disfungsi otonom somatoform

7
DISFUNGSI OTONOM SOMATOFORM Keluhan keluhan fisik yang ditampilkan oleh pasien seakan-akan merupakan gejala dari sistem saraf otonom. Misalnya saja sistem kardiovaskular, gastrointestinal atau pernapasan (beberapa aspek dari sistem genitourinaria juga termasuk disini). Contoh yang paling mencolok dan lazim terjadi adalah yang mengenai sistem kardiovaskular (cardiac neurosis), sistem pernapasan (hiperventilasi psikogenik dan cegukan) dan sistem gastrointestinal (gastric neurosis dan nervous diarrhea). Gejala-gejalanya biasanya ada dua jenis, yang keduanya tidak menunjukkan adanya gangguan fisik dari sistem ataupun organ yang terlibat. Jenis pertama, yaitu yang merupakan gejala utama dari katagori gangguan ini, diwarnai oleh keluhan-keluhan yang didasarkan atas tanda-tanda objektif dari rangsangan otonom seperti palpitasi,berkeringat, muka panas/merah (flushing) dan tremor. Jenis gejala kedua lebih merupakan gejala yang idiosinkratik, subjektif dan tak khas, seperti perasaan sakit, nyeri, rasa terbakar, rasa berat, rasa kencang, atau perasaan badan seperti mengembang dan keluhan- keluhan tersebut oleh pasien dihubungkan dengan organ atau sistem tubuh yang spesifik (seperti juga sistem otonomik). Keadaan ini merupakan kombinasi dari adanya keterlibatan otonomik dengan keluhan- keluhan subjektif nonspesifik, serta kegigihan yang menetap mengaitkannya dengan organ atau sistem tertentu sebagai penyebab penyakitnya yang merupakan ciri khas dari gambaran klinis gangguan ini. Pada banyak pasien dengan gangguan ini juga akan ditemukan bukti adanya stress psikologis atau kesulitan atau problem

Upload: indah-walidaini

Post on 17-Jan-2016

208 views

Category:

Documents


22 download

DESCRIPTION

makalah jiwa tentang disfungsi otonom somatoform

TRANSCRIPT

Page 1: Disfungsi Otonom Somatoform

DISFUNGSI OTONOM SOMATOFORM

Keluhan keluhan fisik yang ditampilkan oleh pasien seakan-akan merupakan gejala dari sistem

saraf otonom. Misalnya saja sistem kardiovaskular, gastrointestinal atau pernapasan (beberapa aspek dari

sistem genitourinaria juga termasuk disini). Contoh yang paling mencolok dan lazim terjadi adalah yang

mengenai sistem kardiovaskular (cardiac neurosis), sistem pernapasan (hiperventilasi psikogenik dan

cegukan) dan sistem gastrointestinal (gastric neurosis dan nervous diarrhea). Gejala-gejalanya biasanya

ada dua jenis, yang keduanya tidak menunjukkan adanya gangguan fisik dari sistem ataupun organ yang

terlibat. Jenis pertama, yaitu yang merupakan gejala utama dari katagori gangguan ini, diwarnai oleh

keluhan-keluhan yang didasarkan atas tanda-tanda objektif dari rangsangan otonom seperti

palpitasi,berkeringat, muka panas/merah (flushing) dan tremor. Jenis gejala kedua lebih merupakan gejala

yang idiosinkratik, subjektif dan tak khas, seperti perasaan sakit, nyeri, rasa terbakar, rasa berat, rasa

kencang, atau perasaan badan seperti mengembang dan keluhan-keluhan tersebut oleh pasien

dihubungkan dengan organ atau sistem tubuh yang spesifik (seperti juga sistem otonomik). Keadaan ini

merupakan kombinasi dari adanya keterlibatan otonomik dengan keluhan-keluhan subjektif nonspesifik,

serta kegigihan yang menetap mengaitkannya dengan organ atau sistem tertentu sebagai penyebab

penyakitnya yang merupakan ciri khas dari gambaran klinis gangguan ini.

Pada banyak pasien dengan gangguan ini juga akan ditemukan bukti adanya stress psikologis

atau kesulitan atau problem yang tampaknya berkaitan dengan gangguan ini ; namun, tidak demikian

halnya dengan sebagian besar pasien yang bagaimanapun juga jelas memenuhi kriteria untuk gangguan

ini. Pada beberapa gangguan ini, beberapa gangguan ringan fungsi fisiologis mungkin ada, seperti

cekukan, perut kembung dan hiperventilasi, tetapi keadaan ini tidak dengan sendirinya mengganggu

fungsi fisiologis yang esensial dari organ atau sistem yang bersangkutan

Pedoman diagnostic

Diagnostik pasti memerlukan semua hal berikut :

(a) Adanya gejala-gejala bangkitan otonomik, seperti palpitasi, berkeringat, tremor,muka merah,

yang menetap dan mengganggu

(b) Gejala subjektif tambahan yang mengacu kepada sistem atau organ tertentu.

Page 2: Disfungsi Otonom Somatoform

(c) Preokupasi dengan dan distress mengenai kemungkinan adanya gangguan yang serius (sering

tidak begitu khas), dari sistem atau organ tertentu, yang tidak terpengaruh oleh hasil pemeriksaan

berulang, maupun penjelasan dan peneguhan oleh para dokter

(d) Tidak terbukti adanya gangguan yang bermakna pada struktur atau fungsi dari sistem atau organ

yang dimaksud

Karakter kelima dapat digunakan untuk mengklasifikasikan gangguan-gangguan individual dalam

kelompok ini, yang menunjukkan pada organ atau sistem yang oleh pasien dijadikan fokus penyebab

keluhannya.

F.45.30 Jantung dan sistem kardiovaskular

Termasuk : Neurosis jantung (cardiac neurosis)

Sindrom Da Costa

Astenia Neurosirkulatorik

F.45.31 Saluran pencernaan bagian atas

Termasuk ; Neurosis lambung (gastric neurosis)

Aerofagia/ kembung lambung psikogenik (psychogenic aerophagy), cekukan (hiccough),

dyspepsia dan pilorospasme

F.45.32 Saluran pencernaan bagian bawah

Termasuk : Kembung psikogenik (psychogenic flatulence), irritable bowel syndrome, diarrhea gas

syndrome

F.45.33 Sistem pernapasan

Termasuk : Batuk dan hiperventilasi psikogenik

F.45.34 Sistem genitourinaria

Termasuk : Sering buang air kecil dan disuria psikogenik

F.45.38 Sistem atau organ lainnya

Page 3: Disfungsi Otonom Somatoform

F.45 GANGGUAN SOMATOFORM

Ciri utama gangguan ini adalah adanya keluhan- keluhan gejala fisik yang berulang ulang

disertai dengan permintaan pemeriksaan medik, meskupin sudah berkali kali terbukti hasilnya negatif dan

sudah dijelaskan oleh dokternya bahwa tidak ditemukan kelainan yang menjadi dasar keluhannya.

Penderita juga menolak untuk membahas kemungkinan kaitan antara keluhan fisiknya dengan problem

atau konflik dalam kehidupan yang dialaminya, bahkan meskipun gejala-gejala anxietas dan depresi.

Tidak adanya saling pengertian antara dokter dan pasien mengenai kemungkinan penyebab keluhan-

keluhannya menimbulkan frustasi dan kekecewaan pada keduabelah pihak

F.45.0 Gangguan Somatisasi

Pedoman diagnostik

Diagnosis pasti memerlukan semua hal berikut :

a) Adanya banyak keluhan-keluhan fisik yang bermacam-macam yang tidak dapat dijelaskan atas

dasar adanya kelaianan fisik, yang sudah berlangsung sedikitnya 2 tahun

b) Tidak mau menerima nasehat atau penjelasan dari beberapa dokter bahwa tidak ada kelainan fisik

yang dapat menjelaskan keluhan-keluhannya;

c) Terdapat disabilitas dalam fungsinya di masyarakat dan keluarga yang berkaitan dengan sifat-

sifat keluhannyadan dampak dari perilakunya.

F.45.1 Gangguan somatoform tak terinci

Pedoman diagnostik

Keluhan keluhan fisik bersifat multiple, bervariasi dam menetap, akan tetapi gambaran klinis

yang khas dan lengkap dari gangguan tidak terpenuhi

Kemungkinan ada ataupun tidak faktor penyebab psikologis belum jelas, akan tetapi tidak boleh

ada penyebab fisik dari keluhan-keluhannya

Page 4: Disfungsi Otonom Somatoform

F.45.2 Gangguan hipokondrik

Pedoman diagnostik

Untuk diagnostic pasti kedua hal ini harus ada :

a. Keyakinan yang menetap adanya sekurang-kurangnya 1 penyakit fisik yang melandasi

keluhan-keluhannya, meskipun pemeriksaan yang berulang-ulang tidak menunjang adanya

alasan fisik yang memadai ataupun adanya preokupasi yang menetap kemungkinan

deformitas atau perubahan bentuk penampakan fisiknya (tidak sampai waham)

b. Tidak mau menerima nasehat atau dukungan penjelasan dari beberapa dokter bahwa tidak

ditemukan penyakit ataupun abnormalitas fisik yang melandasi keluhan-keluhan.

F.45.3 Disfungsi Otonom Somatoform

Pedoman Diagnostik. Diagnosis pasti memerlukan semua hal berikut :

a) Adanya gejala-gejala bangkitan otonomik, seperti palpitasi, berkeringat,tremor, muka panas

“flushing” yang menetap dan mengganggu

b) Gejala subjektif tambahan mengacu pada sistem atau organ tertentu (gejala tidak khas)

c) Preokupasi dengan dan penderitaan (distress) mengenai kemungkinan adanya gangguan yang

serius (sering tidak begitu khas) dari sistem atau organ tertentu , yang tidak terpengaruh oleh hasil

pemeriksaan- pemeriksaan berulang, maupun penjelasan-penjelasan dari para dokter

d) Tidak terbukti adanya gangguan yang cukup berarti pada struktur/fungsi dari sistem atau organ

yang dimaksud

e) Karakter kelima : F.45.30 = Jantung dan system kardiovaskular

F.45.31 = Saluran percernaan bagian atas

F.45.32 = Saluran pencernaan bagian bawah

F.45.33 = Sistem pernapasan

F.45.34 = Sistem Genito-urinaria

F.45.38 = Sistem atau organ lainnya

Page 5: Disfungsi Otonom Somatoform

F.45.4 Gangguan Nyeri Somatoform Menetap

Pedoman diagnostik :

Keluhan utama adalah nyeri berat, menyiksa dan menetap, yang tidak dapat dijelaskan

sepenuhnya atas dasar proses fisiologik maupun adanya gangguan fisik.

Nyeri timbul dalam hubungan dengan adanya konflik emosional atau problem psikososial yang

cukup jelas untuk dapat dijadikan alasan dalam mempengaruhi terjadinya gangguan tersebut.

Dampaknya adalah meningkatnya perhatian dan dukungan, baik personal maupun medis, untuk

yang bersangutan.

F.45.8 Gangguan Somatoform lainnya

Pedoman diagnostik:

Pada gangguan ini keluhan-keluhan tidak melalui system saraf otonom, dan terbatas secara

spesifik pada bagian tubuh atau system tertentu. Ini sangat berbeda dengan gangguan somatisasi

(F.45.0) dan somatoform tak terinci (F.45.1) yang menunjukkan keluhan yang banyak dan

berganti ganti.

Tidak ada kaitan dengan adanya kerusakan jaringan

Gangguan-gangguan berikut juga di masukkan dalam kelompok ini :

(1) Globus hystericus ( perasaan ada benjolan di kerongkongan yang menyebabkan disfagia) dan

bentuk disfagia lainnya

(2) Tortikolis psikogenik dan gangguan gerakan spasmodic ainnya ( kecuali sindrom Tourette)

(3) Pruritus psikogenik

(4) Dismenore psikogenik

(5) Teeth grinding