disertasi - sebelas maret universityeprints.uns.ac.id/36236/1/t311308015_pendahuluan.pdf · 2017....

22
POLITIK HUKUM PASAR MODAL DALAM MEMBERIKAN PERLINDUNGAN HUKUM BERBASIS KEADILAN SUBSTANTIF TERHADAP PEMEGANG SAHAM PUBLIK Disertasi Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Doktor Ilmu Hukum OLEH: SUDIYANA NIM: T311308015 Program Doktor Ilmu Hukum Program Pasca Sarjana Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta 2017

Upload: others

Post on 23-Jan-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Disertasi - Sebelas Maret Universityeprints.uns.ac.id/36236/1/T311308015_pendahuluan.pdf · 2017. 11. 24. · penunjang disertasi, yang sejak awal telah memberika n rekomendasi penulis

POLITIK HUKUM PASAR MODAL DALAM

MEMBERIKAN PERLINDUNGAN HUKUM BERBASIS

KEADILAN SUBSTANTIF TERHADAP

PEMEGANG SAHAM PUBLIK

Disertasi Diajukan Untuk Memenuhi Syarat

Memperoleh Gelar Doktor Ilmu Hukum

OLEH:

SUDIYANA

NIM: T311308015

Program Doktor Ilmu Hukum

Program Pasca Sarjana

Fakultas Hukum

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

2017

Page 2: Disertasi - Sebelas Maret Universityeprints.uns.ac.id/36236/1/T311308015_pendahuluan.pdf · 2017. 11. 24. · penunjang disertasi, yang sejak awal telah memberika n rekomendasi penulis
Page 3: Disertasi - Sebelas Maret Universityeprints.uns.ac.id/36236/1/T311308015_pendahuluan.pdf · 2017. 11. 24. · penunjang disertasi, yang sejak awal telah memberika n rekomendasi penulis
Page 4: Disertasi - Sebelas Maret Universityeprints.uns.ac.id/36236/1/T311308015_pendahuluan.pdf · 2017. 11. 24. · penunjang disertasi, yang sejak awal telah memberika n rekomendasi penulis

iv

PERNYATAAN

Nama : SUDIYANA

NIM : T311308015

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa disertasi berjudul:

POLITIK HUKUM PASAR MODAL DALAM MEMBERIKAN

PERLINDUNGAN HUKUM BERBASIS KEADILAN SUBSTANTIF

TERHADAP PEMEGANG SAHAM PUBLIK adalah benar-benar karya saya

sendiri. Hal yang bukan karya saya dalam disertasi tersebut diberitanda citasi dan

ditunjukan dalam daftar pustaka.

Apabila di kemudian hari terbukti saya tidak benar, maka saya bersedia menerima

sanksi akademik, berupa pencabutan disertasi dan gelar yang saya peroleh

daridisertasi tersebut.

Surakarta, 17 Juli 2017

Yang Membuat Pernyataan

SUDIYANA

Page 5: Disertasi - Sebelas Maret Universityeprints.uns.ac.id/36236/1/T311308015_pendahuluan.pdf · 2017. 11. 24. · penunjang disertasi, yang sejak awal telah memberika n rekomendasi penulis

v

MOTO

Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang beriman diantara kamu dan

orang-orang yang memiliki ilmu pengetahuan.

(Al-Mujadillah:11)

“Barang siapa keluar untuk mencari Ilmu maka dia berada di jalan Allah “.

( HR. Turmudzi)

Terangilah mereka dengan cahaya keilmuan, maka mereka akan mendapatkan

pencerahan dan ilmu yang kau miliki tak kan pernah pudar.

Page 6: Disertasi - Sebelas Maret Universityeprints.uns.ac.id/36236/1/T311308015_pendahuluan.pdf · 2017. 11. 24. · penunjang disertasi, yang sejak awal telah memberika n rekomendasi penulis

vi

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan segala puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT

atas rahmat dan hidayahNya, pada kesempatan ini Kami diberikan kekuatan

dalam menyelesaikan Disertasi dengan judul:

“Politik Hukum Pasar Modal Dalam Memberikan Perlindungan Hukum Berbasis

Keadilan Substantif Terhadap Pemegang Saham Publik”

Tulisan ini mendasarkan pada konsep bahwa, Pasar modal bertujuan

menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan

pemerataan, pertumbuhan, dan stabilitas ekonomi nasional ke arah

peningkatan kesejahteraan rakyat.Dalam rangka, mencapai tujuan tersebut

pasar modal mempunyai peran strategis, sebagai salah satu sumber

pembiayaan bagi dunia usaha, disisi lain Pasar modal merupakan wahana

investasi bagi masyarakat, termasuk pemodal kecil dan menengah.

Selama ini tidak ada keseimbangan (keadilan) antara Pemegang saham

publik (Investor) dengan Emiten atau pelaku pasar modal, seperti; broker,

underwriter, Manajer Investasi, Kustodian, dan lain-lain). Oleh karena itu

diperlukan perlindungan hukum yang berkeadilan.

Di masa yang akan datang terlebih pada Era Masyarakat Ekonomi

ASEAN (MEA), permasalahan pasar modal berpotensi semakin meningkat

dan akan lebih kompleks, mengingat liberalisasi arus modal yang tak

terkendali, dibarangi dengan arus perusahaan asing sebagai pelaku pasar

modal Indonesia yang tak dapat dihindari. Hal ini merupakan tantangan bagi

pasar modal Indonesia dalam memberikan perlindungan hukum terhadap

Pemegang saham publik (Investor). Perlindungan hukum terhadap Pemegang

saham publik atau investor yang berkeadilan, menjadi sangat penting dan

relevan untuk dikaji.

Dalam disertasi ini penulis mencoba untuk membangun Model

Perlindungan hukum berbasis keadilan substantif, dengan tujuan agar di

masa yang akan datang para pemegang saham publik mendapatkan

perlindungan hukum yang berkeadilan, sehingga dapat terjamin kemanannya

dan mendapat manfaaat dari kegiatan investasi di pasar modal.

Page 7: Disertasi - Sebelas Maret Universityeprints.uns.ac.id/36236/1/T311308015_pendahuluan.pdf · 2017. 11. 24. · penunjang disertasi, yang sejak awal telah memberika n rekomendasi penulis

vii

Penulis menyadari bahwa diseratsi ini jauh dari kesempurnaan, bahkan

tanpa ada bimbungan, arahan, dan doa restu dari pihak-pihak manapun

kemungkinan tidak akan terselesaikan. Oleh karena itu pada kesempatan ini

kami haturkan terimakasih kepada:

1. Bpk. Prof. Dr. Ravik Karsidi, MS, selaku Rektor Universitas Sebelas

Maret Surakarta, yang telah memberikan kesempatan kami untuk

mengikuti study dan pula telah membuat nyaman dalam melakukan

kegiatan akademik di lingkungan Universitas Sebelas Maret

Surakarta, sehingga memudahkan penulis dalam menyelesaikan study;

2. Bpk. Prof. Dr. M. Furqon, Mpd selaku direktur Program Pascasarjana

Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan

kesempatan kami untuk mengikuti study dan pula telah membuat

nyaman dalam melakukan kegiatan akademik di lingkungan

Universitas Sebelas Maret Surakarta, sehingga memudahkan penulis

dalam menyelesaikan study ini;

3. Bpk. Prof. Dr. Supanto, SH., MH, selaku Dekan Fakultas Hukum

Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang telah memberi motovasi

sejak awal penulis diterima pada Program Doktor Ilmu Hukum

Universitas Sebelas Maret Surakarta;

4. Ibu. Prof. Dr. Hartiwiningsih, SH., M.Hum, selaku Kepala Program

Doktor Ilmu Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang juga

membimbing penulis dalam beberapa mata kuliah, dengan penuh

kesabaran dan keteladaannya sebagai ilmuwan, memberikan motivasi,

sehingga dapat menyelesaikan studi ini dengan baik;

5. Bpk. Prof. Dr. Jamal Wiwoho, SH., M.Hum, selaku Promotor, disamping

juga sebagai Inspekorat Jendral (Irjen) Kemenristek Dikti yang dengan

kesabarannya telah memberikan arahan, motivasi dan bimbingan ditengah

kesibukannya, mendorong untuk menggapai derajat akademik tertinggi,

membantu penulis dalam menginterpretasi dan mengekplorasi teori-teori

hukum menjadi gagasan yang prograsif dan aplikatif;

Page 8: Disertasi - Sebelas Maret Universityeprints.uns.ac.id/36236/1/T311308015_pendahuluan.pdf · 2017. 11. 24. · penunjang disertasi, yang sejak awal telah memberika n rekomendasi penulis

viii

6. Bpk. Dr. Hudi Asrori, SH., M. Hum, selaku Co Promotor, yang tidak

henti-hentinya memberikan motivasi, inspirasi dan gagasan-gagasan

segar dalam ilmu hukum melalui pebimbingan pada penulis, sehingga

dalam waktu yang ralatif tidak terlalu lama, tulisan ini dapat

diselesaikan.

7. Bpk. Prof. Dr. Nindyo Pramono, SH., MS, selaku dosen mata kuliah

penunjang disertasi, yang sejak awal telah memberikan rekomendasi

penulis dalam melanjutkan studi pada program doktor ilmu hukum

Universitas Sebelas Maret Surakarta, dan yang telah memberikan

arahan dan bimbingan, materi-materi hukum pasar modal, teori-teori

hukum bidang investasi dalam mata kuliah penunjang disertasi

sehingga, disertasi ini dapat diselesaikan dengan baik;

8. Bpk. Prof. Dr. Adi Sulistiyono, SH., MH, Ketua Dewan penguji sejak

Kualifikasi, usulan disertasi, seminar hasil, hingga disertasi, yang

selalu memberikan arahan dan bimbingan, pembenahan-pembanahan

dalam penulisan disertasi sehingga penulis dapat menyelesaikan

dengan baik;

9. Bpk. Dr. Al. Sentot Sudarwanto, SH.M.Hum, selaku penguji sejak

kualifikasi, usulan disertasi, seminar hasil penelitian dan disertasi,

memberikan arahan bimbingan, saran-saran dan masukan demi

kesempurnaan disertasi, sehinga penulis dapat menyelseaikan disertasi ini

dengan baik;

10. Ibu. Prof. Dr. Sulistiowati, SH., M.Hum selaku penguji eksternal, yang

telah memberikan arahan bimbingan, saran-saran dan masukan demi

kesempurnaan disertasi, sehinga penulis dapat menyelesaikan disertasi ini

dengan baik;

11. Bpk. Prof. Dr. Muchsan, SH, yang telah memberikan rekomendasi pada

kami untuk melanjutkan study pada program doktor ilmu hukum

Universitas Sebelas Maret Surakarta, dan pula membeirkan saran-saran

dan arahan sehingga disertasi ini bisa selesai dengan baik;

Page 9: Disertasi - Sebelas Maret Universityeprints.uns.ac.id/36236/1/T311308015_pendahuluan.pdf · 2017. 11. 24. · penunjang disertasi, yang sejak awal telah memberika n rekomendasi penulis

ix

12. Bpk. Dr. Ir. Suharjanto, selaku Rektor Univesitas Janabadra Yogyakarta

periode(2012-2016), yang telah memberikan kesempatan kami untuk

melanjutkan study pada program doktor ilmu hukum Universitas Sebelas

Maret Surakarta, dan memberikan motivasi dan arahan sehingga dapat

menyelesaikan disertasi ini dengan baik;

13. Bpk. Ir. Cungki Kusdarjito, MP., Ph.D., selaku Rektor Univesitas

Janabadra Yogyakarta, yang telah memberikan kesempatan kami untuk

melanjutkan study pada program doktor ilmu hukum Universitas Sebelas

Maret Surakarta, dan memberikan motivasi dan arahan sehingga dapat

menyelesaikan disertasi ini dengan baik;

14. Bpk. Paryadi, SH., M. Hum selaku Dekan (2005-2013), Bpk. Eko

Nurhayanto selaku Dekan (2013-2014 dan Bpk. Ambar Setya Wicaksana,

SH, MH selaku Wakil Dekan I (2013-April 2017), Ibu. T. Diana Etika,

SH., M. Hum (Pjs Wadek I) serta Ibu. Hartanti, SH.MH selaku Wakil

Dekan II pada Fakultas Hukum Universitas Janabadra Yogyakarta, yang

telah memberikan kesempatan kami untuk melanjutkan study pada

program doktor ilmu hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta, dan

memberikan motivasi dan arahan sehingga dapat menyelesaikan disertasi

ini dengan baik;

15. Para Dosen pengampu mata kuliah pada program doktor ilmu hukum

Universitas Sebelas Maret Surakarta, Prof Dr Setiono, SH, Prof.Dr.

Supanto, SH.M.Hum, Prof Dr. Jamal Wiwoho, SH.M.Hum, Prof Dr.

Hartiwiningsih, SH.M.Hum, Prof Dr. Adi Sulistyono, SH.M.Hum, Dr.

Hari Purwadi, SH.M.Hum, Dr. Bernad L. Tanya, SH.M.Hum, Prof. Liek

Wilarjo, Prof Dr. Bagir Manan SH, Mcl., Prof Dr. Maman Suparman, SH.

MH., Prof Dr. Insan Budi Maulana, SH., LLM., Dr. Widyo Pramono,

SH.M.Hum. Dr. Sulistyowati Irianto, SH., dll,yang selalu memberikan

motivasi, semangat dan dorongan sehingga proses studi ini bisa berjalan

dengan baik;

Page 10: Disertasi - Sebelas Maret Universityeprints.uns.ac.id/36236/1/T311308015_pendahuluan.pdf · 2017. 11. 24. · penunjang disertasi, yang sejak awal telah memberika n rekomendasi penulis

x

16. Bpk. Hariyanto Staf Administasi Perpustakaan Fakultas Hukum

Universitas Sebelas Maret Surakarta, Bpk. Ikhwan Arif SIP., M.Eng

Kepala Pepustakaan Fakultas Hukum Universitas Gajah Mada

Yogyakarta, Universitas Diponegoro Semarang, Universitas Janabadra

Yogyakarta, atas bantuan dan kerjasamanya dalam menghimpun data

pustaka, sehingga penulis dapat menyelesaikan disertasi ini;

17. Ketua Otoritas Jasa Keuangan, Biro Penyelidikan dan Penyidikan OJK

Bpk. Imam Cahyono, biro Hukum dan Perundang-undangan Bpk. Ridwan,

beserta Staf Humas OJK, yang telah membantu menghimpun data.

18. Alm. Bapak Prapto Suwarno dan Almh. Ibu Ngatimah Prapto Suwarno

yang semasa hidupnya telah merawat, mendidik, memperjuangkan dan tak

henti-hentinya mendoakan penulis dalam menempuh pendidikan sejak

Sekolah Dasar hingga menjelang akhir hayatnya;

19. Istriku tercinta Kun Ratnawati, SH., yang telah memberikan kesempatan,

pengertian, dan selalu mendoakan sehingga penulis dapat menyelesaikan

pendidikan pada program doktor ilmu hukum ini dengan baik;

20. Anak-anaku Yurisdan Angga Abdurachman dan Yustiso Amri Abdillah

yang dengan kehadiran-Mu telah memberikan kebahagiaan dan keceriaan,

warna hidup dan semangat hidup serta ketegaran dalam menyelesaikan

study ini; serta saudara-saudaraku kakak dan adik-adiku yang turut serta

memperjuangkan kesemangatan kami dalam study ini;

21. Kepada kolega-kolega, Bpk. Ibu Dosen di Fakultas Hukum Universitas

Janabadra, semua pihak yang tak dapat disebutkan satu-persatu yang

dengan tulus iklas memberi bantuan, dukungan, dan doa kepada penulis

selama menempuh pendidikan pada program doktor ilmu hukum hingga

mencapai keberhasilan ini.

Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan hidayahnya serta

perlindungan pada kita semua.

Page 11: Disertasi - Sebelas Maret Universityeprints.uns.ac.id/36236/1/T311308015_pendahuluan.pdf · 2017. 11. 24. · penunjang disertasi, yang sejak awal telah memberika n rekomendasi penulis

xi

ABSTRACT

SUDIYANA, NIM: T311308015, Political law of Capital Market In Providing

Legal Protection Of Substantive Justice Based Against The Public investors.

Dissertation PDIH UNS, 2017.

This dissertation is to answer the problem on the causal factors of weak

legal protection of the public shareholders (public investors) and to find a political

model of capital market law in providing legal protection based on substantive

justice for public shareholders (public investors).

This study based on the Justice theory of John Rawls, and the

responsive law theory that asserts that the need of law to dynamically

accommodate the needs of the community. The responsive law to the needs of

Indonesian is building the law based on substantive justice. Doctrinal legal

research (law as it should be) is in the main three layers, namely, the theory of law

dogmatic, theory of law, and philosophy of law, which is based on the concept

that the law is a positive norms within the national lawssystem, statute approach,

and conceptual approach.

The results show several factors that led to weak legal protection for

public shareholders (investors public), namely the lack of supervision of the

capital market activities, regulation of the capital market, and the weakness of law

enforcement on the violation of capital market regulation, as well as the weakness

of legal position of public shareholders (investors). Political Law of Capital

Market as offered solution which provides legal protection of substantive justice

based on public investors, can be categorized into two types: First, an integral

legal protection in a comprehensive manner, which is done generally by the State

and the capital market. Second; External legal protection, the legal protection

when dispute of capital market occurs.

This dissertation provides any suggestion for the Indonesian House of

Representative to undertake the amendment of law No. 8 of 1995 regarding

capital market regulations and their implementation, by strengthening or adding to

the provisions of any warranty benefit investments, guarantee equitable ownership

of the capital, and security assurance of investment stocks, including

strengthening of the capital market Supervisory Agency (OJK).In case of a civil

dispute which is suggested by the capital market players to cover non-litigation

efforts, and to the government for establishing a Dispute Resolution Institute of

Capital Markets.In case of a civil dispute which is suggested by the capital market

players to cover non-litigation efforts, and to the government for establishing a

Dispute Resolution Institute of Capital Markets.

_________________

Keywords: political law of capital market law, legal protection of substantive

justice, public investors.

Page 12: Disertasi - Sebelas Maret Universityeprints.uns.ac.id/36236/1/T311308015_pendahuluan.pdf · 2017. 11. 24. · penunjang disertasi, yang sejak awal telah memberika n rekomendasi penulis

xii

Abstrak

SUDIYANA, NIM: T311308015, Politik Hukum Pasar Modal Dalam

Memberikan Perlindungan Hukum Berbasis Keadilan Substantif Terhadap

Pemegang Saham Publik. Disertasi PDIH UNS, 2017.

Disertasi ini bertujuan untuk menjawab permasalahan mengenai faktor-

faktor penyebab lemahnya perlindungan hukum terhadap pemegang saham

publik (investor publik) dan untuk menemukan model politik hukum pasar modal

dalam memberikanperlindungan hukum berbasis keadilan substantif terhadap

pemegang saham publik (investor publik).

Penelitian ini mendasarkan pada teori keadilan John Rawls, dan teori

hukum responsive yang menegaskan bahwa perlunya hukum yang mengakomodir

kebutuhan masyarakat secara dinamis. Hukum yang responsive bagi kebutuhan

masyarakat Indonesia adalah hukum dibangun dengan mendasarkan pada

keadilan substantive. Penelitian hukum doktrinar ( law as it should be)ini berada

di tiga lapisan utama, yaitu aras dogmatik hukum, teori hukum, dan filsafat

hukum, yang didasarkan pada konsep bahwa hukum adalah norma-norma positif

di dalam sistem perundang-undangan hukum nasional, dengan pendekatan

perundang-undangan (statute approach) dan konseptual (conceptual approach).

Hasil penelitian menunjukan bahwa ada beberapa faktor yang

menyebabkan lemahnya perlindungan hukum kepada pemegang saham publik

(investor public), yaitu lemahnya pengawasan terhadap kegiatan pasar modal,

kelemahan regulasi bidang pasar modal dan lemahnya penegakan hukum atas

pelangaran peraturan bidang pasar modal, lemahnya kedudukan hukum pemegang

saham publik (investor). Solusi yang ditawarkan adalahmodel politik hukum pasar

modal dalam memberikan perlindungan hukum berbasis keadilan substantif

terhadap pemegang saham publik, dapat dikelompokan menjadi dua macam

yaitu:Pertama; Perlindungan Hukum secara komprehensif integral, yang

dilakukan secara menyeluruh oleh struktur pasar modal. Kedua; Perlindungan

hukum extern, perlindungan hukum ketika terjadi sengketa pasar modal.

Disertasi ini memberikan saran kepada DPR untuk melakukan amandemen

sebagian Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan

pelaksanaannya, dengan memperkuat atau menambah ketentuan tentang adanya

jaminan kemanfaatan investasi, jaminan pemerataan kepemilikan modal, dan

jaminan keamanan investasi saham, termasuk memperkuat lembaga Pengawas

Pasar Modal (OJK). Dalam hal terjadi sengketa perdata disarankan kepada pelaku

pasar modal untuk menempuh upaya non litigasi, dan kepada pemerintah untuk

membentuk Lembaga Penyelesaian Sengketa Pasar Modal.

_________________

Kata Kunci: Politik hukum Pasar Modal, Perlindungan hukum berkeadilan

Substantive, Pemegang saham publik.

Page 13: Disertasi - Sebelas Maret Universityeprints.uns.ac.id/36236/1/T311308015_pendahuluan.pdf · 2017. 11. 24. · penunjang disertasi, yang sejak awal telah memberika n rekomendasi penulis

xiii

RINGKASAN

Menurut penjelasan umum, Politik hukum pasar modal dalam

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, adalah:

1. Menciptakan kerangka hukum yang kuat;

2. Meningkatkan transparansi dan jaminan perlindungan kepada investor;

3. Menciptakan sistem perdagangan yang aman, tertib, efisien dan likuid

serta memberikan kesempatan investasi bagi pemodal kecil.

Pasar modal bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional

dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan, dan stabilitas

ekonomi nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat.Dalam rangka,

mencapai tujuan tersebut pasar modal mempunyai peran strategis, sebagai

salah satu sumber pembiayaan bagi dunia usaha, disisi lain Pasar modal

merupakan wahana investasi bagi masyarakat,termasuk pemodal kecil dan

menengah.

Secara yuridis, adanya Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang

Pasar Modal, investor akan mendapatkan perlindungan hukum. Disamping

itu, dengan adanya Undang-Undang Pasar Modal yang mengatur secara

komprehensif, dan dengan kewenangan Bapepam antara lain yang menjadi

semacam Polisi Khusus maka diharapkan law enforcement dan kepastian

hukum bidang pasar modal semakin baik.

Berbagai kasus seperti penipuan, manipulasi pasar dan insider trading

yang melibatkan Perseroan Terbuka yakni Perseroan Publik atau emiten, telah

memengaruhi perlindungan perlindungan hukum kepada pemegang saham publik.

Di masa yang akan datang terlebih pada Era Masyarakat Ekonomi ASEAN

(MEA), permasalahan pasar modal berpotensi semakin meningkat dan akan

lebih kompleks, mengingat liberalisasi arus modal yang tak terkendali,

dibarangi dengan arus perusahaan asing sebagai pelaku pasar modal

Indonesia yang tak dapat dihindari. Hal ini merupakan tantangan bagi pasar

modal Indonesia dalam memberikan perlindungan hukum terhadap

Pemegang saham publik (Investor). Perlindungan hukum terhadap Pemegang

saham publik atau investor yang berkeadilan, menjadi sangat penting dan

relevan untuk dikaji. Mengapa perlindungan hukum terhadap pemegang saham

Publik menurut regulasi yang berlaku belum optimal. Dan Bagaimana seharusnya

Politik Hukum Pasar Modal Dalam Memberikan Perlindungan hukum berbasis

keadilan substantive terhadap Pemegang saham publik (Investor)?

Untuk menjawab permasalahan tersebut, penelitian ini mendasarkan pada

teori keadilan dan teori hukum responsive yang menegaskan bahwa perlunya

hukum yang mengakomodir kebutuhan masyarakat secara dinamis. Hukum yang

responsive bagi kebutuhan masyarakat Indonesia adalah hukum dibangun dengan

mendasarkan pada keadilan substantive.

Penelitian hukum doktriner ( law as it should be)ini berada di tiga lapisan

utama, yaitu aras dogmatik hukum, teori hukum, dan filsafat hukum, yang

Page 14: Disertasi - Sebelas Maret Universityeprints.uns.ac.id/36236/1/T311308015_pendahuluan.pdf · 2017. 11. 24. · penunjang disertasi, yang sejak awal telah memberika n rekomendasi penulis

xiv

didasarkan pada konsep bahwa hukum adalah norma-norma positif di dalam

sistem perundang-undangan hukum nasional, dengan pendekatan perundang-

undangan (statute approach) dan konseptual (conceptual approach).

Pemahaman Politik hukum sebagai Istilah yang mengarah pada, arahan

atau garis resmi yang dijadikan dasar pijak dan cara untuk membuat dan

melaksanakan hukum pasar modal dalam rangka mencapai tujuan bangsa dan

Negara. Politik hukum (legal policy) pasar modal yakni garis atau dasar kebijakan

bidang pasar modal untuk menentukan hukum yang seharusnya berlaku dalam

Negara. Pasar modal adalahkegiatan yang bersangkutan dengan penawaran

umum dan perdagangan efek, kegiatan Perusahaan Publik yang berkaitan

dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan

dengan Efek. Perlindungan hukum Pemegang Saham Publik. Yang dimaksud

perlindungan hukum adalah segala upaya untuk memberikan perlindungan

hukum berbasis keadilan substantif terhadap pemegang saham publik.

Berdasarkan penelitian dapat diketahui bahwa:

A. Ada beberapa faktor yang menyebabkan perlindungan hukum pemegang

saham publik belum optimal, yaitu antara lain:

1. Lemahnya pengawasan terhadap kegiatan pasar modal, yang dapat

dilihat adanya;

a) Pelanggaran Terhadap Prinsip full disclocure Oleh Emiten

Contoh terakhir kasus pelanggaran prinsip keterbukaan adalah,

Prospektus PT Blue Bird, yang tidak memuat adanya sengketa

hukum ketika melakukan Initial Public Offering pada tahun 2014,

yang mengakibatkan kerugian bagi pemilik saham PT Blue Bird

Taxi. Setelah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), Blue Bird

masih dalam kondisi permasalahan hukum yang masih berjalan

seperti sengketa merek.

b) Praktek Bisnis Yang Mengarah Kejahatan

Beberapa modus/strategis bisnis, seperti churning, shortselling

yang sering menimbukan kerugian investor publik.

Contoh, praktek dark pool.Saat ini memang belum ada praktek

dark pool murni tapi sudah ada dalam bentuk sederhana dimana

ada perusahaan efek yang melakukan crossing jual beli saham

untuk kemudian di eksekusi di bursa. Otoritas bursa perlu

menyiapkan regulasi terkait sistem perlindungan investor dan

price discovery karena transaksi jual beli saham pada dark pool

tidak memberikan transparansi transaksi di publik. c) Perbuatan direksi dan komisaris perusahaan emiten yang

merugikan pemegang saham, adanya transaksi self dealing,

pelanggaran terhadap ajaran oppurtunitas pada perseroan.

d) Perikatan yang dibuat emiten perusahaan kelompok yang

merugikan pemegang saham, seperti adanya transaksi yang

mengandung benturan kepentingan (conflict of interest).

2. Faktor Regulasi terkait Perlindungan Pemegang Saham baik dalam

Undang-Undang Pasar Modal maupun Undang-Undang Perseroan

Page 15: Disertasi - Sebelas Maret Universityeprints.uns.ac.id/36236/1/T311308015_pendahuluan.pdf · 2017. 11. 24. · penunjang disertasi, yang sejak awal telah memberika n rekomendasi penulis

xv

Terbatas. Terutama tidak lengkapnya ketentuan yang mengatur ha-hal

yang bersifat prinsip misalnya dividen, direktur independen,

penentuan harga wajar, dan adanya peraturanimperatif yang tidak ada

sanksi hukumnya, serta peraturan yang tidak efektif dan efisien,

menyebabkan mudah untuk dilanggar dan diterobos.

3. Faktor lemahnya penegakan hukum bidang pasar modal;

Ada beberapa kelemahan dalam penegakan hukum bidang

pasar modal, yang dapat memengaruhi perlindungan investor adalah:

(a) Banyaknya pelanggaran terhadap peraturan bidang pasar rmodal,

dan prinsip-prinsip pasar modal seperti prinsip full disclosure;

(b) Lemahnya kemampuan sumber daya, baik kuantitas maupun

kualitas;

(c) Bapepam-LK/OJK tidak dibekali dengan kewenangan yang

cukup memadai untuk membongkar kasus-kasus sulit di pasar

modal, khususnya kewenangan untuk menerobos kerahasiaan

perbankan;

(d) Sifat kerahasiaan yang dianut bank sering menghambat proses

penyidikan;

(e) Apabila penyidikan itu menyangkut pihak asing, sering kali

pihak asing menganut asas resiprositas, yaitu menyangkut

jaminan kerahasiaan data yang diberikan, sehingga akibatnya

muncul kesulitan dalam memperoleh data maupun informasi.

4. Faktor kedudukan hukum pemegang saham publik (investor publik)

sehingga tidak ada pemenuhan hak secara maksimal, baik hak yang

diatur dalam Undang-undang Pasar Modal maupun hak yang diatur

dalam Undang-undang Perseroan Terbatas.

B. Untuk mengatasi berbagai faktor yang menyebabkan perlindungan hukum

terhadap pemegang saham publik tidak optimal, maka perlu ditemukan

solusinya yaitu bagaimana seharusnya politik hukum pasar modal dalam

memberikan perlindungan hukum berbasis keadilan substantif terhadap

pemegang saham publik. yang dalam hal ini terdiri dari dua macam yaitu:

1. Perlindungan Hukum komprehensif integral (Intern), yaitu

perlindungan hukum yang dilakukan oleh negara dan para pelaku Pasar

Modal Indonesia secara menyeluruh dan integral, yang dilakukan

dengan cara memberikan:

a) Penguatan Jaminan kemanfaatan investasi, yang dilakukan dengan

menentukan kebijakan berupa;

(1) Penguatan Adanya keterlibatan Pemegang Saham dalam

Menentukan Kebijakan Perseroan, misalnya penentuan

deviden, corporate action (merger, akusisi, konsolidasi);

(2) Penentuan harga wajar atas saham yang dijual kembali

kepada perseroan, jika tidak setuju dengan corporate action;

(3) Ketentuan kewajiban emiten membayar dividen;

(4) Ketentuan direktur Independen;

(5) Ketentuan adanya lembaga khusus yang menangani sengketa

Pasar Modal.

Page 16: Disertasi - Sebelas Maret Universityeprints.uns.ac.id/36236/1/T311308015_pendahuluan.pdf · 2017. 11. 24. · penunjang disertasi, yang sejak awal telah memberika n rekomendasi penulis

xvi

b) Peningkatkan Jaminan Pemerataan Kepemilikan Modal

Peningkatan Jaminan Pemerataan Kepemilikan modal, dilakukan

dengan cara, menentukan kebijakan berupa: Pertama: Mendorong

perusahaan efek untuk membuka cabang di daerah-daerah,

Sosialisasi dan atau pendidikan pasar modal pada masyarakat yang

ditugaskan kepada OJK atau lembaga khusus; kedua;

Menyederhanakan Sistem Administrasi Pasar Modal;Memisahakan

lembaga Manajer Investasi dengan Perantara pedagang efek,

Underwriter, Bank Kustodian, Biro administrasi Efek. Banyaknya

pihak yang mengadministrasikan kegiatan pasar modal akan

berpotensi menimbulkan konflik interés yang merugikan pemegang

saham publik (investor). Misalnya Biro Administrasi Efek dan

Kustodian, keduanya dilakukan oleh satu perusahaan dan

melaksanakan fungsi yang hampir sama. ketiga; Peningkatan

Prinsip Full Disclosure Secara Total, Menurut hukum, penelitian

terhadap dokumen yang dilakukan Bapepam-LK, sekarang Otoritas

Jasa Keuangan hanyalah menyangkut formalitas, kejelasan dan

kecukupan informasi, dan tidak menyangkut masalah materiil dari

informasi. Dalam hal ini Negara kurang memberikan upaya

bagaimana pemegang saham publik mendapat informasi yang benar

dan valid secara substansial.Hukum Full Disclosure tidak

menyentuh kebutuhan masyarakat.Formalisme dan prosedural

merupakan karakter hukum represif yang mestinya tidak dipakai

sebagai dasar dalam kegiatan pasar modal.Negara melalui lembaga-

lembaga yang berkompeten mempunyai kewajiban untuk menjamin

adanya kebenaran informasi yang disampaikan perusahaan kepada

publik.

c) Penguatan Jaminan Keamanan Investasi;

Kebijakan hukum dalam Penguatan Jaminan Keamanan Investasi,

dilakukan dengan cara:menambah ketentuan sanksi hukum yang

tegas; ketentuan tentang peningkatan pengawasan dan kewenangan

OJK atau membentuk lembaga khusus semacam Komisi Pengawas

Pasar Modal;Menambah pihak yang tergolong mengandung

benturan kepentingan, Menggunakan data elektronik sebagai

pembuktian dalam scripless trading.

2. Perlindungan hukum extern (saat terjadi sengketa);

Perlindungan hukum terhadap pemegang saham publik yang dilakukan

ketika pemegang saham publik mempunyai sengketa hukum pasar modal.

Dalam sengketa pidana perlu konsisten untuk menerapkan ketentuan

pidana dalam Undang-Undang Pasar Modal, Bapepam/OJK walaupun

mempunyai hak diskresi namun tetap wajib untuk memproses secara

pidana. Terhadap sengketa perdata yang melibatkan/merugikan pemegang saham

publik selama ini tidak dapat memberikan keadilan substantif sebab pihak

pemegang saham publik sebagai pihak yang lemah, disamping tidak

mempunyai cukup pengetahuan hukum khususnya hukum pasar modal,

Page 17: Disertasi - Sebelas Maret Universityeprints.uns.ac.id/36236/1/T311308015_pendahuluan.pdf · 2017. 11. 24. · penunjang disertasi, yang sejak awal telah memberika n rekomendasi penulis

xvii

namun juga selalu kalah dalam bargaining power dengan Emiten.

Penyelesaian lebih tepat dengan upaya non litigasi dengan

mengedepankan;

a) Pertama, mengembangkan Alternatif Penyelesaian Sengketa;

b) Kedua, mengembangkan Arbitrase Pasar Modal; atau

c) Ketiga, pembentukan Lembaga Penyelesaian Sengketa. Pasar

Modal Lembaga khusus untuk menyelesaikan sengketa perdata

pasar modal menjadi penting untuk dibentuk, dengan alasan: (1) Kegiatan pasar modal sebagai kegiatan yang

berkesinambungan sejak penawaran umum hingga

perdagangan di pasar sekunder merupakan kegiatan yang

sangat kompleks, perkara pasar modal banyak mengandung

modus dan strategis bisnis yang sangat canggih, serta sering

melibatkan banyak pihak;

(2) Dalam sengketa pasar modal sering dilakukan oleh orang-

orang yang cerdas dan berpendidikan tinggi;

(3) Sistem pembuktian berpotensi sangat rumit;

(4) Membutuhkan pengkajian khusus terhadap perkara pasar

modal.

(5) Membutuhkan tenaga dan atau para ahli yang khusus bidang

pasar modal.

Page 18: Disertasi - Sebelas Maret Universityeprints.uns.ac.id/36236/1/T311308015_pendahuluan.pdf · 2017. 11. 24. · penunjang disertasi, yang sejak awal telah memberika n rekomendasi penulis

xviii

DAFTAR ISI

Hal

Halaman Judul……………………………………………………………….. i

Halaman Pengesahan Promotor……………………………………………… ii

Halaman Pengesahan Penguji………………………………………………... iii

Pernyataan………………………………………………………………….. .. iv

Motto……………………………………………………………………….. .. v

Kata Pengantar………………………………………………………………. vi

Abstract……………………………………………………………………… x

Abstrak……………………………………………………………………… xi

Ringkasan……………………………………………………………………. xii

Daftar Isi…………………………………………………………………….. xvii

Daftar Tabel dan Bagan……………………………………………………… xxii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah……………………………………………. 1

B. Permasalahan……………………………………………………….. 19

C. Tujuan Penelitian…………………………………………………… 20

D. Manfaat Penelitian…………………………………………………. 20

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka…………………………………………………. 21

1. Politik Hukum Ekonomi………………………………………… 21

a. Politik Hukum…………………………………………… 21

b. Politik Hukum Ekonomi………………………………… 32

2. Politik Hukum Pasar Modal Indonesia.…………………….......... 38

a. Pengertian Pasar Modal………………………………..… 38

b. Sejarah Perkembangan Politik Hukum Pasar Modal…….. 46

c. Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal………… 62

d. Mekanisme Pasar Modal Indonesia…………………… 77

e. Kegiatan dan Perkembangan Transaksi Bursa

Di Pasar Modal Indonesia………………………………..

90

f. Peran Pasar Modal Dalam Pembangunan Ekonomi…...... 97

Page 19: Disertasi - Sebelas Maret Universityeprints.uns.ac.id/36236/1/T311308015_pendahuluan.pdf · 2017. 11. 24. · penunjang disertasi, yang sejak awal telah memberika n rekomendasi penulis

xix

3. Analisis Yuridis Perseroan Terbatas……………………………. 109

a. Pengertian Perseroan Terbatas…………………………… 109

b. Jenis Perseroan Terbatas…………………………………. 112

c. Badan Hukum Perseroan Terbatas……………………… 115

d. Organ Perseroan Terbatas……………………………… 129

e. Konsep Pemegang Saham Publik…………….................. 143

4. Hakekat Dan Fungsi Hukum Dalam Masyarakat………………... 145

5. Tugas Negara Dalam Memberikan Perlindungan Hukum

Masyarakat ....................................................................................

B. Landasan Teori....................................................................................

1. Teori Positivisme..........................................................................

151

157

157

2. Teori Keadilan..............................................................................

3. Teori Hukum Responsif................................................................

4. Teori Perlindungan Hukum…………..…………………………

164

166

169

C. Penelitian Yang Relevan………………………………………… 171

D. Kerangka Berfikir ………………………………………………. 177

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Sifat Penelitian ……………………………………………. 187

B. Metode Pendekatan Penelitian………………………………………. 187

C. Bahan Hukum……………………………………………………….. 189

D. Teknik Pengumpulan Bahan………………………………………... 194

E. Analisa Bahan/Interpretasi……………………………...…………. 194

F. Batasan Operasional…………………………………………………. 197

BAB IV FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB LEMAHNYA

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMEGANG SAHAM

PUBLIK (INVESTOR PUBLIK)

A. Lemahnya Pengawasan Bapepam/Otoritas Jasa Keuangan Terhadap

Kegiatan Pasar Modal………………………………………………...

198

1. Adanya Pelanggaran Terhadap Prinsip full disclocure Oleh

Emiten…………………………………………………………….

207

Page 20: Disertasi - Sebelas Maret Universityeprints.uns.ac.id/36236/1/T311308015_pendahuluan.pdf · 2017. 11. 24. · penunjang disertasi, yang sejak awal telah memberika n rekomendasi penulis

xx

2. Adanya Praktek Bisnis yang Mengarah Kejahatan…………...

3. Adanya Perbuatan Direksi Dan Komisaris Perusahaan Emiten

Yang Merugikan Pemegang Saham……………………………...

4. Adanya Perikatan Yang Dibuat Emiten Selaku Perusahaan

Kelompok Yang Menimbulkan Kerugian Perseroan……………..

226

231

235

B. Faktor Kelemahan Regulasi Terkait Perlindungan Hukum Pemegang

Saham Publik…………………………………………………………...

236

1. Istilah Pemegang Saham Publik………………………………… 236

2. Adanya Kelemahan Regulasi Terkait Perlindungan Hukum

Pemegang Saham Publik…………………………………………

237

C. Faktor Lemahnya Penegakan Hukum Pasar Modal dalam

Memberikan Perlindungan Pemegang Saham Publik………………….

248

D. Lemahnya Kedudukan Hukum Pemegang Saham Publik (Investor)….. 261

a. Lemahnya kedudukan hukum Berakibat Pemenuhan Hak

Pemegang Saham Publik Menurut UUPT tidak Optimal…………

266

b. Lemahnya kedudukan hukum Berakibat Pemenuhan Hak

Pemegang Saham Publik Menurut UUPM tidak Optimal…….…..

E. Faktor Etika Bisnis Investasi Pasar Modal……………………………..

270

281

BAB V POLITIK HUKUM PASAR MODAL DALAM MEMBERIKAN

PERLINDUNGAN HUKUM BERBASIS KEADILAN SUBSTANTIF

TERHADAP PEMEGANG SAHAM PUBLIK

282

A. Perbandingan Dengan Pasar Modal Negara lain…………………….. 282

1. Alasan Perbandingan Dengan Negara ASEAN………………….. 282

2. Pasar Modal Malaysia……………………………………………….. 284

3. Pasar Modal Singapura…………………………………………... 294

4. Pasar Modal Amerika…………………………………………………... 297

B. Politik Hukum Pengembangan Perlindungan Hukum Pemegang

Saham Publik…………………………………………………………

322

C. Politik Hukum Pasar Modal Dalam Memberikan Perlindungan

Hukum Berbasis Keadilan Substantif Terhadap Pemegang Saham

Page 21: Disertasi - Sebelas Maret Universityeprints.uns.ac.id/36236/1/T311308015_pendahuluan.pdf · 2017. 11. 24. · penunjang disertasi, yang sejak awal telah memberika n rekomendasi penulis

xxi

Publik………………………………………………………………… 326

1. Perlindungan Hukum Secara Komprehensif Integral………......... 326

a. Penguatan Jaminan Kemanfaatan Investasi……………. 326

b. Peningkatan Jaminan Pemerataan Investasi…………… 354

c. Penguatan Jaminan Keamanan Investasi……………… 359

2. Perlindungan Hukum extern (Saat Terjadi Sengketa)………... 396

a. Pertama,Alternatif Penyelesaian Sengketa………...…. 398

b. Kedua, Arbitrase………………………………………... 399

c. Ketiga, Pembentukan Lembaga Khusus Pengelesaian Sengketa

Pasar Modal………………………………………………

401

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan…………………………………………………….

B. Implikasi………………………………………………………..

404

408

C. Saran ………………………………………………………….. 409

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………... 410

Page 22: Disertasi - Sebelas Maret Universityeprints.uns.ac.id/36236/1/T311308015_pendahuluan.pdf · 2017. 11. 24. · penunjang disertasi, yang sejak awal telah memberika n rekomendasi penulis

xxii

DAFTAR TABEL

Hal

1. Tabel. 1 Penelitian Yang Relevan …………………………………………171

2. Tabel. 2 Hak Pemegang Saham Versi UU No. 8 Th 1995

Tentang Pasar Modal……………........................................................................245

3. Tabel. 3 Komposisi Pemegang Saham BCA Per Maret 2015………………262

4. Tabel. 4 Komposisi Pemegsang Saham PT. Gudang Garam Tbk…………. 263

5. Tabel. 5 Komposisi Pemegang Saham PT. Unilever.Tbk…………………. 264

6. Tabel. 6 Daftar Emiten Membagi Dividen Interim Tahun Buku 2015…….341

7. Tabel. 7 Daftar Emiten Tidak Pernah Bagikan Dividen Lebih Dari 10

Tahun………………………………………………………………………..343

8. Tabel.8 Politik Hukum Yang ditawararkan…………………….…………..383

DAFTAR BAGAN

Hal

1. Bagan. 1 Keterikatan Hukum…...………………………………………..146

2. Bagan. 2 Kemandirian Hukum………………………...………………….147

3. Bagan. 3 Kerangka Pikir………………...………………………………..184

4. Bagan. 4 Analisis Bahan……...………………………………………......196