritas Studi Dalam Film 99
Cahaya di Langit Eropa”, Skripsi Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta, 2017. 7 Sandi Ananta Purbasari, “Reperesentasi Islampobia dalam Film Bulan Terbelah di
Langit Amerika”, Skripsi Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta, 2017.
9
penulis lebih memfokuskan problemnya terhadap diskriminasi terhadap
minoritas muslim di Amerika. Persamaan dalam penelitian ini terletak pada
subjeknya yang sama-sama meneliti film Bulan Terbelah di Langit Amerika
2015.
Ketiga, jurnal karya Aminullah Elhady, dosen Fakultas Ushulluddin
IAIN Jember, yang berjudul “Perkembangan Islam di Amerika Sebelum dan
Setelah Tragedi 11 September 2001”.8 Dalam jurnal ini menampilkan
dinamika dan perkembangan dakwah Islam di Amerika setelah kejadian 11
September 2001 dan dampak perkembangan dakwah di Amerika. Peristiwa
11 September 2001 menjadi peristiwa penting dalam sejarah dunia, sebab
menjadi tragedi yang berdimensi kemanusian, sosial, politik, ekonomi, serta
berpengaruh terhadap pandangan masyarakat terhadap Islam.
Jurnal ini mempunyai perbedaan dengan penelitian penulis, terletak
pada fokus kajiannya yaitu jurnal ini lebih memfokuskan pada perkembangan
dakwah setelah kejadian 11 Septemer 2001. Sedangkan dalam penelitian
penulis lebih memfokuskan diskriminasi yang dialami masyarakat muslim
Amerika setelah kejadian 11 September 2001.
Keempat, jurnal karya Rina Rehayati, jurnal Ushuluddin, yang
berjudul “Minoritas Muslim Belajar dari Minoritas Muslim Filipina”.9 Jurnal
ini menjelaskan bagaimana perjuanga minoritas muslim Filipina untuk
8 Aminullah Elhady, “Perkembangan Islam di Amerika Sebelum dan Setelah Tragedi 11
September 2001”, Jurnal Al-Hikmah, Vol. 13, No 1. Oktober 2015. 9 Rina Rehayati, “Minoritas Muslim Belajar dari Minoritas Muslim di Filipina”, Jurnal
Ushuluddin, Vol. XVII, No 2. Juli 2011.
10
memperjuangkan identitas dan mendapatkan pengakuan di negara mereka.
Penyebab terjadinya konflik, kerusuhan, kekerasan antar suku dan umat
beragama antara mayoritas dan minoritas, diakibatkan karena kemiskinan.
Kemiskinan yang dilahirkan dari perlakukan yang tidak adil dari mayoritas
terhadap minoritas memunculkan kesenjangan ekonomi. Menimbulkan
perasaan dendam kaum minoritas terhadap kaum mayoritas yang bertindak
semena-mena.
Perbedaan jurnal ini dengan penelitian penulis terletak pada fokus
kajiannya, dalam jurnal ini lebih berfokus kepada minoritas muslim di
Filipina yang berusaha memperjuangkan untuk mendapatkan identitas
mereka guna mendapatkan pengakuan di negaranya. Penelitian penulis lebih
memfokuskan diskriminasi yang dialami oleh minoritas muslim Amerika
Serikat dalam tayangan film Bulan Terbelah di Langit Amerika.
Kelima, skripsi karya Isti Karomah, mahasiswa Program Sosiologi
Agama Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, yang berjudul
“Komodifikasi Islam dalam Iklan Kokola”. Hasil dari skripsi ini menunjukan
pada makna denotasi, yaitu pengiklan mengajak para konsumen agar
mengkonsumsi produk-produk Kokola. Melalui bentuk visual, audio, dan
teks yang terkait dengan simbol-simbol Islam untuk menarik pemirsa untuk
menggunakan produk Kokola.10
10 Isti Karomah, “Komodifikasi Nilai Islam dalam Iklan Kokola (Analisis Semiotika
Rolands Barthes)”, Skripsi Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta, 2019.
11
Persamaan penelitian ini dengan penelitian penulis terletak pada
analisis datanya, yaitu menggunakan analisis data teori semiotika Rolands
Barthes tentang ilmu tanda. Namun terdapat pula perbedaan dalam peneliti
ini, yaitu terletak pada subjek penelitian. Subjek penelitian penulis yaitu film
Bulan Terbelah di Langit Amerika sedangkan subjek skripsi ini yaitu iklan
Kokola versi mamah Dedeh dan versi Oki Setiana Dewi.
Keenam, Jurnal karya Rizki Rengganu Suri Perdana, Jurnal
Audience, yang berjudul “Analisis Semiotika Visual Film Bulan Terbelah di
Langit Amerik”. Jurnal ini menjelaskan tentang representasi teoretis film
Bulan Terbelah di Langit Amerika yang ditunjukan dalam bentuk pertama,
teror, direperesentasikan berupa penekanan akan super ego pada karakter
Hanum, Sarah, dan Azmi. Mereka bangga menjadi orang Islam dan ingin
menghilangkan pemikiran tentang Islam adalah agama yang menyebarkan
kebencian. Kedua, Intimidasi, yaitu direpresentasikan melalui media-media
yang menyorot Sarah dan Azmi sehingga menciptakan trauma psikologi
kepada mereka. Ketiga, pengakuan bangsa barat direpresentasikan melalui
karakter Philipus Brown, karakternya merupakan bentuk dari representasi
akan Islam butuh pengakuan dari bangsa barat, bahwa dunia membutuhkan
Islam.11
11 Rizki Rengganu Suri Perdana, “Analisis Semiotika Visual Film Bulan Terbelah di
Langit Amerika”, Jurnal Audience, Vol. 1, No. 1, 2018.
12
Persamaan dari jurnal ini dengan penelitian yang penulis lakukan
terletak pada subjek penelitiannya, yaitu film Bulan terbelah di Langit
Amerika. Pebedaannya terletak pada fokus kajiannya, penulis lebih fokus
terhadap diskriminasi keagamaannya, sedangkan dalam jurnal ini bentuk
representasi visual film Bulan Terbelah di Langit Amerika.
Ketujuh, skripsi karya Hamdan Abyadhi, mahasiswa Program Studi
Seni dan Desain Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang (UM), yang
berjudul “Analisis Makna Denotatif dan Konotatif pada Poster Film Bulan
Terbelah di Langit Amerika menggunakan Teori Semiotika Rolands
Barthes”. Skripsi ini bertujuan untuk menemukan makna denotasi dan
konotasi yang terdapat dalam poster fim Bulan Terbelah di Langit Amerika
dengan menggunakan teori semiotika Roland Barthes. Penelitian ini
menghasilkan makna denotatif berupa ciri-ciri umum dari elemen ilustrasi
dan elemen tipografi dalam poster. Selain itu terdapat konotatif yang didapat
dari perluasan makna denodatif pada elemen-elemen dalam poster. Pesan
yang tersirat dalam poster film tersebut bahwa Amerika tidak melarang akan
adanya agama Islam berada di Amerika. Ilustri bulan terbelah mendakan
bahwa Islam merupakan agama yang baik dan tidak menginginkan
perpecahan antar umat manusia.12
12 Hamdan Abyadhi, “Analisis Makna Denodatif dan Konotatif Pada Film Bulan Terbelah
di Langit Amerika Menggunakan Teori Semiotika Roland Barthes”, Skripsi Jurusan Seni dan
Desain Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang (UM), 2017.
13
Penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian penulis, yaitu
terletak dalam penggunaan teori yang sama-sama mengguakan teori
semiotika Roland Barthes. Perbedaan dalam penelitan yang penulis teliti
terletak pada subjek penelitiannya yaitu poster film Bulan Terbelah di Langit
Amerika, sedangkan dalam penelitian penulis lebih berfokus kepada film
Bulan Terbelah di Langit Amerika.
Dari literatur-literatur yang penulis kemukakan diatas, ada hal yang
membedakan antara penelitian sebelumnya dengan penelitian penulis.
Penelitian ini membahas tentang diskriminasi minoritas muslim sebelumnya
sudah ada yang membahas tentang diskriminasi minoritas muslim namun
objek kajiannya belum ada yang membahas diskriminasi minoritas dalam
film Bulan Terbelah di Langit Amerika dengan analisis menggunakan
semiotika Rolands Barthes. Namun subjeknya sama yaitu film Bulan
Terbelah di Langit Amerika ada pula yang berbeda subjeknya dengan
penelitian penulis, namun ditemukan ada saling keterkaitan satu sama lain,
hanya saja objek kajiannya berbeda dan memaknai sudut pandang yang
berbeda pula. Dalam hal ini penulis mengetahui tujuan penelitian-penelitian
yang sudah ada terkait dengan pembahasan diskriminasi minoritas muslim
maupun dengan pendekatan analisis semiotika Roland Barthes. Namun disini
tidak ada yang membahas diskriminasi minoritas muslim secara khusus
dalam film Bulan Terbelah di Langit Amerika. Oleh karena itu, penulis ingin
mengungkapkan bagaimana diskrimininasi terhadap minoritas muslim dalam
film Bulan Terbelah di Langit Amerika.
14
E. Kerangka Teori
1. Teori Diskriminasi.
Diskriminasi suatu aksi nyata yang biasanya dilakukan oleh
kelompok orang maupun perorangan yang mempunyai prasangka yang
kuat akibat tekanan. Tekanan tersebut dapat diperoleh dari tekanan
budaya, adat-istiadat maupun kepercayaan. Menimbulkan suatu tindakan
yang berbeda dan kurang bersahabat dari kelompok mayoritas terhadap
kelompok yang minoritas.13
Alo Liliweri mengungkapkan bentuk-bentuk diskriminasi, sebagai
berikut:14
a. Diskriminsi Langsung
Diskriminasi langsung merupakan diskriminasi yang membatasi
suatu wilayah tertentu, seperti pemukiman, jenis pekerjaan, fasilitas
umum dan semacamnya bagi ras, etnik, atau agama tertentu.
b. Diskriminasi tidak Langsung
Diskriminasi tidak langsung yaitu melalui penciptaan kebijakan-
kebijakan yang menghalangi ras, etnik, dan agama tertentuk untuk
berhubungan secara bebas dengan ras, etnik, dan agama tertentu,
sehingga adanya batasan mereka untuk bergaul dan bebas dalam
melakukan apa yang mereka inginkan.
13 Alo Liliweri, Prasangka dan Konflik, (Yogyakarta: LkiS, 2005), hlm. 221. 14 Bentuk-bentuk diskriminasi diungkapkan oleh Alo Liliweri dalam bukunya yang
berjudul Prasangka dan Konflik, Alo Liliweri menyebutkan terdapat dua bentuk diskriminasi
dalam suatu masyarakat, yaitu bentuk diskriminasi secara langsung dan bentuk diskriminasi secara
tidak langsung.
15
Liliweri menyebutkan tipe diskriminasi dalam masyarakat menjadi
empat bagian, yaitu:15
a. Diskriminasi Isolasi.
Diskriminasi Isolasi merupakan tindakan yang tak bersahabat
dilakukan oleh ras atau etnik dominan terhadap kelompok yang
mayoritas yang tidak memberikan dukungan segera terhadap
kelompok minoritas.
b. Diskriminasi Kelompok Kecil.
Diskrimiasi kelompok kecil merupakan diskriminasi yang
dilakukan oleh kelompok mayoritas terhadap kaum minoritas.
Diskriminasi ini hampir sama dengan diskriminasi individual namun
disini lebih fokus terhadap kelompok.
c. Diskriminasi Institusional Langsung.
Diskriminasi institusi langsung merupakan tindakan tidak bersahabat
yang telah terorganisasi dari kelompok mayoritas terhadap kelompok
kelompok minoritas yang berakibat negatif terhadap kelompok
tersebut.
d. Diskriminasi Istitusional tidak Langsung.
Diskriminasi institusional tidak langsung merupakan tindakan
tidak bersahabat yang dilakukan oleh kelompok mayoritas melalui
peraturan dan perundang-undangan tertentu yang ditujukan kepada
kelompok minoritas.
15 Alo Liliweri, Prasangka dan Konflik... hlm. 224.
16
Pada dasarnya diskriminasi merupakan masalah sosial yang
mengakibatkan pola hubungan, interaksi, dan komunikasi antar manusia
menjadi terganggu. Prilaku diskriminasi seringkali tidak disadari oleh
subjek maupun orang yang melakukan tindakan diskriminasi tersebut.
Praktek diskriminasi tindakan yang mengucilkan warga negara untuk
mendapatkan pelayanan dan hak berdasarkan pada warna kulit, golongan,
suku, etnis, bangsa, jenis kelamin, agama dan sebagainya.16
Disrkiminasi terjadi dalam negera-negara yang mayoritas terdiri
dari berbagai macam ras atau etnik, seperti di negara Barat yang sebagian
besar masyarakat beragama non-muslim. Kelompok mayoritas tersebut
lalu meremehkan mereka yang beragam Islam. Namun, juga
memungkinkan terdapat pada negara besar lainnya yang negaranya
mayoritas terdiri dari berbagai etnik atau agama. Seringkali diskriminasi
timbul karena adanya prasangka-prasangka yang tidak dilihat dari
kenyataan-kenyataan yang sebenarnya terjadi. Diskriminasi seringkali
dijadikan alat oleh kelompok mayoritas untuk menindas kelompok
minoritas.
Diskriminasi yang dialami oleh kelompok minoritas muslim di
Amerika disebabkan adanya prasangka-parasangka negatif terhadap
kelompok muslim Amerika. Dengan adanya prasangka-prasangka negatif
tersebut mengakibatkan banyak korban berjatuhan; saling curiga, saling
tuding dan menyudutkan banyak pihak, termasuk pihak muslim yang
16 Alo Liliweri, Prasangka dan Konflik... hlm. 218.
17
seringkali menerima dampaknya. Dampak diskriminasi keagamaan yang
sering kali diterima oleh orang-orang muslim di Amerika.
2. Terorisme dan Islamphobia
Terorisme menjadi suatu yang aktual di dunia setelah adanya tragedi
11 September 2001 di Amerika yang menewaskan hampir dari 3000
masyarakat Amerika termasuk orang-orang muslim. Pasca kejadian ini
muslim dianggap sebagai Islam yang radikal, ekstrem, dan teroris bagi
masyarakat Amerika. Tragedi 11 September semakin menambah citra
buruk terhadap muslim. Muslim dianggap sebagai agama terorisme dan
membahayakan bagi umat manusia lainnya. Ketika pemeritah Amerika
mengumunkan tragedi 9/11 dilakukan oleh orang-orang muslim dan
didukung oleh negara Islam. Di Amerika berubah menjadi negara yang
anti akan Islam, yaitu sikap anti Arab, anti muslim dan anti imigrasi
muslim.17
Ketakutan terhadap Islam semakin menjadi-jadi setelah adanya teror
dari kelompok-kelompok radikal yang mengatasnamakan Islam. Begitu
banyak teror yang dilakukan oleh kelompok radikal atau yang bisa disebut
sebagi terorisme. Hingga banyak menimbulkan korban jiwa serta rasa
trauma dan ketakutan bagi masyarakat dunia, termasuk masyarakat
Amerika Serikat. Hingga menimbulkan phobia Islam atau serng disebut
sebagai Islamphobia. Islamphobia merupakan sesuatu yang disebabkan
17 Ahmad Norma Permata, Agama dan Terorisme, (Surakarta: Muhammadiyah
University Press. 2006). hlm. IX.
18
karena ketakutan terhadap segala sesutu yang berkaitan dengan agama
Islam. Fenomena Islamphobia semakin merajalela dikalangan masyarakat
Amerika Serikat.
Isue terorisme dan islamphobia semakin mamanas ketika terjadi
tragedi runtuhnya gedung WCT yang diyakini merupakan tindakan
terorisme. Tragedi ini semakin memperkeruh suasana hingga ketakutan
terhadap Islam semakin menjadi-jadi. Tragedi tersebut memperburuk
pandangn msyarakat Amerika Serikat terhadap Islam yang sebelumnya
dianggap negatif semakin dianggap negatif. Dari hari kehari islamphobia
semakin marak dalam berbagi berita yang tampa disadari banyak pihaak
yang senang dengan adanya islamphobia dan berusaha untuk melakukan
tindakan yang semakin membuat banyak orang memandang negatif agama
Islam.
3. Semiotika Roland Barthes.
Roland Barthes lahir di Cherbourg pada 12 November 1915 dan
meninggal pada 26 Maret 1980 di Prancis. Roland Barthes terkenal
sebagai kritikus sastra dan sosial Prancis. Pemikiran semiotika Roland
Barthes banyak dipengaruhi oleh Ferdinand de Saussure. Roland Barthes
mengembangkan lagi teori dari saurssure yang berada pada tatanan
denotasi menjadi tatanan konotasi. Selain itu juga Roland Barthes
mengembangkan lagi tanda menjadi sebuah mitos.
19
Teori Barthes memfokuskan pada gagasan tentang signifikasi dua
tahap, yaitu donotasi dan konotasi. Denotasi tatanan tahap pertama
merupakan hubungan antara penanda dan petanda dalam sebuah realitas
eksternal. Denotasi memiliki makna yang objektif. Sedangkan konotasi
merupakan tatanan tahap kedua, tahap ini menggambarkan interaksi yang
terjadi ketika suatu tanda bertemu dengan perasaan atau emosi dari
pembaca serta nilai-nilai dari kebudayaan. Konotasi memiliki makna
subyektif atau intersubyektif. Denotasi merupakan apa yang digambarkan,
sedangkan konotasi adalah bagaimana menggambarkannya.18
Selain denotasi dan konotasi teori Roland Barthes
mengembangkan lagi pada tahap mitos. Mitos merupakan salah satu
bentuk pesan yang harus diyakini namun tidak dapat dibuktikan. Mitos
bukanlah suatu konsep atau ide namun mitos memberikan suatu pemberian
arti. Apa saja bisa dikatakan sebagai mitos namun diyatakan dalam bentuk
wacana. Di sini mitos dalam teori semiotika Roland Barthes merupakan
sistem pemaknaan tahap kedua.
Mitos dalam semiotika Roland Barthes juga disebut sebagai
konotatif, yaitu makna yang tidak pasti. Pandangan Rolands Barthes
tentang mitos berbeda dengan mitos pada umumnya. Barthes
mengungkapkan bahwa mitos adalah sebuah pesan. Mitos dalam
18 Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis
Semiotika, dan Analisis Framing, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), hlm. 127-128.
20
pengertian khusus ini merupakan perkembangan dari konotasi. Konotasi
yang sudah terbentuk lama dalam suatu masayarakat itu adalah mitos.19
E. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis metode
penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif merupakan jenis
penelitian yang menghasilkan penemuan yang tidak dapat dicapai
melalui prosedur pengukuran atau statistik.20 Penulis berusaha
menganalisis pesan visual dan verbal dengan menggambarkan
keadaan subjek dan objek dengan tujuan untuk mengemukakan gejala
secara lengkap dalam aspek yang diteliti. Kemudian dikembangkan
dengan mengembangkan penafsiaran terhadap fakta yang ditemukan.
2. Subjek dan Objek Penelitian.
Subjek dalam penelitian ini adalah film Bulan Terbelah di
Langit Amerika, karya sutradara Reza Mantovani yang diambil dari
novel yang sama yaitu Bulan Terbelah di Langit Amerika berdasarkan
pengalaman pribadi pasangan suami istri, yaitu Hanum Salsabila Rais
dan Rangga Almahendra.
19 Nawiroh Vire, "Semiotika dalam Riset Komunikasi”, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2014),
hlm. 27. 20 Moh. Soehadha, Metodologi Penelitian Sosiologi Agama: Kualitatif, (Yogyakarta:
TERAS, 2008), hlm. 64.
21
Adapun objek dalam penelitian ini adalah adegan-adegan
maupun dialog-dialog yang menampilkan diskriminasi minoritas
muslim yang terdapat dalam film Bulan Terbelah di Langit Amerika.
3. Sumber Data.
a. Data Primer.
Data primer diperoleh langsung dari sumber data. Penelitian
ini sumber data diperoleh langsung dari sumber data yaitu film
Bulan Terbelah di Langit Amerika.
b. Data Sekunder.
Adapun data sekunder diperoleh dari beberapa literatur
yang mendukung terkumpulnya sumber data, yaitu dari Al-Qur’an,
jurnal, internet, sekripsi, maupun buku-buku lain yang releven dan
mendukung serta dapat memberikan penjelasan tentang data yang
dianalisis.
4. Teknik Pengumpulan Data.
a. Observasi.
Observasi merupakan kegiatan mencari data yang
digunakan untuk memberikan suatu kesimpulan. Dengan ini
peneliti melakukan pengamatan langsung terhadap subjek yang
akan diteliti yaitu film Bulan Terbelah di Langit Amerika.
22
b. Dokumentasi.
Langkah ini diambil dengan tujuan untuk mengumpulkan
data yang akurat terkait dengan film Bulan Terbelah di Lamngit
Amerika, seperti memotong scene-scene yang dianggap dapat
menggambarkan diskriminasi terhadap minoritas muslim dalam
film Bulan Terbelah di Langit Amerika.
c. Studi Kepustakaan.
Penulis akan melakukan studi pustaka yang bertujuan
melengkapi data penelitian yang mengacu pada wacana-wacana
sebagai referensi, serta mendapatkan data lain yang berhubungan
dengan penelitian ini.
F. Metode Analisis Data.
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
analisis semiotika. Semiotika merupakan ilmu tanda dan segala yang
berhubungan dengannya, semiotika mempelajari hakekat tentang keberadaan
suatu tanda. Ahli semotika Prancis Roland Barthes menggambarkan kekuatan
penggunaan semiotika untuk membongkar struktur makna yang tersembunyi
dalam suatu tontonan, pertunjukan sehari-hari, dan konsep-konsep umum.21
Teknik analisis semiotika yang digunakan dalam penelitian ini adalah
semiotika Roland Barthes. Seperti halnya yang dikemukakan analisis
21 Marcel Danesi, Pesan, Tanda, dan Makna Buku Teks Dasar Mengenai Semiotika dan
Teori Komunikasi, (Yokyakarta: Jalasutra, 2011), hlm. 12.
23
semiotika berusaha mencari makna-makna yang tersembunyi dalam film
Bulan Terbelah di Langit Amerika. Fokus penelitian ini adalah dialog dan
scane dalam film. Dengan menggunakan pendekatan semiotika Roland
Batres.
Tabel 1. Peta Tanda Roland Barthes
1. Signifier
(Penanda)
2. Signified
(Petanda)
3. Denotative Sign
(Tanda Denotatif)
4. Connotative Signifier
(Penanda Konotatif)
5. Connotative Signifier
(Petanda Konotatif)
6. Connotative Sign
(Tanda Konotatif)
Sumber: Dr. Alex Sobur, M.Si. 2009. Semiotika Komunikasi. hlm. 69.
Berdasarkan peta diatas terlihat bahwa tanda denotatif (3) terdiri atas
penanda (1) dan petanda (2). Akan tetapi pada saat yang bersamaan, tanda
denotatif merupakan tanda penanda konotatif (4). Dengan kata lain hal
tersebut merupakan unsur material, ketika mengetahui tanda denotatif maka
konotasi menjadi mungkin. Jadi dalam teori semiotika Roland Barthes,
tanda konotatif tidak sekedar memiliki makna tambahan namun juga
mengandung dua bagian tanda denotatif yang melandasi keberadaannya. Ini
24
merupakan sumbangan terpenting Barthes bagi penyempurna semiologi
Saussure.22
Tanda-tanda yang di maksudkan di sini merupakan tanda yang
menandai diskriminasi minoritas muslim dalam setiap dialog maupun scene
dalam film. Memaknai scene diklarifikasikan menjadi penanda dan petanda
yang kemudian disimpulkan maknanya.
Penelitian ini berusaha mencari tanda-tanda diskriminasi terhadap
minoritas muslim yang terdapat dalam film Bulan Terbelah di Langit
Amerika melaui dialog-dialog dan scene-scene yang bertanda diskriminasi
minoritas muslim dalam film Bulan Terbelah di Langit Amerika, dengan
menggunakan teori semiotika Roland Barthes untuk mennghasilkan tanda-
tanda atau simbol-simbol.
Selanjutnya, peneliti menentukan makna denotasi dan konotasi
dalam film tersebut. Tahap menemukan denotasi dan konotasi, yang peneliti
lakukan terlebih dahulu adalah memilah tanda-tanda apa saja yang
diidentifikasikan sebagai nilai yang mengandung diskriminasi minoritas
muslim yang terdapat dalam film Bulan Terbelah di Langit Amerika.
22 Dr. Alex Sobur, M.Si, Semiotika Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2009), hlm. 69.
25
5. Sistematika Pembahasan
Dalam penelitian ini terdiri dalam lima bab yang tersusun secara
sistematis. Penulis menyusun sistematika menjadi lima bab, adapun gambaran
umum dari masing-masinng bab adalah sebagai berikut :
Bab pertama, merupakan pendahuluan yang akan diuraikan mengenai
latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan, manfaat
penelitian, tinjauan pustaka, kerangka teoristik, metode penelitian dan
sistematika pembahasan. Bab ini bertujuan untuk memberikan gambaran
umum penelitian dan menjadi panduan untuk memahami bahasan yang akan
dikaji.
Bab kedua, dalam bab ini akan membahas mengenai gambaran umum
dari penelitian yaitu film Bulan Terbelah di Langit Amerika. Peneliti akan
menguraikan profil film, pemain dalam film, sinopsis film dan gambaran
umum fenomena sosial. Hal ini sebagai pengenalan objek penelitian yang
penulis teliti.
Bab ketiga, dalam bab ini akan di bahas dari permasalah pertama
dalam rumusan masalah, yaitu penulis akan menguraikan tanda-tanda
diskriminasi minoritas muslim dalam film Bulan Terbelah di Langit Amerika.
Bab ini akan membahas tanda-tanda diskriminasi minoritas muslim yang
ditampilkan dalam film Bulan terbelah di Langit Amerika. Melalui scane-
scane dan dialog-dialog dalam setiap adegan film, lalu diidentifikasi dengan
menggunakan model analisis semiotika Rolands Barthes.
26
Bab empat, dalam bab ini penulis akan menjelaskan faktor-faktor apa
saja yang meyebabkan terjadinya diskriminasi keagamaan dalam film Bulan
Terbelah di Langit Amerika. Faktor-faktor tersebut, yaitu faktor perasaan
benci dan amarah terhadap kelompok minoritas muslim, faktor gender, faktor
perbedaan keyakinan atau agama, faktor mekanisme pertahanan psikologi,
dan faktor kekuasaan.
Bab lima, ini merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan dan
saran. Bab ini merupakan bab terakhir dalam penelitian dan saran-saran untuk
para peneliti yang akan melakukan penelitian dengan tema yang sama dengan
yang penulis teliti.
27
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan olah data dan analisis data dengan menggunakan analisis
Semiotika Roaland Barthes dalam film Bulan Terbelah di Langit Amerika yang
telah penulis uraikan dalam bab-bab sebelumnya. Penulis melakukan penelitian
dengan analisis data melalui dokumentasi, studi pustaka dan interprestasi dalam
film Bulan Terbelah di Langit Amerika. Akhirnya penulis dapat memberikan
kesimpulan diskriminasi terhadap minoritas muslim di Amerika yang telah
penulis teliti seperti dijelaskan dibawah ini sebagai berikut:
Pertama, tanda-tanda disrkiminasi terhadap minoritas muslim Amerika
dalam film Bulan Terbelah di Langit Amerika, terdapat tujuh tanda-tanda, yaitu:
pertama, Intimidasi terhadap pemeluk agama Islam. Kedua, Penindasan terhadap
perempuan berhijab. Ketiga, Perasaan benci terhadap Islam. Keempat, Tindakan
Sarkasme. Kelima, Amarah terhadap orang-orang muslim. Keenam, Kehilangan
kebanggaan. Ketujuh, dan diskriminasi kekuasaan.
Kedua, faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya diskriminasi terhadap
minoritas muslim dalam film Bulan Terbelah di Langit Amerika di antaranya,
yaitu: faktor kebencian dan kemarahan terhadap masyrakat muslim, faktor gender,
faktor perbedaan agama atau keyakinan, faktor mekanisme pertahanan psikologis,
faktor kekuasaan dan faktor sejarah.
28
DAFTAR PUSTAKA
Adi, Rochani Ida. 2008. Mitos di Balik Film Laga Amerika. Yogyakarta:
Gajah Mada Universitas Press.
Siregar, Ashadi. 200. Jalan Kemedia Film Persinggahan di Ranah Film
Komunikasi-Seni-Kreatif. Yogyakarta: LP3Y.
Sobur, Alex. 2006. Analisis Teks Media Suatu Pengantar Untuk Analisis
Semiotika dan Analisis Framing. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Danesi, Marcel. 2011. Pesan, Tanda, dan Makna Buku Teks Dasar
Mengenai Semiotika dan Teori Komunikasi. Yogyakarta: Jalasutra.
Liliweri, Alo. 2005. Prasangka dan Konflik: Komunikasi Lintas Budaya
Masyarakat Multikultural. Yogyakarta: LkiS.
Denis, Marcel. 2010. Pengantar Memahami Semiotika Media.
Yogyakarta: Jalasutra.
Vera, Nawiroh. 2014. Semiotika dalam Riset Komunikasi. Bogor: Penerbit
Ghalia Indonesia.
Soehadha, Moh. 2008. Metodologi Penelitian Sosiologi Agama:
Kualitatif. Yogyakarta: Teras.
Markum, M. Enoch. 2014. Psikologi Sosial. Tanggerang Selatan:
Universitas Terbuka.
Fiske, John. 2012. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Rajawali Pres.
29
Barthes, Roland. 2010. Membedah Mitos-mitos Budaya Massa Semiotika atau
Sosiologi Tanda, Simbol, dan Representasi. (Penerjemah Ikhramullah
Mahyuddin), Yogyakarta: Jalasutra.
McClosky, Herbert dan John Zaller. 1988. Etos Amerika Sikap
Masyarakat Terhadap Kapitalisme dan Demokrasi. (terjemahan
Dr.Alex H. Rambadeta,M.A.), Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.
Kettani, M. Ali. 2005. Minoritas Muslim di Dunia Dewasa Ini. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Ahmad, Haidar Ali. 2014. Resolusi Konflik Keagamaan di Berbagai
Daerah. Jakarta: Badn Litbang dan Diklat Puslibang Kehidupan
Keagamaan.
Pertama, Ahmad Norma. 2006. Agama dan Terorisme. Surakarta:
Muhammadiyah University Press.
Novita Putri, Elvira. 2017. “Diskriminasi Mayoritas Atas Minoritas Studi Dalam
Film 99 Cahaya di Langit Eropa”. Skripsi Fakultas Ushuluddin dan
Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Ananta Purbasari, Sandi. 2017. “Representasi Islamphobia Dalam Film
Bulan Terbelah di Langit Amerika (Analisis Semiotika)”. Sekripsi
Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta.
Mu’asyroh, Malikhatul. 2017. “Pemaknaan Mitos Kisah Nabi Adam dalam al-
Qur’an (Pendekatan Semiotika Rolands Barthes)”, Sekripsi Fakultas
Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Abyadhi, Hamdani. 2017. “Analisis Makna Denodatif dan Konotatif Pada
Poster Film Bulan Terbelah di Langit Amerika Menggunakan
Teori Semiotika Roland Barthes”, Sekripsi Jurusan Seni dan
Desain Fakultas Sastra UM.
30
Nafisah, Jihan. 2018. “Pesan Islam Damai dalam Film Bulan Terbelah di
Langit Amerika (Analisis Semiotika Robert N Entman)”, Skripsi
Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya.
Elhady, Aminullah. 2015. “Perkembangan Islam di Amerika”, Jurnal Al
Hikmah. Vol. 13, No. 1, Oktober.
Rehayati, Rina. 2011. “Minoritas Muslim: Belajar dari Kasus Minoritas Muslim
di Filipina”, Jurnal Ushuluddin, Vol. XVII, No. 2, Juli.
Rengganu Suri Perdana, Rizki. 2018. “Analisis Semiotika Visual Film Bulan
Terbelah di Langit Amerika”, Jurnal Audience, Vol. 1, No. 1.
Mustofa, Imam. 2012. “Terorisme: Antara Aksi dan Reaksi (Gerakan Islam
Radikal Sebagai Respon terhadap Imperialisme Modern)”, Jurnal Religi,
Vol. 15, No. 1.
Glib, Arif Syamsul. 2018. “Jilbab, Identitas dan Pendisiplinan: Refleksi atas
Penanggulangan Jilbab di Kalangan Mahasiswa Amerika”, Jurnal Al-
Adyan, Vol. 5, No. 2.
Rusian, Idris. 2015. “Islam dan Radikalisme: Upaya Antisupasi dan
Penanggulangannya”, Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam, Vol. 9,
No. 2.
Mustika. 2016. “Diskriminasi terhadap Perempuan dalam Prespektif Feminisme
Multikultural: Kajian terhadap Novel Scappa Per Amore Karya Dini
Fotria”, Jurnal Poetika, Vol. IV, No. 1.
Koresy, Stev. 2013. “Kekerasan dan Diskriminasi Umat Beragama
diIndonesia”, Jurnal Alex Administration, Vol. 1, No. 2, Januari-Maret.
Sanyata, Sigit. 2009. “Mekanisme dan Taktik Bertahan Penolakan Realita
dalam Konseling”, Paradigma, No. 08.
31
Inayah, S. 2016. BAB III Tentang Novel Bulan Terbelah di Langit Amerika,
dalam https://eprints.walisongo.ac.id/6639/4/BAB%20111.pdf, diakses
pada tanggal 19 Maret 2020, pukul 10.50.
Film Bulan Terbelah di Lngit Amerika, https://www.dream.co.id, diakses pada
tanggal 02 Januari 2020, pukul 09.00.
Hardian, Nur Lutfiana, 5 film terkait dengan Hanum Rais,
https://www.brilio.net.cdc.ampproject.org, diakses pada tanggal 28
Januari 2020, pukul 19.00.
Perwitasari, Nur Hidayah. Memahami Bulliying dan Jenis-Jenis Intimidasi,
dalam https://amp-tirto-id-cdn-ampproject, diakses pada tanggal 30
Januari 2020, pukul 10.00.