direktorat kepercayaan terhadap tuhan yme dan masyarakat …

96
i Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat

Upload: others

Post on 16-Nov-2021

21 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

i

Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat

Page 2: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

ii

Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat

Page 3: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

iii

Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat

Page 4: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

i

Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah

SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas berkat

rahmat-Nya, kami mampu menyelesaikan

Laporan Kinerja tahun 2020 ini dengan

tepat waktu Berdasarkan amanat

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun

2006 tentang Pelaporan Keuangan dan

Kinerja Instansi Pemerintah serta

Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014

tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah mewajibkan bagi

instansi pemerintah untuk menyusun

laporan kinerja setiap tahun.

Laporan kinerja yang telah kami susun ini

menyajikan capaian kinerja Direktorat

Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan

Masyarakat Adat dengan merefleksikan

renstra tahun 2020-2024 serta rencana

target kinerja yang telah ditetapkan dalam

perjanjian kinerja. Perlu kami sampaikan

bahwa pada tahun ini kami telah

menetapkan 4 (empat) sasaran kegiatan

dengan 6 (enam) indikator kinerja kegiatan

dalam Perjanjian Kinerja Direktur

Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan

Masyarakat Adat tahun 2020 sebagaimana

tersusun juga melalui aplikasi e-kinerja

kemdikbud. Pada tahun 2020 ini juga

merupakan periode awal dari pelaksanaan

kinerja sebagaimana tertuang dalam

rencana strategis tahun 2020-2024. Dapat

dikatakan bahwa pada tahun 2020

pencapaian keenam indikator kinerja

kegiatan merupakan titik tolak dalam tren

pencapaian target jangka menengah di

dalam renstra.

Mewabahnya covid-19 tidak serta merta

produktivitas dan capaian kinerja melalui

berbagai kegiatan yang diselenggarakan

Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan

YME dan Masyarakat Adat terhenti. Pada

masa pandemi ini direktorat memiliki

beberapa fokus pencapaian kinerja tahun

2020, yaitu penyediaan layanan advokasi

kepercayaan terhadap Tuhan YME dan

masyarakat adat, penyusunan rancangan

peraturan presiden mengenai pembinaan

kepercayaan terhadap Tuhan YME dan

masyarakat adat, serta kegiatan

internalisasi dan pemberdayaan

penghayat kepercayaan dan masyarakat

adat yang berkaitan dengan pemanfaatan

berbagai objek pemajuan kebudayaan

milik penghayat kepercayaan terhadap

Tuhan YME dan masyarakat adat dalam

menghadpi pandemi. Secara umum pada

tahun 2020 di tengah gelombang pandemi

global Covid-19, Direktorat Kepercayaan

terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat

telah dapat dikatakan berhasil dalam

melaksanakan mayoritas rencana

kinerjanya sebagaimana tertuang dalam

perjanjian kinerja direktur.

Page 5: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

ii

Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat

Melalui laporan kinerja ini, diharapkan

dapat memberikan gambaran objektif

tentang kinerja yang dihasilkan Direktorat

Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan

Masyarakat Adat pada tahun 2020.

Semoga laporan kinerja ini dapat

dimanfaatkan sebagai bahan evaluasi

perencanaan program/kegiatan dan

anggaran, perumusan kebijakan bidang

pendidikan dan kebudayaan serta

peningkatan kinerja ditahun mendatang.

Diharapkan pula melalui penyusunan

laporan kinerja ini mendorong adanya

perbaikan yang terus-menerus dalam

implementasi siklus SAKIP, mulai dari

perencanaan, pelaksanaan, pengukuran,

pelaporan.

Akhir kata saya ucapkan terima kasih

kepada semua pihak yang telah membantu

terselesaikannya laporan kinerja Direktorat

Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan

Masyarakat Adat pada tahun 2020.

Jakarta, 29 Januari 2021

Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat

Sjamsul Hadi, S.H., M.M

Page 6: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

iii

Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... i

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………….. iii

IKHTISAR EKSEKUTIF…………………………………………………..………...... iv

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. Gambaran Umum .................................................................................... 2

B. Dasar Hukum…………………………………………………….................... 5

C. Tugas dan Fungsi serta Struktur Organisasi ……………………………… 7

D. Isu-Isu Strategis/Permasalahan ............................................................... 8

BAB II PERENCANAAN KINERJA …………………………………………………. 10

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ………………………………………………… 16

A. Capaian Kinerja ....................................................................................... 17

B. Realisasi Anggaran .................................................................................. 64

BAB IV PENUTUP ……………………………………………………………………. 69

LAMPIRAN ……………………………………………………………………………. 73

Page 7: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

iv

Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat

IKHTISAR EKSEKUTIF

Pelaporan kinerja sebagai bagian dari rangkaian siklus SAKIP berperan penting dalam

menyajikan akuntabilitas kepada publik mengenai hasil perencanaan, pengukuran dan

evaluasi kinerja. Laporan kinerja Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan

Masyarakat Adat tahun 2020 menyajikan tingkat pencapaian empat sasaran kegiatan dengan

enam indikator kinerja kegiatan sebagaimana ditetapkan dalam perjanjian kinerja tahun 2020.

Tingkat ketercapaian dan ketidakcapaian indikator beserta berbagai tren pencapaiannya

setiap tahun lebih detail diuraikan pada Bab III.

Sebelumnya Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat telah

menyusun Rencana Kinerja Tahunan yang berisi rencana program dan kegiatan dengan

menyertakan 4 (empat) Sasaran Kegiatan (SK) dan 6 (enam) Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)

program teknis serta ditambah dengan 1 (satu) SK dan 1 (satu) IKK dukungan manajemen

yang kesemuanya digunakan sebagai basis pengukuran kinerja. Jika dilihat dari realisasi

kinerja dari keenam indikator tersebut, empat menunjukkan capaian kinerja sangat baik

(85%≤capaian<100%), bahkan terdapat 2 indikator mampu melebihi target 100%.

Kriteria sangat baik dicapai melalui realisasi SK Mmeningkatnya materi pembelajaran budaya

dan penguatan karakter yang terintegrasi di sekolah dengan IKK jumlah materi pembelajaran

budaya dan penguatan karakter yang terintergrasi di sekolah. Dari 3 (tiga) materi

pembelajaran, telah disusun 3 (tiga) materi pembelajaran budaya dan penguatan karakter

pada tahun anggaran 2020 atau dengan kata lain tercapai 100% target yang ditetapkan.

Begitu juga dengan realisasi SK meningkatnya partisipasi perempuan dalam kegiatan-

kegiatan pelestarian dan pemajuan budaya dengan IKK pertama, perempuan pelaku budaya

yang mendapatkan sertifikasi dan peningkatan kompetensi dan IKK kedua, persentase

perempuan yang terlibat dalam kegiatan-kegiatan pemajuan kebudayaan. Kedua capaian

indicator dari sasaran tersebut bahkan melampaui target yang ditetapkan yaitu >100%, yakni

sebesar 104% capaian untuk perempuan pelaku budaya dan juga 146,33% untuk persentase

partisipasi perempuan.

Capaian yang optimal juga diraih oleh SK meningkatnya jumlah wilayah adat yang

dikembangkan menjadi ruang interaksi pemajuan kebudayaan dengan IKK pertama, jumlah

wilayah adat yang dikembangkan menjadi ruang interaksi bersama pemajuan kebudayaan

serta IKK kedua, jumlah organisasi kepercayaan dan komunitas adat yang mendapatkan

dukungan kelembagaan. Tingkat realisasi kedua indicator tersebut sesuai dengan target atau

ketercapaiannya sejumlah 100% dari yang telah ditetapkan.

Page 8: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

v

Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat

Kriteria sangat baik juga dicapai pada SK meningkatnya jumlah tenaga penggerak/penggiat

budaya tingkat Desa dengan IKK jumlah tenaga penggerak/penggiat budaya tingkat Desa.

Meskipun tingkat ketercapaian indikatornya mencapai 98,59% dari jumlah tenaga penggiat

budaya yang ditetapkan di dalam renstra, capaian ini juga masih tergolong kategori sangat

baik.

Selain realisasi empat SK dan enam IKK tersebut, terdapat IKK yang mendukung sasaran

meningkatnya tata kelola satuan kerja di lingkungan ditjen kebudayaan dengan indicator

predikat SAKIP setiap satker minimal BB. Pada tahun 2020 ini skor SAKIP direktorat

mencapai 83,27 dengan predikat nilai A. Dengan demikian capaian indikator ini juga

melampaui indicator yang telah ditetapkan Direktorat Jenderal Kebudayaan. Berikut capaian

IKK dari program teknis Direktorat Kepercayaan dan Masyarakat Adat.

capaian <100% (1), capaian =100% (3), capaian >100% (2)

Anggaran Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat untuk tahun

2020 adalah sebesar Rp 27.599.666.000,- dan capaian kinerja keuangannya dapat

dikategorikan sangat baik (85%≤capaian<100%) dengan jumlah serapan Rp 25.067.019.037

,- atau sebesar 90,60%.

Page 9: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

vi

Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat

Beberapa permasalahan/kedala utama yang dihadapi dalam upaya pencapaian target antara

lain:

1. Pandemi covid-19 yang melanda tanah air sejak triwulan I tahun 2020

2. Perubahan desain perencanaan pelaksanaan hampir seluruh kegiatan akibat pandemi baik

dalam waktu, format, tempat, stakeholder dan penerima manfaat

3. Perubahan organisasi dan tata kelola melalui pemangkasan level jabatan struktural

menuntut adaptasi terhadap perubahan pola kerja baru yang mengoptimalkan jabatan

fungsional, dalam hal ini pamong budaya

4. Perubahan Nomenklatur dalam organisasi di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

khususnya di lingkungan Direktorat Jenderal Kebudayaan menyebabkan terlambatnya

pagu definitif dalam DIPA rev-1, sehingga sebagian besar kegiatan mengalami

keterlambatan waktu pelaksanaan karena baru bisa berjalan setelah bulan Mei 2020

Beberapa langkah-langkah yang telah dilakukan oleh Direktorat untuk mengatasi kendala

tersebut diantaranya:

1. Menyusun manajemen risiko pelaksanaan kegiatan di tengah pandemi untuk memetakan

tingkat risiko dari masing-masing kegiatan

2. Fokus pada pemenuhan capaian target yang telah dituangkan dalam perjanjian kinerja

3. Menyiapkan konsep alternatif pelaksanaan kegiatan di tengah pandemi baik secara luring

maupun daring

4. Membuat jadwal kegiatan ataupun lini masa dalam penyiapan hingga pelaksanaan

kegiatan.

Kinerja Keuangan Direktorat Kepercayaan terhadap

Tuhan YME dan Masyarakat Adat

90,60%

Page 10: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

vii

Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat

5. Koordinasi yang intensif secara virtual dengan semua pemangku kegiatan terkait dalam

penyiapan program dan kegiatan

6. Menyusun sistem kerja baru melalui pembentukan kelompok-kelompok kerja guna

mendukung pelaksanaan tugas direktorat.

Page 11: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

1

Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat

Page 12: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

2

Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat

A. GAMBARAN UMUM

Indonesia merupakan negara super power dalam soal kebudayaan. Kondisi geofisik negara

kita sebagai negara kepulauan telah memberikan berkah sekaligus kekuatan yang membuat

bangsa ini besar. Kekayaan ragam latar belakang budaya masyarakatnya secara jelas dapat

di lihat dari jumlah kelompok masyarakat adat dan penghayat kepercayaan terhadap Tuhan

YME. Kekuatan dalam bentuk masyarakat multikultural tersebut merupakan potensi besar

yang dimiliki oleh negara ini karena tidak semua negara memiliki potensi kekayaan budaya

yang besar seperti kita miliki.

Baik penghayat kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat telah lama

berkontribusi dalam pelestarian kebudayaan milik bangsa. Pascareformasi khususnya

dengan adanya amandemen konstitusi pada pasal 18 B ayat 2, “Negara mengakui dan

menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya

sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara

Kesatuan Republik Indonesia, yang diatur dalam undang-undang.” Pada pasal 29 disebutkan

juga bahwa “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agama

masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.” Hadirnya

Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat diharapkan memperkuat

jaminan eksistensi kedua kelompok tersebut dalam mengimplementasikan amanat konstitusi.

Selain itu, keberadaan kedua subjek tersebut memainkan peran penting dalam kerja

pemajuan kebudayaan.

Lahirnya undang-undang No. 5 tahun 2017 tentang pemajuan kebudayaan yang berisikan

perubahan tata kelola dalam merealisasikan amanat konstitusi pasal 32 ayat 1 untuk

memajukan kebudayaan memberikan ruang yang luas bagi penghayat kepercayaan dan

masyarakat adat untuk terus berkontribusi bagi untuk bangsa. Dalam perjalanan sejarahnya

sendiri, Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat sendiri beberapa

kali mengalami perubahan organisasi seperti dalam deskripsi berikut:

o 1975 berdasarkan instruksi Menteri Agama Nomor 13 tahun 1975, Pembinaan

Kepercayaan terhadap Tuhan Yang maha Esa pada awalnya berada di bawah

kewenangan Departemen Agama dan berada pada bagian Pengawasan Aliran

Kerokhanian di Sekretariat Kantor Wilayah Departemen Agama. Berdasarkan instruksi

Menteri Agama Nomor 13 tahun 1975 dialihkan pada Sub Bagian Umum dan Tata Usaha

yang diserahi tugas oleh kepala kantor dalam menyelenggarakan tugas pengawasan

Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Page 13: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

3

Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat

o 1978 Berdasarkan GBHN 1978 Kepercayaan terhadap Tuhan YME dinyatakan bukan

sebagai agama melainkan bagian dari kebudayaan. GBHN 1978 tersebut menjadi

landasan bahwa Pengawasan atau Pembinaan Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha

Esa tidak lagi berada di Departemen Agama dan dikuatkan dengan Instruksi Menteri

Agama Nomor 4 tahun 1978 tanggal 11 April 1978 tentang kebijakan mengenai aliran-

aliran kepercayaan tidak lagi menjadi urusan seluruh jajaran di Departemen Agama.

Mengacu pada Pidato Kenegaraan Presiden tanggal 16 Agustus 1978 di depan Sidang

MPR yang menyatakan bahwa Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa merupakan

bagian dari kekayaan kebudayaan maka nomenklatur yang berwenang untuk melakukan

pembinaan Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah Departemen Pendidikan

dan Kebudayaan. Berdasarkan Keppres No. 27 tahun 1978 tanggal 31 Agustus 1978 di

lingkup Departemen Pendidikan dan Kebudayaan ditambahkan satu wadah baru di

Direktorat Jenderal Kebudayaan yaitu Direktorat Pembinaan Penghayatan Kepercayaan

terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Direktorat baru ini selanjutnya berdasarkan Keppres No.

40 tahun 1978 diubah menjadi Direktorat Pembinaan Penghayat Kepercayaan terhadap

Tuhan Yang Maha Esa.

o 1999 Pada tahun 1999, terjadi perubahan nomenklatur di Departemen Pendidikan

Nasional yang membawa perubahan pada penempatan bidang Penghayat Kepercayaan

di bawah tanggung jawab Direktorat Nilai Budaya, Direktorat Jenderal Kebudayaan,

Departemen Pendidikan Nasional.

o 2001 Pada tahun 2001, unit Kebudayaan yang semula berada dalam Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan termasuk kedua direktorat itu direstrukturisasi digabung ke

dalam Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata. Pada tahun 2002 pelayanan bidang

Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dilaksanakan oleh Direktorat

Tradisi dan Kepercayaan, Badan Pengembangan Pariwisata. Kemudian Departemen

Kebudayaan dan Pariwisata berubah nomenklatur menjadi Kementerian Kebudayaan dan

Pariwisata dengan tugas dan fungsi merumuskan kebijakan. Dalam pelaksanaan

operasionalnya berada di bawah Badan Pengembangan Kebudayaan dan Pariwisata.

o 2003 Pada tahun 2003 Urusan Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa berada di

bawah Asisten Deputi Urusan Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Deputi

Pelestarian dan Pengembangan Kebudayaan, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.

o 2006 Pada tahun 2006 terjadi perubahan nomenklatur pada Kementerian Kebudayaan dan

Pariwisata sehingga pelayanan bidang Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa

ditangani oleh Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Direktorat ini

Page 14: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

4

Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat

berada di bawah Direktorat Jenderal Nilai Budaya Seni dan Film, Kementerian kebudayaan

dan Pariwisata.

o 2012 Pada tahun 2012, terjadi perubahan nomenklatur yang berdampak pada bidang

kebudayaan yang direintegrasikan ke dalam Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Perubahan itu membawa konsekuensi perubahan kelembagaan, yaitu penggabungan dua

direktorat menjadi Direktorat Pembinaan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa

dan Tradisi, Satuan Kerja Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan. Perubahan ini menunjukkan terjadinya perubahan paradigma pemerintah

yang menempatkan fungsi sebagai pelayanan dalam pelestarian kebudayaan yang

menjadikan kebudayaan sebagai arus utama dalam pembangunan pendidikan di

Indonesia. Pendidikan sejatinya adalah proses pembudayaan yang dilembagakan dalam

pranata keluarga, masyarakat, dan sekolah. Keluarga sebagai lembaga pendidikan

pertama dan utama.

o 2015 Pada tahun 2015, Direktorat Pembinaan Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha

Esa dan Tradisi berubah menjadi Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa

dan Tradisi yang berada di bawah naungan Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan. Perubahan ini diikuti dengan perubahan nomenklatur pada

eselon II dan pada level Subdirektorat.

o 2017 Pada tahun 2017, merupakan momentum perbaikan tata kelola bidang kebudayaan

dengan disahkannya UU No 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. Melalui empat

pilar mulai dari pelindungan, pengembangan, pemanfaatan dan pembinaan terhadap

sepuluh objek pemajuan kebudayaan (OPK) upaya pemajuan tersebut dilaksanakan.

Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi sendiri memainkan peran

signifikan dalam pemajuan OPK karena hampir seluruh pengelolaan OPK berada dalam

ranah tugas dan fungsi di bidang Tradisi.

o 2019 Pada tahun 2019, terbit aturan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No

45 tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kelola di Lingkungan Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan. Terjadi perubahan nomenklatur satker pusat di lingkungan Direktorat

Jenderal Kebudayaan di mana sebagian satker mengikuti perubahan tata kelola pemajuan

kebudayaan. Perubahan nomenklatur tersebut juga terjadi pada Direktorat Kepercayaan

terhadap Tuhan YME dan Tradisi menjadi Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME

dan Masyarakat Adat.

Sesuai dengan nomenklatur direktoratnya maka arah kebijakan Direktorat Kepercayaan

Terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat harus memperhatikan dua subjek utama yaitu:

Page 15: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

5

Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat

(1) Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan (2) Masyarakat Adat. Kepercayaan terhadap

Tuhan YME sendiri adalah pernyataan dan pelaksanaan hubungan pribadi dengan Tuhan

YME berdasarkan keyakinan yang diwujudkan dengan perilaku ketaqwaan terhadap Tuhan

YME serta pengamalan budi luhur yang ajarannya bersumber dari kearifan lokal bangsa

Indonesia. Sedangkan Masyarakat Adat adalah komunitas-komunitas yang hidup

berdasarkan asal-usul leluhur secara turun temurun di atas suatu wilayah adat, yang memiliki

kedaulatan atas tanah dan kekayaan alam, kehidupan sosial budaya, yang diatur oleh hukum

adat dan lembaga adat yang mengelola keberlangsungan kehidupan masyarakatnya.

B. DASAR HUKUM

Dasar hukum dibentuknya Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat

Adat adalah:

1. Undang-Undang Dasar Tahun 1945 Pasal 18 ayat (2) “Negara mengakui dan menghormati

kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat serta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih

hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan

Republik Indonesia”;

2. Undang-Undang Dasar Tahun 1945 Pasal 29 ayat (2) “Negara menjamin kemerdekaan

tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut

agama dan kepercayaannya itu”;

3. Undang-Undang Dasar Tahun 1945 Pasal 32 ayat (1) “Negara memajukan kebudayaan

nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat

dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya”;

4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan;

5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi

Kementerian Negara;

6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2019 tentang Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan;

7. Peraturan bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor

42/40 Tahun 2009 tentang Pedoman Pelestarian Kebudayaan;

8. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor

43 dan 41 Tahun 2009 tentang Pedoman Pelayanan kepada Penghayat Kepercayaan

terhadap Tuhan YME;

9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2014

tentang Pedoman Pelestarian Tradisi;

Page 16: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

6

Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat

10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 11 Tahun 2019 tentang Perubahan

atas Peraturan Menteri Pendikdikan dan Kebudayaan Nomor 11 Tahun 2018 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Dasar hukum penyusunan laporan kinerja antara lain:

1. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja

Instansi Pemerintah;

2. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah;

3. PermenPAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,

Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja;

4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 9 Tahun 2016 tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja di Lingkungan Kemendikbud;

5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 45 Tahun 2019 tentang tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;

6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 Rencana Strategis

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2020-2024.

Page 17: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

7

Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat

C. TUGAS DAN FUNGSI SERTA STRUKTUR ORGANISASI

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 45 Tahun 2019 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, tugas Direktorat

Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat melaksanakan

perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria,

pemberian bimbingan teknis dan supervisi, pendataan, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan

di bidang pembinaan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan masyarakat adat,

serta urusan ketatausahaan Direktorat. Untuk melaksanakan tugas tersebut Direktorat

Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat menyelenggarakan fungsi:

1. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang kepercayaan terhadap Tuhan Yang

Maha Esa dan Masyarakat Adat;

2. Pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan kepercayaan terhadap Tuhan Yang

Maha Esa dan Masyarakat Adat;

3. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pembinaan

kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan masyarakat adat;

4. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pembinaan kepercayaan

terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan masyarakat adat;

5. Pelaksanaan pendataan di bidang pembinaan kepercayaan terhadap Tuhan Yang

Maha Esa dan masyarakat adat;

6. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pembinaan kepercayaan terhadap

Tuhan Yang Maha Esa dan masyarakat adat, dan;

7. Pelaksanaan urusan ketatausahaan Direktorat.

Secara struktural untuk mengikuti arahan Bapak Presiden RI mengenai pemangkasan

eselonisasi melalui PermenPAN-RB 28/2019 dan mengimplementasikan Permendikbud

45/2019, Direktur dibantu oleh seorang Kasubbag Tata Usaha. Guna merealisasikan tugas-

fungsi, serta program dan kegiatan Direktur dibantu oleh Jabatan Fungsional (JF) Pamong

Budaya, Perencana dan Pranata Komputer. Saat ini direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan

YME dan Masyarakat Adat memiliki jumlah pegawai sebanyak 74 orang yang komposisinya

terdiri dari 54 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 20 orang Pegawai Pemerintah Non

Pegawai Negeri (PPNPN). Dari jumlah tersebut, 14 orang di antaranya merupakan pejabat

fungsional. Orginasasi Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat

dipimpin oleh seorang Direktur yang merupakan pejabat eselon II. Berikut struktur organisasi

Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat sesuai Permendikbud

Nomor 45 Tahun 2019:

Page 18: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

8

Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat

Struktur Organisasi Direktorat Kepercayaan terhadap

Tuhan YME dan Masyarakat Adat

D. ISU-ISU STRATEGIS/PERMASALAHAN

Sebagai upaya membentuk insan dan ekosistem kebudayaan khususnya kepercayaan dan

masyarakat adat, maka permasalahan-permasalahan mengenai kepercayaan dan

masyarakat adat harus dapat diselesaikan dengan baik. Direktorat Kepercayaan terhadap

Tuhan YME dan Masyarakat Adat sendiri telah mengidentifikasi isu-isu

strategis/permasalahan yang dihadapi. Beberapa isu strategis/permasalahan yang menjadi

perhatian antara lain:

1. Penanganan permasalahan kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat

membutuhkan koordinasi lintas sektoral sehingga dibutuhkan sinergi bersama antar

kementerian/lembaga terkait;

2. Pemenuhan hak-hak sipil dan hak berkebudayaan kelompok penghayat kepercayaan

dan masyarakat adat belum dapat sepenuhnya mengikuti amanat konstitusi;

3. Masih bermunculannya berbagai kasus diskriminasi, persekusi bahkan tindak kekerasan

bagi penghayat kepercayaan dan masyarakat adat di berbagai daerah;

4. Kurangnya data komunitas adat khususnya mengenai lokus atau persebarannya di

Indonesia yang dibutuhkan dalam upaya pemberdayaan, pembinaan, dan pelayanan

kepada komunitas adat belum optimal;

5. Belum tersusunnya data terpadu mengenai OPK (objek pemajuan kebudayaan) yang

dikelola oleh masyarakat adat dan kepercayaan terhadap tuhan YME sebagai basis data

potensi yang dikelola untuk pemberdayaan;

6. Masih minimnya data Objek Pemajuan Kebudayaan sehingga berbagai upaya

pengembangan, pemanfaatan dan pembinaan dalam upaya pemajuan kebudayaan

belum berjalan secara optimal;

7. Belum optimalnya pendataan serta pelayanan bagi peserta didik penghayat

kepercayaan, hal ini berkaitan dengan terbitnya Permendikbud nomor 27 tahun 2016

Direktur Kepercayaan terhadap Tuhan YME

dan Masyarakat Adat

Kasubag Tata Usaha

Kelompok Jabatan Fungsional

Page 19: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

9

Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat

tentang Layanan Pendidikan Kepercayaan terhadap Tuhan YME pada satuan

pendidikan;

8. Belum optimalnya pendataan dan pelayanan bagi penghayat kepercayaan terhadap

Tuhan YME khususnya bagi penghayat perorangan dan organisasi penghayat yang

belum terdaftar di Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat,

hal ini berkaitan dengan putusan Mahkamah Konstitusi yang mengakui status penghayat

kepercayaan dalam kartu identitas kependudukan;

9. Koordinasi dan perhatian dari OPD di daerah khususnya di bidang kepercayaan dan

masyarakat adat belum optimal, terutama dalam tindak lanjut pelestarian tradisi secara

berkesinambungan pascapelaksanaan kegiatan.

Page 20: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

10

Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat

Page 21: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

11

Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat

Bab II

Perencanaan Kinerja

Dalam rangka mendukung pencapaian Sasaran Strategis Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan sebagaimana tertuang dalam Permendikbud No 22 Tahun 2020, yaitu

meningkatnya pemajuan dan pelestarian bahasa dan kebudayaan, serta Tiga Sasaran

Program Direktorat Jenderal Kebudayaan yaitu:

1. Terwujudnya pelindungan Warisan Budaya yang memperkaya kebudayaan

nasional

2. Terwujudnya Keragaman Ekspresi Budaya untuk Memperkuat Kebudayaan

yang Inklusif

3. Terwujudnya peningkatan mutu pengelolaan kebudayaan.

Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat menetapkan target

tahunan yang telah tertuang pada Renstra Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Direktorat Jenderal Kebudayaan 2020 s.d 2024 dan telah diderivasikan melalui penyusunan

Perjanjian Kinerja tahun 2020. Perubahan nomenklatur organisasi menjadi Direktorat

Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat menyebabkan adanya perubahan

dalam proses perencanaan yang selanjutnya turut mengubah perjanjian kinerja. Ditambah

lagi dengan pandemi Covid-19 yang melanda tanah air sejak Maret 2020 juga telah

mendorong menyebabkan beberapa kali terjadi revisi anggaran. Jelasnya, realokasi anggaran

untuk penanganan pandemi serta pengalihan anggaran untuk program prioritas Direktorat

Jenderal Kebudayaan menjadi alasan bagi Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan

Masyarakat Adat untuk beberapa kali perjanjian kinerja.

Perjanjian kinerja dilakukan pada awal tahun anggaran maka target dan alokasi anggaran

yang tercantum pada DIPA pertama. Revisi perjanjian kinerja dilakukan perubahan

nomenklatur organisasi menjadi Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan

Masyarakat Adat. Penyesuaian ini hanya merelokasi anggaran dan tidak merevisi target

sebagaimana sesuai dengan perencanaan tahap awal. Dalam perjalanannya target dan

alokasi yang tercantum dalam perjanjian kinerja mengalami penyesuaian karena kebijakan

refocusing anggaran. Adapun perjanjian kinerja Direktur Kepercayaan terhadap Tuhan YME

dan Masyarakat Adat tahun 2020 adalah sebagai berikut:

Page 22: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

12

Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat

No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Satuan Target

1 Meningkatnya jumlah

materi pembelajaran

budaya dan penguatan

karakter yang

terintegrasi di sekolah

1.1 Jumlah materi pembelajaran

budaya dan penguatan

karakter yang terintegrasi di

Sekolah

Materi

Pembeajaran

3

2 Meningkatnya

partisipasi perempuan

dalam kegiatan-

kegiatan pelestarian dan

pemajuan budaya

2.1 Jumlah perempuan pelaku

budaya yang memperoleh

peningkatan kapasitas dan

sertifikasi

Orang 300

2.2 Persentase perempuan yang

terlibat dalam kegiatan-

kegiatan pelestarian dan

pemajuan budaya

Persentase 25

3 Meningkatnya jumlah

wilayah adat yang

dikembangkan menjadi

ruang interaksi

pemajuan kebudayaan

3.1 jumlah wilayah adat yang

dikembangkan menjadi ruang

interaksi pemajuan

kebudayaan

Wilayah Adat 3

3.2 Jumlah komunitas adat dan

penghayat kepercayaan yang

memperoleh dukungan

kelembagaan

Komunitas 25

4 Meningkatnya jumlah

tenaga

penggerak/penggiat

budaya tingkat desa

4.1 Jumlah tenaga

penggerak/penggiat budaya

tingkat desa

Orang 359

Dikarenakan optimalisasi anggaran untuk penanganan pandemi covid-19, maka perjanjian

kinerja juga mengalami perubahan pada bulan April. Kebijakan refocusing anggaran di

Direktorat Jenderal Kebudayaan pada tahun bulan Juni tahun 2020 menyebabkan adanya

kembali pengalihan anggaran untuk kegiatan prioritas di Direktorat Jenderal Kebudayaan

seperti Pekan Kebudayaan Nasional (PKN). Penambahan target diberikan kepada komponen

kegiatan Ekspresi dan Ketahanan Budaya Kepercayaan dan Masyarakat Adat karena di

dalamnya terdapat pendukungan PKN melalui kompetisi permainan tradisional. Perubahan

Page 23: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

13

Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat

target ini telah melalui melalui proses trilateral meeting untuk mendapatkan persetujuan dari

Biro perenanaan Kemdikbud Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), dan

Direktorat Jenderal Anggaran (DJA). Adapun derivasi Sasaran Kegiatan dan indikator kinerja

kegiatan ke dalam komponen kegiatan-kegiatan Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan

YME dan Masyarakat Adat adalah sebagai berikut:

No Sasaran Kegiatan

(SK)

Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)

Target

1

Meningkatnya jumlah materi pembelajaran budaya dan penguatan karakter yang terintegrasi di sekolah

Jumlah materi pembelajaran budaya dan penguatan karakter yang terintegrasi di Sekolah

3 Materi

1 Publikasi Tayangan Media Cetak dan

Elektronik

1

2 Mimbar Kepercayaan terhadap Tuhan YME -

3 Layanan Pendidikan Masyarakat Adat 1

4 Review Terminologi dalam Kepercayaan

terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat

-

5 Layanan Pendidikan Kepercayaan terhadap

Tuhan YME pada Aplikasi E Raport

1

6 Pendataan Masyarakat Adat -

7 Validasi Data Organisasi Kepercayaan

terhadap Tuhan YME

-

2 Meningkatnya partisipasi perempuan dalam kegiatan-kegiatan pelestarian dan pemajuan budaya

Perempuan Pelaku Budaya Yang Memperoleh Peningkatan Kapasitas Dan Sertifikasi

300 Orang

1 Peningkatan Kompetensi Penyuluh

Kepercayaan terhadap Tuhan YME terhadap

Bahan Ajar dan Buku Teks

250

2 Sarasehan Pemuda Penghayat Kepercayaan

terhadap Tuhan YME

50

Persentase perempuan yang terlibat dalam

kegiatan-kegiatan pelestarian dan

pemajuan budaya

30 %

3 Meningkatnya jumlah wilayah adat yang dikembangkan menjadi ruang interaksi pemajuan kebudayaan

Jumlah Komunitas Adat dan Penghayat

Kepercayaan yang Memperoleh Dukungan

Kelembagaan

25

komunitas

1 Sosialisasi Peraturan Perundangan

Kepercayaan terhadap Tuhan YME

-

2 Sarasehan Masyarakat Adat 5

3 Upacara Satu Suro dan Ruwatan 15

4 Pemberian Penghargaan Tokoh dan

Organisasi Penghayat dan Masyarakat adat

-

5 Ekspresi dan Ketahanan Budaya Spiritual 5

Page 24: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

14

Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat

No Sasaran Kegiatan

(SK)

Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)

Target

Jumlah wilayah adat yang dikembangkan menjadi ruang interaksi pemajuan kebudayaan

3 wilayah

adat

1 Pemberdayaan Potensi Masyarakat Adat 3 wilayah

adat

2 Advokasi Kepercayaan dan Masyarakat Adat 1 layanan

3 Advokasi Masyarakat Adat 1 layanan

4 Penyusunan NSPK Pembinaan Kepercayaan

terhadap Tuhan YME

1 NSPK

5 Penyusunan NSPK Pelaporan Tindak

Persekusi dan Diskriminasi bidang Masyarakat

Adat

1 NSPK

4 Meningkatnya jumlah

tenaga

penggerak/penggiat

budaya tingkat Desa

Meningkatnya Jumlah Tenaga Penggerak/Penggiat Budaya Tingkat Desa

359 orang

Penggiat budaya 359

Meningkatnya Tata

Kelola Satuan Kerja di

Lingkungan Ditjen

Kebudayaan

Rata-rata predikat SAKIP satker minimal BB BB

Layanan Internal (overhead)

1 Pengadaan Perangkat Pengolah Data dan

Komunikasi

Jumlah Layanan Dukungan Manajemen

Satker

2 Penyusunan Rencana Program dan Anggaran

3 Pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi

4 Layanan Ketatausahaan

Layanan Perkantoran

5 Gaji dan Tunjangan

6 Operasional dan Pemeliharaan Kantor

Rencana Kerja Tahun 2020

Page 25: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

15

Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat

Page 26: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

16

Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Page 27: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

17

Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat

Bab III

Akuntabilitas Kinerja

Setiap target kinerja yang telah ditetapkan baik dalam perjanjian kinerja maupun rencana

kinerja tahunan perlu diketahui tingkat pencapaiannya pada akhir tahun anggaran. Sesuai

target yang telah ditetapkan, meskipun pada tahun 2020 dibayangi oleh pandemi global

Covid-19, Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat sangat

berupaya mencapai target yang telah ditetapkan tersebut di atas sebagai upaya memajukan

kebudayaan dan juga pertanggungjawaban penggunaan anggaran. Pada tahun ini juga

merupakan periode awal dalam implementasi Renstra Direktorat Kepercayaan terhadap

Tuhan YME dan Masyarakat Adat tahun 2020-2024. Periode ini merupakan pencapaian awal

dari Sasaran Kegiatan dan Indikator Kinerja Kegiatan dan akan dijadikan sebagai patokan

awal dalam pemenuhan target akhir di tahun 2024

Guna mengetahui tingkat ketercapaian (keberhasilan/kegagalan) dari setiap target kinerja

yang ditetapkan di dalam renstra dan RKT serta sebagai bahan evaluasi kinerja, diperlukan

uraian dan analisis capaian kinerja yang lengkap dan dapat dipertanggungjawabkan. Berikut

ini disajikan uraian tingkat ketercapaian dari seluruh sasaran kegiatan beserta indikator

kinerjanya serta realisasi anggaran yang digunakan dalam upaya pencapaian target kinerja

tersebut.

A. CAPAIAN KINERJA

Sesuai dengan perjanjian kerja dan rencana kinerja tahun 2020, Direktorat Kepercayaan

terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat menetapkan empat sasaran kegiatan dengan

enam indikator kinerja untuk dicapai. Berikut tingkat ketercapaian dari sasaran kegiatan

Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat selama tahun 2020.

Sasaran kegiatan meningkatnya jumlah materi pembelajaran budaya dan penguatan karakter

yang terintegrasi di sekolah ditetapkan guna melihat sejauh mana upaya-upaya yang telah

Sasaran Kegiatan I : Meningkatnya jumlah materi pembelajaran budaya dan penguatan karakter yang terintegrasi di sekolah

Indikator Kinerja:

I.1 Jumlah materi pembelajaran budaya dan penguatan karakter yang terintegrasi di

Sekolah

Page 28: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

18

Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat

dilakukan oleh direktorat dalam rangka menyiapkan bahan pembelajaran budaya maupun

penguatan karakter yang terintegrasi di sekolah. Sasaran kegiatan ini ditetapkan untuk

mendukung terwujudnya tujuan strategis (1) Terinternalisasinya nilai-nilai budaya

kepercayaan dan masyarakat adat melalui materi pembelajaran warisan budaya di sekolah,

(2) Terinternalisasinya kekayaan ragam budaya bangsa melalui pengenalan budaya

kepercayaan dan masyarakat adat melalui materi pembelajaran budaya di sekolah, dan (3)

Terlaksananya proses penguatan karakter melalui penanaman nilai budaya kepercayaan dan

masyarakat adat di sekolah.

Sasaran kegiatan meningkatnya jumlah materi pembelajaran budaya dan penguatan karakter

yang terintegrasi di sekolah memiliki satu indikator kinerja kegiatan dan ukuran

keberhasilannya dihitung dari jumlah materi pembelajaran. Adapun tren target dan pecapaian

sasaran kegiatan ini di dalam renstra adalah sebagai berikut:

Sasaran Kegatan

Indikator Kinerja

Kegiatan

Target dan Realisasi

meningkatnya jumlah materi pembelajaran budaya dan penguatan karakter yang terintegrasi

Target

dan

Realisasi

2020

Target

dan

Realisasi

2021

Target

dan

Realisasi

2022

Target

dan

Realisasi

2023

Target

dan

Realisasi

2024

Jumlah materi pembelajaran budaya dan penguatan karakter yang terintegrasi di Sekolah

3 3 3 0 3 0 3 0 3 0

Page 29: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

19

Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat

3 3 3 3 33

0 0 0 0

0

1

2

3

2020 2021 2022 2023 2024

Tren Capaian IKK I.1

Target Materi Pembelajaran

IKK I.1: Jumlah materi pembelajaran budaya dan penguatan karakter yang terintegrasi di

Sekolah

Realisasi 2020

Tahun 2020 Target Akhir Renstra 2024

% Capaian Realisasi terhadap Target Akhir Renstra 2024

Target Realisasi %

100% 3 3 100% 100% 20 %

Capaian dalam menyediakan materi pembelajaran budaya dan penguatan karakter yang

terintegrasi di sekolah pada tahun 2020 dikategorikan sangat baik, mengingat dari tiga materi

pembelajaran yang ditargetkan Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan

Masyarakat Adat telah menyediakan tiga materi pembelajaran budaya. Pencapaian target

tersebut didukung oleh delapan komponen kegiatan yang dilaksanakan oleh Direktorat

Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat yaitu:

1. Publikasi Tayangan Media Cetak dan Elektronik

Publikasi kepercayaan terhadap Tuhan YME dan masyarakat adat adalah kegiatan

penyebarluasan informasi tentang kegiatan, kebijakan, informasi, dan hal-hal lain yang perlu

diketahui oleh masyarakat melalui berbagai media masa. Ada beberapa kegiatan yang

direncanakan diantaranya adalah:

1. Sebagai upaya pemenuhan kebutuhan media pembelajaran sebagai pembentukan

karakter peserta didik, Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat

Adat pada tahun 2020 ini sedang menyusun media film animasi sebagai bahan

pembelajaran yang terintegrasi di sekolah. Materi pembelajaran tersebut merupakan

pengembangan dari penyusunan buku Seri Pengenalan Budaya Nusantara yang

Page 30: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

20

Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat

berisikan upacara adat dan cerita rakyat. Pada tahun ini terdapat 3 materi pembelajaran

yang disusun yakni:

1. Video animasi pembelajaran cerita rakyat Kebo Iwa dari Bali;

2. Video animasi pembelajaran tradisi Pacu Jalur dari Riau;

3. Video animasi pembelajaran tradisi Tarawangsa dari Jawa Barat.

2. Selain menyebarluaskan informasi kepercayaan dan masyarakat adat melalui media

video animasi pembelajaran, media radio juga menjadi salah satu saluran informasi.

Dialog dengan RRI masih menjadi pilihan karena jangkauan siarnya yang luas dan juga

masih akrab bagi kelompok penghayat kepercayaan dan masyarakat adat untuk

mendapatkan informasi. Pada tahun 2020 ini diselenggarakan lima kali dialog radio

dengan tema:

1. Permainan dan olah raga tradisional di tengah pandemi dengan narasumber Zaini

Alif tanggal 17 September 2020;

2. Layanan Pendidikan bagi Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan YME tanggal

30 September 2020;

3. Program Revitalisasi Desa Adat Pascabencana di Desa Adat Ngella, Ende tanggal

5 Juli 2020;

4. Program Revitalisasi Desa Adat Pascabencana di Desa Adat Guru Sina, Ngada

tanggal 12 Juli 2020;

5. Program Revitalisasi Desa Adat Pascabencana di Desa Adat Sinar Resmi,

Sukabumi tanggal 19 Juli 2020.

3. Pada tahun 2020 ini Direktorat mengadakan kompetisi festival video kreatif Komunitas

Budaya dan Desa Adat. Peserta festival ini adalah para penerima bantuan pemerintah

RDA sejak tahun 2013 dan FKBM sejak tahun 2012. Perlombaan festival video kreatif ini

berhasil menghimpun sebanya 361 peserta dengan bentuk vlog, video dokumenter,

kompilasi dsb. Terdapat empat apresiasi dalam kompetisi tersebut yakni:

1. Apresiasi pemanfaatan video yang dimenangkan oleh Lembaga Pranata Adat

Karang Bajo, NTB.

2. Apresiasi pemanfaatan video inspiratif terbaik yang dimenangkan oleh Desa

Pakraman Tegallinggah, Bali

3. Apresiasi pemberdayaan budaya berkelanjutan yang dimenangkan oleh Lembaga

Seni Sanggar Pucok Beulon, Aceh dan

Page 31: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

21

Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat

4. Apresiasi video kreatif terbaik yang dimenangkan oleh Sanggar Seni IRIANI Abepura

dari Papua

4. Pada tahun 2020 Direktorat Kepercayaan

terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat juga

melaksanakan pencetakan terhadap 2 judul buku

yaitu:

1. Album Budaya Puri di Pulau Bali

2. Membangun Manusia Seutuhnya terhadap

Evolusi Spiritual

2. Mimbar Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat

Mimbar kepercayaan dan masyarakat adat ini bertujuan untuk menyebarluaskan informasi

kepada masyarakat luas tentang Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan

masyarakat adat melalui media

televisi. Dalam perencanaannya

bentuk pelaksanaan kegiatan ini

berupa dialog dengan

narasumber langsung dari

penghayat kepercayaan dan

masyarakat adat membahas

informasi-informasi yang aktual

atau sebagai media pemecahan

masalah dari suatu kasus

penghayat kepercayaan dan

masyarakat adat yang sedang

terjadi. Dalam pelaksanaannya

pandemi Covid-19 menyebabkan

kegiatan ini mengalami relokasi

anggaran sehingga pelaksanaannya diubah menjadi penyusunan film dokumenter yang

Page 32: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

22

Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat

mengangkat isu permasalahan seputar masyarakat adat dan penghayat kepercayaan

terhadap Tuhan YME. Hasil penyusunan film dokumenter juga akan dikemas lagi menjadi

suatu informasi kepada publik melalui berbagai media mainstream maupun media alternatif.

Pada tahun 2020 ini disusun lima film dokumenter kepercayaan terhadap Tuhan YME dan

Masyarakat Adat yaitu:

1. Kasepuhan Sinar Resmi, Leuit dan Varietas Padi;

2. Pemanfaatan Teknologi dan Pelestarian Kearifan Lokal di Kasepuhan Cipta Gelar;

3. Hak Sipil Penghayat Kepercayaan;

4. Eksistensi Generasi Muda Penghayat Kepercayaan;

5. Layanan Pendidikan Kepercayaan terhadap Tuhan YME.

3. Layanan Pendidikan Masyarakat Adat

Program ini terlaksana dalam rangka memberikan layanan pendidikan bagi masyarakat adat.

Selama ini terdapat beragam pranata pendidikan adat yang berperan untuk menanamkan

kembali kearifan lokal sebagai sarana penguatan nilai budaya kepada generasi muda. Adanya

layanan pendidikan

masyarakat adat yang

bersifat kontekstual

diharapkan mampu

mendorong berbagai

pranata pendidikan

adat merevitalisasi

adat-istiadat dan

budaya mereka. Selain

itu, salah satu

pendekatan layanan

pendidikan masyarakat

juga dilaksanakan

melalui fasilitasi kebutuhan masyarakat adat melalui pemberian layanan pendidikan

keaksaraan serta pendidikan kesetaraan baik paket A untuk kesetaraan setingkat SD, paket

B untuk kesetraan setingkat SMP, dan paket C untuk kesetaraan setingkat SMA. Fasilitasi

tersebut bertujuan agar masyarakat adat memiliki legalitas produk pendidikan yang diakui

oleh pemerintah. Saat ini berbagai stakeholder dalam internal kementerian pendidikan dan

kebudayaan serta Kementerian dan lembaga lainnya berupaya untuk bersinergi dalam

penyiapan peta jalan rencana kerja pendidikan bagi masyarakat adat. Kegiatan ini diharapkan

Page 33: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

23

Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat

mampu memfasilitasi berbagai kebutuhan penyelenggaraan pendidikan bagi masyarakat

adat. Direktorat Kepercayaan dan Masyarakat Adat ke depannya juga memiliki beberapa

program utk mendukung realisasi hadirnya layanan pendidikan bagi masyarakat adat, yaitu

pengembangan model sekolah adat dan juga peningkatan kompetensi fasilitator masyarakat

adat. Pada tahun ini kegiatan layanan Pendidikan masyarakat adat menghasilkan output peta

jalan layanan Pendidikan bagi masyarakat adat. Adapun pelaksanaan kegiatan layanan

Pendidikan masyarakat adat pada tahun ini menyelenggarakan

- Webinar Peran Pranata Pendidikan Adat dalam Menghadapi Covid-19 tanggal 19 Mei

2020 yang diikuti 500 peserta dengan pemangku kepentingan dari Sokola Institut,

AMAN, KKI Warsi, Ditjen Kebudayaan dan Puskurbel Kemdikbud;

- Rapat internal kemdikbud mengenai penyempurnaan peta layanan pendidikan

masyarakat adat melalui zoom meeting tanggal 27 Juli 2020 dengan melibatkan

PDSPK, Direktorat SD, Direktorat Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus,

Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan, Setditjen Kebudayaan,

Puskurbel Balitbang Kemdikbud, Puslitjak Balitbang Kemdikbud, Ditjen Guru dan

Tenaga Kependidikan, Biro Hukum Kemdikbud, Kemdagri dan LIPI;

- Rapat penyusunan peta jalan layanan pendidikan masyarakat adat tanggal 17 s.d 19

November 2020 di Jakarta yang diikuti oleh akademisi dari UNM, LIPI, Puslitjak, Dit

Pend Masyarakat dan Pendidikan Khusus, Biro Perencanaan, Puskurbuk, Puslitjak,

Puspeka, Pusdatin, Dit PPKLK dan Setditjen Kebudayaan.

5. Review Terminologi Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat

Salah satu peran dan fungsi dari Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Mah Esa adalah

berkaitan dengan implementasi nilai–nilai luhur budaya spiritual penghayat kepercayaan

mengatur hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan antar sesama manusia, serta

hubungan manusia dengan alam sekitar. Harmonisasi tentang pemahaman terkait penghayat

kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa secara tidak langsung akan berdampak posistif

terhadap perkembangan kehidupan berkeragaman di negeri ini. Sehingga potensi-potensi

konflik yang disebabkan oleh perbedaan keyakinan akan bisa tereleminasi dengan sendirinya.

Page 34: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

24

Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat

Salah satu cara untuk merealisasikan hal tersebut di atas diperlukan satu pemahaman yang

komprehenshif terkait kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Dalam rangka inilah

perlu adanya Perumusan

Terminologi dalam

Kepercayaan Terhadap

Tuhan Yang Maha Esa

dan Masyarakat Adat.

Terminologi ini nantinya

akan digunakan sebagai

dasar dalam pembuatan

kebijakan dan program

kegiatan di Direktorat

Kepercayaan terhadap

Tuhan YME dan Masyarakat Adat. Diharapkan kegiatan ini dapat menjaga pelestarian nilai-

nilai ajaran kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Sampai dengan akhir tahun 2020 kegiatan Review Terminologi Kepercayaan terhadap Tuhan

YME dan Masyarakat Adat sudah menjalankan beberapa tahapan seperti:

- Diskusi Kelompok Terpumpun I: Rabu, 17 Juni 2020, kegiatan dilakukan secara daring

dengan narasumber dari Mahkamah Konstitusi, UIN Jakarta, KLHK, PSHK, AMAN,

Universitas Brawijaya;

- Diskusi Kelompok Terpumpun II: Rabu, 1 Juli 2020, kegiatan dilakukan secara daring

dengan narasumber dari IAIN Tulung Agung, Puanhayati, ANBTI, Komnas

Perempuan, Perempuan AMAN, Kemitraan dan Kemenpar;

- Diskusi Kelompok Terpumpun III: Selasa, 21 Juli 2020, kegiatan dilakukan secara

daring melalui Zoom Meeting dengan narasumber dari ICRS UGM, MLKI, FH UGM,

IPB;

- Webinar Perumusan Hasil FGD pada tanggal Selasa, 25 Agustus 2020, kegiatan

dilakukan secara daring melalui Zoom Meeting dengan narasumber dari Satu Nama,

CRCS;

- Finalisasi Rumusan Terminologi tanggal Rabu s.d. Jumat, 14 s.d. 16 Oktober 2020 di

Yogyakarta.

Page 35: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

25

Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat

6. Layanan Pendidikan Kepercayaan terhadap Tuhan YME pada Aplikasi E-Raport

Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah mengeluarkan Peraturan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 27 Tahun 2016 tentang Layanan Pendidikan

Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa pada Satuan Pendidikan. Lahirnya peraturan

ini diharapkan dapat mengakomodasi kebutuhan pendidikan bagi peserta didik penghayat

kepercayaan terhadap Tuhan Yang

Maha Esa dan dapat menghilangkan

diskriminasi yang selama ini terjadi.

Salah satu diskriminasi yang terjadi

adalah tidak diberikannya nilai

Pendidikan kepercayaan terhadap Tuhan

YME kepada peserta didik penghayat

karena tidak tersedianya kolom

kepercayaan pada aplikasi e rapor. E

Raport adalah perangkat lunak berbasis

web untuk menyusun Laporan capaian

kompetensi peserta didik oleh tingkat

satuan Pendidikan. Berdasarkan hal

tersebut, Direktorat Kepercayaan

terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat memandang perlu untuk memasukan

Kurikulum penghayat kepercayaan dalam aplikasi E-Rapor, Perlu adanya revisi

Permendikbud No 57 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Dasar/Madrasah

Ibtidaiyah, Permendikbud No 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 SMP/Madrasah

Tsanawiyah, Permendikbud No 59 Tahun 2013 tentang Kurikulum 2013 SMA/Madrasah

Aliyah, Permendikbud No 60 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 SMK/Madrasah Aliyah

Kejuruan. Sebagai optimalisasi pelayanan terhadap peserta didik penghayat kepercayaan

terhadap Tuhan YME. Pandemi Covid-19 pada yang mulai melanda semenjak triwulan I

menyebabkan hampir keseluruhan program dan kegiatan mengalami perubahan format

pelaksanaan. Tidak terkecuali dengan kegiatan Layanan Pendidikan Kepercayaan,

perubahan format daring juga menjadi alternatif pilihan pelaksanaan. Pokja Kepercayaan

terhadap Tuhan YME selaku penanggungjawab kegiatan bekerjasama dengan MLKI untuk

menyelenggarakan webinar-webinar tematik. Webinar tematik tersebut diselenggarakan

dengan mengangkat isu-isu kepercayaan dan juga diskusi daring terkait dengan Pendidikan

Kepercayaan terhadap Tuhan YME. Rangkaian kegiatan yang dijalankan tahun ini yakni:

- Rapat koordinasi dengan Biro Hukum terkait rencana penerapan kolom nilai

kepercayaan pada aplikasi e-rapor tanggal 24 Februari 2020;

Page 36: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

26

Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat

- Webinar Spiritualitas Kepercayaan terhadap Tuhan YME sebagai bagian solusi

spiritual bangsa dalam menyikapi COVID-19;

- Webinar Spiritualitas Kepercayaan terhadap Tuhan YME sebagai bagian solusi

spiritual bangsa dalam menyikapi COVID-19 Senin, 18 Mei 2020 dengan

narasumber dari MLKI budayawan, Ditjen Kebudayawan dan akademisi;

- Webinar “Memperkokoh Ketegaran Spiritual dalam Jiwa Pancasila Untuk

Membangun Kerukunan Dalam tanggal 5 Juni 2020 dengan narasumber dari

akademisi, budayawan, MLKI dan gerakan masyarakat sipil;

- Webinar Tantangan Penyluh Kepercayaan dalam Menghadapi Tahun Ajaran Baru

dan Menyikapi Kenormalan Baru tanggal 25 Juni 2020;

- Evaluasi Kegiatan Layanan Pendidikan Kepercayaan terhadap Tuhan YME pada

aplikasi e-rapor pada tanggal 23 Desember 2020 di Jakarta.

6. Pendataan Masyarakat Adat

Sebagaimana amanat Permendikbud No 46 tahun 2019 direktorat memiliki tugas

melaksanakan pendataan dan dokumentasi di bidang pembinaan kepercayaan terhadap

Tuhan Yang Maha Esa dan masyarakat adat. Kegiatan pendataan masyarakat adat bertujuan

untuk memutakhirkan data-data

komunitas adat dan meninjau

kembali eksistensinya untuk

kepentingan pemajuan

kebudayaan nasional. Kegiatan

ini diharapkan mampu

memberikan gambaran

mengenai situasi dan kondisi

komunitas adat serta berlakunya

tradisi, nilai-nilai dan norma-

norma adat yang dimilikinya

sebagai warisan budaya bangsa.

Selain itu, validasi data komunitas adat sangatlah penting untuk melihat secara diakronik

perubahan yang terjadi di masyarakat adat. Dengan penambahan data ini diharapkan

direktorat mempunyai data persebaran komunitas adat beserta lokusnya di Indonesia

sehingga nantinya akan memudahkan untuk memberikan perlindungan, pengembangan,

pemanfaatan, dan pembinaan komunitas adat. Pandemi Covid-19 menyebabkan banyak

perencanaan mengenai persiapan dan pelaksanaan kegiatan pendataan masyarakat adat

berubah total. Pada tahun 2020 metode pelaksanaan kegiatan pendataan komunitas adat

Page 37: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

27

Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat

dibagi menjadi tujuh region yakni, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua, Nusa Tenggara

dan Bali, Maluku dan Jawa dengan peserta adalah anggota dari pengurus Aliansi Masyarakat

Adat Nusantara (AMAN) di daerah yang akan bertugas menjadi petugas pendataan. Mereka

diberi pembekalan di setiap region secara daring mengenai metode pengumpulan data dan

mengisi data komunitas adat melalui sistem pendataan kepercayaan terhadap Tuhan YME

dan Tradisi (Sidakerta). Kegiatan pengumpulan data lapangannya sendiri dilaksanakan pada

bulan Oktober sampai dengan Desember 2020. Sampai dengan akhir Desember tahun 2020

kelompok kerja masyarakat adat bersama dengan AMAN telah melakukan pendataan dengan

pengumpulan 150 data komunitas adat dari berbagai wilayah di Indonesia.

7. Validasi Data Organisasi Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa

Pendataan organisasi penghayat sudah dilakukan sejak tahun 1980-an dengan mencatat

organisasi kepercayaan yang tersebar diberbagai wilayah di Indonesia dengan mengacu

kepada standar operasional prosedur saat itu. Dari hasil pendataan ini diketahui data tentang

jumlah organisasi, sebaran, anggota, pengurus, program kerja, dan jumlah pemuka

penghayat. Penandaan terhadap

organisasi kepercayaan dengan

penerbitan Tanda Inventarisai

Organisasi Kepercayaan

Terhadap Tuhan Yang Maha

Esa. Selanjutnya proses

penerbitan Tanda Inventarisasi

dilakukan dengan proses analisis

terhadap kelengkapan

persyaratan organisasi yang

mengajukan diri sebagai

organisasi kepercayaan. Pada

tahun 2014 telah dilakukan

reinventarisasi organisasi kepercayaan dengan mendata ulang jumlah dan data organisasi

kepercayaan. Seiring dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan yang tinggi akan data

kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa diperlukan sebuah pendataan ulang yang

bersifat terstruktur dan sistematis dengan mengacu kepada sistem baru dalam proses

pendataan organisasi tersebut, yaitu data yang valid yang berbentuk digital tentang

kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dengan tujuan untuk memudahkan

penyimpanan dan penyebarluasan data. Digitalisasi data Tanda Inventarisasi Organisasi

Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dipandang akan efektif dan efisien dalam

Page 38: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

28

Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat

pengelolaan dan penyimpanan data organisasi kepercayaan terhadap di masa mendatang.

Kegiatan ini merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mendapatkan data yang paling

mutakhir Organisasi Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Pada tahun 2020

kelompok kerja kepercayaan terhadap Tuhan YME berhasil memvalidasi keberadaan 190

organisasi kepercayaan terhadap Tuhan YME di berbagai wilayah di Indonesia baik tingkat

pusat maupun daerah.

Kendala dalam Pencapaian Sasaran Kegiatan I beserta Rekomendasinya

Salah satu kendala utama dalam pencapaian IKK jumlah materi pembelajaran budaya dan

penguatan karakter yang terintegrasi dengan satuan pendidikan pada tahun 2020 ini adalah

banyak output dokumen publikasi kepercayaan terhadap Tuhan YME dan masyarakat adat

yang diproduksi pada tahun ini belum mengarah pada upaya pengarusutamaan pemajuan

kebudayaan melalui pendidikan sebagaimana amanat pasal 7 Undang-Undang Pemajuan

Kebudayaan. Dokumen publikasi kepercayaan terhadap Tuhan YME dan masyarakat adat

yang dihasilkan pada tahun ini lebih banyak menyasar untuk menginternalisasi masyarakat

umum. Diharapkan pada tahun selanjutnya rincian output kegiatan yang disusun sebaiknya

langsung mengarah pada pemenuhan indicator dengan satuan materi pembelajaran

sebagaimana tertuang pada renstra.

Sasaran kegiatan meningkatnya peran perempuan dalam kegiatan-kegiatan pelestarian dan

pemajuan budaya memiliki tujuan strategis yakni (1) Mendorong adanya partisipasi aktif

perempuan dalam kegiatan-kegiatan pelestarian dan pemajuan kebudayaan (2)

Menempatkan perempuan pada posisi strategis dalam kegiatan-kegiatan pelestarian dan

pemajuan kebudayaan dan (3) Menguatkan peran perempuan pelaku kebudayaan dalam

kegiatan-kegiatan pemajuan kebudayaan

Sasaran ini memiliki indikator pertama yaitu jumlah perempuan pelaku kebudayaan yang

memperoleh peningkatan kapasitas dan sertifikasi. Pemberian sertifikasi dan peningkatan

Sasaran Kegiatan II:

Meningkatnya Peran Perempuan dalam Kegiatan-Kegiatan Pelestarian dan Pemajuan

Budaya

Indikator Kinerja II.1:

Jumlah Perempuan Pelaku Kebudayaan yang memperoleh peningkatan kapasitas dan

sertifikasi

Page 39: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

29

Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat

kapasitas yang diberikan kepada perempuan pelaku budaya terlaksana melalui kegiatan-

kegiatan yang ditujukan bagi generasi muda penghayat kepercayaan serta penyuluh

kepercayaan terhadap Tuhan YME. Adapun target dan pencapaian sasaran kegiatan dengan

indikator kinerja kegiatan tersebut di dalam renstra tahun 2020-2024 adalah sebagai berikut:

Sasaran Kegatan II

Indikator Kinerja

Kegiatan II.I

Realisasi per Tahun

Meningkatnya Peran Perempuan dalam Kegiatan-Kegiatan Pelestarian dan Pemajuan Budaya

Target

dan

Realisasi

2020

Target

dan

Realisasi

2021

Target

dan

Realisasi

2022

Target

dan

Realisasi

2023

Target

dan

Realisasi

2024

Jumlah Perempuan Pelaku Kebudayaan yang memperoleh peningkatan kapasitas dan sertifikasi

300 312 500 0 700 0 900 0 1000 0

300

500

700

9001000

312

0 0 0 0

0

200

400

600

800

1000

1200

2020 2021 2022 2023 2024

Tren Capaian IKK II.1

Target Perempuan Pelaku Budaya

Page 40: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

30

Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat

IKK II.1: Jumlah Perempuan Pelaku Kebudayaan yang memperoleh peningkatan kapasitas

dan sertifikasi

Realisasi 2020

Tahun 2020 Target Akhir Renstra 2024

% Capaian Realisasi terhadap Target Akhir Renstra 2024

Target Realisasi %

104% 300 312 104% 100% 9,17 %

Pemenuhan capaian indikator Jumlah Perempuan Pelaku Budaya yang memperoleh

Sertifikasi dan peningkatan kapasitas pada tahun 2020 ini berhasil memenuhi capaian target

sebanyak 312 orang perempuan pelaku budaya. Adapun pencapaian target IKK Jumlah

Perempuan Pelaku Budaya yang memperoleh sertifikasi dan peningkatan kapasitas, dipenuhi

melalui komponen kegiatan-kegiatan berikut:

1. Sarasehan Pemuda Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan YME

Pemuda penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa mempunyai fungsi yang

sama seperti generasi muda pada umumnya, yaitu sebagai sumber insani penerus cita-cita

perjuangan bangsa dan

pembangunan nasional.

Sehingga mereka

diharapkan mampu

membawa bangsa ini

semakin maju ke depan,

sehingga tidak

ketinggalan dengan

bangsa-bangsa lain.

Oleh karena itu, pemuda

penghayat kepercayaan

terhadap Tuhan Yang Maha Esa sebagai pelestari kebudayaan dibidang budaya spiritual juga

harus berjuang untuk dapat mengikuti perkembangan jaman yang semakin pesat agar tidak

tertinggal, serta dapat mempertahankan nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh para leluhur.

Dalam menjalankan fungsi dan peranannya sebagai pengemban cita-cita luhur, maka

kemampuan sumber daya dan peran serta generasi muda penghayat kepercayaan terhadap

Tuhan Yang Maha Esa diharapkan dapat lebih bersemangat, lebih maju dan mandiri dalam

menghayati dan mengamalkan nilai-nilai kepercayaan melalui organisasinya masing-masing

ditengah-tengah bangsa yang sedang menghadapi era milenial saat ini, serta semakin nyata

dalam mengaktualisasikan perannya di dalam membangun bangsa sesuai dengan tuntutan

Page 41: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

31

Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat

jaman. Untuk itu, para generasi muda penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha

Esa, tentunya harus diberdayakan agar berpartisipasi aktif melalui pengamalan ajaran

kepercayaan dengan cara menjaga hubungan baik dengan masyarakat. Pada tahun 2020

dalam rangka mendukung pencapaian indikator jumlah perempuan pelaku kebudayaan yang

memperoleh peningkatan kapasitas dan kompetensi, kelompok kerja Kepercayaan terhadap

Tuhan YME menyelenggarakan beberapa kegiatan dengan melibatkan perempuan

penghayat kepercayaan seperti:

- Webinar “Peran Pemuda Penghayat Kepercayaan di Masyarakat dalam Implementasi

Nilai-Nilai Kearifan Lokal Menyikapi Covid-19” yang diikuti oleh 300 peserta dengan

pemangku kepentingan sebagai narasumber dari Gemapakti, MLKI, Lakpesdam PB

NU dan Akademisi bidang Kebudayaan yang dilaksanakan tanggal 20 Mei 2020;

- Webinar “Peran Pemuda Penghayat dalam Kerangka Pelestarian Tradisi” dengan

narasumber dari MLKI, Gema Pakti dan Budayawan tanggal 16 Juni 2020; yang diikuti

oleh 40 orang perempuan penghayat kepercayaan;

- Webinar "Kebangkitan Perempuan Penghayat dalam Ekonomi Kreatif" dengan

melibatkan narasumber dari Puan Hayati, Staf Ahli Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif,

Wirausahawan tanggal 15 Juli 2020 yang diikuti oleh 35 orang perempuan penghayat

kepercayaan;

- Webinar "Kekuatan dan Kontribusi Perempuan Penghayat bagi Pelestarian Nilai

Spiritual dan Pemajuan Kebudayaan" dengan Narasumber dari Keraton Kasunanan

Surakarta, Setditjen Kebudayaan, Puan Hayati, ICRP dan akademisi tanggal 29 Juli

2020 dengan jumlah peserta 28 orang perempuan pelaku budaya;

- Webinar "Peran Media dan teknologi dalam Penguatan Eksistensi Penghayat" Rabu 19

Agustus 2020 dengan narasumber yang berasal dari Gemapakti, Akademisi,

Kemkominfo dengan jumlah peserta 35 orang perempuan pelaku budaya;

- Webinar Puanhayati III "Peran Perempuan Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan

YME yang berwawasan Global yang melibatkan 35 peserta perempuan pelaku budaya;

- Workshop Pemberdayaan Peran Perempuan Penghayat bekerjasama dengan

organisasi puanhayati yang melibatkan 25 orang perempuan penghayat kepercayaan

yang diselenggarakan di Manado tanggal 26 s.d 28 November 2020;

- Workshop Pemberdayaan Peran Perempuan Penghayat bekerjasama dengan

organisasi puanhayati yang melibatkan 25 orang penghayat perempuan yang

diselenggarakan di Makasar tanggal 1 s.d 3 Desember 2020;

- Workshop Pemberdayaan Peran Perempuan Penghayat bekerjasama dengan

organisasi puanhayati yang melibatkan 25 orang penghayat perempuan yang

diselenggarakan di Makasar tanggal 2 s.d 4 Desember 2020

Page 42: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

32

Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat

2. Peningkatan Kompetensi Penyuluh Kepercayaan terhadap Tuhan YME terhadap

Bahan Ajar dan Buku Teks

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menjawab permasalahan kebutuhan pesera

didik dari kelompok Penghayat Kepercayaan dengan terbitnya Peraturan Menteri Pendidikan

dan Kebudayaan nomor 27 tahun 2016 tentang Layanan Pendidikan Kepercayaaan Terhadap

Tuhan Yang Maha Esa

Pada Satuan

Pendidikan. Dengan

diundangkannya

Permendikbud tersebut

maka peserta didik

kepercayaan terhadap

Tuhan YME akan

mendapatkan haknya

yaitu memperoleh

layanan pendidikan di

Sekolah. Dalam mengimplementasikan Permendikbud tersebut direktorat perlu menyusun

komponen yang menunjang serta mendukung, baik dengan kurikulum maupun tenaga

pendidik. Mengingat pandemi melanda negara pada awal tahun ini pelaksanaan kegiatan

paya penguatan kapasitas penyuluh dalam rangka mendukung layanan pendidikan

kepercayaan terhadap Tuhan YME

- Pelaksanaan Workshop Virtual Penyuluh Kepercayaan tingkat Terampil tanggal

20-25 September yang diikuti oleh penyuluh kepercayaan dari Aceh, Sumatera

Utara, Riau, Kepulauan Riau, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY,

Jawa Timur, Kalimantan Selatan, NTT, Sulawesi Barat dengan jumlah peserta

sebanyak 56 orang perempuan penyuluh penghayat kepercayaan;

- Pelaksanaan Bimtek Penyuluh Tingkat Terampil di Semarang, tanggal 13 s.d 16

Desember 2020 di Semarang yang diikuti oleh 32 orang penyuluh kepercayaan

dengan 8 orang di antaranya merupakan penyuluh perempuan terhadap Tuhan

YME

Page 43: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

33

Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat

Sasaran kegiatan meningkatnya peran perempuan dalam kegiatan-kegiatan pelestarian dan

pemajuan budaya memiliki indikator kedua yaitu persentase perempuan yang terlibat dalam

kegiatan pelestaran dan pemajuan kebudayaan. Pada tahun 2020 ini target yang dicanangkan

sebesar 30% peserta perempuan dari berbagai kegiatan-kegiatan pelestarian dan pemajuan

kebudayaan yang diselenggarakan oleh Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan

Masyarakat Adat. Berikut capaian sasaran kegiatan dengan indikator kinerja kegiatan tersebut

di dalam renstra direktorat:

Sasaran Kegatan II

Indikator Kinerja

Kegiatan 2

Target Renstra dan Realisasi per Tahun

Meningkatnya Peran Perempuan dalam Kegiatan-Kegiatan Pelestarian dan Pemajuan Budaya

Target

dan

Realisasi

2020

Target

dan

Realisasi

2021

Target

dan

Realisasi

2022

Target

dan

Realisasi

2023

Target

dan

Realisasi

2024

Persentase

perempuan

yang terlibat

dalam

kegiatan

pelestarian

dan

pemajuan

kebudayaan

30 43,9 35 0 40 0 45 0 50 0

Indikator Kinerja 2.2:

Presentase perempuan yang terlibat dalam kegiatan pelestaran dan pemajuan kebudayaan

Page 44: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

34

Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat

IKK II.2: Persentase perempuan yang terlibat dalam kegiatan pelestarian dan pemajuan

kebudayaan

Realisasi 2020

Tahun 2020 Target Akhir Renstra 2024

% Capaian Realisasi terhadap Target Akhir Renstra 2024

Target Realisasi %

146,33 % 30% 43,9% 146,33% 100% 23,17 %

Pemenuhan capaian indikator persentase perempuan yang terlibat dalam kegiatan

pelestarian dan pemajuan kebudayaan pada tahun 2020 ini berhasil melampaui capaian

target yang telah ditetapkan yakni sebesar 43,9% partisipasi perempuan. Pencapaian target

IKK jumlah perempuan pelaku budaya yang memperoleh sertifikasi dan peningkatan

kapasitas, dipenuhi melalui komponen kegiatan-kegiatan berikut:

30%35%

40%45%

50%

43.90%

0 0 0 0

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

2020 2021 2022 2023 2024

Tren Capaian IKK II.2

Target Persentase Perempuan

Page 45: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

35

No Nama Kegiatan Waktu Pelaksanaan

Tempat Pelaksanaan

Jumlah Peserta

Peserta Perempuan

Peserta Laki-Laki

Persentase

1 Webinar Peran Pranata Pendidikan Adat dalam Menghadapi Covid-19

19 Mei 2020 Virtual Meeting 421 232 189 55.11%

2 Webinar Spiritualitas Kepercayaan terhadap Tuhan YME sebagai bagian solusi spiritual bangsa dalam menyikapi COVID-19

18 Mei 2020 Virtual Meeting 141 63 78 44.68%

3 Webinar Peran Pemuda Penghayat dalam implementasi kearifan lokal menyikapi Covid-19

20 Mei 2020 Virtual Meeting 229 87 142 37.99%

4 Webinar “Memperkokoh Ketegaran Spiritual dalam Jiwa Pancasila Untuk Membangun Kerukunan dan Kebudayaan

5 Juni 2020 Virtual Meeting

226 94 132 41.59%

Page 46: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

36

5 Webinar "Peran Masyarakat Adat dalam Menghadapi Pandemi Covid-19 Serta Strategi Menuju Kenormalan Baru"

11 Juni 2020 Virtual Meeting 390 175 215 44.87%

6 Webinar Peran Pemuda Penghayat dalam Kerangka Pelestarian Tradisi

16 Juni 2020 Virtual Meeting 232 92 140 39.66%

7 Pelaksanaan malam Anggoro Kasih I 22 Juni 2020 Virtual Meeting 59 18 41 30.51%

8 Webinar Optimalisasi Ruang Publik Sebagai Tempat Ekspresi Budaya Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat

15 Juni 2020 Virtual Meeting 317 150 167 47.32%

9 Diskusi Daring Peluang dan Tantangan Para Penyuluh Kepercayaan dalam Menghadapi tahun ajaran baru

23 Juli 2020 Virtual Meeting 52 24 28 46.15%

Page 47: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

37

10 Webinar Pemuda Adat dalam Konteks Pemajuan Kebudayaan

16 Juli 2020 Virtual Meeting 62 25 37 40.32%

11 Webinar "Kebangkitan Wirausaha dan Ekonomi Kreatif Perempuan Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dalam memasuki New Normal"

15 Juli 2020 Virtual Meeting 73 47 26 64.38%

12 Webinar kearifan lokal dan ketahanan pangan 22 Juli 2020 Virtual Meeting 130 77 53 59.23%

13 Pelaksanaan malam anggoro kasih dengan tema "Organisasi Kepercayaan terhadap Tuhan YME di Era Modernisasi dan Globalisasi"

27 Juli 2020 Virtual Meeting 57 18 39 31.58%

14 Webinar "Kekuatan dan Kontribusi Perempuan Penghayat bagi Pelestarian Nilai Spiritual dan Pemajuan Kebudayaan"

29 Juli 2020 Virtual Meeting 79 54 25 68.35%

15 Pembekalan Metode Pengumpulan Data Komunitas Adat untuk Zona Sulawesi

25 Agustus 2020

Virtual Meeting 21 10 11 47.62%

16 Pelaksanaan webinar Masyarakat Adat dan Semarak Kemerdekaan

18 Agustus 2020

Virtual Meeting 62 25 37 40.32%

Page 48: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

38

17 Pelaksanaan webinar "Peran Media dan teknologi dalam Penguatan Eksistensi Penghayat"

19 Agustus 2020

Virtual Meeting 59 30 29 50.85%

18 Pelaksanaan Diskusi Daring Makna Sura dan Spiritual Bangsa

18 Agustus 2020

Virtual Meeting 74 24 50 32.43%

19 Webinar strategi Korea dan Indonesia dalam menghadapi pandemic

12 Agustus 2020

Virtual Meeting 307 149 158 48.53%

20 Webinar Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional, Kreasi Di Tengah Pandemi

17 Agustus 2020

Virtual Meeting 235 99 136 42.13%

21 Pembekalan Metode Pengumpulan Data Komunitas Adat untuk Zona Nusa Tenggara dan Bali

7 September 2020

Virtual Meeting 40 15 25 37.50%

22 Pembekalan Metode Pengumpulan Data Komunitas Adat untuk Zona Maluku

19 September 2020

Virtual Meeting 19 12 7 63.16%

Page 49: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

39

23 Workshop Virtual Penguatan Kapasitas Penyuluh Kepercayaan

20 s.d 25 September

Virtual Meeting 156 69 87 44.23%

24 Pemberdayaan Masyarakat Adat melalui Workshop Peningkatan Ekonomi Masyarakat Melalui Pengobatan Tradisional

14 s.d 16 September

Gowa, Sulawesi Selatan

82 13 69 15.85%

25 Perlombaan video kompetisi permainan tradisional dalam rangka pelaksanaan PKN

Oktober 2020 Virtual Competition

5975 2555 3420 42.76%

26 Pembekalan Metode Pengumpulan Data Komunitas Adat untuk Zona Jawa

8 Oktober 2020

Virtual Meeting 40 15 25 37.50%

27 Pembekalan Metode Pengumpulan Data Komunitas Adat untuk Zona Kalimantan

26 Oktober 2020

Virtual Meeting 19 8 11 42.11%

Page 50: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

40

28 Pelaksanaan Webinar Membangun Pengetahuan Inklusi Masyarakat Adat

27 Oktober 2020

Virtual Meeting 85 38 47 44.71%

29 Pelaksanaan workshop pemberdayaan masyarakat adat di dua desa di Kabupaten Merangin

15 s.d 31 Oktober 2020

Merangin, Jambi

80 40 40 50.00%

30 Pelaksanaan Malam Anggoro Kasih ke III dengan tema "Memahami Nilai-Nilai Budaya Spiritual Ketuhanan YME sebagai Nilai Yang terkandung dalam Pancasila"

5 Oktober 2020

Virtual Meeting 69 31 38 44.93%

31 Dialog Budaya Komunitas Adat Kampung Pulo 19 Oktober 2020

Garut, Jawa Barat

130 28 102 21.54%

32 Pembekalan Metode Pengumpulan Data Masyarakat Adat untuk Zona Papua

11 November 2020

Virtual Meeting 17 8 9 47.06%

33 FGD Finalisasi Peta Jalan Layanan Pendidikan Masyarakat Adat

17 s.d 19 November

2020

Jakarta 55 20 35 36.36%

Page 51: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

41

34 Bincang Penyuluh Kepercayaan III "Inspirasi Keteladanan Tokoh Kepercayaan terhadap Tuhan YME

19 November 2020

Virtual Meeting 68 35 33 51.47%

35 Webianar Puanhayati III "Peran Perempuan Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan YME yang berwawasan Global

10 November 2020

Virtual Meeting 40 35 5 87.50%

36 Sarasehan dan Ruwat Nagari dalam rangka purnama sidi

21 s.d 23 November

2020

Jember, Jawa Timur

150 64 86 42.67%

37 Workshop Pemberdayaan Peran Perempuan Penghayat Kepercayaan thd Tuhan YME

26 s.d 28 November

2020

Manado, Sulawesi Utara

25 25 25 100.00%

38 Workshop Pemberdayaan Peran Perempuan Penghayat Kepercayaan thd Tuhan YME

1 s.d 3 Desember

2020

Makassar, Sulawesi Selatan

25 25 0 100.00%

39 Workshop Pemberdayaan Peran Perempuan Penghayat Kepercayaan thd Tuhan YME

2 s.d 4 Desember

2020

Bandar Lampung, Lampung

25 25 0 100.00%

Page 52: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

42

40 Kolaborasi dan Sinergi dengan NGO atau CSO dalam rangka ekspresi dan kearifan budaya

15 s.d 17 Desember

2020

Yogyakarta 50 23 27 46.00%

41 Penguatan kompetensi penyuluh dalam rangka Layanan Pendidikan Kepercayaan thd Tuhan YME

13 s.d 16 Desember

2020

Semarang, Jawa Tengah

32 14 18 43.75%

42 FGD Mencari bentuk jejaring sosial suku Ato, Bana, Lake dan Sanak

10 s.d 14 Desember

2020

Timor Tengah Utara, NTT

61 8 53 13.11%

Total 10469 4599 5895 43.93%

Page 53: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

43

Kendala dalam Pencapaian Sasaran Kegiatan II beserta Rekomendasinya

Kendala dalam pemenuhan indikator jumlah perempuan pelaku budaya yang mendapatkan

sertifikasi atau peningkatan kompetensi adalah kedua komponen tidak spesifik memiliki output

perempuan pelaku budaya. Baik komponen kegiatan sarasehan pemuda penghayat

kepercayaan dan kegiatan peningkatan kompetensi penyuluh kepercayaan tingkat terampil,

merupakan kegiatan yang ditujukan tanpa memandang gender tertentu. Meskipun demikian,

kedua kegiatan ini mampu melampaui target IKK karena mampu mendukung pemberian

sertifikasi atau peningkatan kompetensi bagi para perempuan. Dalam desain perencanaan

kegiatan ke depannya perlu disusun output tersediri perempuan pelaku budaya yang

disertifikasi atau ditingkatkan kompetensinya dengan komponen kegiatan yang spesifik

menyasar partisipasi perempuan.

Sasaran Kegiatan Meningkatnya jumlah wilayah adat yang dikembangkan menjadi ruang

interaksi pemajuan kebudayaan memiliki tujuan strategis yakni (1) Penyediaan Ruang Kultural

Ekspresi Budaya Tradisional yang Mendukung Penyelenggaraan Upacara Adat dalam

Lingkup Rumah Tangga (2) Pemberdayaan Masyarakat Adat dalam rangka pengembangan

wilayah adat menjadi ruang interaksi bersama masyarakat adat dan (3) Penyediaan layanan

advokasi Bagi tersedianya ruang kultural masyarakat adat dan penghayat kepercayaan yang

dikembangkan menjadi ruang interaksi inklusif dalam pemajuan kebudayaan

Sasaran ini memiliki indikator pertama yakni jumlah wilayah adat yang dikembangkan menjadi

ruang interaksi pemajuan kebudayaan. Adapun entri poin pengembangan wilayah adat

menjadi ruang interaksi bersama dalam pemajuan kebudayaan dilaksanakan melalui kegiatan

pemberdayaan masyarakat adat. Melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat adat

diharapkan masyarakat akan semakin berdaya secara ekonomi dan budayanya sehingga

ruang-ruang kultural ekspresi budaya tradisional ataupun wilayah adat mereka dapat semakin

berkembang

Sasaran Kegiatan III: Meningkatnya jumlah wilayah adat yang dikembangkan menjadi ruang interaksi pemajuan kebudayaan

Indikator Kinerja:

III.1. Jumlah wilayah adat yang dikembangkan menjadi ruang interaksi pemajuan

kebudayaan

Page 54: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

44

Direktorat telah menetapkan target sasaran kegiatan dengan indicator kinerja kegiatan

tersebut pada renstra direktorat tahun 2020-2024. Berikut disajikan tren target dan

pencapaiannya:

Sasaran Kegatan

Indikator Kinerja

Kegiatan

Target Renstra dan Realisasi per Tahun

Meningkatnya jumlah wilayah adat yang dikembangkan menjadi ruang interaksi pemajuan kebudayaan

Target

dan

Realisasi

2020

Target

dan

Realisasi

2021

Target

dan

Realisasi

2022

Target

dan

Realisasi

2023

Target

dan

Realisasi

2024

Jumlah wilayah adat yang dikembangkan menjadi ruang interaksi pemajuan kebudayaan

3 3 5 0 7 0 10 0 12 0

IKK III.1: Jumlah wilayah adat yang dikembangkan menjadi ruang interaksi pemajuan kebudayaan

Realisasi 2020

Tahun 2020 Target Akhir Renstra 2024

% Capaian Realisasi terhadap Target Akhir Renstra 2024

Target Realisasi %

100% 3 3 100% 100% 8,1 %

3

5

7

10

12

3

0 0 0 0

0123456789

10111213

2020 2021 2022 2023 2024

Tren Capaian IKK III.1

Target Wilayah Adat

Page 55: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

45

Capaian dalam menyiapkan jumlah wilayah adat yang dikembangkan bersama menjadi ruang

interaksi pemajuan kebudayaan pada tahun 2020 dikategorikan sangat baik, mengingat dari

tiga wilayah adat yang ditargetkan, Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan

Masyarakat Adat telah menyiapkan tiga wilayah adat. Pencapaian target indikator tersebut

didukung oleh lima komponen kegiatan yang dilaksanakan oleh Direktorat Kepercayaan

terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat yaitu:

1. Pemberdayaan Potensi Masyarakat Adat

Menurut data yang dihimpun oleh Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), di Indonesia

ada sekitar 2349 komunitas masyarakat adat yang keberadaannya tersebar di seluruh wilayah

Indonesia. Mereka memiliki nilai-nilai budaya yang luhur dan membangun karakter bangsa.

Namun di satu sisi eksistensi mereka menghadapi berbagai tantangan tidak hanya dalam

pelestarian atau

keberlangsungan budayanya

karena masyarakat adat

biasanya juga terisolasi secara

geografis. Selain itu mereka

juga mengalami masalah

mendasar dalam pemenuhan

hak-hak sipil. Masyarakat adat

juga memiliki cara pandang dan

system nilai yang berbeda

dalam berbagai hal. Dalam

konteks Negara Kesatuan

Republik Indonesia, kondisi masyarakat yang sangat majemuk (plural society) sebagaimana

tersebut di atas merupakan salah satu ciri yang dapat dibanggakan oleh bangsa Indonesia,

akan tetapi apabila tidak dikelola dengan baik sesungguhnya dapat menjadi sumber

disintegrasi bangsa. Berkaitan dengan hal tersebut perlu dilakukan upaya pemberdayaan

masyarakat adat dengan inklusi sosial dengan keterlibatan masyarakat adat secara aktif,

partisipatif dan berkesinambungan. Dalam pemberdayaan ini akan melibatkan berbagai unsur

secara bersama yang memiliki komitmen untuk memberdayakan masyarakat adat baik dari

LSM penggiat masyarakat adat, pemerintah daerah dan lembaga adat itu sendiri. Seperti telah

sedikit dijelaskan di atas upaya pemberdayaan pada komunitas adat ini memiliki tujuan untuk

mengembangkankan ruang kultural yang dimanfaatkan sebagai tempat interaksi bersama

upaya pemajuan kebudayaan. Dengan menyasar pada pemberdayaan objek pemajuan

Page 56: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

46

kebudayaan, seperti pengetahuan tradisional untuk dikembangkan potensi sosio-

ekonomisnya, pada tahun 2020 Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME

menyelenggarakan kegiatan pemberdayaan masyarakat adat dalam rangka pengembangan

wilayah adat yang dijadikan ruang interaksi bersama pemajuan kebudayaan di wilayah:

1. Komunitas Adat Pattalasang di Desa Pao, Gowa Sulawesi Selatan tanggal 14-16

September 2020

2. Desa Adat Beringin Tinggi, Merangin, Jambi tanggal 15-30 Oktober 2020

3. Desa Adat Jungkat, Merangin, Jambi tanggal 15-30 Oktober 2020

2. Advokasi Masyarakat Adat

Keberadaan masyarakat adat sebagai bagian dari warga negara dalam Negara Kesatuan

Republik Indonesia merupakan bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dalam perjalanan

bangsa Indonesia. Pengakuan dan penghormatan negara terhadap eksistensi masyarakat

adat tertuang dalam konstitusi, tepatnya pada pasal 18B ayat kedua. Negara memberikan

kesempatan kepada

masyarakat adat

untuk aktif dalam

menjaga hak-hak

tradisionalnya. Oleh

karenanya

keberadaan pranata

adat menjadi vital

dalam upaya

menjaga adat istiadat.

Namun, dalam

perjalanannya

pelayanan negara

belum maksimal dalam kerangka pengelolaan budaya dan konflik yang terjadi di masyarakat

adat, seperti Pendidikan, sulit melaksanaan budaya lokal yang terkadang mendapat stigma

negatif dari masyarakat sekitarnya dan sebagainya padahal kadang kala budaya tersebut

apabila dilihat dari nilainya memiliki nilai yang cukup tinggi dalam pengelolaan lingkungan

hidupnya ataupun hubungan dengan Tuhan-Nya. Oleh karena itu, seiring dengan masih

banyaknya konflik yang terjadi dan belum mendapatkan pelayanan yang maksimal maka

pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal

Kebudayaan, pada tahun ini menyusun sistem advokasi bagi masyarakat adat. Sistem

advokasi dilakukan melalui pembentukan secretariat bersama lintas K/L dan forum

Page 57: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

47

komunikasi masyarakat adat serta terjun langsung ke lapangan jika terjadi kasus-kasus yang

melibatkan masyarakat adat khususnya yang terkait dengan hak-hak sipil mereka. Pada tahun

2020 ini direktorat juga melaksanakan advokasi melalui visitasi lapangan guna penanganan

masalah Masyarakat Adat Cigugur, Kuningan pada bulan Juni 2020 dan juga masyarakat adat

Badui, Lebak pada bulan Juli 2020.

3. Advokasi Kepercayaan terhadap Tuhan YME

Kehidupan penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa merupakan bagian yang

tidak terpisahkan dari kehidupan bangsa Indonesia, namun di dalam kehidupan faktual di

tengah-tengah masyarakat, pelayanan terhadap hak-hak dasar kehidupan penghayat

kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa merasa belum maksimal. Perlakuan

diskriminatif yang dirasakan penghayat kepercayaan biasanya terkait dengan pelaksanaan

hak-hak sipil, seperti: pelayanan pencatatan

perkawinan, pendirian sasana sarasehan,

pengisian kolom agama di KTP, proses

pemakaman dan penyelesaian perselisihan.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan c.q.

Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang

Maha Esa dan Masyarakat Adat dalam beberapa

kasus juga mendapatkan laporan bahwa

penghayat kepercayaan masih dipersulit di dalam

mendapatkan layanan pendidikan. Oleh karena

itu, seiring tuntutan para penghayat kepercayaan

akan hak-hak sipil yang belum mereka dapatkan

dan masih adanya diskriminasi terhadap warga

penghayat, maka pemerintah melalui

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,

Direktorat Jenderal Kebudayaan, mengadakan advokasi bagi penghayat kepercayaan,

terutama yang berkaitan dengan pelayanan pemenuhan hak-hak sipil dan hak berbudaya

penghayat kepercayaan. Selain melakukan visitasi lapangan dalam penyediaan layanan

advokasi organisasi kepercayaan terhadap Tuhan YME Marapu, Sumba Timur, pada tahun

ini direktorat juga menyediakan layanan sistematis mengenai advokasi kepercayaan terhadap

Tuhan YME melalui sekretariat bersama lintas Kementerian/Lembaga.

Page 58: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

48

4. Penyusunan NSPK Pembinaan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan

Masyarakat Adat

Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat seperti yang

tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor

45 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

dalam Pasal 170 mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan

kebijakan di bidang kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat.

Penyusunan NSPK Pembinaan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan

Masyarakat Adat menjadi sebuah kewajiban untuk dilaksanakan oleh Direktorat Kepercayaan

Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat. Sebagaimana di atur dalam lampiran

v Undang-Undang nomor

23 tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah,

urusan pembinaan

kepercayaan terhadap

Tuhan YME merupakan

kewenangan milik

pemerintah pusat.

Berkaitan dengan adanya

pembagian urusan

kewenangan tersebut,

Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat merasa perlu untuk

menyusun suatu norma mengenai pembinaan kepercayaan terhadap Tuhan YME. Pada

tahun 2020, di tengah semakin mewabahnya pandemi covid-19, direktorat mulai menyiapkan

adanya rancangan peraturan presiden pembinaan kepercayaan terhadap Tuhan YME.

Sampai dengan akhir tahun 2020 pokja kepercayaan terhadap Tuhan YME telah

menyelesaikan naskah akademis rancangan peraturan presiden tentang pembinaan

kepercayaan terhadap Tuhan YME serta draft rancangan peraturannya.

Page 59: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

49

5. Penyusunan NSPK Pelaporan Tindak Persekusi dan Diskriminasi Bidang

Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat

Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintah Antara Pemerintah,

Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten Kota. Sebagaimana

tercantum dalam pasal 2 ayat 4 bahwa kebudayaan termasuk dalam 31 (tiga puluh satu)

bidang urusan pemerintahan. Ditekankan kembali pada pasal 7 ayat 2 bahwa kebudayaan

adalah urusan wajib. Direktorat

Kepercayaan Terhadap Tuhan

Yang Maha Esa dan Masyarakat

Adat seperti yang tercantum

dalam Peraturan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan

Republik Indonesia Nomor 45

Tahun 2019 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan

dalam Pasal 171 mempunyai

fungsi melaksanakan

penyusunan norma, standar,

prosedur, dan kriteria di bidang pembinaan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan

masyarakat adat. Penyusunan NSPK Pelaporan Tindak Persekusi dan Diskriminasi Bidang

Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat menjadi sebuah

kewajiban untuk dilaksanakan oleh Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa

dan Masyarakat Adat untuk memenuhi kebutuhan norma mengenai Pelaporan Tindak

Persekusi dan Diskriminasi. Pada tahun 2020, di tengah semakin mewabahnya pandemi

covid-19, direktorat telah menyiapkan adanya rancangan peraturan presiden pembinaan

masyarakat adat. Sampai dengan akhir tahun 2020 kelompok kerja masyarakat adat telah

menyelesaikan naskah akademis dan draft rancangan peraturan presiden tentang pembinaan

masyarakat adat.

Page 60: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

50

Sasaran Kegiatan Meningkatnya Jumlah wilayah adat yang dikembangkan menjadi ruang

interaksi pemajuan kebudayaan memiliki IKK kedua yaitu Jumlah komunitas adat dan

penghayat kepercayaan yang memperoleh dukungan kelembagaan. Adapun dukungan

kelembagaan yang diberikan oleh direktorat tidak melalui dukungan kelembagaan langsung

berupa materi, melainkan dukungan bagi aktualisasi yang dapat membantu dalam

mengekspresikan tradisi milik organisasi kepercayaan dan lembaga adat. Pada tahun 2020,

dukungan kelembagaan terhadap organisasi kepercayaan dan komunitas adat dilaksanakan

melalui kegiatan-kegiatan seperti upacara adat satu suro, sarasehan masyarakat adat

kegiatan ekspresi dan ketahanan budaya spiritual, sosialisasi kepercayaan terhadap Tuhan

YME. Diharapkan melalui adanya dukungan kelembagaan berupa wahana untuk

mengaktualisasikan ekspresi budaya tradisional mereka sehingga dapat membantu dalam

menjalankan hak berbudaya milik mereka.

Berikut tren target dan capaian sasaran kegiatan dengan indikator kinerja kegiatan tersebut

di dalam renstra direktorat 2020-2024:

Sasaran Kegatan

Indikator Kinerja Kegiatan

Target berdasarkan Renstra dan

Realisasi per tahun

Meningkatnya jumlah wilayah adat yang dikembangkan menjadi ruang interaksi pemajuan kebudayaan

2020 2021 2022 2023 2024

Jumlah komunitas adat dan penghayat kepercayaan yang memperoleh dukungan kelembagaan

25 25 30 0 35 0 40 0 50 0

Indikator Kinerja Kegiatan III.2

Jumlah komunitas adat dan penghayat kepercayaan yang memperoleh dukungan

kelembagaan

Page 61: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

51

2530

3540

50

25

0 0 0 0

0

10

20

30

40

50

60

2020 2021 2022 2023 2024

Tren Capaian IKK 3.2

Target Lembaga Adat

IKK III.2: Jumlah komunitas adat dan penghayat kepercayaan yang memperoleh dukungan kelembagaan

Pada tahun 2020, meskipun kondisi pandemi covid-19 tengah berlangsung, Direktorat

Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat berhasil memenuhi capaian target

dukungan kelembagaan bagi organisasi kepercayaan dan lembaga adat sebanyak 25 (dua

puluh lima) komunitas. Pencapaian target IKK jumlah komunitas adat dan organisasi

kepercayaan yang mendapatkan dukungan kelembagaan, dipenuhi melalui komponen lima

kegiatan berikut:

1. Upacara Satu Suro dan Ruwatan

Masyarakat Jawa masih memegang teguh ajaran yang diwarisi oleh para leluhurnya. Salah

satu ajaran yang masih dilakukan adalah menjalankan tradisi malam satu Suro yaitu malam

tahun baru dalam kalender Jawa yang dianggap sakral. Malam satu Suro sangat lekat dengan

iring-iringan rombongan masyarakat atau yang biasa kita sebut kirab yang disertai dengan

membawa hasil kekayaan alam berupa gunungan tumpeng

Realisasi 2020

Tahun 2020 Target Akhir Renstra 2024

% Capaian Realisasi terhadap Target Akhir Renstra 2024

Target Realisasi %

100% 25 25 100% 100% 13,8 %

Page 62: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

52

serta benda pusaka. Selain itu ada juga malam Purnomo Suro yang merupakan salah satu

malam dalam bulan suro (Bulan Muharam dalam penanggalan Islam) tepatnya hari ke 15

pada bulan tersebut

dengan posisi bulan

yang sempurna

sinarnya. Malam

Purnomo Sidi

biasanya dibarengi

dengan ruwatan dan

pagelaran wayang

semalam suntuk

dengan lakok-lakon

yang memberikan

keterangan

keberadaan sang pencipta dengan mahluknya dengan memberikan nilai-nilai Eling dan

Waspodo dalam mengarungi kehidupan ini untuk mencapai manunggaling kawula gusti.

Selain dua perayaan akbar penghayat kepercayaan tersebut, dukungan kelembagaan yang

dihadirkan direktorat juga dibarikan melalui kegiatan anggoro kasih yang merupakan refleksi

spiritual peribadatan penghayat kepercayaan yang diadakan pada malam purnama setiap

bulannya. Mewabahnya Covid-19 tidak serta merta menyebabkan ritual kolektif kelompok

penghayat Kepercayaan menjadi terhenti. Aktualisasi spiritualitas melalui ritual justru semakin

menguat sebagai upaya pengusir pageblug. Bentuk ritus hanya beralih tidak dapat

dilaksanakan secara komunal akan tetapi berlangsung secara daring dengan media virtual.

Perubahan metode pelaksanaan kegiatan secara daring tidak hanya berimplikasi pada

pelaksanaan pertemuan secara tatap muka namun bagaimana merefleksikan spiritualitas

dalam hening secara virtual.

Pelaksanaan pemberian dukungan kelembagaan melalui kegiatan anggoro kasih, upacara

adat satu suro dan Purnomo suro dilakukan dengan cara memberikan fasilitasi bagi beberapa

organisasi kepercayaan terhadap Tuhan YME untuk mengemukakan ataupun menyampaikan

ajaran mereka dalam forum daring ataupun luring sebagai berikut:

- Pelaksanaan malam Anggoro Kasih I dengan tema Nilai-Nilai Luhur Kepercayaan

terhadap Tuhan YME tanggal 22 Juni 2020 via Webinar yang diikuti oleh organisasi

dari MLKI, Aghnesti Sampuraning Kautaman, Kakadhangan Wringin Seto;

- Pelaksanaan malam Anggoro Kasih II dengan tema "Organisasi Kepercayaan

terhadap Tuhan YME di Era Modernisasi dan Globalisasi" tanggal 27 Juli 2020 via

Webinar yang diikuti oleh organisasi dari Punguan Parmalim, Marganing Kamulyan,

Page 63: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

53

Perjalanan, PRKJ dan Puan Hayati;

- Pelaksanaan webinar Satu Suro dengan tema "Makna Sura dalam Spiritual Bangsa"

tanggal 18 Agustus 2020 yang dilaksanakan dengan mengundang narasumber dari

organisasi MLKI, Persada, Budaya Pasundan;

- Pelaksanaan malam Anggoro Kasih III dengan tema "Memahami Nilai-Nilai Budaya

Spiritual Ketuhanan YME sebagai Nilai Yang terkandung dalam Pancasila" tanggal 5

Oktober 2020 via Webinar yang diikuti oleh organisasi dari Aji Dipa, Mapurondo dan

Rukun Warga;

- Pelaksanaan Sarasehan Ruwatan Nagari dalam rangka pelaksanaan Purnomo Sidi

tanggal 21-23 November 2020 yang diselenggarakan dengan mengundang organisasi

dari Persada, Ilmu Sejati, MLKI Jawa Timur dan Kerohanian Sapto Darm

2. Ekspresi dan Ketahanan Budaya Spiritual

Nilai-nilai budaya spiritual dan kearifan local tidak hanya menjadi identitas suatu bangsa tapi

didalamnya banyak terdapat nilai-nilai positif yang berfungsi untuk membentuk karakter

seseorang. Salah satunya adalah nilai budaya yang mengandung nilai–nilai luhur dalam

menjalani kehidupan terdapat dalam ajaran kepercayaan terhadap Tuhan YME dan kearifan-

kearifan local yang dimiliki oleh masyarakat adat. Selain itu, Penghayat kepercayaan dan

masyarakat adat sejak dahulu memiliki ekspresi budaya yang didalamnya terkandung nilai-

nilai luhur yang telah diwariskan secara turun temurun. Ekspesi budaya ini perlu digali kembali

dan ditampilkan agar masyarakat

umum mengenal keberadaan

penghayat kepercayaan dan

masyarakat adat serta mengetahui

nilai-nilai luhur yang mereka miliki.

Pada tahun 2020 ini kegiatan ekspresi

dan ketahanan budaya spiritual

diselenggarakan melalui dua tiga

metode, pertama adalah melalui

webinar seputar ekspresi dan

ketahanan budaya spiritual yang diadakan sebanyak tiga kali dan kedua adalah penyediaan

ruang ekspresi kebudayaan melalui Pekan Kebudayaan Nasional (PKN). Penyelenggaran

PKN ditahun kedua ini, Direktorat bekerjasama dengan KPOTI mendapat tugas untuk

menyelenggarakan lomba kompetisi daring dan lomba video permainan rakyat dan olahraga

tradisional serta pameran pengobatan tradisional. Perubahan format kompetisi dari luring

menjadi daring menyebabkan antusiasme peserta jauh membludak dibanding dengan yang

Page 64: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

54

diharapkan. Tercatat kompetisi virtual dan lomba daring dalam gelaran PKN tahun ini

melibatkan 5975 orang. Guna menguatkan ketahanan ekspresi dan kearifan lokal, pada akhir

tahun diselenggarakan sinergi kolaborasi dengan berbagai stakeholder kegiatan. Berikut

adalah rangkaian kegiatan Ekspresi dan Ketahanan Budaya Spiritual tahun 2020:

- Webinar “Optimalisasi Ruang Publik Sebagai Tempat Ekspresi Budaya Kepercayaan

Terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat” tanggal 15 Juni 2020 dengan narasumber

dari YPK-Donders, Bupati Banyuwangi dan antropolog UGM;

- Webinar “Kearifan Lokal dan Ketahanan Pangan” tanggal 7 Juli 2020 dengan

Narasumber dari Staf Ahli Presiden, MLKI, AMAN dan antropolog UI;

- Webinar “Strategi Korea dan Indonesia dalam Menghadapi Pandemi” tanggal 12 Agustus

2020 dengan narasumber dari akademisi UI dan influencer media social;

- Webinar “Peran Komunitas dalam Pemajuan Kebudayaan di Tengah Pandemi” tanggal

19 September yang diikuti oleh Komunitas seperti KPOTI, Perempuan Berkebaya, Purna

Paskibraka dan Komunitas Musik;

- Pelaksanaan PKN melalui Perlombaan Congklak virtual tanggal 24-26 Oktober 2020;

- Penjurian Kompetisi Video Permainan Rakyat dan Olah Raga Tradisional di Bandung 26-

28. Oktober 2020 dengan melibatkan 30 orang dari praktisi ahli permainan dan olahraga

tradisional, budayawan, akademisi;

- Penyusunan kompilasi video virtual permainan rakyat dan olahraga tradisional di

Bandung tanggal 28-30 Oktober 2020;

- Pelaksanaan Dialog Ketahanan dan Ekspresi Budaya Spiritual di Banyuwangi tanggal 19-

21 November 2020 dengan melibatkan stakeholder dari MLKI organisasi perjalanan

seperti MLKI, Puan Hayati, Sapto Darmo, Sumarah dan Ilmu sejati;

- FGD sinergi serta kolaborasi antar stakeholder dalam rangka Ketahanan ekspresi dan

kearifan lokal di Yogyakarta tanggal 15-17 Desember 2020 dengam melibatkan berbagai

- CSO/NGO penggiat kepercayaan dan masyarakat adat,

Page 65: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

55

3. Sarasehan Masyarakat Adat

Kebudayaan mempunyai peran dalam proses historis pembentukan Indonesia. Indonesia

merupakan komitmen dari beraneka ragam kebudayaan—termasuk masyarakat adat di

dalamnya—untuk bersedia bersatu bernaung di bawah satu negara-kebangsaan yang

berbentuk satu republik satu kesatuan. Kebudayaan tersebut tidak musnah dengan

terbentuknya sebuah negara, namun dalam satu ikatan besar berbagai kebudayaan ini terus

hidup merepresentasikan kebhinekaan Indonesia. Oleh sebab itu, kebudayaan milik

masyarakat adat

merupakan salah satu

elemen penting dalam

pembangunan sebuah

bangsa. Negara memiliki

kewajiban untuk

melindungi,

memberdayakan,

mengoptimalkan peran

dan fungsi strategis

mereka dalam kehidupan

berbangsa dan

bernegara, serta

mendorong pengembangannya. Terkait dengan hal tersebut negara merasa berkepentingan

untuk menyelenggarakan sarasehan masyarakat adat, sebagai wahana dalam menjaring

aspirasi kebutuhan masyarakat adat. Sama seperti dengan kegiatan lain pada umumnya,

pandemi covid-19 menyebabkan pengemasan pelaksanaan kegiatan berlangsung dalam

media daring. Pelaksanaan webinar-webinar tematik terkait isu masyarakat adat menjadi

pilihan. Webinar-webinar tersebut merupakan webinar pengantar dan berseri untuk menuju

ke sarasehan masyarakat adat yang akan dilaksnakan dengan melibatkan semua stakeholder

masyarakat adat.

- Pelaksanaan Webinar Peran Masyarakat Adat dalam Menghadapi Pandemi Covid-19

Serta Strategi Menuju Kenormalan Baru tanggal 11 Juni 2020 dengan Melibatkan instansi

seperti LIPI, AMAN, Masyarakat Adat Kasepuhan Pasir Eurih, Masyarakat Adat Luwu dan

Suku Anak Dalam;

- Pelaksanaan Webinar Pemuda Adat dalam Konteks Pemajuan Kebudayaan dengan

narasumber dari LIPI, BPAN dan Puslitjak Kemdikbud tanggal 16 Juli 2020;

- Pelaksanaan webinar “Masyarakat Adat dan Semarak Kemerdekaan” dengan

narasumber dari RKI (Rumah Karya Indonesia) dan AMAN yang diselenggarakan pada

tanggal 18 Agustus 2020;

Page 66: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

56

- Webinar Serial Diskusi Terpumpun "Membangun Pengetahuan Inklusi" Masyarakat Adat.

tanggal 27 Oktober 2020 dengan pembicara dari PPMAN, Kemendagri, Kemitraan, FISIP

UI, IPDN, Komnas HAM, FEMA IPB;

- FGD Sinergi Sekolah Lapang Kearifan Lokal Lintas Kementerian/Lembaga yang

diselenggarakan pada tanggal 27 s.d 29 Desember 2020 dengan mengundang instansi

dari DPR-RI Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup, Kementerian Dalam Negeri,

Kementerian Desa PDTT, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian

PAN-RB, BPIP, Pemkab Garut dan Pemkab Tasikmalaya.

3. Sosialisasi Peraturan Perundangan Kepercayaan Terhadap Tuhan YME

Kehidupan penghayat kepercayaan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan

bangsa Indonesia. Pengakuan terhadap eksistensi kepercayaan terhadap Tuhan YME

sebenarnya telah tertuang jelas di dalam konstitusi, namun di dalam kehidupan faktual di

tengah-tengah masyarakat, pelayanan terhadap kehidupan kepercayaan terhadap Tuhan

Yang Maha Esa merasa belum maksimal. Pemerintah sendiri telah melahirkan beberapa

peraturan perundangan untuk mengatur kehidupan penghayat kepercayaan, antara lain:

- Undang-Undang Nomor 23 tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan yang telah

diubah dengan;

- Undang-Undang Nomor 24 tahun 2013 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 23

tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan;

- Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata

Nomor 43 dan 41 tahun 2009 tentang Pedoman Pelayanan kepada Penghayat

kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa;

- Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 77 Tahun 2013 Tentang

Pedoman Pembinaan Lembaga Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan

Lembaga Adat;

- Peraturan Memteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 27 Tahun 2016 Tentang Layanan

Pendidikan Penghayat Kepercayaan.

Page 67: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

57

Lahirnya peraturan perundangan ini diharapkan dapat mengakomodasi kebutuhan penghayat

kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan dapat menghilangkan diskriminasi yang

selama ini terjadi. Dari produk undang-undang tersebut pelaksanaan hak-hak sipil

kepercayaan nampak telah terfasilitasi dengan baik, namun pemerintah daerah dan

masyarakat masih banyak yang belum mengetahui dan memahami, sementara penghayat

kepercayaan masih mendapati perlakuan diskriminatif dari oknum tertentu.

Berdasarkan hal tersebut,

Direktorat Kepercayaan

terhadap Tuhan Yang

Maha Esa dan Masyarakat

Adat memandang perlu

untuk mengadakan

sosialisasi peraturan

perundangan ini agar

pemerintah daerah dan

masyarakat mengetahui

tentang keberadaan

penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan YME serta hak-hak sipil mereka yang harus

terpenuhi dan terlayani. Pada tahun 2020 ini Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME

dan Masyarakat Adat juga melakukan perubahan pola sosialisasi dari awalnya melakukan

sosialisasi dalam bentuk tatap muka menjadi penyusunan konten digital animasi sosialisasi

kepercayaan terhadap Tuhan YME. Pelaksanaan sosialisasi kepercayaan terhadap Tuhan

YME secara tatap muka langsung juga diadakan di Kabupaten Buru, Maluku dari tanggal 8—

9 Desember 2020 dengan melibatkan masyarakat, BPNB Maluku, Dinas Kebudayaan dan

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Kabupaten Buru. Dalam pelaksanaannya sosialisasi ini

juga memberikan dukungan kelembagaan dalam bentuk mendorong terbentuknya satu

organisasi kepercayaan terhadap Tuhan YME baru yaitu Florin Bupolo di Kabupaten Buru.

Page 68: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

58

5. Pemberian Penghargaan Tokoh dan Organisasi Penghayat dan Masyarakat adat

Dalam rangka pemberian apresiasi positif Pemerintah kepada para pelaku seni budaya di

tanah air, Pemerintah melalui Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat

Adat melaksanakan kegiatan pemberian Penghargaan Kebudayaan. Kegiatan ini merupakan

kegiatan Pemberian Apresiasi dari Pemerintah kepada Individu atau Kelompok, Organisasi

serta Pemerintah Daerah yang berdedikasi terhadap Kebudayaan. Sejak tahun 2007,

pemerintah saat itu melalui Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata sebagai instansi yang

menaungi bidang kebudayaan, telah mengadakan kegiatan Penghargaan Kebudayaan.

Kegiatan ini merupakan pemberian penghargaan kepada pihak-pihak yang dinilai berjasa dan

berdedikasi tinggi dalam melestarikan, memanfaatkan dan mengembangkan nilai-nilai luhur

kebudayaan Nusantara. Adapun Penghargaan yang akan diberikan kepada orang-orang yang

memiliki prestasi tersebut adalah Penghargaaan Kebudayaan dari Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan. Pemerintah melalui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan berwenang untuk

memberikan penghargaan kepada orang atau sekelompok orang Pemerintah Daerah,

Perseorangan Asing, Komunitas yang memiliki dedikasi terhadap kebudayaan nasional

khususnya dalam bidang Kepercayaan Thd Tuhan YME dan Masyarakat Adat yang dianggap

sebagai Pelopor, Pencipta, Pembaru dan Pelestari. Mengingat pandemi covid-19 yang

melanda tanah air

pelaksanaan

pemberian

penghargaan tokoh

dan organisasi

penghayat dan

masyarakat adat

belum dapat

dilaksanaan. Pada

tahun 2020,

pelaksanaan kegiatan ini terlaksana melalui rapat-rapat penyempurnaan petunjuk teknis

pemberian penghargaan bagi tokoh dan organisasi kepercayaan terhadap Tuhan YME dan

Masyarakat Adat dengan melibatkan Seketariat Direktorat Jenderal Kebudayaan, Direktorat

Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan, Akademisi, MLKI dan AMAN.

Kendala dalam Pencapaian Sasaran Kegiatan III beserta Rekomendasinya

Secara umum pencapaian sasaran kegiatan meningkatnya jumlah wilayah adat yang

dikembangkan menjadi ruang interaksi pemajuan kebudayaan telah terlaksana melalui

pemenuhan indikator yang ditetapkan. Pemenuhan indikator seperti wilayah adat yang

dikembangkan menjadi ruang interaksi pemajuan kebudayaan sudah dapat dilaksanakan

Page 69: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

59

pada tahun 2020, akan tetapi perlu dilaksanakan upaya monitoring dan evaluasi

pengembangan manfaat dari kegiatan secara berkesinambungan di tahun-tahun selanjutnya

agar tercipta manfaat terus-menerus bagi masyarakat adat.

Selain itu, pemenuhan indikator komunitas atau organisasi kepercayaan yang mendapatkan

dukungan kelembagaan juga telah sudah dapat dilaksanakan pada tahun 2020. akan Perlu

dilaksanakan upaya monitoring dan evaluasi terhadap komunitas adat atau organisasi

kepercayaan pada tahun-tahun selanjutnya agar dukungan wadah aktualisasi tersebut

semakin dapat dioptimalkan sehingga membawa manfaat berkesinambungan, terutama

dalam pelaksanaan hak berkebudayaan. Upaya monitoring dan evaluasi sebagai

pengejawentahan tugas dan fungsi direktorat dapat dioptimalkan terhadap pencapaian

sasaran kegiatan yang telah ditetapkan dalam renstra, sehingga raihan outcome dalam

pencapaian IKK tersebut dapat terwujud.

Sasaran Kegiatan Meningkatnya jumlah tenaga penggerak/penggiat budaya tingkat Desa

memiliki tujuan yakni (1) Penyebarluasan informasi mengenai Pelestarian Cagar Budaya dan

Pemajuan Kebudayaan (2) Pendampingan Komunitas Budaya dan masyarakat di

Kabupaten/Kota dalam upaya pelindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan

kebudayaan (3) Menguatkan peran masyarakat dan komunitas-komunitas dalam kegiatan-

kegiatan pemajuan kebudayaan

Sasaran ini memiliki indikator pertama yaitu Jumlah tenaga penggerak/ penggiat budaya

tingkat. Pencapaian sasaran kegiatan dengan indikator kinerja kegiatan tersebut beserta

sasarannya dalam renstra tahun 2020-2024 adalah sebagai berikut:

Sasaran Kegatan 4

Indikator Kinerja

Kegiatan 4.1

Target dan Realisasi per Tahun

Meningkatnya

jumlah tenaga

penggerak/pen

2020 2021 2022 2023 2024

Jumlah tenaga

penggerak/

359 352 370 0 370 0 370 0 370 0

Sasaran Kegiatan IV: Meningkatnya jumlah tenaga penggerak/penggiat budaya tingkat Desa

Indikator Kinerja IV.1:

Jumlah tenaga penggerak/ penggiat budaya tingkat Desa

Page 70: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

60

ggiat budaya

tingkat Desa

penggiat

budaya tingkat

Desa

IKK IV.1: Jumlah tenaga penggerak/ penggiat budaya tingkat Desa

Realisasi 2020

Tahun 2020 Target Akhir Renstra 2024

% Capaian Realisasi terhadap Target Akhir Renstra 2024

Target Realisasi %

98,59 % 359 352 98 % 100% 19,14 %

Pencapaian indicator kinerja jumlah tenaga penggerak atau penggiat budaya tingkat desa

didukung oleh komponen kegiatan sebagai berikut:

Penggiat Budaya

Dalam upaya melestarikan dan memajukan potensi budaya di berbagai kabupaten/kota di

seluruh wilayah Indonesia, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan

Kebudayan dan jajarannya yang mempunyai tugas pokok melestarikan dan memajukan

kebudayaan Indonesia, telah melakukan sejumlah program untuk melestarikan potensi

budaya serta membangkitkan komunitas-komunitas budaya, sekolah, dan pelaku budaya.

Keberadaan suatu program di tengah-tengah masyarakat seyogyanya dilandaskan pada

permasalahan yang ada di masyarakat, sejauh mana program tersebut relevan dengan apa

359 370 370 370 370352

0 0 0 0

0

50

100

150

200

250

300

350

400

2020 2021 2022 2023 2024

Tren Capaian IKK IV.1

Target Penggiat Budaya

Page 71: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

61

yang terjadi dan berkembang di masyarakat, maka hal ini menunjukkan seberapa penting

keberadaan program tersebut. Dalam kaitan dengan urgensi program Pemajuan Kebudayaan

di tengah-tengah masyarakat Indonesia, setidaknya terkait dengan tiga permasalahan, yaitu:

peningkatan akses, potensi budaya bangsa Indonesia yang beragam dan banyak jumlahnya,

serta pembangunan kebudayaan dan dinamika kebangsaan. Namun disadari sepenuhnya

bahwa upaya yang telah dilakukan itu terasa belum maksimal menyentuh ke masyarakat

mengingat berbagai

keterbatasan, khususnya

dalam hal

penyebarluasan

informasi hingga ke

seluruh pelosok tanah

air. Sehubungan dengan

hal tersebut, maka salah

satu upaya yang

dilakukan untuk

mengatasi permasalahan

tersebut adalah dengan merekrut Penggiat Budaya. Pada tahun 2020 kendala mewabahnya

covid-19 menyebabkan pelaksanaan penggiat budaya hanya dilaksanakan sampai pada

rekrutmen tenaga penggiat budaya dan pembekalan teknis tenaga penggiat budaya. Dari

target yang ditetapkan sebanyak 359 orang tenaga penggiat budaya, dicapai 352 orang

penggiat budaya dari berbagai kabupaten dan kota

Kendala dalam Pencapaian Sasaran Kegiatan V dan Rekomendasinya

Pandemi covid-19 menyebabkan kegiatan penggiat budaya tahun 2020 hanya sampai pada

tahapan rekrutmen dan pembekalan bagi tenaga penggiat budaya, tidak sampai penerjunan

tenaga penggiat budaya ke masyarakat. Tidak tercapainya target penggiat budaya

diakibatkan oleh mundurnya 7 orang tenaga penggiat budaya. Dalam sistem rekrutmen

selanjutnya sebaiknya panitia seleksi dan rekrutmen, menyiapkan cadangan berdasarkan

ranking yang tepat. Fungsi penggiat budaya cadangan diadakan sebagai bentuk antisipasi

jika terdapat peserta yang telah direkrut mengundurkan diri

Page 72: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

62

Sasaran kegiatan meningkatnya tata kelola satuan kerja di lingkungan ditjen kebudayaan

merupakan indikator milik direktorat jenderal kebudayaan yang pelaksanaannya didukung

oleh belanja dukungan manajemen yang dialokasikan kepada setiap satuan kerja di

lingkungan ditjen kebudayaan. Sasaran kegiatan ini ditetapkan untuk mendukung terwujudnya

tujuan pada setiap satuan kerja yakni (1) Perbaikan skor predikat SAKIP pada satuan kerja

dalam hal ini termasuk Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyaraka Adat;

(2) Perbaikan manajemen berbasis pada akuntabilitas kinerja dan produktivitas layanan

internal satuan kerja (3) Memperkuat implementasi siklus SAKIP yang dilaksanakan oleh

satker

Indikator meningkatnya tata Kelola satuan kerja di lingkungan direktorat jenderal kebudayaan

memiliki indikator Rata-rata predikat pada setiap satker minimal BB sebagaimana telah

ditetapkan dalam renstra direktorat jenderal kebudayaan tahun 2020-2024. Ukuran

keberhasilannya dihitung dari berapa skor dan predikat SAKIP untuk masing-masing satker.

Pada tahun 2020, Direktorat Kepercayaan terahadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat,

meskipun tidak signifikan, berhasil meningkatkan skor SAKIP dari 83,19 pada tahun 2019

menjadi 83,27. Secara dua tahun berturut-turut predikat SAKIP direktorat mendapat predikat

A. Predikat A yang diperoleh pada tahun 2020 ini melalampaui target yang ditetapkan oleh

Sekretariat Direktorat Jenderal Kebudayaan. Berikut target dan pencapaian indikator dalam

renstra direktorat jenderal kebudayaan:

Sasaran Kegiatan V:

Meningkatnya Tata Kelola Satuan Kerja di Lingkungan Ditjen Kebudayaan

Indikator Kinerja V.1:

Rata-rata predikat SAKIP satker minimal BB

Page 73: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

63

Sasaran Kegatan

Indikator Kinerja

Kegiatan

Target dan Realisasi per Tahun

Meningkatnya

Tata Kelola

Satuan Kerja di

Lingkungan

Ditjen

Kebudayaan

IKK 2020 2021 2022 2023 2024

Rata-rata

predikat

SAKIP

satker

minimal BB

BB A BB - A - A - A -

Pencapaian nilai predikat SAKIP A yang diperoleh direktorat pada tahun 2020 ini tersebut

sangat didukung oleh enam komponen kegiatan yang dilaksanakan oleh Direktorat

Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan masyarakat adat yaitu:

1. Layanan Internal

Layanan internal Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat

terlaksana melalui pengadaan barang-barang belanja modal dalam bentuk pengadaan

perangkat pengolah data dan meubelair. Pengadaan yang disebutkan terakhir tersebut

berkaitan dengan proses renovasi kantor direktorat di Gedung E lantai 10

2. Penyusunan Rencana dan Program

Penyusunan rencana program direktorat dimaksudkan agar pelaksanaan kegiatan

direktorat dapat terlaksana secara terkoordinasi dengan baik. Penyusunan rencana

program Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat digunakan sebagai

dasar acuan pelaksanaan kegiatan agar tepat sasaran. Kegiatan penyusunan rencana

program dan anggaran pada tahun 2020 ini meliputi: penyusunan Rencana Kerja

Pemerintah (RKP), Penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran Kementerian/ Lembaga

(RKA-KL), serta pendukungan kegiatan kebudayaan dialog komunitas adat kampung pulo

di Garut dan FGD Mencari bentuk jejaring sosial suku Ato, Bana, Lake dan Sanak di NTT

3. Pelaksanaan Pematauan dan Evaluasi

Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program direktorat dimaksudkan agar

pelaksanaan kegiatan direktorat termonitor dengan baik. Evaluasi hasil pemantauan ini

nantinya dapat digunakan sebagai dasar pemecahan masalah yang terjadi serta acuan

bagi perencanaan program kegiatan dan anggaran agar tepat sasaran di tahun

mendatang. Pada tahun 2020 Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan

Page 74: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

64

Masyarakat Adat melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan sejumlah

bantuan pemerintah yaitu fasilitasi komunitas budaya di masyarakat dan revitalisasi desa

adat tahun 2016-2019 yang mengalami permasalahan di beberapa daerah seperti di

Sumatera Utara, Sumatera Barat, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, NTT, dan

Papua. Selain itu pelaksanaan evaluasi rutin seperti Evaluasi kegiatan Semester I,

penyusunan dokumen pendukung SAKIP, evaluasi kegiatan akhir tahun, dan penyusunan

Laporan Kinerja

4. Pelayanan Umum dan Pelayanan Rumah Tangga

Sebuah institusi atau lembaga pemerintahan akan berjalan dengan baik jika didukung

dengan berbagai faktor, salah satu faktor penting dalam menjalankan lembaga tersebut

adalah tersedianya layanan perkantoran yang mengarah pada peningkatan kualitas

pelayanan prima sebuah institusi. Dengan terlaksananya layanan ketatausahaan

diharapkan pelaksanaan tugas pokok Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan

Masyarakat Adat dapat berjalan sebagaimana mestinya terutama untuk kegiatan rutin yang

dilaksanakan setiap bulan.

5. Gaji dan Tunjangan

Layanan Perkantoran adalah suatu proses yang terdapat pada semua unit yang

dilaksanakan secara rutin dan berkala. Salah satu kegiatannya yaitu pembayaran gaji dan

tunjangan yang meliputi: belanja gaji pokok PNS, tunjangan suami/istri PNS, tunjangan

anak PNS, tunjangan struktural PNS, tunjangan beras, uang makan PNS, dan tunjangan

umum PNS. Selain gaji dan tunjangan PNS, anggaran belanja pegawai juga dialokasikan

untuk pembayaran gaji pegawai pemerintah non PNS (PPNPN)

6. Operasional dan Pemeliharaan Kantor

Operasional dan pemeliharaan perkantoran juga merupakan kegiatan rutin yang

dilaksanakan setiap bulan meliputi: belanja keperluan perkantoran, honor operasional

satauan kerja, belanja persediaan barang konsumsi, pemeliharaan peralatan dan mesin,

dan lain-lain.

B. REALISASI ANGGARAN

Guna membiayai pencapaian target kinerja tahun 2020, Direktorat Kepercayaan terhadap

Tuhan YME dan Masyarakat Adat pada awalnya sesuai dengan perjanjian kinerja

memperoleh pagu anggaran sebesar 93.183.876.000 (Sembilan Puluh Tiga Milyar Seratus

Page 75: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

65

Delapan Puluh Tiga Juta Delapan Ratus Tujuh Puluh Enam Ribu). Saat revisi DIPA yang

pertama akibat perubahan nomenklatur organisasi menjadi Direktorat Kepercayaan

terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat, terdapat perubahan tugas dan fungsi yang

menyebabkan adanya perubahan usulan komponen kegiatan baru dan output baru. Revisi

DIPA pertama tersebut juga sekaligus dilakukan bersama dengan pemotongan pagu untuk

penanganan pandemi covid-19 sehingga total anggaran menjadi 29.666.599.000. (Dua

puluh sembian milyar enam ratus enam puluh enam juta lima ratus sembilan puluh

sembilan ribu rupiah). Pada bulan Oktober tahun 2020 kembali diadakan refocusing

anggaran untuk kegiatan prioritas seperti Pekan Kebudayaan Nasional, sehingga pagu

akhir Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat adalah sebesar

27.666.599.000 (Dua puluh tujuh milyar enam ratus enam puluh enam juta lima ratus

sembilan puluh sembilan juta rupiah). Pagu anggaran tersebut dialokasikan pada tujuh

indikator kinerja kegiatan yang alokasi anggaran untuk masing-masingnya beserta

perubahannnya adalah sebagai berikut:

No Indikator Kinerja Kegiatan Anggaran Awal

Anggaran Perubahan

1 Jumlah materi pembelajaran budaya dan

penguatan karakter yang terintegrasi di sekolah 6.201.259 6.201.259

2 Jumlah perempuan pelaku budaya yang

memperoleh peningkatan kapasitas dan

sertifikasi

1.586.868 1.789.868.

3 Persentase perempuan yang terlibat dalam

kegiatan-kegiatan pelestarian dan pemajuan

budaya*

- -

4 Jumlah wilayah adat yang dikembangkan

menjadi ruang interaksi pemajuan kebudayaan 2.445.587 2.445.587

5 Jumlah komunitas adat dan penghayat

kepercayaan yang memperoleh dukungan

kelembagaan

6.459.836 4.058.836

6 Jumlah tenaga penggerak/penggiat budaya

tingkat Desa** - -

7 Rata-rata predikat SAKIP satker minimal BB 12.973.049 13.171.049

Total 29.666.599 27.666.599

Alokasi Anggaran per IKK tahun 2020 dan perubahannya (dalam 1000)

* Indikator Kinerja Kegiatan tidak menggunakan anggaran

** Pelaksanaan kegiatan menggunakan anggaran sekretariat direktorat jenderal kebudayaan

Page 76: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

66

Realisasi capaian anggaran pada tiap IKK adalah sebagai berikut:

Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Anggaran Realisasi (% pagu)

Meningkatnya jumlah materi pembelajaran budaya dan penguatan karakter yang terintegrasi di sekolah

Jumlah materi pembelajaran budaya dan penguatan karakter yang terintegrasi di sekolah

6.201.259 5.762.250,82 20,8%

Meningkatnya partisipasi perempuan dalam kegiatan-kegiatan pelestarian dan pemajuan kebudayaan

Jumlah perempuan pelaku budaya yang memperoleh peningkatan kapasitas dan sertifikasi

1.789.868. 1.680.324,29

6,1%

Persentase perempuan yang terlibat dalam kegiatan-kegiatan pelestarian dan pemajuan budaya

- -

Meningkatnya jumlah wilayah adat yang dikembangkan menjadi ruang interaksi pemajuan kebudayaan

Jumlah wilayah adat yang dikembangkan menjadi ruang interaksi pemajuan kebudayaan

2.445.587 2.274.136,99 12,8%

Jumlah komunitas adat dan penghayat kepercayaan yang memperoleh dukungan kelembagaan

4.058.836

3.536.663,99

8,2%

Page 77: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

67

Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Anggaran Realisasi (% pagu)

Meningkatnya jumlah tenaga penggerak/penggiat budaya tingkat desa

Jumlah tenaga penggerak/penggiat budaya tingkat Desa

- - -

Meningkatnya tata kelola satuan kerja di lingkungan ditjen kebudayaan

Rata-rata predikat SAKIP satker minimal BB

13.171.049 11.813.642,9 42,6%

Total 27.666.599 25.067.019,03 90,6%

Realisasi Anggaran per IKK tahun 2020 (dalam 1000)

Dari total pagu anggaran senilai Rp 27.666.599.000,- (Dua puluh tujuh milyar enam ratus

enam puluh enam juta lima ratus sembilan puluh sembilan juta rupiah) telah berhasil

dibelanjakan sebesar Rp 25.067.019.037,- (Dua puluh lima milyar enam puluh tujuh juta

sembilan belas ribu tiga puluh tujuh rupiah) atau sebesar 90,60%.

Sedangkan grafik daya serap tahun anggaran 2020 pada tujuh IKK (enam IKK program teknis

dan satu IKK dukungan manajemen) adalah sebagai berikut:

Efisiensi Anggaran

Pandemi global Covid-19 yang turut melanda bangsa ini sejak bulan Maret tahun 2020

menyebabkan hampir seluruh kegiatan mengalami pergeseran waktu. Perubahan metode

pelaksanaan kegiatan sebagai bentuk adaptasi dari mulai mewabahnya covid-19

menyebabkan banyak kegiatan diselenggarakan dengan metode daring. Pelaksanaan

kegiatan secara daring pada satu sisi menyebabkan banyaknya pengalihan belanja anggaran

Page 78: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

68

terutama belanja perjalanan dinas. Anggaran hasil efisiensi sebesar Rp 2.000.000.000,- (dua

milyar rupiah) dialihkan melalui secretariat direktorat jenderal kebudayaan untuk

melaksanakan kegiatan prioritas Direktorat Jenderal Kebudayaan tahun 2020 yaitu Pekan

Kebudayaan Nasional yang diselenggarakan secara daring pada bulan Oktober.

Bentuk efisiensi lainnya adalah pandemi telah mengubah format pelaksanaan kegiatan secara

daring sehingga banyak kegiatan-kegiatan direktorat yang diselenggarakan melalui meeting

virtual, webinar ataupun diskusi daring. Penggunaan teknologi virtual mampu mengefisienkan

perjalan dinas sehingga banyak penambahan kegiatan-kegiatan dengan format on-line.

Penambahan kegiatan secara daring inilah yang mampu mengundang banyak kalangan

masyarakat untuk mengakses informasi-informasi seputar kepercayaan terhadap Tuhan YME

dan Masyarakat Adat. Saat pemerintah menerapkan pembatasan social berskala besar, pada

tahun 2020 Direktorat KMA banyak mengadakan webinar, rapat virtual, diskusi daring yang

efektif dapat menghadirkan peserta dengan jumlah banyak.

Page 79: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

69

BAB IV

PENUTUP

Page 80: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

70

Rp27,666,599,000

Rp25,067,019,037

1 2

Capaian Kinerja Keuangan

Bab IV

Penutup

Meskipun pandemi covid-19 melanda semenjak akhir triwulan I tahun 2020, Direktorat

Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat tetap berhasil melaksanakan

keseluruhan kegiatan untuk mendukung pencapaian target Indikator Kinerja yang ditetapkan.

Berikut ulasan ringkas melalui grafis pencapian indikator kinerja dan kinerja keuangannya.

Dari hasil evaluasi kinerja tahun 2020 beberapa hal yang perlu mendapat perhatian—karena

nampaknya pada setahun atau dua tahun mendatang Indonesia masih belum mengatasi

permasalahan pandemi Covid-19 secara tuntas—antara lain:

1. Perubahan desain perencanaan pelaksanaan hampir seluruh kegiatan akibat pandemi baik

dari segi waktu, format, tempat, stakeholder dan penerima manfaat

2. Perubahan organisasi dan tata kelola melalui pemangkasan level jabatan struktural

menuntut adaptasi terhadap perubahan pola kerja baru yang mengoptimalkan jabatan

fungsional

3. Perubahan Nomenklatur dalam organisasi di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

khususnya di lingkungan Direktorat Jenderal Kebudayaan menyebabkan terlambatnya

pagu definitif dalam DIPA rev-1, sehingga sebagian besar kegiatan mengalami

keterlambatan waktu pelaksanaan karena baru bisa berjalan

4. Lokus pelaksanaan kegiatan umumnya berada di zona merah pandemi yang berdampak

pada:

a. Pelaksanaan ritual KMA yang diselenggarakan secara kolektif dalam

lingkup komunitas belum bisa diselenggarakan

b. Penundaan pelaksanaan upacara-upacara adat KMA

90,6%

Page 81: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

71

c. Kegiatan validasi data KMA yang dapat terlaksana dengan metode

observasi lapangan

d. Visitasi lapangan dengan tujuan pendokumentasian dan publikasi KMA

belum berjalan optimal

e. Kegiatan-kegiatan sertifikasi yang memprasyaratkan pertemuan tatap

muka tidak dapat dilaksanakan

Beberapa langkah-langkah antisipatif yang telah dilakukan oleh direktorat untuk mengatasi

kendala tersebut diantaranya:

1. Fokus pada pencapaian output pada RKA dan IKK pada renstra

2. Menyusun manajemen risiko pelaksanaan program dan kegiatan di tengah pandemi

3. Kolaborasi dengan CSO/NGO, komunitas-komunitas untuk menyelenggarakan kegiatan-

kegiatan lapangan serta koordinasi untuk menghire pihak ketiga dalam beberapa

pelaksanaan kegiatan

4. Penyelenggaraan kegiatan-kegiatan lapangan dilaksanakan secara selektif pada zona

atau wilayah-wilayah tertentu

5. Koordinasi yang intensif secara virtual dengan stakeholder kegiatan

6. Penyelenggaraan upacara adat seperti anggoro kasih dan satu suro secara on line serta

kegiatan lain seperti webinar dan diskusi daring

7. Penyelenggaraan upacara adat seperti anggoro kasih dan satu suro secara on line serta

kegiatan lain seperti webinar dan diskusi daring

8. Penyusunan time line pelaksanaan kegiatan melalui break down target perhari untuk bulan

November dan Desember

Langkah strategis yang dalam rangka perbaikan manajemen berbasis kinerja guna mencapai

sasaran dalam renstra antara lain:

1. Memperkuat sistem advokasi kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat

Adat secara terpadu lintas K/L dalam rangka mendukung pencapaian sasaran

kegiatan meningkatnya jumlah wilayah adat yang dikembangkan menjadi ruang

interaksi bersama pemajuan kebudayaan

2. Menyusun strategi pemberdayaan KMA pada tingkat nasional mengingat terbatasnya

anggaran, serta wilayah/tempat yang dipilih dalam pelaksanaan kegiatan dan

mendorongnya untuk diimplementasikan oleh K/L terkait dan juga pemerintah daerah

3. Menyusun strategi pengintegrasian materi pembelajaran budaya dan penguatan

karakter KMA ke dalam satuan pendidikan melalui kerja sama dengan lintas utama di

Page 82: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

72

lingkungan kemdikbud serta bagaimana skema penerapannya oleh OPD bidang

pendidikan

4. Menguatkan tata kelola organisasi guna menunjang pelaksanaan reformasi birokrasi

serta sistem kinerja organisasi yang berbasis pada akuntabilitas dalam siklus SAKIP

Page 83: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

73

LAMPIRAN

Page 84: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

74

Page 85: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

75

Lampiran 1. Perjanjian Kinerja Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan

YME & Masyarakat Adat

Page 86: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

76

Page 87: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

77

Rencana Kerja Tahunan Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat

PROGRAM SASARAN

KEGIATAN (SK) INDIKATOR

KINERJA KEGIATAN (IKK)

KODE OUTPUT/SUB

OUTPUT/KOMPONEN SATUAN VOL ANGGARAN

REVISI ANGGARAN

Target Renstra

Program Pelestarian dan Pemajuan Kebudayaan

Meningkatnya Jumlah Materi Pembelajaran Budaya dan Penguatan Karakter yang Terintegrasi di Sekolah

Jumlah Materi Pembelajaran Budaya dan Penguatan Karakter yang Terintegrasi di Sekolah

5184.016. 002

Naskah bidang Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat yang Tersusun

Materi Pelajaran

5 6,201,259 6,201,259

016.002.001 Naskah Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat yang Tersusun

100 Publikasi Tayangan Media Cetak dan Elektronik

1 2,072,887 2,086,462

101 Mimbar Kepercayaan terhadap Tuhan YME

- 1,054,094 1,054,094

016.002.002 Naskah Pendidikan Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat

100 Layanan Pendidikan Masyarakat Adat

1 356,796 356,796

Page 88: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

78

PROGRAM

SASARAN KEGIATAN (SK)

INDIKATOR KINERJA

KEGIATAN (IKK) KODE

OUTPUT/SUB OUTPUT/KOMPONEN

SATUAN VOL ANGGARAN REVISI

ANGGARAN

Target Renstra

101 Review Terminologi dalam Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat

- 351,223 528,370

102 Layanan Pendidikan Kepercayaan terhadap Tuhan YME pada Aplikasi E Raport

1 490,457 299,735

5184.003.001

Pendataan Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat

Data 2 1,875,802 1,875,802

100 Pendataan Masyarakat Adat

1 915,892 915,892

101 Validasi Data Organisasi Kepercayaan terhadap Tuhan YME

1 959,910 959,910

Meningkatnya Jumlah Lembaga Budaya yang Memperoleh Layanan Pembinaan

Perempuan Pelaku Budaya Yang Memperoleh Peningkatan Kapasitas Dan Sertifikasi

5184.xxx Orang 300 1,586,868 1,789,868

100 Peningkatan Kompetensi Penyuluh Kepercayaan terhadap Tuhan YME

50 817,289 1,025,289

Page 89: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

79

PROGRAM

SASARAN KEGIATAN (SK)

INDIKATOR KINERJA

KEGIATAN (IKK) KODE

OUTPUT/SUB OUTPUT/KOMPONEN

SATUAN VOL ANGGARAN REVISI

ANGGARAN

Target Renstra

terhadap Bahan Ajar dan Buku Teks

101

Sarasehan Pemuda Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan YME

250 769,579 764,579

Meningkatnya jumlah wilayah adat yang dikembangkan menjadi ruang interaksi pemajuan kebudayaan

Jumlah Komunitas Adat dan Penghayat Kepercayaan yang Memperoleh Dukungan Kelembagaan

Lembaga/Komunitas

25 6,459,836 4,058,836

100 Sosialisasi Peraturan Perundangan Kepercayaan terhadap Tuhan YME

1 747,736 575,925

101 Sarasehan Masyarakat Adat

4 151,990 258,990

102 Upacara Satu Suro dan Ruwatan

10 396,683 306,890

Page 90: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

80

PROGRAM

SASARAN KEGIATAN (SK)

INDIKATOR KINERJA

KEGIATAN (IKK) KODE

OUTPUT/SUB OUTPUT/KOMPONEN

SATUAN VOL ANGGARAN REVISI

ANGGARAN

Target Renstra

103 Pemberian Penghargaan Tokoh dan Organisasi Penghayat dan Masyarakat adat

- 218,990 218,990

103 Ekspresi dan Ketahanan Budaya Spiritual

10 4,944,437 2,698,041

Jumlah wilayah adat yang dikembangkan menjadi ruang interaksi pemajuan kebudayaan

Wilayah Adat

3 2,445,587

2,445,587

101 Pemberdayaan Potensi Masyarakat Adat

3 838,586 838,586

5184.005 Advokasi Kepercayaan dan Masyarakat Adat

Layanan 2

100 Advokasi Masyarakat Adat 1 212,366 232,366

101 Advokasi Kepercayaan terhadap Tuhan YME

1 994,269 974,269

5184.017.001

NSPK Bidang Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat yang Disusun

NSPK 2

Page 91: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

81

PROGRAM

SASARAN KEGIATAN (SK)

INDIKATOR KINERJA

KEGIATAN (IKK) KODE

OUTPUT/SUB OUTPUT/KOMPONEN

SATUAN VOL ANGGARAN REVISI

ANGGARAN

Target Renstra

101 Penyusunan NSPK Pembinaan Kepercayaan terhadap Tuhan YME

1 202,678 202,678

102 Penyusunan NSPK Pelaporan Tindak Persekusi dan Diskriminasi bidang Masyarakat Adat

1 197,688 197,688

5184.951 Layanan Sarana dan Prasarana Internal

Layanan 1 778,964 976,964

Meningkatnya Tata Kelola Satuan Kerja di Lingkungan Ditjen Kebudayaan

100 Pengadaan Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi

1 778,964 976,964

5184.970 Layanan Dukungan Manajemen Satker

Layanan 1 5,310,024 5,310,024

051 Penyusunan Rencana Program dan Penyusunan Rencana Anggaran

1 1,224,317 1,213,529

FGD Penyusunan Bahan Rencana dan Program

125,128 125,128

Penyusunan RKP 57,760 57,760

Koordinasi dan Sosialisasi Program Direktorat

31,085 31,085

Review Renstra 244,995 244,995

Penyusunan Renja K/L, dan RKAK/L

190,587 190,587

Page 92: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

82

PROGRAM

SASARAN KEGIATAN (SK)

INDIKATOR KINERJA

KEGIATAN (IKK) KODE

OUTPUT/SUB OUTPUT/KOMPONEN

SATUAN VOL ANGGARAN REVISI

ANGGARAN

Target Renstra

Pendukungan Kegiatan Kebudayaan

755,691 755,691

Pengelolaan Data Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat

238,235 238,235

052 Pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi

1 734,713 1,081,967

Pemantauan Kegiatan 2020 dan Banpem 2019

474,234 474,234

Penyusunan LAKIP 111,370 111,370

Evaluasi Kegiatan Semester I dan Tahunan

338,125 338,125

055 Pelayanan Umum, Pelayanan Rumah Tangga, dan Perlengkapan

1 3,350,994 3,014,528

Sosialisasi OTK, Jabfung dan Penghitungan Kinerja

240,120 240,120

Visioning Pegawai 559,840 559,840

Pembinaan Disiplin Pegawai

34,020 34,020

Penyusunan LPJ, LK, dan Rekonsiliasi SAKPA, Persediaan serta BMN

275,560 275,560

Page 93: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

83

PROGRAM

SASARAN KEGIATAN (SK)

INDIKATOR KINERJA

KEGIATAN (IKK) KODE

OUTPUT/SUB OUTPUT/KOMPONEN

SATUAN VOL ANGGARAN REVISI

ANGGARAN

Target Renstra

Pengiriman Buku Bidang Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat

302,400 302,400

Penyuluh Kepercayaan terhadap Tuhan YME

1,058,400 1,058,400

Layanan Umum/Rumah Tangga/Perlengkapan

164,000 164,000

Pengelolaan Arsip 104,874 104,874

Advokasi Kepercayaan terhadap Tuhan YME

3,600 3,600

5184.994 Layanan Perkantoran Layanan 1 6,884,061 6,884,061

Pembayaran Gaji dan Tunjangan

Layanan 4,099,935 4,099,935

Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran

Layanan 2,784,126 2,784,126

TOTAL

29,666,599

27,666,599

Page 94: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

84

Lampiran 3 Pernyataan telah direviu

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN

Kompleks Kemendikbud Gedung E Lantai 10, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta

Telepon & Faksimile (021) 5725045, 5725044 Posel

[email protected]

PERNYATAAN TELAH DIREVIU

DIREKTORAT KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YME DAN MASYARAKAT ADAT

TAHUN ANGGARAN 2020

Kami telah mereviu laporan kinerja Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan

Masyarakat Adat tahun anggaran tahun 2020 sesuai pedoman reviu atas laporan kinerja.

Substansi informasi yang dimuat dalam laporan kinerja menjadi tanggungjawab manajemen

Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat.

Reviu bertujuan untuk memberikan keyakinan terbatas laporan kinerja telah disajikan secara

akurat, andal, dan valid. Berdasarkan reviu kami, tidak terdapat kondisi atau hal-hal yang

menimbulkan perbedaan dalam meyakini keandalan informasi yang disajikan di dalam

laporan kinerja ini.

Jakarta, 27 Januari 2020

Ketua Tim Reviu Laporan Kinerja

Endah Budi Heryani, S.S., M.M

NIP. 197804162005022001

Page 95: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

85

Check list reviu Laporan Kinerja

Komponen Pernyataan Check list

Format 1. Laporan Kinerja telah menyajikan data penting unit kerja 1.√

2. Laporan Kinerja telah menyajikan informasi target kinerja 2. √

3. Laporan Kinerja telah menyajikan capaian kinerja yang

memadai

3. √

4. Telah menyajikan lampiran yang mendukung informasi

pada badan laporan

4. √

5. Telah menyajikan upaya perbaikan ke depan 5. √

6. Telah menyajikan akuntabilitas keuangan 6. √

Mekanisme

penyusunan

1. Laporan Kinerja disusun oleh unit kerja yang memiliki tugas

dan fungsi menyusun Laporan Kinerja

1. √

2. √

3. √

4. √

5. √

6. √

7. √

2. Informasi yang disampaikan dalam Laporan Kinerja telah

didukung dengan data yang memadai

3. Telah terdapat mekanisme penyampaian data dan informasi

dari unit kerja ke unit penyusun Laporan Kinerja

4. Telah ditetapkan penanggungjawab pengumpulan

data/informasi dari setiap unit kerja

5. Analisis dalam Laporan Kinerja telah diketahui oleh unit

kerja terkait

6. Data/informasi yang disampaikan dalam Laporan Kinerja

telah diyakini keandalannya

7. Laporan Kinerja bulanan merupakan gabungan partisipasi

dari dibawahnya

Substansi 1. Tujuan/sasaran dalam Laporan Kinerja telah sesuai dengan

tujuan/sasaran dalam perjanjian kinerja

1. √

2. √ 2. Tujuan/sasaran dalam Laporan Kinerja telah selaras

dengan rencana stategis

Page 96: Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat …

86

3. Jika butir 1 dan 2 jawabannya tidak, maka terdapat

penjelasan yang memadai

3. √

4. √

5. √

6. √

7. √

8. √

9. √

4. Tujuan/sasaran dalam Laporan Kinerja telah sesuai dengan

tujuan/sasaran dalam indikator kinerja

5. Tujuan/sasaran dalam Laporan Kinerja telah sesuai dengan

tujuan/sasaran dalam indikator kinerja utama

6. Jika butir 4 dan 5 jawabannya tidak, maka terdapat

penjelasan yang memadai

7. Telah terdapat perbandingan data kinerja dengan tahun

lalu, standar nasional dan sebagainya yang bermanfaat

8. IKU dan IK telah cukup mengukur tujuan/sasaran

9. Jika butir 8 jawabannya tidak, maka terdapat penjelasan