dirgahayu sosialisasi indonesia standar …

32
SOSIALISASI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENCEGAHAN DAN PENANGANAN BALITA GIZI BURUK DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT Disampaikan pada acara: Sosialisasi Standar Operasional Prosedur (SOP) Pencegahan dan Tata Laksana Gizi Buruk pada Balita Jakarta, 13 Agustus 2020 DIRGAHAYU INDONESIA

Upload: others

Post on 29-Nov-2021

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DIRGAHAYU SOSIALISASI INDONESIA STANDAR …

SOSIALISASI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENCEGAHAN DAN PENANGANAN

BALITA GIZI BURUK

DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT

Disampaikan pada acara:Sosialisasi Standar Operasional Prosedur (SOP)

Pencegahan dan Tata Laksana Gizi Buruk pada Balita Jakarta, 13 Agustus 2020

DIRGAHAYU

INDONESIA

Page 2: DIRGAHAYU SOSIALISASI INDONESIA STANDAR …

PENDAHULUAN

2

UPAYA PENCAPAIANINDIKATOR PUSESMAS MAMPU TATALAKSANA

GIZI BURUK PADA BALITA

SISTEMATIKA

PENCATATAN

PELAPORAN

KEBIJAKAN

PENANGGULANGAN

GIZI BURUK

Page 3: DIRGAHAYU SOSIALISASI INDONESIA STANDAR …

3

PENDAHULUAN

Page 4: DIRGAHAYU SOSIALISASI INDONESIA STANDAR …

Wasting Meningkatkan Risiko Stunting

Berdasarkan data dari 54 negara berkembang, malnutrisi pada anak diawali dengan weight faltering

yang umumnya terjadi pada usia sekitar 3-4 bulan (Victoria et al, 2010)

Page 5: DIRGAHAYU SOSIALISASI INDONESIA STANDAR …

Pencegahan dan Tata Laksana Gizi Buruk pada Balita 5

Page 6: DIRGAHAYU SOSIALISASI INDONESIA STANDAR …

Status Gizi Balita Riskesdas 2018 Menurut Provinsi

6

Page 7: DIRGAHAYU SOSIALISASI INDONESIA STANDAR …

WASTING DAN STUNTINGDIPREDIKSI MENINGKAT AKIBAT COVID-19

Page 8: DIRGAHAYU SOSIALISASI INDONESIA STANDAR …

8

Status Gizi Balita Berdasarkan Hasil Pemantauan Pertumbuhan Bulan

Februari, 2020

Berat Badan

Kurang

Wasting

Stunting

9,8%

14,1%

6,7%

Dari data pengukuran

balita bulan Februari

2020, ditemukan

masalah gizi

Data pengukuran

dari 60,7%

Sasaran Balita

Bagaimana pelaksanaan pemantauan pertumbuhan

di masa pandemi (maret – sekarang) dan bagaimana saat new normal ??

Informasi Status Gizi

Representatif, jika

Total Coverage

Page 9: DIRGAHAYU SOSIALISASI INDONESIA STANDAR …

9

KEBIJAKAN PENANGGULANGAN GIZI BURUK

Page 10: DIRGAHAYU SOSIALISASI INDONESIA STANDAR …

Sustainable Development Goal butir kedua:

Komitmen Internasional dan Nasional

Pentingnya Mengakhiri kelaparan,

mencapai ketahanan pangan dan

perbaikan gizi, serta menggalakkan

pertanian yang berkelanjutan

SASARAN RPJMN 2020-2024: • STUNTING 14% • WASTING 7%

Indikator RPJMN DAN RENSTRA 2020-2024 :

1. Persentase bumil KEK (target 10% tahun 2024)

2. Persentase kabupaten/kota yang melaksanakan

Surveilans Gizi (Target 100% tahun 2024)

3. Persentase Puskesmas mampu Tata Laksana Gizi

Buruk pada Balita (Target 60% tahun 2024)

4. Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat

ASI Eksklusif (target 60% tahun 2024)

Page 11: DIRGAHAYU SOSIALISASI INDONESIA STANDAR …

Empat komponen pengelolaan gizi buruk terintegrasi

1. Penggerakan peran serta aktif masyarakat

didukung agar berperan aktif dalam upaya

pencegahan, penanganan, pemantauan &

rehabilitasi

2. Layanan rawat jalan balita (6-59 bulan)

dengan gizi buruk tanpa komplikasi

3. Layanan rawat inap untuk semua bayi usia

kurang dari 6 bulan dengan gizi buruk

(dengan/ tanpa komplikasi) dan balita 6-59

bulan dengan komplikasi

4. Tatalaksana kasus gizi kurang : makanan

tambahan (PMT)11

Page 12: DIRGAHAYU SOSIALISASI INDONESIA STANDAR …

Pencegahan dan Tata LaksanaGizi Buruk pada Balita

Pedoman terbaru mengelaborasikan

4 komponen pengelolaan gizi buruk

terintegrasi:

1. Penggerakan peran serta aktif

masyarakat

2. Layanan rawat jalan

3. Layanan rawat inap

4. Layanan kasus gizi kurang

Untuk meningkatkan kapasitas tenagakesehatan dalam pencegahan dan tata

laksana gizi buruk pada balita, telah disusunPEDOMAN & MODUL PELATIHAN (end-user)

1. Pedoman pelatihan diujicobakan pada Agustus 2019 di kab. TTS, provinsi NTT

2. Workshop (TOT) telah dilaksanakan Okt-Nov 2019, peserta dari 6 provinsi (Aceh, Banten, Jateng, DIY, Jatim, NTB)

3. Workshop Pelatihan tahun 2020 telahdilaksanakan pada 23 provinsi (sisa 11 provinsi)

Disusun bersama lintasprogram & organisasi profesi

(IDAI, PERSAGI, UNICEF)

Mendorong disusunBuku Saku Tata Laksana Gizi Buruk BagiBalita Di Layanan Rawat Jalan (2020)

Anak Gizi Buruk dengankomplikasi di rawat di

RS/Puskesmas/TFC

Pemberdayaan masyarakat dan deteksi dini kasus secara

optimal, 80% gizi buruk dapat dilakukan rawat jalan

Page 13: DIRGAHAYU SOSIALISASI INDONESIA STANDAR …

Manajemen Tata Laksana Gizi Buruk

Page 14: DIRGAHAYU SOSIALISASI INDONESIA STANDAR …

Alur penapisan balita gizi buruk

14

Page 15: DIRGAHAYU SOSIALISASI INDONESIA STANDAR …

POSYANDU• Pemantauan Pertumbuhan

& Perkembangan Balita• Konseling• Suplementasi Gizi Makro &

Mikro• Yankes Dasar

Sehat, BB Naik

Melanjutkan pemantauanpertumbuhan rutin setiap bulan

1T, BGM PUSKESMAS

Gizi KurangGizi Buruk

Rumah Sakit

KELUARGA

• Konseling Menyusui & PMBA

• Pemantauan Pertumbuhan& Perkembangan Balita

• Suplementasi Gizi Makro & Mikro

• Air Bersih• Bantuan pangan Non Tunai• Program Keluarga harapan• Bina Keluarga Balita• Kawasan Rumah Pangan

lestari• Fortifikasi Pangan

INTERVENSI

E

D

U

K

A

S

I

TanpaKomplikasi

DenganKomplikasi

SEMBUH

INTERVENSI PENANGGULANGAN MASALAH GIZI BURUK BALITA

Puskesmas/TFC

RawatJalan TAGB

RawatInap

PMT, Konseling

F100 / RUTF

CFC

F75/F100

F75/F100/ ONS

Page 16: DIRGAHAYU SOSIALISASI INDONESIA STANDAR …

16

UPAYA PENCAPAIAN INDIKATOR

PROSENTASE PUSKESMAS MAMPU TATALAKSANA GIZI BURUK PADA BALITA

Page 17: DIRGAHAYU SOSIALISASI INDONESIA STANDAR …

INDIKATOR IKU DAN IKK TERKAIT GIZI RPJMN2020-2024

INDIKATOR RPJMN RENSTRA TARGET 2020-2024

IKU IKK 2020 2021 2022 2023 2024

Prevalensi Stunting (pendek dan sangat pendek) pada Balita

√ 24.1 21.1 18.4 16.0 14.0

Prevalensi wasting (kurus dan sangat kurus) pada balita

√ 8.1 7.8 7.5 7.3 7.0

Persentase ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) √ √ 16 14.5 13 11.5 10

Persentase Kabupaten/kota yang MelaksanakanSurveilans Gizi

√ √ 51 70 80 100 100

Persentase Puskesmas Mampu Tatalaksana GiziBuruk pada Balita

√ 10 20 30 45 60

Persentase bayi usia kurang dari 6 bulanmendapat ASI Eksklusif

√ √ 40 45 50 55 60

Page 18: DIRGAHAYU SOSIALISASI INDONESIA STANDAR …

INDIKATOR IKK RENSTRA :PROSENTASE PUSKESMAS MAMPU

TATALAKSANA GIZI BURUK PADA BALITA

1. Indikator : Prosentase Puskesmas Mampu Tatalaksana Gizi Buruk Pada Balita

2. Definisi Operasional : Puskesmas Mampu Tata Laksana Gizi Buruk pada Balita adalah Puskesmas dengan kriteria:• Mempunyai Tim Asuhan Gizi terlatih, terdiri dari dokter, bidan/perawat, dan tenaga gizi.• Memiliki SOP Tata Laksana Gizi Buruk pada Balita

3. Dampak Pandemi Covid 19 : • Workshop Pencegahan dan Tatalaksana Gizi Buruk tidak dapat dilaksanakan 1 (satu) angkatan

untuk 11 provinsi. • Pelaksanaan pelatihan Pencegahan dan Tatalaksana gizi Buruk di tk end user (dana

dekonsentrasi, DAK Non Fisik ) tidak bisa dilaksanakan, karena adanya refocusing anggaran dankebijakan PSBB

Bagaimana dengan pencapaian target IKK renstra Puskesmas Mampu Tatalaksana Gizi Buruk Pada Balita ??

Page 19: DIRGAHAYU SOSIALISASI INDONESIA STANDAR …

TIM FASILITATOR TINGKAT PROVINSI(melalui Workshop Pencegahan dan Tata Laksana Balita Gizi Buruk )

WORKSHOP 201928 Okt -1 Nov

2019(dukungan Unicef)

WORKSHOP 2020(Ang I )

24-27 Pebruari2020

DIPA APBN Pusat

WORKSHOP 2020(Ang II)

3-6 Maret 2020 DIPA APBN Pusat

WORKSHOP 2020(rencana ang III) Efesiensi Covid

19-(Tidak Terlaksana)

1. ACEH 1. RIAU 1. SUMUT 1. ACEH

2. BANTEN 2. JAMBI 2. SUMBAR 2. KEPRI

3. JATENG 3. SUMSEL 3. BENGKULU 3. BABEL

4. DIY 4. LAMPUNG 4. JATENG 4. DKI

5. JATIM 5. JABAR 5. JATIM 5. BANTEN

6. NTB 6. BALI 6. SULSEL 6. DIY

7. NTT 7. SULTENG 7. KALBAR

8. NTB 8. SULTRA 8. KALTENG

9. KALTIM 9. MALUT 9. KALSEL

10. GORONTALO 10. PAPUA 10.KALTARA

11. SULUT 11. PAPUA BARAT 11. SULBAR

12. MALUKU

Tersedia tim fasilitator pelatihan di 26 provinsidan 3 provinasi diantaranya mempunyai @ 2 timfasilitator (Jateng, Jatim dan NTB)

Terdapat 8 provinsi belum mempunyai timfasiltator ( Kepri, Babel, DKI, Kalbar, Kalteng, Kalsel, Kaltara dan Sulbar)

Dapat menyelenggarakanpelatihan end user dengan

dana dekon, DAK, APBD(sesuai kebijakan daerah terkait

pembatasan sosial

Tidak dapat menyelenggarakanpelatihan end user dengan

dana dekon, DAK, APBD

Page 20: DIRGAHAYU SOSIALISASI INDONESIA STANDAR …

HASIL KONSOLIDASI KESEPAKATAN

TERKAIT PENYESUAIAN DO INDIKATOR (1)

1. Tidak ada perubahan pada Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Puskesmas Mampu Tata

Laksana Gizi Buruk pada Balita.

2. Tidak ada perubahan pada target IKK: Puskesmas Mampu Tata Laksana Gizi Buruk pada

Balita.

3. Terdapat penyesuaian definisi operasional indikator selama pada masa pandemi Covid-

19 menjadi pelaksanaan pencapaian dilaksanakan bertahap yang dimulai dari pemenuhan

tersedianya SOP Tata Laksana Gizi Buruk pada Balita di Puskesmas. Definisi operasional ini

akan disesuaikan dengan kondisi yang ada yaitu kondisi pandemi dan new normal (pasca

pandemi).

4. Menyusun Contoh SOP Tata Laksana Gizi Buruk pada Balita di Puskesmas sesuai

Pedoman Pencegahan dan Tata Laksana Gizi Buruk pada Balita, Kemenkes 2019.

Page 21: DIRGAHAYU SOSIALISASI INDONESIA STANDAR …

HASIL KONSOLIDASI KESEPAKATAN

TERKAIT PENYESUAIAN DO INDIKATOR (2)

5. Melakukan sosialisasi contoh SOP Tata Laksana Gizi Buruk pada Balita secara daring dan akan mengundang Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota lokus stunting terpilih serta perwakilan dari puskesmas dan rumah sakit, lintas program terkait dan mitra pembangunan (WHO dan UNICEF).

6. Setelah sosialisasi, diharapkan Puskesmas menindaklanjuti segera dengan membuat SOP yang disesuaikan dengan kondisi yang ada di Puskesmas dan wilayah.

7. Monitoring dan evaluasi terhadap implementasi dan capaian target kinerja IKK dilakukan disetiap level .

Page 22: DIRGAHAYU SOSIALISASI INDONESIA STANDAR …

SOP DETEKSI DINI DAN RUJUKAN BALITA GIZI

BURUK ATAU YANG BERISIKO GIZI BURUK

SOP PENETAPAN DAN KLASIFIKASI BALITA GIZI

BURUK DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN

SOP TATA LAKSANA BALITA GIZI BURUK DI LAYANAN RAWAT INAP

SOP TATA LAKSANA GIZI BURUK PADA BALITA USIA 6-59 BULAN DI LAYANAN

RAWAT JALAN

SOP TATA LAKSANA GIZI BURUK PASCA RAWAT INAP PADA BAYI USIA < 6 BULAN DAN

BALITA USIA > 6 BULAN DENGAN BERAT BADAN < 4 KG DI LAYANAN RAWAT JALAN

CONTOH SOP PENCEGAHAN DAN TATALAKSANA GIZI BURUK BALITA

1

5

2

3

4

Page 23: DIRGAHAYU SOSIALISASI INDONESIA STANDAR …

- Tidak adaperubahan namaIndikator

- Tidak adaperubahan target

- Penyesuaiantahapan definisioperasional(dimulai dariketersediaan SOP di Puskesmas)

Pandemi Covid 19 sejak Maret 2020 : refocusing dan PSBB

STUNTING 14% WASTING 7%

IKK : PROSENTASE PUSKESMAS MAMPU TATALAKSANA GIZI BURUK

PADA BALITA Puskesmas mempunyai :- tim asuhan gizi terlatih- Mempunyai SOP Tatalaksana

Workshop ang 3 dan pelatihandana dekonsentrasi tidak bisa

dilaksanakan

BagaimanaPencapaian

Target ??

DIT GIZI - Penyusunan Contoh SOP- Sosialisasi SOP di setiap

level

Puskesmas menyusunSOP disesuaikan

dengan kondisi masing–masing Puskemas

Puskesmas melakukanidentifikasi sumber daya(SDM, sarpras, obat , anggaran, dll)

Pencatatan dan Pelaporan dalam

e ppgbm

Page 24: DIRGAHAYU SOSIALISASI INDONESIA STANDAR …

24

PENCATATAN –PELAPORAN

Page 25: DIRGAHAYU SOSIALISASI INDONESIA STANDAR …

INDIKATOR Puskesmas Mampu Tatalaksana Gizi Buruk

Untuk melaporkanindikator PuskesmasMampu Tatalaksana GiziBuruk, maka perlumengupload buktipelatihan Tatalaksana GiziBuruk pada menu Tatalaksana.

• Pilih Menu Laporan Rutin, lalu

• Pilih menu Tatalaksana

Page 26: DIRGAHAYU SOSIALISASI INDONESIA STANDAR …

INDIKATOR 7. Puskesmas Mampu Tatalaksana Gizi Buruk

Pilih Kecamatan

Pilih Puskesmas

Pilih Kecamatan dan Puskesmas yang akan di upload file nya

Page 27: DIRGAHAYU SOSIALISASI INDONESIA STANDAR …

INDIKATOR Puskesmas Mampu Tatalaksana Gizi Buruk

Isikan Nama Dokter yang telah dilatih

Isikan nomor pada sertifikat pelatihan

Pilih file sertifikat pelatihan lalu upload

Isikan Nama Tenaga Gizi yang telah dilatih

Isikan nomor pada sertifikat pelatihan

Pilih file sertifikat pelatihan lalu upload

Isikan Nama bidan/perawatyang telahdilatih

Isikan nomor pada sertifikat pelatihan

Pilih file sertifikat pelatihan lalu upload

Puskesmas dikatakan sudah mamputatalaksana jika mempunyai Tim Asuhan Gizi Terlatih yang terdiri dari:1. Dokter2. Tenaga Gizi3. Bidan/Perawat

Page 28: DIRGAHAYU SOSIALISASI INDONESIA STANDAR …

INDIKATOR 7. Puskesmas Mampu Tatalaksana Gizi Buruk

Upload 5 (lima) File SOP tatalaksanagizi buruk yang terdiri dari:1. SOP Deteksi Dini dan Rujukan

Balita Gizi Buruk atau yang Berisiko

2. SOP Penetapan dan TatalaksanaBalita Gizi Buruk di Fasyankes

3. SOP Tatalaksana di LayananRawat Inap

4. SOP Tatalaksana di LayananRawat Jalan

5. SOP Tatalaksana Pasca Rawatinap bayi <6 bulan dan balita >6 bulan dengan BB <4 kg di layanan rawat jalan

Jika semua data sudah sesuai pilih Simpan

Puskesmas dikatakan sudahmampu tatalaksana jikamempunyai SOP tatalaksana gizi buruk

Page 29: DIRGAHAYU SOSIALISASI INDONESIA STANDAR …

KESEPAKATAN DALAM ENTRY DATA

1. ENTRY LAPORAN RUTIN RENSTRA RPJMN BERDASARKAN KABUPATEN/KOTA

2. ENTRY DATA DILAKUKAN SETIAP BULAN

3. UPLOAD RENCANA KEGIATAN SETIAP • TW I diupload Januari berlaku untuk penilaian kinerja bulan JANUARI – MARET

• TW 2 diupload April berlaku untuk penilaian kinerja bulan APRIL – JUNI

• TW 3 diupload Juli berlaku untuk penilaian kinerja bulan JULI – SEPTEMBER

• TW 4 diupload Oktober berlaku untuk penilaian kinerja bulan OKTOBER -DESEMBER

Page 30: DIRGAHAYU SOSIALISASI INDONESIA STANDAR …

HARAPAN

• Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten / Kota menyelenggarakan SosialisasiContoh SOP Pencegahan dan Tatalaksana Gizi Buruk kepada seluruh Puskesmas di wilayahnya.

• Puskesmas membuat SOP disesuaikan dengan kondisi dan sumber daya di masing– masing Puskesmas

• Puskesmas melaporkan dan menginput capaian Puskesmas mampu TatalaksanaGizi Buruk Bagi Balita , termasuk mengupload semua data dukungnya .

Evaluasi Trimester 3 dan 4 Target kinerja : 10% Puskemas atau 1000

Puskesmas Mampu Tatalaksana Gizi BurukTahun 2020 dapat tercapai

Dengan tersedianya SOP -- > Puskesmas Mampu Tatalaksana Gizi Buruk

Page 31: DIRGAHAYU SOSIALISASI INDONESIA STANDAR …

NSPK PENCEGAHAN DAN TATALAKSANA GIZI BURUK BAGI BALITA

Page 32: DIRGAHAYU SOSIALISASI INDONESIA STANDAR …

https://bit.ly/pedomanpencegahan