dinding

11
Batu Alam untuk Dinding dan Lantai Penggunaan batu alam pada bangunan menciptakan kesan alami. Selain itu, juga memberikan suasana yang lebih sejuk. TERKAIT: Mengenal Karakter Batu Alam Membersihkan Dinding Batu Alam Kamar Mandi Lapis Batu Alam Atraktif dengan Batu Alam KINI, batu alam tidak sekedar berfungsi sebagai material dinding atau lantai. Berbagai rumah dan bangunan lain memanfaatkannya sebagai elemen dekoratif. Biasanya diaplikasikan untuk dinding dan lantai eksterior rumah. Beberapa jenis batu, lebih banyak diaplikasikan pada taman. Umumnya, batu alam dikelompokkan dalam dua jenis, yaitu batu keras dan batu lunak. Pengelompokkan tersebut didasarkan pada kekuatan dan tingkat porositasnya. Batuan keras berusia lebih tua, sehingga lebih keras dari batu lunak. Batu andesit, marmer, dan granit, adalah yang termasuk jenis- jenis batu keras. Sedangkan yang termasuk batu lunak antara lain, batu paras, palimanan, dan batu candi. Jenis-jenis batu ini, juga memiliki tipe-tipe tertentu, sesuai dengan bentuk dan motifnya. Seperti batu andesit garis, yang merupakan batu andesit bermotif garis. Selain batu-batu tersebut, batu koral dan batu kali juga banyak diminati. Pemasangan batu alam untuk dinding dan lantai, tidak dapat disamakan. Sebagai material untuk lantai, tentunya harus dipilih batu yang berpermukaan halus. Paling tidak, teksturnya

Upload: hairul-azhar

Post on 05-Dec-2014

36 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Dinding

Batu Alam untuk Dinding dan Lantai

Penggunaan batu alam pada bangunan menciptakan kesan alami. Selain itu, juga memberikan suasana yang lebih sejuk. TERKAIT:

Mengenal Karakter Batu Alam Membersihkan Dinding Batu Alam Kamar Mandi Lapis Batu Alam Atraktif dengan Batu Alam

KINI, batu alam tidak sekedar berfungsi sebagai material dinding atau lantai. Berbagai rumah dan bangunan lain memanfaatkannya sebagai elemen dekoratif. Biasanya diaplikasikan untuk dinding dan lantai eksterior rumah. Beberapa jenis batu, lebih banyak diaplikasikan pada taman.

Umumnya, batu alam dikelompokkan dalam dua jenis, yaitu batu keras dan batu lunak. Pengelompokkan tersebut didasarkan pada kekuatan dan tingkat porositasnya. Batuan keras berusia lebih tua, sehingga lebih keras dari batu lunak.

Batu andesit, marmer, dan granit, adalah yang termasuk jenis-jenis batu keras. Sedangkan yang termasuk batu lunak antara lain, batu paras, palimanan, dan batu candi. Jenis-jenis batu ini, juga memiliki tipe-tipe tertentu, sesuai dengan bentuk dan motifnya. Seperti batu andesit garis, yang merupakan batu andesit bermotif garis. Selain batu-batu tersebut, batu koral dan batu kali juga banyak diminati.

Pemasangan batu alam untuk dinding dan lantai, tidak dapat disamakan. Sebagai material untuk lantai, tentunya harus dipilih batu yang berpermukaan halus. Paling tidak, teksturnya tidak tajam. Hal ini tentunya dimaksudkan, agar tidak melukai kaki ketika diinjak. Pilihan jenis batu yang cocok, antara lain, batu palimanan, paras, marmer, andesit, dan batu koral.

Untuk penggunaan pada dinding, ragam dan jenis batu bisa lebih banyak. Jenis batu yang digunakan untuk lantai, juga bisa digunakan untuk dinding. Batu-batu dengan tekstur kasar pun bisa digunakan. Tekstur kasar boleh diaplikasikan untuk dinding, karena dinding tidak untuk diinjak. Sehingga kecil kemungkinannya dapat melukai.

Page 2: Dinding

bahan bakar, emisi CO2 dan polusi udara. Jerami memiliki nilai CRSI 5,8 dibandingkan dengan 0,33

untuk dinding batu-bata. Ia juga memiliki kandungan energi yang lebih kecil.

1.2

KONSTRUKSI ECO-HOUSE

Eco-house dibangun dari material yang ramah lingkungan, tersedia di alam, berkelanjutan dan

lebih ekonomis. Material untuk bangunan ini dapat terbuat dari tanah liat dan pasir. Ketika

bercampur dengan air dan, biasanya, jerami dan serat lainnya, campuran tersebut dapat

berbentuk cob atau adobe (balok tanah liat). Material lain yang biasanya dipakai adalah

tanah, kayu, jerami, sekam, bamboo dan batu. Banyak jenis material daur ulang yang lazim

digunakan, termasuk urbanite (potongan pondasi beton bekas) dan kaca-kaca daur ulang.

Beberapa material semakin dihindari penggunaannya dalam bangunan karena akibat

negativenya terhadap lingkungan dan kesehatan. Material-material ini misalnya kayu hasil

penebangan liar, semen portland sebagai dasar campuran, pengecatan dan lapisan lainnya

yang mengeluarkan volatile organic compounds (VOCs) dan beberapa plastik, terutama

polyvinyl chloride (PVC) yang berbahaya.

Sesuai dengan pengertian eco-house yaitu rumah huni yang ramah lingkungan, disini kami

membaginya dari aspek material yang tersedia di alam dan teknologi hemat energi.

A. Material

1.

Adobe

Adobe merupakan metode konstruksi tertua yang terdiri dari campuran tanah liat, pasir dan

air. Kadang-kadang potongan jerami atau serat lain untuk menambah kekuatan. Campuran ini

kemudian dibiarkan kering dalam bentuk yang dikehendaki. Setelah kering 50-60% pasir dan

35-40% tanah liat akan meningkatkan kekuatan batu. New Mexico US Extension Service

menyarankan pencampuran yang terdiri dari tidak lebih 1/3 tanah liat, tidak kurang ½ pasir

dan tidak lebih dari 1/3 debu. Biasanya adobe dibentuk menjadi batu bata yang dapat

Page 3: Dinding

ditumpuk untuk membentuk dinding. Kadang-kadang adobe stabil dengan sedikit semen atau

aspal emulsi untuk memberikan sifat kedap air lebih bai

Untuk melindungi dinding dan mengurangi pemeliharaan, bangunan adobe memiliki atap

besar yang menjorok dan pondasi cukup besar. Adobe dapat diplester dengan cob atau kapur untuk

meningkatkan penampilan dan perlindungan.

Adobe banyak digunakan sebagai arsitektur di daerah beriklim gurun. Selain karena mudah

didapatkan, adobe juga melindungi penghuni dari siang yang panas dan malam yang dingin. Adobe

memiliki massa termal yang baik, yang berarti adobe sulit untuk mengirimkan panas atau dingin.

Dinding yang besar menghambat panas dari matahari dan udara sebelum akhirnya memanaskan suhu

ruangan. Setelah matahari terbenam, dinding yang hnagat melanjutkan mentransfer panas ke

dalam ruangan. Perencanaan ketebalan dinding adobe sangat mempengaruhi temperatur suhu

ruangan di iklim ekstrim seperti gurun.

Tergantung pada bahan-bahan yang tersedia, atap dapat dirakit dengan menggunakan

kayu panjang atau logam untuk menciptakan sebuah kerangka kerja untuk memulai lapisan

batu bata adobe. Tergantung pada ketebalan batu bata adobe, kerangka kerja telah

menggunakan kerangka baja dan lapisan logam di atas kerangka untuk memungkinkan

bahkan massa beban adobe tersebar di batas logam seperti cob dan diizinkan udara kering

yang sesuai. Metode ini didemonstrasikan dengan menggunakan adobe yang dicampur

hingga meresap dengan semen untuk membolehkan pengeringan

dan

mencegah

keretakan

besar.

Page 4: Dinding

Konstruksi rumah bata adobe di Kyrgyzstan. Bata adobe di dekat lokasi konstruksi di Milyanfan,

Kyrgyzstan

2.

Cob

Istilah cob digunakan untuk mendeskripsikan sistem bangunan monolitik dengan bahan dasar

campuran tanah liat, pasir dan jerami. Konstruksinya tidak menggunakan batu atau rangka

kayu. Variasi bentuk dari bangunan ´cobµ telah digunakan dalam banyak bagian di dunia

selama berabad- abad. Cob mulai digunakan di Inggris dan menghilang ketika Perang Dunia

I. Cob salah satu teknik yang paling sederhana dan murah, serta dapat dibuat dalam berbagai

bentuk.

Sebuah bangunan cob kecil dengan atap bersambung

3. Cordwood

Konstruksi cordwood adalah istilah yang digunakan untuk metode dimana

´cordwoodµ atau bagian pohon yang pendek diletakkan melintang dengan batu atau

campuran cob untuk membangun dinding. Bagian cordwood, menjadi isi untuk dinding,

biasanya diantara tiang di struktur rangka kayu. Batu cardwood dapat dikombinasikan dengan

metode lain untuk menghasilkan kombinasi yang atraktif. Konstruksi cordwood memiliki

massa thermal yang tinggi, sehingga mudah mentrasfer panas dan dingin.

Page 5: Dinding

Bagian dari rumah cordwood

4.

Earth Bag

Tanah adalah bahan paling khas yang digunakan untuk konstruksi dinding. Metode

ini menggunakan tumpukan polypropylene atau serat alami (goni). Kantong dinding diisi

dengan tanah atau campuran lain, dengan atau tanpa stabilizer seperti semen Portland untuk

membentuk footings, pondasi, dinding dan bahkan kubah atap. Penggunaannya yang semakin

popular berhubungan dengan ketersediaannya yang berlimpah seringkali material ini

berpotensi digunakan pada bangunan murah yang fleksibel. Namun karena tanah adalah

isolator yang buruk, dalam iklim yang lebih ekstrem variasi pengisi dinding lain kini sedang

dicari, misalnya batu apung, sekam atau material lain dengan nilai insulasi yang lebih baik

dari tanah.

5.

Rammed Earth

Page 6: Dinding

Rammed Earth adalah sistem dinding dengan dasar tanah terbuat dari kerikil, pasir,

dan tanah liat; yang sangat kuat dan tahan lama. Kualitas dinding rammed earth padat, solid,

dan mirip batu dengan tidak mencemari lingkungan dan biaya pemeliharaan rendah. Rammed

earth telah digunakan selama sekitar 10.000 tahun di semua jenis bangunan dari tingkat

rendah hingga tinggi dan dari pondok-pondok kecil ke istana.

Konstruksi ini optimal dibuat dari campuran sekitar 70% agregat (kerikil, pasir) dan

30% tanah liat. Semen dapat ditambahkan jika memerlukan campuran atau pigmentasi untuk

mencapai warna yang diinginkan. Sekitar 5-10 inci campuran sub-tanah basah ditempatkan di

dalam bentuk dan dipukul-pukul dengan total pemadatan dan proses akan diulang sampai

ketinggian yang diinginkan tercapai. Dinding yang terbentuk dapat bertahan lebih dari 1000

tahun.

6.

Batu, Granit dan Beton

Page 7: Dinding

Batu tersedia dimana-mana dan telah digunakan sebagai bahan bangunan alami selama

berabad-abad. Dikombinasikan dengan bahan dan teknik modern seperti beton dan baja, yang

tahan lama.

7. Rangka Kayu

Unsur penting dari bangunan berangka kayu adalah sambungan kayu, dinding dari tanah liat

dan atap ilalang. Teknik bangunan ini sudah ada sejk abad ke-9 di Eropa dan Asia dan

selanjutnya menjadi konstruksi umum di daerah utara hingga abad ke-19. Struktur bingkai

kayu tertua (misalnya, gereja-gereja berbingkai kayu dari Skandinavia) menunjukkan

keahlian dan pemahaman yang kuat dari aspek-aspek teknis desain struktural, seperti halnya

di Jepang.

Rangka kayu biasanya menggunakan sebuah "tekukan (bent)." ´Bentµ adalah struktur

pendukung, seperti truss, terdiri dari dua titik, sebuah pengikat balok dan dua kasau (rafter)

yang disambung ke dalam suatu rangka persambungan. Pengetahuan tentang persambungan,

merupakan dasar dari banguan kerangka kayu. Konstruksi bangunan rangka kayu modern,

cocok untuk rumah serta gedung-gedung publik. Struktur kerangka kayu sering digunakan

dalam kombinasi dengan teknik bangunan alam lainnya, seperti cob, straw bale, atau

cordwood/ batu.

Page 8: Dinding

Rangka lengkap rumah rangka kayu modern

B. TEKNOLOGI

Praktik eco-house bertujuan mengurangi dampak pencemaran lingkungan dari bangunan.

Bangunan membutuhkan penggunaan lahan, konsumsi energi, air dan udara yang besar.

berdasarkan perhitungan statistik EPA, pengurangan konsumsi sumber daya alam untuk

bangunan dan jumlah polusi yang dilepaskan itu dianggap penting bagi keberlanjutan masa

depan. Dampak bangunan terhadap pencemaran lingkungan sering diremehkan, karena biaya

yang dibutuhkan untuk membuat eco-house lebih mahal. Sebuah survei yang dilakukan oleh

Dewan Bisnis Dunia untuk Pembangunan Berkelanjutan menyebutkan bahwa biaya untuk

eco-house lebih tinggi 300 persen, sedangkan kontraktor real estat memperkirakan biaya

tambahan yang dibutuhkan 17 persen lebih tinggi dari konstruksi konvensional

Adapun Langkah-langkah dari proses konstruksi eco-house adalah sebagi berikut

y

meratakan tanah

Page 9: Dinding

y

meletakan tangki air dalam tanah

y

membuat pondasi

y

memasang sistem sanitasi (plumbing)

y

memasang ubin di lantai beton

y

meletakkan beton untuk balok

y

membuat rangka dinding

y

memasang atap dan membuat sistem saluran pembuangan air hujan