direktorat jenderal pengendalian penyakit dan penyehatan...
TRANSCRIPT
1
BTKLPP Kelas I Makassar
Ditjen PP dan PL—Kementerian Kesehatan RI
Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (DITJEN PP PL) Kementerian Kesehatan RI
BTKLPP Kelas I Makassar Tahun 2015
1
BTKLPP Kelas I Makassar
Ditjen PP dan PL—Kementerian Kesehatan RI
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah Subhanahu wa ta’ala karena atas berkat
rahmat dan hidayahnya sehingga laporan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Balai Teknik Kesehatan
Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Kelas I Makassar Tahun Anggaran 2015
dibuat sebagai salah satu wujud pertanggungjawaban atas keberhasilan / kegagalan pencapaian
Sasaran Strategis yang dibebankan kepada BTKLPP Kelas I Makassar. LAKIP ini disusun sesuai
dengan peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah, dan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kiner-
ja Instansi Pemerintah.
Laporan akuntabilitas ini juga berperan sebagai alat kendali, alat penilai kualitas kinerja,
dan sebagai wujud transparansi pelaksanaan tugas dan fungsi dalam terwujudnya tata kelola
kepemerintahan yang baik (good governance).
Kami sampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pegawai yang ada di BTKLPP Kelas I
Makassar atas kerja sama yang baik dalam penyusunan LAKIP Tahun Anggaran 2015. Sangat
disadari bahwa laporan ini masih memiliki banyak kekurangan dan kelemahan, namun
diharapkan laporan ini dapat menjadi bahan masukan bagi pemangku kepentingan dan umpan
balik bagi jajaran Kementerian Kesehatan untuk meningkatkan kinerja masing-masing satuan
unit kerja dimasa yang akan datang, khususnya untuk tahun 2015.
Makassar, Desember 2015
Kepala BTKLPP Kelas I Makassar
dr. H. Sukiman, M.Kes NIP 196005271990031003
KATA PENGANTAR
2
BTKLPP Kelas I Makassar
Ditjen PP dan PL—Kementerian Kesehatan RI
DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................................. 1 Daftar Isi .......................................................................................................... 2 Daftar Tabel ..................................................................................................... 3 Daftar Grafik ................................................................................................... 4 BAB I. PENDAHULUAN
Latar Belakang ................................................................................................................... 5
Kedudukan, Tugas, Fungsi, dan Organisasi ...................................................................... 6
Sistematika Penulisan ........................................................................................................ 8
BAB II. PERENCANAAN KINERJA
Rencana Aksi Kegiatan ...................................................................................................... 9
Perjanjian Kinerja ............................................................................................................. 13
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
Pengukuran Capaian Indikator Kinerja Tahun 2015 ........................................................ 14
Analisis Deskriptif Capaian Indikator Kinerja Tahun 2015 ............................................... 15
Kinerja Keuangan Tahun 2015 ......................................................................................... 27
BAB IV. PENUTUP
LAMPIRAN – LAMPIRAN
Lampiran 1. Perjanjian Kinerja Tahun 2015
Lampiran 2. Matrik Rencana Kinerja BTKLPP Kelas I Makassar Tahun 2015 – 2019
Lampiran 3. Matrik Prakiraan Anggaran Maju BTKLPP Kelas I Makassar Tahun 2015 – 2019
Lampiran 4. Capaian Indikator Kinerja Ke 1
Lampiran 5. Capaian Indikator Kinerja Ke 2
Lampiran 6. Capaian Indikator Kinerja Ke 3
Lampiran 7. Capaian Indikator Kinerja Ke 5
Lampiran 8. Capaian Indikator Kinerja Ke 6
Halaman
3
BTKLPP Kelas I Makassar
Ditjen PP dan PL—Kementerian Kesehatan RI
1. Penetapan Kinerja BTKLPP Kelas I Makassar Tahun 2015 13
2. Capaian Indikator Kinerja Tahun 2015 di Lingkungan BTKLPP Kelas I
Makassar
14
3. Jenis Pengujian Sampel 20
4. Realisasi Anggaran Kegiatan 27
Daftar TabeL
Halaman
4
BTKLPP Kelas I Makassar
Ditjen PP dan PL—Kementerian Kesehatan RI
Grafik 1. Capaian Indikator Kinerja Tahun 2015 di Lingkungan BTKLPP Ke-
las I Makassar
16
Grafik 2. Capaian Indikator Jumlah kegiatan surveilans atau kajian faktor
risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan berbasis Laboratorium
18
Grafik 3. Capaian Indikator Jumlah advokasi atau jejaring kemitraan survei-
lans faktor risiko penyakit atau penyehatan lingkungan atau pen-
guatan laboratorium
19
Grafik 4. Capaian Indikator Jumlah pengujian laboratorium dan kalibrasi 21
Grafik 5. Capaian Indikator Jumlah model atau TTG Bidang PP dan PL yang
dihasilkan.
22
Grafik 6. Capaian Indikator Jumlah SDM terlatih bidang PP dan PL 23
Grafik 7. Capaian Indikator Persentase kelengkapan dokumen perencanaan /
laporan / pengelolaan keuangan/ kepegawaian / BMN
24
Grafik 8. Capaian Indikator Persentase ketepatan waktu pengiriman laporan
pengelolaan keuangan / kepegawaian / BMN
25
Grafik 9. Capaian Indikator Perangkat pengolah data komunikasi, informasi
dan peralatan fasilitas perkantoran
26
Grafik 10 Realisasi Anggaran Tahun 2015 28
Daftar Grafik
Halaman
5
BTKLPP Kelas I Makassar
Ditjen PP dan PL—Kementerian Kesehatan RI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang A. Latar Belakang A. Latar Belakang
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah salah satu komponen dalam Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang dirancang untuk mencapai tujuan mana-
jemen kinerja yaitu perencanaan, penetapan kinerja dan pengukuran kinerja, pengumpulan data,
pengklasifikasian, pengikhtisaran dan pelaporan kinerja pada instansi pemerintah, dalam rangka
pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja instansi pemerintah.
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang disusun
berdasarkan pada Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah adalah salah satu rangkaian kegiatan yang harus dilakukan setiap tahun
dan merupakan salah satu bentuk manifestasi dari evaluasi semua rangkaian kegiatan yang telah
dilakukan selama satu tahun anggaran. Kesemuanya harus terangkum dalam Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), selain sebagai bahan evaluasi dari rangkaian program yang
telah dicanangkan pada awal tahun anggaran juga sebagai bahan pijakan dalam menyusun langkah-
langkah pada tahun berikutnya.
Perbaikan governance dan sistem manajemen merupakan agenda penting dalam reformasi
pemerintahan yang sedang dijalankan oleh pemerintah. Sistem manajemen pemerintahan yang
berfokus pada peningkatan akuntabilitas dan sekaligus peningkatan kinerja berorientasi pada hasil
(outcome) dikenal sebagai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).
Sejalan dengan terwujudnya good governance “Tata Kelola Pemerintahan yang Baik” dan
result oriented government “pemerintah yang berorientasi pada output/outcome”, maka Instansi
Pemerintah berkewajiban melaporkan dan menjelaskan keberhasilan atau kegagalan yang disebabkan
dari segala kebijakan atau keputusan yang dibuat melalui penerapan mekanisme pertanggungjawaban
yang tepat, jelas, dan terukur sebagai konsekuensi dari kewenangan yang diterimanya.
Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Kelas I Ma-
kassar merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia sesuai Peraturan Menteri
6
BTKLPP Kelas I Makassar
Ditjen PP dan PL—Kementerian Kesehatan RI
Kesehatan Nomor 2349/Menkes/Per/XI/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis dibidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit.
Laporan Kinerja BTKLPP Kelas I Makassar disusun dan dilaporkan kepada Direktorat Jen-
deral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan sebagai bentuk pertanggungjawaban
pelaksanaan program BTKLPP Kelas I Makassar tahun 2015 dalam mencapai sasaran / tujuan
program yang berasaskan akuntabilitas dan berorientasi pada pencapaian kinerja outcome atau
sekurang-kurangnya kinerja output. Program kerja yang dilaksanakan ini terdapat dalam dokumen
penetapan kinerja BTKLPP Kelas I Makassar tahun 2015 pada awal tahun. Pada dokumen penetapan
kinerja ini telah ditetapkan target dari beberapa indikator kinerja program Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan.
B. Kedudukan , Tugas, Fungsi dan Oganisasi
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2349/MENKES/PER/
XI/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Bidang Teknik Kesehatan Ling-
kungan dan Pengendalian Penyakit, BTKLPP Kelas I mempunyai tugas melaksanakan surveilans
epidemiologi, kajian dan penapisan teknologi, laboratorium rujukan, kendali mutu, kalibrasi, pendidi-
kan dan pelatihan, pengembangan model dan teknologi tepat guna, kewaspadaan dini, dan penanggu-
langan Kejadian Luar Biasa (KLB) di bidang pengendalian penyakit dan kesehatan lingkungan serta
kesehatan matra.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, BTKLPP Kelas I Makassar menyelenggarakan fungsi
sebagai berikut :
1. pelaksanaan surveilans epidemiologi;
2. pelaksanaan analisis dampak kesehatan lingkungan (ADKL);
3. pelaksanaan laboratorium rujukan;
4. pelaksanaan pengembangan model dan teknologi tepat guna;
5. pelaksanaan uji kendali mutu dan kalibrasi;
6. pelaksanaan penilaian dan respon cepat, kewaspadaan dini, dan penanggulangan KLB/wabah
dan bencana;
7. pelaksanaan surveilans faktor risiko penyakit tidak menular;
8. pelaksanaan pendidikan dan pelatihan;
9. pelaksanaan kajian dan pengembangan teknologi pengendalian penyakit, kesehatan ling-
kungan, dan kesehatan matra; dan
10. pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan BTKLPP Kelas I Makassar.
7
BTKLPP Kelas I Makassar
Ditjen PP dan PL—Kementerian Kesehatan RI
Untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi tersebut, BTKLPP Kelas I Makassar
mempunyai Struktur Organisasi sebagai berikut :
Instalasi 1. Pelayanan Teknik, TeknoLogi Informasi 2. Lab Fisika, Kimia Air, Padat, B3 dan Media
Reagensia 3. Lab Fisika, Kimia, Gas dan Radiasi 4. Lab Biologi, Biomarker dan KLinis 5. Lab PengendaLian Mutu Pengujian dan
Kalibrasi, PTTG, Sarana dan Prasarana 6. Kesehatan Matra 7. Pendidikan dan Pelatihan Pengendalian
Penyakit Menular Unggulan Kusta
Jabatan
Kepala dr. H. Sukiman, M.Kes
NIP 196005271990031003
Ka. Sub Bagian Tata Usaha
Dr. Ernawaty, S.Si, M.Si
NIP 197911202002122001
Ka. Sie
Surveilans Epidemiologi dr. Trisnawaty
NIP 197309302001122004
Ka. Sie Pengembangan
dan Teknologi Laboratorium Tabita Mintu,SKM, M.Kes
NIP 197201191998032001
Ka. Sie Analisis
Dampak Kesehatan Lingkungan Amran, SKM, M.Kes
NIP 196510181988031002
8
BTKLPP Kelas I Makassar
Ditjen PP dan PL—Kementerian Kesehatan RI
C. Sistematika PenulisanC. Sistematika PenulisanC. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan Laporan Kinerja BTKLPP Kelas I Makassar terdiri dari :
1. Kata Pengantar
2. Daftar Isi
3. BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang organisasi secara umum, dengan penekanan pada aspek strategis or-
ganisasi serta permasalahan utama yang sedang dihadapi organisasi.
4. BAB II PERENCANAAN KINERJA
Bab ini menjelaskan tentang ringkasan / ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang bersangkutan.
5. BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
Pada bagian ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strate-
gis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi. Analisis pencapaian kinerja dida-
lamnya menjelaskan perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini, perbandingan anta-
ra realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir,
perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang ter-
dapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi, analisis penyebab keberhasilan / kegagalan
atau peningkatan/ penurunan kinerja serta solusi alternatif yang telah dilakukan, analisis atas
efisiensi penggunaan sumber daya, dan analisis program / kegiatan yang menunjang keberhasilan
ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.
Bagian ini juga menguraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah digunakan untuk
mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja.
6. BAB IV PENUTUP
Mengemukakan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah dimasa mendatang
yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya.
7. LAMPIRAN – LAMPIRAN
Perjanjian Kinerja Tahun 2015
Matrik Rencana Kinerja BTKLPP Kelas I Makassar Tahun 2015 – 2019
Matrik Prakiraan Anggaran Maju BTKLPP Kelas I Makassar Tahun 2015 – 2019
Capaian Indikator-Indikator Kinerja BTKLPP Kelas I Makassar Tahun 2015
9
BTKLPP Kelas I Makassar
Ditjen PP dan PL—Kementerian Kesehatan RI
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
A. Rencana Aksi Kegiatan (RAK) 2015 – 2019
Perencanaan Kinerja merupakan komitmen bersama dalam menetapkan kinerja dengan
tahapan-tahapan yang terencana dan terprogram secara sistematis melalui penataan, penertiban,
perbaikan pengkajian, pengelolaan terhadap sistem kebijakan dan peraturan perundang-undangan
untuk mencapai efektivas dan efesiensi.
Perencanaan Kinerja merupakan proses penetapan kinerja tahunan dan indikator kinerja
berdasarkan program, kebijakan, dan sasaran yang telah ditetapkan dalam sasaran strategis. Rencana
Kinerja BTKLPP Kelas I Makassar ditetapkan berdasarkan kepada Rencana Aksi Kegiatan 2015 –
2019 yang mengacu pada Rencana Strategis Kementerian Kesehatan RI 2015 – 2019. Dalam rencana
kinerja BTKLPP Kelas I Makassar 2015, telah disusun Indikator Kinerja Utama dan target masing-
masing indikator untuk mencapai sasaran strategis organisasi.
Penetapan Kinerja merupakan tekad dan janji rencana kinerja tahunan yang akan dicapai anta-
ra pimpinan instansi pemerintah / unit kerja yang menerima tanggung jawab dengan pihak yang mem-
beri tanggung jawab. Dengan demikian, penetapan kinerja ini merupakan suatu janji kinerja yang
akan diwujudkan oleh seorang pejabat penerima amanah kepada atasan langsungnya.
Pernyataan penetapan kinerja merupakan suatu pernyataan kesanggupan dari pimpinan
instansi / unit kerja penerima amanah kepada atasan langsungnya untuk mewujudkan suatu target
kinerja tertentu.
RAK merupakan penjabaran dari Rencana Aksi Program (RAP) Direktorat Jenderal Pengen-
dalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan yang dapat dijadikan pedoman dalam penyusunan
rencana anggaran/kegiatan tahun 2015 – 2019.
Rencana Aksi Kegiatan (RAK) 2015 - 2019 berisi tentang sasaran, strategi pencapaian output,
indikator kegiatan dan target yang dilaksanakan setiap tahunnya yang merupakan pedoman dalam
menyelenggarakan pembangunan kesehatan khususnya dalam mencapai program Direktorat Jenderal
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan 5 (lima) tahun ke depan.
Dalam Rencana Aksi Kegiatan (RAK) BTKLPP Kelas I Makassar terdapat penjabaran visi,
misi, tujuan dan sasaran serta arah kebijakan dan strategi yang akan dijalankan BTKLPP Kelas I Ma-
kassar selama 5 (lima) tahun kedepan untuk mencapai target kinerja tahun 2015 – 2019.
10
BTKLPP Kelas I Makassar
Ditjen PP dan PL—Kementerian Kesehatan RI
Visi dan Misi BTKLPP Kelas I Makassar dalam Rencana Aksi Kegiatan tahun 2015 – 2019 mendukung Visi
Pemerintah yaitu: “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian ber-
landaskan Gotong Royong”.
Untuk mewujudkan visi tersebut, akan dilakukan 9 (sembilan) agenda prioritas yang disebut
Nawa Cita, yaitu:
1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman
pada seluruh warga negara;
2. Membuat pemerintahan tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih,
efektif, demokratis, dan terpercaya;
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam
kerangka negara kesatuan;
4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas
korupsi, bermartabat dan terpercaya;
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia;
6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional sehingga Bangsa Indo-
nesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya;
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi do-
mestik;
8. Melakukan revolusi karakter bangsa; dan
9. Memperteguh ke-Bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.
“Meningkatnya penanggulangan penyakit dan kesehatan lingkungan berbasis laboratorium.”
Pokok-pokok kegiatan BTKLPP Kelas I Makassar:
1. Peningkatan surveilans Epidemiologi, dan Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan.
2. Peningkatan Pengembangan Teknologi Laboratorium.
3. Peningkatan dukungan administrasi dan manajemen.
Sasaran Strategis
11
BTKLPP Kelas I Makassar
Ditjen PP dan PL—Kementerian Kesehatan RI
Adapun indikator kinerja kegiatannya, yaitu:
1. Jumlah respon Signal SKD dan KLB, Bencana, wabah dan kondisi matra lain.
2. Jumlah kegiatan surveilans atau kajian faktor risiko penyakit dan penyehatan lingkungan
berbasis laboratorium.
3. Jumlah advokasi atau jejaring kemitraan surveilans faktor risiko penyakit atau penyehatan
lingkungan atau penguatan laboratorium.
4. Jumlah pengujian laboratorium dan kalibrasi.
5. Jumlah model dan Teknologi Tepat Guna bidang PP dan PL yang dihasilkan.
6. Jumlah SDM terlatih bidang PP dan PL.
7. Persentase kelengkapan dokumen perencanaan/ laporan/ pengelolaan keuangan/ kepegawaian/
BMN.
8. Persentase ketepatan waktu pengiriman laporan pengelolaan keuangan/ kepegawaian/ BMN.
9. Perangkat pengolah data komunikasi, informasi dan peralatan fasilitas perkantoran.
Pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan dalam lingkup tugas dan fungsi B/BTKLPP
yang merupakan bagian integral dari Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
secara nasional dalam periode 2015 – 2019 diarahkan untuk memantapkan peran BBTKLPP dalam
penyelenggaraan PP dan PL berbasis laboratorium dengan fokus peningkatan kinerja surveilans
epidemiologi, kemampuan analisis dampak kesehatan lingkungan dan pengembangan teknologi
laboratorium.
Kegiatan peningkatan kinerja surveilans epidemiologi dilaksanakan dengan mengutamakan
identifikasi faktor risiko penyakit potensial wabah, penyakit baru, penyakit menular endemik dan
penyakit tidak menular prioritas melalui pemetaan wilayah atau kawasan, kajian pola penyebaran, dan
pengujian virulensi, potensi, kerentanan dan resistensi maupun kajian terhadap biomonik vektor dan
binatang penular penyakit. Di samping itu juga dilakukan peningkatan kemampuan kewaspadaan dini
dan respon terhadap KLB/ wabah, kejadian bencana, maupun penanggulangan dan upaya-upaya
pencegahan seperti desinfeksi, dekontaminasi, dan desinseksi serta pengembangan teknologi tepat guna.
Arah Kebijakan dan Strategi
12
BTKLPP Kelas I Makassar
Ditjen PP dan PL—Kementerian Kesehatan RI
Kegiatan peningkatan kemampuan analisis dampak kesehatan lingkungan dilaksanakan dengan
mengutamakan kajian terhadap rencana pembangunan kawasan atau evaluasi terhadap dampak
pembangunan, daerah rawan bencana, rawan pencemaran lingkungan maupun kawasan endemic
penyakit tertentu melalui analisis faktor risiko potensial, luas area persebaran dampak dan populasi
terancam. Dalam kegiatan analisis dampak kesehatan lingkungan ini, di samping untuk memberikan
masukan pertimbangan upaya pengendalian faktor risiko penyakit juga dimaksudkan untuk memberikan
masukan dalam pengelolaan lingkungan hidup suatu wilayah berkenaan dengan kualitas media
lingkungan dan potensi timbulnya pencemaran lingkungan.
Kegiatan peningkatan kinerja pengembangan teknologi laboratorium dilaksanakan dengan
mengutamakan dukungan laboratorium terhadap media lingkungan sebagai faktor risiko potensial
penyakit, gangguan kesehatan, maupun pencemaran lingkungan yang berdampak terhadap kesehatan.
Disamping itu juga ditingkatkan peran sebagai laboratorium rujukan, bimbingan teknis dan
pendampingan, uji kendali mutu dan kalibrasi serta kemampuan rancang bangun model dan teknologi
tepat guna sebagai dan tindak lanjut pemecahan masalah pengendalian risiko potensial penyakit maupun
gangguan kesehatan lainnya. Selain mendukung upaya pengendalian penyakit dan penyehatan
lingkungan, kinerja pengembangan teknologi laboratorium juga berperan dalam pemberian layanan
publik dalam mengidentifikasi dan analisis berdasarkan uji laboratorium serta memberikan rekomendasi
tindak lanjutnya.
Selain itu guna memberikan dukungan terhadap kinerja diatas, dilakukan peningkatan kualitas
manajemen yang mencakup pembiayaan, sumber daya manusia, pemenuhan peralatan essensial dan
sarana penunjang operasional serta jaringan informasi yang komunikatif melalui peningkatan kualitas
perencanaan dan penetapan akuntanbilitas kinerja, penyiapan prosedur kerja, peningkatan tata hubungan
kerja, ketersediaan logistik serta dukungan administrasi ketatausahaan, urusan umum dan rumah tangga
serta peningkatan administrasi kepegawaian.
Untuk mencapai target indikator kegiatan yang telah ditetapkan dalam Dokumen Perjanjian
Kinerja Tahun 2015, berikut beberapa strategi yang akan dilaksanakan oleh BTKLPP Kelas I Makassar:
1. Persentase signal kewaspadaan dini yang direspon sebesar 90%.
2. Persentase upaya pengendalian faktor risiko pada wilayah dengan kondisi matra sebesar 100%.
3. Persentase respon KLB, bencana di wilayah layanan sebesar 100%.
4. Persentase teknologi tepat guna penunjang kegiatan surveilans, dan pengendalian faktor risiko
penyakit, serta pada kesehatan matra yang meningkat 50% dari jumlah TTG tahun sebelumnya.
5. Persentase kajian/ rekomendasi surveilans dan pengendalian faktor risiko penyakit dan
penyehatan lingkungan berbasis laboratorium.
13
BTKLPP Kelas I Makassar
Ditjen PP dan PL—Kementerian Kesehatan RI
B. B. B. Perjanjian KinerjaPerjanjian KinerjaPerjanjian Kinerja
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
Meningkatnya kinerja Surveilans Epidemiologi dan Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan
Jumlah respon signal SKD dan KLB, bencana, wabah dan kondisi matra lain
20 Laporan
Jumlah kegiatan surveilans atau kajian faktor risiko penya-kit dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium
150 Laporan
Jumlah advokasi atau jejaring kemitraan surveilans faktor risiko penyakit atau penyehatan lingkungan atau pen-guatan laboratorium
150 keg/Lap
Meningkatnya Kinerja Pengembangan Teknologi dan Laboratorium
Jumlah pengujian laboratorium dan kalibrasi 2300 sampel
Jumlah model atau teknologi tepat guna bidang PP dan PL yang dihasilkan
4 Jenis
Dukungan Administrasi dan Manajemen
Jumlah SDM terlatih bidang PP dan PL 200 orang
Persentase kelengkapan dokumen perencanaan / laporan / pengelolaan keuangan / kepegawaian / BMN
100%
Persentase ketetapan waktu pengiriman laporan pengel-olaan keuangan / kepegawaian / BMN
100%
Perangkat pengolah data komunikasi, informasi, dan peralatan fasilitas perkantoran
5 Set
Jumlah anggaran program BTKLPP Kelas I Makassar Tahun 2015 adalah Rp10.871.053.000,-
(Sepuluh Milyar Delapan Ratus Tujuh Puluh Satu Juta Lima Puluh Tiga Ribu Rupiah).
Perjanjian Kinerja atau Penetapan Kinerja BTKLPP Kelas I Makassar merupakan dokumen
pernyataan kinerja/ perjanjian kinerja Kepala BTKLPP Kelas I Makassar kepada Direktur Jenderal
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan untuk mewujudkan target
kinerja sasaran BTKLPP Kelas I Makassar Tahun 2015.
Perjanjian Kinerja BTKLPP Kelas I Makassar disusun berdasarkan indikator kegiatan yang telah
ditetapkan pada dokumen Rencana Aksi Kegiatan (RAK). Target dari Indikator kinerja sasaran pro-
gram yang ingin dicapai BTKLPP Kelas I Makassar tahun 2015 adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Penetapan Kinerja BTKLPP Kelas I Makassar Tahun 2015
14
BTKLPP Kelas I Makassar
Ditjen PP dan PL—Kementerian Kesehatan RI
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. Pengukuran Capaian Indikator Kinerja Tahun 2015
Indikator kegiatan merupakan acuan ukuran kinerja yang akan digunakan oleh BTKPP Kelas I
Makassar dalam rangka menetapkan rencana kerja dan anggaran, menyusun dokumen penetapan kiner-
ja, menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja serta melakukan evaluasi pencapaian kinerja di Ling-
kungan BTKLPP Kelas I Makassar.
Mengingat pentingnya penetapan indikator kinerja bagi masing-masing unit organisasi,
Kementerian Kesehatan melalui Peraturan Menteri Kesehatan tentang Penetapan Indikator Kinerja Uta-
ma di lingkungan Kementerian Kesehatan yang dalam hal ini Rencana Aksi Program Direktorat Jen-
deral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan menetapkan 3(tiga) sasaran kegiatan melalui
penetapan Rencana Aksi Kegiatan (RAK) BTKLPP Kelas I Makassar.
Ketiga sasaran kegiatan tersebut adalah :
1. Meningkatnya Kinerja Surveilans Epidemiologi dan Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan
2. Meningkatnya Kinerja Pengembangan Teknologi Laboratorium
3. Meningkatnya Dukungan Adminisnitrasi dan Manajemen
Tabel 2. Capaian Indikator Kinerja Tahun 2015 di Lingkungan BTKLPP Kelas I Makassar
No Indikator Kegiatan Target Realisasi Ket
1
Jumlah respon signal SKD dan
KLB, Bencana, Wabah, dan kondisi
matra lain.
20
Respon/kej
25
Respon/Kej 125%
2
Jumlah KegiatanSurveilans atau
Kajian Faktor Risiko Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan berbasis
Laboratorium
150 Laporan/Keg 158 Laporan/Keg 105,3%
3
Jumlah advokasi atau jejaring
kemitraan surveilans faktor risiko
penyakit atau penyehatan ling-
kungan atau penguatan laboratori-
um
150 keg/Lap 117 Keg/Lap 78%
4 Jumlah pengujian laboratorium
dan kalibrasi 2300 sampel 6409 sampel 278,65%
15
BTKLPP Kelas I Makassar
Ditjen PP dan PL—Kementerian Kesehatan RI
5 Jumlah model atau teknologi tepat guna bidang PP dan PL yang dihasilkan 4 jenis 3 jenis 75%
6 Jumlah SDM terlatih bidang PP dan PL 200 orang 208 orang 104%
7 Persentase kelengkapan dokumen perencanaan/ laporan/ pengelolaan keuangan/ kepegawaian / BMN
100 % 100 % 100 %
8 Persentase ketepatan waktu pengiriman laporan pengelolaan keuangan/ kepegawaian/ BMN
100 % 100 % 100 %
9 Perangkat pengolah data komunikasi, informa-si, dan peralatan fasilitas perkantoran 5 Set 5 Set 100 %
B. Analisis Deskriptif Capaian Indikator Kinerja Tahun 2015
Analisis deskriptif terhadap Indikator Kinerja BTKLPP Kelas I Makassar untuk setiap indikator
kinerja telah ditetapkan dalam Rencana Aksi Kegiatan dan Perjanjian Kinerja yang berorientasi pada
percepatan pelaksanaan reformasi birokrasi di daerah yang difokuskan pada agenda program
percepatan reformasi birokrasi bidang Pengendalian Penyakit.
Indikator Kinerja ke-1
Jumlah Respon Signal SKD dan KLB, Bencana, Wabah, dan Kondisi Matra Lain.
Defenisi Operasional : Jumlah fasilitasi respon signal SKD dan KLB, bencana, wabah, kondisi
matra kurang dari 24 jam dan lainnya yang dilaksanakan dalam 1 tahun.
Indikator jumlah respon signal SKD dan KLB, bencana, wabah, dan kondisi matra lainnya pada
tahun 2015 melebihi target yang diharapkan. Dari target 20 laporan yang dihasilkan, capaian yang
dihasilkan sebanyak 25 laporan sehingga persentase pencapaiannya 125%. Capaian 25 laporan terse-
but dapat dilihat pada Lampiran 4.
16
BTKLPP Kelas I Makassar
Ditjen PP dan PL—Kementerian Kesehatan RI
Grafik 1. Capaian indikator jumlah respon signal SKD dan KLB, bencana, wabah, dan kon-disi matra lain.
Capaian indikator pada tahun 2014 (13%) mencapai 11 kegiatan/laporan dari target 88 kegiatan/
laporan. Hal ini dikarenakan, laboratorium BTKLPP Kelas I Makassar mengalami moratorium
sehingga tidak dapat melakukan pemeriksaan laboratorium yang mengakibatkan penanganan kasus
KLB (laporan W1) kurang. Jika dibandingkan dengan capaian indikator di tahun 2015 (25 laporan)
melebihi dari target (20 laporan) kenaikan persentase menjadi 125%.
Walaupun pencapaian target jumlah laporan telah tercapai dan bahkan melewati target namun masih
terdapat beberapa kendala / hambatan, yaitu:
1) Terkadang belum bisa melakukan pemeriksaan karena kualitas SDM yang terbatas (belum
terlatih).
2) Sarana dan prasarana laboratorium yang belum mendukung seluruh jenis pemeriksaan.
88
20
11
25
13
125
0
20
40
60
80
100
120
140
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
2014 2015P
ers
en
tase
(%)
Jum
lah
(Ke
giat
an/L
apo
ran
)
Tahun
Target
Capaian
%
17
BTKLPP Kelas I Makassar
Ditjen PP dan PL—Kementerian Kesehatan RI
Indikator Kinerja ke-2
Jumlah Kegiatan Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Laboratorium. Defenisi Operasional : Jumlah laporan hasil kegiatan surveilans atau kajian faktor risiko kesehatan
yang berbasis laboratorium baik analisis dampak kesehatan lingkungan, surveilans epidemiologi, kajian
pengembangan pengujian dan kendali mutu laboratorium dalam 1 tahun.
Indikator Jumlah kegiatan surveilans atau kajian faktor risiko penyakit dan penyehatan lingkungan
berbasis laboratorium pada tahun 2015 melebihi target yang diharapkan. Dari target 150 laporan,
capaian dihasilkan sebanyak 158 laporan sehingga persentase pencapaiannya 105,3%. Capaian tersebut
dapat dilihat pada Lampiran 5.
Walaupun pencapaian target jumlah laporan telah tercapai dan bahkan melewati target, akan tetapi
ada kendala / hambatan yang dihadapi, yaitu:
1) Terbatasnya dukungan teknologi laboratorium khususnya pengembangan Lab Virologi dan Im-
munologi.
2) Kurangnya kerjasama lintas sektor dan program dalam menunjang pelaksanaan kegiatan terma-
suk dengan institusi pendidikan.
3) Kurangnya jumlah tenaga surveilans.
4) Kurangnya peluang bagi staf surveilans untuk pemutakhiran ilmu dalam bentuk seminar/ per-
temuan epidemiologi.
5) Terbatasnya referensi dalam penyusunan laporan kegiatan.
6) Efisiensi anggaran perjalanan dinas yang mengakibatkan koordinasi dilapangan tidak maksimal.
7) Terbatasnya peralatan di laboratorium khususnya pada pengujian pestisida, merkuri dan kimia
makanan.
18
BTKLPP Kelas I Makassar
Ditjen PP dan PL—Kementerian Kesehatan RI
Grafik 2. Capaian indikator jumlah kegiatan surveilans atau kajian faktor risiko penyakit dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium.
Pada tahun 2014, angka capaian jumlah pengamatan faktor risiko penyakit potensial wabah,
penyakit menular pada wilayah layanan sebesar 52 kajian/laporan dan jumlah kajian dan evaluasi
pengendalian penyakit dan faktor risiko sebesar 18 kajian/laporan atau sama dengan 70 kajian/laporan
dari target 82 kajian/laporan. Adapun pencapaian indikator jumlah kegiatan surveilans atau kajian
faktor risiko penyakit dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium tahun 2015 sebesar 158
kajian/laporan atau sama dengan 105% dari target 150 kajian/laporan.
82
150
70
158
85
105
0
20
40
60
80
100
120
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
2014 2015
Pe
rse
nta
se (%
)
Jum
lah
(Kaj
ian
/Lap
ora
n)
Tahun
Target
Capaian
%
19
BTKLPP Kelas I Makassar
Ditjen PP dan PL—Kementerian Kesehatan RI
Indikator Kinerja ke-3
Jumlah Advokasi atau Jejaring Kemitraan Surveilans Faktor Risiko Penyakit/ Penyehatan Lingkungan/ Peguatan Laboratorium.
Defenisi Operasional : Jumlah kegiatan (kali) pertemuan teknis yang dihadiri dan atau diseleng-
garakan oleh unit pelaksana teknis dalam rangka penyusunan materi suatu kebijakan, peraturan
perundangan, pedoman, standar, baku mutu, kriteria atau kegiatan yang relevan.
Indikator jumlah advokasi atau jejaring kemitraan surveilans faktor risiko penyakit atau
penyehatan lingkungan atau penguatan laboratorium pada tahun 2015 belum mencapai target yang
diharapkan. Dari target 150 kegiatan/laporan yang dihasilkan, capaian hanya 117 kegiatan/laporan
sehingga persentase pencapaiannya 78%. Capaian tersebut dapat dilihat pada Lampiran 6.
Terdapat Kendala/ hambatan dalam pelaksanaan kegiatan, yaitu dalam hal penyusunan media
informasi, kurangnya dukungan baik dalam hal kemampuan sumber daya manusia, kontribusi jurnal
ataupun teknis, cetak dan distribusi.
Grafik 3. Capaian Indikator Jumlah advokasi atau jejaring kemitraan surveilans faktor risiko penyakit atau penyehatan lingkungan atau penguatan laboratorium
Pada tahun 2014, angka capaian jumlah kegiatan jejaring kerja surveilans epidemiologi di wilayah
layanan sebesar 103 kegiatan dan jumlah kajian dan evaluasi dampak kesehatan lingkungan sebesar
41 kegiatan atau sama dengan 144 kegiatan dari target 194 kegiatan. Dibandingkan pada tahun 2015,
pencapaian indikator jumlah advokasi atau jejaring kemitraan surveilans faktor risiko penyakit atau
penyehatan lingkungan atau penguatan laboratorium sebesar 117 kegiatan atau sama dengan 78% dari
target 150 kegiatan.
194
150144
117
74
78
72
73
74
75
76
77
78
79
0
50
100
150
200
250
2014 2015
Pe
rse
nta
se (%
)
Jum
lah
(K
ajia
n)
Tahun
Target
Capaian
%
20
BTKLPP Kelas I Makassar
Ditjen PP dan PL—Kementerian Kesehatan RI
Indikator Kinerja ke-4
Jumlah Pengujian Laboratorium dan Kalibrasi
Defenisi Operasional : Jumlah pemeriksaan sampel di laboratorium secara fisik, kimia dan biologi
untuk sampel air, padat dan gas selama kurun waktu 1 tahun.
Jumlah pemeriksaan laboratorium dan lingkungan untuk penyakit berpotensi wabah, penyakit
menular dan faktor risiko pada tahun 2015 mencapai target sebanyak 6409 pemeriksaan sampel dari
2300 pemeriksaan sampel yang ditargetkan. Adapun Uraian Pemeriksaan sampel adalah sebagai
berikut:
Tabel 3. Jenis Pengujian Sampel
Hal ini dapat tercapai karena laboratorium yang sudah terakreditasi dari KAN sehingga laboratorium
mendapatkan kepercayaan dari konsumen atas hasil pemeriksaan yang dilakukan karena dapat di-
pertanggungjawabkan baik secara kualitas maupun hukum. Dalam pencapaian target jumlah sampel ini
melewati berbagai kegiatan yang bertujuan untuk menjamin mutu pengujian yaitu pembuatan media 476
kali, pembuatan regen 599 kali, pelaksanaan uji kendali mutu 191 jenis dan pelaksanaan kalibrasi ek-
sternal dan internal sebanyak 156 jenis kalibrasi.
Walaupun pencapaian target jumlah sampel telah tercapai dan bahkan melewati target, tetapi masih
ada permasalahan yang dihadapi oleh laboratorium, yaitu:
1) Matriks sampel yang diuji masih terbatas pada matriks sampel lingkungan;
2) Beberapa parameter dan matriks sampel yang tidak lolos dalam akreditasi;
3) Ruangan pengujian yang belum sesuai persyaratan; dan
4) Pengelolaan limbah laboratorium yang masih berpotensi menimbulkan cemaran lingkungan.
Jenis Pengujian Sampel Jumlah
Biologi 3.816 Sampel
Fisika Kimia Air Padatan 1.567 Sampel
Fisika Kimia Gas dan Radiasi 1.026 Sampel
21
BTKLPP Kelas I Makassar
Ditjen PP dan PL—Kementerian Kesehatan RI
Pada tahun 2014, angka capaian jumlah pemeriksaan laboratorium dan lingkungan untuk
penyakit berpotensi wabah, penyakit menular prioritas dan faktor risiko sebesar 4339 pemeriksaan
dan jumlah kegiatan uji kendali mutu dan kalibrasi sebesar 309 pemeriksaan atau sama dengan 4648
pemeriksaan. Jika dibandingkan pada tahun 2015, pencapaian indikator jumlah pengujian
laboratorium dan kalibrasi sebesar 6409 pemeriksaan atau sama dengan 279% dari target 2300
pemeriksaan.
Keberhasilan dalam upaya pencapaian target dari kegiatan ini adalah usaha yang maksimal
untuk mempertahankan kualitas dari pemeriksaan sehingga hasil pemeriksaan, yang memenuhi
standar dapat dipertanggungjawabkan secara kontinyu dengan mengimplementasikan SNI ISO/IEC
17025 : 2008 tentang persyaratan kompetensi laboratorium penguji dan laboratorium kalibrasi.
Dari permasalahan diatas, dapat diusulkan beberapa pemecahan masalah yang akan
dilaksanakan kedepan, yaitu :
1) Meningkatkan kompetensi personil laboratorium melalui pelatihan dan tugas belajar untuk
matriks-matriks sampel selain lingkungan (biomarker, virology, padatan), sehingga dapat
menunjang fungsi surveilans berbasis laboratorium;
2) Menambah referensi metode pengujian sehingga sesuai dengan persyaratan;
3) Menata ruang pengujian sehingga sesuai dengan persyaratan;
4) Menata kembali instalasi pengelolaan limbah laboratorium termasuk jaringan perpipaan.
Grafik 4. Capaian indikator jumlah pengujian laboratorium dan kalibrasi
25332300
4648
6409
183
279
0
50
100
150
200
250
300
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
2014 2015
Pe
rse
nta
se (%
)
Jum
lah
Pe
me
riks
aan
Tahun
target
capaian
%
22
BTKLPP Kelas I Makassar
Ditjen PP dan PL—Kementerian Kesehatan RI
Indikator Kinerja ke-5
Jumlah Model atau Teknologi Tepat Guna Bidang PP dan PL yang Dihasilkan.
Defenisi Operasional : Jumlah pengembangan teknologi tepat guna, pengendalian penyakit,
kesehatan lingkungan, dan kesehatan matra.
Indikator jumlah model atau teknologi tepat guna bidang PP dan PL yang dihasilkan pada tahun
2015 belum mencapai target yang diharapkan. Dari target 4 Jenis TTG yang dihasilkan dan yang
terealisasi hanya 3 jenis, yaitu 1 jenis Teknologi, 1 jenis Pandon, dan 1 jenis Miniatur sehingga
persentase pencapaiannya 75%. Foto Teknologi Tepat Guna tersebut dapat dilihat pada Lampiran 7.
Ada beberapa kendala/ hambatan dalam pelaksanaan kegiatan, yaitu belum dilakukannya
pemasangan alat di lokasi karena pemilihan lokasi pemasangan alat yang memerlukan koordinasi
dengan dinas terkait/ pemerintah setempat. Selain itu, belum dilakukan uji fungsi alat TTG yang
dihasilkan.
Grafik 5. Capaian Indikator Jumlah model atau TTG Bidang PP dan PL yang dihasilkan.
Jika dibandingkan dengan angka capaian Teknologi Tepat Guna (TTG) pada tahun 2014 sebesar
0%, maka pencapaian indikator jumlah model atau teknologi tepat guna bidang PP dan PL yang
dihasilkan tahun 2015 mengalami kenaikan menjadi 75%.
Upaya yang dilaksanakan untuk mencapai target indikator yaitu dengan memaksimalkan sumber
daya yang ada, dan melakukan koordinasi dengan instansi yang terkait. Selain itu, strategi yang akan
dilaksanakan pada tahun berikutnya adalah dengan peningkatan kompetensi SDM dan membangun
motivasi dalam perancangan Teknologi Tepat Guna (TTG).
19
4
0
3
0
75
0
10
20
30
40
50
60
70
80
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
2014 2015
Pe
rse
nta
se (%
)
Jum
lah
Tahun
target
capaian
%
23
BTKLPP Kelas I Makassar
Ditjen PP dan PL—Kementerian Kesehatan RI
Indikator Kinerja ke-6
Jumlah SDM Terlatih Bidang PP dan PL
Defenisi Operasional : SDM terlatih baik internal atau eksternal yang mengikuti pendidikan /
pelatihan / magang di BTKLPP dalam waktu 1 tahun.
Capaian Indikator Jumlah SDM terlatih bidang PP dan PL pada tahun 2015 telah mencapai
target yang diharapkan. Dari target 200 orang yang terlatih, terdapat capaian 208 orang sehingga
persentase pencapaiannya 104%. Capaian tersebut dapat dilihat di Lampiran 8.
Meskipun target tercapai, masih ada beberapa kendala/ hambatan dalam pelaksanaan kegiatan,
yaitu:
1) Keterbatasan kemampuan SDM dalam mengikuti kegiatan.
2) Dari segi kuantitas sudah mencukupi, tetapi kualitasnya kurang mendukung karena pegawai
yang terangkat sebagian besar dari K2 (Honorer) yang notabene berpendidikan Sekolah Dasar
(SD).
Grafik 6. Capaian Indikator Jumlah SDM terlatih bidang PP dan PL
Pada tahun 2014, angka capaian jumlah penyelenggaraan pelatihan teknis Bidang PP dan PL
sebesar 86 kegiatan dengan persentase 172% dari 50 kegiatan. Dibandingkan pada tahun 2015,
pencapaian indikator jumlah SDM terlatih bidang PP dan PL sebesar 208 kegiatan atau sama dengan
104% dari target 200 kegiatan. Diharapkan tahun berikutnya lebih baik dibanding tahun 2015 ini.
Adapun strategi yang akan dilaksanakan pada tahun berikutnya adalah dengan meningkatkan
kompetensi SDM dan membangun motivasi untuk mengikuti pelatihan yang ada.
50
200
86
208172
104
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
0
50
100
150
200
250
2014 2015
Pe
rse
nta
se (%
)
Jum
lah
Ke
giat
an
Tahun
target
capaian
%
24
BTKLPP Kelas I Makassar
Ditjen PP dan PL—Kementerian Kesehatan RI
Indikator Kinerja ke-7
Persentase Kelengkapan Dokumen Perencanaan/ Laporan/ Pengelolaan Keuangan/ Kepegawaian dan BMN
Defenisi Operasional : Persentase jumlah kegiatan manajemen dan administrasi dalam mendukung
pelaksanaan kegiatan teknis dan program, meliputi : dokumen perencanaan dan anggaran, dokumen
evaluasi dan pelaporan, dokumen pengelolaan keuangan, dokumen kepegawaian dan BMN.
Capaian Indikator Persentase kelengkapan dokumen perencanaan/ laporan/ pengelolaan keu-
angan/ kepegawaian/ BMN pada tahun 2015 telah mencapai target yang diharapkan. Dari target 100%
dan yang terealisasi 100% sehingga persentase pencapaiannya 100 %. Walaupun pencapaian target
jumlah pengiriman laporan telah tercapai tetapi ada permasalahan yang menjadi kendala/hambatan,
yaitu :
1) Kurang mendukungnya sarana dan prasarana dalam mendapatkan informasi/ referensi
dalam penyusunan laporan.
2) Kurangnya sosialisasi/ bimbingan teknis mengenai penggunaan/ pengoperasian sistem
informasi/ program dari pusat, seperti e-Monev, SAIBA dan SIBAJA, dan lain-lain.
Grafik 7. Capaian Indikator Persentase kelengkapan dokumen perencanaan / laporan / pengelolaan keuangan/ kepegawaian / BMN
100 100100 100100 100
0
20
40
60
80
100
120
0
20
40
60
80
100
120
2014 2015
Pers
enta
se (%
)
Jum
lah
(Lap
ora
n)
Tahun
Target
Capaian
%
25
BTKLPP Kelas I Makassar
Ditjen PP dan PL—Kementerian Kesehatan RI
Jika dibandingkan dengan angka capaian persentase kelengkapan dokumen perencanaan/laporan/
pengelolaan keuangan/ kepegawaian/ BMN pada tahun 2014 sebesar 100%, maka pencapaian
indikator persentase kelengkapan dokumen perencanaan/ laporan/ pengelolaan keuangan/
kepegawaian/ BMN pada tahun 2015 tetap tercapai.
Adapun Upaya yang dilaksanakan untuk mencapai target adalah dengan Menambah referensi atau
melakukan komunikasi dengan pihak yang berkepentingan untuk mendapatkan penjelasan tentang
pogram yang digunakan dalam membuat laporan, melakukan konsultasi teknis ke bidang terkait.
Indikator Kinerja ke-8
Persentase Ketetapan Waktu Pengiriman Laporan Pengelolaan Keuangan/ Kepegawaian dan BMN
Defenisi Operasional Persentase jumlah pengiriman laporan terkait dengan pelaksanaan kegiatan
sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah ditetapkan setiap periode pengiriman laporan baik secara
online maupun offline.
Capaian Indikator Indikator persentase ketepatan waktu pengiriman laporan pengelolaan keu-
angan / kepegawaian / BMN pada tahun 2015 telah mencapai target yang diharapkan. Dari target
100% dan yang terealisasi 100% sehingga persentase pencapaiannya 100%.
Grafik 8. Capaian Indikator Persentase ketepatan waktu pengiriman laporan pengelolaan keuangan / kepegawaian / BMN
100 100100 100100 100
0
20
40
60
80
100
120
0
20
40
60
80
100
120
2014 2015
Pers
enta
se (%
)
Jum
lah
(Lap
ora
n)
Tahun
Target
Capaian
%
26
BTKLPP Kelas I Makassar
Ditjen PP dan PL—Kementerian Kesehatan RI
Jika dibandingkan dengan angka capaian persentase ketepatan waktu pengiriman laporan
pengelolaan keuangan / kepegawaian / BMN pada tahun 2014 sebesar 100%, maka pencapaian
indikator Persentase ketepatan waktu pengiriman laporan pengelolaan keuangan / kepegawaian /
BMN tahun 2015 tetap tercapai.
Adapun Upaya yang dilaksanakan untuk mencapai target adalah dengan :
1) Memaksimalkan SDM yang ada
2) Peningkatan Kompetensi SDM
3) Peningkatan Fasilitas Pendukung lainnya seperti Akses Internet
Indikator Kinerja ke-9
Perangkat Pengolah Data Komunikasi, Informasi dan Peralatan Fasilitas Perkantoran
Defenisi Operasional : Peralatan esensial dan sarana penunjang operasional.
Capaian Indikator Perangkat pengolah data komunikasi, informasi dan peralatan fasilitas
perkantoran pada tahun 2015 telah mencapai target yang diharapkan. Dari target 5 Set, capaian yang
terealisasi sebanyak 5 Set sehingga persentase pencapaiannya 100%.
Pada tahun 2014 belum diadakan pengadaan sarana dan prasana perkantoran sehingga
pencapaiannya 0%. Dibandingkan pada tahun 2015 terdapat pencapaian indikator perangkat pengolah
data komunikasi, informasi dan peralatan fasilitas perkantoran sebesar 5 Set atau sama dengan 100%.
Grafik 9. Capaian indikator perangkat pengolah data komunikasi, informasi dan peralatan fasilitas perkantoran.
0
5
0
5
0
100
0
20
40
60
80
100
120
0
1
2
3
4
5
6
2014 2015
Pers
enta
se (%
)
Jum
lah
(Set
)
Tahun
target
capaian
%
27
BTKLPP Kelas I Makassar
Ditjen PP dan PL—Kementerian Kesehatan RI
Adapun upaya yang dilaksanakan untuk mencapai target adalah dengan memaksimalkan sumber
daya yang ada, dan mengoptimalisasikan penggunaan anggaran melalui mekanisme revisi anggaran dari
sisa dana kegiatan yang telah tercapai outputnya.
C. Kinerja Keuangan Tahun 2015
Dalam rangka melaksanakan program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan untuk
mencapai pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, pada tahun anggaran 2015 BTKLPP Kelas I Ma-
kassar didukung Anggaran Belanja Negara dengan realisasi sebagai berikut:
Melihat realisasi tersebut diatas, capaian yang dicapai BTKLPP Kelas I Makassar selama tahun
2015 dari Rp. 10.871.053.000,- adalah sebesar Rp. 9.220.194.355,- (85%).
Pembinaan Surveilans, Imunisasi, Karantina
dan Kesehatan Matra
Pengedalian Penyakit Bersumber Binatang
Pengedalian Penyakit Menular Langsung
Pengendalian Penyakit Tidak Manular
Penyehatan Lingkungan
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan
Tugas Teknis Lainnya PPPL
Pagu : Rp. 380.657.000.- Realisasi : Rp. 157.277.697,-
Pagu : Rp. 869..352.000.- Realisasi : Rp. 649.185.963,-
Pagu : Rp. 166.262.000.- Realisasi : Rp. 134.825.285,-
Pagu : Rp. 226.058.000.- Realisasi : Rp. 191.585.274,-
Pagu : Rp. 3.651.888.000.- Realisasi : Rp. 2.893.359.937,-
Pagu : Rp. 5.576.836.000,- Realisasi : Rp. 5.204.917.080,-
Tabel 4. Realisasi Anggaran Kegiatan
28
BTKLPP Kelas I Makassar
Ditjen PP dan PL—Kementerian Kesehatan RI
Grafik 10. Realisasi anggaran tahun 2015
79
85
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
-
2.000.000.000
4.000.000.000
6.000.000.000
8.000.000.000
10.000.000.000
12.000.000.000
14.000.000.000
16.000.000.000
2014 2015
Pe
rse
nta
se (%
)
Jum
lah
(M
ilyar
Ru
pia
h)
Tahun
Target
Capaian
%
29
BTKLPP Kelas I Makassar
Ditjen PP dan PL—Kementerian Kesehatan RI
BAB IV
PENUTUP
Penyusunan LAKIP berdasarkan siklus anggaran yang berjalan yaitu 1 tahun. Secara lengkap
memuat laporan yang membandingkan perencanaan dan hasil. Dalam penyusunan suatu kegiatan
belanja, terdapat beberapa istilah seperti “masukan” yaitu besaran dana yang dibutuhkan, “hasil”
yaitu suatu produk atau bentuk nyata yang didapat dari dana yang dikeluarkan, “manfaat” yaitu
sesuatu yang diperoleh karena kegiatan belanja tersebut dilaksanakan serta “dampak” yaitu pengaruh/
akibat yang dihasilkan karena pelaksanaan suatu kegiatan belanja.
Walaupun dalam pengukuran Indikator Kinerja Kegiatan tahun 2015 menunjukkan tingkat
keberhasilan yang signifikan, namun sebenarnya dalam proses pelaksanaannya masih menyisakan
relatif banyak permasalahan. Permasalahan tersebut tidak muncul didalam matrik capaian Indikator
Kinerja karena target yang ditetapkan hanya bersifat kuantitatif semata, misalnya laporan dan kajian.
Oleh karena itu, permasalahan yang bersifat kualitatif, misalnya kualitas, proses, dan hasil sebuah
kegiatan baru akan terlihat dalam penjelasan capaian masing-masing Indikator Kinerja Kegiatan.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas, untuk menghindari kesalahan persepsi terkait capaian
akuntabilitas kinerja di BTKLPP Kelas I Makassar, diharapkan menganilisis keberhasilan capaian
akuntabilitas kinerja tersebut secara komprehensif yaitu tidak hanya melihat matrik capaian Indikator
Kegiatannya saja tetapi harus pula melihat dan membaca penjelasan capaian masing-masing indikator
kinerja dimaksud.
Sehubungan dengan hal tersebut maka dalam pembuatan LAKIP suatu instansi pemerintah
selain harus dapat menentukan besaran kinerja yang dihasilkan secara kuantitatif (besaran dalam satu-
an jumlah atau persentase) juga harus dapat menjelaskan aspek-aspek penghambat atau kendala da-
lam proses pelaksanaan masing-masing kegiatan.
30
BTKLPP Kelas I Makassar
Ditjen PP dan PL—Kementerian Kesehatan RI
REFERENSI
BTKLPP Kelas I Makassar, Laporan Realisasi Anggaran tahun 2015 BTKLPP Kelas I Makassar, LAKIP tahun 2014 BTKLPP Kelas I Makassar, Rencana Aksi Kegiatan 2015—2019 Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia No. 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Per-janjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
2 BTKLPP Kelas I Makassar
Ditjen PP dan PL—Kementerian Kesehatan RI
Lampiran 1. Perjanjian Kinerja Tahun 2015
3
BTKLPP Kelas I Makassar
Ditjen PP dan PL—Kementerian Kesehatan RI
Lampiran 1.
4
BTKLPP Kelas I Makassar
Ditjen PP dan PL—Kementerian Kesehatan RI
Lam
pira
n 2.
M
atri
k R
enca
na K
iner
ja B
TKLP
P K
elas
I M
akas
sar
Tahu
n 20
15 –
20
19
No
Sasaran S
trate
gis
/ Indik
ato
r K
inerj
a
Uraia
n Indik
ato
r K
egia
tan
Satu
an
Ukur
TAR
GET C
APAIA
N
20
15
20
16
20
17
20
18
20
19
Sas
aran
Str
ateg
is :
Men
ing
katn
ya p
enan
gg
ula
ng
an p
enya
kit
dan
kes
ehat
an li
ng
kun
gan
ber
bas
is la
bo
rato
riu
m
1 Ju
mla
h
resp
on
sign
al
SKD
da
n K
LB,
Benc
ana,
wab
ah, d
an k
ondi
si m
atra
lain
.
Jum
lah
fas
ilita
si r
espo
n si
gnal
SK
D
dan
KLB
, Be
ncan
a, w
abah
, ko
ndisi
m
atra
ku
rang
da
ri
24
jam
da
n la
inny
a ya
ng d
ilaks
anak
an d
alam
1
tahu
n
Kej
adia
n/
loka
si
20
20
20
20
20
2 Ju
mla
h ke
giat
an
surv
eila
ns
atau
ka
jian
fakt
or
risik
o pe
nyak
it
dan
peny
ehat
an
lngk
unga
n be
rbas
is l
abor
ator
ium
Jum
lah
la
pora
n ha
sil
K
egia
tan
surv
eila
ns a
tau
kaj
ian
fakt
or r
isik
o ke
seha
tan
yang
ber
basi
s la
bora
tori
-um
bai
k an
alis
is d
ampa
k ke
seha
tan
lingk
unga
n, S
urve
ilans
Epi
dem
iolo
-gi
, k
ajia
n pe
ngem
bang
an p
engu
jian
dan
kend
ali
mut
u la
bora
tori
um
dala
m 1
tah
un.
Lapo
ran,
15
0
160
16
0
165
165
3 Ju
mla
h ad
voka
si a
tau
jeja
ring
kem
itra
an
surv
eila
ns
fako
r ris
iko
peny
akit
at
au
peny
ehat
an
lingk
unga
n at
au
peng
uata
n la
bora
toriu
m
Jum
lah
kegi
atan
(k
ali)
pe
rtem
uan
tekn
is ya
ng
diha
diri
da
na
tau
dise
leng
gara
kan
oleh
uni
t pe
laks
ana
tekn
is d
alam
ker
angk
a pe
nyus
unan
m
ater
i su
atu
kebi
jaka
n,
pera
tura
n pe
rund
ang-
unda
ngan
, pe
dom
an,
stan
dart
, ba
ku m
utu,
kr
iter
ia
atau
ke
giat
an y
ang
rele
van.
Keg
/Lap
15
0
155
160
16
5 16
5
5
BTKLPP Kelas I Makassar
Ditjen PP dan PL—Kementerian Kesehatan RI
4 Ju
mla
h pe
nguj
ian
labo
rato
rium
dan
kal
i-br
asi
Jum
lah
pem
erik
saan
sam
pel
di l
abor
ato-
rium
sec
ara
fisik
, ki
mia
, da
n bi
olog
i un
-tu
k sa
mpe
l ai
r, p
adat
dan
gas
sel
ama
1 ta
hun.
Sam
pel
230
0
300
0
350
0
390
0
450
0
5 Ju
mla
h m
odel
ata
u te
knol
ogi
tepa
t gu
na
bida
ng P
P da
n PL
yan
g di
hasi
lkan
Jum
lah
peng
emba
ngan
tek
nolo
gi t
epat
gu
na p
enge
ndal
ian
peny
akit
, ke
seha
tan
lingk
unga
n da
n ke
seha
tan
mat
ra.
jeni
s 4
4 7
8 8
6 Ju
mla
h SD
M te
rlat
ih B
idan
g PP
dan
PL
SDM
ter
lati
h ba
ik i
nter
nal
atau
eks
tern
al
yang
men
giku
ti p
endi
dika
n/ p
elat
ihan
/ m
agan
g di
BTK
LPP
dala
m w
aktu
1 t
ahun
oran
g
200
21
0
210
22
0
230
7 Pe
rsen
tase
kel
engk
apan
dok
umen
per
en-
caan
/ la
pora
n/
peng
elol
aan
keua
ngan
/ ke
pega
wai
an/
BMN
Pers
enta
se j
umla
h ke
giat
an m
anaj
emen
da
n ad
min
istr
asi
dala
m
men
duku
ng
pela
ksan
aan
tekn
is d
an p
rogr
am, m
elip
u-ti
: D
okum
en P
eren
cana
an d
an a
ngga
ran,
do
kum
enev
alua
su d
an p
elap
oran
, do
ku-
men
pe
ngel
olaa
n ke
uang
an,
doku
men
ke
pega
wai
an d
an B
MN
.
100
%
100
%
100
%
100
%
100
%
100
%
8 Pe
rsen
tase
ke
tepa
tan
wak
tu
peng
irim
an
lapo
ran
peng
elol
aan
keua
ngan
/ ke
pega
-w
aian
/ BM
N
Pers
enta
se
jum
lah
peng
irim
an
lapo
ran
teka
it d
enga
n pe
laks
anaa
n ke
giat
an se
suai
de
ngan
ja
dwal
da
n w
aktu
ya
ng
tela
h di
teta
pkan
se
tiap
pe
riod
e pe
ngiri
man
la
pora
n ba
ik s
ecar
a on
line
mau
pun
of-
fline
.
Ket
epat
an
wak
tu
100
%
100
%
100
%
100
%
100
%
100
%
9 Pe
rang
kat
Peng
olah
da
ta
kom
unik
asi,
info
rmas
i da
n pe
rala
tan
fasi
litas
pe
r-ka
ntor
an
Pera
lata
n es
sens
ial
dan
sara
na p
enun
jang
op
eras
iona
l
Set/
Uni
t 5
15
30
40
50
No
Sasaran S
trate
gis
/ Indik
ato
r K
inerj
a
Uraia
n Indik
ato
r K
egia
tan
Satu
an
Ukur
TAR
GET C
APAIA
N
20
1
5
20
16
20
17
20
18
20
19
6
BTKLPP Kelas I Makassar
Ditjen PP dan PL—Kementerian Kesehatan RI
Lam
pira
n 3
Mat
rik
Prak
iraa
n A
ngga
ran
Maj
u BT
KLP
P K
elas
I M
akas
sar
Tahu
n 20
15 –
20
19
No
Ura
ian
Keg
iata
n
201
5 (R
p)
2016
(R
p)
2017
(R
p)
2018
(R
p.)
2019
(R
p.)
1 Pe
mbi
naan
Sur
veila
ns, I
mun
isas
i, K
aran
tina
dan
38
0.6
57.0
00
,-
513.
886.
950
,-
693.
747.
383,
- 93
6.55
8.96
6,-
1.26
4.35
4.60
5,-
2 Pe
ngen
dalia
n Pe
nyak
it B
ersu
mbe
r B
inat
ang
869.
352.
00
0,-
1.17
3.62
5.20
0,-
1.
584.
394.
020
,-
2.13
8.93
1.92
7,-
2.88
7.55
8.10
1,-
3 Pe
ngen
dalia
n Pe
nyak
it M
enul
ar L
angs
ung
166.
262.
00
0,-
224.
453.
700
,-
303.
012
.495
,-
409.
066
.868
,-
552.
240
.272
,-
4 Pe
ngen
dalia
n Pe
nyak
it T
idak
Men
ular
22
6.0
58.0
00
,-
305.
178.
300
,-
411.
990
.70
5,-
556.
187.
452,
- 75
0.8
53.0
60,-
5 Pe
nyeh
atan
Lin
gkun
gan
3.65
1.88
8.0
00
,-
4.93
0.0
48.8
00
,-
6.65
5.56
5.88
0,-
8.
985.
013
.938
,-
12.1
29.7
68.8
16,-
6 D
ukun
gan
Man
ajem
en d
an P
elak
sana
an T
ugas
5.
576.
836.
00
0,-
7.52
8.72
8.60
0,-
10
.163
.783
.610
,-
13.7
21.1
07.
874,
- 18
.523
.495
.629
,-
Jum
lah
Kes
elur
uhan
10
.871
.053
.00
0,-
14.6
75.9
21.5
50,-
19
.812
.494
.093
,-
26.7
46.8
67.0
25,-
36
.10
8.27
0.4
84,-
7
BTKLPP Kelas I Makassar
Ditjen PP dan PL—Kementerian Kesehatan RI
Lampiran 4. Capaian Indikator Kinerja Ke 1
No. Uraian Kegiatan / Lokasi Jumlah
1 Surveilans Epidemiologi (SE)
a. Investigasi dan Penanggulangan KLB Cikungunya di Sulawesi Barat & Sulawesi
Selatan. 3
b. Investigasi dan Penanggulangan KLB DBD di Prov. Sulawesi Selatan 1
c. Investigasi KLB Keracunan Makanan di Prov. Sulawesi Selatan 2
d. Penelusuran SKD KLB Pencemaran Lingkungan Limbah PLTU Kab. Barru,
Prov. Sulawesi Selatan 1
e. Kesiapsiagaan Surveilans Arus Mudik Lebaran di Prov. Sulawesi Selatan 4
f. Kesiapsiagaan Surveilans Arus Mudik Natal dan tahun Baru di Prov. Sulawesi
Selatan 1
g. Kesiapsiagaan Surveilans Pelak Haji di Prov. Sulawesi Selatan 1
2. Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan (ADKL)
a. Kajian FR Kesehatan Lingkungan terhadap KLB di Polman, Prov. Sulawesi
Barat 2
b. Kajian FR Kesehatan Lingkungan terhadap KLB di Buton Tengah, Prov.
Sulawesi Utara 2
c. Kajian FR Kesehatan Lingkungan terhadap KLB di Pinrang, Prov. Sulawesi
Selatan 2
d. Kajian FR Kesehatan Lingkungan terhadap KLB di Soppeng, Prov. Sulawesi
Selatan 2
e. RHA terhadap KLB Pencemaran Lingkungan di Barru, Prov. Sulawesi Selatan 1
f. Sail Tomini 3
25 TOTAL
8
BTKLPP Kelas I Makassar
Ditjen PP dan PL—Kementerian Kesehatan RI
Lampiran 5. Capaian Indikator Kinerja Ke 2
No. Uraian Kegiatan / Lokasi Jumlah
1 Surveilans Epidemiologi (SE)
a. Kajian monitoring FR Taemiasis di Tana Toraja, Prov. Sulawesi Selatan 2
b. Kajian monitoring FR DBD di Mamuju, Prov. Sulawesi Barat 4
c. Kajian efektivitas LO thd penurunan vektor DBD di Maros, Prov. Sulawesi Selatan 3
d. Monitoring FR malaria di Kab. Konawe Kepulauan, Prov. Sulawesi Tenggara 3
e. Survey Karakteristik Habitat Penderita malaria di bombana Prov. Sulawesi Tenggara
dan Kab. Luwu Utara Prov. Sulawesi Selatan 2
f. Uji Efikasi Kelambu berinsektisida di Kab Mamuju, Prov. Sulawesi Barat 3
g. Monitoring FR Flu burung di Kab Maros dan gowa, Prov. Sulawesi Selatan 6
h. Monitoring FR Leptospirosis di Kab. Wajo, soppeng, bone, Prov. Sulawesi Selatan 9
i. Monitoring FR Antraks di Kab. Maros dan gowa, Prov. Sulawesi Selatan 6
j. Survey Filarisasis di Kab. Pangkep, Prov. Sulawesi Selatan 3
k. Monitoring FR Penyakit Schistosomiasis di Poso, Prov. Sulawesi Tengah 3
l. Survey Entomologi L. Aedes Aygepty di Kab. Gowa, Prov. Sulawesi Selatan 1
m. Survey Vektor Malaria di dataran rendah & tinggi di kota Bulukumba, Prov.
Sulawesi Selatan 1
n. Survey FR HIV/Aids di Kota Kendari, Prov. Sulawesi Tenggara 3
o. Survey FR Penyakit kusta di Kab. Jeneponto, Prov. Sulawesi Selatan 3
p. Monitoring FR Penderita TB Paru di Pare-pare, Prov. Sulawesi Selatan 1
q. Kajian resistensi obat TB Paru di Kota Makassar, Prov. Sulawesi Selatan 1
r. Monitoring FR Tipoid di kota Makassar, Prov. Sulawesi Selatan 3
s. Deteksi dini FR PTM di Kab Donggala, Prov. Sulawesi Tengah 4
t. Surv. Penerapan KTR pd TTU di Kota Pare-pare, Prov. Sulawesi Selatan 3
u. Monitoring FR PTM Melalui posbindu Pedesaan di Kota Sinjai, Prov. Sulawesi
Selatan 3
v. Monitoring FR DM di kab. Luwu utara 3
w. Monitoring FR Kesahatan AKAP di Kota Makassar Prov. Sulawesi Selatan dan
Kota Kendari Prov. Sulawesi Tenggara 6
x. Screening hipertensi di Kab. Parigi motong Prov. Sulawesi Tengah 3
79 TOTAL
9
BTKLPP Kelas I Makassar
Ditjen PP dan PL—Kementerian Kesehatan RI
No. Uraian Kegiatan / Lokasi Jumlah
2 Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan (ADKL)
a. Uji petik kualitas air di sulsel (Takalar, luwu, sidrap, toraja, pangkep) 10
b. Uji petik kualitas air di sultra (kendari) 2
c. Uji petik kualitas air di sulteng (palu) 2
d. Kajian AMIU Sulteng 5
e. Kajian Kualitas air rawan KLB di sinjai (sulsel) 3
f. Kajian penggunaan jamban keluarga dan kejadian diare di wilayah program STBM
(Bulkum) 3
g. Kajian kualitas udara ruang thd kejadian ISPA di Luwu utara 2
h. Kajian kualitas udara ruang thd kejadian ISPA di bulkum 2
i. Kajian FR pasar tradisional di Kab. Wajo 3
j. Kajian FR pasar tradisional di bulkum 3
k. Kajian FR kesling kawasan pesisir di selayar (sulsel) 3
l. Kajian Higiene Sanitasi Makanan non kemasan dan jajanan anak sekolah di Gowa 5
m. kajian PWS limbah medis di palu (sulteng) 2
n. analisis risiko penggunaan pestisida thd petani dan ling. Di kolaka timur (sultra) 3
o. analisis risiko penggunaan merkuri di Kolaka timur (sultra) 3
p. analisis risiko penggunaan merkuri di mamuju (Sulbar) 2
q. Pemantauan radiasi di palopo 3
r. Pemantauan radiasi di pare2 3
s. Pemantauan radiasi di mamuju (sulbar) 3
t. Pemantauan radiasi di Sultra (kendari) 3
u. Dampak pengolahan limbah kelapa sawit di mamuju utara (sulbar) 2
v. kajian kualitas udara ruang RS di bone 3
w. kajian kualitas udara ruang RS di pare2 3
x. pemantauan kualitas air daerah pertanian (sulteng) parigi moutong 3
y. pemantauan kualitas air daerah pertanian (sulbar) polman 3
79 TOTAL
Lampiran 5.
10
BTKLPP Kelas I Makassar
Ditjen PP dan PL—Kementerian Kesehatan RI
Lampiran 6. Capaian Indikator Kinerja Ke 3
No. Uraian Kegiatan / Lokasi Jumlah
1 Koordinasi (SE) 30
2 Monev Malaria di Cibubur Jakarta (SE) 1
3 Rapat Koordinasi KLB di Makassar (ADKL) 1
4 Pertemuan Regional PPK Penanggulangan Bencana (ADKL) 1
5 Desiminasi Informasi (ADKL) 26
6 Pertemuan Uji Profiensi di Lipi Serpong Prov. Jawa Barat (LAB) 1
7 Sosialisasi Typoid di Jakarta (SE) 1
8 Narasumber Pelatihan Penyehatan Air di Sulawesi Tenggara 1
9 Narasumber Sosialisasi DAMIU di Dinas Kesehatan Kota Makassar 1
10 Narasumber Sosialisasi Pengamanan Air di Pemprov Sul Sel 1
11 Narasumber Sosialisasi DAMIU di Dinas Kesehatan Kab. Polman 1
12 Narasumber Pemetaan Kualitas Lingkungan Wilayah Layanan di Bogor 1
13 Narasumber Pengolahan Limbah Medis di Sulawesi Barat 1
14 Narasumber Sosialisasi Sanitasi Makanan di Dinkes Kota Makassar 1
15 Narasumber Pelatihan Wasor P2 Kusta di BTKL Makassar 2
16 Narasumber Pelatihan Wasor P2 Kusta di Jepara - Jawa Tengah 1
17 Narasumber Pelatihan Dokter P2 Kusta di Surabaya - Jawa Timur 1
18 Narasumber Sosialisasi Kusta pada Guru di Kota Makassar 1
19 Narasumber Pelatihan petugas P2 Kusta di Prov. Sulawesi Selatan 1
20 Narasumber Refreshing Program P2 Kusta di Kab. Soppeng Sulawesi Selatan 1
21 Narasumber Sosialisasi Kusta pada Coas di BTKLPP Kelas I Makassar 30
22 Narasumber Sosialisasi Kusta pada Guru, Tokoh Agama dan Masyarakat di Kota
Makassar, Prov. Sulawesi Selatan 1
23 Narasumber LEM/ LCV P2 kusta di Prov. Sulawesi Selatan dan Prov. Jawa Timur 2
24 Narasumber Sosialisasi RPAM di Kab. Bulukumba, Prov. Sulawesi Selatan 1
25 Narasumber Pelatihan RPAM di Kab. Bulukumba, Prov. Sulawesi Selatan 1
26 Evaluator RPAM di Kab. Bulukumba, Prov. Sulawesi Selatan 1
27 Narasumber Finalisasi RPAM di Kab Bulukumba, Prov. Sulawesi Selatan 1
28 Peserta Pertemuan Pemanfaatan Hasil Riset Kesehatan Nasional di Kemenkes 1
29 Peserta Pertemuan Monitoring Arbovirosis di Bogor 1
30 Peserta Monev PPTM di Jakarta 1
31 Penerbitan Buletin 2
117 TOTAL
11
BTKLPP Kelas I Makassar
Ditjen PP dan PL—Kementerian Kesehatan RI
Lampiran 7. Capaian Indikator Kinerja Ke 5
Miniatur Miniatur
Pandon Pandon
12
BTKLPP Kelas I Makassar
Ditjen PP dan PL—Kementerian Kesehatan RI
Lampiran 8. Capaian Indikator Kinerja Ke 6
No. Uraian Kegiatan Jumlah Total
1. Pengembangan Teknologi dan Laboratorium
a. Validasi Metode 2
b. Uji Profisiensi 1
c. Pemetaan Vektor 2
d. Pelatihan Bio Safety di Litbang Jakarta 1
e. Pelatihan Uji Fungsi Alat Cholinesterase 10
f. Pelatihan Uji Fungsi Alat PM 10 3
g. Pelatihan Penyegaran Metode Survey Darah Jari 8
TOTAL 27
2. Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan (ADKL)
a. Bidang TTU 6
b. TPM 6
c. Pengolahan Limbah 8
d. ADKL / ARKL 48
e. Penyehatan Pemukiman 6
f. Pelatihan Epidemiologi dan Surveilans DBD Poltekkes Makassar 8
g. Limbah Medis di Bogor 1
h. TOT RPAM 1
i. Orientasi Pemantauan Kesehatan Lingkungan 1
TOTAL 85
13
BTKLPP Kelas I Makassar
Ditjen PP dan PL—Kementerian Kesehatan RI
Lampiran 8.
No. Uraian Kegiatan Jumlah TOTAL
3. Surveilans Epidemiologi (SE)
a. Peningkatan/Penguatan Surveilans berbasis Arbovirosis (BBTKLP Yogyakarta dan surabaya)
4
b. Peningkatan/Penguatan Surveilans berbasis Virologi (BBTKLPP Yogyakarta )
2
c. Pelatihan Penyegaran Tata Laksana Pemeriksaan Filariasis
2
d. Pelatihan Jabatan fungsional Epidemilogi Kesehatan Ahli
1
e. Pelatihan ACLS 1
f. Diklat PIM IV 1
g. Pelatihan EID's 1
TOTAL 12
4. Tata Usaha (TU)
a. Pelatihan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah 3
b. Bimtek Inventarisasi BMN 2
c. Bimtek Sensus BMN 8
d. Diklat Prajabatan CPNS Gol. I, II, dan III 10
e. Pelatihan ISO 17025 1
f. Pelatihan SIMKA 1
g. Bimtek Keuangan, ULP, dan kerumahtanggaan P2PL
6
h. Bimtek Kepegawaian, BMN dan Barang dan Jasa Pemerintah (P2PL, Kemenkes, LKPP)
7
i. Bimtek Pelayanan di BBTKLPP Surabaya 6
j. Bimtek SPIP oleh Itjen di BTKL Makassar 40
TOTAL 84
TOTAL KESELURUHAN 208