disartriatfyfgu

Upload: sarah-aveciena

Post on 06-Mar-2016

221 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

guyuyhij

TRANSCRIPT

Disartria

DISARTRIA

A. Definisi dan Pengertian

1. Disartria adalah gangguan bicara yang diakibatkan cidera neuromuscular, gangguan bicara ini diakibatkan luka pada system saraf, yang pada gilirannya mempengaruhi bekerja baiknya satu atau beberapa otot yang diperlukan untuk berbicara. (Rheni Dharma Perwira, 2000. 5.)

2. Dyshartria is a disorder of articulation due to impairment of the central nervous system which directly control the muscles of articulations. (Lee Edward Travis, 1971. 11.)

Artinya : Disartria adalah gangguan artikulasi yang disebabkan oleh kerusakan sistem saraf pusat yang secara langsung mengontrol aktivitas otot-otot yang berperan dalam proses artikulasi dalam pembentukan suara pengucapan.

3. Ataxia Dysartria associated with damage to the cerebellar system. (L.Nicolosi, 1989, 68)

Artinya : Disartria Ataksia berhubungan dengan kerusakan ada system cerebellum.

4. Dysarthria refers to a disturbance in the execution of motor patterns for speech due to paralysis, weakness, or discoordination of the speech musculature. (Curtis E. Weiss, 1987, 86)

Artinya : Menunjukkan gangguan di dalam pelaksanaan pola pola motorik wicara yang mengarah kepada kelumpuhan, kelemahan, atau kesalahan dalam mengorganisasikan otot otot wicara.

5. Disartria spastik adalah program artikulasi yang parah tidak akan mampu memberikan pengaturan pengaturan secara tepat dari pergerakan bersamaan antara lidah, bibir, dan rahang. (Ki Pranindyo, 1985, 282)

B. Penyebab

Disartia dapat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain :

1. Gangguan Peredaran Darah Otak (GPDO) (Cerebrovascular accident (CVA) ) (stroke)

Karena trombosis, emboli atau pendarahan, saluran darah ke sebagian otak terhambat.

2. Gangguan Biokimia

Pembuatan neurotransmitor tidak cukup atau neutransmitor terlalu cepat dihanyutkan sehingga penyampaian rangsangan terganggu. Penyakit Myasthenia gravis misalnya diakibatkan diakibatkan kurangnya asetikolin sehingga otot-otot cepat capai. Penyakit Parkinson disebabkan kekurangan produksi dopamine.

3. Trauma

Karena jatuh, pukulan atau luka sebagian dari sistem saraf rusak.

4. Neoplasma (tumor)

Sebuah tumor ini membuat tekanan pada sebagian sistem saraf.

5. Keracunan

Keracunan dapat disebabkan racun, alkohol (penyakit Korsakow) atau obat.

6. Radang

Radang di otak (ensefalitis), di saraf (neuritis) atau di otot (miositis).

7. Infeksi virus atau infeksi prion

Sistem saraf diserang virus (misalnya poliomyelitis) atau prion (penyakit Creutzfeldt-Jacob)

8. Degenerasi progresif

Semakin banyak bagian sistem saraf terkena. Penyebabkan bisa keturunan, seerti misalnya distrofia otot keturunan, penyakit Huntington atau penyakit Wilson. Pada penyakit Wilson terdapat kekurangan putih telur pengikat tembaga, yang mengakibatkan tembaga terendap di striatum dan di hati. Pada penyakit Multiple Sclerose, oleh karena reaksi oto-imun, terjadi peningkatan demielinisasi (pemecahan lapis pelindung mielin akson).

9. Kelainan Kongenital

Sejak kelahiran sedah terdapat kerusakan di sistem saraf sentral, yang menyebabkan bicara tidak berkembang dengan baik.

(Reni Dharma Perwira-Prins, 2000. 13.)

C. Karakteristik

1. (Curtis E. Weiss, 1989; 238)

a. Articulation imprecision

b. Slurred speech

c. Phonemic Distortions

d. Shortened Vowel Duration

e. Prolongation of phonemes

f. Slow rate

g. Rapid or jerky rate

h. Inappropriate silent intervals

i. Intermittent unintelligibility

j. Articulatory conspicuousness

k. Inappropriate phrasing

l. Less articulate speech in context than in single words

m. Impaired articulator strength and control

n. Mono pitch, uncontrolled pitch and loudness, inappropriate loudness

o. Hoarseness, harshness, breathiness, and hypernasality

p. Hearing loss

q. Vegetative problems

Artinya :

a. Ketidaktepatan artikulasi

b. Kekacauan wicara

c. Kekacauan fonem

d. Durasi vokal yang pendek

e. Perpanjangan pada fonem

f. Rata-rata bicara yang lambat

g. Cepat atau tersentak-tersentak

h. Ketidaktepatan penjedahan

i. Tidak dapat dipahami

j. Artikulasi buruk/tidak jelas

k. Susunan kata tidak tepat

l. Artikulasi lebih sedikit pada konteks bicara dibandingkan pada satu kata

m. Alat artikulasi yang kurang kuat dan kurang terkontrol

n. Satu nada, nada dan kenyaringan sering tidak terkontrol dan tidak jelas

o. Suara parau, kasar/keras, breathiness, dan hipernasalitas

p. Kehilangan pendengaran

q. Masalah pertumbuhan

2. (Reni Dharmaperwira-Prins, 2000, 18) Disartria bulbera) Ciri gangguan1) Kelemahan2) Hipotoni3) Atrofia4) Kedutan-kedutan (fasikulasi)b) Ciri kelainan bicara1) Hipernasal2) Pembentukan konsonan tidak tepat3) Seringkali pengeluaran angin liar4) Monotoni5) Penipuan-penipuan nasal6) Pengambilan nafas berbunyi (inspiratoire stridor)7) Suara serak8) Kalimat-kalimat pendek, sedikit kata dalam satu pernafasan9) Kurang dinamis Disartria Miogena) Ciri gangguan1) Kelemahan (lemas)2) Hipotoni3) Atrofiab) Ciri kelainan bicara1) Bicara yang lemas tanpa tenaga2) Pembentukan konsonan yang tidak tepat3) Hipernasalitas4) Suara parau dan lemah5) Saat-saat tanpa suara6) Nada bicara pelan7) Pengheambusan nafas lemah Disartria spastisa) Ciri gangguan1) Gerakan spastis2) Gerakan lemah3) Gerakan terbatas4) Gerakan pelan5) Muka tanpa ekspresi6) Liuran7) Gerakan bibir pelan dan terbatas8) Refleks menyedot positif patologis (jika mengeluskan sudip dari ujung mulut ketengah-tengah)9) Velum bergerak pelan dan sedikit, tetapi bisa bereaksi refleks10) Kesulitan menelan11) Tersedak parah12) Pengaruh inhibisi korteks terganggu, yang mengakibatkan : kelebihan tersenyum (overflow) senyum jadi tertawa lebar13) Menangis tersendiri/tertawa tersendiri. Yang dimaksud dengan tersendiri adalah gejala motoris saja dan tidak diakibatkan emosi.b) Ciri gangguan bicara1) Konsonan tidak tepat2) Monotoni3) Kurang tekanan4) Suara serak5) Kurang dinamis6) Ketinggian suara terlalu rendah7) Nada bicara terlalu pelan8) Hipernasalitas9) Fonasi yang terperas10) Kalimat-kalimat pendek, sedikit kata dalam pernapasan11) Huruf hidup tidak benar12) Patah suara13) Terus menerus angin liar14) Tekanan yang berlebihan dan rata (juga pada bagian yang tidak bertekanan). Disartria ataksisa) Ciri gangguan1) Gerakan tidak tepat2) Gerakan pelan3) Hipotoni4) Tremor-tremor, karena kehilangan kontrol gerakanb) Ciri kelainan bicara1) Konsonan tidak tepat2) Tekanan yang berlebihan dan rata (juga pada bagian yang tidak bertekanan)3) Artikulasi yang tidak menentu memburuk4) Suara serak5) Fonem diperpanjang6) Istirahat diperpanjang7) Monotoni8) Kurang dinamis9) Nada bicara terlalu pelan Disartria hipokinetisa) Ciri gangguan1) Kekakuan otot2) Kelangkaan gerakan3) Muka topeng4) Permulaan gerakan pelan5) Tenaga dan pencapaian gerakan terbatas6) Tremorb) Ciri kelainan bicara1) Monotoni2) Tekanan yang berkurang3) Kurang dinamis4) Huruf mati tidak tepat5) Istirahat pada tempat yang salah6) Bagian-bagian bicara pendek dan cepat7) Suara serak8) Terus menerus angin liar9) Nada bicara rendah10) Kecepatan bervariasi Disartria hiperkinetisa) Ciri gangguan1) Hiperkinesia cepat : benturan-benturan mioktonik (dari otot-otot palatum, laring, diafragma), tik/grenyet (sidrom gilles dela tourette), korea (gerakan yang tidak teratur yang bertambah parah pada gerakan-gerakan sadar dan jika beremosi), Hemibalisme (gerakan kacau dari kaki, tangan dan otot muka).2) Hiperkinesia lambat : atetosis (gerakan-gerakan sembmarang yang pelan berliuk-liuk), diskinesia (gerakan berulang dan berputar pelan), distoni (posisi badan, leher, dan kepala sedikit demi sedikit semakin bungkuk).b) Ciri kelainan bicara1) Hiperkinesia cepato Huruf mati yang tidak tepato Istirahat yang diperpanjango Kecepatan yang bervariasio Monotonio Suara yang serako Istirahat pada saat yang tidak tepato Huruf hidup yang tidak benaro Fonem-fonem diperpanjango Kurang dinamiso Kalimat-kalimat pendek, sedikit kata dalam satu pernafasano Artikulasi yang bergantian memburuko Tekanan berlebihaho Hipernasalitaso Tekanan berkurango Fonasi terperas2) Hiperkinesia lambato Huruf mati yang tidak tepato Huruf hidup yang tidak benaro Suara serako Artikulasi yang bergantian memburuko Fonasi terperaso Monotonio Kurang dinamiso Istirahat pada waktu yang tepato Kalimat-kalimat yang pendek, sedikit kata dalam satu pernafasano Istirahat diperpanjango Fonem-fonem diperpanjango Tekanan berkurango Bicara yang lambat3) Tremor : karena tremor terjadi disfonia3. (Charles Van Riper, 1984, 378)

Karakteristik Disartria Ataktis menurut Charles Van Riper adalah The Ataxic finds it very difficults to perfoms any complex activity walking, writing, speaking in a smooth, integrated series of motions.

Artinya : Ataksik mendapati sangat kesulitan untuk melakukan aktivitas apa saja yang komplek berjalan, menulis, berbicara secara lancar, mengintegrasikan rangkaian dari gerakan.

DAFTAR PUSTAKA

1. Charles Van Riper. Speech Correction An Introduction to Speech Pathology and Audiology. New Jersy : Prentice Hall. 1984.

2. Curtis E. Weiss. Clinical Management Of Articulatory and Phonologic Disorders. Baltimore : Library of Congress Cataloging in Publication Data. 1987.

3. Ki Pranindyo H. A.. Perilaku Komunikasi Normal. Jakarta : Akademi Terapi Wicara. 1985.

4. Lee Edward Travis. Handbook of Speech Pathology and Audiology. New York : Appleton Century Crofts Educational Division Meredith Corporation. 1971.

5. Lucille Nicolosi, Elizabeth Harryman, Janet Kresheck. Terminology of Communication Disorders. Baltimore : Wiliams & Wilkins. 1989.

6. Reni I.I Dharmaperwira Prins. Disartria Apraksia Verbal dan TEDYVA. Jakarta : Indomedika. 1985.