disiplin kerja guru sd negeri pondok ranji 01 ciputat...
TRANSCRIPT
DISIPLIN KERJA GURU SD NEGERI PONDOK RANJI 01
CIPUTAT TIMUR KOTA TANGERANG SELATAN
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
Abdur Rahman Wahid
NIM 11150182000062
JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA
2020
i
ABSTRAK
Abdur Rahman Wahid (NIM 11150182000062), Disiplin Kerja Guru SDN
Pondok Ranji 01 Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan. Skripsi Program
Strata Satu (S-1) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2020.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat disiplin kerja guru SDN
Pondok Ranji 01 Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan. Jenis penelitian ini
adalah deskriptif kuantitatif dengan tingkat kecenderungan. Teknik pengumpulan
data utama menggunakan angket yang disebar ke 30 guru, sedangkan dokumentasi
hanya sebagai teknik pelengkap dalam mencari data. Hasil yang ditemukan dalam
penelitian ini bahwa tingkat disiplin keja guru SDN Pondok Ranji 01 Ciputat
Timur Kota Tangerang Selatan tergolong “sedang”.
Hasil perhitungan pada tingkat kecenderungan menunjukkan bahwa angka
terbanyak terdapat pada kategori “sedang” sebanyak 19 orang dengan nilai
batasan kategori kecenderungan antara 55 – 66,5. Apabila dipersentasekan maka
diperoleh hasil sebesar 63,3%.
Kata Kunci: Disiplin Kerja Guru
ii
ABSTRACT
Abdur Rahman Wahid (NIM 11150182000062), Teacher’s Work Discipline at
SDN Pondok Ranji 01 Ciputat Timur South Tangerang City. Minithesis of
Undergraduate Program (S-1) Faculty of Tarbiya and Teaching Sciences,
Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta, 2020.
This study is aims to determine the influence of teacher work discipline level
at SDN Pondok Ranji 01 Ciputat Timur South Tangerang City. This type of
research is quantitative descriptive with a degree of tendency. The main data
collection technique uses a questionnaire distributed 30 teachers, while
documentation are only as a complementary technique in finding data. The results
found in this study that the level of work discipline of teachers at SDN Pondok
Ranji 01 Ciputat Timur South Tangerang City are classified as “medium”.
The results of calculations on the level of tendency show that the most
numbers are in the category of “medium” as many as 19 people with the value of
the limit category of tendencies between 55 – 66.5. When presented with a result,
a yield of 63,3% is obtained.
Keywords: Teacher’s Work Discipline
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur ke hadirat Allah SWT atas taufiq, hidayah, serta
inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini,
walaupun memang penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Rasulullah Nabi
Muhammad SAW. beserta para keluarga, sahabat, dan pengikutnya. Aamiiin.
Penulisan skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta, dengan judul skripsi “Disiplin Kerja Guru SDN Pondok Ranji 01 Ciputat
Timur Kota Tangerang Selatan”.
Penulis menyadari dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini tidak terlepas
dari bantuan, bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada:
1. Dr. Sururin, M.Ag sebagai Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Drs. Mu’arif SAM, M.Pd sebagai Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Dr. Zainul Arifin Yusuf, M.Pd sebagai Dosen Pembimbing I yang sudah
meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya dengan penuh kesabaran dan
ketulusan sehingga skipsi ini terselesaikan dengan baik.
4. Dr. Salman Tumanggor, M.Pd sebagai Dosen Pembimbing II yang sudah
meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya dengan penuh kesabaran dan
ketulusan sehingga skipsi ini terselesaikan dengan baik.
5. Dra. Nurdelima Waruwu, M.Pd sebagai Dosen Pembimbing Akademik
yang sudah memberikan arahan, nasehat, motivasi, dan waktu kepada
penulis.
iv
6. Seluruh Dosen dan Staff Jurusan Manajemen Pendidikan yang sudah
membekali ilmu pengetahuan kepada penulis selama perkuliahan.
7. Bapak H. Maman, S.Pd sebagai Kepala SDN Pondok Ranji 01 Ciputat
Timur Kota Tangerang Selatan yang sudah memberikan izin kepada
penulis untuk melakukan penelitian.
8. Ibu Yuyu Yuliawati, S.Ag dan Bapak Stevyola Akbar, S.Pd yang sudah
banyak membantu penulis dalam proses penelitian. Serta rekan-rekan
guru SDN Pondok Ranji 01 Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan yang
sudah bersedia memberikan dukungan, dan berpartisipasi menjadi
responden dalam skripsi ini.
9. Kedua orangtua tercinta Bapak Nuril Huda, S.Pd.I dan Ibu Zun Nur ‘Ain,
S.Pd.I yang sudah memberikan doa, tenaga, biaya, kasih sayang, dan
tidak pernah lelah dalam mendidik penulis dari sejak kecil.
10. Kedua adikku, Daffa ‘Ulhaq dan Habibi Nur Dhiyaauddin yang sudah
memberikan semangat dan doa dalam menyelesaikan skripsi ini.
11. Keluarga besar (Alm.) H. Mochammad Yamani dan Hj. Alen Tati,
Paman dan Bibi yang sudah memberikan semangat, dorongan, motivasi,
dan nasehat dalam menyelesaikan skripsi ini. Serta Kakek (Alm.) H.
Mochammad Yamani semasa hidupnya menginginkan cucunya
berpendidikan tinggi di perguruan/universitas negeri, dan menjadi
kebanggaan keluarga.
12. Sahabat-sahabat terbaik sejak Aliyah Heru, Hani, Akbar, dan Anwar (5
friendship) yang sudah memberikan keceriaan dan kebahagiaan. Serta
teman-teman terbaik Aliyah yang sudah memberikan dukungan dan
semangat.
13. Teman-teman terbaik Leader Best Class Squad yang sudah memberikan
kesempatan belajar bersama, menghibur, dan memberikan dukungan
kepada penulis selama menjadi mahasiswa Manajemen Pendidikan kelas
B.
v
14. Seluruh teman-teman seperjuangan Manajemen Pendidikan Angkatan
2015 yang sudah berjuang bersama, saling membantu, dan saling
memberikan semangat dalam perkuliahan kepada penulis.
15. Teman seperjuangan KKN OCTAGON 196 yang sudah memberikan
dukungan, dan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
16. Seluruh teman-teman guru Taman Pendidikan al-Qur’an (TPQ) Al
Uswah Bintaro yang sudah memberikan dukungan, semangat,
pengalaman, dan cerita dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.
17. Semua pihak yang sudah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini, namun tidak dapat disebutkan satu persatu tapi tidak mengurangi rasa
hormat dan terimakasih dari penulis.
Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
penulis menerima setiap kritikan dan saran yang bersifat membangun. Semoga
skripsi ini dapat memberi manfaat bagi semua pihak yang terlibat. Aamiiin Yaa
Rabbal ‘Alamiiin.
Jakarta, 21 Januari 2020
Penulis
Abdur Rahman Wahid
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK i
ABSTRACT ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI vi
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR GAMBAR x
DAFTAR LAMPIRAN xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Identifikasi Masalah 4
C. Pembatasan Masalah 4
D. Rumusan Masalah 4
E. Tujuan Penelitian 4
F. Manfaat Penelitian 4
BAB II KAJIAN TEORI
A. Disiplin Kerja
1. Pengertian Disiplin Kerja 5
2. Jenis-jenis Disiplin Kerja 7
3. Macam-macam Disiplin Kerja 8
4. Prinsip-prinsip Pendisiplinan 9
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Disiplin Kerja 10
6. Indikator Disiplin Kerja 11
vii
7. Pelaksanaan Disiplin Kerja 13
8. Sanksi Disiplin Kerja 14
9. Fungsi Disiplin Kerja Guru 15
10. Aspek-aspek Disiplin Kerja Guru 15
11. Kemampuan Mengolah Waktu 16
12. Tanggungjawab dan Tugas Guru 16
13. Peran Guru 17
B. Penelitian yang Relevan 18
C. Kerangka Berpikir 19
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian 21
B. Pendekatan Penelitian 22
C. Subjek dan Objek Penelitian 22
D. Populasi dan Sampel 22
E. Variabel Penelitian 23
F. Teknik Pengumpulan Data 23
G. Instrumen Penelitian 24
H. Validitas dan Reliabilitas Data 26
I. Teknik Pengolahan Data 28
J. Teknik Analisis Data
1. Analisis Deskriptif 29
2. Uji Normalitas 30
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
1. Deskripsi Data Disiplin Kerja 32
2. Hasil Analisis Data Disiplin Kerja 33
viii
B. Hasil Uji Instrumen
1. Hasil Uji Validitas 37
2. Hasil Uji Reliabilitas 38
C. Uji Normalitas 39
D. Pembahasan Penelitian 40
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan 42
B. Saran 42
DAFTAR PUSTAKA 44
LAMPIRAN-LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penyusunan Skripsi 21
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Disiplin Kerja Guru 24
Tabel 3.3 Skor Pilihan Jawaban Disiplin Kerja Guru 26
Tabel 3.4 Interpretasi Uji Reliabilitas 28
Tabel 3.5 Tingkat Kecenderungan Variabel 30
Tabel 4.1 Data Disiplin Kerja Guru 33
Tabel 4.2 Tabel Distribusi Frekuensi Disiplin Kerja Guru 34
Tabel 4.3 Mean, Median, Modus Disiplin Kerja Guru 35
Tabel 4.4 Kategori Kecenderungan Data Disiplin Kerja Guru 36
Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Disiplin Kerja Guru 37
Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas Disiplin Kerja Guru 39
Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Shapiro-Wilk 39
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Diagram Kerangka Berpikir 20
Gambar 4.1 Distribusi Frekuensi Disiplin Kerja Guru 34
Gambar 4.2 Tingkat Kecenderungan Data Disiplin Kerja Guru 36
Gambar 4.3 Hasil Uji Normalitas Disiplin Kerja Guru Normal P-P Plot of
Regression Standardized Residual 40
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Visi dan Misi SDN Pondok Ranji 01 47
Lampiran 2 Profil SDN Pondok Ranji 01 48
Lampiran 3 Struktur Organisasi SDN Pondok Ranji 01 49
Lampiran 4 Jumlah Peserta Didik SDN Pondok Ranji 01 50
Lampiran 5 Kisi-kisi Instrumen Disiplin Kerja Guru 51
Lampiran 6 Angket Uji Coba Disiplin Kerja Guru 52
Lampiran 7 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Disiplin Kerja Guru 55
Lampiran 8 Instrumen Angket Penelitian 56
Lampiran 9 Rekapitulasi Hasil Angket Penelitian Disiplin Kerja Guru 59
Lampiran 10 Hasil Uji Deskriptif 61
Lampiran 11 Tabel Distribusi R Product Moment 62
Lampiran 12 Surat Permohonan Bimbingan Skripsi 63
Lampiran 13 Surat Permohonan Izin Penelitian 64
Lampiran 14 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian 65
Lampiran 15 Tabel Uji Referensi 66
Lampiran 16 Biodata Penulis 73
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Salah satu faktor penting dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah
adalah tenaga pendidik/guru, guna meningkatkan mutu pendidikan. Usaha
meningkatkan mutu pendidikan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia,
dalam mewujudkan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan
bangsa, dimana pendidikan mempunyai peranan penting dalam meningkatkan
ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan, dan keterampilan.
Oleh karena itu, untuk melaksanakan tugas dalam meningkatkan mutu
pendidikan maka perlu diadakan proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
Keberhasilan proses KBM ini sangat bergantung pada faktor tenaga
pendidik/guru.
Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005
Tentang Guru dan Dosen BAB IV Pasal 8 menyebutkan bahwa guru wajib
memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani
dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional.1
Peran dan fungsi guru sangat penting dan sangat menentukan dalam
proses KBM di kelas. Guru yang professional dituntut agar dalam
menyampaikan materi pelajaran dengan baik, efektif, dan efisien sehingga
peserta didik mengerti dan memahami materi yang disampaikannya. Selain
itu, guru dituntut pula untuk menguasai berbagai strategi pembelajaran agar
suasana pembelajaran di kelas lebih bergairah dan menyenangkan. Dengan
demikian, guru hendaknya mampu mengembangkan diri seiring dengan
lajunya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, seperti membaca
berbagai referensi, menulis karya ilmiah, ataupun melanjutkan studi ke
jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
1 UU RI No. 14 Tahun 2005, Guru dan Dosen, BAB IV Pasal 8
2
Secanggih apapun perkembangan teknologi yang tercipta, namun guru
masih merupakan tokoh utama dalam proses KBM di kelas untuk
menciptakan proses KBM yang efektif. Oleh karena itu, seorang guru harus
menjadi tokoh yang diteladani oleh peserta didiknya. Dengan demikian,
seorang guru harus memiliki kepribadian yang baik dan kedisiplinan yang
tinggi. Dengan kedisiplinan tinggi yang dimiliki oleh seorang guru maka
dapat mencerminkan sikap mental dalam perbuatan, tingkah laku, kepatuhan,
dan ketaatan atas norma-norma atau peraturan yang telah ditetapkan. Oleh
sebab itu, kedisiplinan guru harus diterapkan karena disiplin merupakan sikap
moral seseorang yang terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku
yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, keteraturan, dan ketertiban
berdasarkan acuan nilai moral.
Keteladanan guru sebagai pendidik sangat dibutuhkan dalam
menciptakan proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang efektif,
keteladanan guru dapat dilihat dari perilaku guru sehari-hari, seperti halnya
disiplin kerja. Disiplin kerja sangat penting peranannya, sebab proses KBM di
sekolah menjadi efektif apabila guru sebagai tokoh utama dalam proses KBM
dapat hadir tepat waktu. Namun, dalam realitanya masih terdapat kurangnya
kesadaran guru dalam hal tersebut. Kebiasaan guru datang terlambat dapat
menyebabkan kegaduhan murid dan menjadi ironis jika kebiasaan tersebut
ditiru oleh murid. Hal ini membuat proses KBM menjadi kurang efektif
dikarenakan murid keluar ruang kelas yang akibatnya mengganggu kelas lain
yang sedang belajar, serta jam belajar menjadi berkurang dari yang
semestinya.
Disiplin merupakan kunci untuk menggapai kesuksesan dalam mencapai
cita-cita bangsa Indonesia atau tujuan pendidikan. Dengan demikian, para
pendidik yang sudah terbiasa dengan pola-pola disiplin, baik disiplin tugas,
disiplin waktu, disiplin terhadap suasana kerja maupun disiplin terhadap sikap
dan tingkah laku secara tidak langsung dapat memberikan dampak yang
positif bagi sekolah.
3
Dijelaskan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 24 Tahun
2008 Tentang Standar Tenaga Administrasi Sekolah/Madrasah, yang secara
umum menyatakan bahwa “pegawai administrasi harus memiliki sikap
kedisiplinan, salah satunya adalah harus bisa mengatur waktu dan mentaati
peraturan dan asas-asas yang berlaku”.2
Berdasarkan pengamatan kondisi yang terjadi di SDN Pondok Ranji 01
Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan masih terdapatnya guru yang kurang
disiplin kerjanya, baik dalam hal kehadiran, melaksanakan tugas, maupun
dalam hal masuk atau keluar kelas setiap memulai atau mengakhiri pelajaran
yang tidak sesuai waktunya meskipun bell sebagai tanda pergantian waktu
pelajaran sudah berbunyi.
Disiplin sangat berkaitan dengan adanya aturan atau tata tertib. Jadi, guru
yang disiplin dapat diartikan sebagai guru yang menaati aturan yang dibuat
oleh sekolah. Sebaliknya, guru yang tidak disiplin adalah guru yang sering
kali melanggar aturan yang dibuat oleh sekolah.3
Peraturan yang dibuat oleh sekolah pada umumnya memberikan
pengarahan kepada guru untuk tetap bersikap sesuai dengan tugas dan
fungsinya, seperti datang ke sekolah tepat waktu, peraturan berseragam,
peraturan bertata karma, peraturan mengajar, dan sebagainya. Disiplin
membuat guru lebih professional, belajar untuk menghargai diri sendiri dan
menghargai orang lain, serta guru dapat meningkatkan kualitas sekolah.
Dengan pembiasaan menerapkan disiplin sejak dini diharapkan guru dapat
menjadi pribadi yang bertanggungjawab terhadap tugas yang diberikan
kepadanya, serta dapat mendorong gairah kerja, semangat kerja, dan
mewujudkan tujuan sekolah.
Mengacu pada latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut masalah tersebut yang
2 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 24 Tahun 2008 Tentang Standar Tenaga
Administrasi Sekolah/Madrasah. 3 Masykur Arif Rahman, Kesalahan-kesalahan Fatal Paling Sering Dilakukan Guru dalam
Kegiatan Belajar-Mengajar, (Yogyakarta: Diva Press, 2011), h. 63
4
dirumuskan dalam judul “Disiplin Kerja Guru SDN Pondok Ranji 01
Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat diidentifikasikan
masalah-masalah yang relevan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Tingkat kedisiplinan guru belum optimal pada saat mengawali dan
mengakhiri pembelajaran.
2. Perhatian guru terhadap waktu dalam proses pembelajaran masih kurang.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang telah diuraikan dalam
bahasan sebelumnya, maka penelitian ini dibatasi pada disiplin kerja guru
SDN Pondok Ranji 01 Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas, maka rumusan
masalah pada penelitian ini adalah bagaimana disiplin kerja guru SDN
Pondok Ranji 01 Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan?
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat disiplin kerja guru
SDN Pondok Ranji 01 Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan.
F. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai
pihak, yaitu:
1. Bagi pembaca, diharapkan dapat menambah wawasan, pengalaman, dan
pengetahuan tentang disiplin kerja guru.
2. Bagi sekolah, sebagai bahan evaluasi dalam meningkatkan disiplin kerja
guru.
5
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Disiplin Kerja
1. Pengertian Disiplin Kerja
Disiplin merupakan kunci keberhasilan diri seseorang dalam mencapai
suatu tujuan, karena dengan kedisiplinan yang baik dapat mencerminkan
tingkah laku, kepatuhan dan keteladanan, serta tanggungjawab atas tugas
yang diberikannya. Semakin tinggi tingkat kedisiplinan yang dimiliki
seseorang, maka semakin tinggi pula tingkat prestasi yang dapat
dicapainya.
Menurut Singodimedjo dalam Sutrisno menjelaskan bahwa, “disiplin
adalah sikap kesediaan dan kerelaan seseorang untuk mematuhi dan
menaati norma-norma peraturan yang berlaku di sekitarnya”.4
Sedangkan menurut siagan dalam Sutrisno mengatakan bahwa,
“disiplin mempunyai dua pengertian. Arti yang pertama, melibatkan
belajar atau mencetak perilaku dengan menerapkan imbalan atau
hukuman. Arti kedua lebih sempit lagi, yaitu disiplin ini hanya bertalian
dengan tindakan hukuman terhadap pelaku kesalahan”.5
Menurut Veithzal Rivai dan Ella Jauvani Sagala menjelaskan bahwa,
“disiplin kerja adalah alat komunikasi pemimpin dengan pegawai agar
bersedia untuk mengubah perilaku, serta sebagai upaya untuk
meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua
peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku”.6
4 Edy Sutrisno, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PrenadaMedia Group, 2015), h.
86 5 ibid, h. 87 6 Veithzal Rivai dan Ella Jauvani Sagala, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk
Perusahaan: dari Teori ke Praktik, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), h. 825
6
Menurut Sedarmayanti, “disiplin merupakan bentuk pengendalian diri
agar pelaksanaan pekerjaan pegawai selalu berada dalam koridor
peraturan perundang-undangan yang berlaku”.7
Sedangkan menurut Wursanto dalam Darsono menjelaskan bahwa,
“disiplin adalah suatu keadaan yang menyebabkan atau memberikan
dorongan kepada karyawan untuk berbuat dan melakukan segala kegiatan
yang sesuai dengan norma-norma atau aturan-aturan yang telah
ditetapkan”.8
Sementara itu, kata “kerja” sebagai kata dasar umumnya melekat pada
kata “pekerjaan”, yang dimaksud dengan kerja dalam hal ini adalah suatu
aktifitas yang dilakukan seseorang untuk memperoleh nilai positif dari
aktifitas tersebut.9
Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja
adalah taat terhadap peraturan yang berlaku dan yang telah ditetapkan
yang dilakukan seseorang untuk memperoleh nilai yang positif.
Dengan demikian, guru harus memiliki disiplin kerja yang baik
dengan menaati peraturan dan tata tertib sekolah yang berlaku, agar dapat
menjalankan tugas dan tanggungjawabnya sesuai dengan aturan. Oleh
karena itu, guru harus memiliki komitmen dalam menaati peraturan dan
tata tertib sekolah tanpa adanya kesalahan atau pelanggaran sedikitpun
yang dapat menyebabkan kondisi kelas tidak kondusif serta dapat
merugikan diri sendiri, teman sejawat, murid, orang lain, dan lingkungan
sekolah. Dengan disiplin kerja guru yang baik, maka tujuan sekolah
dapat dicapai secara optimal. Selain itu, disiplin juga dapat mendorong
gairah kerja, dan semangat kerja sebagai cerminan diri memiliki rasa
tanggungjawab terhadap tugasnya, serta mampu menghasilkan prestasi
kerja yang tinggi.
7 Sedarmayanti, Manajemen Sumber Daya Manusia, Reformasi Birokrasi dan Manajemen
Pegawai Negeri Sipil, (Bandung: PT Reflika Aditama, 2011), h. 381 8 Darsono dan Tjatjuk Siswandoko, Manajemen Sumber Daya Manusia Abad 21, (Jakarta:
Nusantara Consulting, 2011), h. 129 9 Lijan Poltak Sinambela, Kinerja Pegawai: Teori Pengukuran dan Implikasi, (Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2012), h. 239
7
2. Jenis-jenis Disiplin Kerja
Menurut Avin Fadilla Helmi dalam Rahayu menyebutkan bahwa
disiplin kerja terdiri dari dua macam, yaitu sebagai berikut:10
a. Disiplin Diri
Disiplin diri merupakan disiplin yang dikontrol oleh diri sendiri
sebagai bentuk aktualisasi dari tanggungjawab pribadi dan dapat
mengatur diri untuk kepentingan kelompok. Penanaman nilai-nilai
disiplin dapat berkembang apabila didukung oleh situasi lingkungan
yang kondusif. Disiplin diri mempunyai peran yang penting dalam
mencapai tujuan organisasi. Manfaat pegawai apabila mempunyai
disiplin diri, yaitu penghargaan dari organisasi, bentuk penghargaan
terhadap orang lain, dan penghargaan terhadap kemampuan diri.
b. Disiplin Kelompok
Disiplin kelompok dapat tercapai apabila disiplin diri telah tumbuh
dalam diri para pegawai. Suatu kelompok dapat menghasilkan
pekerjaan yang optimal, jika masing-masing anggota kelompok dapat
memberikan andil sesuai hak dan tanggungjawabnya.
Disiplin diri dan disiplin kelompok memiliki sifat saling melengkapi
dan menunjang satu sama lain. Disiplin diri tidak dapat dikembangkan
secara optimal tanpa dukungan disiplin kelompok. Sebaliknya, disiplin
kelompok tidak dapat dikembangkan tanpa adanya dukungan dari
disiplin diri.
Dalam setiap organisasi, yang diinginkan pastilah disiplin diri karena
timbul dari diri sendiri atas dasar kerelaan, kesadaran, dan bukan timbul
atas dasar paksaan.
10 Septi Rahayu, “Pengaruh Kompetensi Profesional Guru Terhadap Disiplin Kerja Guru
SDN Se-Gugus Gatot Subroto Kecamatan Kutasari Kabupaten Purbalingga”, Skripsi, FIP-UNY,
2014, h. 14
8
3. Macam-macam Disiplin Kerja
Setidaknya terdapat beberapa macam dalam disiplin kerja. Menurut
Anwar Prabu Mangkunegara menyebutkan bahwa terdapat dua bentuk
disiplin kerja, yaitu disiplin preventif, dan disiplin korektif. Adapun
dalam bukunya Darsono dan Tjatjuk Siswandoko menambahkan macam-
macam disiplin kerja yang terdiri dari disiplin preventif, disiplin positif,
dan disiplin progresif.
a. Disiplin Preventif
Disiplin preventif adalah suatu upaya untuk menggerakan pegawai
mengikuti dan mematuhi pedoman kerja, aturan-aturan yang telah
digariskan oleh perusahaan.11 Sedangkan menurut Darsono dan
Tjatjuk Siswandoko, disiplin preventif merupakan cara manajemen
untuk menciptakan iklim organisasi yang kondusif untuk
meningkatkan produktivitas kerja.12
b. Disiplin Korektif
Disiplin korektif adalah suatu upaya menggerakan pegawai dalam
menyatukan suatu peraturan dan mengarahkan untuk tetap mematuhi
peraturan sesuai dengan pedoman yang berlaku pada perusahaan.13
c. Disiplin Positif
Disiplin positif ialah pembinaan mental karyawan yang kinerjanya
tidak memuaskan. Tujuannya adalah membantu karyawan untuk
memperbaiki diri, bukan pemberian sanksi.14
d. Disiplin Progresif
Disiplin progresif ialah intervensi manajemen kepada karyawan yang
kinerjanya tidak memuaskan organisasi sebelum karyawan yang
bersangkutan diberi sanksi atau diberhentikan. Tujuannya adalah
11 Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, (Bandung:
PT Remaja Rosdakarya, 2011) h. 129 12 Darsono dan Tjatjuk Siswandoko, op.cit, h. 130 13 Anwar Prabu Mangkunegara, loc.cit 14 Darsono dan Tjatjuk Siswandoko, op.cit, h. 131
9
untuk memberikan kesempatan kepada SDM untuk memperbaiki
kinerja sebelum terkena hukuman atau pemberhentian.15
Kedisiplinan yang terdapat di SDN Pondok Ranji 01 Ciputat Timur
Kota Tangerang Selatan merupakan disiplin preventif, karena guru-guru
diarahkan untuk mematuhi peraturan sekolah yang berlaku dan guru yang
melanggar peraturan sekolah tersebut belum diberikan sanksi oleh kepala
sekolah, melainkan dievaluasi kinerjanya dan dibantu untuk memperbaiki
dirinya serta untuk meningkatkan produktivitas kerja.
4. Prinsip-prinsip Pendisiplinan
Dengan adanya tata tertib yang ditetapkan, maka para guru dapat
bersikap disiplin dan mematuhi tata tertib tersebut. Menurut Soejono
dalam Alrisna, mengemukakan prinsip-prinsip pendisiplinan, yaitu
sebagai berikut:16
a. Pendisiplinan dilakukan secara pribadi. Pendisiplinan ini dilakukan
dengan menghindari menegur kesalahan dihadapan orang banyak,
karena bila hal tersebut dilakukan menyebabkan pegawai yang
bersangkutan malu dan tidak menutup kemungkinan dapat sakit hati.
b. Pendisiplinan yang bersifat membangun. Selain menunjukkan
kesalahan yang dilakukan pegawai, haruslah disertai dengan memberi
petunjuk penyelesaiannya, sehingga pegawai tidak merasa bingung
dalam menghadapi kesalahan yang dilakukan.
c. Keadilan dalam pendisiplinan. Dalam melakukan tindakan
pendisiplinan, hendaknya dilakukan secara adil tanpa pilih kasih, serta
tidak membeda-bedakan antar tenaga kerja/pegawai.
d. Pendisiplinan dilakukan pada waktu pegawai hadir. Pimpinan
hendaknya melakukan pendisiplinan ketika pegawai yang melakukan
kesalahan hadir, sehingga secara pribadi ia mengetahui kesalahannya.
15 ibid, h. 132 16 Alrisna Sita Dewi, “Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja Terhadap Kepuasan Kerja
Guru SMP Negeri 1 Wedi Kabupaten Klaten”, Skrips, FIP-UNY, 2012, h. 29
10
e. Setelah pendisiplinan hendaknya dapat bersikap wajar. Hal itu
dilakukan agar proses kerja dapat berjalan lancar, seperti biasa dan
tidak kaku dalam bersikap.
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Disiplin Kerja
Menurut Singodimedjo dalam Sutrisno menjelaskan bahwa faktor
yang mempengaruhi disiplin pegawai adalah:17
a. Besar kecilnya pemberian kompensasi
Besar kecilnya kompensasi dapat memengaruhi tegaknya disiplin.
Para karyawan akan mematuhi segala peraturan yang berlaku, bila ia
merasa mendapat jaminan balas jasa yang setimpal dengan jerih
payahnya yang telah dikontribusikan bagi perusahaan.
b. Ada tidaknya keteladanan pimpinan dalam perusahaan
Peranan keteladanan pimpinan sangat berpengaruh besar dalam
perusahaan, bahkan sangat dominan dibandingkan dengan semua
faktor yang mempengaruhi disiplin dalam perusahaan, karena
pimpinan dalam suatu perusahaan masih menjadi panutan bagi
karyawan.
c. Ada tidaknya aturan pasti yang dapat dijadikan pegangan
Pembinaan disiplin tidak akan dapat terlaksana dalam perusahaan, bila
tidak ada aturan tertulis yang pasti untuk dijadikan pegangan bersama.
d. Keberanian pimpinan dalam mengambil tindakan
Bila ada seorang karyawan yang melanggar disiplin, maka perlu ada
keberanian pimpinan untuk mengambil tindakan yang sesuai dengan
tingkat pelanggaran yang dibuatnya.
e. Ada tidaknya pengawasan pimpinan
Dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan perlu ada
pengawasan, yang akan mengarahkan para karyawan agar dapat
melaksanakan pekerjaan dengan tepat dan sesuai dengan yang telah
ditetapkan.
17 Edy Sutrisno, op.cit, h.89-92
11
f. Ada tidaknya perhatian kepada para karyawan
Pimpinan yang berhasil memberikan perhatian yang besar kepada para
karyawan akan dapat menciptakan disiplin kerja yang baik. Karena
seorang karyawan tidak hanya puas dengan penerimaan kompensasi
yang tinggi, pekerjaan yang menantang, tetapi juga mereka masih
membutuhkan perhatian yang besar dari pimpinannya sendiri.
g. Diciptakan kebiasaan-kebiasaan yang mendukung tegaknya disiplin
Menciptakan kebiasaan-kebiasaan positif seperti: saling menghormati,
melontarkan pujian sesuai dengan tempat dan waktunya, sering
mengikutsertakan karyawan dalam pertemuan-pertemuan, dan
memberikan informasi bila ada urusan dan meninggalkan tempat kerja
kepada rekan sekerja.
Kedisiplinan guru sangat diperlukan dalam menjalankan profesi
keguruannya yang telah dibebankan kepadanya dalam sebuah lembaga
pendidikan untuk mencapai tujuan, yakni menjadi guru professional.
Sehingga dalam menjalankan sebuah aktifitas guru harus mematuhi
ketetapan atau peraturan yang berlaku dan yang sudah ditetapkan, seperti
jam masuk, pulang dan jam istirahat, peraturan berpakaian dan
bertingkah laku, serta pelaksanaan aktifitas pribadi juga harus mengacu
kepada ketetapan atau peraturan yang berlaku dan sudah ditetapkan oleh
sekolah.
6. Indikator Disiplin Kerja
Agar tujuan pendidikan dapat tercapai, maka guru dituntut untuk
memiliki disiplin yang tinggi, serta komitmen yang disertai dengan
kemampuan dalam menaati peraturan yang telah ditetapkan. Berikut ini
yang berkaitan dengan disiplin kerja menurut Sudarwan Danim, yaitu:18
a. Tepat waktu. Dalam hal ini guru datang ke sekolah tepat waktu, tertib,
dan teratur.
18 Sudarwan Danim, Pengembangan Profesi Guru: dari Pra-Jabatan, Induksi, ke Profesional
Madani, (Jakarta: Kencana, 2012), h. 138-139
12
b. Taat asas atas janji. Sikap setia guru dalam melaksanakan perintah
dari kepala sekolah.
c. Mengikuti prosedur standar. Hal ini dapat dilihat melalui besarnya
tanggungjawab guru terhadap tugas yang diamanahkan kepadanya.
d. Bekerja atas dasar standar mutu. Bekerja mengacu pada Standar
Nasional Pendidikan (SNP).
e. Bekerja sesuai dengan standar hasil. Mencapai target di akhir tahun
ajaran.
f. Tepat sasaran. Melakukan pekerjaan sesuai dengan tugas dan
tanggungjawab.
g. Tidak melanggar aturan. Berpakaian rapih di tempat kerjanya.
h. Tidak melakukan sesuatu yang dilarang, seperti berkelahi, mencuri,
dan lain-lain.
Pendapat lain dijelaskan oleh Bejo Siswanto dalam Lijan Poltak, baik
tidaknya disiplin kerja dapat diukur melalui sebagai berikut:19
a. Frekuensi kehadiran. Salah satu tolok ukur untuk mengetahui tingkat
kedisiplinan pegawai adalah semakin tinggi frekuensi kehadirannya
atau rendahnya tingkat kemangkiran maka pegawai tersebut telah
memiliki disiplin kerja yang tinggi.
b. Tingkat kewaspadaan. Pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya
selalu penuh perhitungan dan ketelitian memiliki tingkat kewaspadaan
yang tinggi baik terhadap dirinya maupun terhadap pekerjaannya.
c. Ketaatan pada standar kerja. Dalam melaksanakan pekerjaannya,
seorang pegawai diharuskan menaati semua standar kerja yang telah
ditetapkan sesuai dengan aturan dan pedoman kerja agar kecelakaan
kerja tidak terjadi atau dapat dihindari.
d. Ketaatan pada peraturan kerja. Hal ini dimaksudkan untuk
kenyamanan dan kelancaran dalam bekerja.
19 Lijan Poltak Sinambela, Manajemen Sumber Daya Manusia: Membangun Tim Kerja yang
Solid untuk Meningkatkan Kinerja, (Jakarta: Bumi Aksara, 2018), h. 356
13
e. Etika kerja. Etika kerja diperlukan oleh setiap pegawai dalam
melaksanakan pekerjaannya agar tercipta suasana harmonis, saling
menghargai antarsesama pegawai.
Berdasarkan indikator disiplin kerja yang telah disebutkan di atas,
maka indikator disiplin kerja yang digunakan pada penelitian ini adalah:
a. Ketepatan waktu dalam bekerja.
b. Memanfaatkan sarana dan prasarana sekolah.
c. Menghasilkan pekerjaan yang memuaskan.
d. Tanggungjawab kerja.
e. Ketaatan pada peraturan sekolah.
Untuk menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya, maka guru harus
memiliki indikator-indikator tersebut. Dengan menerapkan indikator-
indikator tersebut, maka diharapkan guru memiliki disiplin kerja yang
baik.
7. Pelaksanaan Disiplin Kerja
Sebuah organisasi atau instansi yang baik tentu berusaha menciptakan
tata tertib atau peraturan yang harus ditaati oleh semua karyawan dalam
organisasi tersebut. Menurut Singodimedjo dalam Sutrisno menjelaskan,
peraturan-peraturan yang berkaitan dengan disiplin antara lain:20
a. Peraturan jam masuk, pulang, dan jam istirahat.
b. Peraturan dasar tentang berpakaian, dan bertingkah laku dalam
pekerjaan.
c. Peraturan cara-cara melakukan pekerjaan dan berhubungan dengan
unit kerja lain.
d. Peraturan tentang apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan
oleh para pegawai selama dalam organisasi dan sebagainya.
Apabila karyawannya mengikuti peraturan pimpinannya dengan
sukarela dan kesadaran, maka dapat dikatakan disiplin kerjanya baik.
20 Edy Sutrisno, op.cit, h.94
14
8. Sanksi Disiplin Kerja
Dalam mencapai tujuan pendisiplinan, menurut Sondang P. Siagian
ada beberapa langkah pendisiplinan yang harus diterapkan mulai dari
yang ringan hingga sampai yang terberat, seperti:21
a. Peringatan lisan oleh Pembina.
b. Pernyataan tertulis ketidakpuasan oleh atasan langsung.
c. Penundaan kenaikan gaji berkala.
d. Penundaan kenaikan pangkat.
e. Pembebasan dari jabatan.
f. Pemberhentian sementara.
g. Pemberhentian atas permintaan sendiri.
h. Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri.
i. Pemberhentian tidak hormat.
Disiplin adalah sikap dan perilaku yang muncul karena kesadaran dan
kerelaan diri sendiri agar hidup rapih dan teratur serta mampu
menempatkan sesuatu sesuai dengan kondisi seharusnya. Kedisiplinan
dalam dunia pendidikan sangat diperlukan karena bukan hanya untuk
menjaga kondisi suasana belajar dan mengajar berjalan dengan lancar,
tetapi juga untuk menciptakan pribadi yang kuat bagi setiap murid. Oleh
karena itu, kedisiplinan terbentuk melalui proses dari serangkaian
perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kesetiaan, kepatuhan,
ketertiban, dan keteraturan.
Disiplin tidak hanya berhubungan dengan aturan-aturan melainkan
juga berhubungan dengan nilai-nilai dan norma. Apabila aturan dan
norma dipersepsikan oleh tenaga kerja dapat merugikan diri, tidak
bermanfaat bagi diri, maka tenaga kerja tersebut cenderung tidak
mentaati peraturan yang berlaku. Begitu juga sebaliknya, kondisi kerja
yang tertib dengan adanya kepatuhan dan ketaatan dalam menjalankan
tugas, kewajiban, dan peraturan sehingga mampu menghasilkan prestasi
21 Sondang P. Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), h.
306-307
15
kerja yang tinggi. Kepatuhan sebagai proses dari guru dalam
melaksanakan peraturan tanda adanya pelanggaran yang merugikan
secara langsung terhadap diri sendiri, teman, dan lingkungan sekolah.
9. Fungsi Disiplin Kerja Guru
Dalam mewujudkan keberhasilan suatu sekolah, guru dituntut untuk
memiliki disiplin kerja yang tinggi, karena dengan memliki disiplin kerja
yang tinggi dapat meningkatkan produktifitas, kreatifitas, aktifitas, serta
motivasi guru dalam mengajar. Dengan demikian proses Kegiatan
Belajar Mengajar (KBM) menjadi efektif dan efisien, sehingga dapat
mewujudkan keberhasilan sekolah dalam mencapai tujuan pendidikan.
Menurut Tohardi dalam Sutrisno, menjelaskan bahwa “disiplin
dibutuhkan untuk tujuan organisasi yang lebih jauh guna menjaga
efisiensi dengan mencegah dan mengoreksi tindakan-tindakan individu
dalam iktikad tidak baiknya dalam kelompok, serta lebih jauh lagi
disiplin berusaha untuk melindungi perilaku yang baik dengan
menetapkan respons yang dikehendaki”.22
Oleh karena itu, betapa pentingnya disiplin kerja guru sehingga guru
yang memiliki disiplin kerja yang tinggi diharapkan mampu
meningkatkan profesionalisme, kinerja, efektifitas, dan efisiensi
pelaksanaan tugas guru.
10. Aspek-aspek Disiplin Kerja Guru
Disiplin kerja sebagai ketaatan dalam menjalankan peraturan yang
meliputi beberapa aspek. Menurut Aritonang, aspek-aspek disiplin kerja
adalah sebagai berikut:23
a. Disiplin terhadap tugas kedinasan yang meliputi: mentaati peraturan
kerja, menyiapkan kelengkapan mengajar, dan melaksanakan tugas-
tugas pokok.
22 Edy Sutrisno, op.cit, h. 88 23 Keke T. Aritonang, “Kompensasi Kerja, Disiplin Kerja Guru, dan Kinerja Guru SMP
Kristen BPK Penabur Jakarta”, Jurnal Pendidikan Penabur No.4, Juli 2005, h. 13
16
b. Disiplin terhadap waktu yang meliputi: menepati waktu tugas,
memanfaatkan waktu dengan baik, dan menyelesaikan tugas tepat
waktu.
c. Disiplin dalam melayani masyarakat sekolah, seperti melayani peserta
didik.
Aspek-aspek disiplin kerja guru di atas harus dimiliki oleh guru dalam
menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya. Hal ini dinyatakan Thoha
bahwa “salah satu tolak ukur dari kedisiplinan adalah kehadiran dan
kepulangan pegawai tepat waktu sesuai dengan jadwal yang
ditentukan”.24 Oleh karena itu, dengan menerapkan aspek-aspek disiplin
kerja tersebut maka dapat dikatakan guru memiliki displin kerja yang
baik.
11. Kemampuan Mengolah Waktu
Menurut Kenedy, seorang pakar manajemen waktu dari Amerika
Serikat menyatakan bahwa “kebiasaan terlambat bisa berdampak lebih
panjang pada citra diri seseorang, apabila sesorang sering kali tidak dapat
datang tepat waktu maka orang dapat saja menilai bahwa ia tidak
menepati komitmennya terhadap janji”.25
Kebiasaan menepati waktu merupakan cara yang paling sederhana
untuk mendapatkan penghormatan dan kesan yang dari orang lain. Rasa
hormat dan kesan yang baik sering kali memberikan dampak yang positif
bagi masa depan kita, karena dengan menepati waktu dapat membuat
kesan percaya orang lain kepada kita.
12. Tanggungjawab dan Tugas Guru
Guru adalah seseorang yang memiliki tanggungjawab dalam upaya
mencerdaskan kehidupan peserta didik. Oleh karena itu, guru dengan
penuh dedikasi dan loyalitas berusaha membimbing dan membina peserta
24 Miftah Thoha, Manajemen Kepegawaian Sipil di Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2007), h.
76 25 Veithzal Rivai, dan Ella Jauvani Sagala, op.cit, h. 394
17
didik agar dimasa mendatang menjadi orang yang berguna bagu nusa dan
bangsa. Hal ini tergambar dalam UU No.14 Tahun 2005 Tentang Guru
dan Dosen, Pasal 1 dijelaskan bahwa guru adalah pendidik professional
dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak
usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah.26
13. Peran Guru
Guru yang kompeten dapat menciptakan suasana belajar yang
kondusif, efektif dan efisien dalam mengelola kelasnya dengan baik,
sehingga dapat tercapai hasil Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara
optimal. Dengan demikian, guru dapat melaksanakan perannya:27
a. Sebagai fasilitator, yang menyediakan kemudahan-kemudahan bagi
peserta didik dalam proses belajar mengajar.
b. Sebagai pembimbing, yang membantu siswa mengatasi kesulitan pada
proses belajar mengajar.
c. Sebagai penyedia lingkungan, yang berupaya menciptakan lingkungan
belajar yang menantang bagi siswa agar mereka melakukan kegiatan
belajar dengan semangat.
d. Sebagai model, yang mampu memberikan contoh yang baik kepada
peserta didik agar berperilaku sesuai dengan norma yang ada dan
berlaku di dunia pendidikan.
e. Sebagai motivator, yang turut menyebarluaskan usaha-usaha
pembaruan kepada masyarakat khususnya kepada subjek didik, yaitu
siswa.
f. Sebagai agen perkembangan kognitif, yang menyebarluaskan ilmu dan
teknologi kepada peserta didik dan masyarakat.
26 UU No. 14 Tahun 2005, Pasal 1 27 Muhammad Anwar, Menjadi Guru Profesional, (Jakarta: PrenadaMedia Group, 2018), h. 2
18
g. Sebagai manajer, yang memimpin kelompok siswa dalam kelas
sehingga keberhasilan proses belajar mengajar tercapai.
B. Penelitian yang Relevan
Ada beberapa penelitian sebelumnya yang memilki relevansi dengan
penelitian ini adalah:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Rohadi (2008) yang berjudul “Pengaruh
Manajemen Waktu dan Motivasi Terhadap Kompetensi Profesional Guru
di SMA Kota Pekalongan”. Menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
secara simultan manajemen waktu dan motivasi terhadap kompetensi
professional guru di SMA Kota Pekalongan sebesar 24,1%.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Alrisna Sita Dewi (2012) yang berjudul
“Pengaruh motivasi dan disiplin kerja terhadap Kepuasaan Kerja Guru
SMP Negeri 1 Wedi Kabupaten Klaten”. Menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh positif antara motivasi dan disiplin kerja terhadap kepuasaan
kerja guru. Hasil penelitian menunjukkan disiplin kerja guru yang
termasuk dalam kategori sedang memiliki sumbangan parsial sebesar
5,3%.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Septi Rahayu (2014) yang berjudul
“Pengaruh Kompetensi Profesional Guru Terhadap Disiplin Kerja Guru
SDN se-Gugus Gatot Subroto Kecamatan Kutasari Kabupaten
Purbalingga”. Menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara
kompetensi professional guru dengan disiplin kerja sebesar 0,672. Serta
terdapat pengaruh kompetensi professional guru terhadap disiplin kerja
sebesar 45,2%.
4. Penelitian yang dilakukan oleh Israwati (2010) yang berjudul “Disiplin
Kerja Guru di SMA Negeri 1 Batu Bersurat Kecamatan XIII Koto
Kampar Kabupaten Kampar”. Menunjukkan bahwa disiplin kerja guru di
SMA Negeri 1 Batu Bersurat Kecamatan XIII Koto Kampar Kabupaten
Kampar tergolong “sedang” dengan persentase 50,19%
19
C. Kerangka Berpikir
Profesi guru adalah profesi yang yang tidak dapat dilakukan oleh
sembarang orang, sebab untuk menjadi guru harus memenuhi syarat-syarat
menjadi guru. Tugas dan peran guru yang cukup banyak seperti, mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik. Tugas dan peran guru harus dilaksanakan dengan baik, penuh
tanggungjawab, motivasi tinggi, jujur, dan disiplin kerja yang tinggi. Selain
itu, guru juga dituntut untuk menjadi guru yang professional.
Saat ini masih ada guru yang datang dan pulang sekolah tidak tepat
waktu, sehingga pelajaran pun dimulai dengan tidak tepat waktu pula dan
alokasi waktu dalam penyampaian pelajaran ikut berkurang. Tata tertib atau
peraturan sekolah yang belum sepenuhya dilaksanakan oleh guru. Disiplin
kerja guru yang baik dapat dilihat ketika seorang guru dapat tepat waktu
dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya, guru dapat memanfaat sarana
dan prasarana sekolah, guru dapat menghasilkan pekerjaan yang memuaskan,
guru dapat bertanggungjawab atas pekerjaan yang dilakukan, dan guru dapat
menaati peraturan sekolah yang berlaku.
Disiplin kerja guru yang baik dapat mempercepat tujuan pendidikan,
sebaliknya disiplin kerja guru yang kurang baik dapat memperlambat dan
menghalangi tujuan pendidikan. Guru yang mempunyai disiplin kerja tinggi
dapat meningkatkan semangat kerja, sehingga guru dapat melaksanakan
tugasnya secara optimal.
Dengan membiasakan mengikuti, mematuhi, dan mentaati peraturan-
peraturan yang berlaku maka dapat membentuk sifat disiplin dalam diri guru
tersebut. Selain itu, dengan diciptakannya kebiasaan-kebiasaan yang
mendukung tegaknya disiplin dapat menciptakan lingkungan yang kondusif
yang nyaman, aman, tenang, tentram, tertib, dan teratur, sehingga
keberhasilan-keberhasilan sekolah dapat lebih mudah tercapai.
20
Adapun kerangka berpikir di atas dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.1
Diagram Kerangka Berpikir
Disiplin Kerja Guru
1. Tepat waktu dalam
bekerja.
2. Memanfaatkan sarana
dan prasarana sekolah.
3. Menghasilkan pekerjaan
yang memuaskan.
4. Bertanggungjawab
dalam bekerja.
5. Taat terhadap peraturan
sekolah.
21
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian dilaksanakan di SDN Pondok Ranji 01 Ciputat Timur
Tangerang Selatan yang beralamat di Jalan Raya W.R. Supratman No. 66
RT.001/01, Pondok Ranji, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Banten,
15412. Kegiatan penelitian ini dimulai pada bulan Juli 2019 sampai Februari
2020, yang tergambar dalam tabel berikut:
Tabel 3.1
Jadwal Kegiatan Penyusunan Skripsi
No Kegiatan Waktu Penelitian (2019) (2020)
Juli Ags Sep Okt Nov Des Jan Feb
1 Studi
Pendahuluan
2 Perbaikan BAB
I, II, dan III
3 Penyusunan
Instrumen
4 Penyerahan Izin
Penelitian
5 Penyebaran
Angket
6 Pengolahan
Data
7 Penyusunan
BAB IV dan V
8 Ujian
Munaqosah
22
B. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif
adalah penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data yang berupa
angka, atau data berupa kata-kata atau kalimat yang dikonversi menjadi data
yang berbentuk angka. Data yang berbentuk angka tersebut kemudian diolah
dan dianalisis untuk mendapatkan suatu informasi ilmiah di balik angka-
angka tersebut.28
C. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah guru SDN Pondok Ranji 01 Ciputat
Timur Kota Tangerang Selatan. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah
Disiplin Kerja Guru.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.29
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru SDN Pondok Ranji
01 Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan yang berjumlah 40 orang.
2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari suatu populasi yang diambil dengan
cara tertentu sebagaimana yang telah ditetapkan oleh peneliti.30
Menurut Sugiono “makin besar jumlah sampel mendekati populasi,
maka peluang kesalahan generalisasi semakin kecil dan sebaliknya makin
28 Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder,
(Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2016), h. 20 29 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2016),
h.80 30 R. Gunawan Sudarmanto, Statistik Terapan Berbasis Komputer dengan Program IBM
SPSS Statistic 19, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013), h. 30
23
kecil jumlah sampel menjauhi populasi, maka makin besar kesalahan
generalisasi (diberlakukan umum)”.31
Dengan demikian, sampel dalam penelitian ini berjumlah 30 orang.
E. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang
hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.32
Adapun dalam penelitian ini terdapat satu variabel, yaitu variabel disiplin
kerja guru.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Kuesioner (Angket)
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya.33 Kuesioner yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kuesioner tertutup yang dijawab secara langsung
oleh responden dengan memilih jawaban dengan tepat yang sudah
disediakan dari setiap pertanyaan atau pernyataan yang diajukan.
2. Dokumentasi
Metode dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data penelitian
mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku,
surat, koran, majalah, prasasti, notulen rapat, leger nilai, agenda, dan
lain-lain.34 Metode dokumentasi yang digunakan untuk mengumpulkan
data berupa profil sekolah, visi dan misi sekolah, serta struktur
organisasi.
31 Sugiyono, op.cit, h. 86 32 ibid, h. 38 33 ibid, h. 142 34 Johni Dimyati, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Aplikasinya Pada Pendidikan Anak
Usia Dini (PAUD), (Jakarta: Prena Media Group, 2013), h. 100
24
G. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat ukur yang digunakan untuk
mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati, secara spesifik semua
fenomena tersebut adalah variabel penelitian. Jumlah instrumen penelitian
tergantung pada jumlah variabel pada penelitian tersebut.35
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar angket
disiplin kerja.
1. Definisi Operasional
Disiplin kerja guru dalam penelitian ini adalah taat terhadap peraturan
dan tata tertib sekolah yang berlaku, agar dalam menjalankan tugas dan
tanggungjawabnya sesuai dengan aturan. Adapun indikator dari variabel
ini meliputi: Tepat waktu dalam bekerja, memanfaatkan sarana dan
prasarana sekolah, menghasilkan pekerjaan yang memuaskan,
bertanggungjawab dalam bekerja, dan taat terhadap peraturan sekolah
2. Kisi-kisi Instrumen
Berikut ini kisi-kisi instrumen untuk penelitian yang dijadikan soal
pernyataan:
Tabel 3.2
Kisi-kisi Instrumen
(Disiplin Kerja Guru)
Indikator Kisi-kisi
Nomor Item Jumlah
Butir
Pernyataan + -
Ketepatan waktu
dalam bekerja.
Waktu masuk
sekolah
1 1
Waktu memulai
mengajar dan
mengerjakan tugas
2, 4 3, 5 4
35 Sugiyono, op.cit, h. 102
25
Waktu pulang
sekolah
6 7 2
Memanfaatkan
sarana dan
prasarana sekolah.
Menggunakan
fasilitas sekolah
8, 10,
11, 12
9, 13 6
Menghasilkan
pekerjaan yang
memuaskan.
Bekerja sesuai
standar hasil dan
tepat sasaran
14,
15, 16
3
Tanggungjawab
kerja.
Menata dan
memperbaiki
peralatan dan
sarana sekolah
17,
19, 20
18 4
Tanggungjawab
atas pekerjaan
22,
23, 24
21 4
Ketaatan terhadap
peraturan sekolah
Mematuhi
peraturan sekolah
25,
26, 27
3
Menaati tata tertib
sekolah
29, 30 28 3
Jumlah 22 8 30
3. Skala Disiplin Kerja
Skala yang digunakan untuk mengukur hasil kuesioner disiplin kerja guru
menggunakan skala Likert.
26
Tabel 3.3
Skor Pilihan Jawaban
(Disiplin Kerja Guru)
Pilihan Jawaban Skor Pertanyaan / Pernyataan
Positif Negatif
Selalu (SL) 4 1
Sering (SR) 3 2
Kadang-kadang (KD) 2 3
Tidak Pernah (TP) 1 4
H. Validitas dan Reliabilitas Data
1. Uji Validitas Data
Validitas adalah pengujian yang dilakukan guna untuk mengetahui
seberapa cermat suatu instrumen dalam mengukur apa yang ingin
diukur.36 Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk
mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut
dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. 37
Di dalam penelitian ini uji validitas yang digunakan menggunakan
bantuan program SPSS ver.23 dengan rumus Product Moment, yaitu
sebagai berikut:
𝑟𝑥𝑦 =NƩXY − (ƩX)(ƩY)
√[𝑁ƩX2 − (ƩX)2] [𝑁ƩY2 − (ƩY)2]
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi Pearson variabel X dan Y
X = Skor tiap responden untuk setiap item pertanyaan atau
pernyataan
Y = Skor tiap responden dari seluruh item pernyataan atau
pertanyaan
36 Duwi Priyatno, Teknik Mudah dan Cepat Melakukan Analisis Data Penelitian dengan
SPSS dan Tanya Jawab Ujian Pendadaran, (Yogyakarta: Gava Media, 2010), h. 14 37 Sugiyono, op.cit, h. 121
27
ƩX = Jumlah skor dalam distribusi X
ƩY = Jumlah skor dalam distribusi Y
ƩX2 = Jumlah kuadrat masing-masing skor X
ƩY2 = Jumlah kuadrat masing-masing skor Y
N = Jumlah subyek38
Uji validitas ini dilakukan setiap butir soalnya. Hasilnya dibandingkan
dengan r tabel dengan tingkat kesalahan (taraf signifikan) 5%. Adapun
syarat uji validitas yaitu:
• Jika nilai rhitung > rtabel maka valid.
• Jika nilai rhitung < rtabel maka tidak valid.
2. Uji Reliabilitas Data
Reliabilitas adalah seberapa jauh konsistensi alat ukur untuk
memberikan hasil yang sama dalam mengukur hal dan subjek yang
sama39. Uji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan bantuan program
SPSS ver.23, diberbagai penelitian banyak juga yang menggunakan
metode Cronbach Alpha. Dengan rumus sebagai berikut:
r = [𝑘
𝑘 − 1] [1 −
Ʃ𝑎𝑏2
𝑎𝑡2]
Keterangan:
r = Reliabilitas instrumen
k = Banyaknya butir pertanyaan atau pernyataan
Ʃ𝑎𝑏2 = Jumlah varian butir
at2 = Varian total
Kriteria suatu instrumen penelitian dikatakan reliabel dengan
menggunakan teknik ini, bila koefisien reliabilitas lebih besar dari pada
0,6 (alpha > 0,6).40 Berikut merupakan tabel interpretasi uji reliabilitas
instrumen yaitu:
38 R. Gunawan Sudarmanto, op.cit, h. 57 39 Misbahuddin dan Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian dengan Statistik, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2013), h. 17 40 Syofian Siregar, Statistika Deskriptif untuk Penelitian: Dilengkapi Perhitungan Manual
dan Aplikasi SPSS Versi 17, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2011), h. 175
28
Tabel 3.4
Interpretasi Uji Reliabilitas
Internal Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,19 Sangat Rendah
0,20 – 0,39 Rendah
0,40 – 0,59 Sedang
0,60 – 0,79 Tinggi
0,80 – 1,00 Sangat Tinggi
I. Teknik Pengolahan Data
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan teknik pengolahan data dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Editing, adalah kegiatan memeriksa data, kelengkapan, kebenaran
pengisian data, keseragaman ukuran, keterbacaan tulisan, dan konsistensi
data berdasarkan tujuan penelitian.41 Tujuan dilakukan editing untuk
mengoreksi kesalahan dan kekurangan data yang terdapat di lapangan.
2. Koding (pengkodean), adalah pemberian kode pada data yang berskala
nominal dan ordinal yang berbentuk angka/numerik/nomor yang
kemudian diolah secara statistik dengan bantuan komputer.42 Pengkodean
ini berguna untuk memberikan simbol pada data yang telah didapatkan.
3. Tabulating, adalah memasukkan data pada tabel-tabel tertentu dan
mengatur angka-angka serta menghitungnya.43 Membuat tabel harus
mampu meringkas dan memudahkan dalam proses analisis data.
4. Mengolah data dengan menggunakan bantuan program SPSS ver.23.
41 Sulistyaningsih, Metodologi Penelitian Kebidanan: Kuantitatif-Kualitatif, (Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2011), h. 150 42 ibid, h, 151 43 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan
Publik Serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana, 2010), h. 178
29
J. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik.
Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau
sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah
mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi
data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap
variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan
masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah
diajukan.44
Data yang diperoleh selama penelitian dilakukan analisis dengan
beberapa teknik analisis data yang digunakan, yaitu:
1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif merupakan metode yang digunakan untuk
menganalisis data dengan cara mendeskripsikan data-data yang telah
berhasil terkumpul dari tiap variabel yang diteliti sehingga lebih mudah
dipahami.45
Deskripsi data yang digunakan pada penelitian ini, yaitu:
a. Mean, Median, Modus, dan Standar Deviasi.
b. Tabel distribusi frekuensi
1) Menentukan rentang atau jarak data dengan rumus:
Rentang Data = Data Terbesar – Data Terkecil
2) Menentukan jumlah kelas interval dengan menggunakan rumus
Sturges:
K = 1 + 3,3 log n
3) Menghitung panjang kelas interval dengan rumus:
Panjang kelas interval = 𝑅𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠
c. Histogram
Histogram merupakan grafik batang yang dibuat berdasarkan data
pada distribusi frekuensi.
44 Sugiyono, op.cit, h. 147 45 ibid, h. 148
30
d. Tingkat kecenderungan variabel
Kecenderungan masing-masing variabel dilakukan dengan
pengkategorian skor yang diperoleh dari nilai mean, dan standar
deviasi dengan pengelompokkan 3 kategori seperti sebagai berikut:
Tabel 3.5
Tingkat Kecenderungan Variabel
No Skor Nilai Kategori
1 X < (Mi – Sdi) Rendah
2 (Mi – Sdi) < X < (Mi + Sdi) Sedang
3 X > (Mi + Sdi) Tinggi
Keterangan:
Mi = Mean
Sdi = Standar Deviasi
X = Skor yang dicapai
Pengukuran tendensi sentral dan perhitungan penyebaran data yang
diambil dari skor total butir-butir pada kuesioner variabel kompetensi
professional guru dan variabel disiplin kerja guru yang diolah
menggunakan SPSS versi 23.
2. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui apakah
data terdistribusi normal atau tidak.46 Sebelum melakukan pengujian
hipotesis perlu dilakukan pengujian model distribusi normal yang
digunakan sebagai sampel berasal dari populasi yang berdistribusi
normal.47 Pada penelitian ini, untuk pengujian normalitas data peneliti
menggunakan teknik Shapiro-Wilk.
46 Misbahuddin dan Iqbal Hasan, op.cit, h. 278 47 Budi Susetyo, Statistik untuk Analisis Data Penelitian: Dilengkapi Cara Perhitungan
dengan SPSS dan Ms.Office Excel, (Bandung: Reflika Aditama, 2017), h. 144
31
“Uji Shapiro-Wilk merupakan metode uji normalitas yang pada
umumnya penggunaannya terbatas untuk sampel yang kurang dari lima
puluh agar menghasilkan keputusan yang akurat”48 dengan kriteria
pengambilan keputusan sebagai berikut:
- Data dikatakan berdisribusi normal jika nilai Sign. > 0,05. Maka
sampel data berdistribusi normal.
- Sebaliknya, jika nilai Sign. < 0,05. Maka sampel data tidak
berdistribusi normal.
48 Mitha Arvira Oktaviani dan Hari Basuki Notobroto, “Perbandingan Tingkat Konsistensi
Normalitas Distribusi Metode Kolmogorov-Smirnov, Lilliefors, Shapiro-Wilk, dan Skewness-
Kurtosis” Jurnal Departemen Biostatistika dan Kependudukan, Vol.3, No.2, Desember 2014, h.
134
32
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Pondok Ranji 01 Ciputat Timur Kota
Tangerang Selatan pada bulan Juli sampai Desember 2019. Subjek pada
penelitian ini adalah guru SDN Pondok Ranji 01 Ciputat Timur Kota
Tangrang Selatan. Adapun variabel pada penelitian ini yaitu variabel Disiplin
Kerja Guru. Data yang diperoleh dalam penelitian ini menggunakan teknik
pengumpulan data berupa penyebaran kuesioner (angket), yaitu angket
disiplin kerja guru. Pengolahan data dilakukan dengan pemberian skor pada
masing-masing jawaban dari para responden penelitian.
Angket uji coba disebarkan kepada 10 guru SDN Pondok Ranji 01
Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan yang terdiri dari 30 butir pernyataan.
Sedangkan angket penelitian disebarkan kepada 30 guru SDN Pondok
Ranji 01 Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan yang terdiri dari 18 butir
pernyataan.
Deskripsi data yang disajikan untuk memberikan gambaran secara umum
mengenai penyebaran data di lapangan. Data yang disajikan berupa data
mentah yang diolah dengan menggunakan bantuan program SPSS ver.23.
Adapun hasil deskripsi data responden yang diperoleh dapat dijelaskan
sebagai berikut.
1. Deskripsi Data Disiplin Kerja Guru
Data disiplin kerja guru diperoleh dari hasil angket yang disebarkan
kepada 30 guru pada penelitian ini. Dari hasil tersebut, peneliti
mengumpulkan dan mengelompokkan data mengenai disiplin kerja guru.
Data tersebut dapat dilihat secara rinci pada tabel berikut:
33
Tabel 4.1
Data Disiplin Kerja Guru
Responden Disiplin Kerja
Guru Responden
Disiplin Kerja
Guru
Responden 1 70 Responden 16 66
Responden 2 59 Responden 17 52
Responden 3 62 Responden 18 67
Responden 4 70 Responden 19 60
Responden 5 59 Responden 20 59
Responden 6 67 Responden 21 62
Responden 7 60 Responden 22 55
Responden 8 69 Responden 23 62
Responden 9 71 Responden 24 56
Responden 10 53 Responden 25 57
Responden 11 70 Responden 26 48
Responden 12 62 Responden 27 63
Responden 13 62 Responden 28 53
Responden 14 64 Responden 29 56
Responden 15 55 Responden 30 56
2. Hasil Analisis Data Disiplin Kerja Guru
a. Rentang Nilai (r)
r = Nilai Tertinggi – Nilai Terendah
= 71 – 48
= 23
b. Jumlah Kelas (k)
k = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 30
= 1 + 3,3 . 1,4
= 1 + 4,62
= 5,62 ≈ 6
34
c. Panjang Interval (i)
i = jumlah rentang (r) : jumlah kelas (k)
= 23 : 6
= 3,83 ≈ 4
d. Tabel Distribusi Frekuensi
Tabel 4.2 Tabel Distribusi Frekuensi
(Disiplin Kerja Guru)
Interval
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 48 - 51 1 3.3 3.3 3.3
52 - 55 5 16.7 16.7 20.0
56 - 59 7 23.3 23.3 43.3
60 - 63 8 26.7 26.7 70.0
64 - 67 4 13.3 13.3 83.3
68 - 71 5 16.7 16.7 100.0
Total 30 100.0 100.0
Sumber: hasil olah data penelitian SPSS ver.23, 2019
Berdasarkan data distribusi frekuensi di atas, maka dapat digambarkan
distribusi frekuensi dalam bentuk grafik berikut ini:
Gambar 4.1 Distribusi Frekuensi
(Disiplin Kerja Guru)
Sumber: hasil olah data penelitian SPSS ver.23, 2019
35
e. Mean, Median, Modus
Tabel 4.3 Mean, Median, dan Modus
(Disiplin Kerja Guru)
Statistics
Nilai
N Valid 30
Missing 0
Mean 60.83
Median 61.00
Mode 62
Std. Deviation 6.092
Variance 37.109
Range 23
Minimum 48
Maximum 71
Sum 1825
Sumber: hasil olah data penelitian SPSS ver.23, 2019
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai rata-rata dari variabel
Disiplin Kerja Guru adalah 60,83 sedangkan nilai tengah adalah 61
serta nilai yang sering muncul adalah 62 dan nilai standar deviasi
adalah 6,092.
Selanjutnya, untuk menentukan tinggi rendahnya rata-rata disiplin
kerja guru dapat diperoleh dengan cara sebagai berikut:
1) Perhitungan Nilai Rata-rata Ideal (Mi) dan Standar Deviasi (Sdi)
Nilai Rata-rata Ideal (Mi) = 60,83
Nilai Standar Deviasi Ideal (Sdi) = 6,092
2) Batasan-batasan Kategori Kecenderungan
a) Rendah = X < Mi – Sdi
= X < (60,83 – 6,092)
= X < 54,738
b) Sedang = Mi – Sdi < X < Mi + Sdi
= 54,738 < X < (60,83 + 6,092)
= 54,738 < X < 66,922
36
c) Tinggi = X > Mi + Sdi
= X > 66,922
Tabel 4.4 Kategori Kecenderungan Data
(Disiplin Kerja Guru)
Tingkat Kecenderungan Data
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Rendah 4 13.3 13.3 13.3
Sedang 19 63.3 63.3 76.7
Tinggi 7 23.3 23.3 100.0
Total 30 100.0 100.0
Sumber: hasil olah data penelitian SPSS ver.23, 2019
Berdasarkan data tingkat kecenderungan di atas, maka dapat
digambarkan sebagai berikut:
Gambar 4.2 Tingkat Kecenderungan Data
(Disiplin Kerja Guru)
Sumber: hasil olah data penelitian SPSS ver.23, 2019
Berdasarkan diagram di atas, dapat diketahui bahwa perolehan
skor variabel Disiplin Kerja Guru termasuk ke dalam kategori
rendah sebanyak 4 orang (13,3%), kategori sedang sebanyak
19 orang (63,3%), dan kategori tinggi sebanyak 7 orang
(23,3%). Dengan demikian, berdasarkan perolehan skor
tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel disiplin kerja guru
berada dalam kategori sedang.
37
B. Hasil Uji Instrumen
1. Hasil Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk menunjukkan tingkat kevalidan suatu
instrumen. Pengujian ini menggunakan rumus Pearson Product Moment.
Uji validitas dilakukan setiap butir soal, dan hasilnya dibandingkan
dengan dengan r tabel dengan tingkat kesalahan (taraf signifikan) 5%.
Jika r hitung > r tabel maka butir soal dinyatakan valid, sebaliknya jika r
hitung < r tabel maka butir soal dinyatakan tidak valid dan tidak dapat
digunakan untuk menjaring data.
Uji coba instrumen dilakukan kepada 10 guru. Taraf signifikansi
sebesar 0,05 maka didapatkan nilai r tabel sebesar 0,632. Berdasarkan uji
coba instrumen yang dilakukan, hasil nilai validitas sebagai berikut:
Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas
(Disiplin Kerja Guru)
No. Soal Nilai r hitung Nilai r tabel Keterangan
Soal 1 0,970 0,632 Valid
Soal 2 0,970 0,632 Valid
Soal 3 0,161 0,632 Tidak Valid
Soal 4 0,318 0,632 Tidak Valid
Soal 5 0,132 0,632 Tidak Valid
Soal 6 0,970 0,632 Valid
Soal 7 0,791 0,632 Valid
Soal 8 0,600 0,632 Tidak Valid
Soal 9 0,817 0,632 Valid
Soal 10 0,628 0,632 Tidak Valid
Soal 11 0,791 0,632 Valid
Soal 12 -0,618 0,632 Tidak Valid
Soal 13 0,275 0,632 Tidak Valid
Soal 14 0,658 0,632 Valid
Soal 15 0,422 0,632 Tidak Valid
38
Soal 16 0,970 0,632 Valid
Soal 17 0,841 0,632 Valid
Soal 18 0,281 0,632 Tidak Valid
Soal 19 0,431 0,632 Tidak Valid
Soal 20 0,500 0,632 Tidak Valid
Soal 21 0,738 0,632 Valid
Soal 22 0,915 0,632 Valid
Soal 23 0,970 0,632 Valid
Soal 24 0,970 0,632 Valid
Soal 25 0,970 0,632 Valid
Soal 26 0,970 0,632 Valid
Soal 27 0,733 0,632 Valid
Soal 28 0,785 0,632 Valid
Soal 29 0,841 0,632 Valid
Soal 30 0,163 0,632 Tidak Valid
Berdasarkan hasil tabel di atas, dapat diketahui bahwa diperoleh 18
butir soal valid, dan 12 butir soal tidak valid. Seluruh butir soal yang
valid digunakan untuk penelitian karena dianggap mewakili data yang
dibutuhkan oleh peneliti, sedangkan seluruh butir soal yang tidak valid
tidak digunakan pada penelitian ini.
2. Hasil Uji Reliabilitas
Setelah melakukan uji validitas instrumen, langkah selanjutnya adalah
melakukan uji reliabilitas yang dipakai untuk mengukur instrumen yang
dapat dihandalkan secara konsisten sebagai alat pengumpul data. Adapun
hasil uji reliabilitas adalah sebagai berikut:
39
Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas
(Disiplin Kerja Guru)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.903 30
Sumber: hasil olah data penelitian SPSS ver.23, 2019
Berdasarkan kriteria Cronbach’s Alpha > 60% atau Cronbach’s Alpha
> 0,60 dan hasil yang diperoleh Cronbach’s Alpha adalah 0,903 >
0,60 maka butir-butir instrumen disiplin kerja guru dinyatakan reliabel
dengan tingkat reliabilitas sangat tinggi.
C. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah nilai residual yang
dihasilkan berdistribusi secara normal atau tidak. Dikatakan baik adalah
ketika memiliki nilai residual yang berdistribusi normal. Beberapa model uji
normalitas yaitu dengan tabel Tests of Normality dengan uji Shapiro-Wilk dan
normal P-P Plot of Regression Standardized Residual pada SPSS ver.23,
yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.7
Hasil Uji Normalitas Shapiro-Wilk
Tests of Normality
Shapiro-Wilk
Statistic df Sig.
Disiplin Kerja Guru .967 30 .448
Sumber: hasil olah data penelitian SPSS ver.23, 2019
Berdasarkan hasil uji normalitas di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
data disiplin kerja guru memiliki nilai signifikansi Shapiro-Wilk yang baik
yakni 0,448. Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa data
40
tersebut berdistribusi normal karena nilai signifikansi Shapiro-Wilk lebih
besar dari 0,05.
Sedangkan hasil pengujian dengan menggunakan grafik normal P-P Plot
of Regression Standardized Residual pada SPSS ver.23, yaitu:
Gambar 4.3 Hasil Uji Normalitas
(Disiplin Kerja Guru)
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Sumber: hasil olah data penelitian SPSS ver.23, 2019
Berdasarkan grafik di atas, terlihat bahwa data menyebar di sekitar garis
diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka kesimpulannya adalah data
berdistribusi normal.
D. Pembahasan Penelitian
Pembahasan hasil penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan
gambaran dan kejelasan serta pemahaman yang diperoleh dari hasil
penelitian. Berdasarkan hasil dari penelitian menyebutkan bahwa tingkat
disiplin kerja guru SDN Pondok Ranji 01 Ciputat Timur Kota Tangerang
Selatan berada dikategori “sedang”.
Hal tersebut dapat dilihat dari pengujian statistik yang dilakukan, yaitu
analisis deskriptif melalui tingkat kecenderungan. Dari hasil penelitian
dengan analisis deskriptif tersebut diperoleh hasil terbanyak berada dikategori
sedang dengan jumlah 19 orang dengan nilai batasan antara 55-66,5. Dengan
41
demikian, dapat disimpulkan bahwa tingkat disiplin kerja guru SDN Pondok
Ranji 01 Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan tergolong “sedang”.
Kemudian, berdasarkan hasil tingkat kecenderungan dapat dijadikan
persentase yang ditujukan untuk mengetahui tingkat disiplin kerja guru SDN
Pondok Ranji 01 Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan. Hasil yang
diperoleh sebesar 0,633 maka dapat diambil kesimpulan bahwa tingkat
disiplin kerja guru sebesar 63,3%.
Jadi, kesimpulannya adalah bahwa tingkat disiplin kerja guru SDN
Pondok Ranji 01 Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan tergolong “sedang”
dengan persentase 63,3%. Hal ini sesuai dengan pendapat Bejo Siswanto
yang menyebutkan bahwa baik buruknya disiplin kerja seseorang dapat
dilihat dari kehadiran guru dalam datang ke sekolah serta masuk ke kelas,
menghasilkan pekerjaan yang memuaskan, beretika dalam bekerja, teliti dan
bertanggungjawab terhadap pekerjaannya, serta ketaatan guru terhadap
peraturan sekolah. Selain itu juga menurut Singodimedjo bahwa salah satu
faktor yang mempengaruhi faktor disiplin kerja adalah kemampuan dan
keberanian dalam bertindak.
Secara umum, penelitian ini serupa dengan hasil penelitian Israwati
bahwa tingkat disiplin kerja guru di SMA Negeri 1 Batu Bersurat Kecamatan
XIII Koto Kampar Kabupaten Kampar tergolong “sedang” dengan persentase
50,19%. Faktor yang mempengaruhi disiplin kerja guru di SMA Negeri 1
Batu Bersurat Kecamatan XIII Koto Kampar Kabupaten Kampar berasal dari
ketaatan, kesetiaan, kesungguhan dalam menjalankan tugas, dan kesanggupan
berkorban.
42
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis penelitian yang telah dilakukan, maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Tingkat disiplin kerja guru SDN Pondok Ranji 01 Ciputat Timur Kota
Tangerang Selatan berada dikategori “sedang”.
2. Sumbangan disiplin kerja guru sebesar 63,3%.
B. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan penelitian, dapat disampaikan saran-saran
sebagai berikut:
1. Bagi kepala SDN Pondok Ranji 01 Ciputat Timur Kota Tangerang
Selatan
a. Kepala sekolah diharapkan bersikap lebih tegas terhadap guru yang
kurang disiplin dalam bekerja.
b. Kepala sekolah diharapkan selalu memberikan apresiasi kepada guru
yang mampu membawa nama baik sekolah, karena guru akan lebih
semangat apabila ada penghargaan dari seorang pemimpin.
c. Kepala sekolah diharapkan mampu mengembangkan kemampuan
mengajar guru dengan menyarankan untuk mengikuti Pendidikan dan
Pelatihan (Diklat) ataupun dengan mengadakan workshop.
2. Bagi guru
a. Guru diharapkan mampu mencontoh sikap guru yang memiliki
disiplin kerja yang baik.
b. Guru diharapkan mengikuti Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) ataupun
workshop, sehingga dapat menambah wawasan keilmuan.
43
c. Guru diharapkan menjadi figur atau contoh serta teladan yang baik
bagi peserta didik, menjadi sosok guru yang penuh gairah, semangat,
dan disiplin dalam melaksanakan tugasnya agar proses pembelajaran
dapat berhasil dan lancar.
3. Bagi peneliti lain
a. Peneliti lain diharapkan dapat melakukan penelitian secara teliti dan
sesuai teknis, karena penyusunan butir-butir instrumen dalam
penelitian kuantitatif memerlukan waktu yang cukup lama.
b. Peneliti lain diharapkan dapat memberikan informasi yang digunakan
sebagai referensi dan pembanding untuk penelitian sejenis lainnya
yang bisa digunakan sebagaimana mestinya bagi peneliti selanjutnya.
44
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Muhammad. 2018. Menjadi Guru Profesional. Jakarta: PrenadaMedia
Group.
Aritonang, Keke T. 2005. “Kompensasi Kerja, Disiplin Kerja Guru, dan Kinerja
Guru SMP Kristen BPK Penabur Jakarta”. Jurnal Pendidikan BPK
Penabur Nomor 4.
Bungin, Burhan. 2010. Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi
dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana.
Danim, Sudarwan. 2012. Pengembangan Profesi Guru: dari Pra-Jabatan,
Induksi, ke Profesional Madani. Jakarta: Kencana.
Darsono, dan Tjatjuk Siswandoko. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia
Abad 21. Jakarta: Nusantara Consulting.
Dewi, Alrisna Sita. 2012. Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja Terhadap
Kepuasan Kerja Guru SMP Negeri 1 Wedi Kabupaten Klaten. Skripsi.
FIP-UNY.
Dimyati, Johni. 2013. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Aplikasinya pada
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Jakarta: Kencana.
Israwati. 2010. Disiplin Kerja Guru di SMA Negeri 1 Batu Bersurat Kecamatan
XIII Koto Kampar Kabupaten Kampar. Skripsi. FTK-UIN Sultan Syarif
Kasim Riau Pekanbaru.
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Martono, Nanang. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan Analisis
Data Sekunder. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
45
Misbahuddin, dan Iqbal Hasan. 2013. Analisis Data Penelitian dengan Statistik.
Jakarta: Bumi Aksara.
Oktaviani, Mitha Arvira. dan Hari Basuki Notobroto. 2014. “Perbandingan
Tingkat Konsistensi Normalitas Distribusi Metode Kolmogorov-Smirnov,
Lilliefors, Shapiro-Wilk, dan Skewness-Kurtosis”. Jurnal Departemen
Biostatistika dan Kependudukan, Vol. 3 No. 2.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2008 Tentang Standar
Tenaga Administrasi Sekolah/Madrasah.
Priyatno, Duwi. 2010. Teknik Mudah dan Cepat Melakukan Analisis Data
Penelitian dengan SPSS dan Tanya Jawab Ujian Pendadaran.
Yogyakarta: Gava Media.
Rahayu, Septi. 2014. Pengaruh Kompetensi Profesional Guru Terhadap Disiplin
Kerja Guru SDN di Gugus Gatot Subroto Kecamatan Kutasari
Kabupaten Purbalingga. Skripsi. FIP-UNY.
Rahman, Masykur Arif. 2011. Kesalahan-kesalahan Fatal Paling Sering
Dilakukan Guru dalam Kegiatan Belajar-Mengajar. Yogyakarta: Diva
Press.
Rivai, Veithzal. dan Ella Jauvani Sagala. 2010. Manajemen Sumber Daya
Manusia untuk Perusahaan: dari Teori ke Praktik. Jakarta: Rajawali
Pers.
Rohadi. 2008. Pengaruh Manajemen Waktu dan Motivasi Terhadap Kompetensi
Profesional Guru di SMA Kota Pekalongan. Tesis. UNNES.
Sedarmayanti. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia: Reformasi Birokrasi
dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Bandung: Reflika Aditama.
Siagian, Sondang P. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi
Aksara.
46
Sinambela, Lijan Poltak. 2012. Kinerja Pegawai: Teori Pengukuran dan
Implikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
. 2018. Manajemen Sumber Daya Manusia: Membangun
Tim Kerja yang Solid untuk Meningkatkan Kinerja. Jakarta: Bumi
Aksara.
Siregar, Syofian. 2011. Statistika Deskriptif untuk Penelitian: Dilengkapi
Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada.
Sudarmanto, R. Gunawan. 2013. Statistik Terapan Berbasis Komputer dengan
Program IBM SPSS Statistic 19. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sulistyanisngsih. 2011. Metodologi Penelitian Kebidanan: Kuantitatif-Kualitatif.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Susetyo, Budi. 2010. Statistika untuk Analisis Data Penelitian Dilengkapi Cara
Perhitungan dengan SPSS dan MS Office Excel. Bandung: PT Reflika
Aditama.
Sutrisno, Edy. 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PrenadaMedia
Group.
Thoha, Miftah. 2007. Manajemen Kepegawaian Sipil di Indonesia. Jakarta:
Kencana.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan
Dosen.
47
Lampiran 1
Visi dan Misi SDN Pondok Ranji 01 Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan
A. Visi
“Mewujudkan peserta didik yang bertaqwa dan berakhlak mulia, sehat
jasmani dan rohani, cerdas, cakap dan terampil, percaya pada diri sendiri,
memiliki kepribadian yang kuat, berwatak pejuang dan memiliki pula
kemampuan untuk mengembangkan diri dan keluarganya, serta
bertanggungjawab atas pembangunan bangsa.
B. Misi
1. Membentuk manusia yang berakhlak mulia.
2. Meningkatkan mutu pendidikan sesuai dengan harapan masyarakat.
3. Meningkatkan kegiatan ekstrakulikuler.
4. Menanamkan dan membiasakan hidup bersih.
5. Meningkatkan kinerja yang lebih optimal.
6. Meningkatkan kerjasama dengan masyarakat ataupun pihak lain.
7. Melengkapi saran dan prasarana sebagai penunjang pembelajaran.
8. Melaksanakan pembelajaran yang amanah, kreatif, efektif, inovatif, dan
menyenangkan.
9. Menanamkan semangat berkompetisi dalam bidang IMTAQ dan IPTEK.
48
Lampiran 2
Profil SDN Pondok Ranji 01
Nama Sekolah : SD Negeri Pondok Ranji 01
NPSN : 20613945
Status Sekolah : Negeri
Alamat Sekolah : Jl. Raya W. R. Supratman No. 66 Rt. 001/01, Pondok
Ranji, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Banten,
15412.
Telepon : (021) - 7494851
Website : http://www.sdnpondokranji1.sch.id
Email : [email protected]
49
Lampiran 3
Struktur Organisasi SDN Pondok Ranji 01
Tahun Pendidikan 2019/2020
50
Lampiran 4
Data Peserta Didik
SDN Pondok Ranji 01 Ciputat Timur
Tahun Pendidikan 2019/2020
No Uraian Detail Jumlah Total
1 Kelas 1 L 82
153 P 71
2 Kelas 2 L 116
191 P 75
3 Kelas 3 L 112
209 P 97
4 Kelas 4 L 121
234 P 113
5 Kelas 5 L 86
183 P 97
6 Kelas 6 L 66
148 P 82
Total Keseluruhan L 583 1118
51
Lampiran 5
Kisi-kisi Instrumen (Disiplin Kerja Guru)
Indikator Kisi-kisi
Nomor Item Jumlah
Butir
Pernyataan + -
Ketepatan waktu
dalam bekerja.
Waktu masuk
sekolah
1 1
Waktu memulai
mengajar dan
mengerjakan
tugas
2, 4 3, 5 4
Waktu pulang
sekolah
6 7 2
Memanfaatkan
sarana dan
prasarana sekolah.
Menggunakan
fasilitas sekolah
8, 10,
11, 12
9, 13 6
Menghasilkan
pekerjaan yang
memuaskan.
Bekerja sesuai
standar hasil dan
tepat sasaran
14,
15, 16
3
Tanggungjawab
kerja.
Menata dan
memperbaiki
peralatan dan
sarana sekolah
17,
19, 20
18 4
Tanggungjawab
atas pekerjaan
22,
23, 24
21 4
Ketaatan terhadap
peraturan sekolah
Mematuhi
peraturan sekolah
25,
26, 27
3
Menaati tata tertib
sekolah
29, 30 28 3
Jumlah 22 8 30
52
Lampiran 6
Angket Uji Coba (Disiplin Kerja Guru)
Petunjuk Pengisian:
❖ Bacalah pernyataan terlebih dahulu sebelum menjawab.
❖ Jawablah dengan jawaban yang sejujurnya, angket ini disebarkan guna
melengkapi penelitian mengenai pengaruh Kompetensi Profesional Guru
Terhadap Disiplin Kerja Guru.
❖ Berilah tanda ceklist (√) pada kolom jawaban sesuai dengan keadaan
Bapak/Ibu.
➢ Dipilih (SS) apabila Selalu.
➢ Dipilih (SR) apabila Sering.
➢ Dipilih (KD) apabila Kadang-kadang.
➢ Dipilih (TP) apabila Tidak Pernah.
Daftar Penyataan:
No Pernyataan SS SR KD TP
1. Saya hadir tepat waktu setiap hari jam
kerja di sekolah.
2. Saya hadir di depan kelas tepat waktu.
3. Saya keluar kelas sebelum bell berbunyi
4. Saya menyelesaikan pekerjaan sesuai
dengan batas waktu yang telah ditetapkan.
5. Saya terlambat dalam menyelesaikan
pekerjaan/tugas saya.
6. Saya pulang sesuai dengan jam pulang
sekolah.
7. Saya pulang sebelum jam pulang sekolah.
8. Saya memanfaatkan komputer yang ada di
kantor sesuai dengan semestinya.
9. Saya menggunakan komputer yang ada di
kantor untuk kepentingan pribadi saya.
53
10. Saya menggunakan media gambar yang
terdapat di ruang kelas dengan optimal.
11. Saya memanfaatkan halaman sekolah
untuk proses pembelajaran.
12. Saya memanfaatkan perpustakaan dalam
proses pembelajaran.
13. Saya tidak menggunakan media CD
interaktif dalam proses pembelajaran.
14. Saya menyelesaikan proses pembelajaran
sesuai target yang telah ditetapkan
sebelumnya.
15. Saya teliti dan cermat dalam
menyelesaikan administrasi kelas sehingga
tidak akan terjadi kesalahan.
16. Saat mengajar, saya melakukan dengan
seluruh curahan pikiran agar mendapatkan
hasil terbaik.
17. Saya menata dan meletakkan kembali KIT
sains pada tempatnya setelah saya
gunakan.
18. Saya menghilangkan KIT Sains setelah
saya gunakan.
19. Saya memperbaiki KIT sains yang telah
saya rusak.
20. Saya menata dan meletakkan kembali
Proyektor/Infocus pada tempatnya setelah
saya gunakan.
21. Saya membiarkan murid melakukan
pembelajaran di luar kelas tanpa
pengawasan.
54
22. Saya mengerjakan tugas/pekerjaan yang
diberikan kepada saya dengan sungguh-
sungguh dan diselesaikan dengan baik.
23. Prestasi kerja yang telah dicapai
merupakan hasil dari kerja keras dan
tanggungjawab yang saya miliki.
24. Saya bertanggungjawab atas tugas dari
kepala sekolah.
25. Saya bersedia menerima kritik dan saran
dari siapapun.
26. Saya mengenakan seragam kerja sesuai
hari yang telah ditentukan.
27. Saya membuat RPP untuk semua
pembelajaran yang akan saya laksanakan.
28. Saya tidak membuat media pembelajaran.
29. Ketika mendapatkan tugas, saya
melaksanakan instruksi dan perintah atasan
dengan ketaatan serta kesetiaan dalam
menyelesaikannya.
30. Saya mengikuti pendidikan, pelatihan, dan
pengembangan demi pengembangan
disiplin diri.
55
Lampiran 7
Rekapitulasi Hasil Uji Coba Angket (Disiplin Kerja Guru)
Responden S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S
10
S
11
S
12
S
13
S
14
S
15
S
16
R1 4 4 1 4 1 4 4 4 4 3 3 3 2 3 4 4
R2 4 4 4 2 4 4 4 4 3 3 2 2 3 4 3 4
R3 4 4 4 4 3 4 4 2 4 3 4 2 0 2 4 4
R4 4 4 1 4 1 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
R5 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 3 2 3 3 3 4
R6 4 4 1 4 1 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4
R7 4 4 1 4 1 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4
R8 4 4 3 4 4 4 4 2 4 2 3 1 3 3 3 4
R9 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 0 4
R10 3 2 2 3 2 2 2 1 2 1 1 4 1 1 2 2
S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 S25 S26 S27 S28 S29 S30 Jumlah
4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 106
3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 104
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 107
4 4 2 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 98
4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 105
4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 102
4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 102
4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 102
4 0 0 0 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 97
2 3 1 2 3 2 3 2 3 1 2 2 2 3 62
56
Lampiran 8
Instrumen Angket Penelitian
Identitas Responden
Nama :
Jenis Kelamin :
Status Jabatan : (PNS / Honorer)*
Sertifikasi : (Sudah / Belum)*
Masa Kerja : tahun
Pendidikan Terakhir :
NB : )* coret yang tidak perlu
Petunjuk Pengisian:
❖ Bacalah pernyataan terlebih dahulu sebelum menjawab.
❖ Jawablah dengan jawaban yang sejujurnya, angket ini disebarkan guna
melengkapi penelitian mengenai pengaruh Kompetensi Profesional
Guru Terhadap Disiplin Kerja Guru.
❖ Berilah tanda ceklist (√) pada kolom jawaban sesuai dengan keadaan
Bapak/Ibu.
➢ Dipilih (SL) apabila Selalu.
➢ Dipilih (SR) apabila Sering.
➢ Dipilih (KD) apabila Kadang-kadang.
➢ Dipilih (TP) apabila Tidak Pernah.
57
Daftar Penyataan:
No Pernyataan SL SR KD TP
1. Saya hadir tepat waktu setiap hari jam
kerja di sekolah.
2. Saya hadir di depan kelas tepat waktu.
3. Saya pulang sesuai dengan jam pulang
sekolah.
4. Saya pulang sebelum jam pulang
sekolah.
5. Saya menggunakan komputer yang ada
di kantor untuk kepentingan pribadi
saya.
6. Saya memanfaatkan halaman sekolah
untuk proses pembelajaran.
7. Saya menyelesaikan proses
pembelajaran sesuai target yang telah
ditetapkan sebelumnya.
8. Saat mengajar, saya melakukan dengan
seluruh curahan pikiran agar
mendapatkan hasil terbaik.
9. Saya menata dan meletakkan kembali
KIT sains pada tempatnya setelah saya
gunakan.
10. Saya membiarkan murid melakukan
pembelajaran di luar kelas tanpa
pengawasan.
11. Saya mengerjakan tugas/pekerjaan
yang diberikan kepada saya dengan
sungguh-sungguh dan diselesaikan
dengan baik.
58
No Pernyataan SL SR KD TP
12. Prestasi kerja yang telah dicapai
merupakan hasil dari kerja keras dan
tanggungjawab yang saya miliki.
13. Saya bertanggungjawab atas tugas dari
kepala sekolah.
14. Saya bersedia menerima kritik dan
saran dari siapapun.
15. Saya mengenakan seragam kerja
sesuai hari yang telah ditentukan.
16. Saya membuat RPP untuk semua
pembelajaran yang akan saya
laksanakan.
17. Saya tidak membuat media
pembelajaran.
18. Ketika mendapatkan tugas, saya
melaksanakan instruksi dan perintah
atasan dengan ketaatan serta kesetiaan
dalam menyelesaikannya.
Ciputat Timur, November 2019
Responden
NIP.
59
Lampiran 9
Rekapitulasi Angket Penelitian
(Disiplin Kerja Guru)
Respond
en
S
1
S
2
S
3
S
4
S
5
S
6
S
7
S
8
S
9
S1
0
S1
1
S1
2
S1
3
S1
4
S1
5
R1 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4
R2 3 3 4 4 3 2 4 4 3 4 3 3 3 4 3
R3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4
R4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4
R5 4 3 3 2 2 3 4 4 4 1 4 4 4 4 4
R6 4 4 4 4 2 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4
R7 3 3 4 4 3 2 4 4 3 4 3 3 3 4 3
R8 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
R9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
R10 4 4 4 1 2 3 3 3 4 1 3 3 3 3 3
R11 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
R12 4 4 4 4 3 2 4 2 3 4 4 3 4 3 4
R13 4 4 4 4 3 2 4 4 3 4 3 3 3 4 3
R14 4 4 3 3 4 2 4 4 3 4 4 3 4 4 4
R15 3 3 4 1 3 2 4 3 0 4 3 3 4 4 4
R16 4 4 4 4 3 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4
R17 4 3 2 2 2 3 3 4 4 1 3 3 3 3 3
R18 4 4 4 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4
R19 3 3 4 4 3 2 4 4 3 4 3 3 3 4 3
R20 3 3 3 2 4 2 3 3 4 4 4 3 3 4 4
R21 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 2 3 4 3 4
R22 4 3 3 2 2 3 3 4 4 1 4 4 3 3 4
R23 4 3 4 4 3 2 4 3 2 4 3 4 4 4 4
R24 4 3 4 1 1 4 4 4 4 2 3 3 3 3 3
R25 4 4 4 1 1 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4
R26 3 3 3 2 1 2 2 2 4 1 4 4 3 3 3
R27 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3
R28 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 4 4 4 3
R29 3 3 3 1 1 4 4 3 3 2 3 4 4 4 3
R30 3 3 3 2 1 4 3 3 3 2 4 4 3 3 4
60
S16 S17 S18 Jumlah
4 4 4 70
3 3 3 59
3 3 3 62
4 4 4 70
4 1 4 59
4 4 4 67
3 3 4 60
4 4 4 69
4 3 4 71
3 3 3 53
4 4 4 70
3 3 4 62
3 3 4 62
3 3 4 64
3 3 4 55
4 3 3 66
2 4 3 52
4 3 4 67
3 3 4 60
3 3 4 59
4 3 4 62
3 2 3 55
3 3 4 62
3 3 4 56
4 1 3 57
3 2 3 48
4 4 3 63
3 4 3 53
3 4 4 56
4 3 4 56
61
Lampiran 10
Hasil Uji Deskriptif
Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Sum Mean
Std.
Deviation
Disiplin Kerja Guru 30 23 48 71 1825 60.83 6.531
6.092
Valid N (listwise) 30
62
Lampiran 11
Tabel Distribusi R
63
Lampiran 12
Surat Permohonan Bimbingan Skripsi
64
Lampiran 13
Surat Permohonan Izin Penelitian
65
Lampiran 14
Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
66
Lampiran 15
Tabel Uji Referensi
67
68
69
70
71
72
73
Lampiran 16
Biodata Penulis
Nama saya Abdur Rahman Wahid, kelahiran Jakarta,
24 Desember 1996. Saya merupakan anak pertama dari
pasangan Ayahanda Nuril Huda dan Ibunda Zun Nur
‘Ain. Saat ini saya tinggal di Perumahan De Paris
Residence, Jalan Daun Pulus IV Blok B27 No. 7,
Kalisuren, Tajurhalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Penulis menempuh pendidikan MI Al – Hidayah Pondok
Betung Tahun 2003-2009, MTs Negeri 13 Jakarta Tahun
2009-2012, MA Al – Ikhwaniyah Jurangmangu Barat
Tahun 2012-2015, serta UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Jurusan Manajemen Pendidikan Tahun 2015-2020.
Organisasi yang pernah saya ikuti selama perkuliahan adalah PMII
(Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia). Alamat email saya,