disertasi - stiesia · 2019. 9. 23. · puji syukur saya panjatkan ke hadirat tuhan yang maha esa,...

28
DISERTASI REVITALISASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENDIDIKAN JAWA TIMUR PADA DUNIA PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH STUDI HERMENEUTIK: JURGEN HABERMAS Oleh: BONAVENTURA SUPRAPTO 15.3.02.110145 PROGRAM DOKTOR ILMU MANAJEMEN SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA (STIESIA) SURABAYA 2019

Upload: others

Post on 07-Feb-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • DISERTASI

    REVITALISASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENDIDIKAN JAWA

    TIMUR PADA DUNIA PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

    STUDI HERMENEUTIK: JURGEN HABERMAS

    Oleh:

    BONAVENTURA SUPRAPTO

    15.3.02.110145

    PROGRAM DOKTOR ILMU MANAJEMEN

    SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA (STIESIA)

    SURABAYA

    2019

  • REVITALISASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENDIDIKAN JAWA

    TIMUR PADA DUNIA PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

    STUDI HERMENEUTIKA: JURGEN HABERMAS

    DISERTASI

    Untuk Memenuhi Persyaratan

    Memperoleh Gelar Doktor Ilmu Manajemen

    BONAVENTURA SUPRAPTO

    15.3.02.110145

    PROGRAM DOKTOR ILMU MANAJEMEN

    SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA (STIESIA)

    SURABAYA

    2019

  • iii

  • iv

  • v

  • vi

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat

    dan perkenannya disertasi ini dapat terselesaikan sebagai suatu persyaratan untuk

    memperoleh gelar Doktor pada Program Doktor Ilmu Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu

    Ekonomi Indonesia STIESIA-Surabaya.

    Rasa hormat dan terimakasih, saya sampaikan kepada: Ibu Dr. Nur Fadjrih

    Asyik, S.E., M.Si., Ak.,CA selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia

    STIESIA-Surabaya, atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan guna mengikuti

    Pendidikan Program Doktor Ilmu Manajemen (PDIM) STIESIA Surabaya. Prof. Dr.

    Budiyanto MS., selaku Ketua Program Pasca Sarjana Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

    Indonesia STIESIA-Surabaya atas segala arahan selama saya menjalani proses

    pembelajaran.

    Ucapan terimakasih saya sampaikan kepada Prof. Dr. Pribadiyono, MS. Selaku

    promotor yang telah memberikan banyak masukan selama penyusunan disertasi.

    Kepada Bapak Dr. Akhmad Riduwan, SE, M.S.A. Ak, selaku co Promotor yang telah

    memberikan banyak masukkan khususnya filsafat ilmu yang menjadi kerangka dasar

    filosofis dalam penyusunan disertasi ditengah-tengah kesibukannya.

    Terimakasih saya sampaikan kepada Prof. Dr. Wayan Gede Supartha, SE., SU,

    selaku dosen penguji eksternal dari Udayana, atas kesediaannya dan masukan bagi

    penyempurnaan penyusunan disertasi. Kepada Bapak Dr. Imam Hidayat, MM selaku

    dosen penguji atas dorongan dan diskusinya selama penyusunan disertasi. Kepada

    Bapak Dr. Slamet Riyadi, M.Si., Ak., CA selaku dosen penguji atas saran dan

    masukannya bagi penyempurnaan disertasi.

  • vii

    Dosen S3 Ilmu Manajemen STIESIA Surabaya yang membekali ilmu dan

    berbagi pengalamanimendorong, memberikan pengarahan persiapan menghadapi

    ujian, sehingga memperkaya khasanah pengetahuan sehingga bermanfaat bagi

    kehidupan saya.

    Saya sampaikan terimakasih kepada Ibu Dr. Suhermin, SE., MM selaku

    sekretaris Program Studi Doktor Ilmu Manajemen STIESIA Surabaya yang

    mendorong, memberikan pengarahan persiapan menghadapi ujian, sehingga dapat

    melaksanakan ujian dengan baik, sesuai dengan waktu yang ditentukan. Kepada Staf

    Program Ilmu Manajemen STIESIA Surabaya, yang banyak membantu kelancaran

    tehnis proses perkuliahan sampai dengan tahap orasi.

    Kepada istri saya Cisilia Sri Lestari Amaningsih yang memberikan dorongan,

    semangat, dan membantu biaya kuliah, anak saya Thomas Rahadi Utomo, Xaveria

    Rahmani Utamai, juga menantu saya Popy Adi Lestiorini dan Ambrosius Harto. Tidak

    lupa juga cucu-cucu saya Desca, Nara, Eduard, Paramita, dan Paragita.

    Akhirnya dengan segala kerendahan hati disertasi ini saya suguhkan kepada

    dunia pendidikan, pemangku kepentingan di bidang pendidikan, stakeholder, pelaku

    pendidikan, dan pemerintah. Saran dan kritik sangat saya butuhkan guna melengkapi

    keterbatasan saya.

    Surabaya,

    Penulis

  • viii

    RINGKASAN

    Berbagai persoalan mendera dunia pendidikan Indonesia, mulai dari pemakaian

    Buku Kurikulum 13, Ujian Nasional (UN), kesenjangan mutu pendidikan antara

    daerah yang satu dengan daerah yang lain, dan alih kewenangan SMA/SMK dari

    daerah Kota/Kabupaten ke Provinsi, sampai dengan perlindungan terhadap guru.

    Tanggung jawab pendidikan tidak bisa sepenuhnya diserahkan kepada

    pemerintah, melainkan masyarakat bersama. Maka pemerintah memandang perlu

    membentuk Dewan Pendidikan, dengan mengeluarkan Undang-Undang Nomor 25

    Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional (Propenas) 2000-2004. Adapun

    peran Dewan Pendidikan diatur melalui Keputusan Menteri Pendidikan Nasional

    Nomor 044/U/2002, yaitu: (1) sebagai advisory agency (pemberi pertimbangan), (2)

    supporting agency (pendukung kegiatan layanan pendidikan), (3) controlling agency

    (pengontrol kegiatan layanan pendidikan), dan (4) mediator atau penghubung atau

    pengait tali komunikasi antara masyarakat dengan pemerintah.

    Antara Harapan dan Realita

    Harapan masyarakat terhadap Organisasi Dewan Pendidikan sangat besar,

    karena Undang-Undang memang memberikan keleluasaqn. Sayangnya Dewan

    Pendidikan belum mampu menjalankan perannya secara maksimal, Dharma (2004)

    menyebutnya lembaga ini dianggap ”banci”, ”tak bergigi”, ”tidak aspiratif”, dan ”tidak

    membumi”, sebagai: Mission of Imposible. Hasil penelitian, Ali (2008), mengenai

    Kinerja Dewan Pendidikan di Kabupaten Jember, menemukan permasalahan yang

    menghambat kinerja pelaksanaan kebijakan pendidikan: Pertama, Komunikasi,

  • ix

    struktur birokrasi, tidak sesuai dengan Kebijakan Mendiknas. Menurut Habermas

    dalam McCarthy (2008), pada dasarnya komunikasi membutuhkan

    Data awal (Pre Liminary), yang diperoleh penulis, untuk membangun “the

    body of knowledge” (Ferdinand, 2008:62), terdiri atas dua macam, yaitu internal dan

    eksternal. Data internal, diantaranya: pertama, Dewan Pendidikan Provinsi Jawa

    Timur sampai saat ini masih belum memiliki Anggaran Dasar/Anggaran Rumah

    Tangga (AD/ART). Menurut Habermas dalam Hardiman (2009:199), AD/ART

    merupakan alat terpenting dalam organisasi sebab itu adalah norma sosial yang

    menjadi dasar tujuan sebuah organisasi.

    Masalah Eksternal, anggaran keuangan dikendalikan oleh birokrat (Dinas

    Pendidikan Provinsi Jawa Timur), untuk memudahkan pertanggungjawaban terhadap

    laporan. Sementara Dewan Pendidikan menganggap ini menghambat kinerja

    organisasi. Penyelesaian problem sosial, diyakini oleh Habermas dapat dilakukan

    dengan tindakan komunikatif. Untuk menghindari distorsi-distorsi komunikasi,

    Habermas dalam Beertens (2006:247) mengatakan bahwa perlu membangun diskursus

    etika, yaitu suatu justifikasi normatif untuk mencapai kesesuaian kepentingan antar

    anggota (generelizable interest).

    Beberapa pertanyaan yang layak untuk dikemukakan: Apakah lembaga ini

    benar-benar diperlukan dalam sistem pendidikan nasional kita di masa depan?

    Bagaimana konsep ideal dan program untuk melakukan revitalisasi? Siapa yang

    bertanggung jawab pada pelaksanaan revitalisasi lembaga ini, dan di mana peran pusat

    serta daerah bermain? Siapa yang bertanggung jawab mendanai operasi lembaga ini?

    Perlukah memberi honor anggotanya. Menurut Habermas, dalam McCarthy

  • x

    (2008:486, pemberian imbalan (honor) untuk sebuah organisasi termasuk organisasi

    sosial di bidang pendidikan disebut sebagai “Ideologi prestasi”.

    Meski belum ada penelitian, tapi hampir dapat dipastikan hanya segelintir

    Dewan Pendidikan yang dapat berfungsi dan berperan hingga kini, lainnya mati suri.

    Lantas apa yang harus dilakukan untuk merevitalisasi Dewan Pendidikan? Laretna

    dalam Hendarmananwar (2012), menyatakan bahwa revitalisasi harus diikuti dengan

    peningkatan kinerja organisasi, serta pengenalan budaya organisasi. Rekonstruksi

    sektor pendidikan diperlukan, agar sesuai kebutuhan masyarakatnya, menurut Smith

    yang dikutip Hidayat (2000) melalui Otonomi daerah yang mencakup sektor

    pendidikan (Pasal 11 Undang-Undang No. 32 tahun 2004). Otonomi daerah memberi

    ruang bagi masyarakat untuk menentukan jalannya pembangunan daerah termasuk

    dibidang pendidikan (Ps. 4 ayat 1 dan 9 UU No. 20 Thn. 2003 Tentang Sisdiknas).

    Alat Analisis

    Hermenutika dalam pandangan Jurgen Habermas, menjadi pertimbangan

    bahan alat (pisau) analisis dalam pembahasan penelitian ini. Pandangan Jurgen

    Habermans, dalam Soemaryono (1993), tentang hermeneutik menjadi pilihan alat

    analisis dengan pertimbangan sebagai berikut: Hermeneutik menuntut penerapan

    proposisi-proposisi teoritis terhadap fakta yang terbentuk secara bebas melalui

    pengamatan sistematis. Dalam hermeneutik, kita tidak dapat memahami sepenuhnya

    makna sesuatu fakta, sebab ada juga fakta yang tidak dapat diinterprestasi. Penjelasan

    haruslah berupa penerapan secara obyektif suatu hukum atau teori terhadap fakta, dan

    pemahaman menjadi bagian subyektifnya, sebab pemahaman melibatkan juga

    pengalaman interpreter.

  • xi

    Informan

    Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi: Data tekstual mengenai

    peran dan fungsi Dewan Pendidikan Jawa Timur. Transkrip hasil wawancara, angket,

    dengan para informan. Informan dalam penelitian ini adalah para pengurus inti, dan

    anggota pengurus yang terlibat secara aktif dalam kegiatan organisasi Dewan

    Pendidikan. Informan terdiri atas informan kunci dan informan pendukung. Zainul,

    Gianto, Bambang Rahardjo, Lukito, Ibu Lusi (Informan kunci); Ramli, Suranto

    (Informan oendukung); Adi Waluyo, Sayekti, Sulis, Riuyadi (Informan

    pendukung/Stakeholders). Nama informan semuanya disamarkan.

    Lokasi penelitian

    Lokasi penelitian menggambarkan Organisasi Dewan Pendidikan, sebagai badan

    yang bersifat mandiri, tidak mempunyai hubungan hierarkis dengan satuan pendidikan

    maupun lembaga pemerintah lainnya. Mewadahi dan menyalurkan aspirasi dan

    prakarsa masyarakat dalam melahirkan kebijakan dan program pendidikan di

    kabupaten/kota. Anggota pengurus organisasi Dewan Pendidikan terdiri atas unsur

    masyarakat dan dapat ditambah dengan unsur birokrasi/legislatif. Unsur masyarakat

    dapat berasal dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) bidang pendidikan; tokoh

    masyarakat (ulama, budayawan, pemuka adat, dan lain-lain).

  • xii

    Kontribusi Penelitian

    Beberapa temuan diantaranya, Dewan Pendidikan kurang berfungsinya

    menjalankan peran, ini disebabkan karena beberapa hal: pertama banyak pengurus

    yang kurang aktif, organisasi tidak memiliki AD/ART, struktur organisasi yang tidak

    jelas, tidak adanya anggaran khusus untuk biaya operasional, kurang mendapatkan

    respon dari pemerintah.

    Dari temuan di lapangan, solusi yang ditawarkan adalah: Pertama, sebagai

    organisasi, pengurus Dewan Pendidikan harus mampu membuat Anggaran Dasar

    (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART), sebagai pedoman, petunjuk pelaksanaan

    kerja, dan arah dasar organisasi.

    Kedua, rekrutmen anggota pengurus Dewan Pendidikan sebaiknya dilakukan

    secara transparan menggunakan sistem merit, dengan memerhatikan faktor-faktor

    kepribadian, integritas, dan komitmen. Ketiga, dalam membuat rekomendasi

    hendaknya tidak abstrak, tetapi mengarah pada program nyata yang bisa

    diimplementasikan.

    Keempat, dengan diberlakukannya undang-undang otonomi daerah Dewan

    Pendidikan bisa menjalankan fungsi sebagai pressure group atau oposisi terhadap

    pemerintah (Soepratiknya, 2004), dan menjadi organisasi yang independen.

    Kelima, Pemerintah hendaknya membuat regulasi yang jelas mengenai struktur

    organisasi, kewenangan, dan pengelolaan anggaran, agar Dewan Pendidikan dapat

    menjalankan peran dan fungsinya sesuai dengan Undang-Undang.

  • xiii

    ABSTRACT

    This study aims to analyze the role of the East Java Province Education

    Council, the extent to which the East Java Provincial Education Board's Organizational

    Performance is performing its role. The study population consisted of all members of

    the board of the East Java Province Education Board.

    The object of this research is the Management of the East Java Province

    Board of Education Organization from the aspect of operational activities, and aspects

    of human resources, roles and functions and facilities of the organization. First,

    internal problems are human resources, even though the management consists of

    people who are experts in their fields, but because most of them are not full time, so

    they cannot carry out their duties optimally, but only work on projects.

    Second, the unhealthy organizational structure in determining the duties and

    roles of members of the organization. There are variations in the performance of the

    East Java Provincial Education Board regarding tasks and roles, but the division of

    labor (job discribtion) is unclear. Third, institutional issues related to financial funds

    and facilities, are obstacles to realizing an independent organization as mandated by

    the Law.

    Important advice that needs to be revitalized is the East Java Provincial

    Education Council Organization, as well as the principles contained in the autonomy

    of education. Realizing the democratization of education, by involving the community

    together with the government through communication actions with the aim of reaching

    consensus.

    Keywords: Role and Function of Education Board, Communication Act, Consensus,

    and Revitalization.

  • xiv

    DAFTAR ISI

    SAMPUL DEPAN ..................................................................................... i

    SAMPUL DALAM .................................................................................... ii

    LEMBAR PRASYARAT GELAR ............................................................. iii

    LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................... iv

    SUSUNAN PANITIA UJIAN TERBUKA ................................................ v

    PERNYATAAN ORISINALITAS DISERTASI ........................................ vi

    KATA PENGANTAR ................................................................................ vii

    RINGKASAN ............................................................................................. ix

    ABSTRACT ................................................................................................ xiv

    DAFTAR ISI .............................................................................................. xv

    DAFTAR TABEL ...................................................................................... xxiii

    DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xxv

    DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xxvi

    DAFTAR ARTI LAMBANG, SINGKATAN DAN ISTILAH ................. xxvii

    BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1

    1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................... 1

    1.1.1. Peran dan fungsi dewan pendidikan ................................... 6

    1.1.2. Kebaruan ............................................................................. 9

  • xv

    1.1.3 Kedudukan Dewan Pendidikan .......................................... ......... ........ . 10

    1.1.4 Antara Harapan dan Realita ................................. .. ....................... 11

    1.1.4.1 Masalah Internal Dewan Pendidikan ..... .................................. 12

    1.1.4.2 Masalah Eksternal ......................................................................... 14

    1.1.5 Partisipasi Masyarakat .......................................................... .... .... 15

    1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. . . . 21

    1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................... . .. 22

    1.4 Kontribusi Penelitian .......................................................................... .... . 22

    BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 24

    2.1 Pengertian Konseptual .......................................................................... 24

    2.1.1 Teori Komunikatif, Ruang Publik, Diskursus dan Konsensus ........... 26

    2.1.1.1 Komunikasi dan RuangPublik ........................................ 26

    2.1.1.2 Dirkursus ......................................................................... 27

    2.1.1.3 Tindakan Komunikatif Jalan Praksis Menuju Konsensus ... 29

    2.1.2 Konsep Organisasi Peran dan Perubahan ........................................ 31

    2.1.3 Efektivitas Organisasi ..................................................................... 37

    2.2. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Organisasi ............... 38

    2.2.1 Karakteristik Organisasi ............................................................... 39

    2.2.2 Karakteristik Lingkungan ............................................................ 40

    2.2.3 Karakteristik Anggota .................................................................. 40

  • xvi

    2.2.4 Karakteristik Praktik Manajemen ............................................... 41

    2.3. Budaya Organisasi ................................................................................. 43

    2.4. Birokrasi ................................................................................................. 45

    2.5. Kajian Penelitian Terdahulu ................................................................... 49

    BAB 3 KONSEP DASAR HERMENEUTIK JURGEN HABERMAS … 54

    3.1. Birografi Jurgen Habermas ........................................................................ 54

    3.1.1 Pengertian dan Konsep Dasar Hermeneutik .................................. 55

    3.1.2 Pandangan Jurgen Habermas Mengenai Hermeneutik .................. 56

    3.1.3 Pandangan Jurgen Habermas Mengenai Ideologi ........................... 59

    3.2. Metode Pengoperasian Hermeneutik ........................................................ 61

    3.3. Metode Memahami ..................................................................................... 62

    3.3.1 Jenis – Jenis Pemahaman ................................................................. 63

    3.3.2 Pemahaman Sebuah Dilematis ........................................................ 65

    3.4. Hubungan Antar Bahasa, Pengalaman, dan Tindakan .............................. 66

    3.5. Peranan Minat dalam Hermeneutik ........................................................... 67

    3.6. Ruang Publik, Tindakan Komunikatif dan Etika Prosedural ................... 69

    3.6.1 Paradigma Teori Kritis Praksis Komunikasi ................................. 70

    3.6.2 Ruang Publik ................................................................................. . 71

    3.6.3 Tindakan Komunikatif dan Etika Diskursus .................................. 75

  • xvii

    BAB 4 KERANGKA PEMIKIRAN KONSEPTUAL PENELITIAN……… 83

    4.1. Kerangka Teori Organisasi ....................................................................... 86

    4.1.1 Konsep Organisasi Menurut Habermas .......................................... 87

    4.1.2 Efektivitas dan Efisiensi Organisasi ................................................ 87

    4.2. Peran dan Fungsi Dewan Pendidikan ........................................................ 88

    4.3. Beberapa Permasalahan yang dihadapi Dewan Pendidikan ...................... 89

    4.4. Rencana Strategis ....................................................................................... 90

    4.5. Indikator Organisasi Dewan Pendidikan yang Berfungsi Baik ................. 91

    4.6. Revitalisasi Sebuah Harapan ........................................................................ 92

    BAB 5 METODE PENELITIAN …………………………………………….. 96

    5.1. Paradigma Penelitian .................................................................................... 96

    5.2. Pendekatan Penelitian .............................................................................. .... 97

    5.3. Situs Penelitian ............................................................................................ 98

    5.4. Satuan Kajian .............................................................................................. 99

    5.5. Data Informan .......................................................................................... 101

    5.6. Lokasi Penelitian ..................................................................................... 102

    5.7. Alat Analisis dan Analisis ....................................................................... 105

    5.7.1 Alat Analisis .................................................................................. 105

    5.7.2 Analisis ...................................................................................... ..... 107

    5.8. Metode Pengumpulan Data .................................................................. . ... 110

  • xviii

    5.8.1 Pertanyaan Wawancara .................................................................. 110

    5.8.2 Reduksi Data ................................................................................. 111

    5.8.3 Penyajian Data .............................................................................. 112

    5.8.4 Menarik Kesimpulan / Verifikasi ................................................... 113

    BAB 6 GAMBARAN UMUM PERAN DEWAN PENDIDIKAN PROVINSI

    JAWA TIMUR ……………………………………………………. 114

    6.1 Eksistensi Dewan Pendidikan Jawa Timur Tinjauan Historis ................ 114

    6.1.1 Pendidikan Berbasis Masyarakat .................................................. 118

    6.1.2 Stakeholders dan Eksistensi Dewan Pendidikan ........................... 121

    6.2 Ruang Publik Sebagai Sarana Komunikatif .............................................. 122

    6.3 Otonomi Pendidikan ................................................................................. 123

    6.4 AD dan ART Merupakan Conditio Sin Aquanon .................................... 126

    BAB 7 KEPENTINGAN PEMERINTAH TERHADAP DEWAN PENDIDIKAN

    SEBAGAIMANA DIAMANAHKAN UNDANG-UNDANG ………. 131

    7.1 Kepentingan Pemerintah Terhadap Dewan Pendidikan ............................. 131

    7.2 Implementasi Peran Dewan Pendidikan ................................................. ... 132

    7.3 Menakar Kinerja Pengurus Dewan Pendidikan........................................... 134

    7.3.1 Dewan Pendidikan sebagai Badan Pertimbangan

    (Advisory Agency) ................................................................... 135

    7.3.2 Dewan Pendidikan Sebagai Badan Pendukung

    (Supporting Agency) .................................................................... 139

  • xix

    7.3.3 Dewan Pendidikan Sebagai Badan Pengontrol

    (Controlling Agency) .................................................................... 141

    7.3.4 Dewan Pendidikan Sebagai Mediator (Mediator Agency) .......... 147

    BAB 8. PERSPEKTIF STAKEHOLDERS DAN TOKOH MASYARAKAT

    TERHADAP PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENDIDIKAN .............. 152

    8.1 Persepsi Stakeholders terhadap keberadaan Dewan Pendidikan .................. 153

    8.2 Peran Dewan Pendidikan sebagai Mediator dan Fasilitator Menurut

    Stakeholders .................................................................................................. 155

    8.3 Kepentingan Stakeholders dan Tokoh Masyarakat .................................... 157

    8.3.1 Harapan Stakeholders pada Dewan Pendidikan ................................. 157

    BAB 9 TANGGUNG JAWAB ORGANISASI DAN FAKTOR-FAKTOR

    PENGHAMBAT KINERJA ORGANISASI DEWAN PENDIDIKAN JAWA

    TIMUR ....................................................................................................... 162

    9.1. Tanggung Jawab Organisasi .................................................................... 162

    9.1.1 Tanggung Jawab Administrasi ........................................................ 162

    9.1.2 Tanggung Jawab Politik .................................................................. 163

    9.1.3 Tanggung Jawab Professional ........................................................ 164

    9.1.4 Tanggung Jawab Pribadi ................................................................. 165

    9.2. Faktor – Faktor Penghambat Kinerja Pengurus Dewan Pendidikan ........ 166

    9.2.1 Organisasi Tanpa Anggaran ........... ............................................... 166

    9.2.2 Proyek Oriented .............................................................................. 168

    9.2.3 Independensi Organisasi ................................................................. 170

  • xx

    9.2.4 Disfungsi Peran ............................................................................... 172

    9.3. Relasi yang baik dalam Manajemen ....................................................... 176

    9.4 Kontribusi Dewan Pendidikan ................................................................. 177

    9.5 Memanfaatkan Ruang Publik ................................................................... 178

    BAB 10 REVITALISASI DAN RENCANA STRATEGIS ORGANISASI 180

    10.1 Revitalisasi Sebagai Sebuah Proses ........................................................ 180

    10.2 Transformasi Manajemen Organisasi Era Digital ................................... 183

    10.3 Digitalisasi Sebuah Sarana Pengembangan Organisasi .......................... 184

    10.4 Fleksibelitas Organisasi .......................................................................... 185

    10.5 Langkah – Langkah Strategis .................................................................. 187

    10.5.1 Langkah Konkrit ...................................................................... 191

    BAB 11 SINTETIS, IMPLIKASI, DAN SARAN ………………………… 195

    11.1 Sintetis dan Implikasi Penelitian ............................................................. 196

    11.1.1 Eksistensi, Peretasan Peran dan Fungsi Dewan Pendidikan

    Keberadaan Diantara Perundangan dan Realita .......................... 196

    11.1.2 Tindakan Komunikatif (Communicatie Action) Jalan Praksis

    Menggapai Konsensus ................................................................ 201

    11.2 Kebermaknaan Peran dan Fungsi Dewan Pendidikan ............................ 203

    11.2.1 Dewan Pendidikan Berperan Sebagai Advisory Agency ...................... 203

    11.2.2 Dewan Pendidikan Berperan Sebagai Supporting

  • xxi

    Agency (Pendukung Kegiatan Layanan Pendidikan) ................... 203

    11.2.3 Peran Dewan Pendidikan Sebagai Controlling

    Agency (pengontrol Layanan kegiatan pendidikan) ................. 204

    11.2.4 Peran Mediator atau Penghubung Pengait Tali Komunikasi antara

    Masyarakat dengan Pemerintah .................................................... 204

    11.3. Keterbatasan ........................................................................................... 205

    11.4. Penelitian Tipe Refutation ..................................................................... 206

    11.5. Kontribusi Penelitian .............................................................................. 209

    11.5.1 Pengurus Dewan Pendidikan Sebagai Bahan Pertimbangan

    Dalam Menjalankan Peran dan Fungsi ........................................ 209

    11.5.2 Institusi Pemerintah Dalam Hal ini Kementrian Pendidikan dan

    Kebudayaan Republik Indonesia .................................................. 210

    10.5.3 Manajemen Sumber Daya Manusia ............................................. 212

    DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 213

  • xxii

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1.1 Kasus Pengaduan Anak KPAI Tahun 2011-2014 ............................. 2

    Tabel 2.1 Mapping Teori Komunikatif JurgenHabermas ................................. 25

    Tabel 2.2 Mapping Teori Organisasi ................................................................ 30

    Tabel 2.3 Mapping Aktivitas Organisasi .......................................................... 36

    Tabel 2.4 Mapping Teori Budaya Organisasi .................................................... 42

    Tabel 2.5 Mapping Teori Birokrasi ................................................................... 45

    Tabel 2.6 Temuan Hasil Kajian/PenelitianTerdahulu SebagaiRujukan ............ 47

    Tabel 4.1 Mapping Teori Komunikatif Jurgen Habermas ................................. 84

    Tabel 4.2 Mapping Teori Organisasi ................................................................ 86

    Tabel 4.3 Indikator Dewan Pendidikan Yang Berfungsi Dengan Baik ............ 91

    Tabel 5.1 Informan Kunci ................................................................................ 102

    Tabel 5.2 Informan Pendukung ........................................................................ 102

    Tabel 5.3 Informan Pendukung Stakeholders .................................................. 102

    Tabel 5.4 Pengumpulan data ............................................................................ 111

    Tabel 7.1 Data Fisik Kegiatan Tahun 2012-2016 ............................................. 133

    Tabel 7.2 Indikator Dewan Pendidikan Berfungsi Dengan Baik ..................... 134

  • xxiii

    Tabel 7.3 Indikator Kinerja Dewan Pendidikan sebagai Badan

    Pertimbangan Advisor Agency ......................................................... 138

    Tabel 7.4 Indikator Kinerja Dewan Pendidikan sebagai Badan

    Pendukung Supporting Agency ......................................................... 140

    Tabel 7.5 Indikator Kinerja Dewan Pendidikan sebagai Badan Pengontrol ..... 147

    Tabel 7.6 Kegiatan yang Berhubungan dengan Fungsi Mediator .................... 150

    Tabel 7.7 Mapping Perbedaan Kepentingan Antara Pemerintah dan Dewan

    Pendidikan ........................................................................................ 151

    Tabel 8.1 Diagram Quesioner Lanjutan Wawancara dengan Stakeholders ...... 160

    Tabel 8.2 Mapping Perbedaan Kepentingan antara Dewan

    Pendidikan dan Stakeholders ............................................................ 161

    Tabel 9.1 Presensi Forum Group Diskusi selama tahun 2016 ............................ 168

    Tabel 9.2 Rekomendasi Hasil Kegiatan Dewan Pendidikan .............................. 178

    Tabel 10.1 Proses Revitalisasi Melalui Program Pengembangan Organisasi ..... 183

    Tabel 10.2 Hasil Identifikasi, Tindakan Komunikasi dan Langkah Konkrit ..... 294

  • xxv

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1 Model Relasi Pemerintah, Dewan Pendidikan dan

    Masyarakat, Menurut Peneliti (2017) ........................................... 47

    Gambar 3.1 Paradigma, Komunikatif, Ruang Publik dan Tindakan

    Komunikatif Jurgen Habermas .................................................. . 70

    Gambar 4.1 Kerangka Konsep Penelitian Menurut Peneliti 2017 .................... 95

    Gambar 5.1 Diskripsi Analisis Menurut Peneliti 2017 .................................. . 107

    Gambar 5.2 Analisa data ................................................................................... 113

    Gambar 6.1 Peran Dewan Pendidikan .............................................................. 119

    Gambar 10.1 Skema Langkah - Langkah Revitalisasi

    Usulan Peneliti Tahun 2017 .................................................... . 191

  • xxvi

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1 Surat Tugas Bimbingan .............................................................. 220

    Lampiran 2 Petunjuk Wawancara .............................................................. 220

    Lampiran 3 Data Lapangan dan Dokumen ..................................................... 221

    Lampiran 4 Wawancara Melalui Internet........................................................ 227

    Lampiran 5 Wawancara Stakeholder .............................................................. 234

    Lampiran 6 Observasi Akhir Kegiatan............................................................ 238

  • xxvii

    DAFTAR ARTI LAMBANG, SINGKATAN, & ISTILAH

    Peneliti memberikan batasan istilah, singkatan, dan pemaknaan untuk memudahkan

    pembaca dalam memahami permasalahan. Sumber singkatan dan istilah berasal dari isi

    disertasi dan berbagai referensi yang dihimpun oleh peneliti pada tahun 2017, diantaranya:

    No Istilah Pemaknaan

    1 Advisory Agency peran Dewan Pendidikan memberi pertimbangan kepada pemerintah

    2 Aufklarung abad pencerahan.

    3 Abduksi proses pembentukan hipotesis (salah satu bentuk penyimpulan Habermas)

    4 Agora berasal dari bahasa Yunani kuno yang berarti pasar dalam polis sebagai tempat

    berinteraksi masyarakat.

    5 AD/ART Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga dalam suatu organisasi.

    6 Bahasa Simbol oleh Habermas disebut juga bahasa murni, pemahaman atas simbol-simbol.

    7 Body of knowledge pengorganisasian pengetahuan.

    8 Bourgeois anggota kelas ekonomi

    9 Boneka istilah ini digunakan untuk Dewan Pendidikan yang tidak bisa menjalankan

    fungsi.

    10 Burgerliche offenlichkeit ruang publik kaum borjuis.

    11 Client centered beraucracy birokrasi yang dikendalikan oleh pusat

    12 Citoyen anggota komunitas politisi

    13 Conditio Sine qua non suatu kondisi yang harus ada, diperlukan.

    14 Controlling Agency peran Dewan Pendidikan pengontrol kegiatan layanan publik

    15 DP Dewan Pendidikan organisasi pendidikan bentukan pemerintah sebagai mitra

    yang menjalankan fungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan.

    16 Deduksi metode penyimpulan Habermas pembuktian perilaku dengan cara tertentu.

    17 Enginering Mode of

    Goverment

    model teknik pemerintahan

    18 Entry point titik masuk

    19 Exellent luar biasa

    20 Eksplanatoris Menerangkan

    21 Emergency mendadak, darurat.

    22 Epistemologi cabang dari filsafat yang berkaitan dengan teori pengetahuan.

    23 Execution Quetient kecerdasan pelaksanaan

    24 Follow up tindak lanjut atas rekomendasi

  • xxviii

    Geisteswissenchaften pengetahuan tentang hidup

    Good Governance pemerintah yang baik.

    Generelizable kepentingan antar anggota

    Geltungsanpruche klaim yang sahih.

    Grass root akar rumput lapisan masyarakat terkecil

    Grey area wilayah abu-abu, posisi yang tidak jelas

    Hermeneutik hermeneuein (Yunani kuno) yang berarti penafsiran atau interpretasi

    Human Capital sumber daya manusia.

    Improvement kebaruan dalam istilah penelitian

    Integritas berkaitan dengan sikapjujur, tanggung jawab, konsisten

    Intiusi kemampuan memahami sesuatu tanpa melalui penalaran rasional dan intelektual.

    Kedekatan batin berkaitan dengan psychic nexus, ciri khas pengalaman hidup.

    Kontemporer kekinian

    Konsensus sebuah kesepakatan untuk menyelesaikan perbedaan.

    Knowledge berkaitan dengan pengetahuan

    KPAI komisi perlindungan anak Indonesia

    Lebenswelet dunia kehidupan

    Linguistik bahasa murni dalam konsep Hermeneutik Habermas.

    Local capability kemampuan daerah (mutu pendidikan)

    Mediator Agency peran Dewan Pendidikan sebagai penghubung antara masyarakat dan pemerintah.

    Medio crity setengah hati, tidak total dalam bekerja

    Mindset pola pikir yang dimilik oleh satu atau sekelompok orang.

    Mission of imposible ketidak mampuan Dewan Pendidikan menjalankan peran dan fungsinya.

    Need assement analisis kebutuhan, proses analisis data dalam mengidentifikasi kesenjangan.

    Outcomes penilaian terhadap dampak pendidikan.

    Patologi modernitas konsep Habermas mengenai diskursus sebagai “proyek yang belum selesai”

    Praksis tindakan nyata

    Pre Liminary data awal sebelum penelitian

    Problem solving pemecahan masalah.

    Revitalisasi usaha untuk menjadikan sesuatu itu menjadi penting.

    Refutation peningkatan prinsip yang sebelumnya sudah ada.

    Responsive tanggapan

    Road map pemetaan permasalahan penelitian.

    Ruang publik menurut Habermas, secara normatif mengacu pada peranan masyarakat warga dalam

    demokrasi disebut juga “public use reason”

    School base management manajemen berbasis sekolah.

  • xxix

    60 Stakeholders beberapa kelompok kepentingan, pemangku kepentingan di bidang pendidikan.

    61 Supporting Agency peran Dewan Pendidikan pendukung kegiatan layanan publik.

    62 Tindakan Teleologi tindakan yang mengarah pada tercapainya tujuan.

    63 Tindakan normatif tindakan yang bertujuan tercapainya pemenuhan norma, nilai-nilai yang berlaku

    umum (nilai sosial)

    64 Tindakan dramaturgi tindakan pokok adalah penampilan diri dihadapan umum.

    65 Tindakan komunikasi tindakan yang menunjuk kepada interaksi baik secara verbal maupun non

    verbal,bagi tercapainya konsensus.

    66 Value nilai-nilai kehidupan, seperti kejujuran, tanggung jawab, konsisten.

    67 Verstehen sebuah pendekatan untuk melakukan interpretasi

    68 Volunter tenaga sukarela